General Agreement on Tariff and Trade/ GATT

advertisement
11/18/2009
Barang/ goods (General Agreement on
Tariff and Trade/ GATT)
Jasa/ services (General Agreement on
Trade and Services/ GATS)
Kepemilikan intelektual (Trade-Related
Aspects of Intellectual Properties/
TRIPs)
Penyelesaian sengketa (Dispute
Settlements)
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
–
Pertanian
Sanitary and Phytosanitary/ SPS
Badan Pemantau Tekstil (Textiles and Clothing)
Standar Produk
Tindakan investasi yang terkait dengan perdagangan
(TRIMs)
Tindakan anti-dumping
Penilaian Pabean (Customs Valuation Methods)
Pemeriksaan sebelum pengapalan (Preshipment
Inspection)
Ketentuan asal barang (Rules of Origin)
Lisensi Impor (Imports Licencing)
Subsidi dan Tindakan Imbalan (Subsidies and
Countervailing Measures)
Tindakan Pengamanan (safeguards
Persetujuan Bidang Pertanian
(Agreement on Agriculture/ AoA) yang
berlaku sejak tanggal 1 Januari 1995
bertujuan untuk melakukan reformasi
kebijakan perdagangan di bidang
pertanian dalam rangka menciptakan
suatu sistem perdagangan pertanian
yang adil dan berorientasi pasar
Pergerakan tenaga kerja (movement of
natural persons)
Transportasi udara (air transport)
Jasa keuangan (financial services)
Perkapalan (shipping)
Telekomunikasi (telecommunication)
Program reformasi tersebut berisi
komitmen-komitmen spesifik untuk
mengurangi subsidi domestik, subsidi
ekspor dan meningkatkan akses pasar
melalui penciptaan peraturan dan disiplin
GATT yang kuat dan efektif
Persetujuan tersebut juga meliputi isu-isu di
luar perdagangan seperti ketahanan pangan,
perlindungan lingkungan, perlakuan khusus
dan berbeda (special and differential
treatment – S&D) bagi negara-negara
berkembang, termasuk juga perbaikan
kesempatan dan persyaratan akses untuk
produk-produk pertanian bagi negaranegara tersebut
1
11/18/2009
Aspek utama dari perubahan yang
fundamental ini adalah stimulasi terhadap
investasi, produksi dan perdagangan produk
pertanian melalui: (i) akses pasar produk
Subsidi Domestik dalam sektor Pertanian:
Amber Box, adalah semua subsidi domestik yang
dianggap mendistorsi produksi dan perdagangan;
Blue Box, adalah amber box dengan persyaratan
tertentu yang ditujukan untuk mengurangi distorsi.
Subsidi yang biasanya dikategorikan sebagai Amber
Box akan dimasukkan ke dalam Blue Box jika subsidi
tersebut juga menuntut dikuranginya produksi oleh
para petani; dan
Green Box, adalah subsidi yang tidak berpengaruh
atau kalaupun ada sangat kecil pengaruhnya terhadap
perdagangan. Subsidi tersebut harus dibiayai dari
anggaran pemerintah (tidak dengan membebani
konsumen dengan harga yang lebih tinggi) dan harus
tidak melibatkan subsidi terhadap harga.
pertanian yang transparan, prediktabel dan
kompetitif, (ii) peningkatan hubungan antara
pasar produk pertanian nasional dengan
pasar internasional, dan (iii) penekanan pada
mekanisme pasar yang mengarahkan
penggunaan yang paling produktif terhadap
sumber daya yang terbatas, baik di sektor
pertanian maupun perekonomian secara
luas.
Hak untuk memberlakukan subsidi ekspor pada saat ini
dibatasi pada:
(i) subsidi untuk produk-produk tertentu yang masuk
dalam komitmen untuk dikurangi dan masih dalam
batas yang ditentukan oleh skedul komitmen
tersebut;
(ii) kelebihan pengeluaran anggaran untuk subsidi
ekspor ataupun volume ekspor yang telah disubsidi
yang melebihi batas yang ditentukan oleh skedul
komitmen tetapi diatur oleh ketentuan ”fleksibilitas
hilir” (downstream flexibility);
(iii)subsidi ekspor yang sesuai dengan ketentuan S&D
bagi negara-negara berkembang; dan (iv) Subsidi
ekspor di luar skedul komitmen tetapi masih sesuai
dengan ketentuan anti-circumvention. Segala jenis
subsidi ekspor di luar hal-hal di atas adalah dilarang.
Persetujuan Tekstil dan Pakaian jadi-WTO ini merupakan
pengganti dari persetujuan sebelumnya yang terkenal
dengan nama "Multifibre Arrangement regarding
International Trade in Textiles" yang sangat populer dengan
singkatan "MFA" yang selama ini berada diluar sistem GATT
Berlakunya Persetujuan Tektil dan Pakaian jadi-WTO pada
tanggal 1 Januari 1995 mengakibatkan MFA tidak berlaku
lagi dan peretujuan baru ini merupakan persetujuan yang
akan menghantarkan perdagangan tekstil dan pakaian jadi
ke dalam perdagangan bebas
Persetujuan ini hanya berlaku sampai dengan tahun 2005
(10 tahun) tanpa perpanjangan
Inti pokok dari persetujuan ini adalah program integrasi
Dalam rangka meningkatkan akses pasar, setiap anggota
harus juga mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk
itu seperti penurunan tarif. Untuk mengawasi pelaksanaan
persetujuan ini telah dibentuk suatu badan khusus dibawah
WTO yaitu Textiles Monitoring Body (TMB
Persetujuan ini mengatur pelaksanaan tindakan di bidang
sanitary dan phytosanitary seperti masalah pengaturan
perlindungan tentang kesehatan makanan (food safety),
hewan/binatang dan tumbuhtumbuhan
Berdasarkan persetujuan ini setiap negara diakui dan
berhak untuk mengambil tindakan yang berkaitan dengan
perlindungan kesehatan manusia,binatang dan tumbuhtumbuhan asalkan tindakan terebut tidak dilakukansecara
sepihak dan menerapkannya secara diskriminasi antar
anggota WTO
Dalam membuat suatu standar suatu produk maka
anggota tersebut diwajibkanuntuk membuat scientific
justification yang didasarkan pada risk assessment.Untuk
mengakomodir hal tersebut, persetujuan ini juga
mengatur prosedur dan kriteria untuk melakukan kajian
tentang resiko (risk assessment) dan cara untuk
menentukan tingkat perlindungan dari standar yang
diterapkan
Technical barriers to trade adalah
tindakan atau kebijakan suatu negara
yang bersifat teknis yang dapat
menghambat perdagangan internasional
Yang dimaksud dengan hambatan
teknis disini adalah standar produk dan
prosedur penerapannya yang dilakukan
sedemikian rupa sehingga menimbulkan
suatu proteksi
2
11/18/2009
Dalam persetujuan baru ini dijelaskan bahwa
suatu negara dalam melakukan penerapan
standar, prosedur sertifikasi dan pengujian mutu
barang untuk tujuan perlindungan keselamatan,
kesehatan dan lingkungan hidup atau tujuan
lainnya yang berkaitan dengan hal tersebut tidak
boleh menimbulkan hambatan perdagangan yang
tidak perlu (unnecessary barries to trade).
Dalam hal suatu negara mengambil tindakan
yang bersifat teksnis untuk memberikan
perlindungan kepada manusia, binatang dan
tumbuh-tumbuhan, maka negara tersebut haru
memberikan penjelasan yang merupakan jaminan
bahwa proteksi yang diberikan tersebut bukan
untuk melakukan proteksi. Dengan demikian
tindakan di bidang standar atau sertifikasi tidak
dapat dimanfaatkan sebagai tindakan proteksi
yang tersembunyi
Jenis TRIMs yang bertentangan dengan Artikel III
GATT 1994 adalah seperti local content
requirements yaitu persyaratan bagi investor atau
perusahaan untuk membeli produk tertentu yang
bersumber dari dalam negeri; trade balancing
requirements yaitu bahwa suatu investor atau
perusahaan dalam memenuhi kebutuhannya,
perusahaan tersebut hanya diperkenankan untuk
melakukan impor barang apabila perusahaan
tersebut telah melakukan ekspor produk dalam
negeri dalam jumlah dan volume tertentu. Dengan
demikian persetujuan impor hanya dapat diberikan
apabila perusahaan telah dapat menunjukkan datadata bahwa dia telah melakukan ekspor
sebagaimana dimaksud
Berdasarkan Artikel VI GATT (1947/1994)
setiap anggota berhak untuk mengenakan
bea masuk anti-dumping atas produk
impor yang dijual di dalam negeri lebih
rendah dari harga normal
TRIMs adalah tindakan atau kebijakan yang
diambil oleh pemerintah di bidang investasi
berdasarkan prioritas pemerintah yang
mempunyai akibat terhadap perdagangan
Terdapat dua Artikel dalam GATT 1994
yang menjadi acuan dari Agreement on
TRIMs yaitu Artikel III (national treatment)
dan Artikel XI (general elimination of
quantitative restrictions).
restrictions Berdasarkan
persetujuan ini maka setiap anggota WTO
tidak diperkenankan mengambil tindakan
di bidang investasi yang bertentangan
dengan ke dua artikel tersebut
jenis TRIMs yang bertentangan dengan Artikel XI
GATT 1994 adalah seperti "trade balancing
requirements constituting restriction on imports"
yaitu suatu tindakan atau kebijakan pemerintah
yang membatasi perusahaan atau investor untuk
melakukan impor sesuai dengan volume dan nilai
produk yang diekspornya; "exchange restrictions
resulting in restriction on imports" yaitu
membatasi suatu perusahaan atau investor untuk
mendapatkan devisa dan akses untuk devisa
untuk melakukan impor hanya diberikan sesuai
dengan kebutuhan. Dengan cara ini pemerintah
akan membatasi kegiatan impor dari perusahaan
atau investor tersebut; "domestic sales
requirements involving restrictions on exports"
yaitu kebijakan yang mensyaratkan suatu
perusahaan atau investor untuk menjual sejumlah
tertentu produkya di pasar dalam negeri
Terdapat empat cara untuk menentukan harga
dumping, pertama dengan membandingkan produk
ekspor tersebut dengan harga dalam negeri yang
diperuntukkan untuk konsumsi, kedua dengan
membandingkan harga ekspor dengan ekspor
barang yang sama di negara ke tiga, ketiga dengan
membuat suatu konstruksi harga yaitu dengan
membuat suatu perhitungan yang sangat
mendekati haraga-harga barang dan semua harga
yang dibebankan untuk barang tersebut, keempat
dengan menggunakan rumus "the best information
available". Cara yang keempat hanya akan
ditempuh apabila cara-cara yang pertama, kedua
dan ketiga tidak dapat ditempuh karena kesulitan
untuk mendapatkan data dan informasi
3
11/18/2009
Preshipment inspection adalah praktek praktek yang
dilakukan oleh negara yang memakai jasa
perusahaan swasta untuk memeriksa barangbarang secara teliti dan rinci sebelum dikapalkan.
Hal-hal yang diteliti/diperiksa sebelum dikapalkan
adalah seperti harga, jumlah dan kualitas dari
barang impor
Pada dasarnya tujuan dari preshipment inspection
ini adalah untuk mengamankan kepentingan negara
di bidang keuangan seperti pelarian modal,
penipuan (commercial fraud, over and under
invoicing) dan penghindaran bea masuk dan untuk
membantu mengatasi permasalahan kepabeanan
karena kekurang mampuan aparat bea cukai untuk
melakukannya
Di dalam persetujuan ini secara tegas
diatur dua jenis lisensi impor yaitu izin
impor yang bersifat otomatis dan bukan
otomatis.
Dasar pengaturan mengenai ketentuan
perizinan impor ini adalah untuk
memberikan jaminan bahwa proses
pemberian izin impor di negara anggota
tidak menimbulkan gangguan terhadap
perdagangan internasional disebabkan
karena adanya keterlambatan dan tidak
transparan
Agreement on Safeguard adalah penjabaran dari
Artikel XIX GATT 1994 (Emergency action on Import of
Particular products).
Berdasarkan persetujuan ini suatu negara
diperkenankan untuk mengambil tindakan sementara
(emergency) untuk menghambat impor produk
tertentu yang terbukti merusak industri dalam negeri.
Syarat utama yang harus dibuktikan dalam investigasi
adalah bahwa produk impor tersebut secara absolut
atau relatif meningkar dan menimbulkan kerugian atau
mengancam kelangsungan hidup industri dalam
negeri. Tindakan yang diperkenankan untuk diambil
dalam rangka menghambat impor tersebut adalah
dengan menaikkan tingkat tarif dan mengenakan non
tariff barrier.
Persetujuan ROO bertujuan untuk
mengatur tata cara dan langkahlangkah
yang diperlukan dalam rangka
menyeragamkan (harmonisasi) ketentuan
asal barang (rules of origin) dan untuk
memberikan jaminan bahwa ketentuan asal
barang ini tidak menimbulkan hambatan
perdagangan yang tidak perlu
Code ini adalah penjabaran dari Artikel
VI dan XVI GATT 1947. Karena Code
ini hanya mengatur disiplin dan
prosedur subsidi secara sempit, dan
sifatnya voluntary, maka dalam rangka
Uruguay Round Code ini diperluas
sehingga dapat menjangkau berbagai
aspek subsidi terutama yang
menyangkut prosedur investigasi,
kriteria dalam menentukan kerugian
dan industri dalam negeri serta
pengklassifikasian jenis subsidi.
Persetujuan ini memuat dua hal pokok yaitu
ketentuan tentang kerangkan kerja (framework of
rules) dan komitmen liberalisasi atas sektor dan
sub-sektor jasa yang ada dalam daftar skedul tiap
anggota.
Seperti halnya prinsip dasar dalam GATT maka
GATS juga mensyaratkan setiap anggota untuk
memberlakukan secara MFN (non diskriminasi)
antara jasa produk dan penyedia jasa (service
providers).
Disamping itu mengenai prinsip "national
treatment, bahwa negara-negara anggota harus
memberikan perlakuan yang sama antara jasa-jasa
dan penyedia jasa asing dengan jasa atau penyedia
jasa setempat
4
11/18/2009
Berdasarkan penelitian WTO, jasa-jasa
memiliki cakupan kegiatan perekonomian
yang sangat luas yang terdiri dari jasa
bisnis (termasuk profesi dan komuter);
jasa komunikasi; jasa konstruksi dan
rancang bangun; jasa distribusi; jasa
pendidikan; jasa lingkungan; jasa
kesehatan; jasa keuangan (termasuk
perbankan dan asuransi); jasa turis dan
perjalanan; jasa rekreasi, budaya dan
olah raga; jasa perhubungan dan lain-lain
Tujuan : Meningkatkan perlindungan terhadap
Hak atas Kekayaan Intelektual dari produkproduk yang diperdagangkan ; Menjamin
prosedur pelaksanaan Hak atas Kekayaan
Intelektual yang tidak menghambat kegiatan
perdagangan ;Merumuskan aturan serta disiplin
mengenai pelaksanaan perlindungan terhadap
Hak atas Kekayaan Intelektual
;Mengembangkan prinsip, aturan, dan
mekanisme kerjasama internasional untuk
menangani perdagangan barang-barang hasil
pemalsuan atau pembajakan atas Hak atas
Kekayaan Intelektual. Kesemuanya tetap
memperhatikan berbagai upaya yang telah
dilakukan oleh World Intellectual Property
Organizatin (WIPO)
Adapun standar mengenai keberadaan, lingkup dan
penggunaan HaKI berdasarkan ketentuan dalam
TRIPS tersebut meliputi :
Hak cipta dan hak-hak yang berkaitan dengan hak
cipta, yaitu hak pelaku, produser rekaman suara
dan lembaga-lembaga penyiaran
Merek
Indikasi geografis
Desain industri
Paten
Desain tata letak sirkuit terpadu
Informasi rahasia termasuk rahasia dagang dan
data test
Varietas tanaman baru
DSU adalah prosedur penyelesaian
sengketa dalam sistem WTO.
Prosedur ini merupakan penjabaran dari
Artikel XXII (Consultation) dan Artikel
XXIII (Nullification or Impairment) GATT
1994.
Prosedur ini dipakai untuk seluruh
sengketa antar anggota WTO yang
timbul karena tidak ditaatinya kewajiban
sebagaimana diatur dalam persetujuanpersetujuan WTO
5
Download