BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persamaan diferensial adalah persamaan yang memuat derivatif dari satu atau lebih variabel tak bebas terhadap satu atau lebih variabel bebas. Persamaan diferensial merupakan salah satu bagian matematika yang dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang. Terdapat dua macam persamaan diferensial, yaitu persamaan diferensial biasa dan persamaan diferensial parsial. Kajian tentang persamaan diferensial khususnya persamaan diferensial parsial terus berkembang baik secara teori maupun aplikasi. Persamaan diferensial parsial banyak digunakan dalam pemodelan fenomena-fenomena yang ada dalam bidang kimia, fisika, biologi, maupun bidang-bidang lainnya. Persamaan gelombang air dangkal berbentuk sistem persamaan diferensial parsial (PDP) nonlinear orde satu [Zhang, 1996]. Dinamika dari fenomena gelombang air dangkal dapat diketahui melalui solusi dari sistem PDP tersebut. Solusi yang diperoleh bermanfaat untuk memprediksi kemana air akan mengalir, kecepatan aliran air, dan ketinggian gelombang. Namun terkadang sulit untuk memperoleh solusi analitik dari sistem PDP nonlinear orde satu. Oleh karena itu, digunakan metode-metode numerik dari persamaan gelombang air dangkal. Model gelombang air yang sudah ada salah satunya model gelombang air dangkal (Shallow W ater W ave Equations). Dangkal dalam arti matematis adalah amplitudo gelombang jauh lebih kecil dibandingkan panjang gelombangnya. Secara garis besar, terdapat 3 kelompok metode numerik yang dapat digunakan untuk memperoleh solusi numerik dari persamaan gelombang air dangkal yang merupakan sistem PDP non linear orde satu. Metode-metode tersebut adalah metode 1 2 beda hingga, metode elemen hingga, dan metode volume hingga. Dalam skripsi ini penulis mengkaji persamaan gelombang air dangkal beserta solusi numeriknya dengan menggunakan metode beda hingga. Metode beda hingga dipilih karena metode tersebut dapat digunakan untuk persamaan gelombang air dangkal 1D. Dengan menggunakan metode beda hingga, akan diperoleh beberapa skema penyelesaian numerik untuk persamaan adveksi. Metode beda hingga juga dapat digunakan dan bekerja dengan baik jika koefisien dari persamaan adveksi kontinu. Namun jika koefisien dari persamaan adveksi diskontinu maka penyelesaian yang dihasilkan tidak smooth atau diskontinu. 1.2. Perumusan Masalah Rumusan masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah: 1. Bagaimana mengkonstruksi persamaan gelombang air dangkal? 2. Bagaimana penyelesaian numerik pada persamaan adveksi menggunakan metode beda hingga? 3. Bagaimana menentukan solusi numerik dari persamaan gelombang air dangkal dengan menggunakan metode beda hingga? 1.3. Batasan Masalah Pada penulisan skripsi ini, penulis membatasi masalah pada permodelan yang mempresentasikan fenomena gelombang air dangkal, maka diperlukan beberapa asumsi atau batasan yaitu gelombang yang dimodelkan merupakan : 1. Gelombang air dangkal dalam satu dimensi 2. Gelombang air dangkal dengan topografi mendatar (rata). 1.4. Tujuan dan Manfaat Selain untuk memenuhi syarat kelulusan Program Strata-1 (S1) Program Studi Matematika Universitas Gadjah Mada, penyusunan skripsi ini bertujuan untuk 3 memberikan wawasan bagi pembaca antara lain : 1. mengkaji penurunan persamaan gelombang air dangkal. 2. untuk mengetahui skema penyelesaian numerik pada persamaan adveksi menggunakan metode beda hingga. 3. menentukan solusi numerik persamaan gelombang air dangkal dengan menggunakan metode beda hingga. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan tentang solusi numerik dari persamaan gelombang air dangkal dan menambah wawasan dalam bidang matematika terapan. 1.5. Tinjauan Pustaka Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis mengacu pada literatur-literatur yang tersebut dalam daftar pustaka. Persamaan gelombang air dangkal (shallow water equations) terdiri dari dua persamaan yang diperoleh dari konservasi massa dan konservasi momentum. Dalam skripsi ini penulis menjabarkan kedua hukum konservasi tersebut untuk mendapatkan persamaan gelombang air dangkal satu dimensi. Penurunan dan penjabaran hukum konservasi secara matematis diberikan lebih tuntas oleh LeVeque (1992). Selain itu, penelitian lain yang mengkaji penurunan persamaan gelombang air dangkal adalah Mungkasi (2011). Selanjutnya, Jakeman (2006) dalam tulisannya yang berjudul ”On N umerical Solutions of T he Shallow W ater Equations”menjelaskan tentang penurunan persamaan gelombang air dangkal tanpa memperhatikan topografi, dan solusi numerik menggunakan metode U pwind yang diterapkan pada kasus Dam-break atau bendungan bobol. Roberts (2013) dalam artikel yang berjudul ”N umerical Solution of Conservation Laws Applied to T he Shallow W ater W ave Equations”mengkaji tentang solusi numerik dari hukum konservasi yang diaplikasikan pada persamaan gelombang air dangkal. Dalam artikel tersebut, diuraikan secara detail terkait penurunan persamaan gelombang air dangkal baik satu-dimensi maupun dua-dimensi. 4 Pada artikel yang ditulis oleh Crowhurst (2013) dapat dilihat bahwa solusi numerik dari persamaan gelombang air dangkal dimensi satu dengan menggunakan metode beda hingga. Kestabilan dari beberapa metode tersebut dapat dianalisa dengan menggunakan analisis kestabilan von Neumann seperti yang ditulis oleh Basaruddin (1994). 1.6. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah dengan terlebih dahulu melakukan studi literatur mengenai gelombang air dangkal dimensi satu. Selanjutnya, memahami sifat-sifat fluida, dalam hal ini air. Kemudian, mencari kaitan hukum-hukum fisis yang berlaku dengan adanya sifat yang dimiliki. Mengkonstruksi persamaan gelombang air dangkal dari hukum-hukum konservasi yang berlaku. Setelah itu, ditentukan solusi pendekatannya menggunakan metode beda hingga dengan mengambil contoh dari hukum konservatif linear yaitu persamaan adveksi. Simulasi dilakukan dengan bantuan program Matlab menggunakan algoritma beda hingga untuk mencari penyelesaian numerik dari persamaan gelombang air dangkal. 1.7. Sistematika Penulisan Pada penulisan skripsi ini, penulis menggunakan sistematika sebagai berikut. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang permasalahan, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat, tinjauan pustaka dan metode penelitian penulisan skripsi ini. Bab ini memberikan gambaran secara umum topik yang dibahas. BAB II DASAR TEORI Pada bab ini dibahas mengenai teori-teori yang menjadi dasar dalam proses peme- 5 cahan masalah dari permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Beberapa teori yang dibahas, diantaranya teori persamaan diferensial parsial yang beberapa merupakan akibat dari teori permasalahan diferensial biasa, masalah syarat awal dan syarat batas, sistem persamaan linear. BAB III KONSTRUKSI PERSAMAAN GELOMBANG AIR DANGKAL Pada bab ini dibahas mengenai penurunan persamaan gelombang air dangkal 1D yang diperoleh dari hukum konservasi massa dan konservasi momentum. BAB IV PERSAMAAN ADVEKSI Pada bab ini dibahas mengenai penyelesaian eksak dari persamaan adveksi. Selain itu dibahas penyelesaian numeriknya dengan menggunakan metode FTCS (f orward in time central in space) dan metode upwind. BAB V METODE NUMERIK PERSAMAAN GELOMBANG AIR DANG- KAL Pada bab ini dibahas mengenai solusi dari persamaan non-linear dari persamaan diferensial numerik. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini memuat kesimpulan dan saran terkait dengan pembahasan yang diberikan pada BAB III, IV dan bab V.