akomodasi penilaian hasil belajar bahasa indonesia bagi anak

advertisement
Akomodasi Penilaian Hasil Belajar...(Nike Setya Pratiwi) 973
AKOMODASI PENILAIAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA BAGI
ANAK BERKESULITAN BELAJAR SPESIFIK KELAS II SD BANGUNREJO 2
YOGYAKARTA
ACCOMMODATION OF INDONESIAN LANGUAGE LEARNING OUTPUT EVALUATION FOR 2ND
GRADE STUDENT WITH SPECIFIC LEARNING DISABILITIES IN SD BANGUNREJO 2
YOGYAKARTA
Nike Setya Pratiwi, Pendidikan Luar Biasa, 11103244044
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil akomodasi penilaian hasil belajar
Bahasa Indonesia bagi anak berkesulitan belajar spesifik kelas II di SD Bangunrejo 2 Yogyakarta.
Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Uji keabsahan data yang dilakukan dengan menggunakan cara triangulasi teknik. Data yang diperoleh
dianalisis menggunakan model analisis interaktif Milles & Huberman dengan cara reduksi data, penyajian
data, dan mengambil kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam proses akomodasi
penilaian hasil belajar bahasa Indonesia yaitu meliputi: (1) fungsi penilaian, (2) prinsip penilaian, (3)
komponen penilaian, dan (4) teknik penilaian, serta hasil akomodasi penilaian hasil belajar bahasa
Indonesia yaitu meliputi: (1) strategi akomodasi penilaian; yang mencakup mengontrol tingkat kesulitan
tes, mengubah materi tes sesuai kemampuan anak, membuat daftar tugas bagi anak yang belum bisa
menulis, serta menulis tugas di papan tulis, dan (2) hasil akomodasi penilaian hasil belajar; mencakup
penyampaian soal, cara menjawab soal, tempat pengerjaan, dan waktu.
Kata kunci: akomodasi penilaian, anak berkesulitan belajar spesifik.
Abstract
This research aims to describe the process and outcomes of accommodation of Indonesian
language learning output evaluation for 2nd grade student with specific learning disabilities in SD
Bangunrejo 2 Yogyakarta. Approach of this research is qualitative research in descriptive. Data
collection techniques using observation, interviews, and documentation. The validity test of the data is
using triangulation techniques. Data were analyzed using an interactive model Milles and Huberman by
way of data reduction, data presentation, and draw conclusions. The results showed that in the process of
property assessment of learning outcomes Indonesian which includes: (1) function of evaluation, (2) the
principle of evaluation, (3) component of evaluation, and (4) techniques of evaluation. and the results
accommodation learning outcomes assessment Indonesian which includes: (1) evaluation accommodation
strategies; which includes controlling the level of difficulty of the test, the test materials according to
their ability to change the child, make a list of tasks for children who can not write, and writing
assignments on the board, and (2) the results accommodation learning outcomes assessment; includes the
delivery problem, how to answer the question, sitting position, and time.
Keywords: evaluation accommodations, children with learning disability.
pemahaman materi pelajaran atau mengerjakan
PENDAHULUAN
Anak
merupakan
berkesulitan
anak
dengan
belajar
kesulitan
spesifik
tugas di sekolah. Kesulitan belajar tersebut dapat
dalam
berupa kesulitan dalam membaca, menulis,
974 Jurnal Widia Ortodidaktika Vol 5 No 9 Tahun 2016
Anak
pelajaran yang terdiri dari aspek mendengarkan,
berkesulitan belajar spesifik memiliki IQ rata-
berbicara, membaca, dan menulis. Materi dalam
rata atau di atas rata-rata atau berbakat. Seperti
Bahasa Indonesia diberikan secara berurutan
yang dijelaskan oleh Pujaningsih (2010: 200),
sesuai dengan aspek yang terdapat pada Bahsa
kesulitan
dalam
Indonesia. Depdikbud (1995) mengungkapkan
mencapai tujuan pembelajaran karena tidak
pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk
menguasai tingkat penguasaan minimal yang
meningkatkan
diketahui berdasarkan hasil penguasaan materi
berkomunikasi baik lisan maupun tulis.
matematika,
dan/atau
belajar
persepsi.
adalah
kesulitan
kemampuan
pembelajaran
yang rendah dan hambatan dalam proses belajar
Akomodasi penilaian diberikan dengan
mengajar. Hasil belajar yang mereka peroleh
tujuan agar pembelajaran anak selama satu
tidak
minimal,
periode pembelajaran dapat terpantau antara lain
sehingga anak berkesulitan belajar spesifik di
dengan memberikan penyederhanaan terhadap
kelas akan tidak percaya diri dan mengucilkan
kriteria penilaiannya. Akomodasi penilaian hasil
diri. Anak berkesulitan belajar spesifik perlu
belajar Bahasa Indonesia yang ideal yaitu
pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan
dengan fleksibilitas dalam memberikan penilaian
mereka, maka dari itu diperlukan akomodasi
sesuai kondisi, kemampuan dan kebutuhan anak
dalam pembelajaran baik materi, cara mengajar,
berkesulitan belajar spesifik dengan kriteria
pemberian
dan
tertentu yang memberikan dampak perubahan
dalam
pada perilaku atau prestasi belajar siswa dalam
pembelajaran ini bertujuan membantu anak
pembelajaran Bahasa Indonesia; yaitu pada
berkesulitan belajar mengejar ketertinggalannya
aspek mendengar, berbicara, membaca, dan
selama belajar di sekolah. Akomodasi sendiri
menulis. untuk menentukan akomodasi penilaian
berarti program pendidikan yang terdapat di
perlu mengetahui fungsi dalam penilaian, prinsip
sekolah yang disesuaikan atau dimodifikasi
dalam menentukan penilaian, komponen dalam
sesuai
penilaian, dan teknik dalam penilaian, serta
mencapai
lingkungan.
nilai
tugas,
ketuntasan
penilaian,
Pengadaan
dengan
waktu,
akomodasi
kondisi,
kebutuhan
dan
strategi
kemampuan siswa.
Penilaian merupakan proses dari tahapan
akhir dalam pembelajaran. Penilaian diberikan
akomodasi
penilaian
dan
proses
akomodasi penilaian.
Kasus di sekolah berdasarkan hasil
besarnya
observasi pra penelitian ditemukan bahwa SD
penyerapan atau pemahaman materi pada anak,
Bangunrejo 2 Yogyakarta merupakan sekolah
namun pada anak berkesulitan belajar spesifik
inklusif. Sekolah inklusif tentunya menerapkan
penilaian yang diberikan berbeda dari teman
akomodasi pada pembelajarannya termasuk pada
dengan kemampuan normal lainnya sehingga
penilaian. Kelas II merupakan salah satu kelas
perlu adanya akomodasi penilaian terhadap
yang memiliki siswa dengan kesulitan belajar
proses dan hasil belajar anak berkesulitan belajar
spesifik. dalam proses pembelajarannya, guru
spesifik. Bahasa Indonesia merupakan mata
kelas II memberikan penilaian terhadap seluruh
untuk
menentukan
antara
lain
Akomodasi Penilaian Hasil Belajar...(Nike Setya Pratiwi) 975
siswa kelas II. Belum diketahui proses dan hasil
yang mampu menjawab pertanyaan penelitian
belajar Bahasa Indonesia yang telah dilakukan
mengenai akomodasi penilaian hasil belajar
oleh guru kelas II.
dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia bagi
Masalah yang ditemukan pada penelitian
ini yaitu penerapan akomodasi penilaian hasil
anak berkesulitan belajar spesifik kelas II di SD
Bangunrejo 2 Yogyakarta.
belajar Bahasa Indonesia kelas II SD Bangunrejo
2 Yogyakarta. Lingkup materi dibatasi materi
Bahasa Indonesia. Tujuan dalam penelitian ini
adalah untuk mendeskripsikan proses dan hasil
akomodasi
penilaian
hasil
belajar
bahasa
Indonesia bagi anak berkesulitan belajar spesifik
Prosedur Penelitian
Menurut Moleong (2009: 11) , dalam
penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan
berupa kata-kata, gambar, dan bukan angkaangka. Oleh sebab itu, peneliti memilih teknik
pengumpulan
kelas II SD Bangunrejo 2 Yogyakarta.
data
dengan
observasi,
wawancara, dan dokumentasi.
Observasi yang dilakukan yaitu observasi
METODE PENELITIAN
non partisipan yaitu peneliti datang di kelas
Jenis Penelitian
Jenis
metode
penelitian
yang
akan
digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian
deskriptif dengan menggunakan pendekatan
untuk melakukan pengamatan tetapi tidak ikut
terlibat dalam kegiatan tersebut.Kegiatan yang
dilakukan berupa mengamati, mendengar, dan
mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh subyek
penelitian kualitatif.
sumber data. Observasi yang dilakukan oleh
peneliti untuk menggali data dengan cara
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dikelas II SD
mengamati pelaksanaan akomodasi penilaian
Bangunrejo 2 Yogyakarta. Alasan pemilihan SD
hasil belajar Bahasa Indonesia anak berkesulitan
Bangunrejo 2 sebagai tempat penelitian yaitu
belajar spesifik di kelas II SD Bangunrejo 2.
karena sekolah ini merupakan salah satu sekolah
Observasi ini meliputi mengamati proses, teknik,
yang menyelenggarakan pendidikan inklusi bagi
bentuk penyajian, kriteria akomodasi penilaian
anak
hasil belajar di kelas. Observasi ini dilakukan
berkebutuhan
khusus
terutama
anak
berkesulitan belajar spesifik.
untuk memperoleh data terkait dengan proses
dan hasil akomodasi penilaian hasil belajar
Subjek Penelitian
Cara menentukan subyek penelitian yang
dipilih yaitu purposive subject atau penentuan
subyek berdasarkan tujuan, sehingga dalam
penelitian ini subyek penelitian yang dipilih
telah disesuaikan dengan tujuan penelitian yaitu
guru kelas II SD N Bangunrejo 2 Yogyakarta,
Bahasa Indonesia di kelas II SD Bangunrejo 2
Yogyakarta.
Peneliti menggunakan teknik wawancara
semiterstruktur
kategori
in-dept
interview
dengan tujuan peneliti dapat menggali informasi
lebih banyak dengan menyertakan pendapat dan
ide-ide dari subyek. Wawancara dilakukan oleh
976 Jurnal Widia Ortodidaktika Vol 5 No 9 Tahun 2016
peneliti pada saat jam istirahat atau pada saat
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
jam pelajaran berakhir dan dilaksanakan di kelas,
panduan observasi dan pedoman wawancara.
hal ini bertujuan agar tidak mengganggu
Panduan observasi digunakan selama
pelajaranyang sedang berlangsung di kelas dan
observasi berlangsung. Hal ini bertujuan agar
data yang digali pada saat wawancara dapat lebih
observasi yang dilakukan tidak keluar dari tujuan
mendalam.
dalam
menggali data akomodasi penilaian hasil belajar
wawancara berkaitan dengan proses, teknik, dan
Bahasa Indonesia di Kelas II SD Bangunrejo 2.
bentuk penerapan akomodasi penilaian hasil
Observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan
belajar di kelas. Wawancara ini dilakukan untuk
akomodasi evaluasi berlangsung, antara lain
memperoleh data wawancara terkait dengan
pada saat pelaksanaan tes dan pemberian tugas
proses dan hasil penerapan akomodasi penilaian
maupun proses pemberian nilai. Kemudian
hasil belajar Bahasa Indonesia di kelas II SD
mengamati perbedaan yang terdapat pada lembar
Bangunrejo 2 Yogyakarta. Dokumentasi yang
soal tes yang diberikan kepada anak berkesulitan
dilakukan oleh peneliti adalah mengumpulkan
belajar spesifik dan anak lain di kelas tersebut.
Data
yang
diperoleh
dan menganalisis dokumen berupa foto, lembar
Wawancara yang dilakukan yaitu dengan
tugas siswa dan hasil penilaian yang berkaitan
memberikan pertanyaan-pertanyaan mengenai
dengan akomodasi penilaian hasil belajar Bahasa
proses akomodasi evaluasi yang dilakukan oleh
Indonesia di kelas II SD Bangunrejo 2
guru kelas II SD Bangunrejo 2, pertanyaan
Yogyakarta.
dalam
tersebut meliputi proses pembuatan soal yang
dokumentasi ini berupa dokumen penilaian yang
dilakukan oleh guru kelas maupun guru, proses
berkaitan dengan akomodasi penilaian hasil
pelaksanaan evaluasi, serta proses pemberian
belajar di kelas.
nilai yang dilakukan.
Data
Dokumentasi
yang
ini
diperoleh
dilakukan
untuk
memperoleh data tentang akomodasi penilaian
hasil belajar bahasa Indonesia di kelas II SD
Bangnrejo 2 Yogyakarta dari dokumen foto,
hasil wawancara, lembar penilaian dan hasil
penilaian terkait dengan proses dan hasil
akomodasi
penilaian
hasil
belajar
bahasa
Indonesia di kelas II SD Bangunrejo 2
Yogyakarta.
Teknik Analisis Data
Analisis
data
pada
penelitian
ini
menggunakan analisis interaktif menurut Milles
& Huberman (1992: 16-19) antara lain reduksi
data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. .
Dalam reduksi data yang peneliti lakukan setelah
mendapatkan data dari penelitian yang telah
dicatat dengan rinci, maka peneliti memilih data
yang penting, kemudian mengkategorikan data-
Instrumen dan Teknik Analisis Data
data tersebut, dan membuang atau mengurangi
Menurut Suharsimi Arikunto (2005: 134),
data yang tidak perlu. Data yang didapat yang
instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi
telah direduksi yaitu antara lain berupa hasil
peneliti dalam mengumpulkan data. Instrumen
mengenai akomodasi penilaian hasil belajar
Akomodasi Penilaian Hasil Belajar...(Nike Setya Pratiwi) 977
bahasa Indonesia anak berkesulitan belajar
empat kali pertemuan dalam satu minggu yaitu
spesifik di kelas II SD Bangunrejo 2 Yogyakarta.
pada tanggal 4 Mei dilanjutkan tanggal 9, 10,
Setelah melakukan reduksi data peneliti
dan 11 Mei 2016 serta kegiatan wawancara yang
melakukan penyajian data. Penyajian data yang
dilakukan dua kali pada tanggal 12 dan 13 Mei
dilakukan secara naratif dalam penelitian ini
2016. Hasil dari observasi dan wawancara
adalah dengan mendeskripsikan data yang telah
dipaparkan
direduksi
disajikan
mengenai
penerapan
akomodasi
dalam
menjadi
bentuk
2
deskripsi
yang
yaitu
proses
fokus
penilaian hasil belajar Bahasa Indonesia anak
akomodasi
berkesulitan belajar spesifik di kelas II SD
penilaian. Proses akomodasi penilaian terdapat
Bangunrejo2 Yogyakarta dengan menggunakan
empat kisi-kisi yaitu fungsi penilaian, prinsip
narasi.
penilaian, komponen penilaian, dan teknik
Menarik kesimpulan dan/atau verifikasi
penilaian dan
hasil
akomodasi
penilaian.
merupakan kegiatan mencari inti atau benang
Fungsi penilaian. Berdasarkan data yang
merah dari keterkaitan antara satu aspek dengan
diperoleh, diketahui bahwa guru melakukan
aspek lain yang didapat berdasarkan proses yang
penilaian berdasarkan fungsi penilaian antara
telah dilakukan yaitu berupahasil analisis data
lain dari penilaian, guru dapat mengetahui
dengan merangkum data dalam penyajian data
ketercapaian instruksional. Untuk mengetahui
keterkaitan terhadap akomodasi penilaian hasil
guru perlu merancang program pembelajaran
belajar Bahasa Indonesia bagi anak berkesulitan
yang berisi tujuan pembelajaran, namun guru
belajar spesifik kelas II SD Bangunrejo 2
menggunakan RPP untuk dijadikan tujuan
Yogyakarta.
instruksional dalam penilaian siswa. Sebelum
merancang RPP, tentunya guru perlu mengetahui
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
kemampuan
Hasil Penelitian
penerapan
Penelitian
ini
dilakukan
di
SD
anak
penilaian
diprogramkan.
dan
sesuai
data
materi
yang
diperoleh
Subjek dalam penelitian ini berjumlah dua
Khusus (GPK) menentukan kemampuan awal
subjek yaitu satu guru kelas II di SD Bangunrejo
AS dengan melakukan asesmen. Penentuan itu
2 Yogyakarta dan satu anak berkesulitan belajar
dilakukan GPK dengan mengamati AS baik
spesifik kelas II. Pelaksanaan penelitian yang
dalam proses pembelajaran maupun hasil belajar
dilakukan di SD Bangunrejo 2 yaitu guna
AS serta melakukan tes IQ. Guru memberikan
mengetahui proses akomodasi penilaian hasil
tes dengan materi yang telah dipelajari oleh
belajar.
dalam
siswa, namun dari penilaian tersebut, guru belum
penelitian ini yaitu metode observasi, wawancara
dapat mengetahui ketertarikan anak berkesulitan
dan dokumentasi. Metode observasi dilakukan
belajar spesifik dalam suatu pelajaran atau bakat
selama pelajaran Bahasa Indonesia yaitu selama
siswa dalam belajar. dari fungsi penilaian
digunakan
Guru
yang
diketahui
yang
dibantu
sesudah
Bangunrejo 2 terletak di kota Yogyakarta.
Metode
guru
Dari
sebelum
Pendamping
978 Jurnal Widia Ortodidaktika Vol 5 No 9 Tahun 2016
juga memberikan laporan
soal sebelum ulangan. Hal ini untuk mengetahui
kemajuan siswa kepada orangtua. Hal ini
materi soal yang mana yang dapat dikuasai oleh
dilakukan
mengetahui
siswa. Seperti materi pada buku Lembar Kerja
perkembangan belajar anak selama di sekolah.
Siswa (LKS) yang sering diulang. Penilaian yang
Guru menggunakan buku penghubung untuk
dilakukan oleh guru untuk mempertimbangkan
menyampaikan tugas perkembangan anak, tugas
kelanjutan
anak, atau undangan pertemuan orangtua. Selain
mempertimbangkan
itu guru juga sering mengadakan pertemuan
diberikan pada anak berkesulitan belajar spesifik
orangtua, dalam pertemuan tersebut ibu CJ juga
dan
akan membahas perkembangan AS dan siswa
menggunakan
lainnya dalam belajar kepada orangtua.
keputusan. Nilai yang dibuat untuk menentukan
tersebut, guru
agar
orangtua
Prinsip penilaian. Berdasarkan data yang
diperoleh guru melakukan penilaian berdasarkan
prinsip penilaian antara lain dalam melakukan
belajar
siswa
anak.
materi
lainnya.
tes
Selain
penilaian
Guru
yang
itu,
akan
ibu
untuk
CJ
membuat
AS perlu mengulang (remidi) pada materi yang
diberikan atau tidak.
Teknik penilaian. Berdasarkan data yang
penilaian, ibu CJ melakukan penilaian secara
diperoleh
menyeluruh.
meliputi
menggunakan teknik penilaian antara lain pilihan
penilaian tes tertulis, penilaian tersebut seperti
ganda, jawab singkat, dan esai. Untuk bentuk
ulangan harian, ulangan blok, dan UKK.
penilaian seperti benar-salah atau menjodohkan
Kemudian ibu CJ juga melakukan penilaian
tidak digunakan oleh ibu CJ karena siswa kelas
secara non tes. Ibu CJ melakukan penilaian
II belum mampu untuk mengerjakan. Selain itu,
secara
mengetahui
ibu CJ diketahui bahwa teknik penilaian non tes
perkembangan kemampuan AS dalam pelajaran
dalam bentuk pertanyaan lisan. Pertanyaan lisan
bahasa Indonesia. Guru memberikan penilaian
yang diberikan berupa pertanyaan dari kejadian
secara berkelanjutan dengan tujuan agar guru
sehari-hari yang dialami oleh anak. Sehingga
dapat mengetahui perkembangan anak dalam
anak dapat menjawab pertanyaan lisan tersebut
pelajaran bahasa Indonesia. Guru menilai sesuai
tanpa perlu berpikir secara mendalam sehingga
dengan pengalaman belajar anak. Hal ini dapat
waktu yang digunakan tidak terbuang lama.
Penilaian
terus-menerus
tersebut
untuk
diketahui dari soal-soal yang diberikan berasal
Hasil
guru
melakukan
akomodasi
penilaian
penilaian
terbagi
dari materi yang telah dipelajari oleh siswa
menjadi dua kisi-kisi anatara lain strategi
terutama anak berkesulitan belajar spesifik.
penerapan
Komponen penilaian. Berdasarkan data
akomodasi
penilaian
dan
hasil
akomodasi penilaian hasil belajar.
penilaian
Strategi penerapan akomodasi penilaian.
berdasarkan komponen penilaian, antara lain
Berdasarkan data penelitian yang diperoleh hasil
guru
akomodasi
yang
diperoleh
melakukan
guru
melakukan
penilaian
dengan
cara
penilaian
berdasarkan
strategi
memberikan materi yang pernah dipelajari dan
penerapan akomodasi penilaian antara lain guru
sudah dikuasai AS. Guru memberikan latihan
memberikan tes soal dengan tingkat kesulitan
Akomodasi Penilaian Hasil Belajar...(Nike Setya Pratiwi) 979
siswa
belajar-mengajar, serta dasar dalam menyusun
berkebutuhan khusus lainnya dengan siswa yang
laporan kemajuan belajar siswa kepada para
normal. Pada saat ulangan harian maupun blok,
orangtua (Sudjana, 1995: 3-4). Berdasarkan hasil
ibu CJ memberikan materi tes yang sama untuk
penelitian yang diperoleh guru melakukan
AS maupun siswa berkebutuhan khusus dengan
penilaian berdasarkan fungsinya yaitu alat
siswa yang normal. Ibu CJ juga sering menulis
mengetahui ketercapaian instruksional. Hal ini
tugas dipapan tulis, ibu CJ mengambil materi
disebutkan dalam deskripsi hasil pembahasan
dari buku kemudian dituliskan di papan tulis.
sebelumnya. Namun dalam membuat indikator
Namun ibu CJ tidak memberikan daftar tugas
untuk tujuan instruksional, guru tidak menyusun
untuk anak yang belum dapat menulis, karena
RPI untuk menentukan tujuan capaian pada
AS sudah mampu untuk menulis.
siswa
yang
sama
untuk
AS
maupun
Hasil akomodasi penilaian hasil belajar.
berkesulitan
belajar
spesifik.
Guru
menyusun RPP dan digunakan untuk seluruh
hasil
siswa di kelas termasuk untuk siswa berkesulitan
akomodasi penilaian hasil belajar antara lain ibu
belajar spesifik di kelas. Hal tersebut diperkuat
CJ sering mengadakan tes secara lisan disela-
dengan guru menunjukkan RPP yang dimiliki.
sela penyampaian materi untuk mengetahui
Guru menjelaskan bahwa guru tidak terbiasa
pemahaman anak, ibu CJ menyampaikan soal
untuk membuat RPI. Guru akan meminta GPK
secara tertulis baik untuk AS dan siswa lainnya.
untuk membuatkan RPI untuk siswa yang
Soal tertulis yang guru berikan berasal dari buku
mengalami kesulitan belajar spesifik dan juga
paket atau LKS. Ibu CJ selalu menjelaskan cara
berkebutuhan
menjawab soal yang diberikan baik untuk AS
dokumentasi yang peneliti lakukan, peneliti
maupun siswa yang lain. Selain itu ibu CJ selalu
mengamati bahwa RPP yang guru miliki tidak
meminta siswa untuk menjawab secara tertulis.
dibuat setiap hari. RPP yang ada untuk tanggal 4,
Untuk
7, dan 13 Mei 2016 dan belum ada RPI.
Berdasarkan
data
yang
menjawab
melakukannya
secara
hanya
diperoleh,
lisan
untuk
guru
kuis.
CJ
Dalam
Sehingga
khusus.
dikeahui
Namun
kesulitan
dari
guru
hasil
dalam
mengerjakan tugas, ibu CJ menempatkan AS dan
menentukan tujuan instruksional yaitu menyusun
siswa berkebutuhan khusus secara acak. Guru
RPI untuk berkesulitan belajar spesifik.
Menurut fungsinya, penilaian mampu
menempatkan siswa secara acak dengan tujuan
dapat
memberikan umpan balik bagi perbaikan dalam
beradaptasi dengan siswa lainnya. Selain itu,
proses belajar-mengajar, hal ini seperti yang
guru memberikan waktu yang sama dalam
dijelaskan oleh Sudjana (1995: 3-4). Dari data
mengerjakan tes baik untuk AS dan siswa
yang diperoleh, untuk mengetahui kemampuan
lainnya.
anak
anakberkesulitan
belajar
spesifik
Fungsi penilaian tersebut antara lain alat
berkesulitan
belajar
spesifik,
GPK
mengasesmen kemampuan awal anak. Untuk
tujuan
mengetahui kemampuan pada saat melakukan
instruksional, umpan balik bagi perbaikan proses
penilaian, guru akan mengamati perilaku anak
untuk
mengetahui
ketercapaian
980 Jurnal Widia Ortodidaktika Vol 5 No 9 Tahun 2016
pada saat memberikan penilaian. Seperti AS, ibu
anak di sekolah dari awal semester hingga
CJ mengetahui AS suka mengganggu temannya
pertemuan orangtua diadakan.
pada saat mengerjakan tugas di kelas. AS sering
Guru melakukan penilaan berdasarkan
bercerita di tengah kegiatan pembelajaran atau
prinsip yang dikemukakan oleh Asep Jihad dan
mengejek temannya yang berkebutuhan khusus
Abdul Haris. Hal ini didasarkan prinsip dalam
bila temannya tidak mampu mengerjakan tugas.
penilaian antara lain menyeluruh, berkelanjutan,
Untuk mengetahui kemampuan akhir anak, guru
berorientasi pada indikator ketercapaian serta
melakukan ulangan harian pada akhir pemberian
sesuai dengan pengalaman belajar (Asep Jihad
tiap materinya. Hal ini bertujuan agar guru
dan Abdul Haris, 2008: 63-64). Pada penilaian
mengetahui tingkat pemahaman anak pada
yang berorientasi pada indikator ketercapaian,
materi yang telah diberikan. Namun dari
penilaian hasil belajar bahasa Indonesia yang
penilaian
mengetahui
diberikan dengan melakukan proses dalam
kecenderungan anak dalam menyukai mata
menentukan hasil belajar mata pelajaran Bahasa
pelajaran tertentu. Seperti AS, dia selalu
Indonesia menggunakan kriteria yang sudah
mengerjakan tugas-tugas pada setiap mata
ditetapkan oleh guru yaitu nilai KKM di atas 7.
guru
belum
dapat
Guru
pelajaran. Kesulitan guru dalam menentukan
melaksanakan
penilaian
umpan balik kepada anak, guru tidak mengetahui
berdasarkan komponen penilaian. Hal ini sesuai
cara mengasesmen anak sehingga butuh bantuan
dengan komponen dalam penilaian tersendiri
dari guru pendamping khusus.
antara lain mengumpulkan informasi, pembuatan
Pembahasan
pertimbangan dan pembuat keputusan (Scriven
Penilaian berdasarkan fungsinya yaitu
dalam Burhan Nugiyantoro, 2001: 7-8). Guru
penilaian untuk melaporkan hasil belajar anak
melakukan
selama di sekolah kepada orangtua (Sudjana,
kemampuan siswa selama belajar di kelas,
1995:
kemudian
3-4).
Berdasarkan
hasil
penilaian,
mengumpulkan
membuat
informasi
pertimbangan
dari
dalam
penyampaian hasil belajar anak dalam bentuk
memberikan bentuk tes dan tingkat kesulitan,
hasil akhir anak berupa nilai ulangan dan tugas
dan membuat keputusan dari hasil belajar anak
serta deskripsi dari belajar anak selama satu
dapat melanjutkan ketahap selanjutnya atau
semester yang dilakukan oleh guru. Untuk
tidak.
laporan lainnya guru melakukan pertemuan
Dalam pelaksanaannya guru melakukan
orangtua, dalam pertemuan tersebut guru dan
teknik penilaian tidak seperti pendapat Eko
GPK
Widoyoko.
akan
menjelaskan
bagaimana
siswa
Teknik-teknik
dalam
penilaian
berkebutuhan khusus perlu diberikan layanan di
menurut Eko Putro Widoyoko (2014: 49-91)
sekolah tersebut serta penjelasan mengenai anak
antara
berkebutuhan khusus kepada orantua agar tidak
penilaian antar teman, penilaian portofolio,
ada kesenjangan di sekolah. Dalam pertemuan
penilaian
tersebut guru menyampaikan hasil anak selama
lain
tes,
projek,
observasi,
penilaian
penilaian diri,
produk,
serta
Akomodasi Penilaian Hasil Belajar...(Nike Setya Pratiwi) 981
penilaian jurnal. Dari pendapat tersebut, guru
hasil penelitian, diperoleh data bahwa pada
hanya melaksanakan teknik tes.
kegiatan akomodasi penilaian guru
belum
guru
melakukan mengontrol atau menurunkan tingkat
memberikan beberapa bentuk tes. Untuk ulangan
kesulitan soal yang diberikan serta mengubah
harian, guru memilih menggunakan soal-soal
materi tes sesuai kemampuan anak. Hal ini
yang pernah dikerjakan oleh anak. Soal-soal
dikarenakan guru masih mengalami kesulitan
tersebut berasal dari Lembar Kerja Siswa (LKS).
dalam menyusun soal dalam dua macam yaitu
Ulangan harian diberikan dalam bentuk tes
untuk siswa yang berkemampuan normal dan
tertulis, dengan model soal pilihan ganda, jawab
siswa berkebutuhan khusus terutama anak
singkat dan esai. Untuk soal mencongak atau
berkesulitan belajar spesifik.
Dalam
pelaksanaan
penilaian,
lisan, guru menggunakan cara tersebut untuk
Strategi lainnya yaitu mengubah materi
memberikan tugas harian untuk anak dan
tes dengan tetap berpedoman bahwa tes mampu
langsung dikumpulkan atau sebagai kuis. Hal ini
menunjukkan kemampuan pada anak (The Emily
sesuai dengan pendapat Dimyati dan Mudjiono
Hall Tremaine Foundation dalam Pujaningsih,
(2006: 211-216) yang menyebutkan bahwa
2010: 201). Dari temuan hasil penelitian yang
teknik penilaian terdapat tes obyektif (tes benar
diperoleh, guru kesulitan dalam mengubah
salah-salah, pilihan ganda, tes menjodohkan, dan
materi tes untuk anak berkesulitan belajar
tes melengkapi), tes esai dan non tes.
spesifik. Hal ini dikarenakan guru menyusun
Selain tes tertulis dan lisan, guru juga
soal sendiri sehingga pada saat waktu untuk
memberikan cara meminta anak untuk membaca
mengumpulkan tiba, guru kehabisaan waktu dan
di depan kelas. Hal tersebut dilakukan untuk
memilih menyamakan materi tes untuk anak
mengetahui rasa percaya diri dan anak dan
berkesulitan belajar spesifik dengan anak yang
kemampuan anak pada saat itu. Seperti observasi
berkemampuan normal.
yang dilakukan pada tanggal 9 Mei 2016. Untuk
penilaian
non
tes
lain
yaitu
penilaian
kedisiplinan, kebersihan dan penilaian sikap.
Strategi dalam akomodasi penilaian yaitu
menulis
tugas
atau
PR
di
papan
tulis
(Pujaningsih, 2010: 201). Dari hasil penelitian
Strategi dalam Akomodasi Penilaian.
yang diperoleh, guru memberikan materi tugas
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data
dengan menuliskan materi di papan tulis. Namun
bahwa pada kegiatan akomodasi penilaian guru
guru tidak memberikan tugas dalam bentuk
belum melakukan mengontrol atau menurunkan
daftar tugas untuk siswa. Pada saat observasi
tingkat kesulitan soal yang diberikan serta
pada tanggal 10 Mei 2016, guru menuliskan
mengubah materi tes sesuai kemampuan anak.
tugas di papan tulis dan siswa memiliki
Hal ini tidak sesuai dengan strategi dalam
kesempatan untuk membuat gaduh karena tidak
akomodasi penilaian untuk anak berkesulitan
mendapatkan perhatian dari guru.
tingkat
Guru memberikan pertanyaan lisan untuk
kesulitan (Pujaningsih, 2010: 201). Berdasarkan
seluruh siswa baik anak berkesulitan belajar
belajar
spesifik
yaitu
mengontrol
982 Jurnal Widia Ortodidaktika Vol 5 No 9 Tahun 2016
spesifik maupun siswa yang berkemampuan
KESIMPULAN
normal. Hal ini belum sesuai dengan hasil dalam
Simpulan
akomodasi penilaian antara lain penyampaian
Proses akomodasi penilaian hasil belajar
soal, cara menjawab soal, tempat, dan waktu
Bahasa Indonesia bagi anak berkesulitan belajar
(Sari Rudiyati, 2005). Untuk cara menjawab
spesifik kelas II SD Bangunrejo 2 Yogyakarta
soal, guru memberikan instruksi kepada anak
terdiri dari kegiatan penilaian terdapat fungsi
untuk menjawab soal. Untuk menjawab secara
penilaian, prinsip penilaian, komponen penilaian,
lisan guru memintanya pada saat kuis.
dan teknik penilaian. Pada fungsi penilaian, guru
Untuk
pembelajaran
inklusi
pada
telah
menerapkan
aspek
mengetahui
akomodasi dalam penilaian yaitu prosesnya,
ketercapaian tujuan instruksional walaupun guru
penempatan anak berkesulitan belajar spesifik
belum
maupun
perlu
Pembelajaran Individu) serta menyusun laporan
diberikan kesempatan untuk duduk di bangku
kemajuan siswa. Untuk aspek prinsip penilaian
paling depan atau bersama teman yang lebih
guru
pintar.
guru
menyeluruh baik tertulis maupun non tes pada
menempatkan anak berkesulitan belajar spesifik
ulangan harian, ulangan blok, dan UKK (Ujian
secara acak. Guru memrubah posisi duduk siswa
Kenaikan Kelas), penilaian dilakukan secara
bila anak ramai. Sehingga untuk siswa yang
berkelanjutkan,
ramai akan duduk di meja guru.
ketercapaian, serta sesuai dengan pengalaman
anak
berkebutuhan
Namun
pada
khusus
prosesnya
Untuk proses akomodasi penilaian yaitu
waktu,
guru
memberikan
waktu
dalam
menggunakan
telah
memberikan
PPI
(Program
penilaian
berdasarkan
secara
indikator
belajar anak sesuai dengan pengalaman seharihari.
Pada
komponen
penilaian,
guru
mengerjakan soal yang sama dengan anak yang
mengumpulkan informasi dengan mencari materi
berkemampuan
yang dikuasai anak, membuat pertimbangan
normal.
Namun
bila
anak
berkesulitan belajar spesifik kehabisan waktu
jenis,
materi,
dan tingkat
kesulitan pada
dalam mengerjakan dan anak belum selesai
penilaian yang akan diberikan, serta membuat
menyelesaikan tes maka guru akan memberikan
keputusan agar siswa tidak mengulang dalam
waktu tambahan dijam istirahat.
pembelajara Bahasa Indonesia. Pada aspek
Berdasarkan hal tersebut, akomodasi
teknik penilaian, guru memberikan penilaian
penilaian yang dilakukan belum dilakukan
berupa tes seperti pilihan ganda, jawab singkat,
sepenuhnya.
dan esai, serta memberikan bentuk soal lisan
Sehingga
perlu
pemahaman
kembali mengenai akomodasi penilaian hasil
kepada siswa berkesulita belajar spesifik.
belajar. Terutama untuk mata pelajaran Bahasa
Hasil akomodasi penilaian hasil belajar
Indonesia bagi anak berkesulitan belajar spesifik.
bagi anak berkesulitan belajar spesifik kelas II di
SD Bangunrejo 2 Yogyakarta yaitu Guru
menyerahkan tugas mengumpulkan informasi
kemampuan awal anak oleh guru pendamping
Akomodasi Penilaian Hasil Belajar...(Nike Setya Pratiwi) 983
khusus, dan terkadang tidak dilakukan. Guru
akomodasi penilaian berkaitan dengan kualitas
menggunakan beberapa teknik penilaian seperti
hasil belajar bagi anak berkesulitan belajar
tes tertulis yang meliputi tes pilihan ganda,
spesifik.
jawab singkat, dan esai. Selain itu tes lisan yang
dilakukan oleh guru kelas. Untuk akomodasi
penilaian yaitu strategi akomodasi penilaian
untuk anak berkesulitan belajar spesifik meliputi
mengontrol tingkat kesulitan belajar, mengubah
materi tes sesuai kemampuan anak, menulis
tugas di papan tulis, dan menyediakan daftar
tugas untuk anak yang belum bisa menulis.
Namun hal tersebut tidak semuanya dilakukan
oleh guru.
Dalam prosesnya
melakukan
kontrol
tingkat
guru belum
kesulitan
tes,
mengubah materi tes dan menyediakan daftar
tugas untuk anak yang belum dapat menulis.
Proses akomodasi yang dilakukan oleh guru
meliputi penyampaian soal, cara menjawab soal,
tempat, dan waktu tambahan untuk mengerjakan
tugas atau soal bagi anak berkesulitan belajar
spesifik.
Saran
Guru hendaknya mengakomodasi dalam
penyampaian soal seperti memberikan soal
secara lisan pada saat ulangan untuk anak yang
belum dapat menulis, memberikan bentuk baru
dalam menjawab soal seperti memberikan
kesempatan pada anak yang kesulitan dalam
menulis untuk menjawab secara lisan. Selain itu,
guru sebaiknya mengidentifikasi kemampuan
anak berkesulitan belajar spesifik sagar lebih
mudah untuk menentukan akomodasi yang
diperlukan.
Untuk kepala sekolah, diharapkan kepala
sekolah membuat kebijakan dalam pemberian
DAFTAR PUSTAKA
Asep Jihad dan Abdul Haris. (2008). Evaluasi
Pembelajaran. Jakarta: Multi Press.
Burhan Nurgiyantoro. (2001). Penilaian dalam
Pengajaran
Bahasa
Indonesia.
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Depdikbud. (1995). Pedoman Proses Belajar
Mengajar di SD. Jakarta: Proyek
Pembinaan Sekolah Dasar.
Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Eko Putro Widoyoko. (2014). Penilaian Hasil
Belajar di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Lexy J. Moleong. (2012). Metodologi Penelitian
Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
______________
.
(2014).
Metodologi
Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Milles, Matthew B & Huberman, A Michael.
(1992). Analisis Data Kualitatif: Buku
Sumber Tentang Metode-Metode Baru.
Penerjemah: Tjetjep Rohendi Rihidi.
Jakarta: UI Press.
Nana Sudjana. (1995). Penilaian Hasil Proses
Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sari,
Rudiyati.
(2015).
Akomodasi
Pembelajaran
Anak
Berkebutuhan
Khusus di Sekolah Inklusif. Makalah,
Pelatihan dan Pendampingan Model
Asesmen Peserta Didik Berkebutuhan
Khusus serta Penyusunan IEP bagi Guru
Kelas SD Inklusif DIY. Yogyakarta:
LPPM UNY.
Suharsimi Arikunto. (2005). Manajemen
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Download