Akomodasi Penilaian Hasil Belajar...(Nike Setya Pratiwi) 973 AKOMODASI PENILAIAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR SPESIFIK KELAS II SD BANGUNREJO 2 YOGYAKARTA ACCOMMODATION OF INDONESIAN LANGUAGE LEARNING OUTPUT EVALUATION FOR 2ND GRADE STUDENT WITH SPECIFIC LEARNING DISABILITIES IN SD BANGUNREJO 2 YOGYAKARTA Nike Setya Pratiwi, Pendidikan Luar Biasa, 11103244044 [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil akomodasi penilaian hasil belajar Bahasa Indonesia bagi anak berkesulitan belajar spesifik kelas II di SD Bangunrejo 2 Yogyakarta. Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji keabsahan data yang dilakukan dengan menggunakan cara triangulasi teknik. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan model analisis interaktif Milles & Huberman dengan cara reduksi data, penyajian data, dan mengambil kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam proses akomodasi penilaian hasil belajar bahasa Indonesia yaitu meliputi: (1) fungsi penilaian, (2) prinsip penilaian, (3) komponen penilaian, dan (4) teknik penilaian, serta hasil akomodasi penilaian hasil belajar bahasa Indonesia yaitu meliputi: (1) strategi akomodasi penilaian; yang mencakup mengontrol tingkat kesulitan tes, mengubah materi tes sesuai kemampuan anak, membuat daftar tugas bagi anak yang belum bisa menulis, serta menulis tugas di papan tulis, dan (2) hasil akomodasi penilaian hasil belajar; mencakup penyampaian soal, cara menjawab soal, tempat pengerjaan, dan waktu. Kata kunci: akomodasi penilaian, anak berkesulitan belajar spesifik. Abstract This research aims to describe the process and outcomes of accommodation of Indonesian language learning output evaluation for 2nd grade student with specific learning disabilities in SD Bangunrejo 2 Yogyakarta. Approach of this research is qualitative research in descriptive. Data collection techniques using observation, interviews, and documentation. The validity test of the data is using triangulation techniques. Data were analyzed using an interactive model Milles and Huberman by way of data reduction, data presentation, and draw conclusions. The results showed that in the process of property assessment of learning outcomes Indonesian which includes: (1) function of evaluation, (2) the principle of evaluation, (3) component of evaluation, and (4) techniques of evaluation. and the results accommodation learning outcomes assessment Indonesian which includes: (1) evaluation accommodation strategies; which includes controlling the level of difficulty of the test, the test materials according to their ability to change the child, make a list of tasks for children who can not write, and writing assignments on the board, and (2) the results accommodation learning outcomes assessment; includes the delivery problem, how to answer the question, sitting position, and time. Keywords: evaluation accommodations, children with learning disability. pemahaman materi pelajaran atau mengerjakan PENDAHULUAN Anak merupakan berkesulitan anak dengan belajar kesulitan spesifik tugas di sekolah. Kesulitan belajar tersebut dapat dalam berupa kesulitan dalam membaca, menulis, 974 Jurnal Widia Ortodidaktika Vol 5 No 9 Tahun 2016 Anak pelajaran yang terdiri dari aspek mendengarkan, berkesulitan belajar spesifik memiliki IQ rata- berbicara, membaca, dan menulis. Materi dalam rata atau di atas rata-rata atau berbakat. Seperti Bahasa Indonesia diberikan secara berurutan yang dijelaskan oleh Pujaningsih (2010: 200), sesuai dengan aspek yang terdapat pada Bahsa kesulitan dalam Indonesia. Depdikbud (1995) mengungkapkan mencapai tujuan pembelajaran karena tidak pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk menguasai tingkat penguasaan minimal yang meningkatkan diketahui berdasarkan hasil penguasaan materi berkomunikasi baik lisan maupun tulis. matematika, dan/atau belajar persepsi. adalah kesulitan kemampuan pembelajaran yang rendah dan hambatan dalam proses belajar Akomodasi penilaian diberikan dengan mengajar. Hasil belajar yang mereka peroleh tujuan agar pembelajaran anak selama satu tidak minimal, periode pembelajaran dapat terpantau antara lain sehingga anak berkesulitan belajar spesifik di dengan memberikan penyederhanaan terhadap kelas akan tidak percaya diri dan mengucilkan kriteria penilaiannya. Akomodasi penilaian hasil diri. Anak berkesulitan belajar spesifik perlu belajar Bahasa Indonesia yang ideal yaitu pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan dengan fleksibilitas dalam memberikan penilaian mereka, maka dari itu diperlukan akomodasi sesuai kondisi, kemampuan dan kebutuhan anak dalam pembelajaran baik materi, cara mengajar, berkesulitan belajar spesifik dengan kriteria pemberian dan tertentu yang memberikan dampak perubahan dalam pada perilaku atau prestasi belajar siswa dalam pembelajaran ini bertujuan membantu anak pembelajaran Bahasa Indonesia; yaitu pada berkesulitan belajar mengejar ketertinggalannya aspek mendengar, berbicara, membaca, dan selama belajar di sekolah. Akomodasi sendiri menulis. untuk menentukan akomodasi penilaian berarti program pendidikan yang terdapat di perlu mengetahui fungsi dalam penilaian, prinsip sekolah yang disesuaikan atau dimodifikasi dalam menentukan penilaian, komponen dalam sesuai penilaian, dan teknik dalam penilaian, serta mencapai lingkungan. nilai tugas, ketuntasan penilaian, Pengadaan dengan waktu, akomodasi kondisi, kebutuhan dan strategi kemampuan siswa. Penilaian merupakan proses dari tahapan akhir dalam pembelajaran. Penilaian diberikan akomodasi penilaian dan proses akomodasi penilaian. Kasus di sekolah berdasarkan hasil besarnya observasi pra penelitian ditemukan bahwa SD penyerapan atau pemahaman materi pada anak, Bangunrejo 2 Yogyakarta merupakan sekolah namun pada anak berkesulitan belajar spesifik inklusif. Sekolah inklusif tentunya menerapkan penilaian yang diberikan berbeda dari teman akomodasi pada pembelajarannya termasuk pada dengan kemampuan normal lainnya sehingga penilaian. Kelas II merupakan salah satu kelas perlu adanya akomodasi penilaian terhadap yang memiliki siswa dengan kesulitan belajar proses dan hasil belajar anak berkesulitan belajar spesifik. dalam proses pembelajarannya, guru spesifik. Bahasa Indonesia merupakan mata kelas II memberikan penilaian terhadap seluruh untuk menentukan antara lain Akomodasi Penilaian Hasil Belajar...(Nike Setya Pratiwi) 975 siswa kelas II. Belum diketahui proses dan hasil yang mampu menjawab pertanyaan penelitian belajar Bahasa Indonesia yang telah dilakukan mengenai akomodasi penilaian hasil belajar oleh guru kelas II. dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia bagi Masalah yang ditemukan pada penelitian ini yaitu penerapan akomodasi penilaian hasil anak berkesulitan belajar spesifik kelas II di SD Bangunrejo 2 Yogyakarta. belajar Bahasa Indonesia kelas II SD Bangunrejo 2 Yogyakarta. Lingkup materi dibatasi materi Bahasa Indonesia. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses dan hasil akomodasi penilaian hasil belajar bahasa Indonesia bagi anak berkesulitan belajar spesifik Prosedur Penelitian Menurut Moleong (2009: 11) , dalam penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angkaangka. Oleh sebab itu, peneliti memilih teknik pengumpulan kelas II SD Bangunrejo 2 Yogyakarta. data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi yang dilakukan yaitu observasi METODE PENELITIAN non partisipan yaitu peneliti datang di kelas Jenis Penelitian Jenis metode penelitian yang akan digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan untuk melakukan pengamatan tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.Kegiatan yang dilakukan berupa mengamati, mendengar, dan mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh subyek penelitian kualitatif. sumber data. Observasi yang dilakukan oleh peneliti untuk menggali data dengan cara Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dikelas II SD mengamati pelaksanaan akomodasi penilaian Bangunrejo 2 Yogyakarta. Alasan pemilihan SD hasil belajar Bahasa Indonesia anak berkesulitan Bangunrejo 2 sebagai tempat penelitian yaitu belajar spesifik di kelas II SD Bangunrejo 2. karena sekolah ini merupakan salah satu sekolah Observasi ini meliputi mengamati proses, teknik, yang menyelenggarakan pendidikan inklusi bagi bentuk penyajian, kriteria akomodasi penilaian anak hasil belajar di kelas. Observasi ini dilakukan berkebutuhan khusus terutama anak berkesulitan belajar spesifik. untuk memperoleh data terkait dengan proses dan hasil akomodasi penilaian hasil belajar Subjek Penelitian Cara menentukan subyek penelitian yang dipilih yaitu purposive subject atau penentuan subyek berdasarkan tujuan, sehingga dalam penelitian ini subyek penelitian yang dipilih telah disesuaikan dengan tujuan penelitian yaitu guru kelas II SD N Bangunrejo 2 Yogyakarta, Bahasa Indonesia di kelas II SD Bangunrejo 2 Yogyakarta. Peneliti menggunakan teknik wawancara semiterstruktur kategori in-dept interview dengan tujuan peneliti dapat menggali informasi lebih banyak dengan menyertakan pendapat dan ide-ide dari subyek. Wawancara dilakukan oleh 976 Jurnal Widia Ortodidaktika Vol 5 No 9 Tahun 2016 peneliti pada saat jam istirahat atau pada saat yang digunakan dalam penelitian ini adalah jam pelajaran berakhir dan dilaksanakan di kelas, panduan observasi dan pedoman wawancara. hal ini bertujuan agar tidak mengganggu Panduan observasi digunakan selama pelajaranyang sedang berlangsung di kelas dan observasi berlangsung. Hal ini bertujuan agar data yang digali pada saat wawancara dapat lebih observasi yang dilakukan tidak keluar dari tujuan mendalam. dalam menggali data akomodasi penilaian hasil belajar wawancara berkaitan dengan proses, teknik, dan Bahasa Indonesia di Kelas II SD Bangunrejo 2. bentuk penerapan akomodasi penilaian hasil Observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan belajar di kelas. Wawancara ini dilakukan untuk akomodasi evaluasi berlangsung, antara lain memperoleh data wawancara terkait dengan pada saat pelaksanaan tes dan pemberian tugas proses dan hasil penerapan akomodasi penilaian maupun proses pemberian nilai. Kemudian hasil belajar Bahasa Indonesia di kelas II SD mengamati perbedaan yang terdapat pada lembar Bangunrejo 2 Yogyakarta. Dokumentasi yang soal tes yang diberikan kepada anak berkesulitan dilakukan oleh peneliti adalah mengumpulkan belajar spesifik dan anak lain di kelas tersebut. Data yang diperoleh dan menganalisis dokumen berupa foto, lembar Wawancara yang dilakukan yaitu dengan tugas siswa dan hasil penilaian yang berkaitan memberikan pertanyaan-pertanyaan mengenai dengan akomodasi penilaian hasil belajar Bahasa proses akomodasi evaluasi yang dilakukan oleh Indonesia di kelas II SD Bangunrejo 2 guru kelas II SD Bangunrejo 2, pertanyaan Yogyakarta. dalam tersebut meliputi proses pembuatan soal yang dokumentasi ini berupa dokumen penilaian yang dilakukan oleh guru kelas maupun guru, proses berkaitan dengan akomodasi penilaian hasil pelaksanaan evaluasi, serta proses pemberian belajar di kelas. nilai yang dilakukan. Data Dokumentasi yang ini diperoleh dilakukan untuk memperoleh data tentang akomodasi penilaian hasil belajar bahasa Indonesia di kelas II SD Bangnrejo 2 Yogyakarta dari dokumen foto, hasil wawancara, lembar penilaian dan hasil penilaian terkait dengan proses dan hasil akomodasi penilaian hasil belajar bahasa Indonesia di kelas II SD Bangunrejo 2 Yogyakarta. Teknik Analisis Data Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis interaktif menurut Milles & Huberman (1992: 16-19) antara lain reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. . Dalam reduksi data yang peneliti lakukan setelah mendapatkan data dari penelitian yang telah dicatat dengan rinci, maka peneliti memilih data yang penting, kemudian mengkategorikan data- Instrumen dan Teknik Analisis Data data tersebut, dan membuang atau mengurangi Menurut Suharsimi Arikunto (2005: 134), data yang tidak perlu. Data yang didapat yang instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi telah direduksi yaitu antara lain berupa hasil peneliti dalam mengumpulkan data. Instrumen mengenai akomodasi penilaian hasil belajar Akomodasi Penilaian Hasil Belajar...(Nike Setya Pratiwi) 977 bahasa Indonesia anak berkesulitan belajar empat kali pertemuan dalam satu minggu yaitu spesifik di kelas II SD Bangunrejo 2 Yogyakarta. pada tanggal 4 Mei dilanjutkan tanggal 9, 10, Setelah melakukan reduksi data peneliti dan 11 Mei 2016 serta kegiatan wawancara yang melakukan penyajian data. Penyajian data yang dilakukan dua kali pada tanggal 12 dan 13 Mei dilakukan secara naratif dalam penelitian ini 2016. Hasil dari observasi dan wawancara adalah dengan mendeskripsikan data yang telah dipaparkan direduksi disajikan mengenai penerapan akomodasi dalam menjadi bentuk 2 deskripsi yang yaitu proses fokus penilaian hasil belajar Bahasa Indonesia anak akomodasi berkesulitan belajar spesifik di kelas II SD penilaian. Proses akomodasi penilaian terdapat Bangunrejo2 Yogyakarta dengan menggunakan empat kisi-kisi yaitu fungsi penilaian, prinsip narasi. penilaian, komponen penilaian, dan teknik Menarik kesimpulan dan/atau verifikasi penilaian dan hasil akomodasi penilaian. merupakan kegiatan mencari inti atau benang Fungsi penilaian. Berdasarkan data yang merah dari keterkaitan antara satu aspek dengan diperoleh, diketahui bahwa guru melakukan aspek lain yang didapat berdasarkan proses yang penilaian berdasarkan fungsi penilaian antara telah dilakukan yaitu berupahasil analisis data lain dari penilaian, guru dapat mengetahui dengan merangkum data dalam penyajian data ketercapaian instruksional. Untuk mengetahui keterkaitan terhadap akomodasi penilaian hasil guru perlu merancang program pembelajaran belajar Bahasa Indonesia bagi anak berkesulitan yang berisi tujuan pembelajaran, namun guru belajar spesifik kelas II SD Bangunrejo 2 menggunakan RPP untuk dijadikan tujuan Yogyakarta. instruksional dalam penilaian siswa. Sebelum merancang RPP, tentunya guru perlu mengetahui HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN kemampuan Hasil Penelitian penerapan Penelitian ini dilakukan di SD anak penilaian diprogramkan. dan sesuai data materi yang diperoleh Subjek dalam penelitian ini berjumlah dua Khusus (GPK) menentukan kemampuan awal subjek yaitu satu guru kelas II di SD Bangunrejo AS dengan melakukan asesmen. Penentuan itu 2 Yogyakarta dan satu anak berkesulitan belajar dilakukan GPK dengan mengamati AS baik spesifik kelas II. Pelaksanaan penelitian yang dalam proses pembelajaran maupun hasil belajar dilakukan di SD Bangunrejo 2 yaitu guna AS serta melakukan tes IQ. Guru memberikan mengetahui proses akomodasi penilaian hasil tes dengan materi yang telah dipelajari oleh belajar. dalam siswa, namun dari penilaian tersebut, guru belum penelitian ini yaitu metode observasi, wawancara dapat mengetahui ketertarikan anak berkesulitan dan dokumentasi. Metode observasi dilakukan belajar spesifik dalam suatu pelajaran atau bakat selama pelajaran Bahasa Indonesia yaitu selama siswa dalam belajar. dari fungsi penilaian digunakan Guru yang diketahui yang dibantu sesudah Bangunrejo 2 terletak di kota Yogyakarta. Metode guru Dari sebelum Pendamping 978 Jurnal Widia Ortodidaktika Vol 5 No 9 Tahun 2016 juga memberikan laporan soal sebelum ulangan. Hal ini untuk mengetahui kemajuan siswa kepada orangtua. Hal ini materi soal yang mana yang dapat dikuasai oleh dilakukan mengetahui siswa. Seperti materi pada buku Lembar Kerja perkembangan belajar anak selama di sekolah. Siswa (LKS) yang sering diulang. Penilaian yang Guru menggunakan buku penghubung untuk dilakukan oleh guru untuk mempertimbangkan menyampaikan tugas perkembangan anak, tugas kelanjutan anak, atau undangan pertemuan orangtua. Selain mempertimbangkan itu guru juga sering mengadakan pertemuan diberikan pada anak berkesulitan belajar spesifik orangtua, dalam pertemuan tersebut ibu CJ juga dan akan membahas perkembangan AS dan siswa menggunakan lainnya dalam belajar kepada orangtua. keputusan. Nilai yang dibuat untuk menentukan tersebut, guru agar orangtua Prinsip penilaian. Berdasarkan data yang diperoleh guru melakukan penilaian berdasarkan prinsip penilaian antara lain dalam melakukan belajar siswa anak. materi lainnya. tes Selain penilaian Guru yang itu, akan ibu untuk CJ membuat AS perlu mengulang (remidi) pada materi yang diberikan atau tidak. Teknik penilaian. Berdasarkan data yang penilaian, ibu CJ melakukan penilaian secara diperoleh menyeluruh. meliputi menggunakan teknik penilaian antara lain pilihan penilaian tes tertulis, penilaian tersebut seperti ganda, jawab singkat, dan esai. Untuk bentuk ulangan harian, ulangan blok, dan UKK. penilaian seperti benar-salah atau menjodohkan Kemudian ibu CJ juga melakukan penilaian tidak digunakan oleh ibu CJ karena siswa kelas secara non tes. Ibu CJ melakukan penilaian II belum mampu untuk mengerjakan. Selain itu, secara mengetahui ibu CJ diketahui bahwa teknik penilaian non tes perkembangan kemampuan AS dalam pelajaran dalam bentuk pertanyaan lisan. Pertanyaan lisan bahasa Indonesia. Guru memberikan penilaian yang diberikan berupa pertanyaan dari kejadian secara berkelanjutan dengan tujuan agar guru sehari-hari yang dialami oleh anak. Sehingga dapat mengetahui perkembangan anak dalam anak dapat menjawab pertanyaan lisan tersebut pelajaran bahasa Indonesia. Guru menilai sesuai tanpa perlu berpikir secara mendalam sehingga dengan pengalaman belajar anak. Hal ini dapat waktu yang digunakan tidak terbuang lama. Penilaian terus-menerus tersebut untuk diketahui dari soal-soal yang diberikan berasal Hasil guru melakukan akomodasi penilaian penilaian terbagi dari materi yang telah dipelajari oleh siswa menjadi dua kisi-kisi anatara lain strategi terutama anak berkesulitan belajar spesifik. penerapan Komponen penilaian. Berdasarkan data akomodasi penilaian dan hasil akomodasi penilaian hasil belajar. penilaian Strategi penerapan akomodasi penilaian. berdasarkan komponen penilaian, antara lain Berdasarkan data penelitian yang diperoleh hasil guru akomodasi yang diperoleh melakukan guru melakukan penilaian dengan cara penilaian berdasarkan strategi memberikan materi yang pernah dipelajari dan penerapan akomodasi penilaian antara lain guru sudah dikuasai AS. Guru memberikan latihan memberikan tes soal dengan tingkat kesulitan Akomodasi Penilaian Hasil Belajar...(Nike Setya Pratiwi) 979 siswa belajar-mengajar, serta dasar dalam menyusun berkebutuhan khusus lainnya dengan siswa yang laporan kemajuan belajar siswa kepada para normal. Pada saat ulangan harian maupun blok, orangtua (Sudjana, 1995: 3-4). Berdasarkan hasil ibu CJ memberikan materi tes yang sama untuk penelitian yang diperoleh guru melakukan AS maupun siswa berkebutuhan khusus dengan penilaian berdasarkan fungsinya yaitu alat siswa yang normal. Ibu CJ juga sering menulis mengetahui ketercapaian instruksional. Hal ini tugas dipapan tulis, ibu CJ mengambil materi disebutkan dalam deskripsi hasil pembahasan dari buku kemudian dituliskan di papan tulis. sebelumnya. Namun dalam membuat indikator Namun ibu CJ tidak memberikan daftar tugas untuk tujuan instruksional, guru tidak menyusun untuk anak yang belum dapat menulis, karena RPI untuk menentukan tujuan capaian pada AS sudah mampu untuk menulis. siswa yang sama untuk AS maupun Hasil akomodasi penilaian hasil belajar. berkesulitan belajar spesifik. Guru menyusun RPP dan digunakan untuk seluruh hasil siswa di kelas termasuk untuk siswa berkesulitan akomodasi penilaian hasil belajar antara lain ibu belajar spesifik di kelas. Hal tersebut diperkuat CJ sering mengadakan tes secara lisan disela- dengan guru menunjukkan RPP yang dimiliki. sela penyampaian materi untuk mengetahui Guru menjelaskan bahwa guru tidak terbiasa pemahaman anak, ibu CJ menyampaikan soal untuk membuat RPI. Guru akan meminta GPK secara tertulis baik untuk AS dan siswa lainnya. untuk membuatkan RPI untuk siswa yang Soal tertulis yang guru berikan berasal dari buku mengalami kesulitan belajar spesifik dan juga paket atau LKS. Ibu CJ selalu menjelaskan cara berkebutuhan menjawab soal yang diberikan baik untuk AS dokumentasi yang peneliti lakukan, peneliti maupun siswa yang lain. Selain itu ibu CJ selalu mengamati bahwa RPP yang guru miliki tidak meminta siswa untuk menjawab secara tertulis. dibuat setiap hari. RPP yang ada untuk tanggal 4, Untuk 7, dan 13 Mei 2016 dan belum ada RPI. Berdasarkan data yang menjawab melakukannya secara hanya diperoleh, lisan untuk guru kuis. CJ Dalam Sehingga khusus. dikeahui Namun kesulitan dari guru hasil dalam mengerjakan tugas, ibu CJ menempatkan AS dan menentukan tujuan instruksional yaitu menyusun siswa berkebutuhan khusus secara acak. Guru RPI untuk berkesulitan belajar spesifik. Menurut fungsinya, penilaian mampu menempatkan siswa secara acak dengan tujuan dapat memberikan umpan balik bagi perbaikan dalam beradaptasi dengan siswa lainnya. Selain itu, proses belajar-mengajar, hal ini seperti yang guru memberikan waktu yang sama dalam dijelaskan oleh Sudjana (1995: 3-4). Dari data mengerjakan tes baik untuk AS dan siswa yang diperoleh, untuk mengetahui kemampuan lainnya. anak anakberkesulitan belajar spesifik Fungsi penilaian tersebut antara lain alat berkesulitan belajar spesifik, GPK mengasesmen kemampuan awal anak. Untuk tujuan mengetahui kemampuan pada saat melakukan instruksional, umpan balik bagi perbaikan proses penilaian, guru akan mengamati perilaku anak untuk mengetahui ketercapaian 980 Jurnal Widia Ortodidaktika Vol 5 No 9 Tahun 2016 pada saat memberikan penilaian. Seperti AS, ibu anak di sekolah dari awal semester hingga CJ mengetahui AS suka mengganggu temannya pertemuan orangtua diadakan. pada saat mengerjakan tugas di kelas. AS sering Guru melakukan penilaan berdasarkan bercerita di tengah kegiatan pembelajaran atau prinsip yang dikemukakan oleh Asep Jihad dan mengejek temannya yang berkebutuhan khusus Abdul Haris. Hal ini didasarkan prinsip dalam bila temannya tidak mampu mengerjakan tugas. penilaian antara lain menyeluruh, berkelanjutan, Untuk mengetahui kemampuan akhir anak, guru berorientasi pada indikator ketercapaian serta melakukan ulangan harian pada akhir pemberian sesuai dengan pengalaman belajar (Asep Jihad tiap materinya. Hal ini bertujuan agar guru dan Abdul Haris, 2008: 63-64). Pada penilaian mengetahui tingkat pemahaman anak pada yang berorientasi pada indikator ketercapaian, materi yang telah diberikan. Namun dari penilaian hasil belajar bahasa Indonesia yang penilaian mengetahui diberikan dengan melakukan proses dalam kecenderungan anak dalam menyukai mata menentukan hasil belajar mata pelajaran Bahasa pelajaran tertentu. Seperti AS, dia selalu Indonesia menggunakan kriteria yang sudah mengerjakan tugas-tugas pada setiap mata ditetapkan oleh guru yaitu nilai KKM di atas 7. guru belum dapat Guru pelajaran. Kesulitan guru dalam menentukan melaksanakan penilaian umpan balik kepada anak, guru tidak mengetahui berdasarkan komponen penilaian. Hal ini sesuai cara mengasesmen anak sehingga butuh bantuan dengan komponen dalam penilaian tersendiri dari guru pendamping khusus. antara lain mengumpulkan informasi, pembuatan Pembahasan pertimbangan dan pembuat keputusan (Scriven Penilaian berdasarkan fungsinya yaitu dalam Burhan Nugiyantoro, 2001: 7-8). Guru penilaian untuk melaporkan hasil belajar anak melakukan selama di sekolah kepada orangtua (Sudjana, kemampuan siswa selama belajar di kelas, 1995: kemudian 3-4). Berdasarkan hasil penilaian, mengumpulkan membuat informasi pertimbangan dari dalam penyampaian hasil belajar anak dalam bentuk memberikan bentuk tes dan tingkat kesulitan, hasil akhir anak berupa nilai ulangan dan tugas dan membuat keputusan dari hasil belajar anak serta deskripsi dari belajar anak selama satu dapat melanjutkan ketahap selanjutnya atau semester yang dilakukan oleh guru. Untuk tidak. laporan lainnya guru melakukan pertemuan Dalam pelaksanaannya guru melakukan orangtua, dalam pertemuan tersebut guru dan teknik penilaian tidak seperti pendapat Eko GPK Widoyoko. akan menjelaskan bagaimana siswa Teknik-teknik dalam penilaian berkebutuhan khusus perlu diberikan layanan di menurut Eko Putro Widoyoko (2014: 49-91) sekolah tersebut serta penjelasan mengenai anak antara berkebutuhan khusus kepada orantua agar tidak penilaian antar teman, penilaian portofolio, ada kesenjangan di sekolah. Dalam pertemuan penilaian tersebut guru menyampaikan hasil anak selama lain tes, projek, observasi, penilaian penilaian diri, produk, serta Akomodasi Penilaian Hasil Belajar...(Nike Setya Pratiwi) 981 penilaian jurnal. Dari pendapat tersebut, guru hasil penelitian, diperoleh data bahwa pada hanya melaksanakan teknik tes. kegiatan akomodasi penilaian guru belum guru melakukan mengontrol atau menurunkan tingkat memberikan beberapa bentuk tes. Untuk ulangan kesulitan soal yang diberikan serta mengubah harian, guru memilih menggunakan soal-soal materi tes sesuai kemampuan anak. Hal ini yang pernah dikerjakan oleh anak. Soal-soal dikarenakan guru masih mengalami kesulitan tersebut berasal dari Lembar Kerja Siswa (LKS). dalam menyusun soal dalam dua macam yaitu Ulangan harian diberikan dalam bentuk tes untuk siswa yang berkemampuan normal dan tertulis, dengan model soal pilihan ganda, jawab siswa berkebutuhan khusus terutama anak singkat dan esai. Untuk soal mencongak atau berkesulitan belajar spesifik. Dalam pelaksanaan penilaian, lisan, guru menggunakan cara tersebut untuk Strategi lainnya yaitu mengubah materi memberikan tugas harian untuk anak dan tes dengan tetap berpedoman bahwa tes mampu langsung dikumpulkan atau sebagai kuis. Hal ini menunjukkan kemampuan pada anak (The Emily sesuai dengan pendapat Dimyati dan Mudjiono Hall Tremaine Foundation dalam Pujaningsih, (2006: 211-216) yang menyebutkan bahwa 2010: 201). Dari temuan hasil penelitian yang teknik penilaian terdapat tes obyektif (tes benar diperoleh, guru kesulitan dalam mengubah salah-salah, pilihan ganda, tes menjodohkan, dan materi tes untuk anak berkesulitan belajar tes melengkapi), tes esai dan non tes. spesifik. Hal ini dikarenakan guru menyusun Selain tes tertulis dan lisan, guru juga soal sendiri sehingga pada saat waktu untuk memberikan cara meminta anak untuk membaca mengumpulkan tiba, guru kehabisaan waktu dan di depan kelas. Hal tersebut dilakukan untuk memilih menyamakan materi tes untuk anak mengetahui rasa percaya diri dan anak dan berkesulitan belajar spesifik dengan anak yang kemampuan anak pada saat itu. Seperti observasi berkemampuan normal. yang dilakukan pada tanggal 9 Mei 2016. Untuk penilaian non tes lain yaitu penilaian kedisiplinan, kebersihan dan penilaian sikap. Strategi dalam akomodasi penilaian yaitu menulis tugas atau PR di papan tulis (Pujaningsih, 2010: 201). Dari hasil penelitian Strategi dalam Akomodasi Penilaian. yang diperoleh, guru memberikan materi tugas Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data dengan menuliskan materi di papan tulis. Namun bahwa pada kegiatan akomodasi penilaian guru guru tidak memberikan tugas dalam bentuk belum melakukan mengontrol atau menurunkan daftar tugas untuk siswa. Pada saat observasi tingkat kesulitan soal yang diberikan serta pada tanggal 10 Mei 2016, guru menuliskan mengubah materi tes sesuai kemampuan anak. tugas di papan tulis dan siswa memiliki Hal ini tidak sesuai dengan strategi dalam kesempatan untuk membuat gaduh karena tidak akomodasi penilaian untuk anak berkesulitan mendapatkan perhatian dari guru. tingkat Guru memberikan pertanyaan lisan untuk kesulitan (Pujaningsih, 2010: 201). Berdasarkan seluruh siswa baik anak berkesulitan belajar belajar spesifik yaitu mengontrol 982 Jurnal Widia Ortodidaktika Vol 5 No 9 Tahun 2016 spesifik maupun siswa yang berkemampuan KESIMPULAN normal. Hal ini belum sesuai dengan hasil dalam Simpulan akomodasi penilaian antara lain penyampaian Proses akomodasi penilaian hasil belajar soal, cara menjawab soal, tempat, dan waktu Bahasa Indonesia bagi anak berkesulitan belajar (Sari Rudiyati, 2005). Untuk cara menjawab spesifik kelas II SD Bangunrejo 2 Yogyakarta soal, guru memberikan instruksi kepada anak terdiri dari kegiatan penilaian terdapat fungsi untuk menjawab soal. Untuk menjawab secara penilaian, prinsip penilaian, komponen penilaian, lisan guru memintanya pada saat kuis. dan teknik penilaian. Pada fungsi penilaian, guru Untuk pembelajaran inklusi pada telah menerapkan aspek mengetahui akomodasi dalam penilaian yaitu prosesnya, ketercapaian tujuan instruksional walaupun guru penempatan anak berkesulitan belajar spesifik belum maupun perlu Pembelajaran Individu) serta menyusun laporan diberikan kesempatan untuk duduk di bangku kemajuan siswa. Untuk aspek prinsip penilaian paling depan atau bersama teman yang lebih guru pintar. guru menyeluruh baik tertulis maupun non tes pada menempatkan anak berkesulitan belajar spesifik ulangan harian, ulangan blok, dan UKK (Ujian secara acak. Guru memrubah posisi duduk siswa Kenaikan Kelas), penilaian dilakukan secara bila anak ramai. Sehingga untuk siswa yang berkelanjutkan, ramai akan duduk di meja guru. ketercapaian, serta sesuai dengan pengalaman anak berkebutuhan Namun pada khusus prosesnya Untuk proses akomodasi penilaian yaitu waktu, guru memberikan waktu dalam menggunakan telah memberikan PPI (Program penilaian berdasarkan secara indikator belajar anak sesuai dengan pengalaman seharihari. Pada komponen penilaian, guru mengerjakan soal yang sama dengan anak yang mengumpulkan informasi dengan mencari materi berkemampuan yang dikuasai anak, membuat pertimbangan normal. Namun bila anak berkesulitan belajar spesifik kehabisan waktu jenis, materi, dan tingkat kesulitan pada dalam mengerjakan dan anak belum selesai penilaian yang akan diberikan, serta membuat menyelesaikan tes maka guru akan memberikan keputusan agar siswa tidak mengulang dalam waktu tambahan dijam istirahat. pembelajara Bahasa Indonesia. Pada aspek Berdasarkan hal tersebut, akomodasi teknik penilaian, guru memberikan penilaian penilaian yang dilakukan belum dilakukan berupa tes seperti pilihan ganda, jawab singkat, sepenuhnya. dan esai, serta memberikan bentuk soal lisan Sehingga perlu pemahaman kembali mengenai akomodasi penilaian hasil kepada siswa berkesulita belajar spesifik. belajar. Terutama untuk mata pelajaran Bahasa Hasil akomodasi penilaian hasil belajar Indonesia bagi anak berkesulitan belajar spesifik. bagi anak berkesulitan belajar spesifik kelas II di SD Bangunrejo 2 Yogyakarta yaitu Guru menyerahkan tugas mengumpulkan informasi kemampuan awal anak oleh guru pendamping Akomodasi Penilaian Hasil Belajar...(Nike Setya Pratiwi) 983 khusus, dan terkadang tidak dilakukan. Guru akomodasi penilaian berkaitan dengan kualitas menggunakan beberapa teknik penilaian seperti hasil belajar bagi anak berkesulitan belajar tes tertulis yang meliputi tes pilihan ganda, spesifik. jawab singkat, dan esai. Selain itu tes lisan yang dilakukan oleh guru kelas. Untuk akomodasi penilaian yaitu strategi akomodasi penilaian untuk anak berkesulitan belajar spesifik meliputi mengontrol tingkat kesulitan belajar, mengubah materi tes sesuai kemampuan anak, menulis tugas di papan tulis, dan menyediakan daftar tugas untuk anak yang belum bisa menulis. Namun hal tersebut tidak semuanya dilakukan oleh guru. Dalam prosesnya melakukan kontrol tingkat guru belum kesulitan tes, mengubah materi tes dan menyediakan daftar tugas untuk anak yang belum dapat menulis. Proses akomodasi yang dilakukan oleh guru meliputi penyampaian soal, cara menjawab soal, tempat, dan waktu tambahan untuk mengerjakan tugas atau soal bagi anak berkesulitan belajar spesifik. Saran Guru hendaknya mengakomodasi dalam penyampaian soal seperti memberikan soal secara lisan pada saat ulangan untuk anak yang belum dapat menulis, memberikan bentuk baru dalam menjawab soal seperti memberikan kesempatan pada anak yang kesulitan dalam menulis untuk menjawab secara lisan. Selain itu, guru sebaiknya mengidentifikasi kemampuan anak berkesulitan belajar spesifik sagar lebih mudah untuk menentukan akomodasi yang diperlukan. Untuk kepala sekolah, diharapkan kepala sekolah membuat kebijakan dalam pemberian DAFTAR PUSTAKA Asep Jihad dan Abdul Haris. (2008). Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Multi Press. Burhan Nurgiyantoro. (2001). Penilaian dalam Pengajaran Bahasa Indonesia. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Depdikbud. (1995). Pedoman Proses Belajar Mengajar di SD. Jakarta: Proyek Pembinaan Sekolah Dasar. Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Eko Putro Widoyoko. (2014). Penilaian Hasil Belajar di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Lexy J. Moleong. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya. ______________ . (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Milles, Matthew B & Huberman, A Michael. (1992). Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Penerjemah: Tjetjep Rohendi Rihidi. Jakarta: UI Press. Nana Sudjana. (1995). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sari, Rudiyati. (2015). Akomodasi Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Inklusif. Makalah, Pelatihan dan Pendampingan Model Asesmen Peserta Didik Berkebutuhan Khusus serta Penyusunan IEP bagi Guru Kelas SD Inklusif DIY. Yogyakarta: LPPM UNY. Suharsimi Arikunto. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.