perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

advertisement
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian Hukum (legal research) digunakan untuk memecahkan isu
hukum yang dihadapi, sehingga dibutuhkan kemampuan untuk mengidentifikasi
masalah hukum, melakukan penalaran hukum, menganalisis masalah yang
dihadapi dan memberikan pemecahan atas masalah tersebut (Peter Mahmud
Marzuki, 2014: 47). Obyek ilmu hukum adalah koherensi antara norma hukum
dan prinsip hukum, antara aturan dan norma hukum serta tingkah laku (act)
individu dengan norma hukum (Peter Mahmud Marzuki, 2014: 41-42). Oleh
karena itu, penulis tidak hanya melihat dari pengaturan atau norma yang ada tetapi
juga melihat tingkah laku yang ada.
Identifikasi masalah hukum, penalaran,
analisis serta pemecahan masalah diambil dari tingkah laku yang ada dalam hal
perjanjian sewa-menyewa kamar sebagai tempat tinggal sementara pada asrama
mahasiswa UNS.
Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) merupakan salah satu instansi yang
menyediakan kamar sebagai tempat tinggal sementara yang sering disebut asrama
mahasiswa UNS. Asrama mahasiswa UNS menjadi rumah bagi mahasiswa
penghuni asrama
yang sedang menuntut ilmu di UNS. Selain itu, asrama
mahasiswa UNS yang baru saja mengubah sistem pendaftaran menjadi online
disertai surat pernyataan yang ditandatangani mahasiswa di atas materai. Hal
tersebut menjadi daya tarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai perjanjian
sewa-menyewa di asrama mahasiwa UNS. Perlindungan hukum dan dekonstruksi
sesuai aturan dengan KUHPerdata menjadi fokus utama penelitian ini.
A. Perlindungan Hukum bagi Pihak Penyewa dalam Perjanjian Sewa
Menyewa di Asrama Mahasiswa UNS
Kamar sebagai tempat tinggal sementara terkait dengan beberapa
peraturan perundang-undangan seperti KUHPerdata, UUPK, Undang-Undang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, namun dalam penelitian hukum ini,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42
perjanjian sewa menyewa kamar sebagai tempat tinggal sementara akan
ditinjau dari pengaturan dalam KUHPerdata.
1. Pengaturan Perjanjian Sewa-Menyewa Kamar sebagai Tempat Tinggal
Sementara
Tempat tinggal adalah tempat seseorang tinggal atau berkedudukan
serta mempunyai hak dan kewajiban hukum. Tempat tinggal berupa wilayah
atau rumah kediaman atau kantor di wilayah tertentu (Djaja S. Meliala,
bertempat tinggal di tempat yang dijadikan pusat kediamannya, bila tidak
ada tempat kediaman yang demikian, maka tempat kediaman yang
daerah misalnya, mereka melakukan kegiatan di kos, maka kos menjadi
tempat tinggal mereka dalam jangka waktu tertentu atau bersifat sementara.
Pengaturan Perjanjian sewa-menyewa kamar sebagai tempat tinggal
sementara secara umum diatur dalam KUHPerdata. Masyarakat awam
terhadap ilmu hukum belum tentu mengerti dan mengetahui mengenai
pengaturan perjanjian sewa menyewa, hal ini dapat mengakibatkan kerugian
bagi pihak yang menyewakan maupun penyewa (Dedi Achmadi Arifin,
2014: 4). Perjanjian sewa-menyewa berdasarkan pengaturan dalam Pasal
1313 - Pasal 1319 mengenai perikatan yang lahir dari perjanjian, Pasal 1320
- Pasal 1337 KUHPerdata mengenai syarat terjadinya perjanjian yang sah,
Pasal 1338 - Pasal 1341 KUHPerdata mengenai akibat perjanjian, Pasal
1342 - Pasal 1351 mengenai penafsiran perjanjian dan Pasal 1381 - Pasal
1456 mengenai hapusnya perikatan. Selain itu juga berdasarkan pengaturan
mengenai ketentuan umum perjanjian sewa-menyewa pada buku III bab
VIII Pasal 1548 KUHPerdata, Pasal 1550 - 1580 KUHPerdata mengenai
aturan yang sama-sama berlaku terhadap penyewaan rumah dan tanah serta
Pasal 1581 - Pasal 1587 KUHPerdata mengenai aturan yang khusus berlaku
bagi sewa rumah dan perabot rumah. Namun, perjanjian sewa menyewa
yang diatur dalam KUHPerdata sebagian besar merupakan sewa-menyewa
dengan objek rumah dan tanah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43
Pengaturan dalam KUHPerdata yang menyebut secara spesifik
mengenai penyewaan kamar terdapat dalam Pasal 1586 KUHPerdata, yaitu
mengenai pelaksanaan pembayaran yang dihubungkan dengan jangka waktu
sewa. Pasal 1586 KUHPerdata mengatur bahwa
Penyewaan kamar yang dilengkapi dengan mebel harus dianggap
telah dilakukan untuk tahunan, bila dibuat atas pembayaran
sejumlah uang tiap tahun; untuk bulanan bila dibuat atas
pembayaran sejumlah uang tiap bulan; untuk harian bila dibuat
atas pembayaran sejumlah uang setiap hari. Jika penyewaan
ternyata tidak dibuat atas pembayaran sejumlah uang tiap tahun,
tiap bulan atau tiap hari maka penyewaan dianggap telah dibuat
menurut kebiasaan setempat.
Pengaturan tentang penyewaan ruangan juga terdapat dalam Pasal 1587
KUHPerdata, yaitu mengenai penguasaan rumah atau ruang yang masih
dalam tangan penyewa setelah berakhirnya jangka waktu sewa dalam. Pasal
1587 mengatur bahwa
Jika penyewa sebuah rumah atau ruangan, setelah berakhirnya
waktu yang ditentukan dalam suatu perjanjian tertulis, tetap
menguasai barang sewa sedangkan pihak yang menyewakan
tidak melawannya maka dianggaplah bahwa penyewa tetap
menguasai barang yang disewanya atas dasar syarat-syarat yang
sama untuk waktu yang ditentukan oleh kebiasaan setempat, dan
ia tidak dapat meninggalkan barang sewa atau dikeluarkan dari
sewa, yang dilakukan menurut kebiasaan.
Pengaturan mengenai sewa-menyewa tempat tinggal sementara secara
umum berkaitan pula dengan pengaturan dalam UUPK. Perlindungan
konsumen mencakup bidang hukum perdata, pidana, administrasi negata
maupun tata usaha negara, dengan kata lain hukum perlindungan konsumen
bersifat publik maupun privat (Nurul Fibriyanti, 2015: 113). Pasal 1 angka
yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan
onsumen diatur dalam Pasal 1 angka 2
yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri,
keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk
Pengertian pelaku usaha dalam Pasal 1 angka 3 UUPK,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44
yaitu bahwa pelaku usaha meliputi perseorangan atau badan usaha yang
berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan
berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum Negara
Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian
Mahasiswa termasuk konsumen, sedangkan pelaku usaha adalah pemilik
dari tempat tinggal sementara tersebut.
Pengaturan mengenai tempat tinggal sementara juga sedikit
disinggung di Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah hanya mengenai pajak kamar kos, dimana kos
yang mempunyai lebih dari 10 (sepuluh) kamar masuk dalam kriteria hotel.
Pasal 1 an
penginapan/ peristirahatan termasuk jasa terkait lainnya dengan dipungut
bayaran, yang mencakup juga motel, losmen, gubuk pariwisata, wisma
pariwisata, pesanggrahan, rumah penginapan dan sejenisnya, serta rumah
satu jenis kamar sebagai tempat tinggal sementara, yang memiliki lebih dari
10 (sepuluh) kamar dikenakan pajak hotel.
Pengaturan mengenai kamar sebagai tempat tinggal sementara yang
merupakan tindak lanjut dari KUHPerdata, khususnya di kota Surakarta
diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota Surakarta Nomor 9 Tahun
2014
tentang
Penyelenggaraan
Usaha
Pemondokan.
Pengertian
pemondokan diatur dalam Pasal 1 angka 6 Perda Kota Surakarta tentang
kamar yang disediakan untuk tempat tinggal dan/atau menginap dalam
waktu tertentu bagi orang pribadi atau badan meliputi rumah penginapan
penginapan adalah rumah atau kamar yang disediakan untuk tempat tinggal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45
yang dipungut sejumlah pembayaran untuk jangka waktu kurang dari 1
Pasal 1 angka 8 Perda kota Surakarta Nomor 9 Tahun 2014 bahw
kos adalah rumah atau kamar yang disediakan untuk tempat tinggal yang
dapat dipungut sejumlah pembayaran untuk jangka waktu paling sedikit 1
Mahasiswa UNS merupakan merupakan penginapan bagi penyewa harian
rumah kos bagi mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di UNS.
2. Perjanjian Sewa Menyewa Kamar Asrama Mahasiswa UNS
Asrama Mahasiswa UNS merupakan salah satu fasilitas yang
disediakan oleh Universitas Sebelas Maret khususnya untuk mahasiswa
yang sedang menimba ilmu di Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS).
Asrama Mahasiswa UNS memiliki kapasitas 700 unit untuk memberikan
kemudahan bagi mahasiswa yang berasal dari luar daerah. Asrama ini
dirancang dengan fasilitas hunian yang lengkap dan nyaman bagi
mahasiswa. Mahasiswa bisa menggunakan tempat ini dengan biaya yang
sangat murah sehingga membantu meringankan beban mahasiswa dalam hal
pemenuhan kebutuhan tempat tinggal sementara (http://uns.ac.id/ ). Asrama
mahasiswa memiliki 4 gedung yaitu gedung A dan B untuk putri, gedung C
untuk putra serta gedung D, gedung yang paling baru.
Asrama Mahasiswa UNS menerapkan sistem sewa-menyewa kamar
bagi mahasiswa yang ingin menjadi penghuni, namun berbeda dengan
rumah kos biasa yang mengutamakan profit, asrama mahasiswa UNS lebih
mengedepan pelayanan serta character building. Sebagaimana dikemukakan
oleh Mathew A. White, (2004 : 66)
concur that a boarding school is a non-profit organisation built
for the specific purpose of residential education and benefit of
the adolescent, often founded on religious principles, with a
commun
where the whole community is subject to the
authority of a single body, and live a regulated life.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46
Pada bulan April 2015 asrama mahasiswa UNS memberikan sistem
baru untuk pendaftaran sebagai penghuni dengan cara online disertai dengan
surat pernyataan tertulis. Latar belakang perubahan ini adalah untuk
memberikan kartu penghuni pada mahasiswa yang menghuni asrama. Kartu
penghuni tersebut juga akan menjadi database penghuni bagi pengelola.
Sebelumnya asrama mahasiswa UNS menerapkan perjanjian sewa menyewa
secara lisan, namun sekarang ditambah dengan adanya surat pernyataan
secara tertulis dan mahasiswa penghuni bertandatangan di atas materai. Hal
ini juga untuk pembentukan karakter mahasiswa penghuni.
Penjabaran mengenai perjanjian sewa-menyewa asrama mahasiswa ini
merupakan hasil wawancara dengan bapak Wiwid selaku pengelola di
asrama mahasiswa UNS pada 10 Juli 2015 Pukul 16.00WIB dan bapak
Kunto Adi selaku ketua pengelola asrama mahasiswa UNS pada 9
September 2015 Pukul 11.00 WIB. Penelitian hukum untuk keperluan
akademis dapat menggunakan bahan non hukum yang membantu (Peter
Mahmud Marzuki, 2014: 205). Wawancara bukan merupakan bahan hukum,
namun dapat dimasukkan dalam bahan non-hukum (Peter Mahmud
Marzuki, 2014: 206).
a. Subyek Perjanjian
Subyek hukum atau pihak dalam perjanjian sewa menyewa di
asrama mahasiswa UNS ada 2 (dua) pihak yaitu antara pengelola asrama
mahasiswa UNS sebagai pihak pertama atau kreditor dan mahasiswa
UNS sebagai pihak kedua atau debitor, terkecuali untuk sewa kamar
harian, keluarga mahasiswa juga dapat menjadi pihak dalam perjanjian.
Sistem perjanjian yang diterapkan di asrama mahasiswa UNS sama
seperti sewa-menyewa pada umumnya. Selain mahasiswa UNS, keluarga
mahasiswa UNS juga dapat menyewa kamar harian di asrama mahasiswa
apabila sedang berkunjung menjenguk putra atau putrinya. Sewamenyewa harian oleh keluarga mahasiswa ini sering terjadi saat wisuda.
Sewa harian juga dapat dilakukan oleh mahasiswa UNS sendiri.
Mahasiswa UNS yang dimaksud adalah mahasiswa yang sedang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47
menempuh pendidikan di UNS, baik diploma, sarjana, magister maupun
doktoral.
b. Obyek Perjanjian
Obyek dalam perjanjian sewa menyewa mahasiswa UNS adalah
kamar yang ada di asrama beserta fasilitasnya. Satu kamar dapat dihuni
oleh 2 (dua) orang, sehingga dalam 1 (satu) kamar terdapat 2 (dua)
mahasiswa
yang
mengadakan
perjanjian
sewa-menyewa
dengan
pengelola asrama. Bagi penyewa putri akan ditempatkan di gedung A
atau B, sedangkan untuk penyewa putra akan di tempatkan di gedung C.
Mahasiswa akan mendapatkan fasilitas berupa perabotan di dalam kamar,
seperti: lemari tempat tidur, meja belajar dan juga dapat menikmati
fasilitas listrik, air, parkir, lapangan untuk olahraga, wi-fi tanpa adanya
tambahan biaya, selain itu juga terdapat kantin di area asrama.
c. Terjadinya Perjanjian
1) Sewa bulanan
Terjadinya perjanjian sewa-menyewa di asrama mahasiswa ada
2 (dua) tahap. Tahap pertama yang disebut dengan istilah
praperjanjian merupakan tahap dimana mahasiswa UNS yang akan
menyewa menemui pihak pengelola melakukan pendaftaran secara
lisan dengan menyerahkan syarat berupa copy kartu mahasiswa dan
copy identitas orang tua serta memberikan sejumlah uang sebagai
pembayaran. Setelah mahasiswa melakukan pembayaran, pengelola
akan menentukan kamar yang akan ditempati oleh mahasiswa dan
menyerahkan kunci kamar. Tahap kedua yaitu pendaftaran secara
online, mahasiswa yang menghuni kamar juga diwajibkan untuk
mendaftar melalui website www.asramamahasiswa.uns.ac.id dan
wajib download surat pernyataan yang berisi ketentuan dan sanksi
selama menghuni asrama mahasiswa UNS. Surat pernyataan tersebut
menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam proses
pendaftaran. Mahasiswa memberikan tanda tangan di atas materai
pada surat pernyataan tersebut, kemudian diserahkan secara manual
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48
kepada pengelola asrama mahasiswa UNS. Pada saat itu akan ada
laporan apakah data sudah clear atau belum, apabila belum maka
harus mengulang kembali pendaftaran online. Pada saat dinyatakan
data clear maka mahasiswa telah resmi menjadi penyewa atau
penghuni asrama mahasiswa. Nantinya, penghuni akan diberikan kartu
penghuni dan tamu hanya dapat masuk dengan membawa kartu
pengunjung, namun pembuatan kartu baru sedang dalam proses.
Terjadinya
perjanjian
sewa-menyewa
kamar
di
asrama
mahasiswa UNS menurut penulis adalah saat mahasiswa memberikan
uang sewa dan pengelola menyerahkan kunci yang menjadi tanda
adanya kesepakatan. Kesesuaian, kecocokan, pertemuan kehendak
oleh para pihak yang mengadakan perjanjian atau pernyataaan
kehendak yang disetujui antar pihak (Mariam Darus Badrulzaman,
2006: 98). Saat penyerahan uang oleh mahasiswa dan penyerahan
kunci oleh pengelola maka keduanya telah menyatakan sepakat.
apabila terjadi ketidaksesuaian antara kehendak dan pernyataan, maka
berdasarkan teori kepercayaan (vertrouwenstheorie) yang banyak
dianut masyarakat, yang menjadi ukuran adalah pernyataan seseorang
yang secara objektif dapat dipercaya (Djaja S. Meliala, 2014: 172).
Pendaftaran secara online bukanlah saat terjadinya kesepakatan,
walaupun bersifat wajib serta ada ketentuan belum dinyatakan resmi
menjadi penghuni saat data belum clear.
2) Sewa harian
Sewa menyewa harian bagi mahasiswa UNS atau keluarganya
juga dimulai dengan perjanjian sewa menyewa secara lisan antara
pengelola asrama dan keluarga mahasiswa. Penyewa harian tidak
perlu melakukan pendaftaran secara online, penyewa hanya wajib
memberikan
identitas
dan
melakukan
pembayaran,
kemudian
pengelola akan mencarikan tempat untuk penyewa harian. Sewa
harian ini dapat dilakukan selama masih ada kamar kosong atau sisa
kapasitas di asrama mahasiswa UNS. Penghuni atau penyewa tetap
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49
menjadi prioritas pengelola asrama mahasiswa, apabila kamar di
asrama penuh maka pengelola tidak akan menerima penyewa harian.
d. Jangka waktu sewa
Jangka waktu sewa-menyewa bagi mahasiswa UNS yang sedang
menuntut ilmu diatur dalam surat pernyataan yaitu 2 (dua) tahun. Hal
tersebut setelah jangka waktu berakhir, maka penghuni asrama termasuk
yang belum lulus harus keluar dari asrama dan mencari tempat tinggal
sementara yang baru. Penyewa yang ingin meninggalkan asrama baik
yang telah habis
maupun
belum habis
masa sewanya wajib
memberitahukan terlebih dahulu kepada pihak pengelola asrama.
Pembatasan jangka waktu 2 (dua) tahun ini dilatarbelakangi pengalaman
adanya mahasiswa penghuni yang telah terlalu lama menghuni menjadi
tidak taat pada aturan dan berkelakuan tidak tertib.
e. Pembayaran sewa
Pembayaran yang merupakan bentuk prestasi dari mahasiswa
sebagai penyewa kepada pengelola asrama mahasiswa dilakukan setiap
sebulan sekali. Mahasiswa penghuni asrama wajib memberikan
pembayaran pada pengelola dengan itikad baik menemui pihak
pengelola. Jumlah pembayaran berbeda antara penghuni asrama putri dan
penghuni asrama putra. Asrama untuk putra yang berada di gedung C
asrama mahasiswa UNS setiap mahasiswa wajib membeyar sebesar Rp
150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) per bulan, sedangkan bagi
Asrama Putri yang berada di gedung A dan gedung B, setiap mahasiswi
wajib membayar sebesar Rp 200.000,- (dua ratus ribu) per bulan. Gedung
D yang belum berpenghuni, rencananya setiap mahasiswa akan
dikenakan biaya Rp 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) per bulan untuk
kamar mandi luar dan Rp 350.000,- (tiga ratus lima puluh ribu rupiah)
per bulan tiap penyewa untuk kamar mandi dalam. Bagi sewa menyewa
harian, setiap penyewa akan dikenakan biaya Rp 25.000,- (dua puluh
lima ribu rupiah) per hari. Asrama Mahasiswa UNS berada di bawah
naungan Unit Pengembangan Usaha (UPU) UNS oleh karena itu semua
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50
pembayaran dari penyewa selanjutnya disetorkan ke UPU UNS dan
kemudian selanjutnya disetorkan ke rekening Rektor.
f. Tanggung Jawab Pengelola Asrama Mahasiswa UNS
Pengelola
mahasiswa
UNS
mempunyai
tanggung
jawab
memberikan character building bagi mahasiswa penyewa asrama UNS.
Character building ditanamkan kepada mahasiswa melalui pengaturan
dan tata tertib di asrama mahasiswa, serta pemberian kegiatan tertentu
khusus bagi penghuni atau penyewa.
Pengelola juga mengedepankan pelayanan kepada penghuni dengan
menyediakan berbagai fasilitas untuk mahasiswa. Pengelola bekerjasama
dengan mitra untuk memaksimalkan pelayanan, seperti kantin dan toko
kelontong. Selain itu, pengelola juga bertanggung jawab memperbaiki
kerusakan sarana dan prasarana tertentu apabila terjadi kerusakan,
seperti: almari, tempat tidur, kebocoran, dan lain-lain. Sedangkan, sarana
yang berukuran kecil dan mudah rusak menjadi tanggung jawab
penyewa, diantaranya seperti: lampu, handle pintu, kran air. Pengelola
asrama juga menjaga keamanan dengan dibantu oleh 8 (delapan) orang
satpam dibagi dalam 3 (tiga) shift dengan masing-masing shift dijaga
oleh 2 (dua) orang satpam.
g. Permasalahan di asrama mahasiswa UNS
Asrama mahasiswa UNS memiliki beberapa permasalahan baik
permasalahan yang berasal dari dalam maupun dari luar. Permasalahan
yang paling utama yaitu peraturan beserta sanksi yang belum
dilaksanakan secara tegas. Terdapat beberapa peraturan yang sering
dilanggar oleh mahasiswa penyewa, diantaranya peraturan tentang jam
malam,
membawa
teman
menginap,
dan
adanya
wanprestasi
keterlambatan pembayaran. Pertama, jam berkunjung di asrama
mahasiswa yaitu maksimal pukul 21.00 WIB untuk hari Senin sampai
Jumat dan pukul 22.00 WIB khusus hari Sabtu, sedangkan gerbang
asrama mahasiswa baru akan ditutup pukul 00.00 WIB. Kedua, masih
ditemui penyewa yang masih dikunjungi ataupun baru pulang melewati
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51
batas jam malam yang ditentukan, alasan yang paling banyak ditemui
yaitu karena belum selesai mengerjakan tugas kuliah. Selain itu, ada
tamu atau teman dari penyewa yang bermalam di asrama tanpa
memberitahukan pihak pengelola bahkan sampai ada yang menginap
berhari-hari. Ketiga, tedapat beberapa penyewa yang melakukan
wanprestasi berupa kertelambatan pembayaran dengan berbagai alasan,
seperti belum ada kiriman uang atau beasiswa yang belum cair. Penyewa
yang paling lama melakukan pembayaran yaitu menunggak pembayaran
selama 2 (dua) tahun. Selama ini, pengelola telah memberikan peringatan
secara lisan atas adanya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh
penyewa dan menunggu itikad baik dari penyewa sendiri. Sanksi yang
tegas belum diberlakukan kepada penyewa yang melanggar tata tertib
maupun peraturan. Adanya surat pernyataan yang telah ditandatangani
penyewa dan dikeluarkannya kartu penghuni diharapkan dapat menjadi
dasar pengelola untuk menindak dengan tegas segala pelanggaran
peraturan oleh penyewa. Keempat, terdapat penghuni yang kehilangan
barang atau menjadi korban pencurian. Hal itu terjadi dikarenakan
kelalaian penghuni sendiri seperti tidak mengunci pintu kamar saat tidur
dan tidak mengunci ganda sepeda motornya. Barang yang hilang bukan
menjadi tanggung jawab pengelola, sehingga penghuni dapat langsung
melaporkan kepada pihak yang berwajib.
h. Peraturan dan tata tertib asrama mahasiswa UNS
Tata tertib bagi penghuni asrama mahasiswa UNS sebelumnya
telah dibentuk tertulis dan ditempel di depan pintu kamar atau asrama
mahasiswa UNS. Tata tertib yang dipasang pada dinding atau pintu
kamar asrama ini telah dibuat pada tahun 2011 dan belum terdapat
pembaharuan, walaupun sistem sewa-menyewa di asrama mahasiswa
telah mengalami sedikit perubahan. Adapun isi tata tertib tersebut
sebagai berikut:
1) Setiap penghuni asrama mahasiswa wajib menjaga ketertiban dan
kebersihan di lingkungan asrama mahasiswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52
2) Dilarang membawa senjata tajam, minuman keras, maupun obatobatan terlarang.
3) Dilarang membawa barang-barang mewah, misalnya televisi, mobil,
komputer (PC) dan lain-lain.
4) Bagi penghuni jika meninggalkan asrama mahasiswa diwajibkan
meminta izin pengelola arama mahasiswa melalui satpam dan kunci
tidak boleh dibawa keluar lingkungan asrama.
5) Bagi penghuni kamar putra dilarang masuk ke kamar penghuni putri,
berlaku sebaliknya.
6) Diharapkan penghuni kamar dapat menjaga sopan santun serta
berpakaian sopan dan rapi ketika di dalam dan di sekitar lingkungan
asrama.
7) Tidak melakukan tindakan yang mengarah pada SARA.
8) Tidak boleh berpolitik praktis.
9) Dilarang membawa anggota keluarga jika menginap di asrama
(untuk anak di bawah 10 (sepuluh) tahun diperbolehkan).
10) Peserta tidak boleh memindah, membawa atau merusak fasilitas
yang ada dalam kamar dan di sekitar asrama.
11) Batas waktu kunjungan tamu adalah jam 21.00, kecuali untuk hari
Sabtu sampai dengan jam 22.00.
12) Tamu yang berkunjung dilarang masuk ke dalam kamar penghuni
kecuali orang tua disediakan tempat di ruang tunggu tamu asrama.
13) Kapasitas 1 (satu) kamar hanya boleh digunakan oleh 2 (dua) orang
saja di asrama putri (blok A-B) dan 4 (empat) orang di asrama putra
(blok C).
14) Merusakkan fasilitas asrama ada sanksi dari pengelola asrama dan
menghilangkan kunci, penghuni wajib mengganti.
15) Penghuni asrama diwajibkan melaksanakan tata tertib yang berlaku
ini. Apabila melanggar tata tertib tersebut akan ditangani secara
langsung oleh satpam asrama (security).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53
16) Hal-hal lain yang tidak tercantum dalam tata tertib ini, dapat
dijadikan tata tertib jika perlu ditetapkan demi ketertiban bersama.
Terdapat aturan dalam tata tertib ini yang sudah tidak sesuai, seperti pada
kapasitas maksimal 4 (empat) orang untuk asrama putra, sekarang
kapasitas 2 (dua) orang setiap kamar. Selanjutnya, tata tertib ini
dikembangkan menjadi aturan-aturan baru yang dituangkan dalam surat
pernyataan.
Aturan beserta sanksi bagi penyewa atau penghuni yang baru telah
dibentuk secara tertulis dalam surat pernyataan yang ditandatangani
penyewa di atas materai. Surat pernyataan ini merupakan tindak lanjut
dari pendaftaran online. Pengelola menuangkan dalam bentuk surat
pernyataan berisi aturan dan bukan dalam perjanjian dimaksudkan untuk
memberitahukan atau mensosialisasikan peraturan baru kepada para
penghuni asrama sehingga penghuni dapat mempelajari sendiri aturan
yang ada dan dapat saling mengingatkan antar penghuni. Adapun aturan
tersebut sebagai berikut:
1) Penghuni adalah mahasiswa UNS (status belum lulus). Sanksi
pelanggaran yaitu tidak boleh menjadi penghuni.
2) Penghuni harus memiliki kartu penghuni yang dicetak oleh asrama
mahasiswa UNS. Sanksi dari pelanggaran peraturan ini yaitu tidak
boleh menjadi penghuni dan masuk lingkungan asrama mahasiswa
UNS.
3) Tamu penghuni asrama harus lapor security (Satpam) untuk mengisi
buku tamu dan keperluan serta membawa kartu tamu. Sanksi dari
pelanggaran peraturan ini yaitu tamu dikeluarkan.
4) Batas waktu kunjungan tamu adalah jam 21.00 kecuali untuk hari
Sabtu sampai dengan jam 22.00. Sanksi dari pelanggaran peraturan
ini yaitu tamu dikeluarkan.
5) Selain penghuni tidak boleh menginap. Tamu dan keluarga jika ingin
menginap harus lapor kepada satpam. Sanksi dari pelanggaran
peraturan ini yaitu tamu dikeluarkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54
6) Tidak boleh membawa teman (lawan jenis) ke dalam kamar. Sanksi
dari pelanggaran peraturan ini yaitu penghuni dan tamu lawan jenis
dikeluarkan.
7) Lama menghuni maksimal 2 (dua) tahun (status belum lulus) sejak
tanggal surat pernyataan ini dikeluarkan. Sanksi dari pelanggaran
peraturan ini yaitu penghuni dikeluarkan.
8) Pembayaran uang sewa dilakukan dimuka dan tanggal pembayaran
berikutnya sesuai tanggal tercatat sebagai penghuni. Sanksi dari
pelanggaran peraturan ini yaitu teguran dan peringatan. Peringatan
2x (dua kali), penghuni otomatis dikeluarkan.
9) Pembayaran harus dilakukan tertib tiap bulan, jika terlambat harus
mengkonfirmasi kepada pengelola asrama. Keterlambatan selama 2
(dua) bulan akan dikenai sanksi. Sanksi dari pelanggaran peraturan
ini yaitu penghuni dikeluarkan, kecuali ada pemberitahuan
sebelumnya kepada pengelola asrama mahasiswa UNS.
10) Tidak boleh membawa hewan (jenis apapun) ke dalam kamar kecuali
ikan hias. Sanksi dari pelanggaran peraturan ini yaitu peringatan
untuk mengeluarkan hewan, apabila telah menerima peringatan 2x
(dua kali) maka penghuni dikeluarkan.
11) Penghuni wajib untuk menjaga kebersihan kamar, kamar mandi
dalam kamar atau komunal di masing-masing lantai ruang kamar dan
lingkungan asrama mahasiswa UNS. Sanksi dari pelanggaran
peraturan ini yaitu peringatan atau diberi sanksi terberat sesuai
kesepakatan.
12) Penghuni tidak boleh berpolitik praktis. Sanksi dari pelanggaran
peraturan ini yaitu peringatan, apabila telah menerima peringatan 2x
(dua kali) maka penghuni otomatis dikeluarkan.
13) Peserta tidak boleh memindah, membawa, atau merusak fasilitas
yang ada di dalam kamar dan sekitar asrama. Sanksi dari
pelanggaran peraturan ini yaitu mengembalikan dan atau mengganti
kerusakan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55
14) Penghuni tidak boleh melakukan tindakan yang mengarah kepada
Suku, Agama dan Ras (SARA). Sanksi dari pelanggaran peraturan
ini yaitu peringatan, apabila telah menerima peringatan 2x (dua kali)
penghuni otomais dikeluarkan.
15) Penghuni dilarang keras membawa dan atau menggunakan/
mengkonsumsi minuman keras dan narkoba. Sanksi dari pelanggaran
peraturan ini yaitu penghuni dikeluarkan.
16) Penghuni dilarang membawa senjata api dan senjata tajam yang
dapat mengancam keselamatan diri sendiri dan atau orang lain.
Sanksi dari pelanggaran peraturan ini yaitu peringatan, apabila telah
menerima peringatan 2x (dua kali) penghuni otomatis dikeluarkan.
17) Penghuni dilarang keras melakukan tindakan asusila, berjudi, dan
kejahatan/ kriminal (mencuri, merampok, dan lain-lain). Sanksi dari
pelanggaran peraturan ini yaitu penghuni dikeluarkan.
Keterangan terakhir dalam surat pernyataan yaitu bahwa aturan diatas
merupakan ketentuan utama dan menjadi satu kesatuan yang tak
terpisahkan dengan tata tertib asrama mahasiswa UNS.
Peraturan dan sanksi beserta tata tertib di asrama mahasiswa UNS
terdapat beberapa point atau klausul yang memiliki kesamaan. Tata tertib
yang telah ditentukan sejak tahun 2011 diadaptasi dan dikembangkan
sesuai kondisi asrama mahasiswa UNS saat ini dalam peraturan beserta
sanksi yang terdapat pada surat pernyataan. Ketentuan yang identik
diantaranya seperti pada point 4 surat pernyataan sama dengan point 11
dalam tata tertib, point 11 dalam surat pernyataan hampir sama dengan
point 1dalam tata tertib, point 12 dalam surat pernyataan sama dengan
point 8 dalam tata tertib, dan lain-lain. Terdapat pula pengaturan yang
baru, yang sebelumnya belum ada di tata tertib asrama mahasiswa UNS,
seperti larangan membawa hewan peliharaan kecuali ikan hias. Tata
tertib asrama mahasiswa selanjutnya akan diperbaharui oleh pengelola
dan akan melengkapi sistem serta aturan yang ada dalam surat
pernyataan penghuni di asrama mahasiswa UNS. Tata tertib yang baru
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56
tersebut rencananya mencakup hal-hal yang belum tercantum dalam
aturan di surat pernyataan dan akan dibuat dalam bentuk tertulis dipasang
atau ditempel di berbagai sudut asrama.
Surat pernyataan yang menjadi satu kesatuan dengan perjanjian
sewa menyewa kamar asrama mahasiswa dikeluarkan oleh asrama
mahasiswa UNS dan mahasiswa hanya perlu menandatangani di atas
materai. Pengertian surat pernyataan adalah surat yang menyatakan
kebenaran suatu hal disertai pertanggungjawaban atas pernyataan
tersebut (www.bappeda.banjarmasinkota.go.id). Surat pernyataan berisi
pernyataan orang terhadap adanya suatu hal, mempunyai sifat sepihak
dan dapat dicabut secara sepihak pula. Apabila surat pernyataan
ditujukan untuk mengikat suatu perbuatan hukum, demi perlindungan
hukum para pihak lebih baik diwujudkan berupa perjanjian, karena
perjanjian bersifat mengikat bagi para pihak (www.gresnews.com). Surat
pernyataan dalam perjanjian sewa menyewa kamar asrama mahasiswa
UNS lebih cenderung pada bentuk perjanjian baku, dikarenakan terdapat
logo UNS yang menjadi kepala surat, selain itu isi pernyataan berupa
aturan dan sanksi seperti sebuah syarat dan ketentuan (terms and
policies) pada perjanjian baku, yang memiliki prinsip take it or leave it.
Menurut Sutan Remy Sjahdeini (1993: 66), perjanjian baku ialah
perjanjian yang hampir seluruh klausul-klausulnya sudah dibakukan oleh
salah satu pihak dan pihak lain tidak mempunyai peluang untuk
merundingkannya, dengan kata lain bukan hanya perjanjian dengan
formulir yang dibakukan.
Tata tertib dan ketentuan dalam surat pernyataan berkaitan erat
dengan perjanjian sewa menyewa kamar di asrama mahasiswa UNS.
Perjanjian sewa-menyewa asrama mahasiswa UNS merupakan pokok
yang melatar belakangi adanya tata tertib dan ketentuan dalam surat
pernyataan. Memberikan kata sepakat pada perjanjian sewa-menyewa di
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
57
asrama mahasiswa UNS juga berarti sepakat taat pada tata tertib asrama
dan ketentuan beserta sanksi dalam surat pernyataan. Tata tertib juga
dibuat berdasarkan kondisi penghuni asrama, yaitu mahasiswa UNS. Tata
tertib dan aturan dalam surat pernyataan tersebut selanjutnya wajib ditaati
oleh mahasiswa penghuni atau penyewa yang telah melakukan perjanjian
sewa menyewa, sehingga penghuni yang melanggar akan menerima
konsekuensi seperti yang telah disepakati.
Perlindungan hukum adalah perlindungan akan harkat dan martabat, serta
pengakuan terhadap hak-hak asasi manusia yang dimiliki oleh subyek hukum
berdasarkan ketentuan hukum dari kesewenangan atau sebagai kumpulan
peraturan atau kaidah yang akan dapat melindungi suatu hal dari hal lainnya
(Philipus M. Hadjon, 1987: 25). Menurut Philipus M. Hadjon, bahwa sarana
perlindungan Hukum ada dua macam, yaitu (Philipus M. Hadjon, 1987: 3):
a. Sarana Perlindungan Hukum Preventif
Pada perlindungan hukum preventif subyek hukum mempunyai
kesempatan untuk mengajukan keberatan atau pendapatnya sebelum ada
suatu keputusan. Tujuan perlindungan preventif adalah mencegah terjadinya
sengketa.
b. Sarana Perlindungan Hukum Represif
Perlindungan
hukum
represif
bertujuan
untuk
menyelesaikan
sengketa. Prinsip perlindungan hukum terhadap tindakan pemerintah
bersumber dari konsep tentang pengakuan dan perlindungan terhadap hakhak asasi manusia. Prinsip kedua yang mendasari perlindungan hukum
terhadap tindak pemerintahan adalah prinsip negara hukum.
Berdasarkan sarana perlindungan hukum preventif dan represif, tata tertib
asrama mahasiswa, aturan yang terdapat pada surat pernyataan serta keterangan
yang ada dari pengelola, perlindungan hukum bagi penyewa atau penghuni
asrama mahasiswa UNS dapat dibedakan sebagai berikut:
Perlindungan Hukum Preventif
Perlindungan Hukum Represif
mahasiswa dapat memilih apakah Pengelola
commit to user
memberikan
peringatan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
58
akan mengadakan perjanjian atau
atau somasi terlebih dahulu kepada
tidak
penghuni atau pihak penyewa
Penghuni
atau
pihak
penyewa Apabila
terjadi
pelanggaran
atau
diberikan kesempatan selama satu sengketa antara subyek hukum, yaitu
bulan penuh setelah mengadakan penghuni dan pengelola maka dapat
perjanjian
apabila
memberikan
terjadi
kerusakan
komplain diselesaikan melalui negosiasi
barang
dalam kamar
B. Dekonstruksi Perjanjian Sewa-Menyewa Kamar Asrama Mahasiswa UNS
berdasarkan KUHPerdata
Pengertian perjanjian dalam Pasal 1313 menurut Abdulkadir Muhammad
mencakup ruang lingkup yang terlalu luas sehingga meliputi pula perjanjian
perkawinan dalam hukum keluarga, sedangkan dalam buku III KUHPerdata
sebenarnya hanya meliputi pengaturan perjanjian kebendaan. Menurut
Abdulkadir Muhammad perjanjian adalah persetujuan dengan mana dua pihak
atau lebih saling mengikatkan diri untuk melaksanakan suatu hal yang bersifat
kebendaan di bidang harta kekayaan (Abdulkadir Muhamad, 2010: 290). Dapat
diketahui dari pengertian perjanjian menurut Abdulkadir Muhammad bahwa
adanya para pihak yang saling mengikatkan diri satu sama lain, bukan hanya
satu pihak saja yang mengikatkan diri pada pihak lain seperti yang diatur dalam
Pasal 1313 KUHPerdata. Sehingga, perjanjian tercipta saat kedua belah pihak
saling memberikan kata sepakat pada apa yang diperjannjikan.
Perjanjian sewa-menyewa asrama mahasiswa UNS dilakukan suatu
dekonstruksi, dimana sebelumnya hanya secara lisan dengan diberi bukti
kwitansi, sekarang ditambah dengan pendaftaran online dan surat pernyataan
bermaterai yang berisi peraturan dan sanksi. Surat pernyataan bermaterai yang
berisi peraturan dan sanksi menjadi bukti adanya suatu aturan hukum dalam
bentuk tertulis. Perjanjian sewa kamar asrama mahasiswa tetap berbentuk lisan
hanya ditambah dengan surat pernyataan, namun surat pernyataan pada
hakikatnya memiliki fungsi untuk menyatakan kebenaran suatu hal disertai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
59
pertanggung
jawaban
atas
pernyataan
tersebut
(www.bappeda.banjarmasinkota.go.id). Langkah pengelola asrama membentuk
aturan menjadi tertulis merupakan langkah yang baik, namun lebih baik lagi
apabila perjanjian lisan diwujudkan dalam perjanjian tertulis dengan tanda
tangan keduabelah pihak untuk menjamin perlindungan hukum para pihak.
Hukum tertulis menjadi ciri dari hukum modern dalam masyarakat yang
berkembang dan hubungan antar manusia yang lebih kompleks, sehingga tidak
dapat hanya mengandalkan pengaturan tradisi, kebiasaan, kepercayaan atau
budaya ingatan (Satjipto Rahardjo, 2000: 72). Menurut Satjipto Rahardjo
(2000: 72) kelebihan hukum dalam bentuk tertulis, yaitu:
a. apa yang diatur mudah diketahui orang.
b. setiap orang mendapatkan jalan masuk yang sama ke dalam hukum, kecuali
buta huruf.
c. pengetahuan orang mengenai hukum dapat dicocokkan kembali dengan yang
telah tertulis, sehingga mengurangi ketidakpastian.
d. tertulis memberikan kemudahan untuk keperluan pengembangan pengaturan
hukum, apabila ingin membuat peraturan yang baru.
Langkah asrama mahasiswa UNS memberikan aturan secara tertulis
merupakan langkah yang baik demi menjamin kepastian hukum para pihak.
Namun, perubahan hukum tidak tertulis menjadi hukum dalam bentuk tertulis
tidak dapat dijadikan tolok ukur kualitas keadilan. Selain itu, hukum tertulis
tidak menghilangkan berlakunya hukum tidak tertulis, seperti tradisi, kebiasaan
atau praktik-praktik tertentu (Satjipto Rahardjo, 2000: 72).
Aturan dalam surat pernyataan selanjutnya akan dibahas secara rinci
berdasarkan KUHPerdata, Perda kota Surakarta tentang Penyelenggaraan
Usaha Pemondokan sebagai penjabaran mengenai kamar sebagai tempat
tinggal sementara khususnya di kota Surakarta.
a. Aturan pertama yaitu Penghuni adalah mahasiswa UNS harus berstatus
belum lulus dan sanksi pelanggaran aturan ini yaitu tidak boleh menjadi
penghuni. Aturan ini menjadi penegasan asas kebebasan berkontrak bagi
asrama mahasiswa UNS. Dalam aturan ini terdapat permasalahan mengenai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
60
salah satu subyek hukum, yaitu pihak penyewa, mengenai kurang
ditegaskannya arti lulus di dalam ketentuan ini. Berdasarkan wawancara,
pengelola memberikan keterangan bahwa yang dimaksud lulus adalah
setelah
wisuda.
Dalam
Surat
Keputusan
(SK)
Rektor
nomor
644/UN27/HK/2015 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan
Program Sarjana Universitas Sebelas Maret. Pengaturan mengenai kelulusan
di UNS terdapat dalam Pasal 18 ayat (1) dan (2) SK Rektor nomor
644/UN27/HK/2015 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan
Program Sarjana Universitas Sebelas Maret yang mengatur bahwa
(1) mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan pendidikan
program sarjana apabila mahasiswa yang bersangkutan telah
menempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan dan
memiliki capaian pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh
program studi dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) sama
dengan atau lebih besar daripada 2,0 (dua koma nol).
(2) tanggal penyelesaian pendidikan program sarjana atau lulus
kuliah program sarjana sebagaimana dinyatakan pada ayat (1)
adalah tanggal saat kepala program studi membubuhkan tanda
tangan pengesahan saat skripsi atau tugas akhir mahasiswa
yang bersangkutan.
Jarak waktu antara pengesahan skripsi dan wisuda cukup signifikan,
dikarenakan kuota wisuda yang terbatas sehingga tak jarang para mahasiswa
harus menunggu lama sampai jadwal wisuda berikutnya karena kehabisan
kuota. Hal tersebut dapat menyebabkan beberapa mahasiswa yang telah
mendapat gelar kesarjanaan, namun tidak dapat mengikuti wisuda karena
sesuatu hal, seperti telah mendapatkan pekerjaan yang lokasinya jauh dari
kampus. Sedangkan, dalam Pasal 20 ayat (1) SK Rektor nomor
menyelesaikan pendidikan program sarjana diwajibkan mengikuti wisuda
sebaiknya ada penegasan agar tidak terdapat pengartian yang berbeda oleh
pihak penyewa.
b. Aturan yang kedua pada surat pernyataan yaitu penghuni harus memiliki
kartu penghuni yang dicetak oleh asrama mahasiswa UNS. Sanksi dari
pelanggaran peraturan ini yaitu tidak boleh menjadi penghuni dan masuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
61
lingkungan asrama mahasiswa UNS. Kartu penghuni didapatkan setelah
proses pendaftaran online dan telah memenuhi semua syarat atau telah
dinyatakan clear oleh pengelola. Dalam ketentuan ini penghuni yang tidak
memiliki kartu penghuni yang dicetak oleh asrama mahasiswa UNS tidak
boleh menjadi penghuni dan masuk lingkungan asrama mahasiswa UNS
menimbulkan suatu pertanyaan. Apakah setelah clear mendaftar online
penghuni baru langsung mendapatkan kartu penghuni. Terdapat proses
mencetak kartu penghuni yang membutuhkan waktu, sehingga penghuni
baru tidak langsung mendapatkan kartu penghuni. Pertanyaan selanjutnya
apakah penyewa baru yang belum memiliki kartu penghuni tidak boleh
menjadi penghuni dan masuk lingkungan asrama mahasiswa UNS.
Pertanyaan lain yang muncul yaitu bagaimana apabila kartu penghuni yang
telah dimiliki tertinggal atau hilang, apakah pernyewa juga tidak boleh
menjadi penghuni dan masuk ke lingkungan asrama mahasiswa UNS. Oleh
karena itu, sebaiknya pada aturan ini terdapat penyelesaian atau tindakan
alternatif seperti dapat ditoleransi dengan surat keterangan atau surat
penghuni sementara yang diberikan oleh pengelola. Hal ini berdasarkan
Pasal 1550 KUHPerdata yang mengatur bahwa:
Pihak yang menyewakan karena sifat persetujuan dan tanpa perlu
adanya suatu janji, wajib untuk:
1. meyerahkan barang yang disewakan kepada penyewa;
2. memelihara barang itu sedemikian rupa sehingga dapat
dipakai untuk keperluan yang dimaksud;
3. memberikan hak kepada penyewa untuk menikmati barang
yang disediakan itu dengan tenteram selama berlangsungnya
sewa.
Dalam Pasal 14 huruf a Perda Kota Surakarta tentang Penyelenggaraan
memakai ruang, rumah dan fasilitas lain yang diberikan oleh penyelenggara
c. Aturan ketiga dalam surat pernyataan yaitu tamu penghuni asrama harus
lapor security (Satpam) untuk mengisi buku tamu dan keperluan serta
membawa kartu tamu. Sanksi dari pelanggaran peraturan ini yaitu tamu
dikeluarkan. Aturan ini mempertegas Pasal 13 huruf b Perda Kota Surakarta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
62
tentang Penyelenggaraan Usaha Pemondokan yang mengatur bahwa
"Penyelenggara rumah kos berhak memberikan izin kepada penghuni kos
Kota Surakarta tentang Penyelenggaraan Usaha Pemondokan yang
point ketiga surat pernyataan ini, izin
dilakukan dengan cara menemui satpam sebagai wakil pengelola yang telah
diberi kewenangan dalam bidang keamanan, mengisi buku tamu dan
membawa kartu tamu. Hal ini mengandung konsekuensi bahwa asrama
mahasiswa UNS menyediakan kartu penghuni dalam jumlah banyak, selain
itu security atau satpam yang bertugas selalu siap sedia menerima tamu
penghuni yang berjumlah puluhan hingga ratusan setiap harinya. Namun,
satpam yang bertugas setiap shiftnya hanya berjumlah 2 (dua) orang,
sehingga tidak sebanding dengan perkiraan tamu penghuni. Selain itu,
prosedur pemberian kartu tamu belum dijelaskan apakah memerlukan bukti
bahwa tamu tersebut merupakan tamu penghuni penghuni dengan cara
penghuni harus menjemput tamunya, atau tamu yang ingin masuk
mengunjungi penghuni harus meninggalkan kartu identitas saja.
d. Aturan keempat dalam surat pernyataan yaitu batas waktu kunjungan tamu
adalah jam 21.00 kecuali untuk hari Sabtu sampai dengan jam 22.00. Sanksi
dari pelanggaran peraturan ini yaitu tamu dikeluarkan. Aturan ini
merupakan adaptasi atau diambil dari point 11 tata tertib asrama mahasiswa
UNS yang terlebih dahulu dibuat. Aturan jam kunjungan yang dimiliki oleh
asrama mahasiswa UNS hampir sama dengan aturan jam kunjungan rumah
kos lain di sekitar kawasan kampus UNS. Selain aturan ini, terdapat aturan
lain yang tertempel di gerbang
keamanan dan ketertiban di lingkungan asrama maka tepat pukul 24.00 WIB
pintu gerbang asrama akan di kunci, dan dibuka jam 04.30 WIB, juka masih
disimpulkan bahwa, untuk kunjungan tamu terdapat pembatasan sampai
pukul 21.00 WIB saat weekday dan khusus weekend pukul 22.00 WIB,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
63
namun jam buka tutup gerbang atau jam keluar asrama untuk penghuni
dibatasi dari jam 04.30 WIB sampai pukul 24.00 WIB dan terdapat toleransi
apabila ada keperluan di luar jam tersebut dengan cara izin melalui satpam.
Dari wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan pengelola, pengaturan
ini telah diterima pula oleh warga sekitar asrama mahasiswa UNS.
e. Aturan yang kelima dalam surat pernyataan yaitu selain penghuni tidak
boleh menginap, jika tamu dan keluarga ingin menginap harus lapor kepada
satpam. Sanksi dari pelanggaran peraturan ini yaitu tamu dikeluarkan.
Keluarga dalam aturan ini tidak dibatasi sampai derajat keberapa atau sejauh
apa, sedangkan pengertian tamu adalah diluar keluarga. Tamu dan keluarga
yang ingin menginap memberitahukan kepada satpam dan memberikan
identitas, yang nantinya akan dibawa oleh pengelola. Terdapat batasan
waktu menginap yaitu maksimal 1x24 jam, apabila lebih dari itu maka harus
dengan alasan yang jelas.
f. Aturan keenam yaitu Tidak boleh membawa teman (lawan jenis) ke dalam
kamar, sanksi dari pelanggaran peraturan ini yaitu penghuni dan tamu lawan
jenis dikeluarkan. Pengaturan ini sangat baik untuk menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan atau penyalahgunaan asrama mahasiswa UNS oleh
penghuni. Selain itu, aturan ini menegaskan Pasal 1339 KUHPerdata bahwa
-hal yang dengan tegas
dinyatakan di dalamnya, namun juga untuk segala sesuatu yang menurut
sifat perjanjian diharuskan oleh kepatutan, kebiasaan atau undangLarangan membawa teman lawan jenis ke dalam kamar mengikat sebagai
kepatutan dan kebiasaan, karena berhubungan dengan ketertiban umum di
masyarakat (Lola Riana Permata Sari, 2015: 8). Aturan ini juga sesuai
dengan ketentuan dengan Pasal 1561 KUHPerdata yang mengatur bahwa
jika penyewa memakai barang yang disewa untuk keperluan lain yang
menjadi
tujuannya
dan
menimbulkan
kerugian
bagi
pihak
yang
menyewakan maka pihak ini dapat meminta pembatalan sewa.
g. Aturan yang ketujuh dalam surat pernyataan yaitu lama menghuni maksimal
2 (dua) tahun (status belum lulus) sejak tanggal surat pernyataan ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
64
dikeluarkan, sanksi dari pelanggaran peraturan ini yaitu penghuni
dikeluarkan. Dalam peraturan ini ditentukan lama menghuni maksimal 2
(dua)
tahun,
sedangkan
dalam
Pasal
10
ayat
(1)
SK
Rektor
664/UN27/HK/2015 mengatur bahwa masa studi bagi program sarjana
adalah 4 (empat) sampai 5 (lima) tahun. Setiap penghuni yang telah berakhir
masa sewanya tidak akan dapat memperpanjang kembali, dan harus mencari
rumah kos yang lain. Hal ini dikarenakan pengalaman pengelola
menghadapi penghuni yang lama dan terlalu nyaman menempati asrama
bersikap tidak tertib, selain itu dikarenakan untuk pemerataan bagi
mahasiswa UNS yang ingin menggunakan fasilitas asrama mahasiswa yang
memiliki jumlah terbatas.
h. Aturan kedelapan dalam surat pernyataan yaitu pembayaran uang sewa
dilakukan dimuka dan tanggal pembayaran berikutnya sesuai tanggal
tercatat sebagai penghuni, sanksi dari pelanggaran peraturan ini yaitu
teguran dan peringatan, apabila menerima peringatan 2x (dua kali) maka
penghuni otomatis dikeluarkan. Hal ini merupakan kewajiban utama
penyewa yang telah diatur pula dalam Pasal 1560 ayat (2) KUHPerdata
bahwa penyewa wajib membayar sewa pada waktu yang telah ditentukan.
Pasal 13 huruf d Perda Kota Surakarta tentang Penyelenggaraan Usaha
penghuni rumah
pemberian prestasi dari penghuni atau penyewa kepada pengelola asrama
mahasiswa UNS selaku penyelenggara rumah kos. Namun, sanksi yang
berupa peringatan sebanyak 2 (dua) kali penghuni dikeluarkan, selang waktu
antara peringatan pertama dan kedua tidak pasti. Hal tersebut dilihat dari
latar belakang ekonomi penghuni, apabila membutuhkan tambahan waktu
lebih akan diberikan oleh pengelola setelah mahasiswa menyatakan benarbenar sanggup membayar. Selain itu, seperti dijelaskan sebelumnya
mengenai sanksi dikeluarkan, harus mendapatkan persetujuan kedua belah
pihak karena menjadi satu kesatuan dengan adanya pembatalan perjanjian.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
65
i. Aturan kesembilan dalam surat pernyataan yaitu pembayaran harus dilakukan
tertib tiap bulan, jika terlambat harus mengkonfirmasi kepada pengelola
asrama apabila terjadi keterlambatan selama 2 (dua) bulan akan dikenai
sanksi (penghuni dikeluarkan) kecuali ada pemberitahuan sebelumnya
kepada pengelola asrama mahasiswa UNS. Aturan ini juga menegaskan tata
cara pemberian prestasi yang harus diberikan oleh penyewa atau penghuni
kepada pengelola asrama mahasiswa UNS. Aturan ini dapat dijadikan satu
dengan pengaturan sebelumnya, yaitu aturan nomer 8 (delapan) dalam surat
pernyataan. Hal tersebut dapat dilakukan karena substansi atau isi dalam
aturan ini hampir sama dengan yang sebelumnya. Pembayaran merupakan
kewajiban utama penyewa, aturan ini telah sesuai dengan ketentuan Pasal
1560 ayat (2) KUHPerdata bahwa penyewa wajib membayar sewa pada
waktu yang telah ditentukan.
j. Aturan yang kesepuluh yaitu penghuni tidak boleh membawa hewan (jenis
apapun) ke dalam kamar kecuali ikan hias, apabila melanggar akan
mendapatkan sanksi peringatan untuk mengeluarkan hewan, namun apabila
telah menerima peringatan 2x (dua kali) maka penghuni dikeluarkan. Aturan
ini menurut penulis lebih mengarah pada jaminan kebersihan dan
kenyamanan yang diberikan oleh asrama mahasiswa UNS kepada penghuni
dan supaya salah satu penghuni tidak mengusik kenyamanan penghuni lain.
Ikan hias menjadi alternatif penghuni yang ingin memelihara hewan. Selain
tidak mengganggu, tempat yang dibutuhkan adalah di dalam tangki
akuarium sehingga tidak terlalu menyebabkan masalah kebersihan.
Mengenai sanksi yang diawali dengan peringatan sangat baik, dimana
dengan adanya peringatan tersebut penghuni mempunyai waktu untuk
merencanakan tindakan yang akan dilakukan pada hewan peliharaan
penghuni selanjutnya.
k. Aturan yang ke sebelas dalam surat pernyataan yaitu penghuni wajib untuk
menjaga kebersihan kamar, kamar mandi dalam kamar atau komunal di
masing-masing lantai ruang kamar dan lingkungan asrama mahasiswa UNS,
sanksi dari pelanggaran peraturan ini yaitu peringatan atau diberi sanksi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
66
terberat sesuai kesepakatan. Aturan ini merupakan pengembangan dari
aturan nomer 1 (satu) dalam tata tertib asrama mahasiswa, yang mengatur
bahwa setiap penghuni wajib menjaga ketertiban dan kebersihan di
ingkungan asrama mahasiswa. Menjaga kebersihan merupakan hal yang
harus dilakukan secara individu ataupun bersama demi kenyaman semua
penghuni. Namun, sayangnya masalah kebocoran air dari kamar atas
menyebabkan asrama memiliki genangan air di beberapa tempat.
l. Aturan keduabelas dalam surat pernyataan yaitu penghuni tidak boleh
berpolitik praktis, sanksi dari pelanggaran peraturan ini yaitu peringatan,
apabila telah menerima peringatan 2x (dua kali) maka penghuni otomatis
dikeluarkan. Aturan ini diadaptasi dari tata tertib point delapan, ditambah
dengan adanya sanksi. Penghuni dilarang menyelenggarakan praktik politik,
seperti pertemuan atau rapat partai politik di asrama mahasiswa UNS.
Aturan ini sangat baik untuk menjaga netralitas asrama mahasiswa UNS
pada pemilihan umum. Aturan ini juga sesuai dengan Pasal 1561
KUHPerdata yang mengatur bahwa jika penyewa memakai barang yang
disewa untuk keperluan lain yang menjadi tujuannya dan menimbulkan
kerugian bagi pihak yang menyewakan maka pihak ini dapat meminta
pembatalan sewa.
m. Aturan ketigabelas dalam surat pernyataan yaitu peserta tidak boleh
memindah, membawa, atau merusak fasilitas yang ada di dalam kamar dan
sekitar asrama, sanksi dari pelanggaran peraturan ini yaitu mengembalikan
dan atau mengganti kerusakan. Dalam aturan ini menggunakan istilah
peserta, bukan penghuni, seperti pada aturan di atasnya. Aturan ini
diadaptasi dari aturan tata tertib mahasiswa UNS point 10 dan point 14,
hanya ditambah dengan sanksi. Aturan ini juga sesuai dengan pengaturan
kerusakan yang ditimbulkan pada barang yang disewakan selama waktu
sewa, kecuali jika ia membuktikan bahwa kerusakan itu terjadi di luar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
67
bahwa penyewa juga bertanggung jawab atas kerusakan yang ditimbulkan
pada barang sewa oleh temannya atau yang mengambil alih sewanya.
n. Aturan keempatbelas dalam surat pernyataan yaitu penghuni tidak boleh
melakukan tindakan yang mengarah kepada Suku, Agama dan Ras (SARA),
sanksi dari pelanggaran peraturan ini yaitu peringatan, apabila telah
menerima peringatan 2x (dua kali) penghuni otomatis dikeluarkan. Aturan
ini merupakanadaptasi dari point ketujuh tata tertib asrama mahasiswa UNS
ditambah dengan adanya sanksi.
o. Aturan kelimabelas dalam surat pernyataan yaitu penghuni dilarang keras
membawa dan atau menggunakan/ mengkonsumsi minuman keras dan
narkoba, sanksi dari pelanggaran peraturan ini yaitu penghuni dikeluarkan.
Tindakan yang diatur ini merupakan perbuatan melawan hukum, yang
memiliki arti secara sempit yaitu, melanggar undang-undang. Kemudian
Mahkamah Agung dalam putusannya yang terkenal dengan sebutan Arrest
Cohen-Lindenbaum (1919) memperluas pengertian perbuatan melawan
hukum meliputi melanggar hak subjektif orang lain, bertentangan dengan
kewajiban hukum pelaku, bartentangan dengan kesusilaan dan bertentangan
dengan sikap kehati-hatian yang sepatutnya dalam masyarakat (Djaja S.
Meliala, 2014: 189-190). KUHPerdata belum mengatur mengenai
pengertian perbuatan melawan hukum, hanya menyinggung mengenai ganti
rugi karena perbuatan melawan hukum dalam Pasal 1365 KUHPerdata yang
mengatur bahwa perbuatan melawan hukum yang menimbulkan kerugian
pada orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu karena
kesalahannya mengganti kerugian tersebut. Menurut penulis, aturan ini
sudah tepat, karena suatu perbuatan melawan hukum tidak dapat ditolerir
karena akan memberikan catatan buruk pada asrama mahasiswa UNS.
p. Aturan ke enambelas dalam surat pernyataan yaitu penghuni dilarang
membawa senjata api dan senjata tajam yang dapat mengancam keselamatan
diri sendiri dan atau orang lain, sanksi dari pelanggaran peraturan ini yaitu
peringatan, apabila telah menerima peringatan 2x (dua kali) penghuni
otomatis dikeluarkan. Senjata tajam dalam peraturan ini perlu dibatasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
68
jenisnya dan pengecualian atau pembatasan, seperti pisau dapur, gunting,
cutter yang biasa digunakan sehari-hari. Aturan ini sangat baik, dikarenakan
bertujuan melindungi keselamatam seluruh penghuni asrama. Hal ini juga
merupakan upaya pencegahan adanya perbuatan melawan hukum, yaitu
kepemilikan senjata api illegal.
q. Aturan ketujuhbelas yaitu penghuni dilarang keras melakukan tindakan
asusila, berjudi, dan kejahatan/ kriminal (mencuri, merampok, dan lainlain), sanksi dari pelanggaran peraturan ini yaitu penghuni dikeluarkan.
Aturan ini sangat baik bagi pembentukan karakter penghuni, sama seperti
aturan kelimabelas, tindakan yang diatur tersebut termasuk perbuatan
melawan hukum, sehingga tidak dapat ditolelir.
Penjabaran diatas dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai aturan yang
sesuai dan aturan yang tidak sesuai dengan KUHPerdata, sebagai berikut:
Aturan dalam
Aturan di asrama
KUHPerdata
mahasiswa UNS
Pasal 1266 KUHPerdata
Bentuk surat pernyataan
yang mengatur bahwa
bukan merupakan
Keterangan
Belum sesuai
perjanjian timbal balik,
selalu dicantumkan
sehingga adanya syarat
dalam perjanjian timbal
batal kurang tepat
Pasal 1550 KUHPerdata Aturan ke-2 dalam surat Belum sesuai
Pasal 14 huruf a Perda pernyataan
Kota Surakarta tentang
Penyelenggaraan Usaha
Pemondokan
Pasal 13 huruf b Perda Aturan ke-3 dalam surat
Kota Surakarta tentang pernyataan
Sesuai
Penyelenggaraan Usaha
Pemondokan
Pasal 1339 KUHPerdata
Aturan ke-6 dalam surat Sesuai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
69
Pasal 1561 KUHPerdata
pernyataan
Pasal 1560 ayat (2)
KUHPerdata
Pasal 13 huruf d Perda
Kota Surakarta tentang
Penyelenggaraan Usaha
Pemondokan
Pasal 1561 KUHPerdata
Aturan ke-8 dan ke-9 Sesuai
dalam surat pernyataan
Tata tertib point 7
Aturan ke-12
Sesuai
Tata tertib point 8
Pasal 1564 KUHPerdata
Aturan ke- 13
Sesuai
Pasal 1566 KUHPerdata
Tata tertib point 10 dan
point 14
Perbuatan
melawan Aturan ke-15, ke-16 dan Sesuai
hukum
ke-17
dalam
surat
pernyataan
Sutan Remi Sjahdeini (1993: 47) berpendapat bahwa Perjanjian juga mencakup
kebebasan untuk menerima atau menyimpangi ketentuan undang-undang yang
bersifat opsional (aanvullend, optional). Namun, penyimpangan tersebut harus
disertai dengan persetujuan kedua belah pihak dan memperhatikan asas hukum
perjanjian, syarat sahnya perjanjian dan perlindungan hukum para pihak.
Kesesuaian
dengan
kebijakan
internal
universitas
juga
perlu
diperhatikan. Aturan dalam asrama mahasiswa ditinjau dari dengan SK Rektor
nomor 644/UN27/HK/2015 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan
Pendidikan Program Sarjana, sebagai berikut:
Aturan SK Rektor
Aturan di asrama
nomor
mahasiswa UNS
Keterangan
664/UN27/HK/2015
Pasal 18 ayat (1) dan Aturan ke-1 dalam surat Kurang dipertegas
Pasal 18 ayat (2) serta pernyataan
Pasal 20 ayat (1)
Rektor
SK
nomor
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
70
644/UN27/HK/2015
tentang Penyelenggaraan
dan
Pengelolaan
Pendidikan
Program
Sarjana
Pasal 10 ayat (1) SK Aturan ke-7 dalam surat Kurang sesuai, namun
Rektor
pernyataan
664/UN27/HK/2015
pengelola
batasan
memberikan
atas
dasar
pengalaman dan tingkah
laku (act) mahasiswa
penghuni sebelumnya.
Dekonstruksi perjanjian sewa menyewa UNS juga harus memenuhi
syarat konstruksi hukum, walaupun aturan tersebut hanya dalam ruang lingkup
kecil, yaitu asrama Mahasiswa UNS. Dekonstruksi adalah upaya membongkar
dan membangun kembali yang baru sesuai dengan pergerakan zaman (Akhyar
Yusuf Lubis, 2006: 14). dalam melakukan dekonstruksi juga harus
diperhatikan syarat konstruksi hukum dari scholten. konstruksi dalam bidang
hukum menurut scholten harus memberikan perhatian terhadap adanya tiga
syarat yaitu konstruksi harus mampu meliputi seluruh bidang hukum positif
yang bersangkutan, tidak boleh ada pertentangan logis didalamnya, konstruksi
hendaknya memenuhi syarat keindahan dan bukan sesuatu yang dibuat-buat
serta hendaknya memberikan gambaran yang jelas dan sederhana (Satjipto
Rahardjo, 2000: 103-104). Adapun dekonstruksi perjanjian sewa menyewa
asrama mahasiswa UNS dilihat dari teori konstruksi hukum Scholten, yaitu:
a. Konstruksi harus mampu meliputi seluruh bidang hukum positif yang
bersangkutan.
Dekonstruksi dalam perjanjian sewa menyewa kamar di asrama mahasiswa
UNS telah meliputi hukum positif yang bersangkutan, baik Undang-Undang
Dasar Negara Indonesia, buku III KUHPerdata, Perda Kota Surakarta
tentang Penyelenggaraan Usaha Pemondokan, dan SK Rektor Nomor
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
71
664/UN27/HK/2015. Namun surat pernyataan yang mencakup syarat batal
sebaiknya dibentuk menjadi perjanjian, dengan persetujuan kedua belah
pihak. Selain itu hak penghuni dan kewajiban pengelola perlu dipertegas.
b. Tidak boleh ada pertentangan logis didalamnya.
Perjanjian sewa-menyewa kamar di asrama mahasiswa UNS tidak ada
pertentangan logis ataupun pengaturan yang saling bertentangan. Hanya
dalam tata tertib penghuni asrama mahasiswa UNS ada aturan yang tidak
sesuai kondisi saat ini. Pengaturan yang baru dibuat dalam surat pernyataan
oleh pengelola telah dipikirkan secara matang bagi fungsi pelayanan dan
character building bagi penghuni asrama mahasiswa UNS. Selain itu,
terdapat beberapa aturan yang kurang penjelasan yang dapat memberikan
pengertian berbeda-beda.
c. Konstruksi hendaknya memenuhi syarat keindahan. Artinya, bukan sesuatu
yang dibuat-buat, hendaknya memberikan gambaran yang jelas dan
sederhana.
Aturan yang ada dalam surat pernyataan sebagian merupakan adaptasi dari
tata tertib yang telah ada tahun 2011 dan terdapat tambahan beberapa
klausula yang disesuaikan dengan kondisi saat ini. Mengenai sanksi yang
berat, bertujuan untuk membentuk karakter dan menimbulkan efek jera bagi
penghuni yang melanggar aturan.
Pengaturan yang belum sesuai yaitu bentuk dari surat pernyataan yang
mencantumkan syarat batal, selain itu aturan kedua dalam surat pernyataan
belum sesuai serta aturan pertama yang kurang dipertegas. Pasal 1265
KUHPerdata mengatur bahwa syarat batal adalah syarat yang bila dipenuhi
akan menghapuskan perjanjian dan membawa segala sesuatu pada semula,
seolah tidak ada perjanjian. Berdasarkan Pasal 1266 KUHPerdata yang
alam perjanjian
timbal balik...,
pengaturan yang mencantumkan syarat batal, sebaiknya
dibentuk menjadi perjanjian dengan tanda tangan kedua belah pihak. Sanksi
dalam aturan kedua dalam surat pernyataan kurang tepat, karena menghalangi
hak penghuni untuk menikmati barang yang disewa. Aturan kedua ini dapat di
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
72
berikan suatu toleransi atau alternatif seperti membuat kartu sementara. Aturan
pertama perlu ditegaskan kembali mengenai arti lulus sehingga tidak
menimbulkan pertentangan logis di dalamnya.
commit to user
Download