SELAMAT DATANG DI ZONA SAFETY TEKNOLOGI DAN SUMBER DAYA MENINGKAT PT MONOKEM SURYA Present by Jaka Purnama Kita tidak menginginkan kehilangan ANDA dan mengalami kerugian karena kecelakaan DOA SELAMAT “ Allahhumma Antas Salamu Wa Minkas Salamu Fahayyina Robbana Bis Salam “ Artinya : Ya Allah Engkau pemberi KESELAMATAN dan dariMu KESELAMATAN, maka hidupkanlah kami ya Allah dengan KESELAMATAN. DASAR HUKUM Pasal 5, 20 dan 27 ayat (2) UUD 1945 Pasal 86, 87 UUK No.13/2003 UU No.1 Tahun 1970 Peraturan Pelaksanaan Peraturan Khusus PP; Per.Men ; SE; PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 1970 4 Sasaran K3 Uu No. 1 tahun 1970 • Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja (formal maupun informal). • Menjamin setiap sumber produksi dipakai secara aman dan efisien. • Menjamin proses produksi tidak menimbulkan PAK dan Pencemaran lingkungan kerja. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Keilmuan Suatu ilmu pengetahuan dan penerapan upaya Pencegahan kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran, penyakit akibat kerja , dll “ACCIDENT PREVENTION” 5 6 SASARAN K3 • • • • • Kebakaran * Peledakan* Pencemaran* Bangunan ambruk* Dll • Life Safety • Property Safety • Environmental safety DEFINISI ACCIDENT Suatu kejadian yang tidak diinginkan berakibat cedera pada manusia, kerusakan barang, gangguan terhadap pekerjaan dan pencemaran lingkungan. Definisi Insiden suatu kejadian terkait pekerjaan dimana suatu cidera atau sakit penyakit atau kematian terjadi atau mungkin dapat terjadi (OSHAS 18001:2007) Kecelakaan suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau harta benda (Permenaker 03 /MEN/1998 ) 8 Resiko bahaya kerja MANUSIA MANUSIA PROSES BAHAN ALAT MESIN BAHAN PENGERTIAN Adalah : SUATU KEJADIAN TIDAK DIDUGA (INSIDENT) YANG MENGAKIBATKAN KACAUNYA PROSES PEKERJAAN / PRODUKSI YANG DIRENCANAKAN SEBELUMNYA Catatan : Kecelakaan kerja tidak selalu diukur adanya korban manusia cidera atau mati. UNSUR PENYEBAB o Setiap kecelakaan dapat dicegah o Faktor penyebab kecelakaan tidak berdiri sendiri tetapi terdiri dari beberapa faktor yang saling berhubungan FAKTOR KECELAKAAN RANGKAIAN SEBAB-AKIBAT KECELAKAAN (DOMINO EFFECTS) Untuk mengetahu penyebab kecelakaan harus dilakukan analisis TEORI DOMINO William W. Heinrich 1928 A LINGKUNGAN SOSIAL B SIFAT INDIVIDU C PERBUATAN/ KONDISI BERBAHAYA D KECELAKAAN E CIDERA/RUSAK PERSYARATAN PENGENDALIAN : MENGENDALIKAN DAN MENIADAKAN PERBUATAN/KONDISI BERBAHAYA JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) ANALISIS PEKERJAAN YANG DILAKUKAN SECARA BERATURAN SEBELUM PEKERJAAN DIMULAI DAN HARUS TERBACA BERKAITAN DENGAN RENCANA PEKERJAAN TERSEBUT. Bertujuan mencari/menemukan adanya potensi bahaya pada setiap tahapan/ rangkaian proses pekerjaan dan berusaha untuk menghilangkannya. Analisa proses pekerjaan dari aspek K3 Langkah-langkah : • • • uraikan tahapan pekerjaan, identifikasi potensi bahaya yang mungkin ada, tetapkan tindakan untuk mengendalikan bahaya atau menghilangkannya sama sekali Contoh work sheet JSA JOB SAFETY ANALYSIS Jenis pekerjaan : Unit/Seksi : Tanggal : AHLI K3 : No tahapan pekerjaan potensi bahaya pengendalian 1 2 3 4 Tim JSA No Nama Jabatan Tanda tangan Identifikasi bahaya Secara umum bahaya dapat diklasifikasikan menjadi 4 kelompok, yaitu: a) Bahaya Fisik, yang termasuk bahaya fisik diantaranya sebagai berikut: 1) 2) 3) 4) Kebisingan Vibrasi (hand-arm, whole body) Tekanan (vessels, diving) Radiasi ionisasi dan non-ionisasi b) Bahaya Kimia, yang merupakan bahaya kimia diantaranya sebagai berikut: 1) Zat-zat kimia beracun 2) Debu c) Bahaya Biologi, yang merupakan bahaya biologi diantaranya sebagai berikut: 1) 2) 3) 4) Binatang buas Penyakit yang ditularkan lewat sexual Penyakit endemic/epidemic Penyakit akibat kerja d) Bahaya Psiko-sosial, yang merupakan bahaya psiko-sosial diantaranya sebagai berikut: 1) Terisolasi 2) Masalah komunikasi 3) Budaya, adat istiadat, agama, dan bahasa 4) Rancangan kerja 5) Organisasi kerja 6) Faktor stress PROSEDUR PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) URAIAN PROSEDUR : PELINDUNG KEPALA PELINDUNG MATA PELINDUNG HIDUNG (PERNAFASAN) PELINDUNG KAKI PELINDUNG TANGAN PELINDUNG TELINGA PELINDUNG RESIKO JATUH TANPA SAFETY BELT Alat Pelindung Diri 22 HIBURAN Nonton nyoooo…. Toksisitas Bahan Kimia diukur melalui Hubungan Dosis-Respons Lethal Dosis (LD-50) : Dosis tunggal dari suatu zat kimia yang secara statistik dapat menyebabkan kematian 50% hewan percobaan melalui paparan/mulut Lethal Concentration (LC-50) : Konsentrasi tunggal dari suatu zat kimia yang secara statistik dapat menyebabkan kematian 50% hewan percobaan melalui pernafasan Efek Akut Dan Kronis Zat Kimia Uap Ammonia (NH3) Debu Asbestos Gas Karbon Monoksida (CO) Efek Akut Efek Kronis Mual, Pusing Merusak paru-paru - Kangker paru-paru Mual, Pusing Kangker paru-paru Efek Akut : Efek yang terasa pada saat terpapar/terkena zat kimia/racun (jangka pendek). Efek Kronis : Efek yang akan terasa pada waktu yang lama dari terkena paparan bahan kimia/racun (jangka panjang) Beberapa bahan kimia yang sering kita gunakan : Zat Kimia Asam Sulfat, H2SO4 Sifat Bahaya Cairan dan uapnya bersifat korosif terhadap kulit, mata, dan saluran pernafasan. Mudah bereaksi dengan air menghasilkan panas (eksoterm) dan terjadi percikan (explosive) Bersifat oksidator Asam Klorida, HCl Cairan dan uapnya bersifat korosif terhadap kulit, mata dan Saluran pernafasan. Uapnya tajam dan beracun Larut dalam air, alkohol dan eter Asam Nitrat, HNO3 Cairan bersifat korosif terhadap kulit, mata dan saluran pernafasan. Jangan menyimpan HNO3 berdekatan dengan HCl dalam wadah terbuka karena akan menghasilkan gas NO3 yang beracun. Beberapa bahan kimia yang sering kita gunakan : Zat Kimia Ammoniak, NH3 Sifat Bahaya Gas ammonia sangat beracun, berbahaya bagi saluran pernafasan (hidung, tenggorokan dan paru-paru) Cairan ammonia bersifat iritasi terhadap kulit dan mata. Soda Caustic, NaOH (Natrium Hidroksida) Cairan dan uapnya bersifat korosif terhadap kulit, mata, dan saluran pernafasan. Mudah bereaksi dengan air dan CO2 Uni Eropa Symbol (UE) GHS Symbol (UE) *Acuan : PBB Simbol Definisi Contoh Zat Kimia Corrosive (Korosif ) : Merusak jaringan hidup (kulit, mata, rambut termasuk kayu dan besi) Asam Sulfat, Asam Nitrat, HCl, Soda Caustic, dll. Explosive (Mudah meledak) : Mudah meledak dengan pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik. Trinitrotoluena (TNT) Highly flammable (sangat mudah terbakar) : Bahan untuk self-heating dan penyalaan di bawah kondisi atmosferik biasa, atau mereka mempunyai titik nyala rendah (di bawah +21oC). Etanol, Metanol, Aseton dan logam natrium Corrosive Corrosive Explosive Explosive Highly Flammable Highly flammable Simbol Extremely Flammable Extremely flammable Harmful Harmful Irritant Irritant Definisi Extremely flammable (amat sangat mudah terbakar) : Bahan amat sangat mudah terbakar berupa gas dengan udara dapat membentuk suatu campuran bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal. Contoh Zat Kimia Dietil eter, n-heksana, dll Harmful (berbahaya) : resiko merusak kesehatan sedang jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit. Diklorometan, etilen glikol, dll Irritant (menyebabkan iritasi) : adalah tidak korosif tetapi dapat menyebabkan inflamasi jika kontak dengan kulit atau selaput lendir. isopropilamina, kalsium klorida dan asam dan basa encer. Simbol Dangerous for the environment Definisi Contoh Zat Kimia Bahan berbahaya bagi lingkungan : menyebabkan efek tiba-tiba atau dalam sela waktu tertentu pada satu kompartemen lingkungan atau lebih (air, tanah, udara, tanaman, mikroorganisma) dan menyebabkan gangguan ekologi tributil timah kloroda, tetraklorometan, dan petroleum hidrokarbon seperti pentana dan petroleum bensin. Oxidizing (Pengoksidasi) : biasanya tidak mudah terbakar. Bahaya bila kontak dengan bahan mudah terbakar atau bahan sangat mudah terbakar mereka dapat meningkatkan resiko kebakaran. kalium klorat, kalium permanganat, dan asam nitrat pekat Dangerous for environment Oxidizing Oxidizing Toxic Toxic Very Toxic Very Toxic Toxic and Very Toxic : menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit. Toxic : LD50 & LC50 > Very Toxic metanol (toksik) dan benzene (toksik, karsinogenik). GHS (Global Harmonize System) adalah sistem pengklasifikasian keselamatan bahan kimia mencakup label dan Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB/MSDS) yang dikeluarkan oleh PBB. Di Indonesia: Keputusan Menteri Perindustrian No.87/M-IND/PER/9/2009 bagi perusahaan yang menggunakan bahan kimia untuk mengaplikasikan sistem GHS. Klasifikasi Bahan Kimia Dibagi menjadi 3 : 1. Bahaya Fisik Seperti bahan mudah meledak, mudah terbakar, korosif, dll 2. Bahaya Bagi Kesehatan Seperti bahan toksik, korosi, karsinogenik, mutagenik. 3. Bahaya Bagi Lingkungan Akuatik SISTEM GHS Kategori 1 Kategori 2 Kategori 3 Kategori 4 Kategori 5 Piktogram Tanpa simbol Kata Sinyal Bahaya Bahaya Bahaya Awas Awas Pernyataan Bahaya Oral (mulut) Kulit Terhirup Fatal jika tertelan Fatal jika tertelan Toksik jika tertelan Bahaya jika tertelan Dapat berbahaya jika tertelan Fatal jika terkena kulit Fatal jika terkena kulit Toksik jika terkena kulit Bahaya jika terkena kulit Dapat berbahaya jika terkena kulit Fatal jika terhirup Fatal jika terhirup Toksik jika terhirup Bahaya jika terhirup Dapat berbahaya jika terhirup Kategori 1A Kategori 1B Kategori 1C Kategori 2 Kategori 3 Piktogram Tanpa simbol Kata Sinyal Bahaya Bahaya Bahaya Awas Pernyataan Bahaya Menyababkan luka bakar pada kulit dan kerusakan mata yang parah Menyababkan luka bakar pada kulit dan kerusakan mata yang parah Menyababkan luka bakar pada kulit dan kerusakan mata yang parah Menyebaba kan iritasi kulit Awas Iritasi ringan pada kulit Kategori 1A Kategori 1B Kategori 1C Piktogram Tanpa simbol Kata Sinyal Pernyataan Bahaya Bahaya Menyababkan kerusakan serius pada mata Awas Menyababkan iritasi serius pada mata Awas Menyababkan iritasi pada mata Kategori 1A Kategori 1B Kategori 2 Tambahan Piktogram - Kata Sinyal Bahaya Bahaya Awas - Dapat menyababkan kerusakan genetik Dapat menyababkan kerusakan genetik Menyababkan kerusakan genetik - Dapat menyababkan kanker Dapat menyababkan kanker Diduga menyababkan kanker - Dapat merusak fertilitas atau janin Dapat merusak fertilitas atau janin Diduga dapat merusak fertilitas atau janin Pernyataan Bahaya Mutagenik Karsinogenik Organ Reproduksi Dapat membayakan bayi yang menyusui Kategori 1 Kategori 2 Kategori 3 Tanpa simbol Tanpa simbol - - Piktogram Kata Sinyal Awas Pernyataan Bahaya Sangat toksik bagi kehidupan akuatik Toksik bagi kehidupan akuatik Berbahaya bagi kehidupan akuatik Berdasarkan Permenakertrans No.08/MEN/VII/2010, meliputi : 1. Alat Pelindung Kepala Fungsi melindungi kepala dari benturan, terantuk, kejatuhan atau terpukul benda tajam atau benda keras yang melayang, terpapar panas, api, bahan kimia, jasad renik (mikro organisme) dan suhu yang ekstrim. Jenis alat pelindung kepala : Helm pengaman (Safety helmet) Topi atau tudung kepala Penutup atau pengaman rambut (Hair Cover) 2. Alat Pelindung Mata dan Muka Fungsi melindungi dari paparan bahan kimia berbahaya, partikel yang melayang diudara, panas atau uap panas, pancaran cahaya, benturan atau pukulan benda tajam dan benda keras. Jenis alat pelindung mata dan muka : Kacamata pengaman (safety glasses) Kacamata (Googles) Tameng muka (face shield) Helm Las (Welding helmet) Masker (Full face masker) 3. Alat Pelindung Telinga Fungsi melindungi alat pendengaran dari kebisingan atau tekanan Jenis alat pelindung mata dan muka : Sumbat telinga (Ear plug) Penutup telinga (Ear muff) 4. Alat Pelindung Pernapasan Fungsi melindungi organ pernapasan dengan cara menyalurkan udara bersih, dan/atau menyaring cemaran bahan kimia, mikroorganisme, partikel debu, uap, asap, dan gas Jenis – jenis : (SCUBA) Respirator + Catride Masker (SCBA) Self Contained Breathing Apparatus (SCBA) Self Contained Underwater Breathing Apparatus (SCUBA) 5. Alat Pelindung Kaki Fungsi melindungi kaki dari tertimpa atau berbenturan dengan benda berat, tajam, terkena panas, terkena bahan kimia berbahaya atau tergelincir. Jenis alat pelindung kaki Sepatu Safety Sepatu boot (untuk area yang basah dan berlumpur) 6. Pakaian Pelindung Fungsi melindungi badan dari temperatur panas dan dingin, percikan bahan kimia, bahaya listrik dan ledakan, mikroorganisme, bakteri dan jamur. Jenis pakaian pelindung: Rompi Celemek (appron/coverall) 7. Alat Pelindung Tangan Fungsi melindungi tangan dari temperatur panas dan dingin, percikan bahan kimia, dan bahaya listrik. Sarung tangan (Gloves) 8. Alat Pelindung Jatuh Fungsi membatasi gerak pekerja agar tidak masuk ketempat yang mempunyai potensi jatuh. Jenis pakaian pelindung: Sabuk pengaman tubuh (harness) Karabiner Tali pengaman (Safety rope) Dan lainya. ALAT P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) Seperti: • Obat merah, betadine. • Alkohol • Kapas • Kasa steril • Plester • Obat tetes mata, dll. Belum tersedia di setiap bagian untuk tindakan pertolongan pertama. _SEKIAN_ Ada yang ingin didiskusikan ?.....