21 LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S1) di Uin Syarif Hidayatullah. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau merupakan hasil jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sangsi yang berlaku di Uin Syarif Hidayatullah Jakarta. Desember 2009 Kardiansyah 22 RESPON MAHASISWA JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM TERHADAP FILM THE MESSAGE THE STORY OF ISLAM Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I) Disusun oleh: KARDIANSYAH 105051001898 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI 23 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2009 M/1430 H RESPON MAHASISWA JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM TERHADAP FILM THE MESSAGE THE STORY OF ISLAM Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I) Disusun oleh: KARDIANSYAH 105051001898 Di bawah bimbingan Drs. Wahidin Saputra, MA NIP:91700903 199603 1 001 24 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H / 2009 ABSTRAK Film sebenarnya hanyalah potongan gambar yang ada dalam selluloid kemudian diputar dengan menggunakan teknologi proyektor. Dan pada era modern ini film telah dimanfaatkan oleh banyak orang menjadi media dakwah, yang juga sangat menjanjikan bagi dunia bisnis. Bisa dibuktikan dengan hadirnya film-film religi yang beredar di bioskop akhir-akhir ini. Misalnya saja film Ayat-yat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih, Perempuan berkalung Sorban, Doa Yang Mengancam. Dan selain itu banyak juga sinetron yang beredar yang juga bernilai religi, seperti Kiamat Sudah Dekat dan Para Pencari Tuhan yang terhitung sukses baik secara syiar agama maupun dari segi bisnis. Dan jauh dari sebelum ini pun film sudah dimanfaatkan oleh manusia sebagai media dakwah hal ini terbukti dengan adanya film The Message The Story of Islam yang disutradarai oleh Mustapha Akkad dan diproduksi sekitar tahun 1976an di Hollywood dengan bintang Anthony Quinn yang memerankan paman Nabi Muhammad, yakni Hamzah. Dan film yang terakhir inilah yang akan penulis teliti, karena penulis sangat tertarik, selain film ini mengandung ajaran Islam yang sangat dalam, film ini juga dibuat di Hollywood, yang mayoritas penduduknya bukan beragama Islam. Dan dalam penelitian ini, penulis akan meneliti Bagaimana respon kognitif mahasiswa KPI terhadap Film the mesaage, the story of Islam, Bagaimana respon afektif mahasiswa KPI terhadap Film the mesaage, the story of Islam dan Bagaimana respon konatif mahasiswa KPI terhadap Film the mesaage, the story of Islam Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dan pengelolahan datanya menggunakan pendekatan deskriptif analisis dan tehnik pengumpulan datanya menggunakan angket. Dan dari hasil penelitian yang penulis lakukan, menulis mendapatkan hasil yang cukup memuaskan, walaupun mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam mayoritas belum pernah menonton film the message the story of Islam sebelumnya, namun respon yang diberikkan oleh mahasiswa komunikasi Penyiaran Islam cukup positif. 25 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, sehingga mengizinkan penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa manusia dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang, beserta para keluarga dan sahabatnya serta para pengikutnya hingga akhir zaman. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu tugas akhir pada program strata satu (SI) Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Penelitian ini juga dimaksudkan untuk mengetahui respon mahasiswa terhadap Film The Message The Story of Islam. Dalam penyusunan skripsi ini, tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Dr. Arief Subhan, MA sebagai Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Beserta Pembantu Dekan Bidang Akademik Drs. Wahidin Syaputra, MA, Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum, Drs. H. Mahmud Djalal, MA, Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan, Drs. Study Rizal, LK. M.Ag. 2. Drs. Wahidin Syaputra, MA. Sebagai pembantu dekan bidang akademik sekaligus Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Sekaligus selaku dosen pembimbing dalam penulisan skripsi ini. 26 3. Dra. Umi Musyarofah, MA selaku Sekertaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. 4. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah memberikan Ilmu kepada penulis yang insya Allah bermanfaat. 5. Segenap pegawai Fakultas Dakwah dan Komunikasi dan staf Perpustakaan Dakwah dan Komunikasi 6. Seluruh Staf dan pegawai Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 7. Kedua orang tua penulis, yakni Ayahanda Abu Hasan dan Ibunda Raesa yang senantiasa mencurahkan kasih sayangnya dan senantiasa memberikan motivasi yang berarti bagi penulis khususnya dalam penulisan skripsi ini. Semoga Allah SWT meridhai dan merahmati mereka atas segala kerja keras mereka dalam mendidik dan membesarkan penulis. 8. Kakak-kakak penulis yang sudah susah payah bekerja dan bersedia membiayai penulis untuk kuliah, hingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. 9. Teman-teman IKBMI/IKBMU dan Team Futsal MUMI 10. Teman-teman Mahasiswa UIN Jakarta, khususnya Akhmad Bayhaki dan Ahmad Rifki yang telah memberikan masukan untuk menyelesaikan skripsi ini. 11. Adikku Nurul Fadilah yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini. 12. Teman-teman angkatan 2005 (The Remblers) PonPes Miftahul Ulum yang juga tempat penulis bertanya informasi-informasi dalam menulis skripsi ini. 27 13. Teman-teman satu kosan Binheka (Konde, Mbah, Njam, Coim, Sanjai, dan Roby Sakti) yang menemani ketika penulis sedang bosan dan menyediakan makanan untuk penulis dalam mengerjakan skripsi ini. 14. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah berpartisipasi dan membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga partisipasi mereka dalam penyelesaian skripsi ini mendapatkan balasan pahala yang setimpal dari Allah SWT. Dan penulispun menyadari akan keterbatasan penulis dalam penyusunan skripsi ini. Semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi kajian ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang Komunikasi dan Penyiaran Islam. Ciputat, 14 Desember 2009 Kardiansyah 28 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR................................................................................... ….i DAFTAR ISI…………………………………………………………………......iv DAFTAR TABEL ......................................................................................... .....v BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……………………………………….......1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah……………………………...3 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian…………..……………….……….4 D. Metode Penelitian………………………………………………….5 E. Tinjauan Pustaka…………………………………………………..7 F. Sitematika Penulisan……………………………………………....9 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Respon……………………………………………………………11 a. Pengertian Respon………………………………………........11 b. Jenis-jenis Respon………………………………………........13 B. Film………………………………………………………………16 a. Pengertian Film………………………………………………16 29 b. Unsur dan jenis-jenis film film………………………………18 BAB III GAMBARAN UMUM FILM THE MESSAG A. Sinopsis Film the Message………………………………………21 B. Perkenalan Pemain Film the Msessage………………………….24 BAB IV TEMUAN DATA DAN ANALISIS A. Jenis-Jenis Pesan Agama dalam Film The Message……………46 B. Analisis Respon Mahasiswa KPI Terhadap Film The Message..50 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan……………………………………………………. 74 B. Saran……………………………………………………………75 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 30 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Film merupakan media komunikasi sosial yang terbentuk dari panggabungan dua indera, penglihatan dan pendengaran, yang mempunyai inti atau tema sebuah ceritayang banyak mengungkapkan realita sosial yang terjadi di sekitar lingkungan tempat dimana film itu sendiri tumbuh. Film juga bisa berarti industri yang mengutamakan eksistensi dan ketertarikan cerita yang dapat mengajak banyak orang terlibat. Film berbeda dengan cerita buku, atau cerita sinetron, walaupun sama-sama mengangkat esensial dari sebuah cerita. Film mempunyai asas sendiri selain asas ekoonomi bila dilihahat dari kaca mata industri, asas yang membedakan film dengan cerita lainnya adalah asas sinematografi, asas sinematografi tidak dapat digabungkan dengan asas lainnya karena asas ini berkaitan dengan pembuatan film, asas sinematografi berisikan tentang bagaimana tata letak kamera sebagai alat pengambil gambar, bagai tata letak property dalam film, tata artistic, dan sebagai pengatur pembuatan film lainnya.1 Dan dengan berkembangnya industry film pada akhir-akhir ini, dapat menunjukkan bahwa sekarang masyarakat Indonesia sudah tidak lagi hanya sebagai penikmat film saja 1 suardi film dan seni (Bandung: PT Remaja Rosdakarya.1995), h20 31 akan tetapi juga bisa menjadi pembuat film dan juaga tidak jarang film yang dibuat sineas Indonesia menjadi konsumsi masyarakat internasional. Dewasa ini banyak film juga yang dimanfaatkan sebagai media dakwah untuk menyebarkan agama Islam yang semakin pariatif, hal ini dapat kita buktikan dengan banyaknya jenis atau metode dakwah yang digunakan oleh para muballigh atau da’i, dan berdakwah pada zaman globalisasi komunikasi seperti sekarang ini pun semakin variatif pula dengan adanya media massa sebagai media dakwah yang digunakan oleh para muballigh. Jadi dengan kata lain, kegiatan berdakwah pada era sekarang ini tidak hanya dilakukan dengan melalui mimbar saja, akan tetapi bisa juga melalui media massa seperti: koran, tv, radio, internet, bahkan banyak juga yang berdakwah melalui buletin-buletin jumat yang sering kita temukan di masjid-masjid setiap hari jumat. Kegiatan dakwah yang menggunakan media massa seperti ini sudah sesuai dengan sifat komunikasi massa yaitu yang dalam setiap aspek selalu menggunakan media.2 Beberapa macam atau jenis dakwah yang sekarang ini sangat berkembang diantaranya adalah berdakwah melalui televisi. Berdakwah melalui televisi pun juga banyak jenisnya, bisa berbentuk sinetron, pengajian dan ada juga yang berbentuk majelis 2 Sterwart.L.Tubbs&Sylvia Moss,Human Communication,Konteks-konteks Komuikasi. Bandung. PT Remaja Rosdakarya, 2001.cet ke3,h 198. 32 dzikir. Sedangkan berdakwah melalui radio hanya sering dilakukan dengan pengajian interaktif, dan berdakwah melalui media cetak hanya terbatas pada tulisan Bahkan akhir-akhir ini para muballigh sudah banyak yang melirik peluang berdakwah melalui layar lebar, hal ini terbukti dengan adanya film-film religi yang beredar di bioskop akhir-akhir ini, seperti film ayat-ayat cinta, do’a yang mengancam, mengaku rosul, kun fayakun dan yang terbaru perempuan berkalung sorban yang menuai kontroversi. Dengan berkembanganya dunia perfilman saat ini penulis tertarik sekali meneliti sebuah film karya Musthapa Akkad yang diproduksi di Holly Wood yang dibintangi oleh Thony Quin yang memerankan paman nabi Sayyidina Hamzah. Film ini sendiri menceritakan tentang sejarah dan perjuangan nabi Muhammad semenjak menerima wahyu hingga meninggal, dan bagaimana perjuangan umat Islam mempertahankan panji Islam supaya tetap berdiri. Dalam penelitian ini juga penulis melibatkan mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, karena menurut penulis jurusan ini sangant relevan untuk membantu penulis untuk melakukan penelitian karena jurusan ini juga mempelajari tentang penyiaran. Penulis tertarik meneliti tentang film ini karena film ini di produksi oleh bangsa barat yang di dominasi oleh orang-orang non Islam, dan penelitian ini penulis beri judul “Respon Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message, The Story of Islam” B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 33 1. Pembatasan Masalah Agar pembahasan dalam skripsi ini lebih fokus dan terarah serta tidak terjebak pada pembahasan yang terlalu luas, maka penulis membatasi masalahnya film the message, the story of Islam. Dan responden pada penelitian ini terbatas hanya pada mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan tahun 2005-2009. dan penulis batasi pula skripsi ini pada respon secara umum yaitu respon kognitif, respon afektif, respon konatif. 2. Perumusan Masalah Dari pembatasan masalah di atas, maka untuk mempermudah dalam pembahasan skripsi ini, penulis merumuskan masalah sebagai berikut: a. Bagaimana respon kognitif mahasiswa KPI terhadap Film the mesaage, the story of Islam? b. Bagaimana respon afektif mahasiswa KPI terhadap Film the mesaage, the story of Islam? c. Bagaimana respon konatif mahasiswa KPI terhadap Film the mesaage, the story of Islam? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian. Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui bagaimana respon kognitif mahasiswa KPI Film the mesaage, the story of Islam 34 b. Untuk mengetahui respon afektif mahasiswa KPI terhadap Film the mesaage, the story of Islam c. Untuk mengetahui bagaimana respon konatif mahasiswa KPI terhadap Film the mesaage, the story of Islam 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang penulis harapkan dari adanya penelitian ini antara lain sebagai berikut: a. Secara akademisi dapat menjadi bahan rujukan dan menambah khazanah ilmu pengetahuan untuk para aktivis dan akademisi Fakultas Dakwah dan Komunikasi. b. Secara praktisi dapat dijadikan contoh dan menambah pengetahuan, wawasan serta pedoman dalam pengembangan program dakwah, baik di media cetak khususnya di media elektronik. D. Metodelogi Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dengan pendekatan deskriptif kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan pencatatan serta hasil penelitian dalam bentuk angka. 2. Populasi dan Sampel Populasi adalah sekumpulan elemen dan unsur yang menjadi objek penelitian. Populasi bisa berbentuk lembaga, individu, kelompok, dokumen atau konsep. Sehingga 35 objek-objek ini bisa menjadi sumber data penelitian.3 Dan adapun populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Dari angkatan 2005-2009 berjumlah 620 orang.(sumber absen mahasiswa KPI) Sample adalah sebagian atau wakil dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto “apabila subjek atau populasi kurang dari 100 (seratus) orang, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya adalah penelitian populasi. Selanjutnya apabila jumlah populasi besar dapat diambil antara 10-15% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari segi waktu, tenaga, dan dana”. 4 Maka jumlah sample yang penulis ambil untuk melakukan penelitian ini adalah sebanyak 16 % yaitu berjumlah 100 0rang. Karena populasi dalam penelian ini adalah mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarata Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, maka penulis mengambil sistem sampel purposive, dengan cara mengambil perwakilan yang penulis tentukan sendiri, dengan jumlah sampel 100 orang mahasiswa dari mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan setalah penulis melakukan pengundian maka penulis dapatkan hasil yang tediri dari 57 mahasiswa dan 43 mahasiswi. 3. Sumber Data 3 Prof. DR. H. M. Burhan BUngin, S.Sos., M.Si. Metodelogi penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup) cet ke 3 h 99. 4 Prof. Dr. Suharsimi Arikunto. Dasar-dasar pendidkan, (Jakarta: Bumi Aksara 1996) 36 Ada pun data-data yang penulis gunakan adalah sebagai berikut: a. Data Primer Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui penelitian lapangan dengan cara penyebarkan beberapa angket, angket sendiri adalah daftar pertanyaan tertulis yang di sampaikan kepada responden penelitian. b. Data Sekunder Yaitu data yang dikumpulakn melalui penelitian kepustakaan, untuk mencari konsep dan teori-teori yang berhubungan dengan masalah data pendukung skripsi ini seperti buku-buku, diktat, surat kabar, dan lain sebagainya. 4. Tehnik Pengumpulan Data dan Analisis Data Tehnik pengumpulan data yaitu dengan cara memutar film kepada mahasiswa dan setelah itu menggunakan angket yang telah berisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan film the message dan respon. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud angka dengan cara mengklasifikasikan, mentabulasikan, dan dilakukan dengan penghitungan data statistik. Adapun tehnik analisa ygang penulis gunakan yaitu dengan rumus P= F X 100% N 37 KETERANGAN: P = PRESENTASE F = FREKUENSI N = JUMLAH RESPONDEN E. Tinjauan Pustaka Setelah penulis melakukan pengamatan di perpustakaan fakultas dakwah dan perpustakaan utama. Penulis banyak mendapatkan penelitian tentang respon hanya saja, penelitan tentang respon yang sudah ada kebanyakan tentang acara televisi dan program pengajian majelis taklim. Sedangakan penelitian tentang respon terhadap film hanya ada dua penelitian yang dilakukan oleh Dondon Romdoni dan Ela Nurlaila. Dondon Romdoni melakukan penelitian dengan judul "Respon Jama'ah Majelis Taklim At-Taqwa Terhadap Film Kiamat Sudah Dekat", pada tahun 2007, di bawah bimbingan Drs. Andi Bajuri, MM. yang isinya adalah meneliti bagaimana respon jama’ah majelis taklim At-Taqwa, dan yang menjadi objek penelitiannya adalah Film Kiamat sudah dekat. Sedangkan Ela Nurlaila melakukan penelitian dengan judul "Repon Siswa SMK ISlamiyah Ciputat terhadap film Naga Bonar Jadi 2", pada tahun 2008, di bawah bimbingan 38 Drs. Wahidin Saputra, MA. Yang isinya meneliti tentang bagaimana respon Siswa SMK Islamiyah Ciputat, dan yang menjadi objek penelitiannya adalah film Naga Bonar Jadi 2. Perbedaan antara penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian saudara Dondon Romdoni adalah kalau penulis meneliti tentang film the message the story of Islam sedangangkan saudara Dondon Romdoni meneliti tentang film Kiamat Sudah Dekat, dan kalau subbjek dari penelitian yang penulis lakukan adalah mahasiswa jururan Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan 2005, sedangkan subjek dari penelitian yang saudara Dondon Romdoni lakukan adalah jam’ah Majelis taklim At-taqwa. Sedangkan perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan saudari Ela Nurlaila adalah, kalau saudara Ela Nurlaila meneliti tentang Repon Siswa SMK ISlamiyah Ciputat terhadap film Naga Bonar Jadi 2, sedangkan penulis meneliti tentang respon mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran islam terhadap fim The Message, The Story Of Islam. Dari tinjauan pustaka ini penulis yakin betul bahwa penelitian yang akan penulis lakukan belum pernah ada sebelumnya, karena walaupun penulis juga akan meneliti tentang repon, akan tetapi subjek dan objek penelitian yang penulis lakukan berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya, karena penulis meneliti tentang “Respon Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message, The Story Of Islam”. F. Sistematika Penulisan 39 Dalam penulisan ini akan dibahas empat bab dan masing-masing terdiri dari sub bab, yaitu: Bab I Pendahuluan: dalam bab pendahuluan ini memuat mengenai latar belakang permasalahan yang membahas tentang media film animasi yang digunakan sebagai media dakwah. Dan adapun beberapa sub bab yang penulis cantumkan adalah: Latar Belakang Masalah Pembatasan dan Perumusan Masalah Tujuan dan Kegunaan Penelitian Metode Penelitian Tinjauan Pustaka Sitematika Penulisan Bab II Landasan Teoritis: bab ini memuat teori-teori yang menunjang dan mempunyai kaitan dengan permasalahan yang diangkat oleh peneliti dalam skripsi ini, yaitu: Pengertian Respon, Jenis-jenis Respon, Pengertian Film, Unsur dan jenis-jenis film, dan Sejarah Islam, yang membahas sejarah kehidupan Nabi Muhammad Saw secara global. Bab III Gambaran Umum Fim The Message: Bab ibni berisi tentang synopsis film the Message dan pengenalan tokoh yang diperankan dalam film The message Bab IV Temuan Data dan Analisa : Dalam bab ini berisi tentang, Gambaran Umum Film The Message, Jenis-Jenis Pesan Agama dalam Film The Message, Analisis Respon Mahasiswa KPI Terhadap Film The Message Bab V Penutup; Bab ini memuat hasil penelitian dalam bentuk kesimpulan yang didapat dari hasil pembahasan penelitian dan dalam bab ini juga berisi saran-saran sebagai masukan dari peneliti. 40 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Respon a. Pengertian Respon Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin kita sudah sering sekali mendengar katakata respon, akan tetapi banyak diantara kita yang belum memahami betul pengertian dari respon tersebut, oleh karena itu, di sini penulis akan sedikit memaparkan apa yang dimaksud dengan respon dan apa saja jenisnya. Yang penulis kutip dari beberapa sumber. Dalam Kamus Ilmiah Populer, respon berarti reaksi, jawaban atau reaksi balik.5 Dan dalam kamus psikologi respon berarti perilaku yang merupakan konsekuensi dari perilaku yang sebelumnya (tanggapan)6 Dalam Kamus Besar Ilmu Pengetahuan disebutkan bahwa respon adalah reaksi psikologi metabolik terhadap tibanya suatu rangsangan yang bersifat terkendali7 Dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa respon adalah tanggapan, reaksi, jawaban terhadap suatu gejala atau peristiwa yang terjadi, misalnya, masyarakat terhadap bencana perbaikan sangat baik.8 5 Piter. A, partanto dan M. DAhlan. Al-Barry, Kamus Ilmiah Populer(Surabaya: Arkola, 1994), h. 467 6 Soerjono Soekanto Kamus Sosiologi(Jakarta:1985), cet ke-2. h.435 Save d.Dagum. kamus besar ilmu pengetahuan, (Jakarta: Lembaga Pengkajian Kebudayaan,1997),cet ke 1,hal 964 8 Depdikbut, Kanus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,1996), ediri ke 3 h 838 7 dan 41 Ahmad Subandi mengemukakan bahwa respon dengan umpan balik (feedback), memiliki peranan atau pengaruh yang besar dalam menentukan baik atau tidaknya suatu komunikasi9 Dalam pembahasan teori respon tidak lepas dari proses teori komuikasi terhadap orang-orang yang terlibat proses komunikasi, komunikasi menampakkan jalinan sistem utuh dan signifikan sehingga proses komunikasinya akan berjalan secara efektif dan efisien apabila unsur-unsur di dalamnya terdapat keteraturan10 Dalam komunikasi massa ada beberapa model teori di antaranya teori respon. Respon merupakan modal dasar atau sangat sederhana dari komunikasi yang menunjukkan komunikasi sebagai proses aksi dan reaksi. Teori ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi aliran behavioristik yang menggambarkan hubungan stimulus yang berupa kata-kata verbal, isyarat, nonverbal, gambar, tindakan tertentu akan merangsang orang lain untuk memberi respon-respon dengan cara-cara tertentu, proses pemindahan atau pertukaran informasi ini bersifat timbal balik dan mempunyai banyak efek11 Teori stimulus respon ini beranggapan bahwa sikap dapat berubah karena adanya rangsangan atau daya tarik yang disebut stimulus dari subyek yang diterima oleh objek, kuat lemahnya rangsangan akan menentukan mutu atau kualitas respon dari objek yang menerima stimulus. 9 Ahmad Subandi. Ilmu Dakwah Ke Arah Metodologi,(Bandung: Yayasan Syahida,1995),h 122 10 Onong Uchana Effendi, Ilmu Komunikasi,Teori Dan Praktek, (Bandung:PT Rosdakarya,1999), cet ke12, h18 11 Winarmi,Komunikasi Massa, (Malang: UMM Press, 2003),cetke1,h58 42 b. Jenis-jenis Respon Ada tiga dimensi respon komunikasi massa, yaitu: kognitif, afektif, dan konatif. respon kognitif meliputi peningkatan kesadaran, belajar, dan tambahan pengetahuan. respon efektif berhubungan dengan emosi, perasaan, dan attitude (sikap). Sedangkan respon konatif berhubungan dengan perilaku dan niat untuyk melakukan sesuatu menurut cara tertentu.12 a. Kognitif, yaitu respon yang berkaitan erat dengan pengetahuan, keterampilan dan informasi seseorang mengenai sesuatu. Respon ini timbul apabila adanya perubahan terhadap yang dipahami atau dipersepsi oleh khalayak. Respon ini bisa tercipta apabila sudah ada tanda-tanda dari khalayak yang lebih mengetahui sesuatu dari stimulus setelah stimulus itu terjadi. Respon kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informative bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitif. Melalui media massa, kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung13 12 Amri Jhi, Komunikasi Massa dan Pembangunan Pedesaan di Negara-Negara Dunia Ketiga, (Jakarta: PT. Gramedia, 1988) 13 Siti Karlinah, Komunikasi Massa, (Jakarta: Penerbitan UT, 1999), H. 8.7 43 Misalnya Andi sedang menonton berita tentang terorisme, setelah Andi menonton berita tersebut Andi menjadi lebih tahu tentang jariangan teroris yang beredar di Indonesia. Dalam hal ini berarti Andi sudah memiliki respon kognitif. Media massa tidak memberikan efek kognitif semata, namun ia memberikan manfaat yang dikehendaki masyarakat. Inilah efek prososial. Bila televisi menyebabkan kita l/ebih mengerti bahasa Indonesia yang baik dan benar, televisi telah menimbulkan efek prososial kognitif. Bila majalah menyajikan penderitaan rakyat miskin di pedesaan, dan hati kita tergerak untuk menolong mereka, media massa telah menghasilkan efek prososial afektif. Bila surat kabar membuka dompet bencana alam, menghimbau kita untuk menyumbang, lalu kita mengirimkan wesel pos (atau, sekarang dengan cara transfer via rekening bank) ke surat kabar, maka terjadilah efek prososial behavioral.14 b. Afektif, yaitu respon yang berhubungan dengan emosi, sikap dan menilai seseorang terhadap sesuatu. Respon ini timbul apa bila ada perubahan pada apa yang disenangi khalayak terhadap sesuatu. Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada Efek Kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan hanya sekedar memberitahu kepada khalayak agar menjadi tahu tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, setelah mengetahui informasi yang diterimanya, khalayak diharapkan dapat merasakannya15 14 15 Jalaludin Rahmat. Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya.199), h230 Siti Karlinah, Op.Cit., h. 8.9 44 Misalnya seteleh menonton berita tentang teroris tersebut andi menjadi benci dengan tindakan teroris tersebut, hal ini disebut respon afektif. c. Konatif, yaitu respon yang berhubungan dengan prilaku nyata, yang meliputi tindakan atau kebiasaan16 Misalnya setelah mengetahui, dan membenci tindakan teroris barulah andi mengutuk secara terang-terangan tindakan teroris tersebut, inilah yang disebut dengan respon konatif (behavior). Dari penjelasan dan contoh di atas maka dapat penulis simpulkan bahwa ketiga jenis repon diatas tadi terjadi secara berurutan, respon konatif tidak mungkin terjadi apabila respon afektif belum terjadi, begitu juga respon afektif tidak mungkun terjadi apabila respon kognitif belum terjadi, jadi dengan kata lain setelah terjadi respon kognitif barulah respon afektif bisa terjadi, dan setelah itu barulah respon konatif bisa terjadi. Sedangkan psikolog asal Rusia, yang bernama Ivan Pavlov, membagi respon menjadi tiga bagian yaitu respon terkondisi, netral dan respon tidak terkondisi, hal ini juga karena disebabkan stimulus terkondisi dan stimulus tidak terkondisi. Di dalam percobaannya Pavlov memberikan seekor anjing sepiring makanan (stimulus tidak terkondisi) yang menyebabkan anjing tersebut mengeluarkan air liur (respon tidak terkondisi). Pada saat yang bersamaan, ia memasangkan stimulus tidak terkondisi dengan sesuatu yang normalnya tidak akan menyebabkan anjing mengeluarkan air liur, seperti 16 Jalaludin Rahmat Op.Cit h218 45 bunyi bel (stimulus netral). Pavlov kemudian menemukan bahwa jika ia memasangkan makanan yang ia berikan dengan bunyi bel selama beberapa kali, pada akhirnya bunyi bel itu sendiri akan membuat anjing berliur; di sini respon terkondisi (bunyi bel) akan memancing munculnya respon terkondisi (air liur).17 Langkah berikutnya, memmbunyikan lonceng terus menerus tanpa disertai makanan, semakin sering dibunyikan, semakin lama keluarnya air liur, makin sedikit dan akhirnya tidak keluar sama sekali. Proses ini disebut kejenuhan (extinction).18 Teori ini sering disebut dengan teori pembiasaan klasik (classical conditionin). Kata classical yang mengawali nama teori ini semata-mata dipakai untuk menghargai karya Pavlov yang dianggap paling dahulu di bidang conditioning (upaya pembiasaan) dan untuk membedakannya dari teori conditioning lainnya (Glietman 1986). Selanjutnya, mungkin karena fungsinya, teori Pavlov ini juga dapat disebut respondent conditioning (pembiasaan yang dituntut)19 B. Film a. Pengertian film Film secara sederhana, sebetulnya hanyalah susunan gambar yang ada dalam selluloid, kemudian diputar dengan menggunakan teknologi proyektor yang sebetulnya 17 Howard S. Friedman, Mariam W. Schustack, Kepribadian, Teori Klasik dan Riset Modern (Jakarta: Erlangga, 2006) h 221 18 Drs. Alex Sobur, m.Si. psikologi umum,(Bandung: Pustaka Setia, 2003) h 225 19 Muhibbin Syah, M.Ed. psikologi pendidikan dengan pendekatan baru, (Bandung: PT Remaja ROsdakarya, 2007)cet ke 13, h. 107 46 telah menawarkan nafas demokrasi, bisa ditafsirkan dalam berbagai makna. Ia menawarkan berbagai pesan, bisa dimanfaatkan dalam bebbagai kegunaan. 20 Menurut Onang Uchjana Effendi (2000), Film merupakan medium komunikasi yang ampuh, bukan saja untuk hiburan akan tetapi juga untuk peneragan dan pendidikan. Dan menurut Alex Shobur (203), bahwa Film merupakan bayangan yang diangkat dari kenyataan hidup yang dialami dalam kehidupan sehari-hari yang menyebabkan selalu ada kecenderungan untuk mencari relevansi antara film dengan realitas kehidupan21 . Efek dari Film adalah peniruan yang diakibatkan oleh tanggapan bahwa apa yang dilihatnya wajar dan pantas untuk dilakukan setiap orang. Bila dilihat lebih mendalam, Film adalah dokumen kehidupan social sebuah komunitas. Film memiliki realitas kelompok masyarakat pendukungnya itu, baik realitas dalam bentuk imajinasi ataupun realitas dalam arti sebenarnya. Film menunjukkan pada kita, jejak-jejak yang ditinggalkan pada masa lampau, cara menghadapi masa kini dan kehidupan manusia terhadap masa yang akan datang. Sehingga dalam perkembangannya, Film bukan lagi sekedar usaha menampilkan “Citra Bergerak” (Moving Images). Namun juga telah diikuti oleh muatan-muatan tertentu seperti politik, kapitalisme, hak asasi manusia dan gaya hidup.22 20 Prakoso, Gatot, Film Pinggiran- Antologi Film Pendek, Eksperimental & Dokumentor, FFT- IKJ dengan YLP, (Fatma Press: 1997), h.22 21 Kurniawan, Asep , Komunikasi dan Penyiaran Islam- Mngmbangkan Tabligh melalui media Mimbar, Media Cetak, Radio, Televisi, Film dan Media Digital, (Benang Merah Press: Bandung, 2004), h. 95 22 Victor, C Mambor, Satu Abad “Gambar Idoep” di Indonesia, Http: //Kunci.co.id/Teks/Victor I. 47 Dibawah ini, penulis mengutip beberapa pengertian Film yang diambil dari berbagai sumber lain, diantaranya: a. Film adalah “Gambar Hidup”.23 b. Film adalah “Motion Picture”.24 c. Film adalah Lakon (Cerita) Gambar Hidup.25 Grame Turner menyatakan bahwa fungsi Film dalam kebudayaan sudah lebih dari sekedar objek estetika. Film merupakan praktek social bagi pembuat Film dan penonton Film, dimana melalui narasi-narasi dan makna-makna yang ditampilkan, terlihat bukti yang membuat budaya menjadi masuk akal dan nyata. “It’s No more or less accepted that Film’s function in our culture goes beyond that of being simply an exhibited aesthetic object……..Film is a social practice for its makers and its audience: in its narrative and meanings we can locate evidence of the ways in which our culture makes sense of it’s self”.26 Film dapat digunakan sebagai alat propaganda, karena Film dianggap memiliki jangkauan, realisme, pengaruh emosional dan popularitas yang hebat. Upaya menyatukan pengembangan pesan dengan hiburan sudah lama diterapkan dalam kesusastraan dan drama. Namun, unsur-unsur baru dalam Film memiliki kelebihan dalam segi kemampuannya meningkatkan sekian banyak orang dalam waktu yang cepat tanpa 23 Ensiklopedi Umum, (Yayasan Kanisius, Jakarta, 1973) Hornby, Catenly, Wakefield. The Advance Learner’s Dictionary of Current English, (Second Edition, London, 1963) 25 Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka:, Jakarta, 1976) 26 Turner, Grame. Film as Social Practice, (London: Routledge, 1993), h.3 24 48 kehilangan kredibilitas.27 Secara teknis, Film mengkombinasikan fotografi, stereo, grafik, digital, computer dan teknologi perfilman sendiri. 28 b. Unsur-Unsur dan Jenis-Jenis Film Terdapat beberapa yang menjadi unsur sebuah Film. Unsur Film tersebut adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Title (Judul) Crident Title, meliputi: prosedur, karyawan, artis, dll. Tema Film Intrik, yaitu usaha pemeranan Film untuk mencapai tujuan. Klimaks, yaitu benturan antar kepentingan Plot (alur cerita) Suspens atau keterangan, masalah yang masih berkatung-katung. Million Setting, latar belakang terjadinya peristiwa, masa, waktu, perlegkapan, aksesoris dan fashion yang digunakan. 9. Sinopsis, yaitu untuk memberi ringkasan atau gambaran dengan orang yang berkepentingan. 10. Trailer, yaitu bagian Film yang menarik. 11. Character, yaitu karakteristik para pelaku-pelakunya.29 Adapun stuktur-struktur sebuah Film adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Pembagian cerita (Scene) Pembagian adegan (Squnce) Jenis pengambilan gambar (Shoot) Pemilihan adegan pembuka (Opening) Alur cerita dan Continuity. Intrique meliputi jealousy, pengkhianatan, rahasia bocor, tipu muslihat, dll. Anti Klimaks, penyelesaian masalah Ending, pemilihan adegan penutup.30 27 Dennis Mc, QuailTeori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, edisi ke-2 (Erlangga, 1987). H.15 Josseph M. Bgss, The Art of Watching Film, (MtfieldPublishing Company: 1991), h. 2 29 Turner, Grame, Op Cit, h. 3 30 Ibid, h. 6 28 49 Film-film yang telah beredar memiliki beberapa jenis. Jenis tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Drama, adalah suatu kejadian atau peristiwa hidup yang hebat, mengandung konflik pergolakan, clash atau benturan antara dua orang atau lebih. Sifat drama: Romance, tragedy dan comedy. 2. Realisme adalah Film yang mengandung relevansi dengan kehidupan sehari-hari. 3. Film Sejarah, melakukan kehidupan tokoh tersohor dan peristiwanya 4. Film Perang, menggambarkan peperangan atau situasi didalamnya atau setelahnya. 5. Film Futuristik, menggambarkan masa depan secara khayali. 6. Film Anak, mengupas kehidupan anak-anak. 7. Cartoon, cerita bergambar yang mulanya lahir di media cetak. Yang diolah sebagai cerita bergambar, bukan hanya sebagai story board melainkan gambar yang sanggup bergerak dengan teknik animation atau single stroke operation. 8. Adventure, film pertarungan dan tergolong Film klasik. 9. Crime Story, Pada umumnya mengandung sifatsifat heroic. 10. Film Seks, menampilkan erotisme. 11. Film Misteri/ Horor, mengupas terjadinya fenomena supranatural yang menimbulkan rasa wonder, heran, takjub dan takut.31 31 Kusnawan, Asep et. al , Op. Cit. h. 100-101 50 BAB III GAMBARAN UMUM FIIM THE MESSAGE THE STORY OF ISLAM A. Sinopsis Fiim The Message The Story Of Islam Film The Message, The Story of Islam”, adalah karya fenomenal Moustapha Akkad meski sudah berumur lebih 33 tahun dari masa pembuatannya, yang tidak saja sukses dari angle dunia perfilman pada umumnya, tapi juga mampu membangkitkan kembali gairah (semangat) setiap muslim yang melihatnya, untuk berbuat yang terbaik demi Islam. Film ini diproduksi di Hollywood pada tahun 1976, yang dibintangi oleh Aktor utama film ini, Anthony Quinn, seorang kulit putih, tidak memerankan Nabi Muhammad SAW, tetapi salah satu sahabat dan juga paman beliau Hamzah. Sepanjang durasi 3 jam film ini, tidak didapati barang sedetik pun wajah Muhammad SAW. Sutradaranya dengan cerdik, menggunakan teknik-teknik kamera untuk mewakili karakter Muhammad SAW. “The Message” menceritakan sejarah perjalanan Nabi Muhammad SAW. secara garis besar,sebagai berikut: Nabi SAW. menerima wahyu pertama Q.S. Al-A’laa : 1-5 di Gua Hira. Kemudian beliau berusaha mengingatkan kaum Quraisy. Namun yang diperoleh Nabi Saw. justru ejekan, hinaan, teror dan siksaan kepada beberapa sahabat beliau yang jumlahnya baru 51 puluhan orang. Teror semakin hari semakin menegangkan hingga akhirnya beliau diperintahkan Allah SWT. untuk hijrah ke Madinah Sesampainya di Madinah, Nabi SAW dan para shahabat (kaum Muhajirin) disambut hangat oleh masyarakat Madinah (kaum Anshar). Dibuatkan rumah dan masjid. Dan saat itu, untuk pertama kali adzan dikumandangkan oleh Bilal untuk pemanggilan umat Islam. Tidak hanya untuk panggilan shalat saat itu. Semakin hari umat Islam semakin berkembang di Madinah. Tetapi di Mekkah jutsru terjadi sebaliknya. Banyak provokasi dan ejekan serta fitnah dilakukan kaum Quraisy atas diri Muhammad, khususnya oleh Abu Sofyan yang sangat membenci Nabi saw. Selanjutnya Allah SWT. memerintahkan Nabi SAW. untuk menyerang Mekkah (dikenal dengan Perang Badar) supaya tidak terjadi fitnah. Dan hasil peperangan itu pun berakhir dengan kemenangan yang gemilang bagi kaum Muslimin baik Muhajirin maupun Anshar, dan dalam peperangan itu tiga pembesar Quraisy terbunuh. Sebagai balasan, kaum Quraisy menyerang kaum Muslimin (dikenal dengan Perang Uhud) di mana kaum Quraisy saat itu dipimpin Abu Sofyan memenangkan peperangan. Dan dalam peperangan itu paman Nabi SAW, Hamzah terbunuh dengan cara yang memprihatinkan, oleh seorang budak suruhan Hindun yang bernama Wahsy. Tak lama kemudian diadakan perjanjian damai antara kedua belah pihak. Dalam kondisi genjatan senjata, ternyata banyak kaum Quraisy yang tergugah dan dibuka pintu hatinya oleh Allah SWT. termasuk Abu Sofyan sendiri dan keluarganya yang masuk Islam. 52 Akhirnya datanglah perintah Allah Swt. kepada Nabi SAW. untuk kembali ke Mekkah dan melakukan ibadah Haji. Sekaligus mengambil alih Ka'bah dan mengembalikannya menjadi rumah Allah SWT. Dengan diiringi oleh ratusan ribu umat Islam, Nabi SAW datang ke Mekkah dan disambut oleh penduduk Mekah dengan rasa ketakutan. Akan tetapi, pada saat itu Bilal berteriak lantang, “Tak ada pintu didobrak. Tak ada yang dijarah. Tak ada yang dirampas. Tak ada orang yang disiksa. Semua di balik pintu yang tertutup selamat. Semua orang dalam rumah Abu Sofyan selamat. Semua atas pesan dari Nabi SAW.” Dan terjadilah pengambilalihan Ka'bah. Semua berhala dikeluarkan, dikumpulkan, dan dibakar. Sedangkan yang terbuat dari emas dikumpulkan untuk dizakatkan kembali kepada rakyat. Inilah awal mulanya ibadah haji dilakukan oleh kaum Muslimin. Sejak saat itu, Islam semakin berkembang dan mendobrak hati setiap manusia di bumi Mekkah dan Madinah serta merubah akhlak dan pola hidup jahiliyah yang mereka anut sebelumnya 53 B. Pengenalan Tokoh film the message 1. Abu Sofyan Shakhr bin Harb (bahasa Arab: ) ب, atau lebih dikenal dengan panggilannya Abu Sufyan bin Harb (bahasa Arab: ) أ ن ب, adalah salah seorang pemimpin utama Bani Quraisy di Mekkah yang sangat menentang Muhammad, akan tetapi di kemudian hari memeluk agama Islam. Keturunan Abu Sufyan kemudian mendirikan dinasti Umayyah yang memerintah dunia Islam antara tahun 661-750.32 Abu Sufyan adalah kepala suku Bani Abdu Syams, salah satu dari cabang suku Quraisy. Ia adalah salah satu pemimpin utama Quraisy dan orang terpandang di Mekkah. 32 Ensiklopedia Indonesia. 24 februari pkl 19.30 54 Bagi Abu Sufyan, Muhammad dan kaum muslim dipandang sebagai ancaman terhadap tatanan sosial Mekkah, dan seseorang yang bertujuan untuk kekuasaan politik serta berpaling dari dewa-dewa Quraisy. Kekerasan yang terjadi membuat sekelompok muslim Mekkah hijrah ke Habsyah untuk memperoleh perlindungan, dan putrinya yang bernama Ramlah binti Abu Sufyan adalah termasuk salah seorang diantaranya. Setelah Muhammad hijrah Madinah pada tahun 622, kaum Quraisy menyita barangbarang yang kaum muslim yang tinggalkan. Dari Madinah, kaum muslim kemudian mulai menyerang kafilah-kafilah Quraisy yang berdagang dari Suriah ke Mekkah. Pada tahun 624, Abu Sufyan memimpin sebuah kafilah. Sebuah pasukan muslim ketika itu berusaha untuk mencegatnya, namun ia berhasil meminta bantuan dari Quraisy di Mekkah. Ini adalah penyebab terjadinya Pertempuran Badar, yang kemudian berakhir dengan kemenangan kaum muslim. Di lain pihak, Abu Sufyan berhasil membawa kafilahnya pulang dengan selamat ke Mekkah. Kematian beberapa pemimpin Quraisy dalam pertempuran tersebut menyebabkan Abu Sufyan menjadi pemimpin utama Mekkah. Abu Sufyan selanjutnya berperan sebagai pemimpin militer Mekkah dalam peperangan melawan Madinah, antara lain dalam Pertempuran Uhud tahun 625 dan Pertempuran Khandaq tahun 627, tetapi tidak berhasil mencapai kemenangan yang menentukan. Akhirnya kedua pihak sepakat untuk melakukan gencatan senjata dengan Perjanjian Hudaibiyyah tahun 628, yang memungkinkan umat Islam untuk melakukan 55 ziarah ke Ka'bah. 2. Abu Thalib Abū Thālib bin ‘Abdul-Muththalib (549/550 - 619) adalah ayah dari Ali bin Abi Thalib serta paman dari Nabi Muhammad. Nama aslinya adalah Imran (Arab: ) ان, tetapi ia lebih dikenal dengan julukan Abu Thalib, yang artinya bapaknya Thalib.33 Sebagai pemimpin Bani Hasyim setelah kematian ayahnya, Abdul-Muththalib, ia menjadi pengasuh Nabi Muhammad dan kemudian pendukung utama dalam berdakwah. Ia menikah dengan Fatimah binti Asad dan memiliki 6 orang anak. Ia adalah anak dari Abdul Muthalib dan Fatimah bin Amr dan memiliki sembilan 33 Ensiklopedia Indonesia. 24 februari pkl 19.30 56 saudara yang salah satunya adalah Abdullah bin Abdul Muthalib yang merupakan ayah dari Nabi Muhammad. Ia merupakan pengasuh dari Nabi Muhammad setelah meninggalnya Abdul Muthalib dan Aminah binti Wahab hingga Nabi Muhammad menikah dengan Khadijah binti Khuwailid. Setelah Muhammad diangkat sebagai rasul dan nabi, ia merupakan pelindung utama dari keluarga Bani Hasyim dari serangan masyarakat Mekkah dan sekitarnya. Ia meninggal pada tahun yang sama dengan meninggalnya Khadijah binti Khuwailid, yaitu pada tahun 619. 3. Wahsyi Wahsyi bin Harb, terkenal dalam sejarah sebagai seorang hamba kulit hitam yang telah membunuh dengan kejam Sayidina Hamzah r.a., bapa saudara Rasulullah SAW.34 Ketika terjadinya Perang Uhud, Hindun telah menawarkan kepada Wahsyi agar membunuh 34 Ensiklopedi Indonesia. 24 februari pkl 19.30. 57 Sayidina Hamzah r.a. dan sebagai ganjarannya dia akan dimerdekakan. Wahsyi yang memang menunggu-nunggu peluang keemasan itu telah menerima tawaran tersebut. Wahsyi segera berangkat ke medan Uhud secara sembunyi-sembunyi dan mencaricari Sayidina Hamzah. Akhirnya dia mengenal pasti orang yang dicari iaitu Sayidina Hamzah r.a. bapa saudara kepada Rasulullah SAW. Wahsyi mula mencari tempat yang paling strategi iaitu dengan berlindung di sebalik batu. Beliau menunggu masa yang sesuai untuk bertindak. Setelah cukup yakin, beliau pun melemparkan lembingnya tanpa disedari oleh Sayidina Hamzah r.a. dan lembing itu tepat mengenai sasarannya Wahsyi segera memberitahu tuannya, lalu datanglah Hindun mendapatkan jasad Sayidina Hamzah yang sudah tidak bernyawa itu. Dibelahnya dada Sayidina Hamzah r.a. dengan kejam dan tanpa belas kasihan terus dikeluarkan jantungnya. Kemudian dengan rakus sekali dia mengunyah jantung Sayidina Hamzah r.a. kerana hendak memakannya, tetapi dia tidak mampu menelannya. Setelah hatinya puas, Hindun pun meninggalkan mayat bapa saudara Rasulullah itu. Setelah peperangan tamat, kesemua para syuhadak dikumpulkan untuk dikebumikan. Rasulullah SAW terasa amat hiba dan sedih apabila melihat mayat bapa saudaranya itu diperlakukansedemikian rupa. Rasulullah menanggung kedukaan yang sangat hebat yang tidak dapat digambarkan oleh kata-kata.Ketika hari pembukaan (futuh) Mekah, Rasulullah SAW telah mengutus seseorang kepada Wahsyi untuk menyerunya kepada Islam. 58 Akhirnya Wahsyi memeluk Islam, lalu dibawa ke hadapan Rasulullah SAW. Rasulullah bertanya, "Kamukah yang bernama Wahsyi?" "Ya," jawab Wahsyi. "Kamukah yang telah membunuh bapa saudaraku Hamzah?" tanya Rasulullah. "Benar," jawab Wahsyi. " "Ceritakan kepadaku bagaimana kamu melakukan pembunuhan itu ," pinta Rasulullah. Wahsyi pun menceritakan satu persatu apa yang telah dilakukan kepada bapa saudara Nabi itu,bagaimana tubuh saudara baginda dilapah dengan kejam oleh Hindun dan dimakan hati danjantungnya.Selesai sahaja bercerita, Rasulullah SAW yang dalam keadaan teramat sedih berkata kepadanya: "Pergilah kamu dari sini. Jangan engkau muncul lagi di hadapan mataku." Hancur luluh hati Wahsyi mendengar kata-kata yang keluar dari mulut baginda. Namun dia insaf bahawa perbuatannya dahulu telah menyakiti hati `orang Tuhan` iaitu Rasulullah SAW. Walaupun dosanya telah diampunkan lantaran memeluk Islam, tetapi atas kasih sayang Rasulullah, dia dilarang menampilkan diri di hadapan baginda, takut-takut perasaan Rasulullah tercacat apabila terpandang wajahnya. Mencacatkan hati orang Tuhan sangat besar akibatnya kerana itu bererti mencacatkan `hati`tuhan. Orang yang cacat dengan Tuhan tidak akan selamat di dunia lebih-lebih lagi di Akhirat. 59 Lalu Wahsyi yang sedar akan kedudukannya, redha menerima ketentuan itu. Dia memperbaiki dirinya dan meningkatkan ketaqwaannya kepada Tuhan. Sewaktu-waktu menghadiri majlis baginda, Wahsyi mengintai-ngintai dari jauh untuk melihat wajah Rasulullah SAW.Semakin hari hatinya semakin cinta dengan Nabi SAW. Dan semakin hari hatinya juga semakin rasa berdosa terhadap baginda atas perbuatannya dahulu. Lalu timbul azam di hatinya untuk menebus kembali dosa-dosanya itu dengan melakukan sesuatu yang akan menggembirakan baginda. Wahsyi bertekad dan berazam tidak akan pulang lagi ke Kota Mekah demi untuk merebut cinta kekasih Allah iaitu Muhammad SAW. Beliau benar-benar ingin menebus kesalahannya dengan menyebarkan Islam. Keazaman Wahsyi itu telah dibuktikannya dengan menjelajah ke seluruh pelosok dunia untuk berdakwah mengajak seramai mungkin manusia kepada Islam, hingga akhirnya beliau mati di luar azirah Arab35 35 Ensiklopedia Indonesia. 24 februari pkl 19.30 KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam 4. Hamzah Hamzah bin Abdul-Muththalib (bahasa arab : ) اadalah sahabat sekaligus paman dan saudara sepersusuan Nabi Muhammad SAW. Ia memiliki julukan "Singa Allah" karena kepahlawanannya saat membela Islam.36 Hamzah lahir diperkirakan hampir bersamaan dengan Muhammad. Ia merupakan anak dari Abdul-Muththalib dan Haulah binti Wuhaib dari Bani Zuhrah. Menurut riwayat, pernikahan Abdul-Muththalib dan Abdullah bin Abdul-Muththalib terjadi bersamaan 36 Ensiklopedia indonesia. 24 februari pkl 19.30 KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam waktunya, dan ibu dari Nabi, Aminah binti Wahab, adalah saudara sepupu dari Haulah binti Wuhaib. Hamzah syahid pada Perang Uhud, dibunuh oleh Wahsyi bin Harb, seorang budak Ethiopia milik Hindun bin Utbah, istri dari Abu Sufyan bin Harb, yang ayahnya dibunuh oleh Hamzah pada Perang Badar. Hindun menjanjikan kebebasan untuk Wahsyi bila ia mampu membalaskan dendam Hindun dengan membunuh Hamzah 5. Hindun Hindun binti ‘Utbah adalah istri dari Abu Sufyan bin Harb, seorang pria yang KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam sangat berpengaruh di Mekkah. 37 Dia ibu dari Muawiyah I, pendiri dinasti Umayyah dan Ramlah binti Abu Sufyan adalah salah satu dari istri Muhammad. Abu Sufyan dan Hindun awalnya sangat menentang penyebaran agama Islam. Statusnya sebagai sahabat nabi dipertanyakan karena aksinya yang sebelum memeluk Islam, telah memakan hati dari Hamzah paman Muhammad sewaktu Perang Uhud. Ia diperkirakan hidup pada akhir abad ke-6 dan awal ke-7 Karena kebenciannya dengan hamzah, sampai akhirnya ia mengingkan hamzah juga terbuunuh dalam perang berikutnya. ketika terjadi peprangan kedua yaitu perang Uhud. Pada perang itu, hindun membayar orang suruhan untuk membunuh hamzah, Wahsyi namanya. Ketika Hamzah lengah maka wahsyipun melemperkan tombak, dan pada saat itu tombak menancap tepat diperut hamzah. Dalam seketika Hamzahpun meninggal dunia. Akan tetapi kebencian hindun belumlah usai. Walaupun Hamzah sudah mati ia akan , memotong Hidung Hamzah, telinga, alat vitalnya serta mengeluarkan isi perut Hamzah sambil menyuruh yang lain melakukan hal yang sama. 37 Ensiklopedia Indonesia. 24 februari pkl 19.30 KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam 6. Bilal Siapa tak kenal Bilal bin Rabah. Ia merupakan muadzin pertama yang dimiliki umat Islam.38 Bilal juga termasuk golongan pertama yang masuk Islam atau tepatnya orang ketujuh yang masuk Islam pertama kali. Persentuhan Bilal dengan Islam dimulai ketika ia masih menjadi budak Umayyah. Perbincangan Umayyah dengan tamunya soal kehadiran agama baru yang dibawa Muhammad secara tak sengaja terdengar oleh Bilal. 38 Dr. Abdurrahman Ra’fat Al-Basya. 65 orang sahabat Rasulullah. KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam Meski belum mengenali Muhammad secara pribadi, namun Bilal telah sering mendengar sosoknya. Lelaki bersahaja dan juga jujur dari Bani Hasyim itu sangat dihormati oleh bangsa Quraisy. Seketika ketertarikan Bilal terhadap Islam dan ajaran yang dibawa Muhammad membuncah. Bilal pun segera menemui Abu Bakar yang sudah terlebih dahulu masuk Islam. Bilal meminta Abu Bakar untuk mengantarnya menemui Rasulullah SAW. Tak perlu waktu lama bagi Bilal untuk menyatakan keislamannya. Keimanan Bilal langsung diuji setelah bersyahadat. Jika Abu Bakar dan bangsawan Quraisy lainnya aman dari perlakuan kejam sesama bangsa Quraisy yang benci terhadap Islam, lain halnya dengan Bilal. Sebagai budak dari anggota suku Quraisy terkejam, Bilal dipaksa untuk keluar dari Islam dan kembali kepada agama nenek moyangnya yang menyembah berhala. Majikannya, Umayyah memaksa Bilal keluar dari Islam dengan segala cara. Pada siang yang terik, Bilal dipaksa memakai baju besi kemudian dikubur dalam pasir yang sangat panas hingga hanya kepalanya saja yang nampak. Ia pun sering dipaksa Umayyah untuk berbaring telentang di atas pasir yang sangat panas. Kemudian tubuh Bilal ditindih oleh batu yang sangat besar dan berat. Di lain waktu, KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam Bilal diikat lehernya dan diseret ke kota Mekkah. Meski demikian, Bilal tetap bertahan seraya berucap "Ahad, Ahad." Suatu kali, akibat penyiksaan yang luar biasa kejam ini, Bilal pingsan. Ketika ia sadar kembali, ia menghadapi teriakan Umayyah yang memaksanya untuk keluar dari Islam. Dengan kejam Umayyah mengancam akan membunuhnya dengan menyiksanya kecuali ia tidak mengakui Muhammad SAW sebagai utusan Tuhan. Namun Bilal tetap kokoh dan bertahan dengan keyakinannya. Suatu hari, Abu Bakar berjalan melintasi tempat dimana Bilal sedang mengalami penyiksaan. Karena kasihan, Abu Bakar pun segera meminta Umayyah menjual Bilal kepadanya. Karena tak rela Bilal dimiliki Abu Bakar, Umayyah pun mematok harga yang sangat tinggi. Namun Abu Bakar tetap membayarnya. Bilal kemudian bekerja pada Abu Bakar. Namun kemudian ia berhenti dan memutuskan membantu Rasulullah SAW menyebarkan ajaran Islam. Bilal juga menjadi pengawal Rasulullah SAW yang senantiasa siap membela Rasul. Pada awalnya, untuk mengetahui jam shalat, umat Islam menjalankannya dengan terlebih dahulu menentukan waktu kemudian berkumpul untuk shalat. Namun karena KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam menyulitkan, akhirnya Rasulullah SAW berpikir untuk memanggil umat menggunakan terompet. Namun Rasulullah SAW sendiri tidak menyukai ide ini karena orang Yahudi juga menggunakan cara yang sama. Akhirnya disepakati panggilan azan ketika memasuki jam shalat dilakukan dengan tepukan tangan. Dalam mimpi itu, Abdullah lalu menawarkan diri untuk membeli bel tersebut. Ketika pria itu bertanya untuk tujuan apa ia gunakan bel tersebut, Abdullah menyatakan bahwa bel itu akan ia gunakan untuk memanggil orang-orang untuk sholat. Namun pria itu menawarkan panggilan shalat yang lebih baik yaitu menyebutkan empat kali seruan "Allahu Akbar" lalu dua kali seruan "asyhadualla ilaaha illallah", kemudian dua kali seruan "asyhadu Annamuhammadarrasulullah", lalu dua kali seruan "hayya 'alas sholah", dua kali seruan "hayya 'alal falah" lalu "Allahu Akbar, Allahu Akbar, laa ilaaha illallah". Sejak saat itulah pertama kali adzan diperdengarkan di kota Madinah dan Bilal menjadi muadzinnya. Setiap usai melantunkan adzan, Bilal selalu berdiri di depan pintu rumah Rasulullah SAW dan berkata "Hayya alas-salah, hayya 'alal-falaah (Mari kita Shalat, Mari KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam dirikan kemenangan)." Ia berucap mengingatkan Rasulullah SAW bahwa telah masuk waktu shalat. Begitulah Bilal setiap kali ia usai melantunkan adzan. Bilal pun bersiap mengumandangkan adzan pertamanya setelah wafatnya Rasul. Namun baru saja ia berucap "Allahu Akbar.." dan hendak mengucap nama Rasulullah SAW, ia tidak kuasa menahan kesedihan. Bilal menangis terisak-isak sehingga ia tidak meneruskan adzannya. Ia lalu berkata bahwa ia tidak akan pernah lagi mengumandangkan adzan. Setelah wafatnya Rasulullah SAW, Bilal hanya melantunkan adzan dua kali. Pertama ketika Umar bin Khattab datang ke Damaskus. Sementara yang kedua ketika ia mengunjungi makam Rasulullah SAW di Madinah. Mendengar suaranya, semua yang hadir menangis karena teringat masa Rasulullah masih ada. KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam 7. Umayah Adalah salah satu pembesar kafir Quraisy yang menentang ajaran nabi Muhammad dan ia juga yang merupakan majikan budak yang bernama bilal sampai akhirnya nyawanya pun berakhir di tangan bilal dalam perang Badr. Dalam film ini umayyah digambarkan dengan seorang yang paruh baya, berkumis dan berjanggut putih yang berjubah putih agak kecoklatan dan kain yang dikepala berwarna merah. KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam 8. Khalid Bin Walid Khalid dilahirkan kira-kira 17 tahun sebelum masa pembangunan Islam. Dia anggota suku Banu Makhzum, suatu cabang dari suku Quraisy. Ayahnya bernama Walid dan ibunya Lababah. Khalid termasuk diantara keluarga Nabi yang sangat dekat. Maimunah, bibi dari Khalid, adalah isteri Nabi. Dengan Umar sendiri pun Khalid ada hubungan keluarga, yakni saudara sepupunya. Suatu hari pada masa kanak-kanaknya kedua saudara sepupu ini main adu gulat. Khalid dapat mematahkan kaki Umar. Untunglah dengan melalui suatu perawatan kak i Umar dapat diluruskan kembali dengan baik. Ayah Khalid yang bernama Walid, adalah salah seorang pemimpin yang paling berkuasa diantara orang-orang Quraisy. Dia sangat kaya. Dia menghormati Ka\’bah dengan KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam perasaan yang sangat mendalam. Sekali dua tahun dialah yang menyediakan kain penutup Ka'bah. Pada masa ibadah Haji dia memberi makan dengan cuma-cuma bagi semua orang yang datang berkumpul di Mina. Ketika orang Quraisy memperbaiki Ka’bah tidak seorang pun yang berani meruntuhkan dinding-dindingnya yang tua itu. Semua orang takut kalau-kalau jatuh dan mati. Melihat suasana begini Walid maju kedepan dengan bersenjatakan sekop sambil berteriak, “O, Tuhan jangan marah kepada kami. Kami berniat baik terhadap rumahMu”. Ucapan yang terus terang ini memberikan harapan bagi Nabi, bahwa Walid akan segera masuk Islam. Tetapi impian dan harapan ini tak pernah menjadi kenyataan. Kebanggaan atas diri sendiri membendung bisikan-bisikan hati nuraninya. Dia takut kehilangan kedudukannya sebagai pemimpin bangsa Quraisy. Kesangsian ini menghalanginya untuk menurutkan rayuan-rayuan hati nuraninya. Sayang sekali orang yang begini baik, akhirnya mati sebagai orang yang bukan Islam. Suku Banu Makhzum mempunyai tugas-tugas penting. Jika terjadi peperangan, Banu Muhzum lah yang mengurus gudang senjata dan gudang tenaga tempur. Suku inilah yang mengumpulkan kuda dan senjata bagi prajurit-prajurit. KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam Tidak ada cabang suku Quraisy lain yang bisa lebih dibanggakan seperti Banu Makhzum. Ketika diadakan kepungan maut terhadap orang-orang Islam dilembah Abu Thalib, orang-orang Banu Makhzumlah yang pertama kali mengangkat suaranya menentang pengepungan itu. Kita tidak banyak mengetahui mengenai Khalid pada masa kanak-kanaknya. Tetapi satu hal kita tahu dengan pasti, ayah Khalid orang berada. Dia mempunyai kebun buahbuahan yang membentang dari kota Mekah sampai ke Taif. Kekayaan ayahnya ini membuat Khalid bebas dari kewajiban-kewajibannya. Dia lebih leluasa dan tidak usah belajar berdagang. Dia tidak usah bekerja untuk menambah pencaharian orang tuanya.Kehidupan tanpa suatu ikatan memberi kesempatan kepada Khalid mengikuti kegemarannya. Kegemarannya ialah adu tinju dan berkelahi.Saat itu pekerjaan dalam seni peperangan dianggap sebagai tanda seorang Satria. Panglima perang berarti pemimpin besar. Ayah Khalid dan beberapa orang pamannya adalah orang-orang yang terpandang dimata rakyat. Hal ini memberikan dorongan keras kepada Khalid untuk mendapatkan kedudukan terhormat, seperti ayah dan paman-pamanya. Satu-satunya permintaan Khalid ialah agar menjadi orang yang dapat mengatasi teman-temannya didalam hal adu tenaga. Sebab itulah dia menceburkan dirinya kedalam seni peperangan dan seni bela diri. Malah KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam mempelajari keahlian mengendarai kuda, memainkan pedang dan memanah. Dia juga mencurahkan perhatiannya kedalam hal memimpin angkatan perang. Bakat-bakatnya yang asli, ditambah dengan latihan yang keras, telah membina Khalid menjadi seorang yang luar biasa. Pandangan yang ditunjukkannya mengenai taktik perang menakjubkan setiap orang. Dengan gamblang orang dapat melihat, bahwa dia akan menjadi ahli dalam seni kemiliteran.Dari masa kanak-kanaknya dia memberikan harapan untuk menjadi ahli militer yang luar biasa senialnya. Pada masa kanak-kanaknya Khalid telah kelihatan menonjol diantara temantemannya. Dia telah sanggup merebut tempat istimewa dalam hati rakyat. Lama kelamaan Khalid menanjak menjadi pemimpin suku Quraisy. Kekalahan kaum Quraisy didalam perang Badar membuat mereka jadi kegila-gilaan, karena penyesalan dan panas hati. Mereka merasa terhina. Rasa sombong dan kebanggaan mereka sebagai suku Quraisy telah meluncur masuk lumpur kehinaan Arang telah tercoreng dimuka orang-orang Quraisy. Mereka seolah-olah tidak bisa lagi mengangkat dirinya dari lumpur kehinaan ini. Dengan segera mereka membuat persiapan-persiapan untuk membalas pengalaman pahit yang terjadi di Badar. KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam Sungguhpun kedudukan pertahanan baik, masih terdapat suatu kekhawatiran. Dibukit Uhud masih ada suatu tanah genting, dimana tentara Quraisy dapat menyerbu masuk pertahanan Islam. Untuk menjaga tanah genting ini, Nabi menempatkan 50 orang pemanah terbaik. Nabi memerintahkan kepada mereka agar bertahan mati-matian. Dalam keadaan bagaimana jua pun jangan sampai meninggalkan pos masing-masing. Khalid bin Walid memimpin sayap kanan tentara Quraisy empat kali lebih besar jumlahnya dari pasukan Islam. Tetapi mereka jadi ragu-ragu mengingat kekalahantkekalahan yang telah mereka alami di Badar. Karena kekalahan ini hati mereka menjadi kecil menghadapi keberanian orang-orang Islam. Kekuatannya menjadi terpecah-pecah. Mereka lari cerai-berai. Peristiwa Badar berulang kembali di Uhud. Saat-saat kritis sedang mengancam orang-orang Quraisy. Tetapi Khalid bin Walid tidak goncang dan sarafnya tetap membaja. Dia mengumpulkan kembali anak buahnya dan mencari kesempatan baik guna melakukan pukulan yang menentukan. Pertahanan tanah genting menjadi kosong. Khalid bin Walid dengan segera melihat kesempatan baik ini. Dia menyerbu ketanah genting dan mendesak masuk. Beberapa orang pemanah yang masih tinggal dikeroyok bersama-sama. Tanah genting dikuasai oleh pasukan Khalid dan mereka menjadi leluasa untuk menggempur pasukan Islam dari belakang. KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam Melihat Khalid telah masuk melalui tanah genting, orang-orang Quraisy yang telah lari cerai-berai berkumpul kembali dan mengikuti jejak Khalid menyerbu dari belakang. Pemenang-pemenang antara beberapa menit yang lalu, sekarang telah terkepung lagi dari segenap penjuru, dan situasi mereka menjadi gawat. Khalid bin Walid telah merobah kemenangan orang Islam di Uhud menjadi suatu kehancuran. Mestinya orang-orang Quraisylah yang kalah dan cerai-berai. Tetapi karena gemilangnya Khalid sebagai ahli siasat perang, kekalahan-kekalahan telah disunglapnya menjadi satu kemenangan. Dia menemukan lobang-lobang kelemahan pertahanan orang Islam. Ketika Khalid bin Walid memeluk Islam Rasulullah sangat bahagia, karena Khalid mempunyai kemampuan berperang yang dapat digunakan untuk membela Islam dan meninggikan kalimatullah dengan perjuangan jihad. Dalam banyak kesempatan peperangan Islam Khalid bin Walid diangkat menjadi komandan perang dan menunjukan hasil gemilang atas segala upaya jihadnya. Betapapun hebatnya Khalid bin Walid di dalam medan pertempuran, dengan berbagai luka yang menyayat badannya, namun ternyata kematianya diatas ranjang. Betapa menyesalnya Khalid harapan untuk mati sahid dimedan KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam perang ternyata tidak tercapai dan Allah menghendakinya mati di atas tempat tidur, sesudah perjuangan membela Islam yang luar biasa itu.39 39 www.husmul.dagdigdug.com tgl 24 feb 2010 jam 19:30 KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam BAB IV TEMUAN DATA DAN ANALISIS A. Jenis-Jenis Pesan Agama dalam Film The Message The Story Of Islam Seperti yang sudah penulis paparkan di atas bahwa film The message adalah film yang mengulas tentang sejarah Nabi yang memperjuangkan agama Islam di bawah tekanan orang-orang Quraisy yang menentang adanya agama baru selain agama kepercayaan nenek moyang mereka yang menyembah berhala-berhala. Karena ini film religi, pastilah di dalam film ini terdapat berbagi macam pesanpesan agama yang ingin disampaikan oleh sutradara maupun para actor yang terlibat dalam film ini. Adapun pesan-pesan agama itu antara lain: 1. Pesan Aqidah Pesan aqidah adalah yang berhubungan dangan ketauhidan atau keimanan kita keapada Allah SWT, para maliakatNya, Kitab-kitabNya, para rasul-rasulNya, hari kiamat, serta percaya kepada takdir. Dan di dalam film ini ada beberapa cerita yang menunjukan tentang keimanan tersebut antara lain: KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam Gambar ini menceritakan bagaimana kepercayaan masyarakat Arab sebelum masuknya Islam dan beberapa berhala yang mereka sembah. 2. Pesan Akhlak Pesan akhlak adalah adalah yang berhubugan dengan tingkah laku, moral, perbuatan baik dengan sesama manusia, lingkungan sekitar, bahkan dengan Allah sekalipun. Dan akhlak itu sendiri juga dibagi menjadi dua kategori; akhlak mahmudah dan akhlak mazdmumah. Dan adapun beberapa pesan akhlak dalam film The Message antara lain: KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam Bilal : "Ini adalah aturan disiplin yang diberlakukan Nabi SAW. pada kalian (sebelum berangkat perang). Kalian tak boleh mencelakai wanita, anak kecil atau manula. Kalian tak boleh mencelakai orang cacat. Kalian tak boleh mencelakai orang yang bekerja di ladang. Kalian tak boleh menebang pohon. Seranglah hanya pada orang-orang yang telah mengasingkan kalian. Yang merampas hakmu, kekayaan dan segala milikmu." Hamzah : "Kau tak boleh mengikat dan menyeret para tawanan." Sahabat : "Mereka menjarah kita." Hamzah : "Lepaskan pengikat mereka. Kubilang lepaskan mereka. Dan beri mereka air. Dan beri mereka makan. Dengan jatah yang sama dengan kalian. Dan kalau mereka berjalan, berjalanlah di samping mereka. Setiap tawanan yang bisa berjalan 10 mil dari sini, boleh bebas." 3. Pesan Syariah KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam Pesan Syari'ah juga terbagi menjadi dua bagian yaitu Ubudiyah dan Muamalah, pesan Syari'ah Ubudiyah adalah pesan syariah yang berhubungan beribadah kepada Allah atau yang akrab disebut dengan Hablum Minallah, seperti shalat, pergi haji, mengumandangkan azdan, dan lain sebagainya, sedangkan pessan Syari'ah Mu'amalah adalah pesan Syari'ah yang berhubungan dengan kedunuiaan, dan sering kali dilakukan sesama manusia karena itu disebut Hablum Minannas, seperti perdagangan, pernikahan, perceraian, dan lain sebagainya. Dan adapun beberapa pesan Syariah yang terdapat dalam film The Message antara lain: Ketika bilal mengumandangkan azan pertama kali KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam Ketika masyarakat arab bertransaksi di pasar Ketika umat Islam pergi Haji B. Analisis Respon Mahasiswa KPI Terhadap Film The Message Dalam mengadakan penelitian ini penulis telah membuat angket yang berisi 20 (dua puluh) pertanyaan, yang telah penulis bagikan kepada mahasiswa jurusan Komunikasi KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam Penyiaran Islam, dan dalam dua puluh pertanyaan tersebut sudah penulis bagi tiga bagian sesuai dengan kategori respon, yaitu respon Kognitif, yaitu respon yang berkaitan erat dengan pengetahuan, keterampilan dan informasi seseorang mengenai sesuatu, sebanyak 9 (senbilan) pertanyaan, Afektif, yaitu respon yang berhubungan dengan emosi, sikap dan menilai seseorang terhadap sesuatu, sebanyak 6 (enam) pertanyaan, dan Konatif, yaitu respon yang berhubungan dengan prilaku nyata, yang meliputi tindakan atau kebiasaan, sebanyak 5 (lima) pertanyaan. Dan setelah angket tersebut telah penulis kelolah, sekarang penulis telah mendapatkan hasilnya. Dan berikut adalah 20 (dua puluh) pertanyaan yang telah penulis ajukan beserta hasilnya. Berikut ini adalah tabel pertantaan-pertanyaan yang mengandung respon kognitif Table 1 Mahasiswa yang suka menonton film No Alternative Jawaban Ferekuensi % 1 Sangat Suka 45 45 2 Suka 49 49 3 Kurang Suka 6 6 4 Tidak Suka 0 0 KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam Jumlah 100 100 Dari pertanyaan tentang kesukaan mahasiswa jurursan KPI di atas penulis mengkategorikan mahasiswa menjadi empat kategori, yaitu; sangat suka, suka, kurang suka dan tidak suka. Dari pertanyaan ini penulis mendapatkan data bahwa mahasiswa KPI yang sangat suka menonton berjumlah 45%, sedangkan yang suka berjumlah 49%, kurang suka berjumlah 6%, dan dari 100 mahasiswa yang penulis tunjuk sebagai responden tidak ada yang tidak suka menonton, oleh sebab itu prosentasenya 0%. Dari data di atas penulis menyimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa KPI suka menonton. Hal ini dkarenakan kebanyakan remaja pada saat ini sangat suka menonton baik televisi maupun bioskop, dan ini juga diakibatkan oleh perkembangan media informasi yang sangat pesat dalam masyarakat pada saat ini.. Table 2 Jenis-jenis film yang suka ditonton No Alternative Jawaban Ferekuensi % 1 Drama 30 30 2 Komedi 17 17 3 Horror 13 13 4 Religi 17 17 KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam 5 Action 23 23 6 Lain-lain 0 0 100 100 Jumlah Tabel diatas ini adalah tentang berbagai macam film yang suka ditonton oleh mahasiswa KPI, dan penulis memberikan enam alternative jawaban, atau enam macam film yang lazim ditonton oleh masyarakat banyak, macam-macam film itu antara lain; film drama, film komedi, film horror, film religi, film action, dan kategori yang terakhir penulis membri kebebasan kepada responden untuk memilih film selain beberapa film yang telah penulis sebutkan diatas. Dan dari dari pertanyaan ini penulis memperoleh data sebagai berikut; film drama menjadi tontonan paling disukai oleh responden, hal ini terbukti film drama mendapat prosentase paling banyak yakni 30%, hal ini mungkin disebabkan karena film drama adalah film dengan materi tontonan yang tergolong ringan, jadi banyak yang berminat menonton film drama. Yang menjadi urutan kedua film yang gemar ditonton oleh responden adalah film action, film action mendapatkan prosentase sebesar 23% dari responden, memang terkadang film action lebih disukai di kalangan laki-laki karena film ini mengandung adegan-adegan yang mengangkan, dan terkadang juga adegan kekerasn pun sangat lazim dalam film action. KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam Film ketiga yang menjadi kegemaran oleh reponden adalah film komedi dan film religi, film komedi memperoleh prosentase sebesar 17%, dan film religi juga memperoleh prosentase sebesar 17%. Hal ini mungkin film komedi mengandung humor-humor yang segar yang dapat membuat penonton menjadi relax dari segala ketegangan yang telah dialami baik itu melalui bekerja, belajar dan lain sebagainya. Sedangkan film religi, hal ini bisa jadi disebabkan karena film ini mengandung pelajaran-pelajaran agama yang sangat dibutuhkan oleh responden, karena melalui film terkadang sesuatu itu lebih mudah diingat dari pada belajar di tempat formal. Yang terakhir adalah film horror, melalui data diatas penulis memperoleh data bahwa yang berminat menonton film horror adalah paling sedikit, hal ini mungkin dikarenakan dalam film horror selalu mengandung ketegangan dan ketakutan dan terkadang melalui film ini juga bisa menyebabkab pendangkalan aqidah. Film ini memperoleh prosentase sebesar 13%. Sedangkan pilihan terakhir yang penulis anjurkan yaitu lain-lain, atau pilihan bagi reponden yang yang mempunyai tontonan film yang disukai selain filmfilm diatas tadi tidak memperoleh nilai, dan prosentasenya 0%. Table 3 Mahasiswa yang sudah pernah menonton film the message sebelumnya No Alternative Jawaban Ferekuensi % 1 Sering 7 7 KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam 2 Pernah 15 36 3 Belum Pernah 78 78 4 Kadang-kadang 0 0 100 100 Jumlah Pada pertanyaan diatas ini penulis ingin mengetahui apakah para responden sudah pernah menonton film the message, the story of Islam sebelumnya? Dan alternative jawaban yang penulis berikan ada empat alternative yaitu; sering, pernah, belum pernah, dan kadang-kadang. Dari pertanyaan diatas penulis memperoleh data bahwa mayoritas responden belum pernah menonton film the message, the story of Islam sebelumnya, alternative jawaban ini memperoleh prosentase sebesar 78%, hal ini kemungkinan disebabkan karena film ini adalah film yang tergolong tua, yang diproduksi pada tahun 1976 yang berarti film ini berumur 33 tahun dan wajar saja kalau responden mayoritas belum pernah atau belum tahu tentang film ini. Akan tetapi walaupun banyak yang belum pernah menonton film ini bukan berarti tidak ada yang tahu tentang film ini, pada alternative jawaban yang pernah meonton film ini memperoleh prosentase sebesar 15%, ini membuktikan bahwa walaupun film ini berumur tua masih ada juga diantara responden yang tergolong masih berumur jauh lebih muda yang mengetahui dan pernah menonton film ini. KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam Dan bahkan pada alternative jawaban yang lainnya ada juga responden yang sering menonton film ini, alternative jawaban sering mempreoleh prosentase sebesar 7% ini mungkin dikarenakan orang tua atau orang terdekat mereka memiliki film yang tergolong cukup tua tersebut. Sedangkan alternative jawaban kadang-kadang memperoleh prosentase 0%. Table 4 Mahasiswa yang setuju film the message adalah film religi No Alternative Jawaban Ferekuensi % 1 Sangat Setuju 63 63 2 Setuju 37 37 3 Kurang setuju 0 0 4 Tidak setuju 0 0 100 100 Jumlah Selanjutnya penulis menanyakan kepada responden apakah setuju kalau film the message, the story of Islam adalah film religi?. Dan alternative jawaban yang penulis sediakan adalah, sangant setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju. Dan data yang penulis peroleh adalah mayoritas dari responden menjawab sangat setuju, dan alternative jawaban sangat setuju memperoleh prosentase sebesar 63%. Hal ini KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam sangat sesuai karena film ini memang memuat pelajaran agama yang sangat padat, bahkan bisa dikatakan dari awal film sampai akhir film ini hanya berisi pesan-pesan agama Islam. Sedangkan sisa dari responden yakni sebesar 37 % menjawab setuju, hal ini juga tidak salah, karena jawaban setuju berarti tidak mengingkari bahwa film ini memang film religi yang padat dengan pesan-pesan agama. Dan alternative jawaban kurang setuju dan tidak setuju sama-sama memperoleh prosantase 0%. Table 5 Film the message, the story of Islam, sudah sesuai dengan Sejarah islam yang anda ketahui No Alternative Jawaban Ferekuensi % 1 Sangat sesuai 43 43 2 Sesuai 57 57 3 Kurang sesuai 0 0 4 Tidak sesuai 0 0 100 100 Jumlah Dari pertanyaan diatas penulis mengaharapkan pendapat dari para responden, apakah film The message the story of Islam apakah sudah sesuai dengan sejarah Islam yang diketahui oleh para responden?. Dan alternative jawaban yang penulis sediakan adalah; sangat sesuai, sesuai, kurang sesuai, tidak sesuai. Dan data yang dapat penulis peroleh adalah bahwa responden yang menjawab sangat sesuai sbesar 43%, dan yang menjawab KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam sesuai sebesar 57%, dan alternative jawaban kurang sesuai dan tidak sesuai memperoleh prosentase sebesar 0%. Data di atas menunjukkan bahwa responden cukup mengetahui tentang sejarah Islam dan film the message pun bercerita tentang perjalanan Islam dari perjuangan Rasulullah SAW menerima wahyu sampai kepada kejayaan Islam pada masa Rasulullah. Table 6 Prosentase mahasiswa yang setuju dalam film the message, the story of Islam terdapat ajaran aqidah No Alternative Jawaban Ferekuensi 1 Sangat setuju 57 2 Setuju 43 3 Kurang setuju 0 4 Tidak setuju 0 Jumlah 100 % 100 Pada pertanyaan berikut ini penulis ingin mengetahui pendapat responden, setujukah bahwa dalam film The Message ini terdapat pesan Aqidah? Dan alternative jawaban yang penulis berikan adalah; sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju. Dan data yang yang penulis dapatkan adalah mayoritas dari responden menjawab sangat setuju yang memperoleh prosentase sebesar 57%. Dan sisanya menjawab setuju dengan KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam prosentase sebesar 43%. Hal ini cukup relevan karena dalam film ini memang terdapat pesan aqidah. Table 7 Prosentase mahasiswa yang setuju dalam film the message, the story of Islam terdapat ajaran akhlak No Alternative Jawaban Ferekuensi % 1 Sangat setuju 42 42 2 Setuju 58 58 3 Kurang setuju 0 0 4 Tidak setuju 0 0 100 100 Jumlah Pada pertanyaan berikut ini penulis ingin mengetahui pendapat responden, setujukah bahwa dalam film The Message ini terdapat pesan akhlak?, dan alternative jawaban yang penulis berikan adalah; sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju. Dan data yang yang penulis dapatkan adalah mayoritas dari responden menjawab setuju yang memperoleh prosentase sebesar 58%. Dan sisanya menjawab sangat setuju dengan prosentase sebesar 42%. Hal ini cukup relevan karena dalam film ini memang terdapat pesan akhlak. Table 8 KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam Mahasiswa yang setuju dalam film the message, the story of Islam terdapat ajaran Syari’ah No Alternative Jawaban Ferekuensi % 1 Sangat setuju 37 37 2 Setuju 63 63 3 Kurang setuju 0 0 4 Tidak setuju 0 0 100 100 Jumlah Pada pertanyaan berikut ini penulis ingin mengetahui pendapat responden, setujukah bahwa dalam film The Message ini terdapat pesan syariah?, dan alternative jawaban yang penulis berikan adalah; sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju. Dan data yang yang penulis dapatkan adalah mayoritas dari responden menjawab setuju yang memperoleh prosentase sebesar 63%. Dan sisanya menjawab sangat setuju dengan prosentase sebesar 37%. Hal ini cukup relevan karena dalam film ini memang terdapat pesan syariah. Table 9 Pesan agama yang paling dominant menurut responden KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam No Alternative Jawaban Ferekuensi % 1 Aqidah 47 47 2 Akhlak 12 12 3 Syariah 12 12 4 Berimbang 29 29 100 100 Jumlah Pada pertanyaan di atas penulis ingin mengetahui dari responden pesan agama apakah yang paling dominant, yang banyak diceritakan dalam film The message, dan penulis memberikan alternative jawaban adalah; aqidah, akhlak, syari’ah, dan berimbang. Dan data yang penulis perolah adalah responden banyak yang berpendapat bahwa pesan aqidah dalam film ini lebih dominant dan memperoleh prosentase sebesar 47%. Hal ini mungkin cukup realistis karena film ini bercerita tentang keadaan Arab pada masa masih menyembah berhala. Sedangkan pesan akhlak dan syari’ah cukup memperoleh prosentase yang sama yakni pesan akhlak 17%. Namun responden yang menilai bahwa ketiga pesan yaitu pesan aqidah, pesan akhlak dan pesan syari’ah berimbang dalam film ini juga cukup banyak juaga mencapai 29%. KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam Berikut ini adalah tabel pertanyaan-pertanyaan yang mengandung respon afektif Tabel 10 Perasaan penonton setelah menonton film the message No Alternative Jawaban Ferekuensi % 1 Senang 25 25 2 Sedih 21 21 3 terharu 54 54 4 kecewa 0 0 100 100 Jumlah Pada pertanyaan berikutnya, penulis menanyakan bagaimana perasaan penonton setelah mereka menonton film The Message The Story of Islam?. Dan penulis pun menyediakan empat alternatf jawaban, empat alternative jawaban tersebut adalaah; senang, sedih, terharu, dan kecewa. Dan dari 100 responden yang penulis pilih prosentase yang merasa senang setelah menonton film The Message The Story of Islam ada 25%, hal ini mungkin dikarenakan penonton merasa belum ada lagi film Islami yang sebaik film ini, karena film ini sangat bisa menggugah keimanan kita kepada Allah dan Rasulnya terutama Nabi Muhammad yang dalam film ini digambarkan sangat gigih memperjuanagkan agama Islam agar dapat menyelamatkan manusia di dunia maupun di akhirat. KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam Sedangakan responden yang merasa sedih ada 21%. Hal ini dikarenakan keterharuan para penonton terhadap perjuangan para sahabat yang mati-matian menegakkan panji Islam walaupun nyawa mereka korbankan, mereka kehilangan harta benda dan keluarga hanya untuk berdirinya bendera Islam pada waktu itu. Dan paling dominant responden yang menonton film the message ketika menyaksikan the story of Islam merasa terharu, prosentase penonton yang merasa terharu setelah menonton film ini mencapai 54%. Hal ini dikarenakan kebanyakan penonton terbawa suasana ketika menonton film ini karena film ini menggambarkan adegan-adegan yang sangan mengguagah hati, banyak sekali adegan-adegan yang menggambarkan bagaimana penyiksaan yang dialami oleh para sahabat untuk mempertahankan kepercayaan mereka terhadap Allah, ada juga adegan-adegan yang menggambarkan perjuangan umat islam yang berperang mati-matian untuk membela agama Islam sehingga umat Islam bisa merebut kota Mekkah kembali dan menghancurkan berhala-berhala yang memenuhi Ka’bah pada waktu itu. Sedangkan alternative jawaban terakhir yakni kecewa, tidak mendapat prosentase sama sekali (0%), hal ini karena semua penonton cukup antusias menonton film ini dan mereka merasa jarang sekali ada film seperti ini. Table 11 Perasaan penonton ketika menyaksikan adegan penyiksaan umat islam KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam No Alternative Jawaban Ferekuensi % 1 Sedih 49 49 2 Prihatin 37 37 3 Marah 11 11 4 Gelisah 3 3 100 100 Jumlah Pada pertanyaan selanjutnya penulis memberikan pertanyaan bagaimana perasaan penonton ketika menyaksikan adegan penyiksaan terhadap umat Islam?. Dan penulis juga menyiapkan empat alternative jawaban yaitu sedih, prihatin, marah, dan gelisah. alternatif Jawaban pertama yaitu sedih mendapatkan prosentase paling banyak dengan 49%. Hal ini dikarenakan keadaan umat islam memang sangat menyedihkan, karena umat Islam pada waktu itu dipaksa untuk kembali kepada ajaran nenek moyang mereka yang menyembah berhala, bagi mereka yang tidak mau akan mendapat siksaan bahkan dibunuh oleh kafir Quraisy. Sedangkan alternative jawaban yang kedua yaitu prihatin mendapat prosentase 37%, ini adalah angka tertinggi kedua setelah alternatf jawaban pertama. Hal ini dikarenakan ketika penonton menyaksikan adegan penyiksaan terhadap umat Islam mereka tidak sampai hati melihat umat Islam mengalami penyiksaan yang begitu menyakitkan, mulai dari KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam kehilangan harta, kehilangan keluarga, bahkan sampai kehilangan nyawa sekalipun akan tetapi mereka tetap pada pendirian mereka percaya akan Allah tuhan yang Esa. Alternative jawaban selanjutnya yaitu marah, responden yang merasa marah ketika menyaksikan adegan penyiksaan umat Islam yaitu sebanyak 11%, ini dikarenakan penonton tidak menerima keadaan yang terjadi pada masa itu, dan dengan didasari rasa persaudaraan sesama umat Islam maka ada segelintir orang yang merasa marah terhadap kafir Quraisy yang telah melakukan penyiksaan terhadap umat Islam. Sedangkan alternative jawaban terakhir yaitu gelisah, hanya mendapat prosentase 3%. Ini menunjukkan bahwa tidak terlalu banyak responden yang merasa gelisah ketika menyaksikan adegan penyiksaan umat islam didalam film tersebut. . Table ke 12 Perasaan penonton ketika menyaksikan adegan perang badr No Alternative Jawaban Ferekuensi % 1 Gembira 28 28 2 Semangat 47 47 3 Terharu 11 11 4 Antusias 15 15 100 100 Jumlah KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam Pada pertanyaan berikut ini, penulis menanyakan bagaiman perasaaan responden ketika menyaksikan adegan perang Badr, dan penulis pun menyediakan empat alternative jawaban yaitu Gembira, Semangat, Terharu, dan Antusias. Dan dari 100 responden yang penulis pilih, ada 28 % responden yang merasa gembira ketika menyaksikan adegan perang Badr. Hal ini dikarenakan sebagian responden sudah mengetahui bahwa hasil akhir dari peperangan itu adalah kemenangan untuk umat Islam yang bersatu antara Muhajirin dan Anshar, sehingga umat Islam bisa mengalahkan kaum kafir Quraisy yang jumlahnya lebih banyak dari pada Umat Islam. Sedangkan responden yang merasa bersemangat ketika menyaksikan adegan perang Badr yaitu mencapai 47%. Ini dikarenakan responden merasa ingin tahu bagaimana proses terjadinya perang Badr yang di pimpin oleh paman Nabi Muhammad, Sayyidina Hamzah. Dan dalam perang ini pula terjadi adu tanding antara empat jagoan dari kafir Quraisy melawan empat jagoan dari umat Islam, yang salah satunya adalah sayyidina Hamzah sendiri, dan hasilnya semua utusan dari kafir Qurasy berhasil dilumpuhkan oleh jagoan dari umat Islam. Dan alternatif jawaban selanjutnya yaitu terharu mendapat prosentase 11% dari responden. Hal ini dikarenakan responden merasa kagum dengan kegigihan umat Islam yang bisa mengalahkan pasukan kafir Quraisy yang berjumlah lebih banyak dari pada umat Islam. Sedangakan alternatif jawaban terakhir yaitu antusias mendapat prosentase 15% dari responden. Hal ini dikarenakan para responden merasa ingin mengetahui bagaimana KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam jalannya peperangan tersebut sehingga umat Islam bisa memenangkan peperangan dengan pasukan seadanya. Hanya mengandalkan keyakinan kepada pertolongan Allah dan ridha rasulNya. Table 13 Perasaan penonton ketika menyaksikan adegan perang Uhud No Alternative Jawaban Ferekuensi % 1 Sedih 26 26 2 Terharu 3 3 3 Kecewa 42 42 4 Marah 29 29 100 100 Jumlah Pada pertanyaan berikut ini, penulis menanyakan tentang bagaimana perasaan responden ketika menyaksikan adegan perang Uhud, dan jawaban yang penulis sediakan adalah sedih, terharu, kecewa, dan marah. Setelah ditanyakan kepada responden maka jawaban yang paling dominant dari jawaban yang telah penulis sediakan adalah sedih sebesar 26%. Karena para responden merasa ada dalam adegan perang uhud itu sendiri. Mereka merasa sedih karena pada perang uhud, tentara islam dapat dikalahkan oleh kafir quraisy. KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam Jawaban berikutnya, yaitu terharu sejumlah 3%. Para responden memilih jawaban terharu ini, karena mereka kagum akan kegigihan dan semangat para pasukan umat islam yang mati-matian mempertahankan bendera islam agar tetap berkibar. Para responden merasa kecewa karena pasukan panah yang diletakkan dilereng gunung uhud tidak mematuhi perintah nabi Muhammad SAW yang menyuruh mereka tidak beranjak dari tempat mereka apapun hasil dari peperangan tersebut. Akan tetapi, ketika mereka melihat umat islam hampir mendapatkan kemenangan mereka beramai-ramai turun dari lereng gunung uhud untuk mengambil harta jarahan yang ditinggalkan oleh kafir Quraisy yang hampir kalah dalam peperangan.dan responden yang memilih jawaban ini sebesar 42%. Sementara itu responden yang merasa marah ketika menonton adegan perang uhud sebesar 29%, hal ini cukup besar dan ini dikarenakan responden marah terhadap kaum kafir Quraisy terutama kepada Hindun istrinya Abu sofyan yang menyuruh Wahsy membunuh sayyidina Hamzah, kemudian Hindun merobek-robek perut Hamzah dan mengeluarkan isinya, sungguh sebua perbuatan yang sangat tidak terpuji. Table 14 Perasaan penonton ketika menyaksikan adegan pembunuhan Hamzah No Alternative Jawaban Ferekuensi % 1 Marah 48 48 KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam 2 Kecewa 9 9 3 Sedih 25 25 4 Terharu 18 18 100 100 Jumlah Pada pertanyaan berikut ini, penulis memberikan pertanyaan apa yang dirasakan responden ketika mereka menyaksikan adegan pembunuhan terhadap sayyidina Hamzah dalam perang Uhud?. Dan penulis juga sudah menyediakan empat pilihan jawaban yaitu; marah, kecewa, sedih, dan terharu. Dan setelah penulis mendapatkan hasilnya, responden yang merasa marah terhadap pembunuhan sayyidina Hamzah berjumlah 47%. Hal ini cukup relevan dengan pertanyaan sebelumnya. Dan dikarenakan responden merasa marah kepada Hindun yang membunuh Hamzah dengan cara keji yang hanya ingin melampiaskan dendamnya karena keluarganya terbunuh dalam perang Badr. Sedangkan responden yang merasa kecewa dengan terbunuhnya Hamzah berjumlah 19%. Hal ini bisa jadi dikarenakan responden mersa kehilangan pimpinan yang tangguh seperti Hamzah, dan dikhawatirkan umat Islam akan lemah setelah terbuhnya Hamzah. Dan responden yang mersa sedih ketika menyaksikan adegan pembunhan Hamzah sebesar 25%. Hal ini dikarenakan responden merasa tanpa hamzah umat islam akan semakin ditindas oleh kaum kafir Quraisy. KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam Dan responden yang merasa terharu terhadap terbunuhnya sayyidina hamzah sebesar 18%. Hal ini dikarenakan responden teringat akan kegigihan hamzah membela umat islam, sehingga umat Islam masih bisa bertahan sampai saat ini. Table 15 Perasaan penonton ketita menyaksikan adegan Fathul Mekkah No Alternative Jawaban Ferekuensi % 1 Genbira 39 39 2 Semangat 28 28 3 Terharu 16 16 4 Antusias 17 17 100 100 Jumlah Pada pertanyaan berikut ini penulis menanyakan bagaimana perasaan responden kettika menyaksikan adegan Fathul Mekkah/dan pilihan jawaban yang penulis sediakan adalah; gembira, semangat,terharu, dan antusias. Dan dari data yang penulis terima, responden yang merasa gembira ketika menyaksikan adegan Fathul Mekkah sebesar 39%. Hal ini didorong karena responden merasa senang dengan keberhasilan para sahabat yang berjuang tak henti-hentinya untuk KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam mempertahankan kepercayaan mereka terhadap Allah dan untuk itu Allah membalas kepercayaan mereka dengan kejayaan. Selain itu responden yang merasa semangat juga lumayan banyak dengan 28%. Hal ini dikarenakan responden sangat ingin melihat kesuksesan perjuangan Umat islam yang telah berjuang sepenuh hati demi agama Allah yang Esa. Dan ada juga responden yang merasa terharu dengan suksesnya umat Islam menduduki Mekkah, hal ini dikarenakan responden merasa terharu karena awalnya umat Islam diusir dari Mekkah, mereka disiksa, akan tetapi mereka bisa merebutnya kembali dengan cara damai tanpa siksaan, dan tanpa rumah yang dihancurkan, tanpa ada manusia yang terbunuh maupun disakiti. Sedangkan responden yang merasa anttusias sebesar 17%. Hal ini karena responden ingin melihat kesuksesan umat Islam dengan perjuangan yang tak kenal lelah akhirnya bisa mendapatkan kemenangan dan menaklukkan mekah. Berikut ini tabel pertanyaan-pertanyaan yang mengandung respon konatif Table 16 Penonton merasa lebih bersemangat setelah menonton film the massage the story of Islam KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam No Alternative Jawaban Ferekuensi % 1 Sangat bersemangat 47 47 2 Bersemangat 53 53 3 Kurang bersemangat 0 0 4 Biasa saja 0 0 100 100 Jumlah Pada pertanyaan berikut ini, penulis menanyakan tentang apakah responden merasa lebih bersemangat setelah menonton film the message the story of Islam? Dan jawaban yang penulis sediakan adalah sangat bersemangat, bersemangat, kurang bersemangat, dan biasa saja. Dan melalui data yang penulis peroleh dari 100 responden yang penulis pilih, dapat penulis simpulkan bahwa setelah menonton film ini, responden merasa ada perubahan yang timbul dalam diri responden. Hal ini dapat penuolis simpulkan karena 47% responden yang mersa sangat bersemangat, 53% merasa bersemangat. Dan sisanya kuarang bersemangat dan biasa saja tidak mendapat prosentase sama sekali. Ini berarti film tersebut sudah membawa perubahan yang baik untuk responden. Tabel 17 KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam Penonton merasa bertambah keimanannya setelah menonton film the massage the story of Islam No Alternative Jawaban Ferekuensi % 1 Sangat bertambah 52 25 2 Bertambah 46 3 Tidak bertambah 0 4 Biasa saja 2 Jumlah 100 100 Sedangkan pada pertanyaan berikut ini penulis ingin mengetahui apakah keimanan responden bertambah setelah menonton film the message the story of Islam?. Dan alternative jawaban yang penulis sediakan adalah: sangat bertambah, bertambah, tidak bertambah, dan biasa saja. Melalui data yang telah penulis dapat bahwa 52% responden menyatakan bahwa keimanan mereka sangat bertambah, dan 46% yang merasa keimanan mereka bertambah, hal ini memang sangat mungkin karena film ini memang mengisahkan tentang perjuangan nabi Muhammad bersama Umat Islam pada masa itu untuk menegakkan agama Allah, mereka berjuang mati-matian dan mengorbankan segalanya, jadi wajar saja kalau setelah menonton film ini sangat merubah keimanan para responden. KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam Sedangkan responden yang merasa keimamnannya biasa saja hanya 2%, sedangkan yang tidak bertambah 0%. Hal ini semakin menguatkan penulis bahwa film religi seperti ini sangat diharapkan oleh para masyarakat kita. Tabel 18 Penonton yang rajin beribadah setelah menonton film the nassage the story of Islam No Alternative Jawaban Ferekuensi % 1 Sangat rajin 34 34 2 Rajin 58 58 3 Biasa saja 8 8 4 Kurang rajin 0 0 100 100 Jumlah Pada pertanyaan berikut ini, penulis menanyakan kepada responden apakah setelah menonton film the message the story of islam mereka lebih rajin beribadah?. Dan pilihan jawaban yang penulis sediakan adalah; sangat rajin, rajin biasa saja, dan kurang rajin. Dan dari hasil data yang penulis peroleh, dapat penulis simpulkan bahwa setelah menonton film the message the story of Islam tingkt kerajinan beribadah para responden meningkat. Hal ini dapat penulis buktikan dengan data responden yang merasa beribadah sangat rajin sebesar 34%, dan yang merasa rajin 58%. Ini berarti film ini telah merubah KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam gaya beribadah responden dari semula tidak terlalu rajin menjadi rajin, dan bahkan sangat rajin. Sedangkan responden yang merasa biasa saja sebesar 8%, dan yang merasa kurang rajin 0%. Hal ini tidak mempengaruhi lagi karena data responden yang merasa sangat rajin, dan rajin jauh lebih besar dari responden yang merasa biasa saja dan kurang rajin. Table 19 Penonton tang bertambah ukhuwah Islamiyah setelah menonton film the massage the dtory of Islam No Alternative Jawaban Ferekuensi % 1 Sangat bertambah 47 47 2 Bertambah 41 41 3 Tidak bertambah 5 5 4 Biasa saja 7 7 100 100 Jumlah Dan pada pertanyaan selanjutnya penulis menanyakan kepada responden apakah setalah menonton film the message the story of Islam rasa ukhuwah Islamiyahnya bertambah?. Dan pilihan jawaban yang penulis sediakan antara lain sangat bertambah, bertambah, biasa saja, dan tidak bertambah. KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam Dan hasail dari responden yang yang telah penulis terima adalah responden yang merasa ukhuwah Islamiyahnya bertambah setelah menonton film the message the story of islam41%, dan yang merasa sangat bertambah 47%, yang merasa tidak bertambah 5%, dan yang merasa biasa saja 7%. Jadi dapat penulis simpulkan bahwa para responden merasa bahwa ukhuwah islamiyahnya bertambah setelah menonton film the message. Hal ini dikarenakan di dalam film ini memang menggambarkan tentang persatuan umat Islam pada masa itu. Sedangkan responden yang merasa tidak bertambah dan biasa saja kemungkinan mereka kurang menghayati film ini. Table 20 Penonton yang bertambah patriotismenya setelah menonton film the massage the story of Islam No Alternative Jawaban Ferekuensi % 1 Sangat bertambah 44 44 2 Bertambah 43 43 3 Tidak bertambah 0 0 4 Biasa saja 10 10 100 100 Jumlah Dan pada pertanyaan terakhir ini, penulis menanyakan kepada responden apakah setelah menonton film the message the story of Islam rasa patriotisme mereka kepada Islam KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam bertambah?. Dan alternative jawaban yang penulis sediakan adalah sangat bertambah, bertambah, tidak bertambah, dan biasa saja. Dan data yang penulis terima dari responden, yang merasa sangat bertambah rsa patriotismenya kepada Islam sebesar 44%, dan yang merasa bertambah 43%, hal ini semakin menguatkan penulis bahwa film ini sangat bermanfaat untuk kehidupan masyarakat kita agar tetap mencintai Islam dan membela Islam. Sedangkan sisa dari respon merasa biasa saja 13%, dan tidak bertambah 0%. Jadi yang merasa film ini tidak menambah rasa patriotismenya kepada Islam sangat sedikit sekali. KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan, dapat penulis ambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Bahwa respon kognitif mahasiswa jurusan Komunikasi penyiaran Islam terhadap film The Message the Story of Islam kurang baik terbukti banyaknya mahasiswa yang belum mengetahui dan menonton film The Message The story of Islam. 2. Bahwa respon afektif mahasiswa jurusan komunikasi dan penyiaran Islam cukup baik, hal in tebukti dari beberapa pertanyaan yang mengandung respon afektif hampir semua member respon positif. 3. Bahwa respon konatif tang diberikan mahasiswa jurusan komunikasi dan penyiaran Islam sangat baik, dari pertanyaan-pertanyaan yang penulis ajukan mengenai film The Message The Story of Islam yang mengandung tentang respon konatif dijawab dengan sangat positif. Berarti film ini cukup memberikan gairah(semangat kepada mahasiswa KPI) KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam B. Saran-saran Dan ada beberapa yang penulis bisa sarankan baik untuk perkembangan dunia perfilman Indonesia mupun untuk Fakultas Dakwah dan Jurusan Komunikasi Penyiara Islam tercinta; antara lain adalah: 1. Untuk seluruh umat Islam yang ada di Indonesia. Seharusnya kita sebagai bangsa Indonesia yang dinobatkan sebagai penganut Islam terbesar di duinia merasa bangga, dan menjadi inspirasi bagi umat Islam dunia untuk segera bangkit dan menjadikan Islam berjaya lagi seperti pada masa Rasulullah. 2. Untuk dunia perfilman Seharusnya dunia perfilman Indonesia membatasi produksi film-film horror/ misteri dan dan film-film yang berbau porno, karena ini bisa menyebabkan pendangkalan Aqidah, Syari'ah dan merusak moral anak bangsa. Jika hanya ingin mendapatkan keuntungan, film religi juga laku di pasar, dan lebih di butuhkan, dari pada film-film yang kurang mendidik seperti itu. 3. Untuk fakultas Dakwah dan Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, seharusnya menyediakan mata kuliah kesutradaraan, supaya mahasiswa lebih tertarik lagi menggeluti dunia perfilman. KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar pendidkan, (Jakarta: Bumi Aksara 1996) Armstrong,Karen, Muahammad sang Nabi, ( Surabaya:Risalah Gusti, 2003) cet ke 10. Bgss , Josseph M., The Art of Watching Film, (MtfieldPublishing Company: 1991). Bik, Hudhari. Tarikh Al-Tasyri' Al-Islamiyah (Semarang: Daarul Ihya' 1980) Dr. Abdurrahman Ra’fat Al-Basya. 65 orang sahabat Rasulullah. Effendi, Onong Uchana, Ilmu Komunikasi,Teori Dan Praktek, (Bandung:PT Rosdakarya,1999), cet ke12. Ensiklopedi Umum, (Yayasan Kanisius, Jakarta, 1973) Ensiklopedia Indonesia. Friedman, Howard S., Schustack, Mariam W., Kepribadian, Teori Klasik dan Riset Modern (Jakarta: Erlangga, 2006). Gum, Save. kamus besar ilmu pengetahuan, (Jakarta: Lembaga Pengkajian dan Kebudayaan,1997),cet ke 1. H. M. Bungin, Burhan, S.Sos., M.Si. Metodelogi penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup) cet ke 3. Hafied, Cangara, , MSc. Pengantar Ilmu Komunikasi. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada) 2005 Hamidi, Zainul. Terjemah Hadits Shakhih Bukhori. (jakarta: PT Bumi Restu, 1992). Hornby, Catenly Wakefield. The Advance Learner’s Dictionary of Current English, (Second Edition, London, 1963). Jhi, Amri. Komunikasi Massa dan Pembangunan Pedesaan di Negara-Negara Dunia Ketiga, (Jakarta: PT. Gramedia, 1988) Karlinah, Siti. Komunikasi Massa, (Jakarta: Penerbitan UT, 1999) KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam Kurniawan, Asep , Komunikasi dan Penyiaran Islam- Mngmbangkan Tabligh melalui media Mimbar, Media Cetak, Radio, Televisi, Film dan Media Digital, (Benang Merah Press: Bandung, 2004). Mambor, Victor, C, Satu abad “Gambar Idoep” di Indonesia , Http: //Kunci.co.id/Teks/Victor I. Marselli, Sumarno. Dasar-dasar Presiasi Film.(jakarta : Grasindo. 1993). Nogarsyah, Moede. Buku Pintar Dakwah. (Jakarta; Intimedia dan Ladang Pustaka, 2002) Noor, NooFari Ma’ruf. Dinamika dan Akhlak Dakwah. (Surabaya: Bina Ilmu. 1981). Piter. Partanto, A, dan M. Al-Barry, Dahlan., Kamus Ilmiah Populer(Surabaya: Arkola, 1994). Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka:, Jakarta, 1976). Prakoso, Gatot, Film Pinggiran- Antologi Film Pendek, Eksperimental & Dokumentor, FFT- IKJ dengan YLP, (Fatma Press: 1997). Prana, Adi. Film dan Masyarakat: sebuah pengantar. Rahmat, Jalaludin. Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya.199). Sobur, Alex, M.Si. psikologi umum,(Bandung: Pustaka Setia, 2003). Soekanto, Soerjono Kamus Sosiologi.(Jakarta:1985), cet ke-2. Suardi film dan seni (Bandung: PT Remaja Rosdakarya.1995) Syah, Muhibbin, M.Ed. psikologi pendidikan dengan pendekatan baru, (Bandung: PT Remaja ROsdakarya, 2007)cet ke 13. Tubbs, Sterwart.L. & Sylvia Moss,Human Communication,Konteks-konteks Komuikasi. Bandung. PT Remaja Rosdakarya, 2001.cet ke3. Turner, Grame. Film as Social Practice, (London: Routledge, 1993). William L, Rivers.,. Media Massa dan Masyarakat Modern.Prenada Media. 2004. Winarmi,Komunikasi Massa, (Malang: UMM Press, 2003),cetke1. www.husmul.dagdigdug.com tgl 24 feb 2010 jam 19:30 KARDIANSYAH Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message The Story Of Islam Yunus Mahmud. Kamus Arab-Indonesia. (jakrata; Yayasan Penyelenggaraan dan Penterjemah atau Penafsiran Al-Quran Depag. 1973)