1. Abimanyu Theophano 702011001 2. Hana Meidawati 702011109

advertisement
Nama :
1. Abimanyu Theophano
2. Hana Meidawati
702011001
702011109
Pendidikan Seni Musik
1.
PENGERTIAN SENI
Kata "seni" adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya, walaupun
dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kata seni berasal dari kata "sani" yang
artinya "Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa". Dalam bahasa Inggris dengan istilah "ART"
(artivisial) yang artinya adalah barang/atau karya dari sebuah kegiatan
Pengertian Seni Menurut Para Ahli:
M. Adler : seni adalah sesuatu yang memberi kita kesenangan
T. Aquines : seni adalah sesuatu yang apabila dilihat membuat senang
Aristoteles : seni adalah se\suatu selain baik juga menyenangkan
J. Bushnel : seni adalah kualitas yang mendatangkan apresiasi
S. Coleridge : seni adalah perpaduan sesuatu yang baik.
2. PENGERTIAN SENI MUSIK
Apakah seni musik itu sebenarnya, dan maknanya bagi kehidupan manusia?
Sepanjang sejarah banyak penyair, filusuf, penulis maupun musikus yang telah berupaya
mendefinisikannya. Ada yang menganggap musik sebagai"bahasa para dewa", atau ada pula
yang mengatakan bahwa "musik dimulai di saat ujaran berakhir". David Ewen mencatat
sebuah definisi tentang musik yang dibuat oleh penyusun kamus sebagai "Ilmu pengetahuan
dan seni tentang kombinasi ritmik dari nada-nada, baik vokal maupun instrumental, yang
meliputi melodi dan harmoni sebagai ekspresi dari segala sesuatu yang ingin diungkapkan
terutama aspek emosional".
Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan
sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas
manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing
individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya,
masih bisa dikatakan bahwa seni adalah Schopenhauer, filusuf Jerman di abad ke-19
mengatakan dengan singkat bahwa "Musik adalah melodi yang syairnya adalah alam
semesta". Sementara itu menarik pula untuk dicatat pendapat Dello Joio, komponis Amerika
keluaran Julliard School di New York, dan banyak bekerja sama dengan koreografer Martha
Graham, bahwa "Mengenal musik dapat memperluas pengetahuan dan pandangan selain juga
mengenal banyak hal lain di luar musik. Pengenalan terhadap musik akan menumbuhkan rasa
penghargaan akan nilai seni, selain menyadari akan dimensi lain dari satu kenyataan yang
selam ini tersembunyi.
Berikut ini adalah pendapat Suhastjarja, dosen senior Fakultas Kesenian Institut Seni
Indonesia Yogyakarta, lulusan peabody Institute dari Amerika, bahwa "Musik ialah ungkapan
rasa indah manusia dalam bentuk suatu konsep pemikiran yang bulan, dalam wujud nadanada atau bunyi lainnya yang mengandung ritme dan harmoni, serta mempunyai suatu bentuk
dalam ruang waktu yang dikenal oleh diri sendiri dan manusia lain dalam lingkungan
hidupnya, sehingga dapat dimengerti dan dinikmatinya". Lebih lanjut Suhastjarja
mengemukakan bahwa oleh karena bentuk musik itu terbentang di ruang yang sifatnya
spasial, maka ia dapat disejajarkan dengan bentuk-bentuk dalam seni sastra. Jika bentukbentuk sastra ditulis dari kiri ke kanan (kecuali dalam bahasa-bahasa Simetik dan bahasabahasa Oriental), bentuk-bentuk musik ditulis dari kiri ke kanan dan dari bawah ke atas,
sehingga arah dari kiri ke kanan menunjukkan dimensi waktu, sedangkan dari arah bawah ke
atas menunjukkan dimensi sifatnya akustik musikal.
Kesejajaran dalam kalimat musik, seperti halnya dalam kalimat bahawa, terjadi antara
frase anteseden dan frase konsekuen. Ini dapat dilihat dari tulisan musik secara horisontal dari
kiri ke kanan, sedangkan kesejajaran yang vertikal antara dua garis melodi atau lebih yang
berbunyi bersamaan, dapat dilihat dari tulisan musik secara horizontal sekaligus vertikal.
Namun pengamatan tulisan musik secara vertikal khusus diperuntukkan bagi keselarasan
bunyi bersama atau harmoni.
Peningkatan pengertian mengenai musik dapat dilakukan lewat peningkatan
pengertian akan bentuk-bentuk musik, karena suatu imaji tanpa bentuk merupakan bayangan
yang ruwet.
3. Fungsi dan Tujuan Seni
Dalam perkembangan ditengah pesatnya kemajuan di berbagai aspek kehidupan,
keindahan tidak lagi menjadi tujuan yang paling penting dalam berkesenian. Sedangkan The
Liang Gie berpendapat bahwa jenis nilai yang melekat pada seni mencakup: 1) nilai
keindahan, 2) nilai pengetahuan, 3) nilai kehidupan.
Fungsi Seni serta tujuannya bisa dibagi menjadi :
a. Fungsi Religi/Keagamaan
Karya seni sebagai pesan religi atau keagamaan. Contoh : kaligrafi, busana
muslim/muslimah, dan lagu-lagu rohani. seni juga sering digunakan untuk sebuah upacara
kelahiran, kematian, pernikahan dsb. contohnya : gamelan dalam upacara Ngaben di Bali
(gamelan luwang, angklung dan gambang)
b. Fungsi Pendidikan
Seni sebagai media pendidikan dapat dilihat dalam musik, misalkan Ansambel karena
didalamnya terdapat kerjasama, atau Angklung dan gamelan pun ada nilai pendidikannya
karena kesenian tersebut terdapat nilai sosial, kerjasama dan disiplin. karya seni yang sering
digunakan untuk pelajaran/pendidikan seperti : gambar ilustrasi buku pelajaran, film
ilmiah/dokumenter, poster, lagu anak-anak, alat peraga IPA, dsb.
c. Fungsi Komunikasi
Seni dapat digunakan sebagai alat komunikasi seperti, kritik sosial, gagasan,
kebijakan dan memperkenalkan produk kepada masyarakat. bisa dilihat dalam pagelaran
wayang kulit, wayang orang dan seni teater ataupun poster, drama komedi dan reklame.
d. Fungsi Rekreasi/Hiburan
Seni yang berfungsi sebagai sarana melepas kejenuhan atau mengurangi kesedihan
yang khusus pertunjukan untuk berekspresi ataupun hiburan.
e. Fungsi Artistik
Seni yang berfungsi sebagai media ekspresi seniman dalam menyajikan karyanya
tidak untuk hal yang komersial, seperti : musik kontenporer, tari kontenporer, dan seni rupa
kontenporer. (seni pertunjukan yang tidak bisa dinikmati pendengar/pengunjung, hanya bisa
dinikmati oleh para seniman dan komunitasnya)
f. Fungsi Guna (seni terapan)
Karya seni yang dibuat tanpa memperhitungkan kegunaannya, kecuali sebagai media
ekspresi (karya seni murni) atau pun dalam proses penciptaan mempertimbangkan aspek
kegunaannya, seperti : perlengkapan/peralatan rumah tangga yang berasal dari gerabah
ataupun rotan.
g. Fungsi Kesehatan (terapi)
Seni sebagai fungsi untuk kesehatan, seperti pengobatan penderita gangguan physic
ataupun medis distimulasi melalui terapi musik (disesuaikan dengan latar belakang pasien).
terbukti musik telah terbukti mampu digunakan untuk menyembuhkan penyandang autisme,
gangguan psikologis trauma pada suatu kejadian dsb. pada tahun 1999 Siegel menyatakan
bahwa musik klasik menghasilkan gelombang alfa yang menenangkan dapat merangsang
sistem limbic jarikan neuron otak dan gamelan menurut Gregorian dapat mempertajam
pikiran.
a.
b.
c.
d.
e.
Tujuan pengajaran musik di SD ini harus dijabarkan menjadi beberapa tujuan
instruksional umum yang lazim disebut TIU. TIU-TIU untuk pengajaran musik di SD ini
dirumuskan sebagai berikut.
Murid dapat memiliki pengetahuan tentang irama, merasakan irama melalui pengalaman
dan penghayatan musik, mempunyai bayangan penginderaan gerak irama, membuat gerak
irama, membuat pola-pola irama sederhana, dan membaca notasi pola-pola irama dengan
benar.
Murid dapat memiliki pengetahuan tentang melodi, merasakan melidi melalui pengalaman
dan penghayatan musik, mempunyai bayangan penginderaan gerak melodi membuat polapola melodi sederhana, dan membaca notasi melodi dengan benar.
Murid dapat memiliki pengetahuan tentang harmoni, merasakan harmoni melalui
pengetahuan dan penghayatan musik, mempunyai bayangan penginderaan gerak harnoni,
mengiringi lagu-lagu sederhana dengan alat musik harmoni sederhana dan membaca notasi
harmoni dengan dengan sederhana.
Murid dapat memiliki pengetahuan tentang bentuk / struktur lagu melalui pengalaman dan
penghayatan musik, mempunyai bayangan penginderaan bentuk-bentuk lagu dan mengarang
lagu-lagu sederhana.
Murid dapat pengetahuan tentang ekspresi, merasakan ekspresi melalui pengalaman dan
penghayatan musik, mempunyai penginderaan bermacam tingkat ekspresi, menyanyikan atau
memainkan lagu-lagu dengan tingkat ekspresi yang tingi.
Guru harus dapat memilih dan merencanakan kemampuan dan materi yang akan di
ajarkan, yang hasilnya langsung dapat diamati. Hasil yang ingin dicapai ini dirumuskan
dalam tujuan-tujuan pengajaran terkecil, yang disebut tujuan Instruksional khusus atau TIK.
Semua TIK haruslah selalu mengarah kepada usaha pencapaian TIU-TIU.
Pengajaran musik diberikan melalui pengalaman musik, yang menimbulkan
bermacam-macam bunyi. Oleh sebab itu seyogianyalah pengajaran musik ini dilaksanakan di
dalam kelas yang khusus dan agak terpisah, sehingga tidak mengganggu kelas-kelas lain yang
belajar pada waktu yang sama.
Pengajaran musik ialah pengajaran tentang kemampuan bermusik dengan memahami
arti dan makna dari unsur-unsur musik yang membentuk suatu lagu atau komposisi musik,
yang disampaikan kepada murid melalui kegiatan-kegiatan pengalaman musik. Unsur-unsur
musik sebagai materi pengajaran musik yaitu merupakan suatu kesatuan yang berkaitan erat,
membentuk sebuah lagu atau komposisi musik. Untuk kepentingan materi pengajaran musik,
unsur-unsur musik itu kita bagi atas lima komponen seolah-olah dapat dipisah-pisahkan yaitu
irama, melodi, harmoni, bentuk/struktur lagu, unsur musik inilah yang dijadikan pokok
bahasan yang esensial dengan sub-sub pokok bahasan dan uraiannya.
1. Struktur Perilaku Hirarkial
Struktur ini adalah kedudukan dua perilaku yang menunjukkan bahwa salah satu
perilaku hanya dapat dilakukan bila telah dikuasai perilaku yang lain (perilaku =
kemampuan).
Misalnya pada mata pelajaran seni budaya, kedudukan perilaku membaca notasi
musik dan perilaku menyanyikan notasi musik tersebut. Perilaku menyanyikan
notasi musik tidak akan mungkin dapat dilakukan siswa apabila siswa tersebut
belum menguasai dalam hal membaca notasi musik.
Menyanyikan notasi musik
Membaca notasi Musik
2. Struktur Perilaku Prosedural
Struktur ini adalah kedudukan beberapa perilaku yang menunjukkan bahwa
salah satu seri urutan penampilan perilaku tetapi ada yang menjadi perilaku
prasyarat untuk yang lain.
Contoh : tujuan siswa dapat membuat karya musik sendiri
Pembuatan karya musik
sendiri
Membuat symbol menjadi tulisan
Mengubah ide kedalam
bahasa bunyi
Mengaplikasikan parameter musical
kedalam komposisi musik
Mengkombinasikan
bahasa bunyi
Menentukan ide
musikal
Menetukan peralatan
musik
Menghubungkan sumbersumber bunyi
Menyiapkan sumber
Mengidentifikasi sumbersumber bunyi
Mengexplorasi sumbersumber bunyi
sumber bunyi
3. Struktur Perilaku Pengelompokan
Struktur ini adalah perilaku-perilaku khusus
ketergantungan antara satu dengan yang lainnya.
yang
tidak
mempunyai
Misalnya tujuan siswa dapat menjelaskan fungsi bagian-bagian gitar, menjelaskan
fungsi satu dengan yang lain tidak terkait secara hirarki dan procedural. Siswa dapat
menyebutkan fungsi bagian gitar sesuai dengan siswa ingin.
Menjelaskan fungsi bagian-bagian gitar
Menjelaskan
fungsi Tuning
Menjelaskan fungsi
finger board
Menjelaskan fungsi
resonator
Menjelaskan
fungsi senar
4. Struktur Perilaku Kombinasi
Struktur ini adalah perilaku khusus sebagian tersebar akan terstruktur secara
kombinasi antara struktur hirarkial, procedural dan pengelompokan.
Misalnya kemampuan mengapresisi karya musik daerah.
Mengapresisi karya
musik daerah
Bayangkan Kesan yang
dimaksud komponis
Hayati
Nada
Hayati
Irama
Hayati
Melodi
Menghayati unsurunsur karya
tersebut
Hayati
Lirik
Download