BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS 2.1

advertisement
BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Hakikat Permainan Bola Basket
Permainan bola basket merupakan permainan beregu yang terdiri dari 2 tim
dimana kedua tim saling berusaha untuk memasukan bola kedalam ring lawan untuk
memperoleh poin.
Chandra (2010: 23) mengemukakan bahwa “permainan bola basket adalah
permainan yang dimainkan oleh dua regu. Setiap regu ada 5 pemain. Permainan ini
memerlukan kerja sama dan koordinasi yang baik”.
“Permainan bola basket merupakan suatu cabang olahraga dimana hampir
semua unsur gerakan tubuh manusia dipergunakan. Hal inilah yang membuat pemain
agak sulit untuk cepat menjadi pemain bola basket yang baik”. Muhajir (2007: 22).
Bola basket termasuk jenis permainan yang kompleks gerakannya. Artinya
gerakannya terdiri atas gabungan unsur-unsur gerak yang terkoordinir rapi” (muhajir
2007: 13). Berkat keistimewaan ini, bola basket telah menjadi permainan di era
moderen. Permainan bola basket merupakan semua unsur gerakan tubuh manusia
dipergunakan. Hal inilah yang membuat pemain agak sulit untuk cepat menjadi
pemain bola basket yang baik. Kesulitan ini juga yang akan dialami oleh pembina
atau guru penjasorkes yang akan melatih permainan bola basket ini dengan baik dan
benar.
1
Menurut Chandra, bahwa “Dalam memainkan bola basket ada beberapa teknik
dasar yang harus dikuasai. Diantaranya yaitu dribbling, passing (operan), menerima
bola, dan tembakan (shooting)”.
a. Dribbling
Dribbling adalah cara untuk bergerak dengan bola yang dilakukan oleh seorang
pemain. Tujuannya untuk membebaskan diri dari lawan atau mencari posisi bagus
untuk mengoper atau menembak bola kering basket. Saat dribbling, pemain menjaga
bola tetap berada disisi tubuhnya yang berada jauh dari pemain bertahan. Untuk
melakukan dribbling bola didorong pelan kebawah dengan kondisi jari tangan
terbuka. Semua pemain harus berlatih melakukan dribbling dengan baik
menggunakan tangan kiri atau kanan tanpa melihat bola. Contoh gerakan dribble
seperti nampak pada gambar dibawah ini.
Sumber: Dwi Sarjiyanto(2010: 10)
Gambar 1 : Cara melakukan dribble
Hartyani (2008: 11-12) Ada beberapa cara dribbel yang sering digunakan oleh
pemain. Yaitu:
2
1. Change of pae dribble : dribble ini adalah yang paling umum dalam bola
basket dan digunakan untuk membuat pemain bertahan berpikir bahwa
pelaku dibble akan memperlambat atau mempercepat tempo dibble, atau
mencari teman setim untuk mengoper tapi tetap mempertahankan dribble,
dan melewati pemain bertahan dengan kecepatan penuh.
2. Low or control dibble: dribble dilakukan setip kali pemain dijaga ketat.
Tipe dribbling ini hanya menjaga bola tetap tetap rendah dan terkontrol.
Bola dribble disisi tubuh, jauh dari pemain bertahan. Telapak tangan yang
mendribblle dijaga tetap diatas bola.
3. High or speed dribble: ketika pemain berada dilapangan terbuka dan harus
bergerak secepatnya dengan bola, maka ia akan menggunakan dribble ini.
Ketika belari dengan cepat, pemain akan mendorong bola didepanna dan
membiarkannya melambung keatas sampai setinggi pinggulnya. Tangan
yang mendribble tidak berada tepat diatas bola, melainkan dibelakangnya.
4. Crossover dribble : dribble dengan satu tangan, yang kemudian saat
mendekati pemain bertahan akan mendorong bola melewati tubuhnya
kearah tangan yang lain. Gerakan ini sangat begus untuk memperdaya
pemain bertahan, namun bola bisa dicuri bila tidak dilakukan dengan baik
karena bola tidak terjaga.
5. Behind the back dribble: jenis dribble ini digunakan ketika pemain
mengganti arah supaya terbebas dari pemain bertahan. Bola digerakan dari
suatu sisi lain dengan mengayunkannya dibelakang tubuh.
3
6. Between the legs dribble: dribble ini adalah cara cepat untuk memindahkan
bola dari tangan satu kelengan lain melewati sela kaki. Dilakukan ketika
pen dibble dijaga dengan ketat atau ia ingin mengganti arah.
7. Reverse dribble: dribble yang dikenal dengan spin dribble ini, juga salah
satu jenis dribble yang dilakukan untuk mengganti arah dan memantulkan
bola dari tangan satu ketangan lain ketika dijaga dengan ketat. Supaya
efektif, dribble ini harus dilakukan dengan tepat saat pen-dribble
mendorong bola kelantai dan berputar mengelilingi pamain bertahan.
b. Passing (operan)
Passing berarti mengoper bola. Operan merupakan teknik dasar pertama.
Dengan operan para pemain dapat dilakukan gerakan mendekati ring basket untuk
kemudian tembakan. Operan dapat dilakukan dengan cepat dan keras. Yang penting
bola dapat dikuasai oleh teman yang menerimanya. Bantuan (assist) yang baik sama
penting dan menariknya dengan mendapatkan angka. Operan juga dapat dilakukan
secara lunak. Jenis operan tersebut bergantung pada keseluruhan, yaitu kedudukan
teman, situasi teman, waktu, dan taktik yang digunakan. Untuk dapat melakukan
operan dengan baik dalam berbagai situasi, pemain harus menguasai bermacammacam teknik dasar mengoper bola dengan baik.
Hartyani (2008: 30-32) Pada umumnya Ada 3 jenis passing (operan) yaitu :
1. Chest pass (operan dada) adalah operan yang umum dilakukan bila tidak
ada pemain. Dan caranya dengan mengoper bola dengan dua tangan dari
depan dada.
4
2. Bounce pass (mengoper bola pantulan) dilakukan dalam posisi bola
dedepan dada. Operan ini sangat baik dilakukan untuk menerobos lawan
yang tinggi. Bola dipantulkan disamping kiri atau kanan lawan dan teman
sudah siap menerimanya dibelakang lawan. Lemparan ini harus dilakukan
dengan cepat agar tidak bertahan/terserobot lawan. Lemparan pantulan juga
dapat dilakukan dengan jalan menipu lawan kesamping kanan, padahal bola
dilemparkan kesebelah kiri atau sebaliknya. Cara melakukan lemparan
pantulan dengan dua tangan sebagai berikut:
a. Metode pelaksanaannya (sikap permulaan) sama dengan operan
setinggi dada
b. Bola dilepaskan atau didorong dengan tolakan dua tangan menyorong
kebawah dari letak badan lawan dengan kira-kira 1/3 dari penerima
c. Pandangan mata kearah bola yang dipantulkan, kemudian penerima
d. Bila berhadapan dengan lawan, maka sasaran pantulan bola berada
disamping kanan atau kiri kaki lawan.
Adapun kesalahan-kesalahan yang dilakukan saat melempar bola pantulan
dengan dua tangan sebagai berikut:
a. Titik pantulan terlalu dekat atau terlalu jauh dengan penerima
b. Banyak memberikan putaran pada bola, sehingga mengakibatkan
tolakan (pantulan) yang salah
c. Gerakannya bukan menolak tetapi membantingkan.
Contoh cara melakukan bounce pass seperti nampak pada gambar berikut
ini.
5
Sumber: sri wahyuni (2010: 13)
Gambar 2 : Cara melakukan bounce pass
3. Overhead pass (mengoper bola dari atas kepala): lemparan ini biasanya
dilakukan oleh pemain-pemain yang berbadan tinggi sehingga melampaui
daya raih lawan. Lemparan ini juga bisa digunakan untuk operan cepat.
Contoh gerakannya seperti nampak pada gambar dibawah ini.
Sumber: Sodikin chandra(2010: 26)
Gambar 3 : Cara melakukan overhead pass
6
c. Menerima bola
Agar dapat menerima bola dengan
baik dalam berbagai posisi dan situasi,
pemain harus menguasai teknik dasar menerima bola dengan baik. Teknik
menerima bola sebagai berikut:
1. Berdiri dengan sikap kaki melangkah menghadap arah datangnya bola
2. Kedua lengan dijulurkan kedepan menyonsong arah datangnya bola dengan
sikap telapak tangan menghadap arah datangnya bola
3. Berat badan bertumpu telapak tangan, tariklah kaki depan kebelakang, siku
kedua lengan ditekuk hingga bola ditarik mendekati dada/badan
4. Badan agak condong kedepan
5. Berat badan bertumpu pada kaki belakang
6. Posisi bola dipegang di depan badan
d. Tembakan (shooting)
Untuk memasukan bola kekeranjang diistilakan dengan menembak, dapat
dilakukan dengan satu tangan, dua tangan, dan lay-up shot.
1. Tembakan satu tangan (one hand set shoot)
Sikap badan pada waktu akan menembakkan bola: berdiri tegak, kaki sejajar
atau kaki kanan didepan (bagi yang tidak kidal), kaki kiri kebelakang,
sementara lutut ditekuk. Bola dipegang dengan tangan kanan diatas kepala
dan didepan dahi, siku tangan kanan ditekuk kedepan, tangan kiri membantu
memegang bola agar tidak jauh dan berfungsi untuk menjaga keseimbangan,
serta pandangan ditujukan kekeranjang (ring basket). Kemudian bola
ditembakan kekeranjang basket dengan gerakan siku, badan, dan lutut
7
diluruskan secara serempak. Pada waktu tangan lurus, bola dilepaskan, jarijari dan pergelangan tangan diaktifkan.
2. Tembakan dua tangan
Sikap badan pada waktu melakukan tembakan adalah: badan tegak, kedua
kaki dibuka sejajar, kedua lutut ditekuk.bola dipegang dengan kedua belah
tangan diatas dan didepan dahi. Kedua siku ditekuk,pandangan diarahkan
kekeranjang basket. Bola ditembakan kekeranjang basket dengan bantuan
dorongan, lengan (siku), badan dan lutut diluruskan secara serempak. Pada
waktu bola lepas, jari-jari tangan dan pergelangan tangan diaktifkan, artinya
digerakkan keatas kedepan dan kebawah.
3. Tembakan lay-up
Tembakan lay-up adalah tembakan yang dilakukan dengan jarak dekat sekali
dengan keranjang basket, sehingga seolah-olah bola itu diletakkan kedalam
keranjang basket yang didahului dengan gereak 2 langkah.
e. Teknik latihan olah kaki
Gerakan kaki yang baik dapat difungsikan untuk menghadang/mencegah operan atau
menggiring bola. Olah kaki dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Bergeraklah dengan cara mendekat, menggeser, dan melangkah mundur
tanpa ada langkah silang
2. Jaga jarak sebaik-baiknya dengan posisi jaga sambil mengingat syarat-syarat
yang umum maupun yang khusus.
3. Jangan sekali-kali mengadakan langkah silang
4. Ambillah jarak lebih cepat selangkah dalam mengikuti pengiring
8
5. Rapatkan dan cegahlah lawan yang jelas-jelas akan menembak
6. Jangan meloncat sebelum jelas pemain meloncat lebih dulu
7. Untuk menghindari tipuan, pandanglah pinggang lawan
8. Hadang dan tutuplah jalan pemotong yang menuju kearah basket.
f. Teknik latihan pivot
Yang dimaksud dengan pivot dalam permainan bola basket adalah
menggerakan salah satu kaki kesegala arah dengan kaki yang lainnya tetap ditempat
sebagai poros. Tujuan berputara adalah menggerakan gerak tipu atau menghindari
lawan yang berusaha merebut bola. Ketentuan-ketentuan dalam melakukan pivot
adalah sebagai berikut.
1. Bila seorang pemain menerima bola dengan keadaan kaki sejajar, ia bolah
melangkahkan kakinya kesegalah arah dengan salah satu kaki, sedangkan
kaki yang satunya lagi harus tetap kontak dengan lantai sebagai kaki poros
2. Bila seorang pemain menerima bola dalam keadaan berlari dan berhenti
dengan kaki kanan, maka dia hanya bisa menjadikan poros kaki sebelah
kanan dan begitu juga sebaliknya.
2.1.2 Hakikat Chest Pass
Operan chest pass merupakan operan yang memerlukan keterampilan tangan
dalam melakukan operan dimana bola dipegang didepan dada dan kemudian
didorong kearah teman atau lawan.
Chandra (2010: 25) mengemukakan bahwa “Mengoper bola dengan dua tangan
dari depan dada merupakan operan yang sering dilakukan dalam suatu pertandingan
bola basket. Operan ini berguna untuk jarak pendek”. Mengoper bola dengan cara
9
ini akan menghasilkan kecepatan, ketepatan, dan kecermatan. Jarak lemparan adalah
5 sampai 7 meter.
Roji (2007: 21) mengemukakan bahwa “Cara melakukannya sebagai berikut:
a. Tahap persipan
1. Berdiri dengan sikap melangkah
2. Bola dipegang dengan kedua tangan didepan dada
3. Badan agak condong kedepan
b. Tahap gerakan
1. Dorong bola ke depan dengan meluruskan kedua lengan bersama kaki
belakang dilangkahkan kedepan dan berat badan dibawah kedepan
2. Lepaskan bola dari kedua pagangan tangan setelah kedua lengan lurus
3. Arah bola lurus sejajar dada
c. Akhir gerakan
1. Berat badan dibawah kedepan
2. Kedua lengan lurus kedepan rileks
3. Pandangan mengikuti arah gerakan bola”.
Contoh gerakannya seperti gambar dibawah ini.
Sumber: Dwi Sarjiyanto(2010: 9)
Gambar 4 : Cara melakukan chest pass
10
2.1.3 Hakikat Model Pembalajaran
Pendidikan memegang peran penting dalam mempersiapkan sumber daya
manusia yang berkaualitas. Oleh karena itu, pendidikan hendaknya dikelolah, baik
secara kualitas maupun kuantitas. Hal tersebut bisa tercapai apabila siswa dapat
menyelesaikan pendidikan tepat pada waktunya dengan hasil belajar yang baik. Hasil
belajar seseorang, ditentukan oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya. Salah
satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar seseorang yaitu, kemampuan guru
(profesionalisme guru) dalam mengelola pembelajaran dengan metode-metode yang
tepat, yang memberi kemudahan bagi siswa untuk mempelajari materi pelajaran,
sehingga menghasilkan pembelajaran yang lebih baik. Sudjana (2005: 76). “model
pembelajaran merupakan salah satu pendekatan dalam rangka mensiasati perubahan
perilaku peserta didik secara adaptif maupun generatif” (Hanafiah 2012 :41).
Ibarat pakaian yang penuh variasi lengkap dengan berbagai corak warna dan
modelnya, semua itu adalah dengan tujuan agar si pemakai merasa nyaman, aman,
terlindung, juga agar merasa percaya diri dan dihargai/dihormati orang lain. Orang
lain yang memandang cara berpakaian pun akan merasa senang, simpati, bahkan
mungkin tertarik akan performa dan potongan/model pakaian tersebut. Maka secara
lugas dapat dikatakan bahwa tujuan daripada berpakaian sudah tercapai.
Demikian juga dengan pembelajaran. Banyak ragam strategi pembelajaran,
pendekatan, metode
pembelajaran dan juga model pembelajaran. Tujuan
dilaksanakannya berbagai macam strategi pembelajaran, metode pembelajaran dan
model pembelajaran adalah agar guru/pendidik lebih mudah, lebih efektif dan efisien
dalam menerapkan suatu pembelajaran sehingga apa yang menjadi tujuan
11
pembelajaran akan mudah tercapai secara maksimal. Bagi peserta didik akan
menimbulkan perasaan senang, termotivasi, tertantang sehingga pembelajaran pun
menjadi lebih bermakna dan PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif
dan Menyenangkan ). Tidak ada lagi pembelajaran yang monoton dan menjemukan.
Benny A. Pribadi (2009: 11)
Khusus model pembelajaran, ternyata jumlahnya cukup banyak. Hal ini karena
selalu ada inovasi-inovasi baru yang dilakukan oleh kalangan guru/pendidik, ahli
pendidikan dan kaum cerdik cendikiawan baik dari dalam negeri maupun dari luar
negeri. Efektif atau tidaknya suatu model pembelajaran diterapkan, tidak ditentukan
oleh kecanggihan suatu model pembelajaran saja, karena pada prinsipnya tidak ada
satu model pembelajaran pun yang terbaik. Model pembelajaran yang terbaik adalah
model pembelajaran yang relevan dengan tujuan yang hendak dicapai. Seperti pada
pembelajaran penjas orkes. Model pembelajaran
yang digunakan disesuaikan
dengan sisi dan kondisi. Baik dari segi kemampuan siswa maupun peralatan yang
dimiliki oleh setiap sekolah. Contohnya dalam pembelajaran penjas orkes pada
materi bola basket dari segi alat dalam hal ini bola basket. Bisa kita modifikasi atau
menggantikan dengan bola plastik. Karena bola plastik ini mudah terasa ringan
sehingga siswa mudah menyesuaikan gerakan yang dicontohkan oleh guru. Model
pembeljaran seperti ini sibut dengan model pembelajaran modifikasi atau modifikasi
model pembelajaran.
2.1.4 Hakikat Modifikasi Model Pembelajaran
Modifikasi adalah suatu perubahan dari suatu yang ada menjadi hal baru.
Sedangkan model pembelajaran adalah cara atau strategi pembelajaran yang
12
dipersiapkan oleh guru untuk proses pembelajaran.
Husdarta (2009: 183)
mengungkapkan bahwa sarana pembelajaran permainan harus dimodifikasi agar
pembelajaran permainan tersebut tetap dapat dilaksanakan sesuai dengan tuntutan
kurikulum.
Samsudin (2008: 58) mengemukakan bahwa: “modifikasi merupakan salah
satu upaya yang dapat dilakukan oleh para guru agar proses pembelajaran dapat
mencerminkan
DAP.
Esesnsi
modifikasi
adalah
menganalisis
sekaligus
mengembangkan materi pelajaran dengan cara meruntunnya dalam bentuk aktivitas
belajar yang potensial sehingga dapat memperlancar siswa dalam belajarnya. Cara ini
dimaksudkan untuk menuntun, mengarahkan, dan membelajarkan siswa yang tadinya
tidak bisa menjadi bisa, yang tadinya kurang terampil menjadi lebih terampil. Caracara guru memodifikasi pembelajaran akan tercermin dari aktivitas pembelajaran
yang diberikan guru mulai awal hingga akhir pelajaran. Beberapa aspek penilaian
modifikasi ini tidak terlepas dari pengetahuan guru tentang: tujuan, karateristik
materi, kondisi lingkungan, dan evaluasinya. Samsudin (2008: 60) mengungkapkan
bahwa: “Aspek analisis modifikasi Yaitu:
1. Modifikasi tujuan pembelajaran
Modifikasi tujuan pembelajaran ini dapat dilakukan dengan cara membagi
tujuan materi dala 3 komponen yakni: tujuan perluasan, tujuan penghalusan,
dan tujuan penerapan
2. Modifikasi materi pembelajaran
Modifikasi meteri pembelajaran ini dapat diklasifikasikan kedalam beberapa
komponen dasar sebagai berikut ini: a) komponen keterampilan, b) kalasifikasi
13
materi, c) kondisi penampilan, d) jumlah skil, e) perluasan jumlah perbedaan
respons
3. Modifikasi lingkungan pembelajaran
Modifikasi
lingkungan pembelajaan ini dapat diklasifikasikan kedalam
beberapa klasifikasi sebagai berikut: a) peralatan, b) penataan ruang gerak, c)
jumlaah siswa yang terlibat. Berkaitan dengan modifikaisi lingkungan
pembelajaran tersebut komponen-komponen penting yang dapat dimodifikasi.
Menurut Aussie dalam samsudin (2008: 64) meliputi bahwa:
1. Ukuran, berat, atau bentuk peralatan yang digunakan
2. Lapangan permainan
3. Waktu bermain atau lamanya permainan
4. Peraturan permainan
5. Jumlah pemain
4. Modifikasi evaluasi pembelajaran
Evaluasi meteri maksudnya adalah penyusunan aktivitas belajar yang terfokus
pada evaluasi skill yang sudah dipelajari siswa.
Sukintaka dalam feby kurniawan (2011: 226) dalam memodifikasi alat bola
basket perlu melihat asfek-asfek gerakan, teknik, alat dalam bola basket.Modifikasi
model pembelajaran adalah cara atau strategi pembelajaran dengan merubah alat atau
media pembelajaran. Modifikasi merupakan salah satu alternatif dalam proses
pembelajaran pendidikan jasmani. Sebab dengan memodofikasi media pembelajaran
akan mempermudah siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Modifikasi ini bisa
dilakukan pada materi-materi permainan bola besar. Bola basket merupakan salah
14
satu materi yang termasuk dalam permainan bola besar yang bisa di modifikasi. Ada
berapa media yang bisa di modifikasi diantaranya adalah:
a. Bola yang asli bisa diganti dengan bola plastik
b. Tinggi tiang dikurangi disesuaikan dengan jangkauan anak
c. Keranjang bisa berupa ember atau baskom
d. Ukuran lapangan diminimalisir
Peraturan permainan bola basket terlalu sulit bagi siswa, sehingga siswa kurang
aktif mengikuti pembelajaran materi permainan bolabasket. Oleh sebab itu,
diperlukan modifikasi permainan bola basket.
2.1.5
Hakikat Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan salah satu faktor untuk mengukur keberhasilan
seseorang
dalam belajar. Hasil belajar dapat diartikan sebagai akumulasi dari
berbagai faktor yang dimulai dari awal sampai hasilnya.
Hasil belajar mengambarkan kemampuan siswa setelah mempelajari sesuatu.
Hal ini sesuai denagan pendapat sudjana (2001:3) yang menyatakan bahwa “ hasil
belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah menempuh proses
belajar. Hasil belajar pada hakikatnya merupakan perubahan tingkah laku yang
mencakup bidang kognitif (intelektual ), efektif (sikaf ), dan psikomotorik (bertindak)
perubahan sebagai hasil proses dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk separti
perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan, kecakapan, serta perubahan
aspek lain yang ada pada individu yang belajar. Dalam proses pembelajaran kimia,
khususnya pada pokok bahasan perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara
15
pengukurannya, kemampuan belajar siswa yang nyata dapat diukur menggunakan tes
yaitu pada aspek koknitif.
Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang diperoleh pembelajar setelah
mengalami aktifitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan tingkah laku tersebut
tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Apabila pembelajar
mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku adalah berupa
penguasan konsep. Dalam pembelajaran tingkah laku yang harus dicapai oleh
pembelajar setelah melaksanakan aktifitas belajar dirumuskan dalam tujuan
pembelajaran.
Hasil belajar merupakan pembelajaran tingkah laku pada diri siswa yang dapat
diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan penimbangan yang
lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya (Hamalik 1994:55) secara umum hasil
belajar siswa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal (Anni 2004:11). Faktor
internal mencakup:
a. Kondisi fisik, seperti kesehatan organ tubuh
b. Kondisi psikis, seperti kemampuan intelektua, emosional dan bakat
c. Kondisi sosial, seperti kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan.
Kesempurnaan dan kualitas kondisi internal yang dimiliki oleh pembelajar akan
berpengaruh terhadap kesiapan, proses dan hasil belajar. Sedangkan faktor eksternal
yang dapat mempengaruhi hasil belajar antara lain variasi dan derajat kesulitan
materi yang dipelajari, tempat belajar, iklim, suasana lingkungan dan budaya belajar
16
masyarakat. Faktor- Faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung ataupun tidak
langsung dalam mencapai prestasi belajar
2.2 Kerangka Berpikir
Modifikasi adalah suatu perubahan dari suatu yang ada menjadi hal baru.
Sedangkan model pembelajaran adalah cara atau strategi pembelajaran yang
dipersiapkan oleh guru untuk proses pembelajaran. Jadi modifikasi model
pembelajaran adalah cara atau strategi pembelajaran dengan merubah alat atau media
pembelajaran. Sebab dengan memodofikasi media pembelajaran akan mempermudah
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Modifikasi merupakan salah satu
alternatif dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan memodifikasi model
pembelajaran dapat mempermudah siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
dengan baik.
2.3 Hipotesis
Berdasarkan dari kajian teori dan kerangka berpikir diatas, maka hipotesis
penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: “Terdapat pengaruh modifikasi model
pembelajaran terhadap hasil belajar bola basket pada Materi Chest Pass Siswa kelas
VIII SMP Negeri I Batudaa”
17
Download