1 PADO-PADO DUODIMENSI: EKSPRESI MUSIK

advertisement
PADO-PADO DUO DIMENSI: EKSPRESI MUSIK KEKINIAN
Indra Jaya
ISI Padangpanjang, Pascasarjana. Jl. Bahder Johan Padangpanjang 27128 Sumatera Barat
Hp.: 081993971749, E-mail: [email protected]
Abstrak: Komposisi musik “Pado-Pado dalam Dua Dimensi” merupakan
penggabungan dua elemen musik yang berbeda yaitu musik tradisi Minangkabau
(salah satunya Saluang Pauh) dengan musik elektronik yang berasal dari Barat
(Eropa dan Amerika) dalam perspektif dimensi space and tool. Dimensi
space/ruang menjadi sumber materi garapan pada komposisi ini, sedangkan tool
atau instrumen mewujudkan komposisi dua budaya musik yang berbeda, yakni
antara musik tradisi Saluang Pauh dengan musik elektronik.
Kata Kunci: Pado-Pado, dimensi, musik elektronik.
bunyinya
PENDAHULUAN
Salah
lahirnya
seorang
bentuk
penggagas
komposisi
juga
bersumber
dari
instrumen musik.1
Secara
musik
teknik
penggarapan
elektronik adalah Pierre Schaeffer,
yang dilakukan oleh Schaeffer terhadap
seorang radio engineering (teknisi
suara-suara yang telah direkam tersebut
radio) bekerja pada Radio Diffusion
seperti
Television Francaise (RDTF). Pada
rekaman, mengolah frekwensi, volume,
tahun
menumpuk
1948
Schaeffer
membuat
mengubah-ubah
atau
kecepatan
menggabungkan
dengan
bunyi-bunyian, menumpang-tindihkan
mempergunakan media rekaman musik
berbagai potongan bunyi, membalik
elektronik. Adapun materi bunyi atau
atau memundurkan hasil rekaman, dan
suara musik yang diolah pada media
berbagai macam cara yang dilakukan
rekaman tersebut adalah bunyi-bunyi
dalam
rel kereta api, suara orang berbicara,
Komposisi musik ini disebut juga
bunyi angin, bunyi petir, dan bunyi-
dengan
komposisi
musik
bunyi natural lainya yang diistilahkan
dengan soundscape. Selain suara-suara
penggarapan
musique
concrete
karyanya.
(musik
konkrit). David Cope mengatakan:
Musique concrete results from
manipulation- usually by editing-of
soundscape pada komposisi ini materi
1
Ibid., 201.
1
tape-recorded natural sounds (Dwyer
1971; Judd 1961; Nyman 1974). These
natural sounds include enviromental
sounds and human- made sounds not
ordinarily considered musical, as well
as traditional and nontraditional
instrumental sounds. Creating musique
concrete follows three basic stages:
locating, recording, and manipulation.2
pakok anam, lagu pakok limo, lagu
malereang, lagu malereang ibo, dan
yang terakhir lambok malam yang
hanya berbentuk nyanyian vokal saja.3
Fenomena
menjadi
Saluang
ide
gagasan
Pauh
untuk
Prinsip dasar dari musik konkrit
mewujudkan karya komposisi musik
adalah memanipulasi bunyi-bunyian
yang berjudul “Pado-Pado dalam Dua
yang natural atau akustik dengan
Dimensi”
melakukan proses editing melalui alat
Ekspresi Musik Kekinian. Komposisi
media rekaman. Selain menggunakan
“Pado-Pado
materi bunyi yang natural, konsep
dalam
musik
pendekatan garapan komposisi musik
elektronik,
Eimert
dan
yang
diwujudkan
dalam
Dua
mewujudkanya
dalam
Dimensi”
melakukan
Stockhausen merupakan penggarapan
elektro-akustik,
bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh alat
musikalnya berangkat dari melodi atau
elektronik, atau mengolah suara-suara
lagu. Penggarapanya mempergunakan
elektronistik yang langsung dihasilkan
alat
oleh instrumen itu sendiri.
komputer), teknologi komputer musik,
Kesenian Saluang Pauh dalam
konteks
pertunjukan
tradisinya
media
bass, gitar elektrik, Saluang Pauh,
pertunjukan sampai akhir. Struktur lagu
harmonika,
yang ada dari kesenian ini saling
handphone
berkaitan
komputer musik.
boleh
ditukar/dipertukarkan. Adapun struktur
(teknologi
instrumen musik lainya seperti gitar
saluang
tidak
materi
rekaman
memiliki struktur lagu, mulai dari awal
dan
dengan
darek,
jimbe,
keyboard,
(hp),
dan
bansi,
vokal,
satu
unit
PEMBAHASAN
lagu Saluang Pauh dalam konteks
pertunjukannya
secara
diawali dengan lagu pado-pado, lagu
2
Pada komposisi ini komposer
berurutan
David Cope. Techniques of the
Contemporary
Composer.
United
States: Wadsworth, 1997:168.
mengangkat spirit musik tradisional
3
Penjelasan tentang struktur lagu
kesenian Saluang Pauh terdapat pada
pembahasan kajian sumber penciptaan.
2
Saluang Pauah ke dalam tataran musik
Berpijak dari filosofi “Pado-
teknologi modern (musik elektronik).
Pado”
Nilai-nilai musikal (roh) yang terdapat
(permulan),
pada Saluang Pauah ditransformasikan
maka pengembangan kesenian Saluang
ke media rekaman melalui teknologi
Pauh ke dalam bentuk baru dalam
komputerisasi.
wujud
“Pado-pado
Komposisi
dalam
Dua
musik
Dimensi”
yang
berarti
coba-coba
komposisi
mula-mula
(percobaan),
musik
yang
digabungkan dengan media teknologi
merupakan salah satu
upaya untuk
komputer
musik.
Pengembangan
mewujudkan
baru
dilengkapi
dengan
software
bentuk
musik
Saluang Pauah dan kesenian lainya ke
hardware
dalam
Komposisi
komposisi
musik
elektro-
untuk
rekaman
musik
dan
musik.
elektro-akustik,
akustik. Penggarapan komposisi ini
bersumber kepada idiom musik, terdiri
dengan
dari bunyi yang bersifat akustik atau
penggabungan
musikal
Saluang
unsur-unsur
Pauh
dengan
instrumen musik dan media elektronik.
Hal
ini
merupakan
alternatif
baru
langkah
untuk
natural, dan bunyi yang dihasilkan dari
instrumen musik elektronik.
atau
Menurut
Suka
Hardjana,
mensiasati
kontemporer menyiratkan tentang suatu
pelahiran musik saluang pauh ke
waktu “masa kini” atau sesuatu yang
dalam
bersifat “kekinian” yang tidak dibatasi
komposisi
musik
elektro-
oleh suatu periode waktu tertentu.4
akustik.
Pado-Pado Duo Dimensi pada
penggarapanya
memakai
instrumen
Pada komposisi musik “Pado-Pado
dalam
Dua
Dimensi”
komposer
teknologi
modern
atau
media
memakai teknik penggarapan musik
elektronik,
namun
kesan
yang
elektro-akustik (musik konkrit dan
dilahirkan
tetap
musik
tradisional
musik
elektronik).
merupakan
ke
musik
pengembangan unsur musikal kesenian
kontemporer, dengan melahirkan nilai
tradisi Minangkabau ke dalam bentuk
dan rasa musikalitas tradisional dalam
musik baru.
sebuah
karya
satu
ini
Minangkabau. Hal demikian diangkat
dalam
salah
Komposisi
bentuk
“balutan” media teknologi modern.
4
Suka Hardjana, Op. Cit:251.
3
Unsur-unsur
musikal
yang
yang
dipergunakan
seperti
gitar
digarap diantaranya timbre atau warna
elektrik, gitar bass, dan
bunyi yang dimiliki oleh saluang serta
yang telah diinstal dalam komputer
kekayaan unsur melodi-melodi yang
musik.
terdapat pada instrumen tersebut.
synthesizer
Pada bagian pertama komposisi
Secara garis besar karya ini
ini dengan sub judul “Ma’olah Raso”.
terdiri dari tiga bagian. Masing-masing
Pada bagian ini dihadirkan suasana-
bagian
suasana
suasana perkenalan awal antara musik
yang berbeda. Pada bagian pertama
saluang pauh dengan musik elektronik.
bentuk penggarapanya lebih cendrung
“Ma’olah Raso” diibaratkan dua insan
bersifat free rhythm atau bebas metrik,
(dua
sedangkan
bertemu di suatu masa atau zaman.
mengaktualisasikan
bagian
kedua
bentuk
jiwa)
yang
berlainan
jenis
penggarapan lebih dominan bersifat
Dialog
pola
ketiga
(musik tradisi dan musik elekronik)
free
yang dilahirkan melalui eksplorasi-
rhythm dengan pola ritme. Namun dari
eksplorasi bunyi instrumen saluang
segi bentuk kompositoris pada bagian
pauh yang dimainkan secara live
ketiga ini lebih dominan menghadirkan
dengan instrumen gitar bass, gitar
free rhythm. Pada bagian ini juga
elektrik, dan synthesizer.
ritme.
merupakan
terdapat
Pada
bagian
gabungan
unsur
antara
teaterikal
dalam
pertunjukannya.
Pada
antara
kedua
belah
pihak
Pada bagian kedua komposisi
ini yaitu “Manyatukan Raso”, pada
bagian
pertama
bagian
ini
menghadirkan
suasana-
komposisi ini materi garapanya terdiri
suasana terhadap dua insan yang sudah
dari melodi-melodi ratok yang terdapat
saling mengenal dan menuju ke tingkat
pada
“penyatuan”
saluang
pauh,
baik
yang
(menyatu,
membaur).
dilahirkan melalui instrumen musik
Pada bagian ini musik tradisi saluang
tradisi maupun melalui vokal. Adapun
pauh menjadi satu dengan instrumen
instrumen
yang
musik teknologi modern, sehingga
dipergunakan pada bagian ini adalah
spirit musik tradisi saluang pauh
saluang pauh yang utama, saluang
berada
darek, sedangkan instrumen elektronik
modern.
musik
tradisi
dalam
“balutan”
teknologi
4
Pada bagian ketiga yaitu “Ba’a
Juo”,
merujuk
Hari
sentakan keras tersebut disambut oleh
bahwa
permainan melodi pakiak saluang pauh
perubahan dapat terjadi dengan lambat
yang dimainkan secara live. Adapun
atau evolusi dan dapat pula terjadi
frase
secara cepat atau revolusi; ada yang
dimainkan pada bagian ini mendekati
bersumber dari dalam masyarakat itu
sebagai berikut:
Poerwanto
pendapat
bunyi synthesizer. Pada akhir bunyi
mengatakan
melodi
saluang
pauh
yang
5
sendiri maupun yang datang dari luar.
Pada bagian ketiga ini juga terdapat
unsur
teateriakal
melalui
dialog
yang
dihadirkan
pedagang
media
elektronik (toko handphone dan toko
alat musik) dengan pembeli.
Materi melodi pakiak ini terdiri
atas tiga pengulangan yang dimainkan
Media ungkap pada bagian ini
secara live. Kemudian disusul dengan
dilahirkan melalui instrumen saluang
play back bunyi-bunyi melodi saluang
pauh dua buah, saluang darek satu
pauh yang telah dimanipulasi memakai
buah,
digital
komputer
dua
unit
yang
effect
processor
dalam
dilengkapi program synthesizer dan
perangkat komputer musik. Materi
effect
yang
melodi yang diolah dalam komputer
processor
musik tersebut sama dengan permainan
(DSP), dan vokal. Komposisi ini
melodi saluang pauh yang dimainkan
diawali dengan masuknya bunyi sound
secara live. Namun materi tersebut
synthesizer
yang
bersifat
telah diolah dan dikembangkan dari
Kemudian
pada
bagian
processor,
dilengkapi
tepatnya
gitar
digital
effect
segi
warna
bunyinya
dengan
sentakan-sentakan
dengan effect yang terdapat pada
bunyi yang dilahirkan dari permainan
komputer musik. Adapun setting effects
5
terdapat
atau
tertentu
merekayasa bunyi saluang tersebut
2’.00” ,
durasi
drone.
menit
6
pada
bass
Hari Poerwanto. Kebudayaan Dan
Lingkungan
Dalam
Perspektif
Antropologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2000:176.
6
(‘= menit, “= detik).
yang dipergunakan untuk mengolah
timbre saluang pauh seperti flanger,
ring modulation, auto wah, feverb,
delay, dan distortion. Dari pengolahan
5
warna bunyi dari akustik ke bunyi yang
rhythm dan dari segi garapan berbentuk
bersifat elektronistik itu juga terjadi
call and respont8.
perubahan atau pergeseran frekwensi
Durasi 6’.30” terdapat bunyi
dari frase melodi saluang pauh. Pada
sentakan
dasarnya dari permainan melodi pakiak
permainan synthesizer. Setelah bunyi
saluang pauh yang terdapat pada
sentakan dari synthesizer dilanjutkan
komputer tersebut memakai teknik
dengan permainan eksplorasi melodi
7
garapan canon .
yang
dilahirkan
melalui
saluang pauh dengan melodi vokal
Pada durasi 5’. 00”, masuk
yang
timbrenya
dengan
live
lagu
komputer musik, sedangkan kedua
melodi
materi musik tersebut dimainkan secara
saluang ini bersifat free rhythm dan
live. Pada bagian ini juga diperkaya
pada bagian ini merupakan sebagai
dengan permainan melodi saluang
penghias
darek yang telah memakai efek melalui
dendang
materi
solok.
melodi
Permainan
dalam bentuk
improvisasi
melodi.
permainan
terdapat
pada
kode
media komputer musik. Di durasi
untuk masuknya permainan melodi
10’.00” masuk bunyi synthesizer secara
saluang darek pada bagian ini ditandai
fade in dengan nada dasar saluang
dengan bunyi rall simbal yang terdapat
pauh,
dalam komputer musik. Pada durasi
permainan melodi gitar bass secara
6’.00” masuk vokal dengan dua orang
eksplorasi. Materi yang dimainkan oleh
penyanyi
gitar bass masih berkisar pada modus
wanita.
Sebagai
yang
direkayasa
permainan melodi saluang darek secara
dengan
efek
telah
Adapun
materi
vokalnya berupa melodi imbauan lagu
kemudian
disusul
dengan
yang dimiliki saluang pauh.
pakok anam yang telah dikembangkan.
Pada durasi 15’.30” masuk
Artinya, materi melodi vokal tersebut
permainan instrumen gitar elektrik.
tidak persis seperti lagu tradisi yang
Permainan gitar elektrik sama dengan
terdapat pada saluang pauh. Permainan
melodi vokal tersebut bersifat free
7
Canon merupakan pola melodinya
sama, dinyanyikan pada posisi atau
waktu yang berbeda.
8
Call
and
respont
maksudnya
seseorang bernyanyi langsung dijawab
oleh penyanyi yang lain secara spontan,
istilah ini juga bisa dipakai pada
permainan melodi dua atau lebih alat
musik.
6
gitar bass, sehingga pada bagian ini
intensitas dan kompleksitas materi
bunyi semakin kaya dan padat sehingga
komposisi semakin kaya dan bersifat
Frase melodi IV
variatif. Pada durasi 21’.00” instrumen
gitar bass memainkan materi melodi
lagu pado-pado yang terdapat pada
saluang
pauh.
Pada
bagian
ini
permainan melodi gitar bass dimulai
Frase melodi V
dengan proses tempo lambat, sedang,
cepat, dan kembali ke sedang. Setelah
tempo permainan melodi gitar bass
Frase melodi VI
“konstant”, gitar bass bermain secara
solo.
Adapun
materi
melodinya
Frase melodi akhir, sekaligus
mendekati sebagai berikut:
sebagai
Frase melodi I
pengiring
melodi
saluang
pauh.
Setelah
melodi
gitar
bass
bermuara pada motif frase melodi
akhir,
kemudian
masuk
melodi
saluang pauh dengan motif lagu padoFrase melodi II
pado, sedangkan gitar bass pada bagian
ini sebagai pengiring saluang pauh.
Setelah saluang pauh bermain dengan
satu siklus melodi lagu pado-pado.
Kemudian
Frase melodi III
melodi
saluang
pauh
“kacau” (permainan melodi rapat pada
nada satu, dua, dan tiga saluang pauh),
sedangkan gitar bass berhenti ketika
7
melodi saluang pauh kacau. Kemudian
kemudian masuk permainan perkusi
saluang
kembali
jimbe sebagai memperkuat pola ritem
dengan motif lagu pado-pado dan gitar
gitar bass. Pada bagian ini juga
bass kembali sebagai pengiring yang
diperkaya dengan permainan ritem
masuk pada aksen beat terkuat.
gitar elektrik, sedangkan pada bagian
pauh
Setelah
dilanjutkan
saluang
pauh
ini
harmonika
dan saluang
pauh
memainkan tiga motif melodi pakiak,
bersifat sebagai solis atau sebagai
kemudian masuk gitar melodi (gitar
melodi.
elektrik) dengan motif frase melodi
Pada
bagian
ketiga
karya
sama dengan motif gitar bass seperti
berjudul “Ba’a Juo”. Adapun bentuk
notasi di atas. Gitar bass pada bagian
pelahiranya pada bagian ini diawali
ini masih sebagai pengiring sesuai
dengan penampilan teaterikal pedagang
progresif acord melodi lagu pado-
(pemusik) hp dan toko alat musik
pado, sedangkan saluang pauh pada
elektronik
bagian ini memberi variasi melodi dan
disetting di atas pentas. Di bagian ini
merespon melodi gitar elektrik. Siklus
dibangun
permainan melodi lagu pado-pado
percakapan
pada
pembeli
gitar
elektrik
kemudian
menjadi
dilanjutkan
satu,
di
“pasar”
unsur
yang
teaterikal
dengan
tawar-menawar
dengan
telah
antar
pedagang.
Pada
dengan
pecakapan tersebut dihadirkan lelucon
permainan melodi gitar elektrik yang
atau rasa humor melalui logat dan
“lepas” atau bersifat improvisasi dan
bahasa pembeli dengan sakarek ula
berakhir dengan melodi kacau terhadap
sakarek
permainan melodi seluruh instrumen
memiliki saluang pauh, kemudian para
(gitar bass, gitar elektrik, dan saluang
pedagang menutup toko lalu keluar dari
baluik9.
Setelah
pembeli
pauh).
Vokal pada kata “pakadayan”,
kemudian masuk ritem gitar bass
dengan metrik tujuh. Pada bagian ini
gitar bass masuk secara fade in dengan
nada dasar A minor. Setelah intensitas
dan
dinamik
gitar
bass
sedang,
Sakarek ula sakarek baluik salah satu
istilah di Minangkabau yang
artinya memakai atau mencampur
dua bahasa dalam percakapan
sekaligus,
contohnya
ketika
melakukan percakapan berbahasa
indonesia,
namun
kadangkala
dicampur dengan bahasa Minang.
9
8
pentas dan hanya tinggal pemain
PENUTUP
saluang pauh. Setelah itu, pemusik
“Pado-Pado
Duo
Dimensi”
memainkan saluang pauh dengan motif
merupakan salah satu komposisi musik
lagu pado-pado. Akan tetapi motif
dengan tema pembauran tradisi dan
pado-pado
secara
teknologi. Karya ini mengangkat spirit
utuh, hanya beberapa frase melodi saja.
dan roh musik tradisi Minangkabau
tidak
dimainkan
Selain itu, pada tahap ini juga
dilakukan
terhadap
tataran media teknologi modern, atau
instrumen saluang pauh dan vokal.
musik elektronik. Bentuk pelahirannya
Eksperimen yang dilakukan dengan
dengan
mempergunakan perangkat komputer
musikal yang terdapat pada kesenian
musik
eksperimen
salah satunya saluang pauh ke dalam
yang telah dilengkapi dengan
menggarap
unsur-unsur
Saluang Pauh melalui penggarapan
hardware dan software untuk studio
media musik elektro-akustik, sehingga
rekaman. Secara teknik saluang pauh
dapat dirasakan “wajah” atau aura
dimainkan
musik tradisi dalam balutan teknologi
dengan
memakai
microphone. Kemudian microphone
dengan konteks “kekinian”.
terhubung dengan soundcard yang
terpasang pada komputer.10 Maka,
BIBLIOGRAFI
dalam
Cope, David. 1997. Techniques of the
Contemporary
Composer.
United States: Wadsworth.
Hardjana, Suka. 2003. Corat-coret
Musik Kontemporer Dulu dan
Kini. Jakarta: Ford Foundation
& MSPI.
Kamus Komputer. 2001. Microsoft
Press . Kamus. PT Elek Media
Komputindo: Jakarta.
Mack,
Dieter.
2001.
Musik
Kontemporer & Persoalan
Interkultural. Bandung: Arti
Line.
Mariati, R. 1983. “Saluang Pauh di
Kecamatan Pauh Kotamadya
Padang”. Laporan Penelitian.
Padangpanjang: Akademi Seni
Karawitan Indonesian.
komputer
tersebut
dapat
direkayasa bunyi saluang pauh dan
vokal
dengan
memakai
software
nuendo 3 dan beberapa program efek
lainya. Selain itu, juga dilakukan
improvisasi-improvisasi melodi baru
yang merupakan pengembangan dari
dendang pauh. Pada dasarnya tahap
improvisasi
merupakan
atau
upaya
eksperimen
dalam
mencari
materi komposisi.
10
Lihat gambar pada halaman 68
9
Rampan,
Korrie
Layun.
2008.
Beberapa Unsur Dominan
dalam Sitti Nurbaya. Dalam
Majalah Sastra Horison, Th
XLII, No. 5.
Poerwanto, Hari. 2000. Kebudayaan
Dan
Lingkungan
Dalam
Perspektif
Antropologi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
10
Download