BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Keaktifan Siswa a. Pengertian Keaktifan Keaktifan berbicara sangat perlu diperhatikan dalam suatu proses pembelajaran. Sardiman (2010: 98) memaknai proses pembelajaran pada hakekatnya untuk mengembangkan aktivitas dan kreatifitas siswa melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Keaktifan belajar siswa merupakan unsur dasar yang penting bagi keberhasilan proses pembelajaran. Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Sardiman pada bukunya belajar yang berhasil harus melalui berbagai macam aktifitas, baik aktifitas fisik maupun psikis. Aktifitas fisik adalah siswa giat aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain maupun bekerja, siswa tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat atau hanya pasif. Siswa yang memiliki aktifitas psikis (kejiwaan) adalah jika daya jiwanya bekerja sebanyak banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pembelajaran. Upaya Meningkatkan Keaktifan…, Amalya Tiara Pratiwi, FKIP UMP, 2017 b. Klasifikasi Keaktifan Salah satu penilaian proses pembelajaran adalah melihat sejauh mana keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Keaktifan siswa dapat dilihat dalam hal: 1) Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya. 2) Terlibat dalam pemecahan masalah. 3) Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya. 4) Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk memecahan masalah. 5) Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru. 6) Menilai kemampuan dirinya dan hasil–hasil yang diperolehnya. 7) Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis. 8) Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang diperoleh dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya. (Sudjana N, 2004: 61) Sudjana pada bukunya menyatakan bahwa keaktifan siswa dapat dilihat dalam beberapa hal diantaranya yaitu siswa turut serta dalam proses pembelajaran dengan baik, siswa juga turut serta dalam pemecahan masalah yang ada di dalam kelas, jika ada materi yang belum mereka ketahui mau menanyakan kepada guru atau siswa lain yang lebih tahu, ikut serta dalam tugas kelompok. Hal ini sangat mempengaruhi penilaian proses pembelajaran di dalam kelas. Keaktifan dapat ditingkatkan dan diperbaiki dalam keterlibatan siswa pada saat belajar. Usman Uzer (2009: 26) menyatakan keterlibatan siswa juga dijelaskan cara meningkatkan keterlibatan Upaya Meningkatkan Keaktifan…, Amalya Tiara Pratiwi, FKIP UMP, 2017 siswa atau keaktifan siswa dalam belajar. Cara meningkatkan keterlibatan atau keaktifan siswa dalam belajar adalah mengenali dan membantu anak-anak yang kurang terlibat dan menyelidiki penyebabnya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan keaktifan siswa, sesuaikan pengajaran dengan kebutuhan-kebutuhan individual siswa. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan usaha dan keinginan siswa untuk berfikir secara aktif dalam kegiatan belajar. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan keaktifan dipengaruhi oleh berbagai macam faktor seperti menarik atau memberikan motivasi kepada siswa dan keaktifan juga dapat ditingkatkan, salah satu cara meningkatkan keaktifan yaitu dengan mengenali keadaan siswa yang kurang terlibat dalam proses pembelajaran. c. Kemampuan Berbicara kemampuan berbicara bukanlah kemampuan yang berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan kemampuan yang lain. Kegiatan berhubungan erat dengan kegiatan mendengarkan. Berbicara dan mendengarkan merupakan kegiatan komunikasi dua arah. Keefektifan berbicara tidak hanya ditentukan oleh si pembaca, tetapi juga oleh si pendengar. Kemampuan berbicara adalah kemampuan mengucapkan kalimat-kalimat untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan. Pendengar menerima informasi melalui rangaian nada, tekanan, dan penempatan persediaan. Jika dilakukan dengan tatap muka, Upaya Meningkatkan Keaktifan…, Amalya Tiara Pratiwi, FKIP UMP, 2017 gerak tangan dan mimik juga berperan (Arsjad M, 1991: 2324). Arsjad pada bukunya mengungkapkan bahwa kemampuan berbicara merupakan suatu kemampuan seseorang dalam ucapan saat berbicara kepada orang lain dengan gerakan tangan dan orang lain atau pendengar menerima dengan baik. 2. Media Gambar a. Pengertian Media Pembelajaran Media pembelajaran adalah setiap orang, alat atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pembelajar menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap Anitah (2008: 2). Setiap media merupakan sarana untuk menuju kesuatu tujuan. Di dalamnya terkandung informasi yang dapat dikomunikasikan kepada orang lain. Informasi ini didapatkan dari buku, rekaman, internet, film, pembelajaran mikrofilm, karena dsb. memuat Semua itu informasi adalah media yang dapat dikomunikasikan kepada pembelajar. Media diartikan sebagai segala sesuatu yang dimanfaatkan untuk proses komunikasi dengan siswa agar siswa belajar. Dalam aktivitas pembelajaran, media dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi antara guru dan siswa (Sutikno S, 2009: 106). b. Media Visual yang tidak Diproyeksikan Media visual yang tidak diproyeksikan merupakan media yang sederhana, tidak membutuhkan proyektor dan layar untuk Upaya Meningkatkan Keaktifan…, Amalya Tiara Pratiwi, FKIP UMP, 2017 memproyeksikan perangkat lunak Anitah (2008: 7). Media ini digunakan oleh guru karena lebih mudah pemuatan maupun penggunaannya. Media gambar adalah media visual dalam bentuk grafis. Media grafis didefinisikan sebagai media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui suatu kombinasi pengungkapan kata-kata dan gambar-gambar (Sudjana N, 2007: 68). Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa media adalah alat bantu yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa untuk belajar. Media pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya, salah satunya adalah media visual yaitu media gambar. c. Kelebihan Gambar Gambar mudah diperoleh dari majalah, koran atau buletin, dll. Guru juga dapat menggambar dengan bagus, guru juga dapat menggambar dengan sederhana Anitah (2008:8). Kelebihan dari media gambar adalah sebagai berikut: 1) Dapat menerjemahkan ide-ide abstrak ke dalam bentuk yang lebih nyata. 2) Banyak tersedia dalam buku-buku. 3) Sangat mudah dipakai karena tidak membutuhkan peralatan. Upaya Meningkatkan Keaktifan…, Amalya Tiara Pratiwi, FKIP UMP, 2017 4) Relatif tidak mahal. 5) Dapat dipakai untuk berbagai tingkat pelajaran dan bidang studi. B. Penelitian yang Relevan Penelitian relevan yang sudah dilakukan terkait dengan pembelajaran Bahasa Indonesia tentang penggunaan media gambar diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Maryani, Sri, Martha dan Artawan dengan judul Penggunaan media gambar untuk meningkatkan kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII SMPN 4 Soromadi Kabupaten Bima NTB. Perbedaan penelitian tersebut dengan peneliti adalah variabel yang ditingkatkan, yaitu keaktifan dan kemampuan berbicara. Pada penelitian tersebut bahwa penelitian menggunakan media gambar dapat meningkatkan kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII SMPN 4 Soromandi tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian yang berkaitan dengan dengan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah penelitian yang dilakukan oleh Nurliatin Mancoro dengan judul Peningkatan kemampuan berbicara melalui dongeng dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas 1 SD Negeri 2 Tatura. Jenis penelitian tersebut adalah PTK dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara dalam proses pembelajaran melalui dongeng pada siswa kelas 1 SD Negeri 2 Tatura. Hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan terhadap kemampuan berbicara siswa Upaya Meningkatkan Keaktifan…, Amalya Tiara Pratiwi, FKIP UMP, 2017 kelas 1 SD Negeri 2 Tatura setelah dilaksanakan pembelajaran dengan penggunaan dongeng. Penelitian relevan selanjutnya adalah penelitian yang masih terkait dengan penggunaan media gambar yang dilakukan oleh Samsudin (2016) dengan judul Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui media gambar pada siswa kelas II MIN Melikan Gunungkidul. Penelitian ini bertujuaan untuk meningkatkan minat belajar IPS. Dengan menggunakan media gambar, siswa kelas 2 menjadi senang belajar IPS dan mudah memahami konsep IPS. Hasil belajar siswa MIN Melikan pada siklus I sebesar 7,11% pada siklus II 8,00%. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar IPS melalui media gambar pada siswa kelas 2 MIN Melikan Gunungkidul. Keaktifan berbicara menggunakan media gambar diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Raymond Brown Griffith (2007) dengan judul Developing an Understanding of the Mediating Role of Talk in the Elementary Mathematics Classroom. Berbicara dalam pembelajaran matematika dianggap penting dan menarik, mengembangkan pemahaman siswa dengan berbicara. Proses pembicaraan atau berbicara di kelas dapat terjadi dengan cara yang sangat berbeda, cara yang membentuk peluang tertentu untuk belajar matematika. Sedikit yang diketahui tentang bagaimana bicara yang dihasilkan dalam pendekatan inovatif untuk pendidikan menengahi proses mengajar atau belajar dalam praktek matematika menggunakan media gambar. Upaya Meningkatkan Keaktifan…, Amalya Tiara Pratiwi, FKIP UMP, 2017 Penelitian yang berkaitan dengan Lisa Leopard (2011). Penelitian ini dengan judul Honing EAP Learners’ Public Speaking Skills by Analyzing TED Talks. Pentingnya keterampilan berbicara di depan umum pembelajaran bahasa Inggris (EAP) keberhasilan siswa dalam akademis dan profesional, beberapa buku teks EAP otentik, pidato profesional perusahaan model. Diharapkan kegiatan ini dapat membuat presentasi yang efektif di sekolah dan dapat membantu mempersiapkan siswa untuk jenis kegiatan presentasi yang mereka butuhkan dalam pengaturan akademik dan profesional. Permasalahan dipertimbangkan dari beberapa jurnal, maka perlu diadakan penelitian untuk menerapkan media gambar yang diharapkan dapat menjadi tolak ukur bagi guru atau peneliti lain untuk menerapkan berbagai teknik maupun strategi untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Kemampuan Siswa Berbicara untuk Menanggapi suatu Kejadian Peristiwa Menggunakan Media Gambar pada Siswa Kelas V di Sekolah Dasar. C. Kerangka Pikir Pembelajaran Bahasa Indonesia kompetensi dasar menanggapi cerita tentang peristiwa di kelas V SD Negeri 4 Klampok masih belum optimal. Proses pembelajaran masih kurang terlihat keaktivan dan kemampuan berbicara siswa, khususnya dalam menanggapi suatu kejadian peristiwa. Berdasarkan identifikasi dan analisis masalah yang ada, peneliti akan Upaya Meningkatkan Keaktifan…, Amalya Tiara Pratiwi, FKIP UMP, 2017 melakukan penelitian di sekolah tersebut dengan judul proposal Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Kemampuan Siswa Berbicara untuk Menanggapi Suatu Kejadian Peristiwa Menggunakan Media Gambar pada Siswa Kelas V di Sekolah Dasar, akan dilakukan suatu inovasi pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran yaitu media gambar dengan harapan akan meningkatkan keaktivan dan kemampuan siswa berbicara menanggapi suatu kejadian peristiwa. Upaya meningkatkan keaktifan dan kemampuan siswa berbicara pada pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan media gambar akan dilakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Jika dalam siklus pertama keaktifan dan kemampuan siswa terdapat peningkatan akan dilanjutkan dengan siklus kedua yang diharapkan keaktifan dan kemampuan siswa berbicara akan lebih meningkat. Kerangka pikir secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut: Upaya Meningkatkan Keaktifan…, Amalya Tiara Pratiwi, FKIP UMP, 2017 KONDISI AWAL KONDISI AKHIR TINDAKAN Belum menggunakan media gambar Rendahnya keaktifan dan kemampuan berbicara siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SIKLUS I Guru menerapkan media gambar dalam pembelajaran mengenai kejadian suatu peristiwa Melalui penggunaan media gambar dapat meningkatkan keaktifan dan kemampuan berbicara siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SIKLUS II REFLEKSI TERCAPAINYA KEBERHASILAN PEMBELAJARAN Guru menerapkan media gambar dalam pembelajaran mengenai kejadian suatu peristiwa BELUM TERCAPAINYA KEBERHASILAN SIKLUS PEMBELAJARAN Gambar 1.1 Kerangka Pikir Upaya Meningkatkan Keaktifan…, Amalya Tiara Pratiwi, FKIP UMP, 2017 3. Hipotesis Penelitian Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir tersebut, hipotesis penelitian dalam penelitian sebagai berikut: a. Melalui penggunaan media gambar dapat meningkatkan keaktifan berbicara menanggapi suatu kejadian peristiwa di kelas V. b. Melalui penggunaan media gambar dapat meningkatkan kemampuan berbicara menanggapi suatu kejadian peristiwa di kelas V. Upaya Meningkatkan Keaktifan…, Amalya Tiara Pratiwi, FKIP UMP, 2017