Ia Menolak Operasi dan Kemoembolisasi yang Gagal

advertisement
Ia Menolak Operasi dan Kemoembolisasi yang
Gagal
Goh memililki tumor di lobus kiri liver nya sebesar 6,3 x 8,9 cm. Ia pergi ke
Singapura dan melakukan CT-Scan dan mengkonfirmasikan keberadaan tumor di
liver nya. Dokter menyarakan Goh melakukan operasi untuk reseksi tumor di
livernya. Goh menolak operasi. Goh pergi ke China. Dan sekali lagi dokter
menyarankan untuk dioperasi. Goh menolak kembali. Bagaimanapun juga, ia
setuju untuk melakukan kemoembolisasi. Setelah terapi kemo, Goh kembali ke
indonesia. Sekitar satu bulan kemudian, ia kembali ke China untuk terapi kedua.
Tetapi, pada saat pemeriksaan, dokter memberitahu Goh kalau kemoembolisasi
yang dilakukan sebelumnya tidak efektif.
Ia Menolak Operasi dan Kemoembolisasi yang Gagal
Goh adalah seorang pria berusia 75 tahun dari Indonesia. Ia menjalani
pemeriksaan medis pada tahun 2008 dan dokter menemukan SGOT (AST)
meninggi, mengindikasikan ada sesuatu yang tidak beres di livernya. Goh
melakukan ultrasonografi dan hasilnya adalah terdapat tumor pada lobus kiri
liver nya sebesar 6,3 x 8,9 cm.
Powered by EasyFAQ by Joomla-addons.org
Goh kemudian ke singapura dan melakukan CT-Scan, dan dipastikan terdapat
tumor pada liver nya. Dokter menyarankan Goh melakukan operasi reseksi
tumor. Prosedur ini menghabiskan biaya S$20.000. Goh menolak operasi.
Setelah kembali ke Indonesia, Goh diberitahu tentang sebuah rumah sakit di
China. Goh pergi ke China. Sekali lagi dokter menyarankan untuk operasi. Dan
sekali lagi dokter menyarankan untuk dioperasi. Goh menolak kembali.
Bagaimanapun juga, ia setuju untuk melakukan kemoembolisasi. Ini
menghabiskan biaya sekitar 10.000 RM. Setelah terapi kemo, Goh kembali ke
indonesia. Sekitar satu bulan kemudian, ia kembali ke China untuk terapi kedua.
Tetapi, pada saat pemeriksaan, dokter memberitahu Goh kalau kemoembolisasi
yang dilakukan sebelumnya tidak efektif. Terapi lebih lanjut dibatalkan. Goh
kembali ke Indonesia dan mulai mengkonsumsi suplemen. Ia juga memonitor AST
nya secara reguler selain melakukan USG. Nilai AST dan ukuran tumor terus
meningkat. USG yang dilakukan pada 12 Maret 2009 (dibawah) mengindikasikan
tumor berukuran 9,7 cm x 8,0 cm.
Pada 22 Maret 2009, Goh dan putranya mencari kami untuk bantuan. Kami
mengirimkan Goh Full Blood Test dan meresepkan Capsule A , dan herbal
liver milik kami: Liver-P, Liver 2, dan LL Tea .
5 Dec. 08
13 Jan. 09
23 March 09
ESR
n/a
n/a
4
Haemoglobin
Powered by
EasyFAQ by
Joomla-addons.org
n/a
n/a
14.2
Platelet
n/a
n/a
223
Total biliburin
n/a
n/a
42
Alkaline phosphatase
n/a
68
68
SGOT /AST
262 H
699 H
451 H
SGPT / ALT
11
23
21
Powered by
EasyFAQ by
Joomla-addons.org
GGT
n/a
n/a
103 H
Alpha-fetoprotein
n/a
2.9
4.1
CA 125
n/a
n/a
6.6
{youtube}Cf00MbwZewY{/youtube}
Komentar:
Jika dilihat biasa saja, Goh tidak menunjukan gejala apapun. Ia terlihat sehat.
Tentu, tapi ia memiliki tumor pada livernya. Dokter berkata itu berbahaya dan
harus disingkirkan. Tetapi, coba dipikirkan. Ada pilihan pada kasus ini. Goh dapat
belajar bagaimana untuk hidup dengan tumor, dapat makan, tidur, dan bergerak
bebas tanpa masalah. Atau ia melakukan operasi. Tetapi apa efek dari operasi
yang dilakukan padanya setelah itu adalah yang menjadi pertanyaan. Kita perlu
untuk melihat dan mempelajari kasus di bawah ini:
1. Doris, berusia 46 tahun dan melakukan operasi untuk memindahkan tumor
Powered by EasyFAQ by Joomla-addons.org
di livernya di singapura. Ia melakukan kemoembolisasi. Dalam waktu 8 bulan ia
meninggal.
2. Sam, berusia 51 tahun, terdapat tumor berukuran 3,5 x 3,5 cm di livernya
dan dioperasi di Penang. Ia melakukan kemoembolisasi dua kali. Terapi ini tidak
berhasil. Hampir 5 bulan kemudian, nilai alpha-fetoprotein –nya mencapai
239.595,00. Dokter bedah tidak mau menemuinya lagi.
3. Suria, berusia 37 tahun dan melakukan operasi di Singapura untuk
mengeluarkan tumor pada livernya. Dokternya di Indonesia memberitahu ia
untuk melakukan operasi dan ia mungkin dapat hidup 10 tahun lebih lama.
Dokter bedah di Singapura berkata ia memiliki 98% kemungkinan. Tiga bulan
kemudian, Suria mengalami kekambuhan dan meninggal ketika akan melakukan
kemoterapi ke onkologis.
4. Pang, berusia 61 tahun. Ia memiliki tumor berukuran 5,2 x 5,3 x 6,5 cm pada
lobus kanan livernya dan kanker juga bermetastase ke paru-paru nya.
Berdasarkan kisah di atas, Goh adalah yang tertua diantara mereka semua. Ia
berusia 75 tahun dan tumor di livernya berukuran 9,7 cm x 8,0 cm, yang
terbesar diantara yang lain. Apa yang anda pikirkan, apa yang akan terjadi pada
Goh jika ia melakukan saran dari dokter bedah di Singapura dan China untuk
melakukan operasi?
Dalam kata pembukaan buku: Cared cured naturally yang ditulis Betty
Khoo, Chris menulis ini: Setelah satu dekade menolong pasien kanker, saya
sampai pada kesimpulan kecil ini: Semakin terpelajar anda atau semakin banyak
uang yang anda miliki, semakin tinggi kemungkinan anda akan mati karena
kanker! Kematian ini mungkin akibat dari terapi daripada penyakit itu sendiri.
Saya sering melihat bahwa dengan tidak melakukan apapun mungkin akan lebih
baik daripada melakukan sesuatu!
Ada juga yang berkata: Seorang manusia yang terpelajar tidak harus bijaksana,
seorang bijaksana tidak harus terpelajar.
Powered by EasyFAQ by Joomla-addons.org
Download