blockbook MK HI revisi 2010

advertisement
PERKULIAHAN HUKUM INTERNASIONAL
I. Identitas Mata Kuliah
Nama Mata Kuliah
Kode Mata Kuliah/SKS
Semester
Status Mata Kuliah
:
:
:
:
Hukum Internasional
MI 011 / 3SKS
2
Wajib Nasional
II. Pengajar
Nama
Telepon
e-mail
: Made Maharta Yasa
: (0361)8448071
: [email protected]
[email protected]
Nama
Telepon
e-mail
: I Gede Pasek Eka Wisanjaya
: (0361)721726
: [email protected]
III. Organisasi Materi
1. Pengertian, Batasan dan Istilah Hukum Internasional
1) Pengertian dan Batasan Hukum Internasional.
2) Istilah Hukum Internasional.
3) Bentuk Perwujudan Hukum Internasional.
4) Hukum Internasional dan Hukum Dunia.
2. Masyarakat Internasional dan Hukum Internasional
1) Masyarakat Internasional Sebagai Landasan Sosiologis Hukum
Internasional.
2) Hakikat dan Fungsi Kedaulatan Negara.
3) Pengaruh Perubahan-perubahan Peta Politik, Kemajuan Teknologi dan
Struktur Masyarakat Internasional Terhadap Hukum Internasional.
3. Sejarah Perkembangan Hukum Internasional
4. Hakikat Dasar Berlakunya Hukum Internasional.
5. Hubungan Antara Hukum Internasional dan Hukum Nasional
1) Hukum Internasional Dalam Tata Hukum Secara Keseluruhan.
2) Primat Hukum Internasional Menurut Praktik Internasional.
3) Hubungan Antara Hukum Internasional dan Hukum Nasional Menurut
Hukum Positif Beberapa Negara.
6. Subyek Hukum Internasional.
1) Negara.
2) Tahta Suci Vatican.
1|Page
3)
4)
5)
6)
Palang Merah Internasional.
Organisasi Internasional.
Individu.
Pemberontak dan Pihak Dalam Sengketa.
7. Sumber Hukum Internasional.
1) Perjanjian Internasional.
2) Kebiasaan Internasional.
3) Prinsip Hukum Umum.
4) Sumber Hukum Internasional Tambahan.
8. Kedaulatan.
1) Pengertian Kedaulatan.
2) Kedaulatan Teritorial.
3) Cara-cara Perolehan Kedaulatan.
4) Kehilangan Kedaulatan.
5) Kedaulatan Atas Wilayah Udara.
9. Yurisdiksi.
1) Pengertian Yurisdiksi.
2) Yurisdiksi Teritorial.
3) Yurisdiksi Individual.
4) Yurisdiksi Universal.
10. Tanggung Jawab Negara.
1) Sifat Tanggung Jawab Internasional.
2) Pelanggaran Perjanjian.
3) Pengambilalihan Harta Milik Asing.
4) Tanggung Jawab Pelanggaran Internasional
5) Tuntutan Ganti Rugi.
11. Pengakuan.
1) Pengertian Pengakuan.
2) Teori-teori Pengakuan.
3) Macam-macam Pengakuan.
4) Cara-cara Pemberian Pengakuan.
5) Bentuk-bentuk Pengakuan.
12. Suksesi Negara.
1) Pengertian Suksesi Negara.
2) Suksesi Universal dan Suksesi Parsial.
3) Cara-cara Terjadinya Suksesi Negara.
13. Penyelesaian Sengketa.
1) Dasar Pengaruran.
2) Sifat Penyelesaian Sengketa.
3) Metode Penyelesaian Sengketa Secara Damai.
4) Penyelesaian Sengketa Dengan Kekuatan
2|Page
14. Hak Asasi Manusia.
1) Sejarah Perkembangan Hak Asasi Manusia.
2) Teori-teori Dalam Hak Asasi Manusia.
3) Instrumen-instrumen Hukum Dalam Perlindungan Hak Asasi Manusia.
4) International Convention on Civil and Political Rights dan International
Convention on Economic, Social, and Cultural Rights.
5) Genocide.
IV. Metode dan Strategi Perkuliahan
Metode perkuliahan yang dipakai yaitu Problem Based Learning (PBL)
Method. Karena itu, strategi pembelajaran berupa tanya jawab, tugas terstruktur,
diskusi, belajar mandiri dan diskusi berkelompok terarah (focus group discussion).
Pada awal perkuliahan, tanya jawab dilakukan untuk mengetahui pengetahuan
mahasiswa mengenai hukum secara umum dan istilah ’internasional’ dan untuk
melakukan brainstorming atas permasalahan-permasalahan yang telah diidentifikasi.
Tanya jawab juga dilakukan pada pertengahan maupun akhir perkuliahan.
Diskusi dan diskusi berkelompok dilaksanakan setiap pertemuan untuk setiap
materi bahasan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah pada materi
bahasan tersebut. Tugas mandiri merupakan pekerjaan rumah (homework) untuk
mengkaji learning gool yang belum dibahas pada saat perkuliahan.
V.
Penilaian
Penilaian meliputi aspek hard skills dan aspek soft skills. Penilaian hard skill
dilakukan melalui tugas-tugas (TT), UTS, dan UAS. Nilai hard skills diperhitungkan
menggunakan rumus nilai akhir (NA) pada Buku Pedoman FH UNUD, yaitu
(UTS + TT ) + 2 (UAS)
2
NA =
3
Penilaian soft skill (sikap dan perilaku) berdasarkan pada pengamatan dalam
tatap muka selama perkuliahan, diskusi, pengumpulan tugas-tugas, kehadiran dalam
perkuliahan dan pelaksanaan ujian-ujian. Nilai soft skill ini dikombinasikan dengan
NA untuk menentukan Nilai Hasil Studi (NHS) mahasiswa. NHS ditentukan dengan
kriteria sebagai berikut :
80 -100
70 - 79
65 - 69
60 - 64
55 - 59
50 - 54
3|Page
A
B+
B
C+
C
D+
40 - 49
0 – 39
D
E
Buku Bacaan/Literatur
Boer Mauna, 2000, Hukum Internasional : Pengertian, Peranan Dan Fungsi Dalam
Era Dinamika Global, Alumni, Bandung.
D.J. Harris, 1998, Cases and Material On International Law, Fifth Edition, Sweet
And Maxwell, London.
Edy Suryono & Moenir Arisoendha, 1991, Hukum Diplomatik : Kekebalan dan
Keistimewannya, Penerbit Angkasa, Bandung.
Etty R. Agoes, 1991, Konvensi Hukum Laut 1982 : Masalah Pengaturan Hak Lintas
Kapal Asing, CV Abardin, Bandung.
Huala Adolf, 2002, Aspek-aspek Negara Dalam Hukum Internasional, PT.
RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Ian Brownlie, 1990, Principle of Public International Law, Fourth Edition, Oxford
University Press.
J.G. Starke, 1958, An Introduction of International Law, Fourth Edition, Butterworth
& Co.
Malcolm Shaw, 1995, International Law, Butterworth.
Martin Dixon, 2007, Text Book On International Law, Sixth Edition, Oxford
University Press.
Mochtar Kusumaatmadja, 1986, Hukum Laut Internasional, Binacipta, Bandung.
Mochtar Kusumaatmadja & Etty R. Agoes, 2002, Pengantar Hukum Internasional,
Alumni, Bandung.
Sudargo Gautama, 1999, Pengantar Hukum Perdata Internasional, Badan Pembinaan
Hukum Nasional Departemen Kehakiman.
4|Page
PERTEMUAN PERTAMA
PENGERTIAN, BATASAN DAN ISTILAH HUKUM
INTERNASIONAL
1. Hukum Internasional: Pengertian dan Batasan
Hukum Internasional dalam pembahasan ini adalah Hukum Internasional
Publik yang berbeda dari Hukum Perdata internasional.
Tugas I:

Temukan
pengertian
Hukum
Internasional
dan
Hukum
Perdata
Internasional!

Berdasarkan pengertian tersebut di atas, temukan persamaan dan perbedaan
antara Hukum Internasional dan Hukum Perdata Internasional!

Manakah peristiwa di bawah ini yang termasuk dalam kajian HI?
o Indonesia melakukan perjanjian dengan Australia mengenai
pembebasan bea masuk mobil mewah.
o Pengusaha Indonesia melakukan perjanjian jual beli pakaian
bekas dengan pengusaha dari Philipina.
o Presiden RI menunjuk A sebagai Duta Besar Berkuasa Penuh
untuk RRC.
o Indonesia mengirimkan Pasukan Garuda ke Sudan.
o Warga Negara Indonesia (A) mewariskan semua kekayaannya
ke pada B warga negara Singapura.
o Indonesia
dan
kepemilikan
Malaysia
Pulau
sepakat
Sipadan
mengajukan
Ligitan
ke
sengketa
Mahkamah
Internasional.
o Perjanjian tapal batas di Pulau Kalimantan antara RI dan
Brunei.
o Perjanjian ekstradisi pelaku tindak pidana korupsi antara RI dan
Singapura.
o Penangkapan warga negara asing yang menyelundupkan ganja
ke Indonesia.
5|Page
2. Istilah Hukum Internasional
Banyaknya istilah lain yang digunakan selain istilah Hukum Internasional
seperti istilah hukum bangsa-bangsa, hukum antarbangsa atau hukum antarnegara
terkadang dapat menyebabkan kebingungan bagi penggunanya.
Tugas II

Dapatkah saudara menjelaskan perbedaan antara bangsa dan negara?

Temukan perbedaan istilah hukum bangsa-bangsa, hukum antarbangsa
dan hukum antarnegara!

Di antara semua istilah tersebut yang mana menurut anda paling tepat?
3. Bentuk Perwujudan Khusus Hukum Internasional: Hukum Internasional
Regional dan Hukum Internasional Khusus
Sampai dengan saat ini kita menjumpai di samping ketentuan-ketentuan
hukum internasional yang berlaku umum (general) atau universal juga terdapat
ketentuan-ketentuan hukum internasional yang berlaku untuk suatu kawasan (region)
tertentu. Sehingga, dalam kepustakaan kerap pula disebut adanya global international
law atau general international law, yang merujuk pada hukum internasional yang
berlaku umum, dan istilah regional international law, yang merujuk pada hukum
internasional yang hanya berlaku di kawasan tertentu.
Ada pula bentuk khusus lain dari hukum internasional yang juga hanya
berlaku bagi sekelompok negara tertentu namun bukan berkembang melalui hukum
kebiasaan melainkan melalui perjanjian internasional.
Tugas III.

Temukan perbedaan di antara kedua perwujudan Hukum Internasional
yang disebutkan di atas!
6|Page

Asean termasuk dalam kategori yang mana?

UNI EROPA masuk dalam bentuk yang mana?

Framework Agreement On Comprehensive Economic Cooperation
Between The Association Of South East Asian Nations And The
People's Republic Of China termasuk dalam kategori yang mana?
4. Hukum Internasional versus Hukum Dunia
Ada satu istilah lain yang – jika tidak dijelaskan – dapat mengacaukan
pengertian hukum internasional, yaitu istilah “hukum dunia” (world law). Meskipun
sepintas tampak tidak ada perbedaannya dengan istilah “hukum internasional”, kedua
istilah itu berpijak dari konstruksi pemikiran yang sangat berlainan.
Tugas IV.
1.
Telusuri perbedaan antara Hukum Internasional dan Hukum Dunia!
2.
Apakah kedua hukum tersebut mungkin terjadi?
7|Page
PERTEMUAN PERTAMA
MASYARAKAT DAN HUKUM INTERNASIONAL
1. Masyarakat Internasional Sebagai Landasan Sosiologis Hukum Internasional
Hukum Internasional terbentuk dari adanya suatu masyarakat internasional
yang diatur oleh tertib hukum tersebut, dapat pula dikatakan bahwa landasan
sosiologis bidang hukum ini adalah adanya masyarakat internasional.
Masyarakat Internasional pada hakikatnya adalah hubungan kehidupan antar
manusia secara kompleks yang terdiri dari berbagai ragam masyarakat yang terjalin
dengan erat.
Tugas V.

Apa yang dimaksud masyarakat?

Apakah setiap kumpulan individu dapat disebut sebagai masyarakat
internasional?
2. Hakikat dan Fungsi Kedaulatan Negara dalam Masyarakat Internasional
Kedaulatan merupakan suatu sifat dan ciri yang hakiki dari suatu negara.
Kedaulatan (Souvereignty) berasal dari kata latin supranus yang berarti yang teratas.
Negara dikatakan berdaulat atau souvereign karena negara mempunyai kekuasaan
yang tertinggi. Negara tidak mengakui adanya kekuasaan tertinggi lainnya. Negara
mempunyai monopoli kekuasaan.
Tugas VI.
Indonesia telah meratifikasi Perjanjian Pembentukan WTO dengan UU
No.7/1994. Dengan menjadi anggota WTO, Indonesia berkewajiban mematuhi
semua ketentuan dalam WTO. Semua kebijakan perdagangan harus mengacu
ke WTO. Bagaimana anda memandang masalah ini dilihat dari konteks
kedaulatan negara?
3. Masyarakat Internasional dalam Peralihan
Saat ini masyarakat internasional sedang mengalami berbagai perubahan yang
besar dan pokok yang perlu diperhatikan.
8|Page

Perubahan peta bumi politik yang terjadi terutama setelah Perang Dunia II.
Proses yang sudah dimulai pada permulan abad ke XX ini telah merubah
pola kekuasaan politik di dunia ini dari satu masyarakat internasional yang
terbagi dalam beberapa masyarakat besar yang masing-masing mempunyai
daerah jajahan dan lingkungan pengaruhnya menjadi satu masyarakat
bangsa-bangsa yang terdiri dari banyak sekali negara medeka.

Kemajuan teknologi.

Perubahan yang terjadi dalam struktur organisasi masyarakat internasional.
Di lain pihak, ada perkembangan yang memberikan kompetensi hukum kepada
para individu dalam beberapa hal tertentu.
Tugas VII.
Apa pengaruh perubahan-perubahan tersebut di atas terhadap masyarakat
internasional?
9|Page
PERTEMUAN KEDUA
SEJARAH PERKEMBANGAN HUKUM INTERNASIONAL
Ketentuan-ketentuan yang mengatur hubungan antara raja-raja atau bangsabangsa pada zaman dahulu :

India Kuno : terdapat kaidah dan lembaga hukum yang mengatur hubungan
antar kasta, suku-suku bangsa dan raja-raja yang diatur oleh adat kebiasaan.

Kitab Perjanjian Lama: ketentuan mengenai perjanjian perlakuan terhadap
orang asing dan cara melakukan perang.

Yunani: konsep hukum alam yaitu hukum yang berlaku secara mutlak
dimanapun juga dan yang berasal dari rasio atau akal manusia.
Tugas I.

Apakah dari ketiga kebudayaan tersebut masih tampak warisannya
dalam HI saat ini? Temukan contohnya.

Selain ketiga kebudayaan tersebut apakah masih ada kebudayaan lain
yang memengaruhi HI?

Mengapa Hukum Internasional tidak mengalami perkembangan pada
jaman Romawi!

Apa pengaruh Kekaisaran Byzantium dan Kerajaan-kerajaan Islam
terhadap HI?

Mengapa Perjanjian Westphalia sangat penting peranannya dalam
perkembangan Hukum Internasional?
10 | P a g e
PERTEMUAN KEDUA
HAKIKAT DAN DASAR BERLAKUNYA
HUKUM INTERNASIONAL
Tugas II.
Masyarakat internasional yang diatur oleh hukum internasional adalah suatu
tertib hukum koordinasi dari sejumlah negara-negara yang masing-masing merdeka
dan berdaulat. Sehingga, berbeda halnya dengan tertib hukum nasional (yang bersifat
subordinasi), dalam tertib hukum koordinasi (hukum internasional) tidak terdapat
lembaga-lembaga yang disangkutpautkan dengan hukum dan pelaksanaannya atau
dengan kata lain dalam hukum internasional tidak terdapat kekuasaan eksekutif; tidak
terdapat lembaga legislatif; tidak terdapat lembaga kehakiman (yudisial);dan juga
tidak terdapat lembaga kepolisian.
Pertanyaan: mengapa HI mengikat?
Tugas III.
Akhir tahun 2008 Israel menyerang jalur Gaza, banyak korban meninggal dari
penduduk sipil. PBB tidak berhasil mencegah dan menghentikan serangan ini. Israel
hanya dikecam karena melakukan kekejaman terhadap penduduk sipil, namun tidak
mendapatkan sanksi internasional. Bagaimana anda memandang hal ini dilihat dari
sudut daya mengikatnya HI (kaitkan Piagam PBB)?
Tugas IV.
Setelah peristiwa 9/11, Amerika Serikat banyak melakukan serangan terhadap
negara-negara yang diduga sebagai sarang teroris. Serangan ini dilakukan dengan
alasan untuk membela diri. Namun Pasal 2(4) Piagam PBB secara eksplisit
menyebutkan bahwa semua anggota (PBB) harus menghindarikan melakukan
ancaman atau penggunaan kekuatan bersenjata terhadap integritas wilayah atau
kemerdekaan politis Negara lain. Bagaimana anda memandang hal ini dikaitkan
dengan daya mengikat HI?
11 | P a g e
PERTEMUAN KETIGA
HUBUNGAN HUKUM INTERNASIONAL DAN
HUKUM NASIONAL
1. Hukum Internasional Dalam Tata Hukum Secara Keseluruhan.
Terdapat 2 pandangan mengenai HI, yaitu
1)
Voluntarisme
Bahwa berlakunya HI terletak pada kemauan negara. Berdasarkan pandangan
ini maka muncul paham dualisme yang melihat bahwa HI dan HN merupakan dua
perangkat hukum yang hidup berdampingan dan terpisah. Paham ini pelopornya
adalah Triepel (Jerman) dan Anzilotti (Italia).
2)
Objektivis
Bahwa berlakunya HI terlepas dari kemauan negara. Berdasarkan pandangan
tersebut, maka muncullah paham monisme yang melihat HI dan HN merupakan dua
bagian dari satu kesatuan yang lebih besar yaitu hukum yang mengatur kehidupan
manusia.
a.
Monisme dengan primat HN
Menurut teori ini HI adalah lanjutan HN untuk urusan luar negeri
(penganutnya dinamakan mazhab Bonn yang salah satu pelopornya adalah Max
Wenzel).
b.
Monisme dengan primat HI
HN bersumber dari HI yang secara hirarkis lebih tinggi. HN tunduk pada HI
dan kekuatan mengikatnya berdasarkan suatu pendelegasian wewenang dari HI.
Penganut teori ini disebut dengan Mazhab Vienna.
Tugas I.

Apa faktor yang melatarbelakangi munculnya paham dualisme
tersebut? Apakah cara pandang paham ini relevan untuk kondisi dunia
saat ini?

Apa akibat dari pandangan paham monisme di atas terhadap hubungan
antara Hukum Internasional dan Hukum Nasional?

Baca Kasus Tembakau Bremen, lalu simpulkan Indonesia menganut
monisme model yang mana? Dan apakah sampai saat ini Indonesia
menganut model yang tetap sama?
12 | P a g e

Sengketa Pulau Sipadan-Ligitan antara Indonesia dan Malaysia yang
akhirnya
dimenangkan
Malaysia
melalui
Putusan
Mahkamah
Internasional. Dalam peta Indonesia yang merupakan peninggalan
Belanda kedua pulau itu masuk wilayah RI. Indonesia tunduk pada
Putusan Mahkamah Internasional, Indonesia menganut model monisme
yang mana?

Indonesia telah meratifikasi Perjanjian Pembentukan WTO dengan UU
No.7/1994. Dengan menjadi anggota WTO, Indonesia berkewajiban
mematuhi
semua
ketentuan
dalam
WTO.
Semua
kebijakan
perdagangan harus mengacu ke WTO. Bagaimana anda memandang
masalah ini dilihat dari konteks kedudukan HI dan Hukum Nasional?

Amerika Serikat sebagai salah satu anggota PBB seringkali menolak
untuk ratifikasi suatu perjanjian internasional misalnya penolakan AS
meratifikasi UNCLOS 1982, Amerika Serikat menganut model
monisme yang mana?
2. Hubungan Antara Hukum Internasional dan Hukum Nasional Menurut
Hukum Positif Beberapa Negara.
Inggris dan Amerika Serikat menganut paham yang sama dalam memandang
hubungan antara Hukum Internasional dan Hukum Nasional, yaitu doktrin
inkorporasi.
Tugas II.

Bandingkan penerapan doktrin tersebut pada kedua negara
tersebut!

Bagaimana hubungan antara Hukum Internasional dan Hukum
Nasional dalam UUD 1945?
3. Pengadilan Internasional dan Hukum Nasional
Tugas III.

Dalam hal pengutamaan hukum nasional oleh pengadilanpengadilan nasional dalam hal adanya pertentangan dengan hukum
13 | P a g e
internasional, apakah hal ini akan memengaruhi kewajiban negara
itu untuk menunaikan kewajiban-kewajiban internasionalnya?

Apakah bentuk Hukum Nasional dan Konstitusi sebuah negara,
dapat digunakan sebagai alasan untuk menyimpangi perjanjian
internasional atau melanggar aturan internasional? Lihat kasus
Pengadilan Penjahat Perang Dunia II di Nürnberg, Jerman.

Saat ini, pengadilan-pengadilan hak asasi manusia internasional
sering
menyatakan
hukum
nasional
tertentu
tidak
sesuai
(incompatible) dengan aturan-aturan internasional dan bisa
memberikan kompensasi kepada mereka yang hak-haknya
dilanggar, bagaimana anda memandang hal ini dalam konteks
hubungan antara HI dan Hukum Nasional?
14 | P a g e
PERTEMUAN KEEMPAT
SUBYEK HUKUM INTERNASIONAL
Subjek Hukum Internasional dalam arti yang sebenarnya adalah pemegang
segala hak dan kewajiban menurut hukum internasional. Untuk dapat disebut sebagai
subyek HI, suatu entitas harus memiliki personalitas HI. Sebelumnya, agar suatu
entitas dapat dikatakan telah memiliki personalitas HI harus memiliki beberapa
kecakapan tertentu.
Tugas I. Entitas
Temukan kecakapan atau kemampuan yang harus dimiliki suatu entitas untuk
dapat berkedudukan sebagai subyek Hukum Internasional!
Tugas II. Kosovo
Tanggal 17 Februari 2008, Kosovo, salah satu provinsi di Serbia memutuskan
menyatakan kemerdekaan. Sudah bertahun-tahun penduduk di wilayah
tersebut mengalami tindakan diskriminatif oleh kaum Serb (yang merupakan
penduduk mayoritas di Serbia). Kosovo adalah wilayah yang makmur dan
subur dan memiliki hubungan dagang yang baik dengan beberapa negara di
dunia. Pernyataan kemerdekaan tersebut dalam waktu yang singkat diakui oleh
Turki, Perancis, Jerman, Inggris, Amerika Serikat dan Belanda. Pemerintah
Kosovo yang terpilih secara demokratis selanjutnya memutuskan untuk
secepatnya mengaksesi perjanjian-perjanjian perlindungan HAM dan juga
berkeinginan untuk menjadi anggota PBB yang ke 193.
Tugas III. Grace Holland
Grace Holland, seorang warga negara Australia, adalah seorang petugas dalam
WHO di Jenewa. Pada November 2007, WHO mengirimnya dalam sebuah
misi ke suatu negara di Afrika yang bernama Avaria, yang merupakan anggota
WHO. Tugasnya adalah untuk memberikan saran-saran dalam program
pengentasan AIDS/HIV. Kondisi politik di Avaria sedang mengalami
kekacauan. IPA (the Indigenous People of Avaria) sedang melakukan
pemberontakan melawan pemerintah. IPA bahkan sudah memiliki suatu
15 | P a g e
pemerintah ‘bayangan’ yang sudah memerintah di bagian selatan Avaria. Pada
Januari 2008 Grace ditangkap oleh IPA, dan tiga hari kemudian potongan
tubuhnya ditemukan. Tidak ada penyelidikan terhadap kejadian ini, tidak ada
ganti rugi yang didapat oleh WHO maupun keluarga Grace.
Tugas IV: Negara Kolaps
Somalia secara umum dapat digunakan sebagai contoh negara yang gagal
(negara yang runtuh). Dengan ketidakadaan berbagai bentuk aktivitas (yang
dapat dikaitkan dengan pemerintah) dalam jangka waktu yang lama, kemudian
muncul pertanyaan yang mendasar: apakah Somalia masih dapat disebut
sebagai negara?
Somalia tidak lagi memiliki pemerintah, angkatan bersenjata, polisi, bahkan
juga sistem peradilan sejak tahun 1991. Pada lain pihak, pengawasan wilayah
Somalia dilakukan oleh komandan-komandan perang (masing-masing suku)
yang yang bertikai.
Somalia tidak lagi dapat memberikan jaminan keselamatan, kesehatan, dan
pendidikan bagi penduduknya. Disamping juga tidak dapat lagi memenuhi
berbagai kewajiban internasional. Salah satu pertanyaan yang muncul:
siapakah yang bertanggung jawab (secara internasional/dalam hukum
internasional) atas kegagalan melakukan pengawasan berbagai kejahatan
pembajakan yang dilakukan di dalam wilayah Somalia?
Dewan Keamanan PBB melalui Resolusi 1816 (2008) telah memberikan
kewenangan untuk melakukan penekanan terhadap para bajak laut dalam
wilayah laut Somalia. Hal utama yang sangat dikhawatirkan oleh Amerika
Serikat adalah: Somalia akan menjadi tempat yang aman bagi teroris. AS
meluncurkan rudal ke wilayah Somalia yang dipercayai telah membunuh
pimpinan kelompok teroris.
16 | P a g e
PERTEMUAN KELIMA
SUMBER HUKUM INTERNASIONAL
Pengantar:
Sumber Hukum Internasional adalah bahan-bahan aktual yang digunakan para
ahli untuk menetapkan hukum yang berlaku bagi suatu situasi tertentu.
Pasal 38 Ayat (1) Piagam ICJ:
a. Treaty, yaitu konvensi internasional, baik umum ataupun khusus,
membentuk aturan-aturan yang secara nyata diakui oleh negara-negara;
b. Customary International Law, yaitu kebiasaan internasional yang terbukti
dalam praktek umum dan diterima sebagai hukum;
c. General Principles of Law recognized by Civilized Nations yaitu asas-asas
umum hukum yang diakui oleh bangsa-bangsa beradab; dan,
d. Keputusan-keputusan pengadilan & ajaran para sarjana terkemuka dari
berbagai negara sebagai sumber tambahan dalam ICJ membuat keputusan.
Tunduk pada Pasal 59 Konvensi (Kekuatan mengikat keputusan hanya
pada pihak terkait).
Tugas I: Sumber HI
1) Apakah susunan sumber Hukum Internasional tersebut di atas adalah
susunan yang bersifat hierarkis?
2) Temukan hubungan antara pembuatan perjanjian internasional dan
kedaulatan negara!
3) Temukan penjelasan dari pendapat yang menyatakan bahwa tidak
semua kebiasaan dapat dianggap sebagai Customary international
law!
4) Temukan hubungan antara Customary international law dan Opinio
juris sive necessitates!
Tugas II. Kebiasaan Internasional vs Perjanjian Internasional
Sudah beberapa tahun ketegangan antara Negara Arkan dan Negara Bino
memanas. Arkan merasa sangat tidak senang dengan kenyataan bahwa Bino
memiliki rejim sayap kiri dan negara tersebut (Bino) tidak bersedia
17 | P a g e
bekerjasama dalam beberapa masalah. Ketika kelompok pemberontak mulai
melakukan perang geriliya melawan pemerintah Bino, Arkan mengharapkan
kelompok pemberontak ini sukses menggulingkan pemerintah Bino. Arkan
secara diam-diam menyuplai uang dan senjata kepada kelompok pemberontak
tersebut, bahkan Arkan mengirimkan pasukan elit untuk melatih mereka.
Pemerintah Bino menyadari hal tersebut dan kemudian melakukan perlawanan
terhadap mereka, namun akhirnya sadar bahwa hal ini sia-sia saja jika
pemberontak mendapatkan perlidungan dan dukungan dari Arkan.
Negara Bino beranggapan bahwa Arkan sudah melanggar ketentuan HI. Bino
tidak ingin terjadi konflik senjata dengan Arkan, dan mengajukan sengketa ini
ke Mahkamah Internasional, Arkan menyetujuinya. Namun Bino tidak sadar
bahwa Arkan tidak meratifikasi Piagam PBB, yang mana dalam Pasal 2
disebutkan mengenai pelarangan penggunaan kekuatan bersenjata terhadap
negara lain. Arkan beranggapan bahwa MI tidak akan dapat menggunakan
sumber HI lainnya.
18 | P a g e
PERTEMUAN KEENAM
YURISDIKSI NEGARA DALAM HUKUM INTERNASIONAL
Tugas I. Lotus Case
Sebuah kapal laut berbendera Perancis yang bernama S.S. Lotus menabrak
sebuah kapal berbendera Turki yang bernama S.S. Boz-Kour. Tabrakan ini
menyebabkan 8 awak kapal S.S. Boz-Kourt tewas, dan kapal tersebut terbelah
dan kemudian tenggelam.
Tugas II: Collateral Damage
Pada musim gugur tahun 2007, seseorang yang berkebangsaan Aljazair yang
bernama Abu Hasan membeli bahan peledak C-4 dengan maksud untuk
melakukan serangan terhadap markas NATO di Brunssum, Belanda. Di
kediamannya di Hasselt, Belgia dia mengatur bom waktu, namun oleh karena
adanya perubahan musim dari musim panas ke musim dingin, dia mengalami
kebingungan sehingga bom waktu diatur sejam lebih cepat dari yang
direncanakan. Hasilnya bom tersebut meledak lebih awal pada sebuah pompa
bensin di Gangelt, Jerman, saat ia mengisi bahan bakar sebelum melintasi
perbatasan dengan Belanda.
Sementara itu, pada saat bom meledak, Abu Hasan sedang membayar bahan
bakar yang ia beli sehingga ia selamat dari ledakan tersebut, ia hanya
mengalami luka ringan dan kemudian ditangkap oleh polisi Jerman. Pompa
bensi tersebut hancur total dan beberapa orang tewas. Dunia terkejut atas
peristiwa ini dan beberapa negara ingin mengadili Abu Hasan, atau mungkin
juga hal ini dilakukan oleh suatu organ internasional.
19 | P a g e
PERTEMUAN KETUJUH
TANGGUNG JAWAB NEGARA
Tugas I.
Pada tanggal 22 Oktober 1946, dua kapal penjelajah dan dua kapal penghancur
Inggris memasuki Selat Corfu Utara. Terusan Corfu, yang merupakan bagian
perairan Albania, sudah dinyatakan aman karena sudah dilakukan penyapuan
ranjau tahun 1944 dan 1945.
Salah satu kapal penghancur, the Saumarez, menabrak ranjau dan mengalami
kerusakan parah. Kapal penghancur lainnya, the Volage, dikirimkan untuk
menolong the Saumarez, namun dalam perjalanan juga menabrak ranjau dan
juga akhirnya mengalami kerusakan parah. Empat puluh lima perwira dan
pelaut Inggris meninggal dunia, dan empat puluh dua lainnya mengalami luka
serius.
Tugas II.
Seorang berkewarganegaraan Belanda bernama Ben de Jong memutuskan
untuk merayakan kelulusannya dengan mengajak kedua temannya untuk
berlibur ke salah satu kota wisata Balou, Spanyol. Suatu malam, saat mereka
hendak berangkat ke sebuah klub malam, dari balkon hotelnya, Ben melihat
asap yang dating dari lantai sebelah bawah kamarnya. Ia segera berlari ke
bawah dan memberitahukan hal tersebut ke resepsionis yang sedang bertugas.
Kemudian semua penghuni hotel dievakuasi dan petugas pemadam kebakaran
berhasil memadamkan api tersebut, dan tidak satupun terdapat korban jiwa.
Salah seorang resepsionis melaporkan bahwa Ben yang melihat asap untuk
pertama kalinya, lalu Ben ditahan oleh the Guardia Civil dan kemudian
ditahan. Saat itu Ben baru berumur 17 tahun, ia ditahan di sebuah sel yang
dihuni oleh 6 orang. Saat ia akan disidangkan, seorang wartawan memotretnya
dan merekam gambarnya, yang kemudian juga ditayangkan oleh sebuah media
Belanda. Ben ditahan selama dua bulan, dan ia kemudian terbukti tidak
bersalah dan bukti menyebutkan bahwa kebakaran tersebut disebabkab oleh
adanya arus pendek.
20 | P a g e
Setelah kembali ke Belanda, kehidupan Ben menjadi sangat sulit, orang-orang
mengasingkannya karena masyarakat mengganggap ia bersalah dalam kejadian
kebakaran tersebut. Orang tua Ben juga sudah menghabiskan banyak biaya
untuk menjenguk Ben saat ditahan dan juga untuk menyewa pengacara. Ben
mengalami ketinggalan pelajaran dalam tahun pertamanya kuliah. Ia juga
mengalami gangguan untuk berkonsentrasi saat ujian. Ben merasa harus ada
pihak yang bertanggung jawab atas kejadian yang menimpanya.
Tugas III.
Berbeda dari sanksi yang diberlakukan oleh Dewan Keamanan PBB, sebuah
perusahaan yang berpusat di Antwerp (Belgia) membeli intan dari sebuah
kelompok bersenjata di Kongo. Kelompok (bersenjata) ini melakukan
kekerasan bersenjata. Senjata diperoleh dari hasil penjualan intan. Apakah
Belgia atau Kongo bertanggung jawab atas pelanggaran yang dilakukan oleh
perusahaan tersebut? Dan apakah akan berbeda, jika perusahaan tersebut
bukan dimiliki oleh Belgia?
Ketika mengunjungi Inggris, direktur perusahaan tersebut ditangkap dan
dihukum. Dia menjalani hukumannya di penjara yang dimiliki dan dikelola
oleh perusahaan swasta Wackenhut Corporation. Ia bertanya apakah
pemerintah Inggris dapat bertanggung jawab dan ia kemudian mengajukan
gugatan berdasarkan European Convention on Human Rights atas pelanggaran
hak asasi manusia yang dialaminya selama ditahan. Pengacaranya memohon
dengan merujuk kasus Costello-Roberts v. United Kingdom, yang mana
memutuskan bahwa negara tidak dapat menghindarkan diri dari tanggung
jawab dengan mendelegasikan kewajibannya pada suatu badan swasta.
21 | P a g e
PERTEMUAN KEDELAPAN
PENGAKUAN DALAM HUKUM INTERNASIONAL
Pengantar
Hal yang sangat penting artinya dalam hubungan antarnegara, karena setiap
negara tidak ingin hidup terisolir. Sebelum mengadakan hubungan yang lengkap dan
sempurna, maka harus melalui proses pengakuan terlebih dulu. Dengan adanya
pengakuan, berarti negara baru itu dianggap mampu mengadakan hubungan
internasional, hal ini adalah syarat penting untuk dapat diakui sebagai subyek HI.
Tugas I:
Temukan hubungan antara pengakuan dengan status negara sebagai subyek
Hukum Internasional dalam kasus berikut ini:
Tanggal 17 Februari 2008, Kosovo, salah satu provinsi di Serbia memutuskan
menyatakan kemerdekaan. Sudah bertahun-tahun penduduk di wilayah
tersebut mengalami tindakan diskriminatif oleh kaum Serb (yang merupakan
penduduk mayoritas di Serbia). Kosovo adalah wilayah yang makmur dan
subur dan memiliki hubungan dagang yang baik dengan beberapa negara di
dunia. Pernyataan kemerdekaan tersebut dalam waktu yang singkat diakui oleh
Turki, Perancis, Jerman, Inggris, Amerika Serikat dan Belanda. Pemerintah
Kosovo yang terpilih secara demokratis selanjutnya memutuskan untuk
secepatnya mengaksesi perjanjian-perjanjian perlindungan HAM dan juga
berkeinginan untuk menjadi anggota PBB yang ke 193.
Namun di lain pihak Rusia dan Serbia tidak mengakui Kosovo sebagai suatu
negara.
Tugas II.
Pada tahun 2000 Negara B menyatakan kemerdekaannya dari Negara A.
Pernyataan kemerdekaan ini diakui oleh 5 negara C, D, E, F dan G. Namun
ketika terjadi perang untuk mempertahankan kemerdekaannya, Negara B
kalah, dan menyerah pada pemerintah Negara A. Hal ini berarti bahwa negara
B kembali menjadi bagian dari negara A.
Tugas III.
22 | P a g e
Pada tahun 2001 Tirkistan adalah bagian dari wilayah Republik Mizar. Tahun
2003 Amerika Serikat menandatangani sebuah perjanjian mengenai pemberian
hak kepada AS untuk mendirikan pabrik timah di Tirkistan. Namun kemudian
Dewan Perwakilan Rakyat Mizar menolak meratifikasi perjanjian itu karena
dianggap merugikan. Beberapa waktu kemudian terjadi pemberontakan di
Tirkistan.
Tiga hari kemudian, sebelum adanya kepastian, apakah pemberontakan itu
akan berhasil, Presiden AS memberikan pengakuan kepada pemerintah
Republik Tirkistan baru yang memisahkan diri dari Mizar.
Tugas IV.
Negara Chuan, di sebelah selatan Jepang diperintah oleh seorang Presiden
yang terkenal senang melakukan invasi terhadap wilayah negara tetangganya.
Sudah lebih dari tiga wilayah yang dianeksasi. Tahun 2009 pasukan dari
Negara Chuan memasuki wilayah Negara Yuan, dan kemudian menguasainya.
Penguasaan wilayah ini tetap dilakukan walaupun tidak mendapatkan
pengakuan dari negara lain.
Tugas V.
Telusuri Kasus GAM di Aceh, bagaimana hal ini dikaitkan dengan pengakuan
dalam Hukum Internasional?
23 | P a g e
PERTEMUAN KESEMBILAN
SUKSESI NEGARA DALAM HUKUM INTERNASIONAL
Tugas I: Factual State Succession
Telusuri termasuk suksesi jenis yang mana kasus-kasus berikut ini:
1) Penyerahan Korea oleh Jepang tahun 1910.
2) Pecahnya Columbia (1832) menjadi Venezuela, Equador dan New
Grenada.
3) Pecahnya Uni Soviet menjadi beberapa negara merdeka (1991).
4) Polandia pecah menjadi beberapa bagian yang kemudian diserap Rusia,
Austria dan Prusia (1795).
5) Kemerdekaan Timor Leste.
6) Penggabungan Jerman Barat dan Timur pasca glasnot dan perestroika.
Tugas II. Timor Leste
Telusuri Kasus Kemerdekaan Timor Leste, kemudian temukan hubungan
kasus ini dengan :
a. kekayaan negara.
b. kontrak-kontrak konsensional.
c. hak-hak privat.
d. tuntutan-tuntutan terhadap perbuatan melawan hukum.
e. utang-utang negara.
f. pengakuan.
Tugas III.
Bagaimana hubungan antara pengakuan terhadap negara dan suksesi universal
dan suksesi parsial?
Tugas IV.
Bandingkan suksesi pemerintahan dengan suksesi negara, kemudian
bagaimana hubungan kedua jenis suksesi tersebut dengan pengakuan?
24 | P a g e
PERTEMUAN KESEPULUH
PENYELESAIAN SENGKETA
Tugas I. ALF
Dalam briefing intelijen harian, Presiden AS mendapatkan laporan dari
Direktur CIA bahwa African Liberation Front (ALF), sebuah kelomppok tidak
dikenal, sedang merencanakan serangan terhadap penduduk AS. Berdasarkan
seorang sumber, dikatakan bahwa serangan akan dilakukan secara simultan
dan akan berlangsung dalam waktu yang sangat dekat, sedang berdasarkan
sumber yang lain, serangan baru pada tahan persiapan. ALF ditengarai
memilki markas di sebuah Negara kecil di kawasan Afrika, namun tidak
terdapat kejelasan apakah Negara (tempat markas ALF) tersebut secara aktif
mendukung atau hanya mentoleransinya saja. Presiden memerintahkan
konsultan hukum Gedung Putih untuk secepatnya menyiapkan tandakantindakan apa saja yang dapat dilakukan.
Tugas II. Kasus Sipadan-Ligitan
Persengketaan antara Indonesia dengan Malaysia, mencuat pada tahun 1967
ketika dalam pertemuan teknis hukum laut antara kedua negara, masingmasing negara ternyata memasukkan pulau Sipadan dan pulau Ligitan ke
dalam batas-batas wilayahnya. Kedua negara lalu sepakat agar Sipadan dan
Ligitan dinyatakan dalam keadaan status status quo akan tetapi ternyata
pengertian ini berbeda. Pihak Malaysia membangun resor parawisata baru
yang dikelola pihak swasta Malaysia karena Malaysia memahami status quo
sebagai tetap berada di bawah Malaysia sampai persengketaan selesai,
sedangkan pihak Indonesia mengartikan bahwa dalam status ini berarti status
kedua pulau tadi tidak boleh ditempati/diduduki sampai persoalan atas
kepemilikan dua pulau ini selesai. Pada tahun 1969 pihak Malaysia secara
sepihak memasukkan kedua pulau tersebut ke dalam peta nasionalnya.
Pada tahun 1998 masalah sengketa Sipadan dan Ligitan dibawa ke ICJ,
kemudian pada hari Selasa 17 Desember 2002 ICJ mengeluarkan keputusan
tentang kasus sengketa kedaulatan Pulau Sipadan-Ligatan antara Indonesia
dengan Malaysia. Hasilnya, dalam voting di lembaga itu, Malaysia
dimenangkan oleh 16 hakim, sementara hanya 1 orang yang berpihak kepada
25 | P a g e
Indonesia. Dari 17 hakim itu, 15 merupakan hakim tetap dari MI, sementara
satu hakim merupakan pilihan Malaysia dan satu lagi dipilih oleh Indonesia.
26 | P a g e
PERTEMUAN KEDUABELAS
HAK ASASI MANUSIA
Tugas I: Individu, Hukum Internasional dan HAM
Dalam hukum internasional, paradigma negara-sentris telah mengakar sejak
lama. Sehingga ketika muncul ide untuk membuat perlindungan internasional
terhadap HAM, maka pro-kontra terjadi. Beberapa pendapat mengatakan
bahwa hukum internasional hanya mengatur hubungan antar negara, sehingga
individu tidak dapat dianggap sebagai subyek hukum internasional.
Bagaimana pendapat anda mengenai hal ini?
Tugas II. Timor Leste dan HAM
A seorang pejuang kemerdekaan Timor-Timur yang telah menjadi korban
akibat tindakan militer
Indonesia (ketika kerusuhan pasca jajak pendapat
penentuan kemerdekaan Timor-Timur). Kondisi fisik A yang sakit-sakitan
sebagai akibat peristiwa itu dan kehidupan keluarga yang tidak menentu telah
mendorongnya mencari keadilan. Berbagai upaya hukum telah dilakukan tapi
usahanya untuk memperoleh reparasi sampai sekarang belum terpenuhi.
Tugas III. Kasus Bosnia-Herzegovina
Telusuri Kasus pembantai etnis Bosnia-Herzegovina oleh etnis Serbia.
Pertanyaan:
1) Apakah
negara
(Serbia-Monternegro)
dapat
diminta
pertanggungjawaban dalam kasus genosida tersebut ?
2) Apabila negara memang dapat diminta pertanggungjawaban dalam hal
ini, apakah ini tidak bertentangan dengan konsep pertanggungjawaban
indivudual seperti yang telah dikenal dalam pelanggaran HAM berat?
27 | P a g e
Download