5/21/2012 TEORI behaviorism Ada dua jenis pengkondisian: Tipe S : respondent conditioning (pengkondisian responden) identik dengan pengkondisian klasik. Menekankan arti penting stimulus dalam menimbulkan respons yang diinginkan. Kekuatan pengkondisian ditentukan oleh besaran dari response yang terkondisikan. Tipe R : operant conditioning, penekanan pada respons. Kekuatan pengkondisian ditunjukkan dengan tingkat response. Teori belajar koneksionisme Dikembangkan oleh Edward Lee Thorndike tahun 1913. Prinsip belajar pada hewan = pada manusia. pembentukan asosiasi antara kesan yang ditangkap pancaindra dgn kecenderungan untuk bertindak atau hubungan antara stimulus dan respon. Dikenal dengan teori S-R 1 5/21/2012 Hukum-hukum dalam teori koneksionisme: 1. Hukum kesiapan (Law of readiness) Hubungan antara S-R terjadi jika ada kesiapan. Jika ada kesiapan, akibat: respon akan memberikan kepuasan shg tidak akan melakukan hal lain. Ada kesiapan tapi tidak melakukan, akibat: tidak ada kepuasan sehingga melakukan hal lain. Tdk ada kesiapan, akibat: respon tidak memuaskan. 2. 3. Hukum Latihan (Law of exercise) Hubungan S-R akan semakin kuat jika ada latihan (law of use). Jika latihan dihentikan maka S-R melemah (law of disuse). Hukum akibat (law of effect) Jika respons diikuti keadaan yg memuaskan (satisfying state of affairs) maka akan diulang. Jika respons diikuti keadaan yg tidak menyenangkan (annoying state of affairs) maka akan dihentikan. 2 5/21/2012 Pendidikan menurut thorndike Menyarankan penataan kelas dengan tujuan yg terdefenisi secara jelas. Tujuan pendidikan berada dlm jangkauan kapabilitas pembelajar dan dibagi dalam unit yang bisa dikelolah sehingga keadaan yg memuaskan dapat diaplikasikan. Proses belajar berlangsung dari sederhana ke yang rumit (kompleks). Perilaku pembelajar ditentukan oleh penguatan eksternal bukan oleh motivasi instrinsik. Penekanannya adalah untuk memicu pemberian respon yg benar pada stimuli tertentu. Ujian penting untuk pemberian feedback bagi pembelajar. Teori belajar respondent conditioning (classical) Diperkenalkan oleh Ivan Petrovich Pavlov Konsep: perilaku atau tingkah laku merupakan respon yang dapat diamati Kondisi tertentu (stimuli atau rangsang) Mempengaruhi individu Perilaku (respon) yg diharapkan 3 5/21/2012 Unsur dalam pengkondisian klasik: Unconditioned stimulus (stimulus yang tak dikondisikan/ US), yang menimbulkan respon alamiah atau otomatis dari organisme. Unconditioned response (respon yang tidak dikondisikan/ UR), merupakan respon otomatis yang disebabkan oleh US. Conditioned stimulus (stimulus yang dikondisikan/CS) merupakan stimulus netral karena tdk menimbulkan respon alamiah organisme. Conditioned response (respon yang dikondisikan/ CR) Prosedur training : CS → US → UR Demonstrasi pengkondisian: CS → CR bentuk UR = CR , besar CR< UR Skema proses classical conditioning Situasi dikondisikan Penguatan yg dikondisikan Respons yg tdk dikondisikan (CS) (US) (UR) Asosiasi kepentingan Respons yg dikondisikan ( CR) 4 5/21/2012 Konsep pembentukan tingkah laku menurut Pavlov: Law of Respondent Conditioning : perilaku yang diinginkan (respons )akan terbentuk dan semakin meningkat jika dua macam stimulus dihadirkan secara simultan (yang salah satunya berfungsi sebagai reinforcer). Law of Respondent Extinction : perilaku atau respon yang terbentuk pada respondent conditioning akan melemah jika didatangkan kembali tanpa disertai reinforcer. Teori belajar operant conditioning Dikembangkan oleh B. F Skinner Response Respondent response (reflexive response) : Ditimbulkan oleh perangsang tertentu, bersifat relatif tetap tapi sangat terbatas sehingga sulit untuk dimodifikasi. Operant response (instrumental response): Timbul dan berkembangnya diikuti oleh reinforcer krn memperkuat respons organisme. Sifatnya tidak terbatas sehingga mudah untuk dimodifikasi. 5 5/21/2012 Prinsip dalam pengkondisian tipe R: Setiap response yang diikuti dengan stimulus yang menguatkan cenderung akan diulang. Stimulus yang menguatkan adalah segala sesuatu yang memperbesar rata-rata terjadinya respon operan. Skema proses operant conditioning Situasi Lingkungan (stimulus) Perilaku efektif (respons operan) Penguatan (reinforcement) Asosiasi kepentingan 6 5/21/2012 Pandangan Skinner tentang Pendidikan: Belajar dapat berlangsung efektif jika: Informasi disajikan bertahap. segera diberi feedback Pembelajar mampu belajar dengan caranya sendiri. Teori Belajar Edwin Ray Guthrie Law of contiguity (hukum kontinguitas) “kombinasi stimuli yang mengiringi suatu gerakan cenderung diikuti oleh gerakan itu jika kejadiannya berulang” revisi: “ apa yang dilihat akan menjadi sinyal untuk apa yang dilakukan.” One trial learning (belajar satu percobaan) : belajar adalah hasil kontinguitas antara satu pola stimulasi dengan satu respons, dan belajar akan lengkap hanya setelah penyandingan antara stimuli dan respons. Maintaining stimuli (stimuli yg mempertahankan) yaitu dorongan fisiologis akan menjaga organisme tetap aktiv sampai tujuannya tercapai. 7 5/21/2012 Recency principle (prinsip kebaruan): respon yang dilakukan terakhir kali di hadapan seperangkat stimuli adalah respon yang akan dilakukan ketika kombinasi stimulus itu terjadi lagi di waktu lain. Movement-produced stimuli (stimuli yang dihasilkan oleh gerakan): Stimulasi ekternal Respons nyata Repons nyata Stimuli yang dihasilkan oleh gerakan Cara memutuskan kebiasaan: Metode ambang Metode kelelahan (fatique method). Metode respons yang tidak kompetibel (incompetible respons method). 8 5/21/2012 Punishment (hukuman) 1. 2. 3. 4. Penyebab organisme berbuat lebih penting daripada rasa sakit akibat dari hukuman. Hukuman akan efektif jika dapat menimbulkan perilaku yang tidak kompetibel dengan perilaku yang dihukum. Hukuman akan efektif jika diaplikasikan bersama dengan stimuli yang menimbulkan perilaku yang dihukum. Jika syarat 2 dan 3 tdk terpenuhi hukuman tdk efektif tapi akan memperkuat respons yg tidak sesuai. Pendapat Guthrie tentang pendidikan Proses pendidikan dimulai dengan menyatakan tujuan yakni menyatakan respons yg harus dibuat untuk suatu stimuli. Motivasi penting karena menimbulkan lebih banyak stimuli untuk menghasilkan perilaku yang diinginkan. Perlu adanya pengulangan dalam pembelajaran. Pendidikan formal seharusnya menyerupai situasi kehidupan nyata semirip mungkin. Penggunaan hukuman pada saat perilaku deruptif itu sedang terjadi, hukuman harus menimbulkan perilaku yang tidak kompetibel dengan perilaku yang mengganggu tersebut. 9 5/21/2012 Teori albert bandura Belajar observational → hasil pengamatan adalah informasi yang akan diproses secara kognitif, individu akan bertindak berdasarkan informasi ini. Ada 4 proses yang mempengaruhi belajar obsevational yaitu: proses atensional, proses retensi, proses produksi dan proses motivasional. Teori kognitif sosial : manusia sebagai organisme yang dinamis dalam memproses informasi dan sebagai organisme sosial. Belajar observational proses attensional Pengamatan terhadap model yang berguna dan karakternya sesuai . Proses retensi Informasi disimpan secara simbolik, kapasitas simbolisasi meningkat Atribut pengamat: Atribut pengamat: Kemampuan konseptual, Set perceptual, kemampuan kognitif, level kemunculan, preferensi yg didapat Keterampilan kognitif, struktur kognitif. Proses Produksi Representasi kognitif, pbservasi pelaksanaan, informasi umpan balik, penyesuaian konsepsi Atribut Pengamat: Kemampuan fisik, subkeahlian komponen Proses Motivational Menciptakan ekpektasi diri dalam pengamat, sebagai insentif untuk menerjemahkan belajar ke kinerja, menyediakan motif untk menggunakan hal yg dipelajari Atribut Pengamat: prefensi insentif, bias komparatif sosial, standar internal. 10 5/21/2012 Teori kognitif Sosial: Menekankan human agency (agen manusia), perencanaan secara sadar dan pelaksanaan tindakan yang diniatkan yang mempengaruhi masa depan. Ciri agen manusia: • Intentionality: perencanaan tindakan untuk tujuan tertentu. (representasi arah tindakan yang akan dilakukan di masa depan). • Forethought (pemikiran ke depan): antisipasi atau perkiraan konsekuensi dari niat individu. Bertindak sebagai motivasi karena mengarahkan ke hasil positif dan menjauhkan individu dari hasil negatif. • Self-reactiveness: menghubungkan pikiran dan tindakan. (faktor kecakapan, keyakinan dan nilai). • Self-reflectiveness : kemampuan metakognisi untuk merenungkan arah, konsekuensi dan makna dari rencana dan tindakan individu. Pandangan Bandura tentang Pendidikan Segala sesuatu dapat dipelajari melalui pengalaman langsung maupun tak langsung. Model akan efektif jika dilihat sebagai memiliki kehormatan, kompetensi, status tinggi atau kekuasaan. Misal: guru menjadi model bagi siswa. Penguatan intrinsik lebih penting dari ekstrinsik sehingga guru perlu membantu siswa untuk merumuskan tujuan yang dapat dicapai. Proses retensi sangat penting dan dipengaruhi oleh kemampuan verbal sehingga guru harus mempertimbangkan kemampuan verbal siswa saat merencanakan modeling. Guru harus mengetahui proses pembentukan perilaku dan proses motivasional. Penggunaan film, ceramah, demonstrasi sangat efektif dalm pembelajaran 11