HARI ANAK MISIONER SEDUNIA KE-172 4 JANUARI 2015 Buku ini terdiri dari : 1. Intisari Pesan Paus: "Yang Kecil Jadikan Bintang" …………….… 2 2. Renungan: Bangkitlah, Terangmu Datang …....... 6 3. Mengikuti Bintang untuk Melihat Tuhan ………. 9 4. Anak Kecil ……………………………..……… 11 5. Menanamkan Nilai Iman pada Anak ………….. 13 6. Perayaan Ekaristi ..……………….………….... 15 7. Remaja Memberi dengan Murah Hati ………… 31 1 YANG KECIL JADIKAN BINTANG Pada Hari Raya Penampakan Tuhan atau disebut Epifani, Gereja secara khusus Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner merayakan Hari Anak Misioner Sedunia. Pada Hari Raya tersebut, Paus Fransiskus mempersembahkan Misa Kudus di Lapangan Santo Petrus, Roma, pada hari Senin 6 Januari 2014. Dalam homilinya, Paus Fransiskus mengatakan bahwa, “orang-orang Majus mengikuti dengan setia terang itu, yang menuntun mereka untuk menjumpai Tuhan”. Terang itu seakan memanggil mereka untuk mengikutinya. Menurut Paus Fransiskus, nasib setiap orang dilambangkan dalam perjalanan orang-orang Majus dari Timur. Hidup kita merupakan sebuah perjalanan, yang diterangi oleh terang-terang yang mencerahkan jalan kita, untuk menemukan kepenuhan kebenaran dan kasih dalam Yesus, sebagai Terang Dunia. Bacaan pertama yang mengutip kata-kata nabi Yesaya menggemakan panggilan Allah kepada Yerusalem : "Bangkitlah, menjadi teranglah” (Yes 60:1). Yerusalem disebut sebagai kota terang yang memantulkan terang Allah bagi dunia dan membantu manusia untuk berjalan di jalan-Nya. Ini adalah panggilan dan perutusan umat Allah di dunia. Tetapi Yerusalem gagal menanggapi panggilan Tuhan ini. Injil mengatakan kepada kita bahwa orangorang Majus, ketika mereka tiba di Yerusalem, kehilangan penglihatan bintang untuk sementara waktu. Mereka tidak 2 lagi melihat terangnya dari istana Raja Herodes. Kediaman Raja Herodes suram, dipenuhi dengan kegelapan, kecurigaan, ketakutan, irihati. Herodes curiga dan disibukkan dengan berita kelahiran seorang Anak yang lemah yang ia anggap sebagai saingan. Orang-orang Majus mampu mengatasi saat kegelapan yang berbahaya di hadapan Herodes, karena mereka percaya Kitab Suci, kata-kata para nabi yang menunjukkan bahwa Juru Selamat akan lahir di Betlehem. Sehingga mereka melarikan diri dari kegelapan dan kesuraman malam dunia. Mereka melanjutkan perjalanan mereka menuju Betlehem dan di sana mereka sekali lagi melihat bintang itu, dan Injil memberitahu kita bahwa mereka mengalami "sebuah suka cita besar" (Mat 2:10). Orang Majus menggunakan terang "kecerdikan" ketika, dalam perjalanan pulang, mereka memutuskan untuk tidak melewati istana suram Herodes, tetapi mengambil rute lain. Orang-orang bijak dari Timur ini mengajarkan kita bagaimana untuk tidak jatuh ke dalam jerat kegelapan dan bagaimana mempertahankan diri kita dari bayang-bayang yang berusaha menyelubungi hidup kita. Dengan “kecerdikan” orang-orang Majus menjaga iman. Pada Hari Raya Penampakan Tuhan, saat kita mengingat perwujudan Yesus bagi umat manusia dalam rupa seorang Anak, semoga kita merasakan orang-orang Majus di sisi kita, sebagai sahabat-sahabat yang bijaksana di jalan. Teladan mereka membantu kita mengangkat pandangan kita terhadap bintang dan mengikuti keinginankeinginan besar hati kita. Mereka mengajarkan kita untuk tidak berpuas dengan sebuah kehidupan yang biasa-biasa saja, sebuah kehidupan "memainkannya dengan aman", 3 tetapi membiarkan diri kita selalu tertarik oleh apa yang baik, benar dan indah ... oleh Allah. Dan mereka mengajarkan kita untuk tidak tertipu oleh penampilan-penampilan, oleh apa yang dianggap oleh dunia sebagai yang agung, bijaksana dan penuh kuasa. Kita harus tidak berhenti pada hal itu. Hal ini diperlukan untuk menjaga iman. Saat ini yang sangat penting adalah menjaga iman. Kita harus masuk ke ruang batin lebih dalam, mengatasi kegelapan, mengatasi suara-suara yang membangkitkan kegelisahan, mengatasi keduniawian, mengatasi begitu banyak bentuk modernitas yang ada saat ini. Kita harus maju menuju Betlehem, di mana, dalam kesederhanaan sebuah tempat tinggal di pinggiran, di samping seorang ibu dan ayah yang penuh kasih dan penuh iman, di sana bersinar Matahari dari atas, Raja alam semesta. Oleh teladan orang-orang Majus, dengan terangterang kecil kita, semoga kita menemukan Sang Terang Sejati dan menjaga iman. Semoga demikian. Demikianlah homili yang disampaikan oleh Paus Fransiskus pada Hari Raya Penampakan Tuhan. Semoga Anak dan remaja Misioner pun mengikuti Terang cahaya yang mampu menghantar mereka sampai pada Sang Kristus. Sumber : www.vatican.va 4 5 BANGKITLAH, TERANGMU DATANG Hari Raya Epifani adalah hari Penampakan Tuhan kepada orang-orang yang belum mengenal-Nya. Hari Penampakan Tuhan ini merupakan pesta iman yang dipersembahkan untuk seluruh dunia. Iman adalah terang yang mengagumkan, yang akan membimbing serta mendorong kita untuk berjalan pada tujuan yang sejati, yakni Allah sendiri. Dalam bacaan pertama berbicara tentang terang: “bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang Tuhan terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu”. Terang sejati dari sebuah iman, dan semua orang dipanggil untuk mengikuti terang tersebut. Bacaan kedua tentang penyelenggaraan kasih karunia Allah, telah dinyatakan. Semua orang telah menjadi anggota dan ahli waris melalui perantaraan Yesus Kristus. Kita semua dipanggil untuk mengenal Kristus, berjalan dalam terang iman. Terang iman merupakan terang yang mengagumkan; sebuah bintang di langit, seperti yang dikatakan dalam Injil, tapi juga menunjukkan secara persis di bumi. Dan ketika mereka melihat bintang, mereka 6 sangat berbahagia. Karena melalui bintang tersebut memberikan inspirasi bagi tiga orang Majus yang datang dari Timur, yang sedang mencari petunjuk jalan untuk datang menyebah Raja Orang Yahudi. Kita tahu bahwa kita hidup bukan hanya di bumi ini saja, namun kita sedang berziarah menuju bintang. Hati kita tidak akan sungguh menemukan kebahagiaan, jika kita membiarkan dengan segala kekuatiran, dan tenggelam dalam kesibukan, tanpa keseimbangan. Kebahagiaan itu hanya ada dalam terang sejati, yakni iman dalam Yesus Kristus. Dalam iman kita mengenal diri sekaligus mengenal panggilan, berjalan menuju Tuhan. Namun terang dalam iman, yang bersinar dari atas, menunjukkan sesuatu di bumi; di sebuah rumah, rumah di mana seorang bayi dengan ibunya Maria. Iman bukanlah suatu mimpi, atau berjalan di atas awan, namun merupakan sebuah kenyataan; dituntut untuk mengenal Yesus, manusia seperti kita, Anak Allah yang menjelma menjadi manusia, yang mewahyukan wajah Bapa-Nya dalam hidup kita, Dialah yang menghendaki agar kita hidup dalam persekutuan dengan-Nya. Terang dalam iman, senantiasa bersinar di langit, namun terang tersebut tidak terlihat oleh semua. hanya para Majus saja yang bisa melihat terang tersebut, dan para majus tersebutlah yang memberitahukan kepada para iman dan ahli-ahli taurat. Para Majus memberitahukan seperti yang dinyatakan dalam Kitab Suci. Untuk bisa melihat terang diperlukan kesediaan hati yang dalam, di mana Herodes, para imam dan ahli taurat tidak memiliki. Jika kita hanya mencari keinginan kita sendiri, kita tertutup dari terang iman; kita hanya bisa melihat di bawah, dan tidak mengarahkan pada Yesus putra Allah. 7 Jika kita mau sungguh-sungguh hidup, kita harus bersedia siap dan membiarkan dibimbing pada tujuan bukan hanya kesenangan dunia namun suatu kebahagiaan sejati, yakni Tuhan sendiri. Kita harus memilih; mana yang terbaik untuk kita, mencari kesenangan diri sendiri atau mengikuti bintang untuk mendapatkan kebahagian sejati? Yesus lahir ke dunia ini, dan memberikan kebahagian yang besar, memberikan terang sejati: kita semua layak bersyukur atas iman yang telah kita terima dari Yesus Kristus. Kita bersyukur karena darah-Nya, telah kembali memulihkan kita untuk hidup bersekutu dengan-Nya.***YH 8 MENGIKUTI BINTANG, UNTUK MELIHAT TUHAN Dalam Injil Matius 2 : 1 – 12 tentang “Orangorang Majus dari Timur” kita bisa melihat suatu gambaran sederhana yang mengisahkan bahwa untuk melihat dan menemukan Tuhan diperlukan kepekaan akan rahmat Tuhan dan usaha dari pihak kita, untuk mencari Dia. Para orang majus melihat bintang itu, dan menanggapinya dengan mau bersusah payah melakukan perjalanan berminggu-minggu melintasi padang pasir, untuk mencari Sang Mesias, yang kelahiran-Nya ditandai oleh bintang. Bintang itu telah mendahului para Majus itu, dan berhenti tepat di atas sebuah tempat, di mana Anak itu berada (bdk. Mat 2:9). Betapa mereka sangat berbahagia, karena menemukan siapa yang mereka cari! Banyak kaum Yahudi yang tidak menyadari bahwa Raja mereka telah lahir, namun orang-orang majus ini yang berasal dari negeri yang jauh, malah termasuk dalam bilangan mereka yang pertama kali mengenali Kristus sebagai Raja dan menyembah-Nya. Para Majus itu menjadi gambaran bagi kita semua yang kini mengimani Kristus. Kalau kita sungguh mau mengikuti Kristus, kita tidak perlu takut akan apa tanggapan orang, tidak perlu takut dianggap ekstrim karena kita tidak mengikuti arus dunia. Walaupun panggilan kita sebagai umat Kristiani tidak mudah, dan 9 bahkan membutuhkan pengorbanan, namun kita mengetahui bahwa akan ada Terang Ilahi di akhir perjuangan kita. Bukankah keseluruhan hidup kita adalah perjalanan menuju Kristus? Dan melalui Kristus menuju Allah Bapa? Maka hidup kita adalah semacam perjalanan yang harus kita lalui dengan terang iman. Kita tak perlu mengandalkan kemampuan diri kita sendiri untuk menemukan Dia. Kristus telah memberikan Gereja-Nya untuk menuntun kita dengan ajaran-ajarannya dan sakramen-sakramennya, agar kita dapat bertemu dan bersatu dengan-Nya. Kristus juga telah memberikan kepada kita Ibu-Nya, yang menjadi teladan Gereja, yaitu Bunda Maria Stella Maris, Sang Bintang Laut yang memimpin kita dalam perjalanan hidup ini, kepada Kristus Putera-nya. Betapa kita perlu memandang kepada bintang ini, agar kita dapat selalu menemukan Kristus. Semoga kitapun dapat mengalami sukacita karena menemukan Dia, dan kita dapat datang kepada-Nya dengan membawa persembahan kita: persembahan yang terbaik - emas, persembahan doa - kemenyan, dan pengorbanan kita mur. Setelah kita menemukan Kristus, mari kita mengingat panggilan kita untuk mewartakan Dia, terutama kepada mereka yang belum mengenal Dia. Di hari Epifani ini kita juga merayakan Hari Anak dan Remaja Misioner Sedunia. Kita semua dipanggil untuk menjadi misionarisNya. Sejauh mana kita telah melakukannya?*** Sumber : katolisitas.org 10 ANAK KECIL Seorang anak kecil itu bagaikan kertas putih. Ia tidak pernah bohong. Selalu jujur dan terbuka, apa adanya. Ia selalu bertanya dan mau belajar. Ia tidak pernah menyombongkan diri, tetapi rendah hati. Dengan siapa pun dia mau berkomunikasi. Ia tidak punya prasangka buruk pada orang lain. Semua itu membawa kepada kebahagiaan dan kegembiraan bersama. Dalam pengajaran-Nya, Yesus mengambil anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka, “Barangsiapa menyambut seorang anak kecil seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku” (Mrk 9:3637). Menanggapi persoalan yang dihadapi oleh para murid mengenai siapa yang paling besar dan paling luhur, Yesus mengambil contoh konkret, seorang anak kecil. Dia menjelaskan sikap dasar seorang anak kecil. Kalau ada orang yang mau menyombongkan diri, lihatlah anak kecil yang rendah hati dan apa adanya. Kalau ada orang yang iri hati terhadap orang lain, lihatlah anak kecil yang tidak iri hati. Kalau ada orang yang berambisi besar dan merugikan orang lain, lihatlah anak kecil yang mau belajar dan bertanya. Jalan menuju kedamaian dan keluhuran yang sejati terletak dalam cinta kasih dan pelayanan yang rendah hati, tidak dalam menguasai orang lain. Hanya orang-orang yang tidak aman dan penakut merasakan kebutuhan untuk 11 membuktikan bahwa hanya mereka yang mampu berbuat itu. Keluar dari ego sendiri itu merupakan satu-satunya jalan menemukan diri yang sejati, orang juga menemukan Allah. Tuhan, tolonglah aku untuk mengikuti jalan kerendahan hati dan pelayanan seperti seorang anak kecil. Sumber : Gema Suara ilahi, Y. Wartaya, SJ 12 MENANAMKAN NILAI IMAN PADA ANAK Seorang ibu mengajar anak yang baru berumur satu tahun membuat tanda salib dengan air suci ketika masuk gereja. Meskipun masih kecil, anak selalu dilatih begitu setiap kali masuk gereja. Lama kelamaan anak kecil itu mempunyai kebiasaan untuk membuat tanda salib dengan terlebih dahulu mencelupkan jari ke tempat air suci ketika masuk gereja. Seorang ayah memberikan uang Rp 1000,00 kepada anaknya yang baru berumur empat tahun. Uang yang diterimanya dipakai untuk kelokte misa di gereja. Ketika kotak kolekte diedarkan, anak tersebut meletakkan uang 1000,00 tadi ke dalam kotak kolekte. Dia melakukan dengan gembira. Uang tersebut dipersembahkan kepada Tuhan. Juga untuk mereka yang membutuhkan bantuan. Dua contoh di atas menggambarkan bagaimana pendidikan nilai iman dilakukan secara nyata. Anak sudah dilatih sejak kecil. Dengan latihan-latihan yang sederhana, semakin lama semakin dirasakan adanaya penanaman nilai iman. Sedikit demi sedikit kebiasaan tersebut dibatinkan oleh anak untuk dapat menjadi nilai iman. Menumbuhkan kembali penanaman nilai-nilai iman dalam keluarga sangat penting. Zaman ini ditandai dengan benturan-benturan nilai dalam kehidupan masyarakat. Benturan-benturan bisa dilihat dalam koteks 13 kemajuan ilmu dan teknologi. Arahnya adalah menumbuhkan kembali nilai-nilai iman dalam keluarga. Misalnya, gerakan untuk melatih anak-anak membuat tanda salib, gerakan untuk mengembangkan iman dengan membaca renungan-renungan. Perlu disadari bersama bahwa penanaman nilainilai iman sejak usia dini merupakan proses berkelanjutan. Tidak hanya sekali dua kali. Anak-anak diajak untuk membiasakan diri melakukan perbuatan nyata dan konkret, yang dapat dilihat, didengar, dan ditiru. Karena itu, teladan dan contoh dari orang dewasa sangat penting, misalnya, berdoa, sikap berkorban, jujur, sikap berbicara dan melakukan sesuatu di mana keterlibatan Tuhan dalam kehidupan anak dapat dirasakan: baptisan, ulang tahun, komuni pertama, kunjungan pada orang sakit, kematian saudara. Singkatnya, peristiwa suka duka yang dialami dan dirasakan anak bersama dengan seluruh anggota keluarga. Pengenalan kehidupan menggereja dapat dilakukan melalui ceritera mengenai orang-orang suci, Kitab Suci, pergi ke gereja, diikutsertakan dalam bina iman, sekolah minggu, putra-putri altar, remaja katolik, SEKAMI, berkat imam, dan lain-lain. Dengan cara ini, anak akan semakin mengenal nilai-nilai kekatolikan untuk membantu mengembangkan imannya dalam menghadapi dunia yang serba majemuk. Tuhan, buatlah kami dapat ikut menanamkan nilainilai iman dalam diri anak-anak. Sumber : Gema Suara ilahi, Y. Wartaya, SJ 14 PERAYAAN EKARISTI HARI ANAK MISIONER SEDUNIA KE-172 4 JANUARI 2015 TEMA : YANG KECIL JADIKAN BINTANG 15 KOMENTAR PERSIAPAN Dibawakan oleh pemandu acara, orang dewasa atau seorang anak remaja Saudari-saudara, ibu-bapak, serta anak dan remaja misioner terkasih, Hari ini, Gereja Katolik merayakan Hari Raya Penampakan Tuhan atau Epifani. Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner juga merayakan Hari jadinya yang ke-172 dengan Tema : YANG KECIL JADIKAN BINTANG. Yesus lahir dalam rupa seorang Anak. Ia yang kaya, bersedia menjadi miskin, agar kita yang miskin dijadikan kaya oleh-Nya. Ia adalah Mesias yang sudah lama dinanti-nantikan, Ia Raja orang Yahudi. Ia telah lahir bagi kita, agar kita bisa belajar daripada-Nya. Marilah bersama para Majus dari Timur, kita bersujud menyembah-Nya. Kita bawa hati kita sebagai persembahan bagi-Nya. Dalam suasana hati gembira dan penuh syukur, kita memulai Perayaan Ekaristi Suci ini dengan menyanyikan lagu pembuka … RITUS PEMBUKA Lagu Pembukaan – Perarakan Masuk Tanda Salib Salam 16 Pengantar/Kata Pembukaan Saudari-saudara, ibu-bapak, serta anak dan remaja misioner terkasih, Paus Fransiskus mengatakan bahwa, nasib setiap orang dilambangkan dalam perjalanan orangorang Majus dari Timur. Hidup kita merupakan sebuah perjalanan, yang diterangi oleh terang-terang yang mencerahkan jalan kita, untuk menemukan kepenuhan kebenaran dan kasih dalam Yesus, sebagai Terang Dunia. Semoga kita sebagai umat beriman seperti para Majus yang berusaha mencari dan mengikuti dengan setia terang itu, untuk menemukan Yesus, Sang Juru Selamat. Marilah kita berdoa bagi anak misioner di seluruh dunia, khususnya bagi mereka yang tidak mendapatkan hak-haknya sebagai anak, mereka yang menderita, dianiaya, dan tidak mendapatkan kasih sayang. Semoga Tuhan memberi rejeki untuk hidup, ketabahan hati serta kekuatan iman agar mereka tidak putus asa dalam hidup ini. Tobat I = Imam, P = Pemimpin Ibadat I/P U Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Raja damai, yang memanggil Tiga Orang Bijak dari Timur dengan cahaya bintangMu. Mereka mempersembahkan hadiah emas, kemenyan dan mur sebagai tanda cinta dan hormat kepada-Mu. Tuhan, kasihanilah kami. Tuhan, kasihanilah kami. 17 I/P U I/P U I/P Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Raja damai, yang memanggil kami dari kegelapan dengan cahaya iman-Mu, dan mengundang kami untuk mempersembahkan seluruh diri, budi, kehendak, panggilan dan perutusan kami. Kristus, kasihanilah kami. Kristus kasihanilah kami. Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Raja damai, yang menghendaki semua bangsa bergabung dalam perarakan menuju cahaya abadi dan mempersatukan kami sebagai misionaris-misionaris cintakasih-Mu. Tuhan, kasihanilah kami. Tuhan, kasihanilah kami. Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan mengantar kita ke hidup yang kekal. U : Amin. 18 Tuhan, kasihanilah kami Madah Kemuliaan Doa Pembuka I /P : Marilah kita berdoa Allah Bapa kami yang penuh kasih, Engkau telah mengutus Putra-Mu yang tunggal untuk hadir di tengah dunia ini. Kehadiran-Nya membuat kami menjadi kaya dan mengenal Engkau yang sejati. Ajarilah kami untuk mengenal Engkau lebih dalam lagi, agar dalam kehidupan ini kami dapat menjadi saksi-saksi-Mu yang hidup. Berkatilah anak-anak Misioner di seluruh dunia yang merayakan pestanya hari ini. Semoga dengan semangat persaudaraan di antara mereka, mereka sungguh menjadi misionaris cilik-Mu yang sejati. Semuanya ini kami mohon dengan perantaraan Putra-Mu Yesus Kristus Tuhan kami bersama dengan Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus Allah, kini dan sepanjang masa. U : Amin. 19 LITURGI SABDA BACAAN PERTAMA (Yes 60 : 1 - 6) Pembacaan dari Kitab Yesaya : "Kemuliaan Tuhan terbit atasmu" Beginilah kata nabi kepada Yerusalem : Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang Tuhan terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terang-Mu, dan raja-raja menyongsong cahaya yang terbit bagimu. Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling! Mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong. Melihat itu, engkau akan heran dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu. Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dari Efa. Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta memberitakan perbuatan-perbuatan masyhur Tuhan. L : Demikianlah sabda Tuhan U : Syukur kepada Allah. 20 Mazmur Tanggapan Antarbacaan – Mzm 72 : 1-2.7-8.10-11.12-1 Refren : Kiranya segala bangsa menyembah Engkau, ya Tuhan. Ayat Mazmur : Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja, dan keadilan-Mu kepada putera raja. Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan, dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum! Kiranya keadilan berkembang pada zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut sampai ke laut, dari sungai Efrat sampai ke ujung bumi! Kiranya raja-raja dari Tarsis dan pulau-pulau membawa persembahan-persembahan; kiranya raja - raja dari Syeba dan Seba menyampaikan upeti! Kiranya semua raja sujud menyembah kepadanya, dan segala bangsa menjadi hambanya. Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, orang yang tertindas dan orang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, Ia akan menyelamatkan nyawa orang papa. 21 BACAAN KEDUA (Ef 3:2-3a. 5-6) Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus : "Rahasia Kristus kini telah diwahyukan, dan para bangsa menjadi pewaris perjanjian" Saudara-saudara, kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah yang dipercayakan kepadaku demi kamu, yaitu bagaimana rahasianya telah dinyatakan kepadaku melalui wahyu. Pada zaman angkatan-angkatan dahulu rahasia itu tidak diberitakan kepada umat manusia, tetapi sekarang dinyatakan dalam Roh kepada para rasul dan para nabi-Nya yang kudus. Berkat pewartaan Injil, orang-orang bukan Yahudi pun turut menjadi ahliwaris, menjadi anggota-anggota tubuh serta peserta dalam janji yang diberikan Kristus Yesus. L : Demikianlah Sabda Tuhan U : Syukur kepada Allah BAIT PENGANTAR INJIL S : Alleluia U : Alleluia S : Kami telah melihat bintang Tuhan di ufuk Timur, dan kami datang untuk menyembah Tuhan U : Alleluia, Alleluia 22 BACAAN INJIL (Mat 2:1-12) Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius : “Kami datang dari Timur untuk menyembah Sang Raja.” Pada zaman pemerintahan Raja Herodes, sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem. Mereka bertanya-tanya, “Di manakah Raja Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di ufuk Timur, dan kami datang untuk menyembah Dia.” Mendengar hal itu, terkejutlah Raja Herodes beserta seluruh Yerusalem. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya, “Di Betlehem di tanah Yudea, karena beginilah ada tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekalikali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel.” Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu, dan dengan teliti bertanya kepada mereka, kapan bintang itu nampak. Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya, “Pergilah, dan selidikilah dengan seksama hal ikhal Anak itu! Dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku, supaya aku pun datang menyembah Dia.” Setelah mendengar kata-kata Raja Herodes, berangkatlah para majus itu. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba 23 dan berhenti di atas tempat di mana Anak itu berada. Melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu, dan melihat Anak itu bersama Maria, Ibu-Nya. Lalu mereka sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada Anak itu, yaitu emas, kemenyan dan mur. Kemudian, karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, mereka pun pulang ke negerinya lewat jalan lain. L : Demikianlah Injil Tuhan U : Terpujilah Kristus Homili Syahadat Para Rasul (dapat didoakan atau dinyanyikan). Doa Umat I : Allah Bapa sumber segala cinta, Engkau telah mengutus Putra-Mu untuk datang ke dunia ini, agar kami tidak berjalan dalam kegelapan. Bimbinglah kami untuk menemukan Putra-Mu, agar kami dapat merasakan kedamaian hati dan dapat mewartakan kasih-Mu yang sejati. Kini kami datang pada-Mu untuk memanjatkan doa – doa kami: 1. Bagi Sri Paus, para uskup dan para imam : Semoga Sri Paus, para uskup dan para imam dapat mewartakan cinta kasih-Mu bagi kami umat-Mu dan menuntun kami untuk 24 menemukan Yesus Juru Selamat kami dalam hidup sehari-hari. Marilah kita mohon… 2. Bagi para misionaris, biarawan-biarawati dan awam : Berilah rahmat kesetiaan kepada para misionaris, biarawan-biarawati dan awam dalam menjalani panggilan mereka. Semoga seluruh hidup dan karya mereka dapat mewartakan cinta kasih-Mu yang sejati. Marilah kita mohon… 3. Bagi anak dan remaja misioner : Semoga anak dan remaja misioner mengikut teladan para Majus yang berusaha untuk mencari Bayi Yesus. Gerakkanlah hati anak dan remaja misioner kami di Indonesia agar mampu menjalin solidaritas dan peduli dengan teman-teman yang menderita di seluruh dunia dan sekitar kami. Marilah kita mohon… 4. Bagi Perdamian dunia : Ya Bapa, panggil lah banyak orang untuk mengusahakan perdamaian di bumi ini. Berilah kekuatan kepada mereka yang menderita akibat peperangan dan juga bencana alam. Marilah kita mohon… 25 5. Untuk ujud-ujud pribadi : Kita berdoa dalam hati untuk tumbuhnya panggilan di antara kaum keluarga kita masingmasing… (hening sesaat) Marilah kita mohon… I. Ya Allah Bapa kami yang Mahabaik, kabulkanlah permohonan kami anak-anakMu, yang kami sampaikan dengan penuh iman dan tulus iklas. Padukanlah doa-doa kami ini dengan doa-doa umat-Mu di seluruh dunia. Demi Kristus, Tuhan dan Juru Selamat kami. U. Amin. 26 LITURGI EKARISTI Persiapan Persembahan Persiapan persembahan diawali dengan kolekte. Wakilwakil umat mengantar kepada Imam bahan-bahan persembahan : roti dan anggur, yang akan dikuduskan dalam Doa Syukur Agung, dan persembahan lain. Kolekte akan diserahkan untuk kepentingan anak dan rejama misioner di seluruh dunia, terlebih yang sangat membutuhkan. Lagu Persembahan Seluruh acara ini diiringi dengan nyanyian persiapan persembahan dan dapat diiringi sebuah tarian daerah oleh anak dan remaja misionar bila memungkinkan. Doa Persembahan : I : U : Allah Bapa yang Mahakudus, kami persembahkan kepada-Mu roti dan anggur hasil karya tangan kami. Bersama roti dan anggur ini, kami persembahkan juga seluruh diri kami sebagai lambang penyerahan dan pembaharuan hidup kami. Satukanlah persembahan kami ini dengan kurban Yesus Putra- Mu, agar menjadi santapan keselamatan kami. Demi Kristus Tuhan kami. Amin 27 Doa Syukur Agung Dialog Pembuka Prefasi Kudus Komuni Bapa Kami Embolisme Doa Damai Pemecahan Hosti Pemecahan Hosti diiringi dengan seruan/lagu Anak Domba Allah. Persiapan Komuni Penerimaan Tubuh (dan Darah) Kristus. Pembersihan (Bejana) (Setelah komuni selesai, diakon/imam membersihkan patena dan piala). Saat Hening (Sesudah komuni umat, sebaiknya diadakan saat hening untuk berdoa dalam batin, dapat didoakan Doa Sesudah Komuni, lihat Puji Syukur no. 212 Jiwa Kristus) Madah Pujian : (Doa anak dan remaja sama) misioner, didoakan bersama- 28 DOA SYUKUR Tuhan Yesus Kristus, sumber kehidupan, kami bersyukur atas pemeliharaan-Mu terhadap hidup kami, kami bersyukur atas kelahiran-Mu di dunia ini. Bantulah kami anak dan remaja misioner-Mu untuk mencari Engkau dan menemukan Engkau dalam kehidupan kami sehari-hari. Terimakasih atas hari yang baru dan keindahan yang boleh kami nikmati, lewat seluruh alam semesta ini. Terimakasih atas hangatnya kasih sayang lewat orangtua kami, kakak dan adik-adik kami, para guru dan semua orang yang telah membantu kami untuk bertumbuh. Dampingilah kami agar di manapun kami berada, hati kami hanya mencari Engkau, sehingga kami menemukan kedamaian dan kebahagiaan, bagi diri kami dan sesama kami. Amin. Doa Sesudah Komuni I/P : Bapa sumber hidup bagi kami, Engkau begitu mencintai kami anak-anak-Mu dengan mengutus Putra-Mu yang tunggal lahir bagi kami. Terima kasih atas perjamuan yang boleh kami nikmati bersama. Dampingilah dan hantarlah Misionarismisionaris Cilik-Mu, untuk menemukan Dikau, dan mampu mewartakan kasih-Mu yang sejati. Semua ini kami mohon dengan perantaraan Yesus Kristus, Putera-Mu, Tuhan kami, yang besama Dikau dalam persekutuan dengan Roh Kudus, hidup dan bertakhta kini dan sepanjang segala masa. U : Amin. 29 RITUS PENUTUP Pengumuman Amanat Pengutusan Imam mengingatkan bahwa hari ini adalah Hari Anak dan Remaja Misioner Sedunia. Yesus telah lahir bagi kita di sebuah kandang, Ia telah rela menjadi miskin agar kita yang miskin bisa menjadi kaya. “Yesus yang Kecil, menjadi Bintang dalam kehidupan kita. Mari kita bersyukur atas cinta Tuhan Yesus, yang telah lahir bagi kita. Berkat Pengutusan Lagu Penutup – Perarakan Keluar (Pemimpin atau animator-animatris memberikan salam kepada anak dan remaja misioner, karena hari ini adalah hari pesta bagi mereka). *** 30 Remaja Memberi Dengan Murah Hati Sumber bahan : Yoh 6:1-14 Tujuan : 1. Remaja memahami bahwa kemurahan hati Allah pada umat-Nya adalah alasan utama mengasihi sesama. 2. Remaja menyadari bahwa memberi tanpa mengharapkan imbalan itu membahagiakan. Pemikiran dasar : Sebagai remaja Katolik yang baik perlu dikembangkan sikap peka terhadap orang-orang sekitarnya. Kepekaan tersebut diwujudkan dengan kemurahan hati. Sikap murah hati adalah sikap mulia yang didambakan setiap orang. Memberi tanpa mengharapkan imbalan, memberi dengan ikhlas, memberi dengan senang adalah gambaran kemurahan hati itu. Ini sesuai dengan apa yang dilakukan oleh anak dalam kisah Yesus memberi makan lima ribu orang (bdk. Yoh 6:1-14). Pada kenyataannya, remaja saat ini berada dalam situasi yang berbeda. Mereka banyak dihadapkan pada situasi yang lebih individualitas dan hedonis. Remaja lebih sering menghabiskan waktunya dengan bermain internet. Facebook dan Twitter adalah adalah salah satu layanan di internet yang mereka senangi. Dengan layanan dari 31 internet tersebut, mereka cenderung asyik dengan dirinya sendiri di depan layar computer atau HP. Hal ini membuat frekuensi dan kualitas pertemuan dengan sesama menjadi berkurang. Hal ini tentu saja menjadi keprihatinan bagi semua orang, terutama orangtua dan yang peduli pada perkembangan pribadi para remaja. Melalui kegiatan ini nanti, diharapkan agar para remaja menjadi lebih terbuka dengan sesamanya dan mau membantu mereka yang berkekurangan. Memberi dengan ikhlas dan murah hati adalah tujuan utamanya. Metode : 1. Diskusi 2. Dinamika kelompok A. PEMBUKA 1. Tanda Salib 2. Lagu Pembuka “Betapa Hatiku” (HPN no. 89) Betapa hatiku berterima kasih Yesus Kau mengasihiku, Kau memilikiku Hanya ini Tuhan persembahanku Segenap hidupku, jiwa dan ragaku Sbab tak kumiliki harta kekayaan Yang cukup berarti tuk kupersembahkan Hanya ini Tuhan permohonanku Terimalah Tuhan permohonanku Pakailah hidupku sebagai alat-Mu Seumur hidupku. 32 3. Doa Pembuka Tuhan Yesus, Engkau begitu murah hati pada setiap orang, hati-Mu lembut dan penuh kasih. Ajarilah kami untuk peduli dan peka terhadap orang-orang di sekeliling kami. Bukalah mata hati kami untuk melihat dan menolong sesama kami yang miskin, menderita, yang memerlukan uluran tangan kami. Semoga kami memberi tanpa mengharapkan imbalan, penuh ikhlas, dan senang hati, sesuai dengan teladan kasih-Mu. Nama-Mu kami puji kini dan sepanjang segala masa. Amin. 4. Pengantar Pertemuan kita hari ini bertemakan : Remaja Memberi dengan Murah Hati. Dalam pertemuan ini, kita akan belajar dari anak kecil, yang merelakan miliknya untuk dipergandakan oleh Tuhan Yesus. Walaupun hanya 5 roti dan 2 ekor ikan, namun apa yang ia miliki diberikannya dengan tulus dan ikhlas. Tuhan Yesus menerima pemberikan anak kecil ini, lalu berdoa dan membagikannya kepada orang-orang yang hadir. Sebelum mendalami Kitab Suci, kita akan bersama-sama masuk dalam dinamika kelompok. 33 B. PENDALAMAN KITAB SUCI 1. Dinamika Kelompok Peserta dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil beranggotakan maksimal 4 orang saja untuk menjawab hal-hal berikut ini : a. Coba ingatlah sejenak, siapa saja yang selama ini telah memberi kebaikan kepadamu dan apa bentuk kebaikan itu? b. Coba renungkan, mengapa mereka memberikan kebaikan itu kepada kamu? (apakah kamu merasa dirimu memang berarti untuk mereka) c. Apakah kamu juga sudah melakukan kebaikan untuk mereka? Kalau ya, apa bentuknya? Kalau tidak/belum, mengapa? d. Pemberian dari orang lain apakah yang masih kamu ingat/simpan hingga saat ini? Coba sharingkan apa makna pemberian tersebut untukmu! 2. Bacaan Kitab Suci : Yoh 6:1-14 Yesus Memberi Makan Lima ribu Orang Sesudah itu Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau Tiberias. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mujizat-mujizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit. Dan Yesus naik ke atas 34 gunung dan duduk di situ dengan murid-muridNya. Dan Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat. Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepadaNya, berkatalah Ia kepada Filipus : “Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?” Hal ini dikatakanNya untuk mencobai dia, supaya Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya. Jawab Filipus kepada-Nya : “Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja.” Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya: “Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?; Kata Yesus : “Suruhlah orang-orang itu duduk.” Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya. Lala Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki. Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya; “Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang.” Maka 35 merekapun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potonganpotongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan. Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata : “Dia ini adalah benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia.” P : Demikian Sabda Tuhan U : Terpujilah Kristus 3. Peneguhan Setiap pemberian, apapun itu, layak kita hargai. Karena pemberian yang murah hati dan iklas merupakan wujud kasih kepada orang lain. Dan inilah yang dilakukan anak kecil dalam kisah Yoh 6 : 1 -14 saat Yesus meminta para murid memberi makan orang banyak yang mengikuti Yesus. Kita bisa belajar dari anak kecil yang murah hati tersebut. Lebih dari itu, kita belajar dari sikap Yesus sendiri yang murah hati memberi makan orang-orang yang mengikutiNya. 36 C. REFLEKSI Remaja diajak hening dan merenungkan Yoh 6 : 114 dengan menjawab hal-hal berikut ini : 1. Apa yang mendorong Yesus memberi makan orang banyak itu? Mengapa Yesus berbuat demikian? 2. Apa yang mendorong anak kecil memberikan bekalnya kepada Yesus? 3. Apa yang akan kamu lakukan saat ada banyak orang menderita di sekitar kamu? 4. Adakah hal-hal yang membuat kamu enggan menolong sesamamu? 5. Perasaan apa yang muncul saat kamu melihat ada senyuman dan ucapan terima kasih dari orang yang sudah kamu tolong? D. PERUTUSAN MISIONER + Buatlah sebuah rencana konkret untuk menolong sesamamu. Misalnya : melakukan bakti sosial atau pasar murah saat peristiwa-peristiwa tertentu, mengunjungi orang sakit, membantu teman yang kesulitan belajar, dan lain-lain. 37 E. PENUTUP 1. Lagu Penutup : “Tuhan Adalah Gembalaku” (HPN no 111). Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku Ia membaringkan aku, di padang yang berumput hijau Reff : Ia membimbingku ke air yang tenang Ia menyegarkan jiwaku Ia menuntunku di jalan yang benar, oleh karna nama-Nya Sekalipun aku berjalan, dalam lembah kekelaman Aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku Gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku Reff 2. Doa Penutup Allah Bapa yang penuh kasih, Putra-Mu Yesus telah mengajarkan kepada kami untuk bersikap murah hati. Melalui anak kecil yang rela memberikan apa yang ia miliki, telah membuka 38 hati kami untuk bermurah hati. Semoga teladannya, memberi dengan murah hati, mampu menggugah hati kami, kami mampu menjadi perpanjangan kasih-Mu, bersikap murah hati kepada sesama kami. Demi Kristus, Tuhan dan Juru Selamat kami. Amin. 3. Tanda Salib 39