PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS PENGARUH PELEMAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP HARGA SAHAM SEKTORAL PADA INDEKS LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA (Sebelum dan Saat Pelemahan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat pada Kelompok LQ45 Periode Agustus 2015 – Oktober 2015) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Oleh : Ni Nyoman Ayu Purnama Dewi NIM : 122214058 PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Skripsi ANALISIS PENGARUH PELEMAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP BARGA SAHAM SEKTORAL PADA INDEKS LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA (Sebelum dan Saat Pelemahan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat pada Kelompok LQ45 Periode Agustus 2015 - Oktober 2015) Oleh: Ni Nyoman Ayu Pumama Dewi Telah disetujui oleh : Pembimbing I Tanggal, 09 Agustus 2016 Drs. Aloysius Triwanggono M.S Pembimbing II Tanggal, 29 Agustus 2016 Drs. Th. Sutadi, MBA ii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Skripsi ANALISIS PENGARUH PELEMAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP BARGA SABAM SEKTORAL PADA INDEKS LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA (Sebelum dan Saat Pelemahan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat pada Kelompok LQ45 Periode Agustus 2015 - Oktober 2015) Dipersiapkan dan Ditulis oleh: Ni Nyoman Ayu Pumama Dewi NIM: 122214058 Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Pada Tanggal12 Oktober 2016 dan Dinyatakan Memenuhi Syarat Susunan Dewan Penguji Jabatan Nama Lengkap Ketua Dr. Lukas Purwoto, M. Si. Sekretaris MT. Emawati, SE., M.A. Anggota Drs. Aloysius Triwanggono M.S Anggota Drs. Th. Sutadi, MBA Anggota Dr. Caecilia Wahyu Estining Rahayu, M.Si. iii Tanda Tangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Motto: “I don't want to live in the kind of world where we don't look out for each other. Not just the people that are close to us, but anybody who needs a helping hand. I can’t change the way anybody else thinks, or what they choose to do, but I can do my bit.” ( Charles de Lint) “ Education without values, as useful as it is, seems rather to make man a more clever devil ” (C. S. Lewis) “Tubuh dibersihkan dengan air, pikiran disucikan dengan kebenaran, jiwa disucikan dengan pelajaran suci dan tapa brata, kecerdasan dengan pengetahuan yang benar” (Manawa Dharmasastra.V.109) Skripsi ini dipersembahkan kepada : Tuhanku Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa Bapak dan Ibuku beserta keluargaku tercinta khususnya Universitas Sanata Dharma Tercinta Pribadi diriku sendiri Dan kawan – kawanku semua iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya yang bel'tanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi denganjudul: ANALISIS PENGARUH PELEMAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP HARGA SAHAM SEKTORAL PADA INDEKS LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA (Sebelum dan Saat Pelemahan Nilai Tukal' Rupiah tel'hadap Dolal' Amel'ika Sel'ikat pada Kelompok LQ45 Periode Agustus 2015 - Oktober 2015) dan diajukan untuk diuji pada tanggal 12 Oktober 2016 adalah hasil karya saya, saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keselU1uhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukan gagasan atau pendapat atau pikiran dati penulisan lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak tel'dapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa membel'ikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pac1a penulis aslinya. Bila di kemuc1ian hari terbukti bahwa saya melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini c1igugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70). Yogyakarta, 30 November 2016 Yang membuat pemy taan, Ni Nyoman Ayu Pumama Dewi NIM: 122214058 v PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang belianda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Ni Nyoman Ayu Pumama Dewi NIM : 122214058 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dhanna karya ilmiah saya yang berjudul Analisis Pengaruh Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Harga Saham Sektoral Pada Indeks LQ45 Di Bursa Efek Indonesia (Sebelum dan Saat Pelemahan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat pada Kelompok LQ45 Periode Agustus 2015 - Oktober 2015) beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di inetmet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian surat pemyataan ini yang saya buat dengan sebenamya. Dibuat di Yogyakarta Pada tangga130 November 2016 Yang menyatakan Ni Nyoman Ayu Purnama Dewi vi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis persembahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat, dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Harga Saham Sektoral Pada Indeks LQ45 Di Bursa Efek Indonesia: Sebelum dan Saat Pelemahan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat pada Kelompok LQ45 Periode Agustus 2015 – Oktober 2015”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Unversitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulisan skripsi ini tidak akan terlaksana dan terselesaikan dengan baik tanpa bantuan, dukungan serta kerjasama dari berbagai pihak yang dengan tulus dan rela mengorbankan waktu dan pikiran untuk membimbing penulis sampai penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E.,M.B.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma. 3. Bapak Drs. Aloysius Triwanggono M.S.,selaku dosen pembimbing I, yang telah banyak memberikan bimbingan, koreksi, dan saran dalam penulisan skripsi ini. vii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Bapak Drs. Th. Sutadi, MBA., selaku dosen pembimbing II, yang dengan bijaksana memberikan bimbingan, koreksi dan saran selama penyusunan hingga terselesaikannya skripsi ini. 5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan pengalaman hidup selama penulis menempuh kuliah. 6. Segenap karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 7. Bapak dan Ibuku tercinta yang begitu luar biasa, Drh. Putu Martana dan Made Suryani yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan doa, nasehat, kebahagiaan dan memberikan penghidupan yang layak bagi penulis. Terima kasih juga telah menjadikanku orang yang kuat dan tegar dalam menghadapi hidup sehingga membuatku dewasa dan sabar dalam menyikapi hidup. 8. Saudara-saudaraku tercinta, kakakku Ni Putu Ayu Ratna Dian Pertiwi, kembaranku Ni Made Ayu Purnama Sari, Adik- adikku Ni Ketut Ayu Diah Candrawati dan I Putu Ngurah Putrayasa yang telah memberikan doa, masukan-masukan dan semangat yang berguna bagi terwujudnya pembuatan skripsi ini. 9. Om dan Tanteku tercinta, Prof. Dr. dr. Nyoman Kertia, SpPd-KR dan Ir. Ni Made Lilis Martini Dewi yang telah memberikan dukungan baik moral, spiritual dan material kepada penulis selama masa perkuliahan serta seluruh keluarga tercinta yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. P31inerku tercinta, Made Aditya Abhi Ganika yang selalu menemaniku, membantuku dan mendukungku selama masa perkuliahan hingga saat ini. 11. Sahabat serta teman-teman di Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dhanna yang telah memberikan doa dan dorongan dalam pembuatan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan semangat, dukungan doa serta terimakasih atas bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempuma karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk menyempumakan tulisan ini. Yogyakarta, 30 November 2016 Penulis Ni Nyoman Ayu Pumama Dewi NIM: 122214058 ix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................. ii HALAMAN PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI ………………... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................ iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ............ v HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ………………………………… vi HALAMAN KATA PENGANTAR ..................................................... vii HALAMAN DAFTAR ISI ..................................................................... x HALAMAN DAFTAR TABEL ............................................................ xii HALAMAN DAFTAR GAMBAR ....................................................... xiv HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN .................................................... xv HALAMAN ABSTRAK ........................................................................ xvi HALAMAN ABSTRACT ……………………………………………. xvii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................. 7 C. Pembatasan Masalah ............................................................ 7 D. Tujuan Penelitian .................................................................. 8 E. Manfaat Penelitian ................................................................ 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................. 10 A. Landasan Teori ..................................................................... 10 B. Penelitan Sebelumnya ........................................................... 30 C. Kerangka Konseptual Penelitian ........................................ 32 D. Rumusan Hipotesis ................................................................ 34 BAB III METODE PENELITIAN ....................................................... 35 A. Jenis Penelitian ...................................................................... 35 B. Subjek dan Objek Penelitian ................................................. 35 C. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 36 x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI D. Variabel Penelitian ................................................................ 36 E. Definisi Operasional ............................................................... 37 F. Populasi dan Sampel .............................................................. 38 G. Teknik pengambilan sampel ................................................. 38 H. Sumber Data .......................................................................... 42 I. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 42 J. Periode Pengamatan .............................................................. 43 K. Teknik Analisis data .............................................................. 45 BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN .................... 49 A. Lokasi Bursa Efek Indonesia ................................................ 49 B. Sejarah Bursa Efek Indonesia .............................................. 49 C. Daftar Saham Subjek Penelitian .......................................... 51 D. Profil Umum Subjek Penelitian ........................................... 52 E. Daftar Harga Saham Perusahaan Sebelum Pelemahan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS ............................ 62 F. Daftar Harga Saham Perusahaan Saat Pelemahan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS ............................ 63 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN................................ 64 A. Pengujian Hipotesis ............................................................... 65 1. Uji T (Paired Sample T-test) .......................................... B. Analisis Masalah Kedua ....................................................... 1. 65 73 Analisis Varians .............................................................. 73 2. Analisis Trend ................................................................. 74 C. Pembahasan dan Interpretasi.............................................. 87 BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN .......... 98 A. Kesimpulan ........................................................................... 98 B. Saran ..................................................................................... 99 C. Keterbatasan Penelitian ....................................................... 100 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 101 LAMPIRAN ............................................................................................. xi 104 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman Tabel III.1 Daftar Sampel Perusahaan ................................................. 41 Tabel IV.1 Perkembangan Pasar Modal Di Indonesia......................... 50 Tabel IV.2 Daftar Saham dari Berbagai Sektor Pada Indeks LQ45 ... 51 Tabel IV.3 Komposisi Pemegang Saham PT. Gudang Garam Tbk ... 52 Tabel IV.4 Komposisi Pemegang Saham PT. Sawit Sumber Mas Sarana Tbk …………………………………………….. 56 Tabel IV.5 Komposisi Pemegang Saham United Tractors Periode 30 November 2015 …………………………………….. 58 Table IV.6 Komposisi Pemegang Saham Bank Central Asia ……… 59 Tabel IV.7 Daftar Harga Saham Perusahaan Sebelum Pelemahan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat Tahun 2015……………………………………………. 62 Tabel IV.8 Daftar Harga Saham Perusahaan Saat Pelemahan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat Tahun 2015 .. 63 Tabel V.1 Hasil Uji Paired Sampel T-test Sektor Konsumsi ............. 65 Tabel V.2 Hasil Uji Paired Sampel T-test Sektor Pertanian/Perkebunan ..................................................... 67 Tabel V.3 Hasil Uji Paired Sampel T-test Sektor Aneka Industri .. 69 Tabel V.4 Hasil Uji Paired Sampel T-test Sektor Perbankan ......... 71 Tabel V.5 Ringkasan Standar Deviasi, Rata – Rata dan Koefisien Variasi ......................................................... xii 75 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel V.6 Ringkasan Hasil Analisis Koefisien Variasi Tiap Perusahaan.................................................................. 76 Tabel V.7 Ringkasan Hasil Analisis Trend Tiap Perusahaan ............ 81 Tabel V.8 Daya Tahan Perusahaan Berdasarkan Koefisien Trend … 86 Table V.9 Laporan Tahunan Sawit Sumbermas Sarana Tbk Tahun 2015 ............................................................................... 95 xiii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR GAMBAR Gambar Judul Halaman II.1. Kerangka Konseptual Penelitian ................................................ 33 III.1 Periode Penelitian ………………………………………………. 44 V.1 Informasi Perdagangan Saham Sawit Sumbermas Sarana Tbk 2015..................................................... 94 xiv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran Lampiran 1 Judul Halaman Daftar Indeks Nilai Tukar Rupiah pada Periode Penelitian Print out hasil olah data sekunder ....................... Lampiran 2 Daftar Indeks Nilai Tukar Rupiah Selama Tahun 2015 …………………………………........ Lampiran 3 Lampiran 4 106 Daftar Saham Indeks LQ45 Periode Agustus 2015- Januari 2016 …………………………… 115 Hasil Olah Data SPSS …………………………….. 117 xv 105 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK ANALISIS PENGARUH PELEMAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP HARGA SAHAM SEKTORAL PADA INDEKS LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA (Sebelum dan Saat Pelemahan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat pada Kelompok LQ45 Periode Agustus 2015 – Oktober 2015) Ni Nyoman Ayu Purnama Dewi NIM : 122214058 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2016 Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan harga saham dan daya tahan perusahaan pada berbagai sektor perusahaan yang diteliti yaitu sektor konsumsi, sektor pertanian/perkebunan, sektor aneka industri dan sektor perbankan di indeks LQ45 pada waktu sebelum dan saat terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Jenis penelitian yang dilakukan adalah berupa penelitian komparatif dengan menggunakan data sekunder. Data diperoleh dari hasil publikasi Bursa Efek Indonesia dan Bank Indonesia. Penelitian ini menggunakan teknik observasi dokumen yaitu pencatatan langsung dari data sekunder. Metode pengumpulan data yaitu mencatat, mengumpulkan dan mengolah data-data tertulis yang berhubungan dengan masalah penelitian mengenai harga saham dan nilai tukar rupiah. Berdasarkan hasil analisis, pengujian hipotesis pertama menggunakan uji T (Paired sample T-test) menunjukkan bahwa ada perbedaan harga saham pada berbagai sektor perusahan di Indeks LQ45 pada waktu sebelum dan saat terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Pada masalah kedua menggunakan analisis koefisien varians dan analisis trend menunjukkan bahwa ada perbedaan daya tahan perusahaan dilihat dari harga saham di antara berbagai sektor perusahaan pada indeks LQ45 berdasarkan sensitivitasnya atas pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. xvi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF DEPRECIATION RUPIAH EXCHANGE RATE ON THE STOCK PRICE SECTORS OF LQ45 INDEX IN INDONESIA STOCK EXCHANGE (Before and at the Moment of the Depreciation of Rupiah Exchange Rate against the United States Dollar in LQ45 Group period of August 2015 October 2015) Ni Nyoman Ayu Purnama Dewi NIM: 122214058 Sanata Dharma University Yogyakarta 2016 The aim of this study is to find out the differences of stock price and resistance company on the various of company sectors namely consumption sector, agriculture / horticulture sector, various industry sector and banking sector of LQ45 index at before and at the moment of depreciation rupiah exchange rate against the United States dollars. This study is an comparative study using secondary data. Data was obtained from the publication of the Indonesia Stock Exchange and Bank Indonesia. This study used document observation techniques that is recording directly from secondary data. Method of data collection used were recording, collecting and processing the written data related to the problem of research on the stock price and rupiah exchange rate. Based on the analysis after performing testing for the first hypothesis using T test (Paired sample t-test), the study found that there was the difference of stock price on various companies sector in the LQ45 Index before and at the moment of the depreciation of rupiah exchange rate against the United States dollar. The study also found that there were the differences of company resistance seen from the difference price between the various of company sector in the LQ45 index based on sensitivity differences of depreciation rupiah exchange rate against the United States dollar. xvii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan melakukan kegiatan usahanya dengan salah satu tujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba. Laba tersebut sangat penting untuk mempertahankan kelangsungan usaha perusahaan. Untuk meningkatkan laba, cara yang ditempuh perusahaan dengan ekspansi. Salah satu dana yang dapat digunakan untuk melakukan ekspansi adalah laba ditahan yang dimiliki perusahaan. Namun ada kalanya dana intern perusahaan tidak mencukupi untuk membiayai ekspansi perusahaan, sehingga mengharuskan perusahaan untuk menghimpun dana eksternal yang berasal dari masyarakat maupun dari badan usaha lainnya atau alternatif pembiayaan melalui lembaga intermediasi keuangan seperti perbankan atau lembaga non bank. Untuk menghimpun kekurangan dana tersebut, dalam dunia usaha terdapat suatu wadah penghimpun dana yang disebut pasar modal. Suad Husnan (2004:3) mendefinisikan pasar modal sebagai pasar untuk berbagi instrumen keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta. Pasar modal sangat berperan bagi pembangunan ekonomi yaitu sebagai salah satu sumber pembiayaan eksternal bagi dunia usaha dan wahana investasi masyarakat, sehingga kehadiran pasar modal dapat memperbanyak pilihan sumber dana (khususnya dana jangka panjang) bagi perusahaan. Dengan semaraknya aktivitas pasar modal maka PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 perusahaan yang sehat tidak terlalu sulit mengatasi masalah dana karena posisi yang dianggap tidak aman dapat diperbaiki dengan menarik dana dari masyarakat melalui pasar modal dengan menjual saham. Saham adalah suatu bukti kepemilikan suatu perusahaan riil.Sementara itu bagi para investor, pasar modal merupakan wahana yang dapat dimanfaatkan untuk menginvestasikan dananya (dalam aset finansial). Kehadiran pasar modal akan menambah pilihan investasi, sehingga kesempatan untuk mengoptimalkan fungsi utilitas masing-masing investor menjadi semakin besar (Husnan, 2001:3). Pasar modal disebut juga bursa efek, “efek” merupakan istilah dari surat berharga. Ada 3 macam bursa efek di Indonesia, yaitu Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), Dan Bursa Paralel Indonesia. Perkembangan pasar modal dapat ditunjukkan oleh perubahan harga yang diperdagangkan dan volume perdagangan saham itu sendiri. Pergerakan harga saham dapat memberikan petunjuk tentang peningkatan dan penurunan aktivitas pasar modal dan pemodal dalam melakukan transaksi jual beli saham. Faktorfaktor yang mempengaruhi harga saham menurut Alwi (2003:87) ada dua, yaitu faktor internal meliputi informasi arus kas, informasi laba dan informasi akuntansi lainnya yang terkandung dalam laporan keuangan perusahaan dan faktor eksternal perusahaan meliputi pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku bunga tabungan dan deposito, kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah, pengumuman hukum (legal announcements), seperti tuntutan karyawan terhadap perusahaan atau terhadap manajernya dan tuntutan perusahaan terhadap manajernya, pengumuman PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 industri sekuritas (securities announcements), seperti laporan pertemuan tahunan, insider trading, volume atau harga saham perdagangan, pembatasan/penundaaan trading, gejolak politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar juga merupakan faktor yang berpengaruh signifikan pada terjadinya pergerakan harga saham di bursa efek suatu negara serta berbagai isu baik dari dalam negeri dan luar negeri. Bodie, Kane dan Marcus dalam bukunya yang berjudul “Investment” (2006) mengungkapkan beberapa faktor makro ekonomi yang dapat mempengaruhi harga saham, antara lain suku bunga, inflasi, dan nilai tukar. Dampak krisis di Indonesia yang menyebabkan kondisi makro ekonomi menjadi tidak menentu juga berdampak pada kondisi pasar modal di Indonesia. Penelitian yang mendahului penelitian ini dilakukan oleh Wiyani (2005). Dalam penelitian tersebut menggunakan obyek penelitian pada perusahaan perbankan yang tergabung dalam 45 perusahaan unggulan (LQ45) pada bulan 1 Mei – 30 Juni 2004 (harian). Hasil penelitian diperoleh bahwa variabel nilai tukar rupiah, tingkat suku bunga dan volume perdagangan saham secara simultan berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan secara parsial, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap harga saham yaitu tingkat suku bunga dan nilai tukar rupiah.Sedangkan faktor volume perdagangan saham tidak berpengaruh terhadap harga saham. Penelitian yang dilakukan oleh Mudji Utami dan Mudjilah Rahayu (2003) dengan judul penelitian tentang Peranan Profitabilitas, Suku Bunga, Inflasi Dan Nilai Tukar Dalam Mempengaruhi Pasar Modal Indonesia Selama Krisis Ekonomi. Hasil penelitian secara empiris terbukti bahwa suku bunga dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika secara parsial mempunyai pengaruh secara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 signifikan terhadap harga saham badan usaha selama krisis ekonomi di Indonesia. Variabel profitabilitas dan inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap hargasaham. Penelitian tentang Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat dan Tingkat Suku Bunga BI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di BEJ dilakukan oleh Amos Amoroso Avonti dan Hudi Praboto (2004) dimana hasil penelitian diperoleh bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan tingkat suku bunga BI secara bersama-sama maupun secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di BEJ. Semenjak Juli 1997 nilai rupiah terhadap dolar terus bergejolak, pemicu gejolak nilai tukar rupiah tersebut berasal dari sisi penawaran dan permintaan. Loyonya nilai tukar rupiah berlanjut mulai pada pertengahan Maret 2015 hingga awal Oktober 2015 bahkan berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) rupiah mengalami fluktuasi depresiasi tertinggi hingga berada di level Rp 14.802 per dolar AS pada 29 September 2015. Faktor pemicu pelemahan nilai tukar rupiah saat ini bukan lagi semata-mata murni pasokpermintaan valuta asing, namun terutama oleh situasi global yang tidak menentu pasca ketidakpastian kebijakan suku bunga federal di Amerika Serikat untuk menaikkan suku bunga acuannya sebesar seperempat persentase poin menjadi 0,25-0,5% dan policy China atas devaluasi nilai tukar yuan sebesar 1,9%. (Bisnis Indonesia, 28 September 2015, p.8). Gejolak rupiah yang begitu tinggi berdampak buruk bagi dunia dan perekonomian negara. Hal ini menjadi malapetaka bagi industri-industri di Indonesia, terutama bagi perusahaan yang meminjam dana dari luar negeri, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 mereka harus membayar hutang lebih besar, sehingga kinerja perusahaan tersebut akan terlihat melemah, yang pada akhirnya akan mempengaruhi harga saham. Pengaruh nilai tukar juga berkaitan dengan adanya investor asing yang menanamkan modalnya di pasar modal Indonesia. Investor asing diijinkan untuk menanamkan modalnya di Bursa Efek Indonesia pada jumlah tertentu. Para investor asing tentunya akan mempertimbangkan secara rasional faktor perubahan nilai tukar mata uang sebagai salah satu faktor pertimbangan dalam mengambil keputusan dalam berinvestasi. Hal ini tentunya akan mempengaruhi harga saham. Terdapat bermacam-macam indeks dalam Bursa Efek Indonesia, salah satunya adalah indeks LQ45. Indeks LQ45 adalah jenis indeks yang terdiri dari 45 saham/ emiten dengan likuiditas yang tinggi, yang dipilih setelah melalui beberapa kriteria pemilihan saham. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas saham LQ45 juga mempertimbangkan kapitalisasi pasar. BEJ secara rutin memantau perkembangan komponen saham yang masuk dalam perhitungan indeks LQ45. Pergantian saham akan dilakukan setiap 6 (enam) bulan sekali, yaitu pada awal bulan Februari dan awal bulan Agustus. Saham pada indeks LQ45 berasal dari berbagai sektor usaha, berbagai sektor tersebut bisa berupa sektor pertanian / perkebunan, sektor pertambangan / minyak / logam, sektor industri dasar / kimia, aneka industri yang meliputi industri otomotif, tekstil dan elektronik, kemudian sektor konsumsi, sektor properti, sektor infrastruktur, sektor perbankan / keuangan serta sektor perdagangan / jasa / investasi. Pada setiap situasi ekonomi yang berbeda, sektor yang bertumbuh umumnya juga berbeda, Wira (2011:35) menjelaskan bahwa pada saat mulai ada tanda-tanda PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6 pelemahan ekonomi, sektor yang paling cepat terpengaruh adalah perbankan / keuangan, diikuti oleh properti dan aneka industri. Kemudian pada situasi ekonomi yang sangat buruk, umumnya sektor yang tetap bertumbuh adalah teknologi, infrastruktur dan sektor lain yang bisa bertahan adalah sektor konsumsi karena bagaimanapun orang akan tetap makan meskipun harga naikpun akan tetap dibeli. Menurut Samsul (2006:202), perubahan satu variabel makro ekonomi memiliki dampak yang berbeda terhadap harga saham, yaitu suatu saham dapat terkena dampak positif sedangkan saham lainnya terkena dampak negatif. Misalnya, perusahaan yang berorientasi impor, depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika yang tajam akan berdampak negatif terhadap harga saham perusahaan. Sementara itu, perusahaan yang berorientasi ekspor akan menerima dampak positif dari depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Ini berarti harga saham yang terkena dampak negatif akan mengalami penurunan di Bursa Efek Indonesia (BEI), sementara perusahaan yang terkena dampak positif akan mengalami kenaikan harga sahamnya. Berdasarkan uraian di atas dan penelitian-penelitian sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk meneliti perbedaan pengaruh pelemahan kurs rupiah terhadap harga saham berbagai sektor pada indeks LQ45 sebelum dan ketika terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah dan sektor industri apa yang paling peka (sensitive) dan sektor apa yang mampu bertahan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah. Penelitian ini penting sebagai masukan serta bahan pertimbangan khususnya bagi para investor dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi pada suatu sektor industri, membuat keputusan untuk masuk atau keluar dari pasar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7 saham saat sedang terjadi pelemahan nilai rupiah. Maka dari itu peneliti mengambil judul ”ANALISIS PENGARUH PELEMAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP HARGA SAHAM SEKTORAL PADA INDEKS LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA” (Sebelum dan Saat Pelemahan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat pada Kelompok LQ45 Periode Agustus 2015 – Oktober 2015). B. Rumusan Masalah Berdasarkan pada uraian di atas, maka peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Apakah ada perbedaan harga saham pada berbagai sektor perusahaan di indeks LQ45 pada waktu sebelum dan saat terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat? 2. Apakah ada perbedaan daya tahan perusahaan dilihat dari harga saham diantara berbagai sektor perusahaan pada indeks LQ45 berdasarkan sensitivitasnya atas pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat? C. Pembatasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini meliputi : 1. Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada satu atau beberapa instrumen investasi, dengan harapan akan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Pada umumnya investasi dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu investasi riil (real assets) dan investasi finansial (financial assets), namun dalam penelitian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8 ini yang dimaksud investasi hanya dibatasi pada investasi finansial (financial assets). 2. Kurs rupiah atau nilai tukar rupiah menunjukkan kekuatan atau kelemahan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing atau luar negeri, misalnya nilai tukar rupiah terhadap yen Jepang, dolar Amerika, peso Filipina, bath Thailand, dolar Singapura, dan lain-lain. Namun dalam penelitian ini hanya terbatas pada nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. 3. Dalam penelitian ini, sektor usaha yang diteliti hanya 4 sektor yaitu sektor konsumsi, sektor pertanian / perkebunan, sektor aneka industri yang mencakup otomotif dan elektronikdan sektor perbankan. 4. Daya tahan dan sensitivitas pada penelitian ini hanya diukur melalui fluktuasi harga saham. 5. Harga saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah closing price selama periode penelitian. D. Tujuan Penelitian Dengan memperhatikan rumusan masalah yang sudah dibentuk di atas, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut, yaitu : 1. Untuk mengetahui perbedaan harga saham pada berbagai sektor perusahaan di indeks LQ45 pada waktu sebelum dan saat terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 2. Untuk mengetahui perbedaan daya tahan perusahaan dilihat dari harga saham diantara berbagai sektor perusahaan pada indeks LQ45 berdasarkan sensitivitasnya atas pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. E. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini yaitu : 1. Bagi Investor Penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan dalam pengambilan keputusan mengenai saham perusahaan pada sektor mana yang cocok untuk dibeli dan dijual ketika sedang terjadi peristiwa pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. 2. Bagi Akademisi Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya serta perluasan teori dari penelitian terdahulu mengenai event study yang diimplementasikan untuk mengetahui pengaruh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap harga saham berbagai sektor pada indeks LQ45. 3. Bagi Universitas Sanata Dharma Penelitian ini dapat memberikan tambahan wacana untuk literature perpustakaan yang membahas penelitian tentang pengaruh nilai tukar rupiah terhadap harga saham berbagai sektor pada indeks LQ45. 4. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang pengaruh antara nilai tukar rupiah terhadap harga saham berbagai sektor pada indeks LQ45 dan peneliti dapat menerapkan teori-teori yang sudah diperoleh di bangku kuliah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. LandasanTeori 1. Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa perantara pedagang efek (Sunariyah, 2011:1). Pasar modal (capital market) merupakan tempat diperjualbelikannya berbagai instrument keuangan jangka panjang, seperti utang (utang jangka pendek atau utang jangka panjang), ekuitas (saham), instrument derivative, dan instrument lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun intuisi lainnya (pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya (Darmadji dan Fakhruddin, 2011:1). Maka dapat disimpulkan bahwa pasar modal merupakan tempat untuk memperdagangkan saham, obligasi, dan jenis surat berharga lainnya di mana bertujuan untuk mencari investor atau penanam modal guna mendapatkan dana PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11 untuk keperluan perusahaan si pemilik saham maupun intuisi lainnya (pemerintah). b. Peranan Pasar Modal Pasar modal mempunyai peranan penting dalam suatu negara yang pada dasarnya mempunyai kesamaan pada suatu negara dengan negara lain. Peranan pasar modal suatu negara dilihat dari 5 aspek (Sunariyah, 2011:7) yaitu sebagai berikut: 1) Sebagai fasilitas melakukan transaksi interaksi antara pembeli dan penjual untuk menentukan harga saham atau surat berharga yang dijual belikan. Kedua belah pihak dapat melakukan transaksi tanpa melalui tatap muka (pembeli dan penjual bertemu secara tidak langsung). 2) Pasar modal memberikan kesempatan pada para investor untuk memperoleh hasil (return) yang diharapkan. 3) Pasar modal memberikan kesempatan pada para investor untuk menjual kembali saham yang dimilikinya atau surat berharga lainnya. 4) Pasar modal menciptakan kesempatan pada masyarakat untuk berpartisipasi dalam perkembangan suatu perekonomian. 5) Pasar modal mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga. Bagi para investor, keputusan investasi harus didasarkan pada tersedianya informasi yang akurat dan dapat dipercaya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 c. Manfaat Pasar Modal Beberapa manfaat pasar modal adalah sebagai berikut: 1) Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal. 2) Memberi wahana investasi bagi investor sekaligus memungkinkan upaya diverifikasi. 3) Menyediakan indikator utama (leading indicator) bagi trend ekonomi Negara. 4) Memungkinkan penyebaran kepemilikan perusahaan hingga lapisan masyarakat menengah. 5) Memungkinkan penyebaran kepemilikan, keterbukaan, dan profesionalisme serta penciptaan iklim berusaha yang sehat. 6) Menciptakan lapangan kerja / profesi yang menarik. 7) Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dan mempunyai prospek. 8) Menjadi alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan dengan resiko yang bisa diperhitungkan melalui keterbukaan, likuiditas, dan diversifikasi investasi. 9) Membina iklim keterbukaan bagi dunia usaha, memberi akses kontrol sosial. 10) Mendorong pengelolaan perusahaan dengan iklim keterbukaan dan pemanfaatan manajemen profesional (Darmadji dan Fakhruddin, 2011:2). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 d. Macam-macam Pasar Modal Penjualan saham pada masyarakat dapat dilakukan dengan beberapa cara. Umumnya penjualan dilakukan sesuai dengan jenis ataupun bentuk pasar modal di mana sekuritas tersebut diperjualbelikan. Ada beberapa macam jenis pasar modal yaitu : (Sunariyah, 2011 : 12) 1) Pasar Perdana (Primary Market) Pasar Perdana adalah penawaran saham dari perusahaan yang menerbitkan saham (emiten) kepada pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak yang menerbitkan sebelum saham tersebut diperdagangkan di pasar sekunder. 2) Pasar Sekunder (Secondary Market) Pasar Sekunder merupakan pasar di mana saham dan sekuritas lain diperjualbelikan secara luas, setelah melalui masa penjualan di pasar perdana. 3) Pasar Ketiga (Third Market) Pasar Ketiga adalah tempat perdagangan saham atau sekuritas lain di luar bursa (over the counter market) 4) Pasar Keempat (Fourth Market) Pasar Keempat merupakan bentuk perdagangan efek antar pemodal atau dengan kata lain pengalihan saham dari satu pemegang saham ke pemegang saham lainnya tanpa melalui perantara pedagang efek. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 e. Jenis-Jenis Instrumen Pasar Modal Instrument keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrument jangka panjang (lebih dari satu tahun) seperti saham (stock), obligasi (bond), waran (warrant), right, dan reksadana (mutual fund) (Darmadji dan Fakhruddin, 2011:2). 1) Saham Saham dapat didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas (Darmadji dan Fakhruddin, 2011:5). Jenis-jenis saham diklasifikasikan sebagai berikut : (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:6-7) a) Saham Biasa (Common Stock) Yaitu merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling junior terhadap pembagian dividen, dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi. b) Saham Preferen (Preferred Stok) Yaitu saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 2) Obligasi (Bond) Obligasi adalah surat berharga yang menunjukkan bahwa penerbit obligasi meminjam sejumlah dana kepada masyarakat dan memiliki kewajiban untuk membayar bunga secara berkala, dan kewajiban melunasi pokok hutang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. 3) Sertifikat (right) Sertifikat merupakan surat berharga yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menukarkan (exercise) menjadi saham biasa. 4) Waran (warrant) Waran adalah hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan harga yang sudah ditentukan. 2. Saham Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham (http://www.idx.co.id): a. Dividen Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode di mana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen. Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 dividen tunai – artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham, atau dapat pula berupa dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut. b. Capital Gain Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Sebagai instrumen investasi, saham memiliki risiko, antara lain: 1) Capital Loss Capital loss merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi di mana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. 2) Risiko Likuidasi Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham. Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut. Kondisi ini merupakan risiko yang terberat dari pemegang saham. Untuk itu seorang pemegang saham dituntut untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan perusahaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 Di pasar sekunder atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari-hari, hargaharga saham mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan maupun penurunan. Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan dan penawaran atas saham tersebut. Dengan kata lain, harga saham terbentuk oleh supply dan demandatas saham tersebut. Supply dan demand tersebut terjadi karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham tersebut (kinerja perusahaan dan industri di mana perusahaan tersebut bergerak) maupun faktor yang sifatnya makro seperti tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar rupiah dan faktor-faktor nonekonomi seperti kondisi sosial dan politik, dan faktor lainnya. Saham dapat dibedakan antara saham biasa dan saham preferen. Pada saham biasa dividen dibagikan sepanjang perusahaan memperoleh laba, memiliki hak suara dan hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan apabila bangkrut. Jenis saham biasa antara lain saham unggul (blue chips), growth stocks, emerginggrowth stocks. Sedangkan dalam saham preferen memiliki hak paling dahulu memperoleh deviden, dapat mempengaruhi manajemen namun tidak memiliki hak suara, memiliki hak pembayaran sebesar nominal saham, dan ada kemungkinan memperoleh tambahan dari pembagian laba perusahaaan di samping yang tetap. 3. Harga Saham Widioatmodjo (2005:102) mendefinisikan harga saham sebagai harga jual dari investor yang satu kepada investor yanglain setelah saham tersebut dicantumkan di bursa, baik bursa utama maupun OTC (Over the counter market). Jika pasar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 bursa efek sudah tutup, maka harga pasar adalah harga penutupan (closing price). Jadi harga pasar inilah yang menyatakan naik turunnya suatu saham. Anoraga (2001:100) menyatakan bahwa harga saham adalah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh bukti penyertaan atau pemilikan suatu perusahaan. Harga saham juga dapat diartikan sebagai harga yang dibentuk dari interaksi para penjual dan pembeli saham yang dilatarbelakangi oleh harapan mereka terhadap profit perusahaan, untuk itu investor memerlukan informasi yang berkaitan dengan pembentukan saham tersebut dalam mengambil keputusan untuk menjual atau membeli saham. Harga jual saham sebagai konsekuensi dari posisi tawar antara penjual dan pembeli saham, sehingga nilai pasar menunjukkan fluktuasi dari harga saham.Sedangkan market value perusahaan kaitannya dengan laporan keuangan yang diuraikan oleh teori pasar efisien. Para pemodal tentunya termotivasi untuk melakukan investasi pada suatu instrumen yang diinginkan, dengan harapan untuk mendapatkan kembalian investasi yang sesuai. Semakin tinggi harga saham berarti semakin tinggi pula kekayaan pemegang saham. Harga saham dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) : (Widoatmojo, 1996:46) a. Harga Nominal Harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya harga nominal memberikan arti penting saham karena dividen minimal biasanya ditetapkan berdasarkan nilai nominal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 b. Harga Perdana Harga ini merupakan harga pada waktu harga saham tersebut dicatat di bursa efek. Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi (underwriter) dan emiten. Dengan demikian akan diketahui berapa harga saham emiten itu akan dijual kepada masyarakat biasanya untuk menentukan harga perdana. c. Harga Pasar Kalau harga perdana merupakan harga jual dari perjanjian emisi kepada investor, maka harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa. Transaksi di sini tidak lagi melibatkan emiten dan penjamin emisi, harga ini yang disebut sebagai harga di pasar sekunder dan harga inilah yang benar-benar mewakili harga perusahaan penerbitnya, karena pada transaksi di pasar sekunder, kecil sekali terjadi negosiasi harga investor dengan perusahaan penerbit. Harga yang setiap hari diumumkan di surat kabar atau media lain adalah harga pasar. Menurut Alwi (2003:87), ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham atau indeks harga saham, antara lain: a. Faktor Internal (Lingkungan mikro) 1) Pengumuman tentang pemasaran, produksi, penjualan seperti pengiklanan, rincian kontrak, perubahan harga, penarikan produk baru, laporan produksi, laporan keamanan produk, dan laporan penjualan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 2) Pengumuman pendanaan (financing announcements), seperti pengumuman yang berhubungan dengan ekuitas dan hutang. 3) Pengumuman badan direksi manajemen (management-board of director announcements) seperti perubahan dan pergantian direktur, manajemen, dan struktur organisasi. 4) Pengumuman pengambil alihan diversifikasi, seperti laporan merger, investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisian dan diakuisisi, laporan divestasi dan lainnya. 5) Pengumuman investasi (investment annuncements), seperti melakukan ekspansi pabrik, pengembangan riset dan, penutupan usaha lainnya.. 6) Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcements), seperti negoisasi baru, kontrak baru, pemogokan dan lainnya. 7) Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalan laba sebelum akhir tahun fiskal dan setelah akhir tahun fiskal, earning per share (EPS) dan dividen per share (DPS), price earning ratio, net profit margin, return on assets (ROA), dan lain-lain. b. Faktor eksternal (Lingkungan makro) 1) Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku bunga tabungan dan deposito, kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 2) Pengumuman hukum (legal announcements), seperti tuntutan karyawan terhadap perusahaan atau terhadap manajernya dan tuntutan perusahaan terhadap manajernya. 3) Pengumuman industri sekuritas (securities announcements), seperti laporan pertemuan tahunan, insider trading, volume atau harga saham perdagangan, pembatasan / penundaaan trading. 4) Gejolak politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar juga merupakan faktor yang berpengaruh signifikan pada terjadinya pergerakan harga saham di bursa efek suatu negara. 5) Berbagai isu baik dari dalam negeri dan luar negeri. 4. Nilai Tukar Rupiah Perdagangan luar negeri melibatkan penggunaan berbagai mata uang nasional. Nilai tukar mata uang asing adalah harga mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain. Nilai tukar valuta asing ditentukan dalam pasar valuta asing, yaitu pasar tempat berbagai mata uang yang berbeda diperdagangkan. Bila ingin menukarkan satu mata uang nasional dengan mata uang lainnya, maka akan melakukannya berdasarkan nilai tukar yang berlaku (Samuelson, 2004: 306). Jual beli uang kertas asing atau banknote dikenal dengan devisa tunai mempunyai sifat-sifat seperti halnya uang tunai biasa. Beredar di Indonesia karena dibawa oleh para turis atau pedagang / pengusaha asing. Tidak semua uang kertas dapat diperjualbelikan, tergantung pada peraturan devisa di negara asal banknotes bersangkutan. Bank tidak selalu mempunyai persediaan atau berkewajiban selalu menyediakan uang kertas bank karena banknotes sedapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 mungkin harus dapat segera menjual kembali, sebab kalau tidak bank akan rugi. Perbedaan harga kurs (jual beli) kadang-kadang besar karena bank belum tentu dapat segera menjual kembali. Hal ini tergantung keadaan pasaran tempat bank itu berada serta jenis valuta uang kertas itu sendiri. Oleh karena itu, harga jual beli uang kertas di beberapa daerah atau bahkan pada beberapa bank dapat berbedabeda (Panji Anoraga, 2004: 280). Jual beli atau perdagangan valuta asing (valas) terjadi karena adanya permintaan dan penawaran. Perdagangan ini terjadi sebagai akibat adanya transaksi ekonomi internasional. Tiap impor/ekspor barang, jasa atau modal antara satu negara dengan negara lain akan menimbulkan jual beli valuta asing. Transaksi dalam perdagangan valas terdiri transaksi tunai, transaksi tunggal dan transaksi barter. Yang dimaksud transaksi tunai adalah transaksi jual beli valas, di mana penyerahan valuta yang diperjualbelikan dilaksanakan dua hari setelah transaksi terjadi. Transaksi tunggal adalah transaksi yang dilakukan antara suatu mata uang terhadap mata uang lainnya, dimana batas penyerahannya dilakukan pada suatu waktu tertentu di masa yang akan datang. Sedangkan transaksi barter adalah kombinasi dari membeli dan menjual dua mata uang secara tunai yang diikuti dengan membeli dan menjual kembali mata uang yang sama secara tunai dan tunggak, yaitu pembelian dan penjualan suatu mata yang terhadap mata uang lainnya yang dilakukan bersamaan dengan batas waktu yang berbeda (Panji Anoraga, 2004: 283). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 a. Pengertian Nilai Tukar (Kurs) Adiningsih, dkk (1998:155) menyatakan nilai tukar rupiah adalah harga rupiah terhadap mata uang negara lain. Jadi, nilai tukar rupiah merupakan nilai mata uang rupiah yang ditranslasikan ke dalam mata uang negara lain. Misalnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, nilai tukar rupiah terhadap Euro, dan lain sebagainya. Kurs merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi aktivitas di pasar saham maupun di pasar uang karena investor cenderung akan berhati-hati untuk melakukan investasi portofolio. Terdepresiasinya kurs rupiah terhadap mata uang asing khususnya dolar Amerika memiliki pengaruh yang negatif terhadap ekonomi dan pasar modal (Sitinjak dan Kurniasari,2003:35). Di dalam mengukur kurs mata uang ada dua cara yang dapat digunakan, Eiteman, Stonehill, Moffet (Sartana, 2000) menyatakan european terms, expresses the rate as the foreign currency prices of home currency. This is also called indirect quote. The alternative method called American terms is to give the home currency price of one unit of foreign currency. This is also called a direct quote. Cara pertama adalah indirect quote yang menunjukkan jumlah mata uang luar negeri yang dibutuhkan untuk membeli satu satuan mata uang dalam negeri. Sedangkan cara kedua adalah direct quote yang menunjukkan jumlah mata uang dalam negeri yang diperlukan untuk membeli satu satuan mata uang luar negeri. Samsul (2006:202) menyatakan perubahan satu variabel makro ekonomi memiliki dampak yang berbeda terhadap harga saham, yaitu suatu saham dapat terkena dampak positif sedangkan saham lainnya terkena dampak negatif. Misalnya, perusahaan yang berorientasi impor, depresiasi kurs rupiah terhadap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24 dolar Amerika yang tajam akan berdampak negatif terhadap harga saham perusahaan. Sementara itu, perusahaan yang berorientasi ekspor akan menerima dampak positif dari depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika. Ini berarti harga saham yang terkena dampak negatif akan mengalami penurunan di Bursa Efek Indonesia (BEI), sementara perusahaan yang terkena dampak positif akan mengalami kenaikan harga sahamnya. Selanjutnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga akan terkena dampak negatif atau positif tergantung pada kelompok yang dominan dampaknya. Kurs mata uang menunjukkan harga mata uang apabila ditukarkan dengan mata uang lain. Penentuan nilai kurs mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain ditentukan sebagaimana halnya barang yaitu oleh permintaan dan penawaran mata uang yang bersangkutan. Hukum ini juga berlaku untuk kurs rupiah, jika demand akan rupiah lebih banyak dari pada supply maka kurs rupiah ini akan terapresiasi, demikian pula sebaliknya. Apresiasi atau depresiasi akan terjadi apabila negara menganut kebijakan nilai tukar mengambang bebas (freefloating exchange rate) sehingga nilai tukar akan ditentukan oleh mekanisme pasar (Kuncoro, 2001:41). Saat ini sebagian besar bahan baku bagi perusahaanperusahaan di Indonesia masih mengandalkan impor dari luar negeri. Ketika mata uang rupiah terdepresiasi, hal ini akan mengakibatkan naiknya biaya bahan baku tersebut. Kenaikan biaya produksi akan mengurangi tingkat keuntungan perusahaan. Bagi investor, proyeksi penurunan tingkat laba tersebut akan dipandang negatif (Coleman dan Tettey, 2008). Hal ini akan mendorong investor untuk melakukan aksi jual terhadap saham-saham yang dimilikinya. Apabila PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25 banyak investor yang melakukan hal tersebut, tentu akan mendorong penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Bagi investor sendiri, depresiasi rupiah terhadap dolar menandakan bahwa prospek perekonomian Indonesia suram. Sebab depresiasi rupiah dapat terjadi apabila faktor fundamental perekonomian Indonesia tidaklah kuat, sehingga dolar Amerika akan menguat dan akan menurunkan Indeks Harga Saham Gabungan di BEI (Sunariyah, 2006). Hal ini tentunya menambah risiko bagi investor apabila hendak berinvestasi di bursa saham Indonesia. Investor tentunya akan menghindari risiko, sehingga investor akan cenderung melakukan aksi jual dan menunggu hingga situasi perekonomian dirasakan membaik. Aksi jual yang dilakukan investor ini akan mendorong penurunan indeks harga saham di BEI dan mengalihkan investasinya ke dolar Amerika. b. Penentuan Nilai Tukar Ada dua faktor penyebab perubahan nilai tukar : (Arifin dan Hadi, 2009:84-85) 1) Faktor penyebab nilai tukar secara langsung Secara langsung permintaaan dan penawaran valas akan dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut: a) Pemintaan valas akan ditentukan oleh impor barang dan jasa yang memerlukan dolar atau valas lainnya dan ekspor modal dari dalam ke luar negeri. b) Penawaran valas akan ditentukan oleh ekspor barang dan jasa yang menghasilkan dolar atau valas lainnya dan impor modal dari luar negeri ke dalam negeri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26 2) Faktor penyebab nilai tukar secara tidak langsung Adapun secara tidak langsung permintaan dan penawaran valas akan dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut : a) Posisi neraca pembayaran Saldo neraca pembayaran memiliki konsekuensi terhadap nilai tukar rupiah. Jika saldo neraca pembayaran defisit, permintaan terhadap valas akan meningkat. Hal ini menyebabkan nilai nilai tukar melemah (terdepresiasi). Sebaliknya jika saldo neraca pembayaran surplus, permintaan terhadap valas akan menurun, dan hal ini menyebabkan nilai rupiah menguat (terapresiasi). b) Tingkat inflasi Dengan asumsi faktor-faktor lainnya tetap (ceteris paribus), kenaikan tingkat harga akan mempengaruhi nilai tukar mata uang suatu negara. Sesuai dengan teori paritas daya beli (purchasing power parity) atau PPP, yang menjelaskan bahwa pergerakan kurs antara mata uang dua negara bersumber dari tingkat harga di kedua negara itu sendiri. Dengan demikian, menurut teori ini penurunan daya beli mata uang (yang ditunjukan oleh kenaikan harga di negara yang bersangkutan) akan diikuti dengan depresiasi mata uang secara proporsional dalam pasar valuta asing. Sebaliknya, kenaikan daya beli mata uang domestic (misalnya rupiah) akan mengakibatkan apresiasi (penguatan mata uang) secara proporsional. c) Tingkat bunga Dengan asumsi ceteris paribus adanya kenaikan suku bunga dari simpanan suatu mata uang domestik, akan menyebabkan mata uang domestik itu mengalami apresiasi (penguatan) terhadap nilai mata uang negara lain. Hal ini mudah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27 dipahami karena meningkatkan suku bunga deposito, misalnya orang yang menyimpan asetnya di lembaga perbankan dalam bentuk rupiah akan mendapatkan pendapatan bunga yang lebih besar sehingga menyebabkan nilai rupiah terapresiasi. d) Tingkat pendapatan nasional Seperti halnya tingkat bunga, tingkat pendapatan nasional hanya akan mempengaruhi nilai tukar melalui nilai tukar melalui tingkat permintaan dolar atau valas lainnya. Kenaikan pendapatan nasional (yang identik dengan meningkatnya kegiatan transaksi ekonomi) melalui kenaikan impor akan meningkatkan permintaan terhadap dolar atau valas lainnya sehingga menyebabkan nilai rupiah terdepresiasi dibandingkan dengan valas lainnya. e) Kebijakan Moneter Kebijakan pemerintah untuk mempengaruhi kegiatan ekonomi dapat mempengaruhi pergerakan kurs. Misalnya, kebijakan Bank Indonesia yang besifat ekspansif (dengan menambah jumlah uang beredar) akan mendorong kenaikan harga-harga atau inflasi. Pada akhirnya menyebabkan rupiah mengalami depresiasi karena menurunkan daya beli rupiah terhadap barang dan jasa dibandingkan dolar atau valas lainnya. f) Ekspektasi dan Spekulasi Untuk sistem nilai tukar yang diserahkan kepada mekanisme pasar secara bebas, seperti halnya rupiah dan sebagian besar mata uang negara-negara di dunia, perubahan nilai tukar rupiah dapat disebabkan oleh faktor-faktor non ekonomi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 (misalnya karena ledakan bom atau gangguan keamanan) akan berpengaruh terhadap kondisi perekonomian di dalam negeri. c. Sistem Kurs Mata Uang Menurut Kuncoro (2001:26-31), ada beberapa sistem kurs mata uang yang berlaku di perekonomian internasional, yaitu: 1) Sistem kurs mengambang (floating exchange rate) Sistem kurs ini ditentukan oleh mekanisme pasar dengan atau tanpa upaya stabilisasi oleh otoritas moneter. Di dalam sistem kurs mengambang dikenal dua macam kurs mengambang, yaitu : a) Mengambang bebas (murni) di mana kurs mata uang ditentukan sepenuhnya oleh mekanisme pasar tanpa ada campur tangan bank sentral / otoritas moneter. Sistem ini sering disebut clean floatingexchange rate, di dalam sistem ini cadangan devisa tidak diperlukan karena otoritas moneter tidak berupaya untuk menetapkan atau memanipulasi kurs. b) Mengambang terkendali (managed or dirty floating exchange rate) di mana otoritas moneter berperan aktif dalam menstabilkan kurs pada tingkat tertentu. Oleh karena itu, cadangan devisa biasanya dibutuhkan karena otoritas moneter perlu membeli atau menjual valuta asing untuk mempengaruhi pergerakan kurs. 2) Sistem kurs tertambat (pegged exchange rate). Dalam sistem ini, suatu negara mengkaitkan nilai ukar mata uangnya dengan suatu mata uang negara lain atau sekelompok mata uang, yang biasanya merupakan mata uang negara partner dagang yang utama “menambatkan“ ke PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29 suatu mata uang berarti nilai tukar mata uang tersebut bergerak mengikuti mata uang yang menjadi tambatannya. Jadi sebenarnya mata uang yang ditambatkan tidak mengalami fluktuasi tetapi hanya berfluktuasi terhadap mata uang lain mengikuti mata uang yang menjadi tambatannya. 3) Sistem kurs tertambat merangkak (crawling pegs). Dalam sistem ini, suatu negara melakukan sedikit perubahan dalam nilai tukar mata uangnya secara periodik dengan tujuan untuk bergerak menuju nilai tertentu pada rentang waktu tertentu. Keuntungan utama sistem ini adalah suatu negara dapat mengatur penyesuaian kursnya dalam periode yang lebih lama dibanding sistem kurs tertambat. Oleh karena itu, sistem ini dapat menghindari kejutankejutan terhadap perekonomian akibat revaluasi atau devaluasi yang tiba-tiba dan tajam. 4) Sistem sekeranjang mata uang (basket of currencies). Banyak negara terutama negara sedang berkembang menetapkan nilai tukar mata uangnya berdasarkan sekeranjang mata uang. Keuntungan dari sistem ini adalah menawarkan stabilitas mata uang suatu Negara karena pergerakan mata uang disebar dalam sekeranjang mata uang. Seleksi mata uang yang dimasukkan dalam “keranjang“ umumnya ditentukan oleh peranannya dalam membiayai perdagangan Negara tertentu. Mata uang yang berlainan diberi bobot yang berbeda tergantung peran relatifnya terhadap negara tersebut. Jadi sekeranjang mata uang bagi suatu negara dapat terdiri dari beberapa mata uang yang berbeda dengan bobot yang berbeda. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30 5) Sistem kurs tetap (fixed exchange rate). Dalam sistem ini, suatu negara mengumumkan suatu kurs tertentu atas nama uangnya dan menjaga kurs ini dengan menyetujui untuk menjual atau membeli valas dalam jumlah tidak terbatas pada kurs tersebut. Kurs biasanya tetap atau diperbolehkan berfluktuasi dalam batas yang sangat sempit. 5. Indeks LQ45 LQ45 merupakan suatu indeks yang terbentuk dari 45 perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas saham tertinggi di Bursa Efek Indonesia. Perusahaanperusahaan yang terpilih harus memenuhi beberapa kriteria, yaitu : 1) Selama 12 bulan terakhir memiliki rata-rata transaksi saham yang masuk dalam urutan 60 terbesar di pasar reguler 2) Selama 12 bulan terakhir memiliki rata-rata nilai kapitalisasi pasar yang masuk dalam urutan 60 terbesar di pasar reguler,. 3) Telah tercatat di BEI minimum selama 3 bulan. Indeks LQ-45 diperbarui setiap 6 bulan sekali, yaitu pada awal bulan Februari dan Agustus (Jogiyanto, 2003:106). B. Penelitian Sebelumnya Penelitian mengenai kurs rupiah mempengaruhi harga saham pernah dilakukan oleh Cipriana Teresa Tita De Jesus E Sausa. Penelitian tersebut meneliti tentang pengaruh kurs rupiah terhadap IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan).Hasil perhitungan koefisien korelasi dalam skripsi tersebut diperoleh bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS memiliki hubungan dengan IHSG, dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 berdasarkan uji statistik dibuktikan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dengan IHSG memiliki hubungan yang signifikan. Kemudian arah antara hubungan tersebut adalah hubungan negatif. Hasil perhitungan koefisien regresi diperoleh bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS memiliki hubungan yang berlawanan dengan IHSG. Berdasarkan uji statistik, nilai tukar rupiah ternyata dibuktikan mempengaruhi IHSG secara signifikan. Penelitian tersebut dilakukan pada periode tahun amatan 2000 – 2001 di mana bangsa Indonesia telah menetapkan sistem kurs bebas mengambang (free floating exchange rate system) dan telah memasuki post crisis. Meskipun demikian diperlukan penelitian yang lebih lanjut di mana situasi Indonesia masih dalam kondisi yang belum stabil, baik situasi politik, ekonomi, maupun sosial. Penelitian serupa pernah dilakukan oleh Tutang Wirachman dengan judul “Analisis Pengaruh GDP, Laju Inflasi, Bunga SBI dan Kurs US$ terhadap IHSG di Bursa Efek Jakarta dalam rentang waktu tahun 1997 sampai tahun 2001”. Tujuan penelitian tersebut untuk melihat seberapa jauh gejolak ekonomi yang diwakili pergerakan indikator pertumbuhan ekonomi (Gross Domestic Product/GDP), laju inflasi, tingkat bunga SBI dan kurs dolar Amerika, mempengaruhi IHSG di Bursa Efek Jakarta (BEJ), pada kurun waktu tahun 1997 sampai dengan tahun 2001. Pengumpulan data diperoleh dari data sekunder, dengan populasi yang dipilih sebagai obyek riset adalah harga saham-saham yang telah listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang tergabung dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), data pertumbuhan ekonomi (GDP), laju inflasi, bunga SBI dan kurs dolar AS, masing – masing sebanyak 20 sampel dari tahun 1997 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 sampai tahun 2001 dalam kwartalan. Model penelitian digunakan model persamaan regresi linier berganda dimana variabel terikat adalah IHSG dan variabel bebas adalah GDP, laju inflasi, bunga SBI dan kurs dolar Amerika Serikat. Dari hasil analisis diperoleh gambaran bahwa pada dasarnya pengaruh indikator – indikator ekonomi tersebut secara bersama-sama mempengaruhi secara signifikan terhadap IHSG, dan dapat menjelaskan pengaruhnya sebesar 61,90% dan sisanya sebesar 38,10% dijelaskan variabel lainnya. Berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya di atas, penelitian yang dilakukan oleh Daryono Soebagyo dan Endah Heny Prasetyowati (2003) menunjukkan hasil yang sebaliknya. Dengan periode pengamatan 1998 – 2002, hasil pengujian t statistik diperoleh nilai t hitung < t tabel yaitu 0,787 < 1,645, yang berarti kurs rupiah tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap IHSG.Variabel tersebut tidak berpengaruh signifikan pada α lebih dari 10%. Sedangkan variabel yang mempengaruhi IHSG meliputi jumlah uang beredar (JUB), inflasi, suku bunga, IHSG bulan sebelumnya dengan tingkat signifikan kurang 5%. C. Kerangka Konseptual Penelitian 1. Hubungan antara nilai tukar rupiah terhadap harga saham. Banyak para ahli ekonomi yang telah melakukan penelitian mengenai pengaruh nilai tukar atau kurs terhadap harga saham. Penelitian yang dilakukan oleh (Wiyani, Wahyu dan Andi Wijayanto, 2005) yang meneliti tentang pengaruh nilai tukar rupiah tingkat suku bunga deposito dan volume perdagangan saham terhadap harga saham. Yang menyimpulkan tingkat suku bunga deposito PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33 mempunyai pengaruh terhadap harga saham karena meskipun tingkat bunga deposito mengalami perubahan 0,01%. Nilai tukar rupiah tingkat suku bunga deposito dan volume perdagangan secara simultan mempunyai pengaruh sebesar 78.1%. Tingginya mata uang asing akan mendorong investor untuk berinvestasi di pasar uang, tentunya dengan alasan tingkat keuntungan yang diharapkan. Hal ini memberikan pengaruh negatif terhadap pasar modal yang akan mengakibatkan harga saham akan mengalami penurunan. Maka dari penjelasan dan pemaparan di atas untuk sementara peneliti menyimpulkan bahwa kurs rupiah mempunyai pengaruh terhadap harga saham. Harga saham perusahaan LQ45 Sebelum Kurs Rupiah Perbedaan Harga saham perusahaan LQ45 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian Saat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 D. Hipotesis Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian (Sugiyono, 2012: 221). Kebenaran dari hipotesis itu harus dibuktikan melalui data yang terkumpul. Menurut Samsul (2006:202), perubahan satu variabel makro ekonomi memiliki dampak yang berbeda terhadap harga saham, yaitu suatu saham dapat terkena dampak positif sedangkan saham lainnya terkena dampak negatif. Misalnya, perusahaan yang berorientasi impor, depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika yang tajam akan berdampak negatif terhadap harga saham perusahaan. Sementara itu, perusahaan yang berorientasi ekspor akan menerima dampak positif dari depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika. Ini berarti harga saham yang terkena dampak negatif akan mengalami penurunan di Bursa Efek Indonesia (BEI), sementara perusahaan yang terkena dampak positif akan mengalami kenaikan harga sahamnya. Pada penelitian ini hanya terdapat 1 hipotesis yaitu hanya pada masalah pertama, sedangkan pada masalah kedua tidak ada hipotesis karena pada masalah kedua tidak ada pengujian. Rumusan hipotesis pada penelitian ini yaitu : Terdapat perbedaan harga saham pada berbagai sektor perusahaan di indeks LQ45 pada waktu sebelum dan saat terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Nazir (2005: 58) menyatakan penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat, dengan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya atau pun munculnya suatu fenomena tertentu. Penelitian ini bersifat membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu. Jadi penelitian komparatif adalah jenis penelitian yang digunakan untuk membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu variabel tertentu. Dalam penelitian ini variabel yang dimaksud adalah harga saham perusahaan berbagai sektor yang diteliti di indeks LQ45 yang kemudian dibandingkan sensitivitasnya terhadap pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan berbagai sektor yang tergabung dalam Indeks LQ45. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36 2. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah laporan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan harga saham perusahaan berbagai sektor di Indeks LQ45 selama periode pengamatan. C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Lokasi penelitian ini dilakukan di Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2. Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2016. D. Variabel Penelitian 1. Variabel Independen Variabel independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Soegiyono,2012:59). Dalam penelitian ini, Kurs Rp/US$ merupakan variabel independen (X). Kurs Rp/US$ adalah perbandingan antara nilai mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, yang diukur dengan rata-rata atau nilai tengah antara kurs jual dan kurs beli, dalam perhitungan per hari. 2. Variabel Dependen Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Soegiyono,2012:59). Dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 penelitian ini, harga saham perusahaan di berbagai sektor yang tergabung dalam indeks LQ45 sebagai variabel dependen (Y). 3. Variabel Kontrol Variabel Kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Pada penelitian ini, yang menjadi variabel kontrol adalah devaluasi yuan China dan The Fed yang menaikan tingkat suku bunga acuan pada September 2015. E. Definisi Operasional 1. Kurs Rp/US$ Kurs Rp/US$ menyatakan hubungan penukaran antara rupiah dengan dolar Amerika Serikat dan tergantung pada hubungan permintaan dan penawaran antara rupiah dan dolar AS. 2. Indeks LQ45 Indeks LQ 45 yaitu indeks yang terdiri 45 saham pilihan dengan nilai kapitalisasi pasar yang paling likuid dan memiliki nilai kapitalisasi yang besar.Indeks LQ 45 menggunakan 45 saham yang terpilih berdasarkan likuiditas perdagangan saham dan disesuaikan setiap enam bulan (setiap awal bulan Februari dan Agustus). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38 F. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono. 2005 : 90). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan – perusahaan yang sahamnya sudah terdaftar dalam kelompok LQ45 di Bursa Efek Indonesia untuk periode perdagangan Agustus 2015 – Oktober 2015 sebanyak 45 perusahaan. 2. Sampel Suharsimi Arikunto (1998 : 117) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Sugiyono (1997 : 57 ) memberikan pengertian bahwa Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak pada sektor barang konsumsi, pertanian / perkebunan, aneka industri (otomotif dan elektronik) serta perbankan, di mana peneliti memilih 2 perusahaan dari masing - masing sektor. G. Teknik Pengambilan Sampel Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik penarikan probability sampling design yaitu dengan menggunakan Disproportionate Stratified Random Sampling. Sugiyono (2012: 92) menyatakan Probability PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Disproportionate Stratified Random Sampling adalah teknik sampling yang digunakan bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional (Sugiyono,2012:93). Adapun strata yang dimaksud dalam penelitian ini adalah menurut tingkat sensitivitasnya. Peneliti menentukan strata ke dalam 4 kelompok yaitu tidak sensitif, cukup sensitif, sensitif dan sangat sensitif. Berdasarkan pertimbangan strata tersebut, maka dalam penelitian ini, peneliti memilih saham perusahaan yang termasuk dalam 4 sektor yaitu sektor barang konsumsi, pertanian / perkebunan, aneka industri (otomotif dan alat berat), dan perbankan, yang tergabung dalam indeks LQ45 periode perdagangan Agustus 2015 – Januari 2016. Wira ( 2011 : 26) menguraikan karakter keempat sektor di atas, yaitu : 1. Sektor Barang Konsumsi Sektor ini dihuni oleh saham defensif. Produknya dibutuhkan oleh masyarakat. Tidak peduli harga mahal atau tidak orang tetap butuh makan, minum, atau mandi. Jadi saham di sektor ini biasanya tetap bertumbuh walau krisis. 2. Pertanian / perkebunan Sektor ini sangat tergantung pada harga komoditas di luar negeri (baik Crude Palm Oil / CPO atau jagung). Secara jangka panjang, sektor ini memiliki pertumbuhan yang stabil, karena CPO dibutuhkan di seluruh dunia sebagai bahan pangan (minyak goreng) dan biofuel. Di Indonesia juga merupakan salah satu produsen CPO terbesar di dunia dan merupakan salah satu andalan ekspor di PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 Indonesia. Sehingga dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat maka perusahaan di sektor ini akan diuntungkan, karena dengan melakukan ekspor dan pembayaran dilakukan dengan menggunakan dolar Amerika Serikat maka keuntungan yang didapatkan pun lebih besar. 3. Sektor Aneka Industri Sektor ini sangat tergantung pada bunga bank / inflasi dan nilai tukar rupiah untuk melakukan ekspansi. Semakin tinggi inflasi, suku bunga tinggi dan pelemahan nilai tukar rupiah, pertumbuhan penjualan juga menurun. 4. Sektor Perbankan Sektor ini sangat sensitif pada isu ekonomi, suku bunga, inflasi dan nilai mata uang. Inflasi dan pelemahan nilai tukar rupiah akan menyebabkan harga barang menjadi meningkat yang mengakibatkan daya beli turun, NPL (non performing loan) naik dan penyaluran kredit terhambat. Padahal sektor ini hidup dari penyaluran kredit. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menetapkan keempat sektor tersebutke dalam beberapa kelompok strata dengan memilih 2 saham perusahaan persektor untuk diuji dalam penelitian ini. Dengan berdasarkan atas sensitivitas serta daya tahan dari ke empat sektor tersebut terhadap nilai tukar rupiah, yang akan diperjelas pada tabel di bawah ini : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 Tabel 3.1 Daftar sampel perusahaan No Tingkat Sensitivitas Sektor 1 Tidak Sensitif Barang Konsumsi 2 3 4 Cukup Sensitif Sensitif Sangat Sensitif Pertanian / Perkebunan Aneka Industri (otomotif dan alat berat) Perbankan Nama perusahaan Keterangan Unilever Indonesia Tbk. Bergerak di bidang industri rokok Bergerak di industri barang konsumsi Astra Agro Lestari Tbk. Bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit Sawit Sumbermas Sarana Tbk. Bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit Menghasilkan bermacam-macam produk pangan yang dibutuhkan di seluruh dunia. PT. Astra International Tbk Bergerak di bidang otomotif Merupakan perusahaan multinasional penghasil produk otomotif yang bisa kita jumpai hampir di seluruh Indonesia. PT. United Tractors Tbk. Distributor peralatan berat Merupakan distributor alat berat terkemuka dan terbesar di Indonesia. Bergerak di bidang industri perbankan Merupakan bank swasta terbesar di Indonesia. Bergerak di bidang industri perbankan Bank milik pemerintah terbesar di Indonesia. Gudang Garam Tbk Bank Central Asia (Persero) Tbk. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Alasan Memilih Perusahaan Pabrik rokok terbesar di Indonesia Semua produk Unilever hampir ditemui dalam kehidupan sehari hari. Karena merupakan bagian dari Grup Astra yang sudah terkenal dengan kekuatannya dan menghasilkan bermacam-macam produk pangan yang dibutuhkan di seluruh dunia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 H. Sumber Data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data yang bersifat kuantitatif karena dinyatakan dengan angka-angka yang menunjukkan nilai terhadap besaran atas variabel yang diwakilinya. Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari pihak lain baik berupa dokumentasi, data yang telah diolah, maupun informasi mengenai sesuatu hal. Sugiyono (2010 :137) mengatakan bahwa sumber data sekunder adalah Sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini yaitu situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), www.idx.co.id, situs resmi bank Indonesia www.bi.go.id dan sumber-sumber lainnya yang mendukung (majalah, koran, jurnal, internet, dan sebagainya). I. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dengan teknik observasi dokumen yaitu pencatatan secara langsung dari data sekunder. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi atau dalam bentuk publikasi dan dikumpulkan serta telah diolah oleh organisasi atau pihak lain. Data tersebut diambil di Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta serta dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), www.idx.co.id, situs resmi bank Indonesia www.bi.go.id dan sumbersumber lainnya yang mendukung (majalah, koran, jurnal, internet, dan sebagainya). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 Adapun tahap – tahap observasi dokumen yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu : 1. Mencari harga saham masing – masing perusahaan sebelum dan saat terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah setiap hari operasional Bursa Efek Indonesia (Senin – Jumat). J. Periode Pengamatan Dalam penelitian ini, peneliti hanya ingin meneliti harga saham sebelum dan pada saat terjadinya pelemahan nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Maka untuk periode pengamatannya, peneliti hanya memakai 2 (dua) periode saja yaitu: 1. Periode Sebelum Pelemahan Pada penelitian ini, panjangnya periode sebelum terjadinya pelemahan nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat adalah 31 hari, yaitu dimulai tanggal 04 Mei 2015 sampai 17 Juni 2015. Peneliti memilih periode selama 31 hari yaitu dimulai pada tanggal 4 Mei 2015 hingga 17 Juni 2015 yaitu berdasarkan pada volatilitas nilai tukar rupiah, di mana pada periode tersebut volatilitas pelemahan nilai tukar rupiah rendah dan belum menimbulkan kepanikan masyarakat. Meskipun nilai tukar rupiah terus berfluktuasi terhadap dolar AS dan menyebabkan penurunan cadangan devisa, namun volatilitasnya rendah dan depresiasinya masih lebih baik dari negara lain (Satyagraha, Antara News, 08 Mei 2015). Ilyas (Liputan6.com News, 14 Juli 2015) menyatakan bahwa rupiah berfluktuatif lemah dan bertahan di kisaran 13.305-13.322. 2. Periode Saat Pelemahan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 Pada penelitian ini, peneliti menggunakan periode saat terjadinya pelemahan nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yaitu sebanyak 31 hari. Alasan peneliti menggunakan 31 hari yaitu berdasarkan data yang diperoleh peneliti melalui website resmi Bank Indonesia (www.bi.go.id), yaitu data historis nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat selama 10 bulan (bulan Januari sampai bulan Oktober), dimana saat terjadinya fluktuasi tertinggi pelemahan nilai tukar rupiah yang mencapai lebih dari Rp. 14.000 /US$ dimulai pada tanggal 25 Agustus 2015 sampai 7 Oktober 2015 yaitu selama 31 hari (sesuai dengan jam operasional Senin – Jumat) yang kemudian periode ini peneliti jadikan sebagai periode saat terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Periode Sebelum Pelemahan (14 Mei-17 Juni) Periode Saat Pelemahan (25 Agustus- 7 Oktober) Periode Transisi (18 Juni – 24 Agustus) Gambar 3.1 Periode Penelitian Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyatakan transisi merupakan peralihan dari keadaan (tempat, tindakan, dan sebagainya) pada yang lain: masa -- , masa peralihan; masa pancaroba: pada masa --, pada umumnya keadaan belum stabil. Pada periode 18 Juni – 24 Agustus, nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp 13.305 per dolar Amerika Serikat – Rp 14.047 per dolar Amerika Serikat (lihat pada lampiran 2,tabel 1, hal.106). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 Peneliti menetapkan tanggal 18 Juni – 24 Agustus sebagai periode transisi, disebabkan pada saat tersebut pelemahan nilai tukar rupiah berfluktuasi secara tidak sistemik atau tidak terstruktur dan begitu lamban. Sehingga dalam kondisi seperti itu investor cenderung memilih untuk menunggu sebelum memutuskan aksi jual sahamnya atau memutuskan untuk berinvestasi saham pada sektor yang lebih aman pada saat terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah. K. Teknik Analisis Data Berdasarkan pada rumusan masalah, maka pada penelitian ini hanya terdapat 1 pengujian hipotesis. Kemudian teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut yaitu : 1. Pengujian hipotesis a. Uji Beda (paired sample T test) Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode uji beda rata-rata untuk dua sample berpasangan untuk menguji hipotesis harga saham perusahaan LQ45 pada saat sebelum terjadi pelemahan kurs rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Metode uji beda rata-rata untuk dua sampel berpasangan adalah suatu metode yang digunakan untuk membandingkan rata-rata dua sampel yang saling berhubungan dalam satu kelompok. Metode uji beda rata-rata (paired sample t test ) ini merupakan sebuah sample dengan subjek yang sama namunmengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda, misalnya tentang harga saham perusahaan LQ45 pada saat sebelum terjadi pelemahan nilai tukar rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 Analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut : a. Merumuskan Hipotesis H0 = Tidak terdapat perbedaan harga saham perusahaan LQ45 pada saat sebelum terjadi pelemahan nilai tukar rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Ha = Terdapat perbedaan harga saham perusahaan LQ45 pada saat sebelum terjadi pelemahan kurs rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. b. Menentukan rata rata harga saham perusahaan LQ45 pada saat sebelum terjadi pelemahan nilai tukar rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. c. Menentukan derajat kepercayaan dalam penelitian ini 95% dengan tingkat signifikansi (α) 5%. d.Melakukan pengujian data dengan menggunakan metode Paired Sample T Test e. Menentukan kriteria hipotesis : Ho diterima jika sig-t (probabilitas) > 0,05. Ha diterima jika sig-t (probabilitas) < 0,05. f. Kesimpulan berdasarkan probabilitas Jika P value> 0,05 maka H0 diterima. Jika P value < 0,05 maka H0 ditolak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47 2. Analisis masalah kedua Pada permasalahan kedua, terdapat dua teknik analisis data yaitu : a. Koefisien Variasi (coeficient of variation) Standar deviasi dapat mengukur keheterogenan atau variasi suatu kelompok data. Namun jika kita ingin membandingkan dua kelompok data yang mempunyai ukuran yang berbeda, standar deviasi tidak dapat digunakan artinya standar deviasi yang lebih besar tidak selalu berarti kelompok data tersebut lebih heterogen Untuk keperluan perbandingan dua kelompok data tanpa melihat ukuran satuannya, maka dapat digunakan suatu ukuran variasi yang dinamakan koefisien variasi (KV). Karena pada penelitian ini , saya meneliti dalam bentuk sampel maka rumus KV dituliskan sebagai berikut :. Rumus KV = . 100 % S = simpangan baku/ standar deviasi X = rata-rata nilai X Koefisien variasi yang nilainya lebih kecil menunjukkan pola sebaran yang lebih seragam (mendekati rata-rata populasinya) dibandingkan dengan KV yang lebih besar. b. Analisis Trend Trend adalah suatu gerakan yang cenderung naik atau turun dalam jangka panjang yang diperoleh dari rata-rata perubahan dari waktu ke waktu dan nilainya cukup rata atau mulus (smooth). Trend data berkala bisa berbentuk tren yang meningkat dan menurun secara mulus. Kekuatan yang dapat memengaruhi trend PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 adalah perubahan populasi, harga, tekhnologi dan produktivitas (Suharyadi & Purwanto, 2007). Metode Trend Moment adalah salah satu metode yang dapat digunakan pada penelitian ini dalam melakukan forecast harga saham, yang nantinya akan dijadikan dasar untuk harga saham pada tahun berikutnya atau tahun sebelumnya. Pada metode Trend Moment ini terdapat gabungan dari analisis statistik berupa analisis trend dan metode moment. Dalam penerapan metode Trend Moment dapat dilakukan dengan menggunakan data historis dari satu variabel, adapun rumus yang di gunakan dalam penyusunan dari metode ini menurut Sugiarto & Dergibson (2002), adalah: Y = a + b X (n) Di mana : Y = harga saham yang akan diramalkan a = bilangan konstanta b = slope atau koefisien garis trend X = indeks waktu (dimulai dari 0,1,2,….n) Kriteria Pengujian : b positif = harga saham meningkat yang artinya punya daya tahan menguat. b negatif = harga saham menurun yang artinya daya tahan melemah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN A. Lokasi Bursa Efek Indonesia Bursa Efek Indonesia berada di gedung Bursa Efek Indonesia yang terletak di Jalan Jendral Sudirman Kav 52-53, Jakarta Selatan 12190, Indonesia. Dengan nomor Telepon : +6221 5150515, Fax : +6221 5150330. B. Sejarah Bursa Efek Indonesia Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka.Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC. Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagimana mestinya. Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 Tabel 4.1 Perkembangan Pasar Modal di Indonesia [Desember 1912] [1914 – 1918] [1925 – 1942] [Awal tahun 1939] [1942 – 1952] [1956] [1956 – 1977] [10 Agustus 1977] [1977 – 1987] [1987] [1988 – 1990] [2 Juni 1988] [Desember 1988] [16 Juni 1989] [13 Juli 1992] [22 Mei 1995] [10 November 1995] Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa Efek di Semarang dan Surabaya Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di Semarang dan Surabaya ditutup Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek semakin tidak aktif Perdagangan di Bursa Efek vakum Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal). Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen perbankan dibandingkan instrumen Pasar Modal Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87) yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum dan investor asing menanamkan modal di Indonesia Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat meningkat Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan dealer Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES 88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan sistem computer JATS (Jakarta Automated Trading Systems) Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai diberlakukan mulai Januari 1996 Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai diaplikasikan di pasar modal Indonesia BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote trading) Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) [1995] [2000] [2002] [2007] [02 Maret 2009] Peluncuran Perdana Sistem Perdagangan Baru PT Bursa Efek Indonesia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51 C. Daftar Saham Subjek Penelitian Data penelitian meliputi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan harga saham berbagai sektor perusahaan pada indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode Agustus 2015 – Oktober 2015, saham perusahaan – perusahaan tersebut antara lain, yaitu : Tabel 4.2 Daftar Saham dari Berbagai Sektor yang Diteliti pada Indeks LQ45 No Sektor 1 Barang Konsumsi 2 Pertanian / Perkebunan Aneka Industri (otomotif dan elektronik) 3 4 Perbankan Nama perusahaan Keterangan Gudang Garam Tbk (GGRM) Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) Bergerak di bidang industri rokok Bergerak di industri barang konsumsi Bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) Bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit Astra International Tbk. (ASII) Bergerak di bidang otomotif United Tractors Tbk. (UNTR) Distributor peralatan berat Bank Central Asia (Persero) Tbk. (BBCA) Bergerak di bidang industri perbankan Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) Bergerak di bidang industri perbankan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 D. Profil Umum Subjek Penelitian 1. PT. Gudang Garam Tbk (GGRM) a. Profil Umum Perusahaan Perusahaan rokok Gudang Garam adalah salah satu industri rokok terkemuka ditanah air yang telah berdiri sejak tahun 1958 di kota Kediri, Jawa Timur. Hingga kini, Gudang Garam sudah terkenal luas baik di dalam negeri maupun mancanegara sebagai penghasil rokok kretek berkualitas tinggi.Produk Gudang Garam bisa ditemukan dalam berbagai variasi, mulai sigaret kretek klobot (SKL), sigaret kretek linting-tangan (SKT), hingga sigaret kretek linting-mesin (SKM). Bagi Anda para penikmat kretek sejati, komitmen kami adalah memberikan pengalaman tak tergantikan dalam menikmati kretek yang terbuat dari bahan pilihan berkualitas tinggi. b. Komposisi Pemegang Saham Tabel 4.3 Komposisi Pemegang Saham PT. Gudang Garam Tbk. Pemegang Saham Jumlah Saham Total Nominal ( Rp Juta) % Juni Setiawati Wonowidjojo 10.376.800 5.188 0.54 Susilo Wonowidjojo 7.325.400 3.663 0.38 PT Suryaduta Investama 1.333.146.800 666.574 69.29 PT Suryamitra Kusuma 120.442.700 60.221 6.26 Masyarakat 452.796.300 226.398 23.53 Total 1.924.088.000 962.044 100.00 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53 2. PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) a. Profil Umum Perusahaan Unilever Indonesia didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever. Pada 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Lever Brothers Indonesia dan pada 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Unilever Indonesia mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 1981.dan mempunyai lebih dari 1000 supplier. Di Indonesia, Unilever bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh, produk-produk kosmetik, dan produk rumah tangga. Produk yang dihasilkan PT Unilever adalah Surf, Rinso, Buavita, Sunsilk, Taro, Pepsodent, Molto, Lifebuoy, Clear, Close Up, Citra, Axe, Royco, Kecap Bango, SariWangi, Blue Band, Wall’s, Sunlight, Pond’s, Lux, Rexona, Pure It, CIF, Vaseline, Dove, Domestos Nomos, Viso, Wipol, Vixal, Lipton, She, Molto. b. Komposisi Pemegang Saham Unilever Indonesia Holding B.V. memiliki 6,484,877,500 saham atau setara 85% dari total jumlah saham UNVR. Publik memiliki 1,145,122,500 saham (15%). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54 3. PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) a. Profil Umum Perusahaan Astra Agro Lestari Tbk (AALI) didirikan dengan nama PT Suryaraya Cakrawala tanggal 3 Oktober 1988, yang kemudian berubah menjadi PT Astra Agro Niaga tanggal 4 Agustus 1989. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1995.Pada tanggal 30 Juni 1997, Perusahaan melakukan penggabungan usaha dengan PT Suryaraya Bahtera. Penggabungan usaha ini dicatat dengan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest). Setelah penggabungan usaha ini, nama Perusahaan diubah menjadi PT Astra Agro Lestari dan meningkatkan modal dasar dari Rp 250 miliar menjadi Rp 2 triliun yang terdiri dari 4.000.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp500,-. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Astra Agro Lestari Tbk adalah Astra International Tbk / ASII (induk usaha) (79,68%) Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan AALI adalah perkebunan, perdagangan umum, perindustrian, pengangkutan, konsultan dan jasa. Kegiatan utama Astra Agro adalah bergerak dalam bidang usaha kelapa sawit. Pada tanggal 21 Nopember 1997, AALI memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham AALI (IPO) kepada masyarakat sebanyak 125.800.000 saham dengan nilai nominal Rp 500,- per saham dan harga perdana sebesar Rp 1.550,- per saham. Pada tanggal 09 Desember 1997, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55 b. Komposisi Pemegang Saham Kepemilikan saham publik sebesar 20,3% dari total 1,57 miliar saham yang beredar dan Astra International Tbk / ASII (induk usaha) (79,68%). 4. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) a. Profil Umum Perusahaan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk didirikan di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah pada tanggal 22 November 1995. Sejalan dengan pertumbuhan usaha dan komitmennya untuk menjadi perusahaan berkelas dunia, Perseroan melaksanakan Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO) pada tanggal 12 Desember 2013 dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan SSMS adalah adalah pertanian, perdagangan, dan industri. Kegiatan utama Sawit Sumbermas Sarana adalah bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan pabrik kelapa sawit yang memproduksi minyak kelapa sawit (crude palm oil), inti sawit (palm kernel) dan minyak inti sawit (palm kernel oil). Pada tanggal 29 Nopember 2013, SSMS memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham SSMS (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.500.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp 670,- per saham. Perseroan melaksanakan Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering/ IPO) pada tanggal 12 Desember 2013. Perseroan menerbitkan 1.500.000.000 (satu miliar lima ratus juta) lembar saham baru atau kepemilikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56 15,7% (lima belas koma tujuh persen) dengan harga penawaran sebesar Rp 670. Per 31 Desember 2014, sejumlah 9.525.000.000 saham perseroan dengan nilai nominal Rp 100 per saham, tercatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan jumlah pemegang saham melebihi 1.800. b. Komposisi Pemegang Saham Tabel 4.4 Komposisi Pemegang Saham PT. Sawit Sumbermas Sarana Tbk. Name ( above 5% ownership each ) PT Citra Borneo Indah PT Prima Sawit Borneo PT Putra Borneo Agro Lestari PT Mandiri Indah Lestari Falcon Private Bank Ltd Jemmy Adriyanor Percent (%) 26,46% 13,65% 13,65% 13,65% 8,43% 6,55% 5. PT Astra International Tbk. (ASII) a. Profil Umum Perusahaan Astra mengawali bisnis di Jakarta pada tahun 1957 sebagai sebuah perusahaan perdagangan umum dengan nama PT Astra International Inc. yang kemudian telah mengalami perubahan nama menjadi PT Astra International Tbk pada tahun 1990, seiring dengan pelepasan saham ke publik beserta pencatatan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia yang terdaftar dengan kode saham ASII. Seiring dengan perkembangan skala usahanya, Astra saat ini memiliki lebih dari 222.000 karyawan pada lebih dari 190 anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan pengendalian bersama entitas yang tergabung dalam Grup Astra. Secara umum, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57 bidang usaha Grup Astra dikelompokan kedalam enam segmen usaha, yaitu Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat dan Pertambangan, Agribisnis, Infrastruktur, Logistik dan Lainnya, dan Teknologi Informasi. b. Komposisi Pemegang Saham Komposisi Pemegang Saham PT Astra International Tbk Periode 31 Maret 2016 yaitu Jardine Cycle & Carriage Limited sebesar 50,11 % dan Masyarakat lain < 5% sebesar 49,89%. 6. PT United Tractors Tbk. (UNTR) a. Profil Umum Perusahaan United Tractors (UT/Perusahaan) adalah distributor peralatan berat terbesar dan terkemuka di Indonesia yang menyediakan produk-produk dari merek ternama dunia seperti Komatsu, UD Trucks, Scania, Bomag, Tadano, dan Komatsu Forest. Didirikan pada 13 Oktober 1972, UT melaksanakan penawaran umum saham perdana di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada 19 September 1989 menggunakan nama PT United Tractors Tbk (UNTR), dengan PT Astra International Tbk sebagai pemegang saham mayoritas. Penawaran umum saham perdana ini menandai komitmen United Tractors untuk menjadi perusahaan kelas dunia berbasis solusi di bidang alat berat, pertambangan dan energi guna memberi manfaat bagi para pemangku kepentingan. Saat ini perusahaan telah mencakup 19 kantor cabang, 22 kantor pendukung, dan 11 kantor perwakilan di seluruh penjuru negeri. Tidak puas hanya menjadi distributor peralatan berat terbesar di Indonesia, Perusahaan juga memainkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58 peran aktif di bidang kontraktor penambangan dan baru-baru ini telah memulai usaha pertambangan batu bara. UT menjalankan berbagai bisnisnya melalui tiga unit usaha yaitu Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan dan Pertambangan. b. Komposisi Pemegang Saham Tabel 4.5 Komposisi Pemegang Saham United Tractors Per- 30 November 2015 No Name Share Percent 1 Public (Below 5% Ownership Each) 1,510,817,778.00 40.50% 2 PT. Astra Internasional Tbk 2,219,317,358.00 59.50% Total 3,730,135,136.00 100% 7. PT Bank Central Asia (Persero) Tbk.(BBCA) a. Profil Umum Perusahaan Bank Central Asia Tbk (Bank BCA) (BBCA) didirikan di Indonesia tanggal 10 Agustus 1955 dengan nama NV. Produk & Layanan BCA Produk Simpanan, Kartu Kredit, Fasilitas Kredit, Layanan Transaksi Perbankan, Layanan Cash Management, Bancassurance, Bank Garasi, Fasilitas Ekspor Impor, Fasilitas Valuta Asing, Perbankan Elektronik. Pada tanggal 11 Mei 2000, BBCA memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Saham Perdana BBCA (IPO) sebanyak 662.400.000 saham dengan jumlah nilai nominal Rp 500,- dengan harga penawaran Rp 1.400,- per saham, yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59 merupakan 22% dari modal saham yang ditempatkan dan disetor, sebagai bagian dari divestasi pemilikan saham Republik Indonesia yang diwakili oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Penawaran umum ini dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 31 Mei 2000. b. Komposisi pemegang saham Tabel 4.6 Komposisi Pemegang Saham Bank Central Asia Per- 30 November 2015 Name Percent (%) Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono 47,15% Anthony Salim 1,76% PT Bank Central Asia Tbk 1,18% Masyarakat 49.94% 8. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) a. Profil Umum Perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI. Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60 Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan. Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim). Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum. Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini. c. Komposisi Pemegang Saham Negara Republik Indonesia (56,75%) dan Publik (43,25%) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62 E. Daftar Harga Saham Perusahaan Sebelum Pelemahan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat Tahun 2015 Tabel 4.7 Daftar Harga Saham Perusahaan Sebelum Pelemahan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat Tahun 2015 Tanggal 4 Mei 5 Mei 6 Mei 7 Mei 8 Mei 11 Mei 12 Mei 13 Mei 15 Mei 18 Mei 19 Mei 20 Mei 21 Mei 22 Mei 25 Mei 26 Mei 27 Mei 28 Mei 29 Mei 1 Juni 3 Juni 4 Juni 5 Juni 8 Juni 9 Juni 10 Juni 11 Juni 12 Juni 15 Juni 16 Juni 17 Juni Gudang Garam Tbk Unilever Indonesia Tbk Astra Agro Lestari Tbk Sawit Sumbermas Sarana Tbk Astra Internasiona l United Tractors BCA Tbk BRI Tbk 49,000 48,500 48,175 45,975 46,200 45,950 47,150 47,125 46,500 45,050 45,850 47,450 47,250 47,075 46,300 46,350 45,800 46,200 47,100 47,000 46,000 45,000 45,200 45,200 43,025 43,250 43,175 44,000 43,500 44,275 45,625 43,000 44,175 45,175 43,400 44,000 43,650 42,500 42,300 43,500 43,850 43,850 43,350 42,850 43,775 44,400 45,725 44,500 44,950 43,300 43,200 43,600 42,650 42,150 41,550 39,700 41,350 40,650 41,225 40,300 40,000 40,925 20,250 20,400 20,975 20,450 21,200 22,225 24,150 26,000 26,400 26,275 27,225 27,400 25,950 26,100 26,500 26,500 26,825 26,225 24,800 25,075 25,650 25,050 24,600 23,800 23,200 23,925 23,725 23,200 22,475 22,900 22,500 1,925 1,985 2,010 1,975 1,980 2,000 2,190 2,220 2,340 2,380 2,375 2,355 2,380 2,380 2,380 2,380 2,360 2,380 2,350 2,175 2,110 2,085 2,085 1,985 1,900 1,820 1,850 1,840 1,795 1,825 1,835 7,100 7,275 7,350 7,200 7,400 7,325 7,375 7,525 7,500 7,550 7,700 7,850 7,825 7,575 7,575 7,500 7,425 7,375 7,300 7,325 7,050 7,025 7,000 6,925 6,850 6,850 6,950 7,075 6,850 6,975 7,000 21,300 21,300 21,225 22,800 23,925 23,550 23,800 23,700 22,800 22,100 22,525 22,850 22,700 23,275 22,625 22,625 22,100 21,100 20,300 20,525 21,550 21,700 22,200 21,850 20,500 21,000 20,350 20,500 20,200 20,200 20,000 13,725 13,850 13,700 13,700 13,775 13,700 13,725 13,725 13,525 13,600 13,650 13,875 14,125 14,350 14,300 14,350 14,250 14,150 14,125 14,125 13,600 13,625 13,650 13,575 13,300 13,325 13,350 13,250 13,300 13,350 13,725 11,625 11,700 11,750 11,625 11,650 11,775 12,025 12,175 11,800 12,000 12,275 12,475 12,750 12,600 12,350 12,375 11,950 11,825 11,775 11,725 11,250 11,125 11,300 11,000 10,475 10,400 10,125 10,375 10,150 10,550 11,000 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63 F. Daftar Harga Saham Perusahaan Saat Pelemahan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat Tahun 2015 Tabel 4.8 Daftar Harga Saham Perusahaan Saat Pelemahan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat Tahun 2015 Tanggal Gudang Garam Tbk Unilever Indonesia Tbk Astra Agro Lestari Tbk Sawit Sumbermas Sarana Tbk Astra Internasional United Tractors BCA Tbk BRI Tbk 25 Agustus 26 Agustus 27 Agustus 28 Agustus 31 Agustus 01 September 02 September 03 September 04 September 07 September 08 September 09 September 10 September 11 September 14 September 15 September 16 September 17 September 18 September 21 September 22 September 23 September 25 September 28 September 29 September 30 September 1 Oktober 2 Oktober 5 Oktober 6 Oktober 7 Oktober 41,425 41,950 44,200 42,000 44,500 43,000 42,800 43,075 42,600 41,900 41,875 41,500 41,750 41,750 42,025 41,000 40,650 41,675 42,825 43,025 42,250 41,750 41,775 40,500 42,750 42,000 43,300 44,450 46,600 44,850 42,500 37,100 36,250 38,750 38,000 39,725 38,925 38,500 38,475 38,950 38,150 37,750 38,000 37,750 38,750 40,250 39,000 38,425 39,100 39,100 39,000 38,050 36,950 36,250 36,100 38,000 38,000 38,800 37,800 39,000 39,450 39,000 14,800 15,025 16,600 18,075 17,125 16,900 16,200 16,275 16,050 15,225 15,400 17,300 16,500 18,000 18,125 17,825 18,150 17,975 18,000 18,100 17,900 17,925 17,950 17,800 18,100 18,125 19,300 19,100 20,325 20,000 19,000 1,645 1,580 1,645 1,610 1,615 1,615 1,615 1,635 1,670 1,650 1,655 1,700 1,635 1,695 1,685 1,610 1,610 1,655 1,655 1,630 1,630 1,620 1,635 1,625 1,590 1,615 1,710 1,730 1,795 1,765 1,755 5,600 5,625 5,825 5,775 5,925 5,700 5,975 6,150 6,200 5,850 5,875 6,100 6,050 6,125 6,125 6,025 5,900 5,925 5,800 5,800 5,800 5,500 5,550 5,175 5,300 5,225 5,275 5,125 5,325 5,925 6,125 17,275 16,500 17,375 17,825 19,125 18,600 18,250 19,925 19,925 18,500 18,500 18,000 17,375 17,800 18,525 18,200 18,850 18,675 18,400 18,700 18,275 18,425 17,525 16,575 16,900 17,475 17,100 17,000 17,425 17,800 18,800 11,625 11,850 12,600 12,850 12,900 12,575 12,275 12,300 12,250 11,925 11,800 11,925 11,925 11,925 12,100 11,950 11,850 12,225 12,275 12,175 12,150 11,875 11,800 11,475 11,900 12,275 12,000 11,875 12,550 12,950 13,000 9,500 9,750 10,500 10,400 10,625 10,100 10,200 10,150 10,075 9,775 9,925 9,925 9,650 9,600 9,625 9,625 9,600 10,025 9,775 9,525 9,350 8,800 8,550 8,300 8,350 8,650 8,725 8,675 9,125 9,450 9,850 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas tahap – tahap dan pengolahan data yang kemudian akan dianalisis tentang “Pengaruh Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Harga Saham Sektoral Pada Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia”. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), www.idx.co.id, situs resmi Bank Indonesia (BI), www.bi.go.id. Hasil – hasil pengolahan data di sini dianggap merupakan hasil yang terbaik karena dapat memenuhi kriteria ekonomi, statistik maupun ekonometri. Hasil estimasi ini diharapkan mampu menjawab hipotesis yang diajukan dalam studi ini. Pada awal pengujian yaitu untuk menguji hipotesis pertama digunakan pengujian uji beda (paired sample T test), ada tidaknya perbedaan rata – rata dua sampel yang saling berhubungan dalam satu kelompok. Rumusan masalah kedua menggunakan analisis koefisien variasi, yang mana hasil dari analisis koefisien variasi digunakan untuk mengukur keheterogenan atau variasi suatu kelompok data. Kemudian untuk mendukung analisis pada masalah kedua juga digunakan analisis trend yang digunakan untuk mengetahui kecenderungan suatu variabel dalam jangka panjang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65 A. Pengujian Hipotesis 1. Uji T (Paired Sample T-test) Uji T (Paired Sample T-test) adalah uji beda rata-rata dua sampel berpasangan yang digunakan untuk mengetahui perbedaan harga saham pada berbagai sektor perusahaan di indeks LQ45 pada waktu sebelum dan saat terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. a. Sektor Konsumsi Tabel 5.1 Hasil Uji Paired Sampel T-test Sektor Konsumsi Sumber : Hasil Olah SPSS 1) Perumusan Hipotesis H0 = Tidak terdapat perbedaan harga saham perusahaan LQ45 pada saat sebelum terjadi pelemahan nilai tukar rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Ha = Terdapat perbedaan harga saham perusahaan LQ45 pada saat sebelum terjadi pelemahan kurs rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66 2) Kriteria Hipotesis : Ho diterima jika sig-t (probabilitas) > 0,05. Artinya tidak terdapat perbedaan harga saham perusahaan LQ45 pada sektor konsumsi pada saat sebelum terjadi pelemahan nilai tukar rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Ha diterima jika sig-t (probabilitas) < 0,05. Artinya terdapat perbedaan harga saham perusahaan LQ45 pada sektor konsumsi pada saat sebelum terjadi pelemahan nilai tukar rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat 3) Dengan level of significance (α) 5% dan nilai sig. (2-tailed) = 0,000 4) Kesimpulan Dari hasil Uji Paired Sample T-test Sektor Konsumsi pada tabel 5.1, dapat dilihat nilai Sig.(2-tailed) adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari alpha (0,05) maka dapat ditarik kesimpulan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa terdapat perbedaan harga saham perusahaan LQ45 pada sektor konsumsi pada saat sebelum terjadi pelemahan nilai tukar rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, di mana harga saham perusahaan LQ45 pada sektor konsumsi pada saat sebelum terjadi pelemahan nilai tukar rupiah lebih besar dibandingkan pada saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67 b. Sektor Pertanian dan Perkebunan Tabel 5.2 Hasil Uji Paired Sampel T-test Sektor Pertanian dan Perkebunan Sumber : Hasil Olah SPSS 1) Perumusan Hipotesis H0 = Tidak terdapat perbedaan harga saham perusahaan LQ45 pada saat sebelum terjadi pelemahan nilai tukar rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Ha = Terdapat perbedaan harga saham perusahaan LQ45 pada saat sebelum terjadi pelemahan kurs rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. 2) Kriteria Hipotesis : Ho diterima jika sig-t (probabilitas) > 0,05. Artinya tidak terdapat perbedaan harga saham perusahaan LQ45 pada sektor Pertanian dan Perkebunan pada saat sebelum terjadi pelemahan nilai tukar rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Ha diterima jika sig-t (probabilitas) < 0,05. Artinya terdapat perbedaan harga saham perusahaan LQ45 pada sektor Pertanian dan Perkebunan pada saat sebelum PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68 terjadi pelemahan nilai tukar rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat 3) Dengan level of significance (α) 5% dan nilai sig. (2-tailed) = 0,000 4) Kesimpulan Dari hasil Uji Paired Sample T-test Sektor Pertanian dan Perkebunan pada tabel 5.2, dapat dilihat nilai Sig.(2-tailed) adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari alpha (0,05) maka dapat ditarik kesimpulan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa terdapat perbedaan harga saham perusahaan LQ45 pada sektor Pertanian dan Perkebunan pada saat sebelum terjadi pelemahan nilai tukar rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, di mana harga saham perusahaan LQ45 pada sektor Pertanian dan Perkebunan pada saat sebelum terjadi pelemahan nilai tukar rupiah lebih besar dibandingkan pada saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69 c. Sektor Aneka Industri Tabel 5.3 Hasil Uji Paired Sampel T-test Sektor Aneka Industri Sumber : Hasil Olah SPSS 1) Perumusan Hipotesis H0 = Tidak terdapat perbedaan harga saham perusahaan LQ45 pada saat sebelum terjadi pelemahan nilai tukar rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Ha = Terdapat perbedaan harga saham perusahaan LQ45 pada saat sebelum terjadi pelemahan kurs rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. 2) Kriteria Hipotesis : Ho diterima jika sig-t (probabilitas) > 0,05. Artinya tidak terdapat perbedaan harga saham perusahaan LQ45 pada sektor Aneka Industri pada saat sebelum terjadi pelemahan nilai tukar rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Ha diterima jika sig-t (probabilitas) < 0,05. Artinya terdapat perbedaan harga saham perusahaan LQ45 pada sektor Aneka Industri pada saat sebelum terjadi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70 pelemahan nilai tukar rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat 3) Dengan level of significance (α) 5% dan nilai sig. (2-tailed) = 0,000 4) Kesimpulan Dari hasil Uji Paired Sample T-test Sektor Aneka Industri pada tabel 5.3, dapat dilihat nilai Sig.(2-tailed) adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari alpha (0,05) maka dapat ditarik kesimpulan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa terdapat perbedaan harga saham perusahaan LQ45 pada sektor Aneka Industri pada saat sebelum terjadi pelemahan nilai tukar rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, di mana harga saham perusahaan LQ45 pada sektor Aneka Industri pada saat sebelum terjadi pelemahan nilai tukar rupiah lebih besar dibandingkan pada saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71 d. Sektor Perbankan Tabel 5.4 Hasil Uji Paired Sampel T-test Sektor Perbankan Sumber : Hasil Olah SPSS 1) Perumusan Hipotesis H0 = Tidak terdapat perbedaan harga saham perusahaan LQ45 pada saat sebelum terjadi pelemahan nilai tukar rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Ha = Terdapat perbedaan harga saham perusahaan LQ45 pada saat sebelum terjadi pelemahan kurs rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. 2) Kriteria Hipotesis : Ho diterima jika sig-t (probabilitas) > 0,05. Artinya tidak terdapat perbedaan harga saham perusahaan LQ45 pada sektor Perbankan pada saat sebelum terjadi pelemahan nilai tukar rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Ha diterima jika sig-t (probabilitas) < 0,05. Artinya terdapat perbedaan harga saham perusahaan LQ45 pada sektor Perbankan pada saat sebelum terjadi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72 pelemahan nilai tukar rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat 3) Dengan level of significance (α) 5% dan nilai sig. (2-tailed) = 0,000 4) Kesimpulan Dari hasil Uji Paired Sample T-test perbankan pada tabel 5.4, dapat dilihat nilai Sig.(2-tailed) adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari alpha (0,05) maka dapat ditarik kesimpulan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa terdapat perbedaan harga saham perusahaan LQ45 pada sektor perbankan pada saat sebelum terjadi pelemahan nilai tukar rupiah dan saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, di mana harga saham perusahaan LQ45 pada sektor perbankan pada saat sebelum terjadi pelemahan nilai tukar rupiah lebih besar dibandingkan pada saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. 2. Kesimpulan hasil uji T (Paired Sample T-test) untuk hipotesis pertama yaitu: Uji T (Paired sample T-test) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan harga saham pada semua sektor perusahaan yang diteliti yaitu sektor konsumsi, sektor pertanian/perkebunan, sektor aneka industri dan sektor perbankan di indeks LQ45 di mana harga saham pada waktu sebelum pelemahan lebih besar dibandingkan saat terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai sig.(2-tailed) pada semua sektor bernilai 0,000 < Level Of Significance = 0,05. Hal itu berarti bahwa terjadi pelemahan harga saham pada semua sektor perusahaan yang diteliti pada saat terjadi pelemahan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73 dibandingkan sebelum terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terjadap dolar Amerika Serikat. B. Analisis Masalah Kedua Pada masalah kedua pada penelitian ini terdapat 2 teknik analisis yaitu analisis koefisien variasi dan analisis trend yang digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan daya tahan perusahaan dilihat dari harga saham diantara berbagai sektor perusahaan pada indeks LQ45 berdasarkan sensitivitasnya atas pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Analisis dilakukan pada tiaptiap perusahaan di berbagai sektor perusahaan yang diteliti yaitu sektor konsumsi, sektor pertanian/perkebunan, sektor aneka industri dan sektor perbankan, dengan menggunakan rumus sebagai berikut : 1. Koefisien Variasi (KV) Koefisien Variasi (KV) dapat mengukur keheterogenan atau variasi suatu kelompok data yang mempunyai ukuran yang berbeda. Rumus KV dituliskan sebagai berikut :. KV = . 100 % S = simpangan baku/ standar deviasi X = rata-rata nilai X Koefisien variasi yang nilainya lebih kecil menunjukkan pola sebaran yang lebih seragam (mendekati rata-rata populasinya) dibandingkan dengan KV yang lebih besar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74 2. Analisis Trend Tren adalah suatu gerakan yang cenderung naik atau turun dalam jangka panjang yang diperoleh dari rata-rata perubahan dari waktu kewaktu dan nilainya cukup rata atau mulus (smooth). Rumus yang di gunakan dalam penyusunan dari metode adalah: (Sugiarto & Dergibson, 2002) Y = a + b X (n) Dimana : Y = harga saham yang akan diramalkan a = bilangan konstanta b = slope atau koefisien garis trend X = indeks waktu (dimulai dari 0,1,2,….n) Kriteria Pengujian : b positif = harga saham meningkat yang artinya punya daya tahan menguat. b negatif = harga saham menurun yang artinya daya tahan melemah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75 Tabel 5.5 Ringkasan Standar Deviasi, Rata – Rata dan Koefisien Variasi Standar Deviasi Kelompok PT Unilever Indonesia Tbk. PT Astra Agro Lestari Pertanian / Tbk. Perkebunan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. Sebelum Saat Sebelum Saat Sebelum Saat 1,538952 1,308107 45,94355 42,52419 0,03349658 0,03076148 1,551852 0,995949 42,88871 38,30161 0,03618323 0,0260028 2,171462 1,373920 24,25645 17,52177 0,08952101 0,07841217 0,216813 0,052347 2,11774 1,65419 0,10237942 0,0316451 Aneka PT Astra International 0,288845 0,317270 7,27742 5,76371 0,03969058 0,05504614 Industri PT United Tractors 1,199943 0,858374 21,84435 18,05242 0,0549315 0,04754897 0,326987 0,394681 13,75403 12,16613 0,0237739 0,03244097 0,738562 0,631404 11,54758 9,55403 0,06395816 0,06608771 PT Bank Central Asia Perbankan (Persero) Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sumber : data sekunder diolah Koefisien Variasi Perusahaan PT Gudang Garam Tbk Konsumsi Rata - Rata PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76 Tabel 5.6 Ringkasan Hasil Analisis Koefisien Variasi Tiap Perusahaan Kelompok Perusahaan PT Gudang Garam Tbk KV Sebelum Evaluasi Saat KV saham Gudang Garam pada saat terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat lebih kecil dibandingkan dengan sebelum terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Hal itu menunjukkan kecenderungan terjadinya 0,03349658 0,03076148 penurunan fluktuasi harga saham yang berarti perubahan/fluktuasi harga saham saat itu lebih kecil dibandingkan sebelum terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah. Maka berdasarkan hasil ini, peneliti menyatakan bahwa harga saham Gudang Garam memiliki daya tahan yang baik. Konsumsi PT Unilever Indonesia Tbk. 0,03618323 Untuk KV saham Unilever Indonesia, hasil menunjukkan bahwa nilai KV saham Unilever Indonesia pada saat terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat lebih kecil dibandingkan dengan sebelum terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Hal itu menunjukkan kecenderungan terjadinya penurunan fluktuasi harga saham yang berarti perubahan/fluktuasi harga saham saat itu lebih kecil dibandingkan sebelum terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah. Maka berdasarkan hasil ini, peneliti menyatakan bahwa harga saham Unilever Indonesia memiliki daya tahan yang baik. 0,0260028 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77 Untuk KV saham Astra Agro Lestari, hasil menunjukkan bahwa nilai KV saham Unilever Indonesia pada saat terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat lebih kecil dibandingkan dengan sebelum terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar PT Astra Agro Lestari Amerika Serikat. Hal itu menunjukkan kecenderungan terjadinya 0,08952101 0,07841217 Tbk. penurunan fluktuasi harga saham yang berarti perubahan/fluktuasi harga saham saat itu lebih kecil dibandingkan sebelum terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah. Maka berdasarkan hasil ini, peneliti menyatakan bahwa harga saham Astra Agro Lestari memiliki daya tahan yang baik. Pertanian / Perkebunan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. 0,10237942 Untuk KV saham Sawit Sumbermas Sarana, hasil menunjukkan bahwa nilai KV saham Unilever Indonesia pada saat terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat lebih kecil dibandingkan dengan sebelum terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Hal itu menunjukkan kecenderungan terjadinya penurunan fluktuasi harga saham yang berarti perubahan/fluktuasi harga saham saat itu lebih kecil dibandingkan sebelum terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah. Maka berdasarkan hasil ini, peneliti menyatakan bahwa harga saham Sawit Sumbermas Sarana memiliki daya tahan yang baik. 0,0316451 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78 Untuk KV saham Astra International, hasil menunjukkan bahwa nilai KV saham Unilever Indonesia pada saat terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat lebih besar dibandingkan dengan sebelum terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar PT Astra International Amerika Serikat. Hal itu menunjukkan kecenderungan terjadinya 0,03969058 0,05504614 Tbk. peningkatan fluktuasi harga saham yang berarti perubahan/fluktuasi harga saham saat itu lebih kecil dibandingkan sebelum terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah. Maka berdasarkan hasil ini, peneliti menyatakan bahwa harga saham Astra International Sarana memiliki daya tahan yang lemah atau kurang baik. Aneka Industri PT United Tractors Tbk. 0,0549315 Untuk KV saham United Tractors, hasil menunjukkan bahwa nilai KV saham Unilever Indonesia pada saat terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat lebih kecil dibandingkan dengan sebelum terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Hal itu menunjukkan kecenderungan terjadinya 0,04754897 penurunan fluktuasi harga saham yang berarti perubahan/fluktuasi harga saham saat itu lebih kecil dibandingkan sebelum terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah. Maka berdasarkan hasil ini, peneliti menyatakan bahwa harga saham United Tractors memiliki daya tahan yang baik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 PT Bank Central Asia (Persero) Tbk. Perbankan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 0,0237739 Nilai KV saham Bank Central Asia pada saat sebelum pelemahan nilai tukar rupiah memang lebih kecil dibandingkan dengan saat pelemahan 0,03244097 nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang menandakan bahwa harga saham pada saat pelemahan nilai tukar rupiah lebih berfluktuasi yang menandakan bahwa daya tahan kurang baik. Untuk KV saham Bank Rakyat Indonesia, hasil menunjukkan bahwa nilai KV saham Unilever Indonesia pada saat terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat lebih besar dibandingkan dengan sebelum terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah 0,06395816 0,06608771 terhadap dolar Amerika Serikat. Hal itu menunjukkan kecenderungan terjadinya peningkatan fluktuasi harga saham yang berarti perubahan/fluktuasi harga saham saat itu lebih besar dibandingkan sebelum terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah. Maka berdasarkan hasil ini, peneliti menyatakan bahwa harga saham Bank Rakyat Indonesia Sarana memiliki daya tahan yang lemah atau kurang baik. Sumber : data sekunder diolah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80 Berdasarkan Analisis Koefisien Variasi, dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan daya tahan perusahaan pada sektor konsumsi dan sektor pertanian perkebunan dengan sektor aneka industri dan sektor perbankan. Hal tersebut dibuktikan pada hasil analisis variasi di mana pada sektor konsumsi dan pertanian/perkebunan menunjukkan nilai koefisien variasi pada saat sebelum terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah lebih besar dibandingkan dengan nilai koefisien variasi pada saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah yang berarti bahwa saham perusahaan pada kedua sektor tersebut relatif memiliki daya tahan yang lebih kuat atau baik. Berbeda halnya dengan perusahaan yang berada pada sektor aneka industri dan perbankan yang menunjukkan nilai koefisien variasi yang lebih besar pada saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah dibandingkan dengan sebelum terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah yang berarti bahwa saham pada kedua sektor tersebut relatif memiliki daya tahan yang menurun atau lemah terhadap adanya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81 Tabel 5.7 Ringkasan Hasil Analisis Trend Tiap Perusahaan Kelompok Perusahaan PT Gudang Garam Tbk Trend Sebelum Saat (b) (b) -0,129 0,031 Persamaan Sebelum Saat Y= 45,9440,129X Y= 42,524 + 0,031X Konsumsi PT Unilever Indonesia Tbk. -0,115 0,005 Y= 44,7260,115X Y= 38,214 + 0,005X Evaluasi Dilihat dari hasil trend linier pada perusahaan Gudang Garam, ditemukan bahwa b sebelum pelemahan nilai tukar rupiah yaitu sebesar -0,129. Artinya sebelum pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat setiap hari harga saham mengalami penurunan sebesar Rp 0,129. Sedangkan b pada saat pelemahan nilai tukar rupiah yaitu sebesar 0,031. Artinya saat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat setiap hari harga saham mengalami kenaikan sebesar Rp 0,031. Hal ini berarti saham Gudang Garam lebih baik pada saat terjadinya pelemahan nilai tukar yang mengindikasikan bahwa saham tersebut memiliki daya tahan yang kuat atau baik. Dilihat dari hasil trend linier pada perusahaan Unilever Indonesia, ditemukan bahwa b sebelum pelemahan nilai tukar rupiah yaitu sebesar -0,115. Artinya sebelum pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat setiap hari harga saham mengalami penurunan sebesar Rp 0,115. Sedangkan b pada saat pelemahan nilai tukar rupiah yaitu sebesar 0,005. Artinya sebelum pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat setiap hari harga saham Unilever PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82 Indonesia mengalami kenaikan sebesar Rp 0,005. Hal ini berarti saham Unilever Indonesia lebih baik pada saat terjadinya pelemahan nilai tukar yang mengindikasikan bahwa saham tersebut memiliki daya tahan yang kuat atau baik. PT Astra Agro Lestari Tbk. 0,040 0,124 Y= 23,612+ 0,040X Y= 15,53+ 0,124X 0,003 Y= 2,256 -0,009X Y= Dilihat dari hasil trend linier pada perusahaan Sawit Sumbermas 1,606 + Sarana, ditemukan bahwa b sebelum pelemahan nilai tukar rupiah 0,003X yaitu sebesar -0,009. Artinya sebelum pelemahan nilai tukar rupiah Pertanian / Perkebunan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. -0,009 Dilihat dari hasil trend linier pada perusahaan Astra Agro Lestari, ditemukan bahwa b sebelum pelemahan nilai tukar rupiah yaitu sebesar 0,040. Artinya sebelum pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat setiap hari harga saham mengalami kenaikan sebesar Rp 0,040. Sedangkan b pada saat pelemahan nilai tukar rupiah yaitu sebesar 0,124. Artinya sebelum pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat setiap hari harga saham mengalami kenaikan sebesar Rp 0,124. Meskipun sama sama menunjukkan kenaikan, namun b pada saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah menunjukkan kenaikan yang lebih kuat dibandingkan sebelum pelemahan. Hal ini berarti saham Astra Agro Lestari lebih baik pada saat terjadinya pelemahan nilai tukar yang mengindikasikan bahwa saham tersebut memiliki daya tahan yang kuat atau baik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83 terhadap dolar Amerika Serikat setiap hari harga saham mengalami penurunan sebesar Rp 0,009. Sedangkan b pada saat pelemahan nilai tukar rupiah yaitu sebesar 0,003. Artinya sebelum pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat setiap hari harga saham mengalami kenaikan sebesar Rp 0,003. Hal ini berarti saham Sawit Sumbermas Sarana lebih baik pada saat terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah yang mengindikasikan bahwa saham tersebut memiliki daya tahan yang kuat atau baik. Aneka Industri PT Astra International Tbk. -0,019 -0,015 Y= 7,581 – 0,019X Y= 6,006 0,015X Dilihat dari hasil trend linier pada perusahaan Astra International, ditemukan bahwa b sebelum pelemahan nilai tukar rupiah yaitu sebesar -0,019 Artinya sebelum pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat setiap hari harga saham mengalami penurunan sebesar Rp 0,019. Sedangkan b pada saat pelemahan nilai tukar rupiah yaitu sebesar -0,015 artinya saat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat setiap hari harga saham mengalami penurunan sebesar Rp 0,015. b sebelum pelemahan nilai tukar rupiah dan b pada saat pelemahan nilai tukar rupiah sama sama menunjukkan penurunan, namun b pada sebelum pelemahan nilai tukar rupiah menunjukkan penurunan yang lebih kuat dibandingkan b saat pelemahan nilai tukar rupiah. Maka peneliti menarik kesimpulan bahwa saham Astra International memiliki daya tahan yang baik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84 PT United Tractors Tbk. Perbankan PT Bank Central Asia (Persero) Tbk. -0,088 -0,012 -0,021 0,001 Y= 23,251 0,088X Y= 18,382 0,021X Y= 13,946 0,012X Y= 12,156 +0,001 X Dilihat dari hasil trend linier pada perusahaan United Tractors, ditemukan bahwa b sebelum pelemahan nilai tukar rupiah yaitu sebesar -0,088 Artinya sebelum pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat setiap hari harga saham mengalami penurunan sebesar Rp 0,088. Sedangkan b pada saat pelemahan nilai tukar rupiah yaitu sebesar -0,021 artinya saat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat setiap hari harga saham mengalami penurunan sebesar Rp 0,021. Meskipun b sebelum pelemahan nilai tukar rupiah dan b pada saat pelemahan nilai tukar rupiah sama sama menunjukkan penurunan, namun b pada sebelum pelemahan nilai tukar rupiah menunjukkan penurunan yang lebih kuat dibandingkan b saat pelemahan nilai tukar rupiah. Hal itu berarti saham United Tractors membaik pada saat terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah, fluktuasinya berkurang, hal itu mengindikasikan bahwa saham United Tractors memiliki daya tahan yang baik. Dilihat dari hasil trend linier pada perusahaan Bank Central Asia, ditemukan bahwa b sebelum pelemahan nilai tukar rupiah yaitu sebesar -0,012. Artinya sebelum pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat setiap hari harga saham mengalami penurunan sebesar Rp 0,012. Sedangkan b pada saat pelemahan nilai tukar rupiah yaitu sebesar 0,001. Artinya saat pelemahan nilai tukar rupiah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85 terhadap dolar Amerika Serikat setiap hari harga saham mengalami kenaikan sebesar Rp 0,001. Hal ini berarti saham Bank Central Asia lebih baik pada saat terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah dan menunjukkan daya tahan yang baik. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. -0,055 -0,050 Y= 12,431 0,055X Y= 10,355 0,050X Sumber : data sekunder diolah Dilihat dari hasil trend linier pada perusahaan Bank Rakyat Indonesia, ditemukan bahwa b sebelum pelemahan nilai tukar rupiah yaitu sebesar -0,055, artinya sebelum pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat setiap hari harga saham mengalami penurunan sebesar Rp 0,055. Dan b pada saat pelemahan nilai tukar rupiah yaitu sebesar -0,050, artinya saat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat setiap hari harga saham mengalami penurunan sebesar Rp 0,050. b sebelum pelemahan nilai tukar rupiah dan b pada saat pelemahan nilai tukar rupiah sama sama menunjukkan penurunan, namun b pada sebelum pelemahan nilai tukar rupiah menunjukkan penurunan yang lebih kuat dibandingkan b saat pelemahan nilai tukar rupiah. Maka peneliti menarik kesimpulan bahwa saham Bank Rakyat Indonesia memiliki daya tahan yang baik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86 Tabel 5.8 Daya Tahan Perusahaan berdasarkan Koefisien Trend Sektor Konsumsi Pertanian / perkebunan Aneka Industri Perbankan Perusahaan PT Gudang Garam Tbk PT Unilever Indonesia Tbk. PT Astra Agro Lestari Tbk. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. PT Astra International Tbk. PT United Tractors Tbk. PT Bank Central Asia (Persero) Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Koefisien Trend Sebelum Saat pelemahan Pelemahan - (negatif) + (positif) - (negatif) + (positif) + (positif) + (positif) - (negatif) + (positif) - (negatif) - (negatif) - (negatif) - (negatif) - (negatif) + (positif) - (negatif) - (negatif) Arti Daya tahan lebih baik (Bertahan) Daya tahan lebih baik (Bertahan) Daya tahan lebih baik (Bertahan) Daya tahan lebih baik (Bertahan) Hasil Analisis Trend yang menunjukkan bahwa pada perusahaan – perusahaan yang peneliti pilih dalam penelitian ini cenderung memiliki kemampuan untuk bertahan. Untuk sektor konsumsi yang memiliki b dari negatif ke positif memiliki daya tahan yang membaik dan sektor pertanian/perkebunan yang memiliki nilai b tetap dari positif ke positif namun terdapat peningkatan nilai. Hal ini menandakan bahwa kedua sektor ini memiliki daya tahan yang lebih baik (bertahan) bahkan mengalami peningkatan. Sedangkan pada sektor aneka industri dan sektor perbankan, mayoritas perusahaan memiliki nilai b dari negatif ke negatif yang berarti bahwa setiap hari terjadi penurunan harga saham pada perusahaan di sektor PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87 tersebut meskipun penurunan harga saham pada saat pelemahan tidak sekuat penurunan pada saat sebelum pelemahan. Maka berdasarkan hal ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa perusahaan yang berada pada sektor konsumsi dan pertanian/perkebunan memiliki daya tahan yang lebih baik dibandingkan perusahaan yang berada pada sektor aneka industri dan perbankan. B. Pembahasan dan Interpretasi 1. Uji T (Paired Sample T-test) di atas menunjukkan bahwa memang terdapat perbedaan harga saham pada semua sektor perusahaan yang diteliti yaitu sektor konsumsi, sektor pertanian/perkebunan, sektor aneka industri dan sektor perbankan pada waktu sebelum pelemahan nilai tukar rupiah dan pada saat pelemahan nilai tukar rupiah. Dari hasil uji dinyatakan bahwa rata-rata harga saham sebelum pelemahan lebih besar dibandingkan saat terjadinya pelemahan. Berdasarkan hal tersebut peneliti menarik kesimpulan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah memang memberikan dampak terhadap harga saham perusahaan. Di pasar sekunder atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari – hari, harga saham mengalami fluktuasi naik maupun turun.Pembentukan harga saham terjadi karena adanya faktor permintaan (demand) dan penawaran (supply) atas saham tersebut. Dengan kata lain, harga saham terbentuk atas permintaan dan penawaran saham. Jogiyanto ( 2000:8 ) menyatakan bahwa harga saham yang terjadi dipasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan dipasar modal. Supply dan demand terjadi karena berbagai faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88 (kinerja perusahaan dan industri dimana perusahaan tersebut bergerak), maupun faktor yang sifatnya makro seperti kondisi ekonomi negara, kondisi sosial – politik, maupun rumor – rumor yang berkembang (Darmadji dan Fakhruddin, 2006: 13). Pada saat permintaan saham meningkat, maka harga saham tersebut akan cenderung meningkat, sebaliknya pada saat banyak pemilik saham menjual saham yang dimilikinya, maka harga saham tersebut cenderung akan mengalami penurunan (Anoraga dan Piji, 2006:59). Saat ini sebagian besar bahan baku bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia masih mengandalkan impor dari luar negeri, ketika mata uang rupiah terdepresiasi, hal ini akan mengakibatkan meningkatnya biaya bahan baku atau biaya produksi namun perusahaan tidak bisa menaikkan harga jual produknya begitu saja karena dapat memperlemah daya beli masyarakat. Kenaikan biaya produksi yang tak diimbangi dengan kenaikan harga jual akan mengurangi tingkat keuntungan perusahaan. Bagi investor, proyeksi penurunan tingkat laba tersebut akan dipandang negatif (Coleman dan Tettey,2008). Penurunan tingkat laba menyebabkan jumlah dividen yang dibagikan tidak sesuai harapan investor, hal ini akan mendorong investor untuk melakukan aksi jual terhadap saham-saham yang dimilikinya atau memilih untuk berinvestasi dalam bentuk uang . Apabila banyak investor yang melakukan hal tersebut, tentu akan mendorong penurunan harga saham perusahaan, karena supply yang lebih tinggi dibandingkan demand. Investor tentunya akan menghindari risiko kerugian dari penurunan harga saham, sehingga investor akan cenderung melakukan aksi jual dan menunggu hingga situasi perekonomian dirasakan membaik. Aksi jual yang dilakukan investor ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89 akan mendorong penurunan harga saham dan mengalihkan investasinya ke dolar Amerika Serikat. 2. Hasil analisis koefisien variasi dan analisis trend menunjukkan bahwa terdapat perbedaan daya tahan antara saham perusahaan yang berada pada sektor konsumsi dan pertanian/perkebunan dengan saham perusahaan yang berada di sektor aneka industri dan perbankan. Saham perusahaan yang berada pada sektor konsumsi dan pertanian/perkebunan memiliki daya tahan yang lebih baik dibandingkan dengan saham perusahaan yang berada pada sektor aneka industri dan sektor perbankan. Hal itu membuktikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat memberikan dampak yang berbeda kepada harga saham antara berbagai sektor. Nilai tukar rupiah yang melemah akan berdampak pada perekonomian Indonesia. Di antaranya adalah rupiah menyebabkan harga barang–barang impor menjadi lebih mahal. Kenaikan harga barang impor ini akan buruk sekali bagi industri yang berbahan baku impor seperti industri otomotif. Bila nilai tukar rupiah melemah terus menerus, maka harga bahan baku akan makin menjulang tinggi, dan dampaknya harga barang produksi juga semakin naik. Meningkatnya harga kebutuhan pokok membuat sebagian masyarakat Indonesia merasa kehidupannya terancam. Hal ini dikarenakan ketika harga- harga kebutuhan naik tidak diimbangi pula dengan naiknya pendapatan sehingga menurunkan daya beli masyarakat. Inflasi meningkatkan pendapatan dan biaya perusahaan. Jika peningkatan biaya produksi lebih tinggi dari peningkatan harga yang dapat dinikmati oleh perusahaan, maka profitabilitas perusahaan akan turun yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90 menyebabkan kinerja perusahaan terlihat buruk di mata investor yang menyebabkan permintaan akan saham tersebut berkurang sehingga harga saham menjadi menurun. Lana Soelistianingsih (dalam Adam, 2015) menilai pelemahan nilai tukar yang berujung pada penambahan biaya produksi bisa saja dibebankan pada masyarakat lewat kenaikan harga produk. Namun demikian, saat daya beli masyarakat tergerus, langkah tersebut berisiko tidak terjualnya produk. Namun tidak semua produk bersifat demikian. Hal tersebut dikarenakan karakter bisnis yang berbeda-beda. Untuk bisnis yang termasuk dalam sektor barang konsumsi dimana produknya sebagian besar merupakan kebutuhan pokok (mendasar) bagi masyarakat yang digunakan dalam kehidupan sehari – hari seperti makanan, minuman, produk toiletries, obat, dan lain lain sehingga berapapun harga barang tersebut, masyakarat akan tetap membelinya maka pelemahan nilai tukar rupiah tidak terlalu berpengaruh terhadap harga saham yang bergerak pada sektor barang konsumsi. Begitu pula halnya dengan sektor pertanian, sektor pertanian merupakan penyedia bahan baku seperti CPO yang penting bagi keperluan industrikhususnya industri pengolahan makanan dan minuman (agro industri). Konsumsi CPO khususnya di Indonesia yang makin meningkat tiap tahun, karena CPO memiliki fungsi yang beragam sebagai minyak goreng, bahan bakar (bio diesel) dll. Meskipun beberapa perusahaan yang bergerak pada sektor pertanian menggunakan pupuk yang berasal dari impor, tapi tidak semua perusahaan demikian. Sehingga pelemahan nilai tukar rupiah tidak terlalu berdampak buruk bagi saham perusahaan yang bergerak pada sektor pertanian ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91 Sementara itu, salah satu industri yang paling terkena dampak pelemahan rupiah adalah otomotif. Sektor industri itu sebagian besar bahan bakunya masih diimpor. Pelaku industri otomotif juga mengkhawatirkan kenaikan harga mobil dan suku cadang. Jika itu terjadi, daya beli konsumen yang masih bergairah memesan mobil baru dan mengganti suku cadang berpotensi turun.Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yongkie D. Sugiarto mengatakan sebagian produk dan komponen otomotif masih diimpor. Bahan baku untuk pembuatan komponen dari industri dalam negeri juga masih diimpor, seperti kaca mobil, pelek, dan ban. Dampak pelemahan nilai tukar rupiah juga dirasakan oleh sektor perbankan. Kondisi ini harus diantisipiasi khususnya sektor perbankan karera mayoritas dengan pelemahan rupiah membuat dolar mendominasi. Dengan adanya dominasi ini membuat turunnya likuiditas perbankan karena rupiah jarang diapresiasi dan lebih minim beredar. Dengan situasi seperti ini, dikhawatirkan rasio kredit macet (NPL) semakin tinggi sehingga bahayakan kinerja bank. Sebab, banyak orang yang mengambil kredit tapi tidak punya kemampuan untuk membayar sesuai jatuh tempo. Berikut adalah penjelasan terperinci mengenai pengaruh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap masing – masing perusahaan, yaitu : 1. Sektor konsumsi a. Gudang Garam dan Unilever Indonesia Saham ini merupakan saham bluechip kesukaan banyak pelaku saham. Saham ini menjadi favorit banyak pelaku karena saham ini telah memberikan return yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92 besar dan konsisten, dengan pertumbuhan laba setiap tahunnya. Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang tetap berjaya karena produknya termasuk kebutuhan sehari-hari yang hampir digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia begitu pula dengan Gudang Garam Tbk yang tidak begitu terpengaruh dengan adanya pelemahan nilai tukar rupiah karena rokok merupakan kebutuhan pokok bagi perokok dan tetap membeli rokok meskipun harganya meningkat. Memang adanya pelemahan nilai tukar rupiah ini cukup berpengaruh terhadap kinerja perusahaan karena terdapat bahan baku yang impor seperti tembakau namun tidak seluruhnya tembakau berasal dari impor sehingga kinerja perusahaan cukup stabil. Memiliki merek yang kuat menjadi keunggulan dari kedua saham ini sehingga tidak heran meskipun terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, harga saham ini relatif stabil karena tingkat kepercayaan investor yang tinggi terhadap kedua saham ini. 2. Sektor Pertanian dan Perkebunan a. Astra Agro Lestari Tbk. Saham ini merupakan saham bluechip, yang berarti bahwa saham ini memiliki reputasi dan dikenal baik oleh masyarakat serta investor. Sebuah perusahaan tentunya akan memiliki reputasi yang baik jika perusahaan tersebut memberikan manfaat yang real bagi kehidupan masyarakat banyak. Tingkat kepercayaan investor terhadap saham ini cukup tinggi karena memiliki kinerja/fundamental yang bagus, sehingga meskipun terjadi pelemahan nilai tukar rupiah tidak terlalu berpengaruh terhadap harga saham perusahaan ini karena permintaan terhadap saham ini masih cukup tinggi karena asalkan fundamentalnya bagus, maka PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93 penurunan sebuah harga saham akan berhenti jika harganya sudah cukup murah, sehingga selanjutnya harga saham ini akan rebound kembali. b. Sawit Sumbermas Sarana Tbk. PT Sawit Sumbermas Sarana, Tbk (SSMS), produsen minyak kelapa sawit/CPO terbesar di Indonesia, mencatat kinerja finansial relatif bagus. Produknya merupakan kebutuhan pokok yang digunakan dalam kehidupan seharihari. Sampai dengan saat ini, minyak kelapa sawit merupakan minyak nabati yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Hal ini karena harganya yang murah dan fungsi yang beragam. SSMS menjual seluruh produk kelapa sawit untuk pasar dalam negeri. Sawit Sumbermas Sarana Tbk memperoleh beberapa penghargaan yaitu pada tanggal 12 Mei 2015, Perseroan dianugerahi Penghargaan sebagai Perusahaan Tercatat Terbaik di Sektor Pertanian dan Peternakan Peringkat II dari Majalah Investor dan pada tanggal 12 Juni 2015, perseroan meraih penghargaan sebagai Perusahaan Tercatat Terbaik di Sektor Pertanian dari MNC Business Awards. Hal ini menjadikan tingkat kepercayaan investor terhadap saham ini menjadi kian kuat, sehingga meskipun saat terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, saham ini masih cukup diminati oleh investor. Di bawah ini adalah grafik dari informasi perdagangan saham Sawit Sumbermas Sarana Tbk, yaitu : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94 Sumber : SSMS Laporan Tahunan 2015 Gambar 5.1 Informasi Perdagangan Saham Sawit Sumbermas Sarana Tbk 2015 Dari gambar di atas, terlihat bahwa fluktuasi harga sahamnya relatif kecil. Hal ini mengindikasikan bahwa volatilitas saham tersebut rendah yang berarti harga saham ini relatif stabil. Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa saham ini tidak terlalu terpengaruh oleh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95 Tabel 5.9 Laporan Tahunan Sawit Sumbermas Sarana Tbk Sumber : SSMS Laporan Tahunan 2015 Kemudian bisa dilihat pada tabel di atas, jumlah volume perdagangan saham Sawit Sumbermas Sarana Tbk pada tiap kuartal pada tahun 2015 terus meningkat. Seperti yang kita ketahui bahwa bulan Agustus yang masuk pada kuartal ketiga dimana rupiah mengalami depresiasi tertinggi hingga mencapai lebih dari Rp.14.000 per dolar Amerika Serikat. Namun hal tersebut tidak terlalu mempengaruhi jumlah volume perdagangan saham ini. 3. Sektor Aneka Industri a. Astra International Tbk. dan United Tractors Tbk. Kedua saham ini cukup merasakan dampak negatif dari adanya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat karena kedua saham ini bergerak pada sektor industri dimana sebagian besar bahan bakunya masih diimpor. Pelaku industri otomotif juga mengkhawatirkan kenaikan harga mobil dan suku cadang. Jika itu terjadi, daya beli konsumen yang masih bergairah memesan mobil baru dan mengganti suku cadang berpotensi turun. Sebagian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96 produk dan komponen otomotif masih diimpor ditambah dengan penurunan daya beli masyarakat dengan adanya kenaikan harga. 4. Sektor Perbankan a. Bank Central Asia (Persero) Tbk. Saham Bank Central Asia (Persero) Tbk. merupakan saham bluechip dimana tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bank ini sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan prestasi-prestasi yang dapat dipertahankan Bank Central Asia (Persero) Tbk. yaitu sejak tahun 2014 Bank Central Asia (Persero) Tbk. juga memperoleh predikat untuk kategori yang sama. Bank Terbaik 2016 untuk kategori bank umum dengan aset di atas Rp 100 triliun dalam Investor Best Bank 2016 (Liputan6,01 Jul 2015), serta banyak penghargaan lainnya. Meskipun saat terjadi pelemahan nilai tukar rupiah, pertumbuhan kredit Bank Central Asia (Persero) Tbk. tetap tumbuh sehingga pendapatan bunga tetap meningkat. b. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk cukup merasakan dampak negatif dari pelemahan nilai tukar rupiah. Hal ini dikarenakan penurunan kinerja keuangan perusahaan. Kondisi ini disebabkan melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang disebabkan oleh pelemahan nilai tukar rupiah. Perlambatan kredit Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terutama dirasakan pada segmen BUMN yang lebih terkait belanja pemerintah melalui BUMN. Pertumbuhan beban bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan bunga menyebabkan pendapatan bunga bersih bank tersebut tertekan, ini terjadi karena pertumbuhan kredit Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang menurun dan jumlahnya lebih PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97 rendah dibandingkan dana pihak ketiga (DPK) yang jumlahnya meningkat. Bank Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk merupakan bank spesialis kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), sehingga perlambatan pertumbuhan ekonomi yang disebabkan oleh pelemahan nilai tukar rupiah ini menyebabkan penyaluran kredit usaha mikro dan kecil menurun sehingga laba bank tersebut menurun yang pada akhirnya mempengaruhi harga saham perusahaan tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98 BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab – bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan yaitu : 1. Kesimpulan rumusan masalah pertama Ada perbedaan harga saham pada berbagai sektor perusahaan di indeks LQ45 pada waktu sebelum dan saat terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Perbedaan itu berupa pelemahan harga saham pada semua sektor perusahaan yang diteliti yaitu sektor konsumsi, sektor pertanian/perkebunan, sektor aneka industri dan sektor perbankan pada saat terjadi pelemahan dibandingkan sebelum terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. 2. Kesimpulan rumusan masalah kedua Ada perbedaan daya tahan perusahaan dilihat dari harga saham di antara berbagai sektor perusahaan pada indeks LQ45 berdasarkan sensitivitasnya atas pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Daya tahan semua perusahaan yang diteliti lebih kuat saat terjadi pelemahan dibandingkan sebelum terjadinya pelemahan. Sektor konsumsi dan sektor pertanian/perkebunan memiliki daya tahan lebih baik dibandingkan sektor aneka industri dan sektor perbankan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99 B. Saran Sehubungan dengan pengaruh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap harga saham sektoral pada indeks LQ45, maka dapat diberikan saran untuk meningkatkan, yaitu : 1. Kepada Investor Hendaknya dapat mengetahui dan memahami mengenai adanya perbedaan pengaruh dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terhadap daya tahan perusahaan pada berbagai sektor dengan memahami karakter bisnis tiap sektor usaha. Saham yang berada pada sektor konsumsi dan sektor pertanian/perkebunan relatif memiliki daya tahan yang lebih kuat dibandingkan saham yang berada pada sektor aneka industri dan perbankan. Apabila terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat maka investor lebih baik untuk membeli saham yang berada pada sektor konsumsi dan sektor pertanian/perkebunan. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik meneliti masalah harga saham sektoral, penelitian selanjutnya bisa menambah variabel – variabel ekonomi makro lainnya seperti inflasi, suku bunga maupun jumlah uang yang beredar supaya penjelasan terhadap perubahan harga saham dan daya tahan lebih komprehensif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100 C. Keterbatasan Penelitian 1. Tidak Ada Data TVA Harian Penelitian ini juga tidak terlepas dari keterbatasan. Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu tidak dapat memperoleh data TVA ( Trading Volume Activity ) yang sebenarnya sangat penting bagi pembahasan mengenai supply dan demand saham tiap perusahaan, yang dimanfaatkan untuk mengetahui pergerakan harga saham. 2. Jumlah Perusahaan yang Diteliti Penelitian ini dirasa kurang mewakili karena hanya terbatas pada 2 perusahaan pada sektor konsumsi, sektor pertanian/perkebunan, sektor aneka industri dan sektor perbankan di indeks LQ45, sementara masih banyak pilihan saham perusahaan yang berkapitalisasi besar. Selain 8 perusahaan yang diteliti, terdapat 37 perusahaan lainnya yang dapat dipilih dalam LQ45. Hal itu terpaksa peneliti lakukan karena desain penelitian pada penelitian ini, di mana hanya terdapat 2 perusahaan pada sektor aneka industri yang terdaftar dalam indeks LQ45 sehingga peneliti menyamakan jumlah perusahaan pada semua sektor yang diteliti yaitu sektor konsumsi, sektor pertanian/perkebunan, dan sektor perbankan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101 DAFTAR PUSTAKA Ang, Robbert. 1997. Buku Pintar : Pasar Modal Indonesia. Jakarta : Mediasoft Indonesia. Anoraga, Pandji. 2004. Manajemen Bisnis, Cetakan Ketiga. Jakarta : Rineka Cipta. Anoraga, Pandji dan Piji Pakarta. 2006. Pengantar Pasar Modal, Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta. Arifin, Zaenal. 2005. Teori Keuangan & Pasar Modal. Ypgyakarta : Ekonosia. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara. Arthanti, Siwi. 2007. Analisis Kenaikan Harga BBM, Kurs RP/US$, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Skripsi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Charlie, Lie. 2006. Smart Investment : Langkah Awal Cerdik Bermain Saham. Bandung : TriExs Media. A.K Coleman dan K.A Tettey.2008.Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing. Jakarta: Salemba Empat. Dharmadji Tjiptono dan Hendi M. Fakhrudin, 2001. Pasar Modal di Indonesia. Jakarta : Salemba Empat. Dharmadji Tjiptono dan Hendi M. Fakhrudin, 2006. Pasar Modal di Indonesia. Jakarta : Salemba Empat. Hartono, Jogiyanto. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi 2.Yogyakarta : BPFE. Hartono, Jogiyanto. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi 3.Yogyakarta : BPFE. Hartono, Jogiyanto. 2010. Studi Peristiwa: Menguji Reaksi Pasar Modal Akibat Suatu Peristiwa. Yogyakarta : BPFE. Hendry. 2004. “ Paired Sample T Test (Uji Berpasangan)”. www.teorionline.wordpress.com. Beda Dua Sampel Husnan, Suad. 2003. Dasar – Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi 2. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102 Indriantoro dan Supomo. 1999. Pengantar Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo.2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama.Yogyakarta : BPFE. Istianur Praditya, Ilyas. “Sepanjang Juni 2015, Rupiah Melemah 1,2%”, Liputan6.com, 14 Juli. Joesoef, Jose Rijal. 2008. Pasar Uang Dan Pasar Valuta Asing. Jakarta : PT Salemba Empat. Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, 2010. Pedoman Penulisan Proposal Penelitian dan Skripsi serta Ketentuan tentang Ujian Skripsi.Yogyakarta. Kuncoro, Mudrajad. 2003. Ekonomi.Jakarta :Erlangga. Metode Mahrofi, Zubi. 2015. “Rupiah 13.347”. www.antaranews.com . Riset Bergerak untuk Bisnis Mendatar di dan Rp Raharjo, Sahid. 2016 “Cara Uji Paired Sample T Test Dan Interpretasi dengan SPSS”. www.spssindonesia.com . Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio, edisi pertama. Jakarta : Erlangga. Sausa, Cipriana Teresa Tita De Jesus D. 2002. Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Santoso, Singgih.2002. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta :PT Elex Media Komputindo Sinaga, Benni. 2011. Kitab Suci Pemain Saham 2 : Buku Saham Paling Fundamental. Cibubur : Gerrmedia komik. Soebagyo, Daryono dan Endah Heny Prasetyowati. 2003. Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 4 No.2. Balai Penelitian Dan Pembangunan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta : Surakarta, 92-109. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103 Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Administrasi.Cetakan Ke-20. Penerbit Alfabeta. Bandung. Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Edisi Kelima.Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Usman, Husaini dan R. Purnomo Setiady Akbar. 1997. Pengetahuan Dasar Pasar Modal. Jakarta : PT Bumi Aksara. Wira, Desmond. 2009. Jurus Cuan Investasi Saham : Strategi dan Tips Untuk Mendapatkan Keuntungan di Pasar Saham. Jakarta : Exceed. Wira, Desmond. 2011. Analisis Fundamental Saham. Jakarta: Exceed. Wirachman, Tutang. 2002. Analisis Pengaruh GDP, Laju Inflasi, Bunga SBI, dan Kurs IDR/US$ terhadap Imbal hasil Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta dalam Rentang Waktu Tahun 1997 Sampai Tahun 2001. Skripsi. Jakarta : Universitas Indonesia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104 LAMPIRAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105 Lampiran 1. Tabel 1. Daftar Indeks Nilai Tukar Rupiah pada Periode Penelitian Sebelum Tanggal Kurs Tengah 2015-06-17 2015-06-16 2015-06-15 2015-06-12 2015-06-11 2015-06-10 2015-06-09 2015-06-08 2015-06-05 2015-06-04 2015-06-03 2015-06-01 2015-05-29 2015-05-28 2015-05-27 2015-05-26 2015-05-25 2015-05-22 2015-05-21 2015-05-20 2015-05-19 2015-05-18 2015-05-15 2015-05-13 2015-05-12 2015-05-11 2015-05-08 2015-05-07 2015-05-06 2015-05-05 2015-05-04 Saat 13.367 13.333 13.333 13.317 13.292 13.329 13.362 13.360 13.288 13.243 13.196 13.230 13.211 13.205 13.229 13.192 13.186 13.136 13.150 13.169 13.183 13.116 13.090 13.188 13.203 13.116 13.177 13.065 13.040 12.993 13.021 Tanggal Kurs Tengah 2015-10-07 2015-10-06 2015-10-05 2015-10-02 2015-10-01 2015-09-30 2015-09-29 2015-09-28 2015-09-25 2015-09-23 2015-09-22 2015-09-21 2015-09-18 2015-09-17 2015-09-16 2015-09-15 2015-09-14 2015-09-11 2015-09-10 2015-09-09 2015-09-08 2015-09-07 2015-09-04 2015-09-03 2015-09-02 2015-09-01 2015-08-31 2015-08-28 2015-08-27 2015-08-26 2015-08-25 14.065 14.382 14.604 14.709 14.654 14.657 14.728 14.696 14.690 14.623 14.486 14.451 14.463 14.452 14.442 14.371 14.322 14.306 14.322 14.244 14.285 14.234 14.178 14.160 14.127 14.081 14.027 14.011 14.128 14.102 14.067 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106 Lampiran 2 Tabel 1. Daftar Indeks Nilai Tukar Rupiah Selama Tahun 2015 Tanggal Terakhir Pembukaan Tertinggi Terendah Perubahan% 31 Dec, 2015 13787.5 13770.0 13817.5 13770.0 0.04% 30 Dec, 2015 13782.5 13720.0 13822.5 13720.0 0.27% 29 Dec, 2015 13745.0 13630.0 13753.0 13630.0 0.70% 28 Dec, 2015 13650.0 13600.0 13665.0 13600.0 0.04% 25 Dec, 2015 13645.0 13645.0 13645.0 13645.0 0.00% 24 Dec, 2015 13645.0 13645.0 13650.0 13600.0 0.02% 23 Dec, 2015 13642.5 13600.0 13672.5 13600.0 -0.24% 22 Dec, 2015 13675.0 13630.0 13695.0 13530.0 -0.71% 21 Dec, 2015 13772.5 13850.0 13922.5 13720.0 -1.04% 18 Dec, 2015 13917.5 14005.0 14036.5 13900.0 -0.64% 17 Dec, 2015 14006.5 14010.0 14056.5 14000.0 -0.45% 16 Dec, 2015 14069.5 14030.0 14074.5 14029.0 0.09% 15 Dec, 2015 14056.5 14050.0 14073.5 14025.0 -0.15% 14 Dec, 2015 14077.5 14020.0 14092.5 14000.0 0.93% 11 Dec, 2015 13947.5 13910.0 13950.5 13900.0 0.09% 10 Dec, 2015 13935.0 13925.0 13979.0 13840.0 -0.46% 09 Dec, 2015 14000.0 14038.0 14070.0 13940.0 0.92% 08 Dec, 2015 13872.5 13840.0 13875.5 13835.0 0.22% 07 Dec, 2015 13842.5 13800.0 13852.5 13800.0 0.08% 04 Dec, 2015 13832.0 13830.0 13842.0 13819.0 -0.08% 03 Dec, 2015 13843.5 13800.0 13851.5 13800.0 0.33% 02 Dec, 2015 13797.5 13750.0 13805.5 13735.0 0.11% 01 Dec, 2015 13782.5 13825.0 13837.5 13779.0 -0.38% 30 Nov, 2015 13835.0 13775.0 13850.0 13775.0 0.40% 27 Nov, 2015 13780.0 13730.0 13780.0 13730.0 0.38% 26 Nov, 2015 13728.5 13705.0 13738.5 13705.0 0.30% 25 Nov, 2015 13687.5 13650.0 13707.5 13640.0 -0.15% 24 Nov, 2015 13707.5 13675.0 13732.5 13675.0 -0.11% 23 Nov, 2015 13723.0 13645.0 13723.0 13645.0 0.50% PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107 Tanggal Terakhir Pembukaan Tertinggi Terendah Perubahan% 20 Nov, 2015 13655.0 13700.0 13745.0 13600.0 -0.89% 19 Nov, 2015 13777.5 13750.0 13797.5 13725.0 -0.16% 18 Nov, 2015 13799.5 13710.0 13800.5 13670.0 0.38% 17 Nov, 2015 13747.5 13680.0 13747.5 13680.0 0.15% 16 Nov, 2015 13727.5 13690.0 13742.5 13660.0 0.46% 13 Nov, 2015 13665.0 13590.0 13688.0 13590.0 0.46% 12 Nov, 2015 13602.5 13600.0 13632.5 13550.0 0.00% 11 Nov, 2015 13602.5 13530.0 13607.5 13530.0 -0.05% 10 Nov, 2015 13609.5 13625.0 13642.5 13590.0 -0.28% 09 Nov, 2015 13647.5 13660.0 13703.5 13625.0 0.65% 06 Nov, 2015 13560.0 13550.0 13565.0 13520.0 -0.04% 05 Nov, 2015 13565.0 13540.0 13645.0 13540.0 0.07% 04 Nov, 2015 13555.0 13460.0 13555.0 13420.0 0.00% 03 Nov, 2015 13555.0 13575.0 13615.0 13530.0 -0.82% 02 Nov, 2015 13667.5 13650.0 13687.5 13630.0 -0.15% 30 Oct, 2015 13687.5 13550.0 13707.5 13550.0 0.39% 29 Oct, 2015 13635.0 13550.0 13650.0 13505.0 1.17% 28 Oct, 2015 13477.5 13620.0 13640.5 13465.0 -1.06% 27 Oct, 2015 13622.5 13645.0 13647.5 13570.0 -0.16% 26 Oct, 2015 13645.0 13600.0 13680.0 13540.0 0.07% 23 Oct, 2015 13635.0 13550.0 13650.0 13400.0 -0.16% 22 Oct, 2015 13657.5 13725.0 13732.5 13480.0 -0.43% 21 Oct, 2015 13717.0 13675.0 13750.0 13660.0 0.53% 20 Oct, 2015 13645.0 13580.0 13655.0 13580.0 0.84% 19 Oct, 2015 13531.5 13500.0 13571.5 13500.0 0.01% 16 Oct, 2015 13530.0 13470.0 13580.0 13440.0 0.56% 15 Oct, 2015 13455.0 13500.0 13515.0 13200.0 0.49% 14 Oct, 2015 13390.0 13700.0 13710.0 13140.0 -1.69% 13 Oct, 2015 13619.5 13430.0 13630.5 13430.0 1.60% 12 Oct, 2015 13405.0 13300.0 13485.0 13300.0 -0.11% 09 Oct, 2015 13420.0 13700.0 13820.0 13260.0 -3.23% PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108 Tanggal Terakhir Pembukaan Tertinggi Terendah Perubahan% 08 Oct, 2015 13867.5 13770.0 13882.5 13700.0 0.31% 07 Oct, 2015 13825.0 14160.0 14185.0 13700.0 -2.95% 06 Oct, 2015 14245.5 14460.0 14474.5 14140.0 -1.72% 05 Oct, 2015 14495.0 14625.0 14630.0 14480.0 -1.01% 02 Oct, 2015 14642.5 14690.0 14707.5 14640.0 -0.19% 01 Oct, 2015 14670.0 14620.0 14683.0 14620.0 0.14% 30 Sep, 2015 14650.0 14640.0 14675.0 14630.0 -0.22% 29 Sep, 2015 14682.5 14700.0 14732.5 14660.0 -0.10% 28 Sep, 2015 14697.5 14680.0 14707.5 14655.0 0.09% 25 Sep, 2015 14685.0 14660.0 14705.0 14660.0 -0.17% 24 Sep, 2015 14710.0 14650.0 14855.0 14650.0 0.43% 23 Sep, 2015 14647.5 14550.0 14652.5 14550.0 1.03% 22 Sep, 2015 14497.5 14460.0 14502.5 14460.0 0.29% 21 Sep, 2015 14455.0 14415.0 14463.0 14415.0 0.56% 18 Sep, 2015 14375.0 14440.0 14485.0 14360.0 -0.57% 17 Sep, 2015 14457.5 14440.0 14460.5 14435.0 0.02% 16 Sep, 2015 14455.0 14390.0 14465.0 14390.0 0.33% 15 Sep, 2015 14407.5 14339.0 14412.5 14339.0 0.42% 14 Sep, 2015 14347.5 14305.0 14347.5 14304.0 0.12% 11 Sep, 2015 14330.0 14290.0 14335.0 14275.0 -0.02% 10 Sep, 2015 14332.5 14280.0 14337.5 14255.0 0.50% 09 Sep, 2015 14261.5 14280.0 14281.5 14215.0 -0.13% 08 Sep, 2015 14280.0 14235.0 14298.0 14235.0 0.23% 07 Sep, 2015 14247.5 14210.0 14251.5 14200.0 0.58% 04 Sep, 2015 14165.0 14150.0 14193.0 14150.0 -0.03% 03 Sep, 2015 14169.0 14125.0 14169.0 14125.0 0.28% 02 Sep, 2015 14130.0 14080.0 14140.0 14080.0 0.23% 01 Sep, 2015 14097.5 14045.0 14099.5 14040.0 0.34% 31 Aug, 2015 14050.0 13970.0 14055.0 13970.0 0.48% 28 Aug, 2015 13982.5 13975.0 14038.5 13965.0 -0.07% 27 Aug, 2015 13992.5 14080.0 14137.5 13980.0 -0.92% PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109 Tanggal Terakhir Pembukaan Tertinggi Terendah Perubahan% 26 Aug, 2015 14122.5 14070.0 14125.5 14070.0 0.41% 25 Aug, 2015 14065.0 14045.0 14090.0 14030.0 0.13% 24 Aug, 2015 14047.0 13950.0 14048.0 13950.0 0.75% 21 Aug, 2015 13942.5 13875.0 13949.5 13875.0 0.52% 20 Aug, 2015 13870.0 13830.0 13880.0 13800.0 0.20% 19 Aug, 2015 13842.5 13805.0 13842.5 13800.0 0.18% 18 Aug, 2015 13818.0 13790.0 13853.0 13790.0 -0.39% 17 Aug, 2015 13872.5 13815.0 13905.0 13815.0 0.62% 14 Aug, 2015 13787.5 13745.0 13790.5 13735.0 0.31% 13 Aug, 2015 13745.0 13760.0 13795.0 13709.0 -0.29% 12 Aug, 2015 13785.0 13650.0 13830.0 13650.0 1.36% 11 Aug, 2015 13600.0 13530.0 13600.0 13510.0 0.38% 10 Aug, 2015 13549.0 13530.0 13549.0 13525.0 0.07% 07 Aug, 2015 13539.5 13525.0 13543.5 13522.0 -0.01% 06 Aug, 2015 13541.5 13525.0 13541.5 13510.0 0.20% 05 Aug, 2015 13514.0 13495.0 13520.0 13480.0 0.21% 04 Aug, 2015 13485.5 13490.0 13512.5 13475.0 -0.11% 03 Aug, 2015 13500.0 13490.0 13515.0 13469.0 -0.20% 31 Jul, 2015 13527.5 13460.0 13527.5 13459.0 0.45% 30 Jul, 2015 13467.5 13455.0 13472.5 13450.0 0.09% 29 Jul, 2015 13456.0 13420.0 13459.0 13420.0 -0.05% 28 Jul, 2015 13462.5 13440.0 13466.5 13439.0 0.03% 27 Jul, 2015 13459.0 13440.0 13466.0 13440.0 0.10% 24 Jul, 2015 13445.0 13420.0 13462.0 13413.0 0.17% 23 Jul, 2015 13422.5 13375.0 13422.5 13370.0 0.34% 22 Jul, 2015 13377.5 13330.0 13382.5 13330.0 0.24% 21 Jul, 2015 13345.0 13350.0 13422.5 13345.0 -0.04% 20 Jul, 2015 13350.0 13360.0 13434.0 13350.0 -0.04% 17 Jul, 2015 13355.0 13373.5 13375.0 13335.0 -0.14% 16 Jul, 2015 13373.5 13348.0 13410.5 13333.0 0.22% 15 Jul, 2015 13344.5 13320.0 13344.5 13310.0 0.07% PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110 Tanggal Terakhir Pembukaan Tertinggi Terendah Perubahan% 14 Jul, 2015 13335.0 13300.0 13350.0 13298.0 0.26% 13 Jul, 2015 13300.0 13312.0 13317.0 13275.0 -0.10% 10 Jul, 2015 13313.5 13315.0 13318.5 13290.0 -0.17% 09 Jul, 2015 13336.0 13350.0 13359.0 13320.0 -0.07% 08 Jul, 2015 13345.0 13325.0 13360.0 13315.0 0.13% 07 Jul, 2015 13327.5 13300.0 13332.5 13285.0 -0.16% 06 Jul, 2015 13349.5 13340.0 13361.5 13310.0 0.22% 03 Jul, 2015 13320.0 13295.0 13327.0 13295.0 -0.13% 02 Jul, 2015 13337.5 13325.0 13362.5 13322.0 0.09% 01 Jul, 2015 13326.0 13340.0 13343.0 13300.0 -0.05% 30 Jun, 2015 13332.5 13322.0 13337.5 13310.0 -0.09% 29 Jun, 2015 13345.0 13325.0 13380.0 13325.0 0.26% 26 Jun, 2015 13310.0 13326.0 13348.0 13295.0 -0.13% 25 Jun, 2015 13327.5 13290.0 13332.5 13290.0 0.18% 24 Jun, 2015 13303.5 13250.0 13308.5 13250.0 0.37% 23 Jun, 2015 13255.0 13300.0 13325.0 13245.0 -0.41% 22 Jun, 2015 13310.0 13320.0 13335.0 13300.0 -0.16% 19 Jun, 2015 13331.5 13305.0 13334.5 13300.0 0.20% 18 Jun, 2015 13305.0 13335.0 13348.0 13295.0 -0.47% 17 Jun, 2015 13367.5 13345.0 13373.5 13345.0 0.11% 16 Jun, 2015 13353.0 13325.0 13355.0 13320.0 0.13% 15 Jun, 2015 13335.0 13311.0 13340.0 13310.0 0.02% 12 Jun, 2015 13332.5 13300.0 13337.5 13300.0 0.09% 11 Jun, 2015 13320.5 13260.0 13325.5 13250.0 0.06% 10 Jun, 2015 13312.5 13305.0 13339.5 13285.0 0.08% 09 Jun, 2015 13302.5 13330.0 13386.5 13294.0 -0.58% 08 Jun, 2015 13379.5 13330.0 13385.5 13330.0 0.78% 05 Jun, 2015 13275.5 13290.0 13299.5 13270.0 -0.05% 04 Jun, 2015 13282.0 13210.0 13293.0 13210.0 0.46% 03 Jun, 2015 13221.0 13190.0 13221.0 13189.0 0.22% 02 Jun, 2015 13192.5 13218.0 13220.0 13152.5 -0.23% PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111 Tanggal Terakhir Pembukaan Tertinggi Terendah Perubahan% 01 Jun, 2015 13222.5 13200.0 13237.5 13200.0 -0.01% 29 May, 2015 13224.0 13190.0 13226.0 13190.0 0.02% 28 May, 2015 13221.5 13180.0 13225.5 13180.0 0.15% 27 May, 2015 13202.0 13210.0 13241.0 13190.0 -0.06% 26 May, 2015 13210.0 13170.0 13220.0 13170.0 0.18% 25 May, 2015 13186.5 13185.0 13193.5 13165.0 0.24% 22 May, 2015 13155.0 13100.0 13171.0 13100.0 0.19% 21 May, 2015 13129.5 13122.0 13173.5 13100.0 -0.35% 20 May, 2015 13175.0 13140.0 13185.0 13140.0 0.45% 19 May, 2015 13115.5 13155.0 13189.5 13100.0 -0.16% 18 May, 2015 13137.0 13080.0 13145.0 13080.0 0.35% 15 May, 2015 13091.0 13050.0 13102.0 13050.0 0.52% 14 May, 2015 13023.0 13112.0 13112.0 12652.5 -0.87% 13 May, 2015 13137.5 13155.0 13197.5 13125.0 -0.46% 12 May, 2015 13198.0 13165.0 13213.0 13165.0 0.33% 11 May, 2015 13155.0 13110.0 13165.0 13105.0 0.21% 08 May, 2015 13127.5 13120.0 13192.5 13090.0 -0.13% 07 May, 2015 13145.0 13030.0 13151.0 13020.0 0.84% 06 May, 2015 13035.0 13025.0 13050.0 13000.0 -0.10% 05 May, 2015 13047.5 12990.0 13047.5 12983.0 0.52% 04 May, 2015 12980.0 12970.0 13030.0 12969.0 -0.23% 01 May, 2015 13010.0 12967.0 13020.0 12967.0 0.37% 30 Apr, 2015 12962.5 12922.0 12962.5 12910.0 0.17% 29 Apr, 2015 12940.0 12930.0 12978.0 12930.0 -0.31% 28 Apr, 2015 12980.0 12940.0 12995.0 12940.0 0.00% 27 Apr, 2015 12980.0 12925.0 12985.0 12910.0 0.47% 24 Apr, 2015 12919.5 12920.0 12948.5 12905.0 -0.27% 23 Apr, 2015 12955.0 12915.0 12961.0 12914.0 0.43% 22 Apr, 2015 12900.0 12920.0 12965.0 12880.0 -0.44% 21 Apr, 2015 12957.5 12935.0 12972.5 12915.0 0.52% 20 Apr, 2015 12890.0 12850.0 12900.0 12847.0 0.31% PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112 Tanggal Terakhir Pembukaan Tertinggi Terendah Perubahan% 17 Apr, 2015 12850.0 12833.0 12875.0 12830.0 -0.05% 16 Apr, 2015 12856.0 12865.0 12874.0 12800.0 -0.34% 15 Apr, 2015 12900.5 12955.0 12987.5 12880.0 -0.62% 14 Apr, 2015 12980.5 12969.0 12992.5 12960.0 -0.03% 13 Apr, 2015 12985.0 12900.0 12990.0 12900.0 0.54% 10 Apr, 2015 12915.0 12905.0 12935.0 12875.0 0.13% 09 Apr, 2015 12898.0 12960.0 12982.0 12890.0 -0.44% 08 Apr, 2015 12955.0 12975.0 13010.0 12949.0 -0.23% 07 Apr, 2015 12985.0 12950.0 12990.0 12948.0 0.20% 06 Apr, 2015 12958.5 12950.0 12958.5 12920.0 -0.17% 03 Apr, 2015 12980.0 13015.0 13015.0 12905.0 -0.17% 02 Apr, 2015 13002.5 12980.0 13012.5 12975.0 -0.31% 01 Apr, 2015 13042.5 13055.0 13062.5 13000.0 -0.25% 31 Mar, 2015 13075.0 13065.0 13095.0 13062.0 0.00% 30 Mar, 2015 13075.0 13049.0 13092.0 13049.0 0.08% 27 Mar, 2015 13065.0 13020.0 13080.0 13020.0 0.35% 26 Mar, 2015 13019.0 12970.0 13026.0 12970.0 0.25% 25 Mar, 2015 12986.0 12910.0 12989.0 12905.0 0.63% 24 Mar, 2015 12905.0 12980.0 12995.0 12895.0 -0.88% 23 Mar, 2015 13019.5 13025.0 13080.5 13000.0 -0.74% 20 Mar, 2015 13116.0 13040.0 13124.0 13040.0 0.62% 19 Mar, 2015 13035.0 13110.0 13115.0 12979.0 -1.03% 18 Mar, 2015 13170.0 13155.0 13190.0 13145.0 0.02% 17 Mar, 2015 13167.5 13220.0 13247.5 13160.0 -0.56% 16 Mar, 2015 13242.0 13200.0 13247.0 13200.0 0.36% 13 Mar, 2015 13195.0 13150.0 13205.0 13145.0 0.09% 12 Mar, 2015 13182.5 13145.0 13217.5 13145.0 -0.06% 11 Mar, 2015 13190.5 13135.0 13244.5 13120.0 0.76% 10 Mar, 2015 13091.5 13050.0 13093.5 13044.0 0.32% 09 Mar, 2015 13050.0 13000.0 13075.0 13000.0 0.54% 06 Mar, 2015 12980.0 12995.0 13005.0 12945.0 -0.08% PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113 Tanggal Terakhir Pembukaan Tertinggi Terendah Perubahan% 05 Mar, 2015 12990.0 12985.0 13030.0 12974.0 0.06% 04 Mar, 2015 12982.5 12955.0 12982.5 12940.0 0.13% 03 Mar, 2015 12965.0 12940.0 12982.0 12940.0 -0.04% 02 Mar, 2015 12970.0 12950.0 13000.0 12945.0 0.35% 27 Feb, 2015 12925.0 12830.0 12945.0 12830.0 0.68% 26 Feb, 2015 12837.5 12840.0 12869.5 12825.0 -0.28% 25 Feb, 2015 12873.5 12850.0 12891.5 12850.0 -0.19% 24 Feb, 2015 12897.5 12840.0 12899.5 12800.0 0.49% 23 Feb, 2015 12834.5 12810.0 12835.5 12800.0 0.17% 20 Feb, 2015 12812.5 12850.0 12867.5 12800.0 -0.64% 19 Feb, 2015 12895.0 12830.0 12915.0 12815.0 0.41% 18 Feb, 2015 12842.5 12785.0 12847.5 12785.0 0.57% 17 Feb, 2015 12769.5 12740.0 12771.5 12739.0 0.13% 16 Feb, 2015 12752.5 12750.0 12767.5 12730.0 -0.27% 13 Feb, 2015 12787.5 12735.0 12787.5 12735.0 -0.04% 12 Feb, 2015 12792.5 12750.0 12837.5 12750.0 0.61% 11 Feb, 2015 12715.0 12675.0 12720.0 12675.0 0.34% 10 Feb, 2015 12672.5 12650.0 12672.5 12635.0 0.20% 09 Feb, 2015 12647.5 12630.0 12692.5 12630.0 0.26% 06 Feb, 2015 12614.5 12630.0 12633.5 12600.0 -0.14% 05 Feb, 2015 12632.5 12629.0 12660.5 12625.0 0.06% 04 Feb, 2015 12625.0 12600.0 12640.0 12580.0 -0.23% 03 Feb, 2015 12654.0 12670.0 12674.0 12605.0 -0.24% 02 Feb, 2015 12685.0 12680.0 12718.0 12677.0 0.14% 30 Jan, 2015 12667.5 12590.0 12667.5 12580.0 0.80% 29 Jan, 2015 12567.5 12500.0 12567.5 12500.0 0.65% 28 Jan, 2015 12486.0 12465.0 12516.0 12465.0 0.08% 27 Jan, 2015 12476.5 12485.0 12508.5 12465.0 -0.27% 26 Jan, 2015 12510.0 12470.0 12540.0 12470.0 0.30% 23 Jan, 2015 12472.5 12400.0 12517.5 12400.0 -0.12% 22 Jan, 2015 12487.5 12450.0 12532.5 12420.0 0.06% PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114 Tanggal Terakhir Pembukaan Tertinggi Terendah Perubahan% 21 Jan, 2015 12480.0 12550.0 12570.0 12470.0 -0.83% 20 Jan, 2015 12584.0 12620.0 12669.0 12580.0 -0.27% 19 Jan, 2015 12618.5 12590.0 12621.5 12590.0 0.25% 16 Jan, 2015 12587.5 12540.0 12617.5 12540.0 0.22% 15 Jan, 2015 12560.0 12585.0 12635.0 12550.0 -0.42% 14 Jan, 2015 12613.0 12580.0 12626.0 12565.0 0.12% 13 Jan, 2015 12597.5 12560.0 12617.5 12560.0 0.00% 12 Jan, 2015 12597.5 12590.0 12597.5 12550.0 -0.43% 09 Jan, 2015 12651.5 12650.0 12652.5 12625.0 -0.22% 08 Jan, 2015 12680.0 12680.0 12745.0 12670.0 -0.46% 07 Jan, 2015 12738.5 12640.0 12751.5 12640.0 0.64% 06 Jan, 2015 12657.5 12600.0 12672.5 12600.0 0.24% 05 Jan, 2015 12627.5 12520.0 12672.5 12520.0 0.68% 02 Jan, 2015 12542.5 12400.0 12542.5 12400.0 1.27% 01 Jan, 2015 12385.0 12380.0 12385.0 12380.0 0.00% PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115 Lampiran 3 Tabel 1. Daftar Saham Indeks LQ45 Periode Agustus 2015 – Januari 2016 No Kode Saham Nama Saham 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk Tetap 2 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk Tetap 3 ADRO Adaro Energy Tbk Tetap 4 AKRA AKR Corporindo Tbk Tetap 5 ASII Astra International Tbk Tetap 6 ASRI Alam Sutera Realty Tbk Tetap 7 BBCA Bank Central Asia Tbk Tetap 8 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Tetap 9 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Tetap 10 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Tetap 11 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk Tetap 12 BMTR Global Mediacom Tbk Tetap 13 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk Tetap 14 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk Tetap 15 EXCL XL Asiata Tbk Tetap 16 GGRM Gudang Garam Tbk Tetap 17 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Tetap 18 INCO Vale Indonesia Tbk Tetap 19 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk Tetap 20 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk Tetap 21 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk Tetap 22 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk Tetap 23 KLBF Kalbe Farma Tbk Tetap 24 LPKR Lippo Karawaci Tbk Tetap 25 LPPF Matahari Department Store Tbk Tetap 26 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk Tetap 27 MNCN Media Nusantara Citra Tbk Tetap Keterangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116 No Kode Saham Nama Saham 28 MPPA Matahari Putra Prima Tbk Tetap 29 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Tetap 30 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk Tetap 31 PTPP PP (Persero) Tbk Tetap 32 PWON Pakuwon Jati Tbk Tetap 33 SCMA Surya Citra Media Tbk Tetap 34 SILO Siloam International Hospital Tbk Tetap 35 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk Tetap 36 SMRA Summarecon Agung Tbk Tetap 37 SRIL Sri Rejeki Isman Tbk Baru 38 SSMS Sawit Sumbermas Sarana Tbk Tetap 39 TBIG Tower Bersama Infrastructure Tbk Tetap 40 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Tetap 41 UNTR United Tractors Tbk Tetap 42 UNVR Unilever Indonesia Tbk Tetap 43 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk Tetap 44 WSKT Waskita Karya (Persero) Tbk Tetap 45 WTON Wijaya Karya Beton Tbk Baru Keterangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117 Lampiran 4 Analisis DataUji T ( Paired Sample T-test) a. Sektor Konsumsi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118 b. Sektor Pertanian dan Perkebunan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119 c. Sektor Aneka Industri PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120 d. Sektor Perbankan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121 Uji Varians Sektor Konsumsi 1) Saham Gudang Garam 2) Saham Unilever PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122 Sektor Pertanian / Perkebunan 3) Saham Astra Agro Lestari Tbk 4) Saham Sawit Sumbermas Sarana Tbk Sektor Aneka Industri 5) Saham Astra Internasional PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123 6) Saham United Tractors b. Sektor Perbankan 1) Saham Bank Central Asia (Persero) Tbk. 2) Saham BRI Tbk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124 Uji Trend a. Sektor Konsumsi 1) Saham Gudang Garam Tbk 2) Saham Unilever Tbk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125 b. Sektor Pertanian / Perkebunan 1) Saham Astra Agro Lestari 2) Saham Sawit Sumbermas Sarana PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126 c. Sektor Aneka Industri 1) Saham Astra Internasional 2) Saham United Tractors PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127 d. Sektor Perbankan 1) Bank Central Asia (Persero) Tbk. 2) BRI Tbk