DIFUSI INOVASI Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta 1 DIFUSI INOVASI Definisi Difusi Difusi dapat diartikan sebagai proses dimana suatu ide-ide baru (inovasi) disebarluaskan kepada individu atau kelompok dalam suatu sistem sosial tertentu. Rogers (1958) dan beberapa ahlinya mengemukakan bahwa dalam proses difusi inovasi mengandung empat elemen yang saling berkaitan, yaitu: Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta 2 Definisi Difusi (Lanjutan) 1. Adanya inovasi Inovasi adalah suatu ide yang dipandang baru oleh seseorang. Inovasi mungkin berupa suatu teknologi baru, cara organisasi baru dan sebagainya. Sifat ide baru kadang-kadang menentukan reaksi seseorang yang berbeda-beda, sehingga ide baru tersebut akan memberikan ruang lingkup yang luas. 2. Adanya komunikasi, baik antar individu, antar kelompok maupun antar individu dan kelompok. Esensi difusi adalah interaksi antar manusia dimana seseorang mengkomunikasikan suatu ide baru kepada o rang lain. Dengan demikian elemen penting dalam difusi adalah: Suatu ide baru; Individu A yang mengetahui inovasi; Individu B yang belum mengetahui inovasi Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta 3 Definisi Difusi (Lanjutan) 3. Adanya suatu sistem sosial tertentu Sistem sosial didefinisikan sebagai populasi yang terdiri dari individu-individu yang terikat dan berbeda secara fungsional dalam berperilaku pemecahan masalah bersama. Ada suatu rangkaian jarak dan jenis-jenis keputusan adopsi dari individu dengan keputusan kelompok dalam suatu sistem sosial, yaitu : a. Banyak inovasi yang diadopsi oleh seseorang tanpa menghiraukan keputusan-keputusan individu lain dalam sistem sosial. b. Suatu proses difusi inovasi lanjutan dari individu dengan keputusan kelompok. c. Proses difusi inovasi yang diterima kelompok dalam suatu sistem sosial tertentu. Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta 4 Definisi Difusi (Lanjutan) 4. Adanya kesenjangan waktu atau over time. Mengingat adopsi inovasi merupakan proses mental dalam diri seseorang pertama kali mendengar tentang sesuatu inovasi samapi akhirnya mengadopsi memerlukan waktu. Hal ini dapat menyebabkan munculnya kesenjangan waktu antara komunikator dengan komunikan yang dapat berakibat pada melambatnya proses difusi inovasi. Panjang atau pendeknya jarak antara komunikator dan komunikan dipengaruhi oleh : a. Karakteristik yang dipimpin oleh komunikator dan komunikan b. Isi dan karakteristik dari pesan c. Faktor lingkungan Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta 5 Elemen pada Proses Difusi Inovasi Seperti telah disebutkan di depan bahwa esensi proses difusi adalah interaksi manusia, dimana seseorang mengkomunisasikan inovasi kepada seseorang atau beberapa orang lainnya. Dengan kata lain difusi berarti menyebarkan inovasi dari seseorang yang telah mengadopsi inovasi kepada orang lain dalam masyarakat. Proses difusi inovasi berkaitan dengan proses komunikasi yang dikenal dengan model S-M-C-R-E (source / sumber, message / pesan, channel / saluran, receiver / penerima, effect / pengaruh ). Model ini berhubungan erat dengan elemen-elemen difusi yang terdiri dari inverator, inovasi, saluran, anggota dalam sistem sosial dan konsekuensi. Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta 6 Elemen pada Proses Difusi Inovasi (Lanjutan) Elemen Source Message Channel Receiver Effect S-M-C-R-E Sumber pesan Saluran Penerima Hasil Inventor Inovasi Saluran Anggota Model Elemen Difusi inovasi konsekuensi Sistem sosial Gambar 1. Persamaan Elemen-elemen Difusi dan Model S-M-C-R-E Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta 7 Elemen pada Proses Difusi Inovasi (Lanjutan) Berdasarkan Gambar 1 terlihat hanya faktor waktu yang membedakan proses komunikasi dengan proses difusi inovasi. Dengan demikian sebenarnya proses komunikasi pertanian sama dengan proses difusi inovasi, yang membedakan keduanya hanyalah waktu, yaitu lambat atau cepat proses ini sangat ditentukan oleh waktu. Pada akhirnya, faktor yang mempengaruhi adopsi inovasi juga akan mempengaruhi difusi inovasi. Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta 8 Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Proses Difusi Inovasi 1. Faktor-Faktor Sosial a. Anggota keluarga, sering dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk menerima suatu inovasi. Beberapa nilai-nilai anggota keluarga yang positif berhubungan dengan penerimaan inovasi adalah : Keinginan untuk mencapai pendidikan yang lebih tinggi bagi anak-anak mereka dan memprioritaskan kapital untuk pengembangan usahatani. Status sosial dan partisipasi dalam kelompok sosial yang tinggi. Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta 9 Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Proses Difusi Inovasi (Lanjutan) Pemilikan usaha pertanian yang bebas dari hutang. Prioritas yang tinggi pada pemenuhan kelengkapan dan kenyamanan dalam rumah tangga sebagai tujuan keluarga. Inovasi untuk meningkatkan pendapatan keluarga. b. Tetangga, biasanya terdiri dari beberapa keluarga yang mengenal secara pribadi, mempunyai perasaan saling berhubungan. c. Klik Sosial (social clique), terdiri dari sejumlah kecil orang-orang yang menerima satu sama lain sebagai persamaan sosial yang berasosiasi sebagai temanteman yang akrab. Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta 10 Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Proses Difusi Inovasi (Lanjutan) Ada lima situasi meletakkan klik sosial dalam mencari informasi atas dasar interpersonal, yaitu : 1. Situasi dimana pencari informasi dan orang-orang yang dicari kedua-duanya anggota klik sosial. 2. Situasi dimana pencari informasi dan orang yang dicarinya bukan anggota klik sosial. 3. Situasi dimana pencari informasi adalah anggota suatu klik sosial tetapi orang-orang yang dicari bukan anggota klik sosial tersebut. 4. Situasi dimana pencari informasi adalah bukan anggota suatu klik sosial tetapi orang-orang yang dicari anggota klik sosial. 5. Situasi dimana pencari informasi dan orang-orang yang dicari anggota klik sosial yang berbeda. Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta 11 Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Proses Difusi Inovasi (Lanjutan) d. Kelompok referensi (reference group), yaitu kelompok orang-orang yang dijadikan contoh oleh orang lain dalam pembentukan pikiran, penilaian dan keputusan bertindak, namun keanggotaan secara nyata tidak diperlukan. e. Kelompok formal, yaitu kelompok orang-orang yang mempunyai peraturan tegas, yang mengatur hubungan anggota-anggotanya dalam menyusun rencana suatu program. f. Status sosial dalam masyarakat, ditentukan oleh banyak hal, antara lain pendapatan, pemilikan tanah, pendidikan, kedudukan dalam struktur kekuasaan dan lainnya. Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta 12 Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Proses Difusi Inovasi (Lanjutan) 2. Faktor-faktor kebudayaan, unsur kebudayaan yang sangat berpengaruh terhadap proses difusi inovasi adalah tata nilai dan sikap. 3. Faktor-faktor personal a. Umur b. Pendidikan c. Karakteristik psikologi seseorang berhubungan dengan tingkat difusi inovasi. Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta 13 Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Proses Difusi Inovasi (Lanjutan) 4. Faktor-faktor situasional yang menyebabkan seseorang melakukan difusi inovasi : a. Pendapatan usahatani b. Ukuran usahatani, selalu berhubungan positif dengan difusi inovasi. c. Status pemilikan tanah berhubungan dengan pengawasan terhadap pertanian. d. Prestise, masyarakat yang dicirikan engan status sosial atau kedudukan seseorang dalam masyarakat berhubungan positif dengan difusi inovasi. e. Sumber-sumber informasi berhubungan positif dengan tingkat difusi inovasi. Misalnya penyuluh, Perguruan Tinggi Pertanian. f. Jenis Inovasi, makin kompleks inovasi, maka makin lambat diadopsi. Program Studi Agribisnis UPN ”Veteran” Yogyakarta 14 Kecenderungan Perubahan dalam Proses Difusi Inovasi 1. Perubahan hanya dalam perlengkapan material, tanpa perubahan dalam teknik pelaksanaannya, misalnya; varietas benih baru. 2. Perubahan dalam pelaksanaan atau tanpa suatu perubahan meterial atau perlengkapannya, misalnya; perubahan pola rotasi tanaman. 3. Perubahan yang melibatkan teknik atau pelaksanaan baru, misalnya; kontur tanah. 4. Perubahan dalam perusahaan keseluruhan, misalnya; dari pertanian tanaman pangan ke peternakan.