DARAH Dr. SUDARNO VOLUME DARAH TOTAL : 6 L (85 ml/kg BB) ATAU 7-8% BB KOMPOSISI DARAH : ¾ 1. SEL DARAH : ERITROSIT, LEUKOSIT, TROMBOSIT ¾ 2. PLASMA DARAH : CAIRAN DARAH Catatan : SERUM ADALAH PLASMA DARAH MINUS FAKTOR2 PEMBEKUAN DARAH (TERMASUK FIBRINOGEN). SERUM DIDAPAT DGN CARA MEMBIARKAN DARAH DALAM TABUNG REAKSI (TANPA ANTIKOAGULAN) MEMBEKU DAN KEMUDIAN DISETRIFUS DGN KECEPATAN TINGGI UNTUK MENGENDAPKAN SEMUA SELSELNYA. CAIRAN DIATASNYA DISEBUT SERUM) PLASMA DARAH ¾ 90% - AIR ¾ 10% - ALBUMIN, GLOBULIN, FIBRINOGEN, ENZIM, HORMON, GLUKOSA, ASAM AMINO, LIPID, VITAMIN, O2, CO2, ELEKTROLIT, UREA DLL FUNGSI DARAH 1. RESPIRASI: PENGANGKUTAN O2 DAN CO2 2. NUTRISI: PENGANGKUTAN ZAT2 GIZI 3. EKSKRESI, MIS: PENGANGKUTAN UREA UNTUK DIBUANG 4. BERPERAN DALAM MEMPERTAHANKAN KESEIMBANGAN ASAM-BASA TUBUH (ADANYA SISTEM BUFFER DALAM DARAH} 5. MENGATUR KESEIMBANGAN AIR ANTARA PLASMA DAN CAIRAN JARINGAN 6. PENGATURAN SUHU TUBUH: PANAS YG TERBENTUK AKIBAT METABOLISME DI JARINGAN2 DIBAWA DARAH KE PERMUKAAN TUBUH UNTUK DIPANCARKAN KE LUAR 7. PERLINDUNGAN TERHADAP INFEKSI : MENGANDUNG ANTIBODI, LEUKOSIT 8. TRANSPOR HORMON, ENZIM DLL 9. TRANSPOR METABOLIT2 ANTIKOAGULAN: BAHAN YANG DAPAT MENCEGAH PEMBEKUAN DARAH CALCIUM CHELATORS: SITRAT, EDTA ( ETHYLENE TETRA DIAMINE ACETATE) DAN OKSALAT, BEKERJA DGN CARA MEMBENTUK KOMPLEKS DENGAN ION Ca++ (MENGIKAT CALCIUM DARAH). SITRAT DIPAKAI UTK KEPERLUAN TRANSFUSI DARAH HEPARIN : – CARA KERJA : MENGAKTIVASI ANTITROMBIN III (SUATU SERUM PROTEINASE INHIBITOR YG MENGHAMBAT TROMBIN, FAKTOR IXa DAN Xa) – MERUPAKAN SULPHATED GLYCOSAMINO-GLYCAN, DIBENTUK DI MAST CELLS. WARFARIN (SUATU RACUN TIKUS)/ COUMARIN ADALAH ANTIKOAGULAN YANG MERUPAKAN INHIBITOR ENZIM REDUKTASE YG MENGKATALISIS REAKSI REGENERASI DIHIDROVITAMIN K. SEL-SEL DARAH SEL DARAH MERAH = ERITROSIT BEBERAPA PEMERIKSAAN UTK EVALUASI KEADAAN SEL DARAH MERAH : HB Æ KADAR HEMOGLOBIN DALAM mg/dl DARAH, PCV = HEMATOKRIT= VPRC, HITUNG JUMLAH ERITROSIT, INDEKS SEL DARAH MERAH: MCV, MCH, MCHC Æ PENTING PADA ANEMIA LEUKOSIT : HITUNG JUMLAH LEUKOSIT, HITUNG JENIS/ DIFFERENTIAL COUNT LEUKOSIT MERUPAKAN PERTAHANAN AWAL (NON SPESIFIK) APABILA ADA INFEKSI MASUK TROMBOSIT=PLATELET Æ HITUNG JUMLAH TROMBOSIT HEMOSTASIS 1. 2. 3. 4. MEKANISME UNTUK MENGHENTIKAN PERDARAHAN/ KELUARNYA DARAH DARI PEMBULUH DARAH MISALNYA AKIBAT TRAUMA ADA BEBERAPA FASE: VASOKONSTRIKSI PEMEBENTUKAN SUMBAT TROMBOSIT PEMBENTUKAN TROMBUS MERAH FIBRINOLISIS CATATAN : PADA TROMBOSIS (TERBENTUKNYA TROMBUS/ BEKUAN DARAH DALAM PEMBULUH DARAH YG DIJUMPAI MISALNYA PADA STROKE) MEKANISMENYA MIRIP SEPERTI PADA HEMOSTASIS 1. VASOKONSTRIKSI PENYEMPITAN PEMBULUH DARAH UNTUK MENGURANGI DERASNYA ALIRAN DARAH KELUAR MELALUI LUKA. AKIBAT TRAUMA YG MENGOYAK DINDING PEMBULUH DARAH SECARA REFLEKS OTOT POLOS DINDING PEMBULUH DARAH BERKONTRAKSI Æ LUMEN PB. DARAH MENYEMPIT Æ MENGURANGI DERASNYA ALIRAN DARAH KELUAR MELALUI LUKA SEL2 ENDOTEL AKAN MENSEKRESI ENDOTHELIN 2. PEMBENTUKAN SUMBAT TROMBOSIT AKIBAT ROBEKAN PB. DARAH SERABUT KOLAGEN PENYUSUN DINDING PB. DARAH DAN ELEMEN2 SUBENDOTELIAL MENJADI TERPAPAR DAN BERSENTUHAN DGN DARAH Æ TROMBOSIT MELEKAT/ TERSANGKUT PADA KOLAGEN Æ TROMBOSIT TSB MELEPAS TROMBOKSAN DAN ADP YG MEREKATKAN TROMBOSIT2 Æ GUMPALAN TROMBOSIT AKAN MENYUMBAT LUKA. SUMBAT TROMBOSIT INI SERING DISEBUT SBG TROMBUS PUTIH DAN RELATIF RAPUH. MEMERLUKAN FAKTOR VON WILLEBRAND (vWF) , SUATU PROTEIN PLASMA. 3. PEMBENTUKAN TROMBUS MERAH ANYAMAN SERABUT FIBRIN YG RAPAT YG MENJARING SEL-SEL DARAH TERMASUK ERITROSIT. BERSIFAT STABIL DAN MAMPU MENGHENTIKAN PERDARAHAN LEBIH BAIK PROSES PEMBENTUKAN TROMBUS MERAH ATAU FIBRIN CLOT INI DISEBUT JUGA SBG PROSES KOAGULASI DARAH. FAKTOR2 PEMBEKUAN DARAH SEBAGIAN BESAR BERUPA PROTEIN KHUSUS BAIK BERUPA ENZIM PROTEASE ATAU BUKAN, SERTA ION Ca++ YG TERLARUT DALAM PLASMA DAN FOSFOLIPID PADA MEMBRAN TROMBOSIT. PROSES KOAGULASI DARAH MENURUT HOWELL TEORI HOWELL : ADA 3 TAHAP TAHAP I : PEMBENTUKAN TROMBOPLASTIN TAHAP II : AKTIVASI PROTROMBIN Æ TROMBIN TAHAP III : DARI FIBRINOGEN SP TERBENTUKNYA FIBRIN CLOT TAHAP I TROMBOPLASTIN Ca++ TAHAP II PROTROMBIN TAHAP III TROMBIN FIBRINOGEN FIBRIN CLOT CATATAN : YG DIMAKSUD DGN TROMBOPLASTIN BUKANLAH SUATU SENYAWA/BAHAN TETAPI SUATU FUNGSI YG BERASAL DARI BERBAGAI FAKTOR/BAHAN PROSES KOAGULASI DARAH YG LEBIH RINCI LIHAT SKEMA PROSES KOAGULASI DARAH PROSES KOAGULASI DARAH DIAWALI OLEH PAPARAN FOSFOLIPID YG BERMUATAN NEGATIF SEPERTI FOSFATIDIL SERIN PADA PERMUKAAN TROMBOSIT YG DIAKTIFKAN ATAU PADA MEMBRAN SEL YANG RUSAK. MEKANISME KOAGULASI BERJALAN SEPERTI CASCADE (SEPERTI JERAM) DGN MELIBATKAN BANYAK ENZIM/ FAKTOR PEMBEKUAN. MOLEKUL FIBRIN (INSOLUBLE) YG DIBENTUK DARI FIBRINOGEN (SOLUBLE) AKAN MEMBENTUK CROSSLINKED FIBRIN SUPAYA LEBIH KUAT, HEMOSTASIS FAKTOR PEMBEKUAN DIBERI ANGKA ROMAWI MISALNYA FAKTOR X, BENTUK AKTIFNYA DIBERI HURUF a MISALNYA FAKTOR Xa HMWK = HIGH-MOLECULAR- WEIGHT KININOGEN TF = TISSUE FACTOR JALUR PROSES KOAGULASI DARAH : JALUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK JALUR EKSTRINSIK BERJALAN LEBIH AKTIF DP JALUR INTRINSIK DALAM TABUNG REAKSI KOAGULASI DARAH HANYA BERJALAN LEWAT JALUR INTRINSIK (TAK ADA TF) MACAM2 FAKTOR KOAGULASI I II III IV V VII VIII IX X XI XII XIII FIBRINOGEN PROTROMBIN (TERGANTUNG VITAMIN K} TISSUE FACTOR CALCIUM PROACCELERIN PROCONVERTIN (TERGANTUNG VITAMIN K} ANTIHAEMOPHILIC FACTOR CHRISTMAS FACTOR (TERGANTUNG VITAMIN K} STUART FACTOR (TERGANTUNG VITAMIN K} PLASMA THROMBOPLASTIN ANTECEDENT HAGEMAN FACTOR FIBRIN STABILIZING FACTOR PREKALLIKREIN PEMBEKUAN DARAH HMWK JALUR INTRINSIK KALLIKREIN HMWK XII Surface XIIa XI JALUR EKSTRINSIK VII VIIa VIIa/TF VIIa/TF XIa Ca++ I TF IX VIIa/TF VIIa/TF VESSEL INJURY Ca++ Xa IXa Ca++, VIIIa JALUR BERSAMA X VIIa/TF Ca++ IXa Ca++ , VIIIa Xa X Ca++, Va PROTROMBIN TROMBIN XIIIa FIBRIN TROMBIN FIBRINOGEN XIII STABLE CLOT JALUR BERSAMA JALUR INTRINSIK : SEMUA KOMPONENNYA TERDAPAT DALAM PLASMA PEMICU: KONTAK DARAH DGN PERMUKAAN YG ABNORMAL, MISALNYA PADA TABUNG REAKSI DGN PERMUKAAN YG BERMUATAN NEGATIF SEPERTI GELAS ATAU KAOLIN IN VIVO: KONTAK DGN KOLAGEN (TERPAPAR BILA LAPISAN ENDOTEL PB. DARAH KOYAK) DAN MEMBRAN PLATELET MEMBERIKAN EFEK YG SAMA KONTAK DG PERMUKAAN YG TERLUKAÆ HMWK DAN MENGUBAH PREKALLIKREIN MENJADI KALLIKREIN. SELANJUTNYA TERJADI AKTIVASI FAKTOR XII Æ XIIa, KEMUDIAN XIIa MENGAKTIFKAN XI Æ XIa SELANJUTNYA FAKTOR XIa AKAN MENGAKTIFKAN FAKTOR IXÆ FAKTOR IXa AKTIVASI FAKTOR IX Æ IXa JUGA DAPAT DILAKUKAN OLEH FAKTOR VIIa/ TF JALUR EKSTRINSIK : PEMICU: TRAUMA PADA JARINGAN YG MENYEBABKAN VASCULAR INJURY Æ PEMAPARAN FAKTOR JARINGAN 1. 2. JALUR EKSTRINSIK DIAKTIFKAN OLEH TISSUE FACTOR (FAKTOR JARINGAN) YG DIDAPATKAN DARI JARINGAN PADA TEMPAT KERUSAKAN PEMBULUH DARAH. TF INI MERUPAKAN PROTEIN TRANSMEMBRAN YG TAK TERDAPAT DLM PLASMA. TF MERUPAKAN SUATU GLIKOPROTEIN YANG TERDAPAT PADA SUBENDOTHELIAL CELL SURFACE, TERDAPAT PADA BERBAGAI JARINGAN, BANYAK DIDAPAT PADA OTAK, PARU, DINDING PEMBULUH DARAH, PLASENTA. FAKTOR VII MERUPAKAN KOMPONEN JALUR EKSTRINSIK VII VIIa Ca++, FOSFOLIPID VIIa/ TF Æ MENGAKTIFKAN IX Æ IXa DAN X Æ Xa JALUR BERSAMA KEDUA JALUR INI BERTEMU PADA JALUR BERSAMA Æ DIMULAI DARI AKTIVASI FAKTOR X Æ Xa. DARI JALUR EKSTRINSIK DIAKTIFKAN OLEH FAKTOR VIIa DAN TF (+ Ca++). DARI JALUR INTRINSIK OLEH FAKTOR IXa (DAN Ca++, SERTA FAKTOR VIIIa) KEMUDIAN FAKTOR Xa DIBANTU Ca++ DAN FAKTOR Va AKAN MENGAKTIFKAN PROTROMBIN MENJADI TROMBIN. TROMBIN KEMUDIAN MENGKATALISIS PERUBAHAN FIBRINOGEN MENJADI FIBRIN. TROMBIN MENGAKTIVASI FAKTOR XIII Æ XIIIa DENGAN BANTUAN FAKTOR XIIIa FIBRIN AKAN MENJADI FIBRIN CLOT YG STABIL ( CROSS-LINKED FIBRIN) TROMBIN JUGA MENGAKTIVASI FAKTOR V DAN VIII 4. FIBRINOLISIS SUPAYA PEMBULUH DARAH YG RUSAK DAPAT DIPERBAIKI SESUDAH PERDARAHAN BERHENTI DAN LUKA MEMBAIK BEKUAN PERLU DILARUTKAN MELALUI FIBRINOLISIS. TISSUE TYPE PLASMINOGEN ACTIVATOR (tPA) YG ADA PADA JARINGAN VASKULAR AKAN MENGIKAT BEKUAN FIBRIN. KEMUDIAN tPA AKAN MENGAKTIVASI PLASMINOGEN (JUGA BERIKATAN DENGAN BEKUAN FIBRIN) MENJADI PLASMIN, SUATU PROTEASE SERIN YG AKAN MELISIS BEKUAN FIBRIN DAN MELARUTKAN BEKUAN. PROSES DIAKHIRI DGN INAKTIVASI tPA DAN PLASMIN. TERJADI REKANALISASI PEMBULUH DARAH. GANGGUAN PROSES KOAGULASI DARAH CONTOH PENYEBAB: HEMOFILIA A = HEMOFILIA KLASIK AKIBAT DEFISIENSI FAKTOR VIII (CACAT GENETIK) X-LINKED HEMOFILIA B = PENYAKIT CHRISTMAS DEFISIENSI FAKTOR IX (CACAT GENETIK) X-LINKED PADA MASA LALU FAKTOR VIII UNTUK PENGOBATAN HEMOFILIA A DIDAPAT DARI DONOR, NAMUN SEKARANG FAKTOR VIII SUDAH DAPAT DIBUAT DGN TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN. DEFISIENSI VITAMIN K Æ VIT K PENTING UNTUK PEMBENTUKAN PROTROMBIN KEKURANGAN TROMBOSIT:MISALNYA PD DHF CARI CONTOH2 LAIN. PLASMA DARAH PLASMA DARAH ¾ 90% - AIR ¾ 10% - ALBUMIN, GLOBULIN, FIBRINOGEN, ENZIM, HORMON, ANTIBODI, GLUKOSA, ASAM AMINO, LIPID, VITAMIN, O2, CO2, ELEKTROLIT, UREA DLL KOMPOSISI AIR DAN ELEKTROLIT = CAIRAN EKSTRASELULAR PROTEIN PLASMA KADAR PROTEIN TOTAL DALAM PLASMA 7—7,5 g/dl MENGANDUNG PROTEIN SEDERHANA DAN PROTEIN TERKONJUGASI SEPERTI GLIKOPROTEIN, LIPOPROTEIN ¾ ¾ ¾ ¾ ¾ ¾ ¾ ¾ ¾ MACAM PROTEIN PLASMA: ALBUMIN: LARUT DLM AIR , LARUTAN GARAM ENCER DAN SEDANG TIDAK LARUT (MENGENDAP) DALAM AMMONIUM SULFAT JENUH ATAU LARUTAN GARAM YG SANGAT PEKAT LAINNYA GLOBULIN : TIDAK LARUT DALAM AIR LARUT DLM LAR. GARAM ENCER 2-10 g/100 ml ~ 0,6M TAK LARUT DALAM LARUTAN GARAM PEKAT 12-60 g/100ml ~ 0,9 – 4,5 M MENGENDAP DGN NATRIUM SULFAT 27% (ALBUMIN LARUT) MENGENDAP DGN AMMONIUM SULFAT ½ JENUH FIBRINOGEN MENGENDAP DGN AMMONIUM SULFAT ½ JENUH DAN MENGENDAP DGN Na2SO4 0,75 M (GLOBULIN LARUT) MENGENDAP DG AMMONIUM SULFAT JENUH: – ALBUMIN, GLOBULIN, FIBRINOGEN MENGENDAP DG AMMONIUM SULFAT ½ JENUH: – GLOBULIN, FIBRINOGEN MENGENDAP DG AMMONIUM SULFAT 1/3 JENUH – FIBRINOGEN ELEKTROFORESIS (TIETZ) ALBUMIN SERUM: 53-65% (3,5 – 5 g/dl) α1 GLOBULIN : 2,5 – 5 % α2- GLOBULIN : 7 – 13 % β-GLOBULIN : 8 – 14% γ-GLOBULIN : 12 – 22% Catatan : albumin, fibrinogen, dan protrombin hanya dibentuk di hati MASSA MOLEKULER ( BERAT MOLEKUL) DAN UKURAN MOLEKUL PROTEIN DALAM DARAH HEMOGLOBIN 64.500 ALBUMIN 69.000 ----β1 -GLOBULIN 90.000 γ--GLOBULIN 156.000 α1-LIPOPROTEIN 200.000 β1-LIPOPROTEIN 1.300.000 FIBRINOGEN 340.000 ALBUMIN : FRAKSI PROTEIN PLASMA TERBANYAK, BM TERKECIL DIBENTUK DI HATI SBG PREPROTEIN SINTESIS MENURUN TERUTAMA PADA PENYAKIT HATI Æ RATIO ALBUMIN/GLOBULIN PLASMA MENURUN KADAR MENURUN KARENA INTAKE PROTEIN KURANG Æ PADA KWASHIORKOR (MALNUTRISI PROTEIN) KADAR MENURUN PADA SINDROMA NEFROTIK KARENA KEBOCORAN PROTEIN DGN BERAT MOLEKUL RENDAH LEWAT URIN FUNGSI ANTARA LAIN: MEMPERTAHANKAN TEKANAN ONKOTIK PLASMA Æ APABILA KADAR MENURUN DAPAT TIMBUL EDEMA (TERTIMBUNNYA CAIRAN SECARA BERLEBIHAN DALAM RUANG JARINGAN) SEBAGAI PROTEIN PENGANGKUT, MISALNYA ASAM LEMAK ( KOMPLEKS ASAM LEMAK-ALBUMIN), CALCIUM, BILIRUBIN,HORMON TIROID, ASPIRIN, DLL. 1. 2. GLOBULIN 1. 2. 3. 4. PEMBAGIAN BERDASAR ELP Æ LIHAT ATAS PEMBAGIAN BERDASAR STRUKTUR DAN FUNGSI MUKOPROTEIN DAN GLIKOPROTEIN GABUNGAN KARBOHIDRAT (HEKSOSAMIN) DGN GLOBULIN TERUTAMA PADA FRAKSI α1- DAN α2- GLOBULIN MUKOPROTEIN MENGANDUNG >4% HEKSOSAMIN GLIKOPROTEIN :HEKSOSAMIN <4% LIPOPROTEIN Æ LIHAT KULIAH LIPID PROTEIN PENGIKAT LOGAM, MISALNYA TRANSFERRIN, CERULOPLASMIN GAMMA-GLOBULINÆ FRAKSI YG TERBANYAK MENGANDUNG IMMUNOGLOBULIN (= ANTIBODI YG BEREDAR = HUMORAL ANTIBODI) SISTEM IMUN ¾ ¾ SISTEM KEKEBALAN TUBUH UNTUK MELINDUNGI TERHADAP PENYAKIT TERDIRI DARI : LIMFOSIT LIEN PEMBULUH LIMFE DAN KELENJAR LIMFE (TEMPAT LIMFOSIT) SUMSUM TULANG DAN TIMUS (TEMPAT PEMBENTUKAN LIMFOSIT DAN PEMROSESANNYA) BILA ADA INFEKSI MASUK : PERTAHANAN AWAL (NON SPESIFIK): NEUTROFIL LEUKOSIT YG PALING UMUM DIDAPAT DALAM DARAH SEL FAGOSITIK Æ BAKTERISIDAL ¾ ¾ ¾ ¾ MONOSIT SEL BERINTI DALAM DARAH YG UKURANNYA TERBESAR Æ AKAN MENJADI MAKROFAG DALAM JARINGANÆ MAKROFAG MELAKUKAN FAGOSITOSIS EOSINOFIL MENYERANG PARASIT, CACING BASOFIL PENTING PADA REAKSI RADANG ATAU REAKSI ALERGI GRANULANYA MENGANDUNG HISTAMIN, HEPARIN CATATAN MAST CELL ADALAH SEL JARINGAN BERUKURAN BESAR MIRIP BASOFIL DALAM DARAH MAST CELL MENGANDUNG HEPARIN DAN VASOACTIVE AMINES Æ PADA KERUSAKAN JARINGAN AKIBAT TRAUMA, PANAS, SINAR ULTRAVIOLET ATAU REAKSI ALERGI Æ DEGRANULASI Æ TERJADI REAKSI RADANG. MAST CELL TIDAK BERASAL DARI SUMSUM TULANG ¾ ¾ ¾ PERTAHANAN YG TIMBUL LEBIH KEMUDIAN LEBIH SPESIFIK DILAKUKAN OLEH LIMFOSIT LIMFOSIT DIBENTUK OLEH STEM CELL LIMFOID (SEL TUNAS LIMFOID) DALAM SUMSUM TULANG RESPON IMUN 0LEH LIMFOSIT ADA 2 JENIS: RESPON IMUN LEWAT SEL (CELL-MEDIATED IMMUNITY) : DILAKSANAKAN OLEH LIMFOSIT T (THYMUS DEPENDENT) LIMFOSIT T MENYERANG ANTIGEN ASING PADA PERMUKAAN SEL ATAU MENYERANG SEL YG MEMBAWA ANTIGEN ASING ITU WALAUPUN SEL ITU LETAKNYA DALAM JARINGAN EFEKTIF PADA ANTIGEN YG MASUK SEL TUBUH TAK EFEKTIF TERHADAP MIKROORGANISME EKSTRASELULAR RESPON IMUN HUMORAL: MELALUI PROTEIN PENGIKAT ANTIGEN KHUSUS YG DISEBUT ANTIBODI YG BEREDAR DALAM SIRKULASI DARAH. ANTIBODI DIBENTUK OLEH LIMFOSIT B (BONE MARROW DEPENDENT) MENYERANG PATHOGEN/ ANTIGEN EKSTRASELULAR RESEPTOR SEL B MENANGKAP SATU JENIS ANTIGEN Æ MASUK KE DALAM SEL Æ SEL B BERUBAH MENJADI SEL PLASMA YG UKURANNYA LEBIH BESAR DAN MEMBENTUK RIBUAN ANTIBODI YG SPESIFIK Æ DILEPAS KE DALAM ALIRAN DARAH Æ MENANGKAP AGNTIGEN YG = ANTIGEN YG DITANGKAP RESEPTOR SEL B TERSEBUT GB 24-4 RESPON IMUN PRIMER DAN SEKUNDER BACA TEXTBOOK IMMUNOGLOBULIN, MACAM : IgD TERDAPAT PADA PERMUKAAN SEL B FUNGSINYA BELUM DIKETAHUI JELAS IgE DITEMUKAN PADA PERMUKAAN MUKOSA BILA TERIKAT ANTIGEN Æ MENYEBABKAN DEGRANULASI MAST CELL DAN BASOFIL Æ MERANGSANG PELEPASAN HISTAMIN DLL NORMAL DALAM DARAH KADARNYA RENDAH KADARNYA DLM DARAH NAIK PD REAKSI ALERGI MERUPAKAN PERTAHANAN THD PARASIT CACING DGN MELEPAS ENZIM DARI EOSINOFIL CATATAN : REAKSI ALERGI ADALAH REAKSI SISTEM IMUN YG OVERAKTIF DAN MEMBENTUK ANTIBODI TERHADAP BAHAN YG UMUMNYA TIDAK DIANGGAP ASING IgA Ig UTAMA DALAM SEKRESI MUKOSAL SEPERTI SEKRESI BRONCHIAL, NASAL, GASTROINTESTINAL, SALIVA, COLOSTRUM, ASI, AIR MATA PERTAHANAN OLEH Ig YG PERTAMA TERHADAP VIRUS ATAU BAKTERI SEBELUM MASUK PLASMA/ BGN DALAM TUBUH MENCEGAH BAKTERI/VIRUS MELEKAT PADA MEMBRAN MUKOSA. IgM TERUTAMA TERDAPAT DALAM PLASMA ANTIBODI YANG PERTAMA NAIK KADARNYA DALAM PLASMA SECARA BERMAKNA SEBAGAI RESPON TERHADAP MASUKNYA ANTIGEN ASING KE DALAM PLASMA IgM (LANJUTAN) IgM MERANGSANG FAGOSITOSIS MIKROORGANISME OLEH MAKROFAG DAN LEUKOSIT PMN (POLIMORFONUCLEAR), DAN JUGA MERUPAKAN AKTIVATOR KOMPLEMEN IgM DAPAT DITEMUKAN DALAM SEKRESI EKSTERNAL TETAPI KADAR< IgA Ig YG UKURANNYA PALING BESAR IgG FRAKSI AB YG PALING BANYAK DIPRODUKSI KADARNYA MENINGKAT DALAM PLASMA SEBAGAI RESPON TERHADAP AG ASING TETAPI TIMBULNYA LEBIH KEMUDIAN DARIPADA IgM MERANGSANG FAGOSITOSIS DALAM PLASMA MERANGSANG SISTEM KOMPLEMEN DAPAT MENEMBUS LEWAT PLASENTA KE FETUS IMUNOLOGI: SISTEM KOMPLEMEN SISTEM DLM PLASMA YG T.D. PROTEIN2 KOMPLEMEN SISTEM INI AKAN DIAKTIFKAN OLEH IgG ATAU IgM YG MENGIKAT AG PADA MEMBRAN SEL BAKTERI, PROTOZOA ATAU SEL TUMOR Æ PENGIKATAN TSB AKAN MEMICU SERANGKAIAN REAKSI PADA SISTEM KOMPLEMEN YG AKHIRNYA AKAN MENYEBABKAN LISIS MEMBRAN SEL YBS (BAKT, PROTOZOA ATAU SEL TUMOR) Æ SEL TSB AKAN MATI. STRUKTUR IMMUNOGLOBULIN IgM DAPAT DIBENTUK OLEH FETUS IN UTERO PEMBEKUAN DARAH ANTIKOAGULAN: BAHAN YANG DAPAT MENCEGAH PEMBEKUAN DARAH 1. CAMPURAN AMMONIUM OKSALAT & POTASSIUM OKSALAT (DOUBLE OXALAT) 6 : 4 (?) – 2 mg / ml darah (?) – CARA KERJA : MENGIKAT CALCIUM DARAH 2. HEPARIN : 0,2 ml / ml darah (?) CARA KERJA : MENGAKTIVASI ANTITROMBIN III EDTA ( ETHYLENE TETRA DIAMINE ACETATE) – 2mg/ ml darah (?) – CARA KERJA : MENGIKAT CALCIUM DARAH SODIUM SITRAT : UNTUK PEMERIKSAAN FAAL HEMOSTATIK – ANTIKOAGULAN : DARAH = 1:9 (?) – CARA KERJA : MENGIKAT CALCIUM DARAH SODIUM OKSALAT: UNTUK PEMERIKSAAN FAAL HEMOSTATIK – PERBANDINGAN ANTIKOAGULAN : DARAH + 1:9 (?) – CARA KERJA : MENGIKAT CALCIUM DARAH CATATAN : COUMARIN ADALAH ANTIKOAGULAN YANG MENGHAMBAT KERJA VIT k DALAM MEMBENTUK PROTROMBIN BAHAN YANG DAPAT MENCEGAH PEMBEKUAN DARAH CAMPURAN AMMONIUM OKSALAT & POTASSIUM OKSALAT (DOUBLE OXALAT) 6 : 4 (?) – CARA KERJA : MENGIKAT CALCIUM DARAH HEPARIN : – CARA KERJA : MENGAKTIVASI ANTITROMBIN III EDTA ( ETHYLENE TETRA DIAMINE ACETATE) – CARA KERJA : MENGIKAT CALCIUM DARAH SITRAT : UNTUK PEMERIKSAAN FAAL HEMOSTATIK, TRANSFUSI – CARA KERJA : MENGIKAT CALCIUM DARAH SODIUM OKSALAT: UNTUK PEMERIKSAAN FAAL HEMOSTATIK – CARA KERJA : MENGIKAT CALCIUM DARAH NaF DAPAT BEKERJA SEBAGAI ANTIKOAGULAN DGN CARA MENGIKAT Ca++ DARAH (?) CATATAN :WARFARIN (SUATU RACUN TIKUS)/ COUMARIN ADALAH ANTIKOAGULAN YANG MERUPAKAN INHIBITOR ENZIM REDUCTASE YG MENGKATALISIS REAKSI REGENERASI DIHIDROVITAMIN K.