Zat Besi dan Iodium - Universitas Esa Unggul

advertisement
Makalah Dasar Ilmu Gizi
Zat Besi dan Iodium
Disusun oleh: kelompok 14
Imas Siti Maesaroh
(201331039)
Amanah Tri Novianti
(201531048)
Hasna Fadila
(201531129)
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Mineral merupakan bagian dari tubuh dan memegang peranan penting
dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik padatingkat sel, jaringan, organ maupun
fungsi tubuh secara keseluruhan. Kalsium, fosfor, dan magnesium adalah bagian
dari tulang, besi dari hemoglobin dalam sel darah merah, dan iodium dari hormin
tiroksin. Mineral digolongkan menjadi mineral makro dan mineral mikro.
Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih
dari 100 mg sehari, sedangkan mineral mikro adalah dibutuhkan kuarng dari 100
mg sehari. Yang termasuk mineral makro antara lain: natrium, klorida, kalium,
kalsium, fosfor, magnesium, dan sulfur. Mineral dibutuhkan dalam jumlah kecil
tetapi fungsi mineral tidak dapat diabaikan. Kekurangan mineral ini jarang terjadi
jika kita mengkonsumsi makanan yang bervariasi, kecuali pada zat besi dan
iodium seperti kita ketahui jika kekurangan zat besi maka akan mengakibatkan
anemia.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa yang di maksud dengan zat besi?
2.
Apa fungsi zat besi?
3.
Bagaimana mekanisme penyerapan pada zat besi?
4.
Apa sumber pada zat besi?
5.
Apa kekurangan dan kelebihan zat besi?
6.
Berapa angka kecukupan pada besi?
7.
Apa yang di maksud dengan iodium?
8.
Apa fungsi dari iodium?
9.
Bagaimana mekanisme penyerapan pada iodium?
10.
Apa sumber pada iodium?
11.
Apa kekurangan dan kelebihan pada iodium?
12.
Berapa angka kecukupan pada iodium?
C. TUJUAN PENULIS
1.
Mengetahui zat besi
2.
Mengetahui fungsi zat besi
3.
Mengetahui mekanisme penyerapan pada zat besi
4.
Mengetahui sumber pada zat besi
5.
Mengetahui kekurangan dan kelebihan zat besi
6.
Mengetahui angka kecukupan pada besi
7.
Mengetahui iodium
8.
Mengetahui fungsi dari iodium
9.
Mengetahui mekanisme penyerapan pada iodium
10.
Mengetahui sumber pada iodium
11.
Mengetahui kekurangan dan kelebihan pada iodium
12.
Mengetahui angka kecukupan pada iodium
BAB II
PEMBAHASAN
A. Zat besi
Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat didalam tubuh
manusia dan hewan,yaitu sebanyak 3 -5 gram didalam tubuh manusia dewasa.
Besi mempunyai beberapa fungsi esendial didala tubuh.sebagai alat angkut
oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh.sebagai alat angkut elektron didalam
sel,sebagai
bagian
terpadu
berbagai
reaksi
enzim
didalam
jaringan
tubuh.walaupun terdapat luas didalam makanan banyak penduduk dunis
mengalami kekurangan besi,termasuk indonesia.kekurangan besi sejak tiga
puluh tahun trakhir diakui berpengaruh terhadap produktivitas kerja.penampiln
kognitif dan sistem kekabalan.
1. Fungsi dan peranan zat besi

Proses respirasi sel
Sebagai kofaktor bagi enzim-enzim yang terlimbat idalam reaksi oksidasi
reduksi
 Metabolisme energi
Didalam setiap sel,besi bekerja sama dengan rantai protein pengangkut
elektron yang berperan dalam langkah-langkah akhir metabolisme
energi.protein ini memindahkan hidrogen dana elektron yang berasal dari
zat gizi penghasil energi ke oksigen ,sehingga membentuk air. Dalam
proses tersebut dihasilkan ATP sebagai besar besi berada didalam
hemoglobin yaitu molekul protein mengandung besi dari sel darah merah
dan hemoglobin didalam otot.hemoglobin didalam darah membawa
oksigen dari paru-paru keseluruh jaringan tubuh dan membawa kembali
karbon dioksida dari seluruh sel ke paru-paru untuk di keluarkan dari
tubuh.
 Mengatur suhu tubuh
Menjaga suhu tubuh tetap stabil agar memungkinkan proses enzimatik dan
metabolisme dapat terjadi dengan optimal pada suhu yang sesuai.
 Sebagai pelarut obat-obatan
Obat-obatan yang tidak larut dalam air dapat dilarutkan untuk enzimenzim yang mengandung besi, sehingga dapat dikeluarkan dari dalam
tubuh.
2. Mekanisme penyerapan pada zat Besi
Besi diserap (absorbsi) terutama dalam duodenum dalam bentuk fero dan
dalam suasana asam (Soeparman, 1990). Penyerapan zat besi non hem sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor penghambat maupun pendorong, sedangkan zat
besi hem tidak. Asam askorbat (vitamin C) dan daging adalah faktor utama
yang mendorong penyerapan zat besi dikenal sebagai Meat, Fish, Poultry
factory (MFP). Tingkat keasaman dalam lambung ikut mempengaruhi
kelarutan dan penyerapan zat besi di dalam tubuh. Suplemen zat besi lebih baik
dikonsumsi pada saat perut kosong atau sebelum makan, karena zat besi akan
lebih efektif diserap apabila lambung dalam keadaan asam (ph rendah).
Disamping faktor yang mendorong penyerapan zat besi non hem, terdapat pula
faktor yang menghambat penyerapan yaitu teh, kopi dan senyawa Ethylene
Diamine Tetraacetit Acid (EDTA) yang biasa digunakan sebgai pengawet
makanan yang menyebabkan penurunan absorbsi zat besi non hem sebesar 50%
(Wirakusumah, 1999).
zat besi pada makanan
zat besi ferro (hewani)
zat besi ferri (nabati)
diabsorpsi oleh tubuh
transferin ke plasma darah
berikatan dengan apotraferin lalu
sum-sum tulang jika berlebihan
partikel besi dilepaskan kejaringan
diubah menjadi feritin
tubuh yang membutuhkan
tempe
mulut ke esofagus
lambung
kelebihan disimpan
sebagai feritin dan
hemosiderin
hati dan limfa
mengeluarkan besi dari
sel darah merah
besi dibawa darah oleh
transferin
feritin dan hemosiderin
bergabung ke plasma
darah akan membentuk
sel darah merah
3. Sumber zat besi
Keanekaragaman konsumsi makanan sangat dibutuhkan untuk menunjang
ketersediaan zat besi dalam tubuh. Berbagai macam jenis vitamin seperti
vitamin A, Vitamin C, Zinc, asam folat serta berbagai macam jenis protei
hewani mampu menbantu proses penyerapan zat besi dalam tubuh. Kita dapat
dengan mudah mengetahui makanan sumber zat besi karena biasanya
makanan sumber zat besi adalah juga makanan sumber vitamin A.
Beberapa jenis makanan sumber zat besi dibedakan menjadi 2 macam,
yaitu makanan sumber zat besi yang berasal dari hewan (hewani) dan
makanan sumber zat besi yang berasal dari sayur dan buah-buahan (nabati).
Untuk produk hewani, sumber zat besi yang baik yaitu daging merah, daging
unggas, hati (ayam/sapi), telur, ikan tuna, sarden serta jenis kerang-kerangan.
Sedangkan untuk sumber zat besi yang berasal dari sayuran dan buah-buahan
antara lain bayam, brokoli, tahu, kedelai, sereal, kentang sera berbagai buahbuahan yang dikeringkan (kismis, apricot, prune)
4. Kelebihan dan Kekurangan zat besi
Kekurangan zat besi dalam tubuh dapat menyebabkan penyakit anemia,
menurunnya tingkat kekebalan tubuh, berkurangnya nafsu makan serta
menurunnya kebugaran tubuh Anemia gizi besi banyak diderita oleh ibu
hamil, menyusui, dan perempuan usia subur. Perempuan usia subur
mempunyai siklus tubuh yang berbeda dengan lelaki, anak, dan balita sebab
mereka harus mengalami haid, hamil, melahirkan, dan menyusui. Oleh karena
itu kebutuhan zat besi (Fe) relatif lebih tinggi. Anak balita, anak usia sekolah,
dan buruh serta tenaga kerja berpenghasilan rendah ditengarai sering
menderita anemia gizi besi.
Tanda-tanda anemia zat besi antara lain pucat, lemah, lesu, pusing, dan
penglihatan sering berkunang-kunang. Jika dilakukan pemeriksaan kadar Hb
dalam darah maka angka Hb kurang dari normal. Anemia dapat
mengakibatkan gangguan kesehatan dari tingkat ringan sampai berat. Anemia
pada ibu hamil akan menambah risiko mendapatkan bayi yang berat badannya
rendah, risiko perdarahan sebelum dan pada saat persalinan, bahkan dapat
menyebabkan kematian ibu dan bayi jika ibu hamil menderita anemia berat.
Anemia sedang dan ringan dapat menimbulkan gejala lesu, lelah, pusing,
pucat, dan penglihatan sering berkunang-kunang. Bila terjadi pada anak
sekolah, anemia gizi akan mengurangi kemampuan belajar. Sedangkan pada
orang dewasa akan menurunkan produktivitas kerja. Selain itu, penderita
anemia lebih mudah terserang infeksi.
Akibat dari kelebihan zat besi dalam tubuh juga dapat berpengaruh pada
metabolisme tubuh yaitu sebagai berikut : konstipasi, mual dan nyeri
lambung. Bila kelebihan: menyebabkan kelainan metabolisme, misalnya
pembentukan zat besi pada darah jadi berlebihan. Akan tetapi, hal ini jarang
terjadi karena tubuh sudah bisa mengontrol sendiri.
5. Angka kecukupan zat besi yang dianjurkan
Tabel AKG besi
B. Iodium
Iodium merupakan zat gizi essensial bagi tubuh, karena merupakan
komponen dari hormon thyroxin. Terdapat dua ikatan organik yang
menunjukkan bioaktivitas hormon ini, yaitu trijodotyronin (T3) dan
tetrajodotyronin (T4) atau thyroxin. Iodium dikonsentrasikan di dalam
kelenjar gondok (glandula thyroxin) untuk dipergunakan dalam sintesa
hormon Universitas Sumatera Utara thyroxin. Hormon ini ditimbun dalam
folikel kelenjar gondok, terkonjugasi dengan protein (globulin) yang disebut
thyroglobulin yang merupakan bentuk yodium yang disimpan dalam tubuh,
apabila diperlukan, thyroglobulin dipecah dan akan melepaskan hormon
thyroxin yang dikeluarkan oleh folikel kelenjar ke dalam aliran darah
(Yuastika, 1995).
Kekurangan yodium memberikan kondisi hypothyroidism dan tubuh
mencoba untuk mengkompensasikan dengan penambahan jaringan kelenjar
gondok yang menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid tersebut. Jumlah
iodium dalam tubuh manusia relative sangat kecil dan kebutuhan untuk
pertumbuhan normal hanya 100-150 mikrogram (0,1-0,15 mg) perhari.
Kebutuhan ini dapat dipenuhi dari konsumsi 6 gram garam beriodium dengan
kandungan minimal 40 ppm, sekitar 60 mikrogram iodium yang dikonsumsi
tersebut akan ditangkap oleh kelenjar tiroid untuk pembentukan hormon
thyroxin (Permaesih, 2000).
1. Fungsi iodium
Fungsi utama hormon ini adalah mengatur dan perkembangan.hormon
tiroid
mengontrol
kecepatan
tiap
sel
menggunakan
oksigen.dengan
demikian,hormon tiroid mengontrol kecepatan pelepaan energi dari zat gizi
yang menghasilkan energi.tiroksin dapat merangsang metabolisme sampai
30%
disamping
itu
kedua
hormon
ini
mengatur
suhu
tubuh,reproduksi,pembentukan sel darah merah serta fungsi otot dan
saraf.iodium berperan pula dalam perubahan karoten mnjadi bentuk aktif
vitamin A.testis protein dan absorsi karbohidrat dari saluran cerna.iodium
berperan dalam kolestrol tinggi.
2. Mekanisme pada Iodium
Proses penyerapan iodium dalam tubuh dimulai dari saluran pencernaan,
iodium tersebut masuk kedalam aliran darah dan segera diterima oleh kelenjar
gondok, kelenjar gondok adalah suatu kelenjar yg terdapat pd leher muka
bawah. Disitulah iodium diubah menjadi thiroxin, suatu hormon yang kuat
dengan banyak fungsi penting dalam tubuh:

mengatur aktifitas bermacam macam alat tubuh

mempercepat pertumbuhan

mempengaruhi lama hidup
Iodium yang diserap saluran pencernaan yaitu oleh usus halus bagian atas
dan lambung, kira-kira sepertiganya ditangkap oleh kelenjar tiroid, sisanya
dikeluarkan lewat air kemih kira-kira 95% simpanan iodium dalam tubuh
berada pada kelenjar tiroid, sisanya dalam sirkulasi (0,04-0,57mg%) dan
jaringan ( puparman,1987)
cumi
mulut ke asofagus
masuk kealiran darah
dan diterima oleh
kelenjar tiroid yang
diubah menjadi Thiroxid
sisanya dibuang dengan
air kemih
lambung pada usus halus
bagian atas
3. Sumber pada iodium
Laut merupakan sumber utama iodium.oleh karena itu makanan laut
berupa ikan,udang,kerang serta ganggan laut merupakan sumber iodium yang
baik.didaerah pantai,air dan tanah mengandung banyak iodium sehingga
tanaman yang tumbuh didaerah pantai mengandung cukup banyak
iodium.semakin jauh tanah itu dari pantai semakin sedikit termasuk rumput
laut yang dimakan hewan sedikit sekali atau tidak mengandung iodium.salah
satu cara penaggulangan kekurangan iodium ialah melalui fortifikasi garam
dapur dengan iodium fortifikasi garam dengan iodium sudah di wajibkan di
indonesia.
4. Kekurangan dan kelebihan iodium
Sekitar 10% dari populasi dunia memiliki resiko mengalami kekurangan
yodium karena tinggal di daerah ketinggian, dimana air minum hanya sedikit
mengandung yodium. Yodium ditambahkan pada garam yang biasa
diperjualbelikan (garam beryodium). Pada
kekurangan yodium, kelenjar
tiroid berusaha untuk menangkap lebih banyak iodida untuk sintesa hormon
tiroid dan mengalami pembesaran. IQ penderita dapat menurun. Kesuburan
berkukang. Pada orang dewasa, hipotiroidisme dapat menyebabkan kulit
seperti membengkak, suara serak, gangguan fungsi mental, kulit kering dan
mengelupas, rambut yang kasar dan jarang, tidak tahan terhadap udara dingin,
dan peningkatan berat badan.
Seorang wanita hamil yang kekurangan yodium dapat berisiko untuk
terjadi keguguran dan bayi lahir
mati. Janin dapat mengalami hambatan
dalam pertumbuhan, dan dapat terjadi kelainan
pada
otak. Jika tidak
ditangani segera setelah dilahirkan, maka dapat terjadi retardasi mental dan
perawakan tubuh yang pendek (kretinisme).
Bayi-bayi tersebut dapat
memiliki kelainan sejak lahir atau hipotiroidisme.
Kekurangan yodium dapat dipastikan dengan pemeriksaan darah, dimana
ditemukan kadar hormon tiroid yang rendah atau tingginya kadar TSH
(Thyroid stimulating hormone) atau adanya goiter (pembesaran kelenjar tiroid)
pada orang dewasa. Kadar yodium pada air kemih diperiksa, semakin rendah
kadar yodium dalam air kemih, maka semakin berat kekurangan yodium yang
terjadi. Pemeriksaan penunjang, seperti ultrasonografi atau scan tiroid dapat
dilakukan untuk melihat kelenjar tiroid dan kelainan yang terjadi. Pengobatan
berupa pemberian yodium tambaha,. Bayi juga dapat mendapatkan tambahan
hormon tiroid, terkadang diberikan seumur hidup.
Kelebihan mengkonsumsi yodium jarang terjadi, kelebihan yodium di
dalam tubuh biasanya terjadi akibat mengkonsumsi supplemen yodium untuk
mengobati kekurangan yodium di dalam tubuh dalam waktu lama. Terkadang
orang-orang yang tinggal di dekat laut mengkonsumsi terlalu banyak yodium
karena mereka memakan banyak makanan laut dan rumput laut, serta minum
air yang tinggi yodium. Mengkonsumsi terlalu banyak yodium biasanya tidak
mempengaruhi
fungsi
kelenjar
tiroid,
tetapi
terkadang
juga
dapat
mempengaruhinya. Hal ini dapat menyebabkan kelenjar tiroid menjadi terlalu
aktif dan menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan (hipertiroidisme),
akibatnya, kelenjar tiroid menjadi membesar, sehingga terbentuk goiter (goiter
juga dapat terbentuk ketika kelenjar tiroid menjadi kurang aktif).
Jika seseorang mengkonsumsi yodium dalam jumlah yang sangat besar,
maka ia dapat mengalami rasa tidak enak pada mulutnya dan menghasilkan air
liur yang lebih banyak. Yodium juga dapat mengiritasi saluran pencernaan dan
menimbulkan ruam. Mengkonsumsi yodium terlalu banyak juga dapat
membuat kelenjar tiroid menjadi kurang aktif (hipotiroidisme), terutama jika
kelenjar tiroid telah kurang aktif sebelumnya.
Dugaan hipertiroidisme atau hipotiroidisme akibat yodium
yang
berlebihan didasarkan dari gejala-gejala yang ada, terutama pada orang-orang
yang dilaporkan mengkonsumsi yodium tambahan, tinggal di dekat laut, atau
mengkonsumsi makanan laut dalam jumlah besar. Pemeriksaan darah
dilakukan untuk mengukur kadar hormon tiroid dan TSH. Penderita dianjurkan
untuk menggunakan garam yang tidak beryodium dan mengurangi makanan
yang mengandung yodium. Hipotiroidisme yang disebabkan mengkonsumsi
terlalu banyak yodium biasanya dapat diatasi dengan mengurangi konsumsi
yodium, tetapi beberapa orang memerlukan pemberian hormon tiroid seumur
hidupnya.
5. Angka kecukupan iodium
Tabel AKG iodium
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
o pengertian besi
besi adalah mineral mikro yang paling banyak terdapat didalam tubuh
manusia,sebanyak 3-5 gram
o fungsi besi
 proses respirasi sel
 metabolisme energi
 pengatur suhu tubuh
 pelarut obat-obat
o mekanisme penyerapan Besi
tempe
mulut ke esofagus
lambung
kelebihan disimpan
sebagai feritin dan
hemosiderin
hati dan limfa
mengeluarkan besi dari
sel darah merah
besi dibawa darah oleh
transferin
feritin dan hemosiderin
bergabung ke plasma
darah akan membentuk
sel darah merah
o sumber Besi
 Tempe kacang kedelai murni
 Kacang kedelai kering
 Kelapa tua
 Hati sapi
 Sawi
 Daun singkong
 Daun kacang panjang
o Kelebihan dan kekurangan Besi
Kekurangan
 Anemia
 Glossitis
 Kekebalan tubuh menurun
 Gangguan penyembuhan luka
Kelebihan
 Keracunan
 Hemokromatosis
 Diabetes
 Denyut jantung meningkat
o Angka kecukupan besi
Golongan Umur
AKB (mg)
Wanita :
19-29 tahun
26
Laki-laki :
19-29 tahun
13
Ibu hamil
Trimester I
+0
Trimester II
+9
Trimester III
+13
Ibu menyusui
0-6 bulan
+6
7-12 bulan
+6
o Pengertian iodium
Iodium didalam tubuh dalam jumlah sangat sedikit,sebanyak kurang lebih 1523mg.iodium ada didalam kelenjar tiroid,yang di gunakan untuk mensintesis
hormon tiroksin,tetraiodotironin dan triodotironin.
o Fungsi iodium
 Mengatur pertumbuhan dan perkembangan
 Berperan dalam perubahan karoten menjadi bentuk aktif vitamin A
o Mekanisme penyerapan Iodium
cumi
mulut ke asofagus
masuk ke aliran darah
dan diterima oleh
kelenjar tiroid yang
diubah menjadi thiroxid
sisanya dibuang dengan
kemih
o Sumber iodium
 Ikan sarden
 Cumi
 Kerang
 Rumput laut
 Susu
 Telur
o Kelebihan dan kekurangan iodium
Kelebihan (hipertiroid)
Penyakit graves,
lambung pada usus halus
bagian atas
ciri-ciri: keringat berlebihan
ketidaktoleranan panas
gemeteran,lebih sering pada ujung jari
denyut jantung yang cepat
kekurangan (hipotiroid)
penyakit gondok
ciri-ciri: kelelahan
depresi
ngantuk yang berlebihan
kejang-kejang otot
o Angka kecukupan iodium
Golongan Umur
AKB (mg)
Wanita & Pria
19-29 tahun
150
Ibu hamil
+50
Ibu menyusui
0-6 bulan
+50
7-12 bulan
+50
DAFTAR PUSTAKA
 Almatsier,s 2006.prinsip dasar ilmu gizi Jakarta :PT.Gramedia Pustaka Utama
 https://www.google.co.id/search?q=permenkes+tentang+angka+kecukupan+g
izi
 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23896/4/Chapter%20II.pdf
Download