Dahsyatnya Membaca Al-Quran

advertisement
Dahsyatnya Membaca Al-Quran
Edisi 01, November 2014
Terbit Setiap Satu Pekan
A
Buletin ini diterbitkan oleh:
YAYASAN
TASDIQUL QURAN
Perumahan Sarimukti, Jl.
H. Mukti, No. 19,
Cibaligo, Cihanjuang,
Bandung, Jawa Barat.
l-Quran adalah cahaya yang akan
memandu manusia menemukan
jalan kebenaran di tengah kegelapan. Siapa pun yang menjadikan AlQuran sebagai panduan hidup, tidak ada
yang akan dia dapatkan selain kemuliaan
(QS Al-Anbiyâ’, 21:10). Namun, siapa pun
yang berpaling dari Al-Quran, Allah Ta’ala
akan memberikan aneka kesempitan
dalam hidupnya. (QS Thâhâ, 20:124).
Kerena itu, kedekatan dengan Al-Quran
menjadi kewajiban bagi seorang Muslim.
Dan, membaca Al-Quran adalah tahap
awal dan ”minimal” dalam membangun
hubungan dengan Al-Quran tersebut.
Keempat,
Allah
Ta’ala
akan
mengistimewakannya
di
hadapan
makhluk ciptaan-Nya. ”Tidak ada rasa iri,
kecuali kapada dua perkara, (yaitu)
seseorang yang diberi Allah Al-Quran,
maka dia mengamalkannya siang dan
malam. Dan, seseorang yang diberi harta,
maka dia menginfakkannya siang dan
malam.” (HR Bukhari Muslim)
Untuk menyemangati umatnya agar
mencintai Al-Quran, Rasulullah saw.
mengungkapkan sejumlah keutamaan
yang akan didapat oleh mereka yang
istiqamah membacanya, antara lain:
Keenam,
Allah
Ta’ala
akan
memberinya anugerah terbaik dalam
hidup. ”Barangsiapa sibuk dengan AlQuran (melebihi daripada sibuk) dengan
zikir dan memohon (berdoa) kepada-Ku,
niscaya Aku akan berikan kepadanya
karunia yang lebih utama yang Aku
berikan
kepada
orang-orang
yang
memohon (berdoa) ... ” (HR Tirmidzi)
Pertama, akan mendapat syafaat
pada hari Kiamat. Rasulullah saw.
bersabda, “Bacalah oleh kalian Al-Quran.
Sesungguhnya, dia akan datang pada
hari Kiamat sebagai penolong bagi para
pembacanya …” (HR Muslim)
Kedua, akan mendapatkan kemuliaan
pada hari Kiamat. Rasulullah saw.
bersabda, “Dikatakan kepada pembawa
Al-Quran, ‘Bacalah dan naiklah, bacalah
sebagaimana kamu membaca di Allah
dunia, maka sesungguhnya (tingginya)
kedudukan (yang dicapai) pada hari Akhir
sesuai ayat yang kamu baca.” (HR
Tirmidzi, Abu Daud, Nasa’i).
Ketiga, derajatnya akan disejajarkan
dengan para malaikat. ”Orang yang
membaca Al-Quran dengan mahir akan
bersama malaikat yang mulia lagi taat,
dan orang yang membaca Al-Quran
dengan terbata-bata lagi merasa berat,
maka dia mendapat dua pahala.” (HR
Bukhari)
Kelima,
Allah
Ta’ala
akan
mengangkat derajatnya. Rasulullah saw
bersabda, ”Sesungguhnya, Allah Azza wa
Jalla dengan kalam ini, mengangkat
beberapa kaum dan merendahkan kaum
lainnya.” (HR Muslim)
Ketujuh,
Allah
Ta’ala
akan
menganugerahkan ketenangan
batin
kepadanya. Rasulullah saw. bersabda,
“Kepada kaum yang suka berjamaah di
masjid-masjid, mengajarkan Al-Quran
secara bergiliran dan mengajarkannya
terhadap sesama, akan turunlah kepada
mereka ketenangan dan ketenteraman,
akan terlimpah kepadanya rahmat dan
mereka pun akan dijaga oleh malaikat,
juga Allah akan senantiasa mengingat
mereka.”
Saudaraku, dengan melihat aneka
keutamaan ini, masihkah kita malas
membaca Al-Quran? Masihkah kita cuekcuek saja kepada Al-Quran? Semoga
Allah Azza wa Jalla memberi cahaya AlQuran ke dalam hati kita. ***
Halaman 2
Buletin Tasdiqul Qur’an
Edisi 01, November 2014
Konsultasi Keluarga Qur’ani
“AGAR MUDAH
BERGAUL DENGAN
AL-QURAN”
Ninih
Muthmainnah
DOA SETELAH
MEMBACA ALQURAN
Allaahummar-hamnii bil
qur’aan, waj’alhu lii
imaaman wa nuuran, wa
hudan wa rahmah.
Allaahumma dzakkirnii
minhu maa nasiitu, wa
’al imni minhu maa
jahiltu, warzuqnii
tilaawatahu aana ’allaili
wa aanaa an-nahaar,
waj’alhu lii hujjatan, yaa
rabbal ’aalamiin.
”Ya Allah, rahmatilah
aku dengan Al-Quran.
Jadikanlah dia bagi
sebagai ikutan dan
cahaya petunjuk serta
rahmat..
Ya Allah, ingatkanlah
apa yang telah aku lupa
dan ajarkanlah kepadaku
apa yang aku tidak
ketahui darinya.
Anugerahkanlah
kepadaku kesempatan
untuk membacanya pada
sebagian waktu malam
dan siang. Jadikanlah
dia sebagai hujjah yang
kuat bagiku. Wahai
Tuhan sekalian alam.”
A
ssalamu’alaikum Teteh, saya mau
tanya, bagaimana caranya agar
kita bisa istiqamah membaca atau
berinteraksi dengan Al-Quran. Jujur saja,
saya masih termasuk orang yang jarang
berinteraksi dengan Al-Quran, kadang
rajin kadang malas, dan sering malasnya
daripada rajinnya. Mohon jawabannya.
Terima kasih.
Nita Yuliawati, Lembang
Jawab:
Bagaimana agar kita senantiasa rindu,
merasa tidak enak jika sehari saja tidak
berinteraksi dengan Al-Quran? Dengan
kata lain, bagaimana kita bisa istiqamah
berinteraksi dengan Al-Quran?
Saudaraku yang dirahmati Allah, ada
beberapa hal yang dapat kita lakukan,
sebagai sebentuk ikhtiar, antara lain:
Pertama,
pahami
keutamaan
membaca
Al-Quran,
pahalanya,
kehebatannya, dan apa pula kerugiannya
apabila kita jarang membaca dan
berinteraksi dengannya. Gunakan teori
AMBAK
(apa
manfaatnya
bagiku).
Semakin tahu manfaat, kita akan semakin
termotivasi untuk melakukannya.
Kedua, kita harus memasuki sebuah
lingkungan yang di dalamnya terdapat
budaya saling mengingatkan, saling
menasihati, saling memberikan masukan
dalam membaca dan menelaah Al-Quran.
Ketika kita memasuki lingkungan yang di
dalamnya
saling
nasihat-menasihati,
saling memantau, maka semangat kita
untuk berinteraksi dengan Al-Quran akan
senantiasa terjaga.
Ketiga, libatkanlah unsur fisik, akal,
dan hati. Al-Quran adalah pembimbing
bagi jasad, akal, dan qalbu. Oleh karena
itu, saat kita membaca Al-Quran, qalbu
senantiasa menyakini bahwa yang saya
baca adalah firman Zat Yang Mahatinggi.
Akal
senantiasa
bekerja
untuk
menghubungan apa yang kita baca
dengan perilaku keseharian. Jasad pun
diupayakan langsung bereaksi dengan
mengaplikasikan apa yang dibaca dalam
kehidupan.
Keempat, bila kita belum mampu
memahami kalimat-kalimat dalam AlQuran,
paling
tidak
kita
harus
menanamkan keyakinan dalam diri bahwa
apa yang kita baca ini mengandung
perintah dan larangan. Sejauh mana kita
melaksanakan perintahnya tersebut, serta
sejauh mana kita menjauhi larangannya.
Kita
pun
bisa
merenungkan
peringatan-peringatan yang ada dalam AlQuran lalu menghubungkannya dengan
aneka macam godaan di dunia. Al-Quran
juga mengandung kabar gembira berupa
kenikmatan yang abadi. Kita bisa
menghubungkannya dengan kenikmatankenikmatan hidup yang ada sekarang ini,
sehingga kita tidak tergiur dengan
kenikmatan sesaat di dunia, dan
melupakan kenikmatan yang abadi di
akhirat kelak.
Inilah adalah salah satu jalan agar
kita bisa menjiwai Al-Quran. Sekiranya
belum tercapai, yakinilah bahwa kita
sedang terkena musibah besar. Jika kita
merasa terkena musibah besar, kita akan
berusaha keluar dari musibah tersebut.
Bukankah manusia itu senang hidup
bahagia dan takut hidup sengsara? ***
“Sebaik-baik dari kalian adalah orang yang
mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya.”
(HR Bukhari)
Buletin Tasdiqul Qur’an
Edisi 01, November 2014
Halaman 3
Konsultasi Kesehatan Keluarga
MITOS WANITA NGIDAM DAN
ANAK NGILER
Dr. Tauhid Nur Azhar
A
ssalamu’alaikum
Pak
Dokter,
mengapa wanita hamil suka
mengalami ngidam? Mengapa pula
ketika ngidam ia suka menginginkan hal
yang aneh-aneh dan tidak biasa? Terus,
ketika keinginannya tersebut tidak sempat
terkabulkan, apakah akan berpengaruh
kepada si anak, misalnya setelah agar
besar menjadi terus ngiler?
Yudhi Firdaus, Tasikmalaya
Jawab:
Ngidam dapat diartikan sebagai keinginan
yang berlebihan terhadap jenis makanan
tertentu yang timbul secara tidak terduga
dan memiliki dorongan kuat untuk segera
dipenuhi. Kondisi semacam ini termasuk
hal normal bagi wanita hamil. Apabila
seorang ibu hamil mengidam makanan
yang bergizi dan menyehatkan, tidak ada
hal yang perlu dikhawatirkan asalkan
makanan sesuai dengan kebutuhan.
Dengan
perkembangan
ilmu
kedokteran saat ini, penyebab ngidam
tetap masih misteri. Akan tetapi, terdapat
beberapa hipotesis mengenai hal ini.
Tubuh akan mengirim ”sinyal-sinyal”
tertentu jika kekurangan nutrient tertentu
sehingga otak akan mengeluarkan
respons. Hal ini pada akhirnya akan
menimbulkan keinginan untuk mencukupi
Ngidam diduga keras karena adanya
perubahan hormon pada ibu hamil.
Hormon
yang
bertanggung
jawab
menimbulkan ngidam adalah human
chorionic gonadotropin (HCG). Oleh
karena itu, ibu hamil biasanya mengalami
ngidam pada awal kehamilan. Adapun
kadar HCG tertinggi adalah pada saat
usia kehamilan 14-60 hari dan mulai
menurun ketika usia kehamilan 4 bulan.
Namun, pada keadaan tertentu, kondisi
ini bisa saja berlangsung selama 9 bulan.
TIPS NGIDAM
SEHAT

Ma ka n lah
d a la m
jumlah sedikit tapi
sering. Perut terlalu
kosong atau penuh
bisa membuat mual.

Minumlah 1/2 jam
sebelum
atau
sesudah makan.

Usahakan
minum
pada siang hari untuk
mencegah dehidrasi.
Ngidam yang dikaitkan dengan
pernyataan bayi akan ngiler tentu kurang
tepat, kecuali jika memang ngidam
menandakan adanya kekurangan asupan
gizi tertentu. Akibatnya, janin akan
mengalami malnutrisi atau pertumbuhan
dalam kandungannya berada di bawah
standar usia kehamilan, misalnya berat
badan janin tidak sesuai dengan usia
kandungannya.

Usahakan berolahraga, senam hamil.

Jangan tidak makan
sama sekali.

Hindari asap rokok,
junk food, dan obatobatan berbahaya.
Begitu Kang, mudah-mudahan dapat
dipahami. ***

Istirahat yang cukup.

Banyak berdoa dan
beribadah.
Ngidam biasanya disebabkan karena
faktor psikologis, misalnya suami kurang
perhatian sehingga membuat ibu hamil
ingin
diperhatikan.
Dengan
suami
membelikan atau memenuhi ngidamnya,
si ibu pun akan merasa bahwa suaminya
menjadi perhatian kembali dan ngidam
pun hilang. Hal ini berkaitan erat dengan
emosi ibu hamil yang labil akibat
meningkatnya kadar hormon progesteron.
Buletin Tasdiqul Qur’an
Edisi 01, November 2014
Cahaya Al-Quran
“ARTI PENTING
MENJAGA
PANDANGAN”
I
slam telah memerintahkan manusia, baik
laki-laki maupun perempuan, untuk
menundukan pandangan dari hal-hal yang
tidak hak untuk memandangnya.
Allah Ta’ala berfirman, “Katakanlah
kepada orang laki-laki yang beriman,
‘Hendaklah mereka menahan pandangannya,
dan memelihara kemaluannya; yang demikian
itu adalah lebih suci bagi mereka,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa
yang mereka perbuat’. Katakanlah kepada
wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka
menahan pandangannya, dan memelihara
kemaluannya,
dan
janganlah
mereka
menampakkan perhiasannya, kecuali yang
(biasa) tampak daripadanya...” (QS An-Nûr,
24:30-31)
Ayat ini setidaknya menegaskan empat hal,
yaitu (1) perintah untuk menahan pandangan
dari yang diharamkan Allah Ta’ala; (2)
perintah untuk menjaga kemaluan dari
perbuatan yang diharamkan; (3) larangan untuk
menampakkan perhiasan kecuali yang biasa
tampak (menurut Ibnu Umar, Ibnu Abbas,
Imam Auza’i, dan beberapa ulama besar
lainnya, yang biasa tampak itu adalah wajah
dan telapak tangan); artinya di luar muka dan
telapak tangan adalah aurat yang wajib ditutup;
(4) ditekankan untuk tidak memperlihatkan
perhiasan dan aurat kepada lelaki asing (non
mahram), kecuali kepada suami, anak, atau
orangtua.
Saudaraku, pandangan adalah jendela bagi
hati. Apabila pandangan terjaga dari hal-hal
yang diharamkan, hati pun akan bersih, lebih
tenang, tenteram, dan diberkahi; demikian pula
sebaliknya.
Maka,
untuk
menghindari
”rusaknya” hati oleh kemaksiatan, khususnya
maksiat pandangan, Allah Ta’ala menutup
celah-celah bagi hadirnya kemaksiatan, yaitu
dengan perintah menjaga pandangan. ***
Download