BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Inggris merupakan dicantumkan dalam struktur KTSP salah satu (Kurikulum pelajaran Tingkat yang Satuan Pendidikan) yang penggunaannya ditetapkan dalam Permen Nomor 24 Tahun 2006. Bahasa Inggris dalam pembelajarannya perlu teknik Penyusunan Bahan Ajar Materi Esensial Mata Pelajaran Bahasa Inggris pada tingkat Madrasah Tsanawaiyah (MTs) yang sesuai dengan ruang lingkup dan cakupan materi untuk mendukung keberhasilan dalam proses dan hasil pembelajaran. Teknik Penyusunan Bahan Ajar Materi Esensial Mata Pelajaran Bahasa Inggris pada tingkat Madrasah Tsanawaiyah (MTs) perlu dipersiapkan oleh guru bahasa Inggris agar tujuan pencapaian hasil belajar bisa dioptimalkan. Dengan materi esensial yang telah dipersiapkan maka proses pembelajaran akan berjalan dengan efesien dan efektif sehingga bahasa Inggris bukan menjadi mata pelajaran ang sulit bagi peserta didik. Proses interaksi antara siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak pembimbing dan pengarah akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu dalam mempersiapkan materi esensial diperlukan komponen-komponen pendukung, diantaranya; ada tujuan yang ingin dicapai, ada bahan yang dipandang sebagai materi esensial, siswa yang aktif, ada guru yang berperan, ada metode yang relevan, ada situasi yang mendukung dalam proses pembelajaran, dan ada penilaian terhadap hasil interaksi (Mukhtar, 2007 : 10) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Bahasa Inggris di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs), meliputi empat aspek, yaitu aspek mendengarkan, aspek berbicara, aspek membaca, dan aspek menulis. Bahan kajian pada empat aspek ini menjadi perhatian untuk disusun materi-materi mana yang penting untuk dikaji lebih mendalam dan lebih luas. Mata pelajaran 1 Bahasa Inggris bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar mampu menggunakan Bahasa Inggris dalam kehidupan mereka sesuai dengan taraf perkembangan dan usia peserta didik. Bahasa Inggris merupakan keterampilan berbahasa sehingga perlu mempelajari bahasa Inggris tersebut pada empat aspek keterampilan yang disajikan secara terpadu. Penyususnan materi esensial mata pelajaran bahasa Inggris merupakan salah satu teknik implementasi kurikulum yang dianjurkan untuk diaplikasikan pada pengajaran di tingkat SMP/MTs untuk mencapai belajar tuntas. Hal ini merupakan upaya yang dilakukan untuk mencapai peningkatan hasil pembelajaran siswa SMP/MTs. Melalui penguasaan empat aspek pada standar kompetensi yang disampaikan secara terpadu diharapkan siswa dapat memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan pada kemampuan mendengar, kemampuan berbicara, kemampuan membaca, dan kemampuan menulis. Dengan demikian, siswa terlatih untuk dapat mengembangkan empat keterampilan berbahasa Inggris secara utuh sehingga bahasa yang dipelajari benar-benar bermakna. Teknik penyusunan materi esensial mata pelajaran Bahasa Inggris yang dirancang guru sangat berpengaruh terhadap keberhasilan siswa dalam mencapai ketuntasan belajar minimal yang telah disepakati. Penyajian matei esensial ini sangat membantu guru dalam mengidentifikasikan materi yang perlu mendapat perhatian lebih. Hal ini lebih menunjukkan penekanan pada kompetensi dasar (KD) sehingga menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Empat aspek keterampilan berbahasa yang dipelajari dengan materi esensi yang harus dikuasai akan membentuk pengalaman keterampilan berbahasa dalam keasatuan yang utuh, sehingga siswa akan memperoleh keutuhan dan kebulatan dalam penggunaan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi dalam kehidupan nyata. Perolehan keutuhan belajar dalam keterampilan berbahasa, pengetahuan, serta kebulatan pandangan tentang kehidupan dan dunia nyata hanya dapat direfleksikan melalui pembelajaran terpadu (Williams, 1976:116). 2 Pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris di Madrasah/sekolah terkadang masih dipisahkan diantara empat aspek keterampilan berbahasa. Ketika seseorang mempelajari atau menggunakan bahasa, maka esensinya adalah bahwa ia telah melibatkan diri pada empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Pemisahan empat aspek bahasa sebenarnya hanya pada penilaian proses dan hasil belajar siswa. Namun ketika dipaksakan harus memisah-misahkan ke empat keterampilan berbahasa dengan berdiri sendiri tanpa ada keterpaduan di dalamnya, maka sebenarnya bahwa hal ini menghambat ketercapaian tujuan pembelajaran bahasa Inggris itu sendiri. Keterpaduan aspek keterampilan berbahasa mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek keterampilan bahasa yang melingkupi (mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis). Hal ini disebabkan antara lain: (1) kurikulum Bahasa Inggris itu sendiri tidak menggambarkan satu kesatuan yang terintegrasi, melainkan masih terpisahpisah antara aspek keterampilan berbahasa yang ada; 2) guru yang mengajar bahasa Inggris belum/tidak memetakan Kompetensi Dasar pada materi esensial; serta (3) terdapat kesulitan bagi guru untuk memetakan kompetensi dasar pada materi esensial dengan materi pembelajaran sehingga seluruh materi disampaikan pada perlakukan dan bobot yang sama. Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam interaksi tersebut banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari dalam diri individu, maupun faktor eksternal yang datang dari lingkungan. Factor internal yang belum diperhatikan adalah identifikasi dan pemetaan KD yang dianggap sulit bagi siswa. Dalam pembelajaran, tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik. Pada umumnya pelaksanaan pembelajaran berbasis KTSP mencakup tiga hal: pre-tes, pembentukkan kompetensi, dan post-tes. (E. Mulyasa, 2007: 255). Hal ini juga erat kaitannya dengan 3 mempersiapkan materi-materi esensial bagi siswa untuk mencapai ketuntasan belajar. Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan inti dalam kegiatan pendidikan. Tujuan-tujuan dan putusan-putusan yang penting tentang pendidikan yang dibuat oleh para pembuat kebijaksanaan itu sebenarnya dilaksanakan dalam situasi belajar mengajar (Oteng, 1983:20). Konsorsium Ilmu Pendidikan (1992:13) menyebutkan bahwa peristiwa belajar mengajar terjadi bila subyek didik secara aktif berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur oleh guru. Dengan demikian kegiatan pembelajaran hendaknya direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi oleh guru. Kemudian tidak kalah pentingnya adalah bahwa identifikasi kompetensi dasar yang belum tuntas bagi siswa. Di sinilah pentingnya penyusunan materi esensial dalam mepersiapkan bahan ajar bagi guru bahasa Inggris. Teknik penentuan materi pembelajaran esensial mata pelajaran bahasa Inggris ini meliputi empat aspek keterampilan bahasa dimana aspek yang satu akan mendukung aspek keterampilan bahasa yang lain. Aspek keterampilan mendengarkan akan mendukung pula aspek keterampilan bahasa berbicra, membaca, dan juga menulis dan hal ini merupakan cara pandang dan pola pikir guru dalam mengajar keterampilan berbahasa. Dalam mengembangkan keterampilan berbahasa, maka guru perlu mempertimbangkan beberapa hal antara lain: bagaimana mengaktifkan siswa, bagaimana siswa membangun peta konsep, bagaimana mengumpulkan informasi dengan stimulus pertanyaan efektif, bagaimana menggali informasi dari media cetak, bagaimana membandingkan dan mensintesiskan informasi, bagaimana mengamati (mengawasi) kerja siswa secara aktif, bagaimana cara menganalisis dengan peta, serta bagaimana melakukan kerja praktik. (Masnur Muslich, 2007:67) Teknik penentuan materi pembelajaran esensial dususun untuk mempersiapkan siswa belajar tuntas sehingga tidak ada hambatan bagi siswa untuk mencapai hasil belajar yang maksimal terutama pada ujian-ujian yang dilalui baik ujian tengah semester, ujian akhir semester, ujian kenaikan kelas maupun ujian akhir nasional. Tidak ada alasan manakala siswa telah 4 mempelajari empat aspek keterampilan bahasa yang disajikan pada Standar Kompetensi secara tuntas untuk tidak mendapatkan hasil belajar yang baik dan maksimal baik pada penilaian proses maupun penilaian hasil belajar. Helmut Nolker dan Eberhard Scoenfeld (1988: 92) menyatakan bahwa penentuan suatu tujuan pembelajaran perlu pula mempertimbangkan teknik. Karenanya antara sasaran atau tujuan belajar serta substansinya di satu pihak dan teknik penyususnan bahan ajar materi esensial, terdapat pertalian logis. Dengan demikian penyusuan materi esensial bahan ajar diperlukan agar kegiatan terarah yang menghasilkan proses pelaksanaan yang sempurna dan pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa, guru, dan pihak lain yang berkepentingan. B. Deskripsi Singkat Modul penerapan teknik penyusunan bahan ajar materi esensial mata pelajaran Bahasa Inggris Madrasah tsanawiyah ini disesuaikan dengan ruang lingkup, standar kompetensi, dan kompetensi dasar yang terdapat dalam Standar Isi, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Modul yang sedang anda baca sekarang ini menguraikan Konsep bahan ajar dan materi esensial bahasa inggris dengan uraian materi pengertian bahan ajar, karakteristik bahan ajar, rinsip-prinsip penyususnan bahan ajar, cakupan dan urutan bahan ajar, dan bentuk bahan ajar. Kemudian juga disajikan mengenai materi esensial yang meliputi pengertian, fungsi, ciri-ciri, hubungan dengan skl, dan cara penentuan materi esensial. Materi esensial yang disajikan meliputi bahan ajar materi esensial bentuk teks dan non teks yang keduanya mencakup materi ajar essay texts dan short functional texs. 5 C. Standar kompetensi 1. SK KD Penyususnan bahan ajar cetak Mendeskripsikan penyususnan bahan ajar cetak D. Relevansi/manfaat Teknik penyusunan bahan ajar materi esensial mata pelajaran bahasa Inggris Madrasah Tsanawiyah ini merupakan salah satu komponen penting dalam mempersiapkan bahan ajar. Untuk itulah maka modul yang sedang bapak-ibu baca ini perlu disusun. Setelah membaca modul ini bapak ibu diharapkan dapat mengetahui dan memahami latar pemikiran teknik penyusunan bahan ajar materi esensial mata pelajaran Bahasa Inggris Madrasah Tsanawiyah. Pada stándar kompetensi bahwa pembelajarn bahasa Ingris mencakup empat aspek keterampilan berbahasa, mak materi esensial tersebut mencakup aspek mendengarkan, aspek berbicara, aspek membaca, dan aspek menulis. Melalui pembahasan mengenai tekni penyusunan bahan ajar materi esensial dimaksudkan untuk memberi latar pemikiran tertentu kepada para peserta diklat agar dapat memahami tentang mempersiapkan bahan ajar materi esensial yang dimaksud. Empat aspek keterampilan berbahasa dalam penguasaan keterampilan berbahasa bukan merupakan aspek yang berdiri sendiri, namun merupakan elemen yang terintgrasi dan saling berkaitan satu aspek dengan aspek lainnya. Oleh karena itu memahami pengertian, prinsip dan fungsi serta tujuan penyusunan materi esensial merupakan suatu keharusan bagi setiap peserta diklat dan guru bahasa Inggris. Disadari pula bahwa di dalam mempersiapkan bahan ajar materi esensial mata pelajaran bahasa Inggris terdapat beberapa kendala. Guru masih belum mengidentifikasi kompetensi dasar dan materi-materi mana yang perlu dikategorikan sebagai materi esensial. Disamping itu guru masih mengganggap bahwa semua materi adalah esensi karena siswa merasa bahwa bahasa Inggris merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit. 6 E. Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan Pembelajaran Umum: Setelah selesai mempelajari modul ini diharapkan saudara mampu memahami tentang konsep-konsep, teori-teori dan aplikasi tentang teknik penyususnan bahan ajar materi esensial yang ada dalam mata pelajaran bahasa Inggris yang mencakup: a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan bahan ajar dan materi esensial. b. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan pemetaan materi esensial pada Standar Isi c. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan yang berkaitan dengan ketuntasan belajar d. Mengenal konsep-konsep kegiatan remedial e. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dalam mempersiapkan siswa belajar tuntas 2. Tujuan Pembelajaran Khusus: Setelah selesai mempelajari bahan ajar ini peserta diklat diharapkan mampu memahami dan mengaplikasikan tentang teknik penyusunan bahan ajar materi esensial mata pelajaran bahasa Inggris Madrasah Tsanawiyah. Tujuan teknik penyusunan bahan ajar materi esensial mata pelajaran bahasa Inggris Madrasah Tsanawiyah ini adalah untuk memberikan pedoman yang dapat dijadikan sebagai kerangka acuan bagi guru dan pihak terkait dengan rincian sebagai berikut: 1) memberikan wawasan dan pemahaman tentang teknik penyusunan bahan ajar materi esensial mata pelajaran bahasa Inggris Madrasah Tsanawiyah; 2) membimbing guru agar memiliki kemampuan melaksanakan teknik penyusunan bahan ajar materi esensial mata pelajaran bahasa Inggris Madrasah Tsanawiyah; 7 3) memberikan keterampilan kepada guru untuk dapat menentukan bahan ajar materi esensial mata pelajaran bahasa Inggris Madrasah Tsanawiyah; 4) memberikan wawasan, pengetahuan, dan pemahaman bagi pihak terkait, sehingga mereka dapat memberikan dukungan terhadap kelancaran dan ketepatan pelaksanaan penyususnan bahan ajar materi esensial; dan 5) memberikan acuan dasar dalam teknik penyusunan bahan ajar materi esensia mata pelajaran bahasa Inggris Madrasah Tsanawiyah. G. Petunjuk Penggunaan Modul Untuk mempermudah memahami isi modul ini, pembaca diharapkan membentuk kelompok relajar. Belajar bersama-sama dalam kelompok merupakan cara yang terbaik bagi peserta diklat. Melalui diskusi antara anggota kelompok belajar maka materi akan lebih mudah dipahami dan dikuasai. Secara teknis, untuk memudahkan memahami isi modul ikutilah petunjuk-petunjuk berikut ini: 1 Bacalah terlebih dahulu judul modul dan daftar isi modul yang akan dipelajari. Tujuannya ialah agar Anda mengetahui buku apa yang akan Anda baca dan pokok-pokok materi yang terdapat di dalam buku tersebut. 2 Bacalah cepat-cepat (tidak usah mendalaminya) seluruh pembelajaran yang akan Anda pelajari. Baca judul pembelajaran kemudian mulailah membaca. Tujuannya ialah agar Anda mengetahui atau memperoleh gambaran secara garis besar mengenai materi yang terdapat di dalam pembelajaran tersebut. 3 Mulailah membaca teks dalam modul secara teliti. Tujuaannya ialah untuk mulai melakukan analisis guna memahami isi yang tersurat maupun yang tersirat. 4 Pada saat membaca, berhentilah di sana-sini dan usahakan untuk mengulang kembali kalimat-kalimat yang baru selesai dibaca dengan menggunakan kalimat-kalimat sendiri. Hal ini perlu Anda lakukan 8 sebagai upaya untuk mengemukakan kembali isi pengertian dari kalimatkalimat yang baru selesai dipelajari. Tujuannya ialah untuk mulai mencamkan isi bacaan 5 Buatlah catatan kecil pada margin (bagian tepi halaman yang kosong baik sebelah kiri maupun kanan setiap halaman) mengenai bagian atau pokok-pokok yang terpenting yang terdapat dalam kalimat maupun alinea yang sedang Anda baca. Hal ini perlu Anda lakukan untuk memudahkan dalam mengungkapkan kembali isi modul yang sedang Anda pelajari. Dengan membaca satu kata saja kita akan teringat kembali isi secara keseluruhan dari kalimat atau alin ae. 6 Berilah garis bawah kata dan kalimat yang Anda anggap penting. Anda bisa menggunakan stabilo yang berwarna cerah. Tujuannya ialah untuk memudahkan menemukan kembali bagian kalimat atau kalimat-kalimat yang menurut pendalaman analisis Anda merupakan bagian penting dan merupakan inti permasalahannya. 7 Janganlah segan-segan untuk membaca ulang seluruh materi yang telah selesai dipelajari dua, tiga kali atau lebih sering lebih bagus dengan menggunakan bantuan tulisan-tulisan pada margin yang telah anda buat dan garis-garis di bawah kalimat-kalimat atau coretan dengan stabilo di atas/pada kalimat-kalimat. Tujuannya ialah selain untuk memperkuat asosiasi juga memperkuat usaha dalam mencamkan isi pengertiannya. Sebab, Anda cukup membaca tulisan yang Anda buat sendiri pada margin dan Anda akan ingat lagi apa isi alinea atau bagian teksnya. Oleh karena kita tidak dapat terhindar dari proses lupa, maka kita harus mau rnengulang-ulang segala sesuatu yang telah kita pelajari sebelumnya. 8 Teknik belajar yang harus Anda gunakan ialah sebagai berikut: Mula-mula bacalah bahan itu secara keseluruhan (global). Kemudian pelajarilah sebagian demi sebagian. Akhirnya kembali membaca dan mendalaminya secara keseluruhan lagi. Tujuannya ialah agar kaitan seluruh bahan dengan bagian-bagian bahan dapat kita pahami 9 hubungannya. Dengan demikian pengertiannya akan lebih jelas. 9 Biasakanlah untuk membuat sendiri pertanyaan-pertanyaan dari materi yang telah anda pelajari. Kemudian tutuplah buku Anda dan cobalah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah Anda buat itu. Pertanyaan-pertanyaan yang Anda susun ini dapat bersifat pertanyaan reproduksi ataupun pikiran. Alangkah baiknya jika tanya jawab itu Anda lakukan dalam kelompok belajar bersama sehingga Anda dapat mengevaluasi diri sejauh mana pengetahuan itu telah anda kuasai. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar Anda nantinya mampu menganalisis materi yang menjadi pokok bahasan serta dapat mengungkapkan dengan bahasa yang disusun sendiri. 10 Demikianlah kiranya teknik atau cara menggunakan modul ini, semoga sukses. 10