Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014 ISSN : 2337

advertisement
Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014
ISSN : 2337 - 8085
ANALISIS KEBIJAKAN MANAJEMEN TERHADAP KOMPENSASI
DAN KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN
PDAM TIRTA DAROY BANDA ACEH
1)
A. Jabar1)
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
ABSTRAK
Perusahaan PDAM Tirta Daroy Banda Aceh adalah sebuah perusahaan penyedian air
minum bersih yang sehat dan memenuhi syarat peruntukan bagi masyarakat Kota
Banda Aceh. Dalam pelaksanaan tugas pihak manajemen perusahaan harus dapat
memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen. Selain itu untuk meningkatkan
produktivitas kerja karyawan tentu harus diberikan kompensasi sebagai imbalan balas
jasa karena mereka telah bekerja dengan baik untuk tercapainya tujuan perusahaan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik analisis
pengolahan data secara kualitatif dan kuantitatif. Data-data dalam bentuk angka diolah
dengan peralatan statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sampel penelitian
yang diamati selama 5 tahun (2009-2013) rata-rata jumlah kompensasi sebesar
Rp.1.271.280.000 atau (0,72%) pertahun. sedangkan produktivitas kerja karyawan
rata-rata selama 5 tahun 57.590,4 jam dan jam kerja standar yang ditentukan 57.600
jam pertahun berarti jam kerja keterlambatan karyawan hanya 9,6 jam pertahun. Ini
menunjukkan atas kebijakan manajemen dengan adanya pemberian kompensasi telah
dapat meningkatkan kinerja karyawan pada perusahaan PDAM Tirta Daroy Banda
Aceh.
Kata Kunci : Manajemen, Kompensasi, dan Kinerja Karyawan
PENDAHULUAN
Dunia usaha semakin berkembang dewasa ini sejalan dengan perkembangan ilmu dan
teknologi. Perkembangan ini ditandai dengan berdirinya perusahaan-perusahaan baik swasta
maupun perusahaan milik pemerintah, kemajuan suatu perusahaan tersebut ikut dipengaruhi
oleh kemampuan manajemennya dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya secara efisien
dan efektif. Menurut Manulang (2006 : 5) mengatakan: Manajemen ada tiga pengertian yaitu :
Pertama, manajemen sebagai suatu proses, Kedua manajemen sebagai kolektivitas orang-orang
yang melakukan aktivitas manajemen, dan Ketiga manajemen sebagai suatu seni (art) dan juga
sebagai suatu ilmu.
Istilah manajemen terjemahannya dalam bahasa Indonesia dapat dilihat ada berbagai
macam yang dipergunakan seperti, Ketatalaksanaan ; Manajemen ; Manajemen Pengurus ; dan
sebagainya. Manajemen berasal dari kata “To-Manage” yang artinya Memimpin, Mengurus,
Mengendalikan, Memerintah. Sedangkan Management berarti pengurus, Pemimpin, Direksi.
Agar terlaksananya aktivitas manajemen dalam perusahaan maka diperlukan fungsi-fungsi
manajemen yaitu : Perencanaan, Pengorganisasian, dan Pengawasan.
Lebih lanjut perlu juga dijelaskan bahwa manajemen dibutuhkan oleh semua
lembaga/organisasi. Dan menurut penulis ada 3 alasan yang mendasar, yaitu :
122
Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014
ISSN : 2337 - 8085
1. Untuk mencapai tujuan. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan
pribadi
2. Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan. Manajemen
dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan
yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi, seperti
pemilik dan karyawan, maupun kreditur, pelanggan, konsumen, supplier, serikat kerja,
asosiasi perdagangan, masyarakat dan pemerintah
3. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Suatu kerja organisasi dapat diukur atau dinilai
dengan banyak cara yang berbeda, salah satu cara yang umum adalah “efisiensi dan
efektivitas”.
Sumber daya manusia berkualitas merupakan faktor yang sangat menentukan
tercapainya tujuan organisasi. Keefektifan kinerja suatu organisasi, merupakan pencerminan
etos kerja dan motivasi para karyawan dalam melaksanakan tugas. Meskipun penekanan dapat
diberikan kepada individu atau karyawan, keefektifan kinerja seseorang sangat tergantung pada
keberhasilan organisasi dalam menumbuhkan motivasi. Sementara itu motivasi karyawan bisa
tumbuh bila arah organisasi secara keseluruhan jelas dan penentuan kinerja sesuai kebutuhan
organisasi.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy di Kota Banda Aceh, merupakan
salah satu badan usaha penyedian air minum yang bersih dan sehat sesuai dengan
peruntukannya untuk dimanfaatkan oleh konsumen. Maka untuk mencapai pada sasaran yang
diinginkan oleh perusahaan dalam meningkatkan produktivitas kerja, perlu diperhatikan tingkat
kesejahteraan karyawan dan pemberian kompensasi sebagai imbalan balas-jasa yang
memuaskan bagi karyawan, karena mereka telah menyumbangkan pikiran dan tenaganya untuk
mencapai tujuan perusahaan.
Kompensasi merupakan suatu bentuk balas jasa dengan maksud untuk memberikan
umpan balik terhadap karyawan dalam melaksanakan pekerjaan dan untuk memberikan
motivasi terhadap mereka agar mencapai tingkat kerja yang diinginkan. Bentuk balas jasa
finansial, jasa-jasa berwujud dan tunjangan-tunjangan yang diperoleh karyawan sebagai bagian
dari hubungan kerja.
Menurut Simamora (2007:145) menyatakan “Kompensasi tidak hanya pada imbalanimbalan dalam bentuk uang atau bentuk ekstrinsik saja tetapi juga pada tujuan-tujuan dan
imbalan intrinsik seperti pengakuan, kesempatan untuk promosi dan tugas yang menantang.
Menurut Hasibuan (2008 : 135) bahwa :
“Kompensasi adalah sebuah pendapatan yang terbentuk uang atau barang langsung atau
tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan
kepada organisasi. Kompensasi yang terbentuk uang artinya kompensasi itu dibayar
oleh organisasi dengan sejumlah uang kartal kepada karyawan yang bersangkutan,
sedangkan kompensasi berbentuk barang artinya kompensasi tersebut dibayar dengan
barang”.
Sedangkan menurut T. Hani Handoko (2008 : 158) bahwa kompensasi adalah segala
sesuatu yang diterima oleh para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Adapun
tujuan yang hendak dicapai dengan pemberian kompensasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Memperoleh personalia yang handal
Kompensasi perlu dikembangkan dan ditingkatkan untuk menimbulkan daya tarik
para pelamar, karena instansi-instansi bersaing dalam mencari personil, tingkat penggajian
123
A.Jabar
dan pengupahan harus sesuai dengan kondisi suplai dan permintaan karyawan. Kadangkadang tingkat gaji yang relatif tinggi diperlukan untuk menarik para pelamar yang cakap
dan sudah bekerja di berbagai instansi lain.
2. Mempertahankan para karyawan yang ada
Bila tingkat kompensasi tidak kompetitif, niscaya banyak karyawan yang baik dan
cakap akan pindah kerja di tempat lain. Untuk mencegah perputaran karyawan, penggajian
harus dijaga agar tetap kompetitif dengan instansi-instansi lain. Selain itu karyawan yang
berpengalaman dan terlatih dengan baik merupakan asset organisasi dan memerlukan
waktu untuk mendidiknya baik melalui pendidikan formal maupun non formal.
3. Menjamin keadilan
Administrasi penggajian berusaha untuk memenuhi prinsip keadilan. Keadilan atau
konsistensi pemberian kompensasi internal dan membandingkan dengan kompensasi
eksternal sangan penting diperhatikan dalam penentuan kondisi tingkat kompensasi.
4. Menghargai perilaku yang dinginkan
Kompensasi hendaknya mendorong perilaku-perilaku yang diinginkan, seperti
prestasi kerja yang baik, pengalaman, kesetiaan, tanggung jawab, dan perilaku-perilaku
lain yang dapat dihargai melalui rencana kompensasi yang efektif.
5. Mengendalikan biaya-biaya
Suatu program kompensasi yang rasional membantu organisasi untuk mendapatkan
dan mempertahankan sumber daya manusianya pada tingkat biaya yang layak. Tanpa
struktur penggajian yang sistematik, instansi tidak dapat mengendalikan biaya-biaya
kepada karyawannya.
6. Memenuhi peraturan-peraturan legal
Seperti aspek-aspek manajemen personalia lainnya, administrasi kompensasi
menghadapi batasan-batasan legal. Sistem kompensasi yang baik memperhatikan kendalakendala tersebut dan memenuhi semua peraturan yang mengatur kompensasi karyawan.
Sehubungan dengan uraian tersebut di atas bila kompensasi yang diterima masih jauh
dari kecukupan baik kompensasi financial seperti gaji, instensif, tunjangan, dan kompensasi
non-financial seperti tugas-tugas sesuai dengan jabatan, kondisi lingkungan kerja yang nyaman,
kebijakan pimpinan yang baik dan sebagainya, kesemuanya itu akan dapat mempengaruhi
terhadap produktivitas kerja karyawan. Maka sebaiknya dalam pemberian kompensasi perlu
menggunakan perspektif sumber daya manusia yang lebih objektif dan positif. Artinya, bahwa
karyawan yang menunjukkan produktivitas kerja dan jiwa pengabdian yang tinggi perlu
mendapat perhatian pimpinan dengan segala kesungguhan, dan lebih berpeluang untuk
menerima kompensasi yang lebih besar.
Dengan demikian diharapkan kepada semua karyawan yang bertugas pada Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy di Kota Banda Aceh, dalam masa pengabdiannya agar
dapat meningkatkan produktivitas kerja yang lebih baik.
Rumusan Masalah
Berdasarkan gambaran tersebut di atas maka yang menjadi permasalahan dalam
pengkajian ini adalah sebagai berikut :
1. Berapa besarkah kompensasi yang diberikan kepada karyawan oleh Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) Tirta Daroy Di Kota Banda Aceh.
2. Bagaimanakah pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) Tirta Daroy Di Kota Banda Aceh.
124
Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014
ISSN : 2337 - 8085
Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah untuk mengetahui besarnya kompensasi
yang diberikan kepada karyawan dan pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan pada
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy Banda Aceh.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang dimaksudkan
untuk menafsirkan dat-data yang diperoleh dari hasil penelitian dan menganalisis data
berdasarkan angka-angka yang diperoleh sehingga adanya suatu kepastian melalui penulisan
ini. Berikutnya diperkirakan jumlah polulasi karyawan sebanyak 114 orang. Mengingat
populasi yang demikian besar penulis menetapkan sampel sebanyak 30 orang karyawan sebagai
responden dengan cara proforsif. Untuk memudahkan dalam penelitian penulis menghubungi
dengan Pimpinan, Bagian Administasi dan Keuangan, Bagian Kepagawaian dan Karyawan
yang dijadikan sampel kiranya dapat member informasi data yang lebih otentik. Data-data yang
berkaitan kompensasi diambil selama 5 tahun yaitu sejak tahun 2009-2013, serta data-data
lainnya sesuai dengan penulisan ini.
Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang akurat serta dapat dipercaya akan kebenarannya, maka
digunakan teknik pengumpulan data library research dan field research.
a. Library Research, yaitu suatu penelitian kepustakaan dalam hal ini penulis menggunakan
bahan-bahan dari buku-buku yang berhubungan dengan pokok-pokok masalah
pembahasan dalam penulisan ini.
b. Field Research, yaitu penelitian lapangan yang penulis gunakan dengan Wawancara,
yaitu melakukan tanya jawab dengan para karyawan pada Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Tirta Daroy di kota Banda Aceh dan Observasi, yaitu melakukan penelitian
dengan cara terjun langsung ke lapangan untuk mengetahui atau melihat langsung objek
yang diteliti.
Teknik Pengolahan Data
Untuk menganalisis data yang diperlukan, digunakan metode analisis kualitatif dan
kuantitatif. Analisis kualitatif, yaitu menganalisis data secara teoritis dengan bantuan penadapat
para ahli guna mendukung data sesungguhnya. Analisis kuantitatif, dalam hal ini penulis
menggunakan formula untuk mendapatkan hasil secara konkrit yaitu menggunakan peralatan
statistik oleh Umar (2006 : 120) yaitu sebagai berikut.
Rumus
:
Keterangan : P
= Persentase (%)
Pn = Jumlah Kompensasi Tahun Ke-n (Rp)
Po = Jumlah Kompensasi Tahun Awal (Rp)
100% = Bilangan Tetap
HASIL PENELITIAN
Gambaran Umum Perusahaan PDAM Tirta Daroy Banda Aceh
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy di Kota Banda Aceh, didirikan
berdasarkan PERDA No. 2 Tahun 1975 tanggal 24 Februari 1975. Perusahaan ini
125
A.Jabar
berkedudukan dan berkantor pusat di kota Banda Aceh. Adapun kegiatan utama perusahaan ini
adalah mengusahakan penyediaan air minum yang sehat dan memenuhi syarat bagi masyarakat
Kota Banda Aceh. Selanjutnya mengenai kedudukan PDAM Tirta Daroy dapat dilihat pada
uraian berikut ini :
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy sebagai salah satu milik
Pemerintah Daerah Kota Banda Aceh adalah sebagai salah satu kelengkapan dari otonomi
daerah. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy diselenggarakan atas dasar azas
ekonomi perusahaan dalam satu kesatuan sistem pembinaan ekonomi Indonesia berdasarkan
Pancasila yang menjamin kelangsungan demokrasi ekonomi yang berfungsi sebagai alat untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy
dalam menjalankan tugasnya sehari-hari perusahaan ini dipimpin oleh Direksi di bawah
pengawasan suatu badan pengawas.
PDAM Tirta Daroy mempunyai tugas pokok untuk menyediakan air bersih untuk
masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mencakup aspek sosial
kesehatan dan pelayanan umum menuju masyarakat yang adil dan makmur. Untuk
menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka PDAM Tirta Daroy mempunyai fungsi sebagai
berikut :
a. Melaksanakan pengurusan dan pembinaan perusahaan daerah menurut kebijakan yang telah
ditetapkan badan pengawas sesuai dengan kebijaksanan umum pemerintah daerah.
b. Melaksanakan koordinasi yang meliputi segala usaha kegiatan guna mewujudkan
peningkatan pelayanan penyediaan air minum yang sehat untuk masyarakat umum.
c. Pengawasan yang meliputi segala usaha dan kegiatan untuk melaksanakan pengamatan
teknis atas pelaksanaan tugas pokok sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah serta
pengaturan perundangan-perundangan yang berlaku.
d. Pengurusan tata usaha perusahaan daerah.
Selanjutnya perkembangan PDAM Tirta Daroy diawali dengan rencana pengembagan
proyek penyediaan air bersih kepada masyarakat yang diikuti dengan pembangunan sarana
maupun prasarana perusahaan melalui beberapa tahap. Dengan demikian diharapkan mampu
memenuhi kebutuhan air bersih kepada masyarakat sesuai dengan kualitas maupun
kuantitasnya sehingga tujuan perusahaan yang telah ditetapkan dapat terpenuhi. Untuk
memenuhi tuntutan kebutuhan sebagian besar masyarakat Kota Banda Aceh terhadap air bersih
maka dilaksanakan penambahan sumber air bersih pada desa-desa yang pendistribusiannya
menggunakan tower resevair.
Sedangkan untuk masyarakat yang ada di beberapa tempat yang tidak dapat dijangkau
oleh sistem penyediaan air bersih yang ada, maka perusahaan melaksanakan pembangunan
sistem penyediaan air minum yang baru di beberapa lokasi dan dapat dilaksanakan distribusi air
bersih pada masing-masing lokasi.
Untuk meningkatkan pembangunan sarana produksi transmisi dan distribusi air bersih
tersebut perusahaan mendapat bantuan dari Dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah dan
Dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan melalui bantuan luar negeri.
Kompensasi Terhadap Karyawan
Pemberian kompensasi pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy di
Kota Banda Aceh adalah sama dengan perusahaan lainnya. Dalam pemberian kompensasi
disesuaikan dengan pekerjaan serta syarat-syarat jabatan karyawan yang bersangkutan. Hal ini
dilakukan untuk menunjang kinerja karyawan di samping pemberian yang berupa tunjangan126
Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014
ISSN : 2337 - 8085
tunjangan berkenaan dengan jumlah tanggungan keluarga, biaya hidup, tugas-tugas yang
menjadi kewajiban dan tanggung jawab dari masing-masing karyawan.
Pemberian kompensasi kepada karyawan diberikan agar mereka termotivasi bekerja
dengan serius dan antusias sehingga produktivitas kerja atau tujuan yang ditetapkan dapat
mencapai hasil yang maksimal. Adapun jenis-jenis kompensasi pada Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Tirta Daroy di Kota Banda Aceh yang diberikan adalah berbentuk finansial
dan non finansial. Adapun pemberian kompensasi dalam bentuk finansial pada perusahaan
tersebut berupa :
a. Tunjangan uang lembur, yaitu honor lembur yang diberikan kepada karyawan yang
melaksanakan pekerjaan lembur;
b. Kompensasi lainnya dari laba perusahaan
Sedangkan kompensasi yang berbentuk non finasial pada Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Tirta Daroy di Kota Banda Aceh berupa :
a. Indek Prestasi Kerja yaitu perhatian pimpinan terhadap pribadi karyawan dalam
mempromosikan ke tingkat yang lebih tinggi, sesuai dengan kemampuan dan prestasinya;
b. Jasa produksi;
c. Sikap ramah dan simpati kepada karyawan;
d. Saling percaya dan menghargai;
e. Dalam memberikan perintah/tugas, atasan bersikap mendidik dan membimbing;
f. Adanya pengakuan/penghargaan terhadap bawahan, karena telah dapat menyelenggarakan
tugas dengan baik-baik;
g. Pengembangan karir melalui pelatihan/pendidikan, dan promosi jabatan.
Dengan adanya pemberian kompensasi dapat memberikan dampak positif terhadap
pemenuhan kebutuhan karyawan, yang pada gilirannya akan meningkatkan motivasi kerja
sehingga produktivitas kerja bagi setiap karyawan akan meningkat. Perkembangan jumlah
kompensasi secara keseluruhan yang direalisasikan kepada karyawan pada Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) Tirta Daroy di Kota Banda Aceh selama 5 tahun terakhir dapat dilihat
pada Tabel 1.
Tabel 1. Perkembangan Jumlah Kompensasi Terhadap Karyawan
PDAM Tirta Daroy Kota Banda Aceh Tahun (2009 – 2013)
No.
Tahun
1.
2.
3.
4.
5.
2009
2010
2011
2012
2013
Jumlah Kompensasi
(Rp)
1.250.000.000,1.260.200.000,1.270.100.000,1.280.500.000,1.295.600.000,-
Persentase
(%)
0,00
0,81
0,79
0,82
1,18
Jumlah
6.366.400.000,3,60
Rata-rata
1.271.280.000,0,72
Sumber : Perusahaan PDAM Tirta Daroy Banda Aceh
Dari tabel tersebut diatas dapat diketahui bahwa rata-rata kompensasi yang diberikan
(direalisasikan) kepada karyawan responden sampel penelitian yang diteliti pada Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy di Kota Banda Aceh adalah sebesar Rp.
127
A.Jabar
1.271.280.000,- atau (0,72%) per tahun. Peningkatan realisasi kompensasi yang terbesar terjadi
pada tahun 2013, yaitu sebesar (1,18%), sedangkan realisasi kompensasi terkecil terjadi pada
tahun 2011, yaitu hanya (0,79%) dibandingkan dengan tahun-tahun lainnya.
Produktivitas Kerja Karyawan
Untuk mengetahui bagaimana motivasi kerja karyawan pada Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Tirta Daroy di Kota Banda Aceh, maka dapat diukur dari jam kerja aktual
yang dihasilkan oleh seluruh karyawan per tahun selama lima tahun terakhir yaitu sejak tahun
(2009 – 2013). Sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan tersebut, jam kerja
standar karyawan untuk hari Senin, Selasa, Rabu Kamis dan Jum’at adalah selama 8 jam. Jadi
para karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy di Kota Banda Aceh
bekerja setiap minggunya selama 40 jam. Dengan demikian, jumlah jam kerja yang dihasilkan
oleh masing-masing karyawan adalah selama 160 jam per bulan dan 1.920 jam untuk setiap
tahunnya. Bila dikalikan dengan responden sampel sebanyak 30 orang maka jam kerja aktual
karyawan adalah 57.600 jam per tahun. Untuk mengetahui tingkat jam kerja aktual yang
dihasilkan oleh karyawan, maka terlebih dahulu jumlah jam kerja standar per tahun dikurangi
jam keterlambatan karyawan dalam bekerja, lihat tabel berikut :
Tabel 2. Produktivitas Kerja Karyawan Pada PDAM Tirta Daroy
Kota Banda Aceh Tahun (2009 – 2013)
Tahun
2009
2010
2011
2012
2013
Rata-rata
Jam
Keterlambatan
12
10
11
8
7
Jam Kerja Standar
Pertahun
57.600
57.600
57.600
57.600
57.600
Jam Kerja
Aktual
57.588
57.590
57.589
57.592
57.593
9,6
57.600
57.590,4
Sumber : Perusahaan PDAM Tirta Daroy Banda Aceh
Dari data pada tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata jam kerja standar karyawan
selama 5 tahun adalah 57.600 jam per tahun. Sedangkan jam keterlambatan seluruh karyawan
adalah selama 9,6 jam per tahun, maka rata-rata jam kerja aktual 57.590,4 jam. Perlu juga
dijelaskan pada tahun 2009 jam kerja aktual yang dihasilkan oleh karyawan mengalami
penurunan yang paling kecil dibandingkan dengan tahun-tahun lainnya yang mengalami
peningkatan.
Kebijakan Manajemen terhadap Kompensasi dan Kinerja Karyawan pada PDAM Tirta
Daroy Kota Banda Aceh
Pemberian kompensasi merupakan salah satu sarana untuk menciptakan motivasi kerja
agar semangat dan kegairahan bekerja tercipta di samping akan mempengaruhi efektifitas dan
efisiensi kerja. Dengan adanya kegairahan dan tanggung jawab pada diri setiap individu, maka
akan tertanam dalam pribadi mereka untuk selalu mampu mempertahankan sekaligus
meningkatkan prestasi kerja dari yang pernah dicapai sebelumnya. Dampak nyata dari
pemberian kompensasi yang diberikan kepada karyawan pada Perusahaan Daerah Air Minum
128
Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014
ISSN : 2337 - 8085
(PDAM) Tirta Daroy di Kota Banda Aceh diantaranya adalah dapat meningkatkan
produktivitas kerja karyawan pada perusahaan tersebut semakin tinggi.
Pemberian kompensasi pada perusahaan tersebut merupakan upaya peningkatan
produktivitas jam kerja dalam melaksanakan segala tugas dan tanggung jawab setiap karyawan,
sehingga akan menghasilkan nilai kerja (jam kerja aktual) yang semakin baik. Keberhasilan
tersebut pada hakekatnya merupakan prestasi yang dicapai oleh perusahaan secara keseluruhan,
karena berbagai kegiatan dalam perusahaan diarahkan pada suatu tujuan yang sama yaitu
meningkatkan kinerja perusahaan.
Kebijaksanaan kompensasi akan dapat meningkatkan kinerja karyawan pada
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy di Kota Banda Aceh, seperti :
a. Menimbulkan semangat bagi karyawan dalam bekerja secara efektif dan efisien;
b. Patuh dan taat terhadap segala peraturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan terutama
yang menyangkut dengan jam kerja;
c. Dapat menyelesaikan dan menyerahkan tugas pekerjaan yang menjadi tanggung jawab
masing-masing karyawan tepat pada waktunya.
Dari uraian tersebut di atas menunjukkan bahwa pemberian kompensasi telah dapat
meningkatkan kinerja karyawan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy
Banda Aceh dalam melaksanakan segala aktivitasnya. Selain itu, dapat juga dikemukakan
bahwa dengan kebijakan pimpinan dalam pemberian kompensasi kepada karyawan diharapkan
kinerja perusahaan akan lebih meningkat.
PENUTUP
Simpulan
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy Banda Aceh dalam melaksanakan
segala aktivitasnya selalu memperhatikan kompensasi kepada karyawan baik berupa material
dan non material. Diperkirakan jumlah rata-rata kompensasi yang diberikan kepada karyawan
selama 5 tahun terakhir (2009 s/d 2013) sebanyak Rp.1.271.280.000,- atau (0,72%) pertahun.
Disisi lain produktivitas kerja karyawan berdasarkan rata-rata jam kerja aktual selama 5 tahun
adalah 57.590,4 jam, sedangkan jam kerja standar ditetapkan 57.600 jam pertahun, berarti jam
kerja keterlambatan karyawan hanya 9,6 jam pertahun. Ini menunjukkan atas kebijakan
manajemen perusahaan dengan adanya pemberian kompensasi telah berpengaruh sekaligus
dapat meningkatkan kinerja karyawan pada perusahaan PDAM Tirta Daroy Banda Aceh.
Saran-Saran
Pembinaan perilaku karyawan sangat diperlukan sehingga mereka merasa memiliki,
disiplin dalam bekerja dan penuh rasa tanggung jawab. Selain itu, untuk meningkatkan kinerja
karyawan pihak manajemen perusahaan terus memperhatikan faktor-faktor pendukung, seperti
sikap mental, pendidikan, pelatihan kerja, sistem manajemen dan kompensasi. Dengan adanya
upaya-upaya tersebut diharapkan kinerja perusahaan PDAM Tirta Daroy Banda Aceh akan
lebih meningkat.
DAFTAR KEPUSTAKAN
Arsyad, L, 2005. Ekonomi Manajerial. Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Cahyono, B.t, 2006. Manjemen Sumber Daya Manusia. IPWI : Jakarta.
Gitosudarmo, I, dan Basri, 2005. Manajemen Keuangan. Penerbit BPFE, Yogyakarta.
129
A.Jabar
Handoko, T. Hani, 2008. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi-2, BPFE :
Yogyakarta.
Hasibun, H. MSP, 2006. Organisasi dan Motivasi : Dasar Peneingkatan Produktivitas. Cetakan
Pertama, Bumi Aksara : Jakarta.
Manullang, M, 2006. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Penerbit Liberty, Yogyakarta.
Mursi, Abd. Hamid, 2006. SDM Yang Produktif. Jakarta : Gema Insani Press : Jakarta.
Ravianto, 2006. Pendekatan Analitik Terhadap Beberapa Masalah Personel Manajemen. BPFUGM : Yogyakarta.
Simamora, Henry, 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE-YKPN : Yogyakarta.
Umar, Hussein, 2006. Metodelogi Penelitian Aplikasi Pemasaran. Penerbit : PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Wasis, 2006. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Penerbit Alumni, Bandung.
130
Download