9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Kegiatan pemasaran

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Pemasaran
Kegiatan pemasaran sering diartikan sebagai kegiatan dalam
memasarkan suatu produk yang diperjual belikan oleh perusahaan dan
ditujukan kepada para konsumen. Padahal jika dilihat dari makna
sebenarnya pemasaran bukan hanya sekedar menjual produk saja, akan
tetapi kegiatan pemasaran merupakan suatu aktivitas dalam menganalisis
dan mengevaluasi segala kebutuhan dan keinginan para konsumen.
Aktivitas pemasaran juga bertujuan untuk memuaskan serta
memenuhi kebutuhan manusia akan suatu produk yang berupa barang
ataupun jasa. Kotler dan Amstrong dalam bukunya Prinsip-Prinsip
Pemasaran mendefinisikan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial
dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa
yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan,
dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak
lain.4
Sementara itu menurut Stanton dalam Umar pengertian pemasaran
adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang dan jasa yang memuaskan berdasarkan kebutuhan kepada pembeli
4
Philip Kotler & Gary Amstrong: Prinsip Prinsip Pemasaran. Erlangga. Jakarta 2011 hal 71
9
10
yang ada maupun pembeli potensial.5 Jadi dapat disimpulkan bahwa
pemasaran merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh perusahaan dalam
menyampaikan produknya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen lewat penciptaan dan pertukaran yang dapat memuaskan tujuan
individu dan organisasi.
2.1.1 Bauran Pemasaran
Bauran
pemasaran
merupakan
bagian
dari
aktivitas
pemasaran yang mempunyai peranan penting bila dilihat dari sisi
perusahaan sebagai pemasar maupun konsumen sebagai pengguna
suatu produk. Dari sisi perusahaan, bauran pemasaran dapat
memberikan pengetahuan bagi perusahaan dalam menetapkan
produk atau jasa yang akan dijual kepada konsumen dengan apa
yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen dengan harga yang
sesuai serta dalam menentukan saluran penjualan dan memilih cara
promosi yang tepat. Sementara dari sisi konsumen, bauran
pemasaran berperan dalam memberikan informasi mengenai
spesifikasi produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen
beserta harga produk tersebut.
Bauran pemasaran merupakan tools atau alat bagi pemasar
yang terdiri dari berbagai elemen suatu program pemasaran yang
perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan
5
Husein Umar: Manajemen Riset dan Perilaku Konsumen. PT Gramedia Pusat. Jakarta. 2005 hal
31
11
dan positioning dapat berjalan sukses.6 Kotler dan Amstrong
mendefinisikan bahwa bauran pemasaran merupakan kumpulan alat
pemasaran teknis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk
menghasikan respon yang diinginkan dari pasar sasaran.7
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa bauran
pemasaran merupakan unsur dalam pemasarana yang saling
berhubungan dan digunakan oleh perusahaan dalam mencapai tujuan
pemasaran yang efektif dalama memuaskan kebutuhan dan
keinginan konsumen. Bauran pemasaran tersebut menggambarkan
pandangan penjual tentang alat pemasaran yang digunakan untuk
memberi pengaruh kepada pembeli.
Bauran pemasaran terbagi dalam bauran pemasaran untuk
produk berupa barang dan produk berupa jasa. Dalam pemasaran
produk yang berupa jasa diperlukan bauran pemasaran yang
diperluas dengan penambahan unsur yang telah berkembang.
Pemasaran jasa dikatakan sebagai salah satu bentuk produk yang
berarti setiap tindakan atau perbuatan yang ditawarkan dari satu
pihak ke pihak lainnya bersifat tidak berwujud. Alat pemasaran
untuk sebuah produk yang berupa barang dikenal dengan istilah ‘4P’
dan dikembangkan menjadi ‘7P’ yang digunakan untuk pemasaran
produk yang berupa jasa. Menurut Kotler dan Keller 7P
didefinisikan sebagai berikut:
6
7
Rambat Lupiyodi: Manajemen Pemasaran Jasa. EdisiKedua. Salemba. Jakarta. 2006 hal 58
Philip Kotler & Gary Amstrong. Prinsip Prinsip Pemasaran. Erlangga. Jakarta. 2011 hal 62
12
1) Produk (product)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada
pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan
konsumen. Produk dapat berupa sub kategori yang menjelaskan
dua jenis seperti barang dan jasa yang ditujukan kepada target
pasar.
2) Harga (price)
Adalah sejumlah nilai (uang) yang mempunyai nilai tukar
untuk memperoleh keuntungan dari memiliki atau menggunakan
suatu produk atau jasa. Harga merupakan bauran pemasaran
yang bersifat fleksibel dimana suatu harga akan stabil dalam
jangka waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat
meningkat atau menurun yang terdapat pada pendapatan dari
hasil penjualan.
3) Tempat/distribusi (place)
Berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia pada
konsumen sadaran. Distribusi memiliki peranan yang sangat
penting
dalam
membantu
peruahaan
guna
memastikan
produknya tersedia. Hal ini dikarenakan tujuan distribusi adalah
menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan
oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.
13
4) Promosi (promotion)
Promosi adalah semua kegiatan yang dilakukan perusahaan
untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya
kepada pasar sasaran. Aktivitas dari promosi yaitu periklanan
(advertising), promosi penjualan (sales promotion), acara dan
pengalaman (eventsandexperience), hubungan masyarakat dan
publisitas (public relations and publicity) pemasaran langsung
(direct marketing) dan penjualan pribadi (personal selling).
5) Orang (people)
People menurut yaitu proses seleksi, pelatihan dan
pemotivasian karyawan yang nantinya dapat digunakan sebagai
pembedaan perusahaan dalam memenuhi kepuasan pelanggan.
6) Bukti fisik (physical evidence)
Bukti fisik yaitu bukti yang dimiliki oleh penyedia jasa
yang ditujukan kepada konsumen sebagai usulan nilai tambah
konsumen.Bukti fisik merupakan wujud nyata yang ditawarkan
kepada pelanggan atau calon pelanggan.
7) Proses (process)
Proses adalah semua prosedur aktual, mekanisme dan aliran
aktivitas dengan nama jasa yang disampaikan yang merupakan
system penyajian atas operasi jasa. Proses merupakan bentuk
kegiatan yang dilakukan untuk memasarkan produk barang atau
jasa kepada calon pelanggan.
14
Dari definisi yang ada maka dapat disimpulkan bahwa bauran
pemasaran jasa merupakan pengembangan dari bauran pemasaran
4P yang menjadi 7P.Alat pemasaran 7P tersebut terdiri dari
product, price, place, promotion, people, personal evidence dan
process.8
2.2.
Pemasaran Jasa
Selama ini pemasaran jasa, masih belum begitu diperhatikan, tapi
melihat banyaknya jumlah uang yang dibelanjakan untuk membeli jasa
tersebut maka para produsen jasa mulai memberi perhatian khusus. Hal ini
ditambah pula dengan tingkat persaingan yang mulai ketat diantara para
penghasil jasa.
Pembahasan literatur terpusat pada pemasaran barang saja, karena
barang ini dapat diamati bentuk fisiknya, ada bahan baku, jelas proses
produksinya. Lain halnya dengan jasa-jasa yang tidak memiliki bentuk
fisik, kegiatannya tidak berwujud, meliputi berbagai jenjang layanan,
professional, mulai dari dokter, insinyur, akuntan, guru, dosen, pelatih,
bankir, dan lain-lain. Jasa ini menampilkan sosok orangnya yang telah
mendapatkan latihan-latihan tertentu.
Steinhoff juga menyatakan bahwa dalam industri jasa, tidak
berlaku apa yang biasanya dijumpai insdutri barang, misalnya :
a.
8
Tidak ada produksi massal, tidak ada persediaan barang.
Philip Kotler & Kevin L Keller: Marketing Management. Alih Bahasa oleh Benyamin Molan. PT
Indeks. Jakarta. 2007 hal 23
15
b.
Tidak ada mekanisme, otomatisasi dan standar.
c.
Banyak usaha kecil dibidang jasa, dan minim investasi.
d.
Daerah kerja terbatas (kebanyakan).
e.
Sukses usaha lebih banyak tergantung pada mutu layanan, bukan pada
besaarnya investasi.
f.
Biaya operasionalnya paling besar untuk keperluan tenaga kerja.9
Definisi jasa menurut para ahli, menurut William J. Statnton: Jasa
adalah sesuatu yang diidentifikasikan secara terpisah tidak berwujud,
ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan. Jasa dapat dihasilkan dengan
menggunakan benda-benda berwujud atau tidak.10 Dan pengertian jasa
menurut Valarie A. Zeithalm dan Mary jo Bitner: Jasa adalah suatu
kegiatan ekonomi yang outputnya bukan produk dikonsumsi bersamaan
dengan waktu waktu produksi dan memberikan nilai tambah bersifat tidak
berwujud (Intangible).11
2.2.1. Macam-macam Jasa
Macam-macam jasa dapat dikelompokkan, sebagai berikut :
9
a.
Personalized services
b.
Financial services
c.
Public utility and transportation services
d.
Entertainment
Dan Steinhoff. Buchari Alma: Manajemen Pemasaran & Pemasaran Jasa. Alfabeta. Bandung.
2005 hal 242
10
William J. Stanton. Buchari Alma: Manajemen Pemasaran & Pemasaran Jasa. Alfabeta.
Bandung. 2005 hal 243
11
Ibid. 25
16
e.
Hotel services12
2.2.2. Bank
Bank merupakan mitra dalam rangka memenuhi semua
kebutuhan keuangan mereka sehari-hari. Bank dijadikan tempat
untuk melakukan berbagai transaksi yang berhubungan dengan
keuangan seperti mengamankan uang, melakukan investasi,
pengiriman uang, melakukan pembayaran, atau melakukan
penagihan.13Pengertian bank pada awal dikenalnya adalah meja
tempat menukar uang. Lalu pengertian berkembang tempat
penyimpanan uang dan seterusnya. Pengertian ini tidaklah sah,
karena pengertian pada saat itu sesuai dengan kegiatan bank pada
saat itu. Namun, semakin modernnya perkembangan dunia
perbankan maka pengertian bank pun berubah pula. Menurut A.
Abdurahman, dalam Ensiklopedia Ekonomi Keuangan dan
Perdagangan, bank adalah suatu jenis lembaga keuangan yang
melaksanakan berbagai macam jasa, seperti memberikan pinjaman,
mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap mata uang,
bertindak sebagai tempat penyimpanan benda-benda berharga,
membiayai usaha perusahaan-perusahaan dan lain-lain.14
12
Paul D. Converse et al. Buchari Alma: Manajemen Pemasaran & Pemasaran Jasa. Alfabeta.
Bandung. 2005hal 246
13
Kashmir: Pemasaran Bank. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. 2010 hal 7
14
Thamrin Abdullah & Francis Tantri: Bank dan Lembaga Keuangan. Rajagrafindo Persada.
Depok. 2012 hal 7
17
Pengertian pemasaran bagi setiap perusahaan tidak ada
perbedaan.Hanya yang menjadi masalah adalah penerapan
pemasaran untuk setiap jenis perusahaan memiliki karakteristik
tersendiri. Misalnya, pemasaran yang dijalankan untuk perusahaan
yang menghasilkan produk berupa barang tentu akan sangat
berbeda dengan perusahaan yang memiliki produk jasa seperti
perusahaan keuangan. Bank sebagai perusahaan yang bergerak di
bidang keuangan produk yang diperjualbelikan merupakan jasa
keuangan. Secara umum pengertian pemasaran bank adalah suatu
proses untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa
bank yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
nasabah dengan cara memberikan kepuasan.15 Dari definisi ini
beberapa pengertian yang perlu yang untuk diketahui adalah
sebagai berikut:
“Produk bank adalah jasa yang ditawarkan kepada
nasabah untuk mendapatkan perhatian, untuk dimiliki,
digunakan, atau dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan nasabah”.16
Produk bank terdiri dari produk simpanan (giro, tabungan
deposito), pinjaman (kredit), atau jasa-jasa bank lainnya seperti
transfer, kliring, inkaso, safe deposit box, kartu kredit, letter of
credit, bank garansi, bank draf dan jasa-jasa lainnya.
15
Kashmir: Pemasaran Bank. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. 2010 hal 54
Ibid. hal 55
16
18
2.3.
Komunikasi Pemasaran
Dalam setiap kegiatan pemasaran elemen yang sangat penting
untuk diperhatikan adalah komunikasi. Dengan berkomunikasi, kegiatan
pemasaran akan berlangsung dengan sedemikian rupa dan dapat mencapai
segala sesuatu yang diinginkan adalah terjadinya proses pembelian. Pada
tingkat dasar, komunikasi dapat menginformasikan dan membuat
konsumen dan potensial konsumen menyadari atas keberadaan produk
yang ditawarkan.Komunikasi dapat berusaha membujuk konsumen dan
potensial konsumen agar berkeinginan masuk ke dalam hubungan
pertukaran (exchange relationship).
Komunikasi juga dapat diartikan sebagai pengingat konsumen
mengenai keberadaan produk, yang pada masa lalu pernah dilakukan
transaksi pertukaran pada produk tersebut. Selain itu peran lain dari
komunikasi dalam pemasaran adalah untuk membedakan produk yang
ditawarkan oleh suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Pada
tingkatan yang lebih tinggi, peran komunikasi tidak hanya pada pendukung
transaksi dengan menginformasikan, membujuk, mengingatkan, dan
membedakan produk, tetapi juga menawarkan sarana pertukaran sendiri.17
Saat ini komunikasi pemasaran sudah mengkaji sebuah kegiatan
yang sangat penting semenjak era bisnis industri berubah menjadi bisnis
informasi. Konsumen yang semula bersifat homogen yang lebih mudah
17
Nugroho J Setiadi. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian
Pemasaran. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. 2003 hal 250
19
dijangkau dibanding konsumen sekarang yang lebih heterogen dengan
perbedaan kebutuhan dan kepentingan.
Jika bisnis konvensional berusaha untuk menekan anggaran
serendah mungkin untuk mendapatkan keuntungan lebih besar.Sementara
bisnis modern berusaha untuk lebih mementingkan penempatan posisi
produk di pasar agar dapat menggeser kedudukan paara pesaing.Meskipun
konsekuensinya adalah membutuhkan biaya yang cukup besar.Biaya
tersebut dianggap investasi oleh beberapa perusahaan.Maka dalam hal
inilah komunikasi pemasaran mempunyai peran yang sangat penting dalam
kesuksesan suatu produk.
Perusahaan harus dapat mengelola sistem komunikasi pemasaran
yang sangat kompleks. Perusahaan berkomunikasi dengan perantaranya,
konsumen dan masyarakat dengan berbagai tingkatan sosial. Sementara
konsumen berkomunikasi dari mulut ke mulut antar suatu kelompok lain
yang menjadi lawan komunikasinya. Oleh sebabnya, komunikasi
pemasaran
dilakukan
perusahan
haruslah
memiliki
konsistensi,
kemanunggalan dalam pesan dan citra yang disampaikan kepada
konsumen sehingga dengan demikian proses komunikasi pemasaran yang
dijalankan akan lebih efektif.
Komunikasi
pemasaran
didefinisikan
sebagai
usaha
untuk
menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai
keberadaan produk di pasar. Komunikasi pemasaran memegang peranan
yang sangat penting bagi pemasar. Tanpa komunikasi, konsumen maupun
20
masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk
dipasar. Komunikasi pemasaran ini memerlukan ataupun menyedot dana
yang sangat besar, oleh karena itu pemasar harus hati-hati dan penuh
perhitungan dalam menyusun rencana komunikasi pemasaran. Penentuan
siapa saja yang menjadi sasaran komunikasi sangat menentukan
keberhasilan komunikasi. Dengan penentuan sasaran yang tepat, proses
komunikasi akan berjalan efektif dan efisien.18
Komunikasi adalah aspek penting dalam keseluruhan misi
pemasaran serta
suksesnya pemasaran. Dalam dekade terakhir ini,
komponen komunikasi pemasaran dalam bauran pemasaran menjadi
penting.Bahkan telah diklaim bahwa “pemasaran di era 1990-an adalah
komunikasi dan komunikasi adalah pemasaran”, keduanya tidak dapat
dipisahkan.19
Ketika perusahaan mengomunikasikan pesan yang unik dan positif
melalui iklan, penjualan perorangan, promosi penjualan, dan cara-cara
lain, mereka dapat membedakan merek secara efektif melalui penawaran
yang kompetitif dan melindungi diri dari kompetisi harga.Koordinasi dari
kegiatan tersebut dikenal sebagai bauran komunikasi pemasaran
(marketing communication mix).
Bauran komunikasi pemasaran sebenarnya berkembang dari salah
satu bauran pemasaran (marketing mix) yaitu promosi. Bauran komunikasi
18
Sutisna: Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. 2001
hal 268
19
Hifni Alifahmi: Sinergi Komunikasi Pemasaran: Iklan, Public Relation, dan Promosi. Quantum.
Jakarta. 2005 hal 14
21
pemasaran tersebut terdiri dari advertising (iklan), sales promotion
(promosi penjualan), events and experience (acara dan pengalaman),
public relation and publicity (hubungan masyarakat dana publisitas),
direct marketing (pemasaran langsung), dana personal selling (penjualan
tatap muka). Komponen tersebut menjadi bagian dari konsep pemasaran
terpadu.20
Dahulu kebanyakan orang mungkin menempatkan komunikasi
pemasaran dibawah periklanan dan promosi, namun ada perkembangannya
saat ini, komunikasi pemasaran muncul sebagai suatu bentuk komunikasi
yang lebih kompleks dan berbeda. Pada akhirnya, banyak akademisi dan
praktisi mendefinisikan komunikasi pemasaran yaitu semua elemenelemen promosi dari marketing mix yang melibatkan komunikasi antar
organisasi dan target audiens pada segala bentuknya yang ditujukan untuk
performance pemasaran.
Dalam komunikasi pemasaran dapat juga dinyatakan sebagai
kegiatan komunikasi yang ditujukan untuk menyampaikan pesan kepada
konsumen/nasabah dengan menggunakan sejumlah media dan berbagai
saluran yang dapat dipergunakan dengan harapan terjadinya tiga tahapan
perubahan, yaitu perubahan, yaitu perubahan pengetahuan, perubahan
sikap dan perubahan tindakan yang dikehendaki. Adapun jenis media yang
dapat digunakan seperti elektronik dan cetak.
20
Hermawan Agus: Komunikasi Pemasaran. Erlangga. Jakarta. 2012 Hal 55
22
Kebanyakan orang mungkin menempatkan komunikasi pemasaran
berada dibawah periklanan dan promosi, namun ada perkembangannya
saat ini, komunikasi pemasaran muncul sebagai suatu bentuk komunikasi
yang lebih kompleks dan berbeda. Pada akhirnya, banyak akademisi dan
praktisi mendefinisikan komunikasi pemasaran yaitu semua elemenelemen promosi dari marketing mix yang melibatkan komunikasi antar
organisasi dan target audiens pada segala bentuknya yang ditujukan untuk
performance pemasaran.
2.3.1. Bauran Komunikasi Pemasaran
Perusahaan di masa lalu sering menganggap elemen
komunikasi sebagai aktivitas yang terpisah dari pemasaran,
sedangkan filosofi pemasaran saat ini menekankan pentingnya
keterpaduan keduanya untuk meraih sukses, seperti yang diringkas
pada kutipan dibawah ini:
“Pemasar yang sukses dalam lingkungan baru adalah orang yang
mengkoordinasikan bauran komunikasi secar ketat, sehingga dapat
dilihat dari media (periklanan) yang satu ke media yang lainnya,
dari program event yang satu ke program event lainnya, dan secara
instan dapat melihat bahwa merek tersebut berbicara satu suara.
Alasan mendasar dari komunikasi pemasaran terpadu ini adalah
bahwa komunikasi pemasaraan akan menjadi satu-satunya
keunggulan kompetitif yang terus berlanjut dari suatu organisasi
23
pemasaran di tahun 1990-an memasuki abad 21”.21
Kitchen et al memberikan poin tersendiri bahwa IMC
bukan lagi hanya sebuah proses komunikasi, tetapi sebuah proses
yang terkait dengan pengelolaan sebuah merek. IMC melibatkan
cara pengelolaan komunikasi pemasaran secara holistik untuk
mencapai tujuan strategis.22
Terdapat
beberapa
definisi
mengenai
komunikasi
pemasaran terpadu yang dikemukakan oleh sejumlah pakar.
Integrated Marketing Communication (IMC) atau komunikasi
pemasaran terpadu menurut Tuckwell adalah sebuah koordinasi
dari semua bentuk komunikasi pemasaran yang dilakukan melalui
sebuah program terpadu guna memaksimalkan dampak pada target
audien23.
Definisi
tersebut
menekankan
pada
komunikasi
pemasaran terpadu yang memanfaatkan semua bentuk promosi
untuk menciptakan hasil yang maksimal.
Definisi lain dari IMC adalah proses pengembangan dan
implementasi berbagai bentuk program komunikasi persuasif
kepada pelanggan dan calon pelanggan, serta berkelanjutan dengan
menggunakan semua bentuk komunikasi yang relevan serta dapat
21
Terrence A Shimp: Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Erlangga.
Jakarta. 2003 hal 23
22
Philip J Kitchen et al: Integrated Marketig Communication: A Primer. Routledge Taylor &
Francis Group. New York. 2004
23
Keith J Tuckwell: Integrated Marketing Communication: Strategic Planning Perspective.
Second Edition. Pearso Pretice Hall. USA. 2008
24
diterima pelanggan dan calon pelanggan.24
Fokus utama pada kedua definisi IMC tersebut adalah
pemahaman dan pemanfaatan alat-alat komunikasi secara holistik
yang bertujuan untuk mempengaruhi atau memberikan efek
langsung kepada konsumen terhadap merek atau produk suatu
perusahaan. Dari definisi IMC diatas dapat disimpulkan bahwa
IMC merupakan sebuah sinergi, kreatifitas, integrasi dan
komunikasi pemasaran secara terpadu dengan cara memanfaatkan
beragam elemen komunikasi yang berbeda-beda agar tercipta
koherensi yang saling mendukung.
Elemen komunikasi pemasaran terpadu yang memiliki
kaitan dengan sebuah ekuitas merek yaitu kesadaran merek, citra
merek, respon merek dan hubungan merek dapat dilihat pada
gambar 2.1.
Gambar 2.1 merupakan model komunikasi pemasaran
terpadu
yang
menggambarkan
hubungan
antara
program
komunikasi pemasaran dengan ekuitas sebuah merek. Berdasarkan
gambar di atas dapat dilihat bahwa strategi komunikasi pemasaran
yang dilakukan melalui kegiatan acara dalam kegiatan acara dan
pengalaman (event and experience) diindikasikan memiliki
pengaruh dalam membangun kesadaran merek sebuah produk.
24
Terence A Shimp: Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran
Terpadu.Erlangga. Jakarta. 2003 hal 23
25
Gambar 2.1 Model Komunikasi Pemasaran Terpadu
Sumber : Agus Hermawan (2012 : 55)
2.4.
Strategi Komunikasi Pemasaran
Strategi pada hakekatnya adalah perencanaan dan manajemen
untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi untuk mencapai tujuan tersebut
strategi tidak hanya berfungsi sebagai perjalanan yang hanya menunjukkan
arah saja, melainkan harus dapat dan mampu membujuk bagaimana titik
operasionalnya25. Strategi yang efektif merupakan hasil riset proses yang
tersusun dan tergabung dengan pengetahuan yang mendalam mengenai
kebutuhan-kebutuhan, apresiasi, dan sikap kelompok sasaran.
Strategi komunikasi diartikan sebagai panduan dari perencanaan
komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai suatu tujuan.
25
Onong Uchjana Effendy: Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. PT Remaja Rosdakarya.
Bandung. 1994 hal 32
26
Dalam mencapai tujuan tersebut, strategi komunikasi harus dapat
menunjukan bagaimana opreasionalnya secara taktis harus dilakukan
dalam arti kata bahwa pendekatan dapat berbeda sewaktu-waktu
bergantung dari situasi dan kondisi. Kegiatan yang berkaitan dengan
strategi komunikasi adalah persiapan, kegiatan penggarapan, dan kegiatan
penyimpulan serta penjelasan masing-masing kegiatan. Selanjutnya
masalah strategi sering kali dikaitkan dengan metode, teknik, dan taktik.
Semuanya itu berguna untuk mengembangkan strategi komunikasi
pemasaran. Membuat komunikasi yang efektif merupakan cara yang tepat
untuk membuat strategi komunikasi pemasaran.26
Pada buku Marketing Communication: Framework, Theories and
Applications, Chris Fill menjelaskan kerangka kerja dalam komunikasi
pemasaran terpadu bahwa organisasi dapat dipandang sebagai sistem
sosial yang terbuka (Katz dan Kahn 1978) dan semua komponenkomponen yang ada dalam sistem secara interaktif saling bergantung satu
dengan yang lainnya (Goldaber 1986). Modifikasi salah satu bagian dari
suatu sistem dan melakukan suatu penyelesaian dibuat oleh semua
komponen lain agar mengakomodasi perusahaan tersebut. Efek tersebut
dapat dilihat dari tingkat makro dan mikro.27
Pada tingkat makro saling ketergantungan antara organisasi telah
dicatat oleh sejumlah riset.Stern dan El Ansary dalam Chris Fill
26
Jhon E. Kennedy dan R. Dermawan: Marketing & Communication : Taktik & Strategi. PT Buana
Ilmu Populer. Jakarta. 2006
27
Chris Fill: Marketing Communication: Framework, Therories and Application. Pretince Hall.
London.1995.
27
menggambarkan bahwa saluran distribusi sebagai suatu unit yang saling
tergantung. Pada tingkat makro secara individual bagian-bagian dari suatu
organisasi mengakomodasi satu sama lain sebagai suatu organisasi yang
melakukan penyesuaian untuk merubah lingkungannya.
Dalam pengumpulan keputusan yang dihubungkan dengan
pengembangan dan penyerahan dari suatu strategi komunikasi pemasaran,
gambar dibawah ini menjadi mungkin untuk meliht kompleksitas dan
kepekaan dari setiap konsumen dalam pengambilan keputusan.28
Gambar 2.2 A System of Marketing Communications
Sumber : Chris Fill (1995 : 18)
28
Ibid hal 18
28
Pada gambar 2.2 dijelaskan mengenai sistem komunikasi
pemasaran (marketing communication system). Adapun penjelasannya
diuraikan pada poin selanjutnya.
2.4.1. Key Factor Analysis (Analisis Faktor Kunci)
Key Factor Analysis atau Analisis Faktor Kunci adalah
suatu
yang
mengeluarkan
berguna
untuk
hal-hal
penting
melakukan
yang
penekanan
bersangkutan
dan
kepada
komunikasi pemasaran yang efektif.29
Analisis faktor kunci merupakan bagian penting dalam
membuat sistem strategi komunikasi pemasaran bagi sebuah
perusahaan atau organisasi.Agar komunikasi pemasaran dapat
sesukses yang diperkirakan maka perlu dilakukan pengawasan
yang
terus
perkembangan
menerus
kepada
ekonomi,
kompetitor,
aktifitas
peristiwa
sosial,
perundang-undangan,
dan
bahkan situasi internal perusahaan. Pengawasan lingkungan
(environmental monitoring) atau yang disebut juga sebagai analisis
situasi (situation analysis), melibatkan dua kegiatan umum.
Pertama analisis internal mengenai apa yang dilakukan terhadap
kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) organisasi.
29
Chris Fill: Marketing Communicaton: Framework, Theories and Application. Pretince Hall.
London. 1995 hal 66
29
Pertimbangan keuangan dan masalah ketenagakerjaaan adalah
topik utama dalam analisis internal.30
Perusahaan dengan keuangan yang kuat serta tim ahli
komunikasi yang berbakat mempunyai peluang lebih besar untuk
mengembangkan program kreatif yang berhasil. Sementara
perusahaan yang terbelakang mempunyai kemampuan terbatas.
Dalam analisis eksternal (external analysis), komponen kedua dari
pengawasan
lingkungan,
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
efektifitas komunikasi dan kesuksesan produk ditinjau secara
mendalam. Situasi ekonomi, aktifitas kompetisi, perkembangan
sosial-budaya, iklim perundang-undangan, pertimbangan, jalur
distribusi, peluang (opportunity) dan ancaman (threat) yang
dihadapi merek pada suatu waktu merupakan faktor-faktor yang
umumnya terlihat dalam suatu analisis situasi eksternal. Aspek
penting
pengawasan
lingkungan
dapay
diingat
dengan
menggunakan SWOT yaitu yang terkenal atas analisis kekuatan
(strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan
ancaman (threat).31
30
Terence A. Shimp: Periklanan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Erlangga.
Jakarta. 2003 hal 44
31
Ibid hal 45
30
2.4.2. Promotion Objective (Tujuan Promosi)
Tujuan promosi merupakan analisa suatu tujuan dari
komunikasi pemasaran terhadap produk atau jasa yang akan
ditawarkan. Analisa tersebut berdasarkan atas pengidentifikasikan
peluang-peluang dan menetapkan sasaran yang menjadi target
marketnya.
Proses dalam mengatasi banyaknya permintaan yang
berbeda ini dirasakan ketika organisasi telah membuat dan
menetapkan sasaran promosi yang sangat sulit dan kompleks.
Kompleksitas yang dirasakan ini terkadang telah menunjukan
sejumlah besar para manajer gagal dalam menetapkan sasaran
promosi. Banyak dari mereka yang menetapkan sasaran promosi
sedemikian rupa sehingga sasaran promosi yang telah ditetapkan
tidak tepat atau tidak sesuai dengan tujuan pemasaran yang
diinginkan. Promotion objective merupakan hasil dari key analysis
pada sebuah sistem pemasaran. Pada umumnya sasaran promosi
ditetapkan oleh para manajer yang berkaitan dengan penjualan.32
Sasaran promosi yang ditetapkan antara lain meliputi
peningkatan dalam penguasaan pasar, rasio laba dan modal, dan
peningkatan volume penjualan. Hal-hal yang menyebabkan volume
32
Chris Fill: Marketing Communication: Framework, Theories and Application. Pretince Hall.
London. 1995 hal 227
31
penjualan berubah-ubah atau bervariasi antara lain disebabkan
oleh: 33
a. Pesaing merubah harga
b. Pembeli membutuhkan perubahan
c. Kemajuan teknologi yang memudahkan proses produksi
menjadi meningkat, skala ekonomi, pengaruh pengalaman, dan
untuk beberapa organisasi kesempatan untuk mengurangi biaya
d. Masuk dan keluarnya pesaing yang berbeda
Chris Fill menerangkan bahwa pengaturan dari sasaran
promosi adalah penting. Hal tesebut dikarenakan adanya tiga
pertimbangan yaitu:34
1. Sasaran promosi memberi makna dari komunikasi dan
mengkoordinasi antara dua kelompok (klien dan perusahaan)
ketika melakukan suatu kampanye.
2. Sasaran promosi bertindak sebagai pemandu dalam pengambilan
keputusan dan memberikan suatu fokus untuk keputusan dan
memberikan suatu fokus untuk keputusan yang diikuti dalam
proses pengembangan rencana promosi.
3. Sasaran promosi sebagai tanda sehingga suatu kegagalan atau
keberhasilan dari suatu program dapat diketahui.
33
Ibid. hal 228
Chris Fill: Marketing Communication: Framework, Theories and Application. Pretince Hall.
London. 1995 hal 229
34
32
2.4.3. Segmentation, Targeting, Positioning (STP)
Produsen pada dasarnya melakukan penciptaan nilai
sekaligus
penyerahan
nilai.
Philip
Kotler
dalam
Kasali
menggabungkan proses penciptaan dan penyampaian nilai kepada
konsumen dalam bentuk yang disebut STP yaitu Segmentation,
Targeting, dan Positioning.35
A. Segmentasi
Segmentasi pasar adalah suatu konsep yang sangat penting.
Segmentasi pasar dapat didefinisikan sebagai suatu proses untuk
membagi-bagi atau mengelompokkan pasar ke dalam kotak-kotak
yang lebih homogen. Pasar pada umumnya memiliki sifat yang
heterogen sehingga akan sangat sulit jika suatu perusahaan
melayani secara keseluruhan. Oleh karenanya pasar harus dipilih
pada segmen tertentu saja dan meningggalkan segmen lain.
Segmentasi pada dasarnya adalah suatu suatu strategi untuk
memahami struktur pasar dengan pemetaan atau pengelompokkan
konsumen yang diidentifikasikan dengan keinginan, daya beli,
lokasi geografis, perilaku dan kebiasaan pembelian. Segmentasi
pasar adalah konsep yang sangat penting dalam kehidupan ini.
Bukan hanya untuk kepentingan bisnis tetapi juga untuk kegiatan
nirlaba lainnya.
35
Rhenald Kasali: Membidik Pasar Indonesia Segmentasi Targeting Positioning. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta. 1998
33
Segmentasi pasar dapat dibagi menjadi beberapa cara, yaitu :
1. Segmentasi Geografis, yaitu pembagian pasar menurut daerah
unit geografisnya. Misalnya Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan
Sulawesi. Atau luas daerah, luas kota, dan luas wilayah
cakupannya.
2. Segmentasi Demografis, yaitu pembagian pasar ke dalam
kelompok yang berbeda-beda berdasarkan kelas sosial, gaya
hidup, dan atau ciri-ciri kepribadian.
3. Segmentasi
Prikografis,
yaitu
para
konsumen
dibagi
berdasarkan kelompok yang berbeda-beda berdasarkan kelas
sosial, gaya hidup dan atau ciri-ciri kepribadian.
4. Segmentasi
Perilaku,
kelompok-kelompok
yaitu
konsumen
berdasarkan
dibagi
pengetahuan,
kedalam
sikap,
penggunaan, atau tanggapan mereka terhadap suatu produk.
Banyak pemasar berpendapat bahwa variabel ini merupakan titik
awal terbaik untuk membuat segmen-segmen pasar.
Kotler mengemukakan agar segmentasi yang dihasilkan
dapat bermanfaat dan memiliki nilai efektifitas yang tinggi, maka
segmentasi harus memiliki karakteristik sebagai berikut:36
a) Berbeda (distinctive), yaitu memiliki karakteristik dan
perilaku pembelian yang berbeda dengan yang lain.
36
Philip Kotler: Marketing Management. Eleven Edition. Pretince Hall. London
34
b) Dapat diukur (measurable), yaitu daya beli dalam
segmentasi harus dapat diukur.
c) Dapat
dijangkau
(accessible),
segmen
pasar
dapat
dijangkau.
d) Cukup besar (substantially), yaitu segmen pasar cukup
besar dan menguntungkan.
e) Dapat digarap (actionable), yaitu dapt dibuat program yang
efektif untuk menarik segmen pasar.
B. Targeting
Menentukan target pasar adalah tahap selanjutnya dari
strategi komunikasi pemasaran. Dalam bukunya Dermawan
Soemanagara mengungkapkan: menurut Morissan (1995) target
pasar adalah memilih salah satu atau beberapa segmen pasar yang
menjadi fokus kegiatan komunikasi pemasaran. Targeting memiliki
dua fungsi sekaligus yaitu menyeleksi target market sesuai dengan
kriteria tertentu dan menjangkau target pasar tersebut.37
Pada sasaran (targeting) dilihat secara bahasa adalah
segmen yang dijadikan sebagai sasaran pemasaran produk.
Targeting adalah menetapkan target pasar untuk produk yang
dihasilkan yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang menjdi
fokus dari kegiatan pemasaran yang ada.38
37
Jhon E. Kennedy dan R. Dermawan: Marketing & Communication: Taktik & Strategi. PT Buana
Ilmu Populer. Jakarta. 2006
38
Rhenald Kasali: Membidik Pasar Indonesia Segmentasi Targeting Positioning. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta. 2006
35
Ada tiga strategi dalam memilih segmen pasar, yaitu:
1. Pemasaran serba sama (unidifferentiated marketing). Dalam
strategi ini perusahaan membuat suatu bauran pemasaran
untuk seluruh pasar, dengan mengesampingkan perbedaan
setiap segmen.
2. Pemasaran serba aneka (differentiated marketing). Dalam
strategi
ini
perusahaan
membuat
beberapa
bauran
pemasaran untuk beberapa segmen.
3. Pemasaran terpusat (concentrated marketing). Dengan
hanya berkonsentrasi pada satu segmen perusahaan dapat
mengetahui dengan baik perilaku pembelian dari segmen
tersebut.
C. Positioning
Positioning
bukanlah
suatu
strategi
produk,
tetapi
merupakan strategi komunikasi. Positioning menurut Aaker dan
Myers (1987) adalah menunjuk pada penciptaan “posisi” suatu
merek tertentu dalam kognisi (ingatan) para konsumen
dikaitkan dengan merek-merek lain yang menjadi pesaingnya.
Keberhasilan komunikasi pemasaran suatu produk sering kali
banyak ditentukan oleh ketetapan dalam perumusan strategi
“positioning”-nya. Karena dari sudut pandang konsumen
eksistensi suatu produk cenderung lebih banyak ditentukan oleh
citra dan persepsi (mental image) yang ada dibenak pikiran
36
mereka tentang nilai-nilai kegunaan atau kelebihan dari produk
tersebut.39
Positioning dilakukan saat ini karena begitu banyaknya
produk dipasar. Diharapkan dengan adanya positioning dapat
menempatkan produk dipikiran khalayak dengan tujuan akhir
dilakukan pembelian terhadap produk oleh konsumennya.
Positioning dilakukan agar konsumen mampu mengingat
merek/produk/nama
tertentu
dalam
benaknya,
sehingga
menjadikan produk itu mempunyai citra yang kuat di mata
konsumen.40
Untuk menyampaikan suatu produk kepada konsumen dan
pada pihak-pihak terkait, pemasar kini bisa memilih aktivitas
komunikasi tertentu melalui elemen, fungsi, atau alat (tools)
yang terdiri dari periklanan penjualan personal, humas dan
publikasi, promosi penjualan, dan pemasaran langsung. Gaya
dan harga produk, bentuk dan warna kemasan, tata cara dan
busana wiraniaga, semuanya mengkomunikasikan sesuatu pada
konsumen.
Setiap kontak merek (brand contact) membawa kesan yang
bisa memperkuat atau justru memperlemah citra perusahaan
dimata konsumen.Oleh karenanya pemasar harus dapat
39
http://twietwe.blogspot.com/2011/01/model-segmentasi-targeting-dan.html(diakses
Jumat 10/04/15 pukul 19.45 wib)
40
pada
Sutisna: Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.
2002
hari
37
memadukan keseluruhan bauran komunikasi pemasaran agar
dapat efektif dalam mengkomunikasikan pesan dan positioning
strategis yang konsisten pada konsumen.
2.5.
Event Marketing sebagai Elemen Promosi
Salah satu cara yang ampuh dalam menyampaikan pesan sebuah
brand atau merek adalah dengan mengajak konsumen dan potensial
konsumen untuk terlibat dalam sebuah event yang diselenggarakan
perusahaan. Event marketing yang diselenggarakan harus memiliki
pengaruh (impact) serta memberikan kesan mendalam kepada setiap orang
yang hadir sehingga konsumen maupun potensial konsumen bisa cukup
lama mengingat pengalaman yang menyenangkan tersebut.
Event termasuk kegiatan pemasaran dan komunikasi, komunikasi
pemasaran adalah aplikasi komunikasi yang bertujuan untuk membantu
kegiatan pemasaran dari sebuah perusahaan. Hubungan antara komunikasi
pemasaran dan event diistilahkan oleh Kotler sebagai bauran komunikasi
pemasaran yaitu promosi sebagai bagia dari 4P (Product, Price, Place,
and Promotion) dan fungsi promosi ini dilakukan oleh bidang kajian
promosi penjualan. Komunikasi pemasaran dinyatakan sebagai kegiatan
komunikasi yang ditujukan untuk menyampaikan pesan kepada pasar atau
khalayak sasaran melalui berbagai saluran atau media dengan harapan
38
komunikasi yang dijalankan mencapai tiga tahapan perubahan, yaitu
perubahan pengetahuan, perubahan sikap, dan perubahan tindakan.41
Tom Duncan dalam buku “The Principles of Advertising and IMC”
mengatakan bahwa “event marketing is a promotional occasion designed
to attact an involve a brand’s target audience”. Event marketing yang
diselenggarakan harus memiliki pengaruh (impact) serta memberikan
kesan mendalam kepada setiap orang yang hadir sehingga customer
maupun potensial customer bisa cukup lama mengingat pengalaman yang
menyenangkan tersebut.
Event atau brand activation memiliki peranan yang cukup besar
dalam kegiatan komunikasi pemasaran. Padahal, sebelumnya event hanya
dianggap sebagai pelengkap kegiatan komunikasi pemasaran lainnya
karena perusahaan masih mengandalkan kegiatan above the line atau
pemasangan iklan pada media massa.
2.5.1. Fungsi dan Karakteristik Event
Tujuan dilakukannya sebuah event adalah agar masyarakat
atau target konsumen memperoleh pengenalan, pengetahuan,
pengertian yang mendalam dan diharapkan dari acara tersebut
dapat menciptakan cipta positif terhadap produk atau perusahaan
yang diwakili.
41
John E. Kennedy: Management Event. PT Buana Ilmu Populer. Jakarta 2009
39
Fungsi dari suatu event marketing menurut Kenndey adalah
sebagai berikut:42
1.
Kunci utama suksesnya sebuah event adalah pengembangan
ide, jika organizer atau perusahaan yang mengadakan event
tersebut merealisasikan ide sesuai dengan harapannya maka
event yang diselenggarakanakan memiliki keunikan tersendiri.
Karena inti dari penyelenggaraan event ini adalah event harus
unik dan biasanya muncul ide bahwa setiap event harus
berbeda dari event lainnya.
2.
Perishability adalah event yang diselenggarakan memiliki
keunikan yang khas, tentunya event ini dapat diulang lagi
persis dengan event sebelumnya.
3.
Intangibility
adalah
pengalaman
yang
didapatkan
dari
penyelenggaraan event. Hal ini merupakan tantangan untuk
merubah bentuk pelayanan menjadi suatu yang berwujud,
sehingga sekecil apapun wujud event mampu merubah persepsi
pengunjung.
4.
Suasana dan pelayanan merupakan karakteristik yang penting
pada saat penyelenggaraan event. Event yang diselenggarakan
dengan hati makan akan menghasilkan sukses yang besar tetapi
sebaliknya kegagalan event dihasilkan karena suasana hati
yang tidak tepat.
42
John E. Kennedy: Management Event. PT Buana Ilmu Populer. Jakarta. 2009
40
5.
Interaksi personal dari pengunjung merupakan kunci sukses
penyelenggaraan event. Sebagai contoh adalah event konser
musik. Ketika penonton dilibatkan untuk bernyanyi walau
sesekali
tetapi
suasana
dapat
dibangun
dan
mereka
berkontribusi pada penyelenggaraan event tersebut.
Dari penjelasan di atas peneliti menyimpulkan bahwa setiap
event memiliki karakteristik tertentu dan berbeda. Hal ini yang
menjadi
perbedaan
terletak
pada
keunikan,
perishability,
intangibility, suasana, pelayanan, dan interaksi personal.Menurut
Leonard H. Hoyle keberhasilan suatu event tidak bergantung pada
jenis event-nya saja, atau atraksi puncaknya saja, atau atraksi latar
belakang penyelenggaraan event-nya saja, tetapi bagaimana para
pelaksana pemasaaran mendayagunakan faktor-faktor event.
Faktor-faktor event tersebut adalah lokasi, kompetisi, cuaca, biaya,
dan hiburannya.43
Sementara itu terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan
untuk mengkomunikasikan event kepada masyarakat luas. Salah
satunya adalah dengan menggunakan media sebagai alat bantu
untuk menginformasikan event yang akan diselenggarakan, yaitu
sebagai berikut:
43
R. Ruslan: Kampanye Public Relation. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2007
41
a. Media Cetak, contohnya: koran dan majalah.
b. Media Elektronik, contohnya: televisi, radio dan internet.
c. Media Lini Bawah, contohnya: brosur, katalog, dan lain-lain.
2.5.2 Tahapan Event
Pembuatan sebuah acara atau event yang sukses sehingga
dapat menimbulkan kesan dan pencitraan yang baik di mata
masyarakat memerlukan susunan tahapan yang tepat. Dengan
demikian event tersebut akan lebih dikenal dan diingat oleh
masyarakat.
Ada 3 tahap dalam menjalankan suatu event, yaitu:44
1.
Pre Event merupakan kegiatan rencana pelaksanaan sebelum
acara berlangsung. Pre Event diadakan dengan tujuan publikasi
atau pengenalan lebih awal serta bentuk pemasaran dengan
tujuan mendapatkan perhatian dan kepedulian dari masyarakat.
2.
Event merupakan dimana rancangan rencana kegiatan yang
telah disusun dilaksanakan sesuai dengan waktu dan tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya.
3.
After Event merupakan kegiatan saat acara telah berlangsung
atau sukses dilaksanakan. After Event pada umumnya
dijalankan
beberapa
hari
setelah
event
dilaksanakan.
Tujuannya adalah utuk menjaga saluran komunikasi yang baik
44
Ibid. hal 88
42
antara pihak internal dengan siapapun yang ikut berpartisipasi
dalam kesuksesan acara.
2.6.
Brand (Merek)
Asosiasi pemasaran Amerika mendefinisikan brand atau merek
sebagai sebuah nama, tanda, istilah, simbol atau rancangan, atau
kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan
barang
atau
jasa
penjual
atau
kelompok
penjual
dan
untuk
mendiferensiasikan dari barang atau jasa pesaing. Dengan demikian,
sebuah merek adalah produk atau jasa penambah dimensi yang dengan
cara tertentu membedakannya dari produk atau jasa lain yang dirancang
untuk memuaskan kebutuhan yang sama.45
Dari pendapat ahli di atas, penulis berpendapat bahwa merek
adalah gabungan symbol, nama, dan istilah yang digunakan untuk
mengidentifikasikan suatu produk barang atau jasa, serta membedakan
dengan produk barang atau jasa penting.
45
Philip Kotler & Gary Amstrong: Prinsip Prinsip Pemasaran. Erlangga. Jakarta. 2011 hal 332
43
2.6.1. Brand Awareness (Kesadaran Merek)
Brand awareness atau kesadaran merek merupakan
kemampuan seorang konsumen untuk mengingat suatu merek
tertentu atau iklan tertentu secara spontan atau setelah dirangsang
dengan kata-kata kunci.46
Berdasarkan
pendapat
para
ahli
di
atas,
penulis
menyimpulkan bahwa brand awareness atau kesadaran merek
adalah pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen mengenai suatu
merek
sehingga
memudahkan
perusahaan
untuk
membuat
konsumen mengingat kembali akan merek dari suatu produk.
2.6.2. Cara Mencapai Brand Awareness
Brand awareness atau kesadaran merek dapat dicapai dan
diperbaiki, juga dapat ditempuh melalui beberapa cara berikut ini,
yaitu:47
a)
Pesan yang disampaikan harus mudah diingat dan tampil
beda. Memakai slogan atau jingle lagu yang menarik
sehingga konsumen dapat lebih mudah mengingatnya.
b)
Melakukan pengulangan untuk mengingat pengingatan
karena
membentuk
ingatan
lebih
sulit
dibandingkan
membentuk pengenalan.
46
Freddy Rangkuti: The Power of Brand. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2004 hal 243
Darmadi Durianto, Sugiarto, dan Tony Sitinjak: Strategi Menaklukan Pasar: melalui Riset
Ekuitas dan Perilaku Merek. Cetakan Ketiga. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2001 hal 57
47
44
c)
Perluasan nama merek dapat dipakai agar merek semakin
banyak diingat pelanggan.
d)
Memperbanyak
promosi
baik
media
cetak
maupun
elektronik.
e)
Menjadi sponsor suatu cara yang mendatangkan banyak
penonton.
Download