Kajian Organologis Saluang Darek Minangkabau Buatan Bapak

advertisement
ABSTRAK
Tulisan ini berjudul “Kajian Organologis Saluang Darek Minangkabau
Buatan Bapak Aziz Mandri Chaniago Di Kelurahan Mabar, Kecamatan
Medan Deli, Medan”.
Saluang Darek adalah alat musik tradisional khas Minangkabau, Sumatera
Barat. Alat musik tiup ini terbuat dari bambu tipis atau talang, dimana orang
Minangkabau percaya bahwa bahan yang paling bagus untuk dibuat Saluang
Darek berasal dari talang untuk jemuran kain atau talang yang ditemukan hanyut
di sungai yang sudah tua. Dalam golongan alat musik ini adalah aerophone yaitu
bunyi yang berasal dari udara. Saluang Darek memiliki 6 buah lubang, satu
lubang hembusan, satu lubang keluaran udara, dan empat lubang nada.
Permainan Saluang Darek biasanya dalam acara keramaian seperti
perkawinan, batagak rumah, batagak penghulu, dan lain-lain. Permainan ini
biasanya dilaksanakan setelah shalat Isya dan berakhir menjelang subuh. Dalam
kesempatan lain para dara-dara cantik Minangkabau yang berisikan pesan,
sindiran, dan juga kritikan halus yang mengembalikan ingatan si pendengar
terhadap kampung halaman ataupun terhadap kehidupan yang sudah, sedang, dan
akan dijalani.
Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui struktur,
proses, teknik pembuatan, teknik permainan, sejarah dan eksistensi dari Saluang
Darek, serta menjadi karya tulis bagi Etnomusikologi. Metode yang digunakan
adalah dengan melakukan penelitian dan terlibat dalam pembuatan Saluang
Darek. Lalu penulis melakukan wawancara kepada narasumber yang dianggap
paham oleh masyarakat pendukung kebudayaan tersebut, juga melakukan
rekaman yang dianggap penting untuk mempermudah mengingat hasil wawancara
ke dalam tulisan tersebut. Teori yang digunakan penulis adalah Curt Sach dan
Hornbostel tentang pengklasifikasian alat musik berdasarkan sumber penggetar
utama bunyinya, dan teori Susumu Khasima untuk mendeskripsikan alat musik
Saluang Darek yakni studi struktural dan studi fungsional.
Pembuatan Saluang Darek dilakukan oleh seseorang yang ahli, yaitu dari seruas
bambu sebagai bahan utama. Alat-alat yang digunakan untuk membuat Saluang
Darek antara lain parang, gergaji besi, pisau kecil, solder dan bahan-bahan yang
juga sederhana yaitu bambu, kertas pasir, alat ukur tali meteran baju dan pensil.
Nada-nada yang dihasilkan oleh Saluang Darek yaitu dari nada terendah sampai
nada tertinggi dengan panjang bambu Saluang Darek 58 cm dengan diameter
dalam 2,5cm dan diameter luar 9 cm, maka nada tonal yang dihasilkan oleh
Saluang Darek adalah nada F (kurang lebih 175 Hz). alat musik Saluang Darek
merupakan alat musik melodis yang menghasilkan lima nada (pentatonic), yaitu
nada do – re – ri – fa – fi.
i
Universitas Sumatera Utara
Download