BAB IV REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI 4.1

advertisement
BAB IV
REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI
4.1 Kesimpulan
Seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya bahwa hasil akhir yang didapat
dari penelitian ini adalah TBI masih sangat perlu memperbaiki banyak hal dan
meningkatkan hal-hal yang berkaitan dengan penunjangan tercapainya tujuan akhir
perusahaan melalui budaya intrapreneurship.
Ditinjau dari hasil survei EOS dimensi yang paling terendah nilainya adalah dimensi
orientasi individu dengan nilai 2,54, diikuti oleh dimensi umum dengan nilai 2,96.
Tetapi perlu diingat bahwa dimensi-dimensi lain seperti halnya dimensi risk
aversion, flexibility, cross-functionality, strategic planning, dan orientasi ke masa depan,
kesemuanya memiliki nilai yang rendah. Sehingga TBI perlu mengadakan
perbaikan, pengembangan dan improvement bagi dimensi-dimensi ini.
Di sisi lain, dimensi-dimensi yang tersisa adalah dimensi-dimensi yang memiliki
nilai cukup baik. Tetapi TBI sebaiknya tidak merasa puas, karena dimensi-dimensi
ini harus dapat dioptimalisasi agar dapat menunjang TBI menjadi posisi yang
terdepan dalam dunia kursus bahasa Inggris. Seperti contohnya dimensi kecepatan,
TBI memang terhitung cekatan dalam menangani keluhan-keluhan konsumen,
selain itu para manajer memang memiliki hak otonom dalam mengambil keputusan,
tetapi beberapa keputusan harus didiskusikan dulu dengan pihak pusat, ini bisa
juga dijadikan tantangan untuk optimalisasi. Lalu dimensi intelijen pasar juga
memiliki nilai yang tinggi, hal ini dikarenakan TBI benar-benar memperlakukan
konsumen sebagai raja dengan pelayanan yang berkualitas. Belum lagi sering
dilakukannya survei bagi para konsumen di pertengahan level, yang menyebabkan
TBI menjadi sangat peka akan kebutuhan para konsumennya, hanya saja yang
68
menjadi tantangan adalah bagaimana caranya agar karyawan selain student advisor
mau bertemu dengan konsumen untuk berinteraksi agar konsumen merasakan
kenyamanan di tempat kursus. Yang terakhir adalah dimensi dukungan terhadap
ide baru, secara umum TBI memang membiarkan para karyawan untuk berpikir
secara bebas dalam menemukan cara-cara baru dalam mengerjakan suatu pekerjaan.
Dalam rapat internal ataupun pertemuan secara informal TBI juga memberikan
kebebasan dalam hal memberikan ide-ide. Sayangnya terkadang TBI jarang
mempertanyakan cara-cara yang biasa digunakan karena selama ini cara yang
digunakan cukup berhasil, padahal jika saja TBI mencoba cara-cara baru bukan
tidak mungkin keberhasilan yang dicapai akan lebih banyak.
Sementara ditinjau dari hasil survei ELQ, selisih terbesar ternyata terdapat dalam
integrator, hal ini disebabkan oleh rendahnya pemberian informasi mengenai
kompetitor lain dan tren industri secara keseluruhan sehingga para karyawan
mungkin tidak aware akan situasi dalam perusahaan, sehingga akan sulit untuk
mengungguli kompetitor. Begitu pula untuk tipe explorer, besarnya selisih
dikarenakan
kurangnya
informasi
mengenai
posisi
perusahaaan
terhadap
kompetitor. Selanjutnya selisih yang terbesar kedua juga didapat oleh kategori
accelerator, hal ini dikarenakan manajer kurang mendorong para karyawan untuk
menemukan cara-cara dalam bekerja dan memperbaiki produk dan jasa. Semua
dibiarkan apa adanya karena karyawan menganggap hal itu akan dilakukan oleh
senior teacher misalnya, jadi mereka tidak akan melakukan perbaikan jika tidak
disuruh. Sedangkan miner adalah tipe yang paling menonjol dalam TBI berdasarkan
hasil dari survei ELQ. Hanya saja kelemahannya adalah terdapat kurangnya peran
pemimpin dalam mengusahakan perbaikan kerja, ini berkaitan dengan jarangnya
perusahaan dalam mempertanyakan cara-cara lama yang dipakai dalam lingkungan
kerja seperti yang telah dibahas sebelumnya.
69
4.2 Rekomendasi
Hal-hal yang perlu dilakukan oleh TBI menuju ke arah yang lebih baik adalah
sebaiknya perusahaaan lebih mengembangkan lagi budaya perusahaan yang ada
sehingga tercipta lingkungan kerja yang bersifat entrepreneurial. Ini bisa dilakukan
melalui pelatihan-pelatihan pengembangan diri, ini sangat berguna apalagi
mengingat bahwa dimensi orientasi individu memiliki nilai yang terendah.
Lalu jika perlu, TBI dapat mengadakan perombakan dalam hal birokrasi, hal ini
dimaksudkan agar karyawan tidak harus menempuh proses yang memusingkan
sehingga tercapainya hasil yang diinginkan menjadi lambat.
Sebaiknya TBI mulai memberikan penghargaan-penghargaan dalam bidang apapun,
baik dalam efisiensi keuangan, kerjasama antar departemen, penciptaan ide-ide baru
ataupun tindakan-tindakan lainnya. Karena biar bagaimanapun manusia memiliki
rasa ingin dihargai, penghargaan dapat dilakukan dalam bentuk apa saja, yang
penting karyawan termotivasi untuk selalu memberikan usaha mereka yang terbaik
bagi perusahaan.
Dalam hal pengambilan risiko sebaiknya TBI melatih karyawannya untuk berani
menggunakan siasat-siasat lain, jika terdapat kesalahan maka situasi ini lebih baik
jika dirundingkan bersama-sama mengenai letak kelemahannya dan bagaimana cara
menanggulangi hal tersebut. Karena bisnis-bisnis yang sukses biasanya bertahan
dan terus tumbuh dengan banyak mengambil risiko dan secara kontinyu
beradaptasi serta merespon perubahan lingkungan dimana mereka beroperasi.
Kunci kesuksesan mereka adalah pemahaman akan risiko-risiko yang dihadapi
organisasi atau perusahaan dari lingkungan eksternal, dan kemampuan dari sumbar
daya internal untuk menghadapi risiko tersebut (Olsson, 2002).
70
Penciptaan hal-hal baru atau inovasi harus dipikirkan lebih lanjut agar perusahaan
mendapatkan sumber-sumber baru bagi pendapatan. Dan yang perlu diingat adalah
diperlukannya penanaman konsep bahwa keberhasilan TBI cabang merupakan
keberhasilan TBI cabang-cabang lainnya juga, terutama keberhasilan TBI pusat
secara keseluruhan. Sehingga para karyawan tidak menjadi acuh dalam melihat
peluang hanya karena peluang tersebut diperuntukkan bagi TBI cabang lain.
4.3 Rencana Implementasi
Rencana implementasi dibuat agar survei yang dilakukan tidak berhenti sampai di
situ saja, tetapi ada tindakan yang diambil sehubungan dengan hasil yang diperoleh.
Gambar di bawah merupakan rencana implementasi secara umum.
Gambar 4.1 Rencana Implementasi Perbaikan Budaya Perusahaan di The British Institute
71
Seperti yang telah diketahui bahwa saat ini peneliti telah menyelesaikan tahapan
survei EOS dan ElQ, serta tiga dimensi terendah pun telah ditentukan untuk
diperbaiki lebih lanjut. Setelah itu barulah ditentukan perumusan rencana kerja.
Dalam tahapan ini terdapat bermacam-macam aktivitas yang dapat dilakukan, hal
ini tergantung pada perusahaan, mana yang akan dibenahi terlebih dahulu.
Rencana implementasi di atas hanyalah rencana yang belum bersifat mendetil.
Pelaksanaan rencana ini tentunya akan sangat bergantung kepada perusahaan,
apakah hasil yang didapat akan ditindaklanjuti atau tidak. Jika memang akan
ditindaklanjuti maka akan lebih baik jika perusahaan merumuskan langkah-langkah
yang lebih mendetil demi mencapai tujuan akhir dari perusahaan.
72
Download