PENGARUH MUSIK TERHADAP KEJIWAAN MANUSIA MENURUT Al-FĀRᾹBῙ (Studi Kasus Musik Gambus El Syamwel Cilandak, Jakarta Selatan) Skripsi Diajukan Ke Fakultas Ushuluddin untuk Memenuhi Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Oleh: Siti Rahayu Rahmayanti (1110033100009) JURUSAN AQIDAH dan FILSAFAT ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016 PENGARUH MUSIK TERHADAP KEJIWAAN MANUSIA MENURUT AL-FĀRĀBĪ (Studi Kasus Musik Gambus el-Syamwel Cilandak Jakarta Selatan) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Oleh: Siti Rahayu Rahmayanti NIM: 1110033100009 Pembimbing: Dra.Wiwi Siti Sajaroh,M.A. NIP: 19690210 199403 200 PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H. / 2016 M. i LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul “PENGARUH MUSIK TERHADAP KEJIWAAN MANUSIA MENURUT Al-FĀRᾹ BῙ studi kasus musik gambus el-Syamwel Cilandak Jakarta selatan. Telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarih Hidayatullah Jakarta pada tanggal 29 Desember 2016, skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) pada Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam. Jakarta, 29 Desember 2016 Sidang Munaqasyah, Ketua merangkap anggota Sekretaris merangkap anggota Dr. Bustamin, SE.,M.Si NIP. 19630701 199803 1 003 Dra. Tien Rahmatin, MA NIP. 19680803 199403 2 002 Penguji I Penguji II Drs. Agus Darmaji, M. Fils NIP. 19610827 199303 1 002 Drs. Hanafi Arsyad. MA NIP. 19691216 199603 1 002 Dosen Pembimbing Dra. Wiwi Siti Sajaroh. MA NIP. 19690210 199403 200 LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini adalah hasil asli karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar strata I di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Segala sumber yang saya gunakan untuk kepentingan penulisan ini sesui dengan ketentuan yang berlaku di Univesitas Islam Negri Jakarta ( UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Segala hal yang membuktikan jika ini bukan hasil karya saya, atau ada pihakpihak yang mengklaim bahwa ini hanya hasil tiruan orang lain, maka saya bersedia menerima sangsi yang berlaku di Universitas Islam Negri Jakarta (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Ciputat 7 September 2016 Siti Rahayu Rahmayanti ii PEDOMAN TRANSLITERASI PEDOMAN TRANSLITERASI Arab ا ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض Indonesia a b t ts J ḥ kh d dz r z s sy ṣ ḍ Inggris a b t th J ḥ kh d dh r z s sh ṣ ḍ Arab ط ظ ع غ ف ق ك ل م ن و ه ء ي ة Indonesia ṭ ẓ ‘ gh f q k l m n w h ’ y h Vokal Panjang Arab أ إى ْأو Indonesia ā ī ū iii Inggris ā ī Ū Inggris ṭ ẓ ‘ gh f q k l m n w h ’ y h ABSTRAK Al-Fārābī dilahirkan pada tahun 257 H. Atau sekitar 870 Masehi di desa wasij, selatan Samarkand, Asia Tengah yang sekarang dikenal dengan kota Atrar, negara Turki. Beliau terkenal seseorang yang sering berpindah-pindah tempat. Perpindahan yang sering dilakukan membuat beliau kaya akan ilmu pengetahuan. Pengetahuan tercurahkan dalam bidang musik sungguh sangat mengagumkan. Al-Fārābī seorang komposer musik yang terkenal pada zaman nya, mampu menciptakan berbagai jenis musik dalam beberapa cara. Cara yang digunakan berbeda-beda menyesuaikan dengan jenis keadaan jiwa manusia. Sehingga manusia dapat dengan mudah menerima dengan cepat apa yang dimaksud dari irama tersebut. Saat ini kita dapat merasakan hal yang sama akan tetapi dalam bentuk yang berbeda. Yakni melalui musik gambus el-Syamwel. El-Syamwel adalah salah satu grup gambus yang berdiri sejak tahun 2003 yang didirikan oleh Muhammad Fadhlullah di Cilandak Jakarta Selatan. Musik berjenis religi ini hanya membawakan jenis musik Sholawat Qasidah yang isinya benar-benar mengangungkan Nabi Muhammad. Kecintaan yang mendalam membuat jiwa rindu akan kasih sayang Allah dan Nabi. Jiwa-jiwa manusia yang berbeda membuat grup ini mengaplikasikan teori Al-Fārābī yang membuat komposer musik secara bercampuran agar dapat dengan cepat menangkap syair yang dibuat dalam album el-Syamwel. iv KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun skripsi dengan judul Pengaruh Musik Terhadap Kejiwaan Manusia Menurut Al-Fārābī (Studi Kasus Musik Gambus el-Syamwel Cilandak Jakarta Selatan). Shalawat serta salam selalu terlimpahkan kepada junjungan Nabi kita Muhammad SAW. Nabi yang membawa manusia menuju jalan yang lurus, meninggalkan zaman kegelapan yang penuh dengan kebodohan. Semoga beliau mengingat dan mendengarkan seruan kita yang sangat merindukannya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berjalan lancar dan tersusun baik tanpa bantuan, motivasi serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karna itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Masri Mansoer, M. A. Selaku Dekan Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, sekaligus sebagai pembimbing akademik yang selalu memberikan motivasi dan semangat dalam penulisan skripsi ini. 2. Bapak Dr. Syamsuri M.A. Selaku Ketua Jurusan Aqidah dan Filsafat, Universitas Islam Negri Syarif (UIN) Hidayatullah Jakarta. 3. Ibu Dra. Tien Rahmatien, M.A. Selaku Sekertaris Jurusan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. v 4. Ibu Dra.Wiwi Siti Sajaroh, M.A. Selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan banyak masukan dan arahan yang berguna bagi penulis dalam proses penyelesaian skripsi. 5. Segenap jajaran dosen yang telah mecurahkan segala ilmunya kepada penulis sejak awal perkuliahan hingga akhir perkuliahan yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. 6. Seluruh staf perpustakaan Fakultas Ushuluddin dan Perpustakaan Utama yang sangat membantu untuk menambah referensi yang dibutuhkan demi keberlangsungan skripsi ini. 7. Ayahanda tercinta Ust. Marjaya dan Ibunda tersayang Ibu Suciati sebagai sumber penyemangat terbesar yang tiada henti dalam setiap kesusahan. 8. Pimpinan Grup Gambus el-Syamwel Ust. Muhammad Fadhlullah beserta keluarganya yang selalu menginspirasi penulis dalam setiap tahapnya. 9. Kawan-kawan seperjualangan Aqidah dan Filsafat Islam yang senantiasa memberikan motivasi yang membantu memudahkan segala kesulitan yang telah kita lalui bersama. 10. Suami tercinta yang selalu menemani dalam proses pembuatan skripsi ini, serta tiada henti memberikan semangat yang tinggi sehingga terselesaikan segala kesulitan yang ada. Semoga dalam penulisan skripsi ini, penulis dapat memberikan kotribusi yang baik dalam dunia musik. Serta dapat membuka mata masyarakat yang masih sedikit mengetahui sisi lain dalam memanfaatkan musik. vi Jakarta 7 September 2016 Penulis vii DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING...........................................................i LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI.......................................ii LEMBAR PERNYATAAN KARYA ASLI............................................................iii PEDOMAN TRANSLITERASI...............................................................................iv ABSTRAK...................................................................................................................v KATA PENGANTAR..............................................................................................vi DAFTAS ISI...............................................................................................................ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah..................................................................1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah..............................................6 C.Tinjauan Pustaka...............................................................................7 D. Tujuan Penelitian.............................................................................8 E Metode Penelitian.............................................................................8 F. Sistematika Penulisan.....................................................................11 BAB II BIOGRAFI AL-FĀRĀBĪ A. Latar Belakang Keluarga Al-Fārābī...............................................13 B. Karya-Karya Al- Fārābī..................................................................16 BAB III PANDANGAN AL-FĀRĀBĪ TENTANG MUSIK A. Pengertian Musik............................................................................28 B. Jenis-Jenis Musik............................................................................34 C. Efek musik pada jiwa.....................................................................41 BAB IV SKETSA BIOGRAFIS MUSIK GAMBUS EL-SYAMWEL A. Sejarah Perjalanan Musik Gambus el-syamwel.............................45 B. Karya-karya Lagu Musik Gambus El-syamwel..............................54 C. Konsep Musik Gambus el-Syamwel..............................................68 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan.....................................................................................83 B. Saran-saran.....................................................................................84 DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................85 LAMPIRAN-LAMPIRAN viii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik Arab merupakan hasil kebudayaan yang diciptakan untuk mencapai kebahagiaan. Memperoleh kebahagiaan bisa melalui cara apa saja ada yang menggunakan jalan yang baik bahkan ada yang menggunakan jalan yang buruk. jika kita memilih jalan yang baik maka ada dua jenis kebahagiaan yang dapat kita raih dalam hidup. Kedua kebahagiaan itu adalah kebahagiaan jasmani dan rohani. Kebahagiaan jasmani yang bisa kita dapatkan seperti menari, bernyanyi, bersorak sorai, dan bahkan menghentak hentakan tubuh karena terpengaruh dari alunan musik yang mengajak jiwa untuk melakukanya, namun untuk menggapai kebahagiaan rohani tidak mudah mendapatkanya manusia harus berdekatan dengan Tuhan baru bisa merasakan ketenangan hati.1 Kebahagiaan jasmani bisa juga kita dapatkan dengan mudah lewat mendengarkan musik sambil menyanyi dan menari, walaupun dengan makna yang bebas tentang hal apa saja. Hal yang belum diketahui adalah bagaimana jiwa rohani menyerap energi ketuhanan hanya dengan mendengarkan musik. Menggapai kebahagiaan rohani, bisa saja kita dapatkan jika syair yang terdapat di dalamnya mengandung makna yang menyeru pada kebaikan dan keagungan Tuhan. Menemukan jenis musik berkarakter hanya bertujuan untuk ketenangan jiwa sangat sulit ditemukan di zaman sekarang. Musik-musik yang sering beredar 1 Raghib As-sirjani, Sumbangan Peradaban Islam pada Dunia, Team Penerjemah Alkausar, (Jakarta, Pustaka Al-kautsar, 2009), h. 670. 1 2 hanyalah musik yang bersifat musiman saja yang setelah mencapai nilai komersil, pesona musik tersebut akan hilang tak berbekas dan tidak akan terkenang lagi di masa yang akan datang. Musik yang tepat harus mengandung irama yang menyenangkan dan bersifat abadi, bukan hanya bersifat musiman semata kemudian ditinggalkan begitu saja tanpa menyisakan makna yang mendalam dalam hati. Berusaha agar musik tidak terlupakan begitu saja usaha yang dilakukan adalah dengan menciptakan irama musik yang telah diolah sedemikian rupa, agar bisa dirasakan oleh jiwa yang besifat rohani.2 Ada berbagai jenis musik yang berasal dari Arab yang kemudian berkembang dan tersebar ke berbegai belahan dunia. Salah satunya adalah negara Indonesia. jenis musik Arab yang terkenal di Indonesia bernama musik gambus. Dalam penggunannya musik gambus pada konteks ini masih bersifat universal dan belum bisa dikatakan sebagai musik religi yang dapat mempengaruhi jiwa yang sifatnya rohani. Faktanya musik gambus pada masa sekarang hanya dijadikan topeng saja yang isinya bukan berisi pujian-pujian kepada Tuhan, melainkan syair-syair cinta yang tujuannya sebagai pengisi suasana hiburan semata. Oleh sebab itu berhati-hati dan ekstra waspada dalam memilih lagu Arab yang kita dengarkan adalah cara yang dapat kita lakukan, karena bisa jadi jiwa kita yang tenang akan terbawa arus negatif dan bahkan tidak pernah mengingat Tuhan yang telah menciptakan bumi dan isinya. Hal inilah yang menjadi titik rawan untuk kalangan muda yang 2 Sidi Gazalba, Asas Kebudayaan Islam Pembahasan Ilmu dan Filsafat Tentang Ijtihad, Fiqih, Akhlaq, Bidang-Bidang Kebudayaan, Masyarakat, Negara.(Jakarta: Bulan Bintang, 1978), h.302. 3 jiwanya membutuhkan bimbingan menuju jalan yang lurus.3 Untuk mencapai jalan yang lurus, jenis musik harus disesuaikan dengan keadaan jiwa masingmasing, karena jiwa manusia itu sangat beragam pengalaman yang dialaminya sehingga tidak semua jiwa mudah menerima masukan yang berasal dari luar. Dalam permasalahan ini jenis musik yang seperti apakah dapat sesuai dan diterima kondisi jiwa yang membutuhkan ketenangan dan kebahagiaan? Seorang filsuf Islam yang bernama Abu Nashr Al-Fārābī memberikan serangkaian metode irama yang yang dapat memberikan efek positif untuk ketenangan jiwa manusia. Ada 10 jenis irama musik yang diterapkan Al-Fārābī dan beberapa fungsinya.4 Musik yang dimaksud oleh Al-Fārābī dalam istilah Arab disebut māqām. Māqām adalah nada-nada instrumen yang telah disempurnakan dengan syair yang memiliki makna dan tidak akan berubah dan berpindah teknik penggunaanya, makna di sini sudah pasti memiliki efek terhadap jiwa yang dapat mendekatkan diri manusia pada Tuhan. Penjabaran isi ke sepuluh fungsi musik ini, memiliki banyak sekali manfaat dan efek yang berbeda antara satu sama lain. Jenis Māqām yang pertama adalah Rāst, kedua Bāyātī, ketiga Sīkāh, keempat Sābā, kelima hījāz, keenam nāhwānd, ketujuh jīhārkāh, kedelapan ājām, kesembilan kûrd, dan yang terakhir Īrāqī. Contoh dari jenis musik yang paling mudah diterima jiwa adalah musik yang memberikan kesenangan dan kebahagiaan.5 3 http://yogjazogzaz.blogspot.com/2012/07/pengobatan terapi-dengan-media-musik.html. 4 Al-Fārābī, Mūsīq al-Kabīr, (Cairo: Dār al-Katib), h.62. 5 Al-Fārābī, Madkhal al-Mūsīqī, (Cairo: Dār el Katib), h. 20 4 Kebahagiaan dapat dihasilkan dari jiwa yang bahagia. Setelah jiwa bahagia dampak yang muncul hati manusia pasti bersifat positif. Jika emosi berjalan stabil jiwa bebas dari berbagai macam gangguan. Untuk membebaskan jiwa dari gangguan yang jelek kita bisa mendengarkan irama musik yang indah. Irama musik yang indah membuat manusia lupa kesedihan bahkan harinya menjadi semakin cerah. Seperti seorang musisi memainkan alat musik qasidah, yang mencoba menghadirkan rasul ke dalam jiwanya maka disitulah ia dapat menyihir pendengar agar dapat ikut merasakan bahwa rasul hadir di hadapan mereka, jadi efek yang tersebar kepada orang lain dapat sampai merasuk dalam lubuk hati mereka. Ini adalah salah satu per misalan dari intuisi musik. Setelah manusia dapat mengahdirkan suatu sosok yang agung dalam dirinya melalui perantara musik, jalan selanjutnya adalah secara langsung jiwa mereka akan bertambah ketaqwaannya untuk tetap berdiri di jalan yang benar. Ini adalah salah satu jenis irama bersifat religi jika kita sudah dapat menghadirkan keindahan hakiki dalam jiwa maka akan mudah ketaqwaan itu dapat bertambah. Segala jenis musik yang dapat mengeluarkan energi spritualitas dalam jiwa itulah yang disebut karya seni sejati.6 Salah satu contoh grup musik gambus yang menerapkan teori Al-Fārābī bernama el-Syamwel. Gambus el-Syamwel didirikan oleh Ust Muhammad Fadhlullah pada tahun 2003, tepatnya di daerah Cilandak, Jakarta Selatan. Gambus el-Syamwel adalah salah satu grup musik Islami yang bernafaskan lagulagu religi, yang identik dengan syair pujian kepada Nabi dan Tuhan. Isi dalam 6 Wahid Bakhsh Rabbani, Sufisme Islam,(Jakarta, Sahara Publisher, 2004), h. 207. 5 setiap penampilannya selalu menggugah suasana hati yang mendengar, setelah mendengar seketika itu pula akan terhubung perasaannya seolah nabi hadir berdiri di hadapan kita. Selain iringan lagu bernuansa sholawat, tarian dari penari sufi juga semakin menghiasi penampilan di setiap konser mereka. Al-Fārābī mengatakan bahwa apabila imajinasi bisa menciptakan semua ilustrasi, maka ia dapat membentuk ilustrasi-ilustrasi tersebut dengan bentuk alam rohani, makna yang mendorong manusia untuk segera dekat dengan penciptanya akan menambah semangat jiwa untuk taat beribadah. Makna yang dimaksud bisa berupa zikir. Manusia berzikir sudah pasti ingat dengan Allah, sebaliknya jika kita mengingat Allah maka Allahpun akan ingat kepada kita. Jika kita menarik kesimpulan dari penjelasan di atas sebenanrnya al-Fārābī ingin membawa kita pada suatu kebahagiaan yang didambakan manusia.7 Manusia dapat meraih kebahagiaan dengan mendengarkan musik berisikan zikir. Zikir yang telah ada dalam musik sangat menyenangkan jika didengar. Ada perkataan Al-Fārābī yang mengungkapkan bahwa: “ kebahagiaan adalah jiwa manusia menjadi sempurna dalam wujud yang tidak membutuhkan eksistensi kepada suatu materi. Caranya manusia harus berada pada globalisasi esensi yang terpisah dengan materi. melakukan tindakan-tindakan yang berguna demi mencapai kebahagiaan, tindakan yang baikpun harus selalu dibiasakan. Sebaliknya tindakan yang menghalangi kebahagiaan adalah perbuatan jelek. Sementara kondisi yang menimbulkan perbuatan jelek adalah segala kekurangan, kerendahan, dan kehinaan.’’ 7 H.A Mustofa, Filsafat Islam, (Bandung, Pustaka Setia, 2007), h. 142. 6 Kutipan diatas menjelaskan bahwa jika ingin mendapat kebahagiaan manusia harus melakukan tindakan yang berguna, demi terciptanya keseimbangan dalam jiwa. Manusia yang ingin bahagia harus berusaha semaksimal mungkin agar kebahagiaan yang dicapai akan lebih mudah dengan cara selalu mengingat Allah. mengingat Allah dengan berzikir bisa dilakukan sambil bermusik, berirama saja atau hanya dengan lisan. 8 Sebab inilah yang membuat penulis tertarik untuk membahas teori musik alFārābī isi cara bermusik beliau dapat menambah ketaqwaan manusia pada Tuhan, di samping itu pula musik mampu memberikan ketenangan jiwa yang bermasalah agar kembali stabil. Penyebab lainnya juga di karenakan masih sedikit sekali yang mampu menggali masalah pemikiran al-Fārābī tentang musik, karena selama ini kita hanya berfokus hanya pada masalah kenegaraan, politik, kenabian, logika, filsafat, serta ilmu pengetahuan lainnya, yang tanpa di sadari sebenarnya di dalam musik itu mencakup segala macam aspek ilmu pengetahuan tersebut. Sisi lainnya yang mendorong penulis menciptakan karya ini di karenakan banyak ilmuwan yang meragukan tentang kemurnian karya Al-Fārābī dalam masalah musik, dan mereka menganggap bahwa pemikirannya hanyalah imitasi dari pemikiran Turki dan Yunani yang diolah sedemikian rupa kemudian yang hanya di jadikan ensiklopedia tebal tentang sejarah perkembangan musik Islam, ilmu pengetahuan dan seni yang dihimpun pada abad ke-10 H. Oleh karenanya penulis ingin membuat skripsi yang berjudul “Pengaruh Musik Terhadap Kejiwaan Manusia 8 Ibrahim Madzkur, Aliran dan Teori Filsafat Islam, penerjemah Yudian Wahyudi, (Jakarta, Bumi Aksara, 1995), h. 231. 7 Menurut Al-Fārābī (Studi Kasus Musik Gambus el Syamwel Cilandak Jakarta Selatan). B. perumusan Masalah Berusaha untuk menjauhi kekeliruan dalam memahami masalah yang dibahas, perlu untuk membatasi perumusan masalah sesuai dengan judul yang dimaksud dalam skripsi ini. 1. Bagaimana pengaruh musik terhadap jiwa manusia menurut Al-Fārābī? C. Tinjauan Pustaka Mempelajari tentang musik Islam dan pengaruhnya, yang tentunya khusus yang berhubungan dengan al-Fārābī tampaknya telah banyak ditemukan oleh sejumlah sarjana. Diantaranya skripsi yang berjudul Musik Menurut al-Fārābī yang di tulis oleh Hasan Sadikkin di Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia 2007. Isi dari penulisanya berupa not-not yang tersusun menjadi suatu irama. Irama di hasilkan dari nada-nada yang telah dihitung besar kecilnya. Not ½, not ¾, dapat menghasilkan bunyi yang berbeda dari musik yang bukan religi. Perbedaan bunyi yang dihasilkan dapat membuat jiwa lebih sehat dan rileks. Dalam karya lainya ditemukan juga disertasi yang di tulis Dina Apriani, yang berjudul Pengaruh Musik Terhadap Emosi Religius menurut al-Fārābī di Bandung, disertasi S3 Pascasarjana, Universitas Indonesia, 2010. Disertasi ini menjelaskan bahwa musik selain dapat menimbulkan efek dalam jiwa, akan tetapi 8 juga dapat digunakan sebagai pengobatan penyakit hati. Penyakit hati diantaranya, iri, dengki, hasut, dan riya. Perbedaan yang jelas terlihat dari tulisan ini dengan yang lainya adalah bagaimana aplikasi musik religi dapat cepat menempel pada jiwa manusia. Jika yang lain hanya berfokus pada manfaat tanpa melihat isi dari teori al-Fārābī secara menyeluruh. lewat skripsi yang berjudul Pengaruh Musik Terhadap kejiwaan Manusia Menurut Al-Fārābī (Studi Kasus Musik Gambus el-Syamwel Cilandak, Jakarta Selatan), yang sangat fokus pada kajian teori yang di terjemahkan secara menyeluruh penulis dapat menjelaskan jenis musik yang berbeda beda, kemudian dapat disesuaikan dengan keadaan jiwa yang berbeda-beda pula. D. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian ini dibagi menjadi dua, yakni tujuan umum dan tujuan khusus, secara umum penelitian ini diajukan untuk mengungkap dimensi musik dalam Islam. Sedangkan tujuan khususnya adalah yang telah dijelaskan sebelumnya dalam rumusan masalah menjelaskan tentang pengaruh musik terhadap jiwa menurut Al-Fārābī. Sebagai karya penulisan ini di harapkan dapat memberikan manfaat yang bersifat teoritis maupun praktis, di antaranya: 1. Mengenal lebih dalam sejarah kehidupan, pemikiran, dan karya-karya AlFārābī sebagai khazanah ilmu pengetahuan bagi pembaca terutama pada penulis khususnya. 9 2. Menjadi suatu sumbangan akademik bagi perkembangan studi tentang falsafah Islam. Khususnya pada falsafah musik Al-Fārābī. 3. Penelitian ini di harapkan dapat menjadi sumbangan praktis untuk memberikan pandangan berbeda mengenai musik perspektif falsafi yang masih menjadi perdebatan dalam islam. 4. Menjadi sumbangan akademik yang bermanfaat di masyarakat, memberikan informasi pada pembaca tentang makna dan manfaat musik yang sesungguhnya. E. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis demi mencapai hasil yang baik menggunakan beberapa macam penelitian yaitu: 1. Penelitian Lapangan Penelitian lapangan bertujuan untuk mendapatkan informasi yang jelas dan relevan. Informasi yang didapatkan berdasarkan metode kualitatif atau studi kasus. Penulis melakukan wawancara dan observasi kepada 4 orang pihak yang berkaitan dengan pembahasan yang sedang diteliti di Daerah Cilandak Jakarta Selatan. Pihak yang berkaitan yaitu: Ust Muhammad Fadlullah selaku ketua dari Grup Gambus el-Syamwel, sebagai penanggung jawab Grup Gambus el-syamwel, dan Ahmad Sahlani, Ahmad Syauqi, dan Muhammad Arief, sebagai anggota dari Grup Gambus el-Syamwel. 2. Studi Kepustakaan Data selanjutnya yang mendukung dalam penulisan ini diantaranya berasal bahan-bahan tertulis, yang telah dipublikasikan dalam bentuk buku atau penelitian 10 kepustakaan (library reseach), yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang dibahas. Sebagai rujukan utama penulis menggunakan Kitab karya al-Fārābī yang berjudul madkhal al mūsīqī meskipun buku ditemukan terpisah akan tetapi sebenarnya ini bagian pertama yang ada di dalam kitab Mūsīq al Kabīr serta membahas tentang pemikiran musik Al-Fārābī, kemudian Kitāb al-īq’āt berisi penjabaran dari teori yang beliau uraikan berisi bagian-bagian ritme yang mengarahkan pada perkembangan musik lewat jiwa serta efek yang dihasilkan di dalamnya. Kemudian dikutip oleh Ibn Zaila.9 Karya lainya yang membahas tentang al-Fārābī adalah, Kalām filshir, isi karya beliau membahas tentang ekpresi musik yang mengandung puisi bermakna dan arti kata yang mendalam, yang membuat manusia semakin dekat dengan Tuhan bukan malah sebaliknya. Sedangkan buku sekunder atau pembantu dari buku utama adalah The Music or Arabs. Karangan Habib Hasan Touma, (Daar El Mashreq, 1973). A History of Arabian Music. Karangan Henry George Farmer (Burleigh Press, 1929). Sejarah Kesenian Islam. Karangan C. Israr (Bulan Bintang.1999). Sufisme Islam , Karangan Wahid Bakash Rabbani (Sahara Publisher. 2004). Teknik penulisan dalam skripsi ini disesuaikan dengan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi,Tesis, dan Disertasi) yang di terbitkan oleh Center fot Quality Development and Assurance (CeQDA) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun penyusunan ini mengikuti translitasi yang digunakan oleh jurnal Ilmu Ushuluddin, HIPIUS. 9 Henry George Farmer, The Sources of Arabian Music, (Scotland: Author, 1940)h. 36 11 F. Sistematika Penulisan Susunan pembuatan skripsi ini agar lebih mudah di fahami penulis membaginya menjadi lima bab, yakni bab I merupakan pendahuluan, yang akan membahas Latar Belakang Masalah mengenai teori musik al-Fārābī yang diaplikasikan oleh grup gambus el-syamwel, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian, dan Sistematika penulisan. Penyusunan di lakukan dengan tujuan mempermudah penulis memperdalam penelitian, pengaruh musik terhadap kejiwaan manusia menurut Al-Fārābī studi kasus Musik Gambus el-Syamwel yang terletak di Cilandak Jakarta Selatan. Bab II, berisi tentang biografi dan kehidupan Al-Fārābī. Bab ini menerangkan kisah perjalanan beliau yang selalu berkeliling dunia demi mendapatkan Ilmu pengetahuan yang sebanyak-banyaknya. Kehidupan yang selalu berpindah membuat beliau banyak menghasilkan karya yang luar biasa, karya-karyanya dapat kita lihat dalam bidang apa saja. bab III menjelaskan tentang pandangan al-Fārābī tentang musik, bab ini menjelaskan tentang Pengertian Musik yang baik bagi kejiwaan manusia, kemudian dilanjut dengan Jenis-jenis musik. Jenis musik yang dijelaskan disesuaikan dengan keadaan jiwa masing-masing. Kemudian selanjutnya berisi efek musik Pada Jiwa. Demi mencapai kesehatan jiwa al-Fārābī memberikan suatu teori yang mudah digunakan untuk para pengguna musik yang hatinya sulit dekat dengan Tuhan. 12 Bab VI berisi tentang sejarah perjalanan musik gambus el-syamwel. Pada bab ini penulis memaparkan sejarah kebiasaan masyarakat Arab, menggunakan musik yang sangat memprihatinkan sebelum Islam. Setelah Islam datang di Arab masyarakat mulai mengenal musik secara baik dan benar. Hal ini diterapkan pula oleh gambus el-syamwel dalam setiap penampilanya. Melanjutkan pembahasan penulis juga mencantumkan karya-karya lagu musik gambus el-syamwel, karya bermusik mereka sangat bermakna demi memperoleh keridhoan dan demi sampainya salam untuk Nabi Muhammad. Selanjutnya adalah Konsep Musik elSyamwel. Konsep yang berisi aplikasi teori al-Fārābī yang digunakan oleh grup ini berhasil mempesona siapapun yang mendengarkan. Serta mengkondisikan keadaan jiwa masing-masing ke musik yang berbeda karakter. Bab V, menerangkan kesimpulan yang dapat diambil, serta saran-saran dari skripsi tentang pengaruh musik terhadap kejiwaan manusia menurut Al-Fārābī studi kasus musik gambus el-syamwel yang berada di Cilandak Jakarta Selatan. BAB II BIOGRAFI AL-FĀRĀBĪ A. Latar Belakang Kehidupan Al-Fārābī Nama Al-Fārābī diambil dari nama Kota Farab yang tidak lain adalah kota kelahirannya. Beliau dilahirkan pada tahun 257 H. atau sekitar 870 Masehi di desa wasij, selatan Samarkand, Asia Tengah yang sekarang dikenal dengan kota Atrar, Turki. Al-Fārābī mempunyai nama lain yaitu Abu Nāshr Ibnu Audāgh Ibnu Thorkhān Al-Fārābī. Beliau terkadang juga disebut orang Turki karena ayahnya yang berasal dari Iran menikah dengan wanita Turki. Ayahnya adalah seorang jendral bernama ībnu Māhmud Al-Sāhruzī. Al-Fārābī dikenal dengan pribadi yang rajin dan tekun belajar. Dalam berolah kata, tutur kata juga dikuasainya dengan luar biasa. Sejarah mencatat beliau dapat berbicara dalam tujuh puluh macam bahasa, akan tetapi yang paling ia kuasai betul adalah bahasa Iran, Turki, dan Kurdistan.1 Setelah menguasai berbagai bahasa beliau melanjutkan untuk mempelajari ilmu fiqih di Kota Bukhara. Bukhara juga disebut kota pusat intelektual. Kota ini menganggap dirinya sebagai keturunan dari bangsa Persia. Kota ini di pimpin oleh Nashr Ibnu Ahmad. Beliaulah yang telah memberikan kepercayaan kepada AlFārābī untuk menjadi qadhi. Kota lautan inilah awal mula dari pelajaran 1 H.A. Mustofa, Filsafat Islam, ( Bandung: Pustaka Setia, 2007), h. 126. 13 14 musiknya. Setelah lepas dari jabatan qadhi-nya al-Fārābī hijrah ke Merv untuk mendalami logika Aristoteles dan filsafat.2 Untuk memulai karir pengetahuannya beliau hijrah dari negerinya ke kota Baghdad, yang pada waktu itu disebut sebagai kota ilmu pengetahuan. Beliau belajar di sana kurang lebih dua puluh tahun, beliau benar-benar memanfaatkan waktu untuk menimba ilmu. Setelah lama belajar beliau mencoba pergi ke Harran sebagai salah satu kota pusat kebudayaan Yunani di Asia Kecil. Akan tetapi tidak begitu lama beliau kembali lagi ke Baghdad untuk mendalami kembali ilmu pengetahuan seperti filsafat, dan ilmu mantiq. Karena kesungguhan beliau dalam mendalami berbagai ilmu pengetahuan dalam hal ini beliau mendapat predikat Guru Kedua. Maksud dari Guru Kedua ini karena beliau memasukan ilmu logika ke dalam kebudayaan Arab yang mana keahilan ini sama dengan Aristoteles sebagai Guru Pertama karena Aristoteles lah yang menemukan ilmu logika.3 Gelar guru kedua ini juga diberikan oleh ahli-ahli filsafat Islam karena jasanya dalam lapangan ilmu logikanya. Al-Fārābī telah membicarakan berbagai sistem logika menunjukkan bagian-bagian yang penting untuk membentuk pikiran, baik secara deduktif maupun secara induktif. Sehingga dapat dipahami oleh pembaca-pembaca dalam bahasa Arab. Setelah membuat sistem logika alFārābī juga menafsirkan apa yang tersembunyi di dalamnya, membuka cadarcadar yang menutup rahasianya, kemudian diolah menjadi lebih mudah, dipilih mana yang perlu untuk digunakan, terakhir ditulisnya dalam buku dengan susunan 2 Ibrahim Madzkoer, Filsafat Islam Metode dan Penerapan (Yogyakarta: Rajawali Press,1987), h. 29. 3 H.A. Mustofa, Filsafat Islam (Bandung: Pustaka Setia,2007), h. 126. 15 yang teratur. Makna lain dari predikat guru kedua yakni karena usahanya meletakkan dasar ilmu musik. Jika Aristoteles dikenal sebagai guru pertama yang mengenalkan ilmu logika, maka dalam bagian ini Al-Fārābī lah yang di katakan sebagai guru pertama yang mengenalkan ilmu dasar musik. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa musik telah diperkenalkan oleh Al-Fārābī, adapun sedikit isi dari apa yang beliau jelaskan mengenai penyempurnaan dari kekurangan yang telah dibuat dari musik Pythagoras.4 Setelah meletakan berbagai ilmu pengetahuan beliau hijrah dari Baghdad ke Damaskus karena kondisi politik yang memburuk. Kondisi keburukan ini disebabkan oleh seorang jendral yang bernama Tuzun dari Daiman memasuki Baghdad dan membunuh khalifah Mutaqqi pada tahun 329 H. atau sekitar 940 M. Selama dua tahun tinggal di Damaskus, saat siang hari beliau bekerja menjadi tukang kebun dan saat malam hari beliau membaca lalu menulis karya-karya falsafah. Sekian lama di Damaskus beliau sempat hijrah ke Mesir, lalu kembali lagi ke Damaskus tahun 949 M. Ketika tiba di Damaskus untuk yang kedua kalinya beliau mendapatkan perlindungan dari putra mahkota penguasa baru kota Siria yang bernama Saif al-Daulah. Sultan saif al-Daulah adalah raja yang sangat baik kepada Al-Fārābī. Sultan Saif al-Daulah juga menjamin hidup al-Fārābī dengan uang yang berlimpah. Akan tetapi al-Fārābī hanya mengambil empat dirham saja untuk memenuhi hidupnya sebagai seorang failasuf yang zahid. Sifat kesederhanaan inilah yang membuat Sultan sangat terkesan kepada-Nya. Selain dari sifat kesederhanaan yang dimiliki al-Fārābī ada hal lai yang membuat Sultan 4 Oemar Amin Hoesin, Filsafat Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1959), h.89. 16 mengagguminya yaitu tidak lain karena ilmu pengetahuan dan kemampuannya dalam bidang filsafat, musik serta kemampuan dalam berbagai bahasa. 5 Selama tinggal di istana Sultan, beliau juga bertemu dengan para sastrawan, penyair, ahli fiqih, kaum cendikiawan dan ahli bahasa lainnya. Kolaborasi antara para ilmuan yang berbeda-beda membuat hubungan beliau semakin baik dan harmonis begitupun juga hubungan baik selalu terjaga antara al-Fārābī dan sultan Saif, akan tetapi hidup yang indah tidak selamanya abadi berjalan, tidak lama kemudian beliau sakit dan wafat pada tahun 339 H. atau 941 M. pada usia 80 tahun.6 C. Karya Karya Al-Fārābī Berdasarkan dari hasil penelusuran para penulis Abad Pertengahan tentang karya al-Fārābī, produk filsafatnya amat banyak sekali ada sekitar ratusan yang telah ditulis, akan tetapi hanya sebagian kecil saja yang dapat diselamatkan. Banyak di antara karya-karya ini yang baru belakangan tersedia dalam edisi modern sehingga interpretasi atas tulisan al-Fārābī terus mengalami revisi.7 Pada Abad Pertengahan al-Fārābī menjadi sangat terkenal sehingga orangorang Yahudi banyak yang mempelajari karya-karya beliau dan di salin ke dalam bahasa Ibrani. Hingga saat ini salinan tersebut masih tersimpan di perpustakaan 5 Abdul Aziz Dahlan, Pemikiran Falsafi dalam Islam (Jakarta:Djambatan,2003), h. 60. 6 Ahmad Fuad Al-Ahwani, Filsafat Islam, Team Penerjemah Pustaka Firdaus, (Jakarta:Pustaka Firdaus,2004), h. 74. 7 Sayyed Hossein Nasr, Ensiklopedi Tematis Filsafat Islam, Team Penerjemah Mizan, (Bandung: Mizan, 2001) h. 222. 17 perpustakaan Eropa. Ada yang langsung di salin ke dalam bahasa Arab atau bahasa lain.8 Al-Fārābī memberikan kontribusi cukup untuk ilmu pengetahuan seperti, falsafah, logika, sosiologi, kedokteran, matematika dan musik tahun 942 M. Kontribusi besar tampaknya dalam filsafat, logika dan sosiologi, yang sekarang tersusun dalam sebuah ensiklopedi. Selain belajar berbagai ilmu pengetahuan yang telah dijelaskan ternyata beliau juga menggeluti masalah moral, politik dan psikologi. Beliau juga memperhatikan tingkah laku individu dan serius mengatur urusan kemasyarakatan. Pengetahuan ini menjadi penting karena menurutnya manusia akan mencapai kebahagiaan jika mereka melakukan hal-hal yang terpuji dalam kehidupan mereka.9 1. Falsafah Emanasi Al-Fārābī mengatakan bahwa falsafah tidak boleh dibocorkan dan sampai ke tangan orang awam. Orang awam tidak boleh mengetahui semua hal yang di ketahui oleh seorang failasuf, hal ini dilakukan karna di khawatirkan terjadi kesalahfahaman ber fikir. Oleh sebab itu failasuf-failasuf harus menuliskan pendapat-pendapat dari hasil pemikiran mereka sendiri dalam bahasa yang gelap, agar tidak dapat di ketahui oleh sembarangan orang dengan demikian iman serta keyakinan tidak menjadi kacau. Beliau juga menyatakan bahwa Agama dan falsafah tidak bertentangan, malahan dapat membawa kepada kebenaran. Falsafah 8 Thawil Ahkyar Dasoeki, Sebuah Komplikasi Filsafat Islam, (Semarang: Dina Utama Semarang, 1993), h.27. 9 231. Ibrahim Madzkour, Aliran dan Teori Filsafat Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,1995), h. 18 dan Agama dapat berjalan seiring saling menguatkan satu sama lain. Salah satu contoh yang dapat dijelaskan seperti dunia dan seluruh isinya. Sesuatu yang ada di dunia menjadi cerminan Tuhan untuk menyadarakan manusia bahwa seluruh makhluk hidup adalah ciptaan Tuhan yang satu. Cara mempercayai bahwa Tuhan itu satu ada sebuah rumusan yang disebut falsafah emanasi. Falsafah emanasi mencoba menjelaskan bagaimana yang banyak timbul dari yang satu. Tuhan tidak berubah, jauh dari materi, jauh dari arti banyak, maha sempurna dan tidak berhajat pada siapapun. Sebab inilah yang membuat al-Fārābī mengatakan bahwa alam terjadi melalui emanasi. Tuhan sebagai akal pertama, berpikir tentang dirinya dan dari pemikiran suatu keadaan lain. Tuhan merupakan wujud pertama yang disebut akal pertama yang tidak bersifat materi, wujud kedua berpikir tentang wujud pertama dan dari itulah timbul wujud ketiga, disebut akal kedua. Wujud kedua atau disebut akal pertama berfikir tentang dirinya itu di ibaratkan sebagai langit pertama. Wujud ketiga di contohkan sebagai akal kedua ibarat bintang-bintang yang bertaburan di langit. Wujud akal ke empat atau disebut akal ketiga di ibaratkan sebagai planet saturnus. Wujud ke lima atau akal ke empat memikirkan dirinya sebagai planet jupiter. Wujud ke enam atau akal ke lima memikirkan dirinya sebagai planet mars. Wujud ke tujuh atau akal ke enam memikirkan dirinya sebagai matahari yang menyinari bumi. Wujud ke delapan atau akal ke tujuh memikirkan dirinya sebagai planet venus. Wujud ke sembilan atau akal ke delapan memikirkan dirinya sebagai planet merkuri. Wujud ke sepuluh atau akal ke sembilan memikirkan tentang dirinya sebagai bulan. Pada pemikiran wujud ke sebelas atau akal ke sepuluh berhentilah proses kejadian akal-akal. Pada akal ke 19 sepuluh timbulah bumi yang di barengi dengan roh-roh dan materi yang menjadi dasar dari ke empat unsur elemen yaitu api, udara, air, dan tanah. Jadi pada akhirnya ada sepuluh akal dan sembilan langit yang kekal berputar di sekitar bumi. Akal ke sepuluh mengatur dunia yang di tempati manusia ini. 10 2. Falsafah Kenabian Akal yang ke sepuluh itu dapat di samakan dengan malaikat dalam faham Islam. Failasuf-failasuf dapat mengetahui hakikat-hakikat karena dapat berkomunikasi dengan akal ke sepuluh. Nabi dan Rasul dapat menerima wahyu karena mempunyai kelebihan menerima wahyu dan punya kesanggupan untuk mengadakan komunikasi dengan akal ke sepuluh. Tetapi kedudukan Nabi dan Rasul itu lebih tinggi dari failasuf. Nabi dan Rasul adalah makhluk pilihan yang kemampuan berkomunikasi dengan akal ke sepuluh terjadi karena di berikan kelebihan tersendiri oleh Tuhan, bukan dengan usaha sendiri baru bisa berkomunikasi dengan Tuhan. Namun jika seorang failasuf ingin mengadakan komunikasi semacam ini harus melakukan usaha dengan latihan kontemplasi. Komunikasi yang dilakukan dengan akal ke sepuluh di lakukan melalui akal tertinggi. Sedangkan Nabi tidak perlu memperoleh macam macam tingkatan seperti akal tertinggi. Nabi dapat berkomunikasi secara langsung karena tidak menggunakan akal akan tetapi Nabi melakukan kontak melalui daya imajinasi. Daya imajinasi tinggi memang sengaja diberikan untuk Nabi tanpa harus melakukan latihan-latihan khusus seperti yang dilakukan para failasuf. Daya imajinasi ini juga berfungsi menjauhkan nabi dari pengaruh-pengaruh panca indra 10 27-28. Harun Nasution, Falsafat Mistisisme dalam Islam, (Jakarta: Bulan Bintang,1992), h. 20 dan tuntutan-tuntutan badan. Sehingga beliau dapat memusatkan perhatian dan mengadakan hubungan dengan akal kesepuluh. Inilah yang menjadi perbedaan antara kemampuan failasuf dan Nabi dalam memperoleh pengetahuan mereka. Pengetahuan yang didapatkan dengan cara yang berbeda akan tetapi tetap pada satu tujuan yaitu akal ke sepuluh. 11 3. Āl-Jām’ū Bāinā Rājai āl-Hākimāin ( mempersatukan pendapat kedua failasuf yaitu Plato dan Aristoteles) Falsafah al-Fārābī merupakan sesuatu intelektual dalam bentuk kongkrit dari apa yang disebut falsafah pemanduan. Sebagai ciri yang sangat menonjol dari falsafah Islam. Pemikirannya merupakan pemanduan Falsafah Aristoteles-Plato dan Neo-Platonisme dengan pemikiran Islam yang bercorak aliran Syiah Imamiyyah. Dalam ilmu logika dan fisika, beliau di pengaruhi oleh Aristoteles, dalam masalah akhlak dan politik, beliau di pengaruhi oleh Plato. Sebenarnya upaya pemaduan ini sudah lama dimulai sebelum Al-Fārābī muncul dan telah mendapat pengaruh yang luas di lapangan falsafah terutama sejak munculnya aliran Neo-Platonisme akan tetapi beliau berusaha memperluas literatur ilmu pengetahuan keduanya karena ini bukan saja mempertemukan aneka aliran falsafah yang bermacam-macam, tetapi beliau berusaha meyakinkan siapa saja bahwa aliran-aliran tersebut pada hakikatnya hanya mencari kebenaran, meskipun berbeda corak ragamnya. Kebenaran yang satu berasal dari suatu pemikiran, sedangkan perbedaan pendapat hanyalah pada lahirnya saja tidak pada hakikat. 11 Harun Nasution, Falsafat Mistisisme dalam Islam, h.20 21 Perbedaan sudut pandang yang terjadi bukan semata-mata mengambil dari hasil pemikiran pribadi. Segala hal yang terlahir menggunakan pendapat dan pedoman yang bersumber dari sumber yang sama.12 4. Tashil Asāa’dah (Mencari Kebahagiaan) Kebahagiaan itu adalah kesabaran jiwa manusia dalam mencapai kesempurnaan wujud dirinya yang tidak butuh materi suatu kesabaran terhadap benda-benda yang sama sekali tidak terlibat materi intinya adalah kebebasan dari ikatan materi-materi.13 Menurut beliau kebahagiaan itu mengandung kelezatan. Sedangkan kelezatan terbagi menjadi dua. Ada kelezatan jasmani dan kelezatan akal, atau rasa nikmat yang dirasakan akal. Menurut beliau kelezatan jasmani mudah didapat akan tetapi mudah pula hilang, berbeda dengan kelezatan akal yang sifatnya awet dan merupakan tujuan hakiki manusia karena akal adalah hakikat jiwa manusia. Tidak mudah mendapatkan kelezatan akal karena harus dikembangan dengan sifat-sifat baik pada jiwa, seperti mengembangkan dengan baik daya pikir, kemapuan membedakan dan kemauan keras.14 5. ūjunul-Māsāil (Pokok-Pokok Persoalan) Pokok persoalan yang di maksud mengenai cara mengetahui jalan keluar untuk memecahkan suatu permasalahan yang ada. Persoalan-persoalan di ciptakan 12 Ahmad Daudy, Kuliah Filsafat Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1986), h. 14. 13 Thawil Ahkyar Dasoeki, Sebuah Komplikasi Filsafat Islam, (Semarang: Dina Utama Semarang, 1993), h. 30. 14 Abdul Aziz Dahlan, Pemikiran Falsafi dalam Islam, (Jakarta: Djambatan, 2003), h. 75. 22 demi terbentuknya sebuah jawaban yang nantinya akan menjadi sebuah solusi. Bisa dikatakan seperti solusi permasalahan politik yang hanya berputar-putar di tempat saja, bisa permasalahan ekonomi yang sirkulasinya terkadang naik dan turun, bisa juga mengenai permasalahan sosial tentang bagaimana menangani masyarakat agar dapat hidup damai dan tentram. Banyak hal yang dapat kita lakukan dari adanya pokok persoalan yang terjadi. 6. Al-Mādināh Fādilāh ( Pikiran-Pikiran Penduduk Kota Utama) Al-Fārābī berpendapat negara yang bodoh itu memiliki beberapa ciri, pertama yaitu: negara yang penduduknya hanya memperoleh minuman dan kebutuhan hidup seperti makan, dan juga tempat tinggal. Mereka tidak memikirkan hal-hal lain yang lebih penting dari kedua hal tersebut, bagi mereka jika sudah makan dan punya tempat untuk berteduh adalah hal yang sudah cukup untuk kelangsungan hidup selanjutnya. Kedua, negara kapitalis yang penduduknya hanya memikirkan harta kekayaan harta benda. bagi kelompok ini hidup tidak cukup hanya sampai di ranah mendapatkan makanan dan tempat tinggal saja, akan tetapi mengumpulkan uang yang banyak merupakan kebutuhan yang sangat dan paling penting demi terwujudnya kehidupan yang diinginkan dengan uang manusia bisa melakukan apa saja tanpa memikirkan hal yang lainya. Ketiga, negara gila hormat yang mementingkan kekejian dan foya-foya. Kehormatan yang di agungkan mengesampingkan hidup orang lain yang berbeda dengan dirinya adalah hal yang sangat tercela. Berbahagia di atas penderitaan orang lain, seperti hidup dalam kemewahan sedangkan orang lain kesusahan dan 23 memerlukan bantuan. Kelima, negara hawa nafsu yaitu negara yang penduduknya merdeka melalui keinginanya masing-masing. Hal ini adalah hal yang laing berbahaya jika dibandingkan dengan jenis negara yang ada diatas. Penyebabnya karna manusia sudah tidak lagi mementingkan, moral, hukum, bahkan bisa jadi agamapun ikut terkorbankan. Manusia hanya sibuk melakukan apa yang mereka inginkan, mengikuti hawa nafsu untuk berbuat yang tidak baik.15 Konsep negara ini berasal dari Plato yang mempersamakan negara dengan tubuh manusia. Negara utama adalah serupa dengan badan yang sempurna sehatnya. Seluruh anggotanya saling bekerja sama untuk membantu dan menyempurnakan serta memelihara hidupnya. Hati adalah anggota pengendali demikian halnya negara terdapat seorang kepala sebagai pemimpin. Pekerjaan yang terpenting adalah pekerjaan kepala masyarakat. Yang dalam hidup manusia serupa dengan pekerjaan akal. Setelah akal barulah anggota badan saling melayani begitu juga dalam negara terdapat warga negara yang saling membantu. Badan itu membentuk sebuah satu kesatuan yang saling berkaitan dan di atur menurut tingkat kadar kepentingan. Kepala negara disini mempunyai ciri-ciri yang harus dimiliki yaitu, sehat anggotanya, baik pemahaman dan pemikiran serta hafal akan apa yang diketahui, cerdas, berbahasa baik, mencintai ilmu pengetahuan, tidak rakus kepada makan, minum, mencintai kebenaran dan membenci kebohongan, berjiwa besar mencintai kemuliaan, tidak tamak pada harta, mencintai keadilan, membenci kezaliman, kuat cita-cita tidak penakut dan tidak lemah mental, adil dan tidak mempimpin secara ambisius. Sebaik-baiknya kepala negara adalah Nabi 15 Poerwantana, Seluk Beluk Filsafat Islam, (Salatiga, CV Rosda, 1997), h.140. 24 dan Rasul. Tugas kepala negara bukan hanya mengatur negara, akan tetapi mendidik manusia mempunyai akhlak yang baik. Kepala seperti inilah yang yang dapat mengadakan peraturan-peraturan yang baik dan berfaedah bagi masyarakat, sehingga masyarakat menjadi makmur dan anggota-anggotanya dapat memperoleh kesenangan.16 Manusia yang bersifat sosial, tak dapat hidup sendiri. Kesenangan manusia dapat dicapai hanya dengan hidup bermasyarakat dan berkerjasama demi kepentingan bersama. Jiwa yang kekal adalah jiwa fadilah. Jiwa fadilah adalah jiwa-jiwa yang berbuat baik dan dapat melepaskan diri dari ikatan jasmani. Jiwa yang telah lepas dari ikatan jasmani tidak akan hancur seperti hancurnya badan setelah mati.17 7. Ihsaul Ulum ( Statistika Ilmu) Statistika ilmu membicarakan macam-macam ilmu dan bagian-bagianya. Mulai dari ilmu bahasa atau ilmu lisan, ilmu mantiq, ilmu matematika, ilmu fisika, ilmu ketuhanan, ilmu kekotaan, ilmu fiqih, dan ilmu kalam. Sebenarnya ilmu tersebut telah ditemukan oleh orang sebelumnya. Hanya saja Al-Fārābī menambahkan dua cabang, yaitu fiqih dan kalam sebagai ilmu keislaman yang mendapatkan perhatian besar pada masanya. Pelajaran ilmu fiqih dan kalam sangat penting untuk mengetahui tata cara menyembah tuhan. 18 8. Aghradu Kītabī ma Bāda at-Thabiāh ( Intisari Buku Metafisika) Masalah hubungan yang esa dengan alam yang pluralis ini merupakan masalah falsafi yang telah menjadi tema pembahasan utama dalam kalangan 16 17 h.22 18 Ahmad Daudy, Kuliah Filsafat Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1986), h.52. Harun Nasution, Falsafat dan Mistisme dalam Islam, (Jakarta, Bulan Bintang, 2014), Poerwantana, Seluk Beluk Filsafat Islam (Salatiga,CV Rosda,1997), h. 135 25 failasuf Yunani. Masalah ini juga telah menduduki tempat yang khusus dalam pemikiran failasuf Islam. Dalam falsafah Yunani problema ini dibahas dalam tingkat fisika, sedangkan dalam falsafah Neo-Platonisme dan Islam dikaji dalam suatu problema keagamaan. Cara dan tujuannya pun tidak sama, dalam mazhab Neo-Platonisme dan falsafah Islam, tujuan pembahasan metafisika adalah untuk membangun suatu sistem alam semesta yang dapat memadukan ajaran agama dengan tuntunan akal. Sistem yang semacam ini merupakan titik berangkat atau dasar utama dalam membangun falsafah seluruhnya.19 9. Al-siyāsah al-Madaniyah ( Politik Sosial) Masyarakat yang sempurna bila dilihat dari besar-kecilnya yaitu jika sudah lengkap bagian-bagianya untuk bekerja sama memenuhi kebutuhan negara dan dapat membentuk masyarakat kota. Bangsa dan masyarakat yang terbesar terdiri dari beberapa bangsa besar bersatu dan dapat bekerja sama. Sebuah kota dapat dikatakan kota utama apabila mengenal kebenaran dan keutamaan berkerja sama itu. Masyarakat hidup sesuai dengan tuntunan kebenaran dan keutamaan dengan demikian meraka akan hidup bahagia di dunia dan kebahagiaan jiwa mereka berlanjut ke akherat. Aturan-aturan penting dibuat demi mengatur kesejahteraan hidup manusia dimasyarakat. Masyarakat yang banyak dan luas akan hidup tentram dan damai tanpa menghawatirkan tentang apa yang akan terjadi nantinya. 20 19 Ahmad Daudy, Kuliah Filsafat Islam, h. 33. 20 Abdul Aziz Dahlan, Pemikiran Falsafi dalam Islam (Jakarta: Djambatan, 2003), h.37. 26 10. Mūsīq Al-Kabīr (Musik Besar) Al-Fārābī telah mengarang ilmu musik dalam lima bagian. teorinya tentang harmoni membicarakan tentang estetika dan harganya. Seorang sarjana Barat yang bernama Sarton telah menerbitkan buku yang berjudul Introduction to the History of Science, yang mengatakan bahwa Al-Fārābī mempunyai pengetahuan tentang musik dan telah mengetahui tentang adanya mayor ketiga 4:5 dan minor ketiga 5:6 sebagai konsonansi. Selanjutnya al-Fārābī mengatakan manusia itu adalah kekuatan berakal dengan akal tersebut ia memperoleh kecerdasanya membedakan antara yang baik dan buruk, antara cantik dan jelek. Dengan akal itulah manusia memperoleh seni dan pengetahuan. Setelah mengetahui dan membedakan antara yang baik dan buruk, cantik dan tidak, manis dan pahit, hitam dan putih, jauh dan dekat, sakit dan sembuh akal telah mengenali hidup yang indah. Pengalaman yang di alamai semakin lama membuat akal semakin cerdas dan kaya. Kekayaan yang telah didapatkan tidak dapat dirasakan bila hanya dikenal saja karena akal tidak dapat merasakan apa yang di namakan kecerdasan. Oleh sebab itu untuk merasakan hal-hal yang terjadi akal membutuhkan sesuatu yang bernama hati. Hati adalah alat pemikir yang menerima perasaan setelah menghilang dari rasa. Kekuatan berpikir menguasai seluruh perasaan yang menjadi penghubung antara kekuatan merasa dan kekuatan memikir. Hal kecil nya adalah mimpi. Mimpi di terangkan sebagai operasi perasaan. Kekuatan imajinasi manusia saat bermimpi dapat menggambarkan apa yang tidak pernah ia gambarkan sebelumnya. Bisa di katakan imajinasi menyampaikan informasi tentang hal baru. Manusia mengaplikasikan sesuatu 27 yang baru karena mendapatkan informasi dari imajinasi. Lewat perasaan yang ujungnya adalah sebuah keinginan berkesplorasi menjadi sebuah tujuaan. Bisa dikatakan juga imajinasi saat bermimpi adalah pengalaman yang pernah kita lakukan di masa lalu. Biasanya pengalaman masa lalu yang dialami jarang sekali terbawa dalam mimpi. Mimpi yang dialami terkadang pengalaman yang baru yang akan terjadi di masa depan. Penjelasan di atas merupakan salah satu contoh dari hasil imajinasi mimpi. Berbeda halnya dengan imajinasi saat bermusik. Menciptakan musik yang bagus tidak akan tercapai jika hati tidak dapat merasakan kecerdasan yang di peroleh dari akal. Kecerdasan bermusik timbul karna dorongan perasaan ingin mengutarakan suatu yang telah dialamai oleh seseorang dengan maksud agar tujuan yang disampaikan bisa di rasakan untuk orang yang di tuju. Jadi bisa kita lihat perbedaan antara kedua pengertian tentang imajinasi tersebut. Tidak mudah memang mengutarakan maksud yang kita ingin sampaikan agar bisa di terima baik oleh sang tertuju. Tapi dengan ketulusan dan semangat jiwa yang membara mampu mengubah segala keraguan yang timbul.21 21 Oemar Amin Hoesin, Filsafat Islam (Jakarta:Bulan Bintang,1959), h. 90. BAB III PANDANGAN AL -FĀRĀBĪ TENTANG MUSIK A. Pengertian Musik Musik adalah hasil kreasi dari susunan lagu dan suara. Ia merupakan hubungan dari pembentukan irama sesuai dengan ukuran jenis yang telah dihitung ukuran rendah tingginya nada. Pada dasarnya musik adalah hal naluri manusia yang diciptakan karena kebutuhan dan kesenangan batin terhadapnya. Dengan mengeluarkan lagu dari sisi-sisi yang beragam ketika ia terketuk ke dalam jiwa, jiwa merasa adanya kenikmatan yang berdampak pada kesehatan dan ketenangan saat terjadi ketukan, jika sebaliknya maka jiwa merasa gelisah dan sakit karena hilangnya makna-makna di dalam syair-syair yang mengiringinya.1 Komposisi susunan musik yang mengandung makna baik dan benar akan membuat jiwa manusia semakin tentram dan damai, untuk menumbuhkan ketenteraman jiwa, penanganan yang tepat jiwa harus di arahkan dengan sederet kata dan syair bermakna yang menyentuh hati, karena keindahan suatu karya adalah tercurahnya suatu perasaan yang ditumpahkan dalam sebuah syair yang baik.2 Inilah saat yang tepat dan waktu yang sangat mudah untuk lebih dekat dengan Tuhan karena jiwa telah mendapatkan kedamaiannya sehingga mudah sampai kepada hal yang suci. Perkataan-perkataan atau syair yang baik akan 1 Al-Fārābī, Mūsīq al-Kabīr (Cairo: Dār al-Kutub), h.11. Team Penyusun Sejarah Kebudayaan Islam, Sejarah Kebudayaan Islam, (Ujung Pandang,Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi IAIN ALAUDDIN, 1982),hal. 176. 2 28 29 menambah pesona musik yang mengikutinya. Akan tetapi syair pada masa awal Islam tidak dapat perhatian dari siapapun pada zamannya. Zaman Arab sebelum Islam status syair belum dapat digunakan karena di anggap sebagai hal yang ilegal dan tidak layak untuk digunakan. masyarakat di zaman tersebut bukan hanya di sibukan dengan masalah politik yang rumit, tetapi juga menganggap bahwa syair musik akan membawa dampak negatif dan merusak akhlak bagi setiap orang yang mendengarkan musik. Orang Arab menganggap musik tidak berguna sama sekali, tidak akan berpengaruh dengan apapun. Hal yang akan timbul jika mendengarkan musik justru hanya kekacauan dan kerusakan yang akan memicu perselisihan antara umat manusia. Begitulah gambaran musik yang di yakini masyarakat Arab kebanyakan. Walaupun demikian di balik situasi keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengenalkan musik ada seorang penyair yang punya jiwa membara mengenalkan musik pada masyarakat demi menghancurkan dogma lama, yang mengatakan bahwa musik itu buruk dan tidak bermanfaat. Beliau menciptakan suatu karya seni yang berasal dari syair biasa akan tetapi diperindah dengan alunan suara musik. Beliau tidak pernah menyerah meyakinkan hati masyarakat yang telah tertutup oleh keyakinan lama. Demi bangkitnya semangat bermusik yang dianggap merusak menjadi suatu hal yang menyenangkan dan sebenarnya memiliki berbagai manfaat yang dibutuhkan banyak orang di dunia. Beliau berani mengatakan demikian dan sangat bersikeras membangun kepercayaan bermusik 30 karena satu alasan yang penting yakni, musik itu baik jika memiliki syair yang isinya manfaat dan hanya memohon untuk kebaikan apalagi tujuanya berdoa kepada Tuhan demi mengharap keridhoanya. Pada dasarnya syair puji-pujian di dapatkan melalui renungan yang khusuk agar manusia tidak salah mengenal Tuhan dan Rasul. 3 Seiring berjalannya waktu karena usaha yang dilakukan sang pahlawan ini serta dukungan dari para pembela syair musik, pada akhirnya keadaan menemukan titik terang. Salah satu pembelanya bernama Hasan bin Tsabit. Menurut Hasan bin Tsabit tidak ada dalil yang akurat mengenai larangan yang jelas tentang pembuatan syair yang ada karena syair yang digunakan adalah jenis syair yang baik berisi pujian kepada rasulullah SAW.4 Pujian disampaikan untuk Nabi sudah pasti mengandung unsur kebaikan yang mana membawa seni musik bersyair pujian Nabi ini membawa pengaruh besar yang berdampak baik untuk kemakmuran bangsa Arab. Kebaikan musik dengan syair ini dapat kita dengarkan dalam qasidah dari pencipta yang sangat mencintai Nabi.5 Musik Qasidah bisa disebut juga sebagai irama curahan hati atau musik vokal. Musik vokal bernama Qasidah adalah curahan hati seorang hamba yang merindukan hal yang di rindukan. Musik qasidah memberikan nuansa panggilan hamba atau rintihan hati yang berharap kerinduanya akan sampai terdengar oleh Tuhan-Nya. Kerinduan yang dirasakan begitu dahsyat berbeda dengan rindu yang 407 . 3 Al-Fārābī, Madkhal al-Mūsīqī,(Cairo: Dār al-Kutub). h.28. 4 Hasan Ibrahim Hasan, Sejarah dan Kebudayaan Islam, (Jakarta, Kalam Mulia,2003), Hal. 5 Al-Fārābī, Mūsīq al-Kabīr (Cairo: Dār al-Kutub), hal.33 31 dirasakan kepada manusia. Harapan yang tercurahkan tidak akan pernah merugikan karena hanya kepada Tuhanlah sebaik-baiknya tempat berharap. Melihat dari sisi lain musik Qasidah mempunyai saudara-saudara yang bernama, qitāh atau bisa juga disebut sebagai lagu perpecahan. Lagu perpecahan di artikan sebagai lagu mengundang perasaan sakit hati, kecewa, merana, gelisah, risih, tidak tenang menjalani hidup, kegagalan hidup, kesukaran, kesialan dan lain semacamnya. Pengalaman hidup seperti kekecewaan terhadap sesama manusia yang disebabkan karena suatu hal yang terjadi dalam kehidupannya. Kecewa yang di rasakan timbul karena salah satu dari mereka merasa adanya ketidak adilan dalam hidup mereka sehingga kecewa yang di rasakan ia curahkan kedalam sebuah lagu. Begitupun dengan kegagalan, kegagalan yang dirasakan oleh seorang karna tidak mencapai cita-cita yang di impikan sejak sekian lama membuat hatinya merasa terpukul dan hilang semangat yang dahulu pernah berkobar, demi terwujudnya cita-cita yang diimpikan, harus hilang termakan kenangan yang harus ia lupakan. Pada akhirnya jiwa sulit kembali normal seperti biasanya dan memerlukan banyak waktu untuk mengembalikan keadaan sebelum ia merasa terpukul.6 Selanjutnya Ghāzal jenis musik yang bercerita tentang kisah cinta. Kisah cinta romantis pasti di sukai setiap orang. Orang beraneka suku bangsa di manapun letaknya pasti pernah merasakan cinta. Mencintai dan di cintai adalah hal yang indah dan memiliki pesona tersendiri bagi tiap-tiap insan yang hidup dan 6 Team Penyusun Sejarah Kebudayaan Islam, Sejarah Kebudayaan Islam, (Ujung Pandang,Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi IAIN ALAUDDIN, 1982), hal.88. 32 bernafas. Merasakan cinta dan menjaga cinta agar tetap bersemi sepanjang masa memerlukan sebuah perjuangan pula jika tidak ingin berujung pada kekecewaan. Kisah cinta itu banyak sekali macamnya, tidak semua kisah cinta itu berujung pada kebahagiaan tetapi ada juga yang berujung tragis, mengerikan bahkan ada juga cerita cinta yang sangat mengharukan. Salah satu contoh kisah cinta berujung manis seperti perjalanan cinta yang pada awalnya tidak saling mengenal, jadi mengenal satu sama lain. Setelah mengenal timbulah perasaan ingin tahu lebih dalam tentang pasangan yang sedang kita sukai. Setelah mengetahui apa yang kita inginkan kita terus menjalani hidup bersamanya, menghabiskan hari-hari dengan dia dan pada akhirnya menikah dan hidup bahagia. Cerita cinta yang menyedihkan adalah ketika seorang yang kita cintai pergi dan mati sebelum kita menyampaikan kerinduan padanya. Salah satu contohnya seperti kisah Laila Majnun yang amat sangat bersedih karena di tinggal mati oleh kekasih yang sangat dicintainya. Berpuluh-puluh kilo jauhnya ia berjalan, melewati berbagai macam rintangan.7 Selanjutnya adalah irama musik mādah atau yang di sebut lagu keindahan. Lagu keindahan pengumpamaan dari salah satu contoh fenomena alam yang indah. Menyadari bahwa alam semesta ini memiliki sisi keindahan yang menakjubkan. Bisa berasal dari ekosistem alam yang menyejukan, suasana pegunungan yang sejuk, keindahan panorama sungai yang jernih, hamparan ladang padi yang tumbuh hijau subuh disebuah pedesaan sangat menyegarkan 7 72. Hasan Ibrahim Hasan, Sejarah dan Kebudayaan Islam, (Jakarta, Kalam Mulia,2003), Hal. 33 mata dan membuat hati bahagia. Contoh kedua seperti cuaca. Cuaca dan iklim suatu negara berbeda-beda keadaanya. Misalnya saja negara Indonesia memiliki iklim tropis yang tidak terlalu ekstrim. Tetapi di bagian negara lain seperti Kanada justru memiliki musim yang ekstrim. Betapa dinginnya saat salju turun menutupi atap rumah. Terakhir adalah keindahan langit dan benda-bendanya. Peredaran bumi dan benda-beda langit lainya merupakan sebuah perputaran yang sudah teratur dan tidak akan berbenturan antara satu dan yang lainnya. Inilah kemaha besaran Tuhan yang tidak dapat dipungkiri oleh siapapun. Fenomena alam langit terkadang menimbulkan warna warna indah saat terjadinya pelangi, matahari terbenam menjadi kemerahan, dan malam yang diterangi oleh sinar bulan ditemani bintang-bintang yang bertaburan menghiasi gelapnya malam. Saat menciptakan sebuah karya seni juga bisa disebut sebagai keindahan. Keindahan lukisan yang berupa kaligrafi indah bertabur ayat Al-Quran sangat indah jika dipandang mata. Akan tetapi yang akan penulis bahas di sini hanyalah jenis musik Qasidah yang berisi curahan hati seorang hamba yang merindukan kasih sayang Tuhan. Kasih sayang keridhoanya menjadi hal penting yang harus manusia dapatkan untuk menjalani hidup yang lebih baik.8 Salah satu sumber terciptanya irama musik qasidah dan gambus, serta seni membaca al-Quran dengan nada berawal dari lantunan pertama yang disemarakan oleh Bilal bin Rabbah ketika beliau mengumandangkan azan di zaman Nabi Muhammad Saw. Berkembang dari satu jenis nada atau biasa disebut māqām 8 Team Penyusun Sejarah Kebudayaan Islam, Sejarah Kebudayaan Islam, (Ujung Pandang,Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi IAIN ALAUDDIN, 1982), hal.90. 34 yang ada maka terciptalah māqām- māqām lain dan beragam jenisnya.9 Māqām adalah jenis irama khusus yang mempunyai tehnik yang berkarakter yang tidak akan berpindah dan berubah seiring berjalannya waktu. Satu buah nada irama dari māqām sudah memiliki satu karakter yang tidak bisa diubah kembali nadanadanya , jadi nada yang sudah mendapat nama telah menjadi satu kesatuan nada yang tersusun sesuai dengan perhitungan dinamika iramanya. Berbicara mengenai musik māqām penggunaan untuk nada qasidah dan nada bacaan tajwid itu sangat berbeda dari jenis pemakaian dan jumlah yang digunakan. Pemakaian māqām untuk musik qasidah, dan gambus lebih banyak digunakan dan lebih banyak diaplikasikan ketimbang dengan māqām untuk seni membaca Al-Quran.10 A. Jenis-Jenis Musik Ābû Khālkhān mengatakan bahwa banyak jenis musik yang di gunakan Āl-Fārābī. Āl-Fārābī bukan saja terkenal mahir dalam membuat alat musik, akan tetapi juga mahir dalam membuat jenis musik.11 Jenis musik yang digunakanberbeda. Contohnya ada jenis musik yang membuat orang bahagia, senang, sedih, merasa hatinya membara-bara, jatuh cinta dan yang paling penting adalah jatuh dekat dengan sang pencipta. Mendekati sang pencipta yang agung perlu tata cara untuk mendekatinya, salah satunya menggunakan irama musik. Irama musik yang 9 Team Penyusun Sejarah Kebudayaan Islam, Sejarah Kebudayaan Islam, hal.178 10 Habib Hasan Touma, The Music or Arabs, (Libanon, Daar El Mashreq, 1973), hal. 21. 11 Team Penyusun Sejarah Kebudayaan Islam, Sejarah Kebudayaan Islam, (Ujung Pandang, Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi IAIN ALAUDDIN, 1982), hal.185. 35 yang akan membawa suasana gembira dan mengajak untuk selalu berfikir positif adalah salah satu dari jenis musik yang telah diciptakan oleh Āl-Fārābī. Beliau sangat berbakat dalam meyelaraskan segala macam perbedaan jenis musik satu dengan jenis musik lainnya. Berikut penjelasan beberapa jenis musik yang ada.12 1. Māqām Rāst Tangga nada di atas gambaran dari māqām Rāst. Māqām Rāst adalah nada yang dapat membangkitkan perasaan kebebasan berpikir positif, kebanggaan hati, kesehatan pikiran, dan maskulinitas. Pada māqām ini jiwa dapat merasakan keceriaan hati yang tumbuh dari pikiran-pikiran positif kemudian mestimulasi otak sehingga membuat suasana menjadi tenang, nyaman dan damai. Māqām Rāst membuat hati tenang karena di susun memang untuk menenangkan hati. Penyembuh untuk jiwa sakit agar kembali bersemangat.13 2. Māqām Bāyātī Māqām Bāyātī adalah jenis nada yang menumbuhkan rasa suka-cita dalam jiwa, menimbulkan kebahagiaan, imajinasi dengan perasaan jiwa yang tenteram akan memicu hati menjadi lapang serta berbahagian ketika sedang mengalami 12 13 Habib Hasan Touma, The Music or Arabs, (Libanon, Daar El Mashreq,1973), hal.111. Al-Fārābī, Mūsīq al-Kabīr (Cairo: Dār al-Kutub), hal.16. 36 momen yang menyenangkan hati. Ini adalah māqām wajib yang selalu digunakan dalam tradisi musik Arab dari zaman dahulu hingga sampai detik ini. Kecerian dan keistimewaanya yang membuat jiwa tenteram dan damai selalu menjadi andalan dalam irama musik ini. Tidak heran jika māqām ini juga sering digunakan dalam pembacaan lantunan ayat suci Al-Quran. Jenis musik ini merupakan sebuah karya yang menjadi curahan jiwa saat bahagia dalam kehidupannya.14 3. Māqām Sīkāh Māqām ini adalah salah satu māqām yang sering di gunakan jika seseorang sedang jatuh cinta. Karakternya yang khas membuat masyarakat Arab sangat sering menggunakan jenis māqām ini, selain musik yang dihasilkan sangat indah, syair cinta yang dihasilkan dari perasaan jiwa jatuh cinta ini dapat dengan mudah kita mengerti. Jiwa-jiwa yang haus akan cinta kasih sang maha kuasa akan mudah di dapatkan dengan cara mendekatkan diri kepada-Nya dengan menjauhi segala laranganya dan mematuhi segala yang Tuhan perintahkan. Irama ini dapat mengantarkan kepada jiwa yang rindu akan kasih sayang Allah karena telah lama jiwanya sepi terbengkalai termakan zaman.15 14 Al-Fārābī, Mūsīq al-Kabīr (Cairo: Dār al-Kutub), hal.19 15 Al-Fārābī.Madkhal al-Mūsīqī.(Cairo: Dār al-Kutub). h. 35. 37 4. Māqām Sābā Māqām Sābā ini adalah jenis māqām yang memicu perasaan haru dan menyentuh. Nada-nada dan syair yang mempesona penuh dengan keindahan akan menambah suasana emosi dalam jiwa akan semakin terasa tersentuh dan terharu akan keindahan māqām ini. Hati siapa yang tidak akan tersentuh jika mendengar irama yang indah, sudah pasti ia akan masuk kedalamnya bersatu dengan keidahanya kemudian merasa bahagia yang tiada terkira. Peristiwa semacam ini akan membuat jiwa merekam memori dalam pikiranya selama hidup di dunia. Musik ini bukan hanya saja membuat yang mendegarnya akan merasa bahagia karena terharu oleh keindahanya akan tetapi juga membuat bekas yang tidak akan pernah dilupakan.16 5. Māqām Hīzāj Māqām hījāz adalah māqām yang menghasilkan perasaan jiwa jauh ke dalam lubuk hati yang terdalam. Perasaan yang tercipta dari emosi-emosi dalam jiwa yang berasal dari pengalaman alami seseorang dapat menuntun kedalam lubuk jiwa terdalam menuju kedekatan dengan Tuhan. Pengalaman yang di alami 16 Al-Fārābī.Kalām Fil-Shir.(Cairo: Dār al-Kutub). H. 36. 38 bisa berkisah apa saja, baik pengalaman buruk maupun tidak. Keindahan pada nada ini akan menghapus segala pengalaman yang buruk dan membawanya pada jalan yang baik. Sehingga suasana jiwa sang pendengar akan senantiasa bahagia dan rindu pada penciptanya.17 6. Māqām Nāhwānd Māqām nāhwānd adalah māqām yang dapat menimbulkan perasaan merenung atau tempat berpikir. Berpikir di sini mengarah pada rasa kesedihan yang memilukan akan tetapi tidak terlalu dalam melubuk hati hingga seorang tersebut merasa pedih. Sedih merasakan sebuah cerita yang sedang ia alami terkadang juga tentang masa lalu yang pernah ia alami. Seperti mengingat dosadosa yang telah ia lakukan selama ia hidup di dunia akan tetapi ia tidak pernah merubah hidupnya untuk jalan yang lebih baik.18 7. Māqām Jīhārkāh Māqām jīhārkāh ini memberi kesan yang manis dan mengharukan. Iramanya selalu mendorong perasaan yang mendalam. Iramanya berisi sebuah kebahagiaan untuk merayakan sebuah kemenangan atas apa yang telah di peroleh 17 al-Fārābī, Mūsīq al-Kabīr (Cairo: Dār al-Kutub), h.20 18 Habib Hasan Touma,The music or arabs,( Libanon, Daar El Mashreq,1973), hal.105 39 dalam mengusahakan sesuatu yang telah di lalui oleh seseorang. Kebahagian yang di peroleh akhirnya akan menimbukan suatu motivasi yang akan membangun semangat baru dalam jiwa agar menjadi manusia yang lebih baik lagi dari sebelumnya.19 8. Māqām Ājām Alunan yang cemerlang akan menimbulkan keceriaan dalam jiwa siapa saja, begitulah yang di gambarkan pada māqām ājām ini. Māqām ini bermanfaat untuk jiwa yang sepi dan kosong, jiwa yang merasa jauh dari kebahagiaan dan keramaian hidup. Māqām ini akan membantu jiwa untuk mengisi kekosongan dalam jiwa-jiwa yang kosong yang membutuhkan sebuah kebahagiaan dalam dirinya.20 9. Māqām Kûrd Māqām kûrd biasa digunakan untuk membuat siapa saja akan terbahak-bahak jika mendengarnya. Irama ini selalu di gunakan dalam cerita komedi atau cerita konyol pada drama kehidupan manusia sepanjang masa. Irama ini akan terasa 19 Al-Fārābī.Madkhal al-Mūsīqī.(Cairo: Dār al-Kutub). h.50. 20 Al-Fārābī, Mūsīq al-Kabīr (Cairo: Dār al-Kutub), h.25. 40 sangat menyentuh jiwa yang senang akan segala cerita konyol dan jenaka. Penggunaan māqām lucu ini selalu di sukai siapa saja yang mendengar tanpa mengenal usia. Seseorang akan merasa lebih segar walaupun hanya mendengar lewat media mana saja. 10. Māqām Īrāqī Māqām Īrāqī adalah suatu irama musik menandakan sebuah peristiwa yang genting dan menyeramkan. Irama ini selalu membuat jiwa manusia akan merasa ketakutan dan was-was, jenis musik ini memyebabkan semua yang mendengar akan ketakutan walaupun mereka tidak tahu apa peristiwa yang sebenanrnya tengah terjadi. Siapa saja akan menjadi resah, kalang kabut mendegarkan irama ini, walaupun tidak melihat peristiwa yang terjadi tapi jiwa akan menyadari melalui perasaannya tentang apa yang ia rasakan lewat irama yang telah mereka dengarkan.21 Setelah membahas berbagai macam jenis musik, manusia pun mengalami berbagai pengalaman dalam hidupnya secara berbeda-beda, ada yang selalu senang hati dan ada yang selalu kesusahan, ada yang selalu sedih, ada yang selalu bersemangat bahkan ada pula yang selalu merasa pilu. Terkadang sebuah pertolongan harus di lakukan untuk membantu manusia agar selalu hidup bahagia tanpa merasakan suatu kesedihan. Melalui irama musik yang beragam seperti 21 25. Henry George Farmer, A History of Arabian Music, ( London, Burleigh Press, 1929), H. 41 yang sudah di paparkan di atas kita dapat mengolahnya kembali agar menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Jadi musik bukan hanya saja dapat digunakan untuk suatu kesenangan semata, hiburan, atau untuk mencari nilai komersil saja, akan tetapi di balik semua itu tanpa di sadari musik memiliki segudang manfaat yang dapat kita gunakan dalam kebutuhan hidup sehari-hari. Efek yang hasilkan oleh irama musik ini menjadi solusi selain obat. Pengobatan untuk jiwa-jiwa yang lemah dan terkadang terkesan menurun imannya sangat sulit untuk kembali jika tidak di tangani dengan benar dan tepat. Di sini penulis akan mencoba menjelaskan bagaimana efek musik bekerja dalam jiwa yang membutuhkan sebuah pertolongan.22 C. Efek Musik Pada Jiwa Jiwa yang sehat akan mudah menerima rangsangan yang berasal dari luar. Jiwa yang sakit sedikit sulit menerima masukan-masukan yang berguna demi kesembuhan mentalnya. Jika ingin memiliki jiwa yang sehat manusia harus jauh dari ketegangan, jauh dari perasaan lelah, jauh dari perasaan cemas, jauh dari perasaan rendah diri, jauh dari perasaan sakit hati, yang akhirnya akan menganggu efisiensi kegiatan sehari-hari. Orang yang jiwanya sehat adalah orang yang mampu mengembangkan dirinya . Mengembangkan potensi yang di miliki adalah salah satu bentuk usaha kepercayaan diri yang berkesplorasi untuk menambah kualitas diri seseorang. Kemudian mengembangkan potensinya menuju kedewasaan yang membuat dia di hargai oleh orang lain. Menyesuaikan diri 22 Al-Fārābī, Mūsīq al-Kabīr (Cairo: Dār al-Kutub), h.106 42 dengan masyarakat, ikut berbaur di segala macam kegiatan sosial, pada akhirnya akan timbul rasa keharmonisan yang sungguh-sungguh antara sesamanya. Setelah berhasil mencapai keharmonisan jiwa pasti mampu menghadapi problemaproblema yang terjadi dalam kehidupan dan dapat menghadapi kegelisahan yang terjadi disebabkan oleh pertentangan batin yang berkepanjangan. Keserasian dan keharmonisan yang terwujud itu berlandaskan pada ketaqwaan dan keimanan pada Tuhan. Segalanya berjalan beriringan sehingga hubungan yang terjalin jadi seimbang. Keimanan dan ketaqwaan bisa membuat manusia bahagia. Bahagia yang dirasakan itu berasal dari jiwa yang bersih.23 Membahas tentang kesehatan jiwa tetap saja keadaan jiwa manusia itu pasti berbeda-beda jenis dan bentuk perasaanya. Tidak ada manusia yang jiwanya sehat tanpa pernah merasakan sakit. Contoh ada jiwa yang fokus dengan apa yang ia tekuni, ada jiwa yang santai dengan apa yang ia tekuni, ada juga manusia yang jiwanya terkadang fokus dan tekadang tidak, ada jiwa yang dekat dengan Tuhan dan ada jiwa yang jauh dari Tuhan, ada juga jiwa terkadang jauh dari Tuhan dan terkadang dekat dari Tuhan. Menyadari akan hal ini musik punya cara yang unik untuk mendorong jiwa manusia yang lemah menjadi kuat dengan menyeru jiwa secara lembut untuk dapat merasakan perasaan damai. Cara yang unik adalah musik menyesuaikan dengan jenis jiwa terlebih dahulu, jika seorang tersebut memiliki karakter yang pendiam maka musik yang digunakan haruslah jenis musik yang lebih riang gembira, kemudian diberikan syair yang menstimulasi ke otak bertujuan menuju jalan Tuhan kemudian kembali lagi ke musik gembira. 23 Muzakkir, Membumikan Tasawuf dari Paradigma Ritual Formal Menuju Aksi Sosial,( Jakarta: Ciputat,2011), h.115. 43 Contoh lainya jika seorang tersebut mempunyai jiwa yang yang terlalu ceria dapat menggunakan yang mengandung irama ketenangan kemudian di sambung ke jenis musik gembira yang berisi irama keceriaan lalu kembali lagi kemusik tenang.24 Salah satu jalan untuk lebih dekat dengan Tuhan dalam sejarah musik Arab kita dapat menggunakan musik māqām. Musik māqām yang paling tepat adalah dengan menggunakan jenis māqām hījāz, cara menggunakannya dengan mendengarkan jenis musik ini lalu menghayati hingga masuk ke dalam jiwa terdalam. Menghayati musik yang berirama tenang ini dapat di aplikasikan sambil bergerak dengan gaya memutar dan melangkah membentuk sebuah lingkaran. Cara ini persis seperti penari sufi yang ada pada umumnya hadir di acara seputar dunia Arab dan musik Arab, akan tetapi perbedaan antara kebiasaan orang Arab dan teori Āl-Fārābī adalah jenis musik yang digunakan. Jika orang Arab pada umumnya menggunakan para penari sufi untuk acara apa saja dan jenis musik apa saja hanya sebagai hiburan semata, Āl-Fārābī justru menggunakan cara ini hanya dengan satu jenis musik yaitu māqām hījāz yang hanya dimaksudkan untuk cara mendekatkan diri pada sang pencipta.25 Āl-Fārābī juga menjelaskan selain bisa dekat dengan Tuhan, jiwa juga dapat merasakan hal-hal tertentu dengan pengantar melalui musik seperti jiwa yang merindukan kenangan masa lalu yang telah silam termakan zaman. Manusia 24 Henry George Farmer, A History of Arabian Music, ( London, Burleigh Press, 1929), 25 Al-Fārābī.Kitab al-Īq’āt. (Cairo: Dār al-Kutub ). H.76. H.99. 44 yang hidup di dunia pasti melalui dan merasakan sesuatu hal yang berbeda-beda pada setiap masa di dalam jiwanya. Masa yang di jalani sekarang dengan masa yang telah lalu memiliki cerita yang berbeda.26 Jiwa akan merasa bangkit dan rindu akan masa lalunya melelehkan hatinya kemudian menteskan air mata. Contoh lainnya jika seorang sedang jatuh cinta ia akan merasakan jauh lebih bahagia ketika kebagiaan yang tengah ia rasakan tampak seperti nyata dalam kehidupannya. Pada perasaan ini manusia akan jauh membayangkan hal-hal yang indah, bahagia, mendorong pada jalan yang positif, padahal itu hanyalah musik yang sedang ia dengarkan. Contoh lainnya lagi seperti manusia yang ingin merasakan kebahagiaan masa depan jenis musik ini didengarkan lalu masuk ke dalam jiwa, setelah jiwa yang terlena olehnya secara langsung otak akan merespon dan mendorong imajinasi untuk berjalan lebih dalam dan jauh ke dalam lubuk yang terdalam. Imajinasi harus dihubungkan dengan jiwa yang telah terpisah dari satu jiwa yang lain, jiwa yang lain adalah jiwa aktif yang terhubung dengan Allah. Jiwa yang telah terhubung dengan Allah pasti akan merasakan suatu ketenangan dan ketenteraman karena ia sang maha pemberi keindahan dan kebahagian. Inilah sedikit gambaran efek musik yang dapat membuat manusia merasakan apa saja yang ingin ia rasakan. Perasaanperasaan yang timbul dalam jiwa dibarengi dengan pemilihan jenis musik yang telah dijelaskan di atas.27 26 Al-Fārābī, Mūsīq al-Kabīr (Cairo: Dār al-Kutub), h.88. 27 Al-Fārābī.Madkhal al-Mūsīqī.(Cairo: Dār al-Kutub). h.150. BAB IV SKETSA BIOGRAFIS MUSIK GAMBUS EL-SYAMWEL A. Sejarah Musik Gambus El-Syamwel Seni musik, suara dan syair bukan suatu hal yang baru dalam masyarakat Arab. Orang Arab telah mengenal musik dari sebelum lahirnya Islam. Kebiasaan masyarakat yang seiring hilir mudik berpindah tempat dan pemukiman membuat orang punya kebiasaan baru yang terpengaruh oleh keadaan tempat yang ditinggali. Sehingga suku Arab terbiasa menikmati alunan musik yang mereka sukai. Lama-kelamaan kondisi ini sangat berpengaruh pada kemakmuran bangsa Arab zaman dahulu. Salah satu kebiasaan suku Arab menggunakan musik untuk sebuah keuntungan komersial. Pada awal abad ke enam seni musik di perkenalkan pada masyarakat melalui seorang penyanyi dengan menggunakan pakaian minim yang byasa disebut qīyan. Penyanyi yang berjulukan qīyan kebanyakan berasal dari Persia.1 Qīyan bekerja bukan hanya saja sebagai seorang yang pandai menyanyi dan menari akan tetapi ia juga sebagai pelayan yang menuangkan anggur kepada setiap pelanggan dan memberikan pelayanan seksual yang sangat marak terjadi di zaman ini. Selain itu qīyan juga dapat diperjual belikan layaknya budak. Qīyan terkenal tinggal dan bekerja di Madinah, Mekkah, Yamannah, Yaman, dan Hadramaut. Keindahan dan keanggunan adalah karakteristik yang membedakan 1 Habib Hasan Touma, The music or arabs, ( Libanon, Daar El Mashreq,1973), hal.67. 45 46 Qīyan dengan penyanyi lainnya, karena mereka selalu merawat dirinya agar tampak selalu menarik dan terlihat sempurna oleh laki-laki yang melihatnya. Seorang qīyan yang telah terawat tubuhnya akan melanjutkan proses kecantikanya dengan berpakaian bagus, yang banyak dihiasi dengan perhiasan mewah nan gemerlap bak intan berlian yang selalu bersinar sepanjang malam. Tambahan parfum berharga mahal juga membantu mempesona aura kecantikanya. 2 Keuntungan yang besar didapatkan seolah menjadi bisnis yang menjanjikan. Bagi seorang yang berbisnis di bidang seni ini mereka berusaha melatih qīyan menjadi penyanyi yang handal dan profesional. Berbicara mengenai keindahan seorang qīyan sebenarnya perawatan yang di lakukan sudah cukup memenuhi kebutuhan, tapi misi serta tujuan utama mereka bukan sampai di situ saja para penguasa qīyan menginginkan para petinggi kerajaan tergoda dengan kecantikan dan kemerduan suara qīyan- qīyan yang selalu beredar diclub malam. Tradisi lagu yang digunakan untuk menyanyi adalah lagu yang betema cinta. Salah satu contoh pengaruh lagu cinta di masa ini adanya seorang pemuda yang cemburu pada kekasihnya lantaran dia adalah seorang penyanyi yang selalu disuka oleh orang-orang Arab. Kemudian pemuda itu mati akibat tidak dapat menahan rasa tersiksa hatinya yang terluka. Hukuman yang mengenai hal semacam ini belum terbuat, sehingga masyarakat bebas melakukan apa saja yang mereka sukai, tanpa memikirkan akibat yang akan dihadapi setelah itu. Berbuat 2 C.Israr. Sejarah Kesenian Islam, (Jakarta,Bulan Bintang.1999), hal.70. 47 hal yang tidak baik sah-sah saja dan diperbolehkan. Budaya kebebasan merayu dan berbuat keji terus berjalan hingga datangnya Islam di tanah Arab. 3 Berlanjut ke jenis golongan qīyan ini bukan saja hanya sebagai penyanyi perempuan, akan tetapi qīyan juga ada yang berjenis laki-laki. Bagi mereka yang senang terhadap sesama jenis, mereka dapat membeli seorang qīyan laki-laki kemudian menjadikan budak-budak mereka yang melayani setiap kebutuhanya. Sangat tragis jika kita memandang ke zaman Arab sebelum islam. Keadaan ketika masyarakat terhanyut dalam budaya begitu nista dan penuh dengan kemaksiatan. Perbuatan maksiat sangat mudah mendorong manusia untuk cepat melakukan dosa-dosa yang tanpa ia sadari.4 Jika melihat sejarah dan sisi lain dari budaya Arab zaman lalu, sungguh berbeda dengan masa setelah datangnya Islam. ketika Islam lahir bangsa Arab memanfaatkan fungsi suara indah utuk jihad dalam rangka meninggikan Islam.5 Masa setelah datangnya Islam para penguasa Amawiyah dan penguasa Abbasiyah membuat sebuah kelompok musik yang terbagi menjadi 3 macam jenis kelompok. 1. Kelompok pertama orang yang mahir dalam bernyanyi dan bermain musik. 2. kelompok kedua orang yang mahir bermusik saja 3 Henry George Farmer. The Sources of Arabian Music an Annotated Bibliography (London, Burleigh Press, 1953), hal.106. 4 Hasan Ibrahim Hasan, Sejarah dan Kebudayaan Islam,( Jakarta, Kalam Mulya, 2003), Hal.453 5 J. Spancer Trimingham, The Sufi Order in Islam, (London, Oxford University Press, 1973), Hal.15. 48 3. kelompok ketiga hanya mahir rebab atau rebana saja. Biasanya kelompok pertama selalu bermain di dalam istana khalifah. Kelompok dua dan tiga biasanya berada dalam ranah rakyat biasa. Khalifah pada waktu senggang selalu di temani pemusik lalu mendegarkan Qasidah dari para penyair religi, bahkan sebagian penguasa amawi tidak tanggung-tanggung mengeluarkan uang yang banyak hanya demi membayar penyanyi tersohor dari berbagai kota lalu membiarkan masyarakat bercengkrama dengan mereka.6 Jika menilai dari masa sebelum Islam sebagai generasi penerus seharusnya kita merasa prihatin dengan apa yang telah terjadi di masa lampau dengan adanya seorang pelaku seni yang seharusnya menjadi pelopor, mendorong manusia untuk menuju jalan kebaikan justru malah sebaliknya. Penyanyi hanya sebagai pelayan dan tidak punya nilai kebaikan bahkan sangat jauh dari keagamaan. Lalu bagaimana jika kita jauh dari sisi keagamaan dapat dekat dengan Tuhan jika tidak dengan memuji dan memohon dengan syair yang baik kepada-Nya. Inilah yang menjadi alasan mengapa Gambus el-Syamwel ingin melakukan dan berbuat untuk dapat dekat dengan Tuhan dengan cara menyampaikan shalawat Qasidah kepada Nabi Muhammad Saw sebagaimana yang telah di lakukan masyarakat pada masa setelah datangnya Islam. Manusia yang sangat jauh dengan kebaikan dan keindahan musik, kembali dekat kepada Sang Maha Pencipta.7 6 Hasan Ibrahim Hasan, Sejarah dan Kebudayaan Islam, (Jakarta, Kalam Mulya, 2003), Hal.410. 7 Suka Hardjana.Corat-Coret Musik Kontenporer Dulu dan Kini, (Jakarta, Ford Foundation dan Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia,2003),hal.203. 49 Perjalanan karir Gambus el-Syamwel berawal pada tahun 2012 yang di dirikan oleh Muhammad Fadhlullah di Yayasan Hidayatut Thalibin, yang tepatnya di daerah Cilandak, Jakarta Selatan. Berawal dari sebuah grup marawis, yang berkecimpung hanya di ranah syair tanpa menggunakan alat musik. Kecintaan yang dalam pada sang pujaan alam, membuat grup ini terus maju berjuang demi sampainya salam yang di lantunkan. Perjuangan di lakukan dengan penuh semangat walaupun tidak memiliki satu alat musikpun yang dapat di gunakan untuk melantunkan sholawat. Setelah lama berjuang akhirnya el-Syamwel mendapatkan titik terang, bermusik menggunakan alat yang lengkap adalah suatu kebahagiaan yang tak terduga. Grup musik religi ini masih berdiri sampai sekarang. Memang grup ini belum berdiri terlalu lama akan tetapi mereka mempunyai misi yang tinggi dan sangat mulia yaitu menyanyi menggunkan syair menyeru agar dapat menghadirkan sosok seorang dambaan hati tidaklah lain yaitu Nabi Muhammad Saw.8 Walaupun kita tidak tahu bentuk dan sosok sang pujaan ini akan tetapi setidaknya kita dapat merasakan kehadiranya di dalam hati kita masing-masing dan membayangkan seolah-olah Nabi hadir di hadapan kita. Jika sudah merasakan hal semacam ini sudah barang tentu kita dapat dengan mudah mendekati Sang Penciptanya. Awal sejarah perjalananya mereka hanya Grup Gambus biasa dan tidak mempunyai misi atau tujuan apapun pada perjalanan karir mereka. Sejatinya seperti Grup Gambus pada umumnya mereka juga menghibur penonton yang 8 Wawancara dengan Muhammad Fadhlullah,(Pimpinan Grup Gambus el-Syamwel), 9 September 2016 50 menyaksikan penampilnya di suatu acara-acara perayaan. Namun suatu saat mereka berpikir apa yang akan kita dapatkan di akhirat jika kita hanya mencari kebahagiaan dunia, akan tetapi akhirat sudah dilupakan begitu saja. Kemudian mereka berpikir keras bagaimana agar dapat menghasilkan suatu karya yang dapat di nikmati dengan baik oleh pendegarnya dan dapat menimbulkan efek yang bukan hanya saja bermutu bagi pendegar tapi juga mengajak menyeru agar sampai dan ikut merasakan bahwa Nabi Muhammad akan hadir dalam jiwa kita masing masing.9 Perjalanan waktu yang singkat pada tahun 2014 grup ini berhasil mengubah citra musik gambus yang sebelumnya sangat jatuh dan membawa dampak buruk bagi pecintanya. Berawal dari sebuah Grup marawis yang pada akhirnya berkembang menjadi grup gambus. Perjalanan awal grup sama sekali belum memiliki alat musik yang lengkap demi menciptakan hasil yang maksimal. Hingga pada akhirnya ada seorang donatur yang tertarik mengembangkan grup ini hingga el-Syamwel sukses sampai saat ini. Seseorang tersebut bernama H. Hasan. Beliau adalah seorang yang sangat berjasa dalam sejarah pembentukan grup gambus el-Syamwel. Sampai pada akhirnya el-Syamwel berhasil memasuki dapur rekaman dan menciptakan berbagai macam judul lagu pada tahun 2012. Kesuksesan yang menjulang mengantarkan grup ke kota demi kota. Acara tidak rutin yang dihadiri dari jarak terdekat sekitar Jakarta dan sekitarnya saja. 9 Wawancara dengan Muhammad Fadhlullah, (Pimpinan Grup Gambus el-Syamwel), 22 Mei 2015 51 Sedangkan jarak jauh Indonesia dan sekitarnya seperti, Padang, Batulicin, Medan, Kalimantan, Banjarmasin, Gorontalo, Ambon, Jawa-Tengah, Jawa-Timur, terakhir kali di Karawang.10 Pengaruh dari makna yang mendalam sampai saat ini beliau tidak pernah tertarik dengan grup yang lain selain el-Syamwel karena beliau sudah merasa nyaman dan begitu bahagia dengan pesona keindahannya. Beberapa hasil karyanya telah terjual habis di kalangan masyarakat pencinta seni budaya Islam.11 Berbeda dengan musik gambus pada umumnya yang sering terjadi di lapangan musik gambus hanya di jadikan sebagai topeng atau hanya sebutannya saja, akan tetapi di dalamnya dimasukkan unsur musik dangdut yang membangkitkan syahwat bahkan lagu dangdutnya yang didendangkan oleh para musisi musik gambus. Ini hal yang sering terjadi di ranah dunia pergambusan Indonesia, bahkan tidak sedikit yang banyak mengambil keuntungan darinya. Gambus el-Syamwel hanya menggunakan jenis irama musik sholawat yang berisi pujian kepada Nabi saja dan tidak mencampurnya dengan jenis musik lainya seperti irama dangdut, Qasidah, dan Nasyid. Sholawat adalah perintah Allah SWT. Sebab Nabi Muhammad adalah mahluk termulya yang eksistensinya sudah ada sebelum bumi ini diciptakan. Sholawat juga merupakan jalan wasilah menuju keridhoan Tuhan. Manfaatnya jika bermusik sambil bersholawat selain menyenangkan diri sendiri dan orang lain, iman dalam hatipun ikut bersemi 10 Wawancara dengan Ahmad Sahlani,(Anggota Grup Gambus el-Syamwel), 09 November 11 Wawancara dengan Muhammad Fadhlullah,(Pimpinan Grup Gambus el-Syamwel), 30 2016 Mei 2015 52 seolah mendapat kenyamanan yang tanpa disadari bertambah sedikit demi sedikit.12 Alasan berbeda yang membuat salah satu anggota lain yang bernama Muhammad Arief terkesan dengan grup ini selain menyelipkan zikir ke semua isi lagu, grup ini juga akan membuat iman seseorang pada Allah akan semakin bertambah.13 Mengingat Allah dengan berzikir itu sangat penting karna zikir adalah makanan pokok hati manusia. Perumpamaan zikir bagaikan harta berharga, membuat manusia bahagia dan sebagai sumber kebahagiaan di taman surga kelak. Berzikir dengan tekun juga menjadi penghubung antara manusia dengan Allah. Orang yang banyak berzikir akan dijauhkan dari bahaya, jauh dari kesusahan, menjauhkan dari setan yang ingin berbuat jahat, mengusir setan yang ingin menginap. Penulis tidak memungkiri bahwa banyak sekali orang yang suka mendengarkan musik, bahkan mengubah komposer nada dengan sebegitu rumitnya. Akan tetapi hanya sebagian kecil yang memasukan syair zikir di dalam lagu tersebut. Orang yang jarang berzikir, bahkan bisa dikatakan tidak pernah sama sekali berzikir, secara tidak sengaja akan mengucap asma Allah yang berasal dari lagu yang berisi zikir. Gambus el-Syamwel ini teguh dan berkarya memasukan zikir dan pujian-pujian yang di persembahkan hanya untuk Nabi. Kelebihan lain yang di miliki demi menambah pesona keindahan syair ini, mereka 12 Wawancara dengan Ahmad Sahlani,(Anggota Grup Gambus el-Syamwel), 09 November 13 Wawancara dengan Muhammad Arief, (Anggota Grup el-Syamwel), 15 Juni 2016 2016 53 menghadirkan penari sufi putarannya juga mengandung zikir. Iringan musik sholawat yang diiringi penari akan menambah kekhusuan dan energi yang dihasilkan menciptakan hubungan antara musik dan penari sehingga mampu menyihir siapa saja yang menyaksikannya. Sahlani juga menambahkan fungsi penari sufi selain menambah energi yang dihasilkan, mereka juga sebagai media dakwah yang di bawa oleh budaya Islam.14 Tarian yang dilakukan lewat penari sufi bertujuan untuk mengingatkan manusia bahwa gerakan berputar sebagai perumpamaan kehidupan yang selalu berputar. Berputar dalam artian bahwa sesungguhnya kita sebagai makhluk ciptaan Allah yang jika ruh telah meninggalkan jasad akan kembali kepada Allah jua. Kehidupan di dunia ini pun selalu begitu seperti halnya bumi yang berputar pada porosnya, bulan berganti bulan dengan putaran yang memutar.15 Begitupun kehidupan kita di dunia ini, jika kita ingin mengaharap kebahagiaan hakiki maka kembalilah berputar ke jalan Allah jika kita sedang berada di jalan yang sesat. Berputar di lakukan sambil berzikir bermaksud agar zikir ini sama seperti syair yang yang di sampaikan untuk Allah dari orang-orang yang mencintai-Nya.16 Zikir yang paling baik bukan hanya saja zikir yang berasal dari lisan yang berucap, akan tetapi makna sebenarnya adalah berzikir melalui rasa, rasa yang ada dalam hati setiap jiwa dengan mengingat keagungan dan keindahan Allah. Jika 14 Wawancara dengan Ahmad Sahlani,(Anggota Grup Gambus el-Syamwel), 07 November 2016 15 Wawancara dengan Ahmad Syauqi, (Anggota Grup Gambus el-Syamwel), 10 November 2016 16 Wawancara dengan Muhammad Fadhlullah,(Pimpinan Grup Gambus el-Syamwel), 20 Mei 2015 54 sudah terhubung maka Allah akan mengetahui bisikan yang ada dalam hati manusia tentang apa yang ia rasakan. Setelah mendapatkan ketenangan melalui pujian yang di lakukan, berbarengan dengan tarian yang dilakukan sudah tentu Tuhan pasti akan mengingat kita yang melakukan pujian untuk-Nya. Allah itu maha kaya dan maha terpuji, Allah sangat menyukai hamba yang memuji-Nya, memuji dengan lisan ataupun hati asal dilakukan tanpa paksaan. Melakukan zikir sangat banyak pahalanya apalagi hanya berharap mendapat ridho dari Allah.17 Bukan hanya mengingat akan tetapi Allah akan menjanjikan ampunan dan juga pahala yang amat besar. Sungguh banyak sekali manfaat yang dapat kita rasakan jika telah berdekatan dengan-Nya.18 B. Karya-Karya Gambus El-Syamwel Perjalanan musik gambus el-Syamwel yang begitu panjang dan penuh perjuangan membuahkan hasil yang dapat mengugah hati siapa saja yang mendengarnya. Membuat sebuah karya pasti membutuhkan latihan rutin. Awal mula latihan rutin dilakukan sekali dalam seminggu. Namun hasil yang mereka dapatkan tidak main-main. Lagu yang tercipta bukan hanya sekedar membuat sebuah lagu yang hanya bersifat hiburan, akan tetapi suatu karya yang bermanfaat untuk menjalani hidup di dunia dan mendapat pahala di akhirat. Walaupun album 17 18 Ahmad Burhani. Sufisme Kota. (Jakarta,Serambi.2001),hal.30 J. Spancer Trimingham, The Sufi Order in Islam, (London, Oxford University Press, 1973), Hal.72 55 sudah terbuat mereka tetap melakukan latihan rutin sampai saat ini.19 Beberapa karyanya sebagai berikut: a. Salam untuk Nabi b. Yā Sayyīdi yā Rasūlallah c. Asmāul-Husnā d. Antāl Qawīyu e. Burdah 1 f. Burdah 2 g. Alhamdulīllah h. Munajat Karya pertama el-Syamwel berjudul lagu “Salam untuk Nabi”. Syair yang di buat bertujuan menyampaikan salam kerinduan yang selalu mengharap syafaat di hari kiamat kelak. Allah tidak akan menciptakan kita, meminjamkan bulan dan bintang untuk menyinari malam, menundukan matahari untuk menyinari kehidupan dunia, menurunkan hujan demi menyuburkan segala macam tanaman dan menjaga keseimbangan agar tetap terjaga, menciptakan surga dan neraka, serta menciptakan seluruh alam, melainkan dengan tujuan memberikan rahmat yang disimbolkan dalam diri Nabi Muhammad Saw. Nabi Muhammad di ciptakan oleh Allah Swt sebagai makhluk yang mulia. Kemuliaan beliau bukan hanya ada pada wajahnya saja. Kemuliaan beliau berasal dari semua yang dimilikinya. Beliau digambarkan sebagai mahluk yang paling tampan, memiliki postur tubuh 19 2016 Wawancara dengan Ahmad Syauqi, (Anggota Grup Gambus el-Syamwel), 10 November 56 yang paling sempurna dan proposional. Namun, kemuliaan akhlaknya melampaui kesempurnaan fisiknya. Sehingga orang-orang yang memandang beliau tidak akan kuat berlama-lama disebabkan dari kewibawaanya. inilah salah satu contoh syair pujian untuk Nabi Muhammad semoga sholawat dan salam selalu tercurahkan untuk beliau.20 “Ya Allah sampaikanlah salam kepada baginda Nabi Muhammad ya Allah limpahkanlah rahmat pada sluruh umat Nabi Muhamad, ya Allah ampunilah dosa kesalahan umat Nabi Muhamad, Ya Allah tunjukanlah jalan menuju cahaya Nabi Muhammad. Salam untukmu wahai pesona cinta yang terindah nan mulia, ku terbarkan cahaya cintamu pada seluruh umat manusia, Allahu ya Allah, Allahu ya Allah,Allahu ya Allah, rindu kami padanya. Allahu ya Allah, Allahu ya Allah, Allahu ya Allah, rindu seluruh rindu kepada rasullullah, Allahu ya Allah, Allahu ya Allah, Allahu ya Allah, antar kami padanya menatap wajahnya Muhammad rasullallah” 20 Wawancara dengan Muhammad Fadhlullah,(Pimpinan Grup Gambus el-Syamwel), 20 Mei 2015 58 dipandang dalam kegelapan yang sunyi nan sepi. Embun yang menetes di pagi hari bagaikan suasana pembawa kesejukan. Kesejukan yang dihasilkan bukan saja memberikan perasaan tentram pada pikiran akan tetapi jiwapun ikut hanyut dalam perasaan tentram dari kesejukan tersebut. Merindukan sang kekasih Allah berharap mendapat ampunan di hari kiamat agar tertolong dari segala macam dosa yang selalu di buat. Selain itu kita berharap semoga Nabi megingat dan tidak melupakan kita yang selalu merindukan beliau semasa hidup di dunia. 21 Lagu pujian tiada hentinya dengan berbagai macam curahan seraya bersyukur kepada Allah yang telah menciptakan Nabi Muhammad. Bersyukur pada Allah adalah hal yang dianjurkan oleh nabi Muhammad karena beliau sendiripun tidak pernah lupa untuk bersyukur, dalam doanya beliau berharap semoga aku selalu mengingat Allah Swt dan selalu mensyukuri nikmat yang telah diterimanya selama ini. Nikmat yang datang pada dasarnya berasal dari Allah, mengakui bahwa segala sumber kekuatan, kelembutan dan ihsan itu adalah bersyukur. Allah Swt sesungguhnya telah meciptakan dan menetapkan segala sesuatunya dengan tepat, sebagaimana Allah telah mengirimkan dan mendatangankan sang pembawa cahaya kebenaran di muka bumi ini. Harapan manusia yang mendambakan hidup penuh kebahagiaan telah terwujud, setelah mengalami berbagai macam hidup yang sangat menyedihkan. Laksana manusia yang penuh impian untuk sekedar berbahagia walaupun sekejap saja karna begitu lamanya kegelapan menutupi hidup indah manusia. inilah sebabnya mengapa kita 21 Wawancara dengan Muhammad Fadhlullah,(Pimpinan Grup Gambus el-Syamwel), 20 Mei 2015 60 kehidupan sehari-hari. 22 Akhlak Nabi Muhammad begitu menyentuh hati, bahkan malaikat tidak tega untuk mencabut nyawanya yang masih saja memikirkan umatnya. Sesungguhnya Allah akan mengabulkan segala permintaanya. Akan tetapi beliau lebih memilih hidup sederhana ketimbang selalu meminta pada Allah. Hati beliau penuh dengan kasih sayang dan tidak ada kebencian sedikitpun yang bersemayam. Akhlak mulia beliau cerminkan lewat sikap kelembutan dari segala perbuatan buruk yang diterima dari orang yang membencinya. Menanamkan sikap kasih sayang dari orang yang membenci, bahkan orang yang bersikap durhaka akan didoakan agar Allah memeberikan ampunan kepada orang tersebut. Selanjutnya syair lagu berjudul burdah masih berkisah tentang pujian kepada sang pembawa kebenaran. “Yā robbī bil musthofā, balīgh maqa sidana, Wāghfir lana mamadā, yawāsial karomi,Huwāl habibul ladzī, turjā sāfaatuhu, Likulī haulī minal, awali muqtahamī,Maūl ya sholī wasalim, dāiman abadā, Alā habibika khoiril kholqi kulīhimi,Yā habibi yā Muhammād, yā rosuli yā Muhammād, Yā habibi yā Muhammād, yā rosuli yā Muhammād, Solawātullāh alaihi, yā habibi ya muhammād.” 22 Wawancara dengan Ahmad Sahlani,(Anggota Grup Gambus el-Syamwel), 07 November 2016 61 Inilah beberapa contoh dari bentuk pujian untuk Nabi Muhammad. Begitu banyak cara yang dapat kita gunakan hanya untuk memuji keagungan beliau yang tak lekang dimakan masa. Syafaat dan ampunan selalu menjadi harapan umat Muslim di manapun berada. Semua makhluk di bumi selalu mengagungkan beliau. Kesempurnaan yang tak terbatas menjunjung tinggi akhlaqul-karimah membuat hati selalu rindu akan sosok beliau. Beranjak dari syair sholawat penulis mencoba mengungkap semua karya yang diciptakan oleh grup gambus el-Syamwel, karena ternyata el-Syamwel tidak hanya membuat lagu pujian-pujian Nabi akan tetapi ada beberapa judul lagu yang berisikan tentang pujian pada Allah. Lagu ini pun merupakan lagu yang paling banyak disuka oleh sebagian besar masyarakat. Lagu tersebut berjudul AsmaulHusna. 23 23 2016 Wawancara dengan Ahmad Sahlani, (Anggota Grup Gambus el-Syamwel), 09 November 62 “Lāilāhaillallāh muhammadarasûllulāh, yā rahmān, yā rahim, yā mālik, yā qudûs, yā salām, yā mu‟min, yā muhaimin, yā„aziz, yā ghaffār, yā qahār, yā razāk, yā fatāh, yā „alīm, yā qābid, yā bāsit, yā khāffiz, yā wāhid, yā ahad, yā allāh, yā ṣ amad, allāhu allāhu, allāhu allāh, Yā rasûllullāh sālāmun alaik, yā rofī asāni wadarozi, afatayazīrotal „alamīn, yā uhailal judi walkaromī. allāhu allāh Lāilalha illallāh muhamadarusulāh, yā ghaffār, yā wāhab , yā razāk, yā fattāh, yā „alīm, yā halīm yā muhsyī yā muhgnī yā wāhid yā ahadd, allāhu allāhu allāh allāhu allāh yā rasûlallāh salāmu „alaik yā rofī „āsyāni wadaroji. Allāh allāhu lāilāhaillāh, robi faj„al mujtamānā fayagtûhu sufitāhnī wadinahnā kun sa„alnā min atoya ghalbi tsanī.” 24 Lafaz yang berbunyi lāilāhaillallāh adalah lafaz yang paling baik dari semua bentuk zikir. Lafaz lāilāhaillallāh termasuk kalimat tauhid yang artinya tiada yang berhak disembah selain Allah. Memuji Allah adalah suatu derajat martabat yang paling tinggi dan tujuan yang paling sempurna. Tidak ada hal yang lebih mulia dari apapun kecuali memuji Allah. Memuji Allah adalah fitrah yang ada dalam hati berasal dan terbentuk dari jiwa yang bersih. Pujian yang selalu diungkapkan lama kelamaan akan menghadirkan adanya cinta yang begitu mendalam dan bergejolak. Betapa indahnya jika kita memiliki rasa cinta yang begitu luar biasa kepada sang pencipta cinta. Bahkan sempurnalah iman jika kita sudah mencintai segala sesuatu karena Allah. Orang yang sedang jatuh cinta pasti punya kecenderungan ingin memahami hakikat siapa yang di cintainya. Cinta juga 24 Wawancara dengan Muhammad Fadhlullah, (Pimpinan Grup Gambus el-Syamwel), 20 Mei 2015 63 punya semangat ingin tahu lebih dalam tentang hal yang di cintainya. Orang yang semakin mencintai Allah sudah pasti akan bertambah keimanannya. Tapi besar keimanan yang di rasakan tergantung dari berapa besar ia mencintai Allah. jika kita hanya mencinta Allah sebesar biji jagung maka sebiji jagunglah kenikmatan yang akan di rasakan dan di dapatkan. Tapi jika kita mencintai Allah sebesar gunung dan seluas laut maka sebanyak itulah nikmat yang akan kita rasakan. orang yang mencintai Allah pasti akan memujinya dengan menyebut asma-asmanya. Barang siapa yang memuji-Nya dengan tulus maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya. Pengampunan dosa yang di berikan tidak tanggungtanggung. Walalupun dosa yang di lakukan hambanya setinggi awan jika seorang hamba meminta ampun maka Allah akan menghapus tanpa memperdulikan dosanya yang setinggi awan. Walaupun dosa seorang hamba tersebut sepenuh bumi, jika ia datang dan memohon serta tidak menyekutukan-Nya dengan apapun, maka Allah akan memberikan ampunan sepenuh bumi juga. Inilah salah satu contoh maksud zikir yang banyak manfaat. Salah satunya adalah mendapat pahala. Pahala yang didapat setara dengan memerdekakan 10 hamba sahaya, mendapat catatan seratus kebaikan dari malaikat, menghapus kejelekan dari seratus kejelekan, dan zikir akan menjaga hamba tersebut dari hari itu sampai menjelang sore. Hal lain yang tidak kalah penting adalah akan dimudahkan mengadapi sakaratul maut saat kita akan meninggakan dunia ini. Oleh sebab itu irama syair dengan zikir ini bertujuan agar manusia selalu mengingat Allah yang maha kuasa di manapun berada. 64 Karena dosa yang kita lakukan banyak sekali dan ampunan yang diberikan juga banyak sekali. Hal serupa juga selaras dengan pendapat Ahmad Syauqi tentang aplikasi penggunaan zikir yang bukan saja bisa di lakukan sambil kita bermusik. Tetapi, berzikir sambil berada dalam perjalanan akan mejaga kita dari celaka, atau sehabis solat bisa membuat kita jadi lebih tenang.25 Salah satu lagu berzikir tercipta, terpengaruh dan terinspirasi dari sebuah pengajian rutin bernama Tariqat Naqsabandiyah yang punya lirik zikir berirama indah. Keindahan yang diciptakan agar manusia selalu merasa bersyukur karena menjadi umat Nabi Muhammad sang mahluk indah yang diciptakan oleh zat maha indah. Zat yang maha indah adalah zat yang maha pengasih serta maha pemberi, agar segala permintaan dan permohonan kita cepat dikabulkan sebaiknya sebelum meminta suatu permohonan alangkah baiknya memuji Allah dengan Asma-asmaNya. Setelah berzikir, kemudian melantunkan asma-asma Allah barulah kita berdoa dan berharap semoga dijadikan seseorang yang lebih banyak keimanan hatinya dari sebelumnya, dan dijadikan mati dalam keadaan baik.26 Berharap mendapatkan mati yang baik adalah hal yang pasti di harapkan oleh seluruh umat manusia, tetapi segala kebaikan yang kita lakukan akan di perhitungkan di akhirat kelak. Kebaikan yang kita lakukan bisa di cerminkan dari 2016 25 Wawancara dengan Ahmad Syauqi, ( Anggota Grup Gambus el-Syamwel) 10 November 26 Wawancara dengan Muhammad Fadhlullah, (Pimpinan Grup Gambus el-Syamwel), 9 September 2016 65 kehidupan kita dengan cara mencintai sesama manusia seperti, mencintai keluarga, saudara, kerabat, dan sesama makhluk hidup yang ada di bumi ini. Inilah yang menjadi tolak ukur Allah memberikan keridhoanya kepada hamba yang bersunggguh sungguh.27 Berzikir kemudian melantunkan asma-asma Allah seperti ini dapat membersihkan jiwa yang kotor. Bacaan suci yang menggetarkan jiwa ini menjadi jalan pembuka pintu surga. Orang yang selalu mengucapkanya akan di bukakan jalan menuju surga walaupun hanya sekali dalam seumur hidup, akan tetapi harus memiliki tujuan yang setulus-tulusnya hanya mengharap keridhoan Allah. Jika telah mengucapkanya sesering mungkin, pasti manusia akan jauh dari gangguan setan kemudian menghancurkan segala tujuan buruk setan. Sungguh pemurah sifat Allah bagi siapa saja yang memuji namanya, setelah menjaga perkataan dan perbuatan manusia dari hal yang buruk, menjauhi dari sifat munafik Allah juga akan menghidupkan hatinya agar selalu tumbuh bersemi indah sepanjang masa.28 Jelas sekali bahwa lirik lagu ini mengarah pada pujian Tuhan Yang Maha Esa. Dengan memuji Allah dan rasul-Nya maka dengan mudah manusia akan dekat dan jauh dari hal yang bersifat negatif, hal negatif berasal dari hati yang gersang, syair yang mengandung zikir ini sebagai tanaman yang tumbuh sebagai penghias hati. Hati yang telah terhias cantik dengan syair ini akan menjadi pelita yang terang, juga sebagai obat yang ampuh bagi jiwanya yang sakit dan gelap menjadi tentram damai dan sehat. Jalan menuju jiwa yang sehat hati dan 2016 27 Wawancara dengan Ahmad Sahlani, (Anggota Grup Gambus el-Syamwel), 09 November 28 Saykh Ghulam Muinuddin, Penyembuhan Cara Sufi, (Yogyakarta,Yayasan Bintang Budaya,2000),hal.225 68 Contoh lain lagi dalam lagu berjudul “Antal Qawiyyu” bersyairkan sebagai berikut: “Antal qowiyyu, Antal matinu anta lāilāhaillāh, Yā hanān yā manān yā qodīmal ihsān, Bahro jûdik malyān jud lanā bil gufrān,Yā muaiminû yā salām salimnā wal muslimīn, Linabī koiril anām wabil umil muminīn”. Sepenggalan syair di atas sangat singkat dan sedikit, akan tetapi memiliki makna yang begitu mendalam. Ini adalah sepenggalan syair yang terinpirasi dari sebuah majlis yang bernama tursinā. Sepenggalan syair ini awalnya tidak memiliki sebuah nada Pujian hanya pada Allah yang maha suci sambil merenungi bahwa sesungguhnya kita manusia adalah mahluk yang hina tidak berdaya satu daya apapun selain daya dari Allah. mendengarkan syair ini akan membuat hati kosong dari urusan duniawi yang mengganggu.31 Jika manusia telah suci dari fikiran jahat, akan terbuka baginya pintu kebaikan yang menyambung dengan kehadirat tuhan. Allah juga akan memberikan cahaya yang cemerlang dalam hatinya, dan niscaya menjauhkan kita dari orang-orang kafir.32 C. Konsep Musik Gambus El-Syamwel Sangat langka ditemukan di zaman ini musik gambus yang benar-benar berpegang teguh pada eksistensinya sendiri. Apalagi memanfaatkan jenis musik yang benar-benar bermakna dan berefek positif untuk jiwa. Padahal banyak sekali 31 Wawancara dengan Muhammad Fadhlullah,(Pimpinan Grup Gambus el-Syamwel), 20 mei 2015 32 Syeih Ahmad Semait, Rahasia Sufi,( Singapura, Pustaka Nasional, PTE LTD, 2004), Hal 228 69 orang-orang yang berpendapat bahwa musik gambus adalah sebuah jenis musik yang berbaukan religi atau dekat dengan agama, tanpa mengetahui apa yang sebenarnya makna yang dimaksud lagu-lagu berbahasa Arab. Keadaan ini telah lama di yakini oleh kebanyakan orang Indonesia, sehingga musik gambus lama kelamaan hanya dijadikan tameng yang isinya bersifat hiburan semata. Lalu bagaimana dengan keadaan sesungguhnya yang harus diberikan pada masyarakat luas? Jalan keluar yang baik adalah dengan bermusik yang menggunakan syair, jenis musik, dan makna yang baik. Bukan hanya bertujuan untuk mencapai nilai komersil dan kesenangan sesaat saja. Tapi tujuan yang paling utama hanyalah mengharap perlindungan dan keridhoan Tuhan. Manusia membutuhkan sebuah perlindungan dari Tuhan supaya segala hal yang kita inginkan akan berjalan lancar, tidak terhambat dengan hal-hal yang negatif.33 Perlindungan Tuhan yang kita harapkan tidak dengan mudah didapatkan begitu saja. Terkadang manusia harus berfikir keras untuk mendapatkan perlindungan-Nya. Dalam kasus ini ada banyak berbagai macam cara yang dapat kita gunakan untuk mencapai jalan menuju keridhoan-Nya.34 Jalan yang 33 Saykh Ghulam Muinuddin, Penyembuhan Cara Sufi, (Yogyakarta,Yayasan Bintang Budaya, 2000), hal. 202. 34 Hal.803 Tim Penulis UIN Syarif Hidayatullah, Ensiklopedi Tasawuf, (Bandung,Angkasa,2008), 70 digunakan dengan cara mencocokan perbedaan suasana jiwa manusia, dengan jenis musik yang serasi dengan keadaan jiwa masing-masing individu.35 Penelitian telah membuktikan bahwa musik gambus el-Syamwel bukan hanya berkarya di ranah lirik dan lagu. Akan tetapi grup ini memiliki korelasi yang sangat kuat dengan teori Al-Fārābī dibanding dengan grup-grup yang banyak tersebar di luaran sana. Gambus el-Syamwel berkarya menggunakan jenis musik Māqām yang tercipta dari teori al-Fārābī. Māqām penting bagi el-Syamwel karna pembentukan dari segala judul lagu menggunakan jenis Māqām yang berbedabeda. Tidak semua lagu berirama nada sama. Kendati demikian nada yang sering kami gunakan biasanya Māqām nāhwānd. Alasannya adalah agar mudah diterima di telinga masyarakat. Orang orang yang mendengar lagu sholawat tidak semua dapat langsung menyukai jika mereka tidak menyukai lagu tersebut. Namun saya secara pribadi sangat mudah terhanyut dengan hanya sekali saja mendengarnya. 36 Memainkan lagu sambil mendegarkanya adalah hal yang sering kami lakukan, tetapi ada lagu yang sering membuat kami selalu terjatuh lebih dalam terdapat pada lagu Asmāul-Husna yang berkomposer jenis Māqām hijāz. Māqām yang sangat lembut menyentuh jiwa dengan syair dan lirik yang bersifat sufistik, serta alunannya yang tenang dapat dengan cepat menyerap jiwa-jiwa yang jauh dari Allah, seketika pula akan merasakan rindu yang dalam akan kasih sayang dan 35 Saykh Ghulam Muinuddin, Penyembuhan Cara Sufi,(Yogyakarta,Yayasan Bintang Budaya, 2000), hal.250 36 Wawancara dengan Muhammad Fadhlullah,(Pimpinan Grup Gambus el-Syamwel), 9 September 2016 71 perlindungan Tuhan.37 Kerinduan yang mendalam seperti halnya kita rindu kepada sang kekasih, perasaan rindu dapat membuat manusia ingin selalu dekat dengan kekasihnya. bukan hanya sekedar dekat tapi berharap bisa bertemu menatap wajahnya. Harapan yang tiada akhir akan membuat manusia lupa dengan segala keburukan. Jika hanya Allah yang ada dalam hatinya niscaya Allah juga akan selalu menjaga hati dan perbuatanya. Menjaga hati agar jiwa selalu tenteram dapat memberikan efek yang baik bagi kegiatan proses terjadinya emosi. Emosi yang sifatnya berbeda juga akan berdampak pada perilaku sehari-harinya. Kebiasaan masyarakat awam pada umumnya mendegarkan musik bernuasa sedih jika diperdengarkan kepada orang yang sedang bersedih, akan membuat jiwa mereka merasa lebih baik. Sebaliknya jika keadaan jiwa manusia sedang merasa senang, mendengarkan musik bernuansa senang maka jiwa akan merasa lebih senang pula. Nuansa genting jika diberikan pada orang yang sedang merasa panik dan wa-was, sudah pasti orang tersebut akan merasa lebih gelisah dibanding sebelum diperdengarkan musik. Kebiasaan semacam ini sudah banyak dilakukan oleh masyarakat dan sudah menjadi hal yang lumrah dilakukan terutama bagi kaula muda yang sedang mengalami transisi perubahan emosi dari jiwa kanak-kanak beranjak keranah emosi dewasa.38 37 Wawancara dengan Ahmad Sahlani, (Anggota Grup Gambus El-Syamwel) 9 September 2016 38 Al-Fārābī, Mūsīq al-Kabīr (Cairo: Dār al-Kutub), h.84 72 Hal ini menjadi suatu fenomena alami yang bersifat manusiawi jika dilakukan dengan tujuan untuk mengobati emosi-emosi jiwa yang sedang ia rasakan, tapi ini bukan cara yang seharusnya di lakukan untuk jiwa-jiwa yang sedang bergejolak. Untuk membangun semangat baru yang lebih baik lagu bernuansa ceria harus di perdengarkan dengan orang yang sedang sedih, karena sangat penting dan bermanfaat agar seseorang tersebut tidak selalu larut dalam kesedihanya. Cara semacam ini di lakukan berulang-ulang tergantung jenis keadaan emosi yang sedang di rasakan. Lambat laun seiring berjalan waktu emosi yang sedang sedih terlupakan dan berganti dengan keceriaan. Penyesuaian jenis musik berdasarkan suasana jiwa sangat penting demi kedamaian hidup manusia.39 Menyadari jenis musik memiliki segudang manfaat, alangkah baiknya jika kita memanfaatkan fungsi yang ada pada dirinya. Salah satu cara memanfaatkan lagu yang bisa kita dengar misalnya dari lagu “alhamdulillah”. Lagu ini dapat membuat hati merasa bersyukur atas usaha yang telah di capai dengan segala perjuangan yang panjang dan melelahkan. Mecapai tujuan yang di inginkan sudah pasti memerlukan perjuangan yang banyak menghabiskan waktu, fikiran, dan tenaga. Akan sangat di sayangkan jika usaha yang kita lakukan berujung dengan hasil yang sia-sia. Bersyukur dalam keadaan apapun tidak ada salahnya, hati yang selalu bersyukur akan selalu merasa bahagia walaupun keadaan hidupnya sedang dalam kesulitan. Ini adalah hal yang sulit di jalani bagi masyarakat awam. Padahal jika di jalani dan dimanfaatkan dengan baik rasa bersyukur itu hati akan 39 Henry George Farmer. The Sources of Arabian Music an Annotated Bibliography, (London, Burleigh Press, 1953), hal.51. 73 merasa lebih baik ketimbang tidak mensyukuri apa yang kita terima. Emosi manusia secara tidak langsung akan terdidik dari lagu “alhamdulillah”. Manusia bersyukur di kala sedang berbahagia adalah hal yang biasa dilakukan. Bersyukur saat memiliki banyak uang, bersyukur saat memiliki usaha lancar, bersyukur saat lulus ujian, bersyukur saat mencapai cita-cita, bersyukur saat memiliki barang baru, bersyukur saat mengalami kebahagiaan lainya. Tetapi, di saat kita sedang berduka, misalnya saat sedang gagal panen, berduka saat usaha mengalami pasang surut, berduka saat cita-cita tidak tercapai, berduka saat terkena musibah, berduka saat tidak lulus ujian, dan macam-macam jenis kepahitan lainya harus selalu kita syukuri. Memang kita tidak bisa memaksakan orang yang sedang mengahadapi kesedihan langsung bahagia seperti biasanya. Karena hati tiap orang berbeda-beda dalam mengahadapi ujian hidup mereka masing-masing. Kendati demikian bersyukur dalam keadaan apapun akan memberikan makna tersendiri bagi yang mau merasakanya. Karena segala sesuatu yang telah terjadi dan kita alami di dunia ini sudah pasti punya hikmah yang selalu di sadari setelah jiwa terombangambing karna kurangnya bersyukur. Makna lagu ini punya arti yang mendalam untuk jiwa-jiwa manusia dimana saja. 40 “Lagu alhamdulillah” berupa Māqām Sābā kami menggunakan jenis musik ini dengan tujuan agar pendengar tidak hanya mendegar setelah itu hilang dari ingatan. Kami menggunakan jenis musik ini agar pendegar teringat lalu menempel terus menerus di jiwanya. Hal ini 40 2016 Wawancara dengan Ahmad Sahlani ,(Anggota Grup Gambus el-Syamwel), 9 September 74 pernah dialami oleh Ahmad Syauqi saat jiwanya terasa sangat sulit untuk menemukan titik terang. Ahmad mendegarkan lagu secara bertahap dan membiarkan dirinya hanyut dengan irama musik Māqām Sābā. Hal yang ia rasakan adalah ketenangan yang tidak pernah putus seperti sebelumnya. Lagu ini mengunci memory agar hati dan fikiran tetap pada posisi seharusnya. Inilah penyebab mengapa Ahmad menjadi lebih cerah dan mendapatkan titik terang agar jiwanya bisa tenang dan lebih mudah menjalankan kewajibanya sebagai seorang hamba yang taat kepada Tuhan. 41 Beralih ke jenis jiwa lainya seperti jiwa berkarakter ceria, selalu merasa riang gembira sangat cocok dengan jenis musik māqām hījāz. Māqām hījāz selain menenangkan jiwa juga dapat menetralisir keadaan emosi yang tidak stabil menjadi natural dan normal kembali. Māqām hījāz terasa syahdu dan menyenangkan setelah di renungkan dalam fikiran. Keistimewaan lain māqām ini karena adanya nada 3/4 . fungsinya sebagai ruh atau penyeimbang dari segala jenis māqām lainya. Seorang yang berkarakter ceria dan gembira juga terkadang merasa sedih dan murung, perubahan emosi yang awalnya ceria kemudian berubah sedih akan mempengaruhi aktifitas manusia yang biasanya bersemangat menjadi kosong dan malas. Setelah mendengarkan musik yang menstimulasi emosi otomatis hatinya pasti merasa tenang dan normal kembali ia akan kembali cerah dan bersemangat. Ini yang kemudian menjadi pengaruh saat jiwa 41 2016 Wawancara dengan Ahmad Syauqi, (Anggota Grup Gambus el-Syamwel), 10 November 75 membutuhkan stimulasi khusus untuk mengembalikan suasana jiwanya yang baik.42 Ketika jiwa merasa hampa dan butuh penyemangat untuk kebahagiaan dunia akhirat, maka pendukung lain yang sangat bermanfaat adalah syair. Walapun terkadang ia tidak sengaja mendengarkan lagu tersebut, syair yang ada dalam lagu “Asmāul-husna” akan menimbulkan efek ketenangan dalam jiwa yang ceria, tetapi lagu ini juga akan sekaligus mengantar jiwa jauh merasuk langsung kehadirat Tuhan Yang Suci nan Agung. Lagu ini berisikan syair zikir yang bermanfaat untuk hati dan jiwa agar dekat dengan Tuhan. Banyak cara memuji tuhan dengan zikir yang berbeda tetapi, sejatinya asmāul-husna adalah namanama-nya yang agung yang paling di sukai oleh-Nya. Suasana dekat dengan tuhan dirasakan oleh Muhammad Fadhlullah yang berfikir keras bagaimana cara keluar dari kemalasan yang selalu membelenggunya. Manusia yang lemah selalu merindukan kedamaian dan ketenangan hati agar hidupnya selalu bahagia. Berasal dari zikir yang terselip didalam syair irama lagu asmāul-husna, Muhammad Fadhlullah benar- benar merasakan perbedaan yang nyata. Kini beliau selalu rajin beribadah, yang sebelumnya sangat jarang melakukan hal-hal yang bersifat sunnah. Masa kini kemalasan telah hilang dalam hidupnya dan berganti dengan ketaatan beribadah walaupun hal ini berubah secara berangsur-angsur.43 42 Wawancara dengan Muhammad Fadhlullah,(Pimpinan Grup Gambus el-Syamwel), 9 September 2016 43 2016 Wawancara dengan Ahmad Syauqi, (Anggota Grup Gambus el-Syamwel), 10 November 76 Cara selanjutnya yang dapat kita lakukan dengan karakter jiwa lain yang bersifat tenang dan damai terkadang jika semakin lama di diamkan akan menjadi sepi dan merasa sedih. Jiwa yang selalu sedih akan membutuhkan jenis musik yang ceria dan bahagia. Jenis musik bahagia ini seperti lagu “Salam Untuk Nabi”, yang berjenis māqām bāyātī. Musik bāyātī isinya sangat mengugah hati, isinya ceria yang dibutuhkan oleh jiwa yang sepi dan sedih. Menumbuhkan kembali semangat yang hilang adalah suatu keberhasilan yang membuat jiwa bahagia. Jika dengan mudah mencapai rasa itu maka kemungkinan dapat dekat dengan Tuhan akan semakin terbuka lebar.44 Jalan menuju dekat Tuhan bisa dilakukan dengan cara tertentu ada yang mudah, ada juga yang sulit. Jiwa yang sudah tenang akan mudah menemukan jalan menuju tuhan walaupun tanpa mendengarkan apa-apa yang bersifat menyeru Ilahi. Manusia yang sudah dekat hanya perlu menjaga keimanan dalam hatinya agar senantiasa selalu dalam jalan yang benar, namun manusia yang sulit menemukan jalan menuju Tuhan tentu harus menyesuaikan jiwa yang telah terlanjur jauh dengan-Nya. Jika seorang telah jauh dengan Tuhan jiwanya akan mengalami suatu keguncangan atau ketidakstabilan emosi. Jiwa yang tentram akan mendorong hati menjadi lembut karena mengingat Allah. Hati yang lupa Allah akan di penuhi rekaman tentang dorongan nafsu dan kelezatan hidup semata, hati akan menjadi keras dan kering. Jika dibiarkan lama kelamaan kalbu akan pecah berkeping-keping yang hanya pantas menjadi bara api di neraka. Pada 44 2016 Wawancara dengan Ahmad Sahlani ,(Anggota Grup Gambus el-Syamwel), 9 September 77 intinya jiwa yang tidak stabil terkadang dia merasa senang, terkadang ia merasa sedih, terkadang ia merasa senang kembali. Bila kita ingin hati yang tenteram, maka perbayaklah zikir yang sampai tembus ke dalam jiwa. Jiwa yang sehat bagaikan sebatang pohon yang segar, rimbun dan penuh dengan dedaunan yang menyejukan. Apabila menyerap air yang cukup. Air yang di maksud di sini adalah zikir yang menyejukan hati.45 Tugas yang paling berat adalah bagaimana seorang dapat ikut serta dalam māqām yang sesuai dengan jiwanya. Penyesuaian māqām yang di sesuaikan mengiringi kondisi jiwa yang paling mudah. Cara yang paling sederhana dengan menstimulasi nada musik tenang, kemudian nada musik bersemangat, lalu kembali lagi ke nada musik tenang. Nada musik tenang dalam sejarah musik Arab disebut māqām hījāz. Māqām hījāz memiliki elemen tertentu yang dapat membuat siapa saja merasa nyaman jika mendengarnya, setelah merasa tenang dalam musik dapat kita berikan syair yang membawa ia kedalam suasana menyeru untuk tenang dan damai hingga hanyut dalam buaian keindahan kata-kata. Keindahan kata-kata akan membuat manusia menjadi tenang lalu bisa kita ajak mendengarkan nada musik yang bersemangat. Mengajak seseorang untuk tenang akan mudah untuk melanjutkan ke suasana yang bersemangat seperti nada pada māqām bāyātī. Semangat yang timbul sudah pasti akan terekam dalam hati dan pikiran seseorang yang telah menerima suasana perasaan ini. Agar memori selalu tersimpan dalam jiwa maka māqām hījāz di perlukan kembali untuk mengantarkan jiwa menuju 45 Hal.1508 Tim Penulis UIN Syarif Hidayatullah, Ensiklopedi Tasawuf, (Bandung,Angkasa,2008), 78 suasana tenang dan damai sama seperti sebelum ia bersemangat. Demikian jiwa yang awalnya tidak terkendali akan menjadi bersemangat dan selalu mengingat Allah di mana pun ia berada.46 Allah akan selalu di ingat di mana saja karena mengunci pikiran dengan nada ketenangan akan mengubah segala keadaan jiwa siapa saja. Ini adalah salah satu cara mengatasi jiwa-jiwa yang jauh dan rumit hati untuk menerima segala hal yang baik dan positif yang datangnya sudah pasti dari Sang Maha Pencipta, dan dari jiwa yang bersih. Kebersihan jiwa yang mudah menerima kebaikan harus selalu di pelihara dengan baik, agar tumbuh subur layaknya sebatang pohon yang selalu menyejukan siapa saja yang bernaung di bawahya.47 jenis musik lainya yang mudah di terima oleh siapa saja, dari seorang yang sudah terlanjur dekat Allah atau yang paling jauh sekalipun bisa ikut merasakan langsung jika telah mendengarkan konsep bermusik dengan cara menggabungkan kembali māqām hījāz ke māqām nāhwānd lalu kembali lagi ke māqām hījāz. Jiwa tenang yang sedang merasa rileks sudah pasti tidak akan terbebani oleh fikiran-fikiran apapun. Membawa jiwa agar selalu tenang irama māqām hījāz dapat mengawali jiwa yang tenang kemudian beranjak menjadi perasaan merenungi diri, mengingat dosa-dosa yang telah diperbuat. Mengingat dosa masa lalu manusia akan berfikir hidup di dunia hanya sementara. jika ingin mengubah pola hidup yang tidak berguna di masa lalu, sesegera mungkin kita harus beranjak 46 Wawancara dengan Muhammad Fadhlullah,(Pimpinan Grup Gambus el-Syamwel), 25 juli 2015 47 Wawancara dengan Ahmad Syauqi, (Anggota el-Syamwel), 9 September 2016 79 dari kehidupan lama yang hanya membuang waktu tanpa manfaat. Manusia yang telah menyadari semua dosa-dosanya secara otomatis rindu ingin segera datang pada Allah dan memohon ampunan. Irama yang bermanfaat sebagai bahan intropeksi diri, membuat jiwa berubah keinginannya menjadi lurus. Baik dalam waktu singkat maupun waktu yang lama. Lagi-lagi cara efektif menjaga jiwa agar selalu berada dijalan yang benar mendengarkan māqām hījāz hal yang paling tepat dan efektif.48 Perbedaan jenis māqām lain yang menggambarkan keadaan jiwa saat hati senang jika sebelumnya merasa sepi dapat menggunakan māqām Ājām lanjut ke māqām Jīhārkāh lalu disambung kembali ke māqām bāyātī. Bisa dikatakan perpaduan irama musik ini sedikit berbeda dari pembahasan sebelumnya. Alasanya karakter jiwa yang kosong membuat manusia merasa sangat amat kesepian, bahkan kekosongan yang di alaminya membuat suasana yang ramai sekalipun, tetap membuat jiwanya sepi sendiri bagaikan tiada seorangpun yang hidup di dunia ini selain dirinya. Kesepian bagaikan sahabat setia yang selalu menemani hari-harinya. beban hidup baginya seakan mengambil seluruh kebahagiaan yang ia punya. Padahal masih banyak segudang kebahagiaan yang seharusnya ia rasakan selain berlarut dalam kesedihan yang tidak bermanfaat. Padahal Tuhan sendiri tidak menyukai orang-orang yang terlalu larut dalam kesedihan. Orang yang terlalu bersedih akan mudah terjerumus ke dalam lembah hitam, sekalipun tidak ada yang mendorongnya. Hal ini salah satu contoh yang di 48 juli 2015 Wawancara dengan Muhammad Fadhlullah,(Pimpinan Grup Gambus el-Syamwel), 25 80 kawatirkan sebab kesendirian yang dirasakan sudah terlalu larut dan mendalam. Stimulasi kompisisi irama super ceria harus membantu jiwa yang sepi seperti ini. Māqām ājām mengantar jiwa menuju kebahagiaan agar selalu riang gembira walaupun hatinya tengah bersedih. Lambat laun seiring berjalanya waktu yang bergulir pasti akan membuat jiwa sepi ini sedikit demi sedikit, tahap demi tahap akan merasakana manfaatnya. Lalu menyadari betapa indahnya hidup bahagia yang selama ini ia abaikan. Bahagia yang tengah ia rasakan akan berjalan terus mengalir sampai akhirnya berujung di kebahagiaan abadi. yakni hanyalah mengingaat Allah SWT. Setelah hilang kesedihaan dan kesepianya jiwa harus merayakan keberhasilanya setelah melawan kesepian. Māqām jīhārkāh diperlukan karena setelah mencapai kesuksesan, jiwa akan termotivasi ingin selalu berada dijalan Allah semata. Motivasi hanya akan timbul setelah jiwa berkeinginan keras mau mengubah nasibnya menjadi lebih baik. Keinginan mengubah keadaan mulai dilakukan seperti berbaur dengan orang sekitar, mulai merasa bahwa dia tidak pernah sendiri, menyadari bahwa banyak orang-orang terdekat yang menyayanginya, mulai bersosialisasi dengan orang banyak kemudian menata tujuan yang baik untuk kehidupan di masa depan. Motivasi dorongan kuat memacu pikiran untuk tetap yakin pada keputusan yang telah diambil dari jiwa. Jiwa yang telah berubah dari sepi, menuju keberhasilan kemudian termotivasi menjadi lebih baik adalah hal yang sulit di lakukan. Jiwa semacam ini harus terus di pelihara suasana hatinya agar selalu bahagia dan ceria. Kekosongan hati sangat 81 sulit di ubah dengan mudah. Jika sudah berhasil menaklukannya sebaik mungkin keceriaan yang telah timbul harus di jaga selalu.49 Kebahagian yang tidak ternilai harganya jika seseorang bisa dekat dengan Tuhan dari seuntai syair bernafas pujian. Manfaat yang akan di rasakan sesuai dengan kebutuhan jiwa. Terkadang jiwa membutuhkan bantuan serta dorongan dari luar melalui suatu media. Salah satunya media seni musik religi bernafas syair bermakna. Pandangan penulis mengenai masalah ini korelasi antara keduanya sangat berkaitan erat. Hal ini dapat di lihat dari bagaimana el-Syamwel berkarya di ranah syair dan musik serta mengkolaborasikan jenis-jenisnya dengan harapan tulus mengarap keridhoan Allah juga berharap salam yang selalu mereka sampaikan dapat didengar dan di ingat oleh Nabi Muhammad. Bukan suatu hal mudah membuat syair bermakna lalu menyusunya dengan irama yang sesuai. Terkadang irama yang sesuai tidak dapat dikolaborasikan dengan syair yang bermakna. Perlu memakai disiplin dan tata tertib nada-nada yang dimaksud agar selaras dari awal sampai akhir lagu. Jenis musik yang berasal dari Al-Fārābī memberikan warna tersendiri bagi tiap-tiap jenisnya. Mengkolaborasikan suatu karya yang sudah indah dan menawan, akan lebih menawan lagi jika telah di persatukan menjadi suatu karya baru. Seperti paduan Māqām satu dengan Māqām lainnya yang berada dalam satu irama musik. Hal ini merupakan suatu karya yang sangat luar biasa kaya. 49 2016 Wawancara dengan Ahmad Sahlani ,(Anggota Grup Gambus el-Syamwel), 9 September 82 Masih jarang sekali musisi yang menggunakan metode ini karena masih sedikit yang mengetahuinya. Kasus yang terjadi biasanya seorang musisi hanya menciptakan sebuah karya dengan satu jenis Māqām, tetapi ia tidak mengaplikasikan manfaat dan pengaruh dari irama tersebut. Cara bekerja seorang musisi zaman sekarang sudah sangat praktis karena tidak lagi mencari bagaimana cara memainkan alat musik, dan bagaimana menemukan nada yang sesuai dengan masing-masing orang yang berbeda suara serta jiwanya. Jika musik sudah bisa menyenangkan hati itu sudah cukup untuk memenuhi syarat dalam bermusik. Inilah hal yang menarik untuk di bahas tentang bagaimana cara mengaplikasikan musik secara maksimal. Fungsi musik yang sudah bemanfaat jadi lebih bermanfaat lagi jika di kaji lebih mendalam. 50 50 Wawancara dengan Ahmad Syauqi, (Anggota Grup Gambus el-Syamwel), 10 November 2016 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Untuk memanfaatkan musik yang berpengaruh al-Fārābī mengatakan bahwa banyak sekali manfaat yang dapat kita dapatkan dengan mendegarkan musik. Manfaat yang didapatkan tidak hanya berefek pada kehidupan akan tetapi juga sangat penting untuk jiwa-jiwa manusia yang rentan berubah-rubah. Musik yang diselingi dengan makna yang bermanfat banyak mengandung efek yang beragam. Perubahan jiwa yang beragam dapat disesuaikan dengan jenis musik yang ada. Hal yang paling penting bukan hanya sajak memiliki efek yang bermanfaat, tapi juga membuat jiwa semakin dekat dengan sang ilahi. Meskipun banyak sekali musik-musik yang beredar mengarah pada maksiat. Jika seorang yang menggunakan musik dengat baik maka yang datang kepadanya akan mendatangkan kebaikan. Jika kebaikan telah didapatkan maka jalan dekat dengan Tuhan akan semakin mudah. Jalan menuju keridhoan tuhan dapat kita lakukan lewat mendegarkan musik. Musik yang bermanfaat untuk kesehatan jiwa sangat jarang dimanfaatkan oleh umat manusia. Pengaruh musik māqām yang telah tercipta hanya tinggal dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Jadi jiwa yang dengan beragam macam keadaanya dapat tempat yang sesuai untuk mengobati atau sekedar menghibut suasana hati saja. Kendati demikian hal yang lebih baik 83 84 hanyalah irama yang bermakna kemudian menghantar jiwa menuju jalan yang lurus dan benar. B. SARAN Teori al-Fārābī yang diterapkan oleh Gambus el-Syamwel memberikan kontribusi yang baik untuk kebaikan masyarakat luas, teori ini akan membuka pikiran dan persepsi bahwa gambus yang selama ini di kenal banyak masyarakat luas bukan saja hanya sekedar syair yang menghibur dan sudah pasti menuju pada jalan agama, akan tetapi syair yang dibuat oleh el-Syamwel juga berbahasa Arab bermakna pujian kepada Tuhan. Saran penulis menghimbau masyarakat untuk lebih teliti dalam memilih dan menilai musik gambus secara keseluruhan, karena tidak semua pruduksi musik gambus memberikan manfaat yang baik dan memberikan efek positif demi kesehatan jiwa. 85 DAFTAR PUSTAKA Ahmad Semait , Syeih. Rahasia Sufi, Singapura: Pustaka Nasional. PTE LTD.2004 Aley, Riry. Intisari Pintar Olah Vokal. Jogjakarta: Flash Book. 2010 Al-Fārābī, Kalām Fil-Shir. Cairo: Daar el Katib. T.T -------------Kitab al-Īq‟āt. Cairo: Daar el Katib. T.T -------------Madkhal al-Mūsīqī. Cairo: Daar el Katib. T.T -------------Mūsīq al-Kabīr. Cairo: Daar el Katib. T.T Al-Taftazani, al-Ghanimi Abu al-Wafa. Sufi Dari Zaman ke Zaman. Bandung: PUSTAKA.1997 Apriani , Dina. Pengaruh Terapi Musik Terhadap Penderita Kangker menurut alFārābī. disertasi S3 Pascasarjana Universitas Indonesia.2010 AS, Amaran. Pengantar Studi Tasawuf. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 1996 Aulia, Neneng. Ilmu Seni Teori dan Praktik. Jakarta:Inti Prima.2010 Bensin, Kau. Sedjarah Musik di Eropah. Djakarta: Soerangan.1958 Burhani, Ahmad Najib. Sufisme Kota. Jakarta: Serambi. 2001 Dahlan, Abdul Aziz. Pemikiran Falsafi dalam Islam. Jakarta: Djambatan. 2003 Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.1998 Djohan, Psikologi Musik. Djogyakarta:Buku Baik.2005 ----------,Terapi Musik Teori dan Aplikasi.Yogyakarta: Galangpress. 2006 Effendi, Daud. Belajar Membaca AL-Quran Dengan Lagu. Jakarta: Lembaga Bahasa dan Ilmu Al-Quran.1997 Farmer, Henry George.The Sources of Arabian Music an Annotated Bibliography. London: Burleigh Press.1953 ----------------------------- A History of Arabian Music.London: Burleigh Press. 1929 86 ----------------------------The Sources of Arabian Music an Annotated Bibliography Gazalba,Sidi, Islam dan Kesenian Relevansi Islam dan Seni Budaya.Jakarta: Pustaka al-Husna.1988 -----------------, Asas Kebudayaan Islam Pembahasan Ilmu dan Filsafat Tentang Ijtihad, Fiqih, Akhlaq, Bidang-bidang Kebudayaan, Masyarakat, Negara. Jakarta: Bulan Bintang.1978 Ghulam Muinuddin, Syekh. Penyembuhan Cara Sufi. Yogyakarta: Yayasan Bintang Budaya.2000 Haeri, Fadhullah. Belajar Mudah Tasawuf. Jakarta: PT Lentera Basritama.1999 Hali, Muhammad S. Unsur Musik Dalam 3 Buah Sajak Khali Matran. Skripsi Sarjana Pendidikan perpustakaan UI.1988 Hamidi, UU. Estetika Melayu di Tengah Hamparan Estetika Islam.Pekanbaru: Zamrud.1991 Hardiat, Dani Satria. Starway to Heaven Esai Sosio Musikologi.Surabaya: DeRozarie.2013 Hardjana,Suka. Musik Antara Kritik dan Apresiasi. Jakarta: Kompas.2004 ------------------.Corat-Coret Musik Kontenporer Dulu dan Kini. Jakarta: Ford Foundation dan Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.2003 Hartoko,Dick. Manusia dan Seni.Yogyakarta:Kanisius.1984 Hasan Ibrahim Hasan.Sejarah dan Kebudayaan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.2003 Hasan Touma, Habib.The music or arabs. Libanon: Daar El Mashreq. 1973 Hasjmy, A. Sejarah Kebudayaan Islam. Jakarta:Bulan Bintang. 1975 Hoesin, Oemar Amin. Kultur Islam.Jakarta: Bulan Bintang.1964 Hofmann, Murad W.Menengok Kembali Islam Kita. Bandung: Pustaka Hidayah. 2002 Huzaemah,"music sebagai media dakwah: analisa isi program syiar dan syair TVRI juni-november2001". Skripsi Sarjana Pendidikan Jakarta: perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah. 2 002 Israr,C. Sejarah Kesenian Islam.Jakarta: Bulan Bintang.1999 Jamalus, Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik.Jakarta:Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.1988 87 Jisr, Nadim Ali.Wujud dan Ma‟rifah Pemikiran Islam dalam Mempertahankan Ilmu Pengetahuan dan Filsafat. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya.1992 Karasu,T Byram. Seni Berdamai Dengan Hati the Art of Serenity.Jakarta: Prenada Media.2003 Kartanegara, Mulyadhi. Menyelami Lubuk Tasawuf. Jakarta: Erlangga. 2006 Khalil, Ahmad. Merengkuh Bahagia Dialog al-Qur‟an, Tasawuf, dan Psikologi. Malang: UIN Malang Press. 2007 Khan, Hazrat Inayat. The Heart Of Sufism.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.2002 Khan, Sahib Khaja. Cakrawala Tasawuf. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.1993 Leaman, Oliver. Menafsirkan seni dan keindahan estetika Islam. Bandung: Mizan. 2004 Madjid, Nurcholish. Khazanah Intelektual Islam. Jakarta: Bulan Bintang. 1984 Martasudjita, Pengantar Liturgy Makna Sejarah dan Teologi Liturgy. Yogyakarta: Kanisus.1999 Nasr, Sayyed Hossein. Dkk, Warisan Sufi.Jogjakarta: Pustaka Sufi.2003 Nata, Abuddin. Ilmu Kalam, Filsafat, dan Tasawuf. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.1998 Nurbakhsh, Javad. Spiritual Poverty In Sufism (Faqr and Faqir). London: Khaniqahi-Nimatullahi publications.1984 Parramon, Edicion. Dvorak-Debussy.Bandung:Angkasa. 1985 Pasaribu, Ben. Arkeomusikologi.Medan:Balai Arkeologi Medan. 2008 Patel, Anirrudh. Music Languange and The Brain.New York: Oxforf University Press.2008 Pono Banoe. Metode Kelas Musik. Jakarta: Indeks.2013 Qardhawi, Yusuf. Sistem Masyarakat Islam Dalam Al-Quran dan Sunnah. Solo: Citra Islami press. 1997 Sedyawati, Edi. Pertumbuhan Seni Pertunjukan.Jakarta: Sinar Harapan.1981 Semiun,Yustinus. Kesehatan Mental 3.Yogyakarta: Kanisius.2006 Shin, Nakagawa. Musik dan Kosmos Sebagai Pengantar Etnomusikologi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia IKAPI DKI Jakarta.2000 Smith, Rachel Darnley. Music Therapy. London: Sage Publication Ltd. 2003 88 Soedarsono, Soe.Pengantar Apresiasi Seni. Jakarta: Balai Pustaka.1992 Wawancara pribadi dengan Muhammad Fadhlullah, sebagai ketua grup gambus el- Syamwel Cilandak Jakarta Selatan, Sabtu, 10 Oktober 2016. Wawancara pribadi dengan Ahmad Sahlani, sebagai agnggota grup gambu elSyamwel Cilandak Jakarta Selatan, Senin, 07 November 2016. Wawancara pribadi dengan Muhammad Arief, sebagai anggota grup gambus elSyamwel Cilandak Jakarta selatan, Sabtu, 20 Oktober 2016. Wawancara pribadi dengan Ahmad Syauqi, sebagai anggota grup gambus elSyamwel Cilandak Jakarta selatan, Kamis, 10 November 2016. LAMPIRAN-LAMPIRAN SURAT KETERANGAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Ust. MUHAMMAD FADHLULLAH Jabatan : Pimpinan Grup Gambus el-Syamwel Dengan ini menyatakan bahwa: Nama : SITI RAHAYU RAHMAYANTI Tempat.tanggal.lahir : Depok, 09-05-1991 NIM : 1110033100009 Fak. Jurusan : Ushuluddin/Aqidah dan Filsafat Islam Semester : IX (Sembilan) Tahun Akademik : 2015/2016 Program : Strata 1 (S1) Alamat : Jalan Rawageni RT.03 RW. 07 Desa Ratujaya Kecamatan Cipayung depok Berdasarkan keterangan dari yang bersangkutan dan data yang ada serta sepengetahuan kami betul bahwa orang tersebut di atas merupakan mahasiswa UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah melaksanakan penelitian di tempat kami dengan judul “Pengaruh Musik Terhadap Kejiwaan Manusia Menurut Āl-Fārābī (Studi Kasus Musik Gambus el-Syamwel Cilandak,Jakarta Selatan)” Demikian keterangan ini kami buat dengan sesungguhnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. 17 Oktober 2016 Pimpinan Gambus el-Syamwel MUHAMMAD FADHLULLAH SURAT KETERANGAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : AHMAD SAHLANI Jabatan : Anggota Grup Gambus el-Syamwel Dengan ini menyatakan bahwa: Nama : SITI RAHAYU RAHMAYANTI Tempat.tanggal.lahir : Depok, 09-05-1991 NIM : 1110033100009 Fak. Jurusan : Ushuluddin/Aqidah dan Filsafat Islam Semester : IX (Sembilan) Tahun Akademik : 2015/2016 Program : Strata 1 (S1) Alamat : Jalan Rawageni RT.03 RW. 07 Desa Ratujaya Kecamatan Cipayung depok Berdasarkan keterangan dari yang bersangkutan dan data yang ada serta sepengetahuan kami betul bahwa orang tersebut di atas merupakan mahasiswa UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah melaksanakan penelitian di tempat kami dengan judul “Pengaruh Musik Terhadap Kejiwaan Manusia Menurut Āl-Fārābī (Studi Kasus Musik Gambus el-Syamwel Cilandak,Jakarta Selatan)” Demikian keterangan ini kami buat dengan sesungguhnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. 17 Oktober 2016 Anggota Gambus el-Syamwel AHMAD SAHLANI SURAT KETERANGAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : MUHAMMAD ARIEF Jabatan : Anggota grup gambus el-Syamwel Dengan ini menyatakan bahwa: Nama : SITI RAHAYU RAHMAYANTI Tempat.tanggal.lahir : Depok, 09-05-1991 NIM : 1110033100009 Fak. Jurusan : Ushuluddin/Aqidah dan Filsafat Islam Semester : IX (Sembilan) Tahun Akademik : 2015/2016 Program : Strata 1 (S1) Alamat : Jalan Rawageni RT.03 RW. 07 Desa Ratujaya Kecamatan Cipayung depok Berdasarkan keterangan dari yang bersangkutan dan data yang ada serta sepengetahuan kami betul bahwa orang tersebut di atas merupakan mahasiswa UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah melaksanakan penelitian di tempat kami dengan judul “Pengaruh Musik Terhadap Kejiwaan Manusia Menurut Āl-Fārābī (Studi Kasus Musik Gambus el-Syamwel Cilandak,Jakarta Selatan)” Demikian keterangan ini kami buat dengan sesungguhnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. 17 Oktober 2016 Anggota grup gambus el-Syamwel MUHAMMAD ARIEF SURAT KETERANGAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : AHMAD SYAUQI Jabatan : Anggota Grup Gambus el-Syamwel Dengan ini menyatakan bahwa: Nama : SITI RAHAYU RAHMAYANTI Tempat.tanggal.lahir : Depok, 09-05-1991 NIM : 1110033100009 Fak. Jurusan : Ushuluddin/Aqidah dan Filsafat Islam Semester : IX (Sembilan) Tahun Akademik : 2015/2016 Program : Strata 1 (S1) Alamat : Jalan Rawageni RT.03 RW. 07 Desa Ratujaya Kecamatan Cipayung depok Berdasarkan keterangan dari yang bersangkutan dan data yang ada serta sepengetahuan kami betul bahwa orang tersebut di atas merupakan mahasiswa UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah melaksanakan penelitian di tempat kami dengan judul “Pengaruh Musik Terhadap Kejiwaan Manusia Menurut Āl-Fārābī (Studi Kasus Musik Gambus el-Syamwel Cilandak,Jakarta Selatan)” Demikian keterangan ini kami buat dengan sesungguhnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. 17 Oktober 2016 Anggota Gambus el-Syamwel AHMAD SYAUQI Nara Sumber Ttl Jabatan Waktu Pukul Tempat : : : : : : Ust Muhammad Fadhullah Jakarta 08 mei 1981 Pimpinan Gambus el-Syamwel Sabtu, 10 Oktober 2016 19.20-21.00 Cilandak Jakarta-Selatan 1. Soal: Sejak kapan Ust mendirikan Grup gambus el-Syamwel ? Jawab: el-syamwel saya dirikan tanggal 20 januari tahun 2005 hingga saat ini. 2. Soal:Apa latar belakang bapak mendirikan Grup gambus el-Syamwel ? Jawab: latar belakang yang pasti karna saya menyukai lagu-lagu sholawat dan dorongan dari keluarga besar untuk terus mengikuti segala macam perlombaan sholawat. 3. Soal: Mengapa harus bernama el-Syamwel? Jawab: karena terinspirasi dari seorang nama nabi setelah nabi musa, dan juga terinspirasi dari nama seorang anak dari salah satu donatur kami. 4. Soal: Berapa banyak jumlah Grup gambus el-Syamwel? Jawab: saya hanya menggunkana empat orang inti dalam Grup ini. 5. Soal: Selain keluarga apa motivasi Ust mendirikan Grup Gambus el-Syamwel? Jawab: motivasi saya hanya satu yaitu agar lagu sholawat ini bisa didengar enak ditelinga menggunakan alat musik, bukan hanya bersholawat biasa tanpa alat musik. 6. Soal :Mengapa harus lagu sholawat? Jawab: karena lagu sholawat sudah pasti bertujuan hanya untuk nabi. Kemudian saya mencoba untuk memberikan persembahan yang saya bisa dan saya mampu, sekaligus memberi salam pada nabi lewat lagu-lagu sholawat. 7. Soal: Mengapa harus bersyair zikir? Jawab: saya menggunkana zikir karna makna lagu yang terkandung bukan hanya bertujuan untuk nabi tapi zikir juga bisa bermaksud memuji Allah. 8. Soal: berapa banyak album el-Syamwel yang telah tercipta? Jawab: album yang tercipta seluruhnya berjumlah 11 buah lagu. 9. Soal: Apa maksud dari setiap karya lagu el-Syamwel? Jawab: Maksud dari semua album ini adalah ekpresi yang saya curahkan sebagai curahan hati saya yang amat sangat bersyukur karena telah diutusnya seorang mahluk yang begitu indah, dari segi fisik maupun akhlaknya. Selanjutnya agar siapa saja yang mendegarkan lagu-lagu sholawat seketika akan bertambah kecintaanya kepada Nabi. 10. Soal: jenis musik apa yang digunakan untuk bersholwat? Jawab: saya menggunakan jenis musik religi islami. 11. Soal: apa yang membedakan Grup el-syamwel dengan yang lain? Jawab: perbedaan yang membedakan adalah saya hanya menciptakan lagu sholawat tidak dicampur dengan jenis musik lainya. Selanjutnya saya juga menghadirkan penari sufi yang terinspirasi dari tariqot naqsabandiyah, untuk melengkapi setiap penampilan grup elSyamwel. 12. Soal: Acara apa yang selalu el-Syamwel ikuti? Jawab: acara yang kami ikut adalah acara KUS ( Kata Ust Solmet ) jam setengah lima subuh dini hari di SCTV. 13. Soal: mengapa harus ada penari sufi? Jawab: karena penari sufi bermanfaat untuk menambah energi menjadi lebih kuat. Membuat siapa saja akan tersihir oleh keindahan syair dan tarian yang dilakukan secara bersamaan. 14. Soal: apa manfaat yang diperoleh dari mendegarkan lagu sholawat? Jawab: manfaat yang saya rasakan adalah perasaan bertambah keimanan yang berasal dari makhluk yang indah yang diciptakan oleh Allah SWT. Selain bertambah keimanan dan kecintaan saya juga menyadari bahwa saya hanyalah makhluk yang hina yang penuh dengan dosa sekiranya dengan memuji beliau hati saya menjadi semakin bertambah keimanan. 15. Soal : apa hubungan grup gambus el-Syamwel dengan teori al-farabi? Jawab: hubunganya karna saya selalu menggunakan beberapa jenis maqom yang berbeda beda antara satu dengan yang lainya. Seperti teori al-farabi yang menggunakan maqam yang memiliki efek berbeda pula jika mendengarkan. 16. Soal: Maqam apa yang biasa digunakan oleh grup Gambus el-Syamwel? Jawab: Maqam yang sering saya gunakan adalah maqam nahawand dan hijaz. 17. Soal: berapa banyak maqam yang digunakan untuk membuat nada? Jawab: saya menggunakan beberapa jenis maqam sekitar lima jenis maqam, seperti: hijaz, bayati,nahawand,hijazkar, dan ziharkah. 18. Soal: mengapa harus mengkorelasikan setiap maqom yang berbeda? Jawab : saya menggunakan jenis musik yang berbeda karena selain memiliki efek yang berbeda, saya juga mencari jenis musik yang bisa mudah diterima oleh masyarakat. Saya berfikir jika masyarakat dapat mudah menerima sudah pasti kualitas yang diberikan bagus dan disukai masyarakat. 19. Soal: apa alasan Ust menciptakan lagu asmaul-husna? Jawab: alasannya karna terpengaruh dari sebuah tariqot naqsabandiyah yang setiap dakwahnya selalu melantunkan syair sholawat akan tetapi tidak menggunakan alat musik. Saya mencoba menciptakan hal yang berbeda dengan menciptakan syair sholawat yang diiringi dengan alat musik. 20. Soal: bagaimana dengan alasan membuat lagu antal-qowiyu? Jawab: Lagu ini saya buat berbeda pula. Alasanya karna terpengaruh dari sebuah majlis yang bernama majlis tursina yang melantunkan irama sholawat tidak terlalu banyak tetapi hanya sedikit yang digunakan. Nara Sumber Ttl Jabatan Waktu Pukul Tempat : : : : : : Muhammad Arief Jakarta 9 Juni 1987 Anggota Grup gambus el-Syamwel Sabtu, 20 Oktober 2016 15.22-16.12 Lenteng Agung 1. Soal : Sejak kapan bapak tertarik pada Grup Gambus el-Syamwel? Jawab : saya tertarik pada saat mengadiri acara Halal bi Halal di suatu tempat di Jakarta pada tahun 2013 2. Soal: dimana bapak mengenal Grup Gambus el-Syamwel? Jawab : Saya mengenal Grup ini di daerah Jakarta Pusat, pada saat menghadiri acara Hala bi Halal di salah satu gedung pergadaian. 3. Soal : Melalui siapa mengenal Grup el-Syamwel? Jawab: Saya mengenal Grup dari teman SMA yang berkecimpung di ekstra kulikuler hadroh kemudian berencana mendirikan sebuah grup yang lebih banyak menggunakan alat musik lengkap, akan tetapi tetap melantunkan lagu irama sholawat. 4. Soal : Apa motivasi bergabung dengan el-Syamwel? Jawab: motivasi saya mengikuti grup karna secara emosional saya merasa seperti keluarga yang sudah dekat. Saya merasa sudah mengenal dan dapat menyesuaikan karakter satu dengan yang lainya. Selain itu latar belakang kami yang berbeda-beda membuat banyak warna tersendiri bagi Grup. 5. Soal: Adakah manfaat yang bapak rasakan setelah mendegarkan lagu el-Syamwel? Jawab: saya merasakan ketenangan dan semakin luas ikatan tali silaturahmi. Setelah silaruhami terwujud keberkahan materipun mengikuti tanpa disadari. Setelah itu mulai semakin terasa bahwa hal yang bersifat sunnah yang dulu saya tinggalkan terasa sering saya kerjakan dengan mudah setelah saya sering bersholawat 6. Soal: Mengapa konsisten dengan el-Syamwel? Jawab: sebenrnya banyak grup yang saya sukai, tetapi hati saya cenderung lebih nyaman dengan el-Syamwel. 7. Soal: Apa hubungan sholawat dan zikir? Jawab: Sholawat adalah doa. Berzikir dan bersholawat adalah satu kesatuan yang merupakan kekuatan iman. Pujian dan sholawat dapat membuat hati tenang dan jauh dari rasa keluh kesah. 8. Soal: Lagu apa yang bapak sukai dari album Grup Gambus el-Syamwel? Jawab: lagu yang saya sukai adalah Salam untuk Nabi. 9. Soal: Apa maksud dari lagu tersebut ? Jawab: saya mengajak siapapun dalam lagu ini agar selalu mengingat nabi. Menyadari betapa hina manusia dihadapan Allah jika tidak ada Nabi pembawa kebenaran dan pemberantas kezaliman. Memohon ampunan demi keberlangsungan hidup kita semua diakhirat kelak agar mendapat syafaat dari Nabi sang mahluk termulya dimuka bumi. 10. Soal: apa perbedaan Grup el-Syamwel dengan Grup sholawat lainya? Jawab: saya menyukai el-Syamwel karena mereka konsisten dengan apa yang mereka tekuni. Grup el-Syamwel tidak mencampur adukan berbagai jenis musik lainya dalam setiap penampilan mereka. Jadi bukan hanya di dalam album saja mereka bersholawat, akan tetapi di luar album saat perfompun mereka hanya konsisten pada satu jenis musik. Nara Sumber Ttl Jabatan Waktu Pukul Tempat : : : : : : Ahmad Sahlani Jakarta 2 Agustus 1982 Anggota Grup Gambus el-Syamwel Senin, 07-11-2016 15.00-16.00 Kebon Jeruk Jakarta-barat 1. Soal: Kapan bapak mulai bergabung dengan Grup Gambus el-Syamwel? Jawab: saya mulai gabung dengan Grup sekitar tahun 2007 2. Soal: melalui siapa bapak mengenal Grup Gambus el-Syamwel? Jawab: Pada saat itu saya mengenal Grup el-Syamwel dari teman teman Hiqma UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Soal: Apa motivasi yang membuat bapak tertarik dengan Grup Gambus elSyamwel? Jawab: motivasi saya karna ingin selalu menyebarkan kebaikan bagi siapa saja yang mendengarkan sholawat. 4. Soal: Apa yang melatar belakangi bapak bergabung dengan Grup Gambus elSyamwel? Jawab: latar belakang saya mengikuti Grup el-Syamwel karna saya hobbi dengan musik. Kedua, selain suka dengan musik tanpa disadari selama proses bermusik lama-kelamaan dapat mengahsilkan uang. Ketiga, yang lebih menyenangkan lagi adalah seluruh anggota yang bergabung sangat taat dalam ibadah, inilah yang membuat hati saya selalu merasa aman dan tentram selama menjadi anggota Grup el-Syamwel. 5. Soal: Apa manfaat mengikuti Grup Gambus el-Syamwel? Jawab: manfaat yang saya rasakan adalah kenyamanan dalam iman. Kenyamanan bermusik yang saya sukai sangat efektif manfaatnya jika di barengi dengan hal yang positif seperti melakukan pujian berupa sholawat secara otomatis hati juga ikut isa merasakan kebahagiaan. Jika hati sudah merasa bahagia sudah pasti orang lain juga bisa merasakan kebahagiaan tersebut. 6. Soal:Apa yang bapak ketahui tentang sholawat? Jawab: pada hakikatnya sholawat adalah pujian untuk Nabi. Saya memuji Nabi dengan sholawat karna ini adalah perintah Allah. Saya sering bersholawat karna Nabi Muhammad adalah mahluk yang termulya dimuka bumi yang eksistensinya sudah ada sebelum alam diciptakan. Sholawat yang dilantunkan akan menjadi wasilah mengharap keridhoan Allah SWT. Alasan lainya meneruskan dari slogan Rhoma Irama yang mengatakan bahwa “seni itu suci” menurut saya seni yang suci hanyalah seni musik yang bukan hanya disukai oleh masyarakat akan tetapi dapat memberi manfaat diakhirat kelak. 7. Soal: Daerah mana saja penampilan el-Syamwel diadakan? Jawab: kami selalu sering tampil di Jakarta dan sekitarnya. Namun jika diluar Kota kami terkadang pergi ke Sumatra, Padang, Sulawesi, Kalimantan,Gorontalo, Batulicin,Banjarmasin,Ambon, Jawa-tengah, Jawa-timur, Karawang yang masih area Indonesia dan sekitarnya. 8. Soal: Siapa yang selalu membantu dalam setiap penampilan Grup el-Syamwel? Jawab: Keluarga dan Seluruh team yang bergabung. 9. Soal: Lagu sholawat apa saja yang selalu dilantunkan dalam setiap penampilan? Jawab: Lagu yang sering kami lantunkan biasanya lagu Annabi shollu alaik, Alhamdulillah dan Asmaul-Husna. 10. Soal: Apa yang bapak ketahui tentang maqam? Jawab: Maqam adalah tangga nada yang digunkan untuk membuat sebuah irama yang indah. Kira-kira seperti itu menurut saya. 11. Soal: Maqam apa yang paling menyentuh hati bapak? Jawab: saya paling mneyukai maqam Hijaz 12. Soal: Apakah ada hubungan maqam Al-farabi dengan Grup Gambus el-Syamwel? Jawab: tentu saja ada. Alasanya karna isi lagu sholawat diiringi dengan maqam yang sesuai akan menimbulkan efek berbeda pada hari siapa saja yang mendengarkanya. Inilah mengapa kami menciptakan beberapa jenis maqam dalam setiap lagu dalam album elSyamwel. 13. Soal: Apa perbedaan el-Syamwel dengan Grup sholawat lain? Jawab: perbedaan yang sangat mendasar selama saya bergabung adalah Grup el-Syamwel hanya melantunkan lagu sholawat dan tidak mencapur ke jenis musik lain. 14. Soal: Apa hubungan sholawat dengan zikir? Jawab: pada hakikatnya sholwat itu memuji dan zikir itu mengingat tapi mempunyai tujuan yang sama, serta memiliki manfaat dari mengharap keridhoan Allah. Jadi hubungan antara keduanya bisa saling melengkapi. 15. Soal: Apa alasan Grup menggunakan penari sufi? Jawab: alasanya yang saya yakini karna penari sufi sebaga syiar untuk menambah energi yang ingin didapat. 16. Soal: Maqam apa yang biasa digunakan dalam penampilan Grup el-Syamwel? Jawab: maqam yang biasa digunakan seperti bayati, rast,dan jiharkah. 17. Soal: Siapa tokoh yang paling mempengaruhi Grup el-Syamwel? Jawab: tokoh yang paling berpengaruh adalah H. Hasan. Beliau menemani perjalanan karir el-Syamwel dari masih belum punya apa-apa hingga bisa sukses seperti sekarang ini. Tokoh kedua yaitu tokoh dari Tariqat naqsabandiyah yaitu syeh hisyam murid dari syeh nazim. Pengajian yang saya ikuti memberikan banyak makna salah satunya berkaitan dengan cinta. Saya menangkap isi dari cinta ini adalah Allah menilai segala usaha kita dari seberapa banyak kita berbuat kebaikan kepada sesama manusia. Tentu juga dari seberapa banyak kita mengingat Allah dan rosulnya, inilah yang menjadi tolak ukur manusia dapat keridhoa-Nya atau tidak. 18. Soal: berapa kali latihan diadakan ? Jawab: saya mengikuti latihan rutin pada awal terbentuk Grup sekali dalam seminggu. Setelah banyak jadwal yang harus kami ikuti akibatnya sangat menyita banyak waktu. Kendati demikian walaupun saat ini hanya dua kali dalam sebulan, grup masih melakukan latihan rutin. 19. Soal: Dimanakah latihan biasa diadakan? Jawab: saya selalu ikut latihan di kediaman ust Fadhlullah di Daerah Cilandak. 20. Soal: Lagu apa yag paling Bapak sukai? Jawab: saya selalu menyukai lagu Asmaul-Husna. 21. Soal: mengapa menyukai lagu Asmaul-Husna? Jawab: alasanya karna setiap saya membawakan lagu ini hati saya seakan terpedaya olehnya. Akibanya saya merasa khusyuk dan khidmat dalam hati. Nara Sumber Ttl Jabatan Waktu Pukul Tempat 1. : : : : : : Ahmad Syauqi Jakarta 12 januari 1984 Anggota Grup el-Syamwel Kamis 10-11-2016 12.00-13.18 Depok jawa barat. Soal : sejak kapan bapak bergabung dengan Grup el-Syamwel? Jawab: saya mengenal grup pada tahun 2008 2. Soal: melalui siapa bapak mengenal Grup el-Syamwel? Jawab: saya mengenal Grup dari teman sesama musisi musik. 3. Soal: apa motivasi bapak mengikuti Grup el-Syamwel? Jawab: motivasi saya mengikuti grup karna el-Syamwel memiliki aransemen yang menarik hati dan membuat hati saya tersentu oleh nada iramanya. 4. Soal: Apa latar belakang yang membuat bapak tertarik dengan Grup? Jawab: latar belakang saya tertarik karna saya ingin mengenalkan Nabi muhammad pada umat Islam. Serta mendorong semnagat ibadah kepada Allah SWT. 5. Soal: apa manfaat yang bapak rasakan mengikuti Grup el-Syamwel? Jawab: manfaat yang saya rasakan selain semangat dalam ibadah , sholawat juga bisa mendidik akhlak agar senantiasa mengindar dari perbuatan buruk. 6. Soal : Apa yang bapak ketahui tentang sholawat? Jawab: sholawat menurut saya bentuk syair yang berirama yang dilantunkan untuk memuji sang kekasih Allah. 7. Soal : apa yang bapak ketahui tentang maqam? Jawab:maqam adalah pembeda irama nada yang satu dengan yang lainya. Sholawat yang tercipta ada banyak berbagai jenisnya yang sudah pasti terdapat maqam mewarnai isi sholawat itu. 8. Soal : maqam apa saja yang biasa digunakan dalam tiap penampilan? Jawab: Grup kami berkarir di ranah maqam bayati dan hijaz. 9. Soal :Dimana biasa latihan diadakan? Jawab: saya biasa mengikuti latihan di kediaman Muhamaad Fadhlullah cilandak jakarta selatan. 10. Soal : berapa lama latihan dilakukan? Jawab: latihan dilakukan selama kurang lebih satu sampai dua jam. 11. Soal : Apa hubungan sholawat dengan zikir? Jawab: hubunganya adalah karna sholawat itu itu memuji dan zikir mengingat. Kesimpulanya jika kita sudah mengingat alangkah baiknya kita memuji terlebih dahulu, memuji yang kita lakukan bertujuan agar doa dan segala keinginan kita di kabulkan oleh Allah. 12. Soal : Mengapa harus memakai zikir? Jawab: menurut saya berzikir itu cara yang paling baik untuk mendekatkan diri kepada Allah. Berzikir sambil bermusik adalah hal yang paling menyenangkan jika dilakukan dengan khusuk. 13. Soal : Lagu apa yang paling menyentuh hati? Jawab: Menurut saya semua lantunan lagu menyentuh hati saya. Namun yang selalu mengetarkan hati hanya lagu Asmaul-husna. 14. Soal : apakah anggota wajib memahami maqam? Jawab: wajib. Alasanya agar mengetahi nada yang cocok dan menyesuaikan dengan syair yang berkaitan.