i PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI RANGKA MANUSIA DENGAN METODE PUZZLE PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh ARIHATUL LAILI NIM 115-12-087 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016 ii iii iv v MOTTO Kegagalan bukanlah suatu hal yang fatal, namun kesuksesan bukan pula suatu hal yang abadi karena hidup adalah untuk belajar dan untuk mendapatkan ridho-Nya Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula) (QS. Ar-Rahman: 60 ) . vi PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan kepada 1. Kedua orang tuaku Ibu (Rokhanah) dan Bapak (NurSalim) tersayang, sebagai wujud baktiku kepada beliau, yang telah membesarkan dan mendidikku dengan ikhlas, yang senantiasa memberikan dukungan, doa dan memenuhi kebutuhanku hingga jenjang S1. 2. Kakakku tersayang (Dwy Arina Farhatain) dan suaminya (Ghufron Asy’ari) yang selalu memotivasiku dan membantu kedua orang tuaku membiayai kebutuhan studiku. 3. Bapak ibu guru dan bapak ibu dosen yang telah mengamalkan ilmunya dari awal masuk bangku sekolah hingga sarjana serta bapak dosen pembimbing skripsiku Dr. Budiyono Saputro, M.Pd yang telah membimbing dan memberi arahan kepadaku. 4. Sahabat-sahabatku, dek Indah, mbak Alip, mbak Ayu, Kholis, Isna, Nia, Asih, mbak dewi, atul yang selalu membantu dan memberiku semangat. 5. Keluarga besar pondok pesantren Al-Hasan dan adik-adikku kamar Al-Alim pondok pesantren Al-Hasan (khususnya dek fira dan dek dani) yang selalu menyemangatiku dan yang sering aku repotkan. 6. Teman-teman seperjuangan PGMI IAIN Salatiga angkatan 2012 dan temanteman seperjuangan IAIN Salatiga angkatan 2012. vii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT atas limpahan nikmat, rahmat, hidayah serta inayah-Nya. Sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda nabi Agung Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya, yang telah membawa kita dari zaman kebodohan hingga zaman kaya ilmu pengetahuan seperti sekarang ini. Skripsi yang berjudul ”Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Rangka Manusia dengan Metode Puzzle pada Siswa Kelas IV Semester I MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017” ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan pada jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin berterima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.selaku Rektor IAIN Salatiga. 2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. 3. Ibu Peni Susapti, S. Si., M.Pd selaku ketua jurusan PGMI. viii 4. Ibu Miftachur Rif;ah Mahmud, M.Ag selaku dosen pembimbing akademik yang dengan sabar mendengarkan keluh kesah dan memberikan bimbingan kepada penulis selama menjadi mahasiswa IAIN Salatiga. 5. Bapak Dr. Budiyono Saputro, M.Pd selaku pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktunya membimbing dan memberikan arahan kepada penulis hingga terselesaikannya skripsi ini. 6. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya kepada penulis. 7. Bapak Misbakhul Munir, M.Pd.I selaku kepala MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang telah memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di MI Miftahul Huda Lopait. 8. Ibu Siti Rodhiah, S.Pd.I selaku wali kelas IV MI Miftahul Huda Lopait yang telah membantu proses penelitian ini. 9. Siswa siswi kelas IV MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang sudah berkenan menjadi subjek penelitian dan mengikuti jalannya penelitian dengan sungguh-sungguh. 10. Segenap bapak dan ibu guru MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang telah mendukung berjalannya penelitian ini. 11. Bapak Nur Salim dan Ibu Rokhanah selaku Kedua Orang tua yang senantiasa memberikan semangat dan dukungan kepada penulis. 12. Teman-teman PGMI IAIN Salatiga angkatan 2012, teman-teman IAIN Salatiga angkatan 2012, teman-teman pondok pesantren Al-Hasan, teman- ix teman UIN Walisongo serta pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. Semoga atas bantuan dan kerja sama yang telah diberikan menjadi amal baik dan mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penelitian ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu, saran untuk pembaca selalu penulis harapkan demi kesempurnaan penelitian ini. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua yang membutuhkan. Salatiga, September 2016 Penulis x ABSTRAK Laili, Arihatul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Rangka Manusia dengan Metode Puzzle Pada Siswa Kelas IV Semester I MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dr. Budiyono Saputro, M.Pd. Kata Kunci:Metode Puzzle, Rangka Manusa, Hasil Belajar IPA Penelitian ini di latarbelakangi oleh kenyataan bahwa hasil belajar siswa kelas IV MI Miftahul Huda Lopait dalam pembelajaran IPA materi Rangka Manusia masih rendah. Hal ini ditunjukkan oleh data persentase siswa yang belum tuntas atau belum mencapai nilai KKM pada hasil belajar prasiklus sebanyak 57,69 % atau 15 siswa dari 26 siswa. Permasalahan dalam Pembelajaran IPA yang disampaikan secara monoton dengan menggunakan strategi yang tidak sesuai dengan materi pelajaran, serta keterbatatasan alat peraga mengakibatkan kurangnya motivasi dan minat belajar siswa, sehingga hasil belajar yang didapatkan tidak mencapai nilai KKM. Dunia anak adalah dunia untuk bermain dan belajar. Anak akan lebih mudah menangkap ilmu jika diberikan lewat permainan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode permainan puzzle sebagai alternatif yang digunakan dalam pembelajaran IPA materi rangka manusia. Karena puzzle merupakan salah satu jenis permainan yang bersifat edukatif yang dapat meningkatkan keterampilan kognitif, meningkatkan keterampilan motorik halus, melatih nalar dan daya ingat, melatih kesabaran, menambah pengetahuan, serta meningkatkan keterampilan sosial anak. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 26 siswa, yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus yang setiap siklusnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Data diambil dari nilai akhir siswa, dokumentasi, observasi dengan mengamati perilaku siswa dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian dikatakan bahwa penggunaan metode puzzle dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi rangka manusia pada siswa kelas IV MI Miftahul Huda Lopait KecamatanTuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Bukti adanya peningkatan hasil belajar IPA adalah persentase hasil belajar dari siklus I ke siklus II sebanyak 19,23%. Pada siklus I siswa yang tuntas 18 siswa atau 69,23% dan siswa yang belum tuntas 8 siswa atau 30,76% dengan rata-rata 69,53. Pada siklus II siswa yang tuntas 23 siswa atau 88,46% dan siswa yang belum tuntas 3 siswa atau 11,53% dengan rata-rata 79,53% dari 26 siswa. xi DAFTAR ISI LEMBAR BERLOGO……………………………………………….. i JUDUL……………………………………………………………….. ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ….............................................. iii PENGESAHAN KELULUSAN…………………………………….. iv PERNYATAN KEASLIAN TULISAN……………………………. v MOTTO…………………………………………………………….… vi PERSEMBAHAN……………………………………………………. vii KATA PENGANTAR……………………………………………….. viii ABSTRAK…………………………………………………………… xi DAFTAR ISI…………………………………………………………. xii DAFTAR TABEL……………………………………………………. xv DAFTAR GAMBAR………………………………………………… xvi BAB I PENDAHULUAN……………………………………………. 1 A. Latar Belakang Masalah …………………………………….. 1 B. Rumusan Masalah ……………………………………………. 4 C. Tujuan Penelitian …………………………………………….. 4 xii D. Manfaat Penelitian……………………………………………. 5 E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan …...………… 5 F. Definisi Operasional………………………………………….. 7 G. Metodologi Penelitian………………………………………… 8 H. Sistematika Penulisan………………………………………… 13 BAB II LANDASAN TEORI……………………………………… 15 A. Hasil Belajar………………………………………………….. 15 B. IPA……………………………………………………………. 23 C. Materi Rangka Manusia ……………………………………… 25 D. Metode Puzzle…………………………………………………. 31 BAB III PAPARAN HASIL PENELITIAN……………………… 36 A. Subyek Penelitian…………………………………………….. 36 B. Pelaksanaan Penelitian ……………………………………….. 36 1. Deskripsi Siklus I ………………………………………… 38 2. Deskripsi Siklus II ……………………………………….. 44 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN…………………………. 50 A. Deskripsi Paparan Siklus …………………………………….. 50 B. Pembahasan…………………………………………………… 67 BAB V PENUTUP………………………………………………… 71 A. Kesimpulan…………………………………………………… 71 xiii B. Saran …………………………………………………………. 71 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………… 74 LAMPIRAN………………………………………………………….. 75 xiv DAFTAR TABEL Tabel 1. Penggolongan tingkat IQ..…………………………………………… 19 Tabel 2. Nama siswa kelas IV MI Miftahul Huda Lopait………………………36 Tabel 3. Jadwal alokasi waktu penelitian…………………………………….. 37 Tabel 4. Hasil belajar siswa prasiklus………………………………………… 50 Tabel 5. Hasil belajar siklus I…………………….…………………………… 52 Tabel 6. Hasil lembar pengamatan guru siklus I…....………………………… 54 Tabel 7. Hasil lembar pengamatan siswa siklus I ..…………………………… 58 Tabel 8. Hasil belajar siswa siklus II………………………………………… 60 Tabel 9. Hasil lembar pengamatan guru siklus II…………..…………………. 62 Tabel 10. Hasil lembar pengamatan siswa siklus II……………………………. 66 Tabel 11. Hasil belajar siswa yang mencapai nilai KKM……………………. 67 Tabel 12. Siswa kelas IV………………………………………………………. 81 Tabel 13. Lembar pengamatan siswa pada siklus I……………………………. 83 Tabel 14. Lembar pengamatan siswa siklus II……………..…………………. 85 Tabel 15. Lembar Pengamatan guru siklus I………………………………… 87 Tabel 16. Lembar Pengamatan guru siklus II………………..………………… 91 xv DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Bagan siklus PTK………………………………………… 11 Gambar 2. Tengkorak………………………………………………… 26 Gambar 3. Tulang belakang…………………………………………… 28 Gambar 4. Tulang rusuk dan tulang dada…………………………….. 28 Gambar 5. Tulang gelang bahu……………………………………….. 28 Gambar 6. Tulang gelang panggul……………………………………. 28 Gambar 7. Tulang anggota gerak atas…………………………………..29 Gambar 8. Tulang anggota gerak bawah……………………………… 29 Gambar 9. Persentase nilai prasiklus ………………………………… 68 Gambar 10. Persentase nilai siklus I………………………………….. 68 Gambar 11. Persentase nilai siklus II………………………………… 69 Gambar 12. Peningkatan hasil belajar siswa……………………………69 Gambar 13. Guru menghampiri siswa yang kesulitan……………….. 76 Gambar 14. Siswa saat membuat wayang-wayangan………………… 76 Gambar 15. Wayang-wayangan yang belum ditempel lidi…………. xvi 77 Gambar 16. Wayang yang sudah ditempel lidi………………………. 77 Gambar 17. Guru menjelaskan materi pelajaran……………………… 78 Gambar 18. Guru menjelaskan menggunakan media pembelajaran… 78 Gambar 19. Aktifitas siswa saat melakukan permainan……………… 79 Gambar 20. Guru dan siswa mengoreksi hasil permainan…………… 79 Gambar 21. Siswa mengerjakan latihan soal..………………………… 80 Gambar 22. Siswa dan guru mengoreksi hasil latihan soal…..…..….. 80 xvii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan alam merupakan rumpun ilmu yang memiliki karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena-fenomena, gejala-gejala maupun perubahan-perubahan alam yang faktual (factual), baik berupa kenyataan (reality) atau kejadian (event) dan hubungan sebab-akibatnya (Wisudawati dan Eka, 2013:22). Peserta didik dalam proses belajar ilmu pengetahuan alam diharapkan mampu memahami serta mampu memecahkan masalah yang mereka jumpai di alam sekitar.Akan tetapi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam oleh sekolah di Indonesia sejauh ini masih didominasi oleh pembelajaran konvensional dengan paradigma mengajarnya.Siswa diposisikan sebagai objek, siswa dianggap tidak tahu dan belum tahu apa-apa, sementara guru memposisikan diri sebagai yang mempunyai pengetahuan. Guru ceramah dan menggurui, otoritas tertinggi adalah guru. Maka sudah saatnya paradigma guru mengajar diganti dengan paradigma belajar.Dalam paradigma belajar, siswa diposisikan sebagai subjek. Pengetahuan bukan sesuatu yang sudah jadi, tetapi suatu proses yang harus dipraktekkan, dipikirkan, dan dikonstruksikan siswa. Pembelajaran IPA yang disampaikan secara monoton dengan menggunakan strategi yang tidak sesuai dengan materi pelajaran, serta 1 keterbatatasan alat peraga juga akan mengakibatkan peserta didik kurangnya motivasi dan minat belajar siswa. Sehingga sebagai seorang pendidik harus mengerti potensi yang dimiliki para peserta didik. Para pendidik dalam mengajar diharapkan tidak hanya menggunakan metode yang sama dalam materi yang berbeda karena siswa akan cenderung merasa bosan. Apalagi pada pembelajaran IPA khususnya pada materi Rangka Manusia yang memiliki pokok bahasan cukup banyak hafalan. Keterbatasan alat peraga Rangka Manusia akan menjadi faktor dalam meningkatkan minat belajar siswa. Siswa akan cepat bosan jika guru hanya menggunakan metode yang monoton,sehingga hasil belajar yang didapatkanpun akan menjadi rendah. Untuk menghilangkan kebosanan selama mengikuti pelajaran, peserta didik akan membuat suatu aktivitas yang menurut mereka lebih menarik dan asyik, seperti ngobrol sendiri atau mengganggu teman yang sedang serius belajar. Sehingga dengan adanya kegaduhan yang diciptakan oleh peserta didik, pembelajaran IPAakan kurang kondusif. Dalam hal ini peran guru dalam proses pembelajaran ilmu pengetahuan alam sangat penting terutama dalam menyusun strategi, metode maupun media pembelajaran yang tepat. Berdasarkan observasi pada tanggal 26 juli 2016, pada kelas IV MI Miftahul Huda Lopait menunjukkan bahwa kemampuan dalam menyerap materi pelajaran IPA materi Rangka Manusia tergolong masih rendah. Hal ini dapat dilihat masih banyak sisiwa yang belum mencapai KKM yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu 70 pada tes prasiklus. Hanya 11 siswa 2 yang tuntas dan dapat mencapai nilai KKM 70 atau sebanyak 42,30 % dan siswa yang belum tuntas ada 15 siswa atau sebanayak 57,69 % dengan rata-rata 63,69 dari 26 siswa dalam satu kelas. Agar pelajaran IPA khususnya pada materi rangka manusia dapat mencapai suatu keberhasilan dan sasaran yang tepat, sebagai seorang guru harus bisa memilih dan merencanakan metode pembelajaran yang akan digunakan dalam penyampaian berbagai masalah pendidikan. Metode pembelajaran merupakan suatu cara yang dilakukan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditentukan (Wisudawati dan Eka, 2013:144). Sebagai mana kita ketahui bahwa metode megajar merupakan sarana interaksi guru dengan siswa di dalam kegiatan belajar mengajar.Dengan demikian yang perlu diperhatikan oleh guru adalah ketepatan memilih metode pembelajaran. permainan puzzle merupakan metode alternatif bagi guru untuk digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas khususnya pembelajaran IPA. Karena dunia anak adalah dunia untuk bermain dan belajar. Anak akan lebih mudah menangkap ilmu jika diberikan lewat permainan. Menurut Rita (2013) puzzle merupakan salah satu jenis permainan yang bersifat edukatif yang dapat meningkatkan keterampilan kognitif, meningkatkan keterampilan motorik halus, melatih nalar dan daya ingat, melatih kesabaran, menambah pengetahuan, serta meningkatkan keterampilan sosial anak. Pada proses pembelajaran IPA terutama materi rangka manusia agar peserta didik lebih termotivasi dan lebih aktif dalam mengikuti 3 pembelajaran maka digunakan metode pembelajaran puzzle untuk menarik minat belajar siswa. Begitu pentingnya prestasi dalam pembelajaran IPA, maka penulis tertarik untuk mengangkat masalah ini melalui penelitian dengan judul PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI RANGKA MANUSIA DENGAN METODE PUZZLE PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu : Apakah penggunaan metode puzzle dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi rangka manusia pada siswa kelas IV semester I MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian permasalahan di atas, dapat dirumuskan bahwa penelitian ini bertujuan : Untuk mengetahui penggunaan metode puzzle dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi rangka manusia pada siswa kelas IV semester I MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran2016/2017. 4 D. Manfaat Penelitian Dari penulisan ini diharapkan nantinya akan memberikan manfaat bagi semua kalangan pendidik di lembaga sekolah pada umumnya. Adapun manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut : 1. Manfaat teoritis Dapat menambah khasanah teori yang sudah ada dan meningkatkan kualitas pembelajaran. 2. Manfaat praktis a. Sebagai bahan masukan bagi para guru agar menemukan strategi pembelajaran yang tepat (tidak konvensional), tetapi bersifat variatif dan inovatif. b. Proses belajar mengajar materi rangka tubuh manusia menjadi menarik dan menyenangkan serta hasil belajar ipa menjadi meningkat. c. Meningkatkan mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa. E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan Hipotesis atau jawaban sementara terhadap penelitian banyak memberi manfaat bagi pelaksanaan penelitian.Hasil suatu penelitian pada hakikatnya adalah suatu jawaban pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan di dalam perencanaan penelitian.Untuk mengarahkan kepada hasil penelitian ini maka di dalam penelitian perlu dirumuskan jawaban sementara dari penelitian ini. Manfaat tersebut antara lain dalam hal 5 verifikasi data terutama dalam menetapkan instrument yang digunakan, teknik analisis data, dan menetapkan sampel penelitian (Amiruddin, 2012: 15). 1. Hipotesis Tindakan Adapun hipotesis atau jawaban sementera dari penelitian ini adalah penggunaan metode puzzle dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi rangka manusia pada siswa kelas IV semester I MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran2016/2017. 2. Indikator Keberhasilan Penggunaan metode puzzle ini dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai. Indikator pencapaian hasil belajar dibuat untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.Indikator pencapaian hasil belajar merupakan acuan yang digunakan dalam melakukan penelitian (Direktorat Pendidikan Madrasah, 2010: 43). Adapun indikator yang dirumuskan adalah: a. Secara Individu Siswa dapat mencapai nilai ≥ 70 sesuai dengan KKM yang telah ditentukan daari sekolah pada materi rangka manusia. b. Secara Klasikal Siklus akan berhenti apabila ≥ 85% dari total siswa dalam satu kelas mendapat nilai ≥70. 6 F. Definisi Operasional Agar tidak terjadi penyimpangan dari pokok permasalahan yang akan penulis bahas, maka untuk lebih jelasnya, penulis menguraikan arti katakata yang sesuai dalam judul. 1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah perubahan perilaku individu yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.Perubahan perilaku tersebut diperoleh setelah siswa menyelesaikan program pembelajarannya melalui interaksi dengan berbagai sumber belajar dan lingkungan belajar (Rusmono, 2012: 10). 2. Materi Materi merupakan sesuatu yang menjadi bahan untuk dijadikan dipikirkan dibicarakan dikarangkan. 3. Rangka manusia Tulang-tulang yang tersusun secara teratur dalam tubuh manusia yang memiliki fungsi sebagai penopang tubuh, tempat melekatnya otot. 4. Metode Secara umum metode diartikan sebagai cara melakukan sesuatu. Secara khusus, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara atau pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan. Selain itu, metode juga merupakan berbagai teknik dan 7 sumber daya terkait lainnya agar terjadi proses pembelajaran pada diri pembelajar (Aqib, 2014:102). 5. Puzzle Puzzle adalah salah satu permainan yang dapat mengasah kemampuan rekonstruksi (menyusun dan merangkai kembali) pada diri anak (putra, 2013: 50). Menurut suraji (2014: 203) puzzle merupakan permainan edukatif yang dapat merangsang kemampuan anak dengan cara bongkar pasang, merangkai, dan menggabungkan beerapa potongan gambar menjadi suatu bentuk gambar yang utuh dan sempurna. Berdasarkan penjelasan menurut para ahli tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa puzzle adalah salah satu permainan edukatif yang dapat merangsang kemampuan anak dengan memasangkan, menggabungkan, merangkai gambar, tulisan ataupun bentuk menjadi gambar, tulisan dan bentuk yang sempurna. Puzzle dalam penelitian ini berupa potongan-potongan lidi yang nantinya dipasang di belakang potongan gambar tubuh manusia oleh siswa dengan berkelompok. G. Metodologi Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian tindakan kelas, penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas.Fokus PTK pada siswa atau PBM yang terjadi di kelas. Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan 8 permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan pengembangan profesinya. Jadi dalam penelitian tindakan kelas ada tiga unsur atau konsep, yaitu sebagai berikut : a. Penelitian Penelitian adalah aktivitas mencermati suatu objek tertentu melalui metodologi ilmiah dengan mengumpulkan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah. b. Tindakan Tindakan adalah suatu aktivitas yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang berberntuk siklus kegiatan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu atau kualitas proses belajar mengajar. c. Kelas Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru (Kunandar, 2008:45). 2. Subyek Penelitian Dalam PTK ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten semarang yang berjumlah dari 26 siswa. Yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. 9 3. Langkah-langkah Penelitian a. Perencanaan Tindakan Perencanaan adalah persiapan yang dilakukan untuk pelaksanaan PTK, antara lain yaitu: menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan peralatan yang akandigunakan dalam pembelajaran, dan menyiapkan instrument penelitian. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan merupakan deskripsi tindakan yang akan dilakukan, skenario kerja tindakan perbaikan yang akan dikerjakan dan prosedur tindakan yang akan diterapkan (Kunandar, 2008:129). c. Pengamatan Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan untuk mengamati proses belajar mengajar dengan menggunakan lembar observasi yaitu guru dan siswa. d. Refleksi Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tindakan seberapa jauh tingkat perubahan perilaku siswa sebelum dan sesudah dilakukan tindakan khususnya dalam tingkat pemahaman siswa. Dengan refleksi akan diperoleh masukan yang dapat untuk 10 memperbaiki tindakan berikutnya. Adapun bahan yang direfleksikan adalah hasil dari langkah perencanaan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan.Kemudian hasil catatan tersebut didiskusikan bersama-sama antara peneliti dan guru (pola kolaboratif). Hasil yang dicapai dibandingkan dengan targer yang telah ditetapkan sebelumnya. Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan SIKLUS II Refleksi Pelaksanaan Pengamatan ? Gambar 1. Siklus PTK ( Arikunto, 2007: 16) 4. Instrumen Penelitian Instrument merupakan alat pengumpul data dalam penelitian, instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar soalsoal, lembar observasi. 5. Teknik Pengumpulan Data 11 Pengumpulan data dalam PTK seperti pada umumnya suatu penelitian adalah dengan menggunakan menggunakan instrument. Berikut ini beberapa macam pengumpulan data yang dapat dipergunakan dalam penelitian tindakan kelas : a. Observasi Observasi atau pengamatan adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran (Kunandar, 2008:143). b. Wawancara Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu dan memiliki relevansi dengan permasalahan penelitian tindakan kelas. c. Dokumen Ada beberapa dokumen yang dapat membantu peneliti dalam mengumpulkan data penelitian yang ada relevansinya dengan permasalahan dalam penelitian tindakan kelas, seperti : 1) Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2) Lembar observasi 3) Foto dokumentasi kegiatan pembelajaran 12 d. Tes Tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang atau sejumlah orang untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat perkembangan salah satu atau beberapa aspek psikologi di dalam dirinya.Tes yang digunakan peneliti berupa tes tertulisberkaitan dengan materi ajar. 6. Analisis Data Dalam pelaksanaan penelitian kelas, ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti, yakni: a. Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa)dapat dianalisis secara deskriptif. Dalam hal ini peneliti menggunakan statistik deskriptif. b. Data kualitatif, yaitu data yang berupa hasil informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa berkaitan dengan tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap belajar yang baru (afektif), aktivitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar, dan sejenisnya dapat dianalisis secara kualitatif (Kunandar, 2008:128). H. Sistematika Penulisan Dari uraian di atas, dapat disusun sistematika penulisan skripsi sebagai berikut : BAB I Pendahuluan. Pada bab ini mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis 13 tindakan, definisi operasional, metodologi penelitian dan sistematika penulisan BAB II Landasan Teori. Pada bab ini penulis mengemukakan landasan teori dari pengertian peningkatan hasil belajar, faktor-fatktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, cirri-ciri belajar, tinjauan tentang rangka manusia, tinjauan tentang metode puzzle. BAB III Paparan Hasil Penelitian. Pada bab ini berisi gambaran umum MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang dan pelaksanaan penelitian. BAB IV Analisis Hasil Penelitian. Pada bab ini berisi hasil penilitian meliputi deskripsi persiklus dan pembahasan BAB V Penutup. Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran. 14 BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil Belajar 1. Definisi Belajar Belajar adalah lingkungan.Peruahan suatu yang perubahan dimaksud kegiatan reaksi mencakup terhadap pengetahuan, kecakapan, tingkah laku, yang diperoleh melalui latihan (pengalaman) (Ahmad, 2013: 2). Belajar juga dpat didefinisikan sebagai suatu aktivitas atau proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. Dalam konteks menjadi tahu atau proses memperoleh pengetahuan, menurut pemahaman sains konvensional. Kontak manusia dengan alam diistilahkan dengan pengalaman (Suyono, 2014: 9). Berdasarkan definisi belajar dari para ahli, maka belajar merupakan suatu aktivitas, kegiatan, dan usaha sadar seseorang dalam upaya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan perubahan tingkah laku dari yang awalnya tidak tahu menjadi tahu, dari yang awalnya tidak paham menjadi paham, dan dari tidak bisa menjadi bisa. 2. Ciri-ciri Belajar Dari definisi-definisi belajar Menurut Baharudin dan Wahyuni (2008:15) menyimpulkan adanya beberapa ciri belajar, yaitu: 15 a. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku(change behavior). Ini berarti, bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil. b. Perubahan perilaku relative permanent. Ini berarti, bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah. c. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial. d. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah laku. 3. Hasil Belajar Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, psikomotor sebagai sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013:5). Pengertian tentang hasil belajar sebagaimana diuraikan di atas dipertegas lagi oleh Nawawi dalam K. Brahim (2007) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa mempelajari materi pelajaran di sekolah yang 16 dinyatakan dalam skor atau nilai yang di peroleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi tertentu. Menurut Susanto (2013: 5) Secara sederhana, yang dimaksut dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan intruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar.Anak yang berhasil adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan intruksional. 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Menurut Baharudin dan Wahyuni (2008: 19), Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar. a. Faktor Internal Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu.Faktor-faktor internalini meliputi faktor fisiologis dan Psikologis. 17 1) Faktor fisiologis Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu.Faktor-faktor ini dibedakan menjadi dua macam.Pertama, keadaan tonus jasmani. Keadaan tonus jasmani pada umumnya sangat mempengaruhi aktivitas belajar seseorang. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu. Sebaliknya, kondisi fisik yang lemah atau sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal. Kedua keadaan fungsi jasmani/fisiologis.selama proses belajar berlangsung, peran fungsi fisiologis pada tubuh manusia sangat mempengaruhi hasil belajar, terutama panca indra. Panca indra yang berfungsi dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula. Dalam proses belajar, panca indra merupakan pintu masuk bagi segala informasi yang diterima dan ditangkap oleh manusia, sehingga manusia dapat mengenal dunia luar. 2) Faktor psikologis Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang utama mempengaruhi proses belajar adalah kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap, dan bakat. 18 a) Kecerdasan/ intelegensi siswa Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam proses belajar siswa, karena itu menentukan kualitas belajar siswa. Semakin tinggi tingkat intelegensi seorang individu, semakin besar peluang individu tersebut meraih sukses dalam belajar.Sebaliknya, semakin rendah tingkat intelegensi individu, semakin sulit individu itu mencapai kesuksesan belajar. Para ahli membagi tingkatan IQ bermacam-macam, salah satunya adalah penggolongan tingkat IQ berdasarkan tes Standford-Binet yang telah direvisi oleh Terman dan Merill sebagai berikut (Fudaryanto, 2002). Tabel 1. Penggolongan tingkat IQ Tingkat kecerdasan (IQ) Klasifikasi 140 – 169 Amat Superior 120 – 139 Superior 110 -119 Rata-rata tinggi 90 – 109 Rata-rata 80 – 89 Rata-rata rendah 70 – 79 Batas lemah mental 20 – 69 Lemah mental 19 Dari tabel tersebut, dapat diketahui ada 7 penggolongan tingkat kecerdasan manusia, yaitu: (1)Kelompok kecerdasan amat superior (very superior) merentang antara IQ140 – IQ 169. (2) Kelompok kecerdasan superior merentang antara IQ 102 – IQ 139. (3)Kelompok rata-rata tinggi merentang antara IQ 110 – IQ 119. (4)Kelompok rata-rata merentang antara antara IQ 90 – IQ 109. (5) Kelompok rata-rata rendah merentang antara IQ 80 – IQ 89. (6) Kelompok batas lemah mental berada pada IQ 70 – IQ 79. (7) Kelompok batas lemah mental berada pada IQ 20 – IQ 69, yang termasukdalam kecerdasan tingkat ini antara lain debil, imbisil, idiot. b) Motivasi Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kefektifan kegiatan belajar.Motivasi adalah faktor yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar.Motivasi dari sumberya dibagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah semua faktor yang berasal dari dalam diri individu dan memberikan dorongan untuk melakukan sesuatu. Seperti siswa yang gemar membaca buku, maka ia tidak perlu disuruh-suruh untuk membaca, karena membaca tidak hanya menjadi hobinya, tetapi juga 20 telah bisa menjadi kebuthannya. Dalam proses belajar, motivasi intrinsik memiliki penagaruh yang besar karena motivasi intrinsik relatif lebih lama dan tidak tergantung pada motivasi dari luar. Motivasi ekstrinsik adalah faktor yang datang dari luar individu tetapi memberi pengaruh terhadap kemauan untuk belajar.seperti pujian, peratuaran, tata tertib, teladan guru, orang tua. c) Minat Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tingi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat juga menjadi faktor yang mempengaruhi proses belajar seperti halnya kecerdasan dan motivasi. Jika seseorang tidak memiliki minat untuk belajar, maka ia tidak bersemangat atau bahkan tidak mau untuk belajar dan hasil belajar pun akan menurun. Oleh karena itu seorang pendidik harus mampu membangkitkan minat peserta didik agar tertarik pada materi pelajaran yang akan dipelajari. d) Sikap Sikap siswa dalam belajar dalam proses belajar dapat mempengaruhi pada hasil belajar. Sikap siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh perasaan senang atau tidak senang pada performan guru, pelajaran, atau lingkungan 21 sekitar.Untuk mengantisipasi munculnya sikap negatif dalam belajar, guru sebaiknya berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk siswa.Guru juga perlu menyajikan pelajaran dengan baik dan semenarik mungkin sehingga membuat siswa senang untuk mengikuti pelajaran. e) Bakat Bakat adalah kemampuan sesorang yang menjadi salah satu komponen yang diperlukan dalam proses belajar seseorang (Baharudin dan Wahyuni, 2008:25). Bakat juga merupakan kemampuan atau potensi dasar yang dimiliki oleh seseorang.Karena pada dasarnya setiap orang memiliki bakat dalam dirinya. b. Faktor Eksternal Faktor Eksternal adalah faktor-fator yang berasal dari luar diri individu. Menurut Sriyanti, dkk (2009: 24). faktor-faktor eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial. 1) Faktor nonsosial Faktor nonsosial adalah faktor di luar individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar.Kondisi fisik berupa cuaca, alat, gedung, dan sejenisnya. 2) Faktr sosial Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa manusia.Faktor eksternal yang bersifat sosial, bisa 22 dipilah menjadi faktor yang berasal dari keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.Misalnya, kehadiran orang dalam belajar, kedekatan hubungan antara anak dengan orang lain, keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga, hubungan antar personil sekolah dan sebagainya. B. IPA 1. Pengertian IPA Ahmadi dan Supatmo (2000: 1) mengatakan IPA merupakan suatu ilmu teoritis, tetapi teori tersebut didasarkan atas pengamatan percobaan-percobaanterhadap gejala-gejala alam.Betapa pun indahnya suatu teori dirumuskan, tidaklah dapat dipertahankan jika tidak sesuai dengan hasil-hasil pengamatan/observasi.Fakta-fakta tentang gejala kebendaan/alam diselidiki, dan diuji berulang-ulang melalui percobaan-percobaan (eksperimen), kemudian berdasarkan hasil eksperimen itulah dirumuskan keterangan ilmiahnya (teorinya). Teori tidak dapat berdiri sendiri, teori selalu didasari oleh suatu hasil pengamatan. Dari pendapat Ahmadi dan Supatmo tersebut dapat dikatakan bahwa IPA merupakan suatu teori-teori tentang gejala alam yang didasarka pada pengamatan dalam percobaan-percobaan. Untuk memperoleh pengetahuan teori tersebut digunakan cara dengan yang disebut metode ilmiah. Metode ilmiah ini merupakan metode yang digunakan dalam IPA. 23 2. Fungsi dan Tujuan Menurut Departemen Agama RI Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam (2004: 26) Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Madrasah Ibtidaiyah (MI) berfungsi untuk menguasai konsep dan manfaat Pengetahuan Alam dalam kehidupan sehari-hari serta untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan selanjutnya, serta bertujuan: a. Menanamkan pengetahuan dan konsep-konsep Pengetahuan Alam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. b. Menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap Pengetahuan Alam dan teknologi. c. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. d. Ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam. e. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi anatara Pengetahuan Alam, lingkungan, teknologi dan masyarakat. f. Menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Allah SWT. 3. Ruang Lingkup Ruang lingkup mata pelajaran Pengetahuan Alam meliputi dua aspek: 24 a. Kerja ilmiah yang mencakup: penyelidikan/penelitian, berkomunikasi ilmiah, pengembangan kreativitas dan pemecahan masalah, sikap dan nilai ilmiah. b. Pemahaman konsep dan penerapannya, yang mencakup: 1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan. 2) Benda materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas. 3) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan pesawat sederhana. 4) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya. 5) Pengetahuan Alam, lingkungan, teknologi dan masyarakat merupakan penerapan konsep Pengetahuan Alam dan saling keterkaitannya dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat melalui pembuatan suatu karya teknologi sederhana termasuk merancang dan membuat. C. Materi Rangka Manusia 1. Standar Kompetensi Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya. 2. Kompetensi Dasar 25 Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya. 3. Rangka Manusia Menurut Wahyono dan setyo (2008: 1) rangka manusia adalah tulang-tulang yang bersambungan dan tersusun secara teratur.Rangka manusia terdiri atas tiga bagian, yaitu ranggka kepala (tengkorak), rangka badan, dan rangka anggota gerak. a. Rangka kepala (tengkorak) Rangka kepala (tengkorak) meliputi tulang-tulang tengkorak wajar dan tulang pelindung otak. 1) Tulang-tulang tengkorak wajah terdiri atas: 2 tulang hidung, 2 tulang pipi, 2 tulang rahang atas dan tulang rahang bawah, 2 tulang air mata, tulang langit-langit, tulang lidah. Gambar 2. Tengkorak (sumber: oktaviakurni4.blogspot.com) 2) Tulang pelindung otak meliputi: 1 tulang dahi, 1 tulang kepala belakang, 2 tulang pelipis, 2 tulang ubun-ubun, 26 2 tulang baji, dan tulang tapis. b. Rangka badan Rangka badan meliputi tulang belakang, tulang rusuk, tulang dada, tulang gelang bahu, tulang gelang panggul. 1) Tulang belakang terdiri atas: 7 ruastulang leher, 12 ruas tulang punggung, 5 ruas tulang pinggang, 5 ruas tulang kelangkang, dan 4 ruas tulang ekor. 2) Tulang rusuk terdiri atas: 7 pasang tulang rusuk sejati, 3 pasang tulang rusuk palsu, dan 2 pasang tulang rusuk melayang. 3) Tulang dada terdiri atas tiga bagian, yaitu: Tangkai atau hulu, Badan, dan Taju pedang. Tulang dada merupakan tempat melekatnya tulang rusuk bagian depan. Tulang rusuk dan tulang dada membentuk rongga dada.Di atas rongga dada terdapat rangka bahu.Rangka bahu dibentuk oleh tulang gelang bahu.Tulang gelang bahu tersusun dari sepasang tulang belikat dan tulang selangka.Pada badan bagian 27 bawah terdapat rangka panggul.Rangka panggul dibentuk oleh tulang gelang panggul.Tulang gelang panggul dibentuk oleh 2 tulang usus, 2 tulang duduk, dan 2 tulang kemaluan. (a)Gambar 3.Tulang belakang; (b) Gambar 4.Tulang rusuk dan tulang dada; (c) Gambar 5.Tulang gelang bahu; (d) Gambar 6.tulang gelang panggul ( Sumber: kotakipa.blogspot.co.id) Rangka anggota gerak terdiri atas tulang-tulang anggota gerak atas (tangan) dan tulang-tulang anggota gerak bawah (tungkai). 1) Tulang-tulang anggota gerak atas (tangan) yaitu: Tulang lengan atas, Tulang hasta, 28 Tulang pengumpil, Tulang pergelangan tangan Tulang telapak tangan Tulang ruas-ruas jari gambar 7. Tulang anggota gerak atas (sumber: umibadriyah.blogspot.com) 2) Tulang-tulang anggota gerak bawah (tungkai), yaitu: Tulang paha, tulang kering, tulang betis, tulang tempurung lutut, tulang telapak kaki, tulang pergelangan kaki, dan tulang ruas-ruas jari Gambar 8. Tulang anggota gerak bawah (sumber: umibadriyah.blogspot.com) 4. Fungsi rangka bagi makhluk hidup antara lain: 1) Menguatkan dan menegakkan tubuh Bentuk rangka manusia sangat kokoh sehingga kita dapat berdiri dengan tegak, berjalan, bahkan berlari dengan cepat. 2) Menentukan bentuk tubuh Karena memiliki rangka, tubuh memiliki bentuk.Bahkan bentuk tubuh juga dapat digunakan sebagai ciri seseorang.Seseorang dapat dikenali meski masih dikejauhan dengan memperhatikan bentuk tubuhnya.Misalnya, tinggi, pendek, besar, kecil, dan sebagainya.Jika tubuh hanya terdiri 29 atas daging saja, maka tubuh hanya menjadi tumpukan daging saja. 3) Tempat melekatnya otot Otot berfungsi menggerakkan anggota badan.Otot melekat pada rangka.Jika tubuh tidak memiliki rangka, maka otot tidak memiliki tempat melekat. Otot bekerja sama melakukan suatu gerakan. Ketiadaan salah satunya menyebabkan yang lain tidak berfungsi. 4) Melindung bagian tubuh yang penting dan Halus Rangka merupakan bagian tubuh yang paling keras.Sifatnya yang keras berfungsi untuk melindungi bagian dalam tubuh yang rapuh.Rapuh disini berarti mudah terluka, rusak, atau hancur karena benturan benda keras. Contoh rangka yang melindungi bagian dalam tubuh rapuh antara lain: a) Rangka kepala melindungi otak, mata, telinga, hidung, dan saluran pernapasan bagian atas. b) Rangka rongga dada melindungi paru-paru, jantung, dan alat pencernaan. c) Rangka pinggul melindungi alat pencernaan dan alat reproduksi. Karena pentingnya bagian-bagian tubuh tersebut, maka berhati-hatilah saat bermain.Jangan memukul tubuh dengan benda keras dan tajam. 30 D. Metode Puzzle 1. Pengertian Metode Puzzle a. Pengertian Metode Dalam kamus umum bahasa Indonesia metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan (Surayin, 2001: 342). Pendapat lain mengatakan bahwa metode adalahcara atau pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan. Metode juga merupakan berbagai teknik dan sumber daya terkait lainnya agar terjadi proses pembelajaran pada diri pembelajar (Aqib, 2014: 102). Kaitannya dalam proses pembelajaran, jadi metode adalah suatu cara atau teknik yang digunakan oleh guru untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan proses belajar mengajar sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran. b. Pengertian Puzzle Menurut Putra dalam skripsinya Hermiya (2014: 25) puzzle adalah salah satu permainan yang dapat mengasah kemampuan rekonstruksi (menyusun dan merangkai kembali) pada diri anak (putra, 2013: 50). Menurut suraji dalam skripsinya Hermiya (2014: 25) puzzle merupakan media permainan edukatif yang dapat merangsang kemampuan anak dengan cara bongkar pasang, 31 merangkai dan menghubungkan beberapa potongan-potongan gambar menjadi suatu bentuk gambar yang utuh dan sempurna. Berdasarkan penjelasan menurut para ahli tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa puzzle adalah salah satu permainan edukatif yang dapat merangsang kemampuan anak dengan memasangkan, menggabungkan, merangkai gambar, tulisan ataupun bentuk menjadi gambar, tulisan dan bentuk yang sempurna. c. Tujuan Penggunaan Puzzle Tujuan pembelajaran menggunakan puzzle menggunakan puzzle menurut Hermiya (2015: 25) adalah: 1) Menggunakan kemudahan peserta didik untuk memahami konsep. 2) Memberikan pengalaman yang berbeda dan bervariasi sehingga lebih merangsang minat siswa untuk belajar. 3) Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu sehingga siswa tertarik untuk menggunakan puzzle 4) Menciptakan situasi belajar yang tidak dapat dilupakan oleh siswa. d. Manfat Puzzle Manfaat puzzle menurut iskandar dalam skripsinya Hermiya (2015: 26) antara lain: 32 1) Mengasah otak. Dengan puzzle, kecerdasan otak kanan anak akan terlatih karena melatih sel-sel otak untuk memecahkan masalah. 2) Melatih nalar. Puzzle dalam bentuk gambar akan melatih nalar karena anak menyimpulkan dimana letak bagian-bagian yang sesuai dengan logika. 3) Melatih koorninasi mata dan tangan. Hal itu dikarenakan anak harus mencocokkan potongan-potongan puzzle dan menyusunnya menjadi satu gambar atau bentuk yang utuh. 4) Melatih kesabaran. Kesabaran akan terlatih karena saat menyusun puzzle dibutuhkan kesabaran dalam menyelesaikan permasalahan. 5) Menambah pengetahuan. Anak-anak akan mengenal warna dan bentuk. Anak juga akan belajar tentang bagian-bagian manusia, alam sekitar dan lain-lain. Selain dari penjelasan di atas, penulis juga dapat mengambil manfaat dari pembelajaran menggunakan puzzle, yaitu: 1) Melatih ketelitian. Dalam menyusun puzzle siswa dilatih untuk lebih teliti karena puzzle akan tersusun secara benar dan tepat jika disusun dengan teliti. 2) Melatih Kekompakan. Dalam menyusun puzzle siswa dibuat berkelompok, siswa akan belajar dan memecahkan masalah 33 secara berkelompok sehingga siswa akan terlatih untuk bekerja sama secara kompak. 3) Siswa yang pasif akan menjadi aktif karena seluruh siswa dilibakan dalam permainan. 4) Permainan akan lebih menyenangkan, karena pembelajaran dibuat berbeda dari pembelajaran biasanya. Yang biasanya siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru, dengan pemainan puzzle siswa akan ikut aktif. e. Kelemahan dan Kelebihan Puzzle Setiap metode pembelajaran memiliki kelemahan dan kelebihan begitu juga pembelajaran menggunakan puzzle juga memiliki kelemahan dan kelebihan. Menurut Elfina (2013: 6) puzzle kelemahan dan kelebihan yaitu: 1.) Kelemahan puzzle a.) Membutuhkan waktu yang lebih lama. b.) Menutut kreativitas pengajar. c.) Kelas menjadi kurang terkendali. 2.) Kelebihan puzzle a.) Guru bisa mengontrol urutan dan keleluasaan materi pembelajaran, dengan demikian guru dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan b.) mudah disajikan dalam pembelajaran. 34 c.) melatih konsentrasi siswa, solidaritas, dan kerja sama antar siswa. d.) Siswa ikut terlibat saat penyajian atau proses pembelajaran. 35 BAB III PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subyek penelitian yang diambil adalah siswa kelas IV MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 26 siswa dengan keterangan 13 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Berikut nama siswa kelas IV MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tabel 2.Nama siswa kelas IV MI Miftahul Huda Lopait. No 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Nama Siswa 2 Alaludin Afdhal Amelia Putri Arina Kay Nahtadia Aurel Dimas S. Azhar Aritonang Bagus Gimnastiyar Citra Putri Renata Deva Rian Rahmat D. Eva Laurensa Fadli Firmansyah Gusti Nadia Nova Ihsan Eki Setiawan Khoirul Ubaidilah Lutiah Azzahra Mahayu Resti A. Ahmad Miqdad Muhammad Zidni Alim Nabil Khoirul F. Nadia Wulandari 36 Jenis Kelamin 3 Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan 20 21 22 23 24 25 26 Nafisa Zahra S. Nasrullah Naila Ananda W. Riska Oktavia Rusena Arjanggi Salma Rofif I Seril Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan B. Pelaksanaan Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam dua siklus.Masingmasing siklus terdiri dari empat tahap penelitian.Keempat tahap tahapan tersebut yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berikut ini adalah alokasi waktu dari mulai observasi sampai penyususanan hasil penelitian. Tabel 3. Jadwal alokasi waktu penelitian Waktu Juli No. Kegiatan 2 1. 2. Perencanaan Prasiklus Pelaksanaan prasiklus Refleksi 3 Agustus Siklus I Perencanaan pelaksanaan Observasi 37 3 4 1 2 3 4 Refleksi 4. Siklus 2 Perencanaan Pelaksanaan Observasi 5 Analisis Data 6 Penyusunan Hasil Dari tabel jadwal alokasi waktu di atas diuraikan sebagai berikut: 1. Deskripsi Siklus I a. Perencanaan 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 2) Menyiapkan pelajaran IPA materi Rangka Manusia. 3) Menyiapkan alat dan bahan untuk permainan. 4) Menyusun lembar kerja siswa. 5) Menyiapkan lembar pengamatan guru. 6) Menyiapkan lembar pengamatan siswa. b. Pelaksanaan Pada tidakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari senin tanggal 1 Agustus 20016 di ruang kelas IV MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Penelitian ini berlangsung selama satu kali tatap muka (2 x 35 menit). Materi 38 yang diajarkan pada tahap ini adalah Pengertian dan Fungsi Rangka Manusia. Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaan siklus I: 1) Kegiatan Awal (10 menit) a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan doa. b) Guru mengkondisikan siswa dan mengabsen kehadiran siswa. c) Apersepsi: (1) Guru memberi stick/ penggaris kepada siswa. (2) Siswa menyanyi lagu “balonku ada lima” dan memberikan sambil mememberikan stick kepada teman sebelahnya. (3) Ketika lagu sampai dikata “door” maka stick/ penggaris berhenti. (4) Anak yang mendapatkan stick/ penggaris harus menjawab soal kuis dari guru. (5) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. (6) Guru menyiapkan alat dan media pembelajaran. 2) Kegiatan Inti (50 menit) a) Eksplorasi (10 Menit) (1) Guru menjelaskan materi tentang pengertian rangka dan fungsi rangka manusia. 39 (2) Guru melakukan tanya jawab untuk memancing siswa meemahami materi. (3) Guru meminta semua siswa meraba bagian tubuhnya masing-masing dari ujung kaki hingga ujung kepala. Lalu guru bertanya bertanya adakah bagian tubuh yang terasa keras? bagian apa sajakah itu? Kemudian siswa menjawab. Kemudian guru menjelaskan lagi tentang pengertian rangka manusia. (4) Guru menjelaskan alat-alat dan bahan, langkah-langkah membuat wayang-wayangan manusia dan cara merumuskan hasil pengamatan. i. Alat dan bahan Potongan gambar manusia Lidi Gunting solasi ii. Langkah-langkah (i) Siswa di beri potongan gambar manusia, setiap satu bangku mendapat satu gambar potongan manusia. (ii) Penganglah ujung kaki potongan gambar tubuh manusia tersebut, 40 (iii) Amati apa yang terjadi pada potongan gambar tersebut. (iv) Lalu potong lidi menjadi beberapa bagian, (v) Pasangkan lidi-lidi tersebut di masingmasing bagian potongan tubuh gambar manusia menggunakan selotip, (vi) Pengang bagian ujung kaki potongan gambar tubuh manusia, (vii) Amati apa yang terjadi pada potongan gambar tubuh manusia tersebut. (viii) Bandingkan dengan potongan gambar tubuh manusia yang dipasang lidi dengan yang tidak dipasang lidi. b) Elaborasi (30 Menit) (1) Siswa menyiapkan potongan gambar manusia yang sudah dibagikan oleh guru. (2) Siswa memegang ujung kaki dari gambar, kemudian siswa mengamati gambar tersebut bisa berdiri dengan tegak atau tidak. (3) Siswa menyiapkan beberapa lidi untuk dipasangkan pada bagian belakang potongan gambar tersebut dengan menempelkan lidi menggunakan selosi. 41 (4) Siswa mengamati perubahan yang terjadi antara gambar yang tidak dipasang lidi dengan gambar yang tidak dipasang lidi. (5) Siswa mencatat hasil pengamatan. c) Konfirmasi (10 Menit) (1) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya berkaitan dengan materi yang telah disampaikan. (2) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 3) Kegiatan Akhir (10 menit) a) Evaluasi (1) Guru memberi latihan soal. (2) Guru bersama siswa mengoreksi hasil dari soal yang telah dikerjakan siswa. b) Penutup (1) Guru menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya. (2) Guru menutup pelajaran dengan hamdalah dan salam. c. Pengamatan Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa pada waktu melakukan permainan, baik dalam keaktifan dalam bertanya jawab, ketepatan dalam memahami 42 penjelasan guru tetang langkah-langkah permainan, keterlibatan siswa dalam kerja kelompok, percaya diri siswa dalam mengerjakan tes.Pada tahap ini menggunakan lembar pengamatan siswa. d. Refleksi Guru mengadakan refleksi dan evaluasi. Berdasarkan hasil refleksi ini dapat diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada siklus I sehingga dapat dicari solusi untuk menentukan tindakan kelas pada siklus berikutnya. 1) Kendala yang dihadapi. a) Siswa masih belum terkendali dan kurang memperhatikan penjelasan dari guru. b) Sebagian siswa masih kurang antusias dalam melakukan permainan. c) Dalam mengerjakan latihan soal masih ada siswa yang bekerja sama dengan teman sebelahnya. 2) Cara mengatasinya. Untuk mengatasi kendala pada siklus I guru melakukan berbagai perbaikan. Hal ini dilakukan supaya pada siklus berikutnya tidak terjadi lagi kekurangan yang sama. Perbaikanperbaikan tersebut adalah: a) Guru mengendalikan kelas dengan menyiapkan media yang lebih menarik seperti mind mipping dan gambar 43 tentang bagian-bagian rangka manusia yang ditempel di papan tulis. b) Guru memancing siswa dengan cara akan memberi hadiah kepada kelompok yang terlebih dahulu menyelesaikan permainan agar siswa lebih semangat dalam melakukan permainan. c) Guru menyarankan supaya siswa mengerjakan latihan soal dengan tidak bekerja sama pada teman sebelahnya. Pada siklus I ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan, maka diharapkan pada siklus II melalui metode puzzle pada pembelajaran IPA materi rangka manusia hasil belajar siswa akan meningkat. 2. Deskripsi Siklus II a. Perencanaan 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 2) Menyiapkan pelajaran IPA materi Rangka Manusia. 3) Menyiapkan alat dan bahan untuk permainan. 4) Menyusun lembar kerja siswa. 5) Menyiapkan lembar pengamatan guru. 6) Menyiapkan lembar pengamatan siswa. b. Pelaksanaan Pada tidakan kelas siklus II dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 8 Agustus 20016 pukul 09.30 – 10.40 WIB di ruang kelas 44 IV MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Penelitian ini berlangsung selama satu kali tatap muka (2 x 35 menit). Materi yang diajarkan pada tahap ini adalah Rangka Kepala (tengkorak). Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaan siklus II: 1) Kegiatan Awal (10 Menit) a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan doa. b) Guru mengkondisikan siswa dan mengabsen kehadiran siswa. c) Apersepsi: 1) Guru memberi stick/ penggaris kepada siswa. 2) Siswa menyanyi lagu “balonku ada lima” dan memberikan sambil mememberikan stick kepada teman sebelahnya. 3) Ketika lagu sampai dikata “door” maka stick/penggaris berhenti. 4) Anak yang mendapatkan stick/penggaris menjawab soal kuis dari guru. 5) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. 6) Guru menyiapkan alat dan media pembelajaran. 2) Kegiatan Inti (50 Menit) a) Eksplorasi (10 Menit) 45 harus (1) Guru menjelaskan bagian-bagian rangka manusia dibagi menjadi 3 bagian yaitu rangka kepala, rangka badan dan rangka anggota gerak. (2) Guru menunjukkan dan menjelaskan bagian-bagian rangka kepala melalui mind mipping yang telah ditempel. b) Elaborasi (30 Menit) (1) Guru menjelaskan aturan permainan. (2) Guru membagi siswa menjadi dua kelompok. (3) Setiap kelompok diminta untuk mempelajari lagi bagian-bagian rangka kepala selama kira-kira 5 menit. (4) Setiap kelompok diberi potongan-potongan kertas yang berisi tulisan bagian-bagian rangka kepala secara acak. (5) Guru meminta siswa untuk baris berbanjar per kelompok menghadap ke papan tulis. (6) Guru menyebutkan kalimat “tulang-tulang tengkorak wajah” lalu selama 10 detik siswa yang berada di baris pertama mengambil satu potongan kertas yang isinya sesuai dengan bagian-bagian dari tulang-tulang tengkorak wajah lalu menempelkan potongan kertas tersebut di papan tulis. Setelah 10 detik, guru akan meniup peluit dan siswa berikutnya maju menempelkan potongan kertas 46 seperti yang dilakukan siswa sebelumnya. Sedangkan siswa yang sudah maju pindah ke barisan paling belakang. Begitu seterusnya hingga sesuai dengan banyaknya bagian-bagian tulang tengkorak wajah. (7) Guru mengulang permainan dengan menyebutkan kata berikutnya yaitu “tulang pelindung otak”. (8) Begitu seterusnya permainan berlanjut. c) Konfirmasi (10 Menit) 1) Guru bersama siswa mengoreksi hasil yang ditempel siswa. 2) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum paham. 3) Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 3) Kegiatan Akhir (15 Menit) a) Evaluasi (1) Guru memberikanlatihan soal. (2) Guru bersama siswa mengoreksi latihan soal siswa yang telah dikerjakan. b) Penutup Guru menutup pelajaran dengan hamdalah dan salam. c. Pengamatan Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa pada waktu melakukan permainan, baik dalam 47 keaktifan dalam bertanya jawab, ketepatan dalam memahami penjelasan guru tetang langkah-langkah permainan, keterlibatan siswa dalam kerja kelompok, percaya diri siswa dalam mengerjakan tes.Pada tahap ini menggunakan lembar pengamatan siswa.Dalam tindakan kelas siklus II ini peneliti mengamati apakah ada perubahan tingkah laku dan hasil belajar siswa dari siklus I. Pada siklus II ini, peneliti menemukan cukup banyak peningkatan dari siklus I pada mata pelajaran IPA materi rangka manusia di MI Miftahul Huda Lopait. Peningkatan tersebut meliputi: 1) Sebagian besar siswa sudah terkendali dan sudah memperhatikan penjelasan dari guru meskipun ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan. 2) Sebagian besar siswa antusias dan semangat dalam melakukan permainan. 3) Adanya peningkatan hasil tes tertulis. Berdasarkan peningkatan pembelajaran dari siklus I ke siklus II di atas, hal-hal yang telah guru perbaiki adalah sebagai berikut: 1) Guru mengendalikan kelas dengan menyiapkan media yang lebih menarik seperti mind mipping dan gambar tentang bagian-bagian rangka manusia yang ditempel di papan tulis. 48 2) Guru memancing siswa dengan cara akan memberi hadiah kepada kelompok yang terlebih dahulu menyelesaikan permainan agar siswa lebih semangat dalam melakukan permainan. 3) Guru menyarankan supaya siswa mengerjakan latihan soal dengan tidak bekerja sama pada teman sebelahnya. Pada siklus II ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa yang dilihat dari nilai tes melalui metode edutainment dengan menggunakan permainan pada pembelajaran IPA materi rangka manusia. 49 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Paparan Siklus Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas dengan 2 siklus. Dalam penelitian ini menggunakan tes tertulis yang berbentuk lembar kerja siswa untuk mengukur hasil belajar IPA. Adapun hasil penelitian sebagai berikut: 1. Pra Siklus a. Data Hasil Belajar Tabel 4. Hasil belajar prasiklus No 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Nama 2 Alaludin Afdhal Amelia Putri Arina Kay Nahtadia Aurel Dimas S. Azhar Aritonang Bagus Gimnastiar Citra Putri Renata Devan Rian Rahmat D. Eva Laurensa Fadli Firmansyah Gusti Nadia Nova Ihsan Eki Stiawan Khoirul Ubaidilah Lutiah Az Zahra Mahayu Resti A. Ahmad Miqdad M. Zidni Alim 50 Nilai 4 76 70 80 68 70 76 68 56 70 68 70 56 60 56 56 40 56 Keterangan 5 Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas 18 Nabil Khoirul L. 70 19 Nadia Wulandari 70 20 Nafisa Zahra F. 76 21 Nasrullah 56 22 Naila Ananda W. 40 23 Riska Oktavia 60 24 Rusena Arjanggi 48 25 Salma Rofif I 60 26 Seril 80 Jumlah 1656 Rata-rata Kelas 63,69 Persentase siswa tuntas 42,30% persentase siswa tidak tuntas 57,69% Dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas mata pelajaran IPA di MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang adalah ≥70. KKM tersebut telah disepakati oleh semua guru di MI tersebut. 1) Nilai rata-rata post tes siswa prasiklus X= ∑𝑋 ∑𝑁 X= 1656 26 X = 63,69 2) Nilai persentase post tes siswa yang tuntas prasiklus P= ∑ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 ∑𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 × 100% 11 P = 26 × 100% P = 42,30% 51 3) Nilai persentase post tes siswa yang belum tuntas prasiklus P= ∑ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 × 100% ∑𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 15 P = 26 × 100% P = 57,69% 2. Siklus I a. Data Hasil Belajar Tabel 5. Hasil belajar siklus I No 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Nama 2 Alaludin Afdhal Amelia Putri Arina Kay Nahtadia Aurel Dimas S. Azhar Aritonang Bagus Gimnastiar Citra Putri Renata Devan Rian Rahmat D. Eva Laurensa Fadli Firmansyah Gusti Nadia Nova Ihsan Eki Stiawan Khoirul Ubaidilah Lutiah Az Zahra Mahayu Resti A. Ahmad Miqdad M. Zidni Alim Nabil Khoirul L. Nadia Wulandari Nafisa Zahra F. Nasrullah Naila Ananda W. Riska Oktavia 52 Nilai 4 80 70 92 70 72 80 70 68 70 68 76 70 70 80 56 48 56 70 76 80 56 40 70 Keterangan 5 Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas 24 Rusena Arjanggi 48 25 Salma Rofif I 80 26 Seril 92 Jumlah 1808 Rata-rata Kelas 69,53 Persentase siswa tuntas 69,23% persentase siswa tidak tuntas 30,76% Dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Belum tuntas Tuntas Tuntas mata pelajaran IPA di MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang adalah ≥70. KKM tersebut telah disepakati oleh semua guru di MI tersebut. 4) Nilai rata-rata post tes siswa siklus I X= ∑𝑋 ∑𝑁 X= 1808 26 X = 69,53 5) Nilai persentase post tes siswa yang tuntas siklus I P= ∑ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 ∑𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 × 100% 18 P = 26 × 100% P = 69,23% 6) Nilai persentase post tes siswa yang belum tuntas siklus I P= ∑ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 ∑𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 × 100% 53 8 P = 26 × 100% P = 30,76% Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil belajar mata pelajaran IPA siswa siklus I pada 26 siswa kelas IV MI Miftahul Huda Lopait, siswa yang tuntas ada 18 siswa dengan persentase 69,23% dan siswa yang tidak tuntas ada 8 siswa dengan persentase 30,76%. Siswa yang dinyatakan tuntas yaitu siswa yang mendapatkan nilai yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu ≥70. Nilai rata-rata yang diperoleh dari data siklus I adalah 69,53. b. Lembar Pengamatan Guru dan Siswa Siklus I 1) Lembar Pengamatan Guru siklus I Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada guru kelas IV yaitu Ibu Siti Rodhiah, S.Pd.i dalam proses pembelajaran berlangsung pada siklus I dapat diketahui melalui tabel berikut ini: Tabel 4. Hasil Lembar Pengamatan Guru Siklus I Skala Penilaian Aspek yang dinilai NO 0 1 2 3 A. Persiapan 1 2 Guru mempersiapkan RPP dengan seksama Materi pembelajaran yang akan diberikan 54 √ √ 4 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7 8 memiliki kaitan atau dapat dikaitkan dengan materi pembelajaran sebelumnya Guru memilih sumber belajar Guru memilih metode yang tepat Guru mempersiapkan media pembelajaran Guru mempersiapkan setting kelas untuk pembelajaran B. Pelaksanaan Pembelajaran Ketepatan guru dalam membuka pelajaran dan melakukan apersepsi Guru memotivasi siswa, menarik perhatian agar mengikuti proses pembelajaran dengan baik Kemampuan guru menguasai pelajaran Pembelajaran dilaksanakan dalam langkah – langkah dan urutan yang logis Petunjuk – petunjuk pembelajaran singkat dan jelas sehingga mudah dipahami Selama proses pembelajaran guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya Apabila siswa bertanya, maka guru memberikan jawaban dengan jelas dan memuaskan Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan pembelajaranpada akhir 55 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 1 2 3 4 5 6 7 8 kegiatan C. Metode Pembelajaran/Pelaksanaan Pembelajaran dilakukan dengan metode edutainment selama alokasi waktu yang tersedia, tidak monoton dan tidak membosankan Apabila terjadi suatu √ permasalahan maka guru dapat bertindak dengan mengambil keputusan terbaik agar pembelajaran tetapa berlangsung secara efektif dan efisien Materi pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan Selama pembelajaran berlangsung guru tidak hanya berada pada posisi tertentu tetapi bergerak secara dinamis didalam kelasnya Guru mengenali dan mengetahui nama setiap siswa yang ada didalam kelas Media pembelajaran didalam pelaksanaan pembelajaran digunakan secara efektif Latihan diberikan secara efektif Guru selalu bersikap √ terbuka dan tidak menganggap negative apabila siswa melakukan kesalahan dalam proses belajarnya 56 Pembelajaran √ √ √ √ √ √ D. Karakteristik Pribadi Guru Guru sabar terutama √ dalam memancing respon siswa 2 Guru berupaya √ memancing respon siswa agar terlibat aktif dalam pembelajaran 3 Guru bersikap tegas √ dan jelas 4 Penampilan guru √ menarik dan tidak membosankan 5 Guru menggunakan √ bahasa yang baik dan sopan 2 26 33 Jumlah Total 61 Kategori Cukup 1 Keterangan: 0 : tidak sesuai/tidak tampak 1 : kurang baik 2 : cukup 3 : baik 4 : sangat baik Jumlah : Nilai 0 - 50 (kurang) Nilai 51 – 70 (cukup) Nilai 71 – 90 (baik) Nilai 90 – di atas 100 (sangat baik) 57 2) Lembar Pengamatan Siswa siklus I Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada perilaku siswa kelas IV dalam proses pembelajaran berlangsung pada siklus I dapat diketahui melalui tabel berikut ini: Tabel 7. Hasil lembar pengamatan siswa siklus I Skala NO. penilaian Aspek Pengamatan B 1. C Keterangan K √ Siswa menjawab salam dengan Masih ada beberapa siswa yang semangat. 2. Siswa belum menjawab salam merespon √ panggilan Masih ada beberapa siswa yang presensi dari guru. tidak memperhatikan saat dipanggil namanya saat presensi 3. Siswa semangat menyanyikan √ Semua semangat menyanyikan lagu balonku ada lima saat lagu balonku ada lima sambil apersepsi memberikan penggaris pada teman sampingnya. 4. Siswa memperhatikan √ masih ada beberapa siswa yang penjelasan dari guru. bicara dengan teman sebelahnya dan kurang memperhatikan saat guru menjelaskan 5. 6. Siswa memahami materi √ Siswa cukup memahami materi pelajaran dengan menggunakan dengan metode edutainment. edutainment Siswa semangat mengikuti √ Siswa pembelajaran IPA. 7. menggunakan cukup metode semangat saat mengikuti pembelajaran IPA Siswa memberikan umpan balik √ dari penjelasan guru. Sebagian besar siswa masih pasif dalam memberikan umpan balik dari penjelasan guru. 8. Siswa berani mengajukan pertanyaan pada guru. √ Hanya siswa yang aktif saja yang berani mengajukan pertanyaan pada guru 58 9. Siswa mengerjakan latihan √ soal. 10. Masih ada beberapa siswa mengerjakan soal kurang efektif. Siswa menjawab salam penutup. √ Masih ada beberapa siswa yang belum menjawab salam penutup dari guru c. Refleksi Berdasarkan hasil siklus I ini masih ada 30,76% atau 8 siswa yang belum tuntas dan hanya 69,23% atau 18 siswa yang sudah tuntas dengan rata-rata 69,53 dari 26 siswa. Berdasarkan hasil lembar pengamatan siswa, selama proses pembelajaran ada beberapa kendala diantaranya: 1) Kendala yang dihadapi. a) Siswa masih belum terkendali dan kurang memperhatikan penjelasan dari guru. b) Sebagian siswa masih kurang antusias dalam melakukan permainan. c) Dalam mengerjakan latihan soal masih ada siswa yang bekerja sama dengan teman sebelahnya. 2) Cara mengatasinya a) Guru mengendalikan kelas dengan menyiapkan media yang lebih menarik seperti mind mipping dan gambar tentang bagian-bagian rangka manusia yang ditempel di papan tulis. b) Guru memancing siswa dengan cara akan memberi hadiah kepada kelompok yang terlebih dahulu menyelesaikan 59 permainan agar siswa lebih semangat dalam melakukan permainan. c) Guru menyarankan supaya siswa mengerjakan latihan soal dengan tidak bekerja sama pada teman sebelahnya. 3. Siklus II a. Data Hasil Belajar Siswa Tabel 8. Hasil Belajar Siswa Siklus II No 1 1 2 3 4 5` 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Nama 2 Alaludin Afdhal Amelia Putri Arina Kay Nahtadia Aurel Dimas S. Azhar Aritonang Bagus Gimnastiar Citra Putri Renata Devan Rian Rahmat D. Eva Laurensa Fadli Firmansyah Gusti Nadia Nova Ihsan Eki Stiawan Khoirul Ubaidilah Lutiah Az Zahra Mahayu Resti A. Ahmad Miqdad M. Zidni Alim Nabil Khoirul L. Nadia Wulandari Nafisa Zahra F. Nasrullah Naila Ananda W. Riska Oktavia Rusena Arjanggi Salma Rofif I. Nilai 4 84 76 96 70 84 84 80 70 76 76 100 80 76 100 70 70 68 80 80 70 70 56 84 68 100 60 Keterangan 5 Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas 26 Seril 100 Tuntas Jumlah 2068 Rata-rata Kelas 79,53 Persentase siswa tuntas 88,46% persentase siswa tidak tuntas 11,53% Dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran IPA di MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang adalah 70. KKM tersebut telah disepakati oleh semua guru di MI tersebut. 1) Nilai rata-rata post tes siswa siklus II X= ∑𝑋 ∑𝑁 X= 2068 26 X = 79,53 2) Nilai persentase post tes siswa yang tuntas siklus II P= ∑ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 ∑𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 × 100% 23 P = 26 × 100% P = 88,46% 3) Nilai persentase post tes siswa yang tidak tuntas siklus II P= ∑ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 ∑𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 × 100% 3 P = 26 × 100% 61 P = 11,53% Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA siklus I ke siklus II sudah mengalami peningkatan dibuktikan dengan persentase siswa yang sudah tuntas yaitu 88,46% atau sebanyak 23 siswa, sedangkan siswa yang belum tuntas 11,53% atau sebanyak 3 siswa dengan rata-rata 79,53 dari 26 siwa. b. Lembar Pengamatan Guru dan Lembar pengamatan Siswa 1) Lembar Pengamatan Guru Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada guru kelas IV yaitu Ibu Siti Rodhiah, S.Pd.i dalam proses pembelajaran berlangsung pada siklus II dapat diketahui melalui tabel berikut ini: Tabel 9. Hasil Lembar Pengamatan Guru Siklus II Skala Penilaian Aspek yang dinilai NO 0 1 2 3 4 A. Persiapan 1 2 3 4 Guru mempersiapkan RPP dengan seksama Materi pembelajaran yang akan diberikan memiliki kaitan atau dapat dikaitkan dengan materi pembelajaran sebelumnya Guru memilih sumber belajar Guru memilih metode 62 √ √ √ √ 5 6 1 2 3 4 5 6 7 8 1 yang tepat Guru mempersiapkan media pembelajaran Guru mempersiapkan setting kelas untuk pembelajaran √ √ B. Pelaksanaan Pembelajaran Ketepatan guru dalam √ membuka pelajaran dan melakukan apersepsi Guru memotivasi siswa, √ menarik perhatian agar mengikuti proses pembelajaran dengan baik Kemampuan guru √ menguasai pelajaran Pembelajaran √ dilaksanakan dalam langkah – langkah dan urutan yang logis Petunjuk – petunjuk √ pembelajaran singkat dan jelas sehingga mudah dipahami Selama proses √ pembelajaran guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya Apabila siswa √ bertanya, maka guru memberikan jawaban dengan jelas dan memuaskan Guru mengajak siswa √ untuk menyimpulkan pembelajaranpada akhir kegiatan C. Metode Pembelajaran/Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran √ dilakukan dengan metode edutainment selama alokasi waktu yang tersedia, tidak 63 2 3 4 5 6 7 8 1 2 monoton dan tidak membosankan Apabila terjadi suatu permasalahan maka guru dapat bertindak dengan mengambil keputusan terbaik agar pembelajaran tetapa berlangsung secara efektif dan efisien Materi pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan Selama pembelajaran berlangsung guru tidak hanya berada pada posisi tertentu tetapi bergerak secara dinamis didalam kelasnya Guru mengenali dan mengetahui nama setiap siswa yang ada didalam kelas Media pembelajaran didalam pelaksanaan pembelajaran digunakan secara efektif Latihan diberikan secara efektif Guru selalu bersikap terbuka dan tidak menganggap negatif apabila siswa melakukan kesalahan dalam proses belajarnya D. Karakteristik Pribadi Guru Guru sabar terutama dalam memancing respon siswa Guru berupaya memancing respon siswa agar terlibat aktif 64 √ √ √ √ √ √ √ √ √ 3 4 5 dalam pembelajaran Guru bersikap tegas dan jelas Penampilan guru menarik dan tidak membosankan Guru menggunakan bahasa yang baik dan sopan √ √ √ 8 Jumlah Total Kategori 83 Baik Keterangan: 0 : tidak sesuai/tidak tampak 1 : kurang baik 2 : cukup 3 : baik 4 : sangat baik Jumlah : Nilai 0 - 50 (kurang) Nilai 51 – 70 (cukup) Nilai 71 – 90 (Baik) Nilai 91- diatas 100 (sangat baik) 65 51 24 2) Lembar pengamatan siswa Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada perilaku siswa kelas IV dalam proses pembelajaran berlangsung pada siklus II dapat diketahui melalui tabel berikut ini: Tabel 10. Hasil lembar pengamatan siswa siklus II Skala penilaian NO. Aspek Pengamatan 1. Siswa menjawab salam dengan B C √ Keterangan K Sebagian besar siswa semangat sudah semangat dalam menjawab salam 2. Siswa merespon panggilan √ Sebagian besar siswa presensi dari guru. sudah memperhatikan guru saat presensi 3. Siswa semangat menyanyikan √ Sebagian besar siswa lagu balonku ada lima saat antusias dalam apersepsi menyanyi lagu saat apersepsi 4. Siswa memperhatikan √ Sebagian besar siswa penjelasan dari guru. sudah memperhatikan penjelasan guru 5. Siswa memahami materi √ Sebagian besar siswa pelajaran dengan menggunakan sudah memahami metode edutainment. materi pelajaran yang disampaikan guru melalui metode edutainment 6. Siswa semangat mengikuti √ Siswa sntusias dalam pembelajaran IPA. mengikuti pelajaran IPA 7. Siswa memberikan umpan balik √ dari penjelasan guru. Siswa sudah milai memberi umpan balik atas penjelasan guru 8. Siswa berani mengajukan 66 √ Siswa sudah mulai pertanyaan pada guru. berani bertanya tentang materi yang belum dipahami 9. Siswa mengerjakan latihan soal. √ Siswa mengerjakan latihan soal dengan tenang 10. Siswa menjawab salam penutup. √ Siswa salam menjawab penutup dari guru cukup baik. Dari siklus I ke siklus II hasil belajar yang diperoleh siswa mengalami peningkatan yang dapat dilihat dari siklus I ke siklus II ini sebanyak 19,23% siswa yang dikatakan tuntas. B. Pembahasan 1. Data Peningkatan Jumlah Siswa yang mencapai KKM Persiklus Data di bawah ini diperoleh berdasarkan penelitian yang dilakukan melalui 2 siklus, berikut ini adalah rangkaian data jumlah siswa yang mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Tabel 11. Hasil belajar siswa yang mencapai nilai KKM Siswa yang tuntas Siswa yang tidak tuntas Frekuensi Persentase(%) Frekuensi Persentase(%) Pra siklus 11 42,30% 15 57,69% Siklus I 18 69,23% 8 30,76% Siklus II 23 88,46% 3 11,53% Uraian 67 Dari tabel di atas menunjukkan adanya peningkatan persentase hasil belajar siswa. Akan lebih jelas apabila dilihat dari grafik di bawah ini: Rentang nilai prasiklus tuntas 42.3% belum tuntas 57.69% Gambar 9. Persentase nilai prasiklus Rentang nilai siklus I belum tuntas 30.76% tuntas 69.23% Gambar 10. Persentase nilai siklus I 68 Rentang nilai siklus II belumTuntas 11,53 % tuntas 88.46% Gambar 11. Persentase nilai siklus II 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 pra siklus siklus I siklus II Gambar 12. Peningkatan hasil belajar siswa a. Pada pra siklus siswa yang tuntas sebanyak 42,30%. b. Pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 69,23%. 69 c. Pada siklus II siswa yang tuntas sebanyak 88,46%. Jadi penelitian ini dikatakan berhasil karena persentase siswa yang tuntas di siklus II lebih besar dari indikator secara klasikal atau 88.46% > 85%. Jadi, Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan metode puzzle telah berhasil meningkatkan hasil belajar IPA materi rangka manusia pada siswa kelas IV MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/1017. Penelitian ini senada dengan penelitian Hermiya Arita Anggraeni (2015) bahwa penggunaan puzzle dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi alat pencernaan manusia pada siswa kelas V SD N 2 Urutsewu, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Tahun Ajaran 2014/2015. 70 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode puzzle dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi rangka manusia pada siswa kelas IV semester I MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan persentase hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II yang mengalami peningkatan sebanyak 19,23 %. Hasil belajar siswa pada siklus I, siswa yang tuntas ada 18 siswa atau 69,23% dan siswa yang belum tuntas ada 8 siswaatau 30,76% dengan rata-rata 69,53 dari 26 siswa. Sedangkan hasil belajar siswa pada siklus II siswa yang tuntas ada 23 siswa dengan persentase 88,46 % dan siswa yang belum tuntas ada 3 siswa dengan persentase 11,53% dan rata-rata 79,53 %. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberiakan saran kepada pihak-pihak yang ikut berperan dalam proses belajar mengajar agar proses tersebut menjadi lebih lebih baik dan mencapai tujuan yang ingin dicapai. 71 1. Saran Untuk Siswa a. Siswa hendaknya lebih rajin dan lebih giat lagi dalam belajar, karena belajar tidak hanya di dalam kelas, tetapi di manapun dapat dijadikan sebagai tempat untuk belajar. b. Jika ada masalah dan kesulitan dalam belajar, siswa jangan sungkan dan takut meminta bantuan guru atau orang tua atau teman sebaya. c. Perhatikan guru saat guru sedang menjelaskan pelajaran. d. Banyak-banyak membaca dan mengerjakan latihan soal. 2. Saran Untuk Guru a. Memotivasi siswa agar belajar lebih rajin lagi tidak hanya di kelas namun di rumah juga. b. Gunakan alternatif metode yang tepat sesuai dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. c. Guru hendaknya lebih kreatif menyiapkan media pembelajaran, agar siswa lebih semangat dalam mengikuti proses pembelajaran. d. Gunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai bahan latihan soal sehingga siswa dapat lebih sering berlatih mengerjakan soal. 3. Saran Untuk Sekolah a. Pihak sekolah memfasilitasi sarana dan prasarana sekolah yang dapat mendukung proses belajar mengajar di sekolah. 72 b. Kembangkan perpustakaan dan ruang lab computer yang sudah ada. Untuk menumbuhkan budaya membaca dan meningkatkan pengetahuan teknologi kepada siswa. 4. Saran Untuk Wali Murid a. Senantiasa ikut berperan aktif dalam memotivasi anak agar anak juga rajin belajar di rumah. b. Memperhatikan anak dan mendampingi anak belajar di rumah. Jika tidak mampu mintalah bantuan kepada orang lain, misalnya mengundang guru les privat. c. memperhatikan kondisi kesehatan fisik dan psikis anak. Sehingga anak mudah menerima pelajaran di sekolah. d. Memfasilitasi alat-alat tulis dan seragam sekolah anak. e. Bekerja sama dengan guru berkaitan dengan masalah-masalah belajar anak di sekolah maupun di rumah. 73 DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu & Supatmo, A.. (2000). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Anggraeni, Hermiya Arita. (2014). Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Rangka Manusia Materi Alat Pencernaan Manusia Dengan Menggunakan Puzzle Pada Siswa Kelas V SD N 2 Urutsewu Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2014/2015. Salatiga: STAIN Salatiga. Aqib, Zainal. (2014). Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung: Yrama Widya. Arikunto, Suharsimi. Dkk. (2007).Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Badriyah, Umi. (2014). Rangka Anggota Gerak.http://umibadriyah.blogspot.co.id/2014/02/rangka-anggotagerak.html?m=1. Diakses pada hari rabu, 8 September 2016. Baharudin & Wahyuni, Esa Nur. (2008). Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Direktorat Pendidikan Madrasah. (2010). Pedoman Sistem Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI. Departemen Agama RI. (2004). Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah (Standar Kompensi). Jakarta: Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam. Hady, Maz. (2015). Asyiknya Belajar IPA https://kotakipa.blogspot.co.id/2015/25/11/asyiknya-belajar-ipa.html. diakses pada hari rabu, 8 September 2016. SD. Harahap, Elfina Sari & Sigalingging. (2013). Efektivitas Metode Permainan Puzzle Terhadap Kemampuan Menulis Surat Dinas Oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 35 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Medan: Diktat Fakultas Bahasa dan Seni. Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Depok: PT Rajagrafindo Persada. Kurnia, Tri Oktavia. (2013). Materi IPA Kelas http://Oktaviakurnia4.blogspot.co.id/2013/10/materi-ipa-kelasiv.html?m=1. Diakses pada hari rabu, 8 September 2016. IV. Rahyubi, Heri. (2014). Teori-teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. Majalengka: Referens. Rita, Novit Rahayu Kurnia. (2013). Penggunaan Media Puzzle dalam Pembelajaran Menulis Pengumuman Berbasis Lesson Study pada Siswa Kelas IV SDN I Sabang. http://teqip.com/wp-content/uploads/2014/12/197206-BIN-SD-NOVIT.pdf. Diakses pada hari kamis, 29 September 2016 pukul 10.20 WIB Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Perdana Media Grup. Suyono, Hariyanto. (2014). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Rosda Karya. Wahyono, Budi & Setya Nurachmandani. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam 4 untuk SD/MI kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Wisudawati, Asih W., & Sulistyowati E., (2013). Metodologi Pembelajaran IPA. Yogyakarta: Bumi Aksara. Lampiran 1 DOKUMENTASI KEGIATAN PROSES BELAJAR MENGAJAR Gambar 13. Gurumenghampiri siswa yang mengalami yang kesulitan Gambar 14. Siswa saat membuat wayang-wayang Gambar 15. Wayang-wayangan yang belum ditempel lidi Gambar 16. Wayang yang sudah ditempeli lidi Gambar 17. Guru sedang menjelaskan materi pelajaran Gambar 18. Guru menjelaskan menggunakan media pembelajaran Gambar 19. Aktivitas siswa saat melakukan permainan Gambar 20. Guru dan siswa mengoreksi hasil permainan Gambar 21.Siswa mengerjakan latihan soal Gambar 22. Siswa dan guru mengoreksi hasil latihan soal Lampiran 2 DAFTAR SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT KEC.TUNTANG KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Tabel 12. Siswa kelas IV No 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 Nama Siswa 2 Alaludin Afdhal Amelia Putri Arina Kay Nahtadia Aurel Dimas S. Azhar Aritonang Bagus Gimnastiyar Citra Putri Renata Deva Rian Rahmat D. Eva Laurensa Fadli Firmansyah Gusti Nadia Nova Ihsan Eki Setiawan Khoirul Ubaidilah Lutiah Azzahra Mahayu Resti A. Ahmad Miqdad Muhammad Zidni Alim Nabil Khoirul F. Nadia Wulandari Nafisa Zahra S. Nasrullah Naila Ananda W. Riska Oktavia Rusena Arjanggi Salma Rofif I Seril Jenis Kelamin 3 Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Lampiran 3 DAFTAR RIWAYAT HIDUP A. Identitas Diri 1. Nama Lengkap : Arihatul Laili 2. TTL : Kendal, 06 Mei 1994 3. Alamat Rumah : Gunung sari, RT 01, RW 06, Desa Bulak, Kec. Rowosari, Kab. Kendal, 51354 4. HP : 089605140643 5. E-mail : [email protected] B. Riwayat Pendidikan 1. Pendidikan Formal a. SD Negeri Sendangdawuhan 01 lulus tahun 2006 b. SMP NU 09 Rowosari lulus tahun 2009 c. MAN Kendal lulus tahun 2012 d. S1 IAIN Salatiga 2. Pendidikan Non Formal a. MDA Shabilur Rosyad Kebonsari lulus tahun 2008 b. Belajar di ponpes Nurul Islam Langen Harjo Kendal dari tahun 2009-2010. c. Belajar di ponpes Al-Hasan Banyu Putih Lor Salatiga. Salatiga, september 2016 Penulis Arihatul Laili 11512087 Lampiran 4 LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS I Tabel 13. Lembar pengamatan Siswa pada Siklus I NO. 1. Aspek Pengamatan Siswa menjawab salam Skala penilaian B C K Keterangan √ Masih ada beberapa siswa yang belum dengan semangat. 2. menjawab salam √ Siswa merespon panggilan presensi Masih ada beberapa siswa yang tidak dari guru. memperhatikan saat dipanggil namanya saat presensi 3. Siswa semangat menyanyikan lagu √ Semua semangat menyanyikan lagu balonku ada lima saat apersepsi balonku ada lima sambil memberikan penggaris pada teman sampingnya. 4. Siswa memperhatikan penjelasan √ masih ada beberapa siswa yang bicara dari guru. dengan teman sebelahnya dan kurang memperhatikan saat guru menjelaskan 5. Siswa memahami materi pelajaran dengan menggunakan √ Siswa metode dengan edutainment. 6. Siswa semangat memahami menggunakan materi metode edutainment mengikuti √ Siswa cukup semangat saat mengikuti pembelajaran IPA. 7. cukup pembelajaran IPA √ Siswa memberikan umpan balik dari penjelasan guru. Sebagian besar siswa masih pasif dalam memberikan umpan balik dari penjelasan guru. 8. √ Siswa berani mengajukan pertanyaan pada guru. Hanya siswa yang aktif saja yang berani mengajukan pertanyaan pada guru 9. Siswa mengerjakan latihan soal. √ Masih ada beberapa siswa mengerjakan soal kurang efektif. 10. Siswa menjawab salam penutup. √ Masih ada beberapa siswa yang belum menjawab salam penutup dari guru Keterangan: B : Baik C : Cukup K : Kurang Lampiran 5 LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS II Tabel 14. Lembar pengamatan siswa siklus II Skala penilaian NO. Aspek Pengamatan B 1. Siswa menjawab salam dengan √ C Keterangan K Sebagian besar siswa semangat. sudah semangat dalam menjawab salam 2. Siswa merespon panggilan √ Sebagian besar siswa presensi dari guru. sudah memperhatikan guru saat presensi 3. Siswa semangat menyanyikan √ Sebagian besar siswa lagu balonku ada lima saat antusias dalam apersepsi menyanyi lagu saat apersepsi 4. Siswa memperhatikan √ Sebagian besar siswa penjelasan dari guru. sudah memperhatikan penjelasan guru 5. Siswa memahami materi √ Sebagian besar siswa pelajaran dengan menggunakan sudah memahami metode edutainment. materi pelajaran yang disampaikan guru melalui metode edutainment 6. Siswa semangat mengikuti √ Siswa sntusias dalam pembelajaran IPA. mengikuti pelajaran IPA 7. Siswa memberikan umpan balik √ dari penjelasan guru. Siswa sudah milai memberi umpan balik atas penjelasan guru 8. Siswa berani mengajukan pertanyaan pada guru. √ Siswa berani sudah mulai bertanya tentang materi yang belum dipahami 9. Siswa mengerjakan latihan soal. √ Siswa latihan mengerjakan soal dengan tenang 10. Siswa menjawab salam penutup. √ Siswa salam menjawab penutup guru cukup baik. Keterangan: B : Baik C : Cukup K : Kurang dari Lampiran 6 LEMBAR PENGAMATAN GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I Nama Sekolah : MI Miftahul Huda Lopait Nama Praktikan : Siti Rodhiyah, S.Pd.I Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Materi : Rangka Manusia Kelas/Semester : IV/1 Tahun Pelajaran : 2016/2017 Tabel 15.Lembar Pengamatan Guru Siklus I Skala Penilaian Aspek yang dinilai NO. 0 1 2 3 A. Persiapan 1 2 3 4 5 6 Guru mempersiapkan RPP dengan seksama Materi pembelajaran yang akan diberikan memiliki kaitan atau dapat dikaitkan dengan materi pembelajaran sebelumnya Guru memilih sumber belajar Guru memilih metode yang tepat Guru mempersiapkan media pembelajaran Guru mempersiapkan setting kelas √ √ √ √ √ √ 4 untuk pembelajaran 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 B. Pelaksanaan Pembelajaran Ketepatan guru dalam membuka √ pelajaran dan melakukan apersepsi Guru memotivasi siswa, menarik √ perhatian agar mengikuti proses pembelajaran dengan baik Kemampuan guru menguasai √ pelajaran Pembelajaran dilaksanakan dalam √ langkah – langkah dan urutan yang logis Petunjuk – petunjuk pembelajaran √ singkat dan jelas sehingga mudah dipahami Selama proses pembelajaran guru √ memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya Apabila siswa bertanya, maka √ guru memberikan jawaban dengan jelas dan memuaskan Guru mengajak siswa untuk √ menyimpulkan pembelajaranpada akhir kegiatan C. Metode Pembelajaran/Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran dilakukan dengan √ metode edutainment selama alokasi waktu yang tersedia, tidak monoton dan tidak membosankan Apabila terjadi suatu permasalahan √ maka guru dapat bertindak dengan mengambil keputusan terbaik agar pembelajaran tetapa berlangsung secara efektif dan efisien Materi pembelajaran sesuai √ dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan Selama pembelajaran berlangsung √ guru tidak hanya berada pada posisi tertentu tetapi bergerak secara dinamis didalam kelasnya Guru mengenali dan mengetahui √ nama setiap siswa yang ada didalam kelas Media pembelajaran didalam √ pelaksanaan pembelajaran digunakan secara efektif 7 Latihan diberikan √ secara efektif 8 Guru selalu bersikap terbuka dan √ tidak menganggap negative apabila siswa melakukan kesalahan dalam proses belajarnya D. Karakteristik Pribadi Guru 1 Guru sabar terutama dalam √ memancing respon siswa 2 Guru berupaya memancing respon √ siswa agar terlibat aktif dalam pembelajaran 3 Guru bersikap tegas dan jelas √ 4 Penampilan guru menarik dan tidak √ membosankan 5 Guru menggunakan bahasa yang √ baik dan sopan 2 26 33 Jumlah Total 61 Kategori Cukup 6 Keterangan: 0 : tidak sesuai/tidak tampak 1 : kurang baik 2 : cukup 3 : baik 4 : sangat baik Jumlah : Nilai 0 - 50 (kurang) Nilai 51 – 70 (cukup) Nilai 71 – 90 (baik) Nilai 90 – di atas 100 (sangat baik) Tuntang, 1 Agustus 2016 Pengamat ……………………. Fitria Yuniyati, S.Pd.I NIP. Lampiran 7 LEMBAR PENGAMATAN GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II Nama Sekolah : MI Miftahul Huda Lopait Nama Praktikan : Siti Rodhiyah, S.Pd.I Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Materi : Rangka Manusia Kelas/Semester : IV/1 Tahun Pelajaran : 2016/2017 Tabel 16. Lembar Pengamatan Guru Siklus II Skala Penilaian Aspek yang dinilai NO 0 1 2 3 4 A. Persiapan 1 2 3 4 Guru mempersiapkan RPP dengan seksama Materi pembelajaran yang akan diberikan memiliki kaitan atau dapat dikaitkan dengan materi pembelajaran sebelumnya Guru memilih sumber belajar Guru memilih metode yang tepat √ √ √ √ 5 6 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Guru mempersiapkan √ media pembelajaran Guru mempersiapkan √ setting kelas untuk pembelajaran B. Pelaksanaan Pembelajaran Ketepatan guru dalam √ membuka pelajaran dan melakukan apersepsi Guru memotivasi siswa, √ menarik perhatian agar mengikuti proses pembelajaran dengan baik Kemampuan guru √ menguasai pelajaran Pembelajaran √ dilaksanakan dalam langkah – langkah dan urutan yang logis Petunjuk – petunjuk √ pembelajaran singkat dan jelas sehingga mudah dipahami Selama proses √ pembelajaran guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya Apabila siswa √ bertanya, maka guru memberikan jawaban dengan jelas dan memuaskan Guru mengajak siswa √ untuk menyimpulkan pembelajaranpada akhir kegiatan C. Metode Pembelajaran/Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran √ dilakukan dengan metode edutainment selama alokasi waktu yang tersedia, tidak monoton dan tidak membosankan 2 3 4 5 6 7 8 1 2 Apabila terjadi suatu permasalahan maka guru dapat bertindak dengan mengambil keputusan terbaik agar pembelajaran tetapa berlangsung secara efektif dan efisien Materi pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan Selama pembelajaran berlangsung guru tidak hanya berada pada posisi tertentu tetapi bergerak secara dinamis didalam kelasnya Guru mengenali dan mengetahui nama setiap siswa yang ada didalam kelas Media pembelajaran didalam pelaksanaan pembelajaran digunakan secara efektif Latihan diberikan secara efektif Guru selalu bersikap terbuka dan tidak menganggap negative apabila siswa melakukan kesalahan dalam proses belajarnya D. Karakteristik Pribadi Guru E. Guru sabar terutama dalam memancing respon siswa Guru berupaya memancing respon siswa agar terlibat aktif dalam pembelajaran √ √ √ √ √ √ √ √ √ 3 4 5 √ Guru bersikap tegas dan jelas Penampilan guru menarik dan tidak membosankan Guru menggunakan bahasa yang baik dan sopan √ √ 8 Jumlah Total Kategori 83 Baik Keterangan: 0 : tidak sesuai/tidak tampak 1 : kurang baik 2 : cukup 3 : baik 4 : sangat baik Jumlah : Nilai 0 - 50 (kurang) Nilai 51 – 70 (cukup) Nilai 71 – 90 (baik) Nilai 90 – di atas 100 (Sangat baik) Tuntang, 8 Agustus 2016 Pengamat ………………………... Fitriya Yuniyati, S. Pd.I NIP. 51 24 Lampiran 8 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama Sekolah : MI Miftahul Huda Lopait Tuntang Kab.Semarang Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas / Semester : IV / 1 Materi Pokok : Rangka Manusia dan Panca Indera Manusia Alokasi Waktu : 2x35 Menit A. Standar Kompetensi 1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya B. Kompetensi Dasar 1.1 mendiskripsikan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya C. Indikator 1. Menjelaskan pengertian rangka manusia 2. Menjelaskan fungsi rangka manusia D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui penjelasan guru siswa dapat menjelaskan pengertian rangka manusia dengan tepat. 2. Melalui permainan siswa dapat menjelaskan fungsi rangka manusia dengan tepat. E. Materi Pembelajaran 1. Pengertian Rangka Manusia Kita dapat melakukan aktivitas seperti duduk, berdiri, dan berbaring karena kita memiliki rangka tubuh.Coba bayangkan jika tubuh kita tidak ada rangka / tulang.Mungkinkah kita dapat bertahan hidup? Kita wajib bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah diciptakan dalam bentuk tubuh yang paling sempurna. Coba rabalah tubuhmu, mulai dari ujung jari kaki sampai ujung kepala ! adakah bagian yang terasa keras? Bagian apa sajakah itu ?bagian yang terasa keras tersebut menunjukkan adanya tulang. Tulangtulang tersebut bersambungan dan tersusun secara teratur.Tulangtulang yang tersusun secara teratur disebut rangka. 2. Fungsi rangka Manusia Fungsi Rangka Rangka atau tulang termasuk salah satu alat tubuh pada manusia dan hewan. Apa yang terjadi jika tangan dan kaki kita tidak memiliki rangka di dalamnya ?Tentu kita tidak dapat berdiri tegak. Fungsi rangka bagi makhluk hidup antara lain : a. Menguatkan dan menegakkan tubuh b. Menentukan bentuk tubuh c. Tempat melekatnya otot d. Melindungi bagian tubuh yang penting dan halus F. Metode Pembelajaran Ceramah Tanya jawab Permainan puzzle G. Media, Alat Pembelajaran dan Sumber Belajar 1. Media dan Alat Pembelajaran Kertas tipis Lidi Selotip 2. Sumber Belajar Buku paket Ilmu Pengetahuan Alam untuk kelas 4 karangan Budi Wahyono dan Setya Nurrachmandani. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 4 untuk SD/MI kelas IV. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. H. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (10 menit) a. Guru membuka pelajaran dengan salam dan doa b. Guru mengkondisikan siswa dan mengabsen kehadiran siswa c. Apersepsi : 1) Guru memberikan stick / penggaris kepada siswa. 2) Siswa menyanyi lagu “balonku ada lima” sambil memberikan stick kepada teman sebelahnya. 3) Ketika lagu sampai di kata “door” maka stick berhenti. 4) Anak yang mendapatkan stick harus menjawab soal kuis dari guru. 5) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. 6) Guru menyiapkan alat dan media pembelajaran. 2. Kegiatan Inti (55 Menit) a. Eksplorasi (10 menit) 1) Guru menjelaskan pengertian rangka dan fungsi rangka manusia 2) Guru melakukan Tanya jawab untuk memancing siswa memahami materi 3) Guru meminta semua siswa meraba bagian tubuhnya masing-masing dari ujung kaki hingga ujung kepala. Lalu guru bertanya adakah bagian tubuh yang teras keras, bagian apa sajakah itu kemudian siswa menjawab. Kemudian guru menjelaskan tentang pengertian rangka manusia. b. Elaborasi (35 menit) 1) Guru memberi sebuah kertas kepada siswa masing-masing setiap bangku satu kertas lalu guru menyuruh siswa untuk menggambar manusia lengkap dari kepala sampai kaki, lalu kertas yang sudah bergambar manusia tersebut di potong dan ditegakkan di atas meja. 2) Siswa di minta untuk mengamati hasilnya. Lalu guru memberi lidi dan benang kepada setiap siswa kemudian meminta siswa untuk membuat rangka dari lidi dan benang tersebut dan meletakkan gambar manusia pada lidi tersebut. Setelah itu gambar manusia di tegakkan diatas meja. 3) Konfirmasi (10 menit) 1) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang telah di sampaikan 2) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah di pelajari 3. Kegiatan Akhir (5 Menit) a. Evaluasi Guru memberikan soal-soal latihan b. Petutup 1) Guru menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya 2) Guru menutup pelajaran dengan hamdalah dan salam. SOAL POST TES SIKLUS I Nama : No. Absen : ii. Pilihlah jawaban yang paling benar dengan menyilang jawaban a, b, c atau d ! 1. Manusia dapat melakukan aktivitas seperti duduk, berdiri, berbaring, berlari, berjalan karena memiliki… a. rangka tubuh c. telinga b. kepala d. hidung 2. Bagian tubuh manusia terasa keras karena menunjukkan adanya… a. otot c. sendi b. tulang d. daging 3. Tulang-tulang yang tersusun secara teratur disebut.. a. otot c. rangka b. sendi d. tulang 4. Bentuk rangka manusia sangat kokoh sehingga kita dapat berdiri dengan… a. lelah c. lemah b. lemas d. tegak 5. Di bawah ini adalah fungsi rangka kepala kecuali… a. melindungi jantung c. melindungi otak b. melindungi mata d. melindungi hidung iii. Isilah titik-titik dibawah ini dengan tepat ! 6. Fungsi rangka bagi makhlik hidup ada…. 7. Salah satu fungsi rangka yaitu menentukan bentuk… 8. Otot berfungsi menggerakkan anggota badan. Merupakan salah satu fungsi rangka sebagai tempat… 9. Rangka rongga dada melindungi bagian tubuh yang rapuh seperti paruparu, jantung dan… 10. Rangka pinggul melindungi alat pencernaan dan alat… Kunci Jawaban 1. a 2. b 3. c 4. d 5. a 6. 4 7. Tubuh 8. Melekatnya otot 9. Alat pencernaan 10. Reproduksi Lampiran 9 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 1I Nama Sekolah : MI Miftahul Huda Lopait Tuntang Kab.Semarang Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas / Semester : IV / 1 Materi Pokok : Rangka Manusia dan Panca Indera Manusia Alokasi Waktu : 2x35 Menit A. Standar Kompetensi 1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya B. Kompetensi Dasar 1.1 mendiskripsikan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya C. Indikator 1.1.1 Menyebutkan tulang-tulang rangka kepala D. Tujuan Pembelajaran Melalui permainan siswa dapat menyebutkan tulang-tulang rangka kepala dengan tepat. E. Materi Pembelajaran Bagian-bagian Rangka Manusia Rangka manusia dapat dibagi menjadi 3 bagian : a. Rangka Kepala (tengkorak) Rabalah kepalamu !apa yang kamu rasakan? Terasa keras atau lunak?Rangka kepala (tengkorak) meliputi tulang-tulang tengkorak wajah dan tulang pelindung otak. Tulang-tulang tengkorak wajah terdiri atas 2 tulang hidung, 2 tulang pipi, 2 tulang rahang atas dan rahang bawah, 2 tulang air mata, tulang langit-langit, tulang pisau luku, 1 tulang lidah. Tulang pelindung otak meliputi 1 tulang dahi, 1 tulang belakang kepala, 2 tulang pelipis, 2 tulang ubun-ubun, 2 tulang baji, 2 tulang tapis. F. Metode Pembelajaran Ceramah Tanya jawab Permainan Edutainment G. Media, Alat Pembelajaran dan Sumber Belajar 1. Media dan Alat Pembelajaran Mind mipping yang sudah digambar di Kertas karton, Doble tip Gambar rangka Peluit Kertas karton Tulisan bagian-bagian rangka kepala pada potongan kertas asturo H. Sumber Belajar Buku paket Ilmu Pengetahuan Alam untuk kelas 4 karangan Budi Wahyono dan Setya Nurrachmandani. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 4 untuk SD/MI kelas IV. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. I. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (10 menit) b. Guru membuka pelajaran dengan salam dan doa c. Pengkondisian / absensi d. Apersepsi 2. Kegiatan Inti (55 Menit) a. Eksplorasi (15 menit) 1) Guru menjelaskan bagian-bagian rangka manusia dibagi menjadi 3 bagian yaitu rangka kepala, rangka badan, rangka anggota gerak. 2) Guru menunjukkan dan menjelaskan bagian-bagian rangka kepala melalui mind mipping. b. Elaborasi (30 menit) 1) Siswa dibagi menjadi dua kelompok. 2) Setiap kelompok diminta untuk mempelajari lagi bagian-bagian rangka kepala selama kurang lebih 5 menit 3) Setiap kelompok diberi potongan-potongan kertas yang berisi tulisan bagian-bagian rangka kepala secara acak 4) Mintalah siswa untuk baris berbanjar per kelompok menghadap ke papan tulis. 5) Guru menyebutkan “tulang-tulang tengkorak wajah” lalu selama 10 detik siswa yang berada dibaris pertama mengambil satu potongan kertas yang isinya sesuai dengan bagian-bagian dari tulang-tulang tengkorak wajah lalu menempelkan potongan kertas tersebut di papan tulis. Setelah 10 detik, guru akan meniup peluit dan siswa berikutnya maju seperti yang dilakukan siswa sebelumnya. Sedangkan siswa yang sudah maju pindah ke barisan paling belakang. Begitu seterusnya hingga sesuai dengan banyaknya bagian-bagian tulang tengkorak wajah. 6) Guru mengulang permainan dengan menyebutkan kata berikutnya “tulang pelindung otak”. c. Konfirmasi (10 menit) a. Guru bersama siswa mengoreksi hasil yang dtempel siswa. b. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum paham. c. Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 3. Kegiatan Akhir (5 Menit) a. Evaluasi Guru memberikan soal-soal latihan b. Petutup 1. Guru menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya 2. Guru menutup pelajaran dengan hamdalah dan salam. I. Penilaian a. Prosedur Tes: b. Jenis Tes: c. Alat tes Skor nilai pilihan ganda = benar x 4 = 5 x 4 = 20 Skor nilai esai = benar x 16 = 5 x 16=80 Skor akhir = 20+80=100 Tuntang, 8 Agustus 2016 POST TES SIKLUS II Nama : No absen : i. Pilihlah jawaban yang benar dengan menyilang salah satu huruf a, b, c, atau d! 1. Rangka kepala (tengkorak) di bagi menjadi 2 yaitu meliputi tulangtulang tengkorak wajah dan tulang… 2. 3. 4. 5. a. Pelindung otak c. pipi b. tengkorak d. hidung Yang merupakan tulang tengkorak wajah yaitu… a. Tulang dahi c. tulang pelipis b. 2 tulang hidung d. tulang ubun-ubun Yang merupakan tulang pelindung otak yaitu.. a. 2 tulang rahang atas c. 2 tulang ubun-ubun b. 2 tulang rahang bawah d. 2 tulang air mata 2 tulang air mata merupakan tulang… a. Tulang pipi c. tulang pelipis b. 2 tulang rahang atas d. tengkorak wajah 2 tulang ubun-ubun merupakan tulang.. a. Pelindung otak c. tulang langit-langit b. Pelipis d. tulang baji ii. Jawablah titik-titik di bawah ini dengan memperhatikan gambar dibawah ! 6. Yang ditunjukkan oleh huruf a adalah bagian tulang… 7. Tulang mata ditunjukkan oleh huruf… 8. Tulang hidung ditunjukkan oleh huruf… 9. Tulang rahang atas ditunjukkan oleh huruf… 10. Huruf f menunjukkan bagian tulang… Kuci jawaban 1. a. 6. Dahi 2. b. 7. B 3. c. 8. C 4. d. 9. E 5. a 10. Rahang bawah DAFTAR NILAI SKK Nama : Arihatul Laili Fakultas / Jurusan : FTIK / PGMI NIM : 11512087 Dosen Pembimbing Akademik : Miftachur Rif’ah Mahmud, M.Ag. Dosen Pembimbing Skripsi : Dr. Budiyono Saputro, S.Pd., M.Pd. No. 1 Nama Kegiatan OPAK STAIN Salatiga dengan tema: “Progresifitas Kaum Muda, Kunci Pelaksanaan Status Skor 05-07 Peserta 3 Peserta 3 Peserta 2 Peserta 2 Peserta 2 September 2012 Perubahan Indonesia.” 2 Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (OPAK) Jurusan 09 September 2012 Tarbiyah STAIN Salatiga “Membangun Gerakan Mahasiswa Tarbiyah sebagai Tonggak Kebangkitan Pendidikan Indonesia.” 3 Orientasi Dasar Keislaman (ODK) dengan tema: “Membangun Karakter 10 September 2012 Keislaman Bertaraf Internasional di Era Globalisasi Bahasa.” 4 Seminar Entrepreneurship dan Perkoperasian 2012 dengan tema: 11 September 2012 “Explore your Entrepreneurship Talent.” 5 Achievment Motivation Training Dengan AMT, Bangun Karakter Raih 12 September 2012 Prestasi. 6 Library User Education (Pendidikan Pemakai Perpustkaan) oleh UPT 13 September Peserta 2 Peserta 2 Peserta 2 Peserta 2 Peserta 2 Peserta 2 27 Januari 2013 Peserta 2 05 April 2013 Peserta 2 06-08 April Peserta 2 Peserta 2 2012 Perpustakaan STAIN Salatiga. 7 Pra Youth Leadership Training dengan Tema “Surat Cinta Pembasmi Galau” 8 Pendidikan dan Latihan Calon Pramuka Pandega ke-22 (PLCPP XXII) 03 Oktober 2012 12-15 Oktober 2012 “Pendidikan Pramuka sebagai Pembentuk Karakter Pandega yang Berdisiplin dan Berkredibilitas Tinggi untuk Membangun Indonesia.” 9 Penerimaan Anggota Baru JQH dengan Tema “Membentuk Paradigma 17-18 November 2012 Mahasiswa Qur’ani dengan Panca Indra, Akal, dan Hati.” 10 Tabligh Akbar bertajuk “Tafsir Tematik 01 Desember dalam Upaya Menjawab Persoalan Israel 2012 dan Palestina Landasan QS. Al-Fath: 2627.” 11 Pelatihan Kaligrafi Jam’iyyatul Qurro’ Wal Huffadz (JQH) STAIN Salatiga. 12 Peringata Maulid Nabi Muhammad SAW 08 Desember 2012 tahun 1434 H. 13 Tahtimul Qur’an STAIN Salatiga. 14 MAPABA PMII “Membentuk Militansi Kader untuk Menuju Mahasiswa yang 2013 Ideal.” 15 Seminar Pencegahan Bahaya NAPZA (Narkotika, Psikotropoka, dan Zat 29 April2013 Adiktif), HIV/AIDS Mewaspadai Pergaulan Bebas untuk Membentuk 2Remaja yang Tangguh dan Launching PIK SAHAJASA (Pusat Informasi dan Konseling Sahabat Remaja Salatiga) STAIN Salatiga. 16 Tafsir Tematik “Sihir dalam Perspektif 04 Mei 2013 Peserta 2 27 Mei 2013 Peserta 8 27 Juni 2013 Peserta 8 30 Juni 2013 Peserta 2 19-20 Oktober Peserta 2 09 Juni 2014 Peserta 2 15 Juni 2014 Panitia 3 02 Agustus Panitia 3 Pengurus 4 Al-Qur’an dan Hukum Negara.” 17 Seminar Nasional Entrepreneurship “Menumbuhkan Jiwa Entrepreneurship Muda.” 18 Seminar Nasional dan Dialog Publik “Penyesuaian Harga BBM Bersubsidi.” 19 Akhirussanah Ma’had STAIN Salatiga “Pesantren sebagai Wadah Perkembangan Karakter Pemuda Islam yang Berakhlaqul Karumah dan Bernalar Ilmiah.” 20 Ibtida’ Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Darul Amal “Mahasiswa Rabbani 2013 Pembangun Peradaban Negeri.” 21 IPST (Islamik Publik Speaking Training) di Festival Dakwah MILAD XII Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Darul Amal STAIN Salatiga. 22 Haul dan Khotmil Qur’an Pondok Pesantren Al-Hasan. 23 Masa Orientasi Santri (MOS) Pondok Pesantren Al-Hasan, 24 Pengurus Sie Kesehatan Pondok 2014 Periode 2013- Pesantren Putri Al-Hasan. 25 Wisata Religi dan Tadabur Alam Pondok Pesantren Al-Hasan. 26 Peringatan Maulid Nabi Pondok 2014 02 November Panitia 3 14 Januari 215 Panitia 3 2014 Pesantren Al-Hasan. 27 Syahadah Khotmil Qur’an 31 Mei 2015 Peserta 2 28 Masa Orientasi Santri (MOS) Pondok 06 Agustus Panitia 3 Peserta 8 Pengurus 4 Peserta 8 Panitia 3 Peserta 2 Peserta 8 Peserta 8 Pesantren Putri Al-Hasan. 29 Seminar Nasional “Pemuda, Peradaban Islam, dan Kemandirian.” 30 Pengurus Sie Kegiatan Pondok Pesantren Al-Hasan. 31 Seminar Nasional “Peran Sistem Ekonomi Islam dalam Meningkatkan 2015 02 September 2015 Periode 20142015 13 Oktober 2015 Stabilitas Ekonomi Global dengan Mensinergikan Sektor Riil dan Sektor Keuangan.” 32 Wisata Religi dan Tadabur Alam pondok pesantren Al-Hasan. 33 IAIN Salatiga Bersholawat dan Orasi Kebangsaan “Menyemai Nilai-nilai Islam 18 Oktober 2015 06 November 2015 Indonesia untuk Memperkokoh NKRI dalam Mewujudkan Baldatun Toyyibatun Warobbun Ghofur.” 34 Seminar Nasional “Hak Gender Kaum 24 Desember Difabel dalam Perspektif Sosiologi dan 2015 Hukum Islam Himpunan Mahasiswa Jurusan Ahwal Al-Syahshiyah” 35 Seminar Nasional “Penguatan Wawasan Kebangsaan dan Nasionalisme.“ 28 April 2016 36 Festifal Anak Sholeh Indonesia (FASI) 29 April 2016 Panitera 3 37 Nusantara Mengaji 300.000 Khataman 08 Mei 2016 Peserta 2 21 Mei 2016 Peserta 8 - Peserta 2 Al-Qur’an “ Serentak se-Indonesia untuk Keselamatan dan Kesejahteraan Bangsa.” 38 Seminar Nasional “ Pendidikan Agama Menjadi Pelopor Kebangkitan Nasional di Era Modern.” 39 Workshop Bercerita bersama: Kak Adin. Jumlah Point 133 Salatiga,15 Agustus 2016 Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama