lembar pernyataan - UIN Repository

advertisement
21
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S1) di Uin Syarif
Hidayatullah.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau
merupakan hasil jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sangsi yang berlaku di Uin Syarif Hidayatullah Jakarta.
Desember 2009
Kardiansyah
22
RESPON MAHASISWA JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
TERHADAP FILM THE MESSAGE THE STORY OF ISLAM
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)
Disusun oleh:
KARDIANSYAH
105051001898
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
23
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2009 M/1430 H
RESPON MAHASISWA JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
TERHADAP FILM THE MESSAGE THE STORY OF ISLAM
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)
Disusun oleh:
KARDIANSYAH
105051001898
Di bawah bimbingan
Drs. Wahidin Saputra, MA
NIP:91700903 199603 1 001
24
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H / 2009
ABSTRAK
Film sebenarnya hanyalah potongan gambar yang ada dalam selluloid kemudian
diputar dengan menggunakan teknologi proyektor. Dan pada era modern ini film telah
dimanfaatkan oleh banyak orang menjadi media dakwah, yang juga sangat menjanjikan
bagi dunia bisnis. Bisa dibuktikan dengan hadirnya film-film religi yang beredar di bioskop
akhir-akhir ini. Misalnya saja film Ayat-yat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih, Perempuan
berkalung Sorban, Doa Yang Mengancam. Dan selain itu banyak juga sinetron yang
beredar yang juga bernilai religi, seperti Kiamat Sudah Dekat dan Para Pencari Tuhan yang
terhitung sukses baik secara syiar agama maupun dari segi bisnis. Dan jauh dari sebelum ini
pun film sudah dimanfaatkan oleh manusia sebagai media dakwah hal ini terbukti dengan
adanya film The Message The Story of Islam yang disutradarai oleh Mustapha Akkad dan
diproduksi sekitar tahun 1976an di Hollywood dengan bintang Anthony Quinn yang
memerankan paman Nabi Muhammad, yakni Hamzah. Dan film yang terakhir inilah yang
akan penulis teliti, karena penulis sangat tertarik, selain film ini mengandung ajaran Islam
yang sangat dalam, film ini juga dibuat di Hollywood, yang mayoritas penduduknya bukan
beragama Islam.
Dan dalam penelitian ini, penulis akan meneliti Bagaimana respon kognitif
mahasiswa KPI terhadap Film the mesaage, the story of Islam, Bagaimana respon afektif
mahasiswa KPI terhadap Film the mesaage, the story of Islam dan Bagaimana respon
konatif mahasiswa KPI terhadap Film the mesaage, the story of Islam
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dan pengelolahan datanya
menggunakan pendekatan deskriptif analisis dan tehnik pengumpulan datanya
menggunakan angket.
Dan dari hasil penelitian yang penulis lakukan, menulis mendapatkan hasil yang
cukup memuaskan, walaupun mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam mayoritas belum
pernah menonton film the message the story of Islam sebelumnya, namun respon yang
diberikkan oleh mahasiswa komunikasi Penyiaran Islam cukup positif.
25
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan
Maha Penyayang, sehingga mengizinkan penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
yang telah membawa manusia dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang,
beserta para keluarga dan sahabatnya serta para pengikutnya hingga akhir zaman.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu tugas akhir pada program strata satu (SI)
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Penelitian ini
juga dimaksudkan untuk mengetahui respon mahasiswa terhadap Film The Message The
Story of Islam.
Dalam penyusunan skripsi ini, tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dr. Arief Subhan, MA sebagai Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Beserta
Pembantu Dekan Bidang Akademik Drs. Wahidin Syaputra, MA, Pembantu Dekan
Bidang Administrasi Umum, Drs. H. Mahmud Djalal, MA, Pembantu Dekan
Bidang Kemahasiswaan, Drs. Study Rizal, LK. M.Ag.
2. Drs. Wahidin Syaputra, MA. Sebagai pembantu dekan bidang akademik sekaligus
Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Sekaligus selaku dosen
pembimbing dalam penulisan skripsi ini.
26
3. Dra. Umi Musyarofah, MA selaku Sekertaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam.
4. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah memberikan Ilmu
kepada penulis yang insya Allah bermanfaat.
5. Segenap pegawai Fakultas Dakwah dan Komunikasi dan staf Perpustakaan Dakwah
dan Komunikasi
6. Seluruh Staf dan pegawai Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7. Kedua orang tua penulis, yakni Ayahanda Abu Hasan dan Ibunda Raesa yang
senantiasa mencurahkan kasih sayangnya dan senantiasa memberikan motivasi yang
berarti bagi penulis khususnya dalam penulisan skripsi ini. Semoga Allah SWT
meridhai dan merahmati mereka atas segala kerja keras mereka dalam mendidik dan
membesarkan penulis.
8. Kakak-kakak penulis yang sudah susah payah bekerja dan bersedia membiayai
penulis untuk kuliah, hingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.
9. Teman-teman IKBMI/IKBMU dan Team Futsal MUMI
10. Teman-teman Mahasiswa UIN Jakarta, khususnya Akhmad Bayhaki dan Ahmad
Rifki yang telah memberikan masukan untuk menyelesaikan skripsi ini.
11. Adikku Nurul Fadilah yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman-teman angkatan 2005 (The Remblers) PonPes Miftahul Ulum yang juga
tempat penulis bertanya informasi-informasi dalam menulis skripsi ini.
27
13. Teman-teman satu kosan Binheka (Konde, Mbah, Njam, Coim, Sanjai, dan Roby
Sakti) yang menemani ketika penulis sedang bosan dan menyediakan makanan
untuk penulis dalam mengerjakan skripsi ini.
14. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
berpartisipasi dan membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga partisipasi mereka dalam penyelesaian skripsi ini mendapatkan balasan
pahala yang setimpal dari Allah SWT. Dan penulispun menyadari akan keterbatasan
penulis dalam penyusunan skripsi ini. Semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi
kajian ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Ciputat, 14 Desember 2009
Kardiansyah
28
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... ….i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………......iv
DAFTAR TABEL ......................................................................................... .....v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………………….......1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah……………………………...3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian…………..……………….……….4
D. Metode Penelitian………………………………………………….5
E. Tinjauan Pustaka…………………………………………………..7
F. Sitematika Penulisan……………………………………………....9
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Respon……………………………………………………………11
a. Pengertian Respon………………………………………........11
b. Jenis-jenis Respon………………………………………........13
B. Film………………………………………………………………16
a. Pengertian Film………………………………………………16
29
b. Unsur dan jenis-jenis film film………………………………18
BAB III
GAMBARAN UMUM FILM THE MESSAG
A. Sinopsis Film the Message………………………………………21
B. Perkenalan Pemain Film the Msessage………………………….24
BAB IV
TEMUAN DATA DAN ANALISIS
A. Jenis-Jenis Pesan Agama dalam Film The Message……………46
B. Analisis Respon Mahasiswa KPI Terhadap Film The Message..50
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………. 74
B. Saran……………………………………………………………75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
30
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Film merupakan media komunikasi sosial yang terbentuk dari panggabungan dua
indera, penglihatan dan pendengaran, yang mempunyai inti atau tema sebuah ceritayang
banyak mengungkapkan realita sosial yang terjadi di sekitar lingkungan tempat dimana
film itu sendiri tumbuh. Film juga bisa berarti industri yang mengutamakan eksistensi dan
ketertarikan cerita yang dapat mengajak banyak orang terlibat.
Film berbeda dengan cerita buku, atau cerita sinetron, walaupun sama-sama
mengangkat esensial dari sebuah cerita. Film mempunyai asas sendiri selain asas ekoonomi
bila dilihahat dari kaca mata industri, asas yang membedakan film dengan cerita lainnya
adalah asas sinematografi, asas sinematografi tidak dapat digabungkan dengan asas lainnya
karena asas ini berkaitan dengan pembuatan film, asas sinematografi berisikan tentang
bagaimana tata letak kamera sebagai alat pengambil gambar, bagai tata letak property
dalam film, tata artistic, dan sebagai pengatur pembuatan film lainnya.1
Dan dengan berkembangnya industry film pada akhir-akhir ini, dapat menunjukkan
bahwa sekarang masyarakat Indonesia sudah tidak lagi hanya sebagai penikmat film saja
1
suardi film dan seni (Bandung: PT Remaja Rosdakarya.1995), h20
31
akan tetapi juga bisa menjadi pembuat film dan juaga tidak jarang film yang dibuat sineas
Indonesia menjadi konsumsi masyarakat internasional.
Dewasa ini banyak film juga yang dimanfaatkan sebagai media dakwah untuk
menyebarkan agama Islam yang semakin pariatif, hal ini dapat kita buktikan dengan
banyaknya jenis atau metode dakwah yang digunakan oleh para muballigh atau da’i, dan
berdakwah pada zaman globalisasi komunikasi seperti sekarang ini pun semakin variatif
pula dengan adanya media massa sebagai media dakwah yang digunakan oleh para
muballigh.
Jadi dengan kata lain, kegiatan berdakwah pada era sekarang ini tidak hanya
dilakukan dengan melalui mimbar saja, akan tetapi bisa juga melalui media massa seperti:
koran, tv, radio, internet, bahkan banyak juga yang berdakwah melalui buletin-buletin
jumat yang sering kita temukan di masjid-masjid setiap hari jumat. Kegiatan dakwah yang
menggunakan media massa seperti ini sudah sesuai dengan sifat komunikasi massa yaitu
yang dalam setiap aspek selalu menggunakan media.2
Beberapa macam atau jenis dakwah yang sekarang ini sangat berkembang
diantaranya adalah berdakwah melalui televisi. Berdakwah melalui televisi pun juga
banyak jenisnya, bisa berbentuk sinetron, pengajian dan ada juga yang berbentuk majelis
2
Sterwart.L.Tubbs&Sylvia Moss,Human Communication,Konteks-konteks Komuikasi. Bandung. PT
Remaja Rosdakarya, 2001.cet ke3,h 198.
32
dzikir. Sedangkan berdakwah melalui radio hanya sering dilakukan dengan pengajian
interaktif, dan berdakwah melalui media cetak hanya terbatas pada tulisan
Bahkan akhir-akhir ini para muballigh sudah banyak yang melirik peluang
berdakwah melalui layar lebar, hal ini terbukti dengan adanya film-film religi yang beredar
di bioskop akhir-akhir ini, seperti film ayat-ayat cinta, do’a yang mengancam, mengaku
rosul, kun fayakun dan yang terbaru perempuan berkalung sorban yang menuai kontroversi.
Dengan berkembanganya dunia perfilman saat ini penulis tertarik sekali meneliti
sebuah film karya Musthapa Akkad yang diproduksi di Holly Wood yang dibintangi oleh
Thony Quin yang memerankan paman nabi Sayyidina Hamzah.
Film ini sendiri menceritakan tentang sejarah dan perjuangan nabi Muhammad
semenjak menerima wahyu hingga meninggal, dan bagaimana perjuangan umat Islam
mempertahankan panji Islam supaya tetap berdiri.
Dalam penelitian ini juga penulis melibatkan mahasiswa jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam, karena menurut penulis jurusan ini sangant relevan untuk membantu
penulis untuk melakukan penelitian karena jurusan ini juga mempelajari tentang penyiaran.
Penulis tertarik meneliti tentang film ini karena film ini di produksi oleh bangsa
barat yang di dominasi oleh orang-orang non Islam, dan penelitian ini penulis beri judul
“Respon Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Terhadap Film The
Message, The Story of Islam”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
33
1. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan dalam skripsi ini lebih fokus dan terarah serta tidak terjebak pada
pembahasan yang terlalu luas, maka penulis membatasi masalahnya film the message, the
story of Islam. Dan responden pada penelitian ini terbatas hanya pada mahasiswa jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan tahun 2005-2009. dan penulis batasi pula skripsi
ini pada respon secara umum yaitu respon kognitif, respon afektif, respon konatif.
2. Perumusan Masalah
Dari pembatasan masalah di atas, maka untuk mempermudah dalam pembahasan
skripsi ini, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana respon kognitif mahasiswa KPI terhadap Film the mesaage, the story of
Islam?
b. Bagaimana respon afektif mahasiswa KPI terhadap Film the mesaage, the story of
Islam?
c. Bagaimana respon konatif mahasiswa KPI terhadap Film the mesaage, the story of
Islam?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui bagaimana respon kognitif mahasiswa KPI Film the mesaage,
the story of Islam
34
b. Untuk mengetahui respon afektif mahasiswa KPI terhadap Film the mesaage, the
story of Islam
c. Untuk mengetahui bagaimana respon konatif mahasiswa KPI terhadap Film the
mesaage, the story of Islam
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang penulis harapkan dari adanya penelitian ini antara lain
sebagai berikut:
a. Secara akademisi dapat menjadi bahan rujukan dan menambah khazanah ilmu
pengetahuan untuk para aktivis dan akademisi Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
b. Secara praktisi dapat dijadikan contoh dan menambah pengetahuan, wawasan serta
pedoman dalam pengembangan program dakwah, baik di media cetak khususnya di
media elektronik.
D. Metodelogi Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dengan pendekatan deskriptif
kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan pencatatan serta hasil penelitian dalam
bentuk angka.
2. Populasi dan Sampel
Populasi adalah sekumpulan elemen dan unsur yang menjadi objek penelitian.
Populasi bisa berbentuk lembaga, individu, kelompok, dokumen atau konsep. Sehingga
35
objek-objek ini bisa menjadi sumber data penelitian.3 Dan adapun populasi dalam
penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Dari angkatan
2005-2009 berjumlah 620 orang.(sumber absen mahasiswa KPI)
Sample adalah sebagian atau wakil dari populasi yang menjadi sumber data
sebenarnya dalam penelitian.
Menurut Suharsimi Arikunto “apabila subjek atau populasi kurang dari 100
(seratus) orang, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya adalah penelitian
populasi. Selanjutnya apabila jumlah populasi besar dapat diambil antara 10-15% atau
lebih, tergantung setidak-tidaknya dari segi waktu, tenaga, dan dana”. 4 Maka jumlah
sample yang penulis ambil untuk melakukan penelitian ini adalah sebanyak 16 % yaitu
berjumlah 100 0rang.
Karena populasi dalam penelian ini adalah mahasiswa Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarata Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam, maka penulis mengambil sistem sampel purposive, dengan cara
mengambil perwakilan yang penulis tentukan sendiri, dengan jumlah sampel 100 orang
mahasiswa dari mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan setalah penulis melakukan pengundian maka
penulis dapatkan hasil yang tediri dari 57 mahasiswa dan 43 mahasiswi.
3. Sumber Data
3
Prof. DR. H. M. Burhan BUngin, S.Sos., M.Si. Metodelogi penelitian Kuantitatif, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Grup) cet ke 3 h 99.
4
Prof. Dr. Suharsimi Arikunto. Dasar-dasar pendidkan, (Jakarta: Bumi Aksara 1996)
36
Ada pun data-data yang penulis gunakan adalah sebagai berikut:
a. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui penelitian lapangan
dengan cara penyebarkan beberapa angket, angket sendiri adalah daftar pertanyaan tertulis
yang di sampaikan kepada responden penelitian.
b. Data Sekunder
Yaitu data yang dikumpulakn melalui penelitian kepustakaan, untuk mencari konsep
dan teori-teori yang berhubungan dengan masalah data pendukung skripsi ini seperti
buku-buku, diktat, surat kabar, dan lain sebagainya.
4. Tehnik Pengumpulan Data dan Analisis Data
Tehnik pengumpulan data yaitu dengan cara memutar film kepada mahasiswa dan
setelah itu menggunakan angket yang telah berisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan
dengan film the message dan respon.
Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif yaitu analisa yang
dilakukan terhadap data yang berwujud angka dengan cara mengklasifikasikan,
mentabulasikan, dan dilakukan dengan penghitungan data statistik. Adapun tehnik analisa
ygang penulis gunakan yaitu dengan rumus
P= F X 100%
N
37
KETERANGAN: P = PRESENTASE
F = FREKUENSI
N = JUMLAH RESPONDEN
E. Tinjauan Pustaka
Setelah penulis melakukan pengamatan di perpustakaan fakultas dakwah dan
perpustakaan utama. Penulis banyak mendapatkan penelitian tentang respon hanya saja,
penelitan tentang respon yang sudah ada kebanyakan tentang acara televisi dan program
pengajian majelis taklim.
Sedangakan penelitian tentang respon terhadap film hanya ada dua penelitian yang
dilakukan oleh Dondon Romdoni dan Ela Nurlaila.
Dondon Romdoni melakukan penelitian dengan judul "Respon Jama'ah Majelis
Taklim At-Taqwa Terhadap Film Kiamat Sudah Dekat", pada tahun 2007, di bawah
bimbingan Drs. Andi Bajuri, MM. yang isinya adalah meneliti bagaimana respon jama’ah
majelis taklim At-Taqwa, dan yang menjadi objek penelitiannya adalah Film Kiamat sudah
dekat.
Sedangkan Ela Nurlaila melakukan penelitian dengan judul "Repon Siswa SMK
ISlamiyah Ciputat terhadap film Naga Bonar Jadi 2", pada tahun 2008, di bawah bimbingan
38
Drs. Wahidin Saputra, MA. Yang isinya meneliti tentang bagaimana respon Siswa SMK
Islamiyah Ciputat, dan yang menjadi objek penelitiannya adalah film Naga Bonar Jadi 2.
Perbedaan antara penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian saudara
Dondon Romdoni adalah kalau penulis meneliti tentang film the message the story of Islam
sedangangkan saudara Dondon Romdoni meneliti tentang film Kiamat Sudah Dekat, dan
kalau subbjek dari penelitian yang penulis lakukan adalah mahasiswa jururan Komunikasi
dan Penyiaran Islam angkatan 2005, sedangkan subjek dari penelitian yang saudara Dondon
Romdoni lakukan adalah jam’ah Majelis taklim At-taqwa.
Sedangkan perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan saudari Ela Nurlaila
adalah, kalau saudara Ela Nurlaila meneliti tentang Repon Siswa SMK ISlamiyah Ciputat
terhadap film Naga Bonar Jadi 2, sedangkan penulis meneliti tentang respon mahasiswa
jurusan Komunikasi dan Penyiaran islam terhadap fim The Message, The Story Of Islam.
Dari tinjauan pustaka ini penulis yakin betul bahwa penelitian yang akan penulis
lakukan belum pernah ada sebelumnya, karena walaupun penulis juga akan meneliti tentang
repon, akan tetapi subjek dan objek penelitian yang penulis lakukan berbeda dengan
penelitian-penelitian sebelumnya, karena penulis meneliti tentang “Respon Mahasiswa
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Terhadap Film The Message, The Story Of
Islam”.
F. Sistematika Penulisan
39
Dalam penulisan ini akan dibahas empat bab dan masing-masing terdiri dari sub
bab, yaitu:
Bab I
Pendahuluan: dalam bab pendahuluan ini memuat mengenai latar belakang
permasalahan yang membahas tentang media film animasi yang digunakan sebagai media
dakwah. Dan adapun beberapa sub bab yang penulis cantumkan adalah: Latar Belakang
Masalah Pembatasan dan Perumusan Masalah Tujuan dan Kegunaan Penelitian Metode
Penelitian Tinjauan Pustaka Sitematika Penulisan
Bab II Landasan Teoritis: bab ini memuat teori-teori yang menunjang dan mempunyai
kaitan dengan permasalahan yang diangkat oleh peneliti dalam skripsi ini, yaitu: Pengertian
Respon, Jenis-jenis Respon, Pengertian Film, Unsur dan jenis-jenis film, dan Sejarah Islam,
yang membahas sejarah kehidupan Nabi Muhammad Saw secara global.
Bab III Gambaran Umum Fim The Message: Bab ibni berisi tentang synopsis film the
Message dan pengenalan tokoh yang diperankan dalam film The message
Bab IV Temuan Data dan Analisa : Dalam bab ini berisi tentang, Gambaran Umum Film
The Message, Jenis-Jenis Pesan Agama dalam Film The Message, Analisis Respon
Mahasiswa KPI Terhadap Film The Message
Bab V Penutup; Bab ini memuat hasil penelitian dalam bentuk kesimpulan yang didapat
dari hasil pembahasan penelitian dan dalam bab ini juga berisi saran-saran sebagai masukan
dari peneliti.
40
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Respon
a. Pengertian Respon
Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin kita sudah sering sekali mendengar katakata respon, akan tetapi banyak diantara kita yang belum memahami betul pengertian dari
respon tersebut, oleh karena itu, di sini penulis akan sedikit memaparkan apa yang
dimaksud dengan respon dan apa saja jenisnya. Yang penulis kutip dari beberapa sumber.
Dalam Kamus Ilmiah Populer, respon berarti reaksi, jawaban atau reaksi balik.5 Dan
dalam kamus psikologi respon berarti perilaku yang merupakan konsekuensi dari perilaku
yang sebelumnya (tanggapan)6
Dalam Kamus Besar Ilmu Pengetahuan disebutkan bahwa respon adalah reaksi
psikologi metabolik terhadap tibanya suatu rangsangan yang bersifat terkendali7
Dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa respon adalah tanggapan, reaksi,
jawaban terhadap suatu gejala atau peristiwa yang terjadi, misalnya, masyarakat terhadap
bencana perbaikan sangat baik.8
5
Piter. A, partanto dan M. DAhlan. Al-Barry, Kamus Ilmiah Populer(Surabaya: Arkola, 1994), h.
467
6
Soerjono Soekanto Kamus Sosiologi(Jakarta:1985), cet ke-2. h.435
Save d.Dagum. kamus besar ilmu pengetahuan, (Jakarta: Lembaga Pengkajian
Kebudayaan,1997),cet ke 1,hal 964
8
Depdikbut, Kanus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,1996), ediri ke 3 h 838
7
dan
41
Ahmad Subandi mengemukakan bahwa respon dengan umpan balik (feedback), memiliki
peranan atau pengaruh yang besar dalam menentukan baik atau tidaknya suatu komunikasi9
Dalam pembahasan teori respon tidak lepas dari proses teori komuikasi terhadap
orang-orang yang terlibat proses komunikasi, komunikasi menampakkan jalinan sistem
utuh dan signifikan sehingga proses komunikasinya akan berjalan secara efektif dan efisien
apabila unsur-unsur di dalamnya terdapat keteraturan10
Dalam komunikasi massa ada beberapa model teori di antaranya teori respon.
Respon merupakan modal dasar atau sangat sederhana dari komunikasi yang menunjukkan
komunikasi sebagai proses aksi dan reaksi. Teori ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi
aliran behavioristik yang menggambarkan hubungan stimulus yang berupa kata-kata verbal,
isyarat, nonverbal, gambar, tindakan tertentu akan merangsang orang lain untuk memberi
respon-respon dengan cara-cara tertentu, proses pemindahan atau pertukaran informasi ini
bersifat timbal balik dan mempunyai banyak efek11
Teori stimulus respon ini beranggapan bahwa sikap dapat berubah karena adanya
rangsangan atau daya tarik yang disebut stimulus dari subyek yang diterima oleh objek,
kuat lemahnya rangsangan akan menentukan mutu atau kualitas respon dari objek yang
menerima stimulus.
9
Ahmad Subandi. Ilmu Dakwah Ke Arah Metodologi,(Bandung: Yayasan Syahida,1995),h 122
10
Onong Uchana Effendi, Ilmu Komunikasi,Teori Dan Praktek, (Bandung:PT Rosdakarya,1999), cet
ke12, h18
11
Winarmi,Komunikasi Massa, (Malang: UMM Press, 2003),cetke1,h58
42
b. Jenis-jenis Respon
Ada tiga dimensi respon komunikasi massa, yaitu: kognitif, afektif, dan konatif.
respon kognitif meliputi peningkatan kesadaran, belajar, dan tambahan pengetahuan. respon
efektif berhubungan dengan emosi, perasaan, dan attitude (sikap). Sedangkan respon
konatif berhubungan dengan perilaku dan niat untuyk melakukan sesuatu menurut cara
tertentu.12
a. Kognitif, yaitu respon yang berkaitan erat dengan pengetahuan, keterampilan dan
informasi seseorang mengenai sesuatu. Respon ini timbul apabila adanya perubahan
terhadap yang dipahami atau dipersepsi oleh khalayak. Respon ini bisa tercipta apabila
sudah ada tanda-tanda dari khalayak yang lebih mengetahui sesuatu dari stimulus setelah
stimulus itu terjadi.
Respon kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya
informative bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang bagaimana media
massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan
mengembangkan keterampilan kognitif. Melalui media massa, kita memperoleh informasi
tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung13
12
Amri Jhi, Komunikasi Massa dan Pembangunan Pedesaan di Negara-Negara Dunia Ketiga,
(Jakarta: PT. Gramedia, 1988)
13
Siti Karlinah, Komunikasi Massa, (Jakarta: Penerbitan UT, 1999), H. 8.7
43
Misalnya Andi sedang menonton berita tentang terorisme, setelah Andi menonton
berita tersebut Andi menjadi lebih tahu tentang jariangan teroris yang beredar di Indonesia.
Dalam hal ini berarti Andi sudah memiliki respon kognitif.
Media massa tidak memberikan efek kognitif semata, namun ia memberikan
manfaat yang dikehendaki masyarakat. Inilah efek prososial. Bila televisi menyebabkan
kita l/ebih mengerti bahasa Indonesia yang baik dan benar, televisi telah menimbulkan efek
prososial kognitif. Bila majalah menyajikan penderitaan rakyat miskin di pedesaan, dan hati
kita tergerak untuk menolong mereka, media massa telah menghasilkan efek prososial
afektif. Bila surat kabar membuka dompet bencana alam, menghimbau kita untuk
menyumbang, lalu kita mengirimkan wesel pos (atau, sekarang dengan cara transfer via
rekening bank) ke surat kabar, maka terjadilah efek prososial behavioral.14
b.
Afektif, yaitu respon yang berhubungan dengan emosi, sikap dan menilai
seseorang terhadap sesuatu. Respon ini timbul apa bila ada perubahan pada apa yang
disenangi khalayak terhadap sesuatu.
Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada Efek Kognitif. Tujuan dari komunikasi massa
bukan hanya sekedar memberitahu kepada khalayak agar menjadi tahu tentang sesuatu,
tetapi lebih dari itu, setelah mengetahui informasi yang diterimanya, khalayak diharapkan
dapat merasakannya15
14
15
Jalaludin Rahmat. Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya.199), h230
Siti Karlinah, Op.Cit., h. 8.9
44
Misalnya seteleh menonton berita tentang teroris tersebut andi menjadi benci
dengan tindakan teroris tersebut, hal ini disebut respon afektif.
c. Konatif, yaitu respon yang berhubungan dengan prilaku nyata, yang meliputi
tindakan atau kebiasaan16
Misalnya setelah mengetahui, dan membenci tindakan teroris barulah andi
mengutuk secara terang-terangan tindakan teroris tersebut, inilah yang disebut dengan
respon konatif (behavior).
Dari penjelasan dan contoh di atas maka dapat penulis simpulkan bahwa ketiga jenis
repon diatas tadi terjadi secara berurutan, respon konatif tidak mungkin terjadi apabila
respon afektif belum terjadi, begitu juga respon afektif tidak mungkun terjadi apabila
respon kognitif belum terjadi, jadi dengan kata lain setelah terjadi respon kognitif barulah
respon afektif bisa terjadi, dan setelah itu barulah respon konatif bisa terjadi.
Sedangkan psikolog asal Rusia, yang bernama Ivan Pavlov, membagi respon
menjadi tiga bagian yaitu respon terkondisi, netral dan respon tidak terkondisi, hal ini juga
karena disebabkan stimulus terkondisi dan stimulus tidak terkondisi. Di dalam
percobaannya Pavlov memberikan seekor anjing sepiring makanan (stimulus tidak
terkondisi) yang menyebabkan anjing tersebut mengeluarkan air liur (respon tidak
terkondisi). Pada saat yang bersamaan, ia memasangkan stimulus tidak terkondisi dengan
sesuatu yang normalnya tidak akan menyebabkan anjing mengeluarkan air liur, seperti
16
Jalaludin Rahmat Op.Cit h218
45
bunyi bel (stimulus netral). Pavlov kemudian menemukan bahwa jika ia memasangkan
makanan yang ia berikan dengan bunyi bel selama beberapa kali, pada akhirnya bunyi bel
itu sendiri akan membuat anjing berliur; di sini respon terkondisi (bunyi bel) akan
memancing munculnya respon terkondisi (air liur).17
Langkah berikutnya, memmbunyikan lonceng terus menerus tanpa disertai
makanan, semakin sering dibunyikan, semakin lama keluarnya air liur, makin sedikit dan
akhirnya tidak keluar sama sekali. Proses ini disebut kejenuhan (extinction).18
Teori ini sering disebut dengan teori pembiasaan klasik (classical conditionin). Kata
classical yang mengawali nama teori ini semata-mata dipakai untuk menghargai karya
Pavlov yang dianggap paling dahulu di bidang conditioning (upaya pembiasaan) dan untuk
membedakannya dari teori conditioning lainnya (Glietman 1986). Selanjutnya, mungkin
karena fungsinya, teori Pavlov ini juga dapat disebut respondent conditioning (pembiasaan
yang dituntut)19
B. Film
a. Pengertian film
Film secara sederhana, sebetulnya hanyalah susunan gambar yang ada dalam
selluloid, kemudian diputar dengan menggunakan teknologi proyektor yang sebetulnya
17
Howard S. Friedman, Mariam W. Schustack, Kepribadian, Teori Klasik dan Riset Modern
(Jakarta: Erlangga, 2006) h 221
18
Drs. Alex Sobur, m.Si. psikologi umum,(Bandung: Pustaka Setia, 2003) h 225
19
Muhibbin Syah, M.Ed. psikologi pendidikan dengan pendekatan baru, (Bandung: PT Remaja
ROsdakarya, 2007)cet ke 13, h. 107
46
telah menawarkan nafas demokrasi, bisa ditafsirkan dalam berbagai makna. Ia menawarkan
berbagai pesan, bisa dimanfaatkan dalam bebbagai kegunaan. 20
Menurut Onang Uchjana Effendi (2000), Film merupakan medium komunikasi
yang ampuh, bukan saja untuk hiburan akan tetapi juga untuk peneragan dan pendidikan.
Dan menurut Alex Shobur (203), bahwa Film merupakan bayangan yang diangkat dari
kenyataan hidup yang dialami dalam kehidupan sehari-hari yang menyebabkan selalu ada
kecenderungan untuk mencari relevansi antara film dengan realitas kehidupan21 . Efek dari
Film adalah peniruan yang diakibatkan oleh tanggapan bahwa apa yang dilihatnya wajar
dan pantas untuk dilakukan setiap orang.
Bila dilihat lebih mendalam, Film adalah dokumen kehidupan social sebuah
komunitas. Film memiliki realitas kelompok masyarakat pendukungnya itu, baik realitas
dalam bentuk imajinasi ataupun realitas dalam arti sebenarnya. Film menunjukkan pada
kita, jejak-jejak yang ditinggalkan pada masa lampau, cara menghadapi masa kini dan
kehidupan manusia terhadap masa yang akan datang. Sehingga dalam perkembangannya,
Film bukan lagi sekedar usaha menampilkan “Citra Bergerak” (Moving Images). Namun
juga telah diikuti oleh muatan-muatan tertentu seperti politik, kapitalisme, hak asasi
manusia dan gaya hidup.22
20
Prakoso, Gatot, Film Pinggiran- Antologi Film Pendek, Eksperimental & Dokumentor, FFT- IKJ
dengan YLP, (Fatma Press: 1997), h.22
21
Kurniawan, Asep , Komunikasi dan Penyiaran Islam- Mngmbangkan Tabligh melalui media
Mimbar, Media Cetak, Radio, Televisi, Film dan Media Digital, (Benang Merah Press: Bandung, 2004), h. 95
22
Victor, C Mambor, Satu Abad “Gambar Idoep” di Indonesia, Http: //Kunci.co.id/Teks/Victor I.
47
Dibawah ini, penulis mengutip beberapa pengertian Film yang diambil dari berbagai
sumber lain, diantaranya:
a. Film adalah “Gambar Hidup”.23
b. Film adalah “Motion Picture”.24
c. Film adalah Lakon (Cerita) Gambar Hidup.25
Grame Turner menyatakan bahwa fungsi Film dalam kebudayaan sudah lebih dari sekedar
objek estetika. Film merupakan praktek social bagi pembuat Film dan penonton Film,
dimana melalui narasi-narasi dan makna-makna yang ditampilkan, terlihat bukti yang
membuat budaya menjadi masuk akal dan nyata.
“It’s No more or less accepted that Film’s function in our culture goes beyond that
of being simply an exhibited aesthetic object……..Film is a social practice for its makers
and its audience: in its narrative and meanings we can locate evidence of the ways in
which our culture makes sense of it’s self”.26
Film dapat digunakan sebagai alat propaganda, karena Film dianggap memiliki
jangkauan, realisme, pengaruh emosional dan popularitas yang hebat. Upaya menyatukan
pengembangan pesan dengan hiburan sudah lama diterapkan dalam kesusastraan dan
drama. Namun, unsur-unsur baru dalam Film memiliki kelebihan dalam segi
kemampuannya meningkatkan sekian banyak orang dalam waktu yang cepat tanpa
23
Ensiklopedi Umum, (Yayasan Kanisius, Jakarta, 1973)
Hornby, Catenly, Wakefield. The Advance Learner’s Dictionary of Current English, (Second
Edition, London, 1963)
25
Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka:, Jakarta, 1976)
26
Turner, Grame. Film as Social Practice, (London: Routledge, 1993), h.3
24
48
kehilangan kredibilitas.27 Secara teknis, Film mengkombinasikan fotografi, stereo, grafik,
digital, computer dan teknologi perfilman sendiri. 28
b. Unsur-Unsur dan Jenis-Jenis Film
Terdapat beberapa yang menjadi unsur sebuah Film. Unsur Film tersebut adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Title (Judul)
Crident Title, meliputi: prosedur, karyawan, artis, dll.
Tema Film
Intrik, yaitu usaha pemeranan Film untuk mencapai tujuan.
Klimaks, yaitu benturan antar kepentingan
Plot (alur cerita)
Suspens atau keterangan, masalah yang masih berkatung-katung.
Million Setting, latar belakang terjadinya peristiwa, masa, waktu, perlegkapan,
aksesoris dan fashion yang digunakan.
9. Sinopsis, yaitu untuk memberi ringkasan atau gambaran dengan orang yang
berkepentingan.
10. Trailer, yaitu bagian Film yang menarik.
11. Character, yaitu karakteristik para pelaku-pelakunya.29
Adapun stuktur-struktur sebuah Film adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pembagian cerita (Scene)
Pembagian adegan (Squnce)
Jenis pengambilan gambar (Shoot)
Pemilihan adegan pembuka (Opening)
Alur cerita dan Continuity.
Intrique meliputi jealousy, pengkhianatan, rahasia bocor, tipu muslihat, dll.
Anti Klimaks, penyelesaian masalah
Ending, pemilihan adegan penutup.30
27
Dennis Mc, QuailTeori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, edisi ke-2 (Erlangga, 1987). H.15
Josseph M. Bgss, The Art of Watching Film, (MtfieldPublishing Company: 1991), h. 2
29
Turner, Grame, Op Cit, h. 3
30
Ibid, h. 6
28
49
Film-film yang telah beredar memiliki beberapa jenis. Jenis tersebut dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Drama, adalah suatu kejadian atau peristiwa hidup yang hebat, mengandung konflik
pergolakan, clash atau benturan antara dua orang atau lebih.
Sifat drama: Romance, tragedy dan comedy.
2. Realisme adalah Film yang mengandung relevansi dengan kehidupan sehari-hari.
3. Film Sejarah, melakukan kehidupan tokoh tersohor dan peristiwanya
4. Film Perang, menggambarkan peperangan atau situasi didalamnya atau setelahnya.
5. Film Futuristik, menggambarkan masa depan secara khayali.
6. Film Anak, mengupas kehidupan anak-anak.
7. Cartoon, cerita bergambar yang mulanya lahir di media cetak. Yang diolah sebagai
cerita bergambar, bukan hanya sebagai story board melainkan gambar yang sanggup
bergerak dengan teknik animation atau single stroke operation.
8. Adventure, film pertarungan dan tergolong Film klasik.
9. Crime Story, Pada umumnya mengandung sifatsifat heroic.
10. Film Seks, menampilkan erotisme.
11. Film Misteri/ Horor, mengupas terjadinya fenomena supranatural yang
menimbulkan rasa wonder, heran, takjub dan takut.31
31
Kusnawan, Asep et. al , Op. Cit. h. 100-101
50
BAB III
GAMBARAN UMUM FIIM THE MESSAGE THE STORY OF
ISLAM
A. Sinopsis Fiim The Message The Story Of Islam
Film The Message, The Story of Islam”, adalah karya fenomenal Moustapha Akkad
meski sudah berumur lebih 33 tahun dari masa pembuatannya, yang tidak saja sukses dari
angle dunia perfilman pada umumnya, tapi juga mampu membangkitkan kembali gairah
(semangat) setiap muslim yang melihatnya, untuk berbuat yang terbaik demi Islam.
Film ini diproduksi di Hollywood pada tahun 1976, yang dibintangi oleh Aktor
utama film ini, Anthony Quinn, seorang kulit putih, tidak memerankan Nabi Muhammad
SAW, tetapi salah satu sahabat dan juga paman beliau Hamzah. Sepanjang durasi 3 jam
film ini, tidak didapati barang sedetik pun wajah Muhammad SAW. Sutradaranya dengan
cerdik, menggunakan teknik-teknik kamera untuk mewakili karakter Muhammad SAW.
“The Message” menceritakan sejarah perjalanan Nabi Muhammad SAW. secara
garis besar,sebagai berikut:
Nabi SAW. menerima wahyu pertama Q.S. Al-A’laa : 1-5 di Gua Hira. Kemudian
beliau berusaha mengingatkan kaum Quraisy. Namun yang diperoleh Nabi Saw. justru
ejekan, hinaan, teror dan siksaan kepada beberapa sahabat beliau yang jumlahnya baru
51
puluhan orang. Teror semakin hari semakin menegangkan hingga akhirnya beliau
diperintahkan Allah SWT. untuk hijrah ke Madinah
Sesampainya di Madinah, Nabi SAW dan para shahabat (kaum Muhajirin) disambut
hangat oleh masyarakat Madinah (kaum Anshar). Dibuatkan rumah dan masjid. Dan saat
itu, untuk pertama kali adzan dikumandangkan oleh Bilal untuk pemanggilan umat Islam.
Tidak
hanya
untuk
panggilan
shalat
saat
itu.
Semakin hari umat Islam semakin berkembang di Madinah. Tetapi di Mekkah jutsru
terjadi sebaliknya. Banyak provokasi dan ejekan serta fitnah dilakukan kaum Quraisy atas
diri Muhammad, khususnya oleh Abu Sofyan yang sangat membenci Nabi saw.
Selanjutnya Allah SWT. memerintahkan Nabi SAW. untuk menyerang Mekkah
(dikenal dengan Perang Badar) supaya tidak terjadi fitnah. Dan hasil peperangan itu pun
berakhir dengan kemenangan yang gemilang bagi kaum Muslimin baik Muhajirin maupun
Anshar,
dan
dalam
peperangan
itu
tiga
pembesar
Quraisy
terbunuh.
Sebagai balasan, kaum Quraisy menyerang kaum Muslimin (dikenal dengan Perang
Uhud) di mana kaum Quraisy saat itu dipimpin Abu Sofyan memenangkan peperangan.
Dan dalam peperangan itu paman Nabi SAW, Hamzah terbunuh dengan cara yang
memprihatinkan, oleh seorang budak suruhan Hindun yang bernama Wahsy.
Tak lama kemudian diadakan perjanjian damai antara kedua belah pihak. Dalam
kondisi genjatan senjata, ternyata banyak kaum Quraisy yang tergugah dan dibuka pintu
hatinya oleh Allah SWT. termasuk Abu Sofyan sendiri dan keluarganya yang masuk Islam.
52
Akhirnya datanglah perintah Allah Swt. kepada Nabi SAW. untuk kembali ke
Mekkah
dan
melakukan
ibadah
Haji.
Sekaligus
mengambil
alih
Ka'bah
dan
mengembalikannya menjadi rumah Allah SWT.
Dengan diiringi oleh ratusan ribu umat Islam, Nabi SAW datang ke Mekkah dan
disambut oleh penduduk Mekah dengan rasa ketakutan. Akan tetapi, pada saat itu Bilal
berteriak lantang, “Tak ada pintu didobrak. Tak ada yang dijarah. Tak ada yang dirampas.
Tak ada orang yang disiksa. Semua di balik pintu yang tertutup selamat. Semua orang
dalam rumah Abu Sofyan selamat. Semua atas pesan dari Nabi SAW.”
Dan terjadilah pengambilalihan Ka'bah. Semua berhala dikeluarkan, dikumpulkan,
dan dibakar. Sedangkan yang terbuat dari emas dikumpulkan untuk dizakatkan kembali
kepada rakyat.
Inilah awal mulanya ibadah haji dilakukan oleh kaum Muslimin. Sejak saat itu,
Islam semakin berkembang dan mendobrak hati setiap manusia di bumi Mekkah dan
Madinah serta merubah akhlak dan pola hidup jahiliyah yang mereka anut sebelumnya
53
B. Pengenalan Tokoh film the message
1.
Abu Sofyan
Shakhr bin Harb (bahasa Arab: ‫) ب‬, atau lebih dikenal dengan panggilannya Abu
Sufyan bin Harb (bahasa Arab: ‫) أ ن ب‬, adalah salah seorang pemimpin utama Bani
Quraisy di Mekkah yang sangat menentang Muhammad, akan tetapi di kemudian hari memeluk
agama Islam. Keturunan Abu Sufyan kemudian mendirikan dinasti Umayyah yang memerintah
dunia Islam antara tahun 661-750.32
Abu Sufyan adalah kepala suku Bani Abdu Syams, salah satu dari cabang suku
Quraisy. Ia adalah salah satu pemimpin utama Quraisy dan orang terpandang di Mekkah.
32
Ensiklopedia Indonesia. 24 februari pkl 19.30
54
Bagi Abu Sufyan, Muhammad dan kaum muslim dipandang sebagai ancaman terhadap
tatanan sosial Mekkah, dan seseorang yang bertujuan untuk kekuasaan politik serta
berpaling dari dewa-dewa Quraisy.
Kekerasan yang terjadi membuat sekelompok muslim Mekkah hijrah ke Habsyah
untuk memperoleh perlindungan, dan putrinya yang bernama Ramlah binti Abu Sufyan
adalah termasuk salah seorang diantaranya.
Setelah Muhammad hijrah Madinah pada tahun 622, kaum Quraisy menyita barangbarang yang kaum muslim yang tinggalkan. Dari Madinah, kaum muslim kemudian mulai
menyerang kafilah-kafilah Quraisy yang berdagang dari Suriah ke Mekkah.
Pada tahun 624, Abu Sufyan memimpin sebuah kafilah. Sebuah pasukan muslim
ketika itu berusaha untuk mencegatnya, namun ia berhasil meminta bantuan dari Quraisy di
Mekkah. Ini adalah penyebab terjadinya Pertempuran Badar, yang kemudian berakhir
dengan kemenangan kaum muslim. Di lain pihak, Abu Sufyan berhasil membawa
kafilahnya pulang dengan selamat ke Mekkah. Kematian beberapa pemimpin Quraisy
dalam pertempuran tersebut menyebabkan Abu Sufyan menjadi pemimpin utama Mekkah.
Abu Sufyan selanjutnya berperan sebagai pemimpin militer Mekkah dalam
peperangan melawan Madinah, antara lain dalam Pertempuran Uhud tahun 625 dan
Pertempuran Khandaq tahun 627, tetapi tidak berhasil mencapai kemenangan yang
menentukan. Akhirnya kedua pihak sepakat untuk melakukan gencatan senjata dengan
Perjanjian Hudaibiyyah tahun 628, yang memungkinkan umat Islam untuk melakukan
55
ziarah ke Ka'bah.
2. Abu Thalib
Abū Thālib bin ‘Abdul-Muththalib (549/550 - 619) adalah ayah dari Ali bin Abi Thalib
serta paman dari Nabi Muhammad. Nama aslinya adalah Imran (Arab: ‫) ان‬, tetapi ia lebih
dikenal dengan julukan Abu Thalib, yang artinya bapaknya Thalib.33
Sebagai pemimpin Bani Hasyim setelah kematian ayahnya, Abdul-Muththalib, ia
menjadi pengasuh Nabi Muhammad dan kemudian pendukung utama dalam berdakwah. Ia
menikah dengan Fatimah binti Asad dan memiliki 6 orang anak.
Ia adalah anak dari Abdul Muthalib dan Fatimah bin Amr dan memiliki sembilan
33
Ensiklopedia Indonesia. 24 februari pkl 19.30
56
saudara yang salah satunya adalah Abdullah bin Abdul Muthalib yang merupakan ayah dari Nabi
Muhammad. Ia merupakan pengasuh dari Nabi Muhammad setelah meninggalnya Abdul Muthalib
dan Aminah binti Wahab hingga Nabi Muhammad menikah dengan Khadijah binti Khuwailid.
Setelah Muhammad diangkat sebagai rasul dan nabi, ia merupakan pelindung utama dari
keluarga Bani Hasyim dari serangan masyarakat Mekkah dan sekitarnya. Ia meninggal pada tahun
yang sama dengan meninggalnya Khadijah binti Khuwailid, yaitu pada tahun 619.
3. Wahsyi
Wahsyi bin Harb, terkenal dalam sejarah sebagai seorang hamba kulit hitam yang
telah membunuh dengan kejam Sayidina Hamzah r.a., bapa saudara Rasulullah SAW.34
Ketika terjadinya Perang Uhud, Hindun telah menawarkan kepada Wahsyi agar membunuh
34
Ensiklopedi Indonesia. 24 februari pkl 19.30.
57
Sayidina Hamzah r.a. dan sebagai ganjarannya dia akan dimerdekakan. Wahsyi yang
memang menunggu-nunggu peluang keemasan itu telah menerima tawaran tersebut.
Wahsyi segera berangkat ke medan Uhud secara sembunyi-sembunyi dan mencaricari Sayidina Hamzah. Akhirnya dia mengenal pasti orang yang dicari iaitu Sayidina
Hamzah r.a. bapa saudara kepada Rasulullah SAW. Wahsyi mula mencari tempat yang
paling strategi iaitu dengan berlindung di sebalik batu. Beliau menunggu masa yang sesuai
untuk bertindak. Setelah cukup yakin, beliau pun melemparkan lembingnya tanpa disedari
oleh Sayidina Hamzah r.a. dan lembing itu tepat mengenai sasarannya
Wahsyi segera memberitahu tuannya, lalu datanglah Hindun mendapatkan jasad
Sayidina Hamzah yang sudah tidak bernyawa itu. Dibelahnya dada Sayidina Hamzah r.a.
dengan kejam dan tanpa belas kasihan terus dikeluarkan jantungnya. Kemudian dengan
rakus sekali dia mengunyah jantung Sayidina Hamzah r.a. kerana hendak memakannya,
tetapi dia tidak mampu menelannya. Setelah hatinya puas, Hindun pun meninggalkan
mayat bapa saudara Rasulullah itu. Setelah peperangan tamat, kesemua para syuhadak
dikumpulkan untuk dikebumikan.
Rasulullah SAW terasa amat hiba dan sedih apabila melihat mayat bapa saudaranya
itu diperlakukansedemikian rupa.
Rasulullah menanggung kedukaan yang sangat hebat yang tidak dapat digambarkan
oleh kata-kata.Ketika hari pembukaan (futuh) Mekah, Rasulullah SAW telah mengutus
seseorang kepada Wahsyi untuk menyerunya kepada Islam.
58
Akhirnya Wahsyi memeluk Islam, lalu dibawa ke hadapan Rasulullah SAW.
Rasulullah bertanya, "Kamukah yang bernama Wahsyi?"
"Ya," jawab Wahsyi.
"Kamukah yang telah membunuh bapa saudaraku Hamzah?" tanya Rasulullah.
"Benar," jawab Wahsyi. "
"Ceritakan kepadaku bagaimana kamu melakukan pembunuhan itu ," pinta
Rasulullah.
Wahsyi pun menceritakan satu persatu apa yang telah dilakukan kepada bapa saudara Nabi
itu,bagaimana tubuh saudara baginda dilapah dengan kejam oleh Hindun dan dimakan hati
danjantungnya.Selesai sahaja bercerita, Rasulullah SAW yang dalam keadaan teramat sedih
berkata kepadanya:
"Pergilah kamu dari sini. Jangan engkau muncul lagi di hadapan mataku."
Hancur luluh hati Wahsyi mendengar kata-kata yang keluar dari mulut baginda.
Namun dia insaf bahawa perbuatannya dahulu telah menyakiti hati `orang Tuhan` iaitu
Rasulullah SAW. Walaupun dosanya telah diampunkan lantaran memeluk Islam, tetapi atas
kasih sayang Rasulullah, dia dilarang menampilkan diri di hadapan baginda, takut-takut
perasaan Rasulullah tercacat apabila terpandang wajahnya. Mencacatkan hati orang Tuhan
sangat besar akibatnya kerana itu bererti mencacatkan `hati`tuhan. Orang yang cacat
dengan Tuhan tidak akan selamat di dunia lebih-lebih lagi di Akhirat.
59
Lalu Wahsyi yang sedar akan kedudukannya, redha menerima ketentuan itu. Dia
memperbaiki dirinya dan meningkatkan ketaqwaannya kepada Tuhan. Sewaktu-waktu
menghadiri majlis baginda, Wahsyi mengintai-ngintai dari jauh untuk melihat wajah
Rasulullah SAW.Semakin hari hatinya semakin cinta dengan Nabi SAW. Dan semakin hari
hatinya juga semakin rasa berdosa terhadap baginda atas perbuatannya dahulu. Lalu timbul
azam di hatinya untuk menebus kembali dosa-dosanya itu dengan melakukan sesuatu yang
akan menggembirakan baginda.
Wahsyi bertekad dan berazam tidak akan pulang lagi ke Kota Mekah demi untuk
merebut cinta kekasih Allah iaitu Muhammad SAW. Beliau benar-benar ingin menebus
kesalahannya dengan menyebarkan Islam. Keazaman Wahsyi itu telah dibuktikannya
dengan menjelajah ke seluruh pelosok dunia untuk berdakwah mengajak seramai mungkin
manusia kepada Islam, hingga akhirnya beliau mati di luar azirah Arab35
35
Ensiklopedia Indonesia. 24 februari pkl 19.30
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
4. Hamzah
Hamzah bin Abdul-Muththalib (bahasa arab : ‫ ) ا‬adalah sahabat
sekaligus paman dan saudara sepersusuan Nabi Muhammad SAW. Ia memiliki julukan
"Singa Allah" karena kepahlawanannya saat membela Islam.36
Hamzah lahir diperkirakan hampir bersamaan dengan Muhammad. Ia merupakan
anak dari Abdul-Muththalib dan Haulah binti Wuhaib dari Bani Zuhrah. Menurut riwayat,
pernikahan Abdul-Muththalib dan Abdullah bin Abdul-Muththalib terjadi bersamaan
36
Ensiklopedia indonesia. 24 februari pkl 19.30
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
waktunya, dan ibu dari Nabi, Aminah binti Wahab, adalah saudara sepupu dari Haulah binti
Wuhaib.
Hamzah syahid pada Perang Uhud, dibunuh oleh Wahsyi bin Harb, seorang budak
Ethiopia milik Hindun bin Utbah, istri dari Abu Sufyan bin Harb, yang ayahnya dibunuh
oleh Hamzah pada Perang Badar. Hindun menjanjikan kebebasan untuk Wahsyi bila ia
mampu membalaskan dendam Hindun dengan membunuh Hamzah
5. Hindun
Hindun binti ‘Utbah
adalah istri dari Abu Sufyan bin Harb, seorang pria yang
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
sangat berpengaruh di Mekkah. 37 Dia ibu dari Muawiyah I, pendiri dinasti Umayyah dan
Ramlah binti Abu Sufyan adalah salah satu dari istri Muhammad. Abu Sufyan dan Hindun
awalnya sangat menentang penyebaran agama Islam. Statusnya sebagai sahabat nabi
dipertanyakan karena aksinya yang sebelum memeluk Islam, telah memakan hati dari
Hamzah paman Muhammad sewaktu Perang Uhud. Ia diperkirakan hidup pada akhir abad
ke-6 dan awal ke-7
Karena kebenciannya dengan hamzah, sampai akhirnya ia mengingkan hamzah
juga terbuunuh dalam perang berikutnya.
ketika terjadi peprangan kedua yaitu perang Uhud. Pada perang itu, hindun
membayar orang suruhan untuk membunuh hamzah, Wahsyi namanya. Ketika Hamzah
lengah maka wahsyipun melemperkan tombak, dan pada saat itu tombak menancap tepat
diperut hamzah. Dalam seketika Hamzahpun meninggal dunia.
Akan tetapi kebencian hindun belumlah usai. Walaupun Hamzah sudah mati ia akan ,
memotong Hidung Hamzah, telinga, alat vitalnya serta mengeluarkan isi perut Hamzah
sambil menyuruh yang lain melakukan hal yang sama.
37
Ensiklopedia Indonesia. 24 februari pkl 19.30
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
6. Bilal
Siapa tak kenal Bilal bin Rabah. Ia merupakan muadzin pertama yang dimiliki
umat Islam.38 Bilal juga termasuk golongan pertama yang masuk Islam atau tepatnya orang
ketujuh yang masuk Islam pertama kali.
Persentuhan Bilal dengan Islam dimulai ketika ia masih menjadi budak Umayyah.
Perbincangan Umayyah dengan tamunya soal kehadiran agama baru yang dibawa
Muhammad secara tak sengaja terdengar oleh Bilal.
38
Dr. Abdurrahman Ra’fat Al-Basya. 65 orang sahabat Rasulullah.
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
Meski belum mengenali Muhammad secara pribadi, namun Bilal telah sering
mendengar sosoknya. Lelaki bersahaja dan juga jujur dari Bani Hasyim itu sangat
dihormati oleh bangsa Quraisy. Seketika ketertarikan Bilal terhadap Islam dan ajaran yang
dibawa Muhammad membuncah.
Bilal pun segera menemui Abu Bakar yang sudah terlebih dahulu masuk Islam.
Bilal meminta Abu Bakar untuk mengantarnya menemui Rasulullah SAW. Tak perlu waktu
lama bagi Bilal untuk menyatakan keislamannya.
Keimanan Bilal langsung diuji setelah bersyahadat. Jika Abu Bakar dan bangsawan
Quraisy lainnya aman dari perlakuan kejam sesama bangsa Quraisy yang benci terhadap
Islam, lain halnya dengan Bilal. Sebagai budak dari anggota suku Quraisy terkejam, Bilal
dipaksa untuk keluar dari Islam dan kembali kepada agama nenek moyangnya yang
menyembah berhala.
Majikannya, Umayyah memaksa Bilal keluar dari Islam dengan segala cara. Pada
siang yang terik, Bilal dipaksa memakai baju besi kemudian dikubur dalam pasir yang
sangat panas hingga hanya kepalanya saja yang nampak.
Ia pun sering dipaksa Umayyah untuk berbaring telentang di atas pasir yang sangat
panas. Kemudian tubuh Bilal ditindih oleh batu yang sangat besar dan berat. Di lain waktu,
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
Bilal diikat lehernya dan diseret ke kota Mekkah. Meski demikian, Bilal tetap bertahan
seraya berucap "Ahad, Ahad."
Suatu kali, akibat penyiksaan yang luar biasa kejam ini, Bilal pingsan. Ketika ia
sadar kembali, ia menghadapi teriakan Umayyah yang memaksanya untuk keluar dari
Islam. Dengan kejam Umayyah mengancam akan membunuhnya dengan menyiksanya
kecuali ia tidak mengakui Muhammad SAW sebagai utusan Tuhan. Namun Bilal tetap
kokoh dan bertahan dengan keyakinannya.
Suatu hari, Abu Bakar berjalan melintasi tempat dimana Bilal sedang mengalami
penyiksaan. Karena kasihan, Abu Bakar pun segera meminta Umayyah menjual Bilal
kepadanya.
Karena tak rela Bilal dimiliki Abu Bakar, Umayyah pun mematok harga yang
sangat tinggi. Namun Abu Bakar tetap membayarnya.
Bilal kemudian bekerja pada Abu Bakar. Namun kemudian ia berhenti dan
memutuskan membantu Rasulullah SAW menyebarkan ajaran Islam. Bilal juga menjadi
pengawal Rasulullah SAW yang senantiasa siap membela Rasul.
Pada awalnya, untuk mengetahui jam shalat, umat Islam menjalankannya dengan
terlebih dahulu menentukan waktu kemudian berkumpul untuk shalat. Namun karena
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
menyulitkan, akhirnya Rasulullah SAW berpikir untuk memanggil umat menggunakan
terompet.
Namun Rasulullah SAW sendiri tidak menyukai ide ini karena orang Yahudi juga
menggunakan cara yang sama. Akhirnya disepakati panggilan azan ketika memasuki jam
shalat dilakukan dengan tepukan tangan.
Dalam mimpi itu, Abdullah lalu menawarkan diri untuk membeli bel tersebut.
Ketika pria itu bertanya untuk tujuan apa ia gunakan bel tersebut, Abdullah menyatakan
bahwa bel itu akan ia gunakan untuk memanggil orang-orang untuk sholat.
Namun pria itu menawarkan panggilan shalat yang lebih baik yaitu menyebutkan
empat kali seruan "Allahu Akbar" lalu dua kali seruan "asyhadualla ilaaha illallah",
kemudian dua kali seruan "asyhadu Annamuhammadarrasulullah", lalu dua kali seruan
"hayya 'alas sholah", dua kali seruan "hayya 'alal falah" lalu "Allahu Akbar, Allahu Akbar,
laa ilaaha illallah".
Sejak saat itulah pertama kali adzan diperdengarkan di kota Madinah dan Bilal
menjadi muadzinnya.
Setiap usai melantunkan adzan, Bilal selalu berdiri di depan pintu rumah
Rasulullah SAW dan berkata "Hayya alas-salah, hayya 'alal-falaah (Mari kita Shalat, Mari
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
dirikan kemenangan)." Ia berucap mengingatkan Rasulullah SAW bahwa telah masuk
waktu shalat. Begitulah Bilal setiap kali ia usai melantunkan adzan.
Bilal pun bersiap mengumandangkan adzan pertamanya setelah wafatnya Rasul.
Namun baru saja ia berucap "Allahu Akbar.." dan hendak mengucap nama Rasulullah
SAW, ia tidak kuasa menahan kesedihan. Bilal menangis terisak-isak sehingga ia tidak
meneruskan adzannya. Ia lalu berkata bahwa ia tidak akan pernah lagi mengumandangkan
adzan.
Setelah wafatnya Rasulullah SAW, Bilal hanya melantunkan adzan dua kali.
Pertama ketika Umar bin Khattab datang ke Damaskus. Sementara yang kedua ketika ia
mengunjungi makam Rasulullah SAW di Madinah. Mendengar suaranya, semua yang hadir
menangis karena teringat masa Rasulullah masih ada.
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
7. Umayah
Adalah salah satu pembesar kafir Quraisy yang menentang ajaran nabi Muhammad
dan ia juga yang merupakan majikan budak yang bernama bilal sampai akhirnya nyawanya
pun berakhir di tangan bilal dalam perang Badr.
Dalam film ini umayyah digambarkan dengan seorang yang paruh baya, berkumis
dan berjanggut putih yang berjubah putih agak kecoklatan dan kain yang dikepala berwarna
merah.
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
8. Khalid Bin Walid
Khalid dilahirkan kira-kira 17 tahun sebelum masa pembangunan Islam. Dia anggota
suku Banu Makhzum, suatu cabang dari suku Quraisy. Ayahnya bernama Walid dan ibunya
Lababah. Khalid termasuk diantara keluarga Nabi yang sangat dekat. Maimunah, bibi dari
Khalid, adalah isteri Nabi. Dengan Umar sendiri pun Khalid ada hubungan keluarga, yakni
saudara sepupunya. Suatu hari pada masa kanak-kanaknya kedua saudara sepupu ini main
adu gulat. Khalid dapat mematahkan kaki Umar. Untunglah dengan melalui suatu
perawatan kak i Umar dapat diluruskan kembali dengan baik.
Ayah Khalid yang bernama Walid, adalah salah seorang pemimpin yang paling
berkuasa diantara orang-orang Quraisy. Dia sangat kaya. Dia menghormati Ka\’bah dengan
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
perasaan yang sangat mendalam. Sekali dua tahun dialah yang menyediakan kain penutup
Ka'bah. Pada masa ibadah Haji dia memberi makan dengan cuma-cuma bagi semua orang
yang datang berkumpul di Mina.
Ketika orang Quraisy memperbaiki Ka’bah tidak seorang pun yang berani
meruntuhkan dinding-dindingnya yang tua itu. Semua orang takut kalau-kalau jatuh dan
mati. Melihat suasana begini Walid maju kedepan dengan bersenjatakan sekop sambil
berteriak, “O, Tuhan jangan marah kepada kami. Kami berniat baik terhadap rumahMu”.
Ucapan yang terus terang ini memberikan harapan bagi Nabi, bahwa Walid akan
segera masuk Islam. Tetapi impian dan harapan ini tak pernah menjadi kenyataan.
Kebanggaan atas diri sendiri membendung bisikan-bisikan hati nuraninya. Dia takut
kehilangan kedudukannya sebagai pemimpin bangsa Quraisy.
Kesangsian ini menghalanginya untuk menurutkan rayuan-rayuan hati nuraninya.
Sayang sekali orang yang begini baik, akhirnya mati sebagai orang yang bukan Islam.
Suku Banu Makhzum mempunyai tugas-tugas penting. Jika terjadi peperangan, Banu
Muhzum lah yang mengurus gudang senjata dan gudang tenaga tempur. Suku inilah yang
mengumpulkan kuda dan senjata bagi prajurit-prajurit.
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
Tidak ada cabang suku Quraisy lain yang bisa lebih dibanggakan seperti Banu
Makhzum. Ketika diadakan kepungan maut terhadap orang-orang Islam dilembah Abu
Thalib, orang-orang Banu Makhzumlah yang pertama kali mengangkat suaranya
menentang pengepungan itu.
Kita tidak banyak mengetahui mengenai Khalid pada masa kanak-kanaknya. Tetapi
satu hal kita tahu dengan pasti, ayah Khalid orang berada. Dia mempunyai kebun buahbuahan yang membentang dari kota Mekah sampai ke Taif. Kekayaan ayahnya ini
membuat Khalid bebas dari kewajiban-kewajibannya.
Dia lebih leluasa dan tidak usah belajar berdagang. Dia tidak usah bekerja untuk
menambah pencaharian orang tuanya.Kehidupan tanpa suatu ikatan memberi kesempatan
kepada Khalid mengikuti kegemarannya. Kegemarannya ialah adu tinju dan berkelahi.Saat
itu pekerjaan dalam seni peperangan dianggap sebagai tanda seorang Satria. Panglima
perang berarti pemimpin besar.
Ayah Khalid dan beberapa orang pamannya adalah orang-orang yang terpandang
dimata rakyat. Hal ini memberikan dorongan keras kepada Khalid untuk mendapatkan
kedudukan terhormat, seperti ayah dan paman-pamanya. Satu-satunya permintaan Khalid
ialah agar menjadi orang yang dapat mengatasi teman-temannya didalam hal adu tenaga.
Sebab itulah dia menceburkan dirinya kedalam seni peperangan dan seni bela diri. Malah
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
mempelajari keahlian mengendarai kuda, memainkan pedang dan memanah. Dia juga
mencurahkan perhatiannya kedalam hal memimpin angkatan perang. Bakat-bakatnya yang
asli, ditambah dengan latihan yang keras, telah membina Khalid menjadi seorang yang luar
biasa.
Pandangan yang ditunjukkannya mengenai taktik perang menakjubkan setiap orang.
Dengan gamblang orang dapat melihat, bahwa dia akan menjadi ahli dalam seni
kemiliteran.Dari masa kanak-kanaknya dia memberikan harapan untuk menjadi ahli militer
yang luar biasa senialnya.
Pada masa kanak-kanaknya Khalid telah kelihatan menonjol diantara temantemannya. Dia telah sanggup merebut tempat istimewa dalam hati rakyat. Lama kelamaan
Khalid menanjak menjadi pemimpin suku Quraisy.
Kekalahan kaum Quraisy didalam perang Badar membuat mereka jadi kegila-gilaan,
karena penyesalan dan panas hati. Mereka merasa terhina. Rasa sombong dan kebanggaan
mereka sebagai suku Quraisy telah meluncur masuk lumpur kehinaan Arang telah tercoreng
dimuka orang-orang Quraisy. Mereka seolah-olah tidak bisa lagi mengangkat dirinya dari
lumpur kehinaan ini. Dengan segera mereka membuat persiapan-persiapan untuk membalas
pengalaman pahit yang terjadi di Badar.
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
Sungguhpun kedudukan pertahanan baik, masih terdapat suatu kekhawatiran.
Dibukit Uhud masih ada suatu tanah genting, dimana tentara Quraisy dapat menyerbu
masuk pertahanan Islam. Untuk menjaga tanah genting ini, Nabi menempatkan 50 orang
pemanah terbaik. Nabi memerintahkan kepada mereka agar bertahan mati-matian. Dalam
keadaan bagaimana jua pun jangan sampai meninggalkan pos masing-masing.
Khalid bin Walid memimpin sayap kanan tentara Quraisy empat kali lebih besar
jumlahnya dari pasukan Islam. Tetapi mereka jadi ragu-ragu mengingat kekalahantkekalahan yang telah mereka alami di Badar. Karena kekalahan ini hati mereka menjadi
kecil menghadapi keberanian orang-orang Islam.
Kekuatannya menjadi terpecah-pecah. Mereka lari cerai-berai. Peristiwa Badar
berulang kembali di Uhud. Saat-saat kritis sedang mengancam orang-orang Quraisy. Tetapi
Khalid bin Walid tidak goncang dan sarafnya tetap membaja. Dia mengumpulkan kembali
anak buahnya dan mencari kesempatan baik guna melakukan pukulan yang menentukan.
Pertahanan tanah genting menjadi kosong. Khalid bin Walid dengan segera melihat
kesempatan baik ini. Dia menyerbu ketanah genting dan mendesak masuk. Beberapa orang
pemanah yang masih tinggal dikeroyok bersama-sama. Tanah genting dikuasai oleh
pasukan Khalid dan mereka menjadi leluasa untuk menggempur pasukan Islam dari
belakang.
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
Melihat Khalid telah masuk melalui tanah genting, orang-orang Quraisy yang telah
lari cerai-berai berkumpul kembali dan mengikuti jejak Khalid menyerbu dari belakang.
Pemenang-pemenang antara beberapa menit yang lalu, sekarang telah terkepung lagi dari
segenap penjuru, dan situasi mereka menjadi gawat.
Khalid bin Walid telah merobah kemenangan orang Islam di Uhud menjadi suatu
kehancuran. Mestinya orang-orang Quraisylah yang kalah dan cerai-berai. Tetapi karena
gemilangnya Khalid sebagai ahli siasat perang, kekalahan-kekalahan telah disunglapnya
menjadi satu kemenangan. Dia menemukan lobang-lobang kelemahan pertahanan orang
Islam.
Ketika Khalid bin Walid memeluk Islam Rasulullah sangat bahagia, karena Khalid
mempunyai kemampuan berperang yang dapat digunakan untuk membela Islam dan
meninggikan kalimatullah dengan perjuangan jihad. Dalam banyak kesempatan peperangan
Islam Khalid bin Walid diangkat menjadi komandan perang dan menunjukan hasil
gemilang atas segala upaya jihadnya. Betapapun hebatnya Khalid bin Walid di dalam
medan pertempuran, dengan berbagai luka yang menyayat badannya, namun ternyata
kematianya diatas ranjang. Betapa menyesalnya Khalid harapan untuk mati sahid dimedan
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
perang ternyata tidak tercapai dan Allah menghendakinya mati di atas tempat tidur, sesudah
perjuangan membela Islam yang luar biasa itu.39
39
www.husmul.dagdigdug.com tgl 24 feb 2010 jam 19:30
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
BAB IV
TEMUAN DATA DAN ANALISIS
A. Jenis-Jenis Pesan Agama dalam Film The Message The Story Of Islam
Seperti yang sudah penulis paparkan di atas bahwa film The message adalah film
yang mengulas tentang sejarah Nabi yang memperjuangkan agama Islam di bawah tekanan
orang-orang Quraisy yang menentang adanya agama baru selain agama kepercayaan nenek
moyang mereka yang menyembah berhala-berhala.
Karena ini film religi, pastilah di dalam film ini terdapat berbagi macam pesanpesan agama yang ingin disampaikan oleh sutradara maupun para actor yang terlibat dalam
film ini. Adapun pesan-pesan agama itu antara lain:
1. Pesan Aqidah
Pesan aqidah adalah yang berhubungan dangan ketauhidan atau keimanan kita keapada
Allah SWT, para maliakatNya, Kitab-kitabNya, para rasul-rasulNya, hari kiamat, serta
percaya kepada takdir.
Dan di dalam film ini ada beberapa cerita yang menunjukan tentang keimanan tersebut
antara lain:
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
Gambar ini menceritakan bagaimana kepercayaan masyarakat Arab sebelum masuknya
Islam dan beberapa berhala yang mereka sembah.
2. Pesan Akhlak
Pesan akhlak adalah adalah yang berhubugan dengan tingkah laku, moral, perbuatan
baik dengan sesama manusia, lingkungan sekitar, bahkan dengan Allah sekalipun. Dan
akhlak itu sendiri juga dibagi menjadi dua kategori; akhlak mahmudah dan akhlak
mazdmumah. Dan adapun beberapa pesan akhlak dalam film The Message antara lain:
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
Bilal : "Ini adalah aturan disiplin yang diberlakukan Nabi SAW. pada kalian
(sebelum berangkat perang). Kalian tak boleh mencelakai wanita, anak kecil atau manula.
Kalian tak boleh mencelakai orang cacat. Kalian tak boleh mencelakai orang yang bekerja
di ladang. Kalian tak boleh menebang pohon. Seranglah hanya pada orang-orang yang telah
mengasingkan kalian. Yang merampas hakmu, kekayaan dan segala milikmu."
Hamzah : "Kau tak boleh mengikat dan menyeret para tawanan."
Sahabat : "Mereka menjarah kita."
Hamzah : "Lepaskan pengikat mereka. Kubilang lepaskan mereka. Dan beri mereka air.
Dan beri mereka makan. Dengan jatah yang sama dengan kalian. Dan kalau mereka
berjalan, berjalanlah di samping mereka. Setiap tawanan yang bisa berjalan 10 mil dari sini,
boleh bebas."
3. Pesan Syariah
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
Pesan Syari'ah juga terbagi menjadi dua bagian yaitu Ubudiyah dan Muamalah,
pesan Syari'ah Ubudiyah adalah pesan syariah yang berhubungan beribadah kepada Allah
atau yang akrab disebut dengan Hablum Minallah, seperti shalat, pergi haji,
mengumandangkan azdan, dan lain sebagainya, sedangkan pessan Syari'ah Mu'amalah
adalah pesan Syari'ah yang berhubungan dengan kedunuiaan, dan sering kali dilakukan
sesama manusia karena itu disebut Hablum Minannas, seperti perdagangan, pernikahan,
perceraian, dan lain sebagainya. Dan adapun beberapa pesan Syariah yang terdapat dalam
film The Message antara lain:
Ketika bilal mengumandangkan azan pertama kali
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
Ketika masyarakat arab bertransaksi di pasar
Ketika umat Islam pergi Haji
B.
Analisis Respon Mahasiswa KPI Terhadap Film The Message
Dalam mengadakan penelitian ini penulis telah membuat angket yang berisi 20 (dua
puluh) pertanyaan, yang telah penulis bagikan kepada mahasiswa jurusan Komunikasi
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
Penyiaran Islam, dan dalam dua puluh pertanyaan tersebut sudah penulis bagi tiga bagian
sesuai dengan kategori respon, yaitu respon Kognitif, yaitu respon yang berkaitan erat
dengan pengetahuan, keterampilan dan informasi seseorang mengenai sesuatu, sebanyak 9
(senbilan) pertanyaan, Afektif, yaitu respon yang berhubungan dengan emosi, sikap dan
menilai seseorang terhadap sesuatu, sebanyak 6 (enam) pertanyaan, dan Konatif, yaitu
respon yang berhubungan dengan prilaku nyata, yang meliputi tindakan atau kebiasaan,
sebanyak 5 (lima) pertanyaan.
Dan setelah angket tersebut telah penulis kelolah, sekarang penulis telah
mendapatkan hasilnya. Dan berikut adalah 20 (dua puluh) pertanyaan yang telah penulis
ajukan beserta hasilnya.
Berikut ini adalah tabel pertantaan-pertanyaan yang mengandung respon kognitif
Table 1
Mahasiswa yang suka menonton film
No
Alternative Jawaban
Ferekuensi
%
1
Sangat Suka
45
45
2
Suka
49
49
3
Kurang Suka
6
6
4
Tidak Suka
0
0
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
Jumlah
100
100
Dari pertanyaan tentang kesukaan mahasiswa jurursan KPI di atas penulis
mengkategorikan mahasiswa menjadi empat kategori, yaitu; sangat suka, suka, kurang suka
dan tidak suka. Dari pertanyaan ini penulis mendapatkan data bahwa mahasiswa KPI yang
sangat suka menonton berjumlah 45%, sedangkan yang suka berjumlah 49%, kurang suka
berjumlah 6%, dan dari 100 mahasiswa yang penulis tunjuk sebagai responden tidak ada
yang tidak suka menonton, oleh sebab itu prosentasenya 0%. Dari data di atas penulis
menyimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa KPI suka menonton.
Hal ini dkarenakan kebanyakan remaja pada saat ini sangat suka menonton baik televisi
maupun bioskop, dan ini juga diakibatkan oleh perkembangan media informasi yang sangat
pesat dalam masyarakat pada saat ini..
Table 2
Jenis-jenis film yang suka ditonton
No
Alternative Jawaban
Ferekuensi
%
1
Drama
30
30
2
Komedi
17
17
3
Horror
13
13
4
Religi
17
17
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
5
Action
23
23
6
Lain-lain
0
0
100
100
Jumlah
Tabel diatas ini adalah tentang berbagai macam film yang suka ditonton oleh
mahasiswa KPI, dan penulis memberikan enam alternative jawaban, atau enam macam film
yang lazim ditonton oleh masyarakat banyak, macam-macam film itu antara lain; film
drama, film komedi, film horror, film religi, film action, dan kategori yang terakhir penulis
membri kebebasan kepada responden untuk memilih film selain beberapa film yang telah
penulis sebutkan diatas.
Dan dari dari pertanyaan ini penulis memperoleh data sebagai berikut; film drama
menjadi tontonan paling disukai oleh responden, hal ini terbukti film drama mendapat
prosentase paling banyak yakni 30%, hal ini mungkin disebabkan karena film drama adalah
film dengan materi tontonan yang tergolong ringan, jadi banyak yang berminat menonton
film drama.
Yang menjadi urutan kedua film yang gemar ditonton oleh responden adalah film
action, film action mendapatkan prosentase sebesar 23% dari responden, memang
terkadang film action lebih disukai di kalangan laki-laki karena film ini mengandung
adegan-adegan yang mengangkan, dan terkadang juga adegan kekerasn pun sangat lazim
dalam film action.
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
Film ketiga yang menjadi kegemaran oleh reponden adalah film komedi dan film
religi, film komedi memperoleh prosentase sebesar 17%, dan film religi juga memperoleh
prosentase sebesar 17%. Hal ini mungkin film komedi mengandung humor-humor yang
segar yang dapat membuat penonton menjadi relax dari segala ketegangan yang telah
dialami baik itu melalui bekerja, belajar dan lain sebagainya. Sedangkan film religi, hal ini
bisa jadi disebabkan karena film ini mengandung pelajaran-pelajaran agama yang sangat
dibutuhkan oleh responden, karena melalui film terkadang sesuatu itu lebih mudah diingat
dari pada belajar di tempat formal.
Yang terakhir adalah film horror, melalui data diatas penulis memperoleh data
bahwa yang berminat menonton film horror adalah paling sedikit, hal ini mungkin
dikarenakan dalam film horror selalu mengandung ketegangan dan ketakutan dan terkadang
melalui film ini juga bisa menyebabkab pendangkalan aqidah. Film ini memperoleh
prosentase sebesar 13%. Sedangkan pilihan terakhir yang penulis anjurkan yaitu lain-lain,
atau pilihan bagi reponden yang yang mempunyai tontonan film yang disukai selain filmfilm diatas tadi tidak memperoleh nilai, dan prosentasenya 0%.
Table 3
Mahasiswa yang sudah pernah menonton film the message sebelumnya
No
Alternative Jawaban
Ferekuensi
%
1
Sering
7
7
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
2
Pernah
15
36
3
Belum Pernah
78
78
4
Kadang-kadang
0
0
100
100
Jumlah
Pada pertanyaan diatas ini penulis ingin mengetahui apakah para responden sudah
pernah menonton film the message, the story of Islam sebelumnya? Dan alternative
jawaban yang penulis berikan ada empat alternative yaitu; sering, pernah, belum pernah,
dan kadang-kadang.
Dari pertanyaan diatas penulis memperoleh data bahwa mayoritas responden belum
pernah menonton film the message, the story of Islam sebelumnya, alternative jawaban ini
memperoleh prosentase sebesar 78%, hal ini kemungkinan disebabkan karena film ini
adalah film yang tergolong tua, yang diproduksi pada tahun 1976 yang berarti film ini
berumur 33 tahun dan wajar saja kalau responden mayoritas belum pernah atau belum tahu
tentang film ini.
Akan tetapi walaupun banyak yang belum pernah menonton film ini bukan berarti
tidak ada yang tahu tentang film ini, pada alternative jawaban yang pernah meonton film ini
memperoleh prosentase sebesar 15%, ini membuktikan bahwa walaupun film ini berumur
tua masih ada juga diantara responden yang tergolong masih berumur jauh lebih muda yang
mengetahui dan pernah menonton film ini.
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
Dan bahkan pada alternative jawaban yang lainnya ada juga responden yang sering
menonton film ini, alternative jawaban sering mempreoleh prosentase sebesar 7% ini
mungkin dikarenakan orang tua atau orang terdekat mereka memiliki film yang tergolong
cukup tua tersebut. Sedangkan alternative jawaban kadang-kadang memperoleh prosentase
0%.
Table 4
Mahasiswa yang setuju film the message adalah film religi
No
Alternative Jawaban
Ferekuensi
%
1
Sangat Setuju
63
63
2
Setuju
37
37
3
Kurang setuju
0
0
4
Tidak setuju
0
0
100
100
Jumlah
Selanjutnya penulis menanyakan kepada responden apakah setuju kalau film the
message, the story of Islam adalah film religi?. Dan alternative jawaban yang penulis
sediakan adalah, sangant setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju.
Dan data yang penulis peroleh adalah mayoritas dari responden menjawab sangat
setuju, dan alternative jawaban sangat setuju memperoleh prosentase sebesar 63%. Hal ini
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
sangat sesuai karena film ini memang memuat pelajaran agama yang sangat padat, bahkan
bisa dikatakan dari awal film sampai akhir film ini hanya berisi pesan-pesan agama Islam.
Sedangkan sisa dari responden yakni sebesar 37 % menjawab setuju, hal ini juga
tidak salah, karena jawaban setuju berarti tidak mengingkari bahwa film ini memang film
religi yang padat dengan pesan-pesan agama. Dan alternative jawaban kurang setuju dan
tidak setuju sama-sama memperoleh prosantase 0%.
Table 5
Film the message, the story of Islam, sudah sesuai dengan Sejarah islam yang anda ketahui
No
Alternative Jawaban
Ferekuensi
%
1
Sangat sesuai
43
43
2
Sesuai
57
57
3
Kurang sesuai
0
0
4
Tidak sesuai
0
0
100
100
Jumlah
Dari pertanyaan diatas penulis mengaharapkan pendapat dari para responden,
apakah film The message the story of Islam apakah sudah sesuai dengan sejarah Islam yang
diketahui oleh para responden?. Dan alternative jawaban yang penulis sediakan adalah;
sangat sesuai, sesuai, kurang sesuai, tidak sesuai. Dan data yang dapat penulis peroleh
adalah bahwa responden yang menjawab sangat sesuai sbesar 43%, dan yang menjawab
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
sesuai sebesar 57%, dan alternative jawaban kurang sesuai dan tidak sesuai memperoleh
prosentase sebesar 0%.
Data di atas menunjukkan bahwa responden cukup mengetahui tentang sejarah
Islam dan film the message pun bercerita tentang perjalanan Islam dari perjuangan
Rasulullah SAW menerima wahyu sampai kepada kejayaan Islam pada masa Rasulullah.
Table 6
Prosentase mahasiswa yang setuju dalam film the message, the story of Islam terdapat
ajaran aqidah
No
Alternative Jawaban
Ferekuensi
1
Sangat setuju
57
2
Setuju
43
3
Kurang setuju
0
4
Tidak setuju
0
Jumlah
100
%
100
Pada pertanyaan berikut ini penulis ingin mengetahui pendapat responden,
setujukah bahwa dalam film The Message ini terdapat pesan Aqidah? Dan alternative
jawaban yang penulis berikan adalah; sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju. Dan
data yang yang penulis dapatkan adalah mayoritas dari responden menjawab sangat setuju
yang memperoleh prosentase sebesar 57%. Dan sisanya menjawab setuju dengan
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
prosentase sebesar 43%. Hal ini cukup relevan karena dalam film ini memang terdapat
pesan aqidah.
Table 7
Prosentase mahasiswa yang setuju dalam film the message, the story of Islam terdapat
ajaran akhlak
No
Alternative Jawaban
Ferekuensi
%
1
Sangat setuju
42
42
2
Setuju
58
58
3
Kurang setuju
0
0
4
Tidak setuju
0
0
100
100
Jumlah
Pada pertanyaan berikut ini penulis ingin mengetahui pendapat responden,
setujukah bahwa dalam film The Message ini terdapat pesan akhlak?, dan alternative
jawaban yang penulis berikan adalah; sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju. Dan
data yang yang penulis dapatkan adalah mayoritas dari responden menjawab setuju yang
memperoleh prosentase sebesar 58%. Dan sisanya menjawab sangat setuju dengan
prosentase sebesar 42%. Hal ini cukup relevan karena dalam film ini memang terdapat
pesan akhlak.
Table 8
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
Mahasiswa yang setuju dalam film the message, the story of Islam terdapat ajaran Syari’ah
No
Alternative Jawaban
Ferekuensi
%
1
Sangat setuju
37
37
2
Setuju
63
63
3
Kurang setuju
0
0
4
Tidak setuju
0
0
100
100
Jumlah
Pada pertanyaan berikut ini penulis ingin mengetahui pendapat responden,
setujukah bahwa dalam film The Message ini terdapat pesan syariah?, dan alternative
jawaban yang penulis berikan adalah; sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju. Dan
data yang yang penulis dapatkan adalah mayoritas dari responden menjawab setuju yang
memperoleh prosentase sebesar 63%. Dan sisanya menjawab sangat setuju dengan
prosentase sebesar 37%. Hal ini cukup relevan karena dalam film ini memang terdapat
pesan syariah.
Table 9
Pesan agama yang paling dominant menurut responden
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
No
Alternative Jawaban
Ferekuensi
%
1
Aqidah
47
47
2
Akhlak
12
12
3
Syariah
12
12
4
Berimbang
29
29
100
100
Jumlah
Pada pertanyaan di atas penulis ingin mengetahui dari responden pesan agama
apakah yang paling dominant, yang banyak diceritakan dalam film The message, dan
penulis memberikan alternative jawaban adalah; aqidah, akhlak, syari’ah, dan berimbang.
Dan data yang penulis perolah adalah responden banyak yang berpendapat bahwa pesan
aqidah dalam film ini lebih dominant dan memperoleh prosentase sebesar 47%. Hal ini
mungkin cukup realistis karena film ini bercerita tentang keadaan Arab pada masa masih
menyembah berhala.
Sedangkan pesan akhlak dan syari’ah cukup memperoleh prosentase yang sama
yakni pesan akhlak 17%. Namun responden yang menilai bahwa ketiga pesan yaitu pesan
aqidah, pesan akhlak dan pesan syari’ah berimbang dalam film ini juga cukup banyak juaga
mencapai 29%.
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
Berikut ini adalah tabel pertanyaan-pertanyaan yang mengandung respon afektif
Tabel 10
Perasaan penonton setelah menonton film the message
No
Alternative Jawaban
Ferekuensi
%
1
Senang
25
25
2
Sedih
21
21
3
terharu
54
54
4
kecewa
0
0
100
100
Jumlah
Pada pertanyaan berikutnya, penulis menanyakan bagaimana perasaan penonton
setelah mereka menonton film The Message The Story of Islam?. Dan penulis pun
menyediakan empat alternatf jawaban, empat alternative jawaban tersebut adalaah; senang,
sedih, terharu, dan kecewa.
Dan dari 100 responden yang penulis pilih prosentase yang merasa senang setelah
menonton film The Message The Story of Islam ada 25%, hal ini mungkin dikarenakan
penonton merasa belum ada lagi film Islami yang sebaik film ini, karena film ini sangat
bisa menggugah keimanan kita kepada Allah dan Rasulnya terutama Nabi Muhammad
yang dalam film ini digambarkan sangat gigih memperjuanagkan agama Islam agar dapat
menyelamatkan manusia di dunia maupun di akhirat.
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
Sedangakan responden yang merasa sedih ada 21%. Hal ini dikarenakan
keterharuan para penonton terhadap perjuangan para sahabat yang mati-matian
menegakkan panji Islam walaupun nyawa mereka korbankan, mereka kehilangan harta
benda dan keluarga hanya untuk berdirinya bendera Islam pada waktu itu.
Dan paling dominant responden yang menonton film the message ketika
menyaksikan the story of Islam merasa terharu, prosentase penonton yang merasa terharu
setelah menonton film ini mencapai 54%. Hal ini dikarenakan kebanyakan penonton
terbawa suasana ketika menonton film ini karena film ini menggambarkan adegan-adegan
yang sangan mengguagah hati, banyak sekali adegan-adegan yang menggambarkan
bagaimana penyiksaan yang dialami oleh para sahabat untuk mempertahankan kepercayaan
mereka terhadap Allah, ada juga adegan-adegan yang menggambarkan perjuangan umat
islam yang berperang mati-matian untuk membela agama Islam sehingga umat Islam bisa
merebut kota Mekkah kembali dan menghancurkan berhala-berhala yang memenuhi
Ka’bah pada waktu itu.
Sedangkan alternative jawaban terakhir yakni kecewa, tidak mendapat prosentase
sama sekali (0%), hal ini karena semua penonton cukup antusias menonton film ini dan
mereka merasa jarang sekali ada film seperti ini.
Table 11
Perasaan penonton ketika menyaksikan adegan penyiksaan umat islam
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
No
Alternative Jawaban
Ferekuensi
%
1
Sedih
49
49
2
Prihatin
37
37
3
Marah
11
11
4
Gelisah
3
3
100
100
Jumlah
Pada pertanyaan selanjutnya penulis memberikan pertanyaan bagaimana perasaan
penonton ketika menyaksikan adegan penyiksaan terhadap umat Islam?. Dan penulis juga
menyiapkan empat alternative jawaban yaitu sedih, prihatin, marah, dan gelisah.
alternatif Jawaban pertama yaitu sedih mendapatkan prosentase paling banyak dengan 49%.
Hal ini dikarenakan keadaan umat islam memang sangat menyedihkan, karena umat Islam
pada waktu itu dipaksa untuk kembali kepada ajaran nenek moyang mereka yang
menyembah berhala, bagi mereka yang tidak mau akan mendapat siksaan bahkan dibunuh
oleh kafir Quraisy.
Sedangkan alternative jawaban yang kedua yaitu prihatin mendapat prosentase 37%,
ini adalah angka tertinggi kedua setelah alternatf jawaban pertama. Hal ini dikarenakan
ketika penonton menyaksikan adegan penyiksaan terhadap umat Islam mereka tidak sampai
hati melihat umat Islam mengalami penyiksaan yang begitu menyakitkan, mulai dari
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
kehilangan harta, kehilangan keluarga, bahkan sampai kehilangan nyawa sekalipun akan
tetapi mereka tetap pada pendirian mereka percaya akan Allah tuhan yang Esa.
Alternative jawaban selanjutnya yaitu marah, responden yang merasa marah ketika
menyaksikan adegan penyiksaan umat Islam yaitu sebanyak 11%, ini dikarenakan penonton
tidak menerima keadaan yang terjadi pada masa itu, dan dengan didasari rasa persaudaraan
sesama umat Islam maka ada segelintir orang yang merasa marah terhadap kafir Quraisy
yang telah melakukan penyiksaan terhadap umat Islam.
Sedangkan alternative jawaban terakhir yaitu gelisah, hanya mendapat prosentase
3%. Ini menunjukkan bahwa tidak terlalu banyak responden yang merasa gelisah ketika
menyaksikan adegan penyiksaan umat islam didalam film tersebut. .
Table ke 12
Perasaan penonton ketika menyaksikan adegan perang badr
No
Alternative Jawaban
Ferekuensi
%
1
Gembira
28
28
2
Semangat
47
47
3
Terharu
11
11
4
Antusias
15
15
100
100
Jumlah
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
Pada pertanyaan berikut ini, penulis menanyakan bagaiman perasaaan responden
ketika menyaksikan adegan perang Badr, dan penulis pun menyediakan empat alternative
jawaban yaitu Gembira, Semangat, Terharu, dan Antusias.
Dan dari 100 responden yang penulis pilih, ada 28 % responden yang merasa
gembira ketika menyaksikan adegan perang Badr. Hal ini dikarenakan sebagian responden
sudah mengetahui bahwa hasil akhir dari peperangan itu adalah kemenangan untuk umat
Islam yang bersatu antara Muhajirin dan Anshar, sehingga umat Islam bisa mengalahkan
kaum kafir Quraisy yang jumlahnya lebih banyak dari pada Umat Islam.
Sedangkan responden yang merasa bersemangat ketika menyaksikan adegan perang
Badr yaitu mencapai 47%. Ini dikarenakan responden merasa ingin tahu bagaimana proses
terjadinya perang Badr yang di pimpin oleh paman Nabi Muhammad, Sayyidina Hamzah.
Dan dalam perang ini pula terjadi adu tanding antara empat jagoan dari kafir Quraisy
melawan empat jagoan dari umat Islam, yang salah satunya adalah sayyidina Hamzah
sendiri, dan hasilnya semua utusan dari kafir Qurasy berhasil dilumpuhkan oleh jagoan dari
umat Islam.
Dan alternatif jawaban selanjutnya yaitu terharu mendapat prosentase 11% dari
responden. Hal ini dikarenakan responden merasa kagum dengan kegigihan umat Islam
yang bisa mengalahkan pasukan kafir Quraisy yang berjumlah lebih banyak dari pada umat
Islam. Sedangakan alternatif jawaban terakhir yaitu antusias mendapat prosentase 15% dari
responden. Hal ini dikarenakan para responden merasa ingin mengetahui bagaimana
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
jalannya peperangan tersebut sehingga umat Islam bisa memenangkan peperangan dengan
pasukan seadanya. Hanya mengandalkan keyakinan kepada pertolongan Allah dan ridha
rasulNya.
Table 13
Perasaan penonton ketika menyaksikan adegan perang Uhud
No
Alternative Jawaban
Ferekuensi
%
1
Sedih
26
26
2
Terharu
3
3
3
Kecewa
42
42
4
Marah
29
29
100
100
Jumlah
Pada pertanyaan berikut ini, penulis menanyakan tentang bagaimana perasaan
responden ketika menyaksikan adegan perang Uhud, dan jawaban yang penulis sediakan
adalah sedih, terharu, kecewa, dan marah.
Setelah ditanyakan kepada responden maka jawaban yang paling dominant dari
jawaban yang telah penulis sediakan adalah sedih sebesar 26%. Karena para responden
merasa ada dalam adegan perang uhud itu sendiri. Mereka merasa sedih karena pada perang
uhud, tentara islam dapat dikalahkan oleh kafir quraisy.
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
Jawaban berikutnya, yaitu terharu sejumlah 3%. Para responden memilih jawaban
terharu ini, karena mereka kagum akan kegigihan dan semangat para pasukan umat islam
yang mati-matian mempertahankan bendera islam agar tetap berkibar.
Para responden merasa kecewa karena pasukan panah yang diletakkan dilereng
gunung uhud tidak mematuhi perintah nabi Muhammad SAW yang menyuruh mereka tidak
beranjak dari tempat mereka apapun hasil dari peperangan tersebut. Akan tetapi, ketika
mereka melihat umat islam hampir mendapatkan kemenangan mereka beramai-ramai turun
dari lereng gunung uhud untuk mengambil harta jarahan yang ditinggalkan oleh kafir
Quraisy yang hampir kalah dalam peperangan.dan responden yang memilih jawaban ini
sebesar 42%.
Sementara itu responden yang merasa marah ketika menonton adegan perang uhud
sebesar 29%, hal ini cukup besar dan ini dikarenakan responden marah terhadap kaum kafir
Quraisy terutama kepada Hindun istrinya Abu sofyan yang menyuruh Wahsy membunuh
sayyidina Hamzah, kemudian Hindun merobek-robek perut Hamzah dan mengeluarkan
isinya, sungguh sebua perbuatan yang sangat tidak terpuji.
Table 14
Perasaan penonton ketika menyaksikan adegan pembunuhan Hamzah
No
Alternative Jawaban
Ferekuensi
%
1
Marah
48
48
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
2
Kecewa
9
9
3
Sedih
25
25
4
Terharu
18
18
100
100
Jumlah
Pada pertanyaan berikut ini, penulis memberikan pertanyaan apa yang dirasakan
responden ketika mereka menyaksikan adegan pembunuhan terhadap sayyidina Hamzah
dalam perang Uhud?. Dan penulis juga sudah menyediakan empat pilihan jawaban yaitu;
marah, kecewa, sedih, dan terharu.
Dan setelah penulis mendapatkan hasilnya, responden yang merasa marah terhadap
pembunuhan sayyidina Hamzah berjumlah 47%. Hal ini cukup relevan dengan pertanyaan
sebelumnya. Dan dikarenakan responden merasa marah kepada Hindun yang membunuh
Hamzah dengan cara keji yang hanya ingin melampiaskan dendamnya karena keluarganya
terbunuh dalam perang Badr.
Sedangkan responden yang merasa kecewa dengan terbunuhnya Hamzah berjumlah
19%. Hal ini bisa jadi dikarenakan responden mersa kehilangan pimpinan yang tangguh
seperti Hamzah, dan dikhawatirkan umat Islam akan lemah setelah terbuhnya Hamzah.
Dan responden yang mersa sedih ketika menyaksikan adegan pembunhan Hamzah
sebesar 25%. Hal ini dikarenakan responden merasa tanpa hamzah umat islam akan
semakin ditindas oleh kaum kafir Quraisy.
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
Dan responden yang merasa terharu terhadap terbunuhnya sayyidina hamzah
sebesar 18%. Hal ini dikarenakan responden teringat akan kegigihan hamzah membela
umat islam, sehingga umat Islam masih bisa bertahan sampai saat ini.
Table 15
Perasaan penonton ketita menyaksikan adegan Fathul Mekkah
No
Alternative Jawaban
Ferekuensi
%
1
Genbira
39
39
2
Semangat
28
28
3
Terharu
16
16
4
Antusias
17
17
100
100
Jumlah
Pada pertanyaan berikut ini penulis menanyakan bagaimana perasaan responden
kettika menyaksikan adegan Fathul Mekkah/dan pilihan jawaban yang penulis sediakan
adalah; gembira, semangat,terharu, dan antusias.
Dan dari data yang penulis terima, responden yang merasa gembira ketika
menyaksikan adegan Fathul Mekkah sebesar 39%. Hal ini didorong karena responden
merasa senang dengan keberhasilan para sahabat yang berjuang tak henti-hentinya untuk
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
mempertahankan kepercayaan mereka terhadap Allah dan untuk itu Allah membalas
kepercayaan mereka dengan kejayaan.
Selain itu responden yang merasa semangat juga lumayan banyak dengan 28%. Hal
ini dikarenakan responden sangat ingin melihat kesuksesan perjuangan Umat islam yang
telah berjuang sepenuh hati demi agama Allah yang Esa.
Dan ada juga responden yang merasa terharu dengan suksesnya umat Islam
menduduki Mekkah, hal ini dikarenakan responden merasa terharu karena awalnya umat
Islam diusir dari Mekkah, mereka disiksa, akan tetapi mereka bisa merebutnya kembali
dengan cara damai tanpa siksaan, dan tanpa rumah yang dihancurkan, tanpa ada manusia
yang terbunuh maupun disakiti.
Sedangkan responden yang merasa anttusias sebesar 17%. Hal ini karena responden
ingin melihat kesuksesan umat Islam dengan perjuangan yang tak kenal lelah akhirnya bisa
mendapatkan kemenangan dan menaklukkan mekah.
Berikut ini tabel pertanyaan-pertanyaan yang mengandung respon konatif
Table 16
Penonton merasa lebih bersemangat setelah menonton film the massage the story of Islam
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
No
Alternative Jawaban
Ferekuensi
%
1
Sangat bersemangat
47
47
2
Bersemangat
53
53
3
Kurang bersemangat
0
0
4
Biasa saja
0
0
100
100
Jumlah
Pada pertanyaan berikut ini, penulis menanyakan tentang apakah responden merasa
lebih bersemangat setelah menonton film the message the story of Islam? Dan jawaban
yang penulis sediakan adalah sangat bersemangat, bersemangat, kurang bersemangat, dan
biasa saja.
Dan melalui data yang penulis peroleh dari 100 responden yang penulis pilih, dapat
penulis simpulkan bahwa setelah menonton film ini, responden merasa ada perubahan yang
timbul dalam diri responden. Hal ini dapat penuolis simpulkan karena 47% responden yang
mersa sangat bersemangat, 53% merasa bersemangat. Dan sisanya kuarang bersemangat
dan biasa saja tidak mendapat prosentase sama sekali. Ini berarti film tersebut sudah
membawa perubahan yang baik untuk responden.
Tabel 17
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
Penonton merasa bertambah keimanannya setelah menonton film the massage the story of
Islam
No
Alternative Jawaban
Ferekuensi
%
1
Sangat bertambah
52
25
2
Bertambah
46
3
Tidak bertambah
0
4
Biasa saja
2
Jumlah
100
100
Sedangkan pada pertanyaan berikut ini penulis ingin mengetahui apakah keimanan
responden bertambah setelah menonton film the message the story of Islam?. Dan
alternative jawaban yang penulis sediakan adalah: sangat bertambah, bertambah, tidak
bertambah, dan biasa saja.
Melalui data yang telah penulis dapat bahwa 52% responden menyatakan bahwa
keimanan mereka sangat bertambah, dan 46% yang merasa keimanan mereka bertambah,
hal ini memang sangat mungkin karena film ini memang mengisahkan tentang perjuangan
nabi Muhammad bersama Umat Islam pada masa itu untuk menegakkan agama Allah,
mereka berjuang mati-matian dan mengorbankan segalanya, jadi wajar saja kalau setelah
menonton film ini sangat merubah keimanan para responden.
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
Sedangkan responden yang merasa keimamnannya biasa saja hanya 2%, sedangkan
yang tidak bertambah 0%. Hal ini semakin menguatkan penulis bahwa film religi seperti ini
sangat diharapkan oleh para masyarakat kita.
Tabel 18
Penonton yang rajin beribadah setelah menonton film the nassage the story of Islam
No
Alternative Jawaban
Ferekuensi
%
1
Sangat rajin
34
34
2
Rajin
58
58
3
Biasa saja
8
8
4
Kurang rajin
0
0
100
100
Jumlah
Pada pertanyaan berikut ini, penulis menanyakan kepada responden apakah setelah
menonton film the message the story of islam mereka lebih rajin beribadah?. Dan pilihan
jawaban yang penulis sediakan adalah; sangat rajin, rajin biasa saja, dan kurang rajin.
Dan dari hasil data yang penulis peroleh, dapat penulis simpulkan bahwa setelah
menonton film the message the story of Islam tingkt kerajinan beribadah para responden
meningkat. Hal ini dapat penulis buktikan dengan data responden yang merasa beribadah
sangat rajin sebesar 34%, dan yang merasa rajin 58%. Ini berarti film ini telah merubah
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
gaya beribadah responden dari semula tidak terlalu rajin menjadi rajin, dan bahkan sangat
rajin.
Sedangkan responden yang merasa biasa saja sebesar 8%, dan yang merasa kurang
rajin 0%. Hal ini tidak mempengaruhi lagi karena data responden yang merasa sangat rajin,
dan rajin jauh lebih besar dari responden yang merasa biasa saja dan kurang rajin.
Table 19
Penonton tang bertambah ukhuwah Islamiyah setelah menonton film the massage the dtory
of Islam
No
Alternative Jawaban
Ferekuensi
%
1
Sangat bertambah
47
47
2
Bertambah
41
41
3
Tidak bertambah
5
5
4
Biasa saja
7
7
100
100
Jumlah
Dan pada pertanyaan selanjutnya penulis menanyakan kepada responden apakah
setalah menonton film the message the story of Islam rasa ukhuwah Islamiyahnya
bertambah?. Dan pilihan jawaban yang penulis sediakan antara lain sangat bertambah,
bertambah, biasa saja, dan tidak bertambah.
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
Dan hasail dari responden yang yang telah penulis terima adalah responden yang
merasa ukhuwah Islamiyahnya bertambah setelah menonton film the message the story of
islam41%, dan yang merasa sangat bertambah 47%, yang merasa tidak bertambah 5%, dan
yang merasa biasa saja 7%. Jadi dapat penulis simpulkan bahwa para responden merasa
bahwa ukhuwah islamiyahnya bertambah setelah menonton film the message. Hal ini
dikarenakan di dalam film ini memang menggambarkan tentang persatuan umat Islam pada
masa itu. Sedangkan responden yang merasa tidak bertambah dan biasa saja kemungkinan
mereka kurang menghayati film ini.
Table 20
Penonton yang bertambah patriotismenya setelah menonton film the massage the story of
Islam
No
Alternative Jawaban
Ferekuensi
%
1
Sangat bertambah
44
44
2
Bertambah
43
43
3
Tidak bertambah
0
0
4
Biasa saja
10
10
100
100
Jumlah
Dan pada pertanyaan terakhir ini, penulis menanyakan kepada responden apakah
setelah menonton film the message the story of Islam rasa patriotisme mereka kepada Islam
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
bertambah?. Dan alternative jawaban yang penulis sediakan adalah sangat bertambah,
bertambah, tidak bertambah, dan biasa saja.
Dan data yang penulis terima dari responden, yang merasa sangat bertambah rsa
patriotismenya kepada Islam sebesar 44%, dan yang merasa bertambah 43%, hal ini
semakin menguatkan penulis bahwa film ini sangat bermanfaat untuk kehidupan
masyarakat kita agar tetap mencintai Islam dan membela Islam.
Sedangkan sisa dari respon merasa biasa saja 13%, dan tidak bertambah 0%. Jadi
yang merasa film ini tidak menambah rasa patriotismenya kepada Islam sangat sedikit
sekali.
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan, dapat penulis ambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Bahwa respon kognitif mahasiswa jurusan Komunikasi penyiaran Islam terhadap film
The Message the Story of Islam kurang baik terbukti banyaknya mahasiswa yang belum
mengetahui dan menonton film The Message The story of Islam.
2. Bahwa respon afektif mahasiswa jurusan komunikasi dan penyiaran Islam cukup baik,
hal in tebukti dari beberapa pertanyaan yang mengandung respon afektif hampir semua
member respon positif.
3. Bahwa respon konatif tang diberikan mahasiswa jurusan komunikasi dan penyiaran
Islam sangat baik, dari pertanyaan-pertanyaan yang penulis ajukan mengenai film The
Message The Story of Islam yang mengandung tentang respon konatif dijawab dengan
sangat positif. Berarti film ini cukup memberikan gairah(semangat kepada mahasiswa
KPI)
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
B.
Saran-saran
Dan ada beberapa yang penulis bisa sarankan baik untuk perkembangan dunia
perfilman Indonesia mupun untuk Fakultas Dakwah dan Jurusan Komunikasi Penyiara
Islam tercinta; antara lain adalah:
1. Untuk seluruh umat Islam yang ada di Indonesia. Seharusnya kita sebagai bangsa
Indonesia yang dinobatkan sebagai penganut Islam terbesar di duinia merasa
bangga, dan menjadi inspirasi bagi umat Islam dunia untuk segera bangkit dan
menjadikan Islam berjaya lagi seperti pada masa Rasulullah.
2. Untuk dunia perfilman Seharusnya dunia perfilman Indonesia membatasi produksi
film-film horror/ misteri dan dan film-film yang berbau porno, karena ini bisa
menyebabkan pendangkalan Aqidah, Syari'ah dan merusak moral anak bangsa. Jika
hanya ingin mendapatkan keuntungan, film religi juga laku di pasar, dan lebih di
butuhkan, dari pada film-film yang kurang mendidik seperti itu.
3. Untuk fakultas Dakwah dan Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, seharusnya
menyediakan mata kuliah kesutradaraan, supaya mahasiswa lebih tertarik lagi
menggeluti dunia perfilman.
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar pendidkan, (Jakarta: Bumi Aksara 1996)
Armstrong,Karen, Muahammad sang Nabi, ( Surabaya:Risalah Gusti, 2003) cet ke 10.
Bgss , Josseph M., The Art of Watching Film, (MtfieldPublishing Company: 1991).
Bik, Hudhari. Tarikh Al-Tasyri' Al-Islamiyah (Semarang: Daarul Ihya' 1980)
Dr. Abdurrahman Ra’fat Al-Basya. 65 orang sahabat Rasulullah.
Effendi,
Onong
Uchana,
Ilmu
Komunikasi,Teori
Dan
Praktek,
(Bandung:PT
Rosdakarya,1999), cet ke12.
Ensiklopedi Umum, (Yayasan Kanisius, Jakarta, 1973)
Ensiklopedia Indonesia.
Friedman, Howard S., Schustack, Mariam W., Kepribadian, Teori Klasik dan Riset Modern
(Jakarta: Erlangga, 2006).
Gum, Save. kamus besar ilmu pengetahuan, (Jakarta: Lembaga Pengkajian dan
Kebudayaan,1997),cet ke 1.
H. M. Bungin, Burhan, S.Sos., M.Si. Metodelogi penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Grup) cet ke 3.
Hafied, Cangara, , MSc. Pengantar Ilmu Komunikasi. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada)
2005
Hamidi, Zainul. Terjemah Hadits Shakhih Bukhori. (jakarta: PT Bumi Restu, 1992).
Hornby, Catenly Wakefield. The Advance Learner’s Dictionary of Current English,
(Second Edition, London, 1963).
Jhi, Amri. Komunikasi Massa dan Pembangunan Pedesaan di Negara-Negara Dunia
Ketiga, (Jakarta: PT. Gramedia, 1988)
Karlinah, Siti. Komunikasi Massa, (Jakarta: Penerbitan UT, 1999)
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
Kurniawan, Asep , Komunikasi dan Penyiaran Islam- Mngmbangkan Tabligh melalui
media Mimbar, Media Cetak, Radio, Televisi, Film dan Media Digital, (Benang
Merah Press: Bandung, 2004).
Mambor,
Victor,
C,
Satu
abad
“Gambar
Idoep”
di
Indonesia
,
Http:
//Kunci.co.id/Teks/Victor I.
Marselli, Sumarno. Dasar-dasar Presiasi Film.(jakarta : Grasindo. 1993).
Nogarsyah, Moede. Buku Pintar Dakwah. (Jakarta; Intimedia dan Ladang Pustaka, 2002)
Noor, NooFari Ma’ruf. Dinamika dan Akhlak Dakwah. (Surabaya: Bina Ilmu. 1981).
Piter. Partanto, A, dan M. Al-Barry, Dahlan., Kamus Ilmiah Populer(Surabaya: Arkola,
1994).
Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka:, Jakarta, 1976).
Prakoso, Gatot, Film Pinggiran- Antologi Film Pendek, Eksperimental & Dokumentor,
FFT- IKJ dengan YLP, (Fatma Press: 1997).
Prana, Adi. Film dan Masyarakat: sebuah pengantar.
Rahmat, Jalaludin. Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya.199).
Sobur, Alex, M.Si. psikologi umum,(Bandung: Pustaka Setia, 2003).
Soekanto, Soerjono Kamus Sosiologi.(Jakarta:1985), cet ke-2.
Suardi film dan seni (Bandung: PT Remaja Rosdakarya.1995)
Syah, Muhibbin, M.Ed. psikologi pendidikan dengan pendekatan baru, (Bandung: PT
Remaja ROsdakarya, 2007)cet ke 13.
Tubbs, Sterwart.L. & Sylvia Moss,Human Communication,Konteks-konteks Komuikasi.
Bandung. PT Remaja Rosdakarya, 2001.cet ke3.
Turner, Grame. Film as Social Practice, (London: Routledge, 1993).
William L, Rivers.,. Media Massa dan Masyarakat Modern.Prenada Media. 2004.
Winarmi,Komunikasi Massa, (Malang: UMM Press, 2003),cetke1.
www.husmul.dagdigdug.com tgl 24 feb 2010 jam 19:30
KARDIANSYAH
Respon Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam
Terhadap Film The Message The Story Of Islam
Yunus Mahmud. Kamus Arab-Indonesia. (jakrata; Yayasan Penyelenggaraan dan
Penterjemah atau Penafsiran Al-Quran Depag. 1973)
Download