BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai pelaksanaan pemungutan pajak hotel sebagai upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bantul, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, akhirnya dapat ditarik kesimpulan bahwa Pajak Hotel dinilai tidak memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Bantul, karena dari data-data yang telah ada, menunjukkan bahwa pendapatan yang didapatkan oleh daerah yang berasal dari Pajak Hotel sangatlah sedikit, hal tersebut dikarenakan sedikitnya Hotel berbintang di Kabupaten Bantul tersebut, sehingga hal ini mempengaruhi nilai pendapatan yang didapatkan oleh Pajak Hotel tersebut, dan akhirnya berdampak pada kurangnya kontribusi yang diberikan terhadap PAD Kabupaten Bantul. 2. Berlakunya Peraturan Daerah Kabupaten Bantul No 8 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah adalah untuk memberikan dampak yang positif bagi perkembangan daerah kabupaten bantul dimana berisi peraturanperaturan yang harus dilaksanakan sebagaimana mestinya, namun dalam kenyataannya peraturan itu belum bisa dijalankan, seperti halnya dengan peraturan yang mengatur mengenai Pajak Hotel, dimana dikatakan bahwa di dalam pada pasal 1 ayat (10) yang 86 menyatakan bahwa Hotel adalah fasilitas penyedia jasa penginapan/peristirahatan termasuk jasa terkait lainnya dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga motel, losmen, gubuk pariwisata, wisma pariwisata, pesanggrahan, rumah penginapan dan sejenisnya, serta rumah kos dengan jumlah kamar lebih dari 10 (sepuluh). Lalu mengenai pemungutan bayaran berupa pajak hotel telah diperjelas dalam Pasal 7 mengenai tarif pajak hotel yang dikenakan kepada wajib pajak sebesar 10%. Hal tersebut sudah sangat jelas tertera dalam peraturan daerah yang telah dibuat oleh pemerintah daerah kabupaten bantul. Dikatakan bahwa penginapan menjadi salah satu orang pribadi atau badan yang mengusahakan hotel, yang secara tegas telah dinyatakan dalam pasal 7, wajib pajak harus membayar pajak sebesar 10%, akan tetapi yang terjadi pada kenyataannya pemerintah bantul belum bisa menerapkan itu, dikarenakan banyak penginapan-penginapan biasa atau hanya penginapan kecil yang didirikan di bantul, sehingga pemerintah merasa belum tega untuk menarik pajak atas penginapan hotel tersebut. Padahal pemerintah bantul membuat peraturan daerah tersebut dikarenakan ingin mensejahterakan rakyat bantul, bahwa dengan dibuatnya peraturan daerah kabupaten bantul mengenai pajak daerah dapat meningkatkan kemakmuran rakyat bantul dan juga dapat meningkatkan perkembangan pembangunan kabupaten bantul tersebut. Dimana dalam pertimbangan pemerintah bantul menyatakan bahwa: 1. pajak 87 daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang penting guna membiayai pelaksanaan pemerintahan daerah dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat serta mewujudkan kemandirian daerah; 2. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, maka beberapa Peraturan Daerah yang mengatur pajak daerah di Kabupaten Bantul sudah tidak sesuai lagi. 3. Faktor penghambat yang dihadapi oleh pemerintah daerah kabupaten bantul dalam meningkatkan pajak hotel ialah diantaranya dikarenakan adanya wajib pajak yang tidak tertib dalam membayar pajak, sehingga hal ini menghambat pihak perpajakan dalam melakukan pendataan dengan tepat waktu. B. Saran Dari penelitian yang telah dilakukan, ditemukan banyak kekurangan yang dapat mempengaruhi jalannya mekanisme pemungutan pajak, termasuk juga pajak hotel yang nantinya akan berdampak pada peningkatan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bantul. Maka dari itu penulis ingin mengajukan beberapa saran dalam rangka mengefektifkan pemungutan pajak hotel di Kabupaten Bantul sehingga kedepannya diharapkan mampu meningkatkan penerimaan pajak daerah yang nantinya akan memberikan kontribusi yang lebih besar lagi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bantul. 88 1. Perlunya meningkatkan pembangunan penginapan yang telah bersertifikasi sebagai hotel berbintang, dikarenakan penerimaan daerah yang berasal dari pajak hotel dirasa lebih besar jika pajak hotel tersebut berasal dari hotel berbintang. Sehingga penulis merasa pajak dari hotel-hotel berbintang nantinya akan memberikan kontribusi yang sangat besar bagi pembangunan daerah dan dapat diandalkan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan. 2. Pemerintah daerah yang belum bisa bersikap tegas dalam mengambil tindakan bagi para pengusaha-pengusaha kecil yang dirasa masih baru dalam merintis usaha. Akan tetapi, jika dilihat dengan seksama, pemerintah kabupaten bantul bukan tidak tegas dalam mengambil tindakan mengenai perpajakan terhadap pengusaha kecil, melainkan pemerintah kabupaten bantul memberikan kesempatan bagi mereka untuk meningkatkan usahanya hingga dirasa cukup untuk di anggap menjadi wajib pajak. 3. Diharapkan Pemerintah Kabupaten Bantul melaksanakan aturan-aturan yang telah dibuat. Berkaitan dengan pajak hotel yang sebagian dari ketentuannya belum terlaksana dengan baik, penulis berharap didalam peraturan daerah mengenai pajak hotel bisa diatur lebih rinci mengenai ketetapan tarif pajak bagi wajib pajak yang memiliki usaha penginapan-penginapan kecil, tidak harus dalam jumlah yang besar, tetapi dalam jumlah yang sesuai dengan pendapatan yang mereka dapatkan. Semua ini agar tidak ada kecemburuan sosial bagi sesama 89 pengusaha perhotelan, dan pemerintah juga dapat melaksanakan aturan-aturan yang telah dibuat. 4. Perlunya ketegasan dari pemerintah kepada wajib pajak agar bisa lebih disiplin dalam melaksanakan pembayaran pajak, dan pemberian sanksi yang sesuai terhadap wajib pajak agar tidak terjadi hal yang serupa dikemudian hari. 90