BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH Konsep diri

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Konsep diri sangat erat kaitannya dengan diri individu. Kehidupan
yang sehat, baik fisik maupun psikologi salah satunya di dukung oleh
konsep diri yang baik dan stabil.
Konsep diri adalah hal-hal yang berkaitan dengan ide, pikiran,
kepercayaan serta keyakinan yang diketahui dan dipahami oleh individu
tentang dirinya. Hal ini akan mempengaruhi kemampuan individu dalam
membina hubungan interpersonal. Meski konsep diri tidak langsung ada,
begitu individu di lahirkan, tetapi secara bertahap seiring dengan tingkat
pertumbuhan dan perkembangan individu, konsep diri akan terbentuk
karena pengaruh ligkungannya. Selain itu konsep diri juga akan di pelajari
oleh individu melalui kontak dan pengalaman dengan orang lain termasuk
berbagai stressor yang dilalui individu tersebut. Hal ini akan membentuk
persepsi individu terhadap dirinya sendiri dan penilaian persepsinya
terhadap pengalaman akan situasi tertentu.
Gambaran penilaian tentang konsep diri dapat di ketahui melalui
rentang respon dari adaptif sampai dengan maladaptif. Konsep diri itu
sendiri terdiri dari beberapa bagian, yaitu : gambaran diri (body Image),
ideal diri, harga diri, peran dan identitas.
1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan konsep diri ?
2. Bagaimana konsep diri terbentuk ?
3. Bagaimana tahapan dalam konsep diri ?
4. Bagaimana proses perkembangan konsep diri ?
5. Apa saja faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep diri ?
6. Apa saja tanda individu yang memiliki konsep diri yang positif dan
negatif ?
7. Apa saja dimensi-dimensi dalam konsep diri ?
C. TUJUAN MASALAH
1. Mendeskripsikan pengertian konsep diri
2. Mendeskripsikan bagaimana konsep diri terbentuk
3. Mengklasifikasikan tahapan-tahapan konsep diri
4. Mendeskripsikan proses perkembangan konsep diri
5. Mendeskripsikan faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep
diri
6. Mengklasifikasikan tanda-tanda individu yang memiliki konsep diri
positif dan negatif
7. Mengklasifikasikan dimensi-dimensi dalam konsep diri
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KONSEP DIRI
Semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui
individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan
dengan orang lain (Stuart dan Sudeen, 1998). Hal ini temasuk persepsi
individu akan sifat dan kemampuannya, interaksi dengan orang lain dan
lingkungan, nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan objek,
tujuan serta keinginannya.1
B. BAGAIMANA KONSEP DIRI TERBENTUK ?
Konsep diri terbentuk dalam waktu yang relatif lama dan
pembentukan ini tidak bisa diartikan bahwa reaksi yang tidak biasa dari
seseorang dapat mengubah konsep diri. Namun apabila tipe reaksi seperti
itu sangat penting terjadi atau jika reaksi itu muncul karena orang lain,
reaksi itu mungkin berpengaruh terhadap konsep diri.
Sebetulnya konsep diri itu terbentuk berdasarkan persepsi
seseorang tentang sikap orang lain terhadap dirinya. Pada seorang anak, ia
mulai belajar berpikir dan merasakan dirinya seperti apa yang telah
ditentukan oleh orang lain dalam lingkungannya, misalnya orang tua, guru,
ataupun teman-temannya, sehingga apabila seorang guru mengatakan
secara terus menerus pada seorang muridnya bahwa ia kurang mampu,
lama kelamaan anak akan mempunyai konsep diri semacam itu.
C. TAHAPAN KONSEP DIRI
1. Konsep diri primer, yaitu konsep yang terbentuk atas dasar
pengalamannya terhadap lingkungan terdekatnya, yaitu lingkungan
rumahnya sendiri. Pengalaman-pengalaman berbeda yang ia terima
melalui anggota rumah, dari orang tua, nenek, paman, ataupun
saudara-saudaranya.
1
http://www.diwarta.com/2012/06/25/pengertian-konsep-diri-dan-faktor-yangmempengaruhinya.html
Diakses pada tanggal 08 Oktober 2016 pukul 21.48
3
2. Konsep diri sekunder banyak ditentukan pula oleh konsep diri
primernya. Jadi apabila konsep diri primer yang dimiliki seseorang
adalah tergolong orang yang pendiam, penurut, tidak nakal atau tidak
suka membuat keributan, ia akan cenderung pula memilih teman
bermain yang sesuai dengan konsep diri yang sudah dimilikinya, dan
teman-teman barunya itulah yang nantinya menunjang terbentuknya
konsep diri sekunder.
Dalam pandangan Clara R. Pudjijogyanti, konsep diri terbentuk
atas dua komponen, yaitu :
1. Komponen kognitif merupakan pengetahuan individu tentang
keadaan dirinya, misalnya “saya anak pintar” atau “saya anak
rajin”. Jadi komponen kognitif merupakan penjelasan dari “siapa
saya” yang akan memberi gambaran tentang diri saya.
2. Komponen afektif merupakan penilaian individu terhadap diri.
Penilaian tersebut akan membentuk penerimaan terhadap diri serta
penghargaan diri.
D. PROSES PERKEMBANGAN KONSEP DIRI
Hal yang mendasari perkembangan konsep diri yaitu :
a. Pengalaman kita secara situasional
Biasanya kita mengamati pengalaman-pengalaman yang datang
pada diri kita itu tidak seluruhnya mempunyai pengaruh yang kuat
pada diri kita. Jika pengalaman-pengalaman itu merupakan sesuatu
yang sesuai dan konsisten dengan nilai-nilai dan konsep diri kita,
secara rasional dapat kita terima. Sebaliknya jika pengalaman tersebut
tidak cocok dan tidak konsisten dengan nilai-nilai dan konsep diri kita,
secara rasional tidak dapat kita terima.
b. Interaksi kita dengan orang lain
Segala aktivitas kita dalam masyarakat memunculkan adanya
interaksi kita dengan orang lain. Dari interaksi yang muncul tersebut,
4
terdapat usaha untuk pengaruh mempengaruhi antara kita dan orang
lain tersebut.2
E. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KONSEP
DIRI
1. Teori perkembangan
Konsep diri belum ada waktu lahir, kemudian berkembang secara
bertahap sejak lahir seperti mulai mengenal dan membedakan dirinya
dan orang lain. Dalam melakukan kegiatannya memiliki batasan diri
yang terpisah dari lingkungan dan berkembang melalui kegiatan
eksplorasi lingkungan melalui bahasa, pengalaman atau pengenalan
tubuh,
nama
panggilan,
pangalaman
budaya
dan
hubungan
interpersonal, kemampuan pada area tertentu yang dinilai oleh diri
sendiri atau masyarakat serta aktualisasi diri dengan merealisasi
potensi yang nyata.
2. Significant Other (orang yang terpenting atau yang terdekat)
Dimana konsep diri dipelajari melalui kontak dan pengalaman
dengan orang lain, belajar diri sendiri melalui cermin orang lain yaitu
dengan cara pandangan diri merupakan interprestasi diri pandangan
orang lain terhadap diri, anak sangat dipengaruhi orang yang dekat,
remaja dipengaruhi oleh orang lain yang dekat dengan dirinya,
pengaruh orang dekat atau orang penting sepanjang siklus hidup,
pengaruh budaya dan sosialisasi.
3. Self Perception (persepsi diri sendiri)
Yaitu persepsi individu terhadap diri sendiri dan penilaiannya, serta
persepsi individu terhadap pengalamannya akan situasi tertentu.
Konsep diri dapat dibentuk melalui pandangan diri dan pengalaman
yang positif. Sehingga konsep merupakan aspek yang kritikal dan
dasar dari prilaku individu. Individu dengan konsep diri yang positif
dapat berfungsi lebih efektif yang dapat berfungsi lebih efektif yang
dapat dilihat dari kemampuan interpersonal, kemampuan intelektual
2
Drs. M. Ngalim Purwanto, MP., Psikologi Pendidikan, (Bandung : PT REMAJA
ROSDAKARYA, 2011)
5
dan penguasaan lingkungan. Sedangkan konsep diri yang negatif dapat
dilihat dari hubungan individu dan sosial yang terganggu.
Menurut Stuart dan Sundeen Penilaian tentang konsep diri dapat di
lihat berdasarkan rentang rentang respon konsep diri yaitu:
3
F. TANDA INDIVIDU MEMILIKI KONSEP DIRI YANG POSITIF DAN
NEGATIF
1. Tanda individu yang memiliki konsep diri yang positif
a. Yakin akan kemampuan dalam mengatasi masalah
b. Merasa setara dengan orang lain.
c. Menerima pujian tanpa rasa malu.
d. Menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan dan
keinginan serta perilaku yang tidak seharusnya disetujui oleh
masyarakat.
e. Mampu memperbaiki karena ia sanggup mengungkapkan aspekaspek kepribadian tidak disenangi dan berusaha mengubahnya
2. Tanda individu yang memiliki konsep diri yang negatif
a. Peka terhadap kritik.
b. Responsif sekali terhadap pujian.
c. Cenderung bersikap hiperkritis.
d. Cenderung merasa tidak disenangi oleh orang lain.
e. Bersikap psimis terhadap kompetisi.4
3
http://www.diwarta.com/2012/06/25/pengertian-konsep-diri-dan-faktor-yangmempengaruhinya.html
Diakses pada tanggal 08 Oktober 2016 pukul 21.56
4
http://belajarpsikologi.com/jenis-jenis-konsep-diri/
Diakses pada tanggal 08 Oktober 2016 pukul 22.04
6
G. DIMENSI-DIMENSI DALAM KONSEP DIRI
1. Dimensi Internal
a. Diri identitas (identify self)
Bagian diri ini merupakan aspek yang paling mendasar
pada konsep diri dan mengacu pada pertanyaan “siapakah saya?”.
Dalam pertanyaan tersebut tercakup label-label dan simbol-simbol
yang diberikan pada diri (self) oleh individu-individu yang
bersangkutan untuk menggambarkan dirinya dan membangun
identitasnya.
b. Diri pelaku (behavioral self)
Diri pelaku merupakan persepsi individu tentang tingkah
lakunya yang berisikan segala kesadaran mengenai “apa yang
dilakukan oleh diri”. Selain itu bagian ini berkaitan erat dengan diri
identitas. Diri yang adekuat akan menunjukkan adanya keserasian
antara diri identitas dengan diri pelakunya, sehingga ia dapat
mengenali dan menerima, baik diri sebagai identitas maupun diri
sebagai pelaku.
c. Diri penerimaan / penilai (judging self)
Diri penilai berfungsi sebagai pengamat, penentu standar,
dan evaluator. Kedudukannya adalah sebagai perantara (mediator)
antara diri identitas dan diri pelaku.
2. Dimensi Eksternal
a. Diri fisik (physical self)
Diri fisik menyangkut persepsi seseorang terhadap keadaan
dirinya secara fisik. Dalam hal ini terlihat persepsi seseorang
mengenai kesehatan dirinya, penampilan dirinya, dan keadaan
tubuhnya.
b. Diri etik-moral (moral-ethical self)
Bagian ini merupakan persepsi seseorang terhadap dirinya
dilihat dari standar pertimbangan nilai moral dan etika. Hal ini
menyangkut persepsi seseorang mengenai hubungan dengan
Tuhan, kepuasan seseorang akan kehidupan keagamaannya dan
7
nilai-nilai moral yang dipegangnya, yang meliputi batasan baik dan
buruk.
c. Diri pribadi (personal self)
Diri pribadi merupakan perasaan atau persepsi seseorang
tentang keadaan pribadinya. Hal ini tidak dipengaruhi oleh kondisi
fisik atau hubungan dengan orang lain, tetapi dipengaruhi oleh
sejauh mana individu merasa puas terhadap dirinya atau sejauh
mana ia merasa dirinya sebagai pribadi yang tepat.
d. Diri keluarga (family self)
Diri keluarga menunjukkan perasaan dan harga diri
seseorang dalam kedudukannya sebagai anggota keluarga. Bagian
ini menunjukkan seberapa jauh seseorang merasa adekuat terhadap
dirinya sebagai anggota keluarga, serta terhadap peran maupun
fungsi yang dijalankannya sebagai anggota dari suatu keluarga.
e. Diri sosial (social self)
Bagian ini merupakan penilaian individu terhadap interaksi
dirinya dengan orang lain maupun lingkungan disekitarnya.5
5
Dr. Hendriati Agustiani, Psikologi Perkembangan, (Bandung : Refika Aditama, 2006)
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian
yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam
berhubungan dengan orang lain. Konsep diri terbentuk dalam waktu yang
relatif lama dan pembentukan ini tidak bisa diartikan bahwa reaksi yang
tidak biasa dari seseorang dapat mengubah konsep diri. tahapan konsep
diri terdiri dari konsep diri primer dan konsep diri sekunder.
Hal yang mendasari perkembangan konsep diri yaitu : Pengalaman
kita secara situasional dan interaksi kita dengan orang lain. Faktor yang
mempengaruhi perkembangan konsep diri adalah teori perkembangan,
significant other (orang yang terpenting atau yang terdekat), dan self
perception (persepsi diri sendiri).
Tanda individu memiliki konsep diri yang positif dan negatif
adalah : Tanda individu yang memiliki konsep diri yang positif yang
meliputi : yakin akan kemampuan dalam mengatasi masalah, merasa setara
dengan orang lain, menerima pujian tanpa rasa malu, menyadari bahwa
setiap orang mempunyai berbagai perasaan dan keinginan serta perilaku
yang tidak seharusnya disetujui oleh masyarakat, dan mampu memperbaiki
karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek kepribadian tidak
disenangi dan berusaha mengubahnya. sedangkan tanda individu yang
memiliki konsep diri yang negatif meliputi : peka terhadap kritik, responsif
sekali terhadap pujian, cenderung bersikap hiperkritis, cenderung merasa
tidak disenangi oleh orang lain, dan bersikap psimis terhadap kompetisi.
Dimensi-dimensi dalam konsep diri adalah dimensi internal yang
meliputi : Diri identitas (identify self), diri pelaku (behavioral self), dan
diri penerimaan / penilai (judging self). Sedangkan dimensi eksternal
meliputi : Diri fisik (physical self), diri etik-moral (moral-ethical self), diri
pribadi (personal self), diri keluarga (family self), diri sosial (social self).
9
B. SARAN
Konsep diri merupakan Semua ide, pikiran, kepercayaan dan
pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi
individu dalam berhubungan dengan orang lain. Hal ini temasuk persepsi
individu akan sifat dan kemampuannya, interaksi dengan orang lain dan
lingkungan, nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan objek,
tujuan serta keinginannya. Sehingga diperlukan pengembangan yang
maksimal untuk membentuk konsep diri yang bagus.
10
DAFTAR RUJUKAN
http://www.diwarta.com/2012/06/25/pengertian-konsep-diri-dan-faktor-yangmempengaruhinya.html
Drs. M. Ngalim Purwanto, MP., Psikologi Pendidikan, (Bandung : PT REMAJA
ROSDAKARYA, 2011)
http://www.diwarta.com/2012/06/25/pengertian-konsep-diri-dan-faktor-yangmempengaruhinya.html
http://belajarpsikologi.com/jenis-jenis-konsep-diri/
Dr. Hendriati Agustiani, Psikologi Perkembangan, (Bandung : Refika Aditama,
2006)
11
Download