Anggaran (Master Budget)

advertisement
BAB 6
Anggaran (Master Budget)
1.
Definisi Anggaran
Ada banyak definisi mengenai anggaran (Budget) yang pada umumnya
mempunyai ciri yang sama bahwa yang diangap dengan anggaran merupakan suatu
rencana tertulis mengenai aktivitas-akativitas yang akan dilaksanakan oleh suatu
organisasi selama periode tertentu yang dinyatakan dalam satuan uang.
Anggaran yang lengkap mencakup rencana untuk seluruh perusahaan dimana dapat
memberikan pada manjemen proyeksi yang dapat dipercaya tentang hasil dari
rencana sebelum rencana tersebut dilaksanakan,karena sewaktu menyusun anggaran
kita diharuskan un tuk memperhitungkan semua faktor yang mempengaruhi rencana
dan memaksa kita untuk membuat analisa berdasarkan kenyataan yang ada.
2.
Macam- macam Anggaran
(i). Anggaran yang diperuntukan (Appropriation Budget)
Anggaran yang memberikan batas dari pada pengeluaran yang boleh
dilakukan.Batas ini merupakan jumlah maksimum yang boleh dikeluarkan
untuk suatu kegiatan /hal tertentu. Biasanya jenis anggaran ini
dipergunakan pemerintah.Anggaran jenis ini dipakai juga diperusahaan
tapi dalam hal tertentu yang sifatnya terbatas seperti anggaran penelitan
dan pengembangan (R &D) serta advertensi.Evaluasi hanya terbatas
apakah pengeluaran lebih besar dari anggaran yang telah ditetapkan.
(ii). Anggaran berbasis Kinerja (Performance Budget)
Anggaran yang didasarkan atas fungsi,aktivitas dan proyek .Dengan
demikian fokus ditujukan pada fungsi dan kegiatan –kegiatan yang harus
dilakukan sehingga biaya-biaya yang dikeluarkan memungkinkan untuk
dihadapkan dengan hasil/kinerja yang dicapai dan dapat dilakukan
penilaian efesiensi atau in-efesiensi pengeluaran.
(iii). Anggaran Statis (Fixed Budget)
Anggaran statis adalah anggaran yang dibuat berdasarkan out produksi
yang tetap untuk satu tingkat kegiatan
( one level of activity) seperti
persentase dari kapasitas terpasang,jumlah produk yang dihasilkan dalam
periode tertentu,jumlah jam yang dikerjakan dalam waktu tertentu.
(iv). Anggaran Luwes /fleksibel (Flexible budget)
Anggaran luwes adalah anggaran yang jumlah rupiahnya untuk suatu masa
didasarkan atas tingkat aktivitas produksi.Dengan demikian angggaran
luwes adalah anggaran yang dibuat sedemikian rupa,sehingga mudah
disesuaikan dengan tingkat produksi atau tingkat kapasitas yang berbedabeda
Anggaran (Master Budget)
3.
Manfaat Anggaran
Manfaat yang diperoleh dengan membuat anggaran adalah sebagai berikut:
1) Adanya anggaran dapat mempermudah koordinasi antara segala macam tugas
di dalam organisasi.
2) Anggaran dapat memberikan pedoman secara garis besar dalam mencapai
tujuan-tujuan perusahaan.
3) Anggaran sangat berguna di dalam menganalisa operasi-operasi yang sudah
terencanakan.
4) Karena di dalam anggaran sudah resmi disebutkan apa saja yang diperkirakan
akan bisa dicapai, maka anggaran bisa dijadikan ukuran untuk menilai
pelaksanaan operasi mencapai tujuan itu.
5) Karena anggaran bisa menjadi indikator tentang kejadian-kejadian yang akan
dihadapi, maka manajemen bisa meramalkan maslah yang akan muncul dan
dapat membuat tindakan koreksi
4.
Kelemahan Anggaran
Adapun keburukan-keburukan dengan adanya anggaran adalah:
1) Karena sudah ada anggaran, maka perusahaan hanya dapat menjalankan satu
rencana saja.
2) Tujuan-tujuan yang tidak realistis atau terlalu muluk yang dibuat oleh
manajemen,akan menimbulkan reaksi negatif dari para karyawan apabila
tujuan-tujuan itu tidak bisa tercapai.
3) Bagian-bagian tertentu di dalam perusahaan akan sulit merangsang
pengendalian biaya,apabila para pengawas dan para karyawan berkeyakinan
bahwa jika anggaran sekarang ini tidak sampai habis terpakai,maka anggaran
yang akan datang pastilah lebih kecil.
5.
Anggaran Induk
Anggaran Induk (Master Budget ) menerjemahkan sasarn organisasi jangka
pendek kedalam langkah-langkah tindakan.Anggaran Induk adalah Rencana
aktivitas operasional dan keuangan organisasi untuk periode tertentu yang
biasanya jangka pendek satu tahun ,satu kuartal dan satu bulan Blocher, Chen,
Cokins, Lin ( 2005)
Anggaran induk mencakup semua fungsi dan tingkatan manajemen, walaupun
langkah- langkah merumuskan anggaran di masing-masing perusahaan tidak
sama.Ada dua pandangan ekstrim yang saling bertentangan mengenai cara-cara
menyusun anggaran induk, yaitu: (i) langkah pendekatan manajemen puncak
dimana datangnya masukan hanya dari para pejabat tinggi (top down approach)
dan (ii). pendekatan yang berakar dari semua tingkatan manajemen ikut serta
memberi masukan (Buttom-Up approach). Seluruh tingkatan Manajemen
sebaiknya diikutsertakan penyusunan Anggaran sehingga dapat meningkatkan
koordinasi dari seluruh unit kerja .Dengan diikut sertakan semua unit kerja
dalam menyusun anggaran juga menciptakan harmoni internal dan satu suara
yang sama antara manajer dan karyawan yang berkaitan dengan tujuan.Pada saat
sekarang perhatian difokuskan kepada implikasi perilaku dari penyediaan data
yang dibutuhkan untuk perencanaan dan pengendalian bagi manajemen.
96
Anggaran (Master Budget)
Anggaran memainkan peran yang penting dalam mempengaruhi perilaku
individu dan kelompok disetiap tingkatan proses manajemen yang meliputti :
(1). Menetapkan tujuan unit /perusahaan
(2) menginformasikan kepada individu mengenai apa yang harus mereka
berikan untuk mencapai tujuan tersebut
(3). Memotivasi kinerja yang diinginkan
(4). Mengevaluasi kinerja
(5) memberikaqn saran kapan tindakan korektif sebaiknya diambil dan
dilakukan
Adapaun Urutan-Urutan Dalam Menyusun Anggaran Induk sebagai berikut:
(1) Anggaran hasil penjualan (anggaran penjualan)
(2) Anggaran produksi
(3) Anggaran pembelian bahan baku (bahan langsung)
(4) Anggaran pemakaian bahan baku
(5) Anggaran tenaga kerja langsung
(6) Anggaran biaya overhead pabrik
(7) Anggaran persediaan akhir
(8) Anggaran harga pokok penjualan
(9) Anggaran biaya/ongkos penjualan
(10) Anggaran biaya administrasi
(11) Anggarann perhitungan rugi/laba
(12) Anggaran kas
(13) Anggaran neraca
Diagram hubungan antara anggaran modal, anggaran operasional dan anggaran
keuangan.
Sasaran strategi, tujuan jangka
panjang, rencana jangka
panjang
Anggaran Modal
Sasaran jangka Pendek
Anggaran Penjualan
Anggaran
produksi
Anggaran bahan
baku langsung
Anggaran
Tenaga Kerja
Langsung
Anggaran beban
administrasi Penjualan
Anggaran
Operasi
Anggaran
Overhead Pabrik
Anggaran kas
Keuangan Proforma
Anggaran Laporan Laba Rugi
Anggaran Neraca Anggaran
Laporan Aliran Kas
Anggaran
Keuangan
97
Anggaran (Master Budget)
Neraca dan informasi tambahan yang berikut ini akan dipakai untuk menyusun
anggaran induk pada P.T. INDO GLOBAL MANDIRI triwulan pertama tahun 2015.
PT.INDO GLOBAL MANDIRI
NERACA
Per-31 Desember 2014
AKTIVA
I. Aktiva Lancar
I.1 Kas
I.2. Piutang
I.3. Persd. Bahan Baku dan Penolong
I.4. Barang Jadi
Sub-Total Aktiva Lancar
II. Aktiva Tetap
II.1. Bangunan
Akumulasi Depresiasi
II.2 Peralatan dan Mesin
Akumulasi Depresiasi
Sub-Total Aktiva Tetap
TOTAL AKTIVA
Jumlah
Rp
Rp
Rp
Rp
53.500.000
664.650.000
33.000.000
196.500.000
Rp 375.000.000
(Rp 35.700.000)
Rp 40.000.000.000
(Rp 242.300.000)
Rp
947.650.000
Rp
339.300.000
Rp 3.757.700.000
Rp 4.097.000.000
Rp 5.047.650.000
HUTANG DAN EKUITAS
III. Hutang Lancar
III.1.Hutang Dagang
III.2.Hutang Non Dagang
Sub-Total Hutang Lancar
IV.Hutang Jangka Panjang
Sub-Total Hutang
V.Ekuitas
V.1 Modal Saham
V.2 Laba yg dithn (Retained Earning)
Sub Total Ekuitas
TOTAL HUTANG DAN EKUITAS
Rp
46.350.000
Rp
5.150.000
Rp
51.500.000
Rp 1.000.000.000
Rp 1.051.500.000
Rp 3.500.000.000
Rp 496.150.000
Rp 3.996.150.000
Rp 5.047.650.000
Dalam rangka penyusunan anggaran tahun Triwulan –I
Panitia Budget dirumuskan sebagai berikut :
2015 hasil keputusan
1. Estimasi Penjualan Per-Wilayah Januari- Maret 2004
Jenis Biaya
Wilayah -1
Wilayah- 2
Wilayah- 3
Total
Januari
1.500 unit
1.400 unit
1.750 unit
4.650 unit
Februari
2.250 unit
2.500 unit
2.750 unit
7.500 unit
Maret
1.000 unit
850 unit
1.500 unit
3.350 unit
98
Anggaran (Master Budget)
2. Biaya Variabel
Biaya variabel ditetapkan dengan persentase tertentu dari nilai penjualan (% x
Penjualan dalam Rupiah ) sebagai berikut :
Komisi Penjualan
= 5%
Perjalanan Dinas dan transport = 3%
Promosi / Reklame / Iklan
= 7%
3. Biaya Tetap Per-bulan
No
1
2.
3.
4
5.
6
7
8
9
10
11
Jenis Biaya
Bahan Tidak Langsung
Tenaga Kerja Tidak Langsung
Pemeliharaan dan Reparasi
Energi
Asuransi
PBB dan Pajak lainnya
Depresiasi (Messin dan Bangunan)
Gaji Tenaga Penjualan
Gaji Dirtksi dan Manajer
Biaya Administrasi dan Umum
Biaya Penjualan
TOTAL
Jumlah (Rp)
Rp 10.000.000
Rp 4.500.000
Rp 6.000.000
Rp 7.500.000
Rp 1.000.000
Rp 3.000.000
Rp 6.750.000
Rp 7.000.000
Rp 10.000.000
Rp 7.500.000
Rp 6.500.000
Rp 69.750.000
4. Persediaan Barang Jadi, Jumlah yang Dikehendaki * (Unit)
1 Januari 4.750 unit
31 Januari 4.500 unit
28 Februari 4.900 unit
31 Maret
5.500 unit
5. Data-data Lain
Harga penjualan rata-rata
Rp. 150.000 per unit
Harga bahan baku
Rp. 25.000 per unit
Pembelian Bulan Desember
Rp. 128.750.000
Persediaan akhir bahan baku yang diinginkan sebesar 30% dari jumlah produksi
bulan yang akan datang (kebijaksanaan ini sudah dilaksanakan tahun tahun
sebelumnya)
Produksi April
3.000 unit
Jam kerja tenaga langsung 3 jam per unit
Kebutuhan Bahan baku
1 unit per produk
Biaya tenaga kerja
Rp.2.250 per jam
Tarif pajak perseroan
30 %
Tingkat Biaya Overhead Pabrik Variabel.per Jam Kerja Langsung
Tenaga kerja tidak langsung = Rp. 1.000
Pemeliharaan dan reparasi = Rp. 1.500
Energi
= Rp. 2.750
99
Anggaran (Master Budget)
Pajak Upah Tenaga kerja = Rp. 500
Diminta ; Menyusun Anggaran Induk Triwulan I/2015
Penyelesaian :
1. ANGGARAN PENJUALAN
Ramalan penjualan (sales forecast) adalah dasar untuk menyusun anggaran penjualan
dan semua anggaran lainnya Sales Farcast dan Anggaran penjualan Triwulan
pertama 2001 adalah :
ILUSTRASI: 1
Jenis Biaya
Harga Jual Perunit*
Wilayah -1
Wilayah- 2
Wilayah- 3
Total
Penjualan Dalam
Nilai Rupiah
Wilayah-1
Wilayah -2
Wilayah-3
Jumlah
PT IndoGlobal Mandiri
Anggaran Penjualan
Triwulan Pertama 2015
Januari
Februari
Rp 150.000
1.500 unit
1.400 unit
1.750 unit
4.650 unit
(000 Rp)
Rp 225.000
Rp 210.000
Rp 262.500
Rp 697.500
Maret
Jumlah
Rp 150.000 Rp 150.000
2.250 unit
2.500 unit
2.750 unit
7.500 unit
(000 Rp)
Rp 337.500
Rp 375.000
Rp 412.500
Rp 1.125.000
Rp 150.000
1.000 unit
850 unit
1.500 unit
3.350 unit
(000 Rp)
Rp 150.000
Rp 127.500
Rp 225.000
Rp 502.500
= 4.750 unit
= 4.750 unit
= 6.000 unit
= 15.500 unit
(000 Rp)
= Rp 712.500
= Rp 712.555
= Rp 900.000
= Rp 2.325.000
2. ANGGARAN PRODUKSI
Anggaran produksi bisa disusun dari informasi yang diberikan oleh anggaran
penjualan dan dari taksiran tentang barang persediaan.Dengan demikian anggaran
penjualan merupakan Preliminary Estimating Facttor terhadap anggaran –anggaran
lainnya .Rumus yang dipakai untuk menghitung produksi yang dibutuhkan di dalam
satu triwulan adalah :
No Keterangan
1
2
3
4
5
Anggaran Penjualan
Ditambah:
Persedian Akhir Yang Diinginkan
Sub-Total
Dikurangi :
Persedian Awal Barangt Jadi
Anggaran Produksi
= xxxxx (5) unit
= xx (2) unit
= xxxxxxx (7) unit
= x (1) unit
= xxxxxx (6) unit
100
Anggaran (Master Budget)
ILUSTRASI :2
PT IndoGlobal Mandiri
Anggaran Produksi
Triwulan I, 2015
Keterangan
1
2
3
4
5
Anggaran Penjualan
Ditambah:
Persedian Akhir Yang
Diinginkan
Sub-Total
Dikurangi :
Persedian Awal
Barang Jadi
Anggaran Produksi
Unit
Jan
4.650 unit
Febr
7.500 unit
Maret
3.350 unit
Jumlah
15.500 unit
4.500 unit
9.150 unit
4.900 unit
12.400 unit
5.500 unit
8.850 unit
14.900 unit
30.400 unit
4.750 unit
4.400 unit
4.500 unit
7.900 unit
4.900 unit
3.950 unit
14.900 unit
16.250 unit
3. ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN LANGSUNG (BAHAN BAKU DAN
MATERIAL)
Besarnya Pembelian-bahan baku tergantung dari produksi masing-masing periode,
jumlah persediaan awal dan dari jumlah persediaan akhir yang diinginkan.
Rumus rumusnya adalah :
Pembelian bahan langsung yangdibutuhkan (unit)
= anggaran produksi (unit) + persediaan akhir yang diinginkan (unit) –
persediaan awal (unit).
Sebagaimana diikhtisarkan dibawah ini
No Keterangan
1
2
3
4
5
Anggaran Produksi
Ditambah:
Persedian Akhir Yang Diinginkan
Sub-Total
Dikurangi :
Persedian Awal Bahan langsung
Pembelian bahan diperlukan
= xxxxx (6) unit
= xx (2) unit
= xxxxxxx (8) unit
= x (1) unit
= xxxxxx (7) unit
Keterangan :
* Untuk memproduksi satu unit barang jadi dibutuhkan satu unit bahan baku
* Diketahui Persedian akhir bahan langsung = 30% x produksi bulan berikutnya
* Dikketahui Produksi April yang akan datang :600 unit= 30% x 600 unit = 180
unit
* Dengan demikian dapat diambil kesimpulan Persedian Bahan awal =30%
xproduksi . bulan berjalan (=Persedian akhir bulan lalu yang diinginkan )
101
Anggaran (Master Budget)
Dari keterangan diatas maka dapat menghitung Pembelian bahan langsung yang
diperlukan sebagaimana pada Ilustrasi -3 dibawah ini
ILUSTRASI-3
PT IndoGlobal Mandiri
Anggaran Pembelian bahan langsung
Triwulan Pertama 2015
No
Item
Bahan diperlukan
untuk
Anggaran Poduksi
Ditambah: Persedian
Akhir Bahan baku
yang diinginkan
Sub-Total
Dikurang:Persedian
awal bahan
Pembelian Bahan
Baku yang
diperlukan dalam unit
Harga Bahan baku
per-unit
Nilai Pembelian
(Dlm 000Rp)
Jan
4.400 unit
Febr
7.900 unit
Maret
3.950 unit
Jumlah
16.250 unit
2.370 unit
1.185 unit
900 unit
4.455 unit
6.770 unit
1.320 unit
9.085 unit
2.370 unit
4.850 unit
1.185 unit
19.955 unit
4.875 unit
5.450 unit
6.715 unit
3.665 unit
15.830 unit
Rp 25.000
Rp 25.000
Rp 25.000
Rp 25.000
Rp 136.250 Rp167.875
Rp 91.625
Rp 377.000
4. ANGGARAN PEMAKAIAN BAHAN LANGSUNG
Anggaran pemakaian bahan (dalam unit dan dalam biaya pemakaian) dibuat
dengan dasar sistem biaya standar (khususnya, banyaknya unit bahan langsung yang
diperlukan untuk memproduksi satu unit barang jadi).
Rumus untuk menentukan biaya pemakaian bahan adalah :Bahan langsung yang
dibutuhkan (unit) X harga bahan per unit.Karena diperlukan satu unit bahan baku
untuk membuat satu unit barang jadi ,maka jumlah unit bahan baku sama dengan
jumlah unit yang diproduksi.
102
Anggaran (Master Budget)
ILUSTRASI- 4
PT IndoGlobal Mandiri
Anggaran Pemakaian bahan langsung
Triwulan Pertama 2015
No
Item
Januari 8.8000
Februari15.800
Maret 7.900
Jumlah
Jlh Unit
4.400 unit
7.900 unit
3.950 unit
16.250 unit
Harga satuan
Rp 25.000
Rp 25.000
Rp 25.000
Rp 25.000
Jumlah (RP)
Rp 110.000.000
Rp 197.500.000
Rp 98.750.000
Rp 387.500.000
5. ANGGARAN TENAGA KERJA LANGSUNG
Standar tenaga kerja biasanya didasarkan atas time study (penelitian waktu) yang
dilakukan oleh para perencanaan teknik produksi .Rumus untuk menentukan biaya
tenaga kerja langsung (direct labor) adalah:
(Unit produksi yang harus dibuat) X (Jam kerja langsung per unit) X (tarif per jam.)
sebagaiman dalam ilustrasi -5 dibawah ini:
ILUSRASI- 5
PT IndoGlobal Mandiri
Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Triwulan 1 2015
Bulan
Januari
Februari
Maret
Jumlah
Jlh Unit
Jam
Kerja
Lgs/unit
4.400 unit
3*
7.900 unit
3
3.950 unit
3
16.250 unit
3
oke
?
Jam Kerja
Lgs-Total
Tarif perjam
Biaya Tenaga
Kerja Langsung
13.200 jam
23.700 jam
11.850 jam
48.750 jam
?
Rp 2.250
Rp 2.250
Rp 2.250
Rp 2.250
?
Rp 29.700.000
Rp 53.325.000
Rp 26.662.500
Rp 109.687.500
6. ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK
Anggaran biaya overhead pabrik disediakan untuk berbagai macam tingkat
produksi.Jumlah dipecah menjadi komponen-komponen tetap (dinyatakan dengan
rupiah) dan komponen-komponenvariabel (dinyatakan tarif dan didasarkan atas jam
kerja langsung).
Rumus menghitung jumlah biaya overhead pabrik adalah: Overhead tetap per item +
(jumlah Anggaran jam kerja langsung X tarif biaya variabel per jam).
103
Anggaran (Master Budget)
ILUSTRASI- 6
PT IndoGlobal Mandiri
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Januari , 2015
(Jam kerja langsung : 2.650) ( 2.750)
Jenis Biaya
1
2.
3.
4
5
6
7
8
9
Bahan Tidak Langsung
Tenaga Kerja Tidak
Langsung
Pemeliharaan dan
Reparasi
Gas dan Listrik
Energi
Asuransi
PBB dan Pajak lainnya
Depresiasi (Mesin dan
Bangunan)
PPH-Pasal 21
Jumlah
Biaya Tetap
( Rp)
Rp 10.000.000
Rp 4.500.000
Biaya
Variabel (Rp)
0
Rp 2.650.000
Jumlah
( Rp )
Rp 10.000.000
Rp 7.150.000
Rp 6.000.000
Rp 3.975.000
Rp 9.975.000
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
1.500.000
1.000.000
1.350.000
3.000.000
6.750.000
0
Rp 7.287.500
0
0
0
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
0
Rp 34.100.000
Rp 1.325.000
Rp 15.237.500
1.500.000
8.287.500
1.350.000
3.000.000
6.750.000
Rp 1.325.000
Rp 49.337.500
Perhitungan Biaya overhead pabrik Variabel bulan januari dengan jam kerja
langsung sebesar 2650 jam sebagai berikut :
(1). Tenaga kerja tidak langsung = 2.650 jam x Rp 1.000 (Tarif per-jam) =
Rp 2.650.000
(2). Pemeliharaan dan Reparasi = 2.650 jam x Rp 1.500 (tarif per-jam) =
Rp 3.975.000
(3). Energi =2.650 jam x Rp 2.750 (tarif perjam ) = Rp 7.287.500
(4). PPH-Pasal 21=2.650 jam x Rp 500 (tarif perjam ) = Rp 1.325.000.
ILUSTRASI- 6.A
PT IndoGlobal Mandiri
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Februari, 2015
(Jam kerja langsung : 4.750) (4.800)
No
Jenis Biaya
1
2.
3.
4
5
Bahan Tidak Langsung
Tenaga Kerja Tidak Langsung
Pemeliharaan dan Reparasi
Gas dan Listrik
Energi
Biaya Tetap
( Rp)
Rp 10.000.000
Rp 4.500.000
Rp 6.000.000
Rp 1.500.000
Rp 1.000.000
Biaya
Variabel (Rp)
0
Rp 4.750.000
Rp 7.125.000
0
Rp 13.062.500
Jumlah
( Rp )
Rp 10.000.000
Rp 9.250.000
Rp 13.125.000
Rp 1.500.000
Rp 14.062.500
104
Anggaran (Master Budget)
No
6
7
8
9
Jenis Biaya
Asuransi
PBB dan Pajak lainnya
Depresiasi (Mesin dan
Bangunan)
PPH-Pasal 21
Jumlah
Biaya Tetap
( Rp)
Rp 1.350.000
Rp 3.000.000
Rp 6.750.000
Biaya
Variabel (Rp)
0
0
0
Jumlah
( Rp )
Rp 1.350.000
Rp 3.000.000
Rp 6.750.000
0
Rp 34.100.000
Rp 2.375.000
Rp 27.312.500
Rp 2.375.000
Rp 61.412.500
Perhitungan Biaya overhead pabrik Variabel bulan Februari dengan jam kerja
langsung sebesar 4.750 jam sebagai berikut :
(1). Tenaga kerja tidak langsung = 4.750 jam x Rp 1.000 (Tarif per-jam) =
Rp 4.750.000
(2). Pemeliharaan dan Reparasi = 4.750 jam x Rp 1.500 (tarif per-jam ) =
Rp 7.125.000
(3). Energi = 4.750 jam x Rp 2.750 (tarif perjam ) = Rp 13.062.000
(4). PPH-Pasal 21= 4.750 jam x Rp 500 (tarif perjam) = Rp 2.375.000.
ILUSTRASI- 6.B
PT IndoGlobal Mandiri
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Maret, 2015
(Jam kerja langsung : 2.400) (2.600)
No
Jenis Biaya
1
2.
3.
4
5
6
7
8
Bahan Tidak Langsung
Tenaga Kerja Tidak Langsung
Pemeliharaan dan Reparasi
Gas dan Listrik
Energi
Asuransi
PBB dan Pajak lainnya
Depresiasi (Mesin dan
Bangunan)
PPH-Pasal 21
Jumlah
9
Biaya Tetap
(Rp)
Rp 10.000.000
Rp 4.500.000
Rp 6.000.000
Rp 1.500.000
Rp 1.000.000
Rp 1.350.000
Rp 3.000.000
Rp 6.750.000
Biaya
Variabel (Rp)
0
Rp 2.400.000
Rp 3.600.000
0
Rp 6.600.000
0
0
0
Jumlah
( Rp )
Rp 10.000.000
Rp 6.900.000
Rp 9.600.000
Rp 1.500.000
Rp 7.600.000
Rp 1.350.000
Rp 3.000.000
Rp 6.750.000
0
Rp 34.100.000
Rp 1.200.000
Rp 13.800.000
Rp 1.200.000
Rp 47.900.000
Perhitungan Biaya overhead pabrik Variabel bulan januari dengan jam kerja
langsung sebesar 2.400 jam sebagai berikut :
(1). Tenaga kerja tidak langsung = 2.400 jam x Rp 1.000 (Tarif per-jam) =
Rp 2.400.000
(2). Pemeliharaan dan Reparasi = 2.400 jam x Rp 1.500 (tarif per-jam) =
Rp 3.600.000
(3). Energi = 2.400 jam x Rp 2.750 (tarif perjam) = Rp 6.600.000
(4). PPH-Pasal 21= 2.400 jam x Rp 500 (tarif perjam ) = Rp 1.200.000
105
Anggaran (Master Budget)
7. ANGGARAN PERSEDIAAN AKHIR
Anggaran persediaan bahan langsung dan persediaan barang jadi pada akhir bulan
diperlukan untuk laporan keuangan. Rumus menghitung persediaan akhir adalah:
Persediaan akhir (unit) x biaya standar per unit.
Nilai standar persediaan dengan penilaian rata-rata tertimbang (Weighted Avarage)
dihitung dengan Skema dibawah ini
No Keterangan
1
2
3
4
5
5
Anggaran pemakaian bahan langung
Ditambah:
Anggaran tenaga kerja langsung
Ditambah:
Anggaran overhead Langsung
Sub total
Dibagi Anggaran Produksi
Biaya standar (weighted average)
= Rp. xxx (3)
= Rp. xxx (3)
= Rp. xxx (3)
= Rp. xxxxxx (9)
= xxx unit (3)
= Rp. xxxxxx / xxx
= Rp. xxx (3)
Nilai Persedian Standar (Weighted Avarage Inventory)
No Keterangan
1
2
3
4
5
5
Anggaran pemakaian bahan langung
Ditambah:
Anggaran tenaga kerja langsung
Ditambah:
Anggaran overhead Langsung
Sub total
Dibagi Anggaran Produksi
Biaya standar (weighted average)
= Rp. 378.500.000
= Rp. 104.625.000
= Rp. 158.649.500
= Rp. 650.774.500
= 15.500 unit
= Rp. 650.774.500 / 15.500
= Rp. 41.985,45
Formula menghitung persediaan akhir adalah :
Persediaan akhir (unit) x biaya standar unit (Weighted Avarage). Dengan
menggunakan formula tersebut anggaran persedian akhir 2015, pada ilustrasi-7
dibawah ini
106
Anggaran (Master Budget)
ILUSTRASI -7
PT IndoGlobal Mandiri
Anggaran Persediaan Akhir
Triwulan Pertama 2015
Bulan
January
February
Maret
Persediaan akhir
4.500 unit
4.900 unit
5.500 unit
14.900 unit
Biaya standar
Rp 41.985,45
Rp 41.985,45
Rp 41.985,45
Rp 41.985,45
Nilai Persedian
akhir
Rp 188.934.525
Rp 205.728.705
Rp 230.919.975
Rp 625.583.205
8. ANGGARAN HARGA POKOK PENJUALAN
Pedoman menyusun Anggaran Harga Pokok Penjualan mengacu pada Anggaran
Bahan Langsung, Anggaran Tenaga kerja Langsung, anggaran biaya overhead,
ketentuan perhitungan Persedian awal dan perhitungan nilai persedian akhir barang
jadi. Formula untuk menghuitung Anggaran Harga Pokok Penjualan adalah :
No Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
Anggaran pemakaian bahan langung
Ditambah:
Anggaran tenaga kerja langsung
Ditambah:
Anggaran overhead Langsung
Total Biaya Produksi
Ditambah:
Persediaan barang jadi
Sub total
Dikurangi: Persediaan Akhir
Harga Pokok Penjualan
= Rp. xx (2)
= Rp. xx (2)
= Rp. xx (2)
= Rp. xxxxxx (6)
= Rp. xxx (3)
= Rp. xxxxxxxxx (9)
= Rp. xx (2)
= Rp. xxxxxxx (7)
107
Anggaran (Master Budget)
108
ILUSTRASI :8
PT IndoGlobal Mandiri
Anggaran Harga Pokok Penjualan
Triwulan Pertama 2015
Januari
Anggaran:
Pemakaian Bahan
Langsung
Ditambah:Anggaran :
Tenaga Kerja Langsung
Ditambah :Anggaran :
Overhead Pabrik
Total Biaya Produksi
Ditambah : *Persediaan
Awal: Barang Jadi
Barang Tersedia Dipakai
Dikurangi:Persedian Akhir
Barang jadi
Harga Pokok Penjualan
CATATAN: Perhitungan
Persedian awal Barang
Jadi
Persedian Awal Barang
Jadi
Nilai standar Persedian
barang jadi
*Nilai standar Persedian
awal Barang jadi
Februari
Maret
Jumlah
Rp 110.000.000
Rp 197.500.000
Rp 98.750.000
Rp 387.500.000
Rp 29.700.000
Rp 53.325.000
Rp 26.662.500
Rp 104.625.000
Rp 49.337.500
Rp 61.412.500
Rp 47.900.000
Rp 158.650.000
Rp 189.037.500
Rp 199.430.888
Rp 312.237.500
Rp 188.934.525
Rp 173.312.500
Rp 205.728.705
Rp 674.587.500
Rp 594.094.118
Rp 388.468.380
Rp 188.934.525
Rp 501.172.025
Rp 205.728.705
Rp 379.041.205
Rp 230.919.975
Rp 1.268.681.618
Rp 625.583.205
Rp 199.533.855
Rp 295.444.000
Rp 148.121.230
Rp 643.099.085
4.750 unit
4.500 unit
4.900 unit
14.150 unit
Rp 41.985,45
Rp 41.985,45
Rp 41.985,45
Rp 41.985,45
Rp 199.430.888
Rp 188.934.525
Rp 205.728.705
Rp 594.094.118
9. ANGGARAN BIAYA PENJUALAN
Anggaran terdiri komponen-komponen variabel dan tetap; biaya-biaya yang
variabel akan naik-turun sesuai dengan fluktuasi penjualan, sedangkan biaya-biaya
tetap setiap bulan tidak berubah.
Biaya variabel ditetapkan dengan persentase tertentu dari nilai penjualan (% x
Penjualan dalam Rupiah) sebagai berikut :
Komisi Penjualan
= 5% (6%)
Perjalanan Dinas dan transport
= 3% (4%)
Promosi/Reklame/Iklan
= 7% (8%)
Sehingga Perhitungan Biaya Penjualan variabel perbulan dengaan formula diatas
sebagaimana tabel dibawah ini
Nilai Penjualan
Variabel Penjualan
Komisi Penjualan 5%
Perjalanan Dinas
dan transportasi
3%
Februari
Rp 697.500.000
Maret
Rp. 125.000.000
Jumlah
Rp 502.500.000
Rp 34.875.000
Rp 56.250.000
Rp 25.125.000
Rp 20.925.000
Rp 33.750.000
Rp 15.075.000
Anggaran (Master Budget)
Februari
Promosi/Reklame
/iklan
Biaya Penjualan
Variabel
7%
Maret
Jumlah
Rp 48.825.000
Rp 78.750.000
Rp 35.175.000
Rp 104.625.000
Rp 168.750.000
Rp 75.375.000
FORMULA:
Menghitung anggaran biaya penjualan adalah:
Biaya tetap per jenis biaya penjualan + [rupiah penjualan X [tingkat biaya variabel
(%)]
ILUSTRASI :9
PT IndoGlobal Mandiri
Anggaran Biaya Penjualan
Januari, 2015
Jenis Biaya
Gaji Tenaga Penjualan
Biaya Penjualan
Biaya Administrasi dan
Umum
Komisi Penjualan
Perjalanan Dinas dan
transportasi
Promosi/Reklame /iklan
Total Biaya Penjualan
Tetap
Rp 7.000.000
Rp 6.500.000
Rp 7.500.000
Variabel
0
0
0
Jumlah
Rp 7.000.000
Rp 6.500.000
Rp 7.500.000
0
0
Rp 34.875.000
Rp 20.925.000
Rp 34.875.000
Rp 20.925.000
0
Rp 21.000.000
Rp 48.825.000
Rp 104.625.000
Rp 48.825.000
Rp 125.626.000
Tetap
Variabel
Jumlah
0
0
0
Rp 56.250.000
Rp 33.750.000
Rp 78.750.000
Rp 168.750.000
Rp 7.000.000
Rp 6.500.000
Rp 7.500.000
Rp 56.250.000
Rp 33.750.000
Rp 78.750.000
Rp 189.750.000
ILUSTRASI :9-B
PT IndoGlobal Mandiri
Anggaran Biaya Penjualan
Februari, 2015
Jenis Biaya
Gaji Tenaga Penjualan
Biaya Penjualan
Biaya Administrasi dan Umum
Komisi Penjualan
Perjalanan Dinas dan transportasi
Promosi/Reklame /iklan
Total Biaya Penjualan
Rp 7.000.000
Rp 6.500.000
Rp 7.500.000
0
0
Rp 21.000.000
109
Anggaran (Master Budget)
ILUSTRASI :9-C
PT IndoGlobal Mandiri
Anggaran Biaya Penjualan
Maret, 2015
Jenis Biaya
Tetap
Gaji Tenaga
Rp 7.000.000
Penjualan
Biaya Penjualan
Rp 6.500.000
Biaya Administrasi Rp 7.500.000
dan Umum
Komisi Penjualan
0
Perjalanan Dinas
dan transportasi
Promosi/Reklame
/iklan
Total Biaya
Penjualan
Variabel
0
Rp
Jumlah
7.000.000
0
Rp
6.500.000
0
Rp
7.500.000
Rp 25.125.000
Rp 25.125.000
Rp 15.075.000
Rp 15.075.000
Rp 35.175.000
Rp 35.175.000
Rp 75.375.000
Rp 96.375.000
0
0
Rp 21.000.000
10. ANGGARAN BIAYA ADMINISTRASI
Biaya administrasi biasannya adalah komponen biaya tetap, karena itu anggaran
untuk suatu bulan dapat dipakai untuk setiap bulan.dan triwulan
ILUSTRASI :10
PT IndoGlobal Mandiri
Anggaran Biaya Administrasi dan Umum
Per Triwulan 2015
Jenis biaya
Januari
Februari
Gaji Direksi dan
Manajer
Biaya Administrasi
dan Umum
Jumlah
Maret
Jumlah
Rp 10.000.000
Rp 10.000.000
Rp 10.000.000
Rp 30.000.000
Rp 7.500.000
Rp 7.500.000
Rp 7.500.000
Rp 22.500.000
Rp 17.500.000
Rp 17.500.000
Rp 17.500.000
Rp 52.500.000
11. ANGGARAN PERHITUNGAN RUGI-LABA ( Budgeted Income Statement )
Hasil terakhir dari semua anggaran operasional, sejak anggaran hasil penjualan,
anggaran harga pokok penjualan, anggaran biaya penjualan dan anggaran biaya
umum dan administrasi dijadikan dasar dalam menyiapkan anggaran rugi-laba.
110
Anggaran (Master Budget)
ILUSTRASI :11
PT Indo Global Mandiri
Anggaran Perhitungan Rugi - Laba
Triwulan I, 2015 (DLM Rp 000)
Anggaraan
Januari
Pendukung
Penjualan
(Ilustrasi-1)
Harga Pokok
Penjualan
(Ilustrasi-8)
Laba Kotor
Biaya Operasi
Biaya Penjualan
(Ilustrasi-9)
Biaya Administrasi
dan Umum
(Ilustrasi-10)
Total Biaya Operasi
Laba Bersih
Sebelum Pajak
Pajak Perseroaan 30
%
Laba Bersih
Februari
Maret
Jumlah
Rp 697.500.000
Rp 1.125.000.000
Rp 502.500.000
Rp 2.325.000.000
Rp 199.533.855
Rp 295.444.000
Rp 148.121.230
Rp 643.099.085
Rp 97.966.145
Rp 829.556.000
Rp 354.378.770
Rp 1.681.900.915
Rp 125.626.000
Rp 189.750.000
Rp 96.375.000
Rp 411.626.000
Rp 17.500.000
Rp 17.500.000
Rp 17.500.000
Rp 52.500.000
Rp 143.125.000
Rp 354.841.145
Rp 207.250.000
Rp 622.306.000
Rp 113.875.000
Rp 240.503.770
Rp. 464.126.000
Rp 1.217.650.915
Rp 106.452.235
Rp 186.691.800
Rp 72.151.130
Rp 365.295.165
Rp 248.388.910
Rp 435.614.200
Rp 168.352.640
Rp 852.355.750
12. ANGGARAN KAS (CASH BUDGET)
Anggaran kas sangatlah penting supaya saldo kas perusahaan selalu stabil, dan
supaya saldo itu tidak pernah menyimpang jauh dari kebutuhan-kebutuhan yang
dihadapi perusahaan.Untuk menyusun anggaran kas dibutuhkan informasi yang
berikut saldo awal kas, penerimaan kas selama suatu periode, dan pengeluaran kas
selama perioda tersebut
A. Penerimaan Kas dari Penjualan
Asumsi dalam menyusun anggaran kas lebih lanjut diketahui :
1. Penjualan kredit diestimasi sebesar 90 % dari total Penjualan bulanan,sisanya
penjualan secara tunai.
2. Penerimaan Hasil penjualan kredit adalah :10 % pada bulan penjualan ,80 %
pada bulan kedua dan Sisanya 10 % diterima pada bulan ketiga penjualan .
.
ILUSTRASI :12
Dimisalkan bahwa semua piutang dari bulan November sudah diterima
pembayarannya sebelum 1 januari 2015. Angka-angka penjualan dihitung secara
tunai dan kredit sebagai berikut:
111
Anggaran (Master Budget)
Penjualan
Bulanan
Penjualan
Tunai (10%)
Penjualan
Kredit (90%)
Desember
Januari
Februari
Maret
Rp 765.000.000
Rp 697.500.000
Rp 1.125.000.000
Rp 502.500.000
Rp 76.500.000
Rp 69.750.000
Rp 112.500.000
Rp 50.250.000
Rp 688.500.000
Rp 627.750.000
Rp 1.012.500.000
Rp 452.250.000
PT IndoGlobal Mandiri
Proyeksi Penerimaan Piutang
Triwulan I, 2015
Bulan
Penjualan
Penjualan
Kredit
Terima Pembayaran
Januari
Desember
80 %
10 %
Rp 688.500.000
Januari
10 %
80 %
10 %
Rp 627.750.000
Februari
10 %
80 %
Maret
10 %
Penerimaan
Piutang
Februari
Maret
Rp 550.800.000
Rp 68.850.000
0
Rp 62.775.000
Rp 502.200.000
Rp 62.775.000
Rp 1.012.500.000
0
Rp.101.250.000
Rp 810.000.000
Rp 452.250.000
0
0
Rp 45.225.000
Rp 613.575.000
Rp 672.300.000
Rp 918.000.000
B. Anggaran Pengeluaran Kas Bahan Langsung
Pengeluaran kas berpedoman atas pembayaran pembelian bahan langsung
(bahan baku).Pembayaran dilakukan 50% pada bulan yang bersangkutan dan 50% di
bulan berikutnya.
ILUSTRASI :13
PT Indo Global Mandiri
Proyeksi Pengeluaran Kas, Bahan Langsung
Triwulan I, 2015
Pembelian
Januari
Desember
50 %
Januari
112
Utang Dagang
Februari
Maret
Rp 128.750.000
Rp 64.375.000
Rp 136.250.000
0
0
Anggaran (Master Budget)
Pembelian
Utang Dagang
Februari
Januari
50 %
50 %
Februari
50 %
50 %
Maret
Rp 68.125.000
Rp 68.125.000
0
Rp 83.937.000
0
Rp 83.937.000
0
0
Rp 132.500.000 Rp 52.062.000
Rp 45.812.500
Rp 129.749.500
Rp 167.875.000
Maret
50 %
Pengeluaran
Kas Bahan lgs
0
Rp 91.625.000
C. Anggaran Kas (Cash Budget )
Untuk menyusun anggaran kas diperlukan informasi yang berikut ini:
1) Saldo awal kas, (Cash Balance, beginning) = CBB
2) Penerimaan kas selama periode ersebut (Cash Receipts) = CR
3) Pengeluaran kas selama periode tersebut (Cash Disbursements) = CD
Maka rumus anggaran kas adalah:
Saldo akhir = Saldo awal + penerimaan – pengeluaran.
Umpamakan bahwa perusahaan menghendaki saldo yang tidak boleh kurang dari
Rp.25.000.000,- selama tahun 2015
ILUSTRASI: 14
PT Indo Global Mandiri
Anggaran Kas (CASH BUDGET)
Triwulan I, 2015
Januari
Saldo Awal Kas
Penerimaan
Penjualan Tunai
Penagihan Piutang
Total Penerimaan
Kas Tersedia
Pengeluaran
Bahan Langsung
Tenaga Kerja Lgs
Overhead Pabrik
Biaya Penjualan
Biaya Adm dan
umum
Pajak Perseroan
Total Pengeluaran
Saldo Akhir Kas
Februari
Maret
Triwulan 1
Rp 53.500.000
Rp 289.210.265
Rp 377.268.965
Rp 53.500.000
Rp 76.500.000
Rp 613.575.000
Rp 690.075.000
Rp 743.575.000
Rp 69.750.000
Rp 672.300.000
Rp 742.050.000
Rp 1.031.260.265
Rp 112.500.000
Rp 918.000.000
Rp 1.030.500.000
Rp 1.407.768.965
Rp 258.750.000
Rp 2.203.875.000
Rp 2.462.625.000
Rp 2.516.125.000
Rp 132.500.000
Rp 29.700.000
Rp 42.587.500
Rp 125.625.000
Rp 17.500.000
Rp 152.062.000
Rp 53.325.000
Rp 54.662.500
Rp 189.750.000
Rp 17.500.000
Rp129.749.500
Rp 26.662.500
Rp 41.150.000
Rp 96.375.000
Rp 17.500.000
Rp 414.311.500
Rp 109.687.500
Rp 138.400.000
Rp 411.750.000
Rp 52.500.000
Rp 106.452.235
Rp 454.364.735
Rp 289.210.265
Rp 186.691.800
Rp 653.991.300
Rp 377.268.965
Rp 72.151.130
Rp 383.588.130
Rp 1.024.188.835
Rp 365.295.165
Rp 1.491.944.165
Rp 1.024.188.835
 Biaya Overhead masing –masing bulan dikurangi Depresiasi Rp 6.751.020.000
113
Anggaran (Master Budget)
13. ANGGARAN NERACA (BUDGETED BALANCE SHEET)
Neraca yang memperlihatkan posisi keuangan perusahaan, disusun dengan
rumus sebagai berikut:
Harta = Utang + Modal Pemilik.
ILUSTRASI :15
PT.INDO GLOBAL MANDIRI
NERACA
Per 31 Maret 2015
AKTIVA
I.Aktiva Lancar
I.1 Kas
I.2. Piutang
I.3.Persedian Bahan Baku dan Penolong
I.4.Barang Jadi
Sub-Total Aktiva Lancar
II.Aktiva Tetap
II.1.Bangunan
Akumulasi Depresiasi
II.2 Peralatan dan Mesin
Akumulasi Depresiasi
Sub-Total Aktiva Tetap
TOTAL AKTIVA
HUTANG DAN EKUITAS
III. Huatang Lancar
III.1.Hutang Dagang
III.2.Hutang Non Dagang
Sub-Total Hutang Lancar
IV.Hutang Jangka Panjang
Sub-Total Hutang
V.Ekuitas
V.1 Modal Saham
V.2 Laba Yang ditahan (Retained
Earning)
Sub Total Ekuitas
TOTAL HUTANG DAN EKUITAS
Jumlah
Rp 1.024.188.835
Rp 508.275.000
Rp 22.500.000
Rp 230.919.975
Rp 1.785.883.810
Rp 375.000.000
(Rp 43.800.000)
Rp 4.000.000.000
(Rp 254.450.000)
Rp 331.200.000
Rp 3.745.550.000
Rp 4.076.750.000
Rp 5.862.663.000
Rp 45.662.500
Rp 18.494.750
Rp 64.157.250
Rp 950.000.000
Rp 1.014.157.250
Rp 3.500.000.000
Rp 1.348.505.750
Rp 4.848.505.750
Rp 5.862.663.000
114
Anggaran (Master Budget)
PERHITUNGAN POS POS NERACA:
No
Pos-Pos Neraca
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
PIUTANG
Piutang yang belum dilunasi (Ilustrasi-12)
* Februari : 10% dari Penjualan
(10% x Rp 1.012.500.000)
* Maret : 90% dari Penjualan (90% x Rp. 452.250.000)
PERSEDIAAN BAHAN
Persediaan awal bahan
Tambah pembelian selama triwulan
Bahan yang tersedia untuk dipakai
Minus :Bahan Dipakai Dalam Produksi (Ilustrasi -3)
Persediaan akhir bahan
Biaya per unit
Nilai persediaan bahan
PERSEDIAAN BARANG JADI
Persediaan barang jadi
Biaya standar per unit
Biaya persediaan barang jadi
AKTIVA TETAP BANGUNAN
Akumulasi Depresiasi Bangunan 31-12- 2014
Depresiasi triwulan-1 /2015
Akumulasi Depresiasi Bangunan akhir Triwulan-1/2015
AKTIVA TETAP MESIN -PABRIK
Akumulasi Depresiasi Mesin 31-12-2014
Depresiasi Mesi n triwulan -1/2015
Akumulasi Depresiasi Mesin akhir Triwulan-1/2015
HUTANG DAGANG
Hutang Dagang 50% dari pembelian maret
(50 % x Rp 91.625.000)
HUTANG NON DAGANG
Berasal dari Accrued Payable
SISA LABA (RETAINED EARNING)
Sisa laba per 1 Januari 2015
Laba bersih triwulan-1/2015
Sisa laba akhir Triwulan-1/2015
HUTANG JANGKA PANJANG
Pelunasan hutang Jangka Panjang Rp200 juta pertahun
(Pelunasan Triwulan-1/2015 =1/4 xRp 200.000.000
Anggaran
Rp 101.250.000
Rp 407.025.000
Rp 508.275.000
1.320 UNIT
15.830 UNIT
17.150 UNIT
16.250 UNIT
900 UNIT
X Rp 25.000
22.500.000
5.500 UNIT
X Rp. 41.985,45
Rp 230.919.975
Rp 35.700.000
Rp 8.100.000
Rp 43.800.000
Rp 242.300.000
Rp 12.150.000
Rp 254.450.000
Rp 45.662.500
Rp 18.494.750
Rp 496.150.000
Rp 852.355.750
Rp 1.348.505.750
Rp 50.000.000
LATIHAN MANDIRI
VI.1.Teori
1. Anggaran merupakan rencana tertulis tentang aktivitas yang akan dilaksanakan
oleh suatu organisasi selama periode tertentu yang dinyatakan dalam satuan uang
(B/S)
2. Anggaran Luwes/Flexible Budget angaran yang disusun jumlah rupiahnya untuk
suatu masa didasarkan produksi yang tetap untuk satu tingkat kegiatan (B/S)
115
Download