artikel skripsi - Repository Unja

advertisement
IDENTIFIKASI MINAT MAHASISWA UNTUK BELAJAR
BAHASA INGGRIS DI PROGRAM STUDI BIMBINGAN
KONSELING UNIVERSITAS JAMBI
ARTIKEL SKRIPSI
Diajukan Kepada Program Studi Bimbingan Konseling
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jambi
untuk Memenuhi Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
DEDI SETIAWAN
NIM. ERA1D011115
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2016
1
MINAT MAHASISWA UNTUK BELAJAR
BAHASA INGGRIS DI PROGRAM STUDI BIMBINGAN
KONSELING UNIVERSITAS JAMBI
Oleh : Dedi Setiawan
Program Studi Bimbingan Dan Konseling FKIP Universitas Jambi
Dosen Pembimbing :
Prof Dr. Hj. Emosda, M.Pd.,Kons
Dr. H. Akmal Sutja, M.Pd
ABSTRAK
Pengguanaan Bahasa Inggris dalam profesi-profesi tertentu seperti konselor
tidak dapat dihindari. Pada era jaman globalisasi ini seorang konselor juga
dituntut untuk memahami berbagai bahasa baik bahasa di dalam negeri maupun
luar negeri. Tapi pada kenyataannya di lapangan, banyak para calon serjana
Bimbingan dan Konseling (BK) yang masih belum bisa menggunakan Bahasa
Inggris atau paling tidak mengerti dasar-dasar dari penggunaan bahasa tersebut.
Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui tingkat minat belajar Bahasa Inggris
mahasiswa Progman Studi Bimbingan dan Konseling.
Rumusan masalah pada penelitian ini berbunyi: Bagaimana tingkat minat
belajar mahasiswa pada mata kuliah Bahasa Inggris? Apakah ada perbedaan minat
belajar antara mahasiswa laki-laki dengan perempuan pada mata kuliah Bahasa
Inggris?. Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah Untuk
mengungkapkan bagaimana tingkat minat belajar Mahasiswa padamata kuliah
Bahasa Inggris berserta Untuk mengungkapkan perbedaan minat belajar
Mahasiswa laki-laki dengan perempuan padamatakuliah Bahasa Inggris
Penelitian ini berupa penelitian deskriptif, dengan anggota populasi
Mahasiswa UNJA Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Jambiberjumlah 109 orang terdiri dari 30 orang siswa laki-laki dan 79 orang
perempuan. Sampel diambil dengan teknik random sampling sehingga setiap
anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel penelitian,
berjumlah 69 orang, terdiri dari 19 orang laki-laki dan 50 orang perempuan. Data
pada penelitian ini dikumpulkan melalui angket dengan skala dikhotomis dan
diolah dengan rumus T.
Hasil penelitian disimpulkan bahwa minat mahasiswa untuk belajar Bahasa
Inggris di Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Jambi berada
pada tingkatan Tinggi serta perbedaan minat belajar Bahasa Inggrisantara
mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan dalam pelajaran Bahasa Inggris di
program studi bimbingan konseling Unversitas Jambiteruji kebenarannya.
Saran dari penulis untuk penelitian ini yaitu:(1) Kepada mahasiswa. untuk
mempertahankan dan mengembangkan minat dalam belajar Bahasa Inggris.
karena Bahasa Inggris adalah bahasa yang digunakan secara internasional. (2)
Kepada orangtua. untuk lebih dapat meningkatkan minat anak-anaknya terhadap
Bahasa Inggris. karena diketahui dari hasil penelitian bahwa 81% responden
kurang mendapatkan dorongan belajar Bahasa Inggris dari orangtua.
2
talking animals for that is primarily
PENDAHULUAN
Sejak seorang manusia dilahirkan
through speech in and language that man
didunia, dia dilahirkan dalam dunia sosial
communicate to one another their through,
yang terdiri dari berbagai macam organisasi
feeling and attention”. (manusia/laki-laki
serta kelompok-kelompok yang masing
adalah binatang yang berbicara. Untuk
masing mempunyai tingkah laku sendiri-
inilah, pertama-tama melaui bicara dan
sendiri. Kuypers dalam Santoso (2010:157)
bahasa,
mengatakan “manusia memiliki hakikat
orang lain melalui pikiran, perasaan, dan
Sebagai makhluk sosial berarti manusia
perhatian).
dituntut
untuk
saling
manusia
berhubungan
dengan
mengadakan
Bahasa merupakan alat komunikasi
hubungan dengan individu lain dalam
yang penting bagi manusia, karena dengan
kehidupannya,
membentuk
bahasa, seseorang dapat mengetahui suatu
pribadinya, usia kurang lebih 5/6 tahun
informasi yang dibutuhkan. Selain itu
sampai ia meninggal dunia, dimanapun
untuk dapat menyampaikan ide, gagasan
indiviu itu berada”. Hal ini lah yang
atau suatu pendapat, dapat diungkapkan
menyebabkan manusia memiliki rasa saling
melalui bahasa. Oleh sebab itu, seorang
ketergantungan antara yang satu dengan
individu harus mampu menguasai bahasa
yang lain, akibatnya mereka pun saling
dan elemen-elemennya, seperti kosa kata,
berinteraksi.
struktur dan lain sebagainya.
sejak
ia
Bahasa
Komunikasi adalah suatu media yang
muncul dan berkembang karena interaksi
digunakan oleh individu untuk berinteraksi
antar individu dalam suatu masyarakat.
sebagai makhluk sosial. Komunikasi dapat
Sehubungan dengan peran penting bahasa
mempermudah individu dalam berinteraksi
sebagai bagian dari komunikasi dalam
dengan orang lain. Tolman dalam santoso
kehidupan manusia.
(2010:140) berpendapat bahwa “man is
3
Era globalisasi dewasa ini mendorong
perkembangan
bahasa
secara
banyak sumber informasi yang dikemas
pesat,
dengan
menggunakan
bahasa
inggris
terutama bahasa yang datang dari luar
seperti buku-buku, artikel, dan sumber-
Seperti bahasa Inggris. Bahasa Inggris
sumber lainnya. Maka dari itu bahasa
merupakan
bahasa
internasional
yang
inggris sangat penting untuk dikuasai.
digunakan
sebagai
pengantar
dalam
Begitu
juga
didalam
dunia
kerja,
berkomunikasi
antar
bangsa.
Dengan
penguasaan Bahasa Inggris mempunyai
ditetapkannya
Bahasa
Inggris
sebagai
keistimewaan
bahasa internasional, maka orang akan
menguasainya
cenderung
perusahaan
memilih
untuk
menguasai
tersendiri
yang
bagi
dikarenakan
yang
banyak
mensyaratkan
setiap
Bahasa Inggris agar mereka tidak kalah
pelamar harus menguasai Bahasa Inggris.
dalam persaingan di kancah internasional
Contoh
sehingga tidak buta akan informasi dunia.
mahasiswa/mahasiswa
Pada saat ini, bahasa yang harus di kuasai
tinggi
adalah Bahasa Inggris, karena Bahasa
memberikan ruang sama sekali kepada
Inggris merupakan bahasa internasional
calon yang tidak memiliki penguasaan
yang mempunyai peranan yang sangat
Bahasa Inggris yang memadai.
penting dalam komunikasi antar negara.
lain
di
luar
adalah
pada
negeri
penerimaan
perguruan
yang
tidak
Pengguanaan Bahasa Inggris dalam
Begitu pula dengan indonesia sebagai
profesi-profesi tertentu seperti konselor
negara yang berkembang. saat ini Bahasa
juga tidak dapat dihindari. Pada era jaman
Inggris sudah merupakan suatu kebutuhan
globalisasi
primer dalam berkomunikasi. Setiap orang
dituntut untuk memahami berbagai bahasa
secara
untuk
baik bahasa di dalam negeri maupun luar
menguasai Bahasa Inggris agar dapat
negeri. Karena, seorang konselor harus
menyerap berbagai informasi karena begitu
mampu berkomunikasi secara efektif untuk
tidak
langsung
dituntut
4
ini seorang konselor
juga
melakukan perubahan yang diinginkan
Bahasa Inggris? oleh sebab itu, penulis
pada klien atau peserta didik.
tertarik
untuk
meneliti
tentang
“
Tapi pada kenyataannya di lapangan,
Identifikasi Minat Mahasiswa BK untuk
banyak para calon serjana Bimbingan dan
Belajar Bahasa Inggris pada Program Studi
Konseling (BK) yang masih belum bisa
BK Universitas Jambi”. Penelitian ini
menggunakan Bahasa Inggris atau paling
menarik untuk dilakukan karena belum
tidak mengerti dasar-dasar dari penggunaan
pernah
bahasa tersebut. salah satu contoh adalah
sebelumnya.
dilakukan
penelitian
ini
para mahasiswa program studi Bimbingan
TINJAUAN PUSTAKA
dan Konseling Universitas Jambi. Dari
Minat Belajar
hasil observasi serta data yang telah didapat
Minat sangat erat kaitannya dengan
dari dosen yang mengajar mata kuliah
kegiatan belajar, karena tanpa adanya
Bahasa Inggris di program studi Bimbingan
minat, maka kegiatan proses belajar tidak
dan Konseling Universitas Jambi, diketahui
akan
berjalan
denganbaik
dan
pada
nilai dari hasil studi mata kuliah Bahasa
akhirnya keberhasilan dalam proses belajar
Inggris dari salah satu kelas angkatan 2012
tidak bisa mencapai hasil yang maksimal.
yaitu;
10%
mendapat
nilai
A,
35%
Setelah memahami defenisi minat
mendapat B, 35% mendapat B+, 10%
dan belajar yang telah di ungkapkan oleh
mendapat C+, 5% mendapat D+, 5% tidak
para ahli di atas, maka ditarik sebuah
mendapatkan nilai. Namun, nilai tersebut
kesimpulan bahwa minat belajar adalah
tidak membuktikan bahawa mereka dapat
suatu
rasa
suka
atau
ketertarikan
berbahasa Inggris.
berhubungan dengan gaya gerak yang
Dari latar belakang diatas timbul
mendorong seseorang untuk memperoleh
pertanyaan, apakah para mahasiswa ini
suatu perubahan tingkah laku yang baru
memang tidak berminat untuk mempelajari
5
secara keseluruhan yang disebabkan oleh
Rumus yang digunakan yakni:
pengalamannya yang berulang-ulang.
% 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 – {
% 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 − % 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
} {𝑛 − 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙}
𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 − 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Populasi 109 orang
METODE PENELITIAN
78,9 – {
78,9 − 60
} {109 − 71}
120 − 70
78,9 − {0,378}{38}
Jenis penelitian
78,9 − (14,364)64,536 𝑑𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝟔𝟒%
Jadi, sampel = 64% x 109 = 69 orang
Penelitian
ini
adalah
penelitian
Berdasarkan
deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha
diperoleh
menggambarkan keadaan suatu subjek, atau
menggambarkan
kondisi
perkiraan
jumlah
di
sampel
atas,
maka
sebagaimana
termuat dalam tabel 3.3 berikut ini:
lapangan
Tabel 3.3 Sebaran Sampel
sebagaimana adanya. Penelitian dirancang
Berdasarkan Jenis Kelamin
dengan desain survey terhadap responden
KELAS
Kelas C
Kelas D
Kelas S
TOTAL
yang telah ditentukan berdasarkan jumlah
sampel yang diambil.
WNT
28
27
24
79
POPULASI
PRIA
9
8
13
30
JML
37
35
37
109
SAMPEL (64%)
WNT
PRIA
JML
18
6
24
17
5
22
15
8
23
50
19
69
Jenis Data
Populasi
Data yang dikumpulkan dalam sebuah
Populasi penelitian ini adalah minat
penelitian ditentukan oleh tujuan penelitian,
belajar Mahasiswa UNJA Program Studi
apa yang hendak diteliti dan kesimpulan
Bimbingan
dan
Konseling
Universitas
apa yang akan diambil dari penelitian
Jambi,maka populasinya adalah mahasiswa
tersebut. Pada penelitian ini data yang akan
semester 2 angkatan 2015/2016 yang
dikumpulkan adalah data primer tentang
sebelumnya mengikuti perkuliahan Bahasa
minat belajar yang diperoleh dari hasil
Inggris. Jumlah anggota populasi sebanyak
pengisian
angket
oleh
responden.
109 yang terdiri dari 30 orang laki-laki dan
Sedangkan data skunder adalah hasil
79 orang perempuan. Serta terbagi atas tiga
belajar
bahasa
inggris
mahasiswa
kelas, seperti tabel berikut ini:
Bimbingan
Sampel
2015/2016.
6
dan
Konseling
angkatan
Universitas Jambi dalam mata kuliah
Bahasa Inggris. Angket yang digunakan
adalah angket tertutup, karena responden
Sumber Data
hanya memilih jawaban yang disediakan.
Sumber data dari penelitian ini adalah
Angket dengan alternatif jawaban Ya dan
Mahasiswa Universitas Jambi Program
Tidak. Untuk jawaban Ya diberi skor + 1
Studi Bimbingan dan Konseling angkatan
dan untuk jawaban tidak diberi skor 0
2015/2016 yang telah belajar mata kuliah
dengan pernyataan positif. Pengembangan
bahasa inggris.
angket ini dimulai dengan mempedomani
Alat Pengumpul Data
definisi
Data tentang minat belajar Mahasiswa
dijabarkan
dikumpulkan dengan menggunakan alat
indikator dan deskriptoryang kemudian
pengumpul data berupa angket (kuisioner).
dikembangkan dalam beberapa pada item
Metoode
pertanyaan. Proses tersebut tertuang dalam
kuisioner/angket
adalah
pernyataan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh
informasi
dari
operasional
dalam
yang
kemudian
deskriptorbeberapa
kisi-kisi berikut:
responden
Teknik Analisa Data
dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal
1. Minat Belajar Bahasa Inggris
yang ia ketahui (Suharsimi dalam Agustine,
Setelah seluruh data terkumpul
2014
:
35).
Jadi
kuisioner
adalah
data
dengan
cara
langkah
pengumpulan
selanjutnya
adalah
menganalisis data-data tersebut dengan
menyebarkan pernyataan atau pertanyaan
menggunakan teknik persentase (%)
tertulis untuk dijawab secara tertulis oleh
karena mengingat data dalam penelitian
responden. Dalam penelitian ini kuisioner
ini memiliki karakteristik kelompok
digunakan untuk mengukur dan mengetahui
maka
tingkat
minat
belajar
mahasiswa
pengolahannya
menggunakan
BK
formula data kelompok sebagaimana
7
teori dalam buku Panduan Penulisan
perbedaan
minat belajar Bahasa Inggris antara
kelompok digunakan untuk mengolah
mahasiswa laki-laki dengan mhasiswa
rata-rata persentase sekolmpok data
perempuan peneliti menggunakan uji
yang sejenis atau sama.” Adapun
analisis Independent
formula yang dimaksud adalah sebagai
dengan menggunakan program SPSS
berikut:
16.0. Sebelum dilakukan uji analisis
𝑃=
“Formula
menentukan
data
Skripsi,
(2014:124)
Untuk
∑ 𝑓𝑏
× 100 %
∑ 𝑛 (𝑖 )(𝑏𝑖)
Independent Sample T-test terlebih
dahulu
Ket:
P
= persentase yang dihitung
fb
= jumlah bobot dan frekuensi data yang
peneliti
melakukan
uji
Normalitas Data dan Uji Homogenitas
diperoleh
Varian
n
= banyaknya data/subjek
i
= banyaknya item/soal
bi
= bobot ideal
Responden
melengkapi
Sample T-test
HASIL PENELITIAN DAN
diharapkan
pertanyaan
dapat
PEMBAHASAN
ataupun
1. Minat Belajar
pernyataan dengan jawab “YA” atau
Setelah dilakukan penghitungan,
“TIDAK”. Jawaban “YA” akan bernilai
diperolah hasil frekuensi bobot jawaban
satu dan jawaban “TIDAK” akan
responden yang diperoleh sebanyak
1776 dengan persentase rata-rata 80,5%
bernilai 0.
yang berarti tingkat minat belajar
Tabel 3:5 Kriteria Tafsiran Persentase
Bahasa
Persentase (%)
Tingkatan
81-100
Sangat Tinggi
61-80
Tinggi
41-60
Sedang
21-40
Rendah
< 20
Sangat Rendah
Sumber: (Sutja, 2014: 114)
2. Perbedaan
Minat
Belajar
Inggris
Mahasiswa
BK
universitas Jambi berada pada tingkatan
Tinggi.
2. Perbedaan minat belajar Bahasa
Inggris mahasiswa laki-laki dengan
Bahasa
perempuan
Inggris
8
Uji Normalitas Data
nilai nilai Probabilitas atau sig. < 0.05
Bersasarkan hasil perhitungan SPSS
Ha diterima.
diperoleh:

Hipotesis yang dirumuskan pada
Asymp.Sig(2-tailed)
penelitian ini adalah;
Mahasiswa

laki-laki 0,451 lebih besar dari 0,05,

H0 = Tidak ada perbedaan minat
sehingga disimpulkan H0 diterima
belajar antara mahasiswa laki-laki
(data berdistribusi normal)
dan mahasiswa perempuan dalam
Asymp.Sig(2-tailed)
elajaran Bahasa Inggris di program
Mahasiswa
perempuan 0,436 lebih besar dari
studi
0,05,
Unversitas Jambi.
sehingga
disimpulkan
H0

diterima (data berdistribusi normal)
bimbingan
konseling
Ha = Ada perbedaan minat belajar
antara
mahasiswa
laki-laki
dan
Uji Homogenitas
mahasiswa
perempuan
dalam
Berdasarkan hasil uji homogenitas
elajaran Bahasa Inggris di program
didapat bahwa nilai probabilitas atau
studi
bimbingan
konseling
sig. > 0,05 maka disimpulkan bahwa
Unversitas Jambi.
data hasil uji homogenitas data minat
Karena nilai probabilitas yang
belajar dan prestasi belajar memiliki
terletak pada kolom Sig adalah 0.077
varians yang homogen.
dan 0,077 < 0.05 maka Ha diterima dan
Uji Independent Test
H0
Dasar
pengambilan
keputusan
ditolak.
Berdasarkan
hasil
uji
Independent Sample T-test maka dapat
dari uji hipotesis Independent Sample
disimpulkan bahwa hipotesis Ha yang
T-test adalah jika nilai Probabilitas atau
berbunyi,
sig. > 0.05 maka H0 diterima, dan jika
antara
perbedaan
mahasiswa
minat
laki-laki
belajar
dan
mahasiswa perempuan dalam elajaran
9
Bahasa
Inggris
di
program
studi
pada Bab II tentang minat, motif
bimbingan konseling Unversitas Jambi
merupakan
salah
satu
unsur
yang
teruji kebenarannya.
mempengaruhi minat belajar. motif adalah
penggerak atau pendorong menurut slameto
(2013:58). jika dikaitkan antara hasil
Pembahasan
penelitian dengan nilai persentase minat
Dalam pembahasan ini peneliti ingin
Belajar Bahasa Inggris mahasiswa BK yang
mengkaji lagi temuan-temuan yang yang
tinggi dengan hasil angket nomor item 23
didapat oleh peneliti. yang pertama yaitu
yang memperoleh 55% jawaban "ya"
tentang hasil dari penghitungan persentase
dengan item pertanyaan "saya kurang
angket
tentang minat
Inggris
di
Belajar
Bahasa
berusaha agar lebih baik dalam belajar
Progam
Studi
Bimbingan
bahasa
Konseling
yaitu
adalah
76,22%
inggris"
maka
ada
sedikit
atau
kerancuan
di
sini.
Kerancuan
yang
persentase dengan kategori tinggi. yang
dimaksud disini adalah para mahasiswa
berarti
minat
belajar
Bahasa
Inggris
berminat belajar Bahasa Inggris tetapi
mahasiswa
Program
Studi
Bimbingan
kurang berusaha agar lebih baik dalam
Konseling berada pada tingkatan yang
belajar Bahasa Inggris. dugaan sementara
tinggi. namun meskipun hasil penelitian
peneliti adalah para mahasiswa mempunyai
telah diperoleh hasil persentase dengan
minat yang tinggi terhadap Bahasa Inggris,
kategori tinggi, jika diperhatikan lagi pada
tetapi kurang mendapatkan dorongan baik
item pertanyaan angket nomor 23 dengan
secara internal ataupun external.
item pertanyaan "saya kurang berusaha
pada item angket nomor 28 dengan
agar lebih baik dalam belajar bahasa
pernyataan "tujuan belajar Bahasa Inggris
inggris" memperoleh nilai 55% untuk
adalah untuk mendapatkan beasiswa kuliah
jawaban ya dan 45% jawaban tidak.
diluar
10
Negeri"
mendapatkan
hasil
persentase 57% jawaban "ya" dari seluruh
dipilih. Keluarga juga secara konsisten
responden. ini berarti lebih dari sebagian
dapat memberikan harapan yang tulus
mahasiswa
Konseling
sehingga anak dapat belajar dengan efektif,
mempunyai dorongan dari dalam diri atau
serta mengkomunikasikan harapan-harapan
internal untuk belajar Bahasa Inggris agar
positif kepada anak, merupakan salah satu
mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan
garis
pendidikan yang lebih tinggi diluar negeri.
motivasi.
Bimbingan
sedangkan item angket nomor 22 dengan
pedoman
bagi
pengembangan
Hasil temuan ini sejalan dengan
pernyataan "saya belajar Bahasa Inggris
penelitian
karena dorongan orang tua" mendapatkan
Budiarti,
hasil persentase 19% untuk jawaban "ya"
Terhadap Mata pelajaran Indonesia (Studi
dan 81% jawaban "tidak" dari seluruh
Kasus di SMA PGRI 56 Ciputat). Skripsi:
responden.
di simpulkan
Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah. Pada
kurangnya dorangan dari luar atau external
hasil penelitian ini deketahui bahwa faktor-
dalam meningkatkan minat belajar Bahasa
faktor yang mempengaruhi minat belajar
Inggris para mahasiswa.
mahasiswa
maka dapat
Menurut Roehlkepartain dalam anita
yang
2011,
dilakukan
Minat
oleh
Belajar
di SMA PGRI
Yeti
Siswa
56 yaitu
kurangnya dorongan dari orang tua murid.
(2012:22) bahwa “minat belajar anak dapat
Selain dari faktor external orangtua,
dikembangkan oleh orangtua dengan cara
faktor dari pemberi materi pelajaran yaitu
memperlakukan anak dengan mengarahkan
Dosen,
dan mengefektifan diri sendiri.” Orangtua
perkembangan minat belajar Bahasa Inggris
secara
dengan
mahasiswa. Peran dosen sebagai pengelola
membagi sebuah nilai terhadap belajar,
kelas sangat menentukan tingkat partisipasi
model dan pengakuan serta usaha-usaha
mahasiswa dalam proses belajar mengajar
dalam mengejar sebuah cita-cita yang telah
di dalam kelas. Salah satu hal yang
aktif
menjadi
contoh
11
juga
sangat
mempengaruhi
berpengaruh pada peran dosen adalah
tingkatan rendah dengan persentase 38%
metode
dan yang tidak 62%.
mengajar
Penggunaan
yang
metode
menentukan
digunakannya.
mengajar
keaktifan
akan
Maka dari hasil olahan sebaran
pembelajaran
angket, dapat kita ketahui metode belajar
mahasiswa didalam kelas.
dengan cara berdialog langsung sangat
pada hasil item angket dengan nomor
disukai mahasiswa Bimbingan Konseling
item 16 (enam belas) sampai 20 (dua
Universitas
puluh)
suka
belajar dengan cara persentase kurang
terhadap metode belajar, pada pernyataan
diminati para mahasiswa. Dalam hal ini,
"mahasiswa suka belajar mata kuliah
metode
Bahasa dengan cara dialog langsung"
rancangan,
berada pada tingkatan sangat tinggi dengan
Pendekatan mencakup dua aspek, yaitu
persentase 90% dan yang tidak 10%. Item
hakikat materi pelajaran dan teori belajar.
pernyataan "mahasiswa suka cara belajar
Rancangan mencakup aspek-aspek seperti
interaktif antar sesama teman mahasiswa"
tujuan pengajaran, model silabus, jenis dan
berada pada tingkatan sangat tinggi dengan
prosedur kegiatan belajar mengajar (KBM).
dengan
deskriptor
rasa
persentase 86% dan yang tidak 14%,
kemudian pada
pernyataan
Jambi.
berkaitan
dan
Perbedaan
mahasiswa
antara
sedangkan
metode
dengan
pendekatan,
prosedur
pengajaran.
belajar
mahasiswa
Bahasa
laki-laki
perempuan
audio visual berada pada tingkatan tinggi
selisih 1,69 % lebih tinggi perempuan dari
dengan persentase 78% dan yang tidak
pada mahasiswa laki-laki. Berdasarkan
22%,
hasil
pada
pernyataan
uji
Independent
hasil
dengan
senang metode belajar menggunakan media
kemudian
memperoleh
Iggris
Sample
dengan
T-test
mahasiswa suka dengan cara belajar yang
didapatkan hasil nilai probabilitas yang
lebih
terletak pada kolom Sig adalah 0.077 dan
banyak
presentase
berada
pada
0,077 < 0.05 maka Ha diterima dan H0
12
ditolak. maka disimpulkan bahwa hipotesis
Universitas
Ha yang berbunyi, perbedaan minat belajar
mengambil kesimpulan sebagai berikut:
antara mahasiswa laki-laki dan mahasiswa
1. Berdasarkan data secara keseluruhan
perempuan dalam elajaran Bahasa Inggris
dari variabel, diperoleh nilai 80.5%
di program studi bimbingan konseling
berada pada tingkatan Tinggi. Hal ini
Unversitas Jambi teruji kebenarannya.
berarti minat mahasiswa untuk belajar
Meskipin
hasil
penelitian
ini
Bahasa
Jambi,
Inggris
maka
penulis
di Program Studi
memperoleh hasil tidak terdapat perbedaan
Bimbingan dan Konseling Universitas
yang signifikan antara mahasiswa Laki-laki
Jambi berada pada tingkatan Tinggi
dengan
dalam
dalam mempelajari serta minat terhadap
belajar Bahasa Inggris, tetapi Pada situs
mata kuliah Bahasa Inggris dengan
resmi
alasan para mahasiswa yang beragam.
mahasiswa
perempuan
(http://www.ef.co.id/epi/)
tentang
indeks peringkat kemampuan berbahasa
2. Penghitungan perbedaan minat belajar
inggris di seluruh dunia, diketahui faktanya
Bahasa
adalah di hampir semua negara yang
persentase dengan selisih 1,69 % lebih
disurvei,
tinggi perempuan dari pada mahasiswa
wanita
memiliki kemampuan
Inggris
memperoleh
bahasa Inggris yang lebih kuat dari pada
laki-laki.
pria.
Independent Sample T-test didapatkan
uraian
yang
maka disimpulkan bahwa hipotesis Ha
telah
yang berbunyi, perbedaan minat belajar
penulis paparkan pada bab-bab sebelumnya
berhubungan
uji
< 0.05 maka Ha diterima dan H0 ditolak.
Kesimpulan
yang
hasil
hasil nilai probabilitas 0.077 dan 0,077
PENUTUP
Berdasarkan
Berdasarkan
hasil
dengan
antara
minat
mahasiswa
laki-laki
dan
mahasiswa perempuan dalam elajaran
mahasiswa untuk belajar Bahasa Inggris di
Bahasa
Program Studi Bimbingan dan Konseling
13
Inggris
di
program
studi
bimbingan konseling Unversitas Jambi
menyerap ilmu tidak hanya dari dalam
teruji kebenarannya.
Negeri, tetapi juga dari luar Negeri.
karena seperti yang telah diketahui
Saran
bahwa Ilmu Bimbingan dan Konseling
Berdasarkan hasil penelitian yang
Lahir dari luar Negeri.
telah penulis simpulkan, maka penulis
ingin memberikan beberapa saran demi
kemajuan
proses
pembelajaran
Implikasi Hasil Penelitian Bagi BK
yaitu
Dengan diketahuinya bahwa tingkat
sebagai berikut:
minat Mahasiswa dalam belajar Bahasa
1. Kepada Dosen. untuk lebih dapat
menggunakan metode yang tepat dalam
Inggris
pembelajaran Bahasa Inggris kepada
dipertimbangkan
mahasiswa BK khususnya. Karena dari
Bimbingan
hasil olahan angket diketahui bahwa
menambah fasilitas pembelajaran Bahasa
metode belajar dengan cara berdialog
Inggris seperti buku-buku di perpustakaan
langsung sangat disukai mahasiswa
yang harus lebih bervariasi untuk dapat
Bimbingan
meningkatkan kemampuan serta minat
Konseling
Universitas
seluruh responden.
mahasiswa.
perlu
program
studi
Konseling
untuk
untuk
Agustine, 2014. Perbedaan Minat Dan
Prestasi Belajar Siswa Laki-Laki
Dan Siswa Perempuan Pada Mata
Pelajaran Seni Tari Di SMPN 1
Yogyakarta. Yogyakarta: Skripsi,
Universitas Negeri Yogyakarta.
minat dalam belajar Bahasa Inggris.
karena Bahasa Inggris adalah bahasa
yang digunakan secara internasional.
Slameto, 2013. Belajar Dan Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi (Ed, rev.,
Cet. 6). Jakarta: PT. Rineka Cipta.
dengan menguasai Bahasa Inggris
dapat
dan
bagi
maka
DAFTAR PUSTAKA
mempertahankan dan mengembangkan
mahasiswa
"Tinggi",
mahasiswa BK dalam Bahasa Inggris.
Jambi dengan persentase 90% dari total
2. Kepada
adalah
lebih
banyak
14
Sutja, A dkk, 2014. Panduan Penulisan
Skripsi. Jambi: Program Studi BK
FKIP Universitas Jambi.
Sagala,
2013. Konsep Dan Makna
Pembelajaran..
Bandung:
Cv.
Alfabeta.
Santoso, 2010. Teori-teori Psiokologi
Sosial. Bandung: Refika Aditama.
Purwanto, 2014. Psikologi Pendidikan.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Offset.
Djaali, 2014. Psikologi Pendidikan.Jakarta:
PT. Bumi Aksara.
Sadirman, 2014. Interaksi Dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada
Suprapto, 2013. Metodologi Penelitian
Ilmu Pendidikan Dan Ilmu-ilmu
Pengetahuan Sosial. Yogyakarta:
PT. Buku Seru.
Sagala,
2012. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kurangnya Minat
Belajar
Siswa
Pada
Mata
Pelajaran Memilih Bahan Baku
Busana Di SMK Negeri 1 Stabat
T.A 2011/2012. Medan: Skripsi,
Universitas Negeri Medan.
Fatmawati, 2010. Upaya Meningkatkan
Minat Belajar Siswa Dalam
Pembelajaran PAI Materi Pokok
Ilmu Tajwid Melalui Metode Drill
Kelas VII G Di SMP Negeri 1
Kragan,
Rembang
Tahun
Pelajaran 2009-2010. Semarang:
Skripsi, Institut Agama Islam
Negeri Walisongo.
Budiarti, 2011. Minat Belajar Siswa
Terhadap Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia (Studi Kasus Di SMA
PGRI 56 Ciputat). Jakarta: Skripsi,
UIN Syarif Hidayatullah.
15
Download