LEARNING ENGLISH (Ethnographic Studies at SMAN 81 East

advertisement
LEARNING ENGLISH
(Ethnographic Studies at SMAN 81 East Jakarta)
Rifari Baron
STIKOM PROSIA
Jl. Tegalan No.1E, Palmeriam, Matraman Jakarta Timur 13140
([email protected])
ABSTRACT
This research is aimed at analyzing learning and teaching process at Senior High School
(SMA) 81 East Jakarta in academic years 2013/2014. The research used a qualitative
approach. The research method is ethnographic methods. Tha data were collected through
observation, interview, and document analysis. The research analysis used Spradley’s
terms; domain, taxonomy, and componential analysis, then discovering cultural themes.The
research findings showed that 1) the purpose of English learning in SMAN 81 focused on
the acquisition of communicative competence; 2) Syllabus was developed by proportional
syllabus that emphasized the structure, functions, processes, and experience of language
acquisition; 3) Approaches, methods, and techniques used literacy approach based on
functional and interactional language theory and constructivism, humanism, behaviorism
and cognitive language learning theory; Meanwhile, 4) the evaluation of learning used were
written tests, performance tests, portofolios, and product or project.The results of this
research showed that the process of learning was effective and students can improve English
competence. In addition, the learning process was also well supported by students whom
were motivated to learn and the teachers were always eager to continue their innovation as
well as a means of learning self-sufficient.
Keywords: the English learning, qualitative and ethnography
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis proses pembelajaran
bahasa Inggris di Sekolah Menengah Atas Negeri 81 Jakarta Timur tahun ajaran 2013/2014.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi. Pengumpulan
data dilakukan melalui pengamatan, wawancara, dan kajian dokumentasi. Analisis data
dilakukan berdasarkan model analisis Spradley dengan menggunakan analisis domain,
taksonomi, komponensial dan analisis tema budaya.Temuan budaya menunjukan bahwa: 1)
bentuk tujuan pembelajaran diarahkan pada penguasaan kompetensi komunikatif; 2) Silabus
yang dikembangkan adalah silabus proporsional yang memberikan penekanan seimbang
pada struktur, fungsi, proses serta pengalaman memperoleh bahasa; 3) Pendekatan
menggunakan pendekatan literasi yang berdasarkan pada teori bahasa fungsional dan
interaksional serta teori belajar bahasa konstruktivisme, humanisme, behaviorisme dan
kognitivisme; 4) sistem penilaian yang digunakan antara lain; tes tertulis, tes penampilan,
portofolio, produk atau proyek.Hasil penelitian tentang proses pembelajaran bahasa Inggris
di SMAN 81 menunjukan sangat baik dan efektif dalam meningkatkan kompetensi dalam
penguasaan bahasa Inggris karena semua proses pembelajaran yang dilakukan dibuat
berdasarkan suatu perencanaan yang matang. Selain itu, proses pembelajaran yang baik
tersebut juga di dukung oleh siswa yang termotivasi untuk belajar dan para guru yang
senantiasa bersemangat untuk terus melakukan inovasi diri serta sarana pembelajaran yang
memadai.
Kata Kunci: Pembelajaran Bahasa Inggris, Kualitatif, Etnografi,
Pendekatan Literasi
184
Rifari Baron : Learning English.... (184 - 201 )
Bahasa merupakan gejala sosial
sebagai salah satu negara berkembang juga
digunakan
komunikasi
telah menetapkan kurikulum pendidikan
antarmanusia. Sebagai gejala sosial yang
untuk pelajaran bahasa Inggris sebagai
komunikatif,
membedakan
bahasa asing. Bahasa Inggris adalah salah
penggunaan bahasa berdasarkan tujuan
satu mata pelajaran yang wajib dan
komunikasi. Sebuah tindakan komunikasi
diajarkan pada semua tingkat pendidikan,
secara
mulai dari sekolah dasar sampai perguruan
yang
untuk
kita
perlu
prinsip
perbendaharaan
megacu
tanda,
kode,
kepada
dan
tinggi.
seperangkat aturan yang telah disediakan
Bahasa
Inggris
sebagai
mata
oleh sistem bahasa. Seperangkat aturan
pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah
tersebut
maupun
digunakan
di
dalam
proses
di
perguruan
komunikasi untuk menghasilkan pesan
pengajarannya
atau makna tertentu.
pengetahuan
yang
keterampilan
yang
Hal yang sama berlaku juga dalam
tinggi,
pun
maka,
membutuhkan
profesional
tepat.
dan
Kesuksesan
bahasa Inggris sebagai bahasa asing,yang
dalam proses belajar mengajarnya pun
pada masa-masa sekarang ini bahasa
tidak terlepas dari bagaimana seorang guru
Inggris merupakan salah satu bahasa
mengatur dan mengelola kelas serta
internasional yang digunakan sebagai
mengatasi berbagai kendala yang ada di
sarana komunikasi antara bangsa-bangsa di
dalam kelas.
seluruh dunia baik dalam situasi formal
Dalam
pembelajaran
bahasa
maupun informal. Di beberapa negara
Inggris di sekolah akan terlibat beberapa
seperti Amerika, Inggris, dan Australia,
komponen, yaitu: siswa, guru, materi,
berbicara bahasa Inggris sebagai bahasa
tujuan belajar dan lingkungan belajar
ibu mereka dan negara lain seperti
bahasa.(Kern, 2000) menyebutkan ada tiga
Singapura dan India, menggunakan bahasa
yang
Inggris sebagai bahasa kedua.
maupunguru.Ketiga peran tersebut adalah
Bahasa Inggris memiliki peranan
penting
dalam setiap aspek kehidupan
manusia, seperti bisnis, bidang akademik,
pariwisata,
dan
lain-lain.
Karena
harus
diperankan
oleh
siswa
kegiatan merespon (responding), merevisi
(revising) dan merefleksikan (reflecting).
peran siswa dalam (Richards dan
Rogers,
1992)
menyatakan
bahwa
peranannya yang sangat besar, bahasa
pembelajaran mengacu pada pemahaman
Inggris dipelajari di sebagian besar negara
bahwa semua tindakan yang dilakukan
sebagai bahasa asing. Negara Indonesia
anak berhubungan dengan konteks dan
Rifari Baron : Learning English.... (184 - 201 )
185
aktivitas
belajar
mengajar.
yang berasal dari keluarga yang harmonis
Siswamerupakan objek yang akan dikenai
dan memperhatikan kegiatan belajarnya,
proses pembelajaran dan yang diharapkan
berpotensi lebih berhasil dari pada siswa
mempunyai sikap dan kemampuan yang
yang berasal dari keluarga yang tidak
lebih baik setelah proses belajar mengajar
harmonis
selesai. Sementara guru dalam (Brian
kegiatan belajarnya. Demikian juga dengan
Tomlinson, 1998) merupakan kunci utama
siswa yang tinggal dalam lingkungan
perubahan pendidikan dan pengembangan
masyarakat yang baik, jujur, teratur dan
sekolah, baik sebagai fasilitator, sebagai
tertib diasumsikan akan lebih berhasil dari
informator, maupun sebagai pembimbing.
siswa yang tinggal dalam masyarakat yang
Sejalan dengan hal tersebut(Jeremy Harmer,
kacau balau. Lingkungan sekolah yang
1986) mengatakan bahwa ada tiga tahap
baik, teratur, fasilitas memadai dan guru-
yang disarankan dalam menilai sebuah
guru yang tanggung jawab akan memberi
materi ajar yang baik buat siswa yaitu:
hasil lebih baik dari pada lingkungan yang
seorang guru harus membuat catatan, guru
kurang baik.
dan
tidak
memperhatikan
harus berdiskusi dengan rekan sejawatnya,
Tujuan tersebut dapat terpenuhi
mendapatkan umpan balik dari siswa
bila pengajaran bahasa Inggris di sekolah
setelah siswa diberikan materi ajar dari
dapat
buku teks yang dipergunakan. Maka materi
keterampilan berbahasa yaitu mendengar,
ajar, dapat dipahami sebagai materi yang
berbicara, membaca dan menulis. Pola
harus disampaikan oleh guru kepada para
pengajaran seperti itu dapat terwujud jika
siswa dalam proses pembelajaran. Tujuan
berbagai komponen dalam pembelajaran
belajar merupakan sesuatu yang akan
seperti
dicapai
pembelajaran.
prosedur
dan
Lingkungan belajar yakni tempat dimana
kondusif
(Kumaravadivelu,
pembelajaran bahasa itu berlangsung.
Karenanya, sekolah diharapkan mampu
melalui
proses
Keberhasilan pembelajaran bahasa,
memadukan
metode,
empat
pendekatan,
lingkungan
aspek
desain,
kebahasaan
2006:16).
menciptakan pengajaran bahasa Inggris
juga ditentukan oleh faktor lingkungan.
secara
Farhan
disertasinya
sumber daya dan fasilitas yang dimiliki
lingkungan
seoptimal mungkin.
(2004:5)
mengemukakan
dalam
bahwa
kebahasaan adalah lingkungan bahasa
Inggris
yang
mendukung
seperti;
baik
dengan
memberdayakan
Berangkat dari deskripsi berbagai
faktor
penunjang
dalam
pelaksanaan
lingkungan keluarga, masyarakat dan
keberhasilan pembelajaran bahasa Inggris
lingkungan tempat siswa belajar. Siswa
di sekolah, peneliti memilih Sekolah
186
Rifari Baron : Learning English.... (184 - 201 )
Menengah Atas Negeri 81 sebagai latar
Championship tingkat Internasional di
penelitian dengan beberapa alasan.
Skotlandia. Sedangkan pada tahun 2012
Pertama, SMAN 81 merupakan
meraih peringkat pertama lomba Debat
sekolah menengah atas yang berhasil
Bahasa Inggris tingkat DKI Jakarta di
dalam pembelajaran bahasa Inggris tingkat
Universitas Atmajaya, peringkat pertama
sekolah menengah atas di Jakarta. Sesuai
dalam lomba English Debate tingkat DKI
dengan kutipan dari Panduan Pendidikan
Jakarta di SMAN 70.
SMAN 81 (2013-2014:59) SMA Negeri 81
Ketiga, selain itu juga, masih dalam
secara berturut-turut selama dua tahun
Panduan
terakhir (2011-2013) memperoleh prestasi
SMAN
yang membanggakan meraih peringkat
pembelajaran bahasa Inggris yang sangat
pertama Ujian Nasional di DKI Jakarta,
baik, baik itu budaya memiliki visi dan
yaitu dengan nilai rata-rata bahasa Inggris
misi belajar bahasa Inggris yang jelas,
8.50
budaya kerja keras, serius, dan aktif,
(2011-2012),
8.78
(2012-2013)
Pendidikan
81
(2013-2014:2)
menerapkan
disiplin
(program IPA), 7.98 (2011-2012), 8.00
budaya
(2012-2013) (program IPS). Selain itu juga
tambahan, budaya inovatif dalam strategi
prosentase lulusan diterima di PTN/PT
pembelajaran, budaya guru yang aktif dan
Luar Negeri empat tahun terakhir (2010-
proaktif,
2013) dengan prosentase 89, 92, 95, 98 dari
budaya pembumian bahasa Inggris di
hasil prosentasi tersebut terus meningkat
lingkungan sekolah, budaya menciptakan
dari tiap tahunnya.
semangat
budaya
mengikuti
budaya
menghargai
berkompetensi,
pelajaran
waktu,
budaya
Kedua, SMA Negeri 81 meraih
mengucapkan salam dalam bahasa Inggris
prestasi akademi dua tahun terakhir dalam
ketika berjumpa dan berpisah, maupun
berbagai lomba, namun penulis hanya
budaya pengembangan diri siswa secara
melaporkan prestasi lomba dalam bidang
terpadu.
studi bahasa Inggris. Adapun lomba-lomba
Melalui prestasi yang diperoleh
yang diraih oleh SMA Negeri 81 yang
siswa khususnya pada bidang studi bahasa
dikutip dari Panduan Pendidikan (2013-
Inggris, maka perlu adanya suatu usaha
2014:55) yaitu; pada tahun 2011 meraih
untuk mengadakan suatu penelitian tentang
peringkat pertama lomba English Debate
bagaimana penerapan pembelajaran bahasa
tingkat Nasional di Kementerian Budaya
Inggris yang dilakukan oleh guru bahasa
dan Pariwisata, meraih peringkat pertama
Inggris di sekolah ini. Agar mendapatkan
International
gambaran proses pembelajaran secara
School
Debating
Rifari Baron : Learning English.... (184 - 201 )
187
holistik, penulis melakukan penelitian
yang diperoleh manusia itu digunakan
dengan menggunakan metode ethnografi.
untuk
menginterpretasikan
dan
Berdasarkan uraian di atas, pokok
menimbulkan perilaku. Perilaku disini
masalah yang dibahas dalam penelitian ini
menurut (Spradley,1980) adalah perilaku
di fokuskan pada proses pembelajaran
subjek yang diteliti terutama guru dan
bahasa Inggris di SMAN 81. Pokok
siswa yang sedang terlibat dalam proses
masalah tersebut cukup luas, maka ada
belajar mengajar di dalam kelas.
beberapa subfokus yang akan di teliti
Dengan penelitian etnografi penulis
seperti: (1) tujuan pembelajaran bahasa
melakukan
Inggris di SMAN 81; (2) bentuk kurikulum
menjelaskan proses pembelajaran bahasa
(silabus) bahasa Inggris yang di gunakan;
Inggris di kelas yang terjadi di SMAN 81
(3) pendekatan, metode, dan teknikyang
Jakarta Timur. Untuk itu peneliti akan
dimanfaatkan guru dalam pembelajaran
melakukan kegiatan penelitian dengan
bahasa Inggris; (4) sistem penilaian yang
melakukan observasi, wawancara, serta
digunakan
kajian dokumen. Hal ini sesuai dengan
guru
dalam
pembelajaran
bahasa Inggris.
studi
dengan
mencoba
karakteristik penelitian kualitatif, yaitu
Secara
umum
ini
natural, deskriptif, penekanan proses,
bertujuan untuk memperoleh pemahaman
induktif, dan penekanan makna. Sifat
yang
natural adalah peneliti sebagai instrumen
mendalam
pembelajaran
penelitian
bagaimana
bahasa
Inggris
proses
yang
dilaksanakan di SMA N 81 Jakarta Timur.
dan
sumber
data
langsung.
Bersifat
deskriptif karena data yang dikumpulkan
akan berupa kata-kata atau gambar. Sifat
penekanan proses karena memang lebih
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian
pendekatan
ini
menggunakan
menekankan proses daripada hasilnya.
dengan
Bersifat induktif karena cara menganalisis
kualitatif
metodeetnografi
karena
akan
datanya
secara
induktif
dan
tidak
mendeskripsikan
karakteristik
suatu
termaksud membuktikan sebuah hipotesis.
kelompok atau masyarakat sebagai subjek
Sifat penekanan makna karena ingin
yang diteliti. Jadi penelitian ini mengkaji
menjelaskan situasi-situasi yang terjadi di
perilaku manusia dalam seting alamiah
dalam seperti melihat perspektif guru
yang dilihat dari perspektif budaya.
ketika menggunakan teknik atau metode
Spradley berpendapat bahwa etnografi
mengajar bahasa Inggris di dalam kelas.
cenderung menggambarkan budaya dan
aspek-aspeknya. Kemudian pengetahuan
188
Rifari Baron : Learning English.... (184 - 201 )
HASIL
tersebut berimplikasi pada unsur-unsur
Tujuan Pembelajaran Bahasa Inggris
yang terdapat dalam silabus haruslah berisi
Tujuan mempelajari bahasa Inggris
di
SMA
untuk
berbagai unsur pembelajaran yang dapat
berkomunikasi secara lisan dan tulis.
dijadikan pedoman untuk mewujudkan apa
Berkomunikasi adalah memahami dan
yang dimaksud oleh kurikulum kedalam
mengungkapkan
bentuk langkah-langkah untuk mencapai
perasaan,
Negeri
yaitu
informasi,
dan
pengetahuan,
81
hal-hal rinci dan operasional mengenai
pikiran,
mengembangkan
teknologi,
Kemampuan
ilmu
dan
budaya.
berkomunikasi
dalam
tujuan pembelajaran.
Pendekatan, Metode, dan Tehnik Guru
dalam Mengajar
pengertian yang utuh adalah kemampuan
Dalam proses pembelajaran metode
berwacana, yakni kemampuan memahami
mengajar yang dipakai dipraktikkan
dan/atau menghasilkan teks lisan dan/atau
oleh guru di SMAN 81 Jakarta adalah
tulis yang direalisasikan dalam empat
metode presentation, discussion, rote-playing
keterampilan
yaitu
simulation, project/takehome assignment,
mendengarkan, berbicara, membaca dan
lab work. Dengan menggunakan berbagai
menulis. Keempat keterampilan inilah
macam
yang digunakan untuk menanggapi atau
pembelajaran, siswa dan guru dapat
menciptakan wacana dalam kehidupan
termotivasi untuk lebih giat dan tidak
bermasyarakat. Oleh karena itu, mata
membosankan
pelajaran Bahasa Inggris diarahkan untuk
pembelajaran.Sementara
mengembangkan
pengajaran
berbahasa,
keterampilan-
metode
di
dalam
dalam
kelas
proses
proses
Itu,
mereka
dalam
selalu
keterampilan tersebut agar lulusan mampu
menggunakan bahasa Inggris sebagai
berkomunikasi
bahasa pengantar.
bahasa
dan
Inggris
berwacana
pada
tingkat
dalam
literasi
Berdasarkan pengamatan peneliti,
tertentu.
SMA Negeri 81 Jakarta melaksanakan
Silabus Pembelajaran
pembelajaran
Di SMAN 81 Jakarta Timur,
silabus
dengan
menggunakan pendekatan literasi yang
bertujuan untuk mempersiapkan siswa
mengajar yang berisi materi yang akan
untuk terjun ke dalam masyarakat modern.
diajarkan.
merupakan
Ini didasarkan atas teori bahasa, teori
skenario
belajar bahasa, dan tujuan pembelajaran
Silabus
untuk
sebagai
Inggris
pedoman
pedoman
dipandang
bahasa
juga
menyusun
pembelajaran danpenilaian. Pandangan
Rifari Baron : Learning English.... (184 - 201 )
bahasa yang dipedomani oleh informan.
189
kompetensi merupakan pengetahuan yang
Sistem Pnilaian
Temuan mengenai penilaian dalam
penelitian
pada
proses
dimiliki
pengguna
bahasa
mengenai
pembelajaran
bahasa tersebut, yang membedakannya
bahasa Inggris di SMAN 81 Jakarta selalu
dengan ferformansi (performance) yakni
memberikan penilaian terhadap siswa baik
aktualisasi bahasa (tindak tutur) dalam
pada aspek kognitif, psikomotor, maupun
konteks
afektif. Khusus untuk penilaian guru-guru
kompetensi menurut Hall dan Jones
di sekolah ini menerapkan penilaian
merupakan kumpulan keterampilan, sikap,
informal
dan
berkesinambungan
pada
sebenarnya.
pengetahuan
Sedangkan
yang
dapat
tugas/aktifitas di kelas dan pada pekerjaaan
didemonstrasikan oleh siswa yang berasal
rumah
dari pemahaman secara eksplisit dari hasil
(PR),
penilaian
mandiri
dan
penilaian bersama (guru dan siswa), serta
pembelajaran
penilaian produk (penilaian formalities
'Competencies
forrnatif).
behaviors,
yang
are
or
diharapkan
composite
knowledge
skills,
that
can
bedemonstrated by the learner and are
PEMBAHASAN
derived from explicit conceptualizations of
Tujuan Pembelajaran Bahasa Inggris
the desired outcomes of learning.
Tujuan
pembelajaran
bahasa
Pemahaman terhadap salah satu
Inggris di SMAN 81 secara umum adalah
elemen dasar dalam belajar bahasa khususnya
agar siswa dapat mencapai kompetensi
pemahaman
komunikatif. Kompetensi tersebut meliputi
kendala
kemampuan berkomunikasi dalam bahasa
menjamin bahwa sebuah program pengajaran
Inggris lisan dan tulisan guna membekali
bahasa akan berhasil dengan baik, tetapi
siswa
untuk
pengetahuan,
aspek-aspek
kendalanya
teknis
memang
dan
tidak
mendapatkan
ilmu
dengan memahami aspek-aspek teknis
mempersiapkan
siswa
semacam ini, para siswa dan guru
melanjutkan sekolah, dan pada akhirnya
diharapkan
mempersiapkan siswa untuk terjun ke
menyempurnakan proses pembelajaran yang
masyarakat.
akan membawa siswa ketujuan akhir yang
Seiring dengan perkembangan teori
dari masa ke masa, terbukti bahwa terdapat
perbedaan
lebih
mampu
diharapkan.
Selanjutnya,
Hall
dan
Jones
kompetensi
mengemukakan bahwa kompetensi berada
(competence) yang di definisikan oleh
pada suatu hirarki yang secara berurutan
Chomsky (1965) maupun Hall dan Jones
diawali dari pencapaian terendah ke yang
(1976). Chomsky berpendapat bahwa
lebih tinggi, yaitu sasaran (objective),
190
terminology
akan
Rifari Baron : Learning English.... (184 - 201 )
subkompetensi
(subcompetency),
sebagai keseluruhan program sekolah,
kompetensi (competence) dan tujuan (goal).
termasuk didalamnya bahan pelajaran
Ini dapat dijabarkan bahwa competency lebih
yang harus disampaikan kepada siswa
spesifik dari goal, subcompetency lebih
pada level tertentu. Oleh karena itu,
spesifik dari competency, dan objectives lebih
silabus harus berisikan keterangan dan
spesifik dari subcompetency.
penjelasan
Berdasarkan paparan diatas dapat
dikatakan
beberapa
bahwa
hal
setidaknya
yang
yang
lebih
rinci
dan
operasional mengenai berbagai unsur
terdapat
pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai
dengan
pedoman
berkaitan
untuk
menerjemahkan
dan
kompetensi yaitu kompetensi; 1) berkenaan
mewujudkan apa yang terkandung dalam
dengan kemampuan siswa melakukan
kurikulum kedalam bentuk seperangkat
sesuatu
pengajaran khusus sesuai dengan tingkatan
dalam
menjelaskan
didapat
berbagai
bagaimana
oleh
siswa
conteks,
belajar
yang
siswa.
nencapai
Pandangan terhadap silabus yang
kemampuan tertentu, 3) merupakan hasil
dipedomani guru-guru bahasa Inggris di
belajar
yang
SMAN 81 sejalan dengan definisi (Dubin
menjelaskan tentang hal-hal yang dilakukan
dan Olshtain, 1985)yang mengatakan "A
siswa setelah melalui proses pembelajaran,
syllabus is a more detailed and operational
dan 4) kemahiran siswa melakukan sesuatu
statement teaching and learning elements
harus didefinisikan secara jelas dan luas
which translates the philosophy of the
dalam suatu standar yang dapat dicapai
urriculum into a series of planned steps
melalui kinerja yang dapat diukur.
leading towards more narrowly defined
Silabus Pembelajaran
objectives at each level.
(learning
untuk
2)
outcome)
Silabus dipandang sebagai pedoman
Dari kutipan di atas, silabus dapat
bagi guru dalam melaksanakan kegiatan
dikatakan sebagai pernyataan yang rinci
belajar atau sebagai susunan sebuah mata
dan operasional tentang unsur-unsur
pelajaran yang akan dipelajari siswa
pembelajaran
dalam suatu periode tertentu. Pandangan
filosofi kurikulum kedalam rangkaian
yang
langkah-langkah
berbunyi
bahwa
silabus
yang
menerjemahkan
terencana
yang
merupakan pedoman bagi guru dalam
mengarah pada tujuan setiap tingkatan
melaksanakan
kelas secara lebih sempit dan rinci.
kegiatan
belajar
menunjukkan bahwa silabus merupakan
Pandangan kedua yang diyakini
bagian yang tak terpisahkan dari kurikulum
guru-guru bahasa Inggris bahwa silabus
Rifari Baron : Learning English.... (184 - 201 )
191
merupakan
susunan
sebuah
mata
mempertimbangkan beberapa hal yang
pelajaran yang akan dipelajari siswa
memang sudah tercantum di dalam
dalam satu periode belajar. Pandangan itu
kurikulum.
mengisyaratkan pengertian yang lebih
pembelajaran
sempit dibandingkan dengan pandangan
representatif dan dapat dipergunakan
pertama. Dalam hal ini, silabus yang
dalam berbagai situasi karena lebih
hanya dianggap sebagai susunan materi
bersifat fleksibel.
pelajaran yang harus dipelajari siswa
Pendekatan, Metode, dan Tehnik Guru
dalam suatu periode tertentu, merupakan
dalam Mengajar
Selain
itu,
silabus
yang
dibuat
cukup
bagian kecil dari keseluruhan program
Ketika guru akan mengajarkan
sekola yang tercatat dalam kurikulum
bahasa, maka terlebih dahulu guru harus
yang ada. Pengertian seperti itu juga
memahami falsafah pengajaran bahasa
diyakini oleh (Rodgers, 1989) yang
pada tingkatan teori, prinsip, dan prosedur.
mengatakan bahwa silabus itu merupakan
Menurut Anthony (dalam Brown,1994),
materi pelajaran ang harus diberikan
ada tiga bentuk konseptualisasi yang
kepada
disebut dengan pendekatan (approach),
siswa
pada
suatu
program
pengajaran tertentu.
metode (method) dan teknik (technique).
Pengembangan
silabus
bahasa
Pendekatan
merupakan
asumsi
Inggris di SMAN 81 bertujuan untuk
korelatif yang berkaitan dengan hakikat,
menyesuaikan bahan pelajaran dengan
pengajaran dan pembelajaran bahasa.
tujuan pengajaran yaitu; mengaitkan
Pendekatan
berfungsi
bahan pelajaran bahasa Inggris dengan
mendeskripsikan
bagaimana
materi
memperoleh pengetahuan tentang bahasa
lain,
pelajaran
menyesuaikan
bahasa
berkembangan
Inggris
dengan
seseorang
yang dipelajarinya.
pengetahuan.
Metode adalah realisasi praktis dari
Menyesuaikan bahan pelajaran dengan
sebuah pendekatan. Dengan demikian
tujuan pengajaran merupakan tujuan
metode merupakan rencana keseluruhan
utama dari pengembangan silabus bahasa
dalam penyajian bahan pelajaran dengan
Inggris di sekolah.
menggunakan prosedur tertentu dalam
Dari
ilmu
bahan
untuk
uraian
di
dapat
menerapkan jenis aktivitas, peran guru dan
disimpulkan bahwa penyusunan dan
pembelajar, materi pelajaran, serta model
pengembangan
silabus yang digunakan. Jadi, metode
silabus
atas
pembelajaran
bahasa Inggris di sekolah ini cukup
efektif
192
dilakukan
karena
meliputi berbagai prosedur dan teknik.
ingin
Rifari Baron : Learning English.... (184 - 201 )
Teknik bersifat implementasional.
untuk
melihat
bagaimana
Jadi, teknik merupakan cara atau aktivitas
menggunakan
khusus yang diterapkan di dalam kelas
konteks yang sebenarnya.
yang disesuaikan dengan metode dan
pendekatan.
Pada
bahasa
sebenarnya
tersebut
pengajaran
dalam
keterampilan
menyimak, guru dikelas lebih banyak
Pada dasarnya terdapat berbagai
menggunakan metode audiovisual yaitu
metode pembelajaran bahasa berdasarkan
dengan mendengarkan dialok dari tape
apa yang diyakini, diobservasi, dipahami
recorder atau menyimak dari tayangan
dan diinterpretasi oleh guru yang dapat
LCD yang materinya diakses dari internet
mengembangkan potensi dan membentuk
yang sudah tersedia di dalam kelas.Untuk
karakter siswa. Namun, sesungguhnya hal
kegiatan ini guru sering kali mengajar
tersebut
siswa di laboratorium bahasa dalam
dapat
disesuaikan
dengan
kebutuhan guru dan siswa. Hal ini selaras
mengajarkan
dengan pendapat (Nunan, 1994) tentang
Kegiatan ini mernang sangat diperlukan
analisis kebutuhan 'Need Analysis' yakni
karena mengingat bahwa keterampilan
program pembelajaran harus dirancang
mendengarkan bunyi-bunyi huruf tertentu,
sesuai dengan kebutuhan siswa dan
intonasi, penekanan atau jedah, hal ini
memiliki tujuan yang telah dirumuskan
sangat
sebelumnya secara jelas.
pembiasaan mendengarkan pengucapan
Fakta
dilapangan
menunjukkan
metode
Iangsung,
yaitu
diperlukan
menyimak.
untuk
kegiatan
ujaran dari penutur asing yang sebenarnya.
bahwa para guru lebih banyak dan dominan
menerapkan
keterampilan
Pada
membaca,
pengajaran
guru
paling
sering
penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa
menggunakan
pengantar
serta
scanning yang menekankan pada pembaca
menjelaskan materi atau bahan ajar kepada
untuk mendapatkan pemahaman teks serta
siswa. Selain itu guru bahasa Inggris juga
untuk mendapatkan informasi khusus atau
sering menggunakan metode terjemahan
tertentu. Selama pengamatan peneliti,
tata bahasa. Jadi penggunaan metode ini
penerapan teknik skimming and scanning
memang terjadi apabila ada beberapa hal
cukup efektif untuk menuntun siswa
yang
ketika
memberikan
teknik
keterampilan
skimming
dan
memerlukan
penjelasan
husus.
dalam menguasai teknik memahami
demikian,
pemakaian
bahasa
sebuah peragraf singkat, yang akhirnya
Inggris sebagai bahasa pengantar sangat
berkembang menjadi pemahaman sebuah
efektif karena sangat membantu siswa
wacana
Namun
Rifari Baron : Learning English.... (184 - 201 )
yang
terdiri
dari
beberapa
193
paragraph. Hanya saja teknik skimming ini
otonom dan mengkonstruk pengetahuan
kurang begitu efektif ketika teks bacaan
mereka sendiri, serta mencapai puncaknya
yang diberikan mengandung kalimat-
menghasilkan produk yang nyata.
kalimat yang cukup kompleks dengan
penggunaan kosa kata yang agak sulit.
Pada
pengajaran
keterampilan
Dalam hal ini (Larsen dan Freeman,
2000) berpendapat bahwa guru yang
menggunakan
metode
Iangsung
berbicara, guru selalu melibatkan semua
menginginkan para siswa agar mereka
siswa untuk aktif menggunakan bahasa
mampu
Inggris secara lisan melalui berbagai jenis
bahasa sasaran yang sedang dipelajari.
kegiatan seperti tanya jawab antara guru
Oleh karena itulah, siswa hendaknya bisa
dan siswa, antara siswa dan siswa, kegiatan
berpikir menggunakan bahasa asing yang
diskusi
sedang mereka tekuni.
kelompok,
monolog
atau
kegiatan
percakapan.
dialok,
Peneliti
berkomunikasi
Dari
uraian
menggunakan
di
atas
dapat
berpendapat bahwa kegiatan seperti ini
disimpulkan bahwa metode dan teknik
memang sebaiknya tetap bervariasi agar
guru bahasa inggris di kelas dalam
para siswa terdorong untuk tetap mau
kegiatan belajar mengajar keterampilan
menggunakan bahasa sasaran sebagai
berbahasa sangatlah bervariasi sesuai
bahasa komunikasi antar peserta diskusi.
dengan
Pada pengajaran menulis, kegiatan
pembelajaran
ditekankan
keadaan
siswa
serta
materi
ajarnya. Semua metode dan teknik yang
pada
digunakan bertujuan untuk membantu
keterampilan menulis kalimat, paragraph,
siswa agar mampu menguasai keempat
wacana,
keterampilan bahasa tersebut secara aktif.
serta
dilakukan
karangan
dengan
bebas
metode
yang
penugasan
langsung seperti pekerjaan yang berbasis
Sistem Penilaian
proyek/take home assignment. Model atau
Penilaian
merupakan
bagian
pendekatan pembelajaran yang relative
integral dari proses pembelajaran. Oleh
baru, yang menekankan belajar secara
karena
kontekstual
penilaian direncanakan bersama-sama
yang
melalui
kompleks.
kegiatan-kegiatan
Fokus
pembelajaran
itu,
teknik
dan
instrumen
dengan penyusunan silabus. (Linn dan
terletak pada konsep-konsep dan prinsip-
Gronlund,
prinsip inti dari suatu disiplin ilmu,
penilaian (assessment) sebagai suatu
melibatkan
cara
siswa
dalam
pemecahan
masalah dan kegiatan atau tugas bermakna,
untuk
1995)
mendefinisikan
mendapatkan
informasi
tentang kinerja siswa dan dilakukan
memberi kesempatan siswa bekerja secara
194
Rifari Baron : Learning English.... (184 - 201 )
bukan hanya dengan tes tertulis tapi juga
dengan tampilan tugas otentik.
Dalam
pembelajaran,
Setelah
pelaksanaan
suatu
penilaian, guru mengajak siswa untuk
guru
melakukan refleksi terhadap hasil yang
melakukan penilaian bersamaan dengan
dicapai masing-masing siswa. Penilaian
proses pembelajaran atau disebut dengan
dilakukan
on going assessment. Penilaian yang
berbagai cara yang dilakukan SMAN 81
dilakukan
Jakarta
bersifat
otentik,
artinya
dengan
yang
menggunakan
disebut
dengan
menilai apa yang diperoleh siswa saat
tertulis),
proses pembelajaran bahasa Inggris
product (produk), portfolio (portofolio),
berlangsung. Teknik penilaian yang
dan project.
digunakan direncanakan dan disusun
performance
(tes
(penampilan),
Pada indikator dalam silabus,
sesuai dengan tujuan belajar saat itu.
target
Hasil penilaian digunakan baik oleh guru
diharapkan dicapai siswa meliputi (1)
maupun siswa sebagai bahan refleksi.
kompetensi tindak bahasa (actional
Guru
competence)
dapat
efektivitas
mengetahui
tingkat
pembelajaran
yang
kompetensi
wacana
yaitu
(listening),
berbicara
menyimak
(speaking),
diselenggarakan dari penampilan siswa.
membaca
Siswapun dapat mengetahui tingkat
(writing). Kompetensi tindak bahasa ini
penguasaan
harus
dalam bahasa lisan disebut dengan
dikuasainya dari nilai yang dia dapatkan.
tindak tutur (speech act) dan dalam
Agar hasil penilaian betul-betul
bahasa tulis disebut retorika (rethoric);
obyektif
kompetensi
dan
melaksanakan
yang
transparan,
penilaian
guru
(2)
(reading),
yang
kompetensi
dan
pembentuk
menulis
wacana
melalui
(discourse markers) yang mengacu pada
beberapa tahapan. Sebelum penilaian,
kemampuan menerapkan unsur-unsur
guru akan menjelaskan tentang rubrik
piranti
atau kriteria penilaian kepada siswa,
situasi, struktur genre, dan struktur
kemudian guru mempersiapkan format
percakapan; (3) kompetensi kebahasaan
penilaiannya.
(linguistic competence) mengacu pada
kohesi,
koherensi,
konteks
Hal ini dimaksudkan agar siswa
kemampuan menerapkan dan memahami
mengetahui apa yang harus dicapai dan
unsur-unsur tata bahasa, kosa kata, lafal,
usaha apa yang harus dilakukan untuk
dan ejaan yang benar; (4) kompetensi
mendapatkan nilai yang baik.
sosiokultural
(sociocultural
competence) mengacu pada kemampuan
Rifari Baron : Learning English.... (184 - 201 )
195
menyatakan pesan dengan benar dan
selesai.
berterima
perbaikan
menurut
konteks
sosial
budaya yang terkait; (5) kompetensi
pada
keterampilan
strategi
kemampuan
menerapkan
berkomunikasi;
pada
guru
akhir
melakukan
kegiatan
dan
ditujukan kepada seluruh siswa.
strategis (strategic competence) yang
mengacu
Biasanya,
Penilaian menyimak (listening)
dan
dilakukan dengan tes tertulis dengan
berbagai
menggunakan rekaman kaset atau suara
(6)
sikap
guru,
dapat
pula
dengan
merespon
(attitude) mengacu pada rasa percaya
perintah lisan guru. Rubrik penilaian
diri
untuk
berupa kriteria nilai excelent bila siswa
meningkatkan keterampilan berbahasa
mengerti perintah guru dan langsung
dengan
berbagai
cara
strategi
melakukannya dengan benar, nilai good
belajar.
Dalam
proses
pelaksanaan
bila siswa memahami perintah guru tapi
dan
keinginan
penilaian
di
kompetensi
wacana
dalam
siswa
dan
kelas,
pembentuk
yang
keenam
masih berfikir dulu sebelum melakukan
kompetensi
tapi kegiatannya benar dan seterusnya.
disebutkan
di
atas
Dalam merespon rekaman dari kaset atau
tercermin dalam empat keterampilan
suara
bahasa
pertanyaan tentang informasi spesifik,
yang
meliputi
listening,
speaking, reading dan writing.
Dalam
menilai
guru,
siswa
dapat
menjawab
informasi umum, dan informasi rinci.
berbicara
Penilaian
berbicara
(speaking)
(speaking), unsur-unsur yang dinilai guru
dilaksanakan antara lain dengan teknik
adalah kelancaran (fluency), ketepatan
role play. Secara berpasangan siswa
pemakaian bahasa (accuracy), kosa
diberi peran tertentu untuk melakukan
kata, argumentasi, ekspresi, dan sikap
dialog yang bermakna. Guru dapat pula
(attitude). Nilai sikapditujukan pada
menggunakan teknik wawancara seraya
sikap siswa ketika tampil berbicara dan
menggunakan
sikap ketika mendengarkan siswa lain
seperti gambar atau realita. Siswa dapat
berbicara.
pula diminta untuk bermonolog di depan
Dalam penilaian speaking, apabila
media
teman-temannya.
yang
Untuk
sesuai
menilai
siswa melakukan kesalahan baik tata
keterampilan
berbicara
bahasa maupun lafal, guru tidak langsung
menggunakan
sistem
memberikan koreksi. Hal ini dilakukan
berjenjang dengan skala 0-5 terhadap
dengan pertimbangan agar siswa tidak
aspek-aspek
minder dan tetap percaya diri untuk dapat
ketepatan
menyelesaikan
penguasaan kosa kata (vocabulary),
196
percakapannya
hingga
kelancaran
tata
bahasa
guru
penskoran
(fluency),
(grammar),
Rifari Baron : Learning English.... (184 - 201 )
ketepatan ucapan (pronunciation), dan
yang meliputi penggunaan huruf besar
kemampuan berkomunikasi.
kecil, ejaan, tanda baca, dan kerapian
Penilaian
membaca
(reading)
tulisan
secara
dibagi menjadi dua yaitu membaca dalam
penilaian
hati (reading silently) dan membaca
penilaian produk.
nyaring
(reading
aloud).
Dalam
Di
writing
SMAN
keseluruhan.
Jenis
biasanya
81
adalah
jakarta,
guru
reading silently, tugas siswa antara
mengupayakan agar dalam satu tahun
lain
pelajaran siswa mengalami kelima jenis
dapat
menemukan
informasi
spesifik, informasi umum, informasi
penilaian
rinci, atau langkah-langkah retorika dari
kurikulum. Nilai performance didapat
teks yang mereka baca. Ketika membaca
siswa pada penilaian speaking, listening
nyaring (reading aloud), unsur-unsur
dan reading aloud. Nilai product dilihat
yang dinilai guru adalah intonasi
dari hasil karya pada penilaian writing.
(intonation),
Nilai
(pengucapan),
pronunciation
diterapkan
tuntutan
dengan
meminta siswa mengumpulkan seluruh
Penilaian reading silently berupa tes
hasil karya yang sudah dinilai dalam
tertulis, sementara reading aloud berupa
sebuah map dan dikumpulkan pada akhir
performance. Nilai keterampilan reading
semester. Tes tertulis (paper and pencil
adalah rata-rata nilai reading silently
test) didapat dari penilaian listening dan
dan reading aloud.
reading
menulis
sikap
portfolio
dengan
(attitude).
Untuk
dan
sesuai
menilai
(writing),
guru
keterampilan
menilai
isi
silently.
Penilaian
berbasis
project menuntut siswa untuk mencari
berbagai
sumber
agar
memiliki
(content), apakah isinya sesuai dengan
pengetahuan yang cukup banyak untuk
tugas
jugs
dapat menyajikan suatu project. Karena
kesinambungan dari setiap kalimat. Unsur
itu biasanya penilaian berbasis project
kedua yang dinilai adalah organisasi
hanya dilakukan satu kali dalam satu
tulisan (organization) terutama berkaitan
semester.
yang
diberikan
dan
dengan genre yang digunakan, dan yang
Produk atau hasil karya siswa
ketiga adalah bahasa (language) yang
akan dinilai dan diberi catatan oleh guru.
berkaitan dengan variasi pemilihan kosa
Kemudian dibagikan pada siswa untuk
kata dan pola kalimat. Sikap dalam
diperlihatkan dan diparaf oleh orang tua.
menulis adalah unsur keempat yang
Produk yang telah dinilai dan diparaf
dinilai. Sikap di sini mencakup mekanik
orang tua kemudian dipajang di dinding
Rifari Baron : Learning English.... (184 - 201 )
197
kelas.
Pemajangan
ini
untuk tertib administrasi dan tidak malas.
dimaksudkan agar siswa bangga akan
Dalam merencanakan dan melaksanakan
hasil karyanya dan mau bersikap terbuka
penilaian, guru nampak telah menerapkan
menerima kritik
dan masukan dari
prinsip-prinsip penilaian seperti yang
berbagai
(guru
dikemukakan oleh (Linn dan Gronlund).
pihak
hasil
karya
dan
teman-
Membuat 'deal’ dengan siswa
temannya).
Selain penilaian otentik yang
terintegrasi
dengan
kegiatan
sebelum pelaksanaan penilaian termasuk
penerapan
prinsip
pertama
yaitu
pembelajaran, ada pula ulangan blok
kejelasan tentang apa yang akan dinilai.
yang
Penerapan
diselenggarakan
pada
akhir
prinsip
tentang
semester. Di SMAN 81 Jakarta, ulangan
prosedur
blok untuk mata pelajaran bahasa Inggris
karakteristik keterampilan yang akan
dilaksanakan dengan menguji keempat
dinilai. Prinsip ketiga telah dilaksanakan
keterampilan yang diajarkan. Listening
dengan digunakannya prosedur penilaian
dilaksanakan dengan media kaset dan
yang beragam, serta mempertimbangkan
tape recorder, reading dengan paper and
keterbatasan
pen test dan performance, writing dengan
sebagai
produk dan speaking dengan melakukan
Penerapan prinsip kelima tampak pada
dialog dengan guru satu persatu. Dengan
digunakannya hasil penilaian sebagai
demikian waktu yang diperlukan bisa
bahan refleksi bukan saja bagi siswa tapi
mencapai enam jam pelajaran atau Iebih.
juga bagi guru dan orang tua.
Untuk pelaporan hasil penilaian,
di
samping
disesuaikan
setiap
penerapan
dengan
jenis
penilaian
prinsip
keempat.
Melaksanakan penilaian
untuk
kewajiban
keempat aspek keterampilan berbahasa
administratif dan dilaporkan pada Kepala
(listening, speaking, reading, writing)
Sekolah, guru harus melaporkan hasil
pada setiap jenis teks tidaklah mudah.
penilaian kepada orang tua minimal dua
Jumlah siswa perkelas yang besar, rubrik
bulan sekali dalam bentuk Lembar
penilaian yang rinci, dan alokasi waktu
Kemajuan Belajar Siswa. Pelaporan ini
yang terbatas, membuat guru harus
berdampak positif bagi orang tua, siswa,
benar-benar terampil dan menyediakan
maupun guru. Orang tua dapat memonitor
waktu
kemajuan belajar putra/putrinya sejak
dibutuhkan
untuk
awal
kesempatan
berlatih
sehingga
sebagai
telah
kedua
dapat
memberikan
tambahan.
Waktu
tambahan
memberikan
dan
memberi
dorongan dan perhatian pada siswa. Bagi
koresksi atau feedback pada setiap siswa
guru, sistem pelaporan ini memaksa guru
sebelum mereka dinilai, misalnya latihan
198
Rifari Baron : Learning English.... (184 - 201 )
untuk monolog/dialog dan mengoreksi
karakteristik siswa, waktu yang tersedia,
konsep tulisan siswa.
serta situasi dan kondisi lingkungan.
Dengan
adanya
silabus
guru
dapat
melaksanakan tugasnya lebih sistematis.
Kesimpulan
Secara khusus proses pembelajaran
Ketiga
pendekatan,
metode
dan
yang di laksanakan di SMAN 81 cukup
teknik yang dimanfaatkan guru dalam
berhasil, ini dapat dilihat dari beberapa
proses pembelajaran di kelas. Dalam
indikasi sebagai berikut:
pembelajaran bahasa lnggris pendekatan
Pertama tujuan pembelajaran bahasa
Inggris
diarahkan
kompetensi
strategis,
metode dan teknik merupakan salah satu
pada
penguasaan
unsur yang menentukan desain kegiatan
komunikatif
kebahasaan,
belajar yang dikembangkan guru dalam
sosiokultural,
dan
mengajar mata pelajaran bahasa lnggris
Prinsip-prinsip
sudah tepat, karenamempertimbangkan
pembelajaran bahasa dengan pendekatan
kemampuan siswa serta jenis kompetensi
literasi melibatkan interpretasi, kolaborasi,
berbahasa yang diajarkan. Secara umum
konvensi, pengetahuan budaya, pemecahan
pendekatan mengacu pada asumsi-asumsi
masalah
mengenai hakikat bahasa bagaimana
kompetensi
wacana.
aksional
Kedua silabus bahasa Inggris yang
pembelajaran
dikembangkan di SMAN 81 adalah silabus
Pembelajaran
fokus variabel atau disebut juga silabus
diterapkan
proporsional. Silabus ini memberikan
mengembangkan kemampuan berbahasa
penekanan yang seimbang kepada struktur
Inggris siswa yang dipadukan antara
bahasa, fungsi bahasa, dan proses atau
pembelajaran bahasa fungsional dan
pengalaman memperoleh bahasa. Tahapan
interaksional untuk menghasilkan bentuk
pengembangan silabus yang dilakukan
pembelajaran bahasa lnggris yang Iebih
adalah memahami kurikulum, membuat
menyentuh kebutuhan berbahasa siswa.
pemetaan, menyusun program tahunan dan
Berdasarkan
program semester, menyususn silabus
perludiintegrasikan
pembelajaran,
kisi-kisi
sehingga menghasilkan kegiatan belajar
membuat
rencana
yang menekankan pada aspek bagaimana
pembelajaran.
Silabus
bahasa lnggris digunakan sebagai alat
penilaian,
pelaksanaan
menyususn
dan
dikembangkan dengan cermat dan kreatif
bahasa
bahasa
guru
dilakukan.
lnggris
yang
kelas
yaitu
di
temuan
tersebut
sedemikian
rupa
komunikasi.
oleh guru dengan mempertimbangkan
Rifari Baron : Learning English.... (184 - 201 )
199
Keempat penilaian hasil belajar bahasa
Inggris
di
SMAN
81
dilaksanakan
kewajiban untuk memberikan pelayanan
individual personal kepada siswa.
bersamaan dengan proses pembelajaran
Secara umum dapat disimpulkan
dan bersifat otentik. Penilaian dapat berupa
bahwa pada dasarnya terdapat banyak
tes dan non tes. Teknik penilaian yang
fakor yang menjadi pendukung dan juga
digunakan antara lain, tes tertulis, tes
sekaligus penghambat proses pembelajaran
penampilan,
atau
siswa. Kinerja guru yang profesional, dukungan
proyek. Hasil penilaian yang dilaporkan
warga sekolah termasuk kepala sekolah dan
berupa
(listening),
staf tata usaha yang maksimal, serta
berbicara (speaking), membaca (reading),
kontribusi orangtua dan masyarakat yang
menulis
tinggi sangat berpengaruh terhadap hasil
portofolio,
nilai
produk,
menyimak
(writing),
dan
sikap.
Hasil
penilaian diinterpretasikan berdasarkan
acuan
kriteria
dan
secara
belajar siswa.
langsung
digunakan sebagai bahan refleksi oleh guru
DAFTAR PUSTAKA
dan siswa. Pelaksanaan penilaian yang
dilaksanakan secara sistematis mengarah
pada penguasaan kompetensi komunikatif
Brown, H. Douglas. Teaching by
Principles. Englewoods Cliffs :
Prentice Hall, 1994.
sebagai life skill. Di lapangan, pelaksanaan
otentik pada ke empat keterampilan
berbahasa seperti disebutkan di atas
mengalami
kendala
pada
terbatasnya
alokasi waktu. Alokasi waktu yang tersedia
untuk mata pelajaran bahasa Inggris di
SMA hanya empat kali empat puluh lima
menit
per
pembelajaran
minggu.
Melaksanakan
bahasa
Inggris
membutuhkan alokasi waktu yang lebih
banyak. Hal ini berkaitan dengan tiga
faktor yaitu: (1) banyaknya materi yang
harus dikuasai siswa; (2) pelaksanaan
sistem penilaian otentik untuk aspek
mendengarkan, berbicara, membaca, dan
menulis
200
pada kelas
besar; dan (3)
_______.Teaching by Principles, An
Interactive Approach to Language
Pedagogy. Engleewoods Cliffs:
Prentice Hall, 1994.
C. Richards, and Theodore S Rodgers.
Approach and Methods in
Language Teaching. London:
Cambridge University Press, 1992.
Farkhan, Muhammad. The Implementation
of
Communicative
Language
Teaching, 2004.
Hall, Gene E. dan Howard L. Jones,
Comhetency-Based Education: A
process for the Imhrovement Of
Education. New Jersey: Prentice
Hall, Inc., 1976.
Harmer, Jeremy.The Practice of English
Language
Teaching.
London:
Longman Grouh Limited 1986.
Rifari Baron : Learning English.... (184 - 201 )
Kern, Richard. Literacy and Language
Teaching.
Oxford:
Oxford
University Press, 2000.
Kumaradivelu, B., Understanding Language
Teaching: from Method to Postmethod.
New Jersey: Lawrence Erlbaum,
2006
Larsen, Diane and Freeman, Techniques
and Principles in Language
Teaching. New York: Oxford
University Press, 2000.
Linn, Robert L dan Norman E. Gronlund.
Measurement and Assessment in
Teaching. New Jersey: Englewood
Cliffs, 1995.
_______, Measurement and Assessment in
Teaching, 7thed.
Englewood
Cliffs : Prentice Hall, 1995.
Nunan,
SMAN 81. Panduan Pendidikan, Tahun
Pelajaran 2013-2014
Spradley,
James
H.
Participant
Observation. USA: Polt, Rinehart
and Winston,1980.
_______. Participant Observation. New
York: Polt, Rinehart and Winston.
1980.
Tomlinson, Brian. "Introduction" Materials
Development in Language Teaching.
Cambridge:Cambridge Utiiversity
Press, 1998.
_______. Material Development in
Language
Teaching.
Brian
Tomlinson (ed), Cambridge: CUP,
1998.
DavidTheLeamer-Centerd
Curriculum. UK: Cambridge 1994.
Rifari Baron : Learning English.... (184 - 201 )
201
Download