HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENYESUAIAN FUNGSI SOSIAL ANAK DOWN SYNDROME USIA 6-12 TAHUN Dessy Nur Millata, Dhian Satya R, S.Kep.,Ns.,M.Kep. ABSTRACT Children with Down syndrome will have a good social needs if the support both morally and materially to enhance the social experience in the community, in fact many families who allowed or even hide them. This research aims to analyze correlation between family support with social function adjust of children with Down syndrome. The design used is non eksperiment with cross-sectional method. As population is parent with sample total 33 parent who have a child with Down Syndrome with non-probability sampling technique, sample saturated types. The variable of this study is family support and social function adjust. Research instrument are using a questionnaire study on interviews of family support and social adjustment. Data analysis using Spearman's rho test. The results showed the majority (75.8%) families provide good support to children with Down syndrome. And more than half (63.6%) Down Syndrome child had a good social adjustment function. From the results obtained Spearman's rho test value ρ = 0.029, which means there is a significant relationship between family support with social function adjust of children with Down syndrome. The implication of this study is the lack of family support that will lead to less children have good social adjustment, so the child are given the support it will be motivated to improve their adaptation in society. Keywords: Family support, Social adjust, Down Syndrome baik dan buruk yang ada dalam PENDAHULUAN Anak berkebutuhan khusus masyarakat. (ABK) adalah anak dengan karak- Sekitar enam puluh juta orang di teristik khusus yang berbeda dengan dunia menyandang tunagrahita, dian- anak pada umumnya tanpa selalu taranya 7,2 juta orang hidup di menunjukkan pada ketidak- mampuan Amerika Serikat. Prevalensi Down mental, emosi atau fisik. Cacat secara Syndrome kira-kira 1 berbanding 700 mental dan fisik merupakan salah satu kelahiran. Di dunia, lebih kurang ada 8 ciri-ciri dari anak yang menderita juta Down Syndrome (Geniofam, 2010). Indonesia, dari hasil survei terbaru, Down Syndrome termasuk penyebab sudah mencapai lebih dari 300.000 retardasi orang. (Jakarta, kompas. com 29 Maret mental dengan ciri-ciri anak Down 2011). dalam atau Syndrome meningkat jelas pada wanita penyesuaian diri. Penderita Down yang melahirkan anak setelah berusia Syndrome 35 tahun ke atas (National Down banyak adaptif yang kurang kejadian Di kemampuan intelektual yang rendah kemampuan Angka Syndrome. mendapat dukungan dan pengasuhan Syndrome yang baik dari keluarganya, keluarga Syndrome incidences and maternal terkesan menutup diri akibat malu age, New York, 2009, dikutip dalam mempunyai anggota keluarga dengan Wong, Donna, et.al., 2008). kondisi tersebut. Keluarga mempunyai Society: Beberapa About Down orang tua Down ABK peranan yang sangat penting dalam mengalami ketidaknyamanan secara perkembangan fisik dan mental anak sosial baik dilingkup keluarga besar karena dengan orang tualah anak maupun dalam masyarakat, antara lain pertama kali berinteraksi. Nurhayati keluarga merasa anak ABK memiliki (2008) menjelaskan peran orang tua kekurangan, adalah memberikan dasar pendidikan bahwa lingkungan akan menerima agama, menciptakan suasana rumah anak tersebut dengan baik, dampaknya yang hangat dan menyenangkan, serta pada anak tidak memiliki pengalaman memberikan pemahaman akan norma berada di lingkungan berbeda dan sehingga tidak yakin semakin menghambat potensi anak untuk mengembangkan kemampuan interaksi sosial sesuai tahap perkembangannya. METODE Desain penelitian yang digunakan adalah Non-Eksperimen dengan metode Correlations Study, mengenai Jika lingkungan rumah secara hubungan dukungan keluarga dengan keseluruhan memupuk perkembangan penyesuaian fungsi sosial anak Down sikap sosial yang baik, kemungkinan Syndrome usia 6-12 tahun. Sebagai besar anak akan menjadi pribadi yang populasi baik. Pentingnya dukungan keluarga jumlah sampel 33 orangtua yang terhadap hal tersebut dilakukan supaya memiliki dapat kemampuan dengan pendekatan non probability dan mencegah sampling. sampling jenuh. Instrumen meningkatkan penyesuaian sosial adanya perkembangan perilaku negatif penelitian pada tentang anak Down Syndrome. adalah anak orangtua Down menggunakan dukungan dengan Syndrome kuesioner keluarga dan Berdasarkan latar belakang di atas, wawancara tentang penyesuaian sosial. maka Data dianalisa dengan menggunakan penulis mencoba meneliti hubungan dukungan keluarga dengan penyesuaian fungsi sosial anak Down Syndrome usia 6-12 tahun. uji Spearman’s rho. HASIL PENELITIAN Tabel 1 Tabulasi silang hubungan dukungan keluarga dengan penyesuaian fungsi sosial anak Down Syndrome usia 6-12 tahun bulan Juni 2014 (n=33) Penyesuaian Fungsi Sosial Baik Dukungan Keluarga Cukup Total Kurang Frekuen Presen Frekuen Presen Frekuen Presen si tase si tase si tase (f) (%) (f) (%) (f) (%) f % Baik 4 16 17 68 4 16 25 100 Cukup 0 0 4 57.1 3 42.9 7 100 Kurang 0 0 0 0 1 100 1 100 Total 4 12.1 21 63.6 8 24.2 33 100 Berdasarkan tabel 1 menun- Berdasarkan uji Spearman’s Rho = 0.029, ( ≤ 0,05) jukkan dari 25 responden dengan dan didapatkan kriteria dukungan keluarga yang baik dan r = 0.380, yang artinya Ho ditolak terdapat 17 responden (68%) memiliki dan menunjukkan hubungan sedang anak dengan penyesuaian fungsi sosial dan berpola positif yang cukup. Sedangkan dari 7 res- terdapat hubungan antara dukungan ponden dukungan keluarga dengan penyesuaian fungsi keluarga yang cukup, 4 responden sosial anak Down Syndrome usia 6-12 (57.1%) memiliki anak dengan penye- tahun. dengan kriteria yang artinya suaian fungsi sosial yang cukup. Dan sisanya hanya 1 responden (100%) dengan kriteria dukungan keluarga yang kurang dan memiliki anak dengan penyesuaian fungsi sosial yang kurang. PEMBAHASAN 1. Dukungan Keluarga Anak Down Syndrome Dukungan keluarga yang diberikan kepada anak Down Syndrome sebagian besar adalah baik. Hal disimpulkan bahwa usia tersebut karena adanya dukungan yang mampu diberikan oleh keluarga akan member- keluarga yang diberikan berdasarkan kan pengaruh positif, sehingga anggota tahap perkembangan anak. Selanjutnya keluarga akan termotivasi dalam me- tipe keluarga mempengaruhi dukungan lakukan segala hal dalam menghadapi keluarga. Dari hasil tabulasi silang segala masalah yang dihadapinya. didapatkan 28 responden (84.8%) Menurut Purnawan (2008) faktor- dengan tipe keluarga inti diantaranya faktor yang mempengaruhi dukungan memiliki dukungan keluarga yang baik keluarga antara lain usia, pendidikan sebanyak atau faktor Menurut Cox, Owen Henderson & emosional dan spiritual. Pada hasil Margand (1992 dalam Berns, 2007) penelitian tabulasi silang karakteristik hubungan responden berdasarkan usia, mayoritas mempengaruhi perlakuan ibu terhadap 13 anak. Apabila seorang ayah secara tingkat pengetahuan, responden yang memberikan mempengaruhi orangtua 24 dukungan responden ayah (85.7%). dengan dukungan keluarga yang baik berusia emosional >40 tahun, 11 responden berusia 31-40 terhadap ibu, ibu cenderung lebih tahun dan 9 responden berusia 20-30 terlibat dan memiliki interaksi positif tahun. Menurut Friedman (2010) ibu dengan anaknya. yang masih muda cenderung untuk peneliti dari lebih atau didapatkan bentuk tipe keluarga yang mengenali kebutuhan anaknya dan lengkap (keluarga inti) cenderung juga lebih egosentris dibandingkan memiliki dukungan keluarga yang baik ibu-ibu yang lebih tua. Responden karena hubungan yang baik antara dengan usia yang lebih tua cenderung ayah dan ibu akan memberikan koping lebih memiliki pengalaman dalam hal keluarga yang baik dan pola dukungan merawat dan lebih mudah untuk yang efektif baik secara emosional dan memahami keinginan dan kebutuhan finansial sehingga akan mempermudah anak dibandingkan ibu dengan umur keluarga yang masih muda. Hal ini dapat permasalahannya. tidak bisa merasakan memberikan ibu dukungan Menurut hasil dalam asumsi penelitian menghadapi 2. Penyesuaian Fungsi Sosial Anak anak Down Syndrome Penyesuaian sosial diartikan sebagai keberhasilan seseorang untuk menyesuaikan diri terhadap orang lain pada umumnya dan terhadap kelompoknya pada khususnya. Orang yang dapat menyesuaikan diri dengan baik mempelajari berbagai keterampilan sosial seperti kemampuan untuk menjalin hubungan secara diplomatis dengan orang lain, baik teman maupun orang yang tidak dikenal, sehingga sikap orang lain terhadap mereka menyenangkan oleh bertambahnya umur anak, maka (Hurlock, 2012). Namun berdasarkan fakta lapangan sebagian besar anak Down Syndrome tidak menunjukkan sikap adaptasi yang baik. Salah satu faktornya adalah usia anak. Hal tersebut dibuktikan dalam tabulasi silang yang menunjukkan bahwa sebanyak 21 responden (63.6%) anak mengalami penyesuaian fungsi sosial yang cukup. . Semakin tua usia anak maka semakin meningkat proses penyesuaian fungsi sosialnya. Sebab, ketika anak sudah menempati atau mengenal lingkungannya dalam jangka waktu yang lama dan diikuti akan dapat dengan mudah beradaptasi dan memiliki kepuasan atas dirinya. Untuk menjadi orang yang berpenyesuaian baik, semua anak harus mempunyai masa kanak-kanak yang cukup bahagia. Karena masa kanak-kanak adalah saat diletakkannya landasan untuk kehidupan kelak, jika anak meletakkan dasar-dasar yang menjamin kebahagiaan di masa kanakkanak, mereka bagaimana akan mengetahui berperilaku sedemikian rupa hingga mereka dapat mencapai kebahagiaan dalam kehidupannya. (Hurlock, 2012). Dalam permasalahan sikap sosial ini siswa belum mampu menunjukkan sikap berpartisipasi dalam kehidupan sosial dan belum mampu menunjukkan perannya dalam kelompok sosialnya. Hal tersebut dikarenakan ABK dengan IQ yg rendah kurang mampu dalam mengungkapkan permasalahan yang dirasakannya kecuali bila siswa diberi pertanyaan ataupun perhatian terlebih dahulu. 3. Hubungan Dukungan Keluarga dukungan tambahan dari keluarga dan Fungsi masyarakatnya, agar mereka masih Sosial Anak Down Syndrome Usia mampu untuk menjalani hidup yang 6-12 Tahun utuh, dengan Penyesuaian Berdasarkan tabel 5.12 dapat dijelaskandari hasil penelitian 33 responden didapatkan dari 25 responden yang mempunyai anak dengan penyesuaian fungsi sosial yang cukup sebanyak 17 responden (68%), yang mempunyai anak dengan penyesuaian fungsi sosial yang baik dan kurang masing-masing sebanyak 4 responden (16%). Beberapa keluarga mengatakan bahwa mereka tetap memberikan perhatian yang lebih kepada anak mereka karena anak dengan kebutuhan khusus seperti itu jika tidak dipenuhi keinginannya maka anak tersebut akan mudah marah, menangis, bahkan mengamuk. Dengan adanya dukungan berupa penilaian, instrumental, informasional dan emosional anak akan mendapat dorongan untuk menghadapi segala masalah yang dialaminya termasuk masalah ketidakmampuan mental, intelektual, fisik, emosional maupun sosial. Para pengidap Down Syndrome mungkin membutuhkan bahagia, dan produktif (Geniofam, 2010). Menurut Hurlock (2012) dukungan emosional memberikan individu perasaan nyaman, merasa dicintai saat mengalami depresi, bantuan dalam bentuk semangat, empati, rasa percaya, perhatian sehingga individu yang menerimanya merasa berharga. Berdasarkan fakta lapangannya bahwa sebagian besar baik orangtua maupun anggota keluarga lain selalu memberikan dukungan berupa motivasi dan dorongan kepada anak untuk lebih sering berkomunikasi kepada orang lain meskipun dengan keterbatasan fisik dan mental yang dialami anak. Beberapa anak Down Syndrome mengalami kehidupan sosial yang cukup. Pada penelitian ini didapatkan 20 dari 33 anak Down Syndrome dinilai cukup dalam kemampuan penyesuaian fungsi sosialnya dengan presentase 68%. Berdasarkan uji Spearman’s Rho menunjukkan = 0,029, ( < 0,05) artinya secara statistik terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan penyesuaian fungsi sosial anak Down Syndrome. Keluarga memegang peranan penting pada kemampuan penyesuaian sosial mereka terkait dengan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri dan lingkungannya sangat terbatas. KESIMPULAN Dukungan keluarga pada anak Down Syndrome sebagian besar tergolong dalam kriteria dukungan yang baik. Penyesuaian fungsi sosial Baihaqi. 2008. Psikologi Pertumbuhan Kepribadian Sehat untuk Mengembangkan Optimisme. Bandung: Remaja Rosdakarya Berns, R. M. 2007. Child, Family, School, Community: Socialization and Support. Seventh Edition. California: Thomson Wadsworth Dayu. A.P. 2012. Mendidik Anak ADHD. Jogjakarta: Javalitera Desmita. 2010. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA pada anak Down Syndrome lebih dari separuh tergolong cukup. Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan penyesuaian fungsi sosial anak Down Syndrome. DAFTAR PUSTAKA Adriana, Dian. 2011. Tumbuh Kembang & Terapi Bermain pada Anak. Jakarta: Salemba Medika Agustiani, H. 2006. Psikologi Perkembangan Ekologi Kaitannya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri. Bandung: Refika Aditama Ahmadi, Abu. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: RINEKA CIPTA Ali, M, Ansory, M. 2004. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara Ericzen, Baker, et al, 2005 dalam The Journal of Early and Intensive Behavioral Intervention. 2008 Friedman, Marilyn M, dkk. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC Geniofam. 2010. Mengasuh & Mensukseskan Anak Berkebutuhan Khusus. Jogjakarta: Garailmu Hardman. 2002 dalam Hidayati. 2011. Jurnal perkembangan Anak Berkebutuhan Khusus Hidayat, A. A.. (2011). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika Hurlock, Elizabeth. 2012. Perkembangan Anak Jilid 1 Edisi 6. Jakarta: Erlangga Hurlock, Elizabeth. 2012. Perkembangan Anak Jilid 2 Edisi 6. Jakarta: Erlangga PH.D & David A. Dia, MSW, PH.D. The university of Tennessee Memphis campus Kartono, K. 2007. Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). Bandung: Mandar maju Santrock, J. W. 2007. Life-Span Development Jilid 2. Jakarta: Erlangga Kartono, Kartini.2014. Patologi Sosial Jilid 1. Jakarta: RajaGrafindo Persada Siswanto. 2007. Kesehatan Mental; Konsep, Cakupan da Perkembangannya. Yogyakarta: ANDI Libal, Autumn. 2009. Namaku Bukan Si Lamban Pemuda Penyandang Tunagrahita. Yogyakarta: KTSP Lusia, K 2010, Teori Baru Penyebab Down Syndrome, 29 Maret 2010, Kompas.com Health, diakses 15 April 2014, http://health.kompas.com/read/201 0/03/29/11191896/www.kompas.c om Nancy E Reichman, Hope Cormanm Kelly Noonan. Matern Child Health. 2008. Impact of Child Disability on the Family Nevid, Jeffrey, et al. 2005. Psikologi Abnormal. Jakarta: Erlangga Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Medika Salemba Pieter, Herri Zan, Janiwarti Bethsaida, Saragih Marti. 2011. Pengantar Psikopatologi untuk Keperawatan. Jakarta: Kencana The Journal of Early and Intensive Behavioral Intervention. 2008. Suzan L Neely Barnes, MSW, Sunaryo. 2004. Psikologi Keperawatan. Jakarta: EGC Untuk Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC Somantri, Sutjihati. 2007. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Refika Aditama Wong, Donna, et.al. 2008. Nursing Care of Infants and Children. Canada: Elsevier