laporan penelitian tindakan kelas

advertisement
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Peningkatan Hasil Belajar IPS
Materi Perang Dunia II Melalui
Metode Think -Pairs-Share pada Siswa
Kelas IX C Semester 1 SMP Ma’arif
Kalibawang Kabupaten Kulon Progo
Tahun Pelajaran 2015/2016
Oleh:
Siti Lestyaningsih, S.Pd.
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
A. Latar Belakang
 E. Mulyasa (201: 38) “Perkembangan teknologi mengubah
peran guru dari pengajar yang bertugas menyampaikan
materi pelajaran menjadi fasilitator yang bertugas
memberikan kemudahan dalam belajar. Dengan demikian,
seharusnya guru dapat merencanakan & melaksanakan
KBM dengan metode yang mampu mengaktifkan siswa.
 Setelah melihat dokumen catatan harian guru, terlihat
bahwa selama ini guru sering menggunakan metode
konvensional (ceramah&tanya jawab) yang cenderung
membuat siswa cepat bosan dan kurang aktif.
 Berdasarkan pengamatan saat KBM , terlihat siswa
cenderung hanya mendengarkan penjelasan guru.
 Apabila dicermati dari arsip nilai hasil belajar IPS Kelas IX
C SMP Ma’arif Kalibawang paling rendah dibanding kelas
lain.
Kelas
IX A
IX B
IX C
Ratarata
80,32
78,47
76,82
KKM
Keterangan
77,00 Tuntas
77,00 Tuntas
77,00 Tidak Tuntas
 Mengingat hasil belajar kelas IX C belum tuntas, maka
perlu ada usaha untuk meningkatkannya.
 Salah satu usahanya adalah dengan menerapkan metode
pembelajaran yang mampu mengaktifkan siswa.
 Sehingga, guru tertarik melakukan PTK dengan
menerapkan Metode Think-Pair-Share untuk
meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IX C
Semester 1 SMP Ma’arif Kalibawang Tahun 2015/2016
B. Identifikasi Masalah
1. Nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas IX C masih rendah
(di bawah KKM)
2. Siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran
3. Daya ingat siswa cenderung rendah
4. Siswa kurang percaya diri dalam menyatakan pendapat,
bertanya, maupun menjawab pertanyaan
5. Siswa kurang teliti dalam menjawab soal ulangan
6. Guru banyak mendominasi KBM dengan metode ceramah
7. Siswa cenderung cepat bosan ketika KBM
C. Batasan Masalah
PTK ini dibatasi pada pengoptimalan keaktifan siswa dan
mengurangi dominasi guru dalam KBM melalui metode
Think-Pair-Share agar hasil belajar siswa dapat
meningkat
D. Rumusan Masalah
1. Seberapa tinggi nilai hasil belajar siswa kelas IX C SMP
Ma’arif Kalibawang sebelum tindakan?
2. Bagaimana langkah-langkah KBM dengan metode ThinkPair-Share?
3. Seberapa tinggi nilai hasil belajar siswa kelas IX C SMP
Ma’arif Kalibawang sesudah tindakan?
4. Seberapa tinggi peningkatan nilai hasil belajar siswa kelas
IX C SMP Ma’arif Kalibawang sesudah tindakan?
E. Manfaat Penelian
Penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi siswa, guru,
sekolah dan dinas pendidikan sebagai salahs atu alternatif
untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
BAB II. KAJIAN TEORI,
KERANGKA BERPIKIR &
HIPOTESIS TINDAKAN
A. Kajian Teori
B. Kerangka Berpikir
C. Hipotesis Tindakan
A. Kajian Teori
1. Metode Think-Pair-Share:
a. Think-Pair-Share merupakan salah satu metode
pembelajaran pada model pembelajaran kooperatif.
b. Agus Suprijono (2012: 90) Think-Pair-Share
merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang
sederhana yang memberi kesempatan kepada siswa
untuk bekerja sendiri dan bekerjasama dengan
oranglain.
c. Miftahul Huda (2013: 206) manfaat Think-PairShare:
 Memungkinkan siswa bekerja sendiri dan
bekerjasama dengan oranglain
 Mengoptimalkan partisipasi siswa
 Memberi kesempatan kepada siswa untuk
menunjukkan partisipasi mereka pada orang lain
2. Hasil Belajar:
a. Dimyati dan Mudjiono (2010: 3) , hasil belajar
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar
dan tindak mengajar. Setelah belajar orang akan
memiliki ketrampilan, pengetahuan, sikap, & nilai.
b. Agus Suprijono (2012: 68), hasil belajar pada model
pembelajaran kooperatif meliputi hasil belajar
akademik dan ketrampilan sosial.
c. Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain (2010: 108),
tingkat keberhasilan hasil belajar siswa terlihat dari
daya serap , dengan kriteria tuntas secara klasikal
apabila 75% dari jumlah siswa dapat mencapai
KKM.
d. KKM IPS Kelas IX Semester 1 SMP Ma’arif
Kalibawang Tahun 2015/2016 adalah 77 (Dokumen
Kurikulum SMP Ma’arif Kalibawang 2015/2016).
3. Materi Perang Dunia II:
a. Perang Dunia II merupakan materi IPS kelas IX
Semester 1 yang membahas tentang peristiwa perang
antara Blok Sentral dan Blok Sekutu yang terjadi
tahun 1939-1945).
b. Perang Dunia melibatkan banyak negara dan
dampaknya sangat luas baik dalam bidang politik,
ekonomi, maupun sosial budaya.
c. Materi ini cocok untuk didiskusikan, karena dapat
membuka wawasan siswa terhadap dampak dari
permusuhan dan peperangan yang hanya
menimbulkan kerusakan, kehancuran, dan korban
jiwa.
d. Dengan harapan, para siswa selalu menjaga
persahabatan dan menjauhi permusuhan.
B. Kerangka Berpikir
Kondisi
Awal
Tindakan
Kondisi
Akhir
KBM menggunakan
metode konvensional &
monoton
Siswa kurang aktif, cepat
bosan, kurang fokus,&
hasil belajar rendah
Guru menerapkan
metode pembelajaran
Think-Pair-Share
Suasana KBM lebih hidup
& menyenangkan, karena
siswa lebih aktif & berani
mengungkapkan pendapat
dengan percaya diri
Guru melakukan
refleksi pada Siklus I&
menguji tindakan
dalam Siklus II
hasil belajarnya
meningkat
C. Hipotesis Tindakan
Penerapan metode Think-Pair-Share dapat
meningkatkan hasil belajar IPS Materi Perang
Dunia II pada siswa kelas IX C Semester 1 SMP
Ma’arif Kalibawang Tahun Pelajaran 2015/2016
BAB III.
PROSEDUR PENELITIAN
A. Tempat & Waktu Penelitian
B. Metode Penelitian
C. Subjek Penelitian
D. Tehnik Pengumpulan Data
E. Instrumen Penelitian
F. Teknik Analisis Data
F. Indikator Keberhasilan Tindakan
A. Tempat dan Waktu Penelitian
PTK dilaksanakan di SMP Ma’rif Kalibawang,
Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo,
DIY pada bulan September 2015 selama 2 siklus
(1 siklus selama 2 kali 40 menit)
B. MetodePenelitian
Metode eksperimen yang bersifat “before-after”
C. Subjek Penelitian
Seluruh siswa kelas IX C semester 1 di SMP
Ma’arif Kalibawang tahun pelajaran 2015/2016
sebanyak 29 siswa.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik Observasi dan Dokumentasi
E. Instrumen Penelitian
1.
2.
3.
4.
Lembar Soal Tes Individual
Lembar Kerja Kelompok
Lembar Pengamatan Ketrampilan Sosial
Lembar pengamatan pelaksanaan KBM
F. Teknik Analisis Data
Analisis statistik desktiptif melalui perbandingan
nilai hasil belajar sebelum dan sesudah tindakan
G. Indikator Keberhasilan Tindakan
Tindakan dikatakan berhasil apabila nilai hasil
belajar sesudah tindakan meningkat dibandingkan
dengan nilai sebelum tindakan dengan kriteria:
1. Nilai rata-rata kelas mencapai/melampaui KKM
yaitu 77.
2. Ketuntasan klasikal mencapai/melampaui 75%.
BAB IV.
PROSEDUR PENELITIAN
A. Deskripsi Data
1. Kondisi Awal
2. Langkah Pembelajaran
3. Pelaksanaan Tindakan
B. Pembahasan
A. Deskripsi Data
1. Kondisi Awal:
a. rata-rata hasil belajar IPS Kelas IX C
sebelum tindakan adalah 76,31 (belum
mencapai KKM )
b. Ketuntasan klasikal hasil belajar IPS Kelas IX
C sebelum tindakan adalah 58,62% (tidak
tuntas di bawah 75%)
2. Langkah Pembelajaran Think-Pair-Share:
a. Pendahuluan
Guru melakukan apersepsi & memberi petunjuk
pembelajaran
a. Inti
1) Guru membagi kelas menjadi kelompok
2) Guru memberi tugas
3) Siswa melakukan diskusi dengan Think (berpikir
sendiri dahulu) – Pair (berpasangan untuk
menemukan titik temu & saling membantu) –
Share (Berbagi dengan kelompok & klasikal)
4) Pemberian penguatan &penghargaan
c. Penutup
1) Pendampingan penyimpulan
2) Post-Test
3. Pelaksanaan Tindakan
a. Tindakan dilakasanakan selama 2 (dua)siklus
dengan tahap : perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan & refleksi
b. Pelaksanaan Siklus I , Sabtu tanggal 19 September
pada jam ke-6 & 7. Dengan hasil:
1) Rata-rata mencapai /melampaui KKM yakni
sebesar 80,52 .
2) Ketuntasan klasikal mencapai kategori tuntas
yakni 79,31%.
c. Pelaksanaan Siklus II, Selasa tanggal 22 September
2015 pada jam ke-5&6 Dengan hasil:
1) Rata-rata mencapai /melampaui KKM yakni
sebesar 85,06 .
2) Ketuntasan klasikal mencapai kategori tuntas
yakni 89,66%.
B. Pembahasan
1. Perbandingan hasil belajar sebelum & sesudah
tindakan siklus 1:
90
80
76.31
80.52
79.31%
70
60
58.62%
50
Rata-rata Nilai
40
Ketuntasan
30
20
10
0
Pra-Tindakan
Siklus 1
2. Perbandingan hasil belajar siklus 1 & siklus 1:
92
90
89.66%
88
86
85.06
84
Rata-rata Nilai
82
Ketuntasan
80.52
80
79.31%
78
76
74
Siklus 1
Siklus 2
3. Peningkatan hasil belajar sebelum & sesudah
tindakan:
100
89.66%
90
80.52
76.31
85.06
80
79.31%
70
60
58.62%
50
Rata-rata Nilai
Ketuntasan
40
30
20
10
0
Pra-Tindakan
Siklus 1
Siklus 2
Hasil pembahasan tersebut menunjukkan
bahawa hasil PTK yang dilakasanakan oleh guru
menyatakan bahwa hipotesis tindakan:
“Penerapan metode Think-Pair-Share dapat
meningkatkan hasil belajar IPS materi Perang
Dunia II pada siswa kelas IX C semester 1 SMP
Ma’arif Kalibawang Kabupaten Kulon Progo
tahun pelajaran 2015/2016” dapat diterima.
BAB V.
KESIMPULAN & SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
A. Kesimpulan
1. Rerata hasil belajar IPS kelas IX C sebelum tindakan
termasuk kategori rendah yakni sebesar 76.31 dengan
ketuntasan klasikal 58,62 (tidak tuntas).
2. Langkah-langkah pembelajran dengan metode ThinkPair-Share : a) apersepsi & petunjuk, b) pembagian
kelompok, c) penugasan, d) diskusi dengan tahap TPS, e)
presentasi, f) penguatan & penghargaan, g)
kesimpulan, h) penilaian.
3. Rerata hasil belajar IPS kelas IX C setelah tindakan
siklus 1 pada kategori sedang yakni 80,52 dengan
ketuntasan klasikal 79,31% (tuntas)dan pada siklus 2
mencapai 85,06 pada kategoris edang dengan
ketuntasan klasikal 89,66% (tuntas).
4. Peningkatan rata-rata pada siklus 2 sebesar 4,21 dari
sebelum tindakan, dan pada siklus 2 sebesar 4,54 dari
siklus 1.
5. Penerapan metode Think-Pair-Share dapat
meningkatkan hasil belajar IPS materi Perang Dunia II
pada siswa kelas IX C semester 1 SMP Ma’arif
Kalibawang Kabupaten Kulon Progo tahun pelajaran
2015/2016.
B. Saran
1. Karena pembelajarn dengan metode Think-Pair-Share
dapat meningkatkan hasil belajar IPS , maka guru-guru
lain disarankan untuk menggunakan metode
pembelajaran tersebut.
2. Guru senantiasan mendampingi jalannya KBM dengan
metode Think-Pair-Share, mengingat beberapa siswa
terkasang mengalami kurang ide/pendapat.
3. Guru harus memantau jalannya Share kelompok&
klasikal, karena jka terjadi perselisihan/perdebatan
dapat menajadi penengah secarabijak.
Download