1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keuangan

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Keuangan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam sebuah
keluarga maupun individu. Uang menjadi salah satu faktor yang mendukung
bahagia atau tidaknya sebuah keluarga, meskipun ada hal lain yang juga
berpengaruh pada kondisi stabilitas rumah tangga. Uang bisa menjadi sumber
kebahagiaan namun juga bisa menjadi sumber malapetaka apabila keliru dalam
pengaturan keuangan, dan apabila mampu mengelola keuangan dengan baik akan
menciptakan keharmonisan keluarga. Keuangan yang tidak dikelola dengan baik
akan menimbulkan berbagai masalah dalam sebuah keluarga. Contohnya, banyak
keluarga menjadi bercerai-berai dan muncul masalah keluarga karena salah dalam
hal pengelolaan keuangan. Pemakaian atau pemanfaatan uang yang sering kali
tidak terkontrol mengakibatkan ketidakseimbangan antara pendapatan dan
pengeluaran akhirnya terjadi konsep “buka lubang - tutup lubang”. Kondisi ini
akan berpengaruh terhadap kehidupan keluarga, dan ujung-ujungnya keluarga
menjadi tidak sejahtera. Sebuah keluarga dapat dikatakan sejahtera secara
finansial ketika keluarga tersebut dapat menikmati hidup yang wajar, tercukupi
kebutuhan materiilnya dan semua anggota keluarga mendapat kesempatan seluasluasnya untuk berkembang sesuai kemampuan dan bakat masing-masing.
Untuk mencapai kesejahteraan secara finansial, maka diperlukan
sebuah pengelolaan keuangan yang baik dalam sebuah keluarga. Menurut Yulius
1
2
Eka (2014 : 25) pengelolaan keuangan merupakan pengelolaan terhadap fungsifungsi
keuangan.
Fungsi-fungsi
keuangan
tersebut
meliputi
bagaimana
memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut
(allocation of fund). Tanpa pengelolaan keuangan, seseorang atau sebuah keluarga
akan cenderung memboroskan uang yang telah diperoleh dengan susah payah.
Cukup atau tidaknya keuangan sebuah keluarga, tergantung pada pengelolaannya.
Apabila penghasilan yang diterima sebuah keluarga pas-pasan, jika diatur dengan
baik dan bijaksana bukan tidak mungkin keluarga tersebut dapat hidup rukun,
bahagia, dan sejahtera. Meskipun banyak yang mengetahui pentingnya sebuah
pengelolaan keuangan keluarga, namun tidak banyak keluarga yang sudah
menerapkannya. Hal ini dipengaruhi oleh niat berperilaku dan kecerdasan spiritual
dari individu yang bersangkutan.
Niat merupakan keinginan seseorang untuk berperilaku tertentu.
Dalam pandangan Theory of Reasoned Action (Fishbein & Ajzen, 1975) yang
selanjutnya dikembangkan menjadi Theory of Planned Behavior (Ajzen, 1991),
perilaku seseorang dipengaruhi oleh niat (intention) untuk melaksanakan perilaku
tersebut. Ketika seseorang yang memiliki niat untuk mengelola keuangan, maka
dapat dikatakan bahwa orang tersebut memiliki keinginan untuk mengatur
keuangannya sehingga orang tersebut akan berperilaku atau bertindak untuk
mengelola keuangannya dengan cara melakukan perencanaan, penganggaran,
pemeriksaan, dan pengendalian kegiatan keuangan dalam sebuah keluarga seperti
membuat keputusan untuk berinvestasi, mengatur pengeluaran, dan berhati-hati
terhadap hutang. Pada intinya perilaku atau tindakan yang dilakukan atau
3
ditunjukkan oleh seseorang itu didasari oleh niat yang muncul dalam diri orang
tersebut.
Faktor selanjutnya yang diduga dapat mempengaruhi perilaku
pengelolaan keuangan pribadi adalah kecerdasan spiritual. Kecerdasan spiritual
berbeda dengan kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual. Kecerdasan
spiritual (spiritual quotient) merupakan bentuk kecerdasan yang digunakan untuk
meraih kesuksesan dalam bekerja dan kehidupan (Sina dan Andris Noya, 2012 :
171).
Seorang pengelola keuangan yang memiliki kecerdasan spiritual yang
tinggi juga akan mampu bersikap dan berperilaku positif dalam setiap
pengambilan keputusan keuangan. Kecerdasan spiritual juga akan mendorong
penetapan tujuan dari mengelola keuangan yang baik dan benar sehingga
berpeluang terhindar dari kebangkrutan. Memang tidak banyak penelitian yang
menjelaskan bahwa kecerdasan spiritual dapat memberi pengaruh terhadap
pengelolaan keuangan. Namun, jika dipahami dengan cermat dan teliti,
kecerdasan spiritual akan membawa dampak baik bagi diri seseorang karena akan
menimbulkan sikap positif dalam diri seperti tanggung jawab, kemandirian,
kejujuran, dan optimalisasi kebebasan dalam berkeuangan. Dalam hal ini,
penelitian yang dilakukan oleh Sina dan Andris Noya (2012) menyatakan bahwa
terdapat pengaruh positif namun tidak signifikan antara kecerdasan spiritual
terhadap pengelolaan keuangan pribadi mahasiswa. Hal ini berbeda dengan
penegasan dalam buku Karvof (2010 : 1) dimana dibutuhkannya kecerdasan
spiritual dalam mengelola uang (personal finance) karena dapat menimbulkan
rasa syukur, ikhlas, tenang, penuh sukacita dan hal tersebut akan berlanjut pada
4
kejernihan akal pikiran dalam diri seseorang. Dengan berbekal kejernihan pikiran
tersebut, seseorang akan dengan bijak dan tepat dalam mengelola keuangannya.
Kecerdasan spiritual juga dapat menimbulkan tingkat kesadaran yang tinggi yang
menjadikan orang tersebut mengenal dengan baik siapa dirinya (Akhmad, 2010 :
43). Orang yang demikian lebih mudah mengendalikan diri dalam berbagai situasi
dan keadaan. Jika dihubungkan dengan pengelolaan keuangan, orang dengan
kecerdasan spiritual akan mampu mengendalikan dirinya untuk tidak berperilaku
boros ketika memiliki banyak uang. Sehingga dapat dikatakan bahwa kecerdasan
spiritual individu yang bersangkutan turut mempengaruhi pengelolaan keuangan
pribadi/keluarga.
Dari pemaparan diatas, secara khusus penelitian ini menggunakan
variabel dalam bentuk niat berperilaku dan kecerdasan spiritual, karena belum
banyak penelitian yang menjelaskan bahwa niat berperilaku dan kecerdasan
spiritual dapat mempengaruhi pengelolaan keuangan keluarga. Sehingga peneliti
tertarik untuk mengembangkan dari penelitian sebelumnya, dengan judul
“Pengaruh
Niat
Berperilaku
dan
Kecerdasan
Spiritual
Terhadap
Pengelolaan Keuangan Keluarga”.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalahnya adalah :
1.
Apakah niat berperilaku berpengaruh positif signifikan terhadap pengelolaan
keuangan keluarga ?
2.
Apakah kecerdasan spiritual berpengaruh positif signifikan terhadap
pengelolaan keuangan keluarga ?
5
1.3
Tujuan Penilitian
Adapun tujuan dari penilitian ini adalah :
1.
Untuk menguji bahwa niat berperilaku berpengaruh positif signifikan
terhadap pengelolaan keuangan keluarga.
2.
Untuk menguji bahwa kecerdasan spiritual berpengaruh positif signifikan
terhadap pengelolaan keuangan keluarga.
1.4
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1.
Bagi penulis
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti terhadap pengelolaan
keuangan keluarga.
2.
Bagi masyarakat
Dapat menjadi gambaran upaya yang dapat dilakukan untuk mengelola
keuangan keluarga. Selain itu, hasil penelitian dapat dijadikan sebagai
edukasi dalam mengelola keuangan keluarga.
1.5
Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika penulisan skripsi sebagai berikut :
BAB I
: PENDAHULUAN
Bab ini membahas latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan skripsi.
6
BAB II
: TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas tentang hasil penelitian terdahulu yang ada
kaitannya dengan penelitian saat ini, landasan teori, kerangka
pemikiran, dan hipotesis penelitian.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini membahas
rancangan penelitian, batasan penelitian,
identifikasi variabel, definisi operasional dan pengukuran variabel,
populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel, instrumen
penelitian, uji validitas dan reliabilitas, data dan metode pengumpulan
data, dan teknik analisis data.
BAB IV : GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
Bab ini berisi tentang gambaran umum subyek penelitian dan analisis
data yang meliputi analisis deskriptif dan analisis statistik serta
pembahasan dari analisis yang dilakukan.
BAB V
: PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan, keterbatasan peneliti dan saran
yang dibuat dari hasil analisis data yang telah dilakukan.
Download