ukuran frekuensi epidemiologi

advertisement
Oleh:
SYAFRIANI, M.Kes
Prinsip-prinsip Epidemiologi
STIKES TUANKU TAMBUSAI
RIAU
Ukuran Frekuensi;
Ukuran Asosiasi;
Ukuran Dampak.
Ukuran frekuensi merupakan ukuran dalam
epidemiologi deskriptif;
Ukuran frekuensi penyakit , mengukur
kejadian penyakit, cacat ataupun kematian
pada populasi.
Merupakan dasar dari epidemiologi
deskriptif.
Ukurannya adalah Prevalens dan
Insidens .
Ukuran Frekuensi Epidemiologi
3
Dasar Dalam Pengukuran
Frekuensi Penyakit
Digunakan salah satu dari tiga
bentuk dari pecahan yaitu :
Proporsi;
Rasio;
Rate.
Ukuran Frekuensi Epidemiologi
4
• Proporsi adalah bentuk pecahan yang
pembilangnya merupakan bagian dari
penyebut.
• Biasanya dinyatakan dalam persen.
• Contoh pada populasi terdiri atas 100
orang, 20 orang diantaranya
mendapat kasus kecelakaan .
Proporsi kecelakaan adalah:
20 : 100 x 100 % = 20 %.
Ukuran Frekuensi Epidemiologi
5
Ciri Dari Proporsi


Tidak
mempunyai
satuan
(dimensi), karena satuan dan
pembilangnya sama, sehingga
saling meniadakan
Nilainya antara 0 dan 1
RASIO (Ratio)
 Rasio adalah pecahan yang pembilangnya
bukan merupakan bagian dari penyebut. Ini
yang membedakan dari proporsi.
 Rasio menyatakan hubungan antara
pembilang dan penyebut yang berbeda satu
dengan yang lain.
 Rentangnya dari 0 s.d. tidak berhingga  a/b .
 Contoh Rasio antara laki-laki dan perempuan =
100 : 105.
Ukuran Frekuensi Epidemiologi
7
Jenis Rasio
Dikenal dua macam Rasio yaitu:
 Rasio yang mempunyai satuan misalnya: Jumlah dokter
per 100.000 penduduk, Jumlah kematian bayi selama
setahun per 1.000 kelahiran hidup.
 Rasio yang tidak mempunyai satuan karena pembilang
dan penyebutnya mempunyai satuan yang sama,
contohnya: Rasio antara satu proporsi dengan proporsi
yang lain atau rasio antara satu rate dengan rate yang
lain, contohnya Relative Risk dan Odds Ratio.
 Contoh rasio yang mempunyai ukuran: rasio tempat tidur
R.S per 100.000 orang dalam populasi. Rasio yang tidak
mempunyai ukuran seperti perbandingan antara dua
proporsi atau rate.
Ukuran Frekuensi Epidemiologi
8
RATE…1




Rate merupakan konsep yang lebih
kompleks dibandingkan dua bentuk
pecahan yang terdahulu.
Rate (angka) yang sesungguhnya adalah
merupakan kemampuan berubah suatu
kuntitas bila terjadi perubahan pada
kuantitas lain.
Kuantitas lain yang digunakan sebagai
patokan ini biasanya kuantitas waktu.
Bentuk pecahan ini sering dicampur
adukkan penggunaanya dengan proporsi.
RATE…2
Contoh Rate:
Laju kecepatan kasus demam berdarah
persatuan waktu ( 20 orang/bulan ).
Kecepatan mobil pada saat tertentu (60 km
per jam).
Ciri dari Rate :
Mempunyai satuan pengukuran yaitu per
satuan waktu
Nilai dari nol sampai takterhingga
RATE…3
 Pemahaman rinci tentang konsep rate yang
berubah-ubah, membutuhkan pemahaman
tentang konsep matematik kalkulus yang
rumit.
 Pembahasan rate dalam epidemiologi akan
dibatasi pada rate rata-rata ( average rate )
yang lebih sederhana.
 Untuk lebih memudahkan pemahamannya
ahli epidemiologi menyatakan rate itu
merupakan jumlah kejadian (kelahiran,
kasus penyakit, kecelakaan, atau kematian)
dalam suatu populasi tertentu selama
periode tertentu.
Secara umum terbagi dua macam
ukuran penyakit yaitu:
 Prevalens yang menggambarkan
jumlah kasus yang ada pada satu saat
tertentu.
 Insidens yang menggambarkan
jumlah kasus baru yang terjadi dalam
satu periode tertentu.
Ukuran Frekuensi Epidemiologi
12
Untuk memudahkan pemahaman, setiap
individu dalam populasi dianggap masuk
dalam salah satu dari dua kategori ini: sakit
atau tidak sakit.
Prevalens menggambarkan proporsi populasi
yang sakit pada saat tertentu.
Insidens menggambarkan perpindahan dari
kategori tidak sakit ke kategori sakit.
Prevalens adalah sinonim dari status suatu
penyakit sedangkan insidens adalah kejadian
(event) penyakit atau perubahan dari status
sehat ke status sakit.
Prevalens (Prevalence)
Prevalens menggambarkan jumlah
kasus yang ada pada saat tertentu.
Jumlah individu yang sedang sakit
Pada satu saat tertentu
Prevalens = ------------------------------------------------Jumlah individu dalam populasi tersebut
Pada saat tertentu itu
Ukuran Frekuensi Epidemiologi
14
Ciri Prevalens
 Berbentuk proporsi
 Menggambarkan status kondisi pada suatu
waktu / periode tertentu
 Tidak mempermasalahkan adanya perubahan
status
 Setiap kasus yang ditemui saat pengukuran
dihitung, dan kasus yang sudah sembuh/mati
tidak dihitung lagi.
 Tidak mempunyai satuan
 Besarnya antara 0 dan 1
Ukuran Frekuensi Epidemiologi
15
Prevalens Ada 2 Macam:

Point Prevalence Rate
Untuk mengukur jumlah orang yang menderita
penyakit atau kejadian pada satu saat tertentu
Berguna untuk perencanaan kebutuhan
fasilitas, tenaga, dan pemberantasan penyakit,
terutama untuk penyakit kronis.
Jumlah kasus baru dan lama penyakit X
pada saat tertentu
Point Prevalence Rate: -------------------------------------------------- x C
Jumlah penduduk pada saat tersebut
Ukuran Frekuensi Epidemiologi
16

Period Prevalence Rate
Untuk mengukur jumlah kasus yang ada selama satu
periode dengan memasukkan kasus point prevalence,
kasus incidence (kasus baru), dan kasus-kasus yang
kambuh selama observasi.
Jumlah kasus penyakit X yang ada selama
periode waktu tertentu
Period Prevalence Rate: -------------------------------------------------- x C
Populasi rata-rata pada saat tersebut
(mid interval)
Period Prevalence = Point Prevalence + Incidence
Ukuran Frekuensi Epidemiologi
17
Kegunaan Prevalens
 Menentukan situasi penyakit yang
ada pada satu waktu tertentu
 Perencanaan dibidang kesehatan
karena prevalens memberikan
informasi tentang pengobatan,
jumlah tempat tidur, peralatan
kesehatan, biaya, tenaga dll.
Ukuran Frekuensi Epidemiologi
18
INSIDENS (INCIDENCE)
Insidens ada dua jenis yaitu :

1). Incidence Risk
(Cumulative Insidence )
Mengukur risiko untuk sakit
Probabilitas dari seorang yang tidak sakit untuk menjadi sakit selama
periode waktu tertentu, dengan syarat orang tersebut tidak mati oleh
karena penyebab lain. Risiko ini biasanya digunakan untuk mengukur
serangan penyakit yang pertama pada orang sehat tersebut. Misalnya
insidens penyakit jantung mengukur risiko serangan penyakit jantung
pertama pada orang yang belum pernah menderita penyakit jantung.
Jumlah individu yang menjadi sakittertentu selama periode tertentu
Insidens Risk
=
--------------------------------------------- ------------------------------------
X C
Jumlah individu yang berisiko
dalam populasi pada periode tertentu
Ciri Insidens Risk (Cumulative Insidence):
 Berbentuk proporsi
 Harus jelas ada perubahan status dari tidak kasus menjadi
kasus.
 Tidak memiliki satuan
 Nilainya antara 0 dan 1

Konsep risiko ini harus dinyatakan dalam periode waktu yang
menunjukkan bentang waktu yang dibutuhkan untuk mencari
kasus baru karena cummulative insidens tergantung pada
lamanya periode pengamatan.
Dalam menuliskan cumulative incidence lamanya periode
pengamatan harus selalu disertakan.
Untuk mudahnya Cumulative Incidence adalah proporsi
individu sehat yang menjadi sakit pada periode tertentu
Contoh CI:
Hasil sensus tahun 1960 di Swedia menunjukan dari 3076
orang laki-laki berumur 20 – 64 tahun yang bekerja di
perusahaan plastik, berdasarkan dari data register kanker
Swedia antara tahun 1961 – 1973 , 11 orang dari pekerja itu
terserang tomur otak.
Cumulative Insidens ( CI ) tumor otak yang terjadi pada pekerja
ini selama 13 tahun adalah :
CI = 11 / 3076
= 0,004 atau 0,4 %

2). Insidence Rate ( Insidence Density )
Insidens Rate adalah potensi perubahan status penyakit per
satuan waktu, relative terhadap besarnya populasi individu
yang sehat pada waktu itu.
Insidens Rate
Jumlah kasus baru yang terjadi
Selama periode tertentu
= ----------------------------------------------- X C
Jumlah orang-waktu yang disumbangkan
Oleh seluruh individu yang diamati
Selama periode waktu tersebut
Apa
yang diukur oleh Insidence Rate ( Insidence Density )?
Yang diukur oleh Insidens Density adalah:
 jumlah orang yang berpindah status dari tidak sakit menjadi sakit
dalam periode waktu tertentu, hal ini merupakan hasil paduan dari :
 Ukuran besarnya populasi
 Lama periode pengamatan
 Kekuatan penyebaran penyakit ( force of morbidity ).
Karena besarnya populasi dan lama periode pengamatan telah
ditentukan oleh peneliti, maka yang diukur dengan Insidens Density
ini adalah kekuatan penyebaran penyakit ( force or morbidyti )
Insidens Rate dalam keadaan wabah/KLB  Attack Rate.
Hubungan Antar Ukuran…1
Jika kejadian kasus baru (incidence) dan lamanya
waktu perjalanan penyakit (duration) tidak
berfluktuasi sepanjang waktu dan populasi
dalam keadaan steady state maka maka angka
kasus prevalens hampir sama dengan angka
kasus insidens dikalikan rata-rata lamanya waktu
perjalanan penyakit.
P=IxD
Hal ini berlaku bila tidak ada pencegahan dan
tidak ada pengobatan untuk penyakit yang
bersangkutan.
Hubungan Antar Ukuran…2
Pada penyakit kronis P > I
Pada penyakit akut P < I
Hubungan Antara Point Prevalence
dan Incidence
Point Prevalence
Kasus baru
mati
Kasus baru + kasus lama
cacat
Incidence
sembuh
Keberhasilan program pencegahan dapat menurunkan insiden.
Nilai point prevalence tergantung pada insiden, beratnya
penyakit, dan efektitifitas pengobatan.
Keberhasilan program pencegahan dapat
menurunkan insidens;
Informasi tentang insidens penting untuk:
o Menentukan penyebab;
o Faktor-faktor yang mempengaruhi
penyakit.
Nilai point prevalens tergantung pada:
o Insidens;
o Beratnya penyakit;
o Keberhasilan pengobatan.
CONTOH STATISTIK
KESAKITAN
1. Proportional Morbidity Rate: Ukuran ini digunakan untuk
melihat proporsi suatu penyakit tertentu dalam satu
bulan di suatu R. Sakit.
Jumlah penderita penyakit X di RS. Y
dalamwaktu 1 bulan
Proportional Morbidity Rate: ---------------------------------------------------- x C
Jumlah semua penderita penyakit di RS. Y
dalam waktu 1 bulan
Ukuran Frekuensi Epidemiologi
28
CONTOH STATISTIK
KESAKITAN
2. Proportional Rate: Ukuran ini digunakan untuk
memperkirakan kejadian wabah di wilayah tertentu.
Jumlah penderita baru dari penyakit X yang berkunjung ke Puskesmas Y dalam periode waktu tertentu
Proportional Rate: ------------------------------------------------------------------ x C
Jumlah semua penderita baru yang berkunjung ke Puskesmas Y dalam periode waktu
Ukuran Frekuensi Epidemiologi
29
CONTOH STATISTIK KEMATIAN
1. Crude Death Rate: Ukuran ini digunakan untuk
perbandingan-perbandingan tingkat kematian
kasar menurut waktu dan perbandinganperbandingan internasional.
Jumlah kematian pada periode tertentu
Crude Death Rate: ------------------------------------------------------
xC
Populasi total rata-rata selama periode tersebut
Ukuran Frekuensi Epidemiologi
30
2. (Group) Spesific Death Rate: Untuk
mengetahui kematian pada segmen populasi
tertentu seperti age specific death rate atau
sex specific death rate.
Jumlah kematian pada sekmen populasi tertentu
selama periode tertentu
(Group) Spesific Death Rate: ---------------------------------------------------
xC
Populasi total rata-rata selama periode tersebut
Ukuran Frekuensi Epidemiologi
31
3. Cause Spesific Death Rate: Kejadian
atau sebab tertentu yang merupakan
penyebab
kematian tersebut.
Jumlah kematian akibat penyakit tertentu
pada periode tertentu
Cause Spesific Death Rate = -----------------------------x C
Populasi total rata-rata selama periode
tersebut mid interval
Ukuran Frekuensi Epidemiologi
32
4. Proportional Mortality Rate :
Angka kematian akibat penyakit atau sebab
tertentu selama periode waktu tertentu dapat
pula dihitung proporsinya terhadap seluruh
kematian akibat berbagai sebab atau penyakit
yang terlaporkan selama periode waktu yang
sama.
Jumlah kematian akibat penyakit
tertentu pada periode tertentu
Proportional Mortality Rate = -------------------------------- x C
Jumlah kematian akibat segala sebab
yang dilaporkan pada periode tersebut
Ukuran Frekuensi Epidemiologi
33
5. Infant Mortality Rate: Ukuran ini
merupakan statistik dalam menentukan
keberhasilan pembangunan kesehatan dan
pembangunan lainnya, karena ukuran ini
cukup sensitif terhadap perubahan sosio
ekonomi dan intervensi pelayanan
kesehatan.
Jumlah kematian bayi pada
periode waktu tertentu
Infant Mortality Rate: --------------- x C (1000 per mil)
Jumlah kelahiran hidup dalam periode
waktu yang sama
Infant adalah anak-anak berusia dibawah satu tahun
Ukuran Frekuensi Epidemiologi
34
6. Maternal Mortality Rate: Ukuran ini
untuk menentukan besarnya angka
kematian ibu, tapi sering diabaikan
karena kesukarannya untuk menghitung
secara akurat.
Kematian berkaitan dengan kehamilan ibu
dalam 1 tahun
Maternal Mortality Rate:------------------ x C (100.000/100.000)
Jumlah total kelahiran hidup dalam tahun
yang sama
Ukuran Frekuensi Epidemiologi
35
7. Case Fatality Rate: Untuk
mengukur keparahan/keganasan suatu
penyakit yang berakibat fatal
dalam kurun waktu tertentu
Jumlah kematian pada kasus
tertentu pada periode tertentu
Case Fatality Rate: -------------- ---- x C (100 %)
Jumlah kasus tertentu yang
terdiagnosis selama periode
tersebut
Ukuran Frekuensi Epidemiologi
36
Ukuran Untuk Kecelakaan Kerja
 Accident Frequency Rate: Merupakan angka
banyaknya kecelakaan.
Jumlah seluruh kecelakaan
Accident Frequency Rate: ------------------------------x C (1.000.000/ 1.000.000)
Jumlah seluruh man-hour
Di USA berkisar 1-33 dengan rata-rata 5-6.
Ukuran Frekuensi Epidemiologi
37
Accident Incidence Rate: Angka banyaknya
kecelakaan pada suatu waktu
Jumlah seluruh kecelakaan
Accident Incidence Rate: ---------------------------------- x C (1000 permil)
Jumlah rata-rata orang dengan risiko kecelakaan
Perhitungan ini dipakai bila man-hour tidak dapat
ditentukan pasti.
Ukuran Frekuensi Epidemiologi
38
Angka Beratnya Kecelakaan:
Jumlah /hari terbuang
Angka Beratnya Kecelakaan: ----------------------------- x C (1000 permil)
Jumlah seluruh man-hour
Di USA angka ini berkisar antara 50-6000 dengan rata-rata
700. Untuk perhitungan kematian dan cacat menetap
seluruhnya dipergunakan 6000 atau 7500 hari terbuang.
Ukuran Frekuensi Epidemiologi
39
Sekian dan terima kasih
Ukuran Frekuensi Epidemiologi
40
CONTOH SOAL
Sebuah perusahaan X mempunyai tenaga kerja 2500 orang di kota P
yang berpenduduk 1000.000 orang pada pertengahan tahun 2009.
Pada bulan Oktober 2009 terjadi KLB (outbreak) keracunan makanan
yang diduga berasal dari kantin perusahaan. Dari 1000 tenaga kerja
yang mendapat jatah makanan, sebanyak 100 orang karyawan
dirawat di Rumah Sakit dengan gejala muntah-muntah, mual, dan
pusing (gejala yang parah), 50 orang rawat jalan dengan gejala yang
sama tetapi agak ringan. Kemudian dari sisa 1500 tenaga kerja yang
tidak makan di kantin tersebut (tidak sedang bekerja) 25 orang juga
sakit dengan gejala yang sama. Dari kasus ini 40 orang meninggal.
Hitunglah:
a) Prevalens Rate
b) Insidens kumulatif (Insidens Risk), dan Insidens Rate
c) Case Fatality Rate (CFR)
d) Apa arti angka yang didapat tersebut
Ukuran Frekuensi Epidemiologi
41
JAWABAN
a) Prevalens Rate = 175/1000000= 0.0175 %
b) Insidens kumulatif (Insidens Risk), dan Insidens Rate
IRisk = 175/2500= 7 %
I Rate = 175/2500 orang bulan= 7 % orang bulan (orang per bulan)
a) Case Fatality Rate (CFR) = 40/175 = 22.86 %
b) Apa arti angka yang didapat tersebut ?
Ukuran Frekuensi Epidemiologi
42
Download