Pelaksanaan Komunikasi Organisasi .... (Dian Fitriana) 1 PELAKSANAAN KOMUNIKASI ORGANISASI DI DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL THE IMPLEMENTATION OF ORGANIZATIONAL COMMUNICATION AT ELEMENTARY EDUCATION OFFICE, BANTUL DISTRICT Oleh: Dian Fitriana., Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta [email protected] Abstrak Penelitian bertujuan mendeskripsikan (1) pelaksanaan komunikasi internal (2) media komunikasi internal, (3) hambatan komunikasi internal, (4) solusi mengatasi hambatan. Penelitian ini penelitian deskriptif kualitatif. Sumber datanya yaitu kepala seksi bidang Bina Program, kepala subbagian kepegawaian, kepala seksi bidang Pendidikan SD, kepala subbag keuangan, staf bagian pendidikan SD, staf subbag kepegawaian, staf subbag umum, dan kepala sekolah SMP 3 Imogiri. Teknik pengumpulan datanya yaitu wawancara, observasi, dan studi dokumen. Analisis data dalam tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian (1) Bentuk komunikasi saat pengawasan berupa laporan, pengarahan berupa perintah, instruksi, dan penjelasan. Sesama pegawai melakukan komunikasi berupa pembagian tugas. Komunikasi diagonal bentuknya konfirmasi jadwal, meminta data, dan mengundang rapat; (2) Media komunikasi saat perencanaan program melalui rapat koordinasi, pengarahan melalui apel pagi, telepon dan email. Pengorganisasian komunikasi dengan surat edaran, pengarahan dan pengawasan dengan website dan grup whatsapp. Pengarahan dengan sesama pegawai dilakukan dengan lisan, dan grup whatsapp. (3) Hambatan komunikasi yaitu guru kurang paham penggunaan media komunikasi berbasis internet, kurang koordinasi sesama pegawai, dan miskomunikasi dengan bagian lain, (4) Solusinya adalah membuat buku ekspedisi surat keluar, sekolah dihimbau untuk menyediakan admin sekolah, mengadakan rapat rutin setiap bagian, dan melakukan “door to door” ke bagian lain. Kata kunci: komunikasi vertikal, horizontal, diagonal, Dinas Pendidikan Dasar Abstract This research aims to describe: (1) implementation of internal communication (2) media (3) obstacle (4) solution. This research is a descriptive qualitative research. Sources of data in this study is the section leader for the development program, the head of personnel subsection, section head of the field of elementary education, the head of financial sub division, elementary education section staff, sub division staff personnel, general sub division staff, and junior high school principals 3 Imogiri. Data collection techniques in this study were interviews, observation and documents. This research data analysis in three stages: data reduction, data presentation, and conclusion. The results of this research are: (1) communications during the supervision are reports; during a briefing are orders, instructions, and explanations. Ccommunicated in organizing functions the division of tasks. Diagonal communication is a confirmation schedule, request data, and call a meeting; (2) The communication media in planning process through coordination meetings, during the briefing through a morning assembly, phones and email. In Organizing, communication with circulars, guidance and oversight to the website and whatsapp group. (3) the obstacles of communication are: the teachers do not really understand how to use Internet- based communication; there is a lack of coordination among workers; there is a miscommunication with other division; (4) the solution is to make journal of outgoing mails, the school is also encouraged to provide school's administration, to hold routine meetings for each divisions, and to do "door to door" activity to the other division. Keywords: Vertical Communication, Horizontal, Diagonal, Elementary Education Office 2 Jurnal Hanata Widya Edisi Agustus 2016 pegawai tidak harmonis, ketidakharmonisan bisa PENDAHULUAN Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya orang-orang dalam kesalahpahaman, saling membantu, dan pendapat. Ketidakleluasaan tersebut berakibat bekerjasama demi mencapai tujuan. Sistem pada hasil kerja yang tidak maksimal. Oleh karena kerjasama itu, komunikasi yang efektif sangat penting saling dan koordinasi organisasi akan membentuk aktivitas komunikasi. ketidakbebasan menyampaikan juga akan berkoordinasi, organisasi menyebabkan kritik dan dilakukan karena komunikasi akan membangun, Suranto AW (2005: 47) mengatakan pola komunikasi internal yaitu komunikasi internal memelihara dan memperteguh suatu hubungan. Tujuan penelitian ini pelaksanaan adalah bisa dilakukan antara atasan dengan karyawan, mendeskripsikan komunikasi atasan dengan kepala bagian, atau karyawan internal Dinas yang meliputi komunikasi vertikal, dengan karyawan. Hal tersebut berbeda dengan horizontal, dan diagonal. Mendeskripsikan media komunikasi internal di Dinas Pendidikan Dasar yang digunakan dalan setiap pola komunikasi. Kabupaten Bantul bahwa pengawas SD dan SMP Mengetahui hambatan dalam komunikasi dan yang bahkan gedungnya tidak sama dengan solusinya. pejabat struktural Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul masih termasuk dalam komunikasi internal, begitu pula guru-guru METODE PENELITIAN SD/SMP yang tersebar di 17 kecamatan di Jenis Penelitian Kabupaten Bantul juga masih dalam cangkupan komunikasi internal. Dinas Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan Pendidikan Dasar Kabupaten pendekatan kualitatif. Hasil penelitian akan Bantul adalah lembaga pemerintahan yang dijelaskan memegang peran utama dalam pendidikan SD menggambarkan dan SMP di kabupaten Bantul. Banyak beban organisasi di Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten kerja yang harus diselesaikan setiap hari untuk Bantul. Data yang dicari meliputi pelaksanaan mencapai tujuan pendidikan yang berkualitas. komunikasi, media yang digunakan, hambatan, Banyaknya dan solusi yang dijelaskan melalui kata-kata beban kerja membuat anggota organisasi sibuk dengan pekerjaan masingmasing sehingga waktunya sedikit secara deskriptif pelaksanaan dengan komunikasi dengan analisis dengan prinsip logika. untuk berkoordinasi. Selain itu anggota dari komunikasi Waktu dan Tempat Penelitian internal menyebar di seluruh daerah Bantul Penelitian ini dilaksanakan di Dinas sehingga menyebabkan komunikasi langsung Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul terletak di sulit dilakukan. Komplek II Perkantoran Pemkab Bantul, Jl. Kerenggangan menyebabkan komunikasi hubungan personal tersebut diantara Lingkar Timur, Manding, Bantul. Waktu Pelaksanaan Komunikasi Organisasi .... (Dian Fitriana) 3 pelaksanaan adalah pada bulan Desember 2015 diperlukan dalam sampai dengan April 2016. Penelitian dilakukan wawancara dilakukan dengan beberapa tahap: penyusunan proposal, pertemuan tatap muka secara individual sehingga perizinan, pengumpulan data, analisis data, dan kepastian untuk mendapatkan data sangat tinggi penyusunan laporan penelitian. (Zainal Mustafa, 2009: 98). Wawancara tersebut Target/Subjek Penelitian dilakukan untuk mendapat data yang meliputi Dalam penelitian kualitatif, peneliti mengamati situasi komunikasi internal di Dinas penelitian secara ini karena lisan dalam pelaksanaan komunikasi vertikal, horizontal, diagonal, hambatan komunikasi, dan solusi. Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul dengan Observasi adalah teknik pengumpulan melakukan wawancara terhadap seseorang yang data yang digunakan dengan cara melakukan dipandang tahu tentang situasi tersebut. pengamatan langsung. Pengamatan langsung Subyek Penelitian yang dipilih dalam dilakukan pada aktivitas sehari-hari di Dinas penelitian ini berkaitan langsung dengan variabel Pendidikan yang di didalamnya terjadi proses penelitian. Subyek tersebut yaitu: Kepala bagian komunikasi. bina program, kepala subbag kepegawaian, Pedoman dokumentasi merupakan kepala subbag keuangan, kepala bagian SD, pengingat bagi peneliti untuk mengabadikan kepala bagian SMP, dan kepala subbag umum. beberapa objek yang bisa menunjang data wawancara dan observasi, berikut objek sasaran dokumentasi: Prosedur Struktur Organisasi Dinas Prosedur diawali dengan observasi awal Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul, Profil Dinas sebelum penelitian, kemudian mengkaji masalah Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul, Tugas dengan teori dan pedoman, menyusun instrumen pokok dan fungsi setiap bagian di Dinas penelitian, dilanjutkan pengumpulan data, lalu Pendidikan dasar Kabupten Bantul, Dokumentasi pengolahan data melalui beberapa teknik analisa notulen rapat, Foto media komunikasi di Dinas data, membahas dengan mengkaitkan dengan Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul teori maupun pedoman, dan yang terakhir adalah membuat kesimpulan dan saran. Teknik Analisis Data Dalam menganalisis data kualitatif Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Bogdan (Sugiyono, 2014: 334) mengatakan Penelitian proses analisis data adalah mencari dan menyusun Teknik yang digunakan dalam penelitian data secara sistematis yang diperoleh dari hasil ini adalah : Wawancara, Observasi, dan Studi observasi dan wawancara di lapangan kemudian Dokumen. data dijabarkan dalam unit-unit, menyusun dalam Wawancara adalah metode untuk pola, memilih mana yang penting, mana yang mendapatkan data dengan cara komunikasi dua akan dipelajari arah (Zainal Mustafa, 2009: 96). Teknik kesimpulan. ini dan kemudian membuat 4 Jurnal Hanata Widya Edisi Agustus 2016 Pada saat pengumpulan data kualitatif, semakin komunikasi ke atas lama peneliti di lapangan maka data yang akan penyampaian laporan. Sebuah perintah dan diperoleh akan semakin banyak dan kompleks. instruksi Untuk itu tahap awal dalam analisis data adalah komunikasi pimpinan dalam rangka pengarahan mereduksi semua data yang terkumpul, data pegawai temuan yang sudah direduksi kemudian disajikan kewajibannya. tersebut untuk yang utama merupakan adalah implementasi melaksanakan tugas dan dalam bentuk naratif, dan langkah terakhir dalam Komunikasi vertikal ke atas lebih sering analisis data adalah membuat kesimpulan dari dilakukan oleh kepala seksi kepada kepala bagian semua data dan informasi yang sudah terkumpul. atau kepala bagian bagian kepada kepala Dinas. Uji Keabsahan Data Dalam Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Dinas Keabsahan data diuji melalui dua cara Pendidikan Dasar dijabarkan tugas kepala bagian yaitu dengan triangulasi teknik dan triangulasi atau kepala seksi adalah merencakan program sumber. kerja, menyusun laporan dan koordinasi HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian maka diperoleh pelaksanaan melakukan kegiatan, sehingga seorang kepala seksi dan kepala bagian lebih sering berkomunikasi secara vertikal ke atas hasil dan pembahasan sebagai berikut: untuk menyampaikan laporan terkait hasil (Pelaksanaan) kegiatan dan kinerja bawahan dan menyampaikan Komunikasi Vertikal aspirasi bawahan. Laporan tersebut merupakan Komunikasi vertikal di Dinas Pendidikan bentuk pengawasan yang dilakukan kepala Dinas Dasar Kabupaten Bantul dilaksanakan dalam dua agar segala kegiatan yang dijalankan sesuai pola yaitu komunikasi vertikal ke atas dan dengan apa yang sudah ditetapkan. komunikasi vertikal ke bawah. Proses komunikasi terjadi pada saat dalam fungsi pengarahan yaitu kepala bagian harus terbuka atas pengarahan kepada seksi ketika muncul masalah segala keluhan staf. Fungsi pengarahan dalam dalam hasil manajemen, berarti manajer harus memastikan wawawancara dengan kepala seksi bagian Bina bahwa program berjalan sesuai dengan jalur yang Program, Staf bidang Pendidikan SD, dan Kepala sudah ditetapkan (Didin dan Imam, 2013: 131). Seksi bagian Pendidikan SD, bahwa komunikasi Di Dinas Pendidikan Dasar beberapa staf tidak vertikal ke atas berbentuk sebuah perintah, canggung untuk instruksi meminta bagian dan sebaliknya kepala bagian berkenan bantuan. Hal tersebut dijelaskan Suranto AW menjelaskan bagaimana menyelesaikan tugas (2005: 91) bahwa pemberian perintah atau tersebut dengan memberikan petunjuk-petunjuk. tentang BOS. Dinas komunikasi memberi program kepala Proses Berdasarkan pekerjaan, dan instruksi merupakan salah satu wujud komunikasi ke bawah yang menonjol di dalam organisasi dan salah satu wujud sebuah berkonsultasi dengan kepala Pelaksanaan Komunikasi Organisasi .... (Dian Fitriana) 5 D. Lawrence Kincaid (1985: 126) mengatakan bahwa salah satu syarat agar komunikasi berhasil penyerahan tugas yang sudah diselesaikan. memberikan Pengarahan membutuhkan komunikasi petunjuk khusus alur tindakan guna memecahkan dua arah, yang mana pengirim pesan tidak hanya masalah. Oleh karena itu, pemberian petunjuk dan bertugas mengirim pesan tetapi bisa juga menjadi penjelasan dalam menyampaikan tugas atau penerima pesan yang merupakan timbal balik dari instruksi kepada bawahan sangatlah penting. penerima sebelumnya. Kita Komunikasi adalah sampai dikarenakan tidak ada komunikasi dalam vertikal tidak hanya menyadari bahwa sering tidak bisa penyampaian informasi dilakukan dengan sesama pejabat struktural berbeda dengan pemahaman atas informasi tetapi juga dengan pejabat fungsional yaitu guru- tersebut. Dalam kasus yang pertama, pengirim guru yang tersebar di seluruh kabupaten Bantul. surat harus menindaklanjuti sampai dimana surat Pelaksananaan komunikasi ini terjadi pada saat edaran tersebut, siapa saja yang dititipkan surat proses perencanaan sebuah program. Seluruh tersebut sehingga keberadaan surat bisa dipantau. program seperti peningkatan APK dan APM, Menurut Jhon Ivancevich (2006: 135) beberapa peningkatan nilai rata-rata UN SD, penurunan cara meningkatkan komunikasi dalam organisasi angka putus sekolah dan program lainnya yaitu menindaklanjuti dan memanfaatkan umpan melibatkan seluruh kepala UPT di kabupaten balik Bantul. Berdasarkan hasil wawancara dengan memanfaatkan umpan balik, seberapa efektif kepala subbag kepegawaian, kepala seksi bagian pemberian surat bisa menyampaikan informasi bina program, dan kepala sekolah SMA 3 Imogiri dengan menyebutkan bahwa pada proses perencanaan memberikan kesempatan penerima pesan untuk program atau sosialisasi program, pejabat Dinas menanggapi surat tersebut. akan berkomunikasi dengan UPT. Setelah cepat ditindaklanjuti dan Implementasi Berdasarkan hasil wawancara dengan staf akurat. maka Umpan komunikasi harus balik saat merencanaan program dilakukan dalam sebuah subbag rapat koordinasi yang melibatkan seluruh kepala kepegawaian, pernah terjadi miskomunikasi bagian dan kepala seksi. Perencanaan merupakan dengan dua kasus berbeda. Dalam dua kasus proses pembuatan tujuan, merancang kegiatan tersebut Kasus secara sistematis, dan pemilihan metode yang pertama mengenai surat yang diberikan namun akan digunakan. Oleh karena itu, pembuatan tidak sampai karena persepsi dari pengirim surat dasar kegiatan akan memunculkan ide dan yang gagasan dari semua peserta rapat. subbag kepegawaian disebabkan mengira surat dan salah sudah kepala persepsi. sampai tanpa mengkonfirmasi kelanjutannya. Sebuah pesan Unong (2003: 127 ) mengatakan dalam yang dikirim harus dikontrol penyebarannya, rangka kelancaran komunikasi dalam kelompok apakah sudah diterima. Kasus kedua mengenai tatap muka ada beberapa hal yang tidak boleh tugas yang diberikan oleh pimpinan tetapi tidak dilakukan antara lain menghormati pendapat dan 6 Jurnal Hanata Widya Edisi Agustus 2016 kritik orang lain, jangan “ngotot”, dan jangan Komunikasi akan lebih mudah dilakukan emosional. Berdasarkan hasil wawancara dengan apabila satu sama lain sudah memiliki kedekatan kepala seksi bidang pendidikan SD, dan kepala secara seksi bidang bina program, mengatakan bahwa disampaikan lebih mudah diterima dan dipahami. perbedaan pendapat tidak membuat keributan Menurut Abizar (1988: 188) dijelaskan karena pimpinan merupakan orang yang emosional sehingga pesan yang bahwa salah satu masalah yang menyebabkan demokratis yang menerima segala ide untuk komunikasi nantinya bisa disimpulkan. Perbedaan pendapat dikarenakan staf di organisasi terlalu sibuk tersebut mencerminkan bahwa pegawai tidak dengan pekerjaan msing-masing. Permasalahan sungkan komunikasi horizontal adalah setiap pegawai untuk mnegutarakan ide dan horizontal sulit dipraktekkan gagasannya. tidak melakukan tukar menukar informasi dengan Komunikasi Horizontal pegawai lain, sehingga terjadi ketidaktahuan Dinas adalah Pendidikan organisasi yang Dasar Kabupaten urusan individu. Oleh karena itu, setiap pegawai di Dinas pendidikan siswa dan tenaga kependidikan yang Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul harus aktivitas di dalamnya sudah diatur dalam melakukan peraturan daerah kabupaten Bantul. Pada fungsi berkonsultasi dengan pegawai lain agar bisa pengorganisasian, memiliki saling berbagi informasi dan bersama-sama Sasaran Kerja Pegawai masing-masing dimana memecahkan masalah yang ada dalam organisasi. tugasnya sudah jelas teknis pelaksanaanya. Oleh Suranto AW (2005: 96) menjelaskan karena itu, pada saat observasi tidak seberapa wujud komunikasi horizontal meliputi rapat terlihat interaksi masing-masing staf karena sudah terpadu, sibuk dengan tugasnya masing masing. pekerjaan, dan tukar menukar informasi. Oleh setiap Berdasarkan mengurusi kepemilikan data yang dimiliki masing-masing pegawai koordinasi, dan konsultasi karena itu, setiap pegawai di Dinas Pendidikan dilakukan dengan staf subbag kepegawaian, staf Dasar Kabupaten Bantul harus melakukan subbag umum, dan kepala subbag keuangan koordinasi, berdiskusi, dan berkonsultasi dengan mengatakan sudah pegawai lain agar bisa saling berbagi informasi memiliki pekerjaan masing-masing dan sudah dan bersama-sama memecahkan masalah yang jelas teknisnya. Komunikasi horizontal di Dinas ada dalam organisasi. setiap wawancara melakukan berdiskusi, yang bahwa hasil koordinasi, pegawai Pendidikan Dasar kabupaten Bantul dilakukan Cara penyampaian informasi secara pada saat pengorganisasian antarstaf. Apabila ada horizontal dilakukan dalam formal dan non staf yang tugasnya menumpuk maka tugas formal. Komunikasi formal terjadi apabila sesama tersebut dibagikan rata dengan staf lain yang pegawai sedang rapat bersama, dan sedang menganggur. Dalam pengorganisasian tersebut terlibat dalam program yang sama. terjalin koordinasi untuk membagi-bagi tugas dalam rangka meringankan beban tugas staf lain. Pelaksanaan Komunikasi Organisasi .... (Dian Fitriana) 7 Sesama kepala bagian akan berkomunikasi membuat dengan formal apabila dalam rapat koordinasi Kepekaan sosial yaitu kemampuan seseorang yang dilakukan setiap minggu sekali. Selain memahami situasi di lingkungan kantor. Apabila komunikasi secara formal, sesama pegawai lebih terjadi sesuatu yang tidak sesuai seharusnya berkomunikasi Bentuk segera mengkomunikasikannya. Manusia adalah komunikasi horizontal secara non formal adalah pemroses informasi, dan komunikasi bukan hanya memperbincangankan acara liburan bersama, sebagai alat tetapi komunikasi adalah cara acara pernikahan kerabat, acara makan bersama, berpikir (Wayne Pace, 2006: 33) secara non formal. dan bergosip. koordinasi sulit dipraktekkan. Pernah terjadi masalah dalam sebuah program yaitu saat perencanaan SPM dan UN SD pimpinan salah mendelegasikan wewenang. Komunikasi Diagonal Berdasarkan analisis dilakukan dikarenakan semua bagian saling wawancaranya, penyebabnya berhubungan dan saling membutuhkan dalam berasal dari bagian itu saja tetapi juga disebabkan proses pengorganisasian, oleh pengorganissian yang kurang matang pengarahan, dan pengawasan program-program sehingga tidak paham deskripsi keahlian untuk Dinas Pendidikan. setiap bidang. Komunikasi di Dinas Pendidikan sering perencanaan, Perencanaan dalam membuat program (Media Komunikasi) baru selalu melibatkan dua atau lebih bidang lain. Komunikasi Vertikal terhadap bukan hasil hanya Pernyataan tersebut diperoleh dari kepala seksi Di Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten bidang bina program, staf subbag kepegawaian, Bantul terdapat pertemuan rutin setiap pagi yang dan kepala seksi bidang pendidikan SD bahwa biasa disebut apel pagi. Dinas Pendidikan Dasar semua bagian bekerja sama dalam menjalankan Kabupaten Bantul masih tetap menggunakan semua program yang ada di Dinas Pendidikan. surat Komunikasi diagonal di Dinas Pendidikan Dasar komunikasi langsung, beberapa media yang Kabupaten Bantul terjadi apabila beberapa bagian mendukung adalah telepon kantor dan telepon terlibat dalam satu program yang sama dan genggam. faktanya bahwa semua program di Dinas selalu terhubung ke semua bagian. Selain itu, di subbag melibatkan lebih dari satu bagian. Bentuk bagian umum terdapat nomor-nomor penting komunikasi dalam proses perencanaan program seperti kepala sekolah, kepala UPT, pengawas, adalah dan nomor telepon sekolah se-kabupaten Bantul mengundang rapat, konsultasi, menyamakan jadwal, mengingatkan jadwal, dan bertukar informasi atau data. Komunikasi diagonal sebagai media Telepon komunikasi. kantor di Dinas Selain bisa Untuk berkoordinasi dan menyebarkan informasi penting kepada pejabat fungsional di rentan terjadi Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul masalah karena banyaknya bidang yang terlibat pejabat struktural memanfaatkan internet yaitu dengan membuat website official Dinas dan 8 Jurnal Hanata Widya Edisi Agustus 2016 facebook subbag kepegawaian. Komunikasi komunikasi dengan staf bagian lain bisa dengan antara sharing, dan diskusi. pejabat struktural dengan pejabat fungsional seperti guru, kepala sekolah, UPT, dan Komunikasi antara kepala bagian dengan Pengawas berjalan lancar dengan penggunaan kepala seksi di bagian lain secara formal aplikasi Whatsapp yang merupakan media dilakukan pada rapat koordinasi yang dilakukan chatting online. setiap hari selasa. Rapat koordinasi dihadiri oleh kepala dinas, kepala bagian, dan kepala seksi semua bagian. Komunikasi Diagonal Sesama pegawai, sesama kepala bagian, dan sesama kepala seksi sering Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas berkomunikasi secara lisan. Sedangkan sesama maka ditemukan beberapa hambatan dalam kepala sekolah, sesama guru, dan sesama pegawai pelaksanaan lebih untuk Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul yaitu: menggunakan Miskomunikasi, Kurangnya koordinasi Sesama menggunakan berkomunikasi. media Komunikasi lebih Hambatan Komunikasi sosial komunikasi di bagian yang berbeda. Sesama pegawai juga Pendidikan Dasar Kabupaten memanfaatkan telepon genggam umurnya di atas 45 tahun gagap teknologi Komunikasi Diagonal (gaptek) pembagian Rombongan rombongan Belajar belajar. (Rombel) Pembagian di di lingkungan Dinas Pegawai, penerimaan dan seleksi adalah penempatan atau PNS di media telepon dilakukan antara sesama pegawai Kebutuhan awal warga belajar setelah dan internal Bantul Dinas yang Solusi Mengatasi Hambatan Untuk mengatasi hambatan komunikasi internal, seluruh pihak yang terlibat dalam PKBM internal organisasi memiliki andil di dalamnya. Rangsang Imo Joyo tidak memperhatikan usia Berikut beberapa solusi yang digunakan Dinas maupun jenis kelamin melainkan berdasar pada Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul: Untuk ijazah terakhir atau raport terakhir dari warga mengatasi masalah surat yang tidak sampai ke belajar. Jumlah warga belajar yang terdaftar di tujuan yaitu dengan membuat buku ekspedisi Paket B saat ini adalah enam orang dan di Paket untuk melacak keberadaan surat. Miskomunikasi C adalah delapan orang. Total warga belajar yang dengan bagian lain bisa dihindari apabila setiap terdaftar pada tahun ajaran 2015/2016 seluruhnya pegawai tanggap terhadap permasalahan yang empat belas orang. muncul. Solusinya adalah “door to door”. Media utama dalam komunikasi diagonal Untuk mengatasi kurangnya koordinasi adalah telepon kantor. Media yang digunakan sesama pegawai yaitu melalu pimpinan agar untuk bertukar data adalah surat elektronik atau mengadakan pertemuan kecil di setiap bagian biasa disebut email. Komunikasi dengan staf untuk mengevaluasi kinerja pada periode tertentu. bagian lain dilakukan dengan tatap muka. Media Mengadakan sosialisasi tentang data- data penting yang dimiliki setiap pegawai. Pelaksanaan Komunikasi Organisasi .... (Dian Fitriana) 9 Budayakan kembali saling peduli, memahami dan Komunikasi internal dilakukan dalam dua mengerti. Mencipakan hubungan interpersonal cara yaitu formal dan non formal. Komunikasi yang baik adalah kunci utama dalam komunikasi formal lebih sering diterapkan pada proses efektif perencanaan dan pengorganisasian yaitu dalam hambatan gagap bentuk pemberian surat, rapat resmi, dan beberapa pejabat pembicaraan mengenai urusan Dinas. Sedangkan, fungsional dan struktur, setiap sekolah bisa komunikasi non formal dilakukan pada saat memperkejakan atau menunjuk seorang operator pengarahan yang bisa senantiasa membuka website Dinas, dan menyatakan gagasan kepada sesama staf atau membantu kepala bagian di luar rapat secara pribadi, Untuk teknologi mengatasi yang dialami guru-guru yang kesulitan dan pengawasan dengan cara menggunakan computer bergosip, dan bergurau. Komunikasi non formal SIMPULAN DAN SARAN lebih banyak digunakan dalam komunikasi Simpulan horizontal karena jabatan yang sama membuat Berdasarkan hasil penelitian dan pegawai bebas mengungkapkan perasaannya. Media pembahasan mengenai pelaksanaan komunikasi komunikasi oleh Dinas internal yang Pendidikan Dasar organisasi di Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten digunakan Bantul, dapat disimpulkan sebagai berikut: Kabupaten Bantul berbeda-beda sesuai fungsi Pelaksanaan komunikasi internal di Dinas manajemen dan pelaku komunikasinya. Pada saat Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul dilakukan perencanaan program komunikasi vertikal dengan dalam tiga pola, yaitu vertikal, horizontal, dan pejabat struktural dilakukan diagonal. saat koordinasi, pada saat pengarahan melalui apel pengawasan berupa laporan hasil kerja dan pagi, dan telepon. Pada saat pengorganisasian konsultasi. Bentuk komunikasi vertikal ke bawah komunikasi pada saat pengarahan berupa perintah, instruksi, Pengawas, dan Guru menggunakan surat edaran, dan penjelasan. Komunikasi vertikal yang rutin pengarahan dilakukan yaitu apel pagi. Sesama pegawai website dan grup whatsapp. Pengarahan dengan melakukan sesama Bentuk komunikasi komunikasi pada pada fungsi vertikal dan pegawai, dengan pengawasan melalui rapat kepala UPT, menggunakan komunikasi horizontal pengorganisasian. Koordinasi sesama pegawai dilakukan dengan lisan, dan grup whatsapp. dilakukan dalam bentuk pembagian tugas untuk Komunikasi diagonal pada saat perencanaan dan meringankan tugas staf lain yang menumpuk. pengorganisasian lebih sering dilakukan melalui Komunikasi diagonal sering dilakukan karena rapat, sedangkan pengarahan dan pengawasan beberapa bagian bersama-sama merencanaakan dilakukan melalui telepon kantor, dan email. dan mengorganisasikan semua program di Dinas Media komunikasi dengan telepon genggam dan yaitu dalam bentuk konfirmasi jadwal, meminta media sosial lebih banyak digunakan karena lebih data, dan mengundang rapat. cepat dan mudah. 10 Jurnal Hanata Widya Edisi Agustus 2016 Hambatan komunikasi internal di Dinas Untuk meningkatkan koordinasi dengan Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul adalah sesama pegawai, setiap kepala bagian memiliki miskomunikasi peran penting dalam menyadarkan pegawai yang miskomunikasi terjadi dengan antar bagian, sesama staf, arti penting miskomunikasi dengan guru-guru, kurangnya berkelanjutan, kepala koordinasi memberikan pemahaman dan saran untuk saling diantara sesama pegawai, dan beberapa PNS kurang paham penggunaan media komunikasi berbasis internet. Kabupaten miskomunikasi Bantul dengan untuk mengatasi guru-guru adalah membuat buku ekspedisi surat keluar. Untuk komunikasi. bagian Secara hendaknya berkoordinasi diantara sesama pegawai. Hendaknya Solusi yang dilakukan Dinas Pendidikan Dasar tentang segala informasi dan pemberitahuan tidak hanya disebarkan melalui website atau media sosial saja tetapi juga melalui surat edaran agar guru yang tidak bisa mengakses internet tetap bisa mendapatkan informasinya. mengatasi miskomunikasi dengan sesama staf dan antar bagian adalah melakukan “door to door”. Untuk menambah koordinasi sesama pegawai yaitu mengadakan rapat rutin setiap bagian. Untuk memfasilitasi PNS yang kurang paham komputer dan internet adalah sekolah dihimbau untuk menyediakan admin sekolah. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, peneliti menyadari masih banyak kekurangan dalam penelitian ini sehingga diperlukan penelitian lain untuk melengkapi DAFTAR PUSTAKA Abizar. (1988). Komunikasi Organisasi. Jakarta: Departemen Pendidikan danKebudayaan D. Lawrence Kincaid dan Wilbur Schramm. (1985). Asas-Asas Komunikasi antarManusia. Jakarta: LP3ES Deddy Mulyana. (2013). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosda Karya Didin Kurniadin dan Imam Machali. (2012). Manajemen Pendidikan: Konsep danPrinsip Pengelolaan Pendidikan. Yogyakarta: Ar-ruz Media keterbatasan penelitian. Ada beberapa saran yang diajukan penulis untuk komunikasi internal di Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul menjadi lebih baik sebagai berikut: Penelitian lain yang diperlukan yaitu mengenai iklim organisasi di Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten penelitian lain Onong Uehjana Effendy. (2009). Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung:Remaja Rosdakarya Bantul. Selain itu, ada yang lebih berfokus pada komunikasi yang terjadi pada fungsi-fungsi manajemen. John M. Ivancevich, Robert Konopaske, dan Michael T. Mattenson. (2006).Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta: Erlangga R. Wayne Pace Don F. Faules. (2006). Komunikasi Organisasi: Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung: Remaja Rosda Karya Pelaksanaan Komunikasi Organisasi .... (Dian Fitriana) 11 Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss. (1996). Human Communication. Bandung:Remaja Rosdakarya Offset Sugiyono. (2014). Metode Penelitian: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, danR&D. Bandung: Alfabeta Suranto AW. (2005). Komunikasi Perkantoran: Prinsip Komunikasi untukMeningkatkan Kinerja Perkantoran. Yogyakarta: Media Wacana Zainal Mustafa. (2009). Mengurai Variabel Hingga Instrumentasi. Yogyakarta:GRAHA ILMU