KEBIJAKAN PELAKSANAAN ANGGARAN 2016 Kanwil Ditjen Perbendaharaan Propinsi D.I. Yogyakarta EVALUASI KINERJA ATAS PELAKSANAAN RKAKL Pasal 19 Peraturan pemerintah republik indonesia Nomor 90 tahun 2010 tentang penyusunan rencana kerja dan anggarankementerian negara/lembaga menyatakan : 1. Menteri/ Pimpinan Lembaga melakukan pengukuran dan evaluasi Kinerja atas pelaksanaan RKA-K/L tahun sebelumnya dan tahun anggaran berjalan. 2. Pengukuran dan evaluasi Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit terdiri atas: a. tingkat Keluaran (output); b. capaian Hasil (outcome); c. tingkat efisiensi; d. konsistensi antara perencanaan dan implementasi dandan e. realisasi penyerapan anggaran. 9 AGENDA PRIORITAS – NAWA CITA 1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberi rasa aman pada seluruh Warga Negara. 2. Membangun tata kelola Pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya. 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan. 4. Memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya. 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia. 6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional. 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. 8. Melakukan revolusi karakter bangsa. 9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial. 3 Postur APBN Tahun 2016 Triliun Rp Uraian (triliun Rupiah) 2016 RAPBN APBN Selisih A. PENDAPATAN NEGARA I. PENDAPATAN DALAM NEGERI 1. PENERIMAAN PERPAJAKAN 2. PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK II. PENERIMAAN HIBAH 1.848,1 1.846,1 1.565,8 280,3 2,0 1.822,5 1.820,5 1.546,7 273,8 2,0 (25,6) (25,6) (19,1) (6,4) 0,0 B. BELANJA NEGARA I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT 1. Belanja K/L 2. Belanja Non K/L 2.121,3 1.339,1 780,4 558,7 2.095,7 1.325,6 784,1 541,4 (25,6) (13,5) 3,7 (17,3) 782,2 770,2 (12,0) 735,2 723,2 (12,0) 47,0 47,0 II. TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 1. Transfer ke Daerah 2. Dana Desa C. KESEIMBANGAN PRIMER D. SURPLUS/ (DEFISIT) ANGGARAN % Surplus/ (Defisit) terhadap PDB (89,7) (273,2) (2,14) E. PEMBIAYAAN ANGGARAN (I + II) 273,2 I. PEMBIAYAAN DALAMuntuk NEGERI - Dana Antisipasi PT. Minarak Lapindo Jaya 272,0 0,0 II. PEMBIAYAAN LUAR NEGERI (neto) 1,2 0,0 (88,2) (273,2) (2,15) 1,5 0,0 (0,0) 273,2 272,8 0,0 0,4 (0,0) 0,8 0,0 (0,8) 4 Pendapatan Negara, APBN Tahun 2016 Triliun Rp Pendapatan Dalam Negeri (triliun rupiah) 1. PENERIMAAN PERPAJAKAN a. Pendapatan Pajak Dalam Negeri b. Pendapatan Pajak Perdagangan Internasional 2. PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK RAPBN APBN Selisih 1.565,8 1.546,7 (19,1) 1.524,0 1.506,6 (17,4) 41,8 40,1 (1,7) 280,3 273,8 (6,4) 131,0 124,9 (6,1) a. Pendapatan SDA b. Pendapatan Bagian Laba BUMN 31,2 34,2 3,0 c. PNBP Lainnya d. Pendapatan BLU 82,8 35,4 79,4 35,4 (3,4) 0,0 1.846,1 1.820,5 (25,6) JUMLAH • Penerimaan perpajakan diproyeksikan dengan perhitungan yang realistis dan kebijakan extra effort pengamanan penerimaan perpajakan (optimalisasi pemeriksaan, ekstensifikasi dan intensifikasi, law enforcement, peningkatan operasi dan pengawasan Barang Kena Cukai). • Kebijakan PNBP a.l optimalisasi target lifting minyak mentah dan lifting gas bumi, penyesuaian tarif PNBP dan ekstensifikasi, peningkatan kinerja BUMN, peningkatan pengawasan dan pelaporan PNBP, perbaikan administrasi dan sistem PNBP, dan perbaikan regulasi PNBP. 5 ARAH KEBIJAKAN FISKAL 2016 Tema RKP 2016 Mempercepat Pembangunan Infrastruktur untuk Memperkuat Fondasi Pembangunan yang Berkualitas Tiga Dimensi Pembangunan Dimensi Pembangunan Manusia Dimensi Pembangunan Sektor Unggulan Dimensi Pemerataan & Kewilayahan Tema Kebijakan Fiskal Penguatan Pengelolaan Fiskal dalam Rangka Memperkokoh Fundamental Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas Strategi Stimulus Daya Tahan Sustainabilitas Pemberian Insentif fiskal Peningkatan belanja yang produktif Dukungan PMN, Penjaminan, dan kerjasama dengan swasta. Cadangan risiko fiskal Fleksibilitas fiskal dalam UU APBN Defisit APBN terkendali (2,1% PDB) Debt ratio dijaga sekitar 26% PDB Menjaga keseimbangan primer 6 Kebijakan Belanja Pemerintah Pusat APBN 2016 (1) Belanja Pemerintah Pusat dalam APBN Tahun 2016 sebesar Rp1.325,6 triliun, dengan pokok-pokok kebijakan a.l: 1. Melanjutkan program prioritas pembangunan (a.l: infrastruktur konektivitas, pendidikan, kesehatan, kedaulatan pangan dan energi, kemaritiman, pariwisata, pengurangan kesenjangan, serta pertahanan) untuk memperbaiki kualitas pembangunan; 2. Mengarahkan subsidi yang lebih tepat sasaran; 3. Pemenuhan anggaran Pendidikan 20% dari APBN untuk peningkatan akses dan kualitas pendidikan; 4. Pemenuhan anggaran Kesehatan sebesar 5% dari APBN, dengan didukung program yang lebih efektif dan luas; 5. Menyelaraskan kebijakan Desentralisasi Fiskal dengan mengalihkan alokasi Dana Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan (Dekon/TP) di K/L ke DAK; 7 Kebijakan Belanja Pemerintah Pusat APBN 2016 (2) 6. Peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin dan tidak mampu melalui program bantuan sosial yang lebih berkesinambungan (KIP, KIS), termasuk perluasan cakupan penerima Bantuan Tunai Bersyarat menjadi 6 juta KSM; 7. Penyediakan kebutuhan pokok Perumahan melalui program Sejuta Rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) melalui dukungan pembangunan rumah, subsidi bunga kredit, bantuan uang muka, dan FLPP; 8. Perluasan dan penajaman program KUR (coverage dan subsidi bunga) yang sudah dimulai tahun 2015. 8 Perbandingan Subsidi Energi, Anggaran Pendidikan, Infrastruktur dan Kesehatan 2005-2016 (Triliun Rupiah) 450.0 400.0 - Pergeseran belanja dari yang bersifat konsumtif ke belanja produktif 350.0 300.0 250.0 200.0 150.0 100.0 50.0 .0 2005 2006 2007 Subsidi Energi Kementerian Keuangan 2008 2009 Anggaran Pendidikan 2010 2011 2012 Anggaran Infrastruktur 2013 2014 APBNP APBN 2015 2016 Anggaran Kesehatan 9 FOKUS BELANJA PEMERINTAH PUSAT DALAM APBN 2016 A. Dimensi Pembangunan Manusia Pemenuhan kewajiban dasar 1. Pemenuhan anggaran Pendidikan 20 persen dari APBN untuk peningkatan akses dan kualitas pendidikan. 2. Pemenuhan anggaran Kesehatan sebesar 5 persen dari APBN, dengan didukung program yang lebih efektif dan luas. 3. Penyediaan kebutuhan pokok Perumahan melalui program Sejuta Rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) melalui dukungan pembangunan rumah, subsidi bunga kredit, bantuan uang muka, dan FLPP 4. Mengarahkan subsidi yang lebih tepat sasaran B. Dimensi Pembangunan Sektor Unggulan Melanjutkan program prioritas pembangunan (a.l: infrastruktur konektivitas, pendidikan, kesehatan, kedaulatan pangan dan energi, kemaritiman, pariwisata, pengurangan kesenjangan, serta pertahanan) untuk memperbaiki kualitas pembangunan. Infrastruktur Konektivitas Arah Kebijakan: percepatan pembangunan infrastruktur yang efektif dan efisien untuk mendukung kegiatan sektor-sektor strategis ekonomi, mengurangi kesenjangan ekonomi dan spasial, serta meningkatkan ketahanan energi, dan ketahanan air nasional. Kedaulatan Energi Arah Kebijakan, a.l: (i) Meningkatkan produksi energi primer terutama minyak dan gas bumi; (ii) Meningkatkan pemanfaatan gas bumi dan batubara nasional; (iii) Meningkatkan jangkauan dan kualitas pelayanan energi dan ketenagalistrikan Kedaulatan Pangan Arah Kebijakan: (i) Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai untuk Mencapai Swasembada dan Peningkatan Produksi Protein Hewani Daging dan Gula; (ii) Penguatan Stabilisasi Harga dan Pasokan Pangan; (iii) Perbaikan Kualitas Konsumsi Pangan dan Gizi Masyarakat; (iv) Penanganan Gangguan Ketahanan Pangan C. Dimensi Pemerataan dan Kewilayahan 1. Menyelaraskan kebijakan Desentralisasi Fiskal dengan mengalihkan alokasi Dana Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan (Dekon/TP) di K/L ke DAK. 2. Peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin dan tidak mampu melalui program bantuan sosial yang lebih berkesinambungan Perluasan cakupan penerima Bantuan Tunai Bersyarat menjadi 6 juta KSM. 3. Perluasan dan penajaman program KUR (coverage dan subsidi bunga) yang sudah dimulai tahun 2015 Dimensi Pembangunan Manusia: Bidang Pendidikan (1) APBN 2016 Triliun Rp 450,0 408,5 400,0 375,4 7% 345,3 350,0 310,8 300,0 250,0 419,2 KEMENDIKBUD 266,9 34% 225,2 KEMENRISTEKDIKTI 32% 200,0 150,0 KEMENAG 100,0 50,0 2010 2011 Belanja Pemerintah Pusat 2012 2013 2014 Transfer ke Daerah dan Dana Desa 2015 2016 27% K/L LAIN Pembiayaan Arah Kebijakan: Pemenuhan Anggaran Pendidikan 20% dari APBN untuk Peningkatan Akses dan kualitas pendidikan, a.l melalui: Wajib belajar 12 tahun melalui Program Indonesia Pintar dengan pemberian Kartu Indonesia Pintar (KIP); Meningkatkan kualitas pembelajaran; Meningkatkan pengelolaan dan penempatan guru; Meningkatkan pemerataan akses dan kualitas serta relevansi dan daya saing pendidikan tinggi Dimensi Pembangunan Manusia: Bidang Pendidikan ..(2) Sasaran Pembangunan di Bidang Pendidikan,a.l.: Uraian No Target 1 Kartu Indonesia Pintar (siswa) 2 Beasiswa bidik misi dan bantuan siswa miskin (mahasiswa) 3 Pembangunan unit: 4 5 21,57 juta 295 ribu - sekolah baru (unit) 981 - ruang kelas baru (ruang) 14.566 - rehabilitasi ruang kelas (ruang) 11.625 Pemberian BOS (sekolah pendidikan agama) - MI/Ula (santri) 3,7 juta - MTs/Wustha (santri) 3,4 juta - MA/Ulya (santri) 1,25 juta Peningkatan kompetensi tenaga pendidik 497 ribu *) Sasaran Pembangunan masih mengacu pada RAPBN 2016 Pengalokasian Dalam RKA-K/L Yang dibatasi: 1. Penyelenggaraan rapat, rapat dinas, seminar, pertemuan, lokakarya, peresmian kantor/proyek dan sejenisnya, dibatasi pada hal-hal yang sangat penting dan dilakukan sesederhana mungkin. 2. Pembangunan gedung baru yang sifatnya tidak langsung menunjang untuk pelaksanaan tugas dan fungsi satker (antara lain: mess, wisma, rumah dinas/rumah jabatan, gedung pertemuan). 3. Pengadaan kendaraan bermotor, kecuali: • Kendaraan fungsional ,seperti: Ambulan, Cell wagon, dan Kendaraan roda dua untuk petugas lapangan; • Penggantian kendaraan operasional yang benar-benar rusak berat sehingga secara teknis tidak dapat dimanfaatkan lagi; • Kendaraan roda 4 dan atau roda 6 untuk keperluan antar jemput pegawai dapat dialokasikan secara sangat selektif. Langkah Langkah Efisiensi Anggaran (PMK 51 Tahun 2014 ttg Perub PMK 71 ttg Pedoman Standar Biaya, standar struktur & indeksasi dlm peny RKAKL) Pembatasan & Pengendalian biaya Perjalanan Dinas Pembatasan & Pengendalian biaya rapat di luar kantor Penerapan sewa kendaraan operasional Pembatasan dan pengendalian Tim pelaksana kegiatan 14 Pembatasan & Pengendalian biaya Perjalanan Dinas PRINSIP PERJALANAN DINAS 1. selektif, yaitu hanya untuk kepentingan yang sangat tinggi dan prioritas yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan; 2. ketersediaan anggaran dan kesesuaian dengan pencapaian kinerja Kementerian Negara/Lembaga; 3. efisiensi penggunaan belanja negara; 4. akuntabilitas pemberian perintah pelaksanaan Perjalanan Dinas dan pembebanan biaya Perjalanan Dinas. Pembatasan & Pengendalian biaya rapat di luar kantor RAPAT, SEMINAR, DAN SEJENISNYA …(1) Rapat, Seminar, dan Sejenisnya Kegiatan sosialisasi/ bimbingan teknis/ diseminasi/ workshop/ Focus Group Discussion (FGD) / pertemuan/ rapat koordinasi/ rapat pimpinan di dalam atau di luar kantor penyelenggara kegiatan Konsinyering Rapat di dalam kantor di luar jam kerja PANITIA DAN NARASUMBER/INSTRUKTUR RAPAT, SEMINAR, DAN SEJENISNYA 1. 2. 3. 3. Panitia dapat dibentuk dengan jumlah maksimal 10% dari jumlah peserta. Narasumber : berasal dari luar lingkup unit eselon I penyelenggara; atau berasal dari lingkup unit eselon I penyelengara sepanjang peserta yang menjadi sasaran utama kegiatan berasal dari luar lingkup unit eselon I berkenaan/masyarakat. Pendamping Narasumber: a. Maksimal 2 orang pendamping sebagai narasumber untuk narasumber setingkat Eselon I dan Eselon II. b. Maksimal 1 orang pendamping sebagai narasumber untuk narasumber setingkat Eselon III. c. Tanpa pendamping untuk narasumber setingkat Eselon IV. Jika diperlukan instruktur, jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan materi yang disampaikan narasumber. Penerapan sewa kendaraan operasional Satuan Biaya Sewa Kendaraan Pejabat/Operasional Kantor Dan/Atau Lapangan: Satuan biaya sewa kendaraan pejabat/operasional kantor merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya sewa kendaraan roda 4 (empat), yang difungsikan sebagai kendaraan dinas kantor sebagai pengganti pengadaan kendaraan melalui pembelian. Penyedia barang wajib menjamin bahwa kondisi kendaraan yang disewa selalu siap pakai (termasuk pemeliharaan rutin dan menyediakan pengganti apabila kendaraan tidak berfungsi sebagaimana mestinya), oleh karenanya atas kendaraan dimaksud tidak dapat di alokasikan biaya pemeliharaan. Pembatasan dan pengendalian Tim pelaksana kegiatan a. Ketentuan pembentukan tim : Mempunyai keluaran yg jelas dan terukur Bersifat koordinatif yg mengharuskan untuk mengikutsertakan eselon I/kementrian/lembaga lainnya Bersifat temporer, pelaksanaannya perlu diprioritaskan Merupakan perangkapan fungsi/tugas tt bagi pejabat/ppegawai negeri disamping tugas pokok sehari-hari Dilakukan secara selektif, efektif dan efisien b. Tim yang ditetapkan oleh pejabat eselon I/KPA diperuntukkan bagi tim yang lintas eselon I dalam 1 kementrian /lembaga c. Tim yang ditetapkan oleh presiden, menteri/pimpinan lembaga atau pejabat yang diberikan kewenangan oleh menteri/pimpinan lembaga diperuntukkan bagi tim yang lintas kementrian Negara/lembaga LANGKAH-LANGKAH AWAL TAHUN ANGGARAN 2016 Kanwil Ditjen Perbendaharaan Propinsi D.I. Yogyakarta Dalam rangka percepatan Kinerja pelaksanaan anggaran di awal tahun anggaran 2016 dan dalam rangka tertib administrasi dalam pelaksanaan anggaran, perlu dilakukan berikut langkah-langkah sbb : A. Penyelesaian pertanggungjawaban dan Pelaporan anggaran 2015 : 1. Segera menyelesaikan pertanggungjawaban anggaran tahun 2015 termasuk menyetorkan sisa UP/TUP paling lambat tanggal 31 Desember 2015 dan menyampaikan SPM GU Nihil/PTUP ke KPPN mitrakerjanya paling lambat tanggal 8 Januari 2016; 2. Segera menyampaikan laporan keuangan bulan Desember 2015 (rekonsiliasi) dengan KPPN mitrakerjanya paling lambat tanggal 15 Januari 2016; B. Persiapan Pelaksanaan Anggaran 2016 1. Segera lakukan verifikasi/penelitian terhadap DIPA tahun 2016, jika terdapat kesalahan maka segera dilakukan revisi sesuai kewenangan; 2. Harus segera ditunjuk Pejabat Perbendaharaan sebagai penanggung jawab kegiatan dan pengelola keuangan negara, memperhatikan ketentuan yang berlaku; 3. Dalam hal tidak ada penggantian Pejabat Perbendaharaan /Pengelola Keuangan (KPA/PPK/PP-SPM/Bendahara Pengeluaran), maka cukup memberitahukan melalui surat ke KPPN mitrakerjanya bahwa pejabat perbendaharaan tahun 2016 sama dengan tahun 2015 (tetap/tidak ada penggantian); 4. jika terjadi penggantian Pejabat Perbendaharaan di tahun 2016, SK pengangkatan spesimen dari tandatangan KPA/pejabat Pejabat yang berwenang Perbendaharaan dan dimaksud, segera disampaikan ke KPPN mitra kerjanya; 5. Jika terjadi penggantian PP-SPM, maka PP-SPM yang baru segera melakukan registrasi PIN PP-SPM ke KPPN mitrakerjanya; 6. Segera ditunjuk Petugas Pengantar SPM/Pengambil SP2D tahun 2016 dan segera disampaikan suratnya ke KPPN mitrakerjanya untuk segera dibuatkan/diterbitkan KIPS (Kartu Identitas Petugas Satker) tahun 2016 oleh KPPN sesuai ketentuan; 7. Membuat rencana dan kalender Kegiatan 8. Mempercepatan pelaksanaan kegiatan/proyek tahun 2016, terutama untuk proyek-proyek infrastruktur dan pengadaan barang/jasa skala besar. Proses percepatan tersebut dapat dilakukan dengan melaksanakan proses pengadaan barang/jasa sebelum tahun anggaran 2016 dimulai. Namun untuk penandatanganan kontrak, baru dapat dilakukan setelah DIPA disahkan dan berlaku efektif. 9. PPK segera membuat rencana kegiatan selama tahun 2016 dan membuat paket-paket pekerjaan yang akan segera dilaksanakan, baik secara kontraktual maupun non kontraktual 10. Terhadap kontrak yang telah ditandatangani sejak awal tahun, paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah ditandatangani kontrak dimaksud, data kontrak tersebut segera disampaikan ke KPPN untuk dicatatkan ke dalam kartu pengawasan kontrak di KPPN mitrakerjanya 11. Segera melakukan updating aplikasi yang digunakan tahun 2016 (Aplikasi SAS, Aplikasi Pelaporan (SAIBA dan SIMAKBMN), Aplikasi Persediaan, Aplikasi GPP/BPP/DPP, dll); 12. Membuat Rencana Penarikan Dana 13. Segera mengajukan SPM-UP ke KPPN setelah persyaratan terpenuhi semua; 14. Pastikan nomor dan nama rekening yang digunakan Bendahara Pengeluaran/Bendahara Penerimaan telah mendapatkan ijin pembukaannya dari Kuasa BUN/KPPN mitrakerjanya; 15. Jika terdapat kegiatan yang mendesak dan tidak dapat ditunda, sementara dana UP tidak mencukupi untuk melakukan kegiatan tersebut, maka segera diajukan permohonan TUP ke KPPN mitrakerjanya, sesuai ketentuan; 16. Jika SPM yang diajukan ke KPPN mitrakerjanya memenuhi kategori SPM dengan jumlah besar, maka sebelum mengajukan SPM terlebih dahulu harus menyampaikan RPD (Rencana Penarikan Dana) sesuai ketentuan dalam PMK No.277/PMK.05/2014. Hal hal yang perlu mendapat perhatian pada RKAKL satker di lingk Kanwil Kemenag DIY 1. Masih terindikasi Pembayaran honor pengelola keuangan, nara sumber yang belum memenuhi ketentuan 2. Masih terindikasi pembayaran honor/vakasi/insentif yang belum sesuai ketentuan (baik akun maupun persyaratan ) 3. Masih terdapat perjalanan dinas yang seharusnya tidak dilakukan /Masih terdapat banyak paket meeting di luar kota. Dilakukan apabila memenuhi ketentuan yang ada. 4. Persyaratan pengelola/pejabat perbendaharaan agar dipenuhi sesuai ketentuan 5. Penggunaan standar biaya belum konsisten. Gambaran Pagu Realisasi Satker Lingkup Kanwil Kemenang s.d 18 Desember 2015 Penyerapan Anggaran Satker Lingkup Kanwil Kementerian Agama D.I. Yogyakarta (1/12) NO BA UNIT SATKER NAMA SATKER 1 025 01 417595 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA D.I. YOGYAKARTA 2 025 01 417609 3 025 01 4 025 5 PAGU REALISASI BLOKIR % 27.334.277.000 11.774.578.639 0 43,08% KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA YOGYAKARTA 5.324.043.000 3.217.612.102 0 60,44% 417630 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. SLEMAN 6.269.283.000 4.601.699.827 0 73,40% 01 417683 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. BANTUL 6.372.883.000 5.449.171.753 0 85,51% 025 01 417734 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. KULON PROGO 6.346.760.000 5.248.033.764 0 82,69% 6 025 01 417765 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. GUNUNG KIDUL 6.018.472.000 4.624.064.300 0 76,83% 7 025 03 417596 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA D.I. YOGYAKARTA 10.283.744.000 8.541.406.943 0 83,06% 8 025 03 417610 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA YOGYAKARTA 20.241.300.000 17.261.231.014 0 85,28% 9 025 03 417631 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. SLEMAN 26.501.151.000 22.007.234.595 0 83,04% 10 025 03 417684 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. BANTUL 23.785.521.000 18.770.245.206 0 78,91% Penyerapan Anggaran Satker Lingkup Kanwil Kementerian Agama D.I. Yogyakarta (2/12) NO BA UNIT SATKER NAMA SATKER PAGU REALISASI BLOKIR % 11 025 03 417735 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. KULON PROGO 17.142.806.000 15.289.132.807 0 89,19% 12 025 03 417766 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. GUNUNG KIDUL 19.862.659.000 17.612.447.572 0 88,67% 13 025 04 308628 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI YOGYAKARTA II KOTA YOGYAKARTA 6.696.868.000 6.354.122.050 0 94,88% 14 025 04 308632 MADRASAH ALIYAH NEGERI YOGYAKARTA II KOTA YOGYAKARTA 8.639.361.000 8.115.200.530 0 93,93% 15 025 04 308649 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI YOGYAKARTA I KAB. SLEMAN 5.302.466.000 4.986.825.709 0 94,05% 16 025 04 308660 MADRASAH ALIYAH NEGERI MAGUWO HARJO KAB. SLEMAN 5.086.301.000 4.873.409.912 0 95,81% 17 025 04 308674 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI PAKEM KAB. SLEMAN 4.130.184.000 3.862.701.317 0 93,52% 18 025 04 308681 MADRASAH ALIYAH NEGERI GANDEKAN KAB. BANTUL 6.265.867.000 6.024.200.657 0 96,14% 19 025 04 308700 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI WONOKROMO KAB. BANTUL 5.260.521.000 5.001.875.716 0 95,08% 20 025 04 308717 MADRASAH ALIYAH NEGERI WONOKROMO KAB. BANTUL 7.062.691.000 6.472.756.379 0 91,65% Penyerapan Anggaran Satker Lingkup Kanwil Kementerian Agama D.I. Yogyakarta (3/12) NO BA UNIT SATKER NAMA SATKER PAGU REALISASI BLOKIR % 21 025 04 308721 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI WATES KAB. KULON PROGO 4.741.676.000 4.511.305.704 0 95,14% 22 025 04 308738 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI WONOSARI KAB. GUNUNG KIDUL 5.544.772.000 5.251.997.830 0 94,72% 23 025 04 308742 MADRASAH ALIYAH NEGERI WONOSARI KAB. GUNUNG KIDUL 5.017.967.000 4.660.334.438 0 92,87% 24 025 04 417597 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA D.I. YOGYAKARTA 59.952.422.000 53.352.145.937 0 88,99% 25 025 04 417611 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA YOGYAKARTA 34.968.618.000 26.613.529.358 0 76,11% 26 025 04 417615 MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 YOGYAKARTA KAB. SLEMAN 10.174.324.000 8.734.236.625 0 85,85% 27 025 04 417621 MADRASAH ALIYAH NEGERI YOGYAKARTA I KOTA YOGYAKARTA 8.625.280.000 8.352.794.709 0 96,84% 28 025 04 417632 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. SLEMAN 64.892.534.000 61.027.126.676 0 94,04% 29 025 04 417646 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SAYEGAN KAB. SLEMAN 5.739.117.000 5.243.854.451 0 91,37% 30 025 04 417652 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TEMPEL KAB. SLEMAN 4.571.193.000 3.935.058.746 0 86,08% Penyerapan Anggaran Satker Lingkup Kanwil Kementerian Agama D.I. Yogyakarta (4/12) NO BA UNIT SATKER NAMA SATKER PAGU REALISASI BLOKIR % 31 025 04 417661 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI NGEMPLAK KAB. SLEMAN 4.572.216.000 4.322.383.979 0 94,54% 32 025 04 417677 MADRASAH ALIYAH NEGERI PAKEM KAB. SLEMAN 5.803.117.000 4.929.229.986 0 84,94% 33 025 04 417685 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. BANTUL 66.250.470.000 62.275.064.246 0 94,00% 34 025 04 417692 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI GIRILOYO KAB. BANTUL 4.184.335.000 3.810.385.248 0 91,06% 35 025 04 417703 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SUMBER AGUNG KAB. BANTUL 4.546.047.000 4.519.146.810 0 99,41% 36 025 04 417712 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI GONDOWULUNG KAB. BANTUL 5.818.206.000 5.472.174.275 0 94,05% 37 025 04 417728 MADRASAH ALIYAH NEGERI SABDODADI KAB. BANTUL 6.170.162.000 5.524.248.708 0 89,53% 38 025 04 417736 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. KULON PROGO 51.134.988.000 47.437.439.553 0 92,77% 39 025 04 417740 MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 WATES KAB. KULON PROGO 10.004.757.000 8.490.159.589 0 84,86% 40 025 04 417759 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI JANTEN KAB. KULON PROGO 4.019.554.000 3.807.080.304 0 94,71% Penyerapan Anggaran Satker Lingkup Kanwil Kementerian Agama D.I. Yogyakarta (5/12) NO BA UNIT SATKER NAMA SATKER 41 025 04 417767 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. GUNUNG KIDUL 42 025 04 417771 43 025 04 44 025 45 PAGU REALISASI BLOKIR % 60.077.922.000 54.957.602.386 0 91,48% MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI GUBUK RUBUH KAB. GUNUNG KIDUL 3.867.113.000 3.560.237.957 0 92,06% 417780 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BANYUSOCO KAB. GUNUNG KIDUL 2.082.406.000 1.904.275.650 0 91,45% 04 417796 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SUMBERGIRI KAB. GUNUNG KIDUL 3.037.511.000 2.903.526.338 0 95,59% 025 04 423761 MADRASAH ALIYAH NEGERI WATES KAB. KULON PROGO 6.155.367.000 5.274.100.793 0 85,68% 46 025 04 424483 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI PIYUNGAN KAB. BANTUL 5.323.500.000 4.974.219.266 0 93,44% 47 025 04 424492 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI PUNDONG KAB. BANTUL 4.383.390.000 3.636.149.679 0 82,95% 48 025 04 424503 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BANTUL KOTA KAB. BANTUL 6.850.707.000 6.578.978.055 0 96,03% 49 025 04 424512 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI GODEAN KAB. SLEMAN 4.033.535.000 3.665.437.268 0 90,87% 50 025 04 424528 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SLEMAN KOTA KAB. SLEMAN 5.608.451.000 5.292.234.145 0 94,36% Penyerapan Anggaran Satker Lingkup Kanwil Kementerian Agama D.I. Yogyakarta (6/12) NO BA UNIT SATKER NAMA SATKER PAGU REALISASI BLOKIR % 51 025 04 424534 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI PRAMBANAN KAB. SLEMAN 4.548.025.000 4.216.182.267 0 92,70% 52 025 04 424540 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SEMANU KAB. GUNUNG KIDUL 3.568.058.000 3.313.962.246 0 92,88% 53 025 04 424559 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI NGAWEN KAB. GUNUNG KIDUL 3.292.019.000 3.058.893.210 0 92,92% 54 025 04 424565 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI KARANGMOJO KAB. GUNUNG KIDUL 3.819.112.000 3.467.235.019 0 90,79% 55 025 04 425633 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI DONOMULYO KAB. KULON PROGO 3.140.605.000 2.968.758.536 0 94,53% 56 025 04 425642 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SLEMAN KAB. SLEMAN 3.770.915.000 3.569.742.419 0 94,67% 57 025 04 425658 MADRASAH ALIYAH NEGERI GODEAN KAB. SLEMAN 6.407.208.000 5.958.490.781 0 93,00% 58 025 04 553366 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SIDOHARJO KAB. KULONPROGO 3.061.130.000 2.756.804.167 0 90,06% 59 025 04 553370 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI JATIMULYO KAB. KULONPROGO 2.723.327.000 2.525.489.937 0 92,74% 60 025 04 553387 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BABADAN BARU KAB. SLEMAN 4.018.325.000 3.557.823.091 0 88,54% Penyerapan Anggaran Satker Lingkup Kanwil Kementerian Agama D.I. Yogyakarta (7/12) NO BA UNIT SATKER NAMA SATKER PAGU REALISASI BLOKIR % 61 025 04 553959 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI NGLIPAR KAB. GUNUNG KIDUL 2.405.434.000 2.322.056.201 0 96,53% 62 025 04 575532 MADRASAH ALIYAH NEGERI I KALIBAWANG KAB.KULONPROGO 3.263.906.000 3.162.055.515 0 96,88% 63 025 04 596912 MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI YOGYAKARTA I KAB.SLEMAN 2.189.123.000 2.027.233.938 0 92,60% 64 025 04 596926 MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI TEMPEL KAB.SLEMAN 4.441.597.000 4.023.013.826 0 90,58% 65 025 04 596930 MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI TEPUS KAB.GUNUNG KIDUL 1.018.228.000 863.991.700 0 84,85% 66 025 04 596947 MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI PONJONG KAB.GUNUNG KIDUL 1.201.749.000 1.076.154.181 0 89,55% 67 025 04 596951 MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI SEMANU KAB.GUNUNG KIDUL 1.880.785.000 1.800.417.123 0 95,73% 68 025 04 596968 MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI WONOSARI KAB. GUNUNG KIDUL 1.534.406.000 1.451.320.203 0 94,59% 69 025 04 596972 MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI PALIJAN/NGLORO KAB.GUNUNG KIDUL 1.232.952.000 1.157.531.344 0 93,88% 70 025 04 596989 MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI PLAYEN KAB.GUNUNG KIDUL 1.951.950.000 1.821.801.139 0 93,33% Penyerapan Anggaran Satker Lingkup Kanwil Kementerian Agama D.I. Yogyakarta (8/12) NO BA UNIT SATKER NAMA SATKER PAGU REALISASI BLOKIR % 71 025 04 596993 MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI PATUK KAB.GUNUNG KIDUL 1.193.879.000 1.015.046.107 0 85,02% 72 025 04 597008 MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI NGAWEN KAB.GUNUNG KIDUL 1.885.474.000 1.813.256.035 0 96,17% 73 025 04 597012 MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI SEMIN KAB.GUNUNG KIDUL 1.051.440.000 995.855.237 0 94,71% 74 025 04 597029 MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI KARANG MOJO KAB.GUNUNG KIDUL 1.269.602.000 1.192.244.538 0 93,91% 75 025 04 597033 MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI MELIKAN KAB.GUNUNG KIDUL 1.311.351.000 1.196.278.051 0 91,22% 76 025 04 597040 MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI SINDUTAN KAB.KULONPROGO 2.333.482.000 2.254.838.002 0 96,63% 77 025 04 597054 MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI NGESTIHARJO KAB.KULONPROGO 1.786.718.000 1.580.557.779 0 88,46% 78 025 04 597061 MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI KEBONAGUNG KAB.BANTUL 2.351.407.000 2.092.997.183 0 89,01% 79 025 04 597075 MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI JEJERAN KAB.BANTUL 3.089.739.000 2.673.940.322 0 86,54% 80 025 04 597082 MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI YOGYAKARTA II KOTA YOGYAKARTA 3.099.008.000 2.994.445.344 0 96,63% Penyerapan Anggaran Satker Lingkup Kanwil Kementerian Agama D.I. Yogyakarta (9/12) NO BA UNIT SATKER NAMA SATKER PAGU REALISASI BLOKIR % 81 025 04 598478 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI RONGKOP KAB. GUNUNG KIDUL 2.674.395.000 2.575.248.366 0 96,29% 82 025 04 598482 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI GALUR KAB. KULONPROGO 4.030.421.000 3.974.759.295 0 98,62% 83 025 04 598499 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI DLINGO KAB. BANTUL 2.715.437.000 2.490.033.770 0 91,70% 84 025 04 598504 MADRASAH ALIYAH NEGERI TEMPEL KAB.SLEMAN 6.900.134.000 6.381.914.045 0 92,49% 85 025 04 660532 MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI PAJANGAN KAB. BANTUL 1.850.549.000 1.753.561.448 0 94,76% 86 025 04 674043 MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI BANGUNREJO KAB. KULONPROGO 1.092.155.000 1.023.927.326 0 93,75% 87 025 04 674678 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI LAB. UIN YOGYAKARTA KAB. BANTUL 3.705.773.000 3.520.088.226 0 94,99% 88 025 04 675247 MADRASAH ALIYAH NEGERI LAB UIN YOGYAKARTA KAB. BANTUL 3.655.612.000 3.348.202.077 0 91,59% 89 025 04 680895 MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI JURANGJERO KAB. GUNUNGKIDUL 1.160.680.000 994.441.469 0 85,68% 90 025 05 417598 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA D.I. YOGYAKARTA 4.356.936.000 2.504.089.431 0 57,47% Penyerapan Anggaran Satker Lingkup Kanwil Kementerian Agama D.I. Yogyakarta (10/12) NO BA UNIT SATKER NAMA SATKER PAGU REALISASI BLOKIR % 91 025 05 417612 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA YOGYAKARTA 1.874.553.000 1.668.490.265 0 89,01% 92 025 05 417633 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. SLEMAN 1.955.766.000 1.544.488.468 0 78,97% 93 025 05 417686 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. BANTUL 1.329.452.000 1.068.139.469 0 80,34% 94 025 05 417737 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. KULON PROGO 2.064.993.000 1.655.906.678 0 80,19% 95 025 05 417768 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. GUNUNG KIDUL 1.824.054.000 1.588.844.603 0 87,11% 96 025 06 417599 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA D.I. YOGYAKARTA 3.206.474.000 2.587.803.040 0 80,71% 97 025 06 417613 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA YOGYAKARTA 3.542.555.000 3.322.396.286 0 93,79% 98 025 06 417634 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. SLEMAN 5.352.761.000 4.594.427.733 0 85,83% 99 025 06 417687 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. BANTUL 2.965.635.000 2.610.785.634 0 88,03% 100 025 06 417738 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. KULON PROGO 3.398.456.000 3.098.399.412 0 91,17% Penyerapan Anggaran Satker Lingkup Kanwil Kementerian Agama D.I. Yogyakarta (11/12) NO BA UNIT SATKER NAMA SATKER PAGU REALISASI BLOKIR % 101 025 06 417769 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. GUNUNG KIDUL 3.042.569.000 2.620.835.819 0 86,14% 102 025 07 417600 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA D.I. YOGYAKARTA 3.241.803.000 2.976.387.487 0 91,81% 103 025 07 417614 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA YOGYAKARTA 835.322.000 754.164.697 0 90,28% 104 025 07 417635 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. SLEMAN 951.319.000 827.393.479 0 86,97% 105 025 07 417688 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. BANTUL 321.036.000 315.512.769 0 98,28% 106 025 07 417770 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. GUNUNG KIDUL 566.910.000 401.364.459 0 70,80% 107 025 08 417601 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA D.I. YOGYAKARTA 3.499.474.000 3.181.245.382 0 90,91% 108 025 08 417616 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA YOGYAKARTA 278.470.000 239.531.197 0 86,02% 109 025 08 417636 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. SLEMAN 93.708.000 78.138.642 0 83,39% 110 025 08 417689 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. BANTUL 142.991.000 136.874.486 0 95,72% Matur Nuwun....