MAKALAH STATISTIK 1 Disusun Oleh : Kelompok 6 Sesi : 12 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Adzanny belina nusha Vika ariesti Audini Meldiana agustin putri Ramdhan setiawan Miftahul mubin Irsyad Mahfud Mutiara oksadini (201466043) (201466140) (201466063) (201466117) (201466015) (201466068) (201466123) FAKULTAS FISIOTERAPI UNIVERSITAS ESA UNGGUL PERHITUNGAN DATA KATEGORIK A. RATE Merupakan salah satu bentuk perbandingan yang mengukur kemungkinan terjadinya peristiwa/ kejadian terrtentu Rate memenuhi unsur-unsur sbb: X : Pembilang adalah jumlah kasus penyakit yang terdapat di dalam populasi atau dalam suatu kelompok suatu populasi Y : Penyebut adalah populasi atau kelompok di dalam populasi yang mempunyai resiko untuk mendapatkan penyakit yang bersangkutan. Waktu, misalnya 1 hari , 1 bulan , 1 tahun dll. 1 Rate dipakai untuk menyatakan frekuensi distribusi suatu peristiwa yang terjadi. Rate adalah pernyataan numerik, yang menggunakan sebuah rumus untuk menghitung frekuensi suatu kejadian yang berasal dari pembagian jumlah kasus (pembilang) dengan jumlah populasi total yang menglamai kejadian tersebut. 𝑟𝑎𝑡𝑒 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢 𝑥 1000 2 Contoh Pada tanggal 26 Agustus 2009 di luwuk terdapat 4. 000 kasus diantara penduduk yang berjumlah 14.000.000 orang rata-rata kasus di luwuk pada tanggal 26 agustus 2009 adalah : Rate = (4.000 / 4.000.000) = 0,285 A. Rasio Rasio bisa diartikan sama dengan ‘’ di banding dengan ‘’ Rasio merupakan perbandingan antara 2 kuantitas yaitu kuantitas pembilang dan kuantitas penyebut, Kedua kuantitas tersebut dibandingkan tidak harus memiliki sifat / ciri yang sama .Rasio juga bisa di artikan sebagai frekuensi relatif dari suatu sifat tertentu dibandingkan dengan frekuensi dari sifat lain. ‘’ rasio = kuantitas numerator / kuantitas denaminator ‘’ 3 𝑥 Ratio = 𝑦 xk Keterangan: x = Jumlah kejadian pertama y = Jumlah kejadian kedua k = Konstanta 1 Imron, Moch, Statistik Kesehatan (Bahan ajar mahasiswa Kesehatan), Sagung Seto, Sentul City, 2010 Ferry Efendi dan Makhfudli, Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik dalam Keperawatan, Salemba Medika, Jakarta, 2009, hal. 60. 3 Bustan, 2002, Pengantar Epidemiologi, Jakarta, PT. Rineka Cipta 2 Contoh : Sex ratio = jumlah penduduk pria : jumlah penduduk wanita X k 𝑀𝑖 Keterangan : M= Male F= Famele K= Konstanta 𝐹𝑖 xk Dalam suatu kejadian KLB penyakit Diare jumlah penderita laki-laki sebanyak 1200 orang dan jumlah perempuan sebanyak 60 orang di kecematan luwuk timur Rasio = 120 : 60 = 2 : 1 B. Proporsi Bentuk khusus dalam perhitungan rasio adalah proporsi Proporsi = pembilang merupakan bagian dari penyebut Proporsi artinya jumlah / frekuensi dari suatu sifat tertentu di bandingkan dengan seluruh populasi dimana sifat tersebut didapatkan. 1 Rumusan dari proporsi yaitu : 𝑥 Proporsi = 𝑥+𝑦 xk Keterangan : x = Angka kejadian tertentu x+y = Jumlah kejadian seluruhnya k = Konstanta Contoh Proporsi penduduk wanita : 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑤𝑎𝑛𝑖𝑡𝑎 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 (𝑃𝑟𝑖𝑎+𝑊𝑎𝑛𝑖𝑡𝑎) XK Proposi kematian peduduk pria : 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑝𝑟𝑖𝑎 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 (𝑝𝑟𝑖𝑎+𝑤𝑎𝑛𝑖𝑡𝑎) XK Dari kejadian KLB Busung Lapar jumlah penderita laki-laki sebanyak 70 orang dan jumlah perempuan sebanyak 10 orang Proporsi = 70 / ( 70 + 10 ) X 100% = 87,5% Proporsi dapat dinyatakan dalam bentuk presentase sehingga nilai proporsi adalah : ‘’ 0 < Proporsi <1 atau 0 % < Proporsi < 100% ‘4 4 Imron, Moch, Statistik Kesehatan (Bahan ajar mahasiswa Kesehatan), Sagung Seto, Sentul City, 2010 UKURAN-UKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI 1. PROPORSI Proporsi adalah perbandingan yang pembilangnya merupakan bagian dari penyebut. Proporsi digunakan untuk melihat komposisi suatu variabel dalam populasi Rumus Proporsi : x / (x+y) x k Contoh: Proporsi Mhs wanita = Jumlah Mahasiswa wanita ------------------------------------------ k Jumlah Mahasiswa wanita + pria Proporsi Mahasiswa berprestasi Proporsi Mahasiswa hafal Al Qur’an 2. RATIO Ratio adalah perbandingan dua bilangan yang tidak saling tergantung. Ratio digunakan untuk menyatakan besarnya kejadian. Rumus Ratio: (x/y) k Ratio dapat juga dinyatakan sebagai perbandingan Ratio x : y = 1 : 2 jumlah pria Contoh: Sex ratio = k jumlah wanita Pria : Wanita = x : y Dependency ratio = Jumlah Usia (0−<14th)+(>65th) Jumlah Usia (15−16 th) 𝑘 Contoh: Jumlah Mahasiswa Stikes = 100, ratio pria : wanita = 2 : 3. Berapa jumlah masing2 mahasiswa?5 3. RATE Rate adalah perbandingan suatu kejadian dengan jumlah penduduk yang mempunyai risiko kejadian tersebut. Rate digunakan untuk menyatakan dinamika dan kecepatan kejadian tertentu dalam masyarakat. Rumus Rate: (x/y) k X: angka kejadian Y: populasi berisiko K: konstanta (angka kelipatan dari 10) Contoh: Campak → berisiko pada balita Diare → berisiko pada semua penduduk Cancer servik → berisiko pada wanita Contoh Soal: Jumlah pasien di RS A = 150, dengan rincian pria = 90 dan wanita = 60 Berapa proporsi pasien wanita? Berapa sex ratio pasien di RS A?6 5 6 Bustan, 2002, Pengantar Epidemiologi, Jakarta, PT. Rineka Cipta Notoatmojo, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip Prinsip Dasar, Jakarta, PT. Rineka Cipta PENGUKURAN ANGKA KESAKITAN/ MORBIDITAS 1. INCIDENCE RATE Incidence rate adalah frekuensi penyakit baru yang berjangkit dalam masyarakat di suatu tempat / wilayah / negara pada waktu tertentu. Rumus Incidence Rate (IR): Jumlah penyakit baru ------------------------------- k Jumlah populasi berisiko 2. PREVALENCE RATE Prevalence rate adalah frekuensi penyakit lama dan baru yang berjangkit dalam masyarakat di suatu tempat/ wilayah/ negara pada waktu tertentu. Prevalence Rate yang ditentukan pada waktu tertentu (misal pada Juli 2000) disebut Point Prevalence Rate. Prevalence Rate yang ditentukan pada periode tertentu (misal 1 Januari 2000 s/d 31 Desember 2000) disebut Periode Prevalence Rate Rumus Prevalence Rate (PR): Jumlah penyakit lama + baru ---------------------------------------- k Jumlah populasi berisiko 3. ATTACK RATE Attack Rate adalah jumlah kasus baru penyakit dalam waktu wabah yang berjangkit dalam masyarakat di suatu tempat/ wilayah/ negara pada waktu tertentu. Rumus Attack Rate (AR): Jumlah penyakit baru ------------------------------------------------------------------------ k Jumlah populasi berisiko (dalam waktu wabah berlangsung) Contoh Soal: Data desa Jombang pada tahun 2007 adalah sbb: Jumlah penduduk = 2.000.000 Ratio pria : wanita = 2 : 3 Ratio balita : bukan balita = 2 : 8 Kasus lama/baru campak: Feb=2/10, Mar=5/20, Jun=4/15 Kasus lama/baru diare: Ags= 2/15, Sep=3/25, Okt=5/10 Kasus lama/baru cancer servik: Apr=3/5, Jul=8/5 Hitunglah: Incidence Rate Campak tahun 2007 Point Prevalence Rate Campak pada bulan Feb, Maret dan Juni? Periode Prevalence Rate Campak pada tahun 2007? Attack Rate Campak? Hitunglah: Incidence Rate Diare tahun 2007 Point Prevalence Rate Diare pada bulan Ags, Sep dan Okt? Periode Prevalence Rate Diare pada tahun 2007? Attack Rate Diare? Hitunglah: Incidence Rate Ca Servik tahun 2007 Point Prevalence Rate Ca servik pada bulan Apr dan Jul? Periode Prevalence Rate Ca Servik pada tahun 2007?7 PENGUKURAN MORTALITY RATE 1. 2. 3. 4. CRUDE DEATH RATE CDR adalah angka kematian kasar atau jumlah seluruh kematian selama satu tahun dibagi jumlah penduduk pada pertengahan tahun. 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐤𝐞𝐦𝐚𝐭𝐢𝐚𝐧 Rumus: CDR (Crude Death Rate) : 𝒌 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐏𝐞𝐧𝐝𝐮𝐝𝐮𝐤 SPECIFIC DEATH RATE SDR adalah jumlah seluruh kematian akibat penyakit tertentu selama satu tahun dibagi jumlah penduduk pada pertengahan tahun. 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐦𝐚𝐭𝐢𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐧𝐲𝐚𝐤𝐢𝐭 𝐱 Rumus: SDR (Specific Death Rate) : 𝒌 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐏𝐞𝐧𝐝𝐮𝐝𝐮𝐤 CASE FATALITY RATE CFR adalah persentase angka kematian oleh sebab penyakit tertentu, untuk menentukan kegawatan/ keganasan penyakit tersebut. 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐦𝐚𝐭𝐢𝐚𝐧 𝐏𝐞𝐧𝐲𝐚𝐤𝐢𝐭 𝐱 Rumus CFR (Case Fatality Rate): 𝒌 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐊𝐚𝐬𝐮𝐬 𝐏𝐞𝐧𝐲𝐚𝐤𝐢𝐭 𝐱 MATERNAL MORTALITY RATE MMR = AKI = Angka kematian Ibu adalah jumlah kematian ibu oleh sebab kehamilan/ melahirkan/ nifas (sampai 42 hari post partum) per 100.000 kelahiran hidup. Rumus MMR (Maternal Mortality Rate): 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐦𝐚𝐭𝐢𝐚𝐧 𝐈𝐛𝐮 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐊𝐞𝐥𝐚𝐡𝐢𝐫𝐚𝐧 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩 𝐱 𝟏𝟎𝟎. 5. INFANT MORTALITY RATE IMR = AKB = angka kematian bayi adalah jumlah kematian bayi (umur <1tahun) per 1000 kelahiran hidup. 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐦𝐚𝐭𝐢𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐲𝐢 Rumus IMR (Infant Mortality Rate): 𝐱𝟏𝟎𝟎𝟎 8 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐥𝐚𝐢𝐫𝐚𝐧 𝐇𝐢𝐝𝐮𝐩 6. NEONATAL MORTALITY RATE NMR = AKN = Angka Kematian Neonatal adalah jumlah kematian bayi sampai umur < 4 minggu atau 28 hari per 1000 kelahiran hidup. Rumus NMR (Neonatal Mortality Rate): Jumlah kematian neonatus -------------------------------------- x 1000 Jumlah kelahiran hidup 7 8 Noor, 1997, Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular, Jakarta, PT. Rineka Cipta Bustan, 2002, Pengantar Epidemiologi, Jakarta, PT. Rineka Cipta 7. PERINATAL MORTALITY RATE PMR = AKP = angka Kematian Perinatal adalah jumlah kematian janin umur 28 minggu s/d 7 hari seudah lahir per 1000 kelahiran hidup. Rumus PMR (Perinatal Mortality Rate): Jumlah kematian perinatal ----------------------------------------- -x 1000 Jumlah kelahiran hidup Contoh Soal: Penduduk Indonesia pada pertengahan tahun 1990 = 178.440.000 orang dengan jumlah kematian selama tahun 1990 = 17.308.680 orang. Berapa CDR tahun 1990? Bila jumlah kematian karena tetanus pada tahun 1990 = 180.000 orang. Berapa SDR tetanus per 1000 penduduk? Jumlah kematian ibu oleh sebab kehamilan di Singapura hanya 1 orang pada tahun 1990, dengan jumlah seluruh kelahiran hidup sebanyak 49.864 orang. Berapa MMR pada tahun 1990? Hasil sensus penduduk Jepang tahu 1990, dilaporkan jumlah kematian bayi <1 tahun sebanyak 5.616 orang, jumlah kematian bayi umur 4 minggu sebanyak 3.179 orang, jumlah kematian janin umur 28 minggu s/d 7 hari post partum sebanyak 7.001 orang. Jika jumlah kelahiran hidup 1.227.900 orang. Berapa IMR tahun 1990? Berapa PMR tahun 1990? Berapa NMR tahun 1990?9 B. RASIO Rasio adalah perbandingan antara 2 besaran atau lebih. Dalam menghitung rasio harus menggunakan satuan yang sama, apabila terdapat perbedaan maka harus dilakukan penyamaan satuan terlebh dahulu. Secara umum rasio dilambangkan dengan a/b atau a : b, dimana b ≠ 0. Contoh: 1 Rasio 15 terhadap 105 adalah 15/105 = 1/ 7= 1 : 7 Contoh :.2 Di kelas 5 SD Sukamaju ada 15 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Sedangkan di kelas 6 SD tersebut ada 12 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. a. Nyatakan banyaknya siswa laki-laki dan perempuan di kelas 5 SD tersebut sebagai sebuah rasio. b. Nyatakan banyaknya siswa laki-laki dan perempuan di kelas 6 SD tersebut sebagai sebuah rasio Jawab: a. Rasionya adalah 15/20 b. Rasionya adalah 12/16 9 Vaughan, Morrow, 1993, Panduan Epidemiologi Bagi Pengelolaan Kesehatan Kabupaten, Bandung, ITB Berikut ini contoh-contoh soal yang menggunakan rasio dan proporsi 1. Jika terdapat 3 buah kalkulator untuk setiap 4 orang siswa di sebuah sekolah dasar. Berapa banyak kalkulator yang dibutuhkan untuk 44 orang siswa? Jawab: banyaknya kalkulator = 3 = n Banyaknya siswa 4 44 = 3 x 44 = n x 4 = 132 = 4 n =n = 132/ 4 =n = 33 2. Jika seekor kura-kura berjalan 5 cm tiap detik, berapa m kura-kura itu berjalan selama 50 detik? Jawab: 5 cm = 0,05 m 0,05 m = n 10 detik 50 detik 0,05 m x 50 detik = n x 10 detik 2,5 m/ detik = 10 n detik n = 2, 5 m /detik / 10 detik n = 0,25 m 3. Pak Amin, pak Badrun, dan pak Candra memperoleh uang Rp. 2.520.000,- untuk pengerjaan pengecetan sebuah rumah. Pak Amin bekerja selama 30 jam, pak Badrun bekerja selama 50 jam dan pak Candra bekerja selama 60 jam. Mereka membagi uang itu sesuai dengan proporsi jam kerja mereka. Berapa besar uang yang mereka terima masing-masing? Jawab: rasio jam bekerja mereka adalah 30 : 50 : 60 30 n + 50 n + 60 n = 2520000 140 n = 2520000 n = 2520000 / 140 n = 18000 Dengan demikian, pak amin menerima = 30 n = 30 x 18000 = Rp. 540.000,pak badrun menerima = 50 n = 50 x 18000 = Rp. 900.000,pak candra menerima = 60 n = 60 x 18000 = Rp. 1.080.000,untuk memeriksa kebenaran jawaban ini, kita menemukan bahwa 540000+ 900000 + 1080000 = 2520000 C. Proporsi Proporsi adalah pecahan yang pembilangnya merupakan bagian dari penyebutnya. Proporsi artinya jumlah / frekuensi dari suatu sifat tertentu di bandingkan dengan seluruh populasi dimana sifat tersebut didapatkan. Digunakan unuk melihat komposisi suatu variable dalam populasi. Bentuk ini sering dinyatakan dalam persen, yaitu dengan mengalikan pecahan ini dengan 100%. Dua rasio dikatakan proporsional jika dan hanya jika pecahan-pecahan yang mewakilinya ekuivalen. PROPORSI = X 100% Contoh: Pada populasi yang terdiri atas 50 ibu hamil, terdapat 5 ibu yang mengalami plasenta previa. Berapa proporsi ibu hamil yang mengalami plasenta previa? Jawab: PROPORSI = X 100% = x 100 % = 10 % Sifat sifat proporsi 1. Untuk setiap bilangan rasional dan , dengan a ≠ 0 dan c ≠ 0, = jika dan hanya jika = Contoh: pada sebuah toko swalayan 7 butir jeruk super dijual dengan harga Rp. 10.000,-. Di toko swalayan lain 21 butir jeruk super dijual dengan harga Rp. 30.000,-. Pada toko swalayan mana harga heruk super yang lebih murah? Jawab: jika harga 7 butir jeruk adalah Rp.10.000,- maka harga 3 x 7 butir jeruk adalah 3 x Rp.10.000,-. Dengan menggunakan rasio, kita tahu bahwa rasio banyaknya jeruk sama dengan rasio harganya, al ini berarti 7/21 = 10000 / 30000 2. Untuk sebarang bilangan-bilangan rasional dan , dengan 0, = jika dan hanya jika dan Contoh: di dalam sebuah pabrik mobil, perakitan mobil menggunakan robot-robot. Jika 3 robot dapat merakit 17 mobil dalam waktu 10 menit, berapa banyak mobil dapat dirakit oleh 14 robot dalam waktu 45 menit jika semua robot mempunyai kemampuan kerja yang sama? Jawab: Masalah ini dapat diselesaikan tanpa menulis persamaan apapun. Karena 1 robot merakit 17/30 mobil dalam waktu 1 menit, 14 robot merakit 14 x 17/30 mobil dalam waktu 1 menit. Dengan demikian dalam waktu 45 menit, 14 robot merakit 45 x 14 x 17/30 = 357 mobil. 10 10 ibid