195 196 197 1. Lembar Permohonan Menjadi Responden Penelitian Kepada Yth: Ibu/Saudara/I Responden Penelitian Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Sehubungan dengan penyelesaian studi dan sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswa, maka saya Leura Salakory selaku mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga dan akan melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Wanita Yang Datang Memeriksakan Diri di Poliklinik Obstetri-Ginekologi RSUD Dr. Moewardi Dengan Perilaku Preventif Kanker Serviks”. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara tingkat pengetahuan wanita yang datang memeriksakan diri di Poli obsgyn dengan perilaku preventif kanker serviks. Untuk itu, saya memohon kesediaan Ibu/Saudara/I agar ikut berpartisipasi dalam penelitian ini, dan jika berkenan diminta untuk mengisi kuesioner yang telah saya sediakan dengan memberikan jawaban yang sejujur-jujurnya. Semua identitas dan jawaban yang Ibu/Saudara/I berikan kepada saya akan dijamin kerahasiaannya, dan hanya digunakan untuk kepentingan ilmiah saja. Demikian lembar permohonan ini saya buat. Atas perhatian dan partisipasinya saya ucapkan terima kasih. Surakarta, November 2012 Peneliti (Leura Salakory) 198 2. Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian Tipe Kuesioner : …………………………….. No Responden : ……………………………… Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : ………………………………………………….. Umur : …………………………………………………… Pendidikan Terakhir : …………………………………. Pekerjaan : …………………………………………….. Agama : ………………………………………………… Suku : …………………………………………………… Alamat : ………………………………………………… Setelah mendapatkan penjelasan yang cukup dari peneliti, saya bersedia dengan sukarela untuk berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian Leura Salakory yang berjudul “Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Wanita Yang Datang Memeriksakan Diri di Poli Obsgyn Dengan Perilaku Preventif Kanker Serviks”. Demikian lembar persetujuan ini saya buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Surakarta, November 2012 Yang Menyatakan, (………………………………..) Responden Penelitian 199 A. Kuesioner Bukan Penderita PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER 1. Ibu/Saudara/i dimohon untuk mengisi jawaban pada kuesioner dengan memberi tanda cek (√) pada kolom yang telah disediakan. 2. Ibu/Saudara/i dapat memberi jawaban lebih dari satu sesuai dengan kondisi yang dialami. 3. Pada pertanyaan-pertanyaan di bagian pengetahuan anatomi dan fisiologi organ reproduksi wanita (serviks), dan pengetahuan kanker serviks, silahkan Ibu/Saudara/i dapat memilih salah satu jawaban yang dianggap paling benar. 4. Apabila Ibu/Saudara/i memiliki jawaban lain dari jawaban yang telah disediakan, dan atau diminta untuk memberikan jawaban atau penjelasan lebih lanjut, maka Ibu/ Saudara/i dapat mengisi jawaban pada titik-titik yang telah disediakan. 5. Pertanyaan-pertanyaan yang ada pada kuesioner ini bersifat lanjutan, sehingga Ibu/Saudara/i diharapkan untuk memperhatikan setiap petunjuk yang ada. Misalnya jika jawaban “Ya”, Ibu/Saudara/i langsung jawab pertanyaan lanjutannya. Namun, bila jawaban “Tidak”, maka Ibu/Saudara/i dapat langsung ke nomor selanjutnya sesuai dengan petunjuk yang ada. 6. Jika ingin mengganti jawaban pertama yang salah, silahkan Ibu/Saudara/i beri tanda (x) pada jawaban tersebut dan tulislah kembali jawaban yang benar. 200 No Responden : ……………… Tanggal Pengisian: ………….. I. IDENTITAS DIRI Bagian ini berisi pertanyaan-pertanyaan tentang identitas diri Ibu/Saudara/i. 1. Nama (Inisial) : …………... 2. Umur : …………... Tahun 3. Jenis kelamin : Perempuan 4. Pendidikan Terakhir : Tidak Sekolah Sekolah Dasar (SD) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Sekolah Menengah Atas (SMA) Diploma Sarjana Lainnya, (Sebutkan) …………………… 5. Pekerjaan : Ibu rumah tangga Guru Dosen Pedagang Petani Lainnya, (Sebutkan)…………………… 201 6. Agama : Islam Kristen Protestan Kristen Katolik Hindu Budha Konghucu Lainnya, (Sebutkan)……………………… 7. Suku : Batak Jawa Aceh Minang Lainnya, (Sebutkan)……………………… 8. Alamat : 9. Penanggung jawab : II. PENGETAHUAN KONSEPTUAL WANITA TENTANG KANKER SERVIKS Bagian ini berisi pertanyaan-pertanyaan seputar pengetahuan dasar wanita tentang tempat pelayanan kesehatan, pengetahuan anatomi dan fisiologi organ reproduksi wanita (serviks), dan juga pengetahuan kanker serviks. A. PENGETAHUAN DASAR Bagian ini berisi pertanyaan-pertanyaan seputar pengetahuan dasar wanita tentang tempat pelayanan kesehatan yang dituju. 202 1. Dalam satu tahun terakhir ini, saat mengalami sakit kemana anda akan pergi untuk memeriksakan diri? (Jawaban bisa lebih dari satu) Rumah sakit Puskesmas Klinik laboratorium Klinik dokter spesialis/dokter umum/bidan Lainnya, (Sebutkan) …………………… 2. Apakah sebelumnya anda pernah mendapat informasi terkait dengan tempat pelayanan kesehatan yang dituju? Ya Tidak (Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no 3-4 Jika tidak, abaikan pertanyaan no 3-4) 3. Jika Ya, darimana sumbernya? (Jawaban bisa lebih dari satu) Dokter spesialis/dokter umum Perawat Bidan Media cetak (Buku/surat kabar/majalah/artikel) Media elektronik (Televisi/radio/internet) Lainnya, (Sebutkan)……………………… 4. Apa saja informasi yang anda ketahui tentang tempat pelayanan kesehatan itu? (Jawaban bisa lebih dari satu) Alamat Nomor telepon Jenis layanan kesehatan yang tersedia 203 Tenaga kesehatan (Dokter umum/dokter spesialis, perawat, bidan, dan lainlain) Privasi pasien Biaya Lainnya, (Sebutkan)……………………… B. PENGETAHUAN ANATOMI DAN FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA Bagian ini berisi pertanyaan-pertanyaan seputar pengetahuan wanita tentang anatomi dan fisiologi organ reproduksi wanita. 1. Bagian yang lebih sempit dan lebih bulat daripada badan dan menonjol melalui bagian depan dinding vagina disebut? Leher rahim (serviks) Saluran yang menghubungkan indung telur dengan rahim/tuba fallopi Rahim Vagina 2. Serviks terletak dimana? Berada di dalam rongga pelvis, di setiap sisi rahim (uterus), di belakang, dan didasar tuba fallopi (saluran yang menghubungkan indung telur dengan rahim) Terletak di bagian rahim (uterus) dan menonjol ke dalam vagina Berada di bagian atas ligamen rahim (uterus) Berada di pelvis minor, antara rektum/anus dan vesika urinaria (kandung kemih). 3. Gambar dibawah ini yang diberi label x dinamakan? Saluran yang menghubungkan indung telur dengan rahim/tuba fallopi Rahim Leher rahim (serviks) Vagina 204 X? 4. Dibawah ini yang merupakan fungsi dari serviks adalah…. Bagian yang mengalami dilatasi (peregangan atau pelebaran) sehingga dapat dilalui oleh janin saat proses persalinan Menahan sel telur (ovum) yang telah dibuahi dan tertahan dalam endometrium (dinding uterus/rahim) sampai pada saat melahirkan dan akan berkontraksi mendorong janin keluar Liang senggama dan sebagai jalan lahir Memindahkan sel telur (ovum) dari ovarium (indung telur) ke rongga uterus/rahim C. PENGETAHUAN KANKER SERVIKS Bagian ini berisi pertanyaan-pertanyaan seputar pengetahuan khusus wanita tentang kanker serviks. Definisi 1. Pertumbuhan abnormal dari suatu sel atau jaringan yang tidak terkendali, kecepatan tumbuhnya berlebihan, disertai perubahan sel yang akhirnya mengganggu organ lain disebut? Infeksi Nyeri 205 Luka Kanker 2. Suatu proses keganasan yang terjadi pada serviks, sehingga jaringan disekitarnya tidak dapat melaksanakan fungsi sebagaimana mestinya disebut? Kanker ovarium/indung terlur Kanker leher rahim (serviks) Kanker rahim Kanker rekrum/anus Sifat Kealamiahan 3. Bila dibandingkan dengan jenis tumor lainnya, maka kanker serviks tergolong jenis tumor? Tumor jinak Menduduki urutan terakhir Tumor ganas Sulit dioperasi 4. Dibawah ini yang merupakan karakteristik dari tumor ganas adalah… Disebut kanker dan pertumbuhannya cepat dan menyebar (metastasis) Pertumbuhannya lambat dan tidak menyebar Tidak mengancam hidup Disebut tumor jinak Penyebab Utama 5. Penyebab utama terjadinya kanker serviks adalah… Jamur Infeksi virus HPV Bakteri 206 Parasit Faktor-Faktor Risiko 6. Pernyataan dibawah ini yang benar tentang faktor risiko (faktor-faktor yang dapat menimbulkan kanker serviks) adalah… Melakukan hubungan seksual usia dini Tidak memiliki pasangan seksual lebih dari satu (multipartner sex) Tidak merokok Tidak memiliki riwayat infeksi menular seksual (IMS) Gejala 7. Tanda dan gejala awal dari kanker serviks yaitu… Perdarahan lewat vagina, berupa perdarahan setelah berhubungan seksual atau perdarahan spontan di luar masa haid dan keputihan yang berulang, dan tidak sembuh-sembuh meski sudah diobati Nyeri pada panggul, pinggang, dan tungkai Gangguan berkemih Nyeri di kandung kemih dan anus Pencegahan 8. Upaya pencegahan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kanker serviks secara primer (usaha untuk menghindari faktor risiko penyebab kanker serviks) adalah… Melakukan vaksinasi pencegahan terhadap infeksi virus human papilloma (HPV) Melakukan hubungan seksual pada usia muda Memiliki pasangan seksual lebih dari satu Merokok 9. Salah satu pencegahan kanker serviks secara sekunder (pencegahan yang dilakukan setelah suatu penyakit muncul berupa tanda dan gejala) adalah… Mempertahankan kebersihan organ genital 207 Pemeriksaan pap smear Tidak memiliki pasangan seksual lebih dari satu Tidak merokok 10. Tujuan dilakukan pemeriksaan pap smear adalah… Mempercepat proses penyembuhan Mendeteksi secara dini adanya sel-sel serviks yang tidak normal dan dapat berkembang menjadi kanker Membantu dalam pengobatan Mencegah komplikasi penyakit 11. Dibawah ini yang merupakan pencegahan kanker serviks secara tersier (upaya untuk mencegah komplikasi klinik dan kematian awal) adalah… Melakukan tes pap smear Mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan serta mengurangi makanan berlemak Setia pada pasangan dan tidak memiliki pasangan seksual lebih dari satu Mengikuti pengobatan kanker serviks untuk mencegah komplikasi dan kematian awal Metode Pengobatan 12. Berikut dibawah ini yang termasuk metode pengobatan kanker serviks kecuali… Tindakan operasi/pembedahan Terapi radiasi/penyinaran Pemberian obat cytostatika/kemoterapi Pemeriksaan pap smear 208 III. PERILAKU PREVENTIF KANKER SERVIKS Bagian ini berisi pertanyaan-pertanyaan tentang perilaku preventif kanker serviks baik secara primer, sekunder, dan tersier. A. PENCEGAHAN PRIMER Bagian ini berisi pertanyaan-pertanyaan tentang pencegahan kanker serviks secara primer yang berhubungan dengan faktor-faktor resiko penyebab kanker serviks. 1. Apakah anda pernah membaca dan mendengar informasi tentang kanker serviks? Ya Tidak (Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no 2-47 Jika tidak, abaikan pertanyaan no 2 dan lanjutkan ke pertanyaan no 3-47 ) 2. Jika Ya, darimana sumbernya? (Jawaban bisa lebih dari satu) Dokter spesialis/dokter umum Perawat Bidan Media cetak (Buku/surat kabar/majalah/artikel) Media elektronik (Televisi/radio/internet) Lainnya, (Sebutkan)……………………… Genetik 3. Apakah ada anggota keluarga anda yang sebelumnya terkena kanker serviks? Ya Tidak 209 Individu dan Pasangan 4. Bagaimana status pernikahan anda? Menikah Belum menikah (langsung ke pertanyaan 8) 5. Berapa kali anda menikah? 1 kali 2 kali Lainnya, (Sebutkan) ……………………… 6. Berapa umur anda saat pertama kali menikah? (Sebutkan) …………… Tahun 7. Berapa umur anda sejak pertama kali melakukan hubungan seksual? (Sebutkan) ……………. Tahun 8. Jika sekarang anda belum menikah, apakah anda mempunyai pasangan (pacar)? Ya Tidak (Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no 9-47 Jika tidak, abaikan pertanyaan no 9-10 dan lanjutkan ke pertanyaan no 11-47) 9. Apakah sebelumnya anda pernah melakukan hubungan seksual dengan pasangan (pacar) anda? Ya Tidak (Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no 10-47 Jika tidak, abaikan pertanyaan no 10 dan lanjutkan ke pertanyaan no 11-47) 210 10. Pada umur berapa pertama kali anda melakukan hubungan seks dengan pasangan (pacar) anda? (Sebutkan) ……………… Tahun 11. Apakah anda pernah melakukan vaksinasi pencegahan human papilloma virus (HPV)? (Bagi yang belum pernah melakukan hubungan seksual) Ya Tidak 12. Apakah anda pernah memiliki pasangan seksual lebih dari satu? (Bagi yang sudah menikah dan belum menikah tetapi pernah melakukan hubungan seksual) Ya Tidak 13. Apakah anda pernah berhubungan seksual dengan orang yang mempunyai banyak pasangan seksual? (Bagi yang sudah menikah dan belum menikah tetapi pernah melakukan hubungan seksual) Ya Tidak 14. Apakah anda pernah memiliki riwayat infeksi menular seksual (IMS)? (Bagi yang sudah menikah dan belum menikah tetapi sudah punya pasangan (pacar) seksual) Ya Tidak (Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no 15-47 Jika tidak, abaikan pertanyaan no 15-17 dan lanjutkan ke pertanyaan no 18-47) 211 15. Apakah anda dan atau pasangan anda sudah melakukan pemeriksaan dan berobat? Ya Tidak 16. Dimana anda melakukan pemeriksaan dan berobat? Rumah sakit Puskesmas Klinik laboratorium Klinik dokter spesialis/dokter umum/bidan Lainnya, (Sebutkan) …………………… 17. Jelaskan, bagaimana hasil pemeriksaannya? (Sesuai informasi dari dokter) Jawaban ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………. 18. Saat atau setelah melakukan hubungan seksual, apakah anda pernah mengalami perdarahan pada vagina? (Bagi yang sudah menikah dan belum menikah tetapi pernah melakukan hubungan seksual) Ya Tidak (Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no 19-47 Jika tidak, abaikan pertanyaan no 19-20 dan lanjutkan ke pertanyaan no 21-47) 19. Jika Ya, apakah anda pernah memeriksakan diri terkait keluhan ini di puskesmas/rumah sakit/klinik dokter umum/spesialis/bidan? Ya Tidak 212 20. Jelaskan, bagaimana hasil pemeriksaan yang disampaikan oleh dokter/bidan? Jawaban ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… 21. Apakah anda mempunyai keluhan tentang cairan encer yang keluar dari vagina (keputihan)? Ya Tidak (Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no 22-47 Jika tidak, abaikan pertanyaan no 22-24 dan lanjutkan ke pertanyaan no 25-47) 22. Apakah keputihan yang keluar dari vagina itu berbau atau gatal? Ya Tidak 23. Apakah anda pernah memeriksakan diri terkait keluhan ini di puskesmas/rumah sakit/klinik dokter umum/spesialis/bidan? Ya Tidak 24. Jelaskan, bagaimana hasil pemeriksaan yang disampaikan oleh dokter? Jawaban ………………………………………………………………………………………................. ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ Imunosupresi/penekan kekebalan tubuh 25. Apakah anda seorang pengguna obat imunosupresi/penekan kekebalan tubuh misalnya pascatransplantasi organ tubuh)? Ya Tidak 213 Paritas 26. Apakah anda pernah melahirkan? Ya Tidak (Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no 27-47 Jika tidak, abaikan pertanyaan no 27-29 dan lanjutkan ke pertanyaan no 30-47) 27. Berapa umur anda saat pertama kali punya anak? (Sebutkan) ............................Tahun 28. Berapa anak yang pernah anda lahirkan (baik lahir hidup atau lahir meninggal? 1 orang 2 orang 3 orang Lainnya, (Sebutkan) ……………………… 29. Apakah semua anak anda dilahirkan secara normal melalui jalan lahir (vagina)? Ya Tidak Pemakaian kontrasepsi 30. Apakah anda pernah memakai alat kontrasepsi? Ya Tidak (Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no 31-47 Jika tidak, abaikan pertanyaan no 31-35 dan lanjutkan ke pertanyaan no 36-47 ) 214 31. Jenis kontrasepsi apa yang anda pakai? Pil KB Suntik IUD Sterilisasi Lainnya, (Sebutkan) ……………………… 32. Berapa lama anda memakai alat kontrasepsi tersebut? <6 bulan 6 bulan-1 tahun 2-3 tahun 4-5 tahun >5 tahun Lainnya, (Sebutkan)……………………… 33. Apakah ada keluhan selama anda memakai alat kontrasepsi tersebut? Ya Tidak (Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no 34-47 Jika tidak, abaikan pertanyaan no 34-35 dan lanjutkan ke pertanyaan no 36-47) 34. Jika Ya, sebutkan keluhan yang anda alami? (Sebutkan) ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 215 35. Dimana anda melakukan pemeriksaan terkait dengan keluhan yang dialami? Rumah sakit Puskesmas Klinik laboratorium Klinik dokter spesialis/dokter umum/bidan Lainnya, (Sebutkan) …………………… Personal Hygiene/kebersihan perorangan (vagina) 36. Apakah anda pernah mencuci organ kewanitaan (vagina) dengan antiseptik? Ya Tidak (Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no 37-47 Jika tidak, abaikan pertanyaan no 37-39 dan lanjutkan ke pertanyaan no 40-47) 37. Berapa kali dalam sehari anda mencuci vagina dengan antiseptik? 1 kali 2 kali 3 kali 4 kali >4 kali Lainnya, (Sebutkan) …………………… 38. Apakah anda sering mencuci vagina dengan antiseptik? Ya Tidak (Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no 39-47 Jika tidak, abaikan pertanyaan no 39 dan lanjutkan ke pertanyaan no 40-47) 216 39. Seberapa sering anda mencuci vagina dengan antiseptik? Setiap hari 2 hari sekali 3 hari sekali 1 minggu sekali > 1 minggu sekali Lainnya, (Sebutkan) …………………… 40. Saat haid, berapa kali dalam sehari anda mencuci vagina dan mengganti pembalut? 1 kali sehari 2 kali sehari 3 kali sehari 4 kali sehari > 4 kali sehari Lainnya, (Sebutkan) ………………… 41. Berapa kali dalam sehari anda mengganti celana dalam (CD)? 1 kali 2 kali 3 kali >3 kali 42. Apakah anda pernah menaburi bedak di sekitar vagina? Ya Tidak 217 Gaya hidup 43. Apakah anda pernah merokok? Ya Tidak (Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no 44-47 Jika tidak, abaikan pertanyaan no 44 dan lanjutkan ke pertanyaan no 45-47) 44. Sudah berapa lama anda merokok? (Sebutkan) …………………………………………………………………………………. 45. Apakah anda sering berolahraga? Ya Tidak 46. Apakah anda sering mengkonsumsi makanan berlemak (daging)? Ya Tidak 47. Apakah anda jarang dan bahkan tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin C (buah-buahan), beta karoten (wortel) dan asam folat (makanan hasil laut)? Ya Tidak B. PENCEGAHAN SEKUNDER Bagian ini berisi pertanyaan-pertanyaan tentang pencegahan kanker serviks secara sekunder. Pap Smear 1. Apakah anda pernah mendengar tentang pemeriksaan pap smear (pemeriksaan dengan cara mengambil sel epitel/permukaan yang ada di serviks yang kemudian dilihat kenormalannya)? Ya Tidak 218 2. Apakah anda pernah melakukan pemeriksaan pap smear sejak pertama kali aktif melakukan hubungan seksual? Ya Tidak (Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no 3-22 Jika tidak, abaikan pertanyaan no 3-7 dan lanjut ke pertanyaan no 8-22) 3. Jika Ya, dimana anda melakukan pemeriksaan ini? Rumah sakit Puskesmas Klinik laboratorium Klinik dokter spesialis/dokter umum/bidan Lainnya, (Sebutkan) …………………… 4. Bagaimana hasil pemeriksaan pap smear yang disampaikan oleh dokter/bidan? Jawaban …………………………………………………………………………………….….………… …………………………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………………….. . 5. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, berapa kali anda melakukan pemeriksaan pap smear? 1 kali 2 kali 3 kali 4 kali Lainnya (Sebutkan) …………………… 6. Bagaimana hasil tes terakhir pemeriksaan pap smear yang disampaikan oleh dokter/bidan? 219 Jawaban …………………………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………. 7. Jika jawaban pada no 2 “Tidak”, maka apa yang menjadi kendala atau hambatan anda tidak melakukan pap smear sejak pertama kali aktif melakukan hubungan seksual? Jawaban ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………. Inspeksi visual asam asetat (IVA) 8. Apakah anda pernah mendengar tentang pemeriksaan IVA (Pemeriksaan serviks dengan cara serviks diolesi dengan asam asetat untuk dilihat kenormalannya)? Ya Tidak 9. Apakah anda pernah melakukan pemeriksaan IVA (inspeksi visual dengan asam asetat)? Ya Tid Tidak (Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no 10-22 Jika tidak, abaikan pertanyaan no 10-14 dan lanjut ke pertanyaan no 15-22) 10. Jika Ya, dimana anda melakukan pemeriksaan ini? Rumah sakit Puskesmas Klinik laboratorium 220 Klinik dokter spesialis/dokter umum/bidan Lainnya, (Sebutkan) …………………… 11. Bagaimana hasil pemeriksaan yang disampaikan oleh dokter/bidan? Jawaban ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………. 12. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, berapa kali anda melakukan pemeriksaan IVA (inspeksi visual dengan asam asetat)? 1 kali 2 kali 3 kali 4 kali Lainnya (Sebutkan) …………………… 13. Bagaimana hasil tes terakhir pemeriksaan IVA yang disampaikan oleh dokter/bidan? Jawaban ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 14. Jika jawaban pada no 9 “Tidak”, maka apa yang menjadi kendala atau hambatan anda tidak melakukan pemeriksaan IVA? Jawaban ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… Kolposkopi 15. Apakah anda pernah mendengar tentang pemeriksaan kolposkopi (pemeriksaan leher rahim (serviks) dengan kamera pembesaran untuk mengidentifikasi area permukaan serviks yang menunjukkan ketidaknormalan)? Ya 221 Tidak 16. Apakah anda pernah melakukan pemeriksaan kolposkopi? Ya Tidak (Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no 17-22 Jika tidak, abaikan pertanyaan no 17-18 dan lanjut ke pertanyaan 19-22) 17. Jika Ya, dimana anda melakukan pemeriksaan ini? Rumah sakit Puskesmas Klinik laboratorium Klinik dokter spesialis/dokter umum/bidan Lainnya, (Sebutkan) …………………… 18. Bagaimana hasil pemeriksaan yang disampaikan oleh dokter? Jawaban ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… Tes Human Papilloma Virus (HPV) DNA 19. Apakah anda pernah mendengar tentang tes HPV DNA (pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya infeksi HPV risiko tinggi)? Ya Tidak 20. Apakah anda pernah melakukan tes HPV DNA? Ya Tidak (Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no 21-22 Jika tidak, abaikan pertanyaan no 21-22) 222 21. Jika Ya, dimana anda melakukan pemeriksaan ini? Rumah sakit Puskesmas Klinik laboratorium Klinik dokter spesialis/dokter umum/bidan Lainnya, (Sebutkan) …………………… 22. Bagaimana hasil pemeriksaan yang disampaikan oleh dokter? Jawaban ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………......................................... C. PENCEGAHAN TERSIER Bagian ini berisi pertanyaan-pertanyaan tentang pencegahan kanker serviks secara tersier. 1. Apabila anda didiagnosis menderita suatu penyakit, apakah anda akan segera mencari tempat pelayanan kesehatan untuk berobat? Ya Tidak 2. Apakah anda akan berusaha mencari informasi terkait sakit yang dialami? Ya Tidak (Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no 3-5 Jika tidak, abaikan pertanyaan no 3 dan lanjut ke pertanyaan 4-5) 3. Jika Ya, darimana sumber informasi itu diperoleh? (Jawaban bisa lebih dari satu) Dokter spesialis/dokter umum 223 Perawat Bidan Media cetak (Buku/surat kabar/majalah/artikel) Media elektronik (Televisi/radio/internet) Lainnya, (Sebutkan)……………………… 4. Jika disarankan oleh dokter untuk menjalani pengobatan, apakah anda bersedia? Ya Tidak (Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no 5 Jika tidak, abaikan pertanyaan no 5) 5. Jika Ya, langkah apa selanjutnya yang anda lakukan? (Jawaban bisa lebih dari satu) Menentukan lokasi/tempat perawatan yang tepat Mencari dan memilih dokter yang ahli sesuai penyakit yang anda alami Memilih fasilitas perawatan yang terbaik Aktif bertanya dan berdiskusi dengan tim pengobatan Menjalani pengobatan sesuai jadwal yang telah ditentukan Lainnya, (Sebutkan)……………………… TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASINYA 224 B. Kuesioner Penderita Kanker Serviks PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER 1. Ibu/Saudara/i dimohon untuk mengisi jawaban pada kuesioner dengan memberi tanda cek (√) pada kolom yang telah disediakan. 2. Ibu/Saudara/i dapat memberi jawaban lebih dari satu sesuai dengan kondisi yang dialami. 3. Pada pertanyaan-pertanyaan di bagian pengetahuan anatomi dan fisiologi organ reproduksi wanita (serviks), dan pengetahuan kanker serviks, silahkan Ibu/Saudara/i dapat memilih salah satu jawaban yang dianggap paling benar. 4. Apabila Ibu/Saudara/i memiliki jawaban lain dari jawaban yang telah disediakan, dan atau diminta untuk memberikan jawaban atau penjelasan lebih lanjut, maka Ibu/ Saudara/i dapat mengisi jawaban pada titik-titik yang telah disediakan. 5. Pertanyaan-pertanyaan yang ada pada kuesioner ini bersifat lanjutan, sehingga Ibu/Saudara/i diharapkan untuk memperhatikan setiap petunjuk yang ada. Misalnya jika jawaban “Ya”, Ibu/Saudara/i langsung jawab pertanyaan lanjutannya. Namun, bila jawaban “Tidak”, maka Ibu/Saudara/i dapat langsung ke nomor selanjutnya sesuai dengan petunjuk yang ada. 6. Jika ingin mengganti jawaban pertama yang salah, silahkan Ibu/Saudara/i beri tanda (x) pada jawaban tersebut dan tulislah kembali jawaban yang benar. 225 No Responden : ……………… Tanggal Pengisian: ………….. I. IDENTITAS DIRI Bagian ini berisi pertanyaan-pertanyaan tentang identitas diri Ibu/Saudara/i. : …………... 1. Nama (Inisial) 2. Umur : …………... Tahun 3. Jenis kelamin : Perempuan 4. Pendidikan Terakhir : Tidak Sekolah Sekolah Dasar (SD) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Sekolah Menengah Atas (SMA) Diploma Sarjana Lainnya, (Sebutkan) …………………… 5. Pekerjaan : Ibu rumah tangga Guru Dosen Pedagang Petani Lainnya, (Sebutkan)…………………… 226 6. Agama : Islam Kristen Protestan Kristen Katolik Hindu Budha Konghucu Lainnya, (Sebutkan)……………………… 7. Suku : Batak Jawa Aceh Minang Lainnya, (Sebutkan)……………………… 8. Alamat : 9. Penanggung jawab : II. DATA KELUARGA Bagian ini berisi pertanyaan-pertanyaan tentang data keluarga Ibu/Saudara/i. 1. Bagaimana status pernikahan anda? Menikah Belum menikah (langsung ke pertanyaan 4 ) 2. Berapa kali anda dan atau pasangan anda menikah? 1 kali 2 kali 227 Lainnya, (Sebutkan) ……………………… 3. Berapa umur anda saat pertama kali menikah? (Sebutkan) …………Tahun 4. Jika sekarang anda belum menikah, apakah saat ini anda mempunyai pasangan (pacar)? Ya Tidak (Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no 5-9 Jika tidak, abaikan pertanyaan no 5-6 dan lanjut ke pertanyaan no 7-9) 5. Apakah sebelumnya anda pernah melakukan hubungan seksual dengan pasangan (pacar) anda? Ya Tidak (Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no 6-9 Jika tidak, abaikan pertanyaan no 6 dan lanjut ke pertanyaan no 7-9 ) 6. Pada umur berapa anda melakukan hubungan seksual dengan pasangan (pacar) anda? (Sebutkan) ………… Tahun 7. Apakah anda pernah melahirkan? Ya Tidak (Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no 8-9 Jika tidak, abaikan pertanyaan no 8-9) 228 8. Berapa anak yang pernah anda lahirkan (baik lahir hidup atau lahir meninggal)? 1 orang 2 orang 3 orang Lainnya, (Sebutkan) ……………………… 9. Berapa umur anda saat pertama kali punya anak? (Sebutkan) ………… Tahun III. KELUHAN UTAMA 1. Keluhan utama apa yang anda rasakan saat ini? (Sebutkan) ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………….... IV. INFORMASI PENYAKIT Bagian ini berisi pertanyaan-pertanyaan tentang informasi penyakit yang Ibu/Saudara/i alami. 1. Apakah anda didiagnosis menderita kanker serviks oleh dokter? Ya Tidak (Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no 2-7 Jika tidak, abaikan pertanyaan no 2-7) 2. Sejak kapan anda didiagnosis menderita kanker serviks? Tanggal/Bulan/Tahun 3. Berapa umur anda saat didiagnosis menderita kanker serviks? (Sebutkan) ………… Tahun 229 4. Saat anda memeriksakan diri ke rumah sakit, pada stadium berapa anda didiagnosis oleh dokter menderita kanker serviks? Stadium 0 Stadium I Stadium IA Stadium IA1 Stadium IA2 Stadium IB Stadium IB1 Stadium IB2 Stadium II Stadium IIA Stadium IIB Stadium III Stadium IIIA Stadium IIIB Stadium IV Stadium IVA Stadium IVB 5. Apakah anda tahu arti dari kondisi stadium tersebut? Ya Tidak (Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no 6-7 Jika tidak, abaikan pertanyaan no 6 dan lanjutkan ke pertanyaan no 7) 6. Jika Ya, coba jelaskan? (Sesuai informasi yang disampaikan oleh dokter) Jawaban 230 ……………………………………………………………………………………………….... ...................................................................................................................................... ...................................................................................................................................... 7. Berapa lama anda menderita kanker serviks? (Sebutkan) …………………………………………………………………………………... V. INFORMASI TENTANG DETEKSI DINI DAN PENCEGAHAN Bagian ini berisi pertanyaan-pertanyaan seputar informasi deteksi dini dan pencegahan kanker serviks sebelum Ibu/Saudara/i didiagnosis menderita kanker serviks. 1. Sebelum didiagnosis menderita kanker serviks, apakah anda pernah mendengar tentang deteksi dini dan pencegahan kanker serviks? Ya Tidak 2. Sebelum didiagnosis menderita kanker serviks, apakah anda tahu tentang deteksi dini dan pencegahan kanker serviks seperti pemeriksaan pap smear/inspeksi visual asam asetat (IVA)/kolposkopi/tes human papilloma virus (HPV) DNA? Ya Tidak 3. Sebelum sakit, apakah anda pernah melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker serviks seperti pap smear inspeksi visual asam asetat (IVA)/kolposkopi/tes human papilloma virus (HPV) DNA? Ya Tidak (Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no 4-5 Jika tidak, abaikan pertanyaan no 4 dan lanjut ke pertanyaan no 5) 4. Bagaimana hasil pemeriksaan terakhir yang disampaikan oleh dokter/bidan? 231 Jawaban ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………............... 5. Jika Jawaban no 3 “Tidak”, maka apa yang menjadi alasan dan kendala anda tidak melakukan pemeriksaan itu? Tidak tahu informasi (tentang jenis pemeriksaan itu, kemana dan dimana harus periksa, siapa yang akan melakukan pemeriksaan itu, serta besar biaya yang harus dibayar) Tidak ada biaya Jarak antara rumah dan tempat layanan kesehatan yang jauh Malas Malu untuk memeriksakan diri, apalagi jika diperiksa oleh dokter- laki-laki Takut Lainnya (Sebutkan)……………………… VI. INFORMASI PENGOBATAN Bagian ini berisi pertanyaan-pertanyaan seputar informasi pengobatan yang sudah Ibu/Saudara/i jalani saat ini 1. Sejak kapan anda mulai mengikuti pengobatan kanker serviks? <3 bulan yang lalu 4-6 bulan yang lalu 2. >6 bulan yang lalu 3. Lainnya, (Sebutkan) ……………………… 2. Metode pengobatan apa yang sudah anda jalani? (Jawaban bisa lebih dari satu) Operasi/pembedahan Radiasi/penyinaran 232 Kemoterapi/ obat-obatan Lainnya 3. Apakah anda selalu tepat waktu saat berobat jalan sesuai jadwal pengobatan? Ya Tidak 4. Jelaskan, bagaimana hasil dari pengobatan yang telah dijalani terkait dengan kondisi kesehatan anda sekarang ini? (Sesuai informasi yang disampaikan oleh dokter) Jawaban ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… VII. PENGETAHUAN KONSEPTUAL WANITA TENTANG KANKER SERVIKS Bagian ini berisi pertanyaan-pertanyaan seputar pengetahuan dasar wanita tentang tempat pelayanan kesehatan, pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi organ reproduksi wanita (serviks) dan juga pengetahuan kanker serviks. A. PENGETAHUAN DASAR Bagian ini berisi pertanyaan-pertanyaan seputar pengetahuan dasar wanita tentang tempat pelayanan kesehatan yang dituju. 1. Dalam satu tahun terakhir ini, saat mengalami sakit kemana anda akan pergi untuk memeriksakan diri? (Jawaban bisa lebih dari satu) Rumah sakit Puskesmas Klinik laboratorium Klinik dokter spesialis/dokter umum/bidan Lainnya, (Sebutkan) …………………… 233 2. Apakah sebelumnya anda pernah mendapat informasi terkait dengan tempat pelayanan kesehatan yang dituju? Ya Tidak (Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no 3-4 Jika tidak, abaikan pertanyaan no 3-4) 3. Jika Ya, darimana sumbernya? (Jawaban bisa lebih dari satu) Dokter spesialis/dokter umum Perawat Bidan Media cetak (Buku/surat kabar/majalah/artikel) Media elektronik (Televisi/radio/internet) Lainnya, (Sebutkan)……………………… 4. Apa saja informasi yang anda ketahui tentang tempat pelayanan kesehatan itu? (Jawaban bisa lebih dari satu) Alamat Nomor telepon Jenis layanan kesehatan yang tersedia Tenaga kesehatan (Dokter umum/dokter spesialis, perawat, bidan, dan lainlain) Privasi pasien Biaya Lainnya, (Sebutkan)……………………… B. PENGETAHUAN ANATOMI DAN FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA Bagian ini berisi pertanyaan-pertanyaan seputar pengetahuan wanita tentang anatomi dan fisiologi organ reproduksi wanita. 234 1. Bagian yang lebih sempit dan lebih bulat daripada badan dan menonjol melalui bagian depan dinding vagina disebut? Leher rahim (serviks) Saluran yang menghubungkan indung telur dengan rahim/tuba fallopi Rahim Vagina 2. Serviks terletak dimana? Berada di dalam rongga pelvis, di setiap sisi rahim (uterus), di belakang, dan didasar tuba fallopi (saluran yang menghubungkan indung telur dengan rahim) Terletak di bagian rahim (uterus) dan menonjol ke dalam vagina Berada di bagian atas ligamen rahim (uterus) Berada di pelvis minor, antara rektum/anus dan vesika urinaria (kandung kemih). 3. Gambar dibawah ini yang diberi label x dinamakan? Saluran yang menghubungkan indung telur dengan rahim/tuba fallopi Rahim Leher rahim (serviks) Vagina X? 235 4. Dibawah ini yang merupakan fungsi dari serviks adalah…. Bagian yang mengalami dilatasi (peregangan atau pelebaran) sehingga dapat dilalui oleh janin saat proses persalinan Menahan sel telur (ovum) yang telah dibuahi dan tertahan dalam endometrium (dinding uterus/rahim) sampai pada saat melahirkan dan akan berkontraksi mendorong janin keluar Liang senggama dan sebagai jalan lahir Memindahkan sel telur (ovum) dari ovarium (indung telur) ke rongga uterus/rahim C. PENGETAHUAN KANKER SERVIKS Bagian ini berisi pertanyaan-pertanyaan seputar pengetahuan khusus wanita tentang kanker serviks. Definisi 1. Pertumbuhan abnormal dari suatu sel atau jaringan yang tidak terkendali, kecepatan tumbuhnya berlebihan, disertai perubahan sel yang akhirnya mengganggu organ lain disebut? Infeksi Nyeri Luka Kanker 2. Suatu proses keganasan yang terjadi pada serviks, sehingga jaringan disekitarnya tidak dapat melaksanakan fungsi sebagaimana mestinya disebut? Kanker ovarium/indung terlur Kanker leher rahim (serviks) Kanker rahim Kanker rekrum/anus 236 Sifat Kealamiahan 3. Bila dibandingkan dengan jenis tumor lainnya, maka kanker serviks tergolong jenis tumor? Tumor jinak Menduduki urutan terakhir Tumor ganas Sulit dioperasi 4. Dibawah ini yang merupakan karakteristik dari tumor ganas adalah… Disebut kanker dan pertumbuhannya cepat dan menyebar (metastasis) Pertumbuhannya lambat dan tidak menyebar Tidak mengancam hidup Disebut tumor jinak Penyebab Utama 5. Penyebab utama terjadinya kanker serviks adalah… Jamur Infeksi virus HPV Bakteri Parasit Faktor-Faktor Risiko 6. Pernyataan dibawah ini yang benar tentang faktor risiko (faktor-faktor yang dapat menimbulkan kanker serviks) adalah… Melakukan hubungan seksual usia dini Tidak memiliki pasangan seksual lebih dari satu (multipartner sex) Tidak merokok Tidak memiliki riwayat infeksi menular seksual (IMS) 237 Gejala 7. Tanda dan gejala awal dari kanker serviks yaitu… Perdarahan lewat vagina, berupa perdarahan setelah berhubungan seksual atau perdarahan spontan di luar masa haid dan keputihan yang berulang, dan tidak sembuh-sembuh meski sudah diobati Nyeri pada panggul, pinggang, dan tungkai Gangguan berkemih Nyeri di kandung kemih dan anus Pencegahan 8. Upaya pencegahan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kanker serviks secara primer (usaha untuk menghindari faktor risiko penyebab kanker serviks) adalah… Melakukan vaksinasi pencegahan terhadap infeksi virus human papilloma (HPV) Melakukan hubungan seksual pada usia muda Memiliki pasangan seksual lebih dari satu Merokok 9. Salah satu pencegahan kanker serviks secara sekunder (pencegahan yang dilakukan setelah suatu penyakit muncul berupa tanda dan gejala) adalah… Mempertahankan kebersihan organ genital Pemeriksaan pap smear Tidak memiliki pasangan seksual lebih dari satu Tidak merokok 10. Tujuan dilakukan pemeriksaan pap smear adalah… Mempercepat proses penyembuhan Mendeteksi secara dini adanya sel-sel serviks yang tidak normal dan dapat berkembang menjadi kanker Membantu dalam pengobatan Mencegah komplikasi penyakit 238 11. Dibawah ini yang merupakan pencegahan kanker serviks secara tersier (upaya untuk mencegah komplikasi klinik dan kematian awal) adalah… Melakukan tes pap smear Mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan serta mengurangi makanan berlemak Setia pada pasangan dan tidak memiliki pasangan seksual lebih dari satu Mengikuti pengobatan kanker serviks untuk mencegah komplikasi dan kematian awal Metode Pengobatan 12. Berikut dibawah ini yang termasuk metode pengobatan kanker serviks kecuali… Tindakan operasi/pembedahan Terapi radiasi/penyinaran Pemberian obat cytostatika/kemoterapi Pemeriksaan pap smear VIII. PERILAKU PREVENTIF KANKER SERVIKS Bagian ini berisi pertanyaan-pertanyaan dengan menitikberatkan pada upaya-upaya pencegahan non kuratif (bukan pengobatan) untuk mencegah memburuknya kesehatan penderita, dan juga untuk mempertahankan kualitas hidup yang sehat meskipun penderita dalam keadaan sakit. A. KEHIDUPAN SEKSUAL Bagian ini berisi pertanyaan-pertanyaan tentang hubungan seks Ibu/Saudara/i sebelum dan setelah sakit. 1. Berapa umur anda sejak pertama kali aktif melakukan hubungan seksual? (Sebutkan) ……………Tahun 239 2. Sebelum sakit, apakah anda pernah memiliki pasangan seksual lebih dari satu? Ya Tidak 3. Sebelum sakit, apakah anda memiliki riwayat infeksi menular seksual (IMS)? Ya Tidak 4. Setelah sakit, apakah anda tetap setia dan tidak memiliki pasangan seksual lebih dari satu? Ya Tidak 5. Setelah sakit, apakah hubungan seksual anda dengan pasangan anda mengalami perubahan? Ya Tidak (Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no 6-8) Jika tidak, abaikan pertanyaan no 6-8) 6. Apa saja perubahan yang anda alami? (Jawaban bisa lebih dari satu) Mengalami penurunan libido/dorongan guna memperoleh kepuasan seksual Nyeri saat melakukan hubungan seksual Penurunan frekuensi dan durasi saat melakukan hubungan seksual Kelelahan Lainnya, (Sebutkan)……………………… 7. Apakah anda merasa sangat terganggu dengan perubahan tersebut? Ya Tidak 240 8. Adakah usaha atau upaya lain yang anda dan atau pasangan anda lakukan untuk mengatasi perubahan dalam hubungan seksual sehingga tetap dapat menyalurkan rasa cinta dan kasih sayang? (Jawaban bisa lebih dari satu) Menahan keinginan untuk tidak melakukan hubungan seksual sampai dokter memeriksa anda dan mengatakan sembuh Berpelukan dan bercerita dengan pasangan Berciuman dan bercumbuan dengan pasangan Berpegangan tangan Lainnya, (Sebutkan)……………………… B. PERSONAL HYGIENE/KEBERSIHAN PERORANGAN (VAGINA) Bagian ini berisi pertanyaan-pertanyaan tentang kebersihan vagina sebelum dan setelah Ibu/Saudara/i sakit. 1. Sebelum sakit, apakah anda pernah menggunakan antiseptik untuk mencuci vagina? Ya Tidak (Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no 2-9 ) Jika tidak, abaikan pertanyaan no 2-3 dan lanjutkan ke pertanyaan no 4-9) 2. Sebelum sakit, apakah anda sering mencuci vagina dengan antiseptik? Ya Tidak 3. Setelah sakit, apakah anda menggunakan antiseptik untuk mencuci vagina? Ya Tidak 241 4. Sebelum sakit, berapa kali dalam sehari anda mencuci vagina? 1 kali sehari 2 kali sehari 3 kali sehari 4 kali sehari Lainnya, (Sebutkan)…………………… 5. Setelah sakit, berapa kali dalam sehari anda mencuci vagina? 1 kali sehari 2 kali sehari 3 kali sehari 4 kali sehari Lainnya, (Sebutkan)…………………… 6. Setelah sakit, saat kapan anda sering mencuci vagina? (Jawaban bisa lebih dari satu) Saat mandi Setelah buang air kecil (BAK) Setelah buang air besar (BAB) Saat haid dan mengganti pembalut Lainnya, (Sebutkan)…………………… 7. Apa yang anda gunakan untuk mengelap dan mengeringkan vagina setelah basah? Kain Handuk Tisue Kapas 242 Lainnya, (Sebutkan)…………………… 8. Setelah sakit, berapa kali dalam sehari anda mengganti celana dalam (CD)? 1 kali sehari 2 kali sehari 3 kali sehari 4 kali sehari Lainnya, (Sebutkan)…………………… 9. Setelah sakit, saat kapan anda mengganti celana dalam (CD)? (Jawaban bisa lebih dari satu) Setelah selesai mandi Setelah buang air kecil (BAK) Seetelah buang air besar (BAB) Saat bau dan kotor Basah Lainnya, (Sebutkan)……………………… C. GAYA HIDUP Bagian ini berisi pertanyaan-pertanyaan tentang gaya hidup Ibu/Saudara/i seperti kebiasaan merokok, olahraga, tidur dan pekerjaan atau rutinitas sebelum dan setelah sakit. 1. Apakah anda pernah merokok)? Ya Tidak (Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no 2-35) Jika tidak, abaikan pertanyaan no 2-10 dan lanjutkan ke pertanyaan no 11-35) 243 2. Sebelum sakit, apakah anda sering merokok? Ya Tidak 3. Sebelum sakit, bagaimana waktu merokok anda? Pagi Siang Sore Malam 4. Sebelum sakit, berapa kali dalam sehari anda merokok? 1 kali sehari 2 kali sehari 3 kali sehari 4 kali sehari Lainnya, (Sebutkan)…………………… 5. Sebelum sakit, berapa batang rokok yang anda habiskan dalam sehari? < 5 batang rokok 5-10 batang rokok 11-20 batang rokok >20 batang rokok Lainnya, (Sebutkan)…………………… 6. Sebelum sakit, sudah berapa lama anda merokok? (Sebutkan) …………………… 244 7. Setelah sakit, apakah anda tetap merokok? Ya Tidak 8. Setelah sakit, bagaimana kebiasaan merokok anda? Tetap sama (baik dari segi waktu, frekuensi, maupun jumlah batang rokok yang dihisap seperti sebelum sakit) Mendadak berhenti merokok Perlahan-lahan mengurangi sampai berhenti merokok Lainnya, (Sebutkan)…………………… 9. Setelah sakit, adakah usaha yang anda lakukan untuk mengurangi kebiasaan merokok dan atau bahkan berhenti merokok? Ya Tidak (Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no 10-35 Jika tidak, abaikan pertanyaan no 10 dan lanjutkan ke pertanyaan no 11-35) 10. Usaha seperti apa yang anda lakukan untuk mengurangi kebiasaan merokok dan atau bahkan berhenti merokok? (Jawaban bisa lebih dari satu) Meletakan bungkus rokok dan asbak rokok jauh dari pandangan mata Menonton TV Makan Mengganti kebiasaan menghisap rokok dengan permen Lainnya, (Sebutkan)…………………… 11. Sebelum sakit, apakah anda sering berolahraga? Ya Tidak 245 12. Setelah sakit, apakah anda berolahraga? Ya Tidak 13. Kapan terakhir anda berolahraga? Seminggu lalu 2 minggu lalu 3 minggu lalu >3 minggu lalu Lainnya, (Sebutkan)…………………… 14. Sebelum sakit, bagaimana waktu tidur anda? Pagi Siang Sore Malam 15. Sebelum sakit, berapa kali dalam sehari anda tidur? 1 kali sehari 2 kali sehari 3 kali sehari >3 kali sehari Lainnya, (Sebutkan)…………………… 16. Sebelum sakit, biasanya anda membutuhkan waktu berapa lama untuk tidur siang? 1 jam 2 jam 246 3 jam >3 jam Lainnya, (Sebutkan)…………………… 17. Sebelum sakit, biasanya anda membutuhkan waktu berapa lama untuk tidur malam? 6-7 jam 8-9 jam >9 jam Lainnya, (Sebutkan)…………………… 18. Sebelum sakit, anda mulai tidur siang dan bangun tidur pada pukul berapa? 13.00-14.00 14.00-15.00 15.00-17.00 Lainnya, (Sebutkan)…………………… 19. Sebelum sakit, anda mulai tidur malam dan bangun tidur pada pukul berapa? 20.00-05.00 21.00-06.00 22.00-07.00 Lainnya, (Sebutkan)…………………… 247 20. Setelah sakit, bagaimana waktu tidur anda? Pagi Siang Sore Malam 21. Setelah sakit, berapa kali dalam sehari anda tidur? 1 kali sehari 2 kali sehari 3 kali sehari >3 kali sehari Lainnya, (Sebutkan)…………………… 22. Setelah sakit, biasanya anda membutuhkan waktu berapa lama untuk tidur siang? 1 jam 2 jam 3 jam >3 jam Lainnya, (Sebutkan)…………………… 23. Setelah sakit, biasanya anda membutuhkan waktu berapa lama untuk tidur malam? 6-7 jam 8-9 jam >9 jam Lainnya, (Sebutkan)…………………… 248 24. Setelah sakit, anda mulai tidur siang dan bangun tidur pada pukul berapa? 13.00-14.00 14.00-15.00 15.00-17.00 Lainnya, (Sebutkan)…………………… 25. Setelah sakit, anda mulai tidur malam dan bangun tidur pada pukul berapa? 20.00-05.00 21.00-06.00 22.00-07.00 Lainnya, (Sebutkan)…………………… 26. Saat kapan anda mulai merasa nyaman saat tidur? (Jawaban bisa lebih dari satu) Setelah makan dan minum obat Setelah nonton televisi Setelah berdoa Sehabis mandi Lainnya, (Sebutkan)…………………… 27. Setelah sakit, adakah keluhan mengenai tidur yang anda alami? Ya Tidak (Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no 28-35 Jika tidak, abaikan pertanyaan no 28-29 dan lanjutkan ke pertanyaan no 30-35) 249 28. Jika Ya, apakah keluhannya seperti dibawah ini? (Jawaban bisa lebih dari satu) Sulit tidur Sering terbangun tiba-tiba Mimpi buruk Lainnya, (Sebutkan)…………………… 29. Kira-kira apa penyebab munculnya keluhan itu? (Jawaban bisa lebih dari satu) Nyeri akibat sakit yang dialami Cemas Kelelahan Lainnya, (Sebutkan)…………………… 30. Pekerjaan atau rutinitas apa yang anda kerjakan sehari-hari? Berjualan di pasar Mengajar siswa (sebagai guru) Mengajar mahasiswa (sebagai dosen) Mengantar anak ke sekolah dan menjemputnya kembali setelah pulang sekolah Mengerjakan pekerjaan rumah (memasak, mencuci baju, menyetrika baju, mengepel, dan sebagainya) Lainnya, (Sebutkan)……………………… 31. Sebelum sakit, apakah sebagian besar pekerjaan atau rutinitas tersebut anda kerjakan sendiri? Ya Tidak 250 32. Setelah sakit, apa yang anda rasakan saat beraktivitas? Nyeri akibat sakit yang dialami Kelelahan Lemas Pusing Lainnya, (Sebutkan)…………………… 33. Setelah sakit, apakah anda masih rutin mengerjakan pekerjaan tersebut? Ya Tidak 34. Setelah sakit, apakah anda meminta bantuan orang lain (pasangan, anak-anak, dan bahkan orangtua anda) untuk membantu mengurangi pekerjaan rumah? Ya Tidak 35. Setelah sakit, apakah pasangan, anak-anak, dan bahkan orangtua anda membantu anda dalam mengerjakan pekerjaan rumah? Ya Tidak D. NUTRISI Bagian ini berisi pertanyaan-pertanyaan seputar makanan yang dikonsumsi sebelum dan sesudah Ibu/Saudara/i sakit. 1. Makanan apa yang anda sukai? (Jawaban bisa lebih dari satu) Bakso Mie ayam 251 Gorengan (Tempe, tahu, dan sebagainya) Sea food (udang, kerang, kepiting, cumi) Daging (sapi, kerbau, kambing, babi) Lainnya, (Sebutkan)……………………… 2. Sebelum sakit, apakah anda sering mengkonsumsi makanan yang berlemak (daging)? Ya Tidak 3. Sebelum sakit, apakah anda jarang dan bahkan tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin C (buah-buahan), beta karoten (wortel) dan asam folat (makanan hasil laut)? Ya Tidak 4. Sebelum sakit, berapa kali dalam sehari anda makan? 2 kali sehari 3 kali sehari 4 kali sehari Lainnya, (Sebutkan)…………………… 5. Setelah sakit, jenis makanan apa saja yang anda konsumsi setiap hari? Sebutkan ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 252 6. Setelah sakit, berapa kali dalam sehari anda makan? 2 kali sehari 3 kali sehari 4 kali sehari Lainnya, (Sebutkan)…………………… 7. Setelah sakit, adakah pantangan makanan yang disampaikan oleh dokter? Ya Tidak (Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no 8-9 Jika tidak, abaikan pertanyaan no 8-9) 8. Jika Ya, apa saja pantangannya? (Sebutkan) ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 9. Apakah semua pantangan itu anda patuhi dengan benar? Ya Tidak 253 IX. PENDAPAT BEBAS Pada bagian ini, Ibu/Saudara/i secara bebas dapat menulis pengalamanpengalaman dan perasaan yang dirasakan setelah didiagnosis menderita kanker serviks. ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASINYA 254 255 256 HASIL WAWANCARA DENGAN PARA INFORMAN KUNCI Keterangan: P: Peneliti I: Informan HASIL WAWANCARA DENGAN INFORMAN (IBU S SELAKU KEPALA RUANG POLI OBSGYN DAN BERPROFESI SEBAGAI BIDAN) RSUD DR. MOEWARDI SABTU, 01 DESEMBER 2012 P: Ibu, adakah program khusus yang dibuat oleh pihak rumah sakit untuk menambah pengetahuan masyarakat secara umum di luar lingkungan rumah sakit dan secara khusus bagi pasien yang datang berkunjung di rumah sakit tentang informasi pencegahan dan penanganan kanker serviks? I: eh… Terima kasih atas pertanyaan khususnya mungkin bisa dijawab kurang lebihnya. Ada disini setiap hari kamis kami adakan pendidikan kesehatan eh… kita libatkan tidak pada pasien saja tapi pada keluarga atau sanak saudara yang mengantar kesini. Selain penkes juga tentang penyakit, mungkin ada tentang personal hygiene atau mungkin untuk tanda-tanda dan gejala yang mungkin ada sanak saudara yang ada salah satu gejala atau ada yang timbul untuk segera memeriksakan diri kemana saja pun atau ke rumah sakit terdekat. Selain itu juga, pada waktu hari sabtu kita adakan penyuluhan di luar lingkungan rumah sakit ke desa-desa itu. P: Salah satunya apa bu nama desanya? I: Sampai ke Wonogiri, Karanganyar, atau mungkin sampai ke Purwodadi, sampai ke Sukoharjo, Sragen dan daerah pelosok-pelosok itu untuk penkes. Ya, kita judulnya bermacam-macam dan berganti-gantian tapi kemungkinan juga untuk pengobatan gratis serta baksos mungkin di Surakarta dan sekitarnya sampai keluar Karanganyar, Boyolali, Sragen dan sekitarnya dan daerah pelosok-pelosok itu biar tahu tentang pentingnya kesehatan. P: Ibu, kalau yang di Poli setiap hari kamis nah itu pendidikan kesehatan itu sudah berlangsung sejak kapan bu dari tahun berapa? I: Kelihatannya sudah lama, tapi karena sejak saya pindah kesini baru Januari kemarin dan saya juga melanjutkan. Untuk mulai dari tahun ke berapa saya tidak tahu karena saya di pelayanan rawat inap di belakang dan disitu juga ada penkes. Jadi, saya kurang tahu berapa tahun anu, tapi ya kita turun temurun sudah begitu tapi untuk pas tahunnya berapa kita adakan saya tidak tahu. 257 P: Jadi, itu setiap hari kamis? I: Misalkan hari kamis, tapi misalkan hari kamis pas kebetulan tanggal merah-tanggal merah biasanya kita majukan atau kita undurkan karena itu program kita sendiri saja. Kita tidak harus begini.. begini.., sudah ada program pasti istilahnya. Pemberian pendidikan kesehatan tidak selalu hari kamis tapi fleksibel. P: Ibu yang di Poli Obsgyn itu yang saya lihat kalau ada mahasiwa praktik maupun mahasiswa yang sementara profesi itu juga turut membantu pelayanan. Nah seandainya kalau memang tidak ada mahasiwa praktik yang praktik di Poli Obsgyn itu bagaimana bu? I: Ya, kebetulan ngak ada praktikan kita cuma bertiga. Ya Kita bagi semaksimal jadinya kita sambil pegang satu pasien, kita anamnesa kemudian kita sambil memasukan data pada sensus harian maupun buku harian. Kemudian kita tensi sendiri kita anu sendiri, kemudian kita masukan pada yang bersangkutan tetap seperti biasa. Ya walaupun kita terponta-ponta memang kurang tenaga, walaupun kita juga mengentri data karena semua harus dientri tapi tidak menutup kemungkinan kita tetap berjalan. Repotnya memang begitu. Itu saja tenaga kadang-kadang masih ada yang cuti, misalkan ada perlu atau mungkin ada rapat kita kewalahan. Sebetulnya, kita sudah minta untuk pengajuan tenaga tapi sampai sekarang belum ada, karena sekarang banyaknya program, program harus tercover. P: Ibu, pernahkah ada evaluasi dari pendidikan kesehatan yang diberikan untuk pasien disini? I: Ya, karena kita keterbatasan tenaga di poli misalkan kita ngak ada tenaga kita kewalahan, pendidikan kesehatan secara timbal balik. Dia (pasien) tanya kita jawab, kita tanya dia (pasien) jawab karena untuk pakai power point juga ngak mungkin, itu saja saya kadang-kadang pergi cuman mereka berdua kan tidak mungkin. Penkes secara singkat nanti kalau kurang jelas kita serahkan pada dokter, dokter yang memberi penjelasan lebih. Kita pun sudah memberikan penjelasan tapi kadang-kadang kurang mantap karena keterbatasan waktu, banyaknya pasien, penkes tidak panjang lebih singkat. P: Ibu, pernahkah ada masukan-masukan atau sekedar saran dari pimpinan atau kepala atasan bidang keperawatan terkait dengan pelayanan disini (poli)? I: Pernah, kita dipanggil katanya pelayanan terlalu lama atau lama menunggu dokter yang agak lama, sebetulnya berkaitan dengan pelayanan terlalu lama itu saya simpulkan karena ya kita tidak boleh menyalahkan orang lain. Disini pasien evaluasi yang berhubungan dengan kanker, pada waktu evaluasi pasien daftar harus menunggu ada status (map pasien) untuk menindaklanjuti untuk tindakan berikutya. Dokter harus mengetahui perjalanan penyakit yang kemarin-kemarin. Jadi berkesinambungan ya itu yang kendalanya terlalu lama mungkin kita menunggu status itu atau antrian pasien yang terlalu lama, mungkin pasien ngak sabar itu. Pernah saya di sms oleh direktur katanya gini… 258 gini… tapi ya kita telusuri ya begitu, tidak sabar menanti, terlalu lama memberikan pelayanan atau sebetulnya kita saja sudah berusaha, ya gimana ya sudah ngomong muka senyum tapi namanya orang banyak ya, katanya kurang ramah, kurang itu. Ya, kami ucapkan terima kasih dengan adanya masukan itu kita bisa berubah sikap diri kita yang kemarin agak kecut sekarang ya sebenarnya kemarin banyak senyum, tapi mungkin ya karena dia (pasien) sakit ya tidak apa-apa. Ya terima kasih dengan adanya masukan, kita bisa berubah sikap diri demi kebaikan rumah sakit. P: Terkait dengan prosedur, apakah pasien datang meskipun dengan belum ada status (map rekam medik pasien) tapi bisa dianamnesa oleh dokter sambil menunggu statusnya datang atau gimana bu? kan supaya tidak terlalu lama atau menghindari komplain? I: Pasien datang dengan adanya evaluasi ini kita harus menunggu status (map rekam medik pasien) dulu, pasien daftar dari depan loket 1 atau loket 2 kemudian tunggu antrian disini, tunggu map datang karena untuk evaluasi tadi kita karena kita harus mengetahui perjalanan penyakit riwayat dulu. Ini karena mau dilanjutkan kemoterapi atau radioterapi atau evaluasi 3 bulan lagi atau 6 bulan lagi kita harus mengetahui riwayat dulu untuk dianamnesa pakai data perkembangan. Itu saja kan kita ngak mungkin anamnesa, dokter juga pastinya tidak mau, harus mengetahui hasil laborat yang minggu kemarin berapa Hb nya atau berapa kreatinnya itu. Lalu, kedua kita bisa menjembatani bagi pasien yang post operasi misalnya dia sudah bawa surat kontrol, dengan diagnosa misalnya post SC, atau letak lintang kita bisa menjembatani untuk mengurangi komplain menggunakan lembaran data perkembangan itu. Kita anamnesa, kemudian istilah oh… habis dioperasi, dimedikasi obatnya seperti ini sudah. Kita tidak harus mengetahui riwayat yang kemarin-kemarin lain dengan penyakit. Kalau obstetri kan bisa begitu, untuk mengurangi komplain-komplain saja. Sebetulnya menurut aturan kita tidak boleh, kita harus menunggu status (map rekam medik pasien) tapi kadang-kadang kan juga kelamaan karena sekarang status (map pasien) jadi satu baik rawat inap maupun di poliklinik jadi satu di Rekam Medik (RM) lantai 3. P: Tim gabungan pemberian penkes di luar lingkungan rumah sakit itu merupakan gabungan dari SMF atau bagian-bagian mana bu? I: Sebetulnya Jenengan (anda) ke bagian promosi kesehatan (promkes) saja nanti dijelaskan, tapi saya menggaris bawahi kelihatannya dari internal, dari bedah, dokternya pun dari internal, dari bedah, dari triase mungkin dari gadar semuanya melayani. Misalkan ada yang sakit paru, ada yang kanker, ada yang kandungan, ada yang penyakit dalam, ada yang THT. Ada yang dokter bedah juga semuanya perwakilan dari promkes sendiri, perwakilan dari ruangan di ambil satu-satu. Misalkan oh.. sakitnya perut, oh sakitnya THT setelah diperiksa dikasih obat setelah itu nanti ditindaklanjuti untuk periksa di RSUD Dr. Moewardi. 259 P: Penentuan topik-topik yang nanti diangkat untuk penkes disana itu berhubungan dengan kasus-kasus penyakit yang tinggi atau bagaimana bu? I: Disini sendiri, tapi kalau di luar lingkungan rumah sakit anu saya tidak tahu, jenengan (anda) ke promkes saja. Itu waktu saya masih di ruangan rawat inap. Tapi untuk itu ya jenengan (anda) tanya ke promkes biar pas penjelasannya. Ya kita adakan penkes disini itu ya cuman berhubungan dengan bidang kandungan misalkan ada hari ini obstetri kehamilan 22 minggu sampai post nifas 40 hari berhubungan dengan hamil resiko tinggi mungkin ada letak lintang, mungkin ada nifas patologi atau gangguan lain misalkan besok mioma uteri, minggu berikutnya tentang kanker misalnya kanker vulva, kanker endometrium, kanker serviks, besoknya berhubungan dengan KB dan atau HIV. Kalau di poli programnya gitu. Itu saja kita tentukan sendiri. P: Ibu pernah bertugas di rawat inap, nah kalau yang dirawat inap itu biasanya ada SOP ngak bu? Misalnya untuk pasien-pasien kanker, ada SOP khusus kah? Atau diberlalukan secara umum penanganannya? I: Kita punya SOP untuk pasien kanker misalnya untuk program kemoterapi pakainya obat ini, SOPnya ini. Kanker apa, pakainya apa tergantung kasusnya. P: Kalau yang di poli misalnya pasien-pasien datang dengan keluhannya mengarah ke kanker serviks misalnya keputihan, perdarahan itu diperiksa, kemudian prosedurnya misalnya kalau harus dirujuk ke ruangan seperti apa bu? I: Misalkan pasien datang dengan keluhan keputihan, kita belum tentu bisa langsung menentukan ke kanker karena itu harus ada pemeriksaan lebih lanjut misalkan pemeriksaan laborat ca 125 atau ca 19 itu saja harus diatas normal. Kemudian hasil pap smear atau biopsi, pemeriksaan lebih lanjut dengan laborat rutin mungkin juga untuk foto supaya tahu, mungkin dari hasil USG supaya tahu diagnosa kanker stadium berapa … Kemudian untuk penanganannya tergantung dari hasil pemeriksaan kankernya itu, harus di kemoterapi atau radiasi dengan anemis dan tanda-tanda seperti perdarahan, keputihan dan dirujuk ke ruangan P: Pernahkah saat pasien datang periksa, bidan mengkaji pengetahuan pasiennnya, misalnya kadang kebanyakan datang misalnya sudah timbul gejala dan dalam keadaan stadium lanjut. Pernah dikaji ngak pengetahuannya misalnya ibu tahu ngak tentang penyebab utama kanker serviks ataukah pernah melakukan pap smear? I: Tetap kita anamnesa, sudah berapa lama ibu keputihan, sudah periksa kemana saja mungkin kalau dari daerah Madiun atau Ngawi sudah ada rujukan dari sana, sudah ada hasil biopsi kita lakukan pengkajian. Bagaimana dengan keluarga ibu, pemeriksaan apa yang sudah dilakukan pada pasien, selama ini ibu minum obat apa saja. Pasien kesini sudah bawa hasil biopsi. Kebanyakan sudah bawa hasil rujukan karena ini rumah sakit rujukan dari daerah-daerah itu, tapi tetap kita kaji sudah dilakukan pemeriksaan apa saja 260 bu. Dengan begitu pasien mengeluarkan unek-unek sudah tambah darah, dianjurkan kemoterapi disini. P: Mungkin untuk sementara itu saja bu, kalau seandainya ada hal-hal yang masih ingin saya tanyakan mohon nanti kesediaannya untuk saya wawancara lagi ya bu. I: Sama-sama, kurang lebihnya seperi itu ada kekurangannya karena mungkin pengetahuan saya yang terbatas mungkin saya mohon maaf itu yang bisa saya sampaikan. Mungkin ada tambahan-tambahan lain, nanti bisa ditanyakan lagi. P: Terima kasih bu… I: Iya… HASIL WAWANCARA DENGAN INFORMAN (IBU T SELAKU STAF BAGIAN PERENCANAAN) RSUD Dr. MOEWARDI SABTU, 02 PEBRUARI 2013 P: Adakah program atau kegiatan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit untuk menambah pengetahuan masyarakat baik di di dalam maupun di luar lingkungan rumah sakit? I: Ada, yaitu program penyuluhan kesehatan P: Topik atau materi-materi apa saja yang dipilih untuk disampaikan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan? I: Sudah ada jadwalnya masing-masing baik di ruang rawat inap maupun rawat jalan (Jadwal terlampir). P: Mengapa sampai topik atau materi-materi ini dimasukkan dalam kegiatan penyuluhan? I: Secara umum berdasarkan 10 besar penyakit di rumah sakit, misalnya ada situasi yang urgent, maka materi penyuluhan sewaktu-waktu bisa berubah. P: Tim penyuluhan kesehatan ini terdiri dari bagian-bagian mana saja? I: Tim adalah karyawan yang tergabung dalam kegiatan penyuluhan dipilih dan dibentuk berdasarkan SK bagi mereka yang sudah ikut pelatihan. P: Sasaran utama dari kegiatan penyuluhan ini untuk siapa? I: Sasarannya untuk pasien dan keluarga pasien P: Kapan waktu pelaksanaannya? I: Setiap hari sabtu, sekitar pukul 09.00-10.00 WIB, kalau di luar RSDM bersamaan dengan kegiatan bakti sosial satu bulan 2 kali. Tapi di ruangan punya jadwal hari pelaksanaannya masing-masing. P: Bagaimana pelaksanaan dari kegiatan penyuluhan kesehatan? I: Tempat pelaksanaan di depan ruang tunggu apotik. Metode pemberian materi penyuluhan tergantung dari nara sumber tapi kebanyakan menggunakan LCD dan laptop. P: Adakah hambatan-hambatan dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan? 261 I: Iya, hambatannya ada seperti waktu pelaksanaan tidak tepat, nara sumber kadang lupa jadi harus diingatkan. Kemudian untuk tempatnya diruang tunggu terbuka jadi pendengar kurang begitu konsentrasi. P: Bagaimana pengawasan dari kegiatan penyuluhan kesehatan? I: Ada tim yang bertugas memantau dan mengawasi jalannnya kegiatan penyuluhan P: Bagaimana hasil evaluasi dari kegiatan penyuluhan kesehatan? I: Hasil evaluasi kegiatan terdiri dari laporan setiap bulan dan harian bulanan. Kurang efektif tapi dimaksimalkan saja. 262 Lampiran JADWAL PELAKSANAAN PENYULUHAN KESEHATAN RUMAH SAKIT TAHUN 2013 RAWAT JALAN No Tanggal Bagian Materi PKRS Rajal 1 5/1/2013 Instalasi Rajal Klinik akupuntur 2 12/1/2013 Klinik Kulit & Kelamin Jamur pada kulit 3 19/01/2013 Klinik Psikolog Bakat dan minat 4 26/01/2013 Klinik Paru TBC 5 2/2/2013 Klinik Metadon Strategi pengobatan 6 9/2/2013 Klinik Mata Mata Merah 7 16/02/2013 Klinik Obsgyn Kanker kandungan 8 23/02/2013 IGD Penanganan keracunan 9 2/3/2013 Klinik Peny. Dalam Hipertensi 10 9/3/2013 Klinik Bedah Keloid 11 16/03/2013 Klinik Kulit & Kelamin Tandur rambut 12 23/03/2013 Klinik THT Alergi 13 30/03/2013 Klinik Saraf Epilepsi 14 6/4/2013 Klinik Gigi & Mulut Karies dentis 15 13/04/2013 Klinik Anaestesi Atasi nyeri 16 20/04/2013 Klinik Jantung MCI 17 27/04/2013 Rekam Medik Alur pasien 18 4/5/2013 Klinik Anak Tumbang anak 19 11/5/2013 Klinik VCT Sex bebas 20 18/05/2013 Klinik Jiwa Atasi stress 21 25/05/2013 Libur Hari Waisak 22 1/6/2013 Klinik Kulit & Kelamin Dompo 23 8/6/2013 Klinik Psikolog Konseling Perkawinan 24 15/06/2013 Klinik Paru Batuk darah 25 22/06/2013 Klinik Mata Mata juling 26 29/06/2013 Klinik Metadon Layaan VCT 27 6/7/2013 Klinik Obsgyn IVA TEST 28 13/07/2013 IGD Henti napas 29 20/07/2013 Klinik Peny. Dalam Tetanus 30 27/07/2013 Klinik Bedah Hernia 31 3/8/2013 Klinik Kulit & Kelamin Cara memilih kosmetik 32 10/8/2013 Klinik THT OMA 33 17/08/2013 Libur HUT RI 263 34 24/08/2013 Klinik Gigi & Mulut Bedah mulut 35 31/08/2013 Klinik Anaestesi Hipnotherapi 36 7/9/2013 Klinik Jantung Angina pectoris 37 14/09/2013 Rekam Medik Syarat administrasi 38 21/09/2013 Klinik Anak Thalasemia 39 28/09/2013 Klinik VCT HIV Aids 40 5/10/2013 Instalasi Rajal Prosedur Rawat Jalan 41 12/10/2013 Klinik Kulit & Kelamin Jerawat 42 19/10/2013 Klinik Psikolog Metode Belajar 43 26/10/2013 Klinik Paru Batuk lama 44 2/11/2013 Klinik Mata Op katarak tanpa jahitan 45 9/11/2013 Klinik Metadon Layanan metadon oral & injeksi 46 16/11/2013 Klinik Obsgyn KB 47 23/11/2013 IGD Tehnik P3K 48 30/11/2013 Klinik Jiwa Penanganan stress 49 7/12/2013 Klinik Peny. Dalam Osteo arthritis 50 14/12/2013 Klinik Bedah Hypertrofi prostat 51 21/12/2013 Klinik Kulit & Kelamin Melasma 52 28/12/2013 Klinik THT Gangguan pendengaran NB: Materi sewaktu-waktu bisa berubah Sumber: Ka Bag Perencanaan Drs. WIDO Pembina HASIL WAWANCARA DENGAN INFORMAN (DOKTER G SELAKU DOKTER RESIDEN DI RUANG ONKOLOGI POLI OBSGYN) RSUD Dr. MOEWARDI KAMIS 31 JANUARI 2013 P: Pasien-pasien kanker serviks yang datang memeriksakan diri di ruang onkologi biasanya berada pada rentang usia berapa? I: Beragam mulai dari umur 30 tahun keatas P: Sebagian besar pasien-pasien kanker serviks berprofesi atau bekerja sebagai apa? I: Secara umum mereka berasal dari golongan menengah kebawah seperti petani atau buruh kasar P: Bagaimana tingkat pendidikan pasien-pasien kanker serviks? I: Beragam, mulai dari yang tidak sekolah, SD sampai sarjana juga ada. 264 P: Sebagian besar pasien-pasien kanker serviks yang datang memeriksakan diri bertempat tinggal dan berasal darimana? I: Beragam dari semua ada baik dari desa, kota atau pun dari propinsi lain. Mereka datang sudah membawa hasil rujukan. P: Sebagian besar pasien-pasien kanker serviks berasal dari suku apa? I: Kebanyakan suku Jawa sekitar-sekitar Solo sini, klaten yang paling jauh kemarin, Ngawi (Jawa timur )ada. P: Bagaimana dengan tingkat kunjungan pasien kanker serviks di ruang onkologi? I: Mengalami peningkatan, meningkat banyak pasien-pasien baru kalau kunjungan yang lanjut kemoterapi lanjut kemoterapi tetap tidak berkurang mereka teratur untuk kemoterapi. Tapi kalau pasien baru ada bertambah. Setiap kali staging hari sabtu pasti ada 2 sampai 5 pasien baru itu ada. P: Sebagian besar pasien-pasien kanker serviks yang datang memeriksakan diri merupakan pasien baru atau kah pasien lama? I: Ada pasien baru dan pasien lama. P: Secara umum, keluhan utama apa yang sering pasien keluhkan dan yang mengarah ke kanker serviks? I: Keputihan biasanya. Keputihan sudah lama dari mulai 6 bulan sampai 1 tahun. Pasti keputihan. Selain itu perdarahan dari jalan lahir, terus post koital bleeding. Post koital bleeding itu kalau pasien habis berhubungan dengan suaminya itu pasti perdarahan. P: Apa langkah selanjutnya yang dokter sampaikan kepada pasien dengan keluhan seperti itu? I: Yang pertama itu anamnesa dulu jadi keputihan sudah berapa lama, terus perdarahan per vagina atau tidak, sejak kapan terus terutama post koital bleeding itu yang paling khas untuk orang ca serviks. Terus setelah itu saya bilang ke pasien “Bu untuk memastikan itu kita lakukan pemeriksaan, pemeriksaan dalam, pemeriksaan laboratorium dan itu berulang-ulang memakan waktu lama dan memakan biaya banyak kalau yang bukan jamkesmas. Yang pertama kita periksa dalam dulu ya bu. Kalau Ca serviks memastikanya harus pemeriksaan dalam, terus biopsi untuk menentukan PA nya itu ganas atau tidak. P: Apabila pasien tersebut dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan seperti tes pap smear atau biopsi dan jika hasil tesnya positif dan atau negatif, apa yang dokter sampaikan kepada pasien? I: Kalau negatif berarti pemeriksaan diulang 1 bulan lagi kalau untuk curiga ca serviks kalau untuk pap smear atau biopsi ya. Tapi kalau positif kita suruh datang hari sabtu untuk staging untuk menentukan ini stadium berapa, karena kalau stadium I sampai stadium IIA itu bisa langsung dioperasi. Tapi kalau stadium IIB keatas sampai IVB itu cuma kemo radiasi. 265 P:Saat pasien kanker serviks datang memeriksakan diri, keluhan utama apa yang sering mereka keluhkan? I: Perdarahan per vagina tapi kalau yang respon sama kemoterapi itu tidak ada keluhan apa-apa. Lanjut kemoterapi saja P: Menurut dokter, bagaimana pengetahuan pasien kanker serviks tentang informasi pencegahan dan deteksi dini kanker serviks sebelum dan sesudah mereka didiagnosis menderita kanker serviks? I: Kebanyakan sich mereka sudah mengerti kanker mulut rahim, kan saya tanya “Bu, ibu ini kena kanker serviks ngerti ngak? Kan gitu ya, jadi kanker mulut rahim udah mbak. Bukan saya bilang begini “bu, kena kanker serviks ya? Aduh… itu penyakit apa ya dok? Ngak gitu. Tapi kalo misalnya pencegahannya dan lain-lain kayaknya mereka ngak tahu sebelum sakit. Sesudah sakit baru mereka tahu tentang informasi pemeriksaan dan pengobatan. P: Sesuai fakta yang ada, lebih dari 70% wanita yang datang memeriksakan diri sudah berada pada stadium lanjut dan tanpa ia ketahui sebelumnya. Bagaimana tanggapan dokter tentang hal itu? I: Mungkin bisa saja seperti itu. Banyak soalnya mereka itu malu periksa misalnya sejak awal mereka sudah perdarahan mungkin dikira menstruasi biasa kalau periksa ke rumah sakit malu, pasti didalam pikiran mereka akan dilakukan pemeriksaan dalam ini, bagaimana kalau perawat atau bidannya dan dokter periksa saya perdarahan atau keputihan lama bau pasti malu. Makanya mereka datang sudah stadium lanjut. Tapi kalau pendidikannya sudah tinggi biasanya sejak awal. P: Menurut dokter, pengetahuan atau informasi apa yang sebaiknya dimiliki oleh seorang wanita yang belum dan yang sudah didiagnosis menderita kanker serviks? I: Kanker serviks itu penyebabnya adalah virus human papilloma virus (HPV) kalau orang bukan kesehatan sulit menerangkannya. Gampangnya gini kalau orang datang penyakit dalam panas ternyata periksa dia (pasien) demam berdarah kan gampang bilangnya mereka sudah tahu oh itu karena nyamuk. Kalau Kanker serviks ngak, karena berhubungan sama hubungan seksual usia muda sebelum nikah atau PMS itu cuma faktor predisposisi sebetulnya tapi etiologinya itu adalah HPV. HPV itu kalau mau diuraikan secara patofisiologi itu susah buat diterima oleh orang awam. Jadi yang harus diketahui paling jangan berhubungan diluar nikah, jangan berganti-ganti pasangan, terus jangan punya pasangan lebih dari satu untuk yang belum dan yang sudah sakit kalau tidak mau kena kanker serviks. P: Metode pengobatan seperti apa yang dokter sampaikan dan anjurkan kepada pasien yang sudah didiagnosis menderita kanker serviks? 266 I: Ketika sudah ditegakan diagnosis maka dengan jelas akan diketahui bahwa pasien itu sudah berada pada stadium berapa dan untuk terapinya juga sudah jelas. Misalnya bila pasien itu berada pada stadium II pasien bisa dianjurkan untuk menjalani operasi, dan atau bila pasien sudah berada pada stadium III atau stadium IV pasien dianjurkan untuk menjalani kemoterapi dan atau terapi sinar. P: Selain pengobatan secara medis, informasi apa yang dokter sampaikan kepada pasien agar tetap mampu melakukan upaya-upaya pencegahan non kuratif guna mencegah bertambah buruknya kondisi kesehatan pasien? I: Menganjurkan pasien untuk menjaga pola makan dan makan banyak, minum vitamin itu saja. HASIL WAWANCARA DENGAN INFORMAN (DOKTER W SELAKU DOKTER RESIDEN DI RUANG ONKOLOGI POLI OBSGYN) RSUD Dr. MOEWARDI KAMIS 21 FEBRUARI 2013 P: Pasien-pasien kanker serviks yang datang memeriksakan diri di ruang onkologi biasanya berada pada rentang usia berapa? I: Rentangnya sich 25 sampai dengan 60 tahun. P: Sebagian besar pasien-pasien kanker serviks berprofesi atau bekerja sebagai apa? I: Sebagian besar sich dari sosial ekonomi rendah ya ada yang petani, ada yang buruh, ada yang cuma ibu rumah tangga. P: Bagaimana tingkat pendidikan pasien-pasien kanker serviks? I: Tingkat pendidikan bervariasi tapi kebanyakan sich hanya lulusan SD atau SMP P: Sebagian besar pasien-pasien kanker serviks yang datang memeriksakan diri bertempat tinggal dan berasal darimana? I: Dari desa, kota dan luar propinsi. P: Bagaimana dengan tingkat kunjungan pasien kanker serviks di ruang onkologi? I: Mengalami peningkatan, setiap hari kayaknya grafiknya meningkat dibandingkan di bulan yang sama tahun kemarin. P: Sebagian besar pasien-pasien kanker serviks yang datang memeriksakan diri merupakan pasien baru atau kah pasien lama? I: Iya, ada pasien lama dan pasien baru P: Secara umum, keluhan utama apa yang sering pasien keluhkan dan yang mengarah ke kanker serviks? I: Keluhan utamanya itu adalah perdarahan, post koital bleeding sama keputihan P: Apa langkah selanjutnya yang dokter sampaikan kepada pasien dengan keluhan seperti itu? 267 I: Ya dilakukan anamnesa lebih teliti, pemeriksaan fisik kemudian pemeriksaan dalam. kalau memang curiga ke arah ke kanker serviks kita ambil sampelnya untuk dibiopsi kalau hasilnya sudah ada dan kanker tentunya ada konsultasi informasi edukasi. P: Apabila pasien tersebut dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan seperti tes pap smear atau biopsi dan jika hasil tesnya positif dan atau negatif apa yang dokter sampaikan kepada pasien? I: Ya itu tadi kalau memang dia positif sebenarnya kita akan memberitahukan resiko kayak apa, kenapa bisa terjadi kanker itu, kemudian pencegahannya bagaimana, pengobatannya selanjutnya bagaimana termasuk apabila resiko mereka tidak kontrol teratur. Kalau negatif akan kami aturkan ke divisi yang terkait. P:Saat pasien kanker serviks datang memeriksakan diri, keluhan utama apa yang sering mereka keluhkan? I: Kalau sudah lanjut tentu keluhan utama adalah perdarahan sama nyeri, kadang-kadang buang air kecil (BAK) juga terganggu. Tapi kalau yang masih stadium-stadium awal itu biasanya keluhannya itu post koital bleeding dan keputihan. P: Menurut dokter, bagaimana pengetahuan pasien kanker serviks tentang informasi pencegahan dan deteksi dini kanker serviks sebelum dan sesudah mereka didiagnosis menderita kanker serviks? I: Kebanyakan dari pasien sendiri sebelum sakit memang pengetahuan kanker serviks agak kurang. Namun begitu kami kasih tahu kanker dan stadiumnya mereka berusaha mencari tahu dan bertanya apa itu stadium meskipun tingkat pendidikan ngak tinggi niat sembuhnya itu ada mulai tahap seperti penyangkalan kemudian mulai menerima frustasi akhirnya sampai ia ingin sembuh itu ada semua. P: Sesuai fakta yang ada, lebih dari 70% wanita yang datang memeriksakan diri sudah berada pada stadium lanjut dan tanpa ia ketahui sebelumnya. Bagaimana tanggapan dokter tentang hal ini? I: Problem di negara berkembang pertama dari pasien sendiri terbatasnya pengetahuan, kemudian juga faktor ekonominya, ketiga keterbatasan sarana dan prasarana yang ada, dan keterbatasan dari para medis. Makanya kebanyakan pasien datang sudah stadium lanjut. P: Menurut dokter, pengetahuan atau informasi apa yang sebaiknya dimiliki oleh seorang wanita yang belum dan yang sudah didiagnosis menderita kanker serviks? I: Kalau yang belum kena kanker serviks bisa dikatakan sebagai pencegahan secara primer, dia (pasien) bisa menjaga gaya hidup sehat dan termasuk melakukan vaksin Kalau sudah lanjut itu bisa pencegahan tersier mencegah komplikasi dengan memperbaiki kualitas hidup. 268 P: Metode pengobatan seperti apa yang dokter sampaikan dan anjurkan kepada pasien yang sudah didiagnosis menderita kanker serviks? I: Modalitas pengobatan kanker serviks itu ada tiga pertama ada operasi, kedua kemoterapi dan ketiga radioterapi tergantung stadiumnya. Kalau stadium awal pengobatan dengan operasi tapi kalau stadium lanjut kemo radiasi. P: Selain pengobatan secara medis, informasi apa yang dokter sampaikan kepada pasien agar tetap mampu melakukan upaya-upaya pencegahan non kuratif guna mencegah bertambah buruknya kondisi kesehatan pasien? I: Yang pertama menganjurkan pasien untuk menjaga pola makan atau dietnya yang baik untuk tubuhnya, kemudian kedua pasien harus mendapatkan dukungan keluarga karena kita tidak bisa melupakan aspek itu dan yang ketiga pasien harus berobat teratur supaya obat kemoterapi tersebut bisa berfungsi dengan optimal. HASIL WAWANCARA DENGAN INFORMAN (IBU SR SELAKU BIDAN POLI OBSGYN) RSUD Dr. MOEWARDI KAMIS, 31 JANUARI 2013 P: Bu, pemberian penkes sudah berlangsung sejak kapan? I: Ya sudah lama karena saya disini baru bulan Oktober 2012 jadi bulan Oktober saya baru disini. Jadi selama saya disini ya Oktober itu sudah ada terus mungkin sudah kemarinkemarin ya dulu-dulu mahasiswa sudah praktek disini. Kalau untuk kita pegawainya selalu setiap hari kita memberikan penkes juga. P: Sasaran utama pemberian penkes disini ditujukan untuk siapa? I: Kalau di pendidikan memang mahasiswanya kita anjurkan yang jelas kita itu ke pasiennya karena pasien juga banyak yang untuk pengetahuan kesehatan kayaknya kurang. P: Bagaimana proses pemberian penkes disini (baik yang ada mahasiswa praktek maupun jika tidak ada mahasiswa praktek)? I: ya kalau mahasiswa selama saya ada disini 4 bulan sama kepala ruangan kan diajarkan satu minggu sekali tapi itu untuk mahasiswanya ya. Kalau kita (pegawai) ya setiap pasien datang selalu kita beri penkes. P: Bu, Bagaimana cara menentukkan topik atau materi saat penkes? I: Ya sama kepala ruang kan sudah dijadwalkan minggu ini diambil judul apa untuk mahasiswa.Kalau kita kan selalu lihat pasien apa terus kita sesuaikan dengan kondisi pasien itu kita langsung terhadap pasien itu. Tapi kalau untuk mahasiswa ditentukkan minggu ini apa yang dipenkeskan misalkan ada ca ovari atau ca serviks atau kehamilan dengan resiko tinggi. P: Pengetahuan apa yang ibu maupun teman-teman bidan lain berikan kepada pasien? 269 I: Disini misalnya kehamilan dengan resiko tinggi banyak sekali pasien-pasien yang belum mengetahui misalkan mereka menganggap gampang ah aku hamil dengan resiko tinggi atau kaki bengkak-bengkak. Disini kita harus betul-betul kita sampaikan tentang gizinya, menganjurkan pasien untuk kontrol rutin ke rumah sakit, kita juga menganjurkan misalkan dia hamil 8 bulan, kita anjurkan untuk merawat payudara karena dianjurkan untuk memberikan ASI eksklusif biar nanti pada waktu dia (pasien) melahirkan sudah bisa sehingga ibu mampu untuk menyusui bayinya. Kalau untuk yang pasien-pasien ca kita juga memberikan pengarahan terutama berhubungan dengan kebersihan diri, alat vitalnya itu. Selain itu juga kita memberitahukan kalau ganti-ganti pasangan itu juga bisa menyebabkan salah satunya ca serviks. P: Nah bu, setelah pasien diberikan pengetahuan atau informasi seperti itu respon pasien bagaimana? I: Ya kenyataannya mereka kontrol rutin. P: Bu, Bagaimana hasil evaluasi dari pemberian penkes diruangan? I: Mereka (pasien) disini sudah diberi penkes akhirnya mereka ada juga yang sampai ke terapi selanjutnya diruangan itu juga mereka melanjutkan dan mau mengikuti. Jadi banyak juga yang berhasil dan yang sudah kita beri penkes mereka kontrol rutin mereka mengikuti terapi selanjutnya, mereka datang untuk kontrol dan keadaannya juga banyak yang sudah segar berarti kan penkes kita kan berhasil juga itu untuk stadium yang belum parah yang masih awal-awal. Yang bukan ca saja ada yang umurnya muda dengan PTG ternyata mereka setelah kita beri penkes mereka mengikuti arahan kami. Akhirnya mereka baik dan ikut terapi yang diberikan oleh dokter sampai selesai. P: Pasien-pasien yang berkunjung di Poli obsgyn biasanya berada pada rentang usia berapa? I: Sekitar umur 35-60 tahun karena di umur 35 kan kita memberi penkes itu 35 itu untuk dilakukan pemeriksaan pap smear untuk mencegah ini dan mengetahui sedini mungkin untuk penyakit yang ca itu. P: Kebanyakan ibu-ibu yang datang periksa disini kebanyakan bekerja sebagai apa? I: banyak ibu rumah tangga juga tapi mereka umur-umur muda masih banyak juga yg mereka pegawai P: Sebagian besar pasien-pasien yang kesini berasal darimana? I: Banyak yang dari luar karena rumah sakit ini rumah sakit rujukan jadi banyak sekali yang dari luar-luar kota itu, ya disekitar daerah Surakarta ya banyak juga tapi juga sampai ke daerah jawa timur karena rumah sakit ini rumah sakit rujukan. Jadi semuanya datang kesini P: Bagaimana dengan tingkat kunjungan pasien yang datang khusus untuk periksa serviks? 270 I: Karena rumah sakit ini rumah sakit rujukan jadi pasien bertambah karena sehari kita kadang sampai 40 pasien. Masalahnya dengan kehamilan resiko tinggi, dengan adanya jaminan persalinan, ibu yang hamil dengan resiko tinggi itu biar melahirkan di rumah sakit biar tidak terjadi angka kematian ibu dan bayi yang tinggi. Jadi pemerintah mengadakan jaminan persalinan jadi betul-betul persalinan itu dijamin agar tingkat kematian ibu dan bayi tidak meningkat. Kan banyak mereka melahirkan dengan dukun atau di rumah saja sama bidan sehingga bidan juga kesulitan kalau keadaan mereka (pasien) seperti itu. Jadi mulai awal-awal sudah diberikan penkes biar mereka ngerti apa to yang namanya jaminan persalinan. P: Ibu khusus untuk pasien-pasien yang ca serviks, apakah sebagian besar dari mereka datang sudah membawa surat rujukan? I: Sebagian besar membawa rujukan dan hasil PA. Jadi mereka yang sudah dirujuk kesini dari daerah-daerah itu mereka sudah membawa hasil PA karena disana mungkin ngak bisa menangani. Disini ada kemoterapi ada radioterapi. Tapi ada juga yang belum itu hanya sebagian kecil. Jadi, yang banyak memang mereka rujukan-rujukan dari luar daerah dengan sudah membawa hasil PA. P: Bagaimana pengetahuan ibu-ibu yang datang periksa di poli obsgyn tentang kanker serviks? I: Pengetahuan mereka itu kurang karena mereka menganggap ya itu perdarahan dikira mungkin menstruasi. Jadi dia ngak ngerti dari awal atau dia ngerti itu keputihan-keputihan. Keputihan itu juga awal. Jadi mereka kayaknya betul-betul ngak ngerti dikira keputihan biasa. Jadi keputihan yang normal itu kan sebelum dan sesudah menstruasi. Mereka menganggap mungkin itu biasa-biasa saja.Mereka datang sudah dengan keadaan perdarahan. P: Fakta itu lebih dari 70% wanita yang datang memeriksakan diri di rumah sakit itu sudah stadium lanjut tanpa ia ketahui. Bagaimana tanggapan atau penilaian ibu terhadap hal ini? I: Karena sudah datang terlambat ya karena mungkin pengetahuan mereka kurang, mungkin juga karena faktor ekonomi atau mereka itu dengan ekonomi yang minim untuk datang kesini (rumah sakit) dari jauh butuh biaya transportasi juga. P: Menurut ibu, apakah pasien-pasien kanker serviks yang datang periksa di ruang onkologi ini tahu tentang pencegahan kanker serviks secara primer dengan menghindari faktor-faktor resiko? I: Ya mereka itu datang sudah stadium lanjut, cuman kita menyarankan ibu harus kontrolnya rutin. Jadi mereka juga menyadari dia datang dengan stadium lanjut kebanyakan kontrol mengikuti advice dokter. Kemudian dari penkes itu kita juga menganjurkan jangan berganti-ganti pasangan, jangan nikah muda.Mereka (pasien) yang punya anak perempuan mereka antusias sekali menanyakan itu. 271 P: Bila pasien menjalani pemeriksaan seperti pap smear, dan hasilnya positif apa yang ibu sampaikan kepada pasien? I: Ya penkes kita itu tadi kita menganjurkan dia kontrol rutin ya kalau sudah ada gejalagejala mereka mengikuti arahan kita dan mereka tanggap juga. Karena setiap minggu mereka diberikan penkes oleh mahasiswa jadi mereka sudah ngerti itu nanti akibatnya bagiamana. Berarti penkes yang dari mahasiswa juga berhasil , mereka yang kontrolkontrol itu kendalanya yaitu dari segi ekonomi seperti pasien mau kemo, tahu obat kemo itu mahal dengan penundaan ini penyakitnya bertambah lain kalau kemo tepat waktu penyakitnya bisa ditekan karena dia ngak punya biaya itu kendalanya. Mereka mengerti tapi di sisi lain karena faktor ekonomi. “bu harusnya saya kemo yang ke sekian tapi karena saya tidak punya uang. Kalau mereka yang ngak punya jamkesmas biaya untuk kemo 3 juta setengah jadi mereka pikir-pikir apalagi kalau yang sakit itu orang tua dan anaknya ngak mampu. P: Bila pasien datang dengan keluhan keputihan dan atau perdarahan jika harus mondok di rumah sakit itu bagaimana bu? (pasien ca cerviks) I: Mereka (pasien) mondok itu memang mondok sesuai waktu pengobatan sesuai jadwal yang sudah ada misalnya untuk kemo atau menjalani radioterapi dan atau belum waktu kemo dan harusnya pasien menjalani kemo 2 minggu lagi tapi keadaan umum (KU) nya lemah, perdarahan banyak maka untuk perbaikan KU dengan hasil laborat dia kurang darah sebelum dilakukan kemo maka pasien harus diberikan transfusi dan mondok. P: Terima kasih Bu I: Iya… HASIL WAWANCARA DENGAN INFORMAN (IBU R SELAKU BIDAN POLI OBSGYN) RSUD Dr. MOEWARDI SENIN, 21 JANUARI 2013 P: Bu, Sejak kapan pemberian penkes mulai diberlakukan di poli? I: Saya mulai masuk kesini sudah 2 tahun yang lalu dan sudah ada penkes P: Bu, Bagaimana proses pemberian penkes di poli? I: Penkes diperuntukkan untuk mahasiswa, penkes dari mahasiswa yang memberi. Sebetulnya disini itu juga ada dulu kalau karyawan sendiri kan kita itu membimbing mahasiswa ya sebaiknya pas ada mahasiswa kita memberi penkes. Jadi untuk supaya mahasiswanya sendiri itu menambah ilmu juga disamping itu juga untuk kegiatan disekolahnya (kampus). P: Bu, Bagaimana cara untuk menentukkan topik atau materi penkes? 272 I: Kita mengarahkan oh kemarin judulnya ini dek (mahasiswa), misalnya ca serviks minggu depan topik yang lainnya saja apa ibu hamil atau ibu menyusui, ganti-ganti topiknya biar nanti tidak hanya topiknya kanker-kanker saja. Jadi pasiennya yang rutin kesini hari kamis oh kemarin judulnya ini sekarang judul ini berarti menambah wawasan pasien juga. P: Kalau tidak ada mahasiwa praktik bagaimana pemberian penkes? I: Kalau kita itu selama ini pas ada mahasiswa karena sambil mengajari mahasiswa. Kalau pas ngak ada mahasiswa ditunda dulu. Sekalian pas ada mahasiswa disini dia memberikan penkes ya karena disini rumah sakit pendidikan jadi sambil mahasiswanya belajar. P: Oh, jadi kalau tidak mahasiswa penkes ditunda? I: Kita tunda dulu pas ada mahasiswa biar sambil mengajari mahasiswa biar mahasiswa tahu cara memberikan penkes bagaimana, materi apa yang harus diberikan. Kita dengan sendirinya sebetulnya sudah memberi penkes saat anamnesa bu harus makan yang bergizi, harus periksa rutin itu juga kan kita sudah memberikan penkes tapi khusus untuk penayangan (memakai LCD+laptop) pas ada mahasiswa biar mahasiswa itu juga belajar mandiri. Secara otomatis pasien datang periksa kita sudah memberikan penkes dengan masalah gizi, masalah vulva hygiene, makanan yang harus dimakan oleh ibu hamil juga. P: Bagaimana pengetahuan pasien-pasien kanker serviks sebelum dan setelah diberikan penkes? I: Khususnya pasien yang ca serviks setelah kita beri pengarahan itu makan itu harus bergizi boleh makan ikan, dia (pasien) setelah kembali lagi Hbnya meningkat. Pemahaman pasien kalo makan yang berbau amis itu nanti tidak sembuh-sembuh setelah kita beri penkes kalo makan gini-gini, telur, ikan boleh dimakan karena pengetahuan mereka itu kalau makan seperti itu tidak boleh karena mempersukar penyembuhan katanya. Mereka kadang-kadang dia ngak mau makan apa-apa, kadang-kadang sayur tempe, apa-apa ngak boleh. Setelah kita beri penkes boleh makan ini baru dia tahu setelah kembali lagi Hbnya meningkat ngak ada tranfusi. Kalau mau untuk kemo kalau Hbnya rendah harus transfusi. P: Bagaimana hasil evaluasi pemberian penkes di ruangan? I: Setelah kita selesai bekerja atau mungkin sebelum kita ngomong-ngomong kasus apa yang terjadi kemarin misalnya pasien penyakit apa kok belum ada perubahan. P: Bagaimana tingkat pengunjung pasien di poli? I: Setiap hari bertambah karena banyak rujukan dari luar untuk kanker saja banyak setiap bulan sekitar ratusan. P: Sebagian besar pasien-pasien yang datang periksa disini berada pada rentang usia berapa? I: Antara umur 20 sampai 80 an. Tapi umur 80 tahun jarang. P: Sebagian besar pasien-pasien ini bekerja sebagai apa? 273 I: Kebanyakan bekerja sebagai ibu rumah tangga P: Bagaimana dengan tingkat pendidikan pasien? I: Disini itu rata-rata dibawah standar ya kelas menengah kebawah ada yang ngak sekolah, cuma SD atau SMP kebanyakan dan perguruan tinggi juga ada tapi jarang. P: Sebagian besar pasien berasal darimana? I: Campuran, dari desa, kota banyak dari luar kota banyak bahkan ada yang dari luar propinsi. Mungkin dia (pasien)merantau tapi alamatnya masih alamat disana. P: Saat pasien kesini pernah dikaji ngak apakah pasien itu misalnya yang tinggal di desa memanfaatkan layanan kesehatan disana sebelum kesini? I: Iya, dari puskesmas biasanya mereka mendapat rujukan dari puskesmas baru kesini untuk yang kasus kanker-kanker, tapi kalau untuk kasus jampersal mereka datang kesini sekarang dan diterima. P: Menurut ibu pasien-pasien kanker serviks yang datang periksa disini sebelum sakit pernah dengar tentang informasi kanker serviks? I: Kebanyakan sudah rujukan jadi kalau misalnya keputihan pasien periksa ke puskesmas dan dicurigai mengarah ke kanker langsung dirujuk kesini, dan juga misalnya hasilnya IVA test positif tapi IVA positif belum tentu dia kanker dan betul-betul harus diperiksa dengan pap smear untuk ditegakkan diagnosa. P: Jadi kebanyakan mereka datang dengan membawa rujukan? I: Iya, seperti itu, tapi ada juga yang datang periksa sendiri misalnya keputihan ada, keputihan sudah lama dan ingin pap smear juga ada tapi itu jarang. Sekarang kan sudah ada puskesmas, jadi pasien biasanya lewat jalur puskesmas. P: Pasien-pasien yang tinggal di kota itu baik yang bukan pasien kanker maupun yang kanker saat pasien datang dan dianamnesa sebelumnya apakah pasien pernah mendapat informasi tentang kanker serviks? I: Ada P: Menurut ibu,bagaimana pengetahuan wanita yang datang periksa di ruang onkologi itu tentang kanker serviks? I: Pengetahuan mereka kurang P: Biasanya keluhan utama apa yang sering pasien keluhkan dan mengarah ke kanker serviks? I: Keputihan tapi kadang perdarahan diluar masa haid. Kebanyakan mereka (pasien) datang kesini sudah membawa rujukan dan sudah punya diagnosa sementara atau suspect darisana. Jarang mereka yang dari luar kota itu datang kesini tanpa rujukan. P: Fakta, lebih dari dari 70% wanita yang datang memeriksakan diri ke rumah sakit sudah berada pada stadium lanjut tanpa ia tahu. Nah, bagaimana tanggapan atau penilaian ibu tentang hal ini? 274 I: Ya disayangkan tahu-tahu sudah stadium lanjut sebetulnya sudah ada berbagai pencegahan misalnya IVA test sehingga tidak sampai seperti itu. Informasi dari TV atau radio juga ada tentang informasi kanker serviks. Kalau dia tahu dan mau melakukan pemeriksaan misalnya pap smear kejadian kanker sudah stadium lanjut ngak terjadi. P: Apakah pasien-pasien yang datang memeriksakan diri disini tahu tentang informasi pencegahan kanker serviks secara primer yaitu dengan menghindari faktor-faktor penyebab kanker serviks? I: Ngak, kebanyakan orang ngak tahu setelah kejadian baru kita atau mahasiswa memberi informasi lewat penkes atau pada saat dia periksa. P: Yang saya ketahui dan amati pasien-pasien ca yang datang periksa disini itu melakukan pemeriksaan pap smear saat sudah sakit, bagaimana menurut ibu? I: Biasanya pasien melakukan pemeriksaan biopsi, kalau untuk di ruang ginekologi misalnya pasien dengan keputihan kita masih melakukan pap smear kalau disana (ruang onkologi) itu untuk evaluasi pasien yang sudah operasi yang sudah menjalankan kemoterapi dan radioterapi baru dievaluasi baru pasien di pap smear untuk mengetahui masih ada sel kankernya ngak atau mungkin normal. P: Menurut ibu, tingkat pemeriksaan IVA test atau pap smear disini bagaimana? I: Banyak peningkatan karena banyak rujukan. P: Terkait pencegahan tersier itu, biasnaya apa yang ibu sampaikan ke pasien-pasien ca serviks untuk menghindari komplikasi dan kematian lebih awal. I: Kontrol rutin, apa yang disampaikan oleh dokter dilaksanakan dengan baik misalnya dianjurkan untuk kemo ya kemo rutin. Menghindari makanan-makanan yang mengandung pengawet. Umur memang di tangan Allah tapi kita juga perlu berusaha. Selain itu juga untuk memberi support untuk rajin kontrol. Dukungan dari keluarga juga perlu supaya proses pengobatan yang dijalani oleh pasien bisa berjalan dengan baik. P: Saat pasien datang periksa, dan jika hasil pemeriksaan menganjurkan pasien itu untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut misalnya di poli jantung itu bagaimana bu? I: Ya karena kita keterbatasan tenaga dan bila tidak ada mahasiswa biasanya kita minta tolong petugas yang dibagian rekam medik sambil membawa map pasien untuk mengantar pasien tapi kalau pasien bisa jalan dan tahu tempatnya pasien bisa kesana sendiri. Terus nanti mapnya yang diantar. P: Terima kasih Bu I: Iya 275 GAMBARAN POLIKLINIK OBSTETRI-GINEKOLOGI RSUD Dr. MOEWARDI DAN PELAYANANNYA (Data Ditulis Berdasarkan Hasil Pengamatan dan Wawancara dengan Kepala Ruang dan Bidan Poliklinik Obstetri-Ginekologi Selama Peneliti Penelitian di Ruangan) A. Gambaran Poliklinik Obstetri-Ginekologi Poli obsgyn merupakan salah satu jenis pelayanan kesehatan yang tersedia di rumah sakit Dr. Moewardi yang memberikan pelayanan kepada pasien berhubungan dengan kandungan dan penyakitnya. Di Poliklinik Obstetri-Ginekologi terdapat 7 ruangan yang menyediakan pelayanan kepada pasien, diantaranya ruang ginekologi, laktasi, keluarga berencana (KB), CTG, onkologi, USG, dan ruang obstetri. Pelayanan di Poliklinik Obstetri-Ginekologi terbagi menjadi 4 bagian yaitu pelayanan di bagian obstetri, ginekologi, keluarga berencana (KB), dan pelayanan di bagian onkologi yang memiliki peran dan fungsi masing-masing. Pelayanan di ruang obstetri berfungsi sebagai tempat yang menyediakan pelayanan kesehatan bagi wanita hamil selama antenatal, parturien, dan puerperal. Pelayanan di ruangan ginekologi berfungsi menyediakan pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan masalah-masalah pada organ reproduksi wanita. Pelayanan di ruangan keluarga berencana (KB), menyediakan pelayanan kesehatan bagi wanita yang ingin mengikuti program keluarga berencana (KB), dan pelayanan di ruangan onkologi menyediakan pelayanan kesehatan bagi wanita yang khusus memiliki masalah-masalah pada organ reproduksi wanita seperti tumor atau kanker. B. Jumlah Tenaga Kesehatan Tetap di Poliklinik Obstetri-Ginekologi Jumlah tenaga kesehatan tetap di Poliklinik Obstetri-Ginekologi berjumlah 3 orang dan masing-masing berprofesi sebagai bidan. C. Prosedur Pelayanan di Poliklinik Obstetri-Ginekologi Pelayanan di Poliklinik Obstetri-Ginekologi dimulai ketika pasien selesai mendaftar di loket pendaftaran. Kemudian pasien datang menuju ke Poliklinik Obstetri-Ginekologi dengan membawa bukti pendaftaran ke tenaga kesehatan atau mahasiswa yang sedang bertugas untuk dianamnesa lebih dulu. Biasanya bila pasien yang datang memeriksakan diri adalah pasien lama (pasien yang sudah pernah berkunjung di Poliklinik Obstetri-Ginekologi), maka pasien harus bersabar menunggu map rekam medik pasien diantar oleh petugas rekam medik rumah sakit ke Poliklinik ObstetriGinekologi. Setelah itu baru pasien dipanggil untuk dianamnesa oleh petugas. Hal itu dimaksudkan agar tenaga kesehatan di Poliklinik Obstetri-Ginekologi mengetahui perkembangan status kesehatan pasien terlebih dahulu sebelum di dikaji lebih jauh, 276 mengetahui tindakan pengobatan yang sudah dijalani pasien dan menjadi dasar untuk menentukan intervensi atau tindakan pengobatan selanjutnya yang akan dijalani oleh pasien terkait dengan penyakit yang dialami. Tetapi, bila pasien yang datang memeriksakan diri adalah pasien baru (pasien yang baru pertama kali berkunjung di Poliklinik Obstetri-Ginekologi), maka pasien bisa langsung dianamnesa oleh petugas tanpa harus menunggu map rekam medik pasien diantar oleh petugas rekam medik rumah sakit ke poli obsgyn. Hal ini dilakukan khusus untuk pasien baru (pasien yang baru pertama kali berkunjung di Poliklinik Obstetri-Ginekologi) karena didalam statusnya itu belum ada riwayat penyakit sebelumnya sehingga ada pengecualian bagi mereka yang adalah pasien baru. Namun, jika mengikuti prosedur yang sesungguhnya pasien harus menunggu sampai map rekam mediknya diantar oleh petugas rekam medik rumah sakit ke Poliklinik Obstetri-Ginekologi, dan setelah itu baru pasien dipanggil dan dianamnesa oleh petugas. Setelah proses anamnesa pasien selesai, pasien dipersilahkan oleh petugas untuk kembali menunggu diruang tunggu. Kemudian berdasarkan hasil anamnesa itu, maka map rekam medik pasien dimasukkan ke ruangan dan pasien akan ditempatkan di ruangan yang berhubungan dengan keluhan utama atau penyakit yang dialami. Misalnya, bila seorang pasien kanker serviks datang memeriksakan diri di Poliklinik Obstetri-Ginekologi, maka map rekam medik pasien itu akan dimasukkan ke ruangan onkologi dan pasien akan dipanggil dan diperiksa di dalam ruangan itu. Hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter di ruangan sangat menentukkan tindakan pengobatan selanjutnya yang akan dijalani oleh pasien. Bila hasil pemeriksaan itu mengharuskan pasien untuk menjalani beberapa pemeriksaan, misalnya pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan jantung, dan sebagainya, maka dokter akan merekomendasikan pasien untuk pergi memeriksakan diri di bagian layanan kesehatan itu. Namun, bila hasil pemeriksaan itu sebaliknya tidak mengharuskan pasien untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut, maka dokter hanya memberikan resep dan mengingatkan pasien untuk menjalani pengobatan secara rutin sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Setelah selesai diperiksa pasien keluar dari ruangan dan membawa map rekam mediknya untuk diberikan ke petugas, dan sesuai hasil pemeriksaan tersebut, maka petugas di Poliklinik Obstetri-Ginekologi akan mengarahkan pasien untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut dan atau mengarahkan pasien untuk mengantarkan resep ke apotik dan mengambil obat, serta petugas juga mengingatkan pasien untuk menjalani pengobatan secara rutin sesuai jadwal yang telah ditentukan. 277 D. Kendala-Kendala Yang Muncul Dalam Pelayanan di Poli Obsgyn a. Jumlah Tenaga Kesehatan Tetap Di Poliklinik Obstetri-Ginekologi Sedikit Jumlah tenaga kesehatan tetap yang ada di Poliklinik Obstetri-Ginekologi hanya 3 orang, dan dibantu oleh dokter-dokter yang bertugas di masing-masing ruangan. Meskipun demikian tenaga kesehatan tetap di Poliklinik Obstetri-Ginekologi tetap sedikit dan tidak memadai bila dibandingkan dengan jumlah ruangan yang menyediakan pelayanan kepada pasien. Apabila tidak ada mahasiswa keperawatan dan atau mahasiswa kebidanan yang praktik di Poliklinik ObstetriGinekologi, maka pelayanan di Poliklinik Obstetri-Ginekologi menjadi semakin lama dan lambat. Proses pemberian pendidikan kesehatan kepada pasien di Poliklinik Obstetri-Ginekologi kurang efektif. Pemberian pendidikan kesehatan di Poliklinik Obstetri-Ginekologi dilakukan oleh tenaga kesehatan tetap secara bersamaan saat mereka melakukan anamnesa kepada pasien. Meskipun di ruangan sudah ada jadwal rutin yaitu setiap hari kamis sebagai jadwal pemberian pendidikan kesehatan. Namun, hal ini tidak selalu dijalankan sesuai jadwal yang ditentukan salah satunya karena terbatasnya tenaga kesehatan dan kadang juga ada tenaga kesehatan Poliklinik Obstetri-Ginekologi yang cuti selama beberapa hari. Hal ini tentu semakin membuat pelayanan berjalan lambat dan lama. Para tenaga kesehatan tetap di Poliklinik Obstetri-Ginekologi sangat terbantu dengan kehadiran mahasiswa keperawatan dan atau mahasiswa kebidanan yang praktik di Poliklinik Obstetri-Ginekologi, alasannya yaitu: 1. Beberapa ruangan yang kosong dan seharusnya diisi oleh petugas tenaga kesehatan, bisa diisi penuh dan diganti oleh mahasiswa yang praktik di masing-masing ruangan sehingga bisa membantu menyiapkan alat dan melakukan perawatan luka kepada pasien. 2. Proses anamnesa kepada pasien di tempat yang sudah disediakan boleh berlangsung dengan cepat. 3. Proses pemberian pendidikan kesehatan bisa berlangsung setiap hari kamis dan dilakukan oleh mahasiswa yang praktik dengan persiapan yang baik, dan materi-materi yang akan dipresentasikan bisa disiapkan secara lengkap dalam bentuk powerpoint dan brosur yang akan dibagikan kepada pasien. 4. Proses dokumentasi bisa ditulis secara baik dan lengkap di sensus harian Poliklinik Obstetri-Ginekologi dan buku laporan harian Poliklinik ObstetriGinekologi. 5. Mahasiswa bisa membantu mengarahkan dan mengantarkan pasien bila sewaktu-waktu membutuhkan pemeriksaan lanjutan di bagian layanan 278 kesehatan tertentu, misalnya poliklinik jantung, bagian laboratorium dan sebagainya. 6. Para petugas kesehatan tetap bisa lebih fokus kepada pasien dan juga bisa berkonsentrasi saat memasukkan data pasien di komputer. a. Jumlah Pasien Di Poliklinik Obstetri-Ginekologi Banyak Jumlah pasien yang berkunjung di Poliklinik Obstetri-Ginekologi per hari cukup banyak, dan biasanya pada hari sabtu merupakan hari evaluasi bagi pasien-pasien kanker untuk kontrol di ruangan onkologi, sehingga pada hari sabtu jumlah pasien yang datang untuk memeriksakan diri di Poliklinik Obstetri-Ginekologi lebih banyak dari hari-hari biasanya. c. Map Rekam Medik Pasien Terkadang Terlambat Diantar ke Poliklinik ObstetriGinekologi Kendala yang muncul, terkadang pasien sudah selesai mendaftar di loket pendaftaran dan sudah datang ke Poliklinik Obstetri-Ginekologi, map rekam medik pasien terlambat diantar ke Poliklinik Obstetri-Ginekologi sehingga pasien harus menunggu lama (khusus bagi pasien lama). Terkadang juga, map rekam medik pasien sudah diantar dan ada di meja anamnesa Poliklinik ObstetriGinekologi namun pasien bersangkutan yang namanya dipanggil belum datang. d. Dokter Yang Bertugas Terkadang Terlambat Datang di Ruangan Kendala yang muncul, terkadang pasien sudah selesai dianamnesa dan map rekam medik pasien sudah dimasukkan di ruangan, tapi dokter yang bertugas di ruangan belum datang. Terkadang dokter sudah ada di ruangan, namun pasien yang dipanggil untuk diperiksa belum ada. Terkadang pasien masih berada di ruang tunggu dan menunggu untuk dipanggil, dokter yang bertugas di ruangan itu sedang keluar dan tidak berada di ruangan sehingga pasien harus menunggu lama untuk dipanggil dan diperiksa. Akhirnya, para bidan Poliklinik Obstetri-Ginekologi harus menghubungi dokter yang bersangkutan agar kembali ke ruangan dan memeriksa pasien. 279