peningkatan hasil belajar ipa materi rangka manusia

advertisement
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI RANGKA MANUSIA
DENGAN METODE PUZZLE PADA SISWA KELAS IV
SEMESTER I MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT
KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
ARIHATUL LAILI
NIM 115-12-087
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2016
ii
iii
iv
v
MOTTO
Kegagalan bukanlah suatu hal yang fatal, namun kesuksesan bukan pula suatu
hal yang abadi karena hidup adalah untuk belajar dan untuk mendapatkan
ridho-Nya
Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)
(QS. Ar-Rahman: 60 )
.
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada
1. Kedua orang tuaku Ibu (Rokhanah) dan Bapak (NurSalim) tersayang, sebagai
wujud baktiku kepada beliau, yang telah membesarkan dan mendidikku
dengan ikhlas, yang senantiasa memberikan dukungan, doa dan memenuhi
kebutuhanku hingga jenjang S1.
2. Kakakku tersayang (Dwy Arina Farhatain) dan suaminya (Ghufron Asy’ari)
yang selalu memotivasiku dan membantu kedua orang tuaku membiayai
kebutuhan studiku.
3. Bapak ibu guru dan bapak ibu dosen yang telah mengamalkan ilmunya dari
awal masuk bangku sekolah hingga sarjana serta bapak dosen pembimbing
skripsiku Dr. Budiyono Saputro, M.Pd yang telah membimbing dan memberi
arahan kepadaku.
4. Sahabat-sahabatku, dek Indah, mbak Alip, mbak Ayu, Kholis, Isna, Nia, Asih,
mbak dewi, atul yang selalu membantu dan memberiku semangat.
5. Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan dan adik-adikku kamar Al-Alim
pondok pesantren Al-Hasan (khususnya dek fira dan dek dani) yang selalu
menyemangatiku dan yang sering aku repotkan.
6. Teman-teman seperjuangan PGMI IAIN Salatiga angkatan 2012 dan temanteman seperjuangan IAIN Salatiga angkatan 2012.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT atas limpahan
nikmat, rahmat, hidayah serta inayah-Nya. Sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan lancar. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
baginda nabi Agung Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya,
yang telah membawa kita dari zaman kebodohan hingga zaman kaya ilmu
pengetahuan seperti sekarang ini.
Skripsi yang berjudul ”Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Rangka
Manusia dengan Metode Puzzle pada Siswa Kelas IV Semester I MI Miftahul
Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2016/2017” ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan guna
memperoleh gelar sarjana pendidikan pada jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri
Salatiga.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari
bantuan, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan kali ini penulis ingin berterima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
3. Ibu Peni Susapti, S. Si., M.Pd selaku ketua jurusan PGMI.
viii
4. Ibu Miftachur Rif;ah Mahmud, M.Ag selaku dosen pembimbing akademik
yang dengan sabar mendengarkan keluh kesah dan memberikan bimbingan
kepada penulis selama menjadi mahasiswa IAIN Salatiga.
5. Bapak Dr. Budiyono Saputro, M.Pd selaku pembimbing skripsi yang telah
meluangkan waktunya membimbing dan memberikan arahan kepada penulis
hingga terselesaikannya skripsi ini.
6. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya
kepada penulis.
7. Bapak Misbakhul Munir, M.Pd.I selaku kepala MI Miftahul Huda Lopait
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang telah memberi izin kepada
penulis untuk melakukan penelitian di MI Miftahul Huda Lopait.
8. Ibu Siti Rodhiah, S.Pd.I selaku wali kelas IV MI Miftahul Huda Lopait yang
telah membantu proses penelitian ini.
9. Siswa siswi kelas IV MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang yang sudah berkenan menjadi subjek penelitian dan
mengikuti jalannya penelitian dengan sungguh-sungguh.
10. Segenap bapak dan ibu guru MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang yang telah mendukung berjalannya penelitian ini.
11. Bapak Nur Salim dan Ibu Rokhanah selaku Kedua Orang tua yang senantiasa
memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.
12. Teman-teman PGMI IAIN Salatiga angkatan 2012, teman-teman IAIN
Salatiga angkatan 2012, teman-teman pondok pesantren Al-Hasan, teman-
ix
teman UIN Walisongo serta pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian
skripsi ini.
Semoga atas bantuan dan kerja sama yang telah diberikan menjadi amal
baik dan mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penelitian
ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu, saran untuk pembaca selalu penulis
harapkan demi kesempurnaan penelitian ini. Akhirnya, penulis berharap semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua yang membutuhkan.
Salatiga, September 2016
Penulis
x
ABSTRAK
Laili, Arihatul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Rangka Manusia
dengan Metode Puzzle Pada Siswa Kelas IV Semester I MI Miftahul Huda
Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2016/2017. Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri
Salatiga. Pembimbing Dr. Budiyono Saputro, M.Pd.
Kata Kunci:Metode Puzzle, Rangka Manusa, Hasil Belajar IPA
Penelitian ini di latarbelakangi oleh kenyataan bahwa hasil belajar
siswa kelas IV MI Miftahul Huda Lopait dalam pembelajaran IPA materi
Rangka Manusia masih rendah. Hal ini ditunjukkan oleh data persentase
siswa yang belum tuntas atau belum mencapai nilai KKM pada hasil
belajar prasiklus sebanyak 57,69 % atau 15 siswa dari 26 siswa.
Permasalahan dalam Pembelajaran IPA yang disampaikan secara
monoton dengan menggunakan strategi yang tidak sesuai dengan materi
pelajaran, serta keterbatatasan alat peraga mengakibatkan kurangnya
motivasi dan minat belajar siswa, sehingga hasil belajar yang didapatkan
tidak mencapai nilai KKM. Dunia anak adalah dunia untuk bermain dan
belajar. Anak akan lebih mudah menangkap ilmu jika diberikan lewat
permainan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode permainan
puzzle sebagai alternatif yang digunakan dalam pembelajaran IPA materi
rangka manusia. Karena puzzle merupakan salah satu jenis permainan
yang bersifat edukatif yang dapat meningkatkan keterampilan kognitif,
meningkatkan keterampilan motorik halus, melatih nalar dan daya ingat,
melatih kesabaran, menambah pengetahuan, serta meningkatkan
keterampilan sosial anak.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subyek
penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 26 siswa, yang terdiri
dari 13 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Penelitian dilaksanakan
dalam 2 siklus yang setiap siklusnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi. Data diambil dari nilai akhir siswa, dokumentasi,
observasi dengan mengamati perilaku siswa dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian dikatakan bahwa penggunaan metode
puzzle dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi rangka manusia pada
siswa kelas IV MI Miftahul Huda Lopait KecamatanTuntang Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Bukti adanya peningkatan hasil
belajar IPA adalah persentase hasil belajar dari siklus I ke siklus II
sebanyak 19,23%. Pada siklus I siswa yang tuntas 18 siswa atau 69,23%
dan siswa yang belum tuntas 8 siswa atau 30,76% dengan rata-rata 69,53.
Pada siklus II siswa yang tuntas 23 siswa atau 88,46% dan siswa yang
belum tuntas 3 siswa atau 11,53% dengan rata-rata 79,53% dari 26 siswa.
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR BERLOGO……………………………………………….. i
JUDUL……………………………………………………………….. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING …..............................................
iii
PENGESAHAN KELULUSAN……………………………………..
iv
PERNYATAN KEASLIAN TULISAN…………………………….
v
MOTTO…………………………………………………………….… vi
PERSEMBAHAN……………………………………………………. vii
KATA PENGANTAR……………………………………………….. viii
ABSTRAK…………………………………………………………… xi
DAFTAR ISI…………………………………………………………. xii
DAFTAR TABEL……………………………………………………. xv
DAFTAR GAMBAR………………………………………………… xvi
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………. 1
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………..
1
B. Rumusan Masalah …………………………………………….
4
C. Tujuan Penelitian ……………………………………………..
4
xii
D. Manfaat Penelitian…………………………………………….
5
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan …...…………
5
F. Definisi Operasional…………………………………………..
7
G. Metodologi Penelitian…………………………………………
8
H. Sistematika Penulisan…………………………………………
13
BAB II LANDASAN TEORI………………………………………
15
A. Hasil Belajar…………………………………………………..
15
B. IPA…………………………………………………………….
23
C. Materi Rangka Manusia ………………………………………
25
D. Metode Puzzle………………………………………………….
31
BAB III PAPARAN HASIL PENELITIAN………………………
36
A. Subyek Penelitian……………………………………………..
36
B. Pelaksanaan Penelitian ………………………………………..
36
1. Deskripsi Siklus I …………………………………………
38
2. Deskripsi Siklus II ………………………………………..
44
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN…………………………. 50
A. Deskripsi Paparan Siklus ……………………………………..
50
B. Pembahasan……………………………………………………
67
BAB V PENUTUP…………………………………………………
71
A. Kesimpulan……………………………………………………
71
xiii
B. Saran ………………………………………………………….
71
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………… 74
LAMPIRAN………………………………………………………….. 75
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Penggolongan tingkat IQ..…………………………………………… 19
Tabel 2. Nama siswa kelas IV MI Miftahul Huda Lopait………………………36
Tabel 3. Jadwal alokasi waktu penelitian…………………………………….. 37
Tabel 4. Hasil belajar siswa prasiklus………………………………………… 50
Tabel 5. Hasil belajar siklus I…………………….…………………………… 52
Tabel 6. Hasil lembar pengamatan guru siklus I…....………………………… 54
Tabel 7. Hasil lembar pengamatan siswa siklus I ..…………………………… 58
Tabel 8. Hasil belajar siswa siklus II………………………………………… 60
Tabel 9. Hasil lembar pengamatan guru siklus II…………..…………………. 62
Tabel 10. Hasil lembar pengamatan siswa siklus II……………………………. 66
Tabel 11. Hasil belajar siswa yang mencapai nilai KKM……………………. 67
Tabel 12. Siswa kelas IV………………………………………………………. 81
Tabel 13. Lembar pengamatan siswa pada siklus I……………………………. 83
Tabel 14. Lembar pengamatan siswa siklus II……………..…………………. 85
Tabel 15. Lembar Pengamatan guru siklus I………………………………… 87
Tabel 16. Lembar Pengamatan guru siklus II………………..………………… 91
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan siklus PTK………………………………………… 11
Gambar 2. Tengkorak………………………………………………… 26
Gambar 3. Tulang belakang…………………………………………… 28
Gambar 4. Tulang rusuk dan tulang dada…………………………….. 28
Gambar 5. Tulang gelang bahu……………………………………….. 28
Gambar 6. Tulang gelang panggul……………………………………. 28
Gambar 7. Tulang anggota gerak atas…………………………………..29
Gambar 8. Tulang anggota gerak bawah……………………………… 29
Gambar 9. Persentase nilai prasiklus ………………………………… 68
Gambar 10. Persentase nilai siklus I………………………………….. 68
Gambar 11. Persentase nilai siklus II………………………………… 69
Gambar 12. Peningkatan hasil belajar siswa……………………………69
Gambar 13. Guru menghampiri siswa yang kesulitan……………….. 76
Gambar 14. Siswa saat membuat wayang-wayangan………………… 76
Gambar 15. Wayang-wayangan yang belum ditempel lidi………….
xvi
77
Gambar 16. Wayang yang sudah ditempel lidi………………………. 77
Gambar 17. Guru menjelaskan materi pelajaran……………………… 78
Gambar 18. Guru menjelaskan menggunakan media pembelajaran…
78
Gambar 19. Aktifitas siswa saat melakukan permainan……………… 79
Gambar 20. Guru dan siswa mengoreksi hasil permainan…………… 79
Gambar 21. Siswa mengerjakan latihan soal..………………………… 80
Gambar 22. Siswa dan guru mengoreksi hasil latihan soal…..…..….. 80
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu pengetahuan alam merupakan rumpun ilmu yang memiliki
karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena-fenomena, gejala-gejala
maupun perubahan-perubahan alam yang faktual (factual), baik berupa
kenyataan (reality) atau kejadian (event) dan hubungan sebab-akibatnya
(Wisudawati dan Eka, 2013:22). Peserta didik dalam proses belajar ilmu
pengetahuan
alam
diharapkan
mampu
memahami
serta
mampu
memecahkan masalah yang mereka jumpai di alam sekitar.Akan tetapi
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam oleh sekolah di Indonesia sejauh ini
masih didominasi oleh pembelajaran konvensional dengan paradigma
mengajarnya.Siswa diposisikan sebagai objek, siswa dianggap tidak tahu
dan belum tahu apa-apa, sementara guru memposisikan diri sebagai yang
mempunyai pengetahuan. Guru ceramah dan menggurui, otoritas tertinggi
adalah guru. Maka sudah saatnya paradigma guru mengajar diganti dengan
paradigma belajar.Dalam paradigma belajar, siswa diposisikan sebagai
subjek. Pengetahuan bukan sesuatu yang sudah jadi, tetapi suatu proses
yang harus dipraktekkan, dipikirkan, dan dikonstruksikan siswa.
Pembelajaran IPA yang disampaikan secara monoton dengan
menggunakan strategi yang tidak sesuai dengan materi pelajaran, serta
1
keterbatatasan alat peraga juga akan mengakibatkan peserta didik
kurangnya motivasi dan minat belajar siswa. Sehingga sebagai seorang
pendidik harus mengerti potensi yang dimiliki para peserta didik. Para
pendidik dalam mengajar diharapkan tidak hanya menggunakan metode
yang sama dalam materi yang berbeda karena siswa akan cenderung
merasa bosan. Apalagi pada pembelajaran IPA khususnya pada materi
Rangka Manusia yang memiliki pokok bahasan cukup banyak hafalan.
Keterbatasan alat peraga Rangka Manusia akan menjadi faktor dalam
meningkatkan minat belajar siswa. Siswa akan cepat bosan jika guru
hanya menggunakan metode yang monoton,sehingga hasil belajar yang
didapatkanpun akan menjadi rendah. Untuk menghilangkan kebosanan
selama mengikuti pelajaran, peserta didik akan membuat suatu aktivitas
yang menurut mereka lebih menarik dan asyik, seperti ngobrol sendiri atau
mengganggu teman yang sedang serius belajar. Sehingga dengan adanya
kegaduhan yang diciptakan oleh peserta didik, pembelajaran IPAakan
kurang kondusif. Dalam hal ini peran guru dalam proses pembelajaran
ilmu pengetahuan alam sangat penting terutama dalam menyusun strategi,
metode maupun media pembelajaran yang tepat.
Berdasarkan observasi pada tanggal 26 juli 2016, pada kelas IV MI
Miftahul Huda Lopait menunjukkan bahwa kemampuan dalam menyerap
materi pelajaran IPA materi Rangka Manusia tergolong masih rendah. Hal
ini dapat dilihat masih banyak sisiwa yang belum mencapai KKM yang
telah ditentukan oleh sekolah yaitu 70 pada tes prasiklus. Hanya 11 siswa
2
yang tuntas dan dapat mencapai nilai KKM 70 atau sebanyak 42,30 % dan
siswa yang belum tuntas ada 15 siswa atau sebanayak 57,69 % dengan
rata-rata 63,69 dari 26 siswa dalam satu kelas.
Agar pelajaran IPA khususnya pada materi rangka manusia dapat
mencapai suatu keberhasilan dan sasaran yang tepat, sebagai seorang guru
harus bisa memilih dan merencanakan metode pembelajaran yang akan
digunakan dalam penyampaian berbagai masalah pendidikan. Metode
pembelajaran merupakan suatu cara yang dilakukan dalam mencapai
tujuan pembelajaran yang ditentukan (Wisudawati dan Eka, 2013:144).
Sebagai mana kita ketahui bahwa metode megajar merupakan sarana
interaksi guru dengan siswa di dalam kegiatan belajar mengajar.Dengan
demikian yang perlu diperhatikan oleh guru adalah ketepatan memilih
metode pembelajaran. permainan puzzle merupakan metode alternatif bagi
guru untuk digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas khususnya
pembelajaran IPA. Karena dunia anak adalah dunia untuk bermain dan
belajar. Anak akan lebih mudah menangkap ilmu jika diberikan lewat
permainan. Menurut Rita (2013) puzzle merupakan salah satu jenis
permainan yang bersifat edukatif yang dapat meningkatkan keterampilan
kognitif, meningkatkan keterampilan motorik halus, melatih nalar dan
daya
ingat,
melatih
kesabaran,
menambah
pengetahuan,
serta
meningkatkan keterampilan sosial anak.
Pada proses pembelajaran IPA terutama materi rangka manusia
agar peserta didik lebih termotivasi dan lebih aktif dalam mengikuti
3
pembelajaran maka digunakan metode pembelajaran puzzle untuk menarik
minat belajar siswa. Begitu pentingnya prestasi dalam pembelajaran IPA,
maka penulis tertarik untuk mengangkat masalah ini melalui penelitian
dengan judul PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI
RANGKA MANUSIA DENGAN METODE PUZZLE PADA SISWA
KELAS
IV
SEMESTER
I
MI
MIFTAHUL
HUDA
LOPAIT
KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2016/2017.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan
masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu :
Apakah penggunaan metode puzzle dapat meningkatkan hasil
belajar IPA materi rangka manusia pada siswa kelas IV semester I MI
Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2016/2017?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, dapat dirumuskan bahwa
penelitian ini bertujuan :
Untuk mengetahui penggunaan metode puzzle dapat meningkatkan
hasil belajar IPA materi rangka manusia pada siswa kelas IV semester I
MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran2016/2017.
4
D. Manfaat Penelitian
Dari penulisan ini diharapkan nantinya akan memberikan manfaat
bagi semua kalangan pendidik di lembaga sekolah pada umumnya.
Adapun manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut :
1. Manfaat teoritis
Dapat
menambah
khasanah
teori
yang
sudah
ada
dan
meningkatkan kualitas pembelajaran.
2. Manfaat praktis
a. Sebagai bahan masukan bagi para guru agar menemukan strategi
pembelajaran yang tepat (tidak konvensional), tetapi bersifat
variatif dan inovatif.
b. Proses belajar mengajar materi rangka tubuh manusia menjadi
menarik dan menyenangkan serta hasil belajar ipa menjadi
meningkat.
c. Meningkatkan mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran ipa.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Hipotesis atau jawaban sementara terhadap penelitian banyak memberi
manfaat
bagi
pelaksanaan penelitian.Hasil
suatu penelitian pada
hakikatnya adalah suatu jawaban pertanyaan penelitian yang telah
dirumuskan di dalam perencanaan penelitian.Untuk mengarahkan kepada
hasil penelitian ini maka di dalam penelitian perlu dirumuskan jawaban
sementara dari penelitian ini. Manfaat tersebut antara lain dalam hal
5
verifikasi data terutama dalam menetapkan instrument yang digunakan,
teknik analisis data, dan menetapkan sampel penelitian (Amiruddin, 2012:
15).
1. Hipotesis Tindakan
Adapun hipotesis atau jawaban sementera dari penelitian ini adalah
penggunaan metode puzzle dapat meningkatkan hasil belajar IPA
materi rangka manusia pada siswa kelas IV semester I MI Miftahul
Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran2016/2017.
2. Indikator Keberhasilan
Penggunaan metode puzzle ini dikatakan berhasil apabila indikator
yang diharapkan dapat tercapai. Indikator pencapaian hasil belajar
dibuat untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.Indikator
pencapaian hasil belajar merupakan acuan yang digunakan dalam
melakukan penelitian (Direktorat Pendidikan Madrasah, 2010: 43).
Adapun indikator yang dirumuskan adalah:
a. Secara Individu
Siswa dapat mencapai nilai ≥ 70 sesuai dengan KKM yang telah
ditentukan daari sekolah pada materi rangka manusia.
b. Secara Klasikal
Siklus akan berhenti apabila ≥ 85% dari total siswa dalam satu
kelas mendapat nilai ≥70.
6
F. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi penyimpangan dari pokok permasalahan yang akan
penulis bahas, maka untuk lebih jelasnya, penulis menguraikan arti katakata yang sesuai dalam judul.
1. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan perilaku individu yang meliputi
ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.Perubahan perilaku tersebut
diperoleh setelah siswa menyelesaikan program pembelajarannya
melalui interaksi dengan berbagai sumber belajar dan lingkungan
belajar (Rusmono, 2012: 10).
2. Materi
Materi merupakan sesuatu yang menjadi bahan untuk dijadikan
dipikirkan dibicarakan dikarangkan.
3. Rangka manusia
Tulang-tulang yang tersusun secara teratur dalam tubuh manusia
yang memiliki fungsi sebagai penopang tubuh, tempat melekatnya
otot.
4. Metode
Secara umum metode diartikan sebagai cara melakukan sesuatu.
Secara khusus, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara atau
pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar
pendidikan. Selain itu, metode juga merupakan berbagai teknik dan
7
sumber daya terkait lainnya agar terjadi proses pembelajaran pada diri
pembelajar (Aqib, 2014:102).
5. Puzzle
Puzzle adalah salah satu permainan yang dapat mengasah
kemampuan rekonstruksi (menyusun dan merangkai kembali) pada diri
anak (putra, 2013: 50). Menurut suraji (2014: 203) puzzle merupakan
permainan edukatif yang dapat merangsang kemampuan anak dengan
cara bongkar pasang, merangkai, dan menggabungkan beerapa
potongan gambar menjadi suatu bentuk gambar yang utuh dan
sempurna. Berdasarkan penjelasan menurut para ahli tersebut, penulis
dapat menyimpulkan bahwa puzzle adalah salah satu permainan
edukatif
yang
dapat
merangsang
kemampuan
anak
dengan
memasangkan, menggabungkan, merangkai gambar, tulisan ataupun
bentuk menjadi gambar, tulisan dan bentuk yang sempurna.
Puzzle dalam penelitian ini berupa potongan-potongan lidi yang
nantinya dipasang di belakang potongan gambar tubuh manusia oleh
siswa dengan berkelompok.
G. Metodologi Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian tindakan kelas,
penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu
praktik pembelajaran di kelas.Fokus PTK pada siswa atau PBM yang
terjadi di kelas. Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan
8
permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan
nyata guru dalam kegiatan pengembangan profesinya.
Jadi dalam penelitian tindakan kelas ada tiga unsur atau konsep,
yaitu sebagai berikut :
a. Penelitian
Penelitian adalah aktivitas mencermati suatu objek tertentu
melalui metodologi ilmiah dengan mengumpulkan data-data
dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah.
b. Tindakan
Tindakan adalah suatu aktivitas yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu yang berberntuk siklus kegiatan dengan
tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu atau
kualitas proses belajar mengajar.
c. Kelas
Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang
sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru
(Kunandar, 2008:45).
2. Subyek Penelitian
Dalam PTK ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas
IV MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten semarang
yang berjumlah dari 26 siswa. Yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan
13 siswa perempuan.
9
3. Langkah-langkah Penelitian
a. Perencanaan Tindakan
Perencanaan adalah persiapan yang dilakukan untuk
pelaksanaan
PTK,
antara
lain
yaitu:
menyusun
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan peralatan yang
akandigunakan dalam pembelajaran, dan menyiapkan instrument
penelitian.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan merupakan deskripsi tindakan yang
akan dilakukan, skenario kerja tindakan perbaikan yang akan
dikerjakan dan prosedur tindakan yang akan diterapkan (Kunandar,
2008:129).
c. Pengamatan
Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan untuk
mengamati proses belajar mengajar dengan menggunakan lembar
observasi yaitu guru dan siswa.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tindakan
seberapa jauh tingkat perubahan perilaku siswa sebelum dan
sesudah dilakukan tindakan khususnya dalam tingkat pemahaman
siswa. Dengan refleksi akan diperoleh masukan yang dapat untuk
10
memperbaiki
tindakan
berikutnya.
Adapun
bahan
yang
direfleksikan adalah hasil dari langkah perencanaan, pelaksanaan
tindakan
dan
pengamatan.Kemudian
hasil
catatan
tersebut
didiskusikan bersama-sama antara peneliti dan guru (pola
kolaboratif). Hasil yang dicapai dibandingkan dengan targer yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
?
Gambar 1. Siklus PTK ( Arikunto, 2007: 16)
4. Instrumen Penelitian
Instrument merupakan alat pengumpul data dalam penelitian,
instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar soalsoal, lembar observasi.
5. Teknik Pengumpulan Data
11
Pengumpulan data dalam PTK seperti pada umumnya suatu
penelitian adalah dengan menggunakan menggunakan instrument.
Berikut ini beberapa macam pengumpulan data yang dapat
dipergunakan dalam penelitian tindakan kelas :
a. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah kegiatan pengamatan
(pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan
telah mencapai sasaran (Kunandar, 2008:143).
b. Wawancara
Wawancara
merupakan
pertanyaan-pertanyaan
yang
diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat
memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang
perlu dan memiliki relevansi dengan permasalahan penelitian
tindakan kelas.
c. Dokumen
Ada beberapa dokumen yang dapat membantu peneliti
dalam mengumpulkan data penelitian yang ada relevansinya
dengan permasalahan dalam penelitian tindakan kelas, seperti :
1)
Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2)
Lembar observasi
3)
Foto dokumentasi kegiatan pembelajaran
12
d. Tes
Tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada
seseorang atau sejumlah orang untuk mengungkapkan keadaan
atau tingkat perkembangan salah satu atau beberapa aspek
psikologi di dalam dirinya.Tes yang digunakan peneliti berupa tes
tertulisberkaitan dengan materi ajar.
6. Analisis Data
Dalam pelaksanaan penelitian kelas, ada dua jenis data yang
dapat dikumpulkan oleh peneliti, yakni:
a. Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa)dapat dianalisis secara
deskriptif. Dalam hal ini peneliti menggunakan statistik deskriptif.
b. Data kualitatif, yaitu data yang berupa hasil informasi berbentuk
kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa berkaitan
dengan tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran
(kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap belajar yang baru
(afektif), aktivitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias
dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar, dan sejenisnya
dapat dianalisis secara kualitatif (Kunandar, 2008:128).
H. Sistematika Penulisan
Dari uraian di atas, dapat disusun sistematika penulisan skripsi
sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan. Pada bab ini mencakup latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis
13
tindakan, definisi operasional, metodologi penelitian dan sistematika
penulisan
BAB II Landasan Teori. Pada bab ini penulis mengemukakan
landasan teori dari pengertian peningkatan hasil belajar, faktor-fatktor
yang mempengaruhi hasil belajar siswa, cirri-ciri belajar, tinjauan tentang
rangka manusia, tinjauan tentang metode puzzle.
BAB III Paparan Hasil Penelitian. Pada bab ini berisi gambaran
umum MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang dan pelaksanaan penelitian.
BAB IV Analisis Hasil Penelitian. Pada bab ini berisi hasil
penilitian meliputi deskripsi persiklus dan pembahasan
BAB V Penutup. Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran.
14
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar
1. Definisi Belajar
Belajar
adalah
lingkungan.Peruahan
suatu
yang
perubahan
dimaksud
kegiatan
reaksi
mencakup
terhadap
pengetahuan,
kecakapan, tingkah laku, yang diperoleh melalui latihan (pengalaman)
(Ahmad, 2013: 2). Belajar juga dpat didefinisikan sebagai suatu
aktivitas atau proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan
keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan
kepribadian. Dalam konteks menjadi tahu atau proses memperoleh
pengetahuan, menurut pemahaman sains konvensional. Kontak
manusia dengan alam diistilahkan dengan pengalaman (Suyono, 2014:
9). Berdasarkan definisi belajar dari para ahli, maka belajar merupakan
suatu aktivitas, kegiatan, dan usaha sadar seseorang dalam upaya untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan dan perubahan tingkah laku dari yang
awalnya tidak tahu menjadi tahu, dari yang awalnya tidak paham
menjadi paham, dan dari tidak bisa menjadi bisa.
2. Ciri-ciri Belajar
Dari definisi-definisi belajar Menurut Baharudin dan Wahyuni
(2008:15) menyimpulkan adanya beberapa ciri belajar, yaitu:
15
a. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku(change
behavior). Ini berarti, bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati
dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak
tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil.
b. Perubahan perilaku relative permanent. Ini berarti, bahwa
perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu
tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah.
c. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat
proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut
bersifat potensial.
d.
Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.
Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu
yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan
untuk mengubah tingkah laku.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri
siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, psikomotor
sebagai sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013:5).
Pengertian tentang hasil belajar sebagaimana diuraikan di atas
dipertegas lagi oleh Nawawi dalam K. Brahim (2007) yang
menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat
keberhasilan siswa mempelajari materi pelajaran di sekolah yang
16
dinyatakan dalam skor atau nilai yang di peroleh dari hasil tes
mengenal sejumlah materi tertentu.
Menurut Susanto (2013: 5) Secara sederhana, yang dimaksut
dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak
setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan
suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu
bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan
pembelajaran atau kegiatan intruksional, biasanya guru menetapkan
tujuan belajar.Anak yang berhasil adalah yang berhasil mencapai
tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan intruksional.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Baharudin dan Wahyuni (2008: 19), Faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar dibedakan menjadi dua, yaitu faktor
internal
dan
faktor
eksternal.
Kedua
faktor
tersebut
saling
mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga menentukan
kualitas hasil belajar.
a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam
diri
individu
dan
dapat
mempengaruhi
hasil
belajar
individu.Faktor-faktor internalini meliputi faktor fisiologis dan
Psikologis.
17
1) Faktor fisiologis
Faktor-faktor
fisiologis
adalah
faktor-faktor
yang
berhubungan dengan kondisi fisik individu.Faktor-faktor ini
dibedakan menjadi dua macam.Pertama, keadaan tonus
jasmani. Keadaan tonus jasmani pada umumnya sangat
mempengaruhi aktivitas belajar seseorang. Kondisi fisik yang
sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap
kegiatan belajar individu. Sebaliknya, kondisi fisik yang lemah
atau sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar yang
maksimal. Kedua keadaan fungsi jasmani/fisiologis.selama
proses belajar berlangsung, peran fungsi fisiologis pada tubuh
manusia sangat mempengaruhi hasil belajar, terutama panca
indra. Panca indra yang berfungsi dengan baik akan
mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula. Dalam
proses belajar, panca indra merupakan pintu masuk bagi segala
informasi yang diterima dan ditangkap oleh manusia, sehingga
manusia dapat mengenal dunia luar.
2) Faktor psikologis
Faktor-faktor
psikologis
adalah
keadaan
psikologis
seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar. Beberapa
faktor psikologis yang utama mempengaruhi proses belajar
adalah kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap, dan bakat.
18
a) Kecerdasan/ intelegensi siswa
Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang
paling penting dalam proses belajar siswa, karena itu
menentukan kualitas belajar siswa. Semakin tinggi tingkat
intelegensi seorang individu, semakin besar peluang
individu tersebut meraih sukses dalam belajar.Sebaliknya,
semakin rendah tingkat intelegensi individu, semakin sulit
individu itu mencapai kesuksesan belajar.
Para ahli membagi tingkatan IQ bermacam-macam,
salah satunya adalah penggolongan tingkat IQ berdasarkan
tes Standford-Binet yang telah direvisi oleh Terman dan
Merill sebagai berikut (Fudaryanto, 2002).
Tabel 1. Penggolongan tingkat IQ
Tingkat kecerdasan (IQ)
Klasifikasi
140 – 169
Amat Superior
120 – 139
Superior
110 -119
Rata-rata tinggi
90 – 109
Rata-rata
80 – 89
Rata-rata rendah
70 – 79
Batas lemah mental
20 – 69
Lemah mental
19
Dari tabel tersebut, dapat diketahui ada 7 penggolongan
tingkat
kecerdasan
manusia,
yaitu:
(1)Kelompok
kecerdasan amat superior (very superior) merentang antara
IQ140 – IQ 169. (2) Kelompok kecerdasan superior
merentang antara IQ 102 – IQ 139. (3)Kelompok rata-rata
tinggi merentang antara IQ 110 – IQ 119. (4)Kelompok
rata-rata merentang antara antara IQ 90 – IQ 109. (5)
Kelompok rata-rata rendah merentang antara IQ 80 – IQ 89.
(6) Kelompok batas lemah mental berada pada IQ 70 – IQ
79. (7) Kelompok batas lemah mental berada pada IQ 20 –
IQ 69, yang termasukdalam kecerdasan tingkat ini antara
lain debil, imbisil, idiot.
b) Motivasi
Motivasi
adalah
salah
satu
faktor
yang
mempengaruhi kefektifan kegiatan belajar.Motivasi adalah
faktor yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan
belajar.Motivasi dari sumberya dibagi menjadi dua, yaitu
motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Motivasi intrinsik adalah semua faktor yang berasal
dari dalam diri individu dan memberikan dorongan untuk
melakukan sesuatu. Seperti siswa yang gemar membaca
buku, maka ia tidak perlu disuruh-suruh untuk membaca,
karena membaca tidak hanya menjadi hobinya, tetapi juga
20
telah bisa menjadi kebuthannya. Dalam proses belajar,
motivasi intrinsik memiliki penagaruh yang besar karena
motivasi intrinsik relatif lebih lama dan tidak tergantung
pada motivasi dari luar.
Motivasi ekstrinsik adalah faktor yang datang dari
luar individu tetapi memberi pengaruh terhadap kemauan
untuk belajar.seperti pujian, peratuaran, tata tertib, teladan
guru, orang tua.
c) Minat
Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang
tingi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat
juga menjadi faktor yang mempengaruhi proses belajar
seperti halnya kecerdasan dan motivasi. Jika seseorang
tidak memiliki minat untuk belajar, maka ia tidak
bersemangat atau bahkan tidak mau untuk belajar dan hasil
belajar pun akan menurun. Oleh karena itu seorang
pendidik harus mampu membangkitkan minat peserta didik
agar tertarik pada materi pelajaran yang akan dipelajari.
d) Sikap
Sikap siswa dalam belajar dalam proses belajar
dapat mempengaruhi pada hasil belajar. Sikap siswa dalam
belajar dapat dipengaruhi oleh perasaan senang atau tidak
senang pada performan guru, pelajaran, atau lingkungan
21
sekitar.Untuk mengantisipasi munculnya sikap negatif
dalam belajar, guru sebaiknya berusaha untuk memberikan
yang terbaik untuk siswa.Guru juga perlu menyajikan
pelajaran dengan baik dan semenarik mungkin sehingga
membuat siswa senang untuk mengikuti pelajaran.
e) Bakat
Bakat adalah kemampuan sesorang yang menjadi
salah satu komponen yang diperlukan dalam proses belajar
seseorang (Baharudin dan Wahyuni, 2008:25). Bakat juga
merupakan kemampuan atau potensi dasar yang dimiliki
oleh seseorang.Karena pada dasarnya setiap orang memiliki
bakat dalam dirinya.
b. Faktor Eksternal
Faktor Eksternal adalah faktor-fator yang berasal dari luar
diri individu. Menurut Sriyanti, dkk (2009: 24). faktor-faktor
eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial.
1)
Faktor nonsosial
Faktor nonsosial adalah faktor di luar individu yang berupa
kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar.Kondisi fisik
berupa cuaca, alat, gedung, dan sejenisnya.
2)
Faktr sosial
Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang
berupa manusia.Faktor eksternal yang bersifat sosial, bisa
22
dipilah menjadi faktor yang berasal dari keluarga, lingkungan
sekolah dan lingkungan masyarakat.Misalnya, kehadiran
orang dalam belajar, kedekatan hubungan antara anak dengan
orang lain, keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga,
hubungan antar personil sekolah dan sebagainya.
B. IPA
1. Pengertian IPA
Ahmadi dan Supatmo (2000: 1) mengatakan IPA merupakan
suatu ilmu teoritis, tetapi teori tersebut didasarkan atas pengamatan
percobaan-percobaanterhadap gejala-gejala alam.Betapa pun indahnya
suatu teori dirumuskan, tidaklah dapat dipertahankan jika tidak sesuai
dengan hasil-hasil pengamatan/observasi.Fakta-fakta tentang gejala
kebendaan/alam
diselidiki,
dan
diuji
berulang-ulang
melalui
percobaan-percobaan (eksperimen), kemudian berdasarkan hasil
eksperimen itulah dirumuskan keterangan ilmiahnya (teorinya). Teori
tidak dapat berdiri sendiri, teori selalu didasari oleh suatu hasil
pengamatan.
Dari pendapat Ahmadi dan Supatmo tersebut dapat dikatakan
bahwa IPA merupakan suatu teori-teori tentang gejala alam yang
didasarka pada pengamatan dalam percobaan-percobaan. Untuk
memperoleh pengetahuan teori tersebut digunakan cara dengan yang
disebut metode ilmiah. Metode ilmiah ini merupakan metode yang
digunakan dalam IPA.
23
2. Fungsi dan Tujuan
Menurut Departemen Agama RI Direktorat Jendral Kelembagaan
Agama Islam (2004: 26) Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di
Madrasah Ibtidaiyah
(MI) berfungsi untuk menguasai konsep dan
manfaat Pengetahuan Alam dalam kehidupan sehari-hari serta untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan selanjutnya, serta
bertujuan:
a. Menanamkan pengetahuan dan konsep-konsep Pengetahuan Alam
yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
b. Menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap
Pengetahuan Alam dan teknologi.
c. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.
d. Ikut
serta
dalam
memelihara,
menjaga
dan
melestarikan
lingkungan alam.
e. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling
mempengaruhi anatara Pengetahuan Alam, lingkungan, teknologi
dan masyarakat.
f. Menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu
ciptaan Allah SWT.
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pengetahuan Alam meliputi dua aspek:
24
a. Kerja
ilmiah
yang
mencakup:
penyelidikan/penelitian,
berkomunikasi ilmiah, pengembangan kreativitas dan pemecahan
masalah, sikap dan nilai ilmiah.
b. Pemahaman konsep dan penerapannya, yang mencakup:
1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,
tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.
2) Benda materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat
dan gas.
3) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet,
listrik, cahaya, dan pesawat sederhana.
4) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan
benda-benda langit lainnya.
5) Pengetahuan Alam, lingkungan, teknologi dan masyarakat
merupakan penerapan konsep Pengetahuan Alam dan saling
keterkaitannya dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat
melalui pembuatan suatu karya teknologi sederhana termasuk
merancang dan membuat.
C. Materi Rangka Manusia
1. Standar Kompetensi
Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan
fungsinya, serta pemeliharaannya.
2. Kompetensi Dasar
25
Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia
dengan fungsinya.
3. Rangka Manusia
Menurut Wahyono dan setyo (2008: 1) rangka manusia adalah
tulang-tulang yang bersambungan dan tersusun secara teratur.Rangka
manusia terdiri atas tiga bagian, yaitu ranggka kepala (tengkorak),
rangka badan, dan rangka anggota gerak.
a. Rangka kepala (tengkorak)
Rangka kepala (tengkorak) meliputi tulang-tulang tengkorak
wajar dan tulang pelindung otak.
1) Tulang-tulang tengkorak wajah terdiri atas:
2 tulang hidung,
2 tulang pipi,
2 tulang rahang atas dan tulang rahang bawah,
2 tulang air mata,
tulang langit-langit,
tulang lidah.
Gambar 2. Tengkorak
(sumber: oktaviakurni4.blogspot.com)
2) Tulang pelindung otak meliputi:
1 tulang dahi,
1 tulang kepala belakang,
2 tulang pelipis,
2 tulang ubun-ubun,
26
2 tulang baji, dan tulang tapis.
b. Rangka badan
Rangka badan meliputi tulang belakang, tulang rusuk, tulang
dada, tulang gelang bahu, tulang gelang panggul.
1) Tulang belakang terdiri atas:
7 ruastulang leher,
12 ruas tulang punggung,
5 ruas tulang pinggang,
5 ruas tulang kelangkang, dan
4 ruas tulang ekor.
2) Tulang rusuk terdiri atas:
7 pasang tulang rusuk sejati,
3 pasang tulang rusuk palsu, dan
2 pasang tulang rusuk melayang.
3) Tulang dada terdiri atas tiga bagian, yaitu:
Tangkai atau hulu,
Badan, dan
Taju pedang.
Tulang dada merupakan tempat melekatnya tulang rusuk
bagian depan. Tulang rusuk dan tulang dada membentuk rongga
dada.Di atas rongga dada terdapat rangka bahu.Rangka bahu
dibentuk oleh tulang gelang bahu.Tulang gelang bahu tersusun dari
sepasang tulang belikat dan tulang selangka.Pada badan bagian
27
bawah terdapat rangka panggul.Rangka panggul dibentuk oleh
tulang gelang panggul.Tulang gelang panggul dibentuk oleh 2
tulang usus, 2 tulang duduk, dan 2 tulang kemaluan.
(a)Gambar 3.Tulang belakang; (b) Gambar 4.Tulang rusuk dan
tulang dada; (c) Gambar 5.Tulang gelang bahu; (d) Gambar
6.tulang gelang panggul
( Sumber: kotakipa.blogspot.co.id)
Rangka anggota gerak terdiri atas tulang-tulang anggota gerak
atas (tangan) dan tulang-tulang anggota gerak bawah (tungkai).
1) Tulang-tulang anggota gerak atas (tangan) yaitu:
Tulang lengan atas,
Tulang hasta,
28
Tulang pengumpil,
Tulang pergelangan tangan
Tulang telapak tangan
Tulang ruas-ruas jari
gambar 7.
Tulang anggota gerak atas
(sumber: umibadriyah.blogspot.com)
2) Tulang-tulang anggota gerak bawah (tungkai), yaitu:
Tulang paha,
tulang kering,
tulang betis,
tulang tempurung lutut,
tulang telapak kaki,
tulang pergelangan kaki, dan
tulang ruas-ruas jari
Gambar 8.
Tulang anggota gerak bawah
(sumber: umibadriyah.blogspot.com)
4. Fungsi rangka bagi makhluk hidup antara lain:
1) Menguatkan dan menegakkan tubuh
Bentuk rangka manusia sangat kokoh sehingga kita dapat
berdiri dengan tegak, berjalan, bahkan berlari dengan cepat.
2) Menentukan bentuk tubuh
Karena memiliki rangka, tubuh memiliki bentuk.Bahkan
bentuk
tubuh
juga
dapat
digunakan
sebagai
ciri
seseorang.Seseorang dapat dikenali meski masih dikejauhan
dengan memperhatikan bentuk tubuhnya.Misalnya, tinggi,
pendek, besar, kecil, dan sebagainya.Jika tubuh hanya terdiri
29
atas daging saja, maka tubuh hanya menjadi tumpukan daging
saja.
3) Tempat melekatnya otot
Otot berfungsi menggerakkan anggota badan.Otot melekat
pada rangka.Jika tubuh tidak memiliki rangka, maka otot tidak
memiliki tempat melekat. Otot bekerja sama melakukan suatu
gerakan. Ketiadaan salah satunya menyebabkan yang lain tidak
berfungsi.
4) Melindung bagian tubuh yang penting dan Halus
Rangka
merupakan
bagian
tubuh
yang
paling
keras.Sifatnya yang keras berfungsi untuk melindungi bagian
dalam tubuh yang rapuh.Rapuh disini berarti mudah terluka,
rusak, atau hancur karena benturan benda keras. Contoh rangka
yang melindungi bagian dalam tubuh rapuh antara lain:
a) Rangka kepala melindungi otak, mata, telinga, hidung, dan
saluran pernapasan bagian atas.
b) Rangka rongga dada melindungi paru-paru, jantung, dan
alat pencernaan.
c) Rangka pinggul melindungi alat pencernaan dan alat
reproduksi.
Karena pentingnya bagian-bagian tubuh tersebut, maka
berhati-hatilah saat bermain.Jangan memukul tubuh dengan
benda keras dan tajam.
30
D. Metode Puzzle
1. Pengertian Metode Puzzle
a. Pengertian Metode
Dalam kamus umum bahasa Indonesia metode adalah cara
kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu
kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan (Surayin, 2001:
342). Pendapat lain mengatakan bahwa metode adalahcara atau
pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar
pendidikan. Metode juga merupakan berbagai teknik dan sumber
daya terkait lainnya agar terjadi proses pembelajaran pada diri
pembelajar (Aqib, 2014: 102).
Kaitannya dalam proses
pembelajaran, jadi metode adalah suatu cara atau teknik yang
digunakan oleh guru untuk memudahkan pelaksanaan suatu
kegiatan proses belajar mengajar sehingga dapat mencapai tujuan
pembelajaran.
b. Pengertian Puzzle
Menurut Putra dalam skripsinya Hermiya (2014: 25) puzzle
adalah salah satu permainan yang dapat mengasah kemampuan
rekonstruksi (menyusun dan merangkai kembali) pada diri anak
(putra, 2013: 50). Menurut suraji dalam skripsinya Hermiya (2014:
25)
puzzle merupakan media permainan edukatif yang dapat
merangsang kemampuan anak dengan cara bongkar pasang,
31
merangkai dan menghubungkan beberapa potongan-potongan
gambar menjadi suatu bentuk gambar yang utuh dan sempurna.
Berdasarkan penjelasan menurut para ahli tersebut, penulis
dapat menyimpulkan bahwa puzzle adalah salah satu permainan
edukatif yang dapat merangsang kemampuan anak dengan
memasangkan,
menggabungkan,
merangkai
gambar,
tulisan
ataupun bentuk menjadi gambar, tulisan dan bentuk yang
sempurna.
c. Tujuan Penggunaan Puzzle
Tujuan pembelajaran menggunakan puzzle menggunakan
puzzle menurut Hermiya (2015: 25) adalah:
1) Menggunakan kemudahan peserta didik untuk memahami
konsep.
2) Memberikan pengalaman yang berbeda dan bervariasi sehingga
lebih merangsang minat siswa untuk belajar.
3) Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu sehingga siswa
tertarik untuk menggunakan puzzle
4) Menciptakan situasi belajar yang tidak dapat dilupakan oleh
siswa.
d. Manfat Puzzle
Manfaat puzzle menurut iskandar dalam skripsinya Hermiya
(2015: 26) antara lain:
32
1) Mengasah otak. Dengan puzzle, kecerdasan otak kanan anak
akan terlatih karena melatih sel-sel otak untuk memecahkan
masalah.
2) Melatih nalar. Puzzle dalam bentuk gambar akan melatih nalar
karena anak menyimpulkan dimana letak bagian-bagian yang
sesuai dengan logika.
3) Melatih koorninasi mata dan tangan. Hal itu dikarenakan anak
harus
mencocokkan
potongan-potongan
puzzle
dan
menyusunnya menjadi satu gambar atau bentuk yang utuh.
4) Melatih kesabaran. Kesabaran akan terlatih karena saat
menyusun puzzle dibutuhkan kesabaran dalam menyelesaikan
permasalahan.
5) Menambah pengetahuan. Anak-anak akan mengenal warna dan
bentuk. Anak juga akan belajar tentang bagian-bagian manusia,
alam sekitar dan lain-lain.
Selain dari penjelasan di atas, penulis juga dapat mengambil
manfaat dari pembelajaran menggunakan puzzle, yaitu:
1) Melatih ketelitian. Dalam menyusun puzzle siswa dilatih untuk
lebih teliti karena puzzle akan tersusun secara benar dan tepat
jika disusun dengan teliti.
2) Melatih Kekompakan. Dalam menyusun puzzle siswa dibuat
berkelompok, siswa akan belajar dan memecahkan masalah
33
secara berkelompok sehingga siswa akan terlatih untuk bekerja
sama secara kompak.
3) Siswa yang pasif akan menjadi aktif karena seluruh siswa
dilibakan dalam permainan.
4) Permainan akan lebih menyenangkan, karena pembelajaran
dibuat berbeda dari pembelajaran biasanya. Yang biasanya
siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru, dengan
pemainan puzzle siswa akan ikut aktif.
e. Kelemahan dan Kelebihan Puzzle
Setiap
metode
pembelajaran
memiliki
kelemahan
dan
kelebihan begitu juga pembelajaran menggunakan puzzle juga
memiliki kelemahan dan kelebihan. Menurut Elfina (2013: 6)
puzzle kelemahan dan kelebihan yaitu:
1.) Kelemahan puzzle
a.) Membutuhkan waktu yang lebih lama.
b.) Menutut kreativitas pengajar.
c.) Kelas menjadi kurang terkendali.
2.) Kelebihan puzzle
a.) Guru bisa mengontrol urutan dan keleluasaan materi
pembelajaran, dengan demikian guru dapat mengetahui
sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang
disampaikan
b.) mudah disajikan dalam pembelajaran.
34
c.) melatih konsentrasi siswa, solidaritas, dan kerja sama antar
siswa.
d.) Siswa ikut terlibat saat penyajian atau proses pembelajaran.
35
BAB III
PAPARAN HASIL PENELITIAN
A. Subyek Penelitian
Subyek penelitian yang diambil adalah siswa kelas IV MI Miftahul
Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2016/2017 yang berjumlah 26 siswa dengan keterangan 13 siswa laki-laki
dan 13 siswa perempuan. Berikut nama siswa kelas IV MI Miftahul Huda
Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang
Tabel 2.Nama siswa kelas IV MI Miftahul Huda Lopait.
No
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Nama Siswa
2
Alaludin Afdhal
Amelia Putri
Arina Kay Nahtadia
Aurel Dimas S.
Azhar Aritonang
Bagus Gimnastiyar
Citra Putri Renata
Deva Rian Rahmat D.
Eva Laurensa
Fadli Firmansyah
Gusti Nadia Nova
Ihsan Eki Setiawan
Khoirul Ubaidilah
Lutiah Azzahra
Mahayu Resti A.
Ahmad Miqdad
Muhammad Zidni Alim
Nabil Khoirul F.
Nadia Wulandari
36
Jenis Kelamin
3
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
20
21
22
23
24
25
26
Nafisa Zahra S.
Nasrullah
Naila Ananda W.
Riska Oktavia
Rusena Arjanggi
Salma Rofif I
Seril
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
B. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam dua siklus.Masingmasing siklus terdiri dari empat tahap penelitian.Keempat tahap tahapan
tersebut yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Berikut ini adalah alokasi waktu dari mulai observasi sampai
penyususanan hasil penelitian.
Tabel 3. Jadwal alokasi waktu penelitian
Waktu
Juli
No.
Kegiatan
2
1.
2.
Perencanaan
Prasiklus
Pelaksanaan prasiklus
Refleksi
3
Agustus
Siklus I
Perencanaan
pelaksanaan
Observasi
37
3
4
1
2
3
4
Refleksi
4.
Siklus 2
Perencanaan
Pelaksanaan
Observasi
5
Analisis Data
6
Penyusunan Hasil
Dari tabel jadwal alokasi waktu di atas diuraikan sebagai berikut:
1. Deskripsi Siklus I
a. Perencanaan
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2) Menyiapkan pelajaran IPA materi Rangka Manusia.
3) Menyiapkan alat dan bahan untuk permainan.
4) Menyusun lembar kerja siswa.
5) Menyiapkan lembar pengamatan guru.
6) Menyiapkan lembar pengamatan siswa.
b. Pelaksanaan
Pada tidakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari senin
tanggal 1 Agustus 20016 di ruang kelas IV MI Miftahul Huda
Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Penelitian ini
berlangsung selama satu kali tatap muka (2 x 35 menit). Materi
38
yang diajarkan pada tahap ini adalah Pengertian dan Fungsi
Rangka Manusia. Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaan
siklus I:
1)
Kegiatan Awal (10 menit)
a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan doa.
b) Guru mengkondisikan siswa dan mengabsen kehadiran
siswa.
c) Apersepsi:
(1) Guru memberi stick/ penggaris kepada siswa.
(2) Siswa menyanyi lagu
“balonku ada lima” dan
memberikan sambil mememberikan stick kepada teman
sebelahnya.
(3) Ketika lagu sampai dikata “door” maka stick/ penggaris
berhenti.
(4) Anak
yang mendapatkan stick/ penggaris harus
menjawab soal kuis dari guru.
(5) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
(6) Guru menyiapkan alat dan media pembelajaran.
2)
Kegiatan Inti (50 menit)
a) Eksplorasi (10 Menit)
(1) Guru menjelaskan materi tentang pengertian rangka dan
fungsi rangka manusia.
39
(2) Guru melakukan tanya jawab untuk memancing siswa
meemahami materi.
(3) Guru meminta semua siswa meraba bagian tubuhnya
masing-masing dari ujung kaki hingga ujung kepala.
Lalu guru bertanya bertanya adakah bagian tubuh yang
terasa keras? bagian apa sajakah itu? Kemudian siswa
menjawab. Kemudian guru menjelaskan lagi tentang
pengertian rangka manusia.
(4) Guru menjelaskan alat-alat dan bahan, langkah-langkah
membuat
wayang-wayangan
manusia
dan
cara
merumuskan hasil pengamatan.
i.
Alat dan bahan
Potongan gambar manusia
Lidi
Gunting
solasi
ii.
Langkah-langkah
(i)
Siswa di beri potongan gambar manusia,
setiap satu bangku mendapat satu gambar
potongan manusia.
(ii)
Penganglah ujung kaki potongan gambar
tubuh manusia tersebut,
40
(iii)
Amati apa yang terjadi pada potongan
gambar tersebut.
(iv)
Lalu potong lidi menjadi beberapa bagian,
(v)
Pasangkan lidi-lidi tersebut di masingmasing bagian potongan tubuh gambar
manusia menggunakan selotip,
(vi)
Pengang
bagian
ujung
kaki
potongan
gambar tubuh manusia,
(vii)
Amati apa yang terjadi pada potongan
gambar tubuh manusia tersebut.
(viii) Bandingkan dengan potongan gambar tubuh
manusia yang dipasang lidi dengan yang
tidak dipasang lidi.
b) Elaborasi (30 Menit)
(1) Siswa menyiapkan potongan gambar manusia yang
sudah dibagikan oleh guru.
(2) Siswa memegang ujung kaki dari gambar, kemudian
siswa mengamati gambar tersebut bisa berdiri dengan
tegak atau tidak.
(3) Siswa menyiapkan beberapa lidi untuk dipasangkan
pada bagian belakang potongan gambar tersebut dengan
menempelkan lidi menggunakan selosi.
41
(4) Siswa mengamati perubahan yang terjadi antara gambar
yang tidak dipasang lidi dengan gambar yang tidak
dipasang lidi.
(5) Siswa mencatat hasil pengamatan.
c) Konfirmasi (10 Menit)
(1) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya
berkaitan
dengan
materi
yang
telah
disampaikan.
(2) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
3)
Kegiatan Akhir (10 menit)
a) Evaluasi
(1) Guru memberi latihan soal.
(2) Guru bersama siswa mengoreksi hasil dari soal yang
telah dikerjakan siswa.
b) Penutup
(1) Guru
menyampaikan
materi
untuk
pertemuan
berikutnya.
(2) Guru menutup pelajaran dengan hamdalah dan salam.
c. Pengamatan
Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap
aktivitas siswa pada waktu melakukan permainan, baik dalam
keaktifan dalam bertanya jawab, ketepatan dalam memahami
42
penjelasan guru tetang langkah-langkah permainan, keterlibatan
siswa dalam kerja kelompok, percaya diri
siswa dalam
mengerjakan tes.Pada tahap ini menggunakan lembar pengamatan
siswa.
d. Refleksi
Guru mengadakan refleksi dan evaluasi. Berdasarkan hasil
refleksi ini dapat diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru pada siklus I sehingga dapat dicari solusi
untuk menentukan tindakan kelas pada siklus berikutnya.
1) Kendala yang dihadapi.
a) Siswa masih belum terkendali dan kurang memperhatikan
penjelasan dari guru.
b) Sebagian siswa masih kurang antusias dalam melakukan
permainan.
c) Dalam mengerjakan latihan soal masih ada siswa yang
bekerja sama dengan teman sebelahnya.
2) Cara mengatasinya.
Untuk mengatasi kendala pada siklus I guru melakukan
berbagai perbaikan. Hal ini dilakukan supaya pada siklus
berikutnya tidak terjadi lagi kekurangan yang sama. Perbaikanperbaikan tersebut adalah:
a) Guru mengendalikan kelas dengan menyiapkan media
yang lebih menarik seperti mind mipping dan gambar
43
tentang bagian-bagian rangka manusia yang ditempel di
papan tulis.
b) Guru memancing siswa dengan cara akan memberi
hadiah
kepada
kelompok
yang
terlebih
dahulu
menyelesaikan permainan agar siswa lebih semangat
dalam melakukan permainan.
c) Guru menyarankan supaya siswa mengerjakan latihan
soal dengan tidak bekerja sama pada teman sebelahnya.
Pada siklus I ini belum menunjukkan hasil yang
memuaskan, maka diharapkan pada siklus II melalui metode
puzzle pada pembelajaran IPA materi rangka manusia hasil
belajar siswa akan meningkat.
2. Deskripsi Siklus II
a. Perencanaan
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2) Menyiapkan pelajaran IPA materi Rangka Manusia.
3) Menyiapkan alat dan bahan untuk permainan.
4) Menyusun lembar kerja siswa.
5) Menyiapkan lembar pengamatan guru.
6) Menyiapkan lembar pengamatan siswa.
b. Pelaksanaan
Pada tidakan kelas siklus II dilaksanakan pada hari Jum’at
tanggal 8 Agustus 20016 pukul 09.30 – 10.40 WIB di ruang kelas
44
IV MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang. Penelitian ini berlangsung selama satu kali tatap muka
(2 x 35 menit). Materi yang diajarkan pada tahap ini adalah Rangka
Kepala (tengkorak). Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaan
siklus II:
1) Kegiatan Awal (10 Menit)
a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan doa.
b) Guru mengkondisikan siswa dan mengabsen kehadiran
siswa.
c) Apersepsi:
1) Guru memberi stick/ penggaris kepada siswa.
2) Siswa menyanyi lagu
“balonku ada lima” dan
memberikan sambil mememberikan stick kepada teman
sebelahnya.
3) Ketika lagu sampai dikata “door” maka stick/penggaris
berhenti.
4) Anak
yang
mendapatkan
stick/penggaris
menjawab soal kuis dari guru.
5) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
6) Guru menyiapkan alat dan media pembelajaran.
2) Kegiatan Inti (50 Menit)
a) Eksplorasi (10 Menit)
45
harus
(1) Guru menjelaskan bagian-bagian rangka manusia dibagi
menjadi 3 bagian yaitu rangka kepala, rangka badan dan
rangka anggota gerak.
(2) Guru menunjukkan dan menjelaskan bagian-bagian
rangka kepala melalui mind mipping yang telah
ditempel.
b) Elaborasi (30 Menit)
(1) Guru menjelaskan aturan permainan.
(2) Guru membagi siswa menjadi dua kelompok.
(3) Setiap kelompok diminta untuk mempelajari lagi
bagian-bagian rangka kepala selama kira-kira 5 menit.
(4) Setiap kelompok diberi potongan-potongan kertas yang
berisi tulisan bagian-bagian rangka kepala secara acak.
(5) Guru meminta siswa untuk baris berbanjar per
kelompok menghadap ke papan tulis.
(6) Guru menyebutkan kalimat “tulang-tulang tengkorak
wajah” lalu selama 10 detik siswa yang berada di baris
pertama mengambil satu potongan kertas yang isinya
sesuai
dengan
bagian-bagian
dari
tulang-tulang
tengkorak wajah lalu menempelkan potongan kertas
tersebut di papan tulis. Setelah 10 detik, guru akan
meniup peluit dan siswa berikutnya maju menempelkan
potongan
kertas
46
seperti
yang
dilakukan
siswa
sebelumnya. Sedangkan siswa yang sudah maju pindah
ke barisan paling belakang. Begitu seterusnya hingga
sesuai
dengan
banyaknya
bagian-bagian
tulang
tengkorak wajah.
(7) Guru mengulang permainan dengan menyebutkan kata
berikutnya yaitu “tulang pelindung otak”.
(8) Begitu seterusnya permainan berlanjut.
c) Konfirmasi (10 Menit)
1) Guru bersama siswa mengoreksi hasil yang ditempel
siswa.
2) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya mengenai materi yang belum paham.
3) Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
3) Kegiatan Akhir (15 Menit)
a) Evaluasi
(1) Guru memberikanlatihan soal.
(2) Guru bersama siswa mengoreksi latihan soal siswa yang
telah dikerjakan.
b) Penutup
Guru menutup pelajaran dengan hamdalah dan salam.
c. Pengamatan
Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap
aktivitas siswa pada waktu melakukan permainan, baik dalam
47
keaktifan dalam bertanya jawab, ketepatan dalam memahami
penjelasan guru tetang langkah-langkah permainan, keterlibatan
siswa dalam kerja kelompok, percaya diri
siswa dalam
mengerjakan tes.Pada tahap ini menggunakan lembar pengamatan
siswa.Dalam tindakan kelas siklus II ini peneliti mengamati apakah
ada perubahan tingkah laku dan hasil belajar siswa dari siklus I.
Pada siklus II ini, peneliti menemukan cukup banyak
peningkatan dari siklus I pada mata pelajaran IPA materi rangka
manusia di MI Miftahul Huda Lopait. Peningkatan tersebut
meliputi:
1) Sebagian
besar
siswa
sudah
terkendali
dan
sudah
memperhatikan penjelasan dari guru meskipun ada beberapa
siswa yang kurang memperhatikan.
2) Sebagian besar siswa antusias dan semangat dalam melakukan
permainan.
3) Adanya peningkatan hasil tes tertulis.
Berdasarkan peningkatan pembelajaran dari siklus I ke
siklus II di atas, hal-hal yang telah guru perbaiki adalah sebagai
berikut:
1)
Guru mengendalikan kelas dengan menyiapkan media yang
lebih menarik seperti mind mipping dan gambar tentang
bagian-bagian rangka manusia yang ditempel di papan tulis.
48
2)
Guru memancing siswa dengan cara akan memberi hadiah
kepada kelompok yang terlebih dahulu menyelesaikan
permainan agar siswa lebih semangat dalam melakukan
permainan.
3)
Guru menyarankan supaya siswa mengerjakan latihan soal
dengan tidak bekerja sama pada teman sebelahnya.
Pada siklus II ini menunjukkan adanya peningkatan hasil
belajar siswa yang dilihat dari nilai tes melalui metode edutainment
dengan menggunakan permainan pada pembelajaran IPA materi
rangka manusia.
49
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Paparan Siklus
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas dengan 2
siklus. Dalam penelitian ini menggunakan tes tertulis yang berbentuk
lembar kerja siswa untuk mengukur hasil belajar IPA. Adapun hasil
penelitian sebagai berikut:
1. Pra Siklus
a. Data Hasil Belajar
Tabel 4. Hasil belajar prasiklus
No
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Nama
2
Alaludin Afdhal
Amelia Putri
Arina Kay Nahtadia
Aurel Dimas S.
Azhar Aritonang
Bagus Gimnastiar
Citra Putri Renata
Devan Rian Rahmat D.
Eva Laurensa
Fadli Firmansyah
Gusti Nadia Nova
Ihsan Eki Stiawan
Khoirul Ubaidilah
Lutiah Az Zahra
Mahayu Resti A.
Ahmad Miqdad
M. Zidni Alim
50
Nilai
4
76
70
80
68
70
76
68
56
70
68
70
56
60
56
56
40
56
Keterangan
5
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
18
Nabil Khoirul L.
70
19
Nadia Wulandari
70
20
Nafisa Zahra F.
76
21
Nasrullah
56
22
Naila Ananda W.
40
23
Riska Oktavia
60
24
Rusena Arjanggi
48
25
Salma Rofif I
60
26
Seril
80
Jumlah
1656
Rata-rata Kelas
63,69
Persentase siswa tuntas
42,30%
persentase siswa tidak tuntas
57,69%
Dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Tuntas
mata pelajaran IPA di MI
Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang adalah
≥70. KKM tersebut telah disepakati oleh semua guru di MI tersebut.
1) Nilai rata-rata post tes siswa prasiklus
X=
∑𝑋
∑𝑁
X=
1656
26
X = 63,69
2) Nilai persentase post tes siswa yang tuntas prasiklus
P=
∑ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
∑𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
× 100%
11
P = 26 × 100%
P = 42,30%
51
3) Nilai persentase post tes siswa yang belum tuntas prasiklus
P=
∑ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
× 100%
∑𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
15
P = 26 × 100%
P = 57,69%
2. Siklus I
a. Data Hasil Belajar
Tabel 5. Hasil belajar siklus I
No
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Nama
2
Alaludin Afdhal
Amelia Putri
Arina Kay Nahtadia
Aurel Dimas S.
Azhar Aritonang
Bagus Gimnastiar
Citra Putri Renata
Devan Rian Rahmat D.
Eva Laurensa
Fadli Firmansyah
Gusti Nadia Nova
Ihsan Eki Stiawan
Khoirul Ubaidilah
Lutiah Az Zahra
Mahayu Resti A.
Ahmad Miqdad
M. Zidni Alim
Nabil Khoirul L.
Nadia Wulandari
Nafisa Zahra F.
Nasrullah
Naila Ananda W.
Riska Oktavia
52
Nilai
4
80
70
92
70
72
80
70
68
70
68
76
70
70
80
56
48
56
70
76
80
56
40
70
Keterangan
5
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Belum tuntas
Tuntas
24
Rusena Arjanggi
48
25
Salma Rofif I
80
26
Seril
92
Jumlah
1808
Rata-rata Kelas
69,53
Persentase siswa tuntas
69,23%
persentase siswa tidak tuntas
30,76%
Dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Belum tuntas
Tuntas
Tuntas
mata pelajaran IPA di MI
Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang adalah
≥70. KKM tersebut telah disepakati oleh semua guru di MI tersebut.
4) Nilai rata-rata post tes siswa siklus I
X=
∑𝑋
∑𝑁
X=
1808
26
X = 69,53
5) Nilai persentase post tes siswa yang tuntas siklus I
P=
∑ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
∑𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
× 100%
18
P = 26 × 100%
P = 69,23%
6) Nilai persentase post tes siswa yang belum tuntas siklus I
P=
∑ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
∑𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
× 100%
53
8
P = 26 × 100%
P = 30,76%
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil belajar mata
pelajaran IPA siswa siklus I pada 26 siswa kelas IV MI Miftahul
Huda Lopait, siswa yang tuntas ada 18 siswa dengan persentase
69,23% dan siswa yang tidak tuntas ada 8 siswa dengan persentase
30,76%. Siswa yang dinyatakan tuntas yaitu siswa yang
mendapatkan nilai yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum
(KKM) yaitu ≥70. Nilai rata-rata yang diperoleh dari data siklus I
adalah 69,53.
b. Lembar Pengamatan Guru dan Siswa Siklus I
1) Lembar Pengamatan Guru siklus I
Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada
guru kelas IV yaitu Ibu Siti Rodhiah, S.Pd.i dalam proses
pembelajaran berlangsung pada siklus I dapat diketahui melalui
tabel berikut ini:
Tabel 4. Hasil Lembar Pengamatan Guru Siklus I
Skala Penilaian
Aspek yang dinilai
NO
0
1
2
3
A. Persiapan
1
2
Guru mempersiapkan
RPP dengan seksama
Materi pembelajaran
yang akan diberikan
54
√
√
4
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
7
8
memiliki kaitan atau
dapat dikaitkan dengan
materi pembelajaran
sebelumnya
Guru memilih sumber
belajar
Guru memilih metode
yang tepat
Guru mempersiapkan
media pembelajaran
Guru mempersiapkan
setting kelas untuk
pembelajaran
B. Pelaksanaan Pembelajaran
Ketepatan guru dalam
membuka pelajaran dan
melakukan apersepsi
Guru memotivasi siswa,
menarik perhatian agar
mengikuti proses
pembelajaran dengan
baik
Kemampuan guru
menguasai pelajaran
Pembelajaran
dilaksanakan dalam
langkah – langkah dan
urutan yang logis
Petunjuk – petunjuk
pembelajaran singkat
dan jelas sehingga
mudah dipahami
Selama proses
pembelajaran guru
memberi kesempatan
kepada siswa untuk
bertanya
Apabila siswa
bertanya, maka guru
memberikan jawaban
dengan jelas dan
memuaskan
Guru mengajak siswa
untuk menyimpulkan
pembelajaranpada akhir
55
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
1
2
3
4
5
6
7
8
kegiatan
C. Metode Pembelajaran/Pelaksanaan
Pembelajaran
dilakukan dengan
metode edutainment
selama alokasi waktu
yang tersedia, tidak
monoton dan tidak
membosankan
Apabila terjadi suatu
√
permasalahan maka
guru dapat bertindak
dengan mengambil
keputusan terbaik agar
pembelajaran tetapa
berlangsung secara
efektif dan efisien
Materi pembelajaran
sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang
telah ditetapkan
Selama pembelajaran
berlangsung guru tidak
hanya berada pada
posisi tertentu tetapi
bergerak secara
dinamis didalam
kelasnya
Guru mengenali dan
mengetahui nama
setiap siswa yang ada
didalam kelas
Media pembelajaran
didalam pelaksanaan
pembelajaran
digunakan secara
efektif
Latihan diberikan
secara efektif
Guru selalu bersikap
√
terbuka dan tidak
menganggap negative
apabila siswa
melakukan kesalahan
dalam proses
belajarnya
56
Pembelajaran
√
√
√
√
√
√
D. Karakteristik Pribadi Guru
Guru sabar terutama
√
dalam memancing
respon siswa
2 Guru berupaya
√
memancing respon
siswa agar terlibat aktif
dalam pembelajaran
3
Guru bersikap tegas
√
dan jelas
4
Penampilan guru
√
menarik dan tidak
membosankan
5
Guru menggunakan
√
bahasa yang baik dan
sopan
2
26
33
Jumlah
Total
61
Kategori
Cukup
1
Keterangan:
0 : tidak sesuai/tidak tampak
1 : kurang baik
2 : cukup
3 : baik
4 : sangat baik
Jumlah :
Nilai 0 - 50 (kurang)
Nilai 51 – 70 (cukup)
Nilai 71 – 90 (baik)
Nilai 90 – di atas 100 (sangat baik)
57
2) Lembar Pengamatan Siswa siklus I
Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada
perilaku
siswa
kelas
IV
dalam
proses
pembelajaran
berlangsung pada siklus I dapat diketahui melalui tabel berikut
ini:
Tabel 7. Hasil lembar pengamatan siswa siklus I
Skala
NO.
penilaian
Aspek Pengamatan
B
1.
C
Keterangan
K
√
Siswa menjawab salam dengan
Masih ada beberapa siswa yang
semangat.
2.
Siswa
belum menjawab salam
merespon
√
panggilan
Masih ada beberapa siswa yang
presensi dari guru.
tidak
memperhatikan
saat
dipanggil namanya saat presensi
3.
Siswa semangat menyanyikan
√
Semua semangat menyanyikan
lagu balonku ada lima saat
lagu balonku ada lima sambil
apersepsi
memberikan
penggaris
pada
teman sampingnya.
4.
Siswa
memperhatikan
√
masih ada beberapa siswa yang
penjelasan dari guru.
bicara dengan teman sebelahnya
dan kurang memperhatikan saat
guru menjelaskan
5.
6.
Siswa
memahami
materi
√
Siswa cukup memahami materi
pelajaran dengan menggunakan
dengan
metode edutainment.
edutainment
Siswa
semangat
mengikuti
√
Siswa
pembelajaran IPA.
7.
menggunakan
cukup
metode
semangat
saat
mengikuti pembelajaran IPA
Siswa memberikan umpan balik
√
dari penjelasan guru.
Sebagian besar siswa masih pasif
dalam memberikan umpan balik
dari penjelasan guru.
8.
Siswa
berani
mengajukan
pertanyaan pada guru.
√
Hanya siswa yang aktif saja yang
berani
mengajukan pertanyaan
pada guru
58
9.
Siswa
mengerjakan
latihan
√
soal.
10.
Masih
ada
beberapa
siswa
mengerjakan soal kurang efektif.
Siswa
menjawab
salam
penutup.
√
Masih ada beberapa siswa yang
belum menjawab salam penutup
dari guru
c. Refleksi
Berdasarkan hasil siklus I ini masih ada 30,76% atau 8
siswa yang belum tuntas dan hanya 69,23% atau 18 siswa yang
sudah tuntas dengan rata-rata 69,53 dari 26 siswa. Berdasarkan
hasil lembar pengamatan siswa, selama proses pembelajaran ada
beberapa kendala diantaranya:
1) Kendala yang dihadapi.
a) Siswa masih belum terkendali dan kurang memperhatikan
penjelasan dari guru.
b) Sebagian siswa masih kurang antusias dalam melakukan
permainan.
c) Dalam mengerjakan latihan soal masih ada siswa yang
bekerja sama dengan teman sebelahnya.
2) Cara mengatasinya
a) Guru mengendalikan kelas dengan menyiapkan media
yang lebih menarik seperti mind mipping dan gambar
tentang bagian-bagian rangka manusia yang ditempel di
papan tulis.
b) Guru memancing siswa dengan cara akan memberi hadiah
kepada kelompok yang terlebih dahulu menyelesaikan
59
permainan agar siswa lebih semangat dalam melakukan
permainan.
c) Guru menyarankan supaya siswa mengerjakan latihan soal
dengan tidak bekerja sama pada teman sebelahnya.
3. Siklus II
a. Data Hasil Belajar Siswa
Tabel 8. Hasil Belajar Siswa Siklus II
No
1
1
2
3
4
5`
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Nama
2
Alaludin Afdhal
Amelia Putri
Arina Kay Nahtadia
Aurel Dimas S.
Azhar Aritonang
Bagus Gimnastiar
Citra Putri Renata
Devan Rian Rahmat D.
Eva Laurensa
Fadli Firmansyah
Gusti Nadia Nova
Ihsan Eki Stiawan
Khoirul Ubaidilah
Lutiah Az Zahra
Mahayu Resti A.
Ahmad Miqdad
M. Zidni Alim
Nabil Khoirul L.
Nadia Wulandari
Nafisa Zahra F.
Nasrullah
Naila Ananda W.
Riska Oktavia
Rusena Arjanggi
Salma Rofif I.
Nilai
4
84
76
96
70
84
84
80
70
76
76
100
80
76
100
70
70
68
80
80
70
70
56
84
68
100
60
Keterangan
5
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Tuntas
Belum tuntas
Tuntas
26 Seril
100
Tuntas
Jumlah
2068
Rata-rata Kelas
79,53
Persentase siswa tuntas
88,46%
persentase siswa tidak tuntas
11,53%
Dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran IPA di
MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang
adalah 70. KKM tersebut telah disepakati oleh semua guru di MI
tersebut.
1) Nilai rata-rata post tes siswa siklus II
X=
∑𝑋
∑𝑁
X=
2068
26
X = 79,53
2) Nilai persentase post tes siswa yang tuntas siklus II
P=
∑ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
∑𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
× 100%
23
P = 26 × 100%
P = 88,46%
3) Nilai persentase post tes siswa yang tidak tuntas siklus II
P=
∑ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
∑𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
× 100%
3
P = 26 × 100%
61
P = 11,53%
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA siklus I ke siklus II sudah mengalami
peningkatan dibuktikan dengan persentase siswa yang sudah tuntas
yaitu 88,46% atau sebanyak 23 siswa, sedangkan siswa yang
belum tuntas 11,53% atau sebanyak 3 siswa dengan rata-rata 79,53
dari 26 siwa.
b. Lembar Pengamatan Guru dan Lembar pengamatan Siswa
1) Lembar Pengamatan Guru
Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada
guru kelas IV yaitu Ibu Siti Rodhiah, S.Pd.i dalam proses
pembelajaran berlangsung pada siklus II dapat diketahui
melalui tabel berikut ini:
Tabel 9. Hasil Lembar Pengamatan Guru Siklus II
Skala Penilaian
Aspek yang dinilai
NO
0
1
2
3
4
A. Persiapan
1
2
3
4
Guru mempersiapkan
RPP dengan seksama
Materi pembelajaran
yang akan diberikan
memiliki kaitan atau
dapat dikaitkan dengan
materi pembelajaran
sebelumnya
Guru memilih sumber
belajar
Guru memilih metode
62
√
√
√
√
5
6
1
2
3
4
5
6
7
8
1
yang tepat
Guru mempersiapkan
media pembelajaran
Guru mempersiapkan
setting kelas untuk
pembelajaran
√
√
B. Pelaksanaan Pembelajaran
Ketepatan guru dalam
√
membuka pelajaran dan
melakukan apersepsi
Guru memotivasi siswa,
√
menarik perhatian agar
mengikuti proses
pembelajaran dengan
baik
Kemampuan guru
√
menguasai pelajaran
Pembelajaran
√
dilaksanakan dalam
langkah – langkah dan
urutan yang logis
Petunjuk – petunjuk
√
pembelajaran singkat
dan jelas sehingga
mudah dipahami
Selama proses
√
pembelajaran guru
memberi kesempatan
kepada siswa untuk
bertanya
Apabila siswa
√
bertanya, maka guru
memberikan jawaban
dengan jelas dan
memuaskan
Guru mengajak siswa
√
untuk menyimpulkan
pembelajaranpada akhir
kegiatan
C. Metode Pembelajaran/Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran
√
dilakukan dengan
metode edutainment
selama alokasi waktu
yang tersedia, tidak
63
2
3
4
5
6
7
8
1
2
monoton dan tidak
membosankan
Apabila terjadi suatu
permasalahan maka
guru dapat bertindak
dengan mengambil
keputusan terbaik agar
pembelajaran tetapa
berlangsung secara
efektif dan efisien
Materi pembelajaran
sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang
telah ditetapkan
Selama pembelajaran
berlangsung guru tidak
hanya berada pada
posisi tertentu tetapi
bergerak secara
dinamis didalam
kelasnya
Guru mengenali dan
mengetahui nama
setiap siswa yang ada
didalam kelas
Media pembelajaran
didalam pelaksanaan
pembelajaran
digunakan secara
efektif
Latihan diberikan
secara efektif
Guru selalu bersikap
terbuka dan tidak
menganggap negatif
apabila siswa
melakukan kesalahan
dalam proses
belajarnya
D. Karakteristik Pribadi Guru
Guru sabar terutama
dalam memancing
respon siswa
Guru berupaya
memancing respon
siswa agar terlibat aktif
64
√
√
√
√
√
√
√
√
√
3
4
5
dalam pembelajaran
Guru bersikap tegas
dan jelas
Penampilan guru
menarik dan tidak
membosankan
Guru menggunakan
bahasa yang baik dan
sopan
√
√
√
8
Jumlah
Total
Kategori
83
Baik
Keterangan:
0 : tidak sesuai/tidak tampak
1 : kurang baik
2 : cukup
3 : baik
4 : sangat baik
Jumlah :
Nilai 0 - 50 (kurang)
Nilai 51 – 70 (cukup)
Nilai 71 – 90 (Baik)
Nilai 91- diatas 100 (sangat baik)
65
51
24
2)
Lembar pengamatan siswa
Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada
perilaku
siswa
kelas
IV
dalam
proses
pembelajaran
berlangsung pada siklus II dapat diketahui melalui tabel berikut
ini:
Tabel 10. Hasil lembar pengamatan siswa siklus II
Skala penilaian
NO.
Aspek Pengamatan
1.
Siswa menjawab salam dengan
B
C
√
Keterangan
K
Sebagian besar siswa
semangat
sudah semangat dalam
menjawab salam
2.
Siswa
merespon
panggilan
√
Sebagian besar siswa
presensi dari guru.
sudah memperhatikan
guru saat presensi
3.
Siswa semangat menyanyikan
√
Sebagian besar siswa
lagu balonku ada lima saat
antusias
dalam
apersepsi
menyanyi
lagu
saat
apersepsi
4.
Siswa
memperhatikan
√
Sebagian besar siswa
penjelasan dari guru.
sudah memperhatikan
penjelasan guru
5.
Siswa
memahami
materi
√
Sebagian besar siswa
pelajaran dengan menggunakan
sudah
memahami
metode edutainment.
materi pelajaran yang
disampaikan
guru
melalui
metode
edutainment
6.
Siswa
semangat
mengikuti
√
Siswa sntusias dalam
pembelajaran IPA.
mengikuti
pelajaran
IPA
7.
Siswa memberikan umpan balik
√
dari penjelasan guru.
Siswa
sudah
milai
memberi umpan balik
atas penjelasan guru
8.
Siswa
berani
mengajukan
66
√
Siswa
sudah
mulai
pertanyaan pada guru.
berani
bertanya
tentang materi yang
belum dipahami
9.
Siswa mengerjakan latihan soal.
√
Siswa
mengerjakan
latihan
soal
dengan
tenang
10.
Siswa menjawab salam penutup.
√
Siswa
salam
menjawab
penutup
dari
guru cukup baik.
Dari siklus I ke siklus II hasil belajar yang diperoleh siswa
mengalami peningkatan yang dapat dilihat dari siklus I ke siklus II ini
sebanyak 19,23% siswa yang dikatakan tuntas.
B. Pembahasan
1. Data Peningkatan Jumlah Siswa yang mencapai KKM Persiklus
Data di bawah ini diperoleh berdasarkan penelitian yang dilakukan
melalui 2 siklus, berikut ini adalah rangkaian data jumlah siswa yang
mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II.
Tabel 11. Hasil belajar siswa yang mencapai nilai KKM
Siswa yang tuntas
Siswa yang tidak tuntas
Frekuensi Persentase(%)
Frekuensi
Persentase(%)
Pra siklus
11
42,30%
15
57,69%
Siklus I
18
69,23%
8
30,76%
Siklus II
23
88,46%
3
11,53%
Uraian
67
Dari tabel di atas menunjukkan adanya peningkatan persentase
hasil belajar siswa. Akan lebih jelas apabila dilihat dari grafik di
bawah ini:
Rentang nilai prasiklus
tuntas
42.3%
belum tuntas
57.69%
Gambar 9. Persentase nilai prasiklus
Rentang nilai siklus I
belum tuntas
30.76%
tuntas
69.23%
Gambar 10. Persentase nilai siklus I
68
Rentang nilai siklus II
belumTuntas
11,53 %
tuntas
88.46%
Gambar 11. Persentase nilai siklus II
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
pra siklus
siklus I
siklus II
Gambar 12. Peningkatan hasil belajar siswa
a. Pada pra siklus siswa yang tuntas sebanyak 42,30%.
b. Pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 69,23%.
69
c. Pada siklus II siswa yang tuntas sebanyak 88,46%. Jadi
penelitian ini dikatakan berhasil karena persentase siswa yang
tuntas di siklus II lebih besar dari indikator secara klasikal atau
88.46% > 85%.
Jadi, Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dengan
menggunakan metode puzzle telah berhasil meningkatkan hasil
belajar IPA materi rangka manusia pada siswa kelas IV MI
Miftahul
Huda
Lopait
Kecamatan
Tuntang
Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2016/1017. Penelitian ini senada
dengan penelitian Hermiya Arita Anggraeni (2015) bahwa
penggunaan puzzle dapat meningkatkan prestasi belajar IPA
materi alat pencernaan manusia pada siswa kelas V SD N 2
Urutsewu, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Tahun
Ajaran 2014/2015.
70
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat
disimpulkan bahwa penggunaan metode puzzle dapat meningkatkan hasil
belajar IPA materi rangka manusia pada siswa kelas IV semester I MI
Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2016. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan persentase hasil
belajar siswa dari siklus I ke siklus II yang mengalami peningkatan
sebanyak 19,23 %. Hasil belajar siswa pada siklus I, siswa yang tuntas ada
18 siswa atau 69,23% dan siswa yang belum tuntas ada 8 siswaatau
30,76% dengan rata-rata 69,53 dari 26 siswa. Sedangkan hasil belajar
siswa pada siklus II siswa yang tuntas ada 23 siswa dengan persentase
88,46 % dan siswa yang belum tuntas ada 3 siswa dengan persentase
11,53% dan rata-rata 79,53 %.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti
memberiakan saran kepada pihak-pihak yang ikut berperan dalam proses
belajar mengajar agar proses tersebut menjadi lebih lebih baik dan
mencapai tujuan yang ingin dicapai.
71
1. Saran Untuk Siswa
a. Siswa hendaknya lebih rajin dan lebih giat lagi dalam belajar,
karena belajar tidak hanya di dalam kelas, tetapi di manapun dapat
dijadikan sebagai tempat untuk belajar.
b. Jika ada masalah dan kesulitan dalam belajar, siswa jangan
sungkan dan takut meminta bantuan guru atau orang tua atau teman
sebaya.
c. Perhatikan guru saat guru sedang menjelaskan pelajaran.
d. Banyak-banyak membaca dan mengerjakan latihan soal.
2. Saran Untuk Guru
a. Memotivasi siswa agar belajar lebih rajin lagi tidak hanya di kelas
namun di rumah juga.
b. Gunakan alternatif metode yang tepat sesuai dengan materi
pelajaran yang akan disampaikan.
c. Guru hendaknya lebih kreatif menyiapkan media pembelajaran,
agar siswa lebih semangat dalam mengikuti proses pembelajaran.
d. Gunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai bahan latihan soal
sehingga siswa dapat lebih sering berlatih mengerjakan soal.
3. Saran Untuk Sekolah
a. Pihak sekolah memfasilitasi sarana dan prasarana sekolah yang
dapat mendukung proses belajar mengajar di sekolah.
72
b. Kembangkan perpustakaan dan ruang lab computer yang sudah
ada. Untuk menumbuhkan budaya membaca dan meningkatkan
pengetahuan teknologi kepada siswa.
4. Saran Untuk Wali Murid
a. Senantiasa ikut berperan aktif dalam memotivasi anak agar anak
juga rajin belajar di rumah.
b. Memperhatikan anak dan mendampingi anak belajar di rumah. Jika
tidak mampu mintalah bantuan kepada orang lain, misalnya
mengundang guru les privat.
c. memperhatikan kondisi kesehatan fisik dan psikis anak. Sehingga
anak mudah menerima pelajaran di sekolah.
d. Memfasilitasi alat-alat tulis dan seragam sekolah anak.
e. Bekerja sama dengan guru berkaitan dengan masalah-masalah
belajar anak di sekolah maupun di rumah.
73
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu & Supatmo, A.. (2000). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Anggraeni, Hermiya Arita. (2014). Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi
Rangka Manusia Materi Alat Pencernaan Manusia Dengan Menggunakan
Puzzle Pada Siswa Kelas V SD N 2 Urutsewu Kecamatan Ampel
Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2014/2015. Salatiga: STAIN Salatiga.
Aqib, Zainal. (2014). Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran
Kontekstual (Inovatif). Bandung: Yrama Widya.
Arikunto, Suharsimi. Dkk. (2007).Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Badriyah,
Umi.
(2014).
Rangka
Anggota
Gerak.http://umibadriyah.blogspot.co.id/2014/02/rangka-anggotagerak.html?m=1. Diakses pada hari rabu, 8 September 2016.
Baharudin & Wahyuni, Esa Nur. (2008). Teori Belajar dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Direktorat Pendidikan Madrasah. (2010). Pedoman Sistem Penilaian Hasil
Belajar Peserta Didik Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Departemen Agama RI.
Departemen Agama RI. (2004). Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah (Standar
Kompensi). Jakarta: Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam.
Hady,
Maz.
(2015).
Asyiknya
Belajar
IPA
https://kotakipa.blogspot.co.id/2015/25/11/asyiknya-belajar-ipa.html.
diakses pada hari rabu, 8 September 2016.
SD.
Harahap, Elfina Sari & Sigalingging. (2013). Efektivitas Metode Permainan
Puzzle Terhadap Kemampuan Menulis Surat Dinas Oleh Siswa Kelas VIII
SMP Negeri 35 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Medan: Diktat
Fakultas Bahasa dan Seni.
Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Depok: PT Rajagrafindo Persada.
Kurnia,
Tri
Oktavia.
(2013).
Materi
IPA
Kelas
http://Oktaviakurnia4.blogspot.co.id/2013/10/materi-ipa-kelasiv.html?m=1. Diakses pada hari rabu, 8 September 2016.
IV.
Rahyubi, Heri. (2014). Teori-teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik.
Majalengka: Referens.
Rita, Novit Rahayu Kurnia. (2013). Penggunaan Media Puzzle dalam
Pembelajaran Menulis Pengumuman Berbasis Lesson Study pada Siswa
Kelas IV SDN I Sabang. http://teqip.com/wp-content/uploads/2014/12/197206-BIN-SD-NOVIT.pdf. Diakses pada hari kamis, 29 September 2016
pukul 10.20 WIB
Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Perdana Media Grup.
Suyono, Hariyanto. (2014). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Rosda Karya.
Wahyono, Budi & Setya Nurachmandani. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam 4
untuk SD/MI kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Wisudawati, Asih W., & Sulistyowati E., (2013). Metodologi Pembelajaran IPA.
Yogyakarta: Bumi Aksara.
Lampiran 1
DOKUMENTASI KEGIATAN PROSES BELAJAR MENGAJAR
Gambar 13. Gurumenghampiri siswa yang mengalami yang kesulitan
Gambar 14. Siswa saat membuat wayang-wayang
Gambar 15. Wayang-wayangan yang belum ditempel lidi
Gambar 16. Wayang yang sudah ditempeli lidi
Gambar 17. Guru sedang menjelaskan materi pelajaran
Gambar 18. Guru menjelaskan menggunakan media pembelajaran
Gambar 19. Aktivitas siswa saat melakukan permainan
Gambar 20. Guru dan siswa mengoreksi hasil permainan
Gambar 21.Siswa mengerjakan latihan soal
Gambar 22. Siswa dan guru mengoreksi hasil latihan soal
Lampiran 2
DAFTAR SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT
KEC.TUNTANG KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Tabel 12. Siswa kelas IV
No
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Nama Siswa
2
Alaludin Afdhal
Amelia Putri
Arina Kay Nahtadia
Aurel Dimas S.
Azhar Aritonang
Bagus Gimnastiyar
Citra Putri Renata
Deva Rian Rahmat D.
Eva Laurensa
Fadli Firmansyah
Gusti Nadia Nova
Ihsan Eki Setiawan
Khoirul Ubaidilah
Lutiah Azzahra
Mahayu Resti A.
Ahmad Miqdad
Muhammad Zidni Alim
Nabil Khoirul F.
Nadia Wulandari
Nafisa Zahra S.
Nasrullah
Naila Ananda W.
Riska Oktavia
Rusena Arjanggi
Salma Rofif I
Seril
Jenis Kelamin
3
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Lampiran 3
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap
: Arihatul Laili
2. TTL
: Kendal, 06 Mei 1994
3. Alamat Rumah
: Gunung sari, RT 01, RW 06, Desa Bulak, Kec.
Rowosari, Kab. Kendal, 51354
4. HP
: 089605140643
5. E-mail
: [email protected]
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. SD Negeri Sendangdawuhan 01 lulus tahun 2006
b. SMP NU 09 Rowosari lulus tahun 2009
c. MAN Kendal lulus tahun 2012
d. S1 IAIN Salatiga
2. Pendidikan Non Formal
a. MDA Shabilur Rosyad Kebonsari lulus tahun 2008
b. Belajar di ponpes Nurul Islam Langen Harjo Kendal dari tahun
2009-2010.
c. Belajar di ponpes Al-Hasan Banyu Putih Lor Salatiga.
Salatiga, september 2016
Penulis
Arihatul Laili
11512087
Lampiran 4
LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS I
Tabel 13. Lembar pengamatan Siswa pada Siklus I
NO.
1.
Aspek Pengamatan
Siswa
menjawab
salam
Skala
penilaian
B
C
K
Keterangan
√
Masih ada beberapa siswa yang belum
dengan
semangat.
2.
menjawab salam
√
Siswa merespon panggilan presensi
Masih ada beberapa siswa yang tidak
dari guru.
memperhatikan
saat
dipanggil
namanya saat presensi
3.
Siswa semangat menyanyikan lagu
√
Semua semangat menyanyikan lagu
balonku ada lima saat apersepsi
balonku ada lima sambil memberikan
penggaris pada teman sampingnya.
4.
Siswa
memperhatikan
penjelasan
√
masih ada beberapa siswa yang bicara
dari guru.
dengan teman sebelahnya dan kurang
memperhatikan saat guru menjelaskan
5.
Siswa memahami materi pelajaran
dengan
menggunakan
√
Siswa
metode
dengan
edutainment.
6.
Siswa
semangat
memahami
menggunakan
materi
metode
edutainment
mengikuti
√
Siswa cukup semangat saat mengikuti
pembelajaran IPA.
7.
cukup
pembelajaran IPA
√
Siswa memberikan umpan balik dari
penjelasan guru.
Sebagian besar siswa masih pasif
dalam memberikan umpan balik dari
penjelasan guru.
8.
√
Siswa berani mengajukan pertanyaan
pada guru.
Hanya siswa yang aktif saja yang
berani mengajukan pertanyaan pada
guru
9.
Siswa mengerjakan latihan soal.
√
Masih
ada
beberapa
siswa
mengerjakan soal kurang efektif.
10.
Siswa menjawab salam penutup.
√
Masih ada beberapa siswa yang belum
menjawab salam penutup dari guru
Keterangan:
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
Lampiran 5
LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS II
Tabel 14. Lembar pengamatan siswa siklus II
Skala penilaian
NO.
Aspek Pengamatan
B
1.
Siswa menjawab salam dengan
√
C
Keterangan
K
Sebagian besar siswa
semangat.
sudah semangat dalam
menjawab salam
2.
Siswa
merespon
panggilan
√
Sebagian besar siswa
presensi dari guru.
sudah memperhatikan
guru saat presensi
3.
Siswa semangat menyanyikan
√
Sebagian besar siswa
lagu balonku ada lima saat
antusias
dalam
apersepsi
menyanyi
lagu
saat
apersepsi
4.
Siswa
memperhatikan
√
Sebagian besar siswa
penjelasan dari guru.
sudah memperhatikan
penjelasan guru
5.
Siswa
memahami
materi
√
Sebagian besar siswa
pelajaran dengan menggunakan
sudah
memahami
metode edutainment.
materi pelajaran yang
disampaikan
guru
melalui
metode
edutainment
6.
Siswa
semangat
mengikuti
√
Siswa sntusias dalam
pembelajaran IPA.
mengikuti
pelajaran
IPA
7.
Siswa memberikan umpan balik
√
dari penjelasan guru.
Siswa
sudah
milai
memberi umpan balik
atas penjelasan guru
8.
Siswa
berani
mengajukan
pertanyaan pada guru.
√
Siswa
berani
sudah
mulai
bertanya
tentang materi yang
belum dipahami
9.
Siswa mengerjakan latihan soal.
√
Siswa
latihan
mengerjakan
soal
dengan
tenang
10.
Siswa menjawab salam penutup.
√
Siswa
salam
menjawab
penutup
guru cukup baik.
Keterangan:
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
dari
Lampiran 6
LEMBAR PENGAMATAN GURU DALAM PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN SIKLUS I
Nama Sekolah
: MI Miftahul Huda Lopait
Nama Praktikan
: Siti Rodhiyah, S.Pd.I
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Materi
: Rangka Manusia
Kelas/Semester
: IV/1
Tahun Pelajaran
: 2016/2017
Tabel 15.Lembar Pengamatan Guru Siklus I
Skala Penilaian
Aspek yang dinilai
NO.
0
1
2
3
A. Persiapan
1
2
3
4
5
6
Guru mempersiapkan RPP dengan
seksama
Materi pembelajaran yang akan
diberikan memiliki kaitan atau
dapat dikaitkan dengan materi
pembelajaran sebelumnya
Guru memilih sumber belajar
Guru memilih metode yang tepat
Guru mempersiapkan media
pembelajaran
Guru mempersiapkan setting kelas
√
√
√
√
√
√
4
untuk pembelajaran
1
2
3
4
5
6
7
8
1
2
3
4
5
B. Pelaksanaan Pembelajaran
Ketepatan guru dalam membuka
√
pelajaran dan melakukan apersepsi
Guru memotivasi siswa, menarik
√
perhatian agar mengikuti proses
pembelajaran dengan baik
Kemampuan guru menguasai
√
pelajaran
Pembelajaran dilaksanakan dalam
√
langkah – langkah dan urutan yang
logis
Petunjuk – petunjuk pembelajaran
√
singkat dan jelas sehingga mudah
dipahami
Selama proses pembelajaran guru
√
memberi kesempatan kepada siswa
untuk bertanya
Apabila siswa bertanya, maka
√
guru memberikan jawaban dengan
jelas dan memuaskan
Guru mengajak siswa untuk
√
menyimpulkan pembelajaranpada
akhir kegiatan
C. Metode Pembelajaran/Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran dilakukan dengan
√
metode edutainment selama
alokasi waktu yang tersedia, tidak
monoton dan tidak membosankan
Apabila terjadi suatu permasalahan
√
maka guru dapat bertindak dengan
mengambil keputusan terbaik agar
pembelajaran tetapa berlangsung
secara efektif dan efisien
Materi pembelajaran sesuai
√
dengan tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan
Selama pembelajaran berlangsung
√
guru tidak hanya berada pada
posisi tertentu tetapi bergerak
secara dinamis didalam kelasnya
Guru mengenali dan mengetahui
√
nama setiap siswa yang ada
didalam kelas
Media pembelajaran didalam
√
pelaksanaan pembelajaran
digunakan secara efektif
7 Latihan diberikan
√
secara efektif
8 Guru selalu bersikap terbuka dan
√
tidak menganggap negative apabila
siswa melakukan kesalahan dalam
proses belajarnya
D. Karakteristik Pribadi Guru
1 Guru sabar terutama dalam
√
memancing respon siswa
2 Guru berupaya memancing respon
√
siswa agar terlibat aktif dalam
pembelajaran
3 Guru bersikap tegas dan jelas
√
4 Penampilan guru menarik dan tidak
√
membosankan
5 Guru menggunakan bahasa yang
√
baik dan sopan
2
26
33
Jumlah
Total
61
Kategori
Cukup
6
Keterangan:
0 : tidak sesuai/tidak tampak
1 : kurang baik
2 : cukup
3 : baik
4 : sangat baik
Jumlah :
Nilai 0 - 50 (kurang)
Nilai 51 – 70 (cukup)
Nilai 71 – 90 (baik)
Nilai 90 – di atas 100 (sangat baik)
Tuntang, 1 Agustus 2016
Pengamat
…………………….
Fitria Yuniyati, S.Pd.I
NIP.
Lampiran 7
LEMBAR PENGAMATAN GURU DALAM PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN SIKLUS II
Nama Sekolah
: MI Miftahul Huda Lopait
Nama Praktikan
: Siti Rodhiyah, S.Pd.I
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Materi
: Rangka Manusia
Kelas/Semester
: IV/1
Tahun Pelajaran
: 2016/2017
Tabel 16. Lembar Pengamatan Guru Siklus II
Skala Penilaian
Aspek yang dinilai
NO
0
1
2
3
4
A. Persiapan
1
2
3
4
Guru mempersiapkan
RPP dengan seksama
Materi pembelajaran
yang akan diberikan
memiliki kaitan atau
dapat dikaitkan dengan
materi pembelajaran
sebelumnya
Guru memilih sumber
belajar
Guru memilih metode
yang tepat
√
√
√
√
5
6
1
2
3
4
5
6
7
8
1
Guru mempersiapkan
√
media pembelajaran
Guru mempersiapkan
√
setting kelas untuk
pembelajaran
B. Pelaksanaan Pembelajaran
Ketepatan guru dalam
√
membuka pelajaran dan
melakukan apersepsi
Guru memotivasi siswa,
√
menarik perhatian agar
mengikuti proses
pembelajaran dengan
baik
Kemampuan guru
√
menguasai pelajaran
Pembelajaran
√
dilaksanakan dalam
langkah – langkah dan
urutan yang logis
Petunjuk – petunjuk
√
pembelajaran singkat
dan jelas sehingga
mudah dipahami
Selama proses
√
pembelajaran guru
memberi kesempatan
kepada siswa untuk
bertanya
Apabila siswa
√
bertanya, maka guru
memberikan jawaban
dengan jelas dan
memuaskan
Guru mengajak siswa
√
untuk menyimpulkan
pembelajaranpada akhir
kegiatan
C. Metode Pembelajaran/Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran
√
dilakukan dengan
metode edutainment
selama alokasi waktu
yang tersedia, tidak
monoton dan tidak
membosankan
2
3
4
5
6
7
8
1
2
Apabila terjadi suatu
permasalahan maka
guru dapat bertindak
dengan mengambil
keputusan terbaik agar
pembelajaran tetapa
berlangsung secara
efektif dan efisien
Materi pembelajaran
sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang
telah ditetapkan
Selama pembelajaran
berlangsung guru tidak
hanya berada pada
posisi tertentu tetapi
bergerak secara
dinamis didalam
kelasnya
Guru mengenali dan
mengetahui nama
setiap siswa yang ada
didalam kelas
Media pembelajaran
didalam pelaksanaan
pembelajaran
digunakan secara
efektif
Latihan diberikan
secara efektif
Guru selalu bersikap
terbuka dan tidak
menganggap negative
apabila siswa
melakukan kesalahan
dalam proses
belajarnya
D. Karakteristik Pribadi Guru
E.
Guru sabar terutama
dalam memancing
respon siswa
Guru berupaya
memancing respon
siswa agar terlibat aktif
dalam pembelajaran
√
√
√
√
√
√
√
√
√
3
4
5
√
Guru bersikap tegas
dan jelas
Penampilan guru
menarik dan tidak
membosankan
Guru menggunakan
bahasa yang baik dan
sopan
√
√
8
Jumlah
Total
Kategori
83
Baik
Keterangan:
0 : tidak sesuai/tidak tampak
1 : kurang baik
2 : cukup
3 : baik
4 : sangat baik
Jumlah :
Nilai 0 - 50 (kurang)
Nilai 51 – 70 (cukup)
Nilai 71 – 90 (baik)
Nilai 90 – di atas 100 (Sangat baik)
Tuntang, 8 Agustus 2016
Pengamat
………………………...
Fitriya Yuniyati, S. Pd.I
NIP.
51
24
Lampiran 8
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Nama Sekolah
: MI Miftahul Huda Lopait Tuntang Kab.Semarang
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : IV / 1
Materi Pokok
: Rangka Manusia dan Panca Indera Manusia
Alokasi Waktu
: 2x35 Menit
A. Standar Kompetensi
1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan
fungsinya, serta pemeliharaannya
B. Kompetensi Dasar
1.1 mendiskripsikan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan
fungsinya
C. Indikator
1.
Menjelaskan pengertian rangka manusia
2. Menjelaskan fungsi rangka manusia
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penjelasan guru siswa dapat menjelaskan pengertian rangka
manusia dengan tepat.
2. Melalui permainan siswa dapat menjelaskan fungsi rangka manusia
dengan tepat.
E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Rangka Manusia
Kita dapat melakukan aktivitas seperti duduk, berdiri, dan
berbaring karena kita memiliki rangka tubuh.Coba bayangkan jika
tubuh kita tidak ada rangka / tulang.Mungkinkah kita dapat
bertahan hidup?
Kita wajib bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
telah diciptakan dalam bentuk tubuh yang paling sempurna. Coba
rabalah tubuhmu, mulai dari ujung jari kaki sampai ujung kepala !
adakah bagian yang terasa keras? Bagian apa sajakah itu ?bagian
yang terasa keras tersebut menunjukkan adanya tulang. Tulangtulang tersebut bersambungan dan tersusun secara teratur.Tulangtulang yang tersusun secara teratur disebut rangka.
2. Fungsi rangka Manusia
Fungsi Rangka
Rangka atau tulang termasuk salah satu alat tubuh pada
manusia dan hewan. Apa yang terjadi jika tangan dan kaki kita
tidak memiliki rangka di dalamnya ?Tentu kita tidak dapat berdiri
tegak. Fungsi rangka bagi makhluk hidup antara lain :
a.
Menguatkan dan menegakkan tubuh
b.
Menentukan bentuk tubuh
c.
Tempat melekatnya otot
d.
Melindungi bagian tubuh yang penting dan halus
F. Metode Pembelajaran
Ceramah
Tanya jawab
Permainan puzzle
G. Media, Alat Pembelajaran dan Sumber Belajar
1. Media dan Alat Pembelajaran
Kertas tipis
Lidi
Selotip
2. Sumber Belajar
Buku paket Ilmu Pengetahuan Alam untuk kelas 4 karangan Budi
Wahyono dan Setya Nurrachmandani. 2008. Ilmu Pengetahuan
Alam 4 untuk SD/MI kelas IV. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (10 menit)
a. Guru membuka pelajaran dengan salam dan doa
b. Guru mengkondisikan siswa dan mengabsen kehadiran siswa
c. Apersepsi :
1) Guru memberikan stick / penggaris kepada siswa.
2) Siswa
menyanyi
lagu
“balonku
ada
lima”
sambil
memberikan stick kepada teman sebelahnya.
3) Ketika lagu sampai di kata “door” maka stick berhenti.
4) Anak yang mendapatkan stick harus menjawab soal kuis dari
guru.
5) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
6) Guru menyiapkan alat dan media pembelajaran.
2. Kegiatan Inti (55 Menit)
a. Eksplorasi (10 menit)
1) Guru menjelaskan pengertian rangka dan fungsi rangka
manusia
2) Guru melakukan Tanya jawab untuk memancing siswa
memahami materi
3) Guru meminta semua siswa meraba bagian tubuhnya
masing-masing dari ujung kaki hingga ujung kepala. Lalu
guru bertanya adakah bagian tubuh yang teras keras, bagian
apa sajakah itu kemudian siswa menjawab. Kemudian guru
menjelaskan tentang pengertian rangka manusia.
b. Elaborasi (35 menit)
1)
Guru memberi sebuah kertas kepada siswa masing-masing
setiap bangku satu kertas lalu guru menyuruh siswa untuk
menggambar manusia lengkap dari kepala sampai kaki, lalu
kertas yang sudah bergambar manusia tersebut di potong
dan ditegakkan di atas meja.
2)
Siswa di minta untuk mengamati hasilnya. Lalu guru
memberi lidi dan benang kepada setiap siswa kemudian
meminta siswa untuk membuat rangka dari lidi dan benang
tersebut dan meletakkan gambar manusia pada lidi tersebut.
Setelah itu gambar manusia di tegakkan diatas meja.
3) Konfirmasi (10 menit)
1) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang materi yang telah di sampaikan
2) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah di
pelajari
3. Kegiatan Akhir (5 Menit)
a. Evaluasi
Guru memberikan soal-soal latihan
b. Petutup
1) Guru menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya
2) Guru menutup pelajaran dengan hamdalah dan salam.
SOAL POST TES SIKLUS I
Nama
:
No. Absen
:
ii. Pilihlah jawaban yang paling benar dengan menyilang jawaban a, b, c
atau d !
1. Manusia dapat melakukan aktivitas seperti duduk, berdiri, berbaring,
berlari, berjalan karena memiliki…
a. rangka tubuh
c. telinga
b. kepala
d. hidung
2. Bagian tubuh manusia terasa keras karena menunjukkan adanya…
a. otot
c. sendi
b. tulang
d. daging
3. Tulang-tulang yang tersusun secara teratur disebut..
a. otot
c. rangka
b. sendi
d. tulang
4. Bentuk rangka manusia sangat kokoh sehingga kita dapat berdiri dengan…
a. lelah
c. lemah
b. lemas
d. tegak
5. Di bawah ini adalah fungsi rangka kepala kecuali…
a. melindungi jantung
c. melindungi otak
b. melindungi mata
d. melindungi hidung
iii. Isilah titik-titik dibawah ini dengan tepat !
6. Fungsi rangka bagi makhlik hidup ada….
7. Salah satu fungsi rangka yaitu menentukan bentuk…
8. Otot berfungsi menggerakkan anggota badan. Merupakan salah satu fungsi
rangka sebagai tempat…
9. Rangka rongga dada melindungi bagian tubuh yang rapuh seperti paruparu, jantung dan…
10. Rangka pinggul melindungi alat pencernaan dan alat…
Kunci Jawaban
1. a
2. b
3. c
4. d
5. a
6. 4
7. Tubuh
8. Melekatnya otot
9. Alat pencernaan
10. Reproduksi
Lampiran 9
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS 1I
Nama Sekolah
: MI Miftahul Huda Lopait Tuntang Kab.Semarang
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : IV / 1
Materi Pokok
: Rangka Manusia dan Panca Indera Manusia
Alokasi Waktu
: 2x35 Menit
A. Standar Kompetensi
1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan
fungsinya, serta pemeliharaannya
B. Kompetensi Dasar
1.1 mendiskripsikan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan
fungsinya
C. Indikator
1.1.1 Menyebutkan tulang-tulang rangka kepala
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui permainan siswa dapat menyebutkan tulang-tulang rangka
kepala dengan tepat.
E. Materi Pembelajaran
Bagian-bagian Rangka Manusia
Rangka manusia dapat dibagi menjadi 3 bagian :
a.
Rangka Kepala (tengkorak)
Rabalah kepalamu !apa yang kamu rasakan? Terasa keras atau
lunak?Rangka kepala (tengkorak) meliputi tulang-tulang tengkorak
wajah dan tulang pelindung otak.
Tulang-tulang tengkorak wajah terdiri atas 2 tulang hidung, 2
tulang pipi, 2 tulang rahang atas dan rahang bawah, 2 tulang air
mata, tulang langit-langit, tulang pisau luku, 1 tulang lidah.
Tulang pelindung otak meliputi 1 tulang dahi, 1 tulang
belakang kepala, 2 tulang pelipis, 2 tulang ubun-ubun, 2 tulang
baji, 2 tulang tapis.
F. Metode Pembelajaran
Ceramah
Tanya jawab
Permainan Edutainment
G. Media, Alat Pembelajaran dan Sumber Belajar
1. Media dan Alat Pembelajaran
Mind mipping yang sudah digambar di Kertas karton,
Doble tip
Gambar rangka
Peluit
Kertas karton
Tulisan bagian-bagian rangka kepala pada potongan kertas asturo
H. Sumber Belajar
Buku paket Ilmu Pengetahuan Alam untuk kelas 4 karangan Budi
Wahyono dan Setya Nurrachmandani. 2008. Ilmu Pengetahuan
Alam 4 untuk SD/MI kelas IV. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
I. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (10 menit)
b. Guru membuka pelajaran dengan salam dan doa
c. Pengkondisian / absensi
d. Apersepsi
2. Kegiatan Inti (55 Menit)
a. Eksplorasi (15 menit)
1) Guru menjelaskan bagian-bagian rangka manusia dibagi
menjadi 3 bagian yaitu rangka kepala, rangka badan,
rangka anggota gerak.
2) Guru menunjukkan dan menjelaskan bagian-bagian
rangka kepala melalui mind mipping.
b. Elaborasi (30 menit)
1)
Siswa dibagi menjadi dua kelompok.
2)
Setiap kelompok diminta untuk mempelajari lagi
bagian-bagian rangka kepala selama kurang lebih 5
menit
3)
Setiap kelompok diberi potongan-potongan kertas yang
berisi tulisan bagian-bagian rangka kepala secara acak
4)
Mintalah siswa untuk baris berbanjar per kelompok
menghadap ke papan tulis.
5)
Guru menyebutkan “tulang-tulang tengkorak wajah”
lalu selama 10 detik siswa yang berada dibaris pertama
mengambil satu potongan kertas yang isinya sesuai
dengan bagian-bagian dari tulang-tulang tengkorak
wajah lalu menempelkan potongan kertas tersebut di
papan tulis. Setelah 10 detik, guru akan meniup peluit
dan siswa berikutnya maju seperti yang dilakukan siswa
sebelumnya. Sedangkan siswa yang sudah maju pindah
ke barisan paling belakang. Begitu seterusnya hingga
sesuai
dengan
banyaknya
bagian-bagian
tulang
tengkorak wajah.
6)
Guru mengulang permainan dengan menyebutkan kata
berikutnya “tulang pelindung otak”.
c. Konfirmasi (10 menit)
a.
Guru bersama siswa mengoreksi hasil yang dtempel
siswa.
b.
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya mengenai materi yang belum paham.
c.
Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
3. Kegiatan Akhir (5 Menit)
a. Evaluasi
Guru memberikan soal-soal latihan
b. Petutup
1. Guru menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya
2. Guru menutup pelajaran dengan hamdalah dan salam.
I. Penilaian
a. Prosedur Tes:
b. Jenis Tes:
c. Alat tes
Skor nilai pilihan ganda = benar x 4
= 5 x 4 = 20
Skor nilai esai = benar x 16
= 5 x 16=80
Skor akhir = 20+80=100
Tuntang, 8 Agustus 2016
POST TES SIKLUS II
Nama
:
No absen :
i. Pilihlah jawaban yang benar dengan menyilang salah satu huruf a, b,
c, atau d!
1.
Rangka kepala (tengkorak) di bagi menjadi 2 yaitu meliputi tulangtulang tengkorak wajah dan tulang…
2.
3.
4.
5.
a. Pelindung otak
c. pipi
b. tengkorak
d. hidung
Yang merupakan tulang tengkorak wajah yaitu…
a. Tulang dahi
c. tulang pelipis
b. 2 tulang hidung
d. tulang ubun-ubun
Yang merupakan tulang pelindung otak yaitu..
a. 2 tulang rahang atas
c. 2 tulang ubun-ubun
b. 2 tulang rahang bawah
d. 2 tulang air mata
2 tulang air mata merupakan tulang…
a. Tulang pipi
c. tulang pelipis
b. 2 tulang rahang atas
d. tengkorak wajah
2 tulang ubun-ubun merupakan tulang..
a. Pelindung otak
c. tulang langit-langit
b. Pelipis
d. tulang baji
ii. Jawablah titik-titik di bawah ini dengan memperhatikan gambar
dibawah !
6. Yang ditunjukkan oleh huruf a adalah bagian tulang…
7. Tulang mata ditunjukkan oleh huruf…
8. Tulang hidung ditunjukkan oleh huruf…
9. Tulang rahang atas ditunjukkan oleh huruf…
10. Huruf f menunjukkan bagian tulang…
Kuci jawaban
1. a.
6. Dahi
2. b.
7. B
3. c.
8. C
4. d.
9. E
5. a
10. Rahang bawah
DAFTAR NILAI SKK
Nama
: Arihatul Laili
Fakultas / Jurusan
: FTIK / PGMI
NIM
: 11512087
Dosen Pembimbing Akademik
: Miftachur Rif’ah Mahmud, M.Ag.
Dosen Pembimbing Skripsi
: Dr. Budiyono Saputro, S.Pd., M.Pd.
No.
1
Nama Kegiatan
OPAK STAIN Salatiga dengan tema:
“Progresifitas Kaum Muda, Kunci
Pelaksanaan
Status
Skor
05-07
Peserta
3
Peserta
3
Peserta
2
Peserta
2
Peserta
2
September 2012
Perubahan Indonesia.”
2
Orientasi Pengenalan Akademik dan
Kemahasiswaan (OPAK) Jurusan
09 September
2012
Tarbiyah STAIN Salatiga “Membangun
Gerakan Mahasiswa Tarbiyah sebagai
Tonggak Kebangkitan Pendidikan
Indonesia.”
3
Orientasi Dasar Keislaman (ODK)
dengan tema: “Membangun Karakter
10 September
2012
Keislaman Bertaraf Internasional di Era
Globalisasi Bahasa.”
4
Seminar Entrepreneurship dan
Perkoperasian 2012 dengan tema:
11 September
2012
“Explore your Entrepreneurship Talent.”
5
Achievment Motivation Training
Dengan AMT, Bangun Karakter Raih
12 September
2012
Prestasi.
6
Library User Education (Pendidikan
Pemakai Perpustkaan) oleh UPT
13 September
Peserta
2
Peserta
2
Peserta
2
Peserta
2
Peserta
2
Peserta
2
27 Januari 2013
Peserta
2
05 April 2013
Peserta
2
06-08 April
Peserta
2
Peserta
2
2012
Perpustakaan STAIN Salatiga.
7
Pra Youth Leadership Training dengan
Tema “Surat Cinta Pembasmi Galau”
8
Pendidikan dan Latihan Calon Pramuka
Pandega ke-22 (PLCPP XXII)
03 Oktober
2012
12-15 Oktober
2012
“Pendidikan Pramuka sebagai
Pembentuk Karakter Pandega yang
Berdisiplin dan Berkredibilitas Tinggi
untuk Membangun Indonesia.”
9
Penerimaan Anggota Baru JQH dengan
Tema “Membentuk Paradigma
17-18
November 2012
Mahasiswa Qur’ani dengan Panca Indra,
Akal, dan Hati.”
10
Tabligh Akbar bertajuk “Tafsir Tematik
01 Desember
dalam Upaya Menjawab Persoalan Israel
2012
dan Palestina Landasan QS. Al-Fath: 2627.”
11
Pelatihan Kaligrafi Jam’iyyatul Qurro’
Wal Huffadz (JQH) STAIN Salatiga.
12
Peringata Maulid Nabi Muhammad SAW
08 Desember
2012
tahun 1434 H.
13
Tahtimul Qur’an STAIN Salatiga.
14
MAPABA PMII “Membentuk Militansi
Kader untuk Menuju Mahasiswa yang
2013
Ideal.”
15
Seminar Pencegahan Bahaya NAPZA
(Narkotika, Psikotropoka, dan Zat
29 April2013
Adiktif), HIV/AIDS Mewaspadai
Pergaulan Bebas untuk Membentuk
2Remaja yang Tangguh dan Launching
PIK SAHAJASA (Pusat Informasi dan
Konseling Sahabat Remaja Salatiga)
STAIN Salatiga.
16
Tafsir Tematik “Sihir dalam Perspektif
04 Mei 2013
Peserta
2
27 Mei 2013
Peserta
8
27 Juni 2013
Peserta
8
30 Juni 2013
Peserta
2
19-20 Oktober
Peserta
2
09 Juni 2014
Peserta
2
15 Juni 2014
Panitia
3
02 Agustus
Panitia
3
Pengurus
4
Al-Qur’an dan Hukum Negara.”
17
Seminar Nasional Entrepreneurship
“Menumbuhkan Jiwa Entrepreneurship
Muda.”
18
Seminar Nasional dan Dialog Publik
“Penyesuaian Harga BBM Bersubsidi.”
19
Akhirussanah Ma’had STAIN Salatiga
“Pesantren sebagai Wadah
Perkembangan Karakter Pemuda Islam
yang Berakhlaqul Karumah dan Bernalar
Ilmiah.”
20
Ibtida’ Lembaga Dakwah Kampus
(LDK) Darul Amal “Mahasiswa Rabbani
2013
Pembangun Peradaban Negeri.”
21
IPST (Islamik Publik Speaking Training)
di Festival Dakwah MILAD XII
Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Darul
Amal STAIN Salatiga.
22
Haul dan Khotmil Qur’an Pondok
Pesantren Al-Hasan.
23
Masa Orientasi Santri (MOS) Pondok
Pesantren Al-Hasan,
24
Pengurus Sie Kesehatan Pondok
2014
Periode 2013-
Pesantren Putri Al-Hasan.
25
Wisata Religi dan Tadabur Alam Pondok
Pesantren Al-Hasan.
26
Peringatan Maulid Nabi Pondok
2014
02 November
Panitia
3
14 Januari 215
Panitia
3
2014
Pesantren Al-Hasan.
27
Syahadah Khotmil Qur’an
31 Mei 2015
Peserta
2
28
Masa Orientasi Santri (MOS) Pondok
06 Agustus
Panitia
3
Peserta
8
Pengurus
4
Peserta
8
Panitia
3
Peserta
2
Peserta
8
Peserta
8
Pesantren Putri Al-Hasan.
29
Seminar Nasional “Pemuda, Peradaban
Islam, dan Kemandirian.”
30
Pengurus Sie Kegiatan Pondok Pesantren
Al-Hasan.
31
Seminar Nasional “Peran Sistem
Ekonomi Islam dalam Meningkatkan
2015
02 September
2015
Periode 20142015
13 Oktober
2015
Stabilitas Ekonomi Global dengan
Mensinergikan Sektor Riil dan Sektor
Keuangan.”
32
Wisata Religi dan Tadabur Alam pondok
pesantren Al-Hasan.
33
IAIN Salatiga Bersholawat dan Orasi
Kebangsaan “Menyemai Nilai-nilai Islam
18 Oktober
2015
06 November
2015
Indonesia untuk Memperkokoh NKRI
dalam Mewujudkan Baldatun Toyyibatun
Warobbun Ghofur.”
34
Seminar Nasional “Hak Gender Kaum
24 Desember
Difabel dalam Perspektif Sosiologi dan
2015
Hukum Islam Himpunan Mahasiswa
Jurusan Ahwal Al-Syahshiyah”
35
Seminar Nasional “Penguatan Wawasan
Kebangsaan dan Nasionalisme.“
28 April 2016
36
Festifal Anak Sholeh Indonesia (FASI)
29 April 2016
Panitera
3
37
Nusantara Mengaji 300.000 Khataman
08 Mei 2016
Peserta
2
21 Mei 2016
Peserta
8
-
Peserta
2
Al-Qur’an “ Serentak se-Indonesia untuk
Keselamatan dan Kesejahteraan Bangsa.”
38
Seminar Nasional “ Pendidikan Agama
Menjadi Pelopor Kebangkitan Nasional
di Era Modern.”
39
Workshop Bercerita bersama: Kak Adin.
Jumlah Point
133
Salatiga,15 Agustus 2016
Wakil Dekan
Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama
Download