BAB I

advertisement
BAB I.
PENDAHULUAN
Sebelum kita mempelajari mengenai Hukum, ada baiknya kalau kita melihat
terlebih dahulu aturan atau norma-norma yang ada disekitar kita/masyarakat. Sebagai
subyek hukum dimasyarakat tentunya kita dihadapkan dengan beberapa aturan-aturan
yang ada yang mengatur kehidupan kita dalam pergaulan di masyarakat. Masyarakat kita
telah mengenal adanya norma yang merupakan aturan perilaku dalam suatu kelompok
tertentu, dimana setiap anggota masyarakat mengetahui hak dan kewajiban di dalam
lingkungannya, sehingga memungkinkan seseorang bisa menentukan terlebih dahulu
bagaimana tindakan seseorang itu untuk dinilai orang lain, oleh karena itu norma adalah
suatu kriteria bagi orang lain untuk menerima atau menolak perilaku seseorang.
Beberapa norma yang ada dalam masyarakat yaitu,
1. Norma Agama,
Merupakan peraturan yang diterima sebagai perintah, larangandan anjuran yang
diperoleh dari Tuham YME, bersifat umum dan universal dan apabila dilanggar akan
mendapat sanski hukum yang diberikan oleh Tuhan YME
2. Norma Kesusilaan,
Merupakan aturan hidup yang berasal dari hati sanubari manusia itu sendiri, bersifat
umum dan universal, apabila dilanggar setiap manusia tersebut akan menyesalkan
dirinya sendiri.
3. Norma Kesopananan,
Merupakan aturan hidup yang timbul dari pergaulan manusia , berupa suatu tatanan
pergaulan masyarakat, apabila dilanggar oleh setiap anggota masyarakat akan
dicela/diasingkan oleh masyarakat setempat.1
Tujuan dari norma-norma ini adalah untuk menjaga hubungan antara satu orang
dengan yang lain agar berjalan dengan baik, untuk dapat mewujudkan hal ini maka ketiga
norma tadi perlu dijabarkan dalam bentuk aturan kaidah yang dapat dan bertujuan untuk
menjaga ketertiban masyarakat yaitu dalam norma hukum.
4. Norma Hukum,
Merupakan aturan yang bersifat mengikat setiap orang, yang pelaksanaannya dapat
dipertahankan dengan segala paksaan oleh alat-alat Negara untuk melindungi
kepentingan manusia dalam pergaulan masyarakat.
A. PENGERTIAN HUKUM
Pengertian tentang hukum kalau dilihat tidak ada keseragaman para sarjana dalam
memberikan definisinya, satu dan lainnya berbeda hal ini dikarenakan pengertian tentang
hukum dipandang dari sudut yang berbeda, namun demikian kita dapat menarik benang
1
Advendi Simangunsong, Elsi Kartika Sari, Hukum Dalam Ekonomi, Jakarta, PT Gramedia
Widiasrana Indonesia. halaman 2.
Advendi Simangunsong, Elsi Kartika Sari, Hukum Dalam Ekonomi, Jakarta, PT Gramedia
Widiasrana Indonesia. halaman 21.
merah dari beberapa definisi yang ada, beberapa pengertian hukum dari para sarjana
yang ada yakni,
- VAN KAN
Hukum merupakan aturan yang bersifat mengikat memaksa untuk melindungi
kepentingan manusia di dalam masyarakat.
- UTRECHT
Hukum merupakan himpunan peraturan (baik berupa perintah maupun larangan) yang
mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat dan seharusnya ditaati oleh anggota
masyarakat yang bersangkutan .Oleh karena itu pelanggaran petunjuk hidup tersebut
dapat menimbulkan tindakan dari pihak pemerintah
- WIRYONO KUSUMO
Hukum merupakan keseluruhan peraturan baikyang tertulis maupun yang tidak tertulis
yang mengatur tata tertib di dalam masyarakat dan terhadap pelanggarannya umumnya
dikenakan sanski.
Dari beberapa pendapat tersebut diatas maka dapat diambil simpulan mengenai
pengertian hukum yaitu,
• peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat,
• peraturan itu bersifat mengikat dan memaksa,
• peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi,
• pelanggaran terhadap peraturan tersebut dikenakan sanski yang tegas.
- Tujuan Hukum ;
• mencapai keadilan,
• kepastian Hukum .
B. SUMBER HUKUM
1. Perundang-undangan,
Produk hukum yang tertulis yang diciptakan oleh pihak yang berwenang untuk
mengatur kehidupan manusia.
2. Perjanjian,
Kesepakatan yang dibuat oleh pihak-pihak tertentu dan dapat dijadikan dasar
hukum bagi yang membuatnya.
3. Traktat,
Perjanjian antar Negara . dapat dibuat oleh dua Negara atau lebih.
4. Jurisprudensi,
Putusan-putusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap dan
diikuti oleh hakim sesudahnya.
5. Kebiasaan,
Merupakan nilai-nilai hukum/kaidah-kaidah hukum yang hidup dalam
masyarakat,
6. Doktrin,
Pendapat para sarjana yang merupakan sumber tidak langsung yang berguna di
dalam perumusan perundang-undangan atau penafsiran sumber hukum tertentu
oleh hakim lainnya.
C. SISTIMATIKA HUKUM
1. Bentuk Hukum
a. Hukum tertulis, yang memiliki bentuk fisik dan tertulis. Termasuk hukum
tertulis, yaitu
 UUD 1945
 Undang-Undang merupakan hak legislative DPR, Presiden hanya
membahas dan mengesahkan
 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang, yang dibuat untuk
mengisi kekosongan peraturan
 Peraturan Pemerintah sebagai pelaksana dari Undang-Undang
 Keputusan Presiden
 Peraturan Menteri, sebagai peraturan pelaksana
 Peraturan Daerah, yang disusun dan disahkan oleh Pemerintah Propinsi,
Pemerintah Kota/Kabupaten
b. Hukum tidak tertulis, hukum yang tidak memiliki bentuk fisik tetapi diterapkan
dalam masyarakat .
Hukum yang tidak tertulis seperti, hukum adapt, norma-norma yang ada dalam
masyarakat ( norma susila, norma agama, kebiasaan-kebiasaan yang ada dalam
masyarakat )
2. Peggolongan Hukum
a. Hukum Publik,
Mencakup peraturan-peraturan hukum yang mengatur kekuasaan dan
kewenangna Negara, serta mengatur hubungan hukum antara anggota
masyarakat dan Negara.Yang termasuk dalam hukum publik adalah
 Hukum Tata Negara
 Hukum Pajak
 Hukum Pidana
 Hukum Administrasi Negara
b. Hukum Privat,
Hukum privat mencakup peraturan-peraturan hukum yang mengatur tentang
hubungan antara individu dalam memenuhi keperluan hidupnya, yang
termasuk dalam hukum privat yaitu,
 Hukum Perdata
 Hukum Dagang
D. PENGERTIAN EKONOMI
Menurut M.Manulang ilmu Ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari
masyarakat dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran (kemakmuran adalah suatu
keadaan dimana manusia dapat memenuhi kebutuhannya baik barang-barang maupun
jasa).
E. PENGERTIAN HUKUM EKONOMI
Hukum Ekonomi menurut Sunaryati Hartono merupakan penjabaran hukum
ekonomi pembangunan dan hukum ekonomi sosial sehingga hukum ekonomi tersebut
mempunyai dua aspek, yaitu:
1. aspek pengaturan usaha-usaha pembangunan ekonomi dalam arti
peningkatan
kehidupan ekonomi secara keseluruhan, dan
2 aspek pengaturan usaha-usaha pembagian hasil pembangunan ekonomi secara merata
diantara seluruh lapisan masyarakat, sehingga setiap warga negara Indonesia dapat
menikmati setiap pembangunan ekonomi sesuai dengan sumbangannya kepada usaha
pembangunan ekonomi tersebut
F. HUKUM BISNIS
Kegiatan Ekonomi pada saat ini mengalami perkembangan sangat pesat, hal ini
disebabkan berbagai hal yang mempengaruhi antara lain meningkatnya pasar
Internasional
sebagai pasar bebas, lajunya investasi pada negara-negara
berkembang.Pengaruh ini sangat dirasakan dalam kegiatan ekonomi di negara
berkembang, sehingga dibutuhkan perangkat hukum yang dapat mengaturnya sesuai
dengan kebutuhan kegiatan ekonomi yang semakin meningkat itu. Penyebutan hukum
yang mengatur semua kegiatan ekonomi ini kita kenal ada berbagai macam, yaitu dengan
penyebutan Hukum Dagang, Hukum Ekonomi, Hukum Bisnis.
Pada perkembangan terakhir ini istilah hukum bisnislah yang sering dipakai.karena
pelaku usaha di Indonesia pada saat ini sering memakai istilah bisnis
Kata “Bisnis” berasal dari bahasa Inggris (business) yang berarti urusan, usaha
atau melakukan kegiatan yang bermanfaat yang mendatangkan keuntungan dan berguna.
Hukum Bisnis (Business Law ), merupakan keseluruhan dari peraturan-peraturan hukum,
baik yang tertulis maupun tidak tertulis, yang mengatur hak dan kewajiban yang timbul
dari perjanjian-perjanjian maupun perikatan-perikatan yang terjadi dalam praktik
bisnis.Fungsi dari hukum bisnis salah satunya adalah sebagai sumber informasi yang
berguna bagi pelaku usaha maupun paraktisi
G. SUBYEK HUKUM
Menurut hukum, setiap manusia ( persoon) yang berarti pembawa hak yaitu segala
sesuatu yang mempunyai hak dan kewajiban dan ini disebut sebagai subyek hukum.Jadi
yang dimaksud dengan subyek hukum adalah,
1. setiap mahluk yang berwenang untuk memiliki, memperoleh dan menggunakan hak
dan kewajbannya dalam lalu lintas hukum.
2. subyek Hukum terdiri dari,
 manusia ( Natuurlijke Person )
 badan Hukum ( Recht Person )
1. MANUSIA ( Natuurlijke persoon )
Berlakunya seseorang sebagai pembawa hak (subyek hukum ) dimulai saat ia
dilahirkan sampai pada saat ia meninggal dunia baru berakhir.Sebagai Negara Hukum,
Indonesia mengakui setiap orang sebagai subyek hukum oleh Undang-Undang.
Namun tidak semua manusia selalu cakap untuk melakukan perbuatan hukum
( handelings bekwaam ) dalam hukum dapat dibedakan dari segi perbuatan-perbuatan
hukum yaitu,
a. Cakap Hukum
Cakap melakukan hukum adalah orang dewasa menurut hukum dan berakal sehat
b. Tidak Cakap Hukum
Berdasarkan Pasal 1330 KUH Perdata tidak cakap hukum adalah,
- Orang-orang yang belum dewasa
- Orang yang dibawah pengampuan (curatele )
2. BADAN HUKUM (Rechts Persoon)
Badan Hukum (rechts persoon) merupakan sekumpulan orang yang mengadakan
kerja sama yang merupakan satu kesatuan dan memenuhi syarat yang telah ditentukan
oleh hukum.,yaitu,
a. memiliki kekayaan yang terpisah dari kekayaan anggota-anggotanya,
b. mempunyai tujuan tertentu
c. hak dan kewajiban badan hukum terpisah dari hak dan kewajiban para anggotanya
Syarat pendirinnya,
a. didirikan dengan akta notaris,
didaftarkan di kantor Panitera Pengadilan Negeri setempat,
b. dimintakan pengesahan Anggaran Dasar kepada Menteri kehakiman dan HAM,
sedangkan khusus untuk badan hukum Dana Pensiun, pengesahan Anggaran Dasar
dilakukan oleh Menteri Keuangan,
d. diumumkan dalam Berita Negara.
Macam-macam Badan Hukum
1. Badan Hukum Public ( Publiec Rechts Persoon )
Merupakan badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum publik atau yang
menyangkut kepentingan publik atau orang banyak atau negara umumnya.
Badan hukum ini merupakan badan-badan negara yang dibentuk oleh yang berkuasa
berdasarkan perundang-undangan yang dijalankan secara fungsional oleh eksekutif
atau pemerintah atau badan pengurus yang diberikan tugas untuk itu, seperti : Negara
Republik Indonesia dasarnya adalah Konstitusi yang tertulis dalam bentuk Undang
Undang Dasar, kekuasaannya diberikan kepada Presiden dan pembantu-pembantunya
(para menteri), Pemerintah Daerah Tingkat I, II, Bank Indonesia dan Perusahaanperusahaan Negara.
2. Badan Hukum Privat (Privat Rechts Persoon)
Merupakan badan hukum yang didirikan berdasarkan Hukum sipil atau Perdata yang
menyangkut kepentingan pribadi orang didalam badan hukum itu. Badan hukum itu
merupakan badan swasta yang didirikan orang untuk tujuan tertentu yaitu mencari
keuntungan, sosial, pendidikan, ilmu pengetahuan dan lain-lainnya sesuai menurut
hukum yang berlaku secara sah, contoh : PT, Koperasi, Yayasan, Badan Amal.
H. OBYEK HUKUM
Merupakan benda (zaak) yang berarti segala sesuatu yang berguna bagi subyek
hukum (orang) atau segala sesuatu yang menjadi pokok permasalahan dan kepentingan
bagi para subyek hukum .
Macam obyek hukum yaitu,
1. benda yang bersifat kebendaan, yaitu suatu benda yang sifatnya dapat dilihat, diraba
dan dirasakan dengan panca indra. Seperti benda berwujud, (bergerak dan tidak
bergerak) dan benda tidak berwujud.
2. benda yang bersifat tidak kebendaan yaitu, suatu benda yang hanya dirasakan oleh
panca indera dan tidak dapat dilihat tetapi dapat direalisasikan menjadi suatu
kenyataan.seperti, merek perusahaan, paten, ciptaan dibidang musik.
Hukum Benda,
Adalah keseluruhan peraturan yang mengatur mengenai hubungan hukum antara
seseorang dengan benda.
Hak Kebendaan,
- adalah suatu hak yang memberikan kekuasaan langsung atas suatu benda, yang
dapat dipertahankan terhadap setiap orang
- adalah hak mutlak atas suatu benda dimana hak itu memberikan kekuasaan langsung
atas suatu benda dan dapat diperalihkan terhadap siapapun
Download