studi deskriptif peningkatan kualitas penggunaan buku kia pada ibu

advertisement
STUDI DESKRIPTIF PENINGKATAN KUALITAS PENGGUNAAN BUKU
KIA PADA IBU BALITA DI DESA KALIBAGOR
DESCRIPTIVE STUDY QUALITY IMPROVEMENT OF USING MCH
BOOK
Siti Nurhayati , Colti Sistiarani , Endo Dardjito
Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu
Kesehatan
Universitas Jenderal Soedirman
ABSTRACT
Maternal and Child Health ( MCH ) as a means of recording maternal and child health
services since pregnant women, childbirth and during the postpartum infants born to 5
years old, including service family planning, immunization, nutrition and child
development. Some issues related to the use of the MCH book are: completeness of data
entry in the MCH book, the quality of the data recorded in the book of MCH, and the
level of compliance of the mother carrying the MCH book . The purpose of this activity
is to improve maternal compliance in carrying the book when visiting post integrated
community.This study is to monitor compliance with the mother in bringing continuous
MCH book every month for about 2 months . This indicator is observed / checked to the
mother during a visit to a neighborhood health center before the intervention and after
implementation of the intervention on each posyandu organizing activities that serve as
research sites / partners . From the observation of no increased adherence posyandu
Puspitasari toddler 's mother after giving intervention IEC, from 56.6 % to 60 % (
increase of 3.4 % ). Increased compliance posyandu watugede toddler 's mother after
giving IEC intervention is of 33.3 % to 50 % ( an increase of 16.7 % ) . Suggested to
always deliver IEC moms toddlers in posyandu so bring a book MCH compliance is
maintained. IEC can be given by health professionals or by a health worker.
Keyword: Mathernal and Child Health (MCH) book, Information, Education and
Communication (IEC).
Kesmasindo, Volume 7( 1) Juli 2014, Hal 54-62
berbasis masyarakat sebagai wadah
PENDAHULUAN
Pemerintah
merumuskan
untuk
Indonesia
beberapa
menekan
telah
dari pelaksanaan pelayanan kesehatan
kebijakan
ibu dan anak, dalam hal ini adalah
AKI
(Angka
Posyandu
(Depkes
RI,
2001).
Kesehatan Ibu) serta yang mendukung
Posyandu memiliki satu kebijakan
peningkatan
yang
kesehatan
serta
target
sasarannya
adalah
kelangsungan hidup ibu dan bayi baru
pelayanan kesehatan ibu dan anak
lahir.
(Nasrul, 2003). Posyandu merupakan
Pemerintah
membentuk
tentang
beberapa
pelaksanaan
juga
telah
kebijakan
salah
pelayanan
partisipasi
54
satu
bentuk
masyarakat
pendekatan
di
bidang
55
Jurnal
Kesmasindo,
Volume
7, Nomor penting
1 Juli 2014,
Hal 54-62
kesehatan
yang
dikelola oleh
kader
sebagai
alat
pencatatan
Posyandu yang telah mendapatkan
Kesehatan Ibu dan Anak di tingkat
pendidikan
rumah
dan
Puskesmas.
pelatihan
Kader
dari
Posyandu
tangga
Selanjutnya
yang
memuat
lengkap.
keseluruhan
mempunyai peran yang penting karena
kondisi dan status kesehatan pada
merupakan pelayan kesehatan (health
kehamilan
provider)
yang
dekat
tahun, sebagai bahan informasi dan
kegiatan
sasaran
dan
pedoman penting bagi keluarga/ ibu,
memiliki frekuensi tatap muka kader
kader dan petugas kesehatan, serta
lebih
untuk
sering
kesehatan
berada
di
Posyandu
daripada
petugas
lainnya.Tugas
kader
hingga anak berusia 5
memelihara
selama
hamil
kesehatan
sampai
ibu
melahirkan,
Posyandu dalam kegiatan KIA di
perawatan kesehatan yang memadai
Posyandu
bagi bayi dan balita sehingga dapat
adalah
melakukan
pendaftaran, penimbangan, mencatat
tumbuh
dan
berkembang
secara
pelayanan ibu dan anak dalam buku
optimal. Buku KIA ini, merupakan
KIA, menggunakan buku KIA sebagai
buku yang harus dimiliki oleh setiap
bahan penyuluhan, dan melaporkan
ibu yang baru hamil sampai dengan
penggunaan buku KIA kepada petugas
anak tumbuh menjadi balita. Manfaat
kesehatan (Heru, 2005).
dari buku KIA untuk mengetahui
Pemerintah melalui SK Menkes
kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu
No 284/Menkes/SK/III/2004 menetap-
nifas, KB, bayi lahir, bayi dan balita.
kan tentang buku Kesehatan Ibu dan
Disamping itu melalaui penggunaan
Anak (KIA) sebagai alat pencatatan
buku KIA dapat untuk mengetahui
pelayanan kesehatan ibu dan anak
pertumbuhan dan perkembangan bayi
sejak ibu hamil, melahirkan dan
dan balita, status imunisasi ibu hamil
selama
yang
dan bayi, serta untuk mengetahui
dilahirkan berusia 5 tahun, termasuk
riwayat penyakit bayi dan balita.
pelayanan KB, imunisasi, gizi dan
Beberapa
tumbuh kembang anak. Buku KIA
penggunaan buku KIA oleh ibu balita
mempunyai beberapa manfaat yaitu
adalah: kelengkapan pengisian data
untuk mencapai derajat kesehatan
dalam buku KIA, kualitas data yang
yang optimal, memegang peranan
terekam dalam buku KIA, dan tingkat
nifas
hingga
bayi
permasalahan
terkait
Siti Nurhayati, Studi Deskriptif Peningkatan Kualitas Penggunaan Buku
kepatuhan ibu membawa buku KIA.
posyandu
Tujuan
tersebut berada di Desa Kalibagor
kegiatan
ini
adalah
meningkatkan kepatuhan ibu dalam
yang
membawa
buku
KIA
Puskesmas
berkunjung
ke
posyandu
ketika
atau
pelayanan kesehatan.
watugede.
56
merupakan
Posyandu
wilayah
Kalibagor.
langsung
dalam
kerja
Pengamatan
pengisian
Kartu
Menuju Sehat (KMS) yang ada dalam
buku KIA serta lembar ceklist yang
METODE
berisi
Kepatuhan
ibu
dalam
membawa buku KIA dipantau secara
daftar
item
pengamatan
mengenai observasi dalam melakukan
deteksi perkembangan anak.
kontinu setiap bulan selama kurang
lebih 2 bulan. Indikator ini diamati/
HASIL DAN PEMBAHASAN
dicek kepada ibu saat melakukan
Kepatuhan Ibu membawa buku
kunjungan
KIA
ke
posyandu
sebelum
pelaksanaan intervensi dan setelah
Dari hasil observasi
yang telah
pelaksanaan intervensi pada setiap
dilakukan pada ibu balita di Posyandu
kegiatan penyelenggaraan posyandu
Watugede dan Posyandu Puspitasari
yang dijadikan sebagai lokasi/mitra
didapatkan hasil sebagai berikut :
yaitu
posyandu
puspitasari
dan
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Kepatuhan Membawa Buku KIA
No
1.
2
1.
2
Nama Posyandu
Sebelum Intervensi
Puspitasari
Watugede
Setelah Intervensi
Puspitasari
Watugede
n
17
10
n
24
15
Kepatuhan membawa Buku KIA
Ya
Tidak
Total
%
n
%
n
%
56,6
13
43,4
30
100
33,3
20
66,7
30
100
%
n
%
n
%
60
6
40
30
100
50
15
50
30
100
Dari hasil observasi ada peningkatan
posyandu watugede setelah intervensi
kepatuhan
posyandu
pemberian KIE yaitu dari 33,3%
intervensi
menjadi 50% ( naik sebesar 16,7%).
puspitasari
ibu
balita
setelah
pemberian KIE, yaitu dari 56,6 %
Dengan
menjadi 60% (naik sebesar 3,4%).
disampaikan
Peningkatan
kepatuhan
ibu
balita
demikian
dalam
pesan
ceramah
yang
dan
57
Jurnal Kesmasindo, Volume 7, Nomor 1 Juli 2014, Hal 54-62
media leaflet cukup dapat diterima
(TV, radio, komputer, dll) dan media
oleh peserta. Hal ini karena :
luar ruang, sehingga sasaran dapat
1) Pesan disusun, direncanakan dan
meningkat
disampaikan
secara
Ketrampilan
(sumber
pengetahuannya
yang
menarik.
akhirnya diharapkan dapat berubah
komunikator
perilakunya kearah positif terhadap
komunikasi)
dalam
kesehatannya
(Depkes
Adapun
pesan sehingga menarik perhatian
kesehatan diantaranya (Notoatmodjo,
sangat diperlukan.
2005):
menggunakan
simbol
simbol-
yang didasarkan pada
kesamaan
pengalaman
antara
sumber dan penerima pesan dalam
memahami simbol-simbol tersebu
3) Pesan
dapat
membangkitkan
kebutuhan pribadi penerima pesan
dan
mampu
tentang
memberi
cara
kebutuhan
untuk
dari
saran
mencapai
pesan
yang
disampaikan.
1) Media
media
2006)
merencanakan dan mengkemas
2) Pesan
tujuan
RI,
dapat
promosi
mempermudah
penyampaian informasi.
2) Media
dapat
menghindari
kesalahan persepsi.
3) Dapat memperjelas informasi
4) Media
dapat
mempermudah
pengertian.
5) Mengurangi
komunikasi
verbalistik
6) Dapat menampilkan obyek yang
tidak bisa ditangkap dengan mata.
Media atau alat peraga dalam
7) Memperlancar komunikasi.
promosi kesehatan dapat diartikan
sebagai alat bantu untuk promosi
kesehatan yang dapat dilihat, didengar,
diraba, dirasa atau dicium, untuk
memperlancar
komunikasi
penyebarluasan
informasi.
promosi
yang
kesehatan
adalah
dan
Media
semua
sarana atau upaya untuk menampilkan
pesan atau informasi yang ingin
disampaikan oleh komunikator, baik
itu melalui media cetak, elektronik
Kelebihan media cetak leaflet
diantaranya:
1) Tahan lama.
2) Mencakup banyak orang.
3) Biaya tidak tinggi.
4) Tidak perlu listrik.
5) Dapat dibawa ke mana-mana.
6) Dapat mengungkit rasa
keindahan.
Siti Nurhayati, Studi Deskriptif Peningkatan Kualitas Penggunaan Buku
7) Meningkatkan gairah belajar.
58
hal-hal yang berkaitan dengan rujukan
Kelemahan media cetak leaflet
kesehatan ibu dan anak. Buku KIA
yaitu:
merupakan buku catatan terpadu yang
1) Media ini tidak dapat menstimulir
efek suara dan efek gerak
digunakan di tingkat keluarga yang
bertujuan untuk meningkatkan praktek
2) Mudah terlipat (Notoatmodjo,
2005)
keluarga
dan
masyarakat
memelihara/merawat
Buku
KIA
instrumen
merupakan
anak,
kesehatan ibu
meningkatkan
kualitas
sekaligus
pelayanan KIA. Penggunaan buku
penyuluhan (edukasi) bagi ibu dan
KIA ini merupakan salah satu program
keluarganya.
berisi
prioritas di Indonesia, karena melalui
penyuluhan
penerapan buku ini akan fokus catatan
tentang kesehatan Ibu dan Anak
pada pelayanan kesehatan dan gizi
termasuk gizi, yang dapat membantu
pada
keluarga
dalam
kebutuhan dan permintaan kelompok
memelihara kesehatan dirinya sejak
penduduk paling rawan (ibu hamil &
ibu hamil sampai anaknya berumur 5
balita),
tahun (Balita). Semua Ibu Hamil
kesehatan dan perkembangan anak
diharapkan memakai buku KIA dan
usia dini sejak dalam kandungan ibu
buku ini selanjutnya digunakan sejak
sampai
anak lahir hingga berusia 5 tahun.
mendukung upaya pencegahan dan
Setiap kali anak datang ke fasilitas
deteksi dini masalah kesehatan dan
kesehatan,
Bidan,
gizi pada ibu dan anak di tingkat
Puskesmas, Dokter praktek, klinik
keluarga. Salah satu tujuan program
atau
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah
informasi
pencatatan
dan
dalam
Buku
dan
KIA
materi
khususnya
baik
Rumah
itu
ibu
ke
Sakit,
untuk
ibu
dan
anak,
berdampak
berumur
merespon
positif
5
tahun,
dan
penimbangan, berobat, kontrol, atau
kemandirian
imunisasi, buku KIA harus dibawa
memelihara kesehatan Ibu dan Anak.
agar
tentang
Ibu dan Anak merupakan kelompok
kesehatan anak tercatat pada buku
yang paling rentan terhadap berbagai
KIA. Melalui penggunaan buku KIA
masalah kesehatan seperti kesakitan
ini, dapat juga sebagai alat komunikasi
dan gangguan gizi yang seringkali
semua
keterangan
dengan ibu hamil dan anak, termasuk
keluarga
bagi
dalam
59
Jurnal Kesmasindo, Volume 7, Nomor 1 Juli 2014, Hal 54-62
berakhir
dengan
kecacatan
atau
kematian (Dinkesprov jateng, 2013).
Dari hasil observasi yang telah
dilakukan pada ibu balita di posyandu
puspitasari didapatkan hasil sebagai
berikut :
Kelengkapan Isian Buku KIA
Tabel 2. Distribusi Kelengkapan isian Buku KIA Posyandu Puspitasari
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Dari
Item Pengamatan
Data Identitas
Data Ibu Hamil
Data Ibu Bersalin
Data ibu Nifas
Data KB
Identitas Anak
KMS
Neonatal
Perkembangan
Vitamin A
Imunisasi
hasil
observasi
yang
Kelengkapan Isian Buku KIA
Lengkap
Tidak lengkap
Total
n
%
n
%
n
%
15
50
15
50
30
100
15
50
15
50
30
100
9
30
21
70
30
100
7
23
23
77
30
100
0
0
30
100
30
100
10
33,3
20
66,7
30
100
17
56,6
13
43,4
30
100
9
30
21
70
30
100
2
6,6
28
93,4
30
100
1
3,3
29
96,7
30
100
14
46,7
16
53,3
30
100
telah
dilakukan pada ibu balita di posyandu
Watugede didapatkan hasil sebagai
berikut :
Tabel 3. Distribusi Kelengkapan Iisian Buku KIA Posyandu Watugede
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Item Pengamatan
Data Identitas
Data Ibu Hamil
Data Ibu Bersalin
Data ibu Nifas
Data KB
Identitas Anak
KMS
Neonatal
Perkembangan
Vitamin A
Imunisasi
Dari
hasil
observasi
Kelengkapan Isian Buku KIA
Lengkap
Tidak lengkap
Total
n
%
n
%
n
%
9
30
21
70
30
100
9
30
21
70
30
100
3
10
27
90
30
100
5
16,6
25
83,4
30
100
4
13,3
26
86,7
30
100
5
16,6
25
83,4
30
100
6
20
24
80
30
100
1
3,3
29
96,7
30
100
0
0
30
100
30
100
0
0
30
100
30
100
6
20
24
80
30
100
item
pengisian
KMS
serta
catatan
kelengkapan isian buku KIA yang
pemberian vitamin A.
diamati
KMS,
pengamatan pengisian KMS telah
yang dapat
dilakukan oleh kader sehingga ibu
dilakukan oleh kader adalah tentang
mengetahui hasil penimbangan anak
hanya
pada
pengisian buku KIA
item
Dari hasil
Siti Nurhayati, Studi Deskriptif Peningkatan Kualitas Penggunaan Buku
mereka
dan
dicatatkan
hasil
60
hal-hal yang bersifat pengelolaan,
penimbangan tersebut pada KMS yang
seperti
terdapat dalam buku KIA. Pada saat
pencatatan dan pelaporan pertemuan
observasi tidak dilaksanakan pada
kader.
bulan pemberian vitamin A, sehingga
perencanaan
kegiatan,
Pada penelitian Kusumayati
untuk kolom isian pemberian vitamin
dkk (2007) diungkapkan
A tidak dilakukan pengamatan karena
Sumatera Barat bahwa pemanfaatan
pemberian vitamin A baru akan
Buku KIA dikaitkan dengan
dilakukan pada Bulan Agustus dan
baiknya
Bulan Februari.
perawatan antenatal, tetanus toksoid
Sebagai
pelaksana
dalam
(TT)
pengetahuan
imunisasi
studi di
ibu
dan
lebih
tentang
keterampilan
kegiatan Posyandu kader memegang
kelahiran. Pemanfaatan buku KIA
peranan sebagai pelaksana kegiatan
memiliki
Posyandu
menggerakkan
meningkatkan pengetahuan maternal
keaktifan ibu. Berdasarkan Widagdo
dan untuk meningkatkan pemanfaatan
dan Husodo (2009) diketahui bahwa
pelayanan
variabel
Bangladesh, percobaan pilot buku KIA
dan
kader
berperan
Posyandu
sebagai
yang
pelaksana
potensi
baik
kesehatan
menunjukkan
ibu.
95,2%
Di
ibu
mempunyai pengaruh yang paling
dengan
besar terhadap pemanfaatan buku
imunisasi
KIA, meskipun ada peran yang belum
sementara dari ibu tanpa menerima
dilaksanakan dengan baik yaitu kader
buku KIA hanya 53,3% (Bhuiyan et
belum berperan saat kunjungan rumah,
al., 2006).
dan tidak melihat dan mengecek
apakah
ibu
sudah
Buku
bahwa
untuk
TT
KIA
menerima
selama
kehamilan,
Buku KIA dapat mengubah
melaksanakan
perilaku ibu selama kehamilan dan
pesan-pesan pada buku KIA. Menurut
perawatan anak. Program Buku KIA
Widagdo dan Husodo (2009) diketahui
dapat
bahwa peran kader Posyandu sebagai
diselaraskan dari MDG 4 , 5 dan 6
pengelola
pengaruh
untuk memastikan kesehatan anak,
kader aktif dalam
kesehatan ibu dan kontrol penyakit
mempunyai
terbesar kedua,
berbagai
kegiatan.
Bahkan,
mempromosikan
kompilasi
tidak
menular (Koumura, 2007). Buku KIA
hanya dalam pelaksanaan tetapi juga
juga dapat mendukung pendekatan
61
Jurnal Kesmasindo, Volume 7, Nomor 1 Juli 2014, Hal 54-62
human security untuk memungkinkan
Buku KIA berguna sebagai dokumen
orang
kapasitas
rujukan ketika seorang ibu hamil atau
untuk mengatasi kondisi yang sulit
anak yang dirujuk dari Puskesmas
selama kehamilan, persalinan dan
kerumah sakit. Buku KIA dengan alat
merawat anak. Definisi pendukung
bantu visual sangat berguna sebagai
human security melindungi individu
bahan pendidikan kesehatan.
mengembangkan
dan masyarakat bebas dari rasa takut,
bebas dari keinginan , dan kebebasan
untuk
hidup
bermartabat.
SIMPULAN DAN SARAN
Human
Dari hasil observasi sebelum
security juga terlihat pada antarmuka
pemberian KIE didapatkan kepatuhan
antara
ibu
pemberdayaan
perlindungan
dan
dan
menciptakan
balita
Kepatuhan
individu
Watugede
memiliki
masyarakat
kontrol
untuk
lebih
healthy
Puspitasari
membawa buku KIA sebesar 56,6 %,
lingkungan yang memungkinkan bagi
dan
posyandu
ibu
balita
membawa
posyandu
buku
KIA
sebesar 33,3%. Dari hasil observasi
(Takemi et al., 2008).
ada peningkatan kepatuhan ibu balita
Keuntungan dari buku KIA dirangkum
posyandu
atas dasar praktik di banyak negara.
intervensi pemberian KIE, yaitu dari
Pertama, orang tua,kader kesehatan
56,6 % menjadi 60% (naik sebesar
dan
dapat
3,4%). Peningkatan kepatuhan ibu
dengan mudah memahami pentingnya
balita posyandu watugede setelah
kontinuitas
dan
intervensi pemberian KIE yaitu dari
kesehatan anak. Hal ini sangat penting
33,3% menjadi 50% ( naik sebesar
dalam negara dan daerah di mana
16,7%).
profesional
kesehatan
maternal,neonatal
Puspitasari
setelah
banyak orang tua menganggap ibu
Sangat disarankan untuk selalu
hamil tidak perlu mengakses layanan
memberikan KIE pada ibu-ibu balita
kesehatan selama kehamilan. Kedua,
di posyandu agar kepatuhan membawa
orang
menjaga
buku KIA tetap terjaga. KIE dapat
catatan kesehatan anak mereka sejak
diberikan oleh tenaga kesehatan atau
kehamilan,
oleh kader kesehatan.
tua
dapat
kelahiran
dan
per-
kembangan anak. Catatan medis dalam
Siti Nurhayati, Studi Deskriptif Peningkatan Kualitas Penggunaan Buku
DAFTAR PUSTAKA
Bhuiyan SU, Nakamura Y, Qureshi NA.
2006. Study on the Development
and Assessment of Maternal and
Child
Health
Handbook
in
Bangladesh. Journal of Public
Health and Development.;4(2);45–
56.
Departeman Kesehatan RI.
2001.
Rencana Strategis Nasional Making
Pregnancy
Safer
(MPS)
di
Indonesia 2001-2010. Depkes RI.
Jakata.
Depkes RI, 2006. Modul: Promosi
Kesehatan untuk Politeknik/D3
Kesehatan.
Pusat
Promosi
Kesehatan Depkes RI, Jakarta.
Heru AS. 2005. Kader Kesehatan
Masyarakat.
Penerbit
Buku
Kedokteran.EGC, Jakarta
Koumura M. 2007. Global Health and
Japan’s Foreign Policy. The
Lancet.;370:1983–1986
Kusumayati A, Nakamura Y. 2007.
Increased Utilization of Maternal
Health Services by Mothers Using
the Maternal and Child Health
Handbook in Indonesia. Journal of
International Health; 22(3);143–
151
Nasrul,
E. 2003.
Keperawatan
Kesehatan Masyarakat. EGC. Jakarta
Notoatmodjo, 2005. Promosi Kesehatan:
Teori dan Aplikasi. Rineka Cipta,
Jakarta.
Takemi K, Jimba M, Ishii S, Katsuma Y,
Nakamura Y. . 2008
Human
security approach for global health.
The Lancet;372: 13–14.
Widagdo, L dan Husodo, B.T. 2009.
Pemanfaatan Buku KIA oleh Kader
Posyandu: Studi pada kader
Posyandu Di Wilayah Kerja
Puskesmas
Kedungadem
Kabupaten Bojonegoro. Jurnal
Makara, Kesehatan, Vol. 13, No. 1,
Juni 2009: 39-47. Diakses di
www.journal.ui.ac.id
62
Dinkesprop Jateng. 2013. Pemanfaatan
Buku
KIA.
www.dinkesjatengprov.go.id.
Diakses 25 November 2013
Download