BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan kosmetik kini makin dirasakan,baik oleh kaum ibu maupun remaja di Indonesia. Kosmetik merupakan kebutuhan kaum wanita untuk mempercantik diri dalam kehidupan sehari-hari. Sekarang ini minat remaja akan kosmetik mengakibatkan tingkat persaingan di dunia kosmetik menjadi semakin ketat. Berdasarkan analisis data sekunder diperoleh data pertumbuhan sektor industri kosmetik. Tabel 1.1 Tabel Pertumbuhan Market Size Sektor Industri Kosmetik Tahun 2007-2011 Sektor Kosmetik Tahun 2007 2008 2009 2010 14,10% 16,40% 20,70% 22,10% Sumber: Modifikasi Swa Sembada No.01/XXVII/6-19 Januari 2011 2011 23,80% Pertumbuhan industri yang tinggi serta kemampuan dari setiap industri menyebabkan produk-produk yang tersedia sangat melimpah. Produk-produk dari berbagai jenis industri tersebut bersaing untuk merebut pangsa pasar. 1 Pertumbuhan yang begitu cepat dalam industri kosmetik itu ditunjang oleh pergeseran pola konsumsi masyarakat yang semula cukup menggunakan bedak wajah untuk mempercantik diri beralih ke produk pelengkap yang lainnya seiring meningkatnya pendapatan dan kebutuhan akan kosmetik lainnya. Strategi pemasaran merupakan salah satu senjata bagi perusahaan untuk menghadapi persaingan pasar. Pada dasarnya strategi pemasaran adalah mencari kecocokan antara kemampuan internal perusahaan dengan peluang eksternal yang ada di pasar. Mencari kecocokan ini merupakan tanggung jawab dari bagian pemasaran untuk menerapkan strategi pemasaran yang sesuai dengan produk yang dihasilkan dan sesuai dengan segmen pasar yang ingin dituju oleh produk yang diluncurkan. Mengenali karakteristik pasar dan struktur pasar sangatlah menguntungkan bagi perusahaan untuk dapat tetap bersaing dan survive (kelangsungan hidup perusahaan). Kelemahan dan keunggulan perusahaan hendaknya dianalisis sehingga menjadi sebuah titik tolak yang kuat buat perusahaan dalam mengambil keputusan yang efektif dan efisien serta untuk memperkuat posisinya dari para pesaing yang ada. Tujuan utama dari sebuah perusahaan ialah pencapaian profit (laba) dan hal ini dapat juga sebagai tolak ukur dalam sukses atau tidaknya sebuah perusahaan dalam pencapaian tujuannya. Selain itu efektifitas dan efisiensi dalam menjalankan operasional perusahaan juga memegang peranan penting. Efesiensi yang dimaksud adalah strategi pemasaran yang dilakukan dengan perhitungan dan pertimbangan yang tepat sehingga tidak ada pemborosan biaya baik itu dalam 2 operasional maupun dalam biaya promosi maupun iklan dan efektifitas yang dimaksud ialah pemilihan stategi pemasaran yang tepat dan sesuai dengan pasar yang dilayani oleh perusahaan sehingga sasaran yang ditetapkan dapat tercapai. Adapun merek-merek kosmetik yang saat ini beredar di Indonesia diantaranya Sara Lee, Loreal, Pixy, Ponds, Mustika Ratu, Sari Ayu, Nivea, La Tulipe, Shinzu’i, Revlon, Maybeline, Oriflame, Bless, Putri, Avon, dan lain-lain. Perusahaan-perusahaan kosmetik tersebut berasal baik dari dalam dan luar negeri memberikan tawaran yang menarik dan beraneka ragam untuk menarik minat konsumen sehingga menimbulkan persaingan yang ketat. Mengingat hal tersebut diatas maka perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan sesuatu yang berbeda dalam menghadapi persaingan yang ada. Oriflame sebagai salah satu merek kosmetik yang diproduksi oleh PT. Orindo Alam Ayu juga harus menghadapi persaingan yang cukup ketat dengan perusahaan kosmetik lainnya. Agar Oriflame dapat bertahan dan berkembang dengan baik maka Oriflame harus dapat menciptakan kemampuan bersaing baik dalam hal jenis produk, harga maupun segmen yang dituju sehingga dapat menghasilkan produk yang mampu bersaing dan memenangkan persaingan. Dari uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui bauran pemasaran yang dijalankan oleh Oriflame dalam menghadapi persaingan di dunia kosmetika. Oleh karena itu saya memilih judul skripsi, ”PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ORIFLAME.” 3 PRODUK KOSMETIK 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan di bahas dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah bauran pemasaran yang diterapkan oleh Oriflame meliputi produk, harga, distribusi, dan promosi secara simultan memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian? 2. Apakah bauran pemasaran yang diterapkan oleh Oriflame meliputi produk, harga, distribusi, dan promosi secara parsial memiliki pengaruh dalam keputusan pembelian? 3. Variabel bauran pemasaran manakah yang paling dominan pengaruhnya dalam keputusan pembelian? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis pengaruh bauran pemasaran yang meliputi produk (X1), harga (X2), distribusi (X3), promosi (X4) secara simultan terhadap keputusan pembelian (Y). 2. Untuk menganalisis pengaruh bauran pemasran yang meliputi produk (X1), harga (X2), distribusi (X3), promosi (X4) secara parsial terhadap keputusan pembelian (Y). 3. Untuk mengetahui variabel bauran pemasaran yang paling dominan pengaruhnya dalam keputusan pembelian. 4 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Sebagai kajian keilmuan yang diperbandingkan dengan kondisi riil, sehingga melahirkan wawasan, pengalaman dan kematangan ilmu yang diharapkan bisa menjadi bekal dalam menghadapi dunia kerja. 2. Bagi Manajemen/Perusahaan Oriflame Sebagai bahan informasi dan sebagai dasar kebijakan dalam pengambilan keputusan yang diharapkan dapat mengimplementasikan program-program bauran pemasaran yang lebih tepat. 5