121 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas penunjang bagi masyarakat itu sendiri. Fasilitas penunjang yang di maksud, keberadaannya harus dapat memfasilitasi kebutuhan yang ada dalam masyarakat sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Fasilitas penunjang tersebut memiliki fungsi dan tujuan masing-masing, sehingga keberadaannya dapat memberi dampak positif bagi kemajuan masyarakat dan memberi keuntungan secara finansial serta kenyamanan bagi mereka yang mengelola dan memanfaatkan fasilitas tersebut. Secara sederhana, fasilitas penunjang yang dimaksud itu menjadi sarana fasilitas kebutuhan masyarakat dan sarana yang secara ekonomis memberi keuntungan bagi pemilik atau pengelolanya. Terkait dengan hal tersebut, maka keberadaan hotel dengan berbagai klarifikasi dan ukuran, menjadi penting terutama jika hal tersebut dikaitkan dengan tuntutan perkembangan masyarakat yang membutuhkan tempat menginap untuk tujuan rekreasi, tugas dan kepentingan lainnya, sekaligus sebagai salah satu sarana yang menunjang pembangunan sektor pariwisata. Dewasa ini, hotel sangat dirasakan kebutuhannya terutama ketika Pemerintah Daerah Sumatera Utara sedang memacu industri pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan pembangunan daerah. Namun demikian, keberadaan suatu hotel sebenarnya tidak hanya dilihat dalam keterkaitannya dengan sektor pariwisata semata-mata, lebih dari pada itu eksistensi hotel lebih luas dari sekedar menjadi tempat menginap wisatawan. Saat ini hotel juga menjadi tempat diadakannya berbagai pertemuan berskala besar seperti seminar, lokakarya, diskusi panel dan sebagainya, dan lain-lain. Itu berarti ada hubungan erat antara promosi yang bertujuan memperkenalkan keunggulan-keunggulan hotel dan tingkat hunian kamar yang pada akhirnya berpengaruh pada tingkat pendapatan hotel dan kontribusinya bagi keuangan daerah. Universitas Sumatera Utara 122 Seiring dengan semakin banyaknya pembangunan hotel berbintang di kota Medan, Sumatera Utara maka sangat diperlukan kesiapan manajemen dalam menghadapi persaingan tersebut seperti peningkatan dalam pelaksanaan marketing (pemasaran) khususnya promosi dan komunikasi. Gambaran tersebut menunjukkan pentingnya kehadiran suatu hotel dalam masyarakat yang sedang bergerak maju kearah persaingan yang kompetitif. Persaingan yang kompetitif itu didasarkan pada upaya untuk memenangkan pasar, yaitu khalayak pengguna jasa hotel yang menginap di hotel untuk maksud tertentu. Agar dapat menarik konsumen atau pengguna jasa hotel, membutuhkan upaya maksimal yang dapat menarik minat konsumen untuk memilih menginap di hotel yang dipandangnya dapat memberi kenyamanan, serta dapat menyediakan apa yang menjadi kebutuhannya, sebab jika tidak maka konsumen dapat mencari alternatif hotel lain yang sejenis yang dapat memenuhi kebutuhannya. Hotel Tiara Medan yang menjadi objek penelitian penulis merupakan salah satu hotel yang diklasifikasikan berbintang 4 yang ada di Kota Medan. Dalam kegiatannya sehari-hari Hotel Tiara Medan bukan satu-satunya hotel berbintang yang ada di kota Medan dan di tahun 2009 ini Hotel Tiara Medan mengalami penurunan untuk Persentase Tingkat Huni Kamar bila dibandingkan dengan Persentase Tingkat Huni Kamar di Tahun 2007 dan 2008. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.1 di bawah ini : Tabel 1.1 Persentase Tingkat Huni Kamar Hotel Tiara Medan Tahun 2007, 2008 dan 2009 Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 2007 77.00% 76.00% 78.00% 76.00% 80.00% 85.00% 84.00% 82.00% 71.00% 60.00% 82.00% 70.00% 2008 63.00% 70.00% 75.00% 74.00% 75.00% 70.00% 74.00% 82.00% 45.00% 63.00% 82.00% 61.00% 2009 59.00% 64.00% 61.00% 40.00% 50.00% 68.00% 66.00% - Universitas Sumatera Utara 123 Sumber : Hotel Tiara Medan Penurunan tingkat huni kamar ini menunjukkan bahwa perusahaan harus mempunyai strategi dan langkah-langkah yang mampu untuk mengantisipasi penurunan tersebut, yang salah satu upayanya adalah menarik minat konsumen untuk memilih menginap di Hotel Tiara Medan. Salah satu cara untuk menarik minat konsumen tersebut adalah dengan melakukan promosi dan komunikasi. Promosi dan komunikasi yang biasanya dilakukan dengan 5 bauran promosi yaitu iklan ( advertising), promosi penjualan ( sales promotion) , Kehumasan (public relation), penjualan pribadi ( personal selling) dan pemasaran langsung ( direct marketing ) haruslah dilaksanakan secara intensive mengingat persaingan yang semakin tinggi. Hotel Tiara Medan telah melakukan Promosi dan Komunikasi yang termasuk dalam 5 bauran promosi di atas dalam bentuk iklan koran dan iklan di majalah Inside Sumatera, melakukan pameranpameran, melaksanakan telemarketing, memberikan voucher room complimentary di acara-acara tertentu, dan melakukan personal selling ke perusahaan-perusahaan dan travel agent untuk menjalin kontrak kerjasama.Namun dikarenakan adanya masalah krisis global dan semakin ketatnya persaingan di antara hotel-hotel semakin banyak muncul di kota Medan maka promosi dan komunikasi yang dilakukan ternyata belum mampu menaikkan tingkat hunian kamar Hotel Tiara Medan. Promosi dan komunikasi sangat diperlukan untuk menentukan calon pelanggan yang potensial untuk memutuskan memilih menginap di Hotel Tiara Medan dan kembali lagi untuk menginap di Hotel Tiara Medan dan mampu memberi manfaat menciptakan hubungan yang harmonis antara perusahaan dan pelanggan serta memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan yang sangat menguntungkan bagi perusahaan. I.2 Perumusan Masalah Dari uraian pada latar belakang diatas dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Sejauhmana pengaruh promosi dan komunikasi terhadap respon tamu (occupant) Hotel Tiara Medan? Universitas Sumatera Utara 124 2. Sejauhmana pengaruh promosi dan komunikasi terhadap pengambilan keputusan tamu ( occupant ) untuk memilih menginap di Hotel Tiara Medan? 3. Sejauhmana pengaruh respon tamu ( occupant ) Hotel Tiara Medan terhadap Keputusan tamu (occupant ) untuk memilih menginap di Hotel Tiara Medan ? I.3 Tujuan Penelitian Sejalan dengan rumusan masalah, maka dilaksanakan penelitian yang bertujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh promosi dan komunikasi terhadap respon tamu(occupant) Hotel Tiara Medan. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh promosi dan komunikasi terhadap pengambilan keputusan tamu (occupant) untuk memilih menginap pada Hotel Tiara Medan. 3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh respon tamu (occupant) Hotel Tiara Medan terhadap pengambilan keputusan tamu (occupant) untuk memilih menginap di Hotel Tiara Medan. I.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai bahan masukan bagi pemilik dan manajemen perusahaan Hotel Tiara Medan dalam mengelola manajemen promosi dan komunikasi untuk meningkatkan jumlah tamu (occupant). 2. Sebagai menambah khasanah dan memperkaya penelitian ilmiah di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Khususnya di Program Studi Magister Ilmu Managemen. 3. Sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan bagi peneliti dalam bidang ilmu manajemen pemasaran, khususnya mengenai pengaruh promosi dan komunikasi terhadap pengambilan keputusan tamu untuk memilih menginap pada Hotel Tiara Medan. 4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji masalah yang sama di masa mendatang. Universitas Sumatera Utara 125 I.5 Kerangka Berpikir Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu. Seperti definisi hotel menurut Keputusan Menteri Parpostel no.Km 94/HK 103/MPPT 1987 yang menyatakan : ” Hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang mnempergunakan sebagian atau keseluruhan bangunan untuk jasa pelayanan penginapan,penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersial .” Hotel Tiara Medan merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Kotler (2001) menyatakan : ” Jasa adalah merupakan setiap tindakan atau kegiatan suatu pihak yang dapat ditawarkan kepada pihak lain secara essensial tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu.” Untuk menarik konsumen membeli produk atau jasa yang ditawarkan perlu dilakukan promosi dan komunikasi yang semenarik mungkin agar konsumen mau membelinya. Kotler (2001) menyatakan bahwa promosi adalah merupakan kegiatan yang mengkomunikasikan jasa produk dan menganjurkan pelanggan sasaran untuk membelinya.Dengan demikian kegiatan promosi berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat mengenal produk atau jasa perusahaan , lalu memahaminya, berubah sikap, meyukai dan kemudian akhirnya membeli dan selalu ingat akan produk atau jasa tersebut. Jadi penyelenggaraan promosi adalah berusaha untuk bergerak, berkomunikasi dengan apapun bentuknya untuk menyampaikan pesan kepada sebagian khalayak. Jelas tujuan promosi adalah untuk membujuk, mengajak masyarakat untuk berubah image terhadap suatu produk atau jasa. Untuk melaksanakan suatu promosi diperlukan elemen-elemen tertentu sebagai alat untuk mencapai tujuan pemasaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Sunarto (2004) yang menyatakan bahwa bauran komunikasi pemasaran total sebuah perusahaan disebut juga bauran promosi (promotion mix) Universitas Sumatera Utara 126 merupakan perpaduan khusus antara periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan penjualan langsung yang digunakan perusahaan untuk meraih tujuan pemasarannya. Menurut Kotler (2002) menyatakan bahwa: ”variabel-variabel yang mempengaruhi promosi terdiri atas 5 cara yaitu : 1. Periklanan (advertising) : semua bentuk Penyajian dan promosi nonpersonal atas ide, barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan sponsor tertentu. 2. Promosi penjualan (sales promotion) :Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa. 3. Hubungan Masyarakat & Publisitas (Public Relation) : Berbagai program untuk mempromosikan dan melindungi citra perusahaan atas masing-masing produknya. 4. Penjualan Pribadi (personal selling) : Interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih guna melakukan presentasi , menjawab pertanyaan dan menerima pesanan. 5. Pemasaran langsung (Direct Marketing) : Penggunaan surat, telepon, faksimili, email dan alat penghubung nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapat tanggapan langsung dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu.” Perusahaan juga harus berkomunikasi dengan para pemercaya (stakeholder) yang ada sekarang dan yang potensial, serta masyarakat umum. Setiap perusahaan tidak dapat menghindari perannya sebagai komunikator dan promotor. Bagi sebagian besar perusahaan, pertanyaannya bukan apakah akan melakukan komunikasi tersebut atau tidak tetapi lebih pada apa yang akan dikomunikasikan, kepada siapa dan seberapa sering. Menurut Gitosudarmo (2000) menyatakan bahwa : ” Komunikasi pemasaran adalah merupakan kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh penjual dengan pembelinya dan merupakan kegiatan yang membantu di bidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik. Menurut Simamora (2003) yang menyatakan bahwa : ”Respon adalah reaksi konsumen terhadap stimuli tertentu. Reaksi konsumen bisa berasal dari faktor internal maupun eksternal.Faktor eksternal mencakup bauran pemasaran dan faktor lingkungan. Respon bisa mencakup area pengetahuan (cognitive respon), area perasaan (affective response), dan area tindakan (behavioral response). Dengan meningkatnya pengetahuan akan produk akan mempengaruhi konsumen dalam bentuk timbulnya keinginan untuk memiliki, yang akan berlanjut pada keputusan untuk melakukan pembelian.” Dengan adanya respon dari konsumen dan timbulnya keinginan untuk memiliki tadi, maka akan berlanjut untuk melakukan pembelian . Universitas Sumatera Utara 127 Kotler (2000) menyatakan bahwa: ” Keputusan seseorang atas merek , kategori, produk, tempat untuk didatangi,untuk pembelian dan jumlah pembelian merupakan hasil dari rangsangan yang berasal dari luar dirinya, yang diolah dalam diri konsumen.” Sunarto (2004) mengemukakan bahwa: “Ada lima peran yang dimainkan orang dalam keputusan pembelian, yaitu: 1. Pencetus adalah seseorang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli suatu produk atau jasa. 2. Pemberi pengaruh adalah seseorang yang pandangan atau sarannya mempengaruhi keputusan 3. Pengambil keputusan adalah seseorang yang mengambil keputusan untuk 4. setiap komponen keputusan pembelian, apakah membeli, tidak membeli, bagaimana membeli, dan dimana akan membeli 5. Pembeli adalah orang yang melakukan pembelian yang sesungguhnya 6. Pemakai adalah seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa” Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka kerangka pemikiran penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Promosi dan Komunikasi Promosi dan Komunikasi Respon Tamu Keputusan Tamu Gambar 1. Kerangka Berpikir Hubungan Promosi dan Komunikasi terhadap Keputusan Tamu untuk Memilih Menginap I.6 Hipotesis Berdasarkan kerangka berpikir, maka dapat di hipotesiskan sebagai berikut: 1. Promosi dan komunikasi berpengaruh terhadap respon tamu (occupant) Hotel Tiara Medan. 2. Promosi dan komunikasi berpengaruh terhadap keputusan tamu (occupant) untuk memilih menginap di Hotel Tiara Medan. 3. Respon tamu (occupant) berpengaruh terhadap keputusan tamu (occupant) untuk memilih menginap di Hotel Tiara Medan. Universitas Sumatera Utara