STRATEGI HUMAS DALAM MENSOSIALISASIKAN PROGRAM E-TOLL CARD PT JASA MARGA (Studi Kasus pengguna E-Toll Card di GTO Semanggi) Helen Olivia Universitas Satya Negara Indonesia Jalan Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan. No. 11 Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Prodi Ilmu Komunikasi ABSTRAK Jasa Marga adalah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang jasa tol di Indonesia, yaitu salah satunya PT Jasa Marga Wilayah Semanggi sebagai pelayanan jasa tol yang bertugas untuk melayani pengguna jalan tol dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mendorong peningkatan ekonomi. PT Jasa Marga juga selalu berusaha meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan dengan menciptakan produk layanan yang kreatif, handal dan berkualitas. Adanya masalah dan keluhan dari khalayk dari setiap daerah disampaikan ke humasnya, tentang keluhan kemacetan yang panjang dan bisa memakan waktu lama, proses pengembalian uang yang membutuhkan waktu, sehingga terjadi penumpukkan pengguna jalan tol. Hal ini lah menjadikan Humas PT Jasa Marga mensosialisasikan E-Toll Card bagi pengguna yang tunai dan dapat beralih menggunakan media non tunai. Pada penelitian ini menggunakan penelitian studi kasus. Informan yang diambil adalah pegawai humas dari Jasa Marga sebanyak 2 (dua) orang dan masyarakat 6 (enam) orang yang merupakan pengguna e-toll card. Dari hasil penelitiannya ditemukan bahwa motif pembayaran yang beralih dari tunai ke elektronik membutuhkan pendekatan yang beda, strategi yang dilakukan adalah kampanye, website, turun ke lapangan langsung, memberikan diskon pada tahap pertama pengisian e-toll card, serta melakukan publikasi secara internal (poster, dan flyer). Hambatan yang terjadi dalam sosialisasi ini meliputi hambatan afektif, konatif dan kognitif. Sehingga penelitian ini diharapkan agar lebih ditingkatkan kembali dalam hal sosialisasi dan promosi secara kontinyu, karena masyarakat sebagai pengguna ini tidak ada waktu untuk memperhatikan media yang ada, kemudian ditambahkan juga bekerjasama dengan lebih dari pihak yang bersangkutan. Dengan ini diharapkan kemacetan bisa teratasi dengan program e-toll card ini bagi masyarakat sebagai pengguna. Kata Kunci: Humas, Strategi Humas, E-toll Card ABSTRACT 51 Jasa Marga is a state-owned company engaged in toll road services in Indonesia, one of which is PT Jasa Marga Semanggi Area as a toll road service that is tasked to serve the toll road users and aims to improve the welfare of the community and encourage economic improvement. PT Jasa Marga also always strives to improve customer service by creating creative, reliable and quality service products. The existence of problems and complaints from audiences from each region submitted to his publicist, about the long congestion complaints and can take a long time, the process of refunding that takes time, resulting in stacking of toll road users. This makes Public Relations PT Jasa Marga socialize E-Toll Card for users who cash and can switch using non-cash media. In this research use case study research. The informants taken are public relations officer from Jasa Marga for 2 (two) people and 6 (six) people who are e-toll card users. From the results of his research found that the motive of payments that switch from cash to electronics requires a different approach, the strategy undertaken is campaigns, websites, down to the field directly, giving discounts on the first stage of charging e-toll cards, and publish internally (posters and Flyer). Barriers that occur in this socialization include affective, conative and cognitive barriers. So this research is expected to be more improved again in terms of socialization and promotion continuously, because the community as this user no time to pay attention to the existing media, then added also in cooperation with more of the parties concerned. With this expected congestion can be overcome with e-toll card program is for the community as a user. Keyword : Public Relations, Strategy of Public Relations, E-Toll Card 52 I. PENDAHULUAN sistem dimana tidak meilihat ruas Jasa Marga adalah perusahaan jalan yang diakui. BUMN yang bergerak di bidang jasa tol di Adanya masalah dan keluhan Indonesia, yaitu salah satunya PT Jasa Marga Wilayah Semanggi dari sebagai pengguna bertujuan untuk kesejahteraan jalan tol setiap daerah keluhan kemacetan yang panjang dan dan bisa memakan waktu lama, proses meningkatkan masyarakat dari disampaikan ke humasnya, tentang pelayanan jasa tol yang bertugas untuk melayani khalayk pengembalian serta uang yang mendorong peningkatan ekonomi. PT Jasa membutuhkan waktu, sehingga terjadi Marga juga selalu berusaha meningkatkan penumpukkan pengguna jalan tol. Hal pelayanan terhadap pelanggan dengan ini lah menjadikan Humas PT Jasa menciptakan produk layanan yang kreatif, Marga mensosialisasikan E-Toll Card handal dan berkualitas. bagi pengguna yang tunai dan dapat Menurut untuk Jasamarga mendukung pertumbuhan ekonomi, (2016) beralih gerak tunai. menggunakan media non Indonesia Sistem ini dilakukan dengan membutuhkan jaringan jalan yang asumsi mengurangi kemacetan saat handal. masuk Tugas utama jasa marga ataupun keluar gerbang adalah merencanakan, membangun, tol.Karena transaksi penggunaan uang mengoperasikan dan memelihara jalan tunai tol serta sarana kelengkapannya agar sembilan detik sedangkan dengan jalan tol dapat berfungsi sebagai jalan pembayaran elektronik secara online bebas hambatan yang memberikan transaksi pembayaran hanya cukup manfaat lebih tinggi daripada jalan tiga detik saja.Efisiensi enam detik ini umum bukan tol. PT Jasa Marga menjadi pertimbangan untuk terus memiliki dua sistem untuk jalan tol mengembangkan yaitu penggunaan transaksi elektronik di sistem tertutup dan sistem terbuka. Sistem tertutup merupakan memakan waktu dan durasi memperluas gerbang tol. sistem dimana menghitung biaya tol Upaya yang dilakukan oleh PT. sesuai dengan ruas jalan yang dilalui. Jasa Marga ini tidak berjalan dengan Sedangkan lancar. sistem terbuka adalah 53 Sementara penetrasi penggunaan kartu pembayaran menggantinya dengan uang tunai. elektronik di dalan tol dalam kota Lalu masalah selanjutnya yakni ruas tercatat lalu tol tertentu hanya bisa digunakan oleh mencapai 32,45%. Sedangkan transaksi kartu elektronik yang diterbitkan oleh pengguna untuk bank tertentu. cakupan wilayah nusantara baru 12 % Melihat pada Oktober kartu 2016 elektronik hal tersebut maka saja.Masih butuh kerja keras PT. Jasa penulis tertarik untuk meneliti strategi Marga untuk melakukan sosialisasi humas penggunaan kartu elektronik sebagai mensosialisasikan program e-toll card pengganti sistem tunai dalam wilayah GTO Semanggi. membayar tol. Meski sistem PT Jasa Marga pembayaran toll dengan elektronik II. TINJAUAN PUSTAKA online Komunikasi sudah berjalan kurang lebih Menurut sejak delapan tahun lalu sejak pertama kali diterapkan masyarakat transaksi elektronik komunikasi keluhan adalah salah satu kebutuhan yang penggunaan sangat fundamental bagi seseorang namun akan Shimp dalam online dalam hidup bermasyarakat. Manusia masih dapat menyampaikan keinginannya terjadi. melalui komunikasi sebagai wahana Beberapa permasalahan seputar sistem transaksi diantaranya masih aktualisasi elektronik saja diri serta proses berinteraksi dengan lingkungannya. banyak penguna yang salah masuk gerbang Menurut Wilbur tol, yang seharusnya pengguna masuk sebagaimana dikutip ke gerbang tol tunai yang terjadi Shimp kata komunikasi berasal dari malah masuk ke gerbang tol khusus bahasa latincommunis, yang berarti transaksi yang gunakan kartu atau "sama" sebaliknya. Padahal jika kendaraan common). Komunikasi dapat dianggap sudah terlanjur masuk ke dalam loket proses penciptaan suatu kesamaan akan sulit untuk mundur dan pindah (commonness) loket atau solusinya pinjam kartu pemikiran dengan penerima. mobil dibelakang dan 54 (dalam antara Schramm Terence bahasa atau A. inggris, kesatuan pengirim dan secara Lebih lanjut Pareno dan Sam langsung (tatap muka) ataupun melalui media, seperti Abede, komunikasi merupakan proses surat penyampaian pesan dari seseorang majalah, individu kepada Pemahaman komunikasi sebagai (komunikan). proses searah sebenarnya kurang (komunikator) individu lain (selebaran), radio, bila surat atau kabar, televisi. Komunikasi adalah suatu transaksi, sesuai diterapkan proses simbolik yang menghendaki komunikasi orang-orang mengatur lingkungannya tidak terlalu keliru bila diterapkan dengan membangun hubungan antar pada komunikasi publik (pidato) sesama manusia, melaui pertukaran yang tidak melibatkan tanya jawab. informasi, untuk menguatkan sikap a. Carld R. Miller: komunikasi tatapmuka, pada namun dan tingkah laku orang lain, serta adalah berusaha mengubah sikap dan tingkah memungkinkan laku. (komunikator) menyampaikan Sesuai masalah dengan yang telah rumusan proses seseorang rangsangan (biasanya lambing- disampaikan lambang sebelumnya yakni, strategi humas PT. verbal) untuk mengubah perilaku orang lain. Jasa Marga dalam sosialisasi e-toll card b. Theodore M. Newcomb: seiap di GTO Semanggi. Ada baiknya kita tindakan memahami dipandang komunikasi yang sebagai komunikasi sebagai suatu tindakan satu arah dan interaksi dua transmisi informasi terdiri dari arah rangsangan yang diskriminatif yang dikemukakan oleh Mulyana. dari sumber kepada penerima. 1. Komunikasi sebagai tindakan satu arah 2. Komunikasi sebagai interaksi Suatu pemahaman Pandangan ini menyertakan komunikasi sebagai penyampaian komunikasi dengan suatu proses pesan searah dari seseorang (atau sebab-akibat atau aksi-reaksi, yang lembaga) arahnya kepada seseorang (sekelompok orang) lainnya, baik bergantian. Seseorang menyampaikan pesan, baik verbal 55 atau nonverbal, kemudian orang berfungsi sebagai peta jalan yang pertama hanya bereaksi lagi setelah menunjukkan saja, menrima respon atau umpan balik melainkan dari orang kedua, dan begitu bagaimana taktik operasionalnya. seterusnya.Pandangan menyatakan harus arah menunjukkan ini bahwa komunikasi Menurut Mintzberg, lima (5) adalah proses yang dinamis yang kegunaan dari kata strategi yaitu secara sebuah sinambungan mengubah rencana suatu diinginkan secara pihak-pihak yang berkomunikasi. tindakan Berdasarkan pandangan ini, maka sadar, sebuah cara yang dimaksudkan orang-orang yang berkomunikasi untuk mengecoh lawan, sebuah pola dianggap dalam sebagai komunikator yang dimana rangkaian tindakan, sebuah yang secara aktif mengirimkan dan posisi yang menempatkan organisasi menafsirkan saat dalam sebuah lingkungan dan sebagai mereka bertukar pesan verbal dan perspektif dimana suatu cara yang atau pesan non verbal. terintegrasi dalam memandang dunia. Dari pesan.Setiap pengertian-pengertian Strategi komunikasi antara berbagai mengenai tersebut dipahami bahwa tingkat komunikasi ialah upaya yang sitematis konsisten. Seringkali terjadi keputusan dan memiliki motivasi yang dilakukan strategi yang dibuat pada tingkat- manusia tingkat (komunikator) untuk dalam yang organisasi berbeda harus kurang menyampaikan pernyataanya melalui dipahami. Oleh karena itu, peran media kepada manusia lain secara spesialis PR adalah untuk memastikan simultan dan timbal balik. bahwa konsistensi diterapkan secara menyeluruh, yang oleh politisi inggris Strategi Peter Mandelson disebut sebagai “on Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan manajemen (planning) dan (management) untuk message” mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk mencapai tujuan itu, strategi tidak 56 Humas 1. Sasaran Definisi Humas, yang diambil 2. Kegiatan Relations, Yang disadur Ruslan : Relations management of adalah publik internal dan publik eksternal dari The British Institute of Public 1. “Public humas humas adalah komunikasi dua arah timbal balik. activity is communications Menurut Rumanti ada point between an organization and its public penting mengenai humas : 2. “Public Relations practice is deliberate, 1. Kesuksesan humas terletak pada planned and sustain effort to establish apakah organisai dan produk atau and maintain mutual understanding jasanya diakui dan diterima oleh between publik. an organization and its public”. 2. Humas secara mengadakan Sedangkan menurut Jefkins bentuk komunikasi menerus komunikasi ataupun publik internal. yang 3. Humas merupakan instrument terencana, baik itu ke dalam maupun dalam manajemen yang ke kontinu luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayak dalam rangka 4. Informasi berlandaskan pada saling pengertian. ada memberikan secara informasi kepada kelompok publik terkait. mencapai tujuan-tujuan spesifik yang Meskipun atau dialog dengan publik eksternal dalam Daniel Yadin humas adalah semua terus organisasi perbedaan terhadap penekanan pada unsur-unsur pokok mengenai dan apa peraturan tanggungjawab yang dilakukan organisasi. dalam setiap definisi humas, namun 5. Humas merupakan fungsi secara umum pada humas melekat manajemen, yang didasarkan pada dua aspek yang hakiki yang tidak bisa analisis terhadap pengaruh yang tidak ada. Apabila tidak ada kedua kuat dari lingkungannya.Apa efek aspek tersebut maka nama lembaga dan dampaknya terhadap publik atau nama kegiatan tersebut bukanlah internal atau eksternal, peraturan humas. Kedua aspek tersebut adalah yang sebagai berikut : perencanaan yang nyata untuk 57 setelah diolah menjadi direalisasikan demi keuntungan produk yang menjadi perhatian kedua belah pihak. sasaran khusus”. Maksudnya sasaran khusus disini adalah yang Strategi Humas disebut Menurut Ahmad S. Adnanputra publik sasaran (target publik). yang dikutip oleh Ruslan (2006:134) b. Komponen sasaran yang pada batasan pengertian strategi humas strategi humas berfungsi untuk adalah “alternatif optimal yang dipilih mengarahkan ketiga kemungkinan untuk tersebut kearah posisi atau dimensi ditempuh guna mencapai tujuan humas dalam kerangka suatu yang rencana humas”. Sebagaimana yang berfungsi menciptakan iklim yang kita ketahui humas bertujuan untuk kondunsif dan mengembangkan menegakan tanggung jawab serta partisipasi dan mengembangkan menguntungkan. Humas suatu “citra yang menguntungkan” antara bagi organisasi atau perusahaan, atau masyarakat produk barang dan jasa terhadap para sasaran) untuk mewujudkan tujuan stakeholders sasaran yang terkait yaitu bersama. publik internal dan eksternal. Adapun pejabat Fungsi humas (khalayak dan sebagai tersebut dapat tahap-tahap kegiatan strategi humas : diwujudkan a. Komponen pendekatan atau strategi humas : adalah yang sasaran, stakeholder umumnya dan mempunyai publik melalui 1. Strategi kepentingan aspek-aspek operasional: melalui pelaksanaan program humas yang yang sama. Sasaran utama tersebut dilakukan secara struktural dan formal yang kemasyarakat, melalui mekanisme dipersempit upaya sosial cultural dan nilai-nilai yang dilandasi berlaku dimasyarakat dari opini segmentasi “seberapa menyandang melalui yang jauh sasaran opini dengan pendekatan itu publik atau kehendak masyarakat, bersama, artinya humas mutlak bersikap potensi, polemik dna pengaruhnya atau bagi mendengar, dan bukan sekedar masa depan organisasi, lembaga, nama perusahaan dan 58 berkemampuan untuk mengenai aspirasi yang ada memasyarakatkan didalam masyarakat yang dianut. 2. Pendekatan edukatif: persuasive fungsi humas misi instansi yang diwakilinya agar diterima dan dan adalah mendapat dukungan masyarakat, dan dari untuk menciptakan komunikasi dua arah memperoleh opini publik serta (timbal balik) dengan menyebarkan perubahan sikap yang positif bagi informasi dan organisasi kepada kedua pihak understanding). publiknya mendidik yang dan penerangan, bersifat belah pihak (mutual memberikan maupun Sosialisasi dengan Sosialisasi adalah sebuah proses melakukan pendekatan persuasif, agar tercipta saling pengertian, pemahaman atau transfer kebiasaan menghargai, pemahaman, toleransi atau aturan dan lain sebagainya. generasi ke generasi lainnya dalam 3. Pendekatan humas: tanggung menumbuhkan tanggung jawab sosial nilai dan dari satu sebuah kelompok atau masyarakat. sosial sikap Jenis sosialisasi bahwa Berdasarkan tujuan dan sasaran yang hendak jenisnya, dicapai tersebut bukan ditunjukkan sosialisasi untuk sosialisasi primer (dalam keluarga) mengambil sepihak dari keuntungan pihak (masyarakat), dan sasarannya namun dibagi sosialisasi menjadi sekunder dua: (dalam masyarakat). Menurut Goffman kedua untuk proses tersebut berlangsung dalam memperoleh keuntungan bersama. institusi total, yaitu tempat tinggal dan 4. Pendekatan kerja sama: berupa yang tempat bekerja. Dalam kedua institusi harmonis antara organisasi dengan tersebut, terdapat sejumlah individu berbagai kalangan, baik hubungan dalam situasi yang sama, terpisah dari kedalam (internal relations) maupun masyarakat luas dalam jangka waktu hubungan kurun membina relations) hubungan eksternal untuk (eksternal tertentu, bersama-sama menjalani hidup yang terkukung dan meningkatkan diatur secara formal. kerjasama. Humas berkewajiban 59 masuk dalam bangunan hijau karena Tipe sosialisasi setiap kelompok mengikuti tahap pembangunan hijau masyarakat mempunyai standar dan dari pemilihan bahan kertas menjadi nilai yang berbeda. Perbedaan standar daur ulang. E-toll card adalah kartu dan nilai pun tidak terlepas dari tipe prabayar contactless smartcard yang sosialisasi yang ada. Ada dua tipe diterbitkan oleh Bank Mandiri bekerja sosialisasi sama dengan operator tol. Saat ini tersebut adalah sebagai berikut : operator tol yang telah bekerjasama a. Formal: sosialisasi tipe ini terjadi yaitu melalui lembaga-lembaga Jasa Marga, Cipta Marga yang Nusaphala Persada, Marga Mandala ketentuan Sakti dan Jalan Tol Lingkar Luar yang berlaku dalam negara, seperti Jakarta (JLJ). E-toll card digunakan pendidikan untuk transaksi pembayaran tol dan berwenang menurut disekolah dan pendidikan militer. selanjutnya dapat digunakan untuk b. Informal: sosialisasi ini terdapat dimasyarakat pergaulan atau transaksi diluar merchant toll. dalam e-toll card bagi bersifat pemegang kartu adalah kekeluargaan, seperti antara teman, pengganti uang tunai, sahabat, sesama anggota club dan pembayaran kelompok-kelompok sosial yang dibandingkan dengan menggunakan ada di dalam masyarakat. cash, dan dapat digunakan untuk Terkait yang Manfaat dengan sosialisasi, transaksi toll di sebagai transaksi lebih luar cepat merchant toll strategi humas dalam mensosialisasi e- (Indomaret, SPBU, beberapa merchant toll card ini harus disesuaikan dengan F&B, dsb). perencanaan atau cara yang bertujuan untuk mensosialisasikan kepada Meskipun begitu, e-toll card khalayak. memiliki kelemahan secara ekonomis, yaitu jika dalam waktu 12 bulan (1 E-Toll Card tahun) kartu tidak digunakan untuk Jika diamati dari ruang lingkup transaksi teknologi hijau, e-toll dalam hal ini isi ulang ataupun pembayaran, pemegang kartu akan 60 dikenakan biaya administrasi Rp. 10 memo dan dokumen resmi lainnya. ribu (dapat berubah sesuai ketentuan Fokus Penelitian yang berlaku) pada saat pengaktifan Fokus kembali (Bank Mandiri, n.d). pada penelitian ini e-toll, adalah motif, strategi dan hambatan- pengguna jalan tol cukup melintasi hambatan humas PT Jasa Marga dalam gerbang tol otomatis bertanda e-toll. mensosialisasikan Setelah terdengar bunyi bip-bip on diwilayah Semanggi. Dengan layanan e-toll card board unit (OBU) yang terpasang Sumber Informan dikaca depan palang pintu, gardu tol pun akan terbuka dan Informan yang diambil adalah transaksi pegawai selesai. Jika pemegang humas sebanyak kartu 2 dari (dua) Jasa Marga orang dan melakukan komplain di gerbang tol, masyarakat 6 (enam) orang yang petugas tol melakukan pencetakan merupakan pengguna e-toll card. histori transaksi, dengan melihat data tanggal dan jam transaksi. Teknik Pengumpulan Data Jika Teknik pengumpulan data yang terdapat pendebetan dalam waktu tidak lama, petugas dapat melakukan digunakan penggantian wawancara. untuk kelebihan adalah observasi Wawancara peneliti ini dan yang pendebetan tersebut berdasarkan petty digunakan adalah cash yang tersedia (Bank Mandiri, n.d) pedoman untuk membantu penelitian masalah tetap berada pada jalur yang sudah dibatasi. Adapun juga observasi III. METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan dengan menggunakan yang observasi mendalam. digunakan adalah metode penelitian kualitatif, artinya data yang Teknik Analisis Data dikumpulkan bukan berupa angka- Analisis data adalah proses angka, melainkan data tersebut berasal dari naskah wawancara, mencari catatan dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari lapangan, dokumen pribadi, catatan 61 hasil wawancara, catatan lapangan, pengemudi dan gerbang tol masih saja terjadi. dokumentasi, mengorganisasikan dengan data cara salah masuk kedalam 2. Strategi kategori, menjabarkan ke dalam unit- Humas dalam mensosialisasikan E-toll card unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, yang Strategi memilih mana yang humas dalam penting dan yang akan dipelajari dan mensosialisasikan e-toll card ini membuat sehingga adalah melalui kampanye turun ke mudah dipahami oleh diri sendiri lapangan seperti pada saat antri maupun orang lain. masuk kesimpulan tol. komunikasi Humas dengan dalam mensosialisasikan E-toll card tol yang terbuka dengan pers mensosialisasikan Dipahami bahwa perubahan pembayaran adanya pengguna e-toll card, kerjasama IV. HASIL PENELITIAN 1. Motif Kemudian menginformasikan awalnya dalam e-toll card, ke dalam website jasa marga, pemasangan tunai lalu berganti menjadi sistem spanduk elektronik adalah sebuah kebijakan diletakkan disetiap GTO. Bilboard yang dibuat oleh PT. Jasa Marga ini pusat. pemberitahuan agar pengguna e- Kebijakan tersebut akan mengalami konsekuensi- konsekuensi. Salah toll satunya yang terjadi. dibuat card bilboard bertujuan mengetahui yang untuk cara penggunaannya. permasalahan salah masuk GTO seperti serta Takshow yang melibatkan Idealnya sumber internal juga yang secara struktural harusnya bagian bekerjasama dengan media cetak humas mampu memetakan dan dan bertanggung jawab akan masalah membuka telepon interaktif bagi optimalisasi sosialisasi hal ini dari masyarakat sebagai penggunanya. awal. Namun permasalahan media elektronik serta faktanya Publikasi ke internal juga mengenai dilakukan oleh humas Jasa Marga ini, dengan memberikan informasi 62 dalam bentuk poster dan flyer Hambatan-hambatan yang disebarkan ditempat strategis. itu Pemberian diskon bagi pengguna meliputi dari aspek kognitif, afektif pertama juga menjadi daya tarik dan masyarakat sebagai pengguna dan berupa kurangnya pengetahuan dari ini sebagai strategi awal untuk masyarakat sebagai pengguna tentang menarik kelebihan massa bahwa dengan konatif. Hambatan dan kognitif keuntungan menggunakan e-toll card ini lebih menggunakan e-toll card. Hambatan banyak menguntungkan dari sisi afektif waktu dan biaya. kurangnya merupakan akibat sebagian dari masyarakat belum mau beralih dari pembayaran 3. Hambatan-hambatan tunai menjadi pembayaran non tunai. dalam mensosialisasikan E-toll card Penggunaan elektronik ini Hambatan konatif disebabkan karena kartu terlalu kebiasaan banyak kendala yang dihadapi, yang masyarakat cukup lama menggunakan tunai terlalu dalam hal pembayaran tol, sehingga panjang antrian yang disebabkan masyarakat sebagai pengguna masih pengguna lupa membawa kartu enggan elektronik padahal salah masuk mereka untuk beralih ke e-toll card. untuk membuang waktu antrian, kemudian masih pengguna yang belum cek nominal sehingga antrian semakin panjang. Petugas V. KESIMPULAN layanan tol hanya memberikan Kesimpulan saran kartu 1. Program sosialisasi yang dilakukan pengguna oleh Humas PT Jasa Margaadalah untuk elektronik meminjam di belakangnya. Disinilah hanya per- bersifat promosi lewat masalahannya karena tidak semua stiker, billboard, website dan turun informasi langsung ketika terjadi kemacetan yang diberikan oleh berkepanjangan. pihak Humas dan petugas tol diterima dengan 2. Dengan adanya penggunaan e-toll baik.Sehingga card butuh sesuatu yang baru. 63 ini diharapkan dapat meringankan mengurangi kemacetan dan penggunaan cash Mulyana, Dedy. Komunikasi money dengan pihak petugas. 2005. Suatu Ilmu Pengantar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Pareno, Sam Abede..2005, Saran Komunikasi 1. Harus ada promosi dalam bentuk Praktek. Surabaya : Papyrus iklan dandibuatkan dalam versi : Kuliah Pengantar Rumanti, Maria Assumpta, dan 2005, film singkat yang menunjukkan Dasar-dasar Public Relations Teori mudahnya dan Praktek. Jakarta : Grasindo. penggunaan kartu elektronik.Biasanya bisa dilakukan Shimp, Terence A., 2003, Periklanan di youtube dan TV. Bisa juga Promosi membuat jingle yang berbunyi Komunikasi Pemasaran Terpadu. “Mau cepat dan mudah?” E-Toll Jakarta : Erlangga. Aspek Tambahan Card aja”. Dengan adanya jingle, Sugiyono, 2007, Metode Penelitian ketika ingin menggunakan toll Kualitatif dan R&D, ALFABETA, maka akan terlintas untuk membeli Bandung kartu e-toll. 2. Melakukan pihak Yadin, Daniel.2002, Public Relations: wawancara Bank dengan Mandiri Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga. agar mengevaluasi sistem yang lebih Internet : banyak http://economy.okezone.com/read/2 3. Lebih banyak melakukan promosi- 014/12/16/320/1079916/transaksi-e- promosi dan melibatkan unit-unit toll-di-tol-jasa-marga-hanya-3-detik lain dan seluruh petugas GTO. http://www.tribunnews.com/metrop olitan/2016/10/28/mulai-1VI. DAFTAR PUSTAKA november-2016-bayar-tol-wajib- Effendy, Onong Uchana, 2009, Human gunakan-e-toll Relations & Public Relations, CV http://dev.jasamarga.com/produk_d Mandar Maju, Bandung an_layanan/layanan-transaksi/ 64 http://www.jasamarga.com/annual_r eport/ar2008/indonesia/38.html 65