1 PENGARUH SIKAP PADA PERLINDUNGAN LINGKUNGAN DAN

advertisement
1
PENGARUH SIKAP PADA PERLINDUNGAN LINGKUNGAN DAN NORMA PERSONAL
TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN PRODUK RAMAH LINGKUNGAN
(Survei terhadap Produk Philips LED)
Ari Widodo
Email: [email protected]
Intan Puspitasari, S.E., M.Sc
Email: [email protected]
Murry Harmawan Saputra, S.E., M.Sc
Email: [email protected]
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Purworejo
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh: sikap pada perlindungan
lingkungan terhadap perilaku pembelian produk ramah lingkungan, dan norma personal
terhadap perilaku pembelian produk ramah lingkungan.
Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh individu di Purworejo
yang mengetahui tentang Philips LED (Light Emitting Diode). Cara pengambilan sampel
menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel sebanyak 150 responden.
Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi berganda.
Hasil penelitian membuktikan bahwa 1)nilai koefisien regresi sikap pada
perlindungan lingkungan (X1) sebesar 0,234 dengan nilai signifikansi sebesar 0,002; 2)
nilai koefisien regresi norma personal (X2) sebesar 0,320 dengan nilai signifikansi sebesar
0,000. Berdasarkan hasil tersebut, maka secara keseluruhan hipotesis pada penelitian ini
terbukti dan dapat diterima.
Kata kunci:
sikap pada perlindungan lingkungan, norma personal, perilaku
pembelian produk ramah lingkungan
2
A. PENDAHULUAN
Pemasaran ramah lingkungan atau dapat juga diistilahkan dengan green
marketing, environmental marketing, atau ecological marketing merupakan studi
tentang konsumsi, produksi, distribusi, promosi, pengemasan, dan reklamasi produk
sebagai upaya yang bersifat responsif bagi kepentingan ekologi (Dahlstrom, 2010:5).
Para pelaku usaha dapat merealisasikan strategi tersebut dengan berbagai macam
bauran pemasaran (marketing mix), salah satunya adalah dengan produk. Hal ini
sesuai dengan pendapat Dahlstrom (2010:6) yang menyatakan bahwa untuk
merealisasikan konsep pemasaran ramah lingkungan dapat menggunakan bauran
pemasaran.
Terkait dengan konsep ramah lingkungan, produk sebagai salah satu elemen
bauran pemasaran dapat diistilahkan dengan produk yang ramah lingkungan.
Menurut Nandini dan Deshpande (2011:8), produk ramah lingkungan dapat
diartikan sebagai barang atau jasa yang tidak berbahaya bagi manusia dan
lingkungan, tidak berlebihan dalam penggunaan sumber daya, tidak menghasilkan
sampah berlebihan, dan tidak melibatkan kekejaman pada binatang.
Saat ini, berbagai produk ramah lingkungan mulai dari air minum dalam
kemasan (AMDK), kosmetik, cat, lampu, air conditioner (AC), mobil hybrid, dan
produk-produk lainnya yang sejenis, sudah banyak terdapat di pasar. Berbagai
produk ramah lingkungan yang dipasarkan oleh para produsen menjadi sebuah
varian bagi pada konsumen untuk memilih berbagai produk yang dibutuhkannya.
Namun, dengan banyaknya produsen yang memasarkan produk ramah lingkungan
tentunya dapat menimbulkan persaingan diantara sesama produsen itu sendiri.
Oleh sebab itu, para produsen dan pemasar harus memahami perilaku
konsumen itu sendiri, sebagaimana dinyatakan oleh Mowen dalam Dwiastuti dkk.,
(2012:21) bahwa pemahaman tentang perilaku konsumen menghasilkan manfaat
diantaranya adalah membantu para manajer dalam mengambil keputusan,
memberikan pengetahuan dasar bagi peneliti dalam menganalisis konsumen, serta
membantu konsumen dalam mengambil keputusan pembelian yang lebih baik.
Pada saat ini, perilaku konsumen yang tengah booming adalah perilaku
pembelian produk ramah lingkungan. Produk ramah lingkungan menurut Nandini
dan Deshpande (2011:8) adalah barang atau jasa yang tidak berbahaya bagi manusia
3
dan lingkungan, tidak berlebihan dalam penggunaan sumber daya, tidak
menghasilkan sampah berlebihan, dan tidak melibatkan kekejaman pada binatang.
Sedangkan, menurut Singh dan Pandey (2012:28), produk ramah lingkungan
merupakan objek ekologis yang diupayakan mampu mengurangi penggunaan
sumberdaya dan polusi serta untuk meningkatkan konservasi sumberdaya yang
langka.
Dalam Theory of Planned Behavior menurut Ajzen (1985), perilaku
(behavior) dapat dipengaruhi oleh sikap (attitude) dan norma personal (subjective
norm). Sikap merupakan sesuatu penilaian yang bernilai positif atau negatif (Ajzen,
2006a). Individu yang memiliki penilaian positif pada suatu objek, maka akan
menghasilkan sikap yang positif. Sebaliknya, apabila individu memiliki penilaian
negatif pada suatu objek, maka akan menghasilkan sikap yang negatif. Pada
penelitian ini, sikap difokuskan pada sikap pada perlindungan lingkungan yang
diartikan sebagai rasa tanggung jawab individual dalam hal melindungi lingkungan
(Lai dalam Lee, 2009:89). Sikap pada perlindungan lingkungan ditandai dengan
individu memberikan kontribusi terhadap perlindungan lingkungan, menjaga
kelestarian lingkungan setiap hari, masyarakat mendaur ulang sampah rumah,
menilai peningkatan perusakan lingkungan sebagai sesuatu yang penting, serta
menilai
pemeliharan
dan
perlindungan
lingkungan
sebagai
suatu
yang
diprioritaskan. Sedangkan, norma personal merupakan persepsi seseorang akan
tekanan sosial untuk menunjukkan atau tidak menunjukkan perilaku dengan
pertimbangan tertentu (Fishbein dan Ajzen, 1975:302).
Pada penelitian ini, penulis akan memfokuskan pada produk Philips LED
(Light Emitting Diode), karena produk Philips LED merupakan salah satu produk
lampu yang mengusung isu produk ramah lingkungan. Oleh sebab itu, apabila
seseorang memiliki sikap pada perlindungan lingkungan, dan norma personal, maka
diharapkan hal tersebut dapat meningkatkan perilaku pembelian produk ramah
lingkungan, dalam hal ini pada produk Philips LED. Berdasarkan penjelasan tersebut,
maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Sikap
pada Perlindungan Lingkungan, dan Norma Personal terhadap Perilaku Pembelian
Produk Ramah Lingkungan (Survei terhadap Produk Philips LED)”.
4
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah pada penelitian ini diantaranya:
1. Apakah sikap pada perlindungan lingkungan berpengaruh positif terhadap
perilaku pembelian produk ramah lingkungan?
2. Apakah norma personal berpengaruh positif terhadap perilaku pembelian
produk ramah lingkungan?
C. KAJIAN TEORI
Perilaku konsumen diartikan oleh Kotler dan Armstrong (2012:133) sebagai
perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga, yang
membeli produk dan jasa untuk konsumsi pribadi. Perilaku konsumen dipengaruhi
oleh beberapa faktor seperti kebudayaan, sosial, pribadi, dan karakteristik psikologi
(Kotler dan Armstrong, 2012:135).
Kebudayaan
Budaya
Subbudaya
Kelas sosial
Sosial
Pribadi
Psikologi
Usia
dan
tahap
Kelompok
siklus
Motivasi
referensi
hidup
Persepsi
Keluarga
Pendapatan
Pembelajaran
Peran dan
Gaya hidup
Keyakinan dan
Status
Kepribadian
sikap
dan konsep
diri
Sumber: Kotler dan Armstrong (2012:135)
Bagan 1.
Factors Influencing Consumer Behavior
Pembeli
Kaitannya dengan konsep ramah lingkungan, Nandini dan Deshpande
(2011:8) mendefinisikan produk ramah lingkungan sebagai barang atau jasa yang
tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungan, tidak berlebihan dalam penggunaan
sumber daya, tidak menghasilkan sampah berlebihan, dan tidak melibatkan
kekejaman pada binatang. Sedangkan Menurut Singh dan Pandey (2012:28), produk
ramah lingkungan merupakan objek ekologis yang diupayakan mampu mengurangi
penggunaan sumberdaya dan polusi serta untuk meningkatkan konservasi
sumberdaya yang langka. Chen dan Chai (2010:29) mengartikan produk ramah
5
lingkungan sebagai produk yang menggabungkan strategi daur ulang atau
mengandung bahan daur ulang, mengurangi kemasan atau bahan beracun.
Dalam Theory of Planned Behavior menurut Ajzen (1985), perilaku
(behavior) dapat dipengaruhi oleh sikap (attitude) dan norma personal (subjective
norm).
1. Sikap
Sikap merupakan sesuatu penilaian yang bernilai positif atau negatif
(Ajzen, 2006a). Individu yang memiliki penilaian positif pada suatu objek, akan
menghasilkan sikap yang positif. Sebaliknya, apabila individu memiliki penilaian
negatif pada suatu objek, maka akan menghasilkan sikap yang negatif.
Sikap sebagai bagian dari faktor psikologis memiliki karakteristik
(Dwiastuti dkk., 2012:67), sebagai berikut:
a. Sikap memiliki objek
Dalam konteks pemasaran, sikap konsumen harus terkait dengan
objek, objek tersebut dapat terkait dengan berbagai konsep seperti produk,
merek, iklan, harga, kemasan, penggunaan, media, dan sebagainya.
b. Konsistensi sikap
Sikap sebagai gambaran perasaan dari seorang konsumen dan
perasaan tersebut akan direfleksikan oleh perilakunya. Oleh sebab itu, sikap
mempunyai konsistensi dengan perilaku. Perilaku seorang konsumen
merupakan gambaran dari sikapnya.
c. Sikap positif, negatif, dan netral
Seseorang mungkin menyukai makanan rendang (sikap positif) atau
tidak menyukai minuman alkohol (sikap negatif) atau bahkan tidak memiliki
sikap (sikap netral). Sikap yang memiliki dimensi positif, negatif dan netral
disebut sebagai karakteristik valance dari sikap.
d. Intensitas sikap
Sikap seorang konsumen terhadap suatu merek akan bervariasi, ada
yang sangat menyukainya atau bahkan ada yang sangat begitu
menyukainya, atau bahkan ada yang begitu sangat tidak menyukainya.
Ketika konsumen menyatakan derajat tingkat kesukaan terhadap suatu
6
produk, maka konsumen mengungkapkan intensitas sikapnya. Intensitas
sikap disebut sebagai karakteristik extremity dari sikap.
e. Resistensi sikap
Resistensi adalah seberapa besar sikap konsumen dapat berubah.
Para pemasar harus mengetahui sikap konsumen supaya dapat menerapkan
strategi pemasaran yang tepat. Pemasaran offensive dapat diterapkan untuk
mengubah sikap konsumen yang sangat resisten terhadap suatu produk.
f.
Persistensi sikap
Persistensi adalah analisis sikap yang menggambarkan bahwa sikap
akan berubah dengan berlalunya waktu. Misalnya, seseorang tidak
menyukai produk X (sikap negatif), seiring dengan berjalannya waktu
mungkin individu yang bersangkutan akan berubah sikapnya menjadi
menyukai produk X.
g. Keyakinan sikap
Keyakinan adalah kepercayaan konsumen mengenai kebenaran
sikap yang dimilikinya. Misalnya, sikap konsumen terhadap produk yang
sudah lama digunakan akan lebih tinggi dibandingkan sikap konsumen
terhadap produk baru yang masih asing.
h. Sikap dan situasi
Sikap seseorang terhadap suatu objek seringkali muncul dalam
konteks situasi. Artinya situasi akan mempengaruhi sikap konsumen
terhadap suatu objek. Misalnya, seseorang tidak suka makan produk X saat
sendiri, tetapi individu yang bersangkutan suka makan produk X saat
bersama teman-temannya.
Pada penelitian ini sikap difokuskan pada perlindungan lingkungan.
Sikap pada perlindungan lingkungan dapat diartikan sebagai suatu sikap umum
yang berkaitan dengan kekhawatiran individu mengenai adanya ancaman
terhadap kondisi lingkungan, konsekuensi ancaman terhadap kelangsungan
lingkungan dan generasi berikutnya, serta kurangnya perilaku menjaga
lingkungan bagi generasi yang akan datang (Tantawi dkk., 2009:36). Menurut
Thapa dan Verma (2012:23) sikap pada perlindungan lingkungan merupakan
7
langkah nyata yang dapat dilakukan oleh seorang individu, organisasi, atau
pemerintah, demi kelangsungan lingkungan alam dan manusia.
Sikap pada perlindungan lingkungan merupakan rasa tanggung jawab
individual dalam hal melindungi lingkungan (Lai dalam Lee, 2009:89).
Pengetahuan seseorang akan lingkungannya tentunya turut menjadi faktor yang
menentukan seberapa mengertinya individu akan tanggung jawabnya terhadap
lingkungannya.
2. Norma Personal
Fishbein dan Ajzen (1975:302) mendefinisikan norma personal sebagai
persepsi seseorang akan tekanan sosial untuk menunjukkan atau tidak
menunjukkan perilaku dengan pertimbangan tertentu. Norma personal
merupakan keyakinan seseorang bahwa individu atau kelompok tertentu setuju
atau tidak menyetujui, terlibat atau tidak terlibat bila dirinya menampilkan atau
memunculkan perilaku tertentu. Individu atau kelompok di atas disebut juga
referent. Referent adalah orang atau kelompok sosial yang berpengaruh bagi
individu, baik itu orang tua, pasangan suami istri, teman dekat, rekan kerja atau
yang lain tergantung pada perilaku yang terlibat. Keyakinan yang mendasari
norma personal ini disebut dengan istilah normative belief. Norma personal
tidak hanya ditentukan oleh adanya referent, tetapi juga apakah subjek perlu,
harus atau dilarang melakukan perilaku yang akan dimunculkan dan seberapa
jauh akan mengikuti pendapat referent tersebut. Hal tersebut disebut juga
motivation to comply (Ajzen, 2006b).
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut.
Sikap terhadap
perlindungan lingkungan
(X1)
Perilaku Pembelian Produk
Ramah Lingkungan (Y)
Norma Personal
(X2)
Bagan 2.
Hubungan antar Variabel
Keterangan:
= pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
8
D. HIPOTESIS
Hipotesis pada penelitian ini adalah:
1. Sikap pada perlindungan lingkungan berpengaruh positif terhadap perilaku
pembelian produk ramah lingkungan.
2. Norma personal berpengaruh positif terhadap perilaku pembelian produk ramah
lingkungan
E. METODE PENELITIAN
1. Populasi dan sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh individu di Purworejo yang
mengetahui tentang Philips LED (Light Emitting Diode). Sedangkan, sampel
penelitian ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling sebanyak
150 orang. Dengan karakteristik responden pada penelitian adalah 1)
Responden yang mengetahui tentang Philips LED (Light Emitting Diode), 2)
Responden berdomisili di Purworejo, 3) Responden berusia minimal 18 tahun.
2. Pengumpulan data dan uji instrumen
Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan alternatif pilihan
jawaban menggunakan metode Likert yang terdiri dari lima pilihan jawaban
yaitu: Sangat Setuju (SS = 5), Setuju (S = 4), Ragu-ragu (R = 3), Tidak Setuju (TS =
2) dan Sangat Tidak Setuju (STS = 1) (Kuncoro, 2013:185). Berdasarkan uji coba
kuesioner yang dilakukan, seluruh butir pernyataan dalam kuesioner terbukti
valid dan reliabel.
3. Analisis Data
Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis regresi berganda.
F. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
1. Sikap pada perlindungan lingkungan (X1)
Definisi sikap pada perlindungan lingkungan mengacu pada pendapat Lai
dalam Lee (2009:89), yaitu rasa tanggung jawab individual dalam hal melindungi
lingkungan. Indikator sikap pada perlindungan lingkungan mengacu dari
penelitian Chen dan Chai (2010:38), sebagai berikut:
9
a. Menilai bahwa setiap individu perlu memberikan kontribusi terhadap
perlindungan lingkungan.
b. Peduli pada kelestarian lingkungan.
c. Ikut menjaga lingkungan dengan melakukan daur ulang sampah rumah.
d. Memahami hal-hal yang dapat merusak lingkungan.
e. Melakukan pemeliharaan dan perlindungan lingkungan.
2. Norma personal (X2)
Definisi norma personal mengacu pada pendapat Fishbein dan Ajzen
(1975:302), yaitu persepsi seseorang akan tekanan sosial untuk menunjukkan
atau tidak menunjukkan perilaku dengan pertimbangan tertentu. Indikator
norma personal mengacu dari penelitian Wu dan Chen (2014:126), sebagai
berikut:
a. Menilai bahwa pembelian produk ramah lingkungan merupakan perilaku
yang tepat.
b. Menilai bahwa pembelian produk ramah lingkungan merupakan perilaku
yang semestinya dilakukan.
c. Menilai penting untuk membeli produk ramah lingkungan.
d. Menilai bahwa pembelian produk ramah lingkungan dapat memberikan
manfaat bagi orang lain termasuk bagi diri sendiri.
3. Perilaku pembelian produk ramah lingkungan (Y)
Definisi perilaku pembelian produk ramah lingkungan mengacu pada
pendapat Kotler dan Keller (2012:151) dan Nandini dan Deshpande (2011:8),
yaitu perilaku konsumsi produk-produk yang menguntungkan bagi lingkungan,
kemasan yang dapat didaur ulang atau dapat dikonservasi, dan responsif
terhadap permasalahan ekologi. Indikator perilaku pembelian produk ramah
lingkungan mengacu dari penelitian Wu dan Chen (2014:126), sebagai berikut:
a. Saya membeli produk yang dapat mengurangi polusi.
b. Saya membeli produk yang hemat energi.
c. Saya membeli produk yang ramah lingkungan.
10
G. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Berdasarkan hasil uji validitas instrumen penelitian diketahui bahwa
nilai Corrected Item Total Correlation seluruh butir pernyataan lebih dari
0,30, artinya setiap butir benar dalam mengukur variabel sikap pada
perlindungan lingkungan (X1), norma personal (X2), dan perilaku pembelian
produk ramah lingkungan (Y).
b. Uji Reliabilitas
Berdasarkan hasil uji reliabilitas instrumen penelitian menunjukkan
bahwa nilai Cronbach's Alpha seluruh butir pernyataan lebih dari 0,600,
artinya jawaban responden terhadap pernyataan variabel sikap pada
perlindungan lingkungan (X1), norma personal (X2), dan perilaku pembelian
produk ramah lingkungan (Y) konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
2. Hasil Uji Hipotesis
Tabel 1
Hasil Analisis Regresi
Variabel
Koefisien
regresi (b)
Signifikansi
(p value)
Sikap pada Perlindungan
Lingkungan (X1)
0,234
0,002
Norma Personal (X2)
0,320
0,000
Keterangan
Positif dan
Signifikan
Positif dan
Signifikan
Sumber: Data Primer Diolah (2017)
Berdasarkan tabel tersebut diketahui persamaan garis regresi dalam
penelitian ini adalah Y = 0,234X1 + 0,320X2
3. Pembahasan
a. Pengaruh Sikap pada Perlindungan Lingkungan terhadap Perilaku Pembelian
Produk Ramah Lingkungan
Hasil analisis regresi berganda menunjukkan nilai koefisien regresi
sikap pada perlindungan lingkungan (X1) sebesar 0,234 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,002. Hal ini berarti sikap pada perlindungan lingkungan
berpengaruh positif terhadap perilaku pembelian produk ramah lingkungan.
11
Dengan adanya keinginan untuk memberikan kontribusi atau
sumbangan yang bermanfaat demi melindungi lingkungan sekitar yang
dilakukan setiap hari, seperti mendaur ulang sampah dedaunan, dan
sampah botol bekas minuman mineral. Usaha-usaha perlindungan
lingkungan tersebut penting dan harus menjadi prioritas, serta dengan
menjaga lingkungan berarti turut menjaga masa depan ekologi yang lebih
baik, maka hal tersebut dapat meningkatkan perilaku pembelian produk
ramah lingkungan pada diri konsumen yang bersangkutan sebagai
konsekuensi dari kepeduliannya pada perlindungan lingkungan.
Temuan peneliti tersebut sesuai dengan penelitan terdahulu yang
dilakukan oleh Dagher dkk., (2001), Garg dan Garg (2014), Lee (2009),
Santoso dan Putri (2015), Aertsens dkk., (2009), Gracia dan Magistris (2007),
serta Lodorfos dan Dennis (2008) yang membuktikan bahwa sikap
berpengaruh kuat terhadap perilaku pembelian produk ramah lingkungan
b. Pengaruh Norma Personal terhadap Perilaku Pembelian Produk Ramah
Lingkungan
Hasil analisis regresi berganda menunjukkan nilai koefisien regresi
norma personal (X2) sebesar 0,320 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000.
Hal ini berarti norma personal berpengaruh positif terhadap perilaku
pembelian produk ramah lingkungan.
Dengan adanya penilaian bahwa membeli produk ramah lingkungan
merupakan perilaku yang tepat dalam menjaga lingkungan, membeli produk
ramah lingkungan merupakan perilaku yang semestinya dilakukan, membeli
produk ramah lingkungan merupakan sesuatu yang penting serta dengan
membeli produk ramah lingkungan dapat memberikan manfaat bagi diri
sendiri maupun orang lain, maka hal tersebut dapat meningkatkan perilaku
pembelian
produk
ramah
lingkungan
pada
diri
responden
yang
bersangkutan.
Temuan peneliti tersebut sesuai dengan penelitan terdahulu yang
dilakukan oleh Lodorfos dan Dennis (2008) serta Aertsens dkk., (2009) yang
membuktikan bahwa norma personal dapat mempengaruhi perilaku
pembelian, dalam hal ini berupa produk ramah lingkungan.
12
H. SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1.
Sikap pada perlindungan lingkungan berpengaruh positif terhadap perilaku
pembelian produk ramah lingkungan.
2.
Normal personal berpengaruh positif terhadap perilaku pembelian produk
ramah lingkungan.
I.
DAFTAR PUSTAKA
Aertsens, J., dkk. (2009). Personal Determinants of Organic Food Consumption: A
Review. British Food Journal, 111 (10): 1140-1167.
Ajzen, I. (1985). From Intentions to Actions: A Theory of Planned Behavior Chapter 2,
dalam Action Control: From Cognition to Behavior. New York: SpringerVerlag.
Ajzen,
I., (2006a), Attitude Toward the Behavior, diunduh
http://people.umass.edu/aizen/att.html pada tanggal 19 Maret 2017.
dari
Ajzen,
I.,
(2006b),
Subjective
Norm,
diunduh
http://people.umass.edu/aizen/sn.html pada tanggal 19 Maret 2017.
dari
Chen, T.B., dan Chai, L.T. (2010). Attitude towards the Environment and Green
Products:Consumers’ Perspective. Management Science and Engineering, 4
(2): 27-39.
Dagher, G.K., dkk. 2001. The Impact of Environment Concern and Attitude on Green
Purchasing Behavior: Gender as The Moderator. Contemporary
Management Research, 11 (2): 179-206.
Dahlstrom, R. (2010). Green Marketing Management. USA: South-Western Cengage
Learning.
Dwiastuti, R., dkk. (2012). Ilmu Perilaku Konsumen. Malang: Universitas Brawijaya
Press.
Fishbein, M., dan Ajzen, I. (1975). Belief, Attitude. Intention and Behavior: An
Introduction to Theory and Research. Phillippines. Addison-Wesley
Publishing Company, Inc.
Garg, S., dan Garg, S. (2014). Green Behaviour of Indian Consumers. International
Research Journal of Management Sociology & Humanity, 859-869.
Gracia, A., dan Magistris, T. 2007. Organic Food Product Purchase Behaviour: A Pilot
Study for Urban Consumers in The South of Italy. Spanish Journal of
Agricultural Research, 5 (4): 439-451.
13
Kotler, P., dan Armstrong, G. (2012). Principles of Marketing. New Jersey: PrenticeHall, Inc.
Kotler, P., dan Keller, K.L. (2012). Marketing Management. New Jersey: Pearson
Education, Inc.
Kuncoro, M. (2013). Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi: Bagaimana Meneliti dan
Menulis Tesis? Jakarta: Penerbit Erlangga.
Lee, K. (2009). Gender Differences in Hong Kong Adolscence Consumers Green
Purchasing Behavior. Journal of Consumer Marketing, 26 (2): 87-96.
Lodorfos, G.N., dan Dennis, J. 2008. Consumers’ Intent: In the Organic Food Market.
Journal of Food Products Marketing, 14.
Nandini, N., dan Deshpande. (2011). A Conceptual Framework on Green Marketing –
A Tool for Sustainable Development. International Journal of Sales and
Marketing Management, 1 (1): 1-16.
Santoso, H., dan Putri, E.A. 2015. Pengaruh Perbedaan Jenis Kelamin terhadap
Perilaku Pembelian Produk Hijau di Semarang. Seminar Nasional IENACO,
648-655.
Singh, P.B., dan Pandey, K.K. (2012). Green Marketing: Policies and Practices for
Sustainable Development. Journal of Management, 5 (1): 22-30.
Tantawi, P., dkk. (2009). Green Consciousness of Consumers in a Developing
Country: A Study of Egyptian Consumers. Contemporary Management
Research, 5 (1): 29-50.
Thapa, S., dan Verma, S. (2012). Analysis of Green Marketing as Environment
Protection Tool: A Study of Consumer of Dehradun. International Journal of
Research and Engineering, 01 (03): 20-28.
Wu, S.I., dan Chen, J.Y. (2014). A Model of Green Consumption Behavior
Constructed by the Theory of Planned Behavior. International Journal of
Marketing Studies; 6 (5): 119-132.
Download