bahan kuliah prinsip-prinsip perdagangan dunia (gatt

advertisement
BAHAN KULIAH
PRINSIP-PRINSIP PERDAGANGAN DUNIA
(GATT/WTO)
Prof. Sanwani Nasution, SH
Dr. Mahmul Siregar, SH.,M.Hum
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
SEKOLAH PASCASARJANA USU
MEDAN
2009
PRINSIP-PRINSIP PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
1. Most Favored Nation (MFN) atau Non diskriminasi
perdagangan internasional antara anggota GATT harus
dilakukan secara non-diskriminatif
Satu negara tidak boleh diberi perlakuan lebih baik atau
lebih buruk daripada negara lain.
konsensi yang diberikan kepada suatu negara mitra
dagang harus berlaku pula bagi semua negara lainnya
semua negara ditempatkan pada kedudukan yang
sama, dan semua negara harus turut menikmati
peluang yang tercapai dalam liberalisasi perdagangan
internasional dan memikul kewajiban yang sama.
PRINSIP-PRINSIP PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
2. National Treatment
melarang perbedaan perlakuan antara barang asing dan
barang domestik
pada saat suatu barang impor telah masuk ke pasaran
dalam negeri suatu anggota, dan setelah melalui daerah
pabean serta membayar biaya masuk, maka barang
impor tersebut harus diperlakukan secara tidak lebih
buruk daripada hasil dalam negeri.
Perlakuan sama meliputi kewajiban-kewajiban pajak
internal, peraturan perundang-undangan dan
persyaratan-persyaratan administratif.
Pengeculian terhadap negara satu kawasan (regional),
negara tetangga.
PRINSIP-PRINSIP PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
3. Protection to Domestic Industry through tariff
GATT mengizinkan proteksi terhadap hasil dalam negeri
proteksi yang diperlukan terhadap hasil dalam negeri
hanya dapat dilakukan melalui tarif atau bea masuk
yang dikenakan terhadap barang impor
maksud prinsip ini adalah agar proteksi yang diberikan
terhadap hasil dalam negeri dan pembatasan yang
diterapkan terhadap barang impor, dapat diterapkan
dengan cara yang lebih jelas atau transparan, dan
dampak distorsi akibat proteksi tersebut dapat dilihat
secara lebih jelas.
PRINSIP-PRINSIP PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
Beberapa ketentuan tentang tarif
perdagangan internasional
Ceiling tarif
Tarif MFN (most favored nation) berdasarkan
schedule of commitment
Exclution list
PRINSIP-PRINSIP PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
4. Tariff Binding
Untuk lebih menjamin perdagangan
internasional yang lebih predictable,
suatu komitmen yang mengikat negara-negara
anggota WTO supaya tidak meningkatkan bea
masuk terhadap barang impor setelah masuk
dalam daftar komitmen binding.
PRINSIP-PRINSIP PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
5. Persaingan yang Adil
Dengan semakin terjadinya subsidi terhadap ekspor serta
terjadinya dumping, GATT semakin menghadapi masalah.
Aturan main yang berlaku bagi negara peserta GATT untuk
menghadapi subsidi ekspor maupun untuk dumping tersebut
pada teks dalam perjanjian GATT maupun pada Anti
Dumping Code dan Subsidies Code hasil Tokyo Round.
Untuk menghadapi dumping dan subsidi ekspor, negara
pengimpor diberi hak untuk mengadakan anti dumping duties
dan countervailing duties sebagai imbalan ataupun tindakan
balasan terhadap dumping atau subsidi ekspor.
PRINSIP-PRINSIP PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
6. Larangan terhadap Restriksi Kuantitatif
Larangan umum terhadap restriksi yang bersifat kuantitatif, yakni
quota dan jenis pembatasan yang serupa.
Ketentuan ini sangat penting karena pembatasan kuantitatif
merupakan hambatan yang paling serius dan yang paling sering
ditemui
GATT memperbolehkan pembatasan kuantitatif yang diterapkan
oleh negara anggota dalam hal suatu negara menghadapi masalah
dalam hal neraca pembayarannya.
Dan langkah pembatasan kuantitatif yang diambil suatu negara
anggota tidak boleh melampaui batas waktu yang diperlukan untuk
mengatasi masalah neraca pembayaran.
7. Standard of Preferential Treatment
Kebalikan prinsip MFN
Mengakui hak istimewa negara-negara satu
kawasan regional, persatuan pabean, negara
bertetangga.
8. Special and Deferential Treatment
Perlakuan khusus kepada negara-negara
berkembang
Konsesi yang tidak harus dibalas secara
berimbang
9. Transparansi
Notifikasi
Publikasi kebijakan dan peraturan perundangundangan
Akses mudah terhadap kebijakan dan
peraturan perundang-undangan
10.Reciprositas
10.Reciprositas
Kerjasama timbal balik
Seimbang dan saling menguntungkan
MEKANISME LIBERALISASI PERDAGANGAN
Liberalisasi progresif
Schedule of commitment
Specific of commitment
Pengecualian umum
Special and deferential treatment
Balance of payment difficulties
Anti-subsidies
Countervailing duties
Safeguard
Dispute settlement mechanism
Download