BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Ikan bawal yang berasal dari pasar tradisional tidak ada yang memenuhi syarat mutu total mikroba SNI 01-2719-1992 dengan rata-rata 7.01 log cfu/gram. Total mikroba ikan bawal dari pasar modern sebesar 6,47 log cfu/gram, dengan persentase sampel ikan yang memenuhi syarat mutu total mikroba SNI 01-2719-1992 adalah 28.57 %, rata-rata total mikroba ikan bawal antara kedua jenis pasar ini tidak berbeda secara signifikan. Sementra itu, total mikroba ikan kembung dari pasar tradisional juga tidak ada yang memenuhi syarat mutu total mikroba dengan rata-rata 6.79 log cfu/gram. Total mikroba ikan kembung dari pasar modern adalah 5.54 log cfu/gram dengan persentase sampel ikan yang memenuhi syarat mutu adalah 42.86 %, rata-rata total mikroba ikan kembung antara kedua jenis pasar ini berbeda secara signifikan. Total mikroba ikan gurami dari pasar tradisional juga tidak ada yang memenuhi syarat mutu total mikroba dengan rata-rata 6.96 log cfu/gram. Sedangkan, total mikroba ikan gurami dari pasar modern sebesar 5.65 log cfu/gram, dengan persentase jumlah sampel ikan yang memenuhi syarat mutu total mikroba adalah 42.86 %, ratarata total mikroba ikan gurami antara kedua jenis pasar ini tidak berbeda secara signifikan. Analisis terhadap 29 sampel, diperoleh empat sampel yang diduga positif Salmonella hingga tahap uji Chromogenic media. Hasil uji konfirmasi identifikasi API 20E menunjukkan bahwa dari empat sampel yang dianalisis terdapat tiga sampel yang positif Salmonella spp. sehingga tingkat isolasi Salmonella spp. dari 29 sampel yang dianalisis adalah sebesar 10,34%. Tiga isolat sampel teridentifikasi sebagai Salmonella spp. dengan id. 88.8%, 89.4%, dan 95.1% (excellent identification). Pada uji ketahanan Salmonella spp. terhadap proses pengukusan diperoleh hasil bahwa setelah 15 menit pertama pengukusan tidak ditemukan lagi Salmonella secara kuantitatif baik dengan atau tanpa penambahan bumbu. Namun secara kualitatif 71 pengukusan yang dilakukan tanpa penambahan bumbu masih mungkin terdapat Salmonella yang bertahan. Prediksi perhitungan terhadap waktu kematian bakteri Salmonella pada kedua perlakuan adalah 6.56 10-7 menit dengan asumsi bakteri Salmonella berada pada permukaan ikan dan suhu awal sejak pemasukkan ikan adalah 100oC. Pada penelitian ini, berdasarkan CFS (2007) kategori Satisfactory (<105 cfu/gram) untuk kualitas mikrobiologi ikan yang telah diolah (cooked) pada pengukusan ikan tanpa penambahan bumbu dicapai setelah ikan dikukus selama 30 menit yaitu sebesar 1.2 x 103 cfu/gram. Kualitas mikrobiologi pada 15 menit pertama pengukusan yang dicapai termasuk dalam kategori Acceptable (105 - <106 cfu/gram) yaitu sebanyak 1.7 x 105 cfu/gram. Sementara itu, untuk perlakuan dengan penambahan bumbu kualitas mikrobiologi ikan sudah mencapai kategori Satisfactory pada 15 menit pertama pengukusan yaitu sebesar 3.5 x 103 cfu/gram. Pengukusan hingga menit ke-90 pada kedua perlakuan mampu menurunkan jumlah total mikroba hingga mencapai <25 x 101 cfu/gram. Bahkan untuk perlakuan dengan penambahan bumbu nilai ini sudah dicapai pada 75 menit pertama pengukusan. Pada tahapan pengayaan selektif, media yang memiliki daya selektivitas yang baik terhadap hasil positif dugaan Salmonella pada uji biokimia adalah RV. Sementara untuk tahapan isolasi Salmonella media yang paling baik dalam menyeleksi bakteri bukan Salmonella adalah XLDA. B. SARAN Ditemukannya cemaran bakteri Salmonella spp. pada ikan baik yang berasal dari pasar tradisional maupun pasar modern menunjukkan perlunya upaya pemerintah daerah Bogor untuk lebih memperhatikan lagi terhadap sanitasi dan higienitas pada kedua jenis pasar tersebut dengan menerapkan standar-standar sanitasi dan higienitas tertentu demi meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat bogor. Dari segi kualitas mikrobiologis pengolahan ikan oleh masyarakat dengan cara pengukusan (ikan pepes) minimal dilakukan selama 30 menit. Namun perlu 72 dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap lama waktu pengukusan untuk mencapai kualitas organoleptik yang baik. Selain itu, perlu juga dilakukan penelitian lebih luas cemaran bakteri Salmonella terhadap jenis-jenis ikan lain terutama yang umum dikonsumsi masyarakat. 73