Makalah analis Persepsi Konsumen

advertisement
vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqw
ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiop
asdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjkl
zxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnm
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
Makalah analis Persepsi Konsumen
Fani susanti (201510025)
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfgh
jklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvb
nmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyui
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfgh
jklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvb
nmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwer
tyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas
dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx
cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio
pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghj
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dunia ekonomi tak terlepas dari dunia perdagangan dan transaksi jual beli. Pada prosesnya, tentu
terdiri dari beberapa elemen yang diantaranya adalah produsen, konsumen, produk, dan distributor.
Menjadi sebuah kompetisi bagi para pedagang untuk merebut hati para konsumen. Banyak hal
yang akan mempengaruhi seberapa banyak barang yang laris terjual. Diantaranya adalah kualitas produk,
harga produk, dan cara pedagang dalam melayani konsumen. Hal ini yang akan membangun persepsi
konsumen. Persepsi konsumen yang akan menggerakkan atau menarik minat konsumen dalam
mengkonsumsi atau membeli sebuah barang.
1.2.Rumusan Masalah
Agar penulisan makalah ini tersusun secara sistematis dan terarah, maka rumusan masalah yang
perlu untuk dibahas adalah sebagai berikut :
1.2.1.Apa yang dimaksud dengan Persepsi ?
1.2.2.Apa yang dimaksud dengan Konsumen ?
1.2.3.Hal apa saja yang dapat membangun persepsi konsumen?
1.2.4.Apa Faktor – Faktor Yang Menentukan Adanya Motif Membeli Produk dan Tipe – tipekeputusan
konsumen.
1.3.Tujuan Penulisan
Semua aktifitas yang dilakukan tentunya harus mempunyai tujuan yang jelas, sehingga diharapkan
akan memperoleh hasil yang maksimal dan tentu saja dalam proses di dalamnya pun membutuhkan
langkah-langkah konkret yang sistematis. Adapun tujuan penulisan makalah ini secara detail adalah
sebagai berikut :
1.3.1.Mengetahui pengertian Persepsi.
1.3.2.Mengetahui pengertian Konsumen.
1.3.3.Mengetahui hal apa saja yang dapat membangun persepsi konsumen.
1.3.4.Mengetahui pengertian apa manfaat dari persepsi konsumen dalam meningkatkan kualitas
pembelian.
1.4.Ruang Lingkup Penulisan
Adapun
ruang
lingkup
penulisan
yang
akan
di
bahas
adalah
seputar;
Pengertian Persepsi, Pengertian Konsumen, Membangun Persepsi Konsumen, dan Faktor – Faktor Yang
Menentukan Adanya Motif Membeli Produk dan Tipe – tipe Keputusan Konsumen.
BAB II
PEMBAHASAN
PERSEPSI KONSUMEN
2.1.Definisi Persepsi
Persepsi, menurut Rakhmat Jalaludin (1998: 51), adalah pengalaman tentang objek, peristiwa,
atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.
Menurut Ruch (1967: 300), persepsi adalah suatu proses tentang petunjuk petunjuk
inderawi (sensory) dan pengalaman masa lampau yang relevan diorganisasikan untuk memberikan
kepada kita gambaran yang terstruktur dan bermakna pada suatu situasi tertentu. Senada dengan hal
tersebut Atkinson dan Hilgard (1991: 201) mengemukakan bahwa persepsi adalah proses dimana kita
menafsirkan dan mengorganisasikan pola stimulus dalam lingkungan. Gibson dan Donely (1994: 53)
menjelaskan bahwa persepsi adalah proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh seorang individu.
Dikarenakan persepsi bertautan dengan cara mendapatkan pengetahuan khusus tentang kejadian
pada saat tertentu, maka persepsi terjadi kapan saja stimulus menggerakkan indera. Dalam hal ini persepsi
diartikan sebagai proses mengetahui atau mengenali obyek dan kejadian obyektif dengan bantuan indera
(Chaplin, 1989: 358).
Sebagai cara pandang, persepsi timbul karena adanya respon terhadap stimulus. Stimulus yang
diterima seseorang sangat komplek, stimulus masuk ke dalam otak, kernudian diartikan, ditafsirkan serta
diberi makna melalui proses yang rumit baru
kemudian dihasilkan persepsi (Atkinson dan Hilgard, 1991 : 209). Dalam hal ini, persepsi
mencakup penerimaan stimulus (inputs),pengorganisasian stimulus dan penerjemahan atau penafsiran
stimulus yang telah diorganisasi dengan cara yang dapat mempengaruhi perilaku dan membentuk sikap,
sehingga orang dapat cenderung menafsirkan perilaku orang lain sesuai dengan keadaannya sendiri
(Gibson, 1986: 54).
Persepsi adalah interpretasi proses dimana konsumen memahami lingkungan mereka sendiri.
Banyak orang percaya bahwa persepsi adalah pasif atau sebaliknya yang kita lihat dan mendengar apa
yang diluar sana sangat objektif.
Namun, pada kenyataannya orang benar-benar aktif mempersepsikan stimuli dan objek di sekitar
lingkungan mereka. Kastemer melihat apa yangmereka harapkan untuk melihat dan apa yang mereka
harapkan untuk melihat tergantung pada kepercayaan umum dan stereotip. Dan karena setiap kelompok
(segmen) dan individu memiliki kepercayaan umum dan stereotype yang berbeda-beda sehingga
menimbulkan persepsi terhadap suatu lingkungan pemasaran juga menjadi beragam. Oleh karena itu,
marketer harus menyadari perbedaan tersebut agar dapat menyesuaikan pemasaran (yakni iklan, kemasan,
harga dll) dengan persepsi mereka sehingga sesuai dengan segmen yang di inginkan konsumen.
2.2.Definisi Konsumen
Menurut pengertian Pasal 1 angka 2 UU PK, “Konsumen adalah setiap orang pemakai barang
dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga,, orang lain,
maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.”
Anda tentu memahami bahwa tidak semua barang setelah melalui proses produksi akan langsung
sampai ke tangan pengguna. Terjadi beberapa kali pengalihan agar suatu barang dapat tiba di tangan
konsumen. Biasanya jalur yang dilalui oleh suatu barang adalah:
Produsen – Distributor – Agen – Pengecer – Pengguna
Lebih lanjut, di ilmu ekonomi ada dua jenis konumen, yakni konsumen antara dan konsumen akhir.
Konsumen antara adalah distributor, agen dan pengecer. Mereka membeli barang bukan untuk dipakai,
melainkan untuk diperdagangkan Sedangkan pengguna barang adalah konsumen akhir.
Yang dimaksud di dalam UU PK sebagai konsumen adalah konsumen akhir. Karena konsumen akhir
memperoleh barang dan/atau jasa bukan untuk dijual kembali, melainkan untuk digunakan, baik bagi
kepentingan dirinya sendiri, keluarga, orang lain dan makhluk hidup lain.
Menurut Hornby :
“Konsumen (consumer) adalah seseorang yang membeli barang atau menggunakan jasa;
seseorang atau suatu perusahaan yang membeli barang tertentu atau menggunakan jasa tertentu; sesuatu
atau seseorang yang menggunakan suatu persediaan atau sejumlah barang; setiap orang yang
menggunakan barang atau jasa”.
2.3 .Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Persepsi : merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu suatu stimulus yang
diterima oleh individu melalui alat reseptor yaitu indera. Alat indera merupakan penghubung antara
individu dengan dunia luarnya. Persepsi merupakan stimulus yang diindera oleh individu, diorganisasikan
kemudian diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang diindera.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu Faktor Internal dan
Faktor Eksternal.
1. Faktor Internal yang mempengaruhi persepsi, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri
individu, yang mencakup beberapa hal antara lain :
·Fisiologis. Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi yang diperoleh ini akan
mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk memberikan arti terhadap lingkungan sekitarnya.
Kapasitas indera untuk mempersepsi pada tiap orang berbeda-beda sehingga interpretasi terhadap
lingkungan juga dapat berbeda.
·Perhatian. Individu memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkan untuk memperhatikan atau
memfokuskan pada bentuk fisik dan fasilitas mental yang ada pada suatu obyek. Energi tiap orang
berbeda-beda sehingga perhatian seseorang terhadap obyek juga berbeda dan hal ini akan mempengaruhi
persepsi terhadap suatu obyek.
·Minat. Persepsi terhadap suatu obyek bervariasi tergantung pada seberapa banyak energi atau perceptual
vigilance yang digerakkan untuk mempersepsi. Perceptual vigilance merupakan kecenderungan seseorang
untuk
memperhatikan
tipe
tertentu
dari
stimulus
atau
dapat
dikatakan
sebagai
minat.
·Kebutuhan yang searah. Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seseorang individu mencari
obyek-obyek
atau
pesan
yang
dapat
memberikan
jawaban
sesuai
dengan
dirinya.
·Pengalaman dan ingatan. Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada ingatan dalam arti sejauh mana
seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian lampau untuk mengetahui suatu rangsang dalam pengertian
luas.
·Suasana hati. Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang, mood ini menunjukkan bagaimana
perasaan seseorang pada waktu yang dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dalam menerima,
bereaksi dan mengingat.
2. Faktor Eksternal yang mempengaruhi persepsi, merupakan karakteristik dari linkungan dan
obyek-obyek yang terlibat didalamnya. Elemen-elemen tersebut dapat mengubah sudut pandang
seseorang terhadap dunia sekitarnya dan mempengaruhi bagaimana seseoarang merasakannya
atau menerimanya. Sementara itu faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi adalah :
·Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus. Faktor ini menyatakan bahwa semakin besrnya
hubungan suatu obyek, maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi
individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu obyek individu akan mudah untuk perhatian pada
gilirannya membentuk persepsi.
·Warna dari obyek-obyek. Obyek-obyek yang mempunyai cahaya lebih banyak, akan lebih mudah
dipahami (to be perceived) dibandingkan dengan yang sedikit.
·Keunikan dan kekontrasan stimulus. Stimulus luar yang penampilannya dengan latarbelakang dan
sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan individu yang lain akan banyak menarik perhatian.
·Intensitas dan kekuatan dari stimulus. Stimulus dari luar akan memberi makna lebih bila lebih sering
diperhatikan dibandingkan dengan yang hanya sekali dilihat. Kekuatan dari stimulus merupakan daya dari
suatu obyek yang bisa mempengaruhi persepsi.
·Motion atau gerakan. Individu akan banyak memberikan perhatian terhadap obyek yang memberikan
gerakan dalam jangkauan pandangan dibandingkan obyek yang diam.
2.4.Faktor–Faktor Yang Menentukan Adanya Motif Membeli Produk dan Tipe–tipe Keputusan
Konsumen
Faktor – faktor yang menentukan adanya motif membeli produk:
a. Harga
Suku bunga termasuk ke dalam faktor yang menjadi motif konsumen untuk membeli produk bank.
Pengertian harga berbeda dengan produk lainnya. Semakin besar bunga yang ditawarkan merupakan
murahnya harga suatu produk sehingga akan membuat tertarik para calon nasabah.
b. Service yang ditawarkan
Pelayanan merupakan service yang di tawarkan oleh bank kepada nasabahnya. Pelayanan yang baik
akan dijadikan motif para nasabah untuk membeli produk bank.
c. Lokasi strategis
Lokasi yang strategis dapat dijadikan motif nasabah dalam membeli produk bank. Strategis dalam hal
ini diartikan bahwa letak atau lokasinya dapat dengan mudah dijangkau oleh nasabah dan terletak dipusat
kegiatan perekonomian.
d. Kemampuan tenaga penjual
Kepercayaan merupakan termasuk kemampuan tenaga penjual dimana faktor ini juga merupakan
motif bagi para nasabah / konsumen dalam membeli suatu produk.
e. Periklanan
Promosi secara besar–besaran akan menjadikan motif bagi nasabah untuk membeli produk bank.
Tipe – tipe Keputusan Konsumen:
Ada dua macam tipe keputusan produk maupun jasa yang dibuat oleh konsumen, yaitu :
1.Konsumen harus mengambil keputusan – keputusan tentang tipe – tipe produk dan jasa yang diperlukan
oleh mereka.
2.Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek tertentu dan bagaimana cara pencapaiannya.
BAB III
PENUTUP
3.1.Simpulan
3.1.1. Persepsi adalah interpretasi proses dimana konsumen memahami lingkungan mereka sendiri. Banyak
orang percaya bahwa persepsi adalah pasif atau sebaliknya yang kita lihat dan mendengar apa yang diluar
sana sangat objektif.
3.1.2.Menurut pengertian Pasal 1 angka 2 UU PK, “Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau
jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga,, orang lain, maupun
makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.”
3.1.3.Faktor-faktor fungsional yang menentukan persepsi seseorang berasal dari kebutuhan, pengalaman
masa lalu dan hal-hal lain termasuk yang kita sebut sebagai faktor-faktor personal (Rakhmat 1998: 55)
3.1.4.Faktor – faktor yang menentukan adanya motif membeli produk (Kotler, 2002: 206) :
a. Harga,
b. Service yang ditawarkan,
c.Lokasi strategis,
d. Kemampuan tenaga penjual, dan
e. Periklanan.
3.2.Penutup
Persepsi didefinisikan sebagai proses yang dilakukan individu untuk memilih, mengatur, dan
menafsirkan stimuli ke dalam gambar yang berarti dan masuk akal mengenai dunia, yaitu proses
“bagaimana kita melihat dunia di sekeliling kita”. Stimuli ini diterima oleh alat pancaindra manusia.
Stimuli mana yang akan diproses tergantung dari apakah stimuli dapat masuk ke dalam proses untuk
menginterpretasikannya. Untuk dapat masuk ke dalam proses interpretasi suatu stimuli harus mampu
mengekspos manusia (mendapat perhatian) melalui indra penerimaan, artinya harus diperhatikan ambang
penerimaan stimuli manusia. Setelah stimuli diterima maka proses
interpretasi
dapat
dilakukan
yang
terkait
dengan
faktor
individu.
Download