BAB V PENUTUP 5.1 Ringkasan Penelitian Sebagian besar peluang untuk mendapatkan keuntungan dalam melakukan investasi di Bursa saham semakin terbuka lebar bagi masyarakat luas, namun untuk mencapai keuntungan tersebut dibutuhkan strategi tertentu dalam berinvestasi, ada beberapa strategi investasi yang digunakan diantaranya adalah strategi momentum dan strategi kontrarian, yang menjadi fokus penelitian adalah mengenai penerapan strategi kontrarian di Bursa Efek Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan pengujian kembali strategi kontrarian di Bursa Efek Indonesia dengan mengusulkan beberapa rumusan masalah yang menjadi landasan dan arahan terhadap pengujian data-data yang digunakan, diantaranya adalah menguji adanya fenomena reversal saat pembentukan dan pengujian serta menguji penerapan strategi kontrarian untuk mendapatkan abnormal profit. Seperti yang disampaikan oleh Husnan dan Hanafi (1991), Dosinta (2004) dan Wicaksono (2005), pasar modal di Indonesia mengarah pada pasar modal efisien dalam bentuk lemah (weak form efficiency). Meskipun konsep pasar efisien telah diterima di bidang keuangan tetapi ada kejadian-kejadian yang bertententangan dan sulit untuk dijelaskan atau sering disebut dengan anomali pasar. Banyak macam dari anomali pasar diantaranya yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah anomali reversal effect yang berawal dari munclnya anomali winner dan loser. 72 73 Penelitian ini menggunakan dua periode dalam melakukan pembentukan dan pengujian yaitu overlapping dan non-overlapping serta dua data yang berlainan yaitu closing price dan adjusted closing price (robustness check). Dari dua hipotesis yang diuji semuanya hampir terbukti yaitu adanya reversal untuk semua periode overlapping dan non-overlapping serta terdapat strategi kontrarian di Bursa Efek Indonesia untuk semua pengujian pada periode overlapping dan hanya pada pengujian tiga bulan pada periode non-overlapping penerapan strategi kontrarian tidak terlihat secara nyata. Pada robustness check memberikan bukti bahwa pembalikan (reversal) menjadi tidak nyata dan refleksi dari reversal yang tidak dominan maka aplikasi strategi kontrarian menjadi kabur. 5.2 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya mengenai uji hipotesis pada penelitian ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan seperti berikut ini: 1. Hipotesis pertama yaitu mengenai fenomena reversal pada pembentukan dan pengujian hipotesis memberikan bukti bahwa pada semua periode yaitu overlapping dan non-overlapping pada penggunaan data closing price mengalami reversal (pembalikan), pada saat pengujian potofolio saham-saham winner akan berbalik menjadi portofolio saham-saham loser begitu pula sebaliknya portofolio saham-saham loser akan berubah menjadi portofolio saham-saham winner. Fenomena reversal pada penelitian ini tidak hanya memberikan bukti berbaliknya tanda matematik dalam nilai misalnya dari 74 positif menjadi negatif atau negatif menjadi positif, tetapi meningkat atau menurunnya bobot dari nilai CARpt tersebut. 2. Pada pengujian hipotesis yang kedua yaitu terdapat strategi kontrarian di Bursa Efek Indonesia, memberikan hasil yang hampir sama dengan pengujian hipotesis pertama. Dari periode overlapping yang menggunakan data closing price memberikan bukti bahwa terdapatnya strategi kontrarian di Bursa Efek Indonesia, hal ini disebabkan oleh tingkat signifikansinya lebih kecil atau kurang dari nilai alpha 5% (0.05) sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Saat pengujian tiga bulan untuk periode non-overlapping pada penggunaan data closing price Ha ditolak karena nilai signifikansinya lebih dari tingkat alpha 5% (0.05), sehingga hal tersebut menjadi tanda bahwa penerapan strategi kontrarian saat pengujian tiga bulan (range waktu yang cukup pendek) menjadi tidak nyata tetapi untuk pengujian enam bulan tetap terlihat indikasi penggunaan strategi kontrarian. 3. Penelitian ini menyajikan robustness check dengan menggunakan data yang berbeda dari sebelumnya yaitu adjusted closing price, memberikan bukti dari hasil pengujian adalah fenomena pembalikan (reversal) tidak jelas terlihat (tidak mendominasi) untuk kedua periode yaitu overlapping dan nonoverlapping. Indikasi penggunaan strategi kontrarian di Bursa Efek Indonesia menjadi tidak kuat karena refleksi dari fenomena reversal yang kurang dominan. 4. Hasil penelitian ini sangat sensitif dari jenis data yang digunakan. 75 5. Malakukan Robustness check dalam penelitian ini agar lebih jelas arahan hasilnya karena penelitian ini membuktikan bahwa dengan menggunakan data yang berbeda memberikan hasil yang cukup berbeda dan kemungkinan akan berpengaruh pada tingkat keuntungan yang dihasilkan nantinya. Hal tersebut merupakan cerminan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat di Indonesia yang masih kurang mengenai pasar modal. 5.3 Implikasi Penelitian Hasil dari penelitian ini memberikan beberapa implikasi seperti dibawah ini: 1. Investor masih bisa menggunakan alternatif strategi investasi yaitu strategi kontrarian di Bursa Efek Indonesia untuk meraih keuntungan dalam berinvestasi . 2. Fenomena reversal yang terjadi tidak hanya dilihat dari berbaliknya tanda negatif menjadi positif atau sebaliknya tetapi dilihat juga kenaikan atau penurunan dari bobot nilai pada portofolio saham-saham winner juga pada portofolio saham-saham loser. 5.4 Keterbatasan Penelitian dan Saran Semua pembahasan serta hasil uji statistik dalam penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan oleh adanya kendala maupun kondisi dalam beberapa hal. Dari keterbatasan yang akan disampaikan oleh peneliti dibawah ini berharap 76 bisa menjadi pertimbangan dan saran bagi penelitian selanjutnya. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian ini menggunakan seluruh sampel yang listing di Bursa Efek Indonesia tanpa adanya pemisahan persektor. Disarankan untuk penelitian selanjutnya bisa memisahkan persektor sehingga bisa melihat sektor mana yang lebih menguntungkan untuk menggunakan strategi investasi kontrarian. 2. Waktu penelitian yang cukup singkat hanya enam tahun dengan range pengujian hanya tiga bulan, enam bulan dan 12 bulan. Penelitian yang akan datang bisa menambahkan waktu penelitian lebih panjang serta range waktu pengujian lebih banyak pula, sehingga penelitiannya bisa lebih robust dan melewati masa-masa kritis perekonomian di Indonesia. 3. Menggali anomali pasar lainnya seperti neglected effect yang masih belum ada banyak diteliti di Indonesia. 4. Penelitian ini hanya menunjukkan adanya pembalikan dan eksistensi strategi kontrarian di Bursa Efek Indonesia tanpa menyampaikan saham-saham pada perusahaan secara spesifik yang mengalami pembalikan (reversal) atau tidak ada rangking saat mengalami kenaikan atau penurunan. Penelitian selanjutnya bisa menunjukkan hal tersebut sehingga investor lebih mudah dalam menentukan pilihannya saat menjual atau membeli saham.