IDENTIFIKASI MINAT MAHASISWA UNTUK BELAJAR BAHASA INGGRIS DI PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING UNIVERSITAS JAMBI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Kepada Program Studi Bimbingan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi untuk Memenuhi Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: DEDI SETIAWAN NIM. ERA1D011115 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2016 1 MINAT MAHASISWA UNTUK BELAJAR BAHASA INGGRIS DI PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING UNIVERSITAS JAMBI Oleh : Dedi Setiawan Program Studi Bimbingan Dan Konseling FKIP Universitas Jambi Dosen Pembimbing : Prof Dr. Hj. Emosda, M.Pd.,Kons Dr. H. Akmal Sutja, M.Pd ABSTRAK Pengguanaan Bahasa Inggris dalam profesi-profesi tertentu seperti konselor tidak dapat dihindari. Pada era jaman globalisasi ini seorang konselor juga dituntut untuk memahami berbagai bahasa baik bahasa di dalam negeri maupun luar negeri. Tapi pada kenyataannya di lapangan, banyak para calon serjana Bimbingan dan Konseling (BK) yang masih belum bisa menggunakan Bahasa Inggris atau paling tidak mengerti dasar-dasar dari penggunaan bahasa tersebut. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui tingkat minat belajar Bahasa Inggris mahasiswa Progman Studi Bimbingan dan Konseling. Rumusan masalah pada penelitian ini berbunyi: Bagaimana tingkat minat belajar mahasiswa pada mata kuliah Bahasa Inggris? Apakah ada perbedaan minat belajar antara mahasiswa laki-laki dengan perempuan pada mata kuliah Bahasa Inggris?. Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah Untuk mengungkapkan bagaimana tingkat minat belajar Mahasiswa padamata kuliah Bahasa Inggris berserta Untuk mengungkapkan perbedaan minat belajar Mahasiswa laki-laki dengan perempuan padamatakuliah Bahasa Inggris Penelitian ini berupa penelitian deskriptif, dengan anggota populasi Mahasiswa UNJA Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Jambiberjumlah 109 orang terdiri dari 30 orang siswa laki-laki dan 79 orang perempuan. Sampel diambil dengan teknik random sampling sehingga setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel penelitian, berjumlah 69 orang, terdiri dari 19 orang laki-laki dan 50 orang perempuan. Data pada penelitian ini dikumpulkan melalui angket dengan skala dikhotomis dan diolah dengan rumus T. Hasil penelitian disimpulkan bahwa minat mahasiswa untuk belajar Bahasa Inggris di Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Jambi berada pada tingkatan Tinggi serta perbedaan minat belajar Bahasa Inggrisantara mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan dalam pelajaran Bahasa Inggris di program studi bimbingan konseling Unversitas Jambiteruji kebenarannya. Saran dari penulis untuk penelitian ini yaitu:(1) Kepada mahasiswa. untuk mempertahankan dan mengembangkan minat dalam belajar Bahasa Inggris. karena Bahasa Inggris adalah bahasa yang digunakan secara internasional. (2) Kepada orangtua. untuk lebih dapat meningkatkan minat anak-anaknya terhadap Bahasa Inggris. karena diketahui dari hasil penelitian bahwa 81% responden kurang mendapatkan dorongan belajar Bahasa Inggris dari orangtua. 2 talking animals for that is primarily PENDAHULUAN Sejak seorang manusia dilahirkan through speech in and language that man didunia, dia dilahirkan dalam dunia sosial communicate to one another their through, yang terdiri dari berbagai macam organisasi feeling and attention”. (manusia/laki-laki serta kelompok-kelompok yang masing adalah binatang yang berbicara. Untuk masing mempunyai tingkah laku sendiri- inilah, pertama-tama melaui bicara dan sendiri. Kuypers dalam Santoso (2010:157) bahasa, mengatakan “manusia memiliki hakikat orang lain melalui pikiran, perasaan, dan Sebagai makhluk sosial berarti manusia perhatian). dituntut untuk saling manusia berhubungan dengan mengadakan Bahasa merupakan alat komunikasi hubungan dengan individu lain dalam yang penting bagi manusia, karena dengan kehidupannya, membentuk bahasa, seseorang dapat mengetahui suatu pribadinya, usia kurang lebih 5/6 tahun informasi yang dibutuhkan. Selain itu sampai ia meninggal dunia, dimanapun untuk dapat menyampaikan ide, gagasan indiviu itu berada”. Hal ini lah yang atau suatu pendapat, dapat diungkapkan menyebabkan manusia memiliki rasa saling melalui bahasa. Oleh sebab itu, seorang ketergantungan antara yang satu dengan individu harus mampu menguasai bahasa yang lain, akibatnya mereka pun saling dan elemen-elemennya, seperti kosa kata, berinteraksi. struktur dan lain sebagainya. sejak ia Bahasa Komunikasi adalah suatu media yang muncul dan berkembang karena interaksi digunakan oleh individu untuk berinteraksi antar individu dalam suatu masyarakat. sebagai makhluk sosial. Komunikasi dapat Sehubungan dengan peran penting bahasa mempermudah individu dalam berinteraksi sebagai bagian dari komunikasi dalam dengan orang lain. Tolman dalam santoso kehidupan manusia. (2010:140) berpendapat bahwa “man is 3 Era globalisasi dewasa ini mendorong perkembangan bahasa secara banyak sumber informasi yang dikemas pesat, dengan menggunakan bahasa inggris terutama bahasa yang datang dari luar seperti buku-buku, artikel, dan sumber- Seperti bahasa Inggris. Bahasa Inggris sumber lainnya. Maka dari itu bahasa merupakan bahasa internasional yang inggris sangat penting untuk dikuasai. digunakan sebagai pengantar dalam Begitu juga didalam dunia kerja, berkomunikasi antar bangsa. Dengan penguasaan Bahasa Inggris mempunyai ditetapkannya Bahasa Inggris sebagai keistimewaan bahasa internasional, maka orang akan menguasainya cenderung perusahaan memilih untuk menguasai tersendiri yang bagi dikarenakan yang banyak mensyaratkan setiap Bahasa Inggris agar mereka tidak kalah pelamar harus menguasai Bahasa Inggris. dalam persaingan di kancah internasional Contoh sehingga tidak buta akan informasi dunia. mahasiswa/mahasiswa Pada saat ini, bahasa yang harus di kuasai tinggi adalah Bahasa Inggris, karena Bahasa memberikan ruang sama sekali kepada Inggris merupakan bahasa internasional calon yang tidak memiliki penguasaan yang mempunyai peranan yang sangat Bahasa Inggris yang memadai. penting dalam komunikasi antar negara. lain di luar adalah pada negeri penerimaan perguruan yang tidak Pengguanaan Bahasa Inggris dalam Begitu pula dengan indonesia sebagai profesi-profesi tertentu seperti konselor negara yang berkembang. saat ini Bahasa juga tidak dapat dihindari. Pada era jaman Inggris sudah merupakan suatu kebutuhan globalisasi primer dalam berkomunikasi. Setiap orang dituntut untuk memahami berbagai bahasa secara untuk baik bahasa di dalam negeri maupun luar menguasai Bahasa Inggris agar dapat negeri. Karena, seorang konselor harus menyerap berbagai informasi karena begitu mampu berkomunikasi secara efektif untuk tidak langsung dituntut 4 ini seorang konselor juga melakukan perubahan yang diinginkan Bahasa Inggris? oleh sebab itu, penulis pada klien atau peserta didik. tertarik untuk meneliti tentang “ Tapi pada kenyataannya di lapangan, Identifikasi Minat Mahasiswa BK untuk banyak para calon serjana Bimbingan dan Belajar Bahasa Inggris pada Program Studi Konseling (BK) yang masih belum bisa BK Universitas Jambi”. Penelitian ini menggunakan Bahasa Inggris atau paling menarik untuk dilakukan karena belum tidak mengerti dasar-dasar dari penggunaan pernah bahasa tersebut. salah satu contoh adalah sebelumnya. dilakukan penelitian ini para mahasiswa program studi Bimbingan TINJAUAN PUSTAKA dan Konseling Universitas Jambi. Dari Minat Belajar hasil observasi serta data yang telah didapat Minat sangat erat kaitannya dengan dari dosen yang mengajar mata kuliah kegiatan belajar, karena tanpa adanya Bahasa Inggris di program studi Bimbingan minat, maka kegiatan proses belajar tidak dan Konseling Universitas Jambi, diketahui akan berjalan denganbaik dan pada nilai dari hasil studi mata kuliah Bahasa akhirnya keberhasilan dalam proses belajar Inggris dari salah satu kelas angkatan 2012 tidak bisa mencapai hasil yang maksimal. yaitu; 10% mendapat nilai A, 35% Setelah memahami defenisi minat mendapat B, 35% mendapat B+, 10% dan belajar yang telah di ungkapkan oleh mendapat C+, 5% mendapat D+, 5% tidak para ahli di atas, maka ditarik sebuah mendapatkan nilai. Namun, nilai tersebut kesimpulan bahwa minat belajar adalah tidak membuktikan bahawa mereka dapat suatu rasa suka atau ketertarikan berbahasa Inggris. berhubungan dengan gaya gerak yang Dari latar belakang diatas timbul mendorong seseorang untuk memperoleh pertanyaan, apakah para mahasiswa ini suatu perubahan tingkah laku yang baru memang tidak berminat untuk mempelajari 5 secara keseluruhan yang disebabkan oleh Rumus yang digunakan yakni: pengalamannya yang berulang-ulang. % 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 – { % 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 − % 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 } {𝑛 − 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙} 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 − 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 Populasi 109 orang METODE PENELITIAN 78,9 – { 78,9 − 60 } {109 − 71} 120 − 70 78,9 − {0,378}{38} Jenis penelitian 78,9 − (14,364)64,536 𝑑𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝟔𝟒% Jadi, sampel = 64% x 109 = 69 orang Penelitian ini adalah penelitian Berdasarkan deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha diperoleh menggambarkan keadaan suatu subjek, atau menggambarkan kondisi perkiraan jumlah di sampel atas, maka sebagaimana termuat dalam tabel 3.3 berikut ini: lapangan Tabel 3.3 Sebaran Sampel sebagaimana adanya. Penelitian dirancang Berdasarkan Jenis Kelamin dengan desain survey terhadap responden KELAS Kelas C Kelas D Kelas S TOTAL yang telah ditentukan berdasarkan jumlah sampel yang diambil. WNT 28 27 24 79 POPULASI PRIA 9 8 13 30 JML 37 35 37 109 SAMPEL (64%) WNT PRIA JML 18 6 24 17 5 22 15 8 23 50 19 69 Jenis Data Populasi Data yang dikumpulkan dalam sebuah Populasi penelitian ini adalah minat penelitian ditentukan oleh tujuan penelitian, belajar Mahasiswa UNJA Program Studi apa yang hendak diteliti dan kesimpulan Bimbingan dan Konseling Universitas apa yang akan diambil dari penelitian Jambi,maka populasinya adalah mahasiswa tersebut. Pada penelitian ini data yang akan semester 2 angkatan 2015/2016 yang dikumpulkan adalah data primer tentang sebelumnya mengikuti perkuliahan Bahasa minat belajar yang diperoleh dari hasil Inggris. Jumlah anggota populasi sebanyak pengisian angket oleh responden. 109 yang terdiri dari 30 orang laki-laki dan Sedangkan data skunder adalah hasil 79 orang perempuan. Serta terbagi atas tiga belajar bahasa inggris mahasiswa kelas, seperti tabel berikut ini: Bimbingan Sampel 2015/2016. 6 dan Konseling angkatan Universitas Jambi dalam mata kuliah Bahasa Inggris. Angket yang digunakan adalah angket tertutup, karena responden Sumber Data hanya memilih jawaban yang disediakan. Sumber data dari penelitian ini adalah Angket dengan alternatif jawaban Ya dan Mahasiswa Universitas Jambi Program Tidak. Untuk jawaban Ya diberi skor + 1 Studi Bimbingan dan Konseling angkatan dan untuk jawaban tidak diberi skor 0 2015/2016 yang telah belajar mata kuliah dengan pernyataan positif. Pengembangan bahasa inggris. angket ini dimulai dengan mempedomani Alat Pengumpul Data definisi Data tentang minat belajar Mahasiswa dijabarkan dikumpulkan dengan menggunakan alat indikator dan deskriptoryang kemudian pengumpul data berupa angket (kuisioner). dikembangkan dalam beberapa pada item Metoode pertanyaan. Proses tersebut tertuang dalam kuisioner/angket adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari operasional dalam yang kemudian deskriptorbeberapa kisi-kisi berikut: responden Teknik Analisa Data dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal 1. Minat Belajar Bahasa Inggris yang ia ketahui (Suharsimi dalam Agustine, Setelah seluruh data terkumpul 2014 : 35). Jadi kuisioner adalah data dengan cara langkah pengumpulan selanjutnya adalah menganalisis data-data tersebut dengan menyebarkan pernyataan atau pertanyaan menggunakan teknik persentase (%) tertulis untuk dijawab secara tertulis oleh karena mengingat data dalam penelitian responden. Dalam penelitian ini kuisioner ini memiliki karakteristik kelompok digunakan untuk mengukur dan mengetahui maka tingkat minat belajar mahasiswa pengolahannya menggunakan BK formula data kelompok sebagaimana 7 teori dalam buku Panduan Penulisan perbedaan minat belajar Bahasa Inggris antara kelompok digunakan untuk mengolah mahasiswa laki-laki dengan mhasiswa rata-rata persentase sekolmpok data perempuan peneliti menggunakan uji yang sejenis atau sama.” Adapun analisis Independent formula yang dimaksud adalah sebagai dengan menggunakan program SPSS berikut: 16.0. Sebelum dilakukan uji analisis 𝑃= “Formula menentukan data Skripsi, (2014:124) Untuk ∑ 𝑓𝑏 × 100 % ∑ 𝑛 (𝑖 )(𝑏𝑖) Independent Sample T-test terlebih dahulu Ket: P = persentase yang dihitung fb = jumlah bobot dan frekuensi data yang peneliti melakukan uji Normalitas Data dan Uji Homogenitas diperoleh Varian n = banyaknya data/subjek i = banyaknya item/soal bi = bobot ideal Responden melengkapi Sample T-test HASIL PENELITIAN DAN diharapkan pertanyaan dapat PEMBAHASAN ataupun 1. Minat Belajar pernyataan dengan jawab “YA” atau Setelah dilakukan penghitungan, “TIDAK”. Jawaban “YA” akan bernilai diperolah hasil frekuensi bobot jawaban satu dan jawaban “TIDAK” akan responden yang diperoleh sebanyak 1776 dengan persentase rata-rata 80,5% bernilai 0. yang berarti tingkat minat belajar Tabel 3:5 Kriteria Tafsiran Persentase Bahasa Persentase (%) Tingkatan 81-100 Sangat Tinggi 61-80 Tinggi 41-60 Sedang 21-40 Rendah < 20 Sangat Rendah Sumber: (Sutja, 2014: 114) 2. Perbedaan Minat Belajar Inggris Mahasiswa BK universitas Jambi berada pada tingkatan Tinggi. 2. Perbedaan minat belajar Bahasa Inggris mahasiswa laki-laki dengan Bahasa perempuan Inggris 8 Uji Normalitas Data nilai nilai Probabilitas atau sig. < 0.05 Bersasarkan hasil perhitungan SPSS Ha diterima. diperoleh: Hipotesis yang dirumuskan pada Asymp.Sig(2-tailed) penelitian ini adalah; Mahasiswa laki-laki 0,451 lebih besar dari 0,05, H0 = Tidak ada perbedaan minat sehingga disimpulkan H0 diterima belajar antara mahasiswa laki-laki (data berdistribusi normal) dan mahasiswa perempuan dalam Asymp.Sig(2-tailed) elajaran Bahasa Inggris di program Mahasiswa perempuan 0,436 lebih besar dari studi 0,05, Unversitas Jambi. sehingga disimpulkan H0 diterima (data berdistribusi normal) bimbingan konseling Ha = Ada perbedaan minat belajar antara mahasiswa laki-laki dan Uji Homogenitas mahasiswa perempuan dalam Berdasarkan hasil uji homogenitas elajaran Bahasa Inggris di program didapat bahwa nilai probabilitas atau studi bimbingan konseling sig. > 0,05 maka disimpulkan bahwa Unversitas Jambi. data hasil uji homogenitas data minat Karena nilai probabilitas yang belajar dan prestasi belajar memiliki terletak pada kolom Sig adalah 0.077 varians yang homogen. dan 0,077 < 0.05 maka Ha diterima dan Uji Independent Test H0 Dasar pengambilan keputusan ditolak. Berdasarkan hasil uji Independent Sample T-test maka dapat dari uji hipotesis Independent Sample disimpulkan bahwa hipotesis Ha yang T-test adalah jika nilai Probabilitas atau berbunyi, sig. > 0.05 maka H0 diterima, dan jika antara perbedaan mahasiswa minat laki-laki belajar dan mahasiswa perempuan dalam elajaran 9 Bahasa Inggris di program studi pada Bab II tentang minat, motif bimbingan konseling Unversitas Jambi merupakan salah satu unsur yang teruji kebenarannya. mempengaruhi minat belajar. motif adalah penggerak atau pendorong menurut slameto (2013:58). jika dikaitkan antara hasil Pembahasan penelitian dengan nilai persentase minat Dalam pembahasan ini peneliti ingin Belajar Bahasa Inggris mahasiswa BK yang mengkaji lagi temuan-temuan yang yang tinggi dengan hasil angket nomor item 23 didapat oleh peneliti. yang pertama yaitu yang memperoleh 55% jawaban "ya" tentang hasil dari penghitungan persentase dengan item pertanyaan "saya kurang angket tentang minat Inggris di Belajar Bahasa berusaha agar lebih baik dalam belajar Progam Studi Bimbingan bahasa Konseling yaitu adalah 76,22% inggris" maka ada sedikit atau kerancuan di sini. Kerancuan yang persentase dengan kategori tinggi. yang dimaksud disini adalah para mahasiswa berarti minat belajar Bahasa Inggris berminat belajar Bahasa Inggris tetapi mahasiswa Program Studi Bimbingan kurang berusaha agar lebih baik dalam Konseling berada pada tingkatan yang belajar Bahasa Inggris. dugaan sementara tinggi. namun meskipun hasil penelitian peneliti adalah para mahasiswa mempunyai telah diperoleh hasil persentase dengan minat yang tinggi terhadap Bahasa Inggris, kategori tinggi, jika diperhatikan lagi pada tetapi kurang mendapatkan dorongan baik item pertanyaan angket nomor 23 dengan secara internal ataupun external. item pertanyaan "saya kurang berusaha pada item angket nomor 28 dengan agar lebih baik dalam belajar bahasa pernyataan "tujuan belajar Bahasa Inggris inggris" memperoleh nilai 55% untuk adalah untuk mendapatkan beasiswa kuliah jawaban ya dan 45% jawaban tidak. diluar 10 Negeri" mendapatkan hasil persentase 57% jawaban "ya" dari seluruh dipilih. Keluarga juga secara konsisten responden. ini berarti lebih dari sebagian dapat memberikan harapan yang tulus mahasiswa Konseling sehingga anak dapat belajar dengan efektif, mempunyai dorongan dari dalam diri atau serta mengkomunikasikan harapan-harapan internal untuk belajar Bahasa Inggris agar positif kepada anak, merupakan salah satu mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan garis pendidikan yang lebih tinggi diluar negeri. motivasi. Bimbingan sedangkan item angket nomor 22 dengan pedoman bagi pengembangan Hasil temuan ini sejalan dengan pernyataan "saya belajar Bahasa Inggris penelitian karena dorongan orang tua" mendapatkan Budiarti, hasil persentase 19% untuk jawaban "ya" Terhadap Mata pelajaran Indonesia (Studi dan 81% jawaban "tidak" dari seluruh Kasus di SMA PGRI 56 Ciputat). Skripsi: responden. di simpulkan Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah. Pada kurangnya dorangan dari luar atau external hasil penelitian ini deketahui bahwa faktor- dalam meningkatkan minat belajar Bahasa faktor yang mempengaruhi minat belajar Inggris para mahasiswa. mahasiswa maka dapat Menurut Roehlkepartain dalam anita yang 2011, dilakukan Minat oleh Belajar di SMA PGRI Yeti Siswa 56 yaitu kurangnya dorongan dari orang tua murid. (2012:22) bahwa “minat belajar anak dapat Selain dari faktor external orangtua, dikembangkan oleh orangtua dengan cara faktor dari pemberi materi pelajaran yaitu memperlakukan anak dengan mengarahkan Dosen, dan mengefektifan diri sendiri.” Orangtua perkembangan minat belajar Bahasa Inggris secara dengan mahasiswa. Peran dosen sebagai pengelola membagi sebuah nilai terhadap belajar, kelas sangat menentukan tingkat partisipasi model dan pengakuan serta usaha-usaha mahasiswa dalam proses belajar mengajar dalam mengejar sebuah cita-cita yang telah di dalam kelas. Salah satu hal yang aktif menjadi contoh 11 juga sangat mempengaruhi berpengaruh pada peran dosen adalah tingkatan rendah dengan persentase 38% metode dan yang tidak 62%. mengajar Penggunaan yang metode menentukan digunakannya. mengajar keaktifan akan Maka dari hasil olahan sebaran pembelajaran angket, dapat kita ketahui metode belajar mahasiswa didalam kelas. dengan cara berdialog langsung sangat pada hasil item angket dengan nomor disukai mahasiswa Bimbingan Konseling item 16 (enam belas) sampai 20 (dua Universitas puluh) suka belajar dengan cara persentase kurang terhadap metode belajar, pada pernyataan diminati para mahasiswa. Dalam hal ini, "mahasiswa suka belajar mata kuliah metode Bahasa dengan cara dialog langsung" rancangan, berada pada tingkatan sangat tinggi dengan Pendekatan mencakup dua aspek, yaitu persentase 90% dan yang tidak 10%. Item hakikat materi pelajaran dan teori belajar. pernyataan "mahasiswa suka cara belajar Rancangan mencakup aspek-aspek seperti interaktif antar sesama teman mahasiswa" tujuan pengajaran, model silabus, jenis dan berada pada tingkatan sangat tinggi dengan prosedur kegiatan belajar mengajar (KBM). dengan deskriptor rasa persentase 86% dan yang tidak 14%, kemudian pada pernyataan Jambi. berkaitan dan Perbedaan mahasiswa antara sedangkan metode dengan pendekatan, prosedur pengajaran. belajar mahasiswa Bahasa laki-laki perempuan audio visual berada pada tingkatan tinggi selisih 1,69 % lebih tinggi perempuan dari dengan persentase 78% dan yang tidak pada mahasiswa laki-laki. Berdasarkan 22%, hasil pada pernyataan uji Independent hasil dengan senang metode belajar menggunakan media kemudian memperoleh Iggris Sample dengan T-test mahasiswa suka dengan cara belajar yang didapatkan hasil nilai probabilitas yang lebih terletak pada kolom Sig adalah 0.077 dan banyak presentase berada pada 0,077 < 0.05 maka Ha diterima dan H0 12 ditolak. maka disimpulkan bahwa hipotesis Universitas Ha yang berbunyi, perbedaan minat belajar mengambil kesimpulan sebagai berikut: antara mahasiswa laki-laki dan mahasiswa 1. Berdasarkan data secara keseluruhan perempuan dalam elajaran Bahasa Inggris dari variabel, diperoleh nilai 80.5% di program studi bimbingan konseling berada pada tingkatan Tinggi. Hal ini Unversitas Jambi teruji kebenarannya. berarti minat mahasiswa untuk belajar Meskipin hasil penelitian ini Bahasa Jambi, Inggris maka penulis di Program Studi memperoleh hasil tidak terdapat perbedaan Bimbingan dan Konseling Universitas yang signifikan antara mahasiswa Laki-laki Jambi berada pada tingkatan Tinggi dengan dalam dalam mempelajari serta minat terhadap belajar Bahasa Inggris, tetapi Pada situs mata kuliah Bahasa Inggris dengan resmi alasan para mahasiswa yang beragam. mahasiswa perempuan (http://www.ef.co.id/epi/) tentang indeks peringkat kemampuan berbahasa 2. Penghitungan perbedaan minat belajar inggris di seluruh dunia, diketahui faktanya Bahasa adalah di hampir semua negara yang persentase dengan selisih 1,69 % lebih disurvei, tinggi perempuan dari pada mahasiswa wanita memiliki kemampuan Inggris memperoleh bahasa Inggris yang lebih kuat dari pada laki-laki. pria. Independent Sample T-test didapatkan uraian yang maka disimpulkan bahwa hipotesis Ha telah yang berbunyi, perbedaan minat belajar penulis paparkan pada bab-bab sebelumnya berhubungan uji < 0.05 maka Ha diterima dan H0 ditolak. Kesimpulan yang hasil hasil nilai probabilitas 0.077 dan 0,077 PENUTUP Berdasarkan Berdasarkan hasil dengan antara minat mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan dalam elajaran mahasiswa untuk belajar Bahasa Inggris di Bahasa Program Studi Bimbingan dan Konseling 13 Inggris di program studi bimbingan konseling Unversitas Jambi menyerap ilmu tidak hanya dari dalam teruji kebenarannya. Negeri, tetapi juga dari luar Negeri. karena seperti yang telah diketahui Saran bahwa Ilmu Bimbingan dan Konseling Berdasarkan hasil penelitian yang Lahir dari luar Negeri. telah penulis simpulkan, maka penulis ingin memberikan beberapa saran demi kemajuan proses pembelajaran Implikasi Hasil Penelitian Bagi BK yaitu Dengan diketahuinya bahwa tingkat sebagai berikut: minat Mahasiswa dalam belajar Bahasa 1. Kepada Dosen. untuk lebih dapat menggunakan metode yang tepat dalam Inggris pembelajaran Bahasa Inggris kepada dipertimbangkan mahasiswa BK khususnya. Karena dari Bimbingan hasil olahan angket diketahui bahwa menambah fasilitas pembelajaran Bahasa metode belajar dengan cara berdialog Inggris seperti buku-buku di perpustakaan langsung sangat disukai mahasiswa yang harus lebih bervariasi untuk dapat Bimbingan meningkatkan kemampuan serta minat Konseling Universitas seluruh responden. mahasiswa. perlu program studi Konseling untuk untuk Agustine, 2014. Perbedaan Minat Dan Prestasi Belajar Siswa Laki-Laki Dan Siswa Perempuan Pada Mata Pelajaran Seni Tari Di SMPN 1 Yogyakarta. Yogyakarta: Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta. minat dalam belajar Bahasa Inggris. karena Bahasa Inggris adalah bahasa yang digunakan secara internasional. Slameto, 2013. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi (Ed, rev., Cet. 6). Jakarta: PT. Rineka Cipta. dengan menguasai Bahasa Inggris dapat dan bagi maka DAFTAR PUSTAKA mempertahankan dan mengembangkan mahasiswa "Tinggi", mahasiswa BK dalam Bahasa Inggris. Jambi dengan persentase 90% dari total 2. Kepada adalah lebih banyak 14 Sutja, A dkk, 2014. Panduan Penulisan Skripsi. Jambi: Program Studi BK FKIP Universitas Jambi. Sagala, 2013. Konsep Dan Makna Pembelajaran.. Bandung: Cv. Alfabeta. Santoso, 2010. Teori-teori Psiokologi Sosial. Bandung: Refika Aditama. Purwanto, 2014. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset. Djaali, 2014. Psikologi Pendidikan.Jakarta: PT. Bumi Aksara. Sadirman, 2014. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada Suprapto, 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Pendidikan Dan Ilmu-ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta: PT. Buku Seru. Sagala, 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kurangnya Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Memilih Bahan Baku Busana Di SMK Negeri 1 Stabat T.A 2011/2012. Medan: Skripsi, Universitas Negeri Medan. Fatmawati, 2010. Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PAI Materi Pokok Ilmu Tajwid Melalui Metode Drill Kelas VII G Di SMP Negeri 1 Kragan, Rembang Tahun Pelajaran 2009-2010. Semarang: Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Walisongo. Budiarti, 2011. Minat Belajar Siswa Terhadap Mata Pelajaran Bahasa Indonesia (Studi Kasus Di SMA PGRI 56 Ciputat). Jakarta: Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah. 15