1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Campak merupakan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Campak merupakan virus yang menyebar melalui percikan ludah
(droplet infection) dan masih banyak dijumpai di kalangan anak-anak pada
seluruh dunia meskipun sudah terdapat vaksin yang terjangkau. Alasan utama
kegagalan imunisasi pada anak yaitu kurangnya kesadaran pentingnya
imunisasi. Orangtua yang kurang berpendidikan dan kurang mampu lebih
cenderung untuk tidak mengimunisasikan anaknya (Sultana, 2015).
Tingkat prevalensi kasus campak di Indonesia cukup tinggi. Pada tahun
2014, angka absolut campak di Indonesia adalah 12.943 kasus dengan cakupan
vaksinasi campak 94,7%. Data dari profil kesehatan Republik Indonesia pada
tahun 2014 dilaporkan Incidence Rate (IR) penyakit campak di Indonesia
sebesar 5,13 per 100.000 penduduk, sedangkan jumlah kasus campak yang
meninggal pada tahun 2014 sebanyak 8 dengan Case Fatality Rate (CFR) pada
KLB campak hampir 0%. Angka kejadian campak di Provinsi Jawa Tengah
tahun 2014 sebanyak 308 kasus (positif campak) dengan Case Fatality Rate
0% (Kementerian Kesehatan RI, 2015).
Penyakit bayi / balita yang terdapat dalam Manajemen Terpadu Bayi /
balita Sakit (MTBS) termasuk campak merupakan salah satu indikator
keberhasilan
program
pengendalian
penyakit
dan
kesehatan
lingkungan seperti yang terdapat dalam Rencana Strategis Kementerian
1
2
Kesehatan tahun 2015 – 2019. Persentase penemuan dan tatalaksana campak
bayi dan balita pada tahun 2019 ditargetkan sebesar 100% (Kementerian
Kesehatan RI, 2015).
Kejadian campak meningkat disebabkan oleh antara lain malnutrisi,
defisiensi vitamin A, daya tahan tubuh yang menurun, bayi berumur lebih dari
1 tahun, bayi yang tidak mendapatkan imunisasi, kurangnya pengetahuan ibu
terhadap penyakit campak. Faktor lain yang sangat berpengaruh terhadap
penyakit campak yaitu faktor sosial ekonomi masyarakat yang rendah
memengaruhi daya tahan tubuh anak karena asupan makanan yang kurang
bergizi khususnya di negara berkembang (Rampengan, 2008; Sultana, 2015).
Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo merupakan Rumah Sakit type B
yang melayani pasien rawat jalan maupun rawat inap serta pelayanan khusus
jaminan kesehatan dengan pelayanan IGD 24 jam dan instalasi laboratorium.
Data yang diperoleh dari bagian rekam medik RSUD Sukoharjo pada tahun
2014 menunjukkan bahwa angka kejadian balita sakit dengan campak sejumlah
8 bayi balita, sedangkan tahun 2015 meningkat sejumlah 22 bayi balita. Kasus
dapat ditangani dengan baik sehingga pasien kasus campak di RSUD
Sukoharjo pulang dalam kondisi sehat dan tidak ada komplikasi berlanjut
(RSUD Sukoharjo, 2015).
Penulis mengambil kasus campak dikarenakan masih minimnya
kesadaran ibu mengenai pentingnya imunisasi pada anak dan pentingnya
memperhatikan nutrisi serta hygiene yang baik. Komplikasi pada penyakit
campak masih sering dijumpai yaitu sekitar 30% dengan jumlah yang lebih
3
banyak terjadi pada anak usia di bawah lima tahun. Komplikasi yang dapat
terjadi antara lain diare, pneumonia, infeksi telinga dan ensefalitis (Mandal,
2008;
Sultana,
2015;
Mariz,
2015).
Menurut
Kepmenkes
nomor
369/Menkes/SK/III/2007 dikatakan bahwa seorang bidan berperan dalam
melakukan deteksi dini serta memberikan asuhan pada bayi dan balita dengan
campak sesuai kebutuhan secara mandiri, kolaborasi atau rujukan, sehingga
angka kejadian campak dapat berkurang.
Studi kasus tentang Asuhan Kebidanan Bayi / Balita Sakit dengan
Campak pernah dilakukan oleh Erza Husna dengan judul “Asuhan Kebidanan
Bayi / Balita sakit pada Anak B Umur 6 bulan dengan Campak di Puskesmas
Gajahan”. Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini perbedaan nyata yaitu
mengenai waktu, subjek, dan hasil penelitian.
Berdasarkan data tersebut, penulis tertarik melakukan studi kasus tentang
“Asuhan Kebidanan Bayi Sakit pada Anak A Umur 4 Bulan dengan Campak
disertai Diare Dehidrasi Sedang di RSUD Sukoharjo”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis dapat merumuskan
masalah yaitu “Bagaimana asuhan kebidanan bayi sakit pada Anak A umur 4
bulan dengan campak disertai diare dehidrasi sedang di RSUD Sukoharjo?”.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mempelajari dan memahami pelaksanaan asuhan kebidanan pada
bayi sakit dengan campak disertai dehidrasi sedang di RSUD Sukoharjo.
4
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa dapat mempelajari dan memahami penerapan ( 7 langkah
Varney ) pada bayi sakit Anak A umur 4 bulan dengan campak disertai
diare dehidrasi sedang di RSUD Sukoharjo meliputi :
a. Mengumpulkan data dasar secara subjektif dan objektif pada kasus bayi
sakit Anak A umur 4 bulan dengan campak disertai diare dehidrasi
sedang di RSUD Sukoharjo.
b. Melakukan interpretasi data klien untuk bayi sakit Anak A umur 4
bulan dengan campak disertai diare dehidrasi sedang di RSUD
Sukoharjo.
c. Menetapkan diagnosis potensial dan antisipasi yang harus dilakukan
bidan pada bayi sakit Anak A umur 4 bulan dengan campak disertai
diare dehidrasi sedang di RSUD Sukoharjo.
d. Menetapkan kebutuhan/tindakan segera untuk konsultasi, kolaborasi,
merujuk pada bayi sakit Anak A umur 4 bulan dengan campak disertai
diare dehidrasi sedang di RSUD Sukoharjo.
e. Menetapkan rencana asuhan kebidanan untuk bayi sakit Anak A umur 4
bulan dengan campak disertai diare dehidrasi sedang di RSUD
Sukoharjo.
f. Menetapkan pelaksanaan tindakan untuk bayi sakit Anak A umur 4
bulan dengan campak disertai diare dehidrasi sedang di RSUD
Sukoharjo.
5
g. Menetapkan
evaluasi
efektifitas
asuhan
yang
diberikan
dan
memperbaiki tindakan yang dipandang perlu pada bayi sakit Anak A
umur 4 bulan dengan campak disertai diare dehidrasi sedang di RSUD
Sukoharjo.
h. Mengidentifikasi adanya kesenjangan teori dan praktik pada kasus bayi
sakit Anak A umur 4 bulan dengan campak disertai diare dehidrasi
sedang di RSUD Sukoharjo.
D. Manfaat
Manfaat aplikatif antara lain:
1. Institusi
Hasil studi kasus ini dapat dimanfaatkan sebagai masukan dalam
penanganan bayi sakit dengan campak disertai diare dehidrasi sedang di
RSUD Sukoharjo.
2. Profesi
Hasil studi kasus ini dapat dimanfaatkan sebagai penyempurnaan
penatalaksanaan bayi / balita sakit dengan campak disertai diare dehidrasi
sedang.
3. Klien dan Masyarakat
Agar klien maupun masyarakat bisa mendapatkan pelayanan secara
optimal.
Download